Komunikasi Non Verbal - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Pengantar Ilmu
Komunikasi
Komunikasi Non Verbal
Fakultas
Program Studi
Ilmu Komunikasi
Humas
Tatap Muka
09
Kode MK
Disusun Oleh
85001
Siti Komsiah, S.IP, M.Si.
Abstract
Kompetensi
Kode-kode verbal dan non verbal merupakan
komponen dasar dari komunikasi manusia.
Setiap peristiwa komunikasi yang terjadi dalam
kehidupan nyata akan mencakup dua
komponen itu. Mempelajari komunikasi non
verbal meruapak usaha untuk memahami apaapa yang dirasakan secara nyata oleh orang
lain. Komunikasi non verbal ini berupa
lamabang-lambang seperti gesture;warna, sikap
duduk, berdiri; jarak dan berbagai bentuk
lambing yang lain
Setelah mengikuti mata kuliah ini
diharapkan mahasiswa dapat :
Mengetahui dan mampu memahami
definisi
dan
batasan
umum
komunikasi non verbal, perbedaan
komunikasi verbal dan non verbal,
jenis-jenis komunikasi non verbal dan
fungsi komunikasi non verbal.
Komunikasi Non Verbal
Pendahuluan
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan pesan-pesan nonverbal. Istilah
nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata
terucap dan tertulis. Secara teoritis komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal dapat
dipisahkan. Namun dalam kenyataannya, kedua jenis komunikasi ini saling jalin menjalin, saling
melengkapi dalam komunikasi yang kita lakukan sehari-hari.
Klasifikasi pesan nonverbal.
Menurut Jalaludin Rakhmat (1994) pengelompokkan pesan-pesan nonverbal sebagai berikut:

Pesan kinesik. Pesan nonverbal yang menggunakan gerakan tubuh yang berarti, terdiri
dari tiga komponen utama: pesan fasial, pesan gestural, dan pesan postural.
Pesan fasial menggunakan air muka untuk menyampaikan makna tertentu. Berbagai
penelitian menunjukkan bahwa wajah dapat menyampaikan paling sedikit sepuluh
kelompok makna: kebagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan, kesedihan,
kemuakan, pengecaman, minat, ketakjuban, dan tekad. Leathers (1976) menyimpulkan
penelitian-penelitian tentang wajah sebagai berikut: a. Wajah mengkomunikasikan
penilaian dengan ekspresi senang dan taksenang, yang menunjukkan apakah
komunikator
memandang
objek
penelitiannya
baik
atau
buruk;
b.
Wajah
mengkomunikasikan berminat atau tak berminat pada orang lain atau lingkungan; c.
Wajah mengkomunikasikan intensitas keterlibatan dalam situasi situasi; d. Wajah
mengkomunikasikan tingkat pengendalian individu terhadap pernyataan sendiri; dan
wajah barangkali mengkomunikasikan adanya atau kurang pengertian.
Pesan gestural menunjukkan gerakan sebagian anggota badan seperti mata dan tangan
untuk mengkomunikasi berbagai makna.
Pesan postural berkenaan dengan keseluruhan anggota badan, makna yang dapat
disampaikan adalah: a. Immediacy yaitu ungkapan kesukaan dan ketidak sukaan
terhadap individu yang lain. Postur yang condong ke arah yang diajak bicara
‘14
2
Pengantar Ilmu Komunikasi
Siti Komsiah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menunjukkan kesukaan dan penilaian positif; b. Power mengungkapkan status yang
tinggi pada diri komunikator. Anda dapat membayangkan postur orang yang tinggi hati di
depan anda, dan postur orang yang merendah; c. Responsiveness, individu dapat
bereaksi secara emosional pada lingkungan secara positif dan negatif. Bila postur anda
tidak berubah, anda mengungkapkan sikap yang tidak responsif.

Pesan proksemik disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang. Umumnya dengan
mengatur jarak kita mengungkapkan keakraban kita dengan orang lain.

Pesan artifaktual diungkapkan melalui penampilan tubuh, pakaian, dan kosmetik.
Walaupun bentuk tubuh relatif menetap, orang sering berperilaku dalam hubungan
dengan orang lain sesuai dengan persepsinya tentang tubuhnya (body image). Erat
kaitannya dengan tubuh ialah upaya kita membentuk citra tubuh dengan pakaian, dan
kosmetik.

Pesan paralinguistik adalah pesan nonverbal yang berhubungan dengan dengan cara
mengucapkan pesan verbal. Satu pesan verbal yang sama dapat menyampaikan arti
yang berbeda bila diucapkan secara berbeda. Pesan ini oleh Dedy Mulyana (2005)
disebutnya sebagai parabahasa.

Pesan sentuhan dan bau-bauan.
Alat penerima sentuhan adalah kulit, yang mampu menerima dan membedakan emosi
yang disampaikan orang melalui sentuhan. Sentuhan dengan emosi tertentu dapat
mengkomunikasikan: kasih sayang, takut, marah, bercanda, dan tanpa perhatian.
Bau-bauan, terutama yang menyenangkan (wewangian) telah berabad-abad digunakan
orang,
juga
untuk
menyampaikan
pesan
–menandai
wilayah
mereka,
mengidentifikasikan keadaan emosional, pencitraan, dan menarik lawan jenis.
Klasifikasi Isyarat Nonverbal
Kita dapat mengklarifikasikan pesan-pesan nonverbal dengan berbagai cara, dapat
berupa bahasa tubuh (body language), bahasa tanda (sign language) dan bahasa
objek (object language).

Bahasa Tubuh (Body Language)
Semua gerakan tubuh yang tidak digunakan secara eksklusif untuk
memberikan sinyal.
‘14
3
Pengantar Ilmu Komunikasi
Siti Komsiah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Contoh : Bahasa tubuh yang berupa raut wajah, gerak kepala, gerak tangan,
gerak-gerik tubuh mengungkapkan berbagai perasaan, isi hati, isi pikiran,
kehendak, dan sikap orang.

Bahasa Tanda (Sign Language)
Dalam komunikasi nonverbal tanda mengganti kata-kata, misalnya, bendera,
rambu-rambu lalu lintas darat, laut, udara, aba-aba dalam olahraga.

Bahasa Objek (Object Language)
Objek sebagai bentuk komunikasi nonverbal juga tidak mengganti kata,
tetapi dapat menyampaikan arti tertentu. Misalnya, pakaian, aksesori
dandan, rumah, perabot rumah, harta benda, kendaraan, hadiah.
Hal yang menarik dari Non verbal
Hal menarik dari komunikasi nonverbal ialah studi Albert Mahrabian (1971) yang
menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan dari pembicaraan orang hanya 7%
berasal dari bahasa verbal, 38% dari vocal suara, dan 55% dari ekspresi muka. Ia
juga menambahkan bahwa jika terjadi pertentangan antara apa yang diucapkan
seseorang dengan perbuatannya, orang lain cenderung mempercayai hal-hal yang
bersifat nonverbal. Oleh sebab itu, Mark knapp (1978) menyebut bahwa
penggunaan kode nonverbal dalam berkomunikasi memiliki fungsi untuk :
o
Meyakinkan apa yang diucapkannya (repetition).
o
Menunjukkan perasaan dan emosi yang tidak bisa diutarakan dengan katakata (substitution).
o
Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity).
o
Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasakan belum
sempurna.
A. Perbedaan Antara Komunikasi Verbal dan Nonverbal
Ada perbedaan antara kedua sistem komunikasi.
1) Pertama, komunikasi nonverbal yang dianggap lebih jujur. Jika perilaku verbal
dan nonverbal yang tidak konsisten, kebanyakan orang percaya perilaku
nonverbal. Ada sedikit bukti bahwa perilaku nonverbal sebenarnya lebih dapat
dipercaya daripada komunikasi verbal, setelah semua, kita sering mengontrolnya
‘14
4
Pengantar Ilmu Komunikasi
Siti Komsiah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
cukup sadar. Meskipun demikian, hal itu dianggap lebih dapat dipercaya.
(Anderson, 1999).
2) Kedua, tidak seperti komunikasi verbal, komunikasi nonverbal adalah multi
disalurkan. komunikasi verbal biasanya terjadi dalam satu saluran, komunikasi
verbal lisan yang diterima melalui pendengaran, dan komunikasi verbal tertulis
dapat dilihat, dirasakan, didengar, berbau, dan mencicipi. Kami sering menerima
komunikasi nonverbal secara bersamaan melalui dua atau lebih saluran, seperti
ketika kita merasa dan melihat pelukan sambil mendengar berbisik "I love you".
3) Ketiga, komunikasi verbal adalah diskrit, sedangkan komunikasi nonverbal terus
menerus. Simbol verbal mulai dan berhenti, kami mulai berbicara pada satu saat
dan berhenti berbicara saat yang lain. Sebaliknya, komunikasi nonverbal
cenderung mengalir terus. Sebelum kita berbicara, ekspresi wajah dan postur
mengungkapkan perasaan kita, saat kita bicara, gerakan tubuh kita dan
mengkomunikasikan penampilan, dan setelah kita berbicara postur tubuh
berubah, mungkin santai.
Fungsi pesan nonverbal.
Paul Ekman (Dedddy Mulyana, 2004: 314) menyebut lima fungsi pesan nonverbal, yaitu
1. Emblem. Gerakan mata tertentu merupakan simbol yang memiliki kesetaraan dengan
simbol verbal. Kedipan mata dapat mengatakan, ”saya tidak sungguh-sungguh”.
2. Illustrator. Pandangan ke bawah dapat menunjukkan kesedihan atau depresi.
3. Regulator. Kontak mata berarti saluran percakapan terbuka. Memalingkan muka
menandakan ketidaksediaan berkomunikasi.
4. Penyesuai. Kedipan mata yang meningkat ketika orang berada dalam tekanan. Itu
merupakan respon yang tidak disadari yang merupakan upaya tubuh mengurangi
kecemasan.
5. Affect Display. Pembesaran manik-mata menunjukkan peningkatan emosi. Isyarat wajah
lainnya menunjukkan perasaan takut, terkejut, atau senang.
Sedangkan Mark L. Knapp (dalam Jalaludin, 1994), menyebut lima fungsi pesan nonverbal
yang dihubungkan dengan pesan verbal:
‘14
5
Pengantar Ilmu Komunikasi
Siti Komsiah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. Repetisi, yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal.
Misalnya setelah mengatakan penolakan saya, saya menggelengkan kepala.
2. Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya tanpa sepatah
katapun kita berkata, kita menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-anggukkan
kepala.
3. Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan
verbal. Misalnya anda ’memuji’ prestasi teman dengan mencibirkan bibir, seraya berkata
”Hebat, kau memang hebat.”
4. Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal. Misalnya, air
muka anda menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-kata.
5. Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya. Misalnya, anda
mengungkapkan betapa jengkelnya anda dengan memukul meja.
Sementara itu, Dale G. Leathers (1976) dalam Nonverbal Communication Systems,
menyebutkan enam alasan mengapa pesan verbal sangat signifikan. Yaitu:
a. Factor-faktor nonverbal sangat menentukan makna dalam komunikasi interpersonal.
Ketika kita mengobrol atau berkomunikasi tatamuka, kita banyak menyampaikan
gagasan dan pikiran kita lewat pesan-pesan nonverbal. Pada gilirannya orang lainpun
lebih banya ’membaca’ pikiran kita lewat petunjuk-petunjuk nonverbal.
b. Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan noverbal ketimbang pesan
verbal.
c. Pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif bebas dari penipuan,
distorsi, dan kerancuan. Pesan nonverbal jarang dapat diatur oleh komunikator secara
sadar.
d. Pesan nonverbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan untuk
mencapai komunikasi yang
berkualitas tinggi.
Fungsi metakomunikatif
artinya
memberikan informasi tambahan yang memeperjelas maksud dan makna pesan. Diatas
telah kita paparkan pesan verbal mempunyai fungsi repetisi, substitusi, kontradiksi,
komplemen, dan aksentuasi.
e. Pesan nonverbal merupakan cara komunikasi yang lebih efisien dibandingkan dengan
pesan verbal. Dari segi waktu, pesan verbal sangat tidak efisien. Dalam paparan verbal
‘14
6
Pengantar Ilmu Komunikasi
Siti Komsiah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
selalu terdapat redundansi, repetisi, ambiguity, dan abtraksi. Diperlukan lebih banyak
waktu untuk mengungkapkan pikiran kita secara verbal.
f. Pesan nonverbal merupakan sarana sugesti yang paling tepat. Ada situasi komunikasi
yang menuntut kita untuk mengungkapkan gagasan dan emosi secara tidak langsung.
Sugesti ini dimaksudkan menyarankan sesuatu kepada orang lain secara implisit
(tersirat).
Daftar Pustaka
Mulyana, Deddy, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar,Bandung, Rosda karya, 2009.
Jalaludin Rakhamat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya.
Onong Effendy, 1994, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung, Remaja Rosdakarya.
‘14
7
Pengantar Ilmu Komunikasi
Siti Komsiah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download