Status Kualitas Lingkungan Bangka Belitung Pesisir No Isu Lingkungan Tekanan Respon Tahun 2012 1 Kerusakan pesisir akibat abrasi- Meningkatnya aktivitas Penegakan pengawasan sedimentasi dan penambangan penambangan di pesisir terhadap aktivitas Tambang timah menyebabkan peningkatan inkonvensional kekeruhan air laut dan terjadinya sedimentasi. Hal tersebut disebabkan tailing sisa pencucian di atas kapal penambang dibuang langsung dari atas kapal ke permukaan laut. Akibatnya sedimen terutama fraksi halus seperti debu dan liat yang tercampur dengan air laut akan tersebar luas karena terbawa arus. Berdasarkan perhitungan kekeruhan di sekitar aktivitas penambangan oleh KIP. Maraknya tambang inkonvensional, tidak hanya terjadi didaratan tetapi terjadi juga di wilayah perairan laut. Hal ini menjadi sangat memprihatinkan, karena dampak dari tambang ilegal tersebut secara langsung merusak ekosistem laut. Akibat langsung dari aktivitas penambangan lepas pantai (TI Apung, kapal hisap, dan kapal keruk) adalah semakin keruhnya air laut dan rusaknya ekosistem terumbu karang (coral reef). Seperti yang terjadi di No Isu Lingkungan Tahun 2012 1 SERING TERJADINYA ILLEGAL FISHING YANG DILAKUKAN OLEH NELAYAN ASING, PENGGUNAAN TRAWL, BOM IKAN, ILLEGAL MINING (TI APUNG) Tekanan kawasan terumbu karang (coral reef) Pantai Tanjung Kerasak Bangka Selatan. Respon Besarnya potensi mineral timah, kelautan, dan kehutanan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyebabkan munculnya berbagai praktek illegal dalam penambangan, pencurian ikan DIPERLUKANNYA TINDAKAN PENGAWASAN WILAYAH PERAIRAN SEHINGGA MAMPU MEMBERIKAN RASA AMAN KEPADA NELAYAN DARI GANGGUAN ILLEGAL FISHING, DAN TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM LAINNYA Tahun 2012 1 Alih fungsi lahan kawasan lindung dan Mangrove dilakukan rehabilitasi mangrove oleh pemerintah daerah dan Lembaga Swadaya masyarakat Hutan No Isu Lingkungan Tahun 2012 1 alihfungsi lahan dan lahan kritis Tahun 2013 1 1. Belum semua kawasan hutan dilakukan tata batas (baik tata batas luar maupun tata batas fungsi) Tekanan Luas lahan kritis di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berdasarkan data dari BPDAS Baturusa Cerucuk tahun 2012 tercatat seluas 1.628.184,53 ha, dengan terbanyak terdapat di Bangka Selatan (356.968,14 ha) dan Bangka (294.763,40 ha). Penyebab utama lahan kritis di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah akibat aktivitas pertambangan dan penebangan liar. NO Kriteria Lahan Kritis Lahan Kritis 2010 Lahan Kritis 2013 Perubahan (Ha) Persentase No Isu Lingkungan 2.Belum semua kawasan hutan dikelola dalam unit-unit pengelolaan 1 Tekanan Tidak Kritis 145,421 0 (145,421) -100% Potensial Kritis 1,011,835 426,627 (585,208) -58% Agak Kritis 361,638 987,739 626,101 173% Kritis 88,386 155,389 67,003 76% Sangat Kritis 27,782 60,720 32,938 119% 3. Data dan informasi kehutanan yang belum terintegrasi sesuai kebutuhan para pihak 2 4. Kapasitas Kelembagaan kehutanan yang masih terbatas (kualitas dan kuantitas) baik sdm, sarana penunjang maupun tata 3 sistem. 5. luas lahan kritis ( hingga 45-50%) baik di 4 dalam atau diluar KH sehingga dibutuhkan cost tingggi dalam upaya rehabilitasi dan 5 reklamasi berdampak menurunnya daya tampung lingkungan. Jumlah 1,635,062 1,630,475 6. Minimnya personil pengamanan dalam perlindungan hutan sumber review lahan kritis BPDAS 2013 (Polhut,PPNS,Penyuluh) dan sarana prasaramna 7.Tingginya gangguan keamanan terhadap kawasan hutan dan hasil - hasil hutan 8.Belum optimalnya pelaksanaan litbang potensi KH danbelum berkembangnya potensi pemanfaatan jasa lingkungan dari KH (air, carbon, wisata dll) yang No Isu Lingkungan dapatmemberi manfaat ganda baik bagi kelestarian lingkungan maupun kesejahteraan masyarakat; Tekanan No Isu Lingkungan Tekanan Air No Isu Lingkungan Tekanan Respon Tahun 2013 1 Pencemaran air sungai dan Data izin usaha -Melakukan perhitungan perairan pesisir akibat pertambangan (IUP) terakhir daya tampung beban penambangan timah secara ilegal yang dikeluarkan oleh Dinas pencemaran sungai sebagai Pertambangan dan Energi bahan pembuat kebijakan Kepulauan Bangka dan action plan perencanaan Tingginya tingkat sedimentasi Belitung, jumlah IUP kedepan terhadap sungai akibat penambangan Operasi Produksi di perairan permasalahan penurunan timah secara ilegal laut Babel sebanyak 46 izin, kualita air Meningkatnya sedimentasi dan dengan luas wilayah IUP 46,681.70 Ha ( data th 2010 -menyusun program yang kekeruhan akibat aktivitas penambangan timah lepas pantai, Final report KLHS). Jumlah terkait dengan penataan baik TI apung maupun kapal isap kapal keruk dan kapal isap ruang, penyehatan produksi yang telah lingkungan, produksi beroperasi sebanyak 72 unit, pertanian/perkebunan ramah lingkungan dan penegakan Meningkatnya sedimentasi dari yang terdiri dari 68 kapal muara sungai akibat aktivitas di milik PT Tambang Timah hukum daerah sebagai dan 6 kapal milik swasta. arahan mitigasi DAS. Luas wilayah izin operasi produksi dan jumlah kapal isap di perairan laut akan semakin bertambah karena pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah provinsi telah menerbitkan IUP eksplorasi sebanyak 217 izin seluas 382,103.01 Ha. Udara No Isu Lingkungan Tekanan Respon Tekanan Respon Lainnya No Isu Lingkungan