Pengantar Manajemen

advertisement
Manajemen Umum
Definisi Manajemen
•
Adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
•
Pengelolaan suatu pekerjaan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
dengan cara menggerakkan orang lain untuk bekerja
•
Siapa yang membutuhkan manajemen ?
•
•
Pertanyaan ini sering dijawab “Perusahaan (bisnis)” !
Tentu saja benar sebagian, tetapi tidak lengkap, karena manajemen juga dibutuhkan untuk semua
tipe organisasi. Dalam praktek, manajemen dibutuhkan dimana saja orang - orang bekerja bersama
(organisasi) untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Mengapa manajemen dibutuhkan ?
Ada 3 alasan utama diperlukannya manajemen :
1. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi.
2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, disini dibutuhkan
manajemen untuk menjaga keseimbangan antara tujuan, sasaran dan kegiatan yang saling bertentangan
dengan pihak yang berkepentingan dalam suatu organisasi.
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda.
Tanpa manajemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit.
Fungsi Manajemen
Fungsi yang dimaksud disini adalah
sejumlah kegiatan meliputi berbagai jenis
pekerjaan yang dapat digolongkan dalam
satu kelompok sehingga membentuk
suatu kesatuan administratif.
George R.Terry
1. P
Planning
2. O
Organizing
3. A
Actuating
4. C
Controlling
Allen, Louis A
1. Memimpin (leading)
2. Merencana (planning)
3. Menyusun (organizing)
4. Mengawasi (controlling)
Koontz Harold
1. Planning
2. Organizing
3. Staffing
4. Directing and Leading
5. Controlling
1. Planning (Perencanaan)  Adalah pemilihan atau penetapan tujuantujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek,
program, prosedur, metoda, system, anggaran dan standar yg
dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
2. Organizing (Pengorganisasian)  Adalah penentuan sumber daya dan
kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
Perancangandan pengembangan yg akan membawa kearah tujuan,
serta penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian pendelegasian
wewenang yg diperlukan.
3. Staffing (Penyusunan Personalia)  Adalah penarikan (recruitment),
latihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi
para karyawan dalam lingkungan kerja yg menguntungkan dan
produktif. Dalam pelaksanaan fungsi ini manajemen menetukan
persyaratan mental, phisik dan emosional untuk posisi jabatan tertentu
dan melalui analisa jabatan. Hal ini diperlukan dengan spesifikasi
tertentu seperti keahlian, pendidikan, umur, latihan dan pengalaman.
4. Leading (Pengarahan)  Adalah membuat dan mendapatkan para
karyawan melakukan apa yg diinginkan dan harus mereka lakukan.
Fungsi ini melibatkan kua- litas, gaya dan kekuasaan pemimpin seperti
komunikasi, motivasi dan disiplin. Fungsi ini disebut juga Directing,
Motivating, Actuating.
5. Controlling (Pengawasan/Pengendalian)  Adalah penerapan cara
untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang
telah ditetapkan hal ini dapat bersifat positif dan negatif. Pengawasan
positif mencoba untuk mengetahui apakah organisasi dicapai dengan
efisien dan efektif. Pengawasan negatif mencoba untuk menjamin
bahwa kegiatan yang tidak diinginkan tidak terjadi.
Fungsi Manajemen yang Dilaksanakan
Manajemen Administratif  berurusan dengan penetapan tujuan,
perencanaan, penyusunan kepegawaian, pengawasan kegiatan yang
Luther Gullick
1. P
Pla
nning
2. O
Org
anizing
3. S
Staf
fing
4. D
Dir
ecting
5. C
Co
ordinating
6. R
Rep
orting
7. B
Bud
geting
terkoordinasi
Manajemen Operatif  mencakup kegiatan yang berkaitan dengan
memotivasi, supervisi, komunikasi dengan para karyawan untuk
mengarahkan mereka mencapai hasil secara efektif
Ruang Lingkup Kegiatan Yang Dikelola
Manajer Fungsional  bertanggung jawab hanya atas satu kegiatan
organisasi saja à manajer akutansi, manajer penjualan, manajer
keuangan, manajer personalia dsb
Manajer Umum  mengatur, mengawasi dan bertanggung jawab atas
satuan kerja keseluruhan atau divisi operasi yang mencakup semua
atau beberapa kegiatan fungsional satuan
Kegiatan-kegiatan manajer
Apa yg dikerjakan manajer ?
Manajer membuat rencana, mengorganisasikan, mengarahkan dan
mengawasi kegiatan organisasi. Dan fungsi ini dilakukan dalam bentuk
kegiatan yang saling tergantung, berinteraksi dan saling berhubungan
dari penetapan tujuan sampai pengawasan Pendekatan Kegiatan
Manajer Dalam praktek manajemen sering dijumpai para manajer
mengalami kesulitan memahami hubungan antara apa yang disebut
fungsi manajerial dan dengan kenyataannya. Manajer sering
menyatakan waktunya digunakan untuk keperluan rapat, membaca
memo, dan menemui tamu.








Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh manager adalah
Manager bekerja dan melalui orang lain.
Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling
bertentangan dan menetapkan prioritas-prioritas
Manajer bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan
Manajer harus berfikir secara analisis dan konseptual (analisa masalah
dan mencari pemecahannya).
Manajer adalah seorang mediator (penengah)
Manajer adalah seorang politisi (mengkampanyekan program)
Manajer adalah seorang diplomat (utusan kelompok kerja)
Manajer mengambil keputusan-keputusan yang sulit.
Keterampilan Manjerial
1. Keterampilan Konseptual (Conceptual Skill)  kemampuan mental
untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan
dan kegiatan organisasi
2. Keterampilan Kemanusiaan (Human Sklill)  kemampuan untuk
bekerja dengan memahami dan memotivasi orang lain baik sebagai
individu ataupun kelompok
3. Keterampilan Adminsitratif (Administration Skill)  keterampilan yang
berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan
kepegawaian dan pengawasan, mengikuti kebijaksanaan dan prosedur,
mengelola anggaran.
4. Kemampuan Teknis (Technical Skill)  kemampuan untuk
menggunakan peralatan-peralatan, prosedur atau teknik dari suatu
bidang tertentu à akutansi, produksi, penjualan, mesin dsb.
Manajemen Sebagai Proses
Materi Ke 2
Perkembangan Teori Manajemen
 Teori Manajemen Klasik
 Manajemen Ilmiah
 Teori Organisasi Klasik
 Aliran Hubungan Manusiawi
 Aliran Manajemen Modern
 Perilaku Organisasi
 Aliran Kuantitatif
•
Pendekatan Sistem
•
Pendekatan Kontingensi
 Perkembangan teori manajemen dimasa yang akan datang
Teori Manajemen Klasik  Secara umum teori manajemen klasik adalah suatu pendekatan dengan menekankan
pentingnya unsur manusia (tenaga kerja) dalam produksi. Melalui perbaikan kondisi (tenaga kerja) dan meningkatkan
efisiensi akan menaikkan produktivitas dan keuntungan.
1. Robert Owen (1771-1858) : menekankan pentingnya unsur manusia dalam produksi dan perbaikan kondisi
kerja. Mengembangkan prosedur kerja dalam upaya meningkatkan produktivitas ; Tenaga Kerja menjadi
bagian ”asset” atau ”vital machine” sebagai investasi yang menguntungkan
2. Charles Babbage (1792-1871) : Menganjurkan prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi. Menciptakan alat
penghitung mekanis yang pertama, menganjurkan kerja sama yang saling menguntungkan antara
kepentingan karyawan dan pemilik perusahaan serta merencanakan skema pembagian keuntungan
Frederick W.Taylor (1856-1915)
Sebagai bapak manajemen ilmiah, menggambarkan bahwa manajemen ilmiah diartikan dengan metoda ilmiah pada
studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi serta efisiensi kerja organisasi.
Frank & Lilian Gilbreth (1868-1924)
Dengan pendekatan kepada efesiensi, serta aspek manusia dalam kerja seperti seleksi, penempatan dan pelatihan
tenaga kerja  dengan tujuan akhir membantu para tenaga kerja mencapai seluruh potensinya sebagai mahluk
hidup
Empat prinsip dasar pendekatan ilmiah pada manajemen
1. Dengan mengembangkan metode ilmiah dalam manajemen, setiap pelaksanaan pekerjaan akan mencapai
hasil yang maksimum
2. Lakukan seleksi secara ilmiah kepada karyawan untuk mengetahui kemampuan agar dapat diberikan
tanggung jawab yang sesuai dengan bidangnya
3. Memberikan pendidikan/pelatihan dan pengembangan bagi karyawan
4. Lakukan kerja sama yang baik antara manajemen dengan tenaga kerja
Henry L. Gantt (1861-1919)
Pedekatan ilmiahnya yang terbesar darinya adalah penggunaan metode grafik yang dikenal dengan Bagan
Gantt (Gantt Chart) untuk perencanaan, koordinasi dan pengawasan produksi dan metode scheduling
produksi.
Harrington Emerson (1853-1931)
Pendekatan 12 prinsip efesiensi :
1. Tujuan dirumuskan dengan jelas
2. Kegiatan yang dilakukan masuk akal
3. Adanya staf yang cakap
4. Disiplin
5. Balas jasa yang adil
6. Laporan terpercaya, segera, akurat, konsisten, sistem informasi dan akutansi
7. Pemberian perintah – perencanaan dan pengurutan kerja
8. Adanya standar dan skedul - metode dan waktu setiap kegiatan
9. Kondisi yang disatandarisasi
10. Operasi yang distandarisasi
11. Instruksi praktis tertulis yang standar
12. Balas jasa efesiensi – rencana insentif
Kontribusi Manajemen Ilmiah
 Metode manajemen ilmiah terbukti dapat diterapkan pada bermacam kegiatan organisasi  meningkatkan
produktivitas
 Teknik efesiensi manajemen ilmiah dapat meningkatkan produktivitas serta pelaksanaan yang lebih efesien
 Seleksi ilmiah dan pengembangan ilmiah para karyawan dapat meningkatkan efektivitas karyawan
 Disain kerja yang dibuat memudahkan para manajer untuk melaksanakan fungsinya dengan cara yang terbaik
 Manajemen ilmiah dengan pendekatan rasional dalam pemecahan masalah-masalah organisasi menciptakan
iklim profesionalisme dikalangan manajemen/karyawan
Keterbatasan Manajemen Ilmiah
 Kenaikan produktivitas tidak selalu diiringi dengan kenaikan pendapatan.
 Perilaku manusia yang bermacam ragam menjadi faktor penghambat.
 Pendekatan “rasional” hanya memuaskan kebutuhan ekonomis dan pisik, tidak memuaskan kebutuhan sosial
karyawan
 Manajemen ilmiah cenderung mengabaikan keinginan manusia untuk kepuasan kerja
Teori Organisasi Klasik.
Henry Fayol (1841-1925). Teori ini muncul dari adanya kebutuhan pengelolaan organisasi yang kompleks
seperti misalnya mengelola sebuah pabrik  dalam prakteknya mengelola suatu organisasi harus
mempunyai pola yang dapat dikenali, dipelajari dan dianalisis. Dalam bukunya yang terkenal, “Administration
Industrielle et Generale” (General and Industrial Management). Fayol merinci ada 5 unsur atau disebut
fungsionalisme fayol yakni :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pemberian perintah
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan.
6. Sumbangan dan Keterbatasan Teori Organisasi Klasik
7. Dapat diterapkan pada semua jenis kegiatan
8. Memberikan prinsip dasar bagi para manajer  memisahkan bidang-bidang utama dalam praktek
manajemen. Prinsip dasar perilaku manajerial yang efektif dapat dkenali dan dipelajari
9. <><><><><><><><><><><><><><><><><><><>
10. Teori ini hanya cocok bagi manajer yang ingin mempertahankan otoritas formalnya saja, sementara
pendidikan yang semakin baik memberikan pemahaman dan menambah wawasan bagi para anggota
organisasi (bawahan) yang tidak menerima adanya otoritas formal saja. Teori ini teralu umum untuk
organisasi dimasa sekarang yang memiliki kompleksitas tinggi
Aliran Hubungan Manusiawi
Aliran ini muncul karena ada ketidak puasan bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya
menghasilkan efesiensi produksi dan keharmonisan kerja. Para pimpinan perusahaan (manajer) menghadapi
kesulitan dan frustasi karena karyawan tidak selalu mengikuti pola-pola perilaku yang rasional  sehingga pola
perilaku manusia ini menjadi titik konsentrasi yang perlu diperhatikan.
Tokoh Manajemen Aliran Hubungan Manusiawi
Hugo Munsterberg (1883 - 1916)
Elton Mayo (1880 – 1949)
Kontribusi & Keterbatasan Aliran Hubungan Manusiawi
Dalam konteks penekanan kebutuhan sosial melengkapi pendekatan klasik sebagai usaha untuk meningkatkan
produktivitas. Dengan memperhatikan kebutuhan karyawan akan memberikan keuntungan. Proses kelompok
menjadi fokus untuk melengkapi perhatian terhadap karyawan secara individual. Konsep ”mahluk sosial” tidak
menggambarkan secara lengkap individu-individu dalam tempatnya bekerja. Perbaikan kondisi kerja dan kepuasan
karyawan tidak menghasilkan peningkatan produktivitas yang dramatik seperti yang diharapkan
Aliran Manajemen Modern
Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Jalur pertama merupakan pengembangan
dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai Perilaku organisasi dan yang lain dibangun atas dasar
manajemen ilmiah, dikenal sebagai aliran kuantitatif (operation research dan management science atau manajemen
operasi)
Perilaku Organisasi
Perkembangan aliran prilaku organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang prilaku manusia dan
sistem sosial
Tokoh prilaku organisasi :
•
Abraham Maslow yang mengemukakan adanya hirarki kebutuhan dalam penjelasannya tentang prilaku
mamanusia dan dinamika proses motivasi.
•
Douglas McGregor dengan teori X dan Y
•
Fredeerick Herzberg yang menguraikan teori motivasi higienis atau teori 2 factor.
•
Robert Black dan Jane Mouton, yang membahas tentang lima gaya kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial,
•
Fried Friedler
•
Chris Argyris
•
Edgar Schein.
Prinsip-prinsip dasar
perilaku organisasi
Beberapa prinsip dasar penting yang dapat disimpulkan dari pendapat para tokoh manajemen modern sbb :
1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses tehnik secara ketat (peranan, prosedur, prinsip).
Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang digunakan harus dengan pertimbangan secara hati-hati.
2. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus sesuai
dengan situasi.
3. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat
dibutuhkan.
Aliran Kuantitatif
Aliran ini ditandai dengan perkembangan team-team riset operasi dalam pemecahan masalah-masalah
industri, yang didasarkan atas sukses team-team riset operasi inggris pada perang DN II sejalan dengan
semakin kompleknya komputer electronik, transportasi dan komunikasi. Tehnik riset operasi menjadi
semakin penting sebagai dasar rasional untuk pembuatan keputusan. Prosedur riset operasi tersebut.
kemudian diformalisasikan dan disebut aliran kuantitatif
Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem pada manajemen bermaksud untuk memandang organisasi sebagai suatu kesatuan, yang
terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan. Pendekatan sistem memberi manajer cara memandang
organisasi sebagai suatu keseluruhan dan sebagai bagian dari lingkungan eksternal yang lebih luas. Suatu
pendekatan manajemen, sistem mencakup baik sistem umum maupun khusus dan analisis tertutup maupun
terbuka. Pendekatan sistem umum pada manajemen dapat dikaitkan dengan konsep organisasi formal dan
tehnis, filosofis dan sosiologis.
Pendekatan Kontingensi
Pendekatan dalam pelaksanaan manajemen harus disesuaikan dengan keadaan dan lingkungan (Jika 
Lalu). Pendekatan ini juga dinamakan sebagai pendekatan manajemen menurut keadaan
Perkembangan Teori Manajemen dimasa datang
Ada 5 kemungkinan arah perkembangan teori manajemen selanjutnya dimasa mendatang yaitu :
1. Dominan. Salah satu dari aliran utama dapat muncul sebagai yang paling berguna.
2. Divergence. Setiap aliran berkembang melalui jalurnya sendiri.
3. Convergence. Aliran-aliran dapat menjadi sepaham dengan batasan-batasan diantara mereka cenderung
kabur.
4. Sintesa. Masing-masing aliran berinteraksi.
5. Proliferation. Kemungkinan akan bertambah aliran lagi (berkembang biak).
MANAJER DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL ORGANISASI
Pokok Bahasan pada pertemuan ini adalah :
–
Faktor-faktor lingkungan eksternal
–
Lingkungan Eksternal Mikro
–
Lingkungan Eksternal Makro
–
Organisasi dan Lingkungan
–
Tanggung Jawab Sosial Manajer.
Faktor-faktor lingkungan Eksternal
Lingkungan ekternal terdiri atas unsur-unsur diluar organisasi, yang sebagian besar tidak dapat dikendalikan
dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer. Organisasi mendapatkan masukan-masukan yg
dibutuhkan seperti bahan baku, dana tenaga kerja danenergi dari lingkungan eksternal, mentransformasikan
menjadi produk dan jasa, dan kemudian memberikan sebagai keluaran kepada lingkungan eksternal.
LINGKUNGAN EKSTERNAL MIKRO
LINGKUNGAN EKSTERNAL MAKRO
Lingkungan Eksternal Mikro
Komponen lingkungan eksternal mikro yang paling penting adalah sbb
•
Para Pesaing
•
Langganan yg harus di layani
•
Pasar Tenaga Kerja
•
Lembaga-lembaga keuangan
•
Supplier dan Perwakilan Pemerintah.
Lingkungan Eksternal Makro
Lingkungan eksternal makro mempengaruhi organisasi dengan dua cara. Pertama kekuatan-kekuatan diluar tersebut
mempengaruhi suatu organisasi secara langsung atau tidak langsung melalui unsur lingungan mikro.
Faktor-faktor lingkungan eksternal makro :
•
Teknologi
•
Ekonomi, Politik
•
Sosial dan dimensi internasional
Organisasi dan Lingkungan.
•
Lingkungan ekstern mempengaruhi manajer-manajer berpariasi menurut tipe dan tujuan organisasi. Hal ini
berbeda diantara posisi-posisi dan fungsi-fungsi dalam suatu organisasi dan bahkan antara tingkatantingkatan hirarki didalam organisasi.
•
Informasi tentang lingkungan makro dapat diperoleh dari berbagai sumber yakni ; laporan-laporan dan dari
data statistik pemerintah, publikasi bisnis, journal perdagangan, laporan bank, para manajer dll.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL MANAJER
Tanggung jawab sosial berari bahwa manajemen mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi didalam
pembuatan keputusannya. Tanggung jwab sosial perusahaan ini merupakan salah satu tugas yang harus dilakukan
oleh para manajer organisasi perusahaan, karena aspek ini merupakan syarat utama bagi berhasilnya perusahaan,
terutama untuk jangka panjang.
Dengan demikian manajer sekarang dituntut untuk mengimplementasikan etika berusaha, terutama dalam
hubungannya dengan stake holder.
Tanggung jawab sosial berkaitan erat dengan peran keuntungan dan prestasi sosial
Peran keuntungan bagi perusahaan menjadi sangat penting, artinya perusahaan harus mendapat keuntungan yang
cukup, sehingga memadai untuk mempertahankan kepercayaan dan dukungan dari pemegang saham dan kreditur
Prestasi sosial organisasi, ukuran prestasi adalah menjadi sangat sulit untuk didefinisikan mengingat masing-masing
organisasi / perusahaan mempunyai visi dan misi nya sendiri-sendiri dan begitu banyak serta beragamnya tuntutan
dan kepentingan yang pasti akan berbeda antar satu organisasi/perusahaan dengan organisasi/perusahaan lainnya.
Namun ada pihak lainnya yang memiliki kepentingan untuk menilai prestasi (sosial) perusahaan
Nilai dan Etika
Manajemen
Ada 5 faktor yang mempengaruhi keputusan-keputusan pada masalah etika yaitu :
1. Hukum
2. Peraturan-peraturan pemerintah
3. Kode etik industri dan perusahaan
4. Tekanan-tekanan sosial
5. Tegangan antara standar perorangan dan kebutuhan organisasi merumitkan tugas manajer
PROSES PERENCANAAN
Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya,
apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.
Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi waktu
yang akan datang dalam perencanaan dan kegiatan yang diputuskan, akan dilaksanakan, serta periode
sekarang pada saat rencana dibuat.
Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan keputusan (decision
making). Proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan sesuatu masalah
tertentu.
Empat Tahap Dasar Perencanaan
1. Menetapkan tujuan
Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau
kelompok kerja.
2. Merumuskan keadaan saat ini.
Tahap kedua ini memerlukan Informasi terutama keuangan dan data statistik bila yang di dapatkan melalui
komunikasi dalam organisasi.
Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan.
Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu di identifikasikan untuk mengukur
kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan.
4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.
Tahap terakhir dalam proses perenca perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif kegiatan
untuk tujuan, penilaian alternatif dan pemilihan alternatif terbaik diantara berbagai alternatif yang ada.
Alasan-alasan Perlunya Perencanaan
•
Protective benefits yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan.
•
Positive benefits dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi
Hubungan Perencanaan Dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya
 Fungsi-fungsi serta kegiatan-kegiatan menajerial lainnya saling berhubungan, saling tergantung dan
berinteraksi
 Pengorganisasian dan penyusunan personalia adalah proses pengaturan kerja bersama sumber daya
keuangan, phisik dan manusia dalam organisasi. Perencanaan menunjukkan cara dan perkiraan bagaimana
menggunakan sumber daya tersebut untuk mencapai efektivitas paling tinggi.
 Pengarahan, perencanaan menentukan kombinasi dari faktor-faktor, kekuatan-kekuatan, sumber daya dan
hubungan-hubungan yang diperlukan untuk mengarahkan dan memotivasi karyawan
 Pengawasan adalah penting sebagai produk perencanaan efektif.
Tipe-tipe Perencanaan dan Rencana
Cara pengklasifikasikan perencanaan akan menentukan isi rencana dan bagaimana
rencana itu dilakukan. Dalam praktek perencanaan dapat mengambil berbagai bentuk, ini disebabkan
beberapa alasan :
1. Perbedaan tipe organisasi mempunyai perbedaan misi (maksud).
2. Dalam suatu organisasi yang sama dibutuhkan tipe-tipe perencanaan yang berbeda untuk waktu-waktu yang
berbeda.
3. Manager-manager yang berlainan akan mempunyai gaya perencanaan yang berbeda.
Ada dua tipe utama rencana :
1. Rencana-rencana strategi (Strategic Plans)
Dirancang memenuhi tujuan-tujuan organisasi yang lebih luas,
mengimplementasikan misi yang memberikan alasan khas keberadaan organisasi
2. Rencana-rencana Operasional / (Operational Plans)
Adalah penguraian lebih terperinci bagaimana rencana-rencana strategik akan dicapai.
Rencana-rencana operasional dibagi dua :
Rencana sekali pakai (single use plans) di kembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan tidak digunakan
kembali bila telah tercapai.
-Rencana tetap (Standing plans) Merupakan pendekatan-pendekatan standar untuk penanganan situasi-situasi yang
dapat diperkirakan dan terjadi berulang-ulang
Konsep Strategi
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Konsep ini sesuai tuntutan jaman terus berkembang
Definisi Strategi pada dekade tahun 1960 an oleh Chandler disebutkan bahwa “Strategi adalah tujuan jangka
panjang dari suatu perusahaan, serta pendaya gunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk
mencapai tujuan tersebut”.
Definisi Strategi pada dekade 1995 (Hamel & Prahalad) Strategi merupakan tindakan yang bersifat
incremental (meningkat) dan terus menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan demikian perencanaan strategi hampir selalu
dimulai dari “apa yang dapat terjadi” bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi
pasar baru dan perubahan pada konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan
perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.
Perencanaan Strategik (strategic plans)
Strategi plans merupakan proses perencanaan jangka panjang yang disusun dan
digunakan untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi. Ada tiga alasan menunjukkan pentingnya
perencanaan strategik :
1. Perencanaan strategik memberikan kerangka besar dalam semua bentuk perencanaan lainnya.
2. Pemahaman tidak strategis akan mempermudahkan pemahaman bentuk-bentuk peencana lainnya
3. Merupakan titik permulaan bagi pemahaman dan penilian kegiatan-kegiatan manager dan organisasi.
Proses Perencanaan Strategik
Langkah-langkah proses pengusunan strategik :
1. Penentuan misi dan tujuan
mencakup pernyataan-pernyataan umum tentang misi, falsafah meksud dan tujuan organisasi
2. Pengembangan profil perusahaan
Mencerminkan kondisi internal dan kemampuan perusahaan, langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasikan
tujuan-tujuan dan strategi-strategi yang ada sekarang (existing)
3. Analisa lingkungan eksternal
Dengan maksud mengidentifikasikan cara-cara dalam perusahaan lingkungan ekonomi, teknologi, sosial / budaya,
dan politik dapat secara tidak langsung mempengaruhi organisasi
4. Analisa internal perusahaan
Analisa ini dilakukan dengan membandingkan profil perusahaan dan lingkungan internal perusahaan. Tujuan
analisa ini adalah untuk mengidentifikasikan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan strategik yang
penting bagi perumusan strategi perusahaan.
5. Identifikasi kesempatan dan ancaman strategis
Kesempatan dan ancaman dapat ditimbulkan banyak faktor, antara lain
perkembangan teknologi, perubahan kondisi pasar, perubahan politik, atau perilaku konsumen / langgan.
6. Pembuatan keputusan strategik
Mencakup Identifikasi, penilaian dan pemilihan berbegai alternatif strategik.
7. Pengembangan strategi perusahaan
Mejabarkan kedalam sasaran-sasaran jangka pendek (tahunan) dan strategi-strategi
operasional.
8. Implementasi Strategi
Yaitu meletakkan strategi menjadi kegiatan yang melibatkan penugasan tanggung
jawab atas sukses semua/sebagian strategi kepada karyawan yang sesuai diikuti alokasi sumber daya yang
dibutuhkan
Berbagai kebaikan dengan kelemahan perencanaan strategik kebaikan-kebaikan :
1. Organisasi mempunyai sasaran dan pengarahan yang jelas
2. Membantu manajer mengantisipasi masalah-masalah sebelum timbuk dan menanganinya sebelum menjadi
berat
3. Membantu manajer dalam pembuatan keputusan yang baik
4. Dapat meminimumkan kemungkinan kesalahan, karena tujuan atau sasaran dan strategi dirumuskan dengan
cermat
Kelemahan-kelemahan
1. Memerlukan Investasi dalam waktu uang dan orang yang cukup besar
2. Pemantapan dan pemeliharaan suatu sistem formal melibatkan banyak biaya : biaya riset pasar, survai.
3. Membatasi operasi organisasi hanya terhadap pilihan yang paling rasional dan bebas resiko.
4. Perencanaan dibuat harus dapat menjawab pertanyaan berikut :
What
 Apakah yang harus dikerjakan?
Why
 Mengapa direncanakan?
Who
 Siapa yang harus menegerjakan?
When
 Kapan harus dikerjakan?
Where
 Di mana harus dikerjakan?
How
 Bagaimana harus mengerjakannya?
KRITERIA PENILAIAN EFEKTIFITAS PERENCANAAN
 Kegunaan  agar berguna bagi manajemen dalam melaksanakan fungsinya yang lain, maka suatu rencana
harus fleksibel, stabil, bekesinabungan dan sederhana
 Ketepatan waktu  perlu diperhatikan oleh para pembuat rencana (perencana), mengingat perubahan
dapat terjadi dengan cepat yang dapat berdampak jika rencana tidak tepat atau tidak sesuai menjadi tidak
tepat sesuai waktu dan tempatnya.
 Efektivitas biaya  Jangan lakukan perencanaan bila hasil-hasil meningkatkan penghasilan atau mengurangi
biaya menjadi lebih kecil daripada biaya perencanaan dan implementasinya
 Ketepatan dan Objektivitas  rencana harus dievaluasi untuk mengetahui apakah jelas, ringkas, nyata dan
akurat  berbagai keputusan dan kegiatan manajemen akan efektif bila didasarkan atas informasi yang
tepat/akurat.
 Ruang Lingkup  perencanaan harus memperhatikan kelengkapan, kepaduan dan konsistensi
 Akuntabiltas  suatu rencana harus mencakup dua aspek : 1) tanggung jawab atas pelaksanaan perencanaan
dan 2) tanggung jawab atas implementasi rencana
Download