bab iv kondisi umum lokasi penelitian

advertisement
BAB IV
KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Letak dan Luasan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan gagasan pulau dari
bagian selatan Kepulauan Riau, bagian timur daratan dari Provinsi Sumatera
Selatan sampai selat Karimata dengan koordinat 108058’ BT dan di bagian utara
dari Kepulauan Seribu. Dalam bagian-bagian dari Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki luasan wilayah mencapai
81.725, 14 km2 (wilayah lautan dan daratan) Secara geografis Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung terletak 104050 –109030’ BT dan antara 0050’–04010’ LS.
Adapun batas - batas adminitrasi dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu
bagian sebelah Barat dengan Selat Malaka, bagian sebelah Timur dengan Selat
Karimata, bagian sebelah Utara dengan Laut Natuna dan bagian sebelah Selatan
dengan Laut Jawa. (PTA 2002)
4.2 Kondisi Fisik
4.2.1 Iklim dan cuaca
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki iklim tropis yang
dipengaruhi oleh angin musim yang mengalami bulan basah selama tujuh bulan
sepanjang tahun dan bulan kering selama lima bulan terus menerus. Tahun 2005
bulan kering terjadi pada bulan Mei sampai September dengan hari hujan 11-15
hari per bulan. Untuk bulan basah. hari hujan 15-27 hari per bulan, terjadi pada
bulan Oktober sampai dengan bulan Juli dan bulan Maret dan bulan Desember.
Berdasarkan data Badan Meteorologi dan Geofisika setempat di sebutkan
bahwa pada taunn 2005 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki
kelembapan udara berkisar antara 78%-87% dengan rata-rata perbulan mencapai
82 % dengan curah hujan mencapai 82% dengan curah hujan berkisara antara 72,2
mm-410,2 mm. tekanan udara yang dimiliki Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
± 1.010,1 MBS. Suhu udara yang terdapat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
mencapai 270 C dengan suhu udara maksimum 31,5 0 dan suhu udara minimum
24 0C. (PTA 2002)
23
4.2.2 Tipologi
Keadaan alam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
sebagian besar
memiliki daratan rendah, lembab dan sebagian kecil terdapatnya pegunungan
dan
perbukitan. Ketinggian dataran rendah rata-rata sekitar 50 meter di atas
permukaan laut dan ketinggian daerah pegunungan antara lain untuk gunung
Maras mencapai 699 meter, gunung Tajam Kaki ketinggiannya kurang lebih 500
meter di atas permukaan laut. Sedangkan untuk daerah perbukitan seperti bukit
Menumbing ketinggiannya mencapai kurang lebih 445 meter dan bukit Mangkol
dengan ketinggian sekitar 395 meter di atas permukaan laut. (PTA 2002)
4.2.3 Tanah
Tanah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara umum memiliki PH
atau reaksi tanah yang asam rata-rata di bawah 5 tetapi memiliki kandungan
aluminium yang tinggi. Di dalamn tanah, banyak mengandung mineral biji timah
dan bahan galian berupa pasir, pasir kuarsa, batu granit, kaolin, tanah liat. Adapun
jenis-jenis tanah adalah :
a. Podsolik dan Litosol
Warnanya coklat kekuning-kuningan berasal dari batu plutonik masam
yang terdapat di daerah perbukitan dan pegunungan, kuarsa, batu granit,
kaolin, tanah liat.
b. Asosiasi Podsolik
Warnanya coklat kekuning-kuningan dengan bahan induk komplek batu
pasir kwarsit dan batuan plutonik masam.
c. Asosiasi Alivial, Hedromotif dan Clay Humas serta regosol
Berwarna kelabu muda, berasal dari endapan pasir dan tanah liat.
4.2.4 Hidrologi
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dihubungkan oleh perairan laut dan
pulau-pulau kecil. Secara keseluruhan daratan dan perairan Kepulauan Bangka
Belitung merupakan satu kesatuan dari bagian daratan Sunda, sehingga
24
perairannya merupakan bagian Dangkalan Sunda (Sunda Shelf ) dengan kedalam
laut tidak lebih dari 30 meter.
Sebagian
daerah
perairan,
Provinsi
Kepulauan
Bangka Belitung
mempunyai dua jenis perairan yaitu perairan terbuka dan perairan air semi
tertutup. Perairan terbuka yang terdapat di sekitar pulau Bangka, terletak di
sebelah utara, timur dan selatan pulau Bangka. Sedangkan perairan semi tertutup
terdapat di selat Bangka dan teluk Kelabat di Bangka Utara. Sementara itu
perairan di pulau Bangka umumnya bersifat perairan terbuka.
Disamping sebagai daerah perairan laut, daerah Kepulauan Bangka
Belitung juga mempunyai banyak sungai sepert sungai Baturusa, sungai Buluh,
sungai Kotawaringin, sungai Kampa, sungai Layang, sungai Manise dan Sungai
Kurau. (PTA 2002)
4.3 Kondisi Biologi
4.3.1 Keanekargaman vegetasi
Di Kepulauan Bangka Belitung tumbuh bermaca-macam jenis kayu
berkualitas yang diperdagangkan ke luar daerah seperti : Kayu Meranti (Shorea
sp), Ramin (Gonystylus bancanus), Mambalong , Mendaru, Bulin dan Kerangas.
Tanaman hutan lainnya adalah : Kapuk (Ceiba pentandra), Jelutung (Dyeta lowii),
Pulai (Alstonia sholaris), Gelam (Melaleuca sp), Meranti (Shorea sp), Rawa
(Dyera sp) , Mentagor, Mahang (Macaranga sp), Bakau (Rhizopora sp) dan
lainnya. Hasil hutan lainnya merupakan hasil hutan terutama madu dan rotan
(Calamus rotang). Madu Kepulauan Bangka Belitung terkenal dengan madu
pahit. (PTA 2002)
4.3.2 Keanekaragaman satwa
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung lebih memiliki kesamaan dengan
fauna yang terdapat di Kepulauan Riau dan Semenanjung Malaysia daripada
dengan daerah Sumatera. Beberapa jenis hewan yang dapat ditemui di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung antara lain : rusa (Cervus sp), beruk (Macaca sp),
monyet (Macaca sp.), lutung (Langur Francois), babi (Sus sp), tringgiling (Manis
javanica), kancil (Tragulus sp), musang (Prionodon sp), elang (Accipitridae sp),
25
ayam hutan (Gallus sp), pelanduk (Tragulus javanicus), biawak (Varanus
albigularis) dan berjenis-jenis ular. (PTA 2002)
Download