SESI 5 CHAPTER VIII DISEASES of the EAR and MASTOID PROCESS (H60-H95) BAB VIII PENYAKIT TELINGA dan PROSESUS MASTOIDEA 1 DESCRIPTION Pembahasan materi meliput pengenalan istilah-istilah gangguan telinga dan proses mastoidea, kekhususan Bab VIII tentang nomor kode penyakit telinga, pendengaran dan prosesus mastoidea, cara menentukan nomor kode gangguan/penyakit telinga dan pendengaran dengan benar guna menunjang keberhasilan manajemen asuhan medis dan pelayanan kesehatan. 2 TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Mampu menentukan kode diagnosis gangguan/penyakit telinga dan prosesus mastoidea dengan presisi, akurat dan tepat sebagai masukkan ke sistem informasi morbidtas dan mortalitas yang dikembangkan. 3 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Menjelaskan: Definisi berbagai gangguan/penyakit telinga dan pendengaran Klasifikasi penyakit penyebab gangguan telinga pendengaran Kekhususan Bab VIII, kategori dan subkategori Note, excludes, dan includes serta tanda baca lainlian yang menyertai nomor kode diagnosis terpilih Latihan soal dengan bimbingan di kelas Latihan soal mandiri 4 POKOK & SUB-POKOK BAHASAN • Berbagai Istilah ganguan dan penyakit telinga dan prosesus mastoidea (H60-H95) beserta cara menentukan nomor kodenya • Kekhususan klasiifkasi Bab VIII • Nomor kode kategori diagnosis yang disertai bertanda baca, note dan keterangan lain-lain • 10 Soal Latihan dengan bimbingan di kelas • 12 soal latihan mandiri 5 BAB VIII GANGGUAN pada TELINGA Telinga rentan menerima berbagai gangguan, sebagian gangguan dapat berakhir dengan ketulian. • Vertigo (dizziness), pusing tujuh keliling disertai gangguan keseimbangan badan, yang diakibatkan penyakit telinga tidak terlalu umum, namun vertigo bisa akibat gangguan telinga bagian dalam. (562) (189) Apa kodenya sama? • Gangguan-2 kongenital Saluran telinga luar tumbuh sangat sempit (ini jarang terjadi), Kadang tulang-2 kecil di dalam telinga tengah derfomitas atau bahkan tidak terbentuk. Kadang daun telinga tidak tumbuh atau distorsi. 6 BAB VIII GANGGUAN pada TELINGA (Lanjutan-1) Rubella yang menyerang bumil pada trimester pertama bisa menimbulkan kerusakan serius pada aparatur pendengaran janin dan bayi lahir dalam keadaan tuli. deafness (131) Perlu keterangan rinci. • Infeksi Infeksi adalah gangguan umum pada telinga. Infeksi dapat timbul di saluran telinga luar menimbulkan otitis eksternal atau menyerang telinga tengah menimbulkan otitis media yang sering menimbulkan perforasi dari membrane tympani. (421) Efusi persistent telinga tengah akibat infeksi adalah yang paling umum mengakibatkan kesulitan pendengaran pada kanak-2. (421) 7 Gangguan pada Telinga (Lanjutan-2) Infeksi telinga tengah bisa meluas menimbulkan mastoiditis, abses otak. Sekarang infeksi-2 ini jarang ditemukan akibat antibiotika yang berkembang demikian pesat. (349) (12) Infeksi virus telinga bagian dalam (421) bisa menimbulkan labyrinthitis (328) disertai vertigo berat dan atau kehilangan pendengaran (131-132) yang mendadak. • Obstruksi Obstruksi saluran telinga umum disebabkan adanya kotoran telinga yang kering, bisa juga akibat otitis eksterna (412) Pada kanak-2 sering kemasukkan benda asing (bijibijian, cotton-bud dsb.) (413) see foreign body 8 Gangguan pada Telinga (Lanjutan-3) • Injury (Cedera) Bentuk daun telinga mirip bunga kol, ini seringnya akibat cedera berulang daun telinga. Cedera telinga luar, dan luka perforasi (tembus) bisa akibat tertusuk korek telinga (cotton-bud) atau akibat pukulan keras pada telinga, atau akibat suara bising keras. (315) Pajanan suara bising/keras untuk jangka waktu panjang (lama, berulang-ulang) mirip juga akibat suara ledakan bisa menimbulkan tinnitus sampai tuli. (537) Perubahan tekanan terkait terbang tinggi atau penyelam scuba bisa menimbulkan kerusakan ringan genderang dan rasa sakit. 9 Gangguan pada Telinga (Lanjutan-4) • Tumor Tumor telinga jarang ditemukan, kadang ada karsinoma sel basal (Rodent ulcer) atau karsinoma skuamus sel yang menyerang daun telinga. Karsinoma sel skuamus bisa juga menyerang saluran telinga, (555) (89) Kanker telinga tengah dan telinga dalam sangat jarang. (84) see also Neoplasms, malignant. Neuroma akustik (Acoustic neuroma) adalah tumor benign saraf akustik (pendengaran) dengan petumbuhannya lambat dapat menekan struktur bagian dalam telinga sehingga tuli, tinitius dan gangguan keseimbangan. (405) 10 Gangguan pada Telinga (Lanjutan-5) • Keracunan /Obat-obatan Telinga bagian dalam sangat sensitif terhadap kerusakan akibat obat-obat tertentu. Yang paling utama adalah kelompok: amino-glucoside antibiotika (gentamycine.streomycin dll.) Obat-obat tersebut bisa menimbulkan kerusakan pada sel rambut cholea, terutama bila obat terkait harus diberikan dengan dosis tinggi dan jangka waktu lama (adanya gangguan ginjal ini akan menghambat ekskresi obat ke luar tubuh). Obat-obat lain yang juga mengganggu fungsi telinga adalah kinine (quinine) aspirin dan diuretic (furosemide), ethacrynic acid dan bumetanide. (132) 11 Gangguan pada Telinga (Lanjutan-6) • Degenerasi Ketulian pada manula/lansia adalah akibat: presbycusis (456) deteriorasi sel rambut di bagian cochlea telinga. • Gangguan-2 lain Otosclerosis (Otoskelerosis) adalah suatu kondisi kongenital. Dasar dari satu tulang kecil yang ada di dalam telinga tengah menjadi kaku tuli. (421) Menier’s disease adalah tidak terlalu umum, pada ini ada gejala tuli, vertigo dan tinnitus sebagai hasil akumulasi cairan di dalam labyrinth telinga bagian dalam. (354) 12 Gangguan pada Telinga (Lanjutan-7) • Ear piercing (196) Ini adalah tindik daun telinga. Tindakan sederhana, yang harus dipastikan adalah jangan menularkan penyakit infeksi menular melalui jarum tusuk yang dipakai berulang-ulang. (sekarang menggunakan alat khusus: ear-piercing gun. Penusuk yang ditembakkan terbuat dari emas atau berlapis emas agar tidak menimbulkan dermatitis. Selama 6 minggu penusuk dibersihkan secara regular dengan H2O2 atau alkohol, diputar-putar agar lubang tidak menutup). 13 INVESTIGASI TELINGA • Pemeriksaan terdiri dari: 1. Pemeriksaan fungsi pendengaran: dengan garpu tala audiometrix hearing test menghasilkan tipe dan tingkatan gangguan pendengaran. 2. Pemeriksaan telinga bagian luar dan genderang tympani bisa dengan teknik otoscpoic dan microscopic. Pemeriksaan fungsi mekanisme pengatur keseimbangan badan bisa dengan pengawasan nystagmus yang ditimbulkan dengan mengalirkan dengan lembut cairan suhu panas dan dingin ke dalam saluran telinga (Caloric test). Test ini bisa dipertegas dan direkam secara teknik 14 electronystagmography. PATHWAY of SOUND VIBRATIONS PINNA EXTERNAL AUDITORY CANAL TYMPANIC MEMBRANE MALLEUS INCUS STAPES OVAL WINDOW COCHLEA AUDITORY LIQUIDS & RECEPTORS IN THE ORGAN of CORTI AUDITORY NERVE FIBERS CEREBRAL CORTEX 15 BAB VIII Diseases of the Ear and Mastoid Excludes: certain condition originating in the perinatal period (P00-P96) certain infectious and parasitic diseases (A00B99) complication of pregnancy, delivery and puerperium (O00-O99) congenital malformation, deformation and chromosomal abnormalities (Q00-Q99) endocrine, nutritional and metabolic diseases (E00-E99) injury, poisoning and certain other consequences of external causes (S00-S98) neoplasms (C00-D48) symptoms, signs and abnormal clinical and laboratory findings, NEC (R00-R99) 16 KEKHUSUSAN BAB VIII Bab ini sangat sederhana, jumlah jenis penyakitnya juga tidak terlalu banyak, terbagi dalam 4 blok: H60-H62 Diseases of external ear H65-H73 Diseases of middle ear and mastoid H80-H83 Diseases of inner ear5 H90-H95 Other disorders of ear. 17 Code ber-asterisk ada: H62* Disorder of external ear in diseases classified elsewhere H67* Otitis media in diseases classified elsewhere H75* Other disorders of meddle ear and mastoid in diseases classified elsewhere H82* Vertiginous syndromes in diseases ` classified elsewhere H94* Other disorders of ear in diseases classified elsewhere 18 Diseases of External Ear [H60-H62] Hal. 460-462 • H60 Otitis externa H60.0, H60.1, H60.2, H60.3, H60.4, H60.5, H60.8, H60.9 • H61 Other disorders of external ear H61.1 ada Excludes: … • H62* Disorders of external ear in diseases classified elsewhere Ada 6 group: H62.0*, H62.1*, H62.2*, H62.3*, H62.4* dan H62.8 19 Hal. 462-466 • H65 Nonsuppurative otitis media ada Includes: … H65.1 dan H65.3 ada Excludes: … • H66 Suppurative and unspecified otitis media ada Includes: … • H67* Otitis medis in diseases classified elsewhere ada H67.0*, H67.1* H67.8* 20 Diseases of middle ear … (Lanjutan-1) • H68 Eustachian salpingitis and obstruction H68.0 dan H68.1 • H69 Other disorders of Eustachian tube H69.0, H69.8, H69.9 • H70 Mastoiditis and related conditions H70.0, H70.1, H70.2, H70.8, H70.9 • H71 Cholesteatoma of middle ear ada Excludes: … • H72 Perforation of tympanic membrane ada Includes: … dan Excludes:… 21 Diseases of middle ear … (Lanjutan-2) • H73 Other disorders of tympanic membrane H73.0, H73.1 ada Excludes:.. • H74 Other disorders of middle ear and mastoid H74.1 ada Excludes: … • H75* Other disor. of middle ear & mastoid classified elsewhere Ada 2 group: H75.0* dan H75.8* 22 Diseases of inner ear [H80-H83] • H80 Otosclerosis ada Includes: otospongiosis H80.0, H80.1, H80.2, H80.8, H80.9 • H81 Disorders of vestibular function Excludes: vertigo: - NOS (R42) - epidemic (A88.1) Apa arti tanda baca (:) di belakang istilah diagnosis? 23 Diseases of inner ear (Lanjutan) • H82* Vertiginous syndromes in diseases classified elsewhere. • H83 Other diseases of inner ear • H83.3 Noise effects on inner ear Acoustic trauma Noise-induced hearing loss (Pendengaran kurang akibat suara bising) 24 Other disorders of ear [H90-H95] Hal. 468-470 • H90 Conductive and sensorineural hearing loss ada Includes: … Excludes: … • H91 Other hearing loss ada Excludes: … H91.0 ada Use additional … • H92 Otalgia and effusion of ear H92.1 Otorrhoea ada Excludes: leakage of cerebrospinal fluid through ear (G96.0) 25 Other disorders of ear (Lanjutan) • H93 Other disorders of ear, NEC H93.0, H93.2 ada Excludes: … H93.1 Tinnitus (telinga mendengung) • H94* Other disorders of ear in diseases classified elsewhere H94.0* dan H94.8* • H95Postprocedural disorders of ear and mastoid process, NEC Code ini untuk kondisi komplikasi/akibat tindakan medis. 26 SOAL-SOAL LATIHAN 1. Bisul pada daun telinga kiri (Boil, Furuncle, Carbuncle) No: H60.0 2. Otitis externa No: H60.8 3. Infective otitis externa No: H60.3 4. Otitis externa malignant No: H60.2 5. Otitis media purulenta No: H66.0 6. Genderang telingan (memb. Tympany) luka tembus (perforation, ruptur) akibat radang No: H72.9 Perhatikan rincian spesifikasinya (hal. 465) 7. Otitis media post-campak No:H05.3 ! H67.1 8. Otogenik vertigo No: H81.3 9. Pendengaran menurun akibat obat rifamicin No: H91.0 No: Y40.6 10. Kotoran telinga menyumbat (wax, cerumen) No: H61.2 27 SOAL-SOAL LATIHAN MANDIRI 1. 2. 3. 4. 5. 6. Congek telinga kanan Radang jamur aspergillosis di telinga luar OM pada pharyngitis influenza OMP Mastoiditis kronik dengan fistula Genderang telinga pecah akibat terpukul saat pertandingan tinju profesional 7. Tuli akibat ledakan bom di Bali 8. Pendengaran menurun akibat lansia 9. Suara bising mendengung di telinga 10. Bisu-Tuli 11. Otitis externa pada impetigo 12. Tuli konduktif telinga kanan, telinga kiri tidak terganggu No: No: No: No: No: No: No: No: No: No: No: No: No: 28