pengantar studi wanita

advertisement
PENGANTAR STUDI WANITA
DR.IR.HARSUKO RINIWATI,MP
TIK
• Mendapatkan pengertian bagaimana gender dan konsepsi gender
itu membentuk identitas individu, institusi sosial, hubungan
pribadi, dan distribusi kekuasaan di masyarakat.
• Mengartikulasi issue-isue gender, kesukuan, seksualitas dan kelas
serta kedudukan dan status perempuan, serta solusi feminis
• Mempelajari, menganalisa, mempertanyakan, mengkritisi
kehidupan kita sendiri sebagai perempuan
• Berpindah dari ruang lokal ke ruang global dengan membiasakan
diri berkecimpung dalam gerakan perempuan yang beragam dan
kontribusi serta suara perempuan di seluruh dunia.
• Menyadari bahwa kebijakan tidak lagi hanyalah efek lokal, namun
berefek holistik semua untuk kehidupan, ekonomi, pasar,
pemerintahan dan ekosistim saling ketertarikan satu sama lain.
• Mampu mengambil keputusan apa yang dibutuhkan dari diri kita
sendiri, dari orang banyak dan dari Pemerintah.
PENDEKATAN SOSIOLOGI THD STUDI
WANITA
GARIS BESAR DISKUSI (1)
1. Kedudukan wanita dalam sejarah sosiologi
2. Teoritisi positivis/fungsionalis
3. Teoritisi konflik
4. Model-model alternatif dalam sosiologi
5. Pendekatan teoritis kontemporer thd studi
tentang wanita
6. Keterbatasan-keterbatasan teori tradisional
KEDUDUKAN WANITA DLM SEJARAH
SOSIOLOGI
• Perhatian filosofis  masalah sosial dan timbulnya analisis
rasional/ilmiah untuk pemecahannya  mendorong
timbulnya kelahiran disiplin sosiologi masa kini
• Dalam ilmu Sosiologi  studi tentang wanita dimskkan
dibawah tema umum studi-studi mengenai keluarga dan
seks serta jenis kelamin
• Inti karya bidang Sosiologi berpusat pada laki-laki dan
kehidupannya
• Dlm Sosiologi  wanita sbg obyek studi banyak diabaikan
 bersifat tradisional  domestikasi  pengaruh ilmu
pengetahuan patriarkat  pembahsan wanita dlm konteks
yg sempit yaitu tema keluarga dan reproduksi
ASUMSI DAN PROPOSISI POKOK DARI
PEMIKIR SOSIOLOGI
1. TEORETISI POSITIVIS/FUNGSIONALIS : yang
menegaskan tatanan alamiah dominasi laki-laki
sbg perbedaan thd argumen mengenai hak-hak
kaum wanita
2. TEORITISI KONFLIK : yang melukiskan sistemsistem penindasan yg secara sistematis
membatasi kaum wanita
3. SUMBANGAN PERSPEKTIF ALTERNATIF :
termasuk model-model kaum aktivis seperti
perspektif karya Sosial dan interaksionis
TEORI POSITIVIS/FUNGSIONALIS
August Comte  pendiri Sosiologi, orang penting dlm analisis
sejarah Sosiologi  mengambil ide-ide intelektual dari
para penulis yaitu Saint Simondan Montesquieu
August Comte  mengklaim bahwa kita dapat mempelajari
kehidupan manusia dengan mempergunakan teknikteknik yg sama spt yg dipakai dlm ilmu alam.
Asumsi : terdapat suatu tatanan alamiah dimana kehidupan
manusia dapat dipahami  memperkenalkan tema-tema
Sosiologis  menginspirasi tema lainnya yaitu isu
perubahan sosial dan kelas sosial
Karya awal  wanita hanya dikemukakan dlm peranan
keluarga mereka  sebuah institusi yg menunjukkan
proses sosial yg lebih besar
TEORI POSITIVIS/FUNGSIONALIS
Analisis awal masyarakat  keluarga  unit masyarakat yang paling
fundamental  sama dengan konsep Biologi  sel adlah unit yg paling
fundamental
Comte  wanita secara “konstitusional” bersifat interior thd laki-laki krn
kedewasaan mereka berakhir pada masa kanak-kanak  o.k.i wanita
menjadi sub-ordinat laki-laki manakala mereka menikah. Perceraian
ditiadakan bagi wanita, krn wanita budak laki-laki manja
Comte menegaskan  utk menyusun tatanan masyarakat yg baik dan maju
bagi Perancis  diperlukan patriakat dan kediktatoran politik
Positivisme Comte  adl sebuah filsafat mengenai stabilitas yg berlandaskan
pada keabadian tentang kebenaran unit keluarga  pemikiran kritis
“negatif” filosof egalitarian dari masa pencerahan dan revolusi Perancis
 menyimpulkan sosiologi sebuah metode unt membendung arus
keganasan komunisme dan penghinaan thd keadilan
Generasi penerus  dimulai dg karya Comte dan lain-lainnya  studi
masyarakat berubah  dari bidang filsafat sosial menjadi ilmu sosial
TEORI POSITIVIS/FUNGSIONALIS
Ilmu sosial  mempelajari tatanan kemanusiaan  mendefinisikan
dan menganalisis mekanisme-mekanisme tatanan organisasi sosial
dan orang-orang di dalamnya  teknik ilmu alam diterapkan dlm
mempelajari masyarakat  sejumlah perbandingan ant biologi
dan sosiologi  kesamaan ilmu yg bersifat holistik 
Masyarakat  sebuah organisme kolektif dimana msg2 bagian saling
tergantung memberikan manfaat pada keseluruhan 
menimbulkan persepsi mengenai statistika sosial dan dinamika
sosial
Comte  pembuka jln dlm sosiologi  menyediakan karya mendasar
buat suatu bias positivis dg memusatkan pengamatan empiris pd
hub sebab akibat  positivis  bias jenis kelamin  ilmu tdklah
tanpa jenis kelamin  dominasi oleh pemikiran dan aktivitas
kaum laki-laki
TEORI POSITIVIS/FUNGSIONALIS
Hebert Spencer dan John Stuart Mill  perbedaan
ilmu alam dan sosial tdk ada  tetapi dlm
kenyataan Mill menyampaikan bahwa tujuan
ilmu sosial adalah menganalisis hukum-hukum
masyarakat melalui metode-metode deduktif
yang terbalik  deduksi akan menguji nya
John Stuart Mill dan Harriet Taylor Mill  pengaruh
nya pd teori sosiologi terbatas tetapi sec kuat
mempengaruhi perkembangan feminisme liberal
 menyumbangkan peranan lbh besar dl teori
sosiologi kontemporer
HERBERT SPENCER –
EVOLUSI/ORGANISME
• KONSEP POSITIVIS ORGANISME  berpusat pd gagasan mengenai
evolusi sosial
• Spencer  individu dlm masyarakat, institusi sosial dan masyarakat
itu send berkembang dari yg sederhana menjadi kompleks  spt
sel amuba yg berkembang menjd seekor binatang atau organisme
yg lbh kompleks  disebut organik krn semua bagian berfungsi
memberi manfaat kpd organisme keseluruhan  o.k.i jg dianggap
fungsional  saling hubungan antar bagian membentuk
keseluruhan  spt halnya organisme hidup
• Emile Durkheim (sosiolog Perancis)  menyangkal validitas teori
Spencer  tp bgmnpun jg konsep kunci Spencer di pakai dasar unt
teori selanjutnya yaitu fungsi, sistem, struktur, equilibrium dan
institusi yaitu dasar bagi pemikiran “Struktural fungsionalisme”
• Dua aspek dari positivis organisisme Spencer menyediakan model
awal bagi analisis sosiologi mengenai wanita
HERBERT SPENCER –
EVOLUSI/ORGANISME
• Sumbangan Spencer tsb :
1. Konsep organisisme yg mengimplikasikan suatu equilibrium atau
keseimbangan. Wanita acapkali dianalisis dlm hub nya dg kedudukan
mereka di masyarakat  fungsi dlm keluarga jk wanita tetap berada
pd kedudukan mereka dlm institusi kelg dg memainkan peran
sosialmereka sbg ibu/istri  mk mereka membantu mengintegrasikan
kelg sbg sebuah unit  berperan menyeimbangan unit tsb dlm keluarga
 sementara laki-laki membuka hub ant kelg dan organisasi sosial lain
dlm masyarakat  fungsi paternal dan maternal tsb menciptakan
adaptasi sosial dlm sifat-sifat fisik kelelakian dan kewanitaan serta peranperan fisik dan tingkah laku  kaum positivisme wanita menjd
berbeda, otaknya lbh kecil dan kemampuan intelektualnya lbh rendah
dibandingkan laki-laki. Kedudukan kelg dan anggotanya berada dlm
keseimbangan dg institusi lain. Aksi sosial  jg gerakan yg berupaya
mengurangi penindasan thd perseorangan atau kelas  gerakan kaum
feminis  kekuatan pengacau yg menciptakan ketdkseimbangan
HERBERT SPENCER –
EVOLUSI/ORGANISME
• Sumbangan Spencer tsb :
2. Model keseimbangan organik Spencer  yg dpt diterapkan utk studi
mengenai wanita adl asumsi ttg perkembangan linier (linearity) 
apa yg ada saat ini mrpk pengembangan dari keadaan seblmnya 
sederhana menjd kompleks  mk gangguan thd proses evolusi 
aksi sosial, revolusi, atau aktifitas lain yg bertujuan mengubah
tatanan sosial atau status quo  bersifat disfungsional bahkan
penyebab ketdkseimbangan sosial. Tulisan awal Spencer 
memperjuangkan hak-hak laissez faire bagi individu wanita, sifat
alamiah wanita tdklah abadi, wanita memiliki hak bersaing dg lakilaki. Dlm tulisan selanjutnya  dipengaruhi oleh Darwinisme sosial
 wanita sebaliknya meniadakan hak bersaing dlm pekerjaan dg
laki-laki, kebodohan jk mendidik wanita unt bersaing dlm karierkarier bisnis dan politik sebab otak wanita lbh kecil dan tubuh lbh
lemah  jk wanita memahami semua  wanita di tempatkan di
sektor domestik pun tdk akan protes dan bertanya
EMILE DURKHEIM – HUKUM-HUKUM
UTK METODE SOSIOLOGI
•
•
•
Sosiolog Perancis  mengaplikasikan metode ilmiah dlm disiplin sosiologi
Durkheim  sosiologi adl ilmu mengenai institusi-institusi, asal kejadiannya dan
fungsinya  yg mendasari adl sosiologi positivisme dlm sosiologi kontemporer 
puncak karya  isu mengenai solidaritas sosial, kohesi dan anomie, semakin
kompleksnya pembagian kerja dlm masyarakat  meskipun jarang mengemukaan
isu spesifik ttg kerja wanita, konsep anomie dan kohesi sosial dpt diterapkan pd isu
kontemporer mengenai partisipasi wanita di dlm pasar t.k
Durkheim  membicarakan wanita dlm dua konteks sempit : 1. konteks positif
perkawinan dan kelg : wanita memenuhi peran2 tradisional yg fungsional thd kelg’
2. dlm konteks negatif bunuh diri/perceraian dan seksualitas : seksualitas
memainkan peranan dlm bunuh diri dan perceraian  dlm konteks tsb sekali lg
wanita dianggap berbeda inheren dg laki-laki dimana wanita bagian dari alam
bukan bagian dari masyarakat atau bag dari masy yg lbh primitif yg dipandang
rendah  dlm kelg wanita kehilangan otoritas thd laki-laki atau laki-laki dianggap
memegang otoritas krn kelg membutuhkan seorg pemimpin  kontrol atas
sumber-sumber ekonomi atau pembagian kerja sec seksual yg menurunkan
derajad wanita menjd interior, anak buah serta peran2 sosial yg berlandaskan pd
perbedaan inheren dlm kemampuan dan moralitas sosial
EMILE DURKHEIM – HUKUM-HUKUM
UTK METODE SOSIOLOGI
• Sifat2 asosial wanita  membentuk proposisi Durkheim 
bunuh diri dan perceraian tkt bunuh diri wanita lbh
rendah drpd laki-laki sbg bukti dr keterlibatan wanita yg
rendah dlm aktifitas publik.
• Para Fungsionalis  Durkheim, Comte dan Spencer 
sifat2 alamiah wanita yg inheren  menciptakan suatu
pembagian kerja, hierarkhi otoritas laki-laki dan struktur
moralitas  menempatkan kaum wanita dibawah kontrol
logis kaum laki-laki dlm suatu kelg patriakat dan struktur
sosial
• Patriakat  krn itu dianggap sbg suatu bentuk evolusi
alamiah yg melindungi sifat-sifat alamiah kaum wanita itu
send serta meningkatkan fungsi-fungsi masyarakat.
TEORETISI KONFLIK
• KARL MARX – DASAR2 TEORI KONFLIK
Durkheim  memusatkan perhatian pada kohesi dan solidaritas sosial
Karl Marx  melihat masyarakat sec konstan berubah komposisinya.
Kekuatan2 antitesis menyebabkan perubahan sosial melalui
ketegangan2 dan perjuanagan antarkelas yg bertentangan
Kemajuan sosial  krn itu disi oleh perjuanagn2 dan upaya keras yg
membuat konflik sosial menjd inti dari proses sejarah
Durkheim  menuis ttg pengaruh kompleksnya pembagian kerja thd
solidaritas dari mekanik ke organik
Marx  menulis eksploitasi t.k yg menimbulkan alienasi dan
pembentukan kelas yg saling berlawanan
Solidaritas mekanik dan organik  bentuk2 kohesi sosial yg
menyatukan masy kecil sederhana dg pembagian kerja yg
sederhana (mekanik) serta masy yg kompleks dg pembagian kerja
yg kompleks (solidaritas organik)
MARXISME
• Perkembangan marxisme  kuat dipengaruhi oleh
munculnya gerakan2 buruh di Inggris dan Perancis,
mengiringi pertumbuhan industri yg pesat dg sistem
produksi kapitalis
• Tulisan Marx  konsep kunci utk disiplin sosiologi 
alienasi kaum buruh, materialisme dan dialektika,
pembentukan kelas dan kesadaran kelas, isu ideologi
hubungan sosial, politik dan ekonomi serta potensinya
utk perubahan
• Seluruh tulisan Marx  mengikuti dialektika hegelian
dan humanisme  sbg kerangka kerja dan proses2 dan
tujuan perubahan sosial
MARXISME
• Tulisan2 Marxian  memberi sumbangan pada studi
tentang wanita
• Konsep kunci  digunakan dlm analisis mengenai
penindasan thd kaum wanita meliputi alienasi, penindasan
ekonomi, nilai tambah, buruh cadangan dan dialektika
• Dalam capital  Marx membicarakan pengaruh umum
mesin thd kehidupan kelg pd industri2 domestik
• Marx menulis  wanita sebagai alat produksi, suami adl
borjuis dan istri adl proletar
• Marx  juga mempertanyakan sifat-sifat pembagian kerja
di dlm kelg sbg basis kekayaan dan ketidakadilan, suami
pencari nafkah
MAX WEBER – KONFLIK STATUS
• Tulisan Max Weber  berpusat pd saling hub di antara kelas, status dan
kekuasaan. Kelas  basis ekonomi ketidaksamaan  kelas kaya dan
miskin
• Max Weber  status sosial  pandangan mengenai kehormatan atau
prestise yg dpt diberikan oleh latar belakang kelg, aktivitas pekerjaan,
atau bentuk konsumsi
• Max Weber  kekuasaan  secr eksplisit menunjuk pada hak2 politik
sumber2 penghasilan
• Variasi ketiganya  seorang wanita mungk ditempatkan pd status yg
rendah semata-mata krn jenis kelaminnya dan dia hanya memiliki sedikit
sumber ekonomi dan hak politik
• Status atau posisi seseorang pd tatanan sosial berhubungan dg kekuasaan
 mrpk perkembangan penting utk analisis mengenai wanita dlm
masyarakat  status sbg pengamat dan definisi norma2 ilmiah
dimonopoli laki-laki  meremehkan atau membuat tdk kentara
pengalaman 2 wanita
MODEL-MODEL ALTERNATIF DLM
SOSIOLOGI TRADISIONAL
• JANE ADDAMS – MODEL KARYA SOSIAL
1. Pemukiman Hull House ,dominasi wanita
2. Addams adl seorang feminis kultural yg menegaskan bahwa nilai-nilai
kewanitaan lebih mulia drpd nilai kelelakian
3. Sebuah masy yg dibangun berlandaskan niai2 kewanitaan akan lbh
produktif, damai, adil
4. Alasan tsb didasarkan pd alasan bw sec biologis wanita lbh unggul krn
insting keibuan mereka  dorongan yg kuat bagi yg suka perdamaian
5. Kecintaan akan sesama manusia danreformasi moral  menjelaskan
hub Addams dg kaum feminis di Perancis
6. Penekanan pada hak pilih wanita, akses pendidikan, paham suka
perdamaian,
7. Sosiolog akademis terpisah dari aksi sosiologis  riset nya masalah
sosiologi asa kini (AIDS dan pelacuran, kemiskinan, perawatan kesehatan
bagi kaum lanjut usia, dsb  tdk ada aksi  sensitif tetapi tdk responsif
 masalah dipengaruhi oleh faktor2 struktural diperburuk oleh jenis
kelamin
MODEL-MODEL ALTERNATIF DLM
SOSIOLOGI TRADISIONAL
• George Herbert Mead-Interaksionisme Simbolik
1. Interaksionisme simbolik  suatu perspektif yg berpusat
pd hubungan antar personal serta hub personal (mikro
sosiologi) dan struktural (makro sosiologi)
2. Menekankan pada masyarakat manusia sbg dalam proses
dan tidak statis
3. Mengakui bahwa perbuatan-perbuatan individu dan
interpretasi-interpretasinya berada di dalam konteks kelp2
atau institusi dimana individu-individu itu memiliki
berbagai daya di dalamnya untuk menciptakan perubahan
4. Pendekatan interpretatif ini berpusat pada arti simbolik yg
diberikan kehidupan sosial dan sangat besar implikasinya
untuk memahami wanita di dalam masyarakat
PENDEKATAN TEORETIS KONTEMPORER
THD STUDI TENTANG WANITA
• Tiga pendekatan kontemporer dlm sosiologi sec spesifik
mengemukakan wanita di dalam masyarakat yaitu :
1. Pendekatan struktural fungsionalis
2. Perspektif peran-peran kelamin
3. Perspektif konflik
Msg2 pendekatan itu dihub pd suatu model peran jenis kelamin
Kerangka kerja karya sosial dan interaksionis jg menyediakan modelmodel utk mengemukakan praktek sosiologi oleh dan tentang
wanita
Ollenburger and Moore, memberi penegasan unt mengembangkan
suatu dialektika ant model-model tsb dg teori feminis utk
mengusulkan suatu kerangka kerja bagi suatu sosiologi wanita
TEORI FUNGSIONALIS-STUDI TENTANG
BUDAYA LAKI-LAKI
Teori ini dihub dg karya2 Auguste Comte, Herbert Spencer dan Emile
Durkheim
• Teoretisi fungsionalis kontemporer memusatkan pd isu2 mengenai
stabilitas sosial dan harmoni  khususnya faktor2 penyumbang pd
pemeliharaan stabilitas masy atau perub sosial sec bertahap
• Perub sosial dilukiskan sbg suatu evolusi alamiah yg merpk respon
thd ketdkseimbangan ant fungsi dan struktur peran-peran sosial
• Faktor-faktor sosial yg mendorong stabilitas dianggap fungsional,
faktor yg menimbulkan perub sosial yg cepat dianggap disfungsional
• Kerangka karya ini memusatkan pd pembahasan mengenai wanita
dlm fungsi2 dan peran2nya di masy
• Jk peran wanita menyumbang pada stabilitas  mk mereka dilihat
sbg fungsional dan sebaliknya (mis memasuki pasar t.k upahan dlm
jumlah yg smkn banyk) dilihat sbg disfungsional
KINGSLEY DAVIS
• Karya klasiknya  prostitusi
• Kingsley Davis  menyediakan suatu pendekatan fungsional utk
analisis mengenai wanita  menganalisis prostitusi dlm hub nya dg
fungsi2 dan disfunsi bagi tatanan sosial
• Prostitusi melayani kebutuhan seksual kaum laki-laki meliputi
tentara, penyeleweng dan penjahat
• Sec klasik ia mengabaikan mengapa wanita menjd pelacur serta
kehidupan sehari-hari mereka termsk penindasan, kekerasan dan
wanita korban kejahatan
• Asumsi  keberadaan wanita adl utk melayani kebutuhan seksual
laki-laki dan memfokuskan pd fungsi prostitusi, bukan pd
pengalamn2 individual para pelacur.
• Fungsi lbh penting drpd org2 sec individual atau potensi disfungsi
bagi status quo yg tetap tdk teruji
TALCOTT PARSONS
• Tulisannya paling berpengaruh pada perspektif fungsionalis
• Melihat adanya kelg inti tak dpt dielakkan dlm suatu masy industri
krn adanya isolasi  timbul diferensi sosial yg ditimbulkan 
mobilitas geografik, kebutuhan neg industri akan angkatan kerja
terlatih
• Dari isolasi tsb timbul 2 mslh yg berbeda ant laki-laki (melakukan
peran instrumental) dan wanita (melakukan peran sosio-emosional)
• Meratakan jln bagi diskusi mengenai pembagian kerja sec seksual
• Pengaruh fungsionalis menyebar luas tanpa kritik  peran-peran
jenis kelamin, peran kewanitaan, peran kelelakian  tdk hanya
mengaburkan kekuasaan antara wanita dan laki-laki, tetapi jg
mengaburkan adanya konflik
• Peran-peran jenis kelamin dlm tradisi sosiologi berpusat pada lakilaki dan kedudukan wanita dlm lingkungan patriakat
ARLIE HOCHSCHILD
• Mengidenfikasi 4 tipe penelitian yg berpusat pd perbedaan2 jenis
kelamin
1. Berpusat pada emotif dan kognitif ant pria dan wanita
2. Menganalisis ketegangan peranan  contoh karya Talcott Persons
membedakan peran-peran jenis kelamin  kmdn melukiskan
norma2 yg membatasi peran2 tsb  model riset 1 dan 2
mengasumsikan pembagian peran antara pria dan wanita adl
fungsional
3. Menganalisis wanita sbg suatu kelp minoritas, khususnya dlm
kaitannya dg diskriminasi, prasangka serta marginalisasi sosial dan
ekonomi kaum wanita
4. Perspektif politik kasta yg sama dg perspektif minoritas  tetapi
berpusat pd perbedaan wanita dan laki-laki dlm hal kepentingan
dan kekuasaan  riset 3 dan 4 tentang peran jenis kelamin yg sdh
dipengaruhi oleh teori feminis
TEORI KONFLIK
PERAN VS STRATIFIKASI JENIS KELAMIN
• Konsentrasi  pd posisi wanita dlm t.k upahan, untuk membedakan nya
dg model penelitian mengenai peran2 jenis kelamin
• Pendekatan konflik unt menjelaskan awal mula, biaya, perub posisi wanita
di dlm masy
• Rendall Collin  ketdkadilan berdasarkan jenis kelamin bervariasi sesuai
dg tipe2 masyarakat
• Terdpt 3 fakta sosial yg konstan yaitu 1. dorongan kuat utk kepuasan
seksual, 2. daya tahan menghadapi kekerasan, 3. biasanya laki-laki lbh kuat
drpd wanita
• Lbh jauh Collin  ketdkadilan berdasarkan jenis kelamin dan kekerasan
bervariasi menurut 2 truktur sosial  1. paksaan organisasi politik thd
masy (kelg, hukum, dll), 2. keadaan pasar, 3. sumber penghasilan laki-laki
dan perempuan
• Struktur sosial  ekonomi dan politik  menjadi perantara
meningkatnya subordinasi thd perempuan
TEORI2 KONFLIK, PENGGUNAAN
DIALEKTIKA DAN TEORI FEMINIS
DIALEKTIKA
KETERANGAN
• Teori konflik yg bersumber
dari Karl Marx  perub
sosial terjd melalui proses
dialektik
• Contoh  ketdkadilan
(tesis)  pertentangan
kelp2 yg tdk adil (antitesis)
 sintesis (tdk hrs
keadilan)
TEORI2 KONFLIK, PENGGUNAAN
DIALEKTIKA DAN TEORI FEMINIS
CONTOH-DIALEKTIKA
KETERANGAN
• Konsep dialektika 
melukiskan perub2 di dlm
masy, teori, organisasi2,
kelp2, dsb
• Contoh  pendekatan
tradisional Parsonian thd
peran2 jenis kel (tesis) 
teori feminis radikal
(antitesis)  riset peran
jenis kel (tesis baru) 
sosiologi wanita (sintesis)
KETERBATASAN TEORI2 TRADISIONAL
•
•
•
•
Didasarkan pada pengalaman laki-laki
Struktur patriakat
Paradigma maskulin
Tidak pernah ada pengalaman wanita yg
menjd landasan untuk teori-teori
Download