Pertanyaan Mengenai Alkitab Pada Kitab 2 Korintus P: Dalam 2 Kor 1:1; 1 Kor 1:2; 1 Tes 1:1; dan 2 Tes 1:1, karena hanya ada satu gereja di sebuah kota, apakah harusnya hanya ada satu kota di setiap kota saat ini? J: Ada tiga bentuk ungkapan mengenai persatuan orang Kristen: orang-orang benar dalam kelompok local, orang-orang benar dari kelompok yang berbeda, dan kesatuan dari beberapa gereja. Jawaban ini hanya mengarah pada bentuk yang ketiga, dengan empat hal yang perlu diperhatikan. 1. Empat ayat ini tidak berarti bahwa seharusnya ada satu tempat pertemuan, terutama dengan adanya ratusan hingga ribuan orang Kristen dalam satu kota. 2. Tidak ada yang mengatakan divisi ketatausahaan manusia harus mengatakan bagaimana gereja diatur. Mereka dapat berada dalam banyak tempat, melalui ini tidak membenarkan gereja karena doktrin dan bagian lain. 3. Semua orang Kristen yang sejati sudah berada dalam bagian, gereja Yesus Kristus yang sejati. Jika kesetiaan orang Kristen pada gerejanya sendiri atau kesatuan golongan agama lebih besar dari pada kesetiaanya pada Allah, lalu supaya orang Kristen memiliki kesetiaan yang salah. 4. Sayangnya, banyak pemimpin Kristen gagal untuk menerima pengajaran dan perintah akan kesatuan diantara orang Kristen yang cukup serius. Bacalah Efesus 4:3-4; Filipi 1:27; 2:1-4; 4:2; Roma 15:5-7; Yoh 17:20-23. Lihat pertanyaan berikut dan pertanyaan pada 1 Korintus 1:10-14 dan Efesus 4:4 untuk pembahasan lebih lanjut. P: Dalam 2 Kor 1:1, karena Alkitab memberikan contoh mengenai satu gereja per kota, dan tidak ada contoh pembanding, lalu haruskah contoh itu menjadi aturan kita sebagai pengajaran gereja local? J: Tidak. Jika anda percaya bahwa setiap contoh, tanpa sebuah perintah contoh pembanding harus diikuti, maka orang Kristen seharusnya: a) Tidak pernah bertemu dalam bangunan; hanya bertemu dirumah-rumah (1 Korintus 16:19; Filemon 2). b) Tidak pernah pergi ke pengadilan sebagai penggugat untuk alasan apapun. c) Laki-laki tidak pernah memakai celana pendek. Semuanya hanya dapat menggunakan sandal, bukan sepatu. d) Tidak pernah makan kentang, jagung, lada jalapeno, atau makanan lain dari dunia yang baru. e) Tidak ada es krim, pizza, es loli, atau makanan yang mereka tidak ketahui pada masa Alkitab. f) Tidak menggunakan bahasa Inggris dalam penyembahan sebagaimana yang tidak diketahui oleh penulis Alkitab. g) Tidak pernah mengendarai mobil, sepeda, pesawat terbang, atau mesin pertanian. h) Tidak pernah menggunakan alat-alat pertanian dan banyak mesin yang ditemukan setelah masa Kristus. i) Tidak pernah memiliki kulkas, alat-alat listrik, gas, radio, atau TV. j) Aturan aneh yang lain. Lebih lagi kita seharusnya mengikuti contoh dalam injil, bahkan tanpa sebuah perintah jika: 1. Ada alasan yang baik untuk contoh-contoh berikut, 2. Tidak ada contoh pembanding, dan 3. Alasan dengan tidak adanya contoh pembanding tidaklah hanya karena waktu, teknologi, budaya, atau keadaan dari sifat yang tidak bermoral. 1 Jika sesuatu tidak memenuhi tiga ujian ini, apakah ini otomatis baik untuk dilakukan? –Tidak sepenuhnya. Kita seharusnya mempertimbangkan apa yang seharusnya kita lakukan dengan dipenuhi oleh pengetahuan Injil dan bertanya, “apa yang Tuhan ingin kita lakukan?” P: Dalam 2 Kor 1:4, haruskah kita menghibur para kriminal, orang yang melakukan perbuatan homoseksual yang menderita AIDS, dan yang lain yang mengalami penderitaan dengan adil? J: Ya. 2 Korintus 1 tidak membatasi jangkauan kepada siapa kita menghibur. Ketika kita menghibur orang lain yang menderita dengan selayaknya, kita seharusnya menjaganya dalam pikiran kita. 1. Mereka harus melihat kasih Kristus yang bersinar melalui kita, dan mengetahui bahwa Tuhan mencintai mereka dan ingin agar mereka bertobat dan menjadi anak-anakNya. 2. Kita tidak harus berdiam dalam kejahatan mereka, tapi kita seharusnya tidak mengijinkan kejahatan mereka untuk diremehkan. Kita tidak harus menjadi kaki tangan bagi mereka dengan mengatakan itu adalah tidak adil supaya mereka ditangkap, atau bahwa kehidupan atau sistemnya yang tidak adil. 3. Ketika kita tidak memperkecil dosa kita, kita harus menekankan bahwa Kristus membawa pengampunan dan pemulihan untuk dosa kita. P: Dalam 2 Kor 1:6, bagaimana penderitaan Paulus dan Timotius memberikan penghiburan dan keselamatan bagi jemaat Korintus? Manusia biasanya tidak terhibur ketika mendengar orang lain menderita. J: Manusia menerima penghiburan dengan mendengar bahwa seorang teman tercinta berhasil melewati sebuah penderitaan. Penderitaan Paulus demi injil membawa keselamatan dari Yesus pada jemaat Korintus dan yang lain. P: Dalam 2 Kor 1:8-9, mengapa Paulus berputus asa atas hidupnya sendiri, karena Paulus berkata “bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” dalam Filipi 1:21? J: Filipi 1:21 menunjukkan sikap Paulus dalam penjara dan sikap yang seharusnya kita miliki. Paulus adalah manusia yang mengalami keputusasaan, dan dalam 2 Korintus 1:8-9, Paulus dibuat tak sadar, dan tidak diperlihatkan betapa ia merasa rendah saat itu. Terdapat hal yang penting disini bahwa agama Kristen dapat berlaku bagi kehidupan kita. Jika anda mengajar cara yang benar untuk merasakan sesuatu, namun anda merasa berbeda suatu saat, itu boleh-boleh saja; jujurlah dengan orang lain ketika anda lemah dalam kepercayaan. Yang lebih penting dari memberikan wajah yang tidak jujur “yang selalu bahagia” pada orang lain, yaitu sebaiknya kita mejadi seperti adanya kita dan tidak dilindungi oleh saudara-saudara kita. P: Dalam 2 Kor 1:15-20, apakah Paulus berbohong dengan mengatakan ia akan datang kembali dan tapi kembali? J: Paulus tidak menjanjikan mereka ia akan datang; ia hanya berkata pada mereka ia berharap datang. Saat ini, kita harus membedakan antara seseorang yang membuat janji dan yang hanya menyatakan keinginan mereka. ketika situasi berubah, baik bagi keinginan mereka untuk berubah. P: Dalam 2 Kor 1:17-19, haruskah orang benar kembali pada sebuah janji? J: Alkitab tidak menunjukkan itu, kecuali untuk kondisi berikutnya 1. Seorang gadis yang tinggal dirumah diatur oleh ayahnya (Bilangan 30:3-5) 2. Seorang istri diatur oleh suaminya (Bilangan 30:6-8,15) 2 3. Tentunya, prioritas pertama kita adalah menyukakan Tuhan. Oleh karena itu, anda tidak seharusnya menjaga sebuah janji, jika janji itu adalah sebuah dosa dan ketidakmenurutan pada Tuhan. 4. Konsisten dengan nomor 3, banyak orang Kristen melihat bahwa jika menjaga janji atau mengatakan kebenaran akan berkontribusi untuk membunuh seseorang, maka kita seharusnya menjaga kehidupan kita. Ini mengapa beberapa orang Kristen berbohong pada Nazi ketika ditanya apakah mereka menyembunyikan kaum Yahudi. Lihat juga pada pertanyaan sebelumnya. P: Dalam 2 Kor 2:5, apakah Paulus marah “pada seseorang yang menyerang Paulus”, seperti yang dipikirkan orang? J: Tidak ada buktinya mengenai pemikiran ini. Orang yang melakukan sesuatu yang salah, dan 2 Korintus tidak mengatakan apakah itu. Namun, banyak orang berpikir itu sama saja dengan seseorang yang tidak bermoral dalam 1 Korintus 5:1-13. Lebih lanjut, kemarahan bukanlah penggambaran yang akurat mengenai perasaan Paulus disini. Paulus tidak hanya mengatakan dalam 2 Korintus 2:4 bahwa apa yang ia tulis adalah “dengan air mata”, maka disini sebenarnya kesedihan dan kekecewaan adalah yang Paulus rasakan, lebih dari kemarahan pada seseorang. P: Dalam 2 Kor 2:12-13, karena Paulus telah membuka jalan dalam pengajaran injil di Troas, haruskah ia meninggalkan tempat itu dan pergi ke Makedonia seperti yang ia lakukan? J: Ketika kita tidak mengetahui seluruh detilnya tentang situasi Paulus secara khusus, dapat dikatakan dalam dua hal secara umum. 1. Yang paling penting adalah menurut pada Tuhan, tidak pergi kesetiap jalan yang terbuka. 2. Ketika kita sangat jauh untuk melihat seseorang, Allah dengan murahNya mengerti perasaan kita, juga. P: Dalam 2 Kor 2:14, karena umat Kristen selalu menang dalam Kristus, maka mengapa terkadang umat Kristen jatuh? J: 2 Korintus 2:14 tidak menyatakan bahwa umat Kristen selalu menang tanpa cela dalam hal apapun, umat Kristen tetap masih berdosa. Lebih lagi, kita adalah bagian dari kemenangan Kristus di kayu salib, dan kita akan dimenangkan dalam kehidupan pada umumnya, sama seperti kita masuk ke dalam tempat para pemenang: yang adalah, Surga. P: Dalam 2 Kor 2:17, karena banyak orang yang mengubah firman Allah, apakah kita hanya memiliki firman Tuhan yang sudah terubah dan firman Tuhan yang sebenarnya telah binasa dari bumi ini? J: Tidak. Pengajar yang berbohong dapat tetap percaya dan mengajarkan firman Tuhan yang sudah diirubah. Namun, firman Tuhan yang sejati tidak akan pernah hilang, dan firman Tuhan tidak akan pernah berlalu, seperti yang dijanjikan dalam Yesaya 59:21. P: Apakah 2 Kor 3:13-15 berarti pilihan Musa untuk menutupi seluruh wajahnya adalah alasan bahwa bangsa Yahudi telah buta pada Kristus? J: Tidak. Paulus menyampaikan ini sebagai sebuah analogi berdasarkan Keluaran 34:33-35 untuk menggambarkan bagaimana manusia yang sangat dekat dengan kemenangan Tuhan tetap dapat menjadi buta. Paulus juga menunjukkan betapa pentingnya kembali pada Tuhan sehingga tidak dibutakan. P: Apakah 2 Kor 3:17 mengatakan Tuhan adalah Roh yang membuktikan bahwa Yesus adalah Roh Kudus seperti yang dipercayai oleh Kesatuan Pentakosta? 3 J: Allah Tritunggal adalah Roh, tapi itu tidak berarti adalah hal yang tidak mungkin bagi Yesus untuk memiliki tubuh jasmani, baik sebelum dan setelah kebangkitan. P: Dalam 2 Kor 4:3-4, mengapa Allah mengijinkan Injil disembunyikan bagi mereka yang binasa? J: Bagi mereka yang menyembunyikan kebenaran tentang Allah yang telah diberikan pada mereka, (Roma 1:18-32), Tuhan tidak punya kewajiban untuk memberikan mereka kebenaran yang lebih. Pastinya, jika seseorang akan menolak Tuhan, 2 Petrus 2:20-22 menunjukkan bahwa sedikit yang kamu tahu, lebih baik untuk mereka. P: Dalam 2 Kor 4:4, siapakah tuhan pada zaman ini? J: Ini adalah setan, yang diberikan sebuah kuasa untuk mengontrol seluruh isi dunia menurut 1 Yoh 5:19. Ia disebut raja dunia dalam Yoh 12:31; 14:30; dan 16:11. Setan juga disebut penguasa dari kerajaan angkasa dalam Efesus 2:2. Lihat juga dalam Efesus 6:12 dan Kolose 1:13. Sebagai tambahan, Irenaeus seorang uskup daru Lyon, menulis tahun 182-188 A.D. dalam membahas ayat ini yang ditulis oleh Paulus, mempunyai penafsiran yang berbeda mengenai ayat ini. Ia berpikir “Tuhan dari dunia ini” adalah Tuhan yang sejati, dan Tuhan yang sejati itu membutakan orang yang tidak percaya dalam Irenaeus Against Heresies buku 3 bag.7.1 hal.420. Penulis dari zaman gereja awal adalah orang yang saleh, tapi mereka juga membuat kesalahan. Namun, dalam Irenaeus Against Heresies buku 3 bag.6.2 ia menyebutkan bahwa injil menyebut tuhan yang palsu sebagai ilah walaupun menambahkan tanda bahwa mereka sebenarnya mereka bukanlah tuhan. Dalam fragmen 46 hal.575 Irenaeus juga mengatakan tuhan dari dunia ini adalah setan. P: Dalam 2 Kor 4:7 apa yang dimaksud dengan “bejana tanah liat” yang berisi harta? J: Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus mengetahui pertama-tama apakah harta itu, dan lalu melihat ayat-syat yang sebelumnya dan setelahnya. “harta ini” secara khusus adalah “cahaya pengetahuan mnegenai kemuliaan Tuhan dalam wajah Kristus” menurut 2 Korintus 4:6. 2 Korintus 4:8-10 menunjukkan bahwa kita adalah Tertindas tapi tidak terjepit (4:8) Kehabisan akal namun tidak putus asa (4:8) Dianiaya tapi tidak ditinggalkan sendirian (4:9) Dihempaskan namun tidak binasa. (4:9) Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. (4:10) Kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini. (4:11) Maka demikianlah maut (martir) giat di dalam diri kami (Paulus dan teman-temannya) dan hidup giat di dalam kamu. (jemaat Korintus) (4:12) Sebagai tambahan, bejana tanah liat dapat digunakan sesuai dengan keinginan dari pemiliknya (Yermia 18:1-10), beberapa bejana untuk orang bangsawan dan beberapa lainnya untuk orang yang hina (1 Timotius 2:20-21) Ini menarik bahwa 2 Korintus 4:8-10 akan tidak masuk akal untuk ditaruh setelah 2 Korintus 4:6 kecuali 2 Korintus 4:7 berada ditengah-tengah, yang penting sekali dalam menghubungkan keduanya. Bejana tanah liat adalah “kita” (4:8-9), tubuh kita (4:10), dan “tubuh kita yang fana” (4:11) Allah telah memilih untuk meletakkan harta yang besar itu pada diri kita, yang tidak sempurna, yang disebut bejana tanah liat. Bejana tanah liat adalah benda yang terlihat biasa, dan bejana yang tidak abadi; mudah untuk dihancurkan oleh orang. Meskipun demikan, sebuah bejana 4 tanah liat dapat berguna, dan dapat dengan kuat menampung cairan yang ada didalamnya tanpa bocor. Hal ini pada dasarnya pengalaman baru dalam Alkitab bahwa harta yang diberikan Tuhan pada kita sudah diberikan, bukan kedalam kotak kemenyan atau sebuah bahtera, tapi ke dalam diri kita. Perjanjian Lama memberikan pertanda ini ketika mengatakan, “ini adalah janji yang akan Kubuat dengan rumah milik Israel setelah masa itu,” yang dinyatakan Tuhan. Aku akan menaruh hukumKu dalam pikiran mereka dan menuliskan itu dalam hati mereka. Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umatKu. Tidak akan ada lagi seorang manusia mengajarkan temannya, atau seorang saudaranya, mengatakan ‘ketahuilah Tuhan’ karena mereka akan mengetahui Aku dari yang paling sedikit dari mereka sampai yang terbesar’. Dinyatakan Tuhan.” Yeremia 31:33-34a) P: Dalam 2 Kor 5:2, mengapa Paulus tidak puas dengan kehidupan di bumi ini? J: Untuk alasan yang sama seperti seseorang yang telah berada di jalan selama sebulan dapat mempunyai keinginan untuk kembali ke rumah dan keluarga mereka. Kita umat Kristen masih lama untuk melihat Kristus secara langsung, dan untuk bertemu semua orang yang benar yang telah pergi sebelum kita. Beberapa orang akan melihat bahwa kesengajaan Paulus, tapi perubahan yang mendadak mengenai perumpamaan dari tenda menjadi pakaian mungkin karena, sebagai pembuat tenda, Paulus menyadari bahwa dengan kain yang sama terkadang digunakan untuk membuat pakaian dan tenda. P: Dalam 2 Kor 5:2, bagaimana Yesus menjadi berdosa? Apakah setan menguasai tubuh Yesus, seperti yang diajarkan oleh pengajar palsu, termasuk Rev. Moon dalam Divine Principle (edisi kelima. 1977) hal.147-148, 330? J: Tidak. Yesus menerima hukuman dosa untuk kita, dan merasakan perpisahan dari Allah Bapa yang kita hormati. Ini seharusnya disebutkan bahwa seorang anggota dari gereja persatuan dalam sebuah debat menyangkal bahwa tubuh Yesus dikuasai setan. Namun, berikut ini apa yang diajarkan oleh Rev. Moon dalam bukunya Divine Principle (edisi kelima. 1977). Divine Principle hal.148 “Yesus tidak dapat menyempurnakan tujuan dari pemeliharaan keselamatan jasmani karena tubuhnya dikuasai oleh setan. Namun, ia dapat mendirikan dasar keselamatan rohani… melalui… darah dari salib.” Divine Principle hal.330 “Ini [Musa dua kali menyerang batu] memberi pertanda sebuah kemungkinan bahwa ketika Yesus, Batu yang kokoh, akan datang, dagingnya mungkin dikuasai oleh setan melalui penyaliban, karena ketidakpercayaan manusia…” Divine Principle hal.147-148 “Karena bangsa Yahudi tidak percaya pada Yesus dan mengirimkanNya ke penyaliban, dan Ia dibunuh. Oleh karena itu, walaupun orang Kristen percaya dan menjadi satu tubuh dengan Yesus, yang tubuhNya dikuasai oleh setan, tubuh mereka akan takluk dalam kekuasaan setan.” Divine Principle hal.510 “Meskipun demikian... tubuh jasmani Yesus dikirim ke dalam tangan setan sebagai kondisi penebusan untuk pemulihan bangsa Yahudi dan seluruh umat manusia kembali menjadi milik Tuhan, tubuhnya dikuasai setan. Alaminya, keselamatan jasmani umat manusia tidak dipenuhi, dan Yesus mati, yang menjanjikan akan mereaslisasikan ketika Tuhan datang kembali.” (Catatlah dikatakan “Tuhan” dan bukan “Dia’ atau ‘Yesus’) Dalam Alkitab, ini disangkal oleh Kis 2:31-32, menguti Mazmur 16:10, mengatakan tubuh Yesus tidak akan rusak. Ketika Yesus muncul pada Thomas dan pada murid yang lain dalam Yoh 20:24-28, Yesus yang ditunjukkan oleh bekas paku dan bolongan dalam tubuhnya yang adalah tubuh yang sama, bangkit lagi. Dalam Yoh 2:19-21, Yesus juga menyebutkan bahwa tubuhNya akan dibangkitkan. Yesus menjadi berdosa untuk menggantikan kita, tapi Ia tidak pernah berdosa pribadinya. 5 P: Dalam 2 Kor 5:7, apakah kalimat “sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat:” berhubungan dengan musik instrumental? J: Tidak semuanya, disamping apa yang diajarkan oleh penulis dari gereja Kristus. Ini tidak berhubungan dengan musik instrumental apalagi berhubungan bernyanyi atau bertepuk tangan. Buku Gereja Kristus Instrumental Music in Worship hal.28 mengatakan bahwa musik instrumental dalam penyembahan “1. merusak hukum kepercayaan (2 Korintus 5:7; Ibrani 11:6; Roma 10:17).” Seperti halnya dua ayat lainnya yang diberikan sebagai pendukung bahwa musik instrumental yang merusak hukum kepercayaan, keduanya tidak berhubungan juga dengan musik.” Pada halaman 3-5 penulis, James M. Tolle, mencoba untuk mengatakan bahwa banyak pemujaan yang tidak dinyatakan dalam firman surgawi bukan karena kepercayaan, dan sebuah penyelidikan yang sangat cermat mengenai wahyu Kristus tidak akan menghasilkan perkataan mengenai adanya musik instrumental dalam penyembahan. Namun, Perjanjian Lama adalah firman Tuhan, dan kitab Wahyu sebenarnya adalah Wahyu mengenai Yesus Kristus. Perjanjian Baru tidak menyebutkan mengenai mimbar juga. Jika kita “dengan cermat” mengabaikan Perjanjian Lama seperti dalam Nehemia 8:4, seseorang dapat membuat sebuah perkara yang lebih kuat lagi bahwa seharusnya kita tidak perlu membuat mimbar di dalam gereja daripada kita tidak perlu menggunakan musik instrumental. Sangat sedih melihat betapa manusia mencoba menggunakan ayat yang tidak berhubungan sama sekali untuk mendukung doktrin golongan mereka sendiri. Para penginjil Kristen sekarang tidak mengatakan bahwa gereja-gereja harus memiliki musik instrumental, atau bahwa seseorang tidak bisa menjadi seorang Kristen yang sejati jika mereka salah dalam mengartikan ayat ini. Namun, permasalahan ini akan menjadi lebih serius lebih dari hanya sekedar musik, seperti dimana hukum dapat menjauhkan manusia dari pengalaman mengenai kemurahan dan kebebasan yang ada dalam Kristus. P: Dalam 2 Kor 5:10, apakah bahkan orang-orang benar menghadap kepada tahta pengadilan Kristus? J: Tidak. Ada dua pengadilan. 1. Pengadilan pertama adalah Pengadilan pada Tahta Putih yang Besar dalam Wahyu 20:1115, dimana orang-orang beriman dinyatakan pantas atau layak melalui Yesus. Walaupun beberapa orang Kristen berpikir bahwa orang-orang benar itu tidak akan ada pada saat Pengadilan pada Tahta Putih yang Besar semua orang Kristen setuju bahwa orang beriman tidak perlu takut pada Pengadilan Tahta Putih yang besar. 2. 2 Korintus 5:10 berbicara mengenai pengadilan kedua, yang disebut “Pengadilan tahta Bema” hanya untuk orang-orang benar yang mengadili apa yang mereka lakukan pada Kristus dan memberikan upah pada mereka dengan sepantasnya. Lihatlah pembahasannya dalam 1 Korintus 3:12-15 untuk informasi selebihnya. P: Dalam 2 Kor 5:11, apakah umat Kristen harus tahun mengenai “takut akan Tuhan”? J: Terjemahan modern mengatakan “ketakutan akan Tuhan”. Kita umat Kristen diajarkan untuk mengetahui rasa takut akan Tuhan, dalam cara yang tepat mengenai penghormatan pada Allah, dan juga takut pada mereka yang tidak mengetahui Allah. Ayat lain yang mengatakan mengenai rasa takut kita akan Tuhan adalah Kejadian 22:12; Amsal 1:7; 1 Samuel 12:14; 2 Tawarikh 6:33; 19:7; Nehemia 5:9; Mazmur 19:9; 22:25; 33:8; 119:74; 128:1; Pengkhotbah 8:13; 12:13; Yesaya 11:3; Yeremia 5:22; Mikha 6:9; Maleakhi 3:5. P: Dalam 2 Kor 5:13, apakah Paulus pernah mengalami kegilaan? J: Ayat ini tidak mengatakan bahwa Paulus itu gila. Paulus mengatakan disini bahwa jika ia “tidak menguasai diri” atau “diluar kendali” itu adalah untuk kepentingan mereka. 6 P: Dalam 2 Kor 5:17, kapan seseorang menjadi ciptaan yang baru dalam Kristus, dapatkah mereka kehilangan keselamatan mereka dan “tidak menjadi” ciptaan yang baru? J: Orang Kristen yang sejati tidak setuju mengenai adanya kemungkinan untuk kehilangan keselamatan kita. Lihat pembahasannya dalam Efesus 1:14 dan Ibrani 6:4-10 untuk informasi lebih lengkap. P: Dalam 2 Kor 5:17, bagaimana umat Kristen itu adalah ciptaan yang baru dalam Kristus? J: A. –Dalam hal berikut ini: A1. Secara posisi: Kita diberikan janji yang pasti mengenai kehidupan yang kekal. A2. Secara pengalaman: Kita mempunyai Roh Kudus yang berdiam dalam diri kita, dan kita sedang dalam proses disucikan. B. Kita tetap sama dalam beberapa hal berikut ini: B1. Secara fisik, kita tetap mempunyai tubuh yang sama, yang bisa terkena penyakit, terluka, dan mengalami kematian. B2. Kita masih mempunyai dosa warisan. B3. Kita masih melakukan perbuatan dosa. P: Dalam 2 Kor 5:21, bagaimana bisa Yesus “dibuat berdosa” padalah dalam Ibrani 4:15 dikatakan Yesus itu tanpa dosa? J: Jawabannya ada dalam 2 Korintus 5:21 sendiri. Allah membuatNya yang tanpa dosa menjadi dosa yang ditawarkan pada kita. Beban perasaan bersalah atas dosa kita ditanggung oleh yang tanpa dosa. Lihat pembahasannya dalam Ibrani 4:15 untuk informasi lebih lanjut. P: Dalam 2 Kor 6:1, bagaimana bisa manusia menerima kemurahan Allah dengan sia-sia, atau menentang Roh Kudus dalam Kis 7:51? J: Ada tiga hal kuci yang perlu diperhatikan. 1. Tuhan dapat melakukan apapun dan segala sesuatu yang Ia inginkan. 2. Jika Ia memilih, tangan Tuhan dapat melakukan apapun dengan sia-sia. Sebagai contohnya, Roma 10:21, yang mengutip dari Yesaya 65:2 dengan mengatakan, “Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tanganKu pada bangsa yang tidak menurut dan yang membantah.” 3. Walaupun demikian, mulut Tuhan tidak pernah bersabda dengan sia-sia, tapi firman Tuhan selalu menyempurnakan apa yang menjadi keinginanNya (Yesaya 55:10-11). Secara ringkas, firman Tuhan tidak pernah sia-sia, tapi Tuhan kadang memilih untuk mengijinkan beberapa perkara sia-sia dan mematahkan hati Allah. P: Dalam 2 Kor 6:8-10, apakah ayat ini terlihat seperti pertentangan missal? J: Ya dan tidak. Kesengajaan Paulus menggunakan sisi yang berlawanan teknik yang berkaitan dengan kesusastraan yang disebut oxymoron. Ia menekankan perbedaan antara keadaan duniawi yang sementara dengan kenyataan surgawi dan abadi. P: Dalam 2 Kor 6:14-18 dan Efesus 5:7, apa yang dimaksud dengan ayat ini mengenai menjadi pasangan dengan orang-orang yang tidak percaya? J: Ini adalah analogi yang sangat sesuai. Untuk hasil terbaik, dua lembu jantan yang dipasangkan bersama harus memiliki kekuatan yang sama dan keduanya menarik dalam arahan yang sama. Umat Kristen juga memberlakukan ayat ini dalam pernikahan, kencan sepasang kekasih, dan hubungan bisnis. Mereka umumnya tidak percaya ayat ini diberlakukan pada kepegawaian 7 dalam sebuah perusahaan, dan keanggotaan dalam kelompok sosial sekuler, dan oraganisasi, dan kegiatan amal. Bayangkan jika seorang Kristen dan seorang yang bukan Kristen menikah, dan orang Kristen yang ingin dengan berkorban memberikan sejumlah uang yang besar untuk pekerjaan misi Kristiani atau gereja. Bagaimana itu bisa berjalan dengan orang yang bukan Kristen? Seringkali (walaupun tidak sering) pasangan yang tidak percaya menjauhkan seorang yang percaya dari Tuhan. P: Dalam 2 Kor 7:1, bagaimana bisa kita membersihkan diri kita, karena hanya Allah yang dapat membersihkan kita? J: Pada diri kita sendiri, kita tidak dapat membersihkan diri kita sendiri atau bahkan pembersihan yang 100%. Dengan Roh Kudus, kita dapat menyerahkan diri kita pada Allah, mengembalikan kehidupan kita pada Yesus, dan memiliki sentuhan kehidupan yang diberikan Allah dan memenuhi setiap sudut yang gelap dalam kehidupan kita. Untuk menyinggung Filipi 2:12-13, semua orang benar yang setia memiliki tanggung jawab untuk memelihara keselamatan yang sudah ada dalam diri kita. P: Dalam 2 Kor 7:2, bagaimana bisa Paulus mengatakan ia “tidak pernah berbuat salah pada siapapun”, karena sebelum ia menjadi seorang Kristen, Paulus telah banyak membunuh? J: 2 Korintus 5:17 menjawab ini: “jika seseorang yang berada dalam Kristus, ia adalah ciptaan yang baru; yang lama telah mati, dan yang baru telah datang!” P: Dalam 2 Kor 7:10, apa yang berbeda antara dukacita menurut kehendak Allah dan dukacita yang dari dunia ini? J: Dukacita yang dari dunia ini termasuk penyesalan karena tertangkap, dan kesedihan yang diakibatkan pada diri anda sendiri dan orang lain. Dukacita menurut kehendak Allah tidak termasuk hal-hal diatas, tapi termasuk 1) Memahami keseriusan dosa dan bahwa pada Allah sajalah kita telah berdosa (Mazmur 51:4) 2) Hati yang patah terhadap Allah (Mazmur 51:17), termasuk mengenali kebutuhan kita untuk berseru atas kemurahan Allah dan pembersihan (Mazmur 51:1-2). 3) Berkomitmen untuk tidak pernah melakukan hal-hal itu lagi (Mazmur 51:10-12). 4) Melanjutkan hubungan dengan Allah dalam jalan yang benar, dan tidak pernah pergi ke jalan yang penuh dosa lagi. (Mazmur 51:13-15,18), namun menyadaru bahwa persembahan kita tidak sebanyak apa yang diinginkan pada kemenurutan hati kita (Mazmur 51:16-17). P: Dalam 2 Kor 7:11 mengapa baik bagi orang Korintus untuk memiliki “dendam”? J: Bahasa Yunani untuk kata ini adallah, ekgikusin, dapat diterjemahkan sebagai “dendam” atau “balas dendam”, tapi itu juga dapat diterjemahkan sebagai “kesiapan untuk melihat keadilan dilakukan” atau “pemulihan nama baik”. P: Dalam 2 Kor 8:9, apakah penebusan memberikan kita kesejahteraan keuangan, seperti yang dikatakan oleh guru firman-kepercayaan? J: Tidak. Paulus mengatakan bahwa walau Yesus kaya (di Surga), untuk kepentingan kita Ia menjadi miskin sehingga kita menjadi kaya. Bagaimana seseorang dapat bingung mengenai kekayaan yang kekal dalam kehidupan yang kekal dengan kekayaan yang tidak berharga dari dunia ini, merupakan sesuatu yang mengejutkan. Jika seseorang menuntut dengan menyatakan ini sebagai jaminan kekayaan dunia juga, saya berani berandai seseorang dapat mengatakan bahwa menjadi seorang Kristen dapat menjadi 8 kaya dalam hal keuangan seperti Paulus. (Paulus tidak begitu kaya sebenarnya, yang jika dipandang dari sisi kekayaan duniawi.) P: Dalam 2 Kor 8:13-15, bagaimana umat Kristen diharuskan memiliki keseimbangan keuangan? J: Lihat pembahasannya dalam Kis 3:32-35 untuk jawabannya. P: Dalam 2 Kor 9:6, apakah prinsip mengenai penaburan berarti jika kita memberikan uang pada Allah, kita akan menjadi sejahtera dalam keuangan kita? J: Tidak. Menabur dan memperoleh tidak selalu dalam arti yang sama. Akan sangat tidak beruntung jika memberikan pada Allah dalam kehidupan kita hanya memberikan kita upah dari dunia ini bukan upah surgawi. Upah yang umat Kristen akan diterima di Surga akan membuat upah yang diberikan dunia ini menjadi tidak sebanding. Sangat menyedihkan bahwa banyak orang hanya melihat hubungan dengan Allah sama halnya dengan yang mereka lihat dalam kehidupan didunia ini. P: Dalam 2 Kor 9:8, bagaimana Allah melimpahkan segala kasih karunia kepada jemaat Korintus dan pada kita? J: Tidak ada yang membatasi mengenai peran Allah ketika Allah memberikan segala sesuatu yang kita butuhkan dalam kehidupan ini. Allah mungkin tidak selalu memberikan segala yang kita inginkan, tapi jika kita kekurangan apa yang kita butuhkan, kesalahan bukan pada Allah tapi pada manusia itu sendiri. Kita seharusnya yakin bahwa kita juga hidup dalam tanggung jawab yang Tuhan berikan pada kita untuk membantu orang lain mengenai apa yang mereka butuhkan. P: Dalam 2 Kor 9:15, bagaimanakah karunia ini tak terkatakan atau tak tergambarkan, karena dapatkah Paulus mengatakan banyak tentang itu? J: Sepanjang hidup di bumi tidak cukup panjang bagi Paulus, atau orang lain, untuk dengan sepenuh hati dan mendalam menggambarkan besarnya apa yang dilakukan Allah pada kita ketika Yesus mati di kayu salib. Tapi kita dapat mencoba. Sebagai orang Kristen, kita ingin menghabiskan seluruh hidup kita untuk “bersyukur pada Allah atas karuniaNya yang tak terkatakan itu”. P: Dalam 2 Kor 10:12, bagaimana kita tidak boleh membandingkan diri kita dengan diri kita sendiri, karena kita diajarkan untuk melakukan ini dalam Galatia 6:4-5? J: 2 Korintus 10:12 mengkritik seseorang yang membandingkan diri sendiri dengan dirinya sendiri. Jika anda hanya membandingkan diri anda dengan diri anda sendiri, lalu saya boleh berandai anda akan selalu berada didepan! Galatia 6:4-5 mengatakan kita tidak boleh membandingkan diri kita dengan orang lain, dan kita harus menguji perbuatan kita sendiri, tapi Galatia tidak mengatakan untuk membandingkan diri sendiri dengan dirinya sendiri. P: Dalam 2 Kor 10:13-15, karena Paulus tidak pernah bermegah kecuali dalam salib dalam Gal 6:14, apakah yang dilakukan Paulus disini dan dalam 2 Kor 11:18-12:6? J: Ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam menjawab. 1. 2 Korintus 10:13-15 mengatakan Paulus tidak akan bermegah melampaui batas yang sudah selayaknya. 2. Sementara hal ini ada dalam batas layak Paulus (bukan kita) untuk mendirikan kepercayaannya sendiri sebagai seorang rasul, Paulus enggan untuk melakukan itu, seperti yang ditunjukkan dalam 2 Korintus 12:11. 9 3. Dalam 2 Korintus 11:18-12:6, Paulus secara obyektif mengatakan pada jemaat Korintus mengenai orang yang istimewa. Jika anda membaca ini dengan berhati-hati, anda dapat mengatakan bahwa orang itu adalah dirinya sendiri. 4. Paulus mungkin enggan melakukannya, karena dengan mendirikan kepercayaan dengan caranya, beberapa orang dapat melihat pada hal itu sebagai contoh bagi mereka untuk bermegah, jika Paulus juga tidak menulis 2 Korintus 10:17-18. P: Dalam 2 Kor 10:13-15, apakah salib itu adalah kemenangan setan bukan kemenangan Allah, seperti yang dinyatakan persatuan “Gereja” Rev. Moon? (Home Study Course for the Divine Principle 5th edition (1977) hal.30 Divine Principle hal.143. Dialogue hal.161) J: Ini secara langsung ditentang tidak hanya dengan sikap Paulus dalam 2 Korintus 10:13-15, tapi juga oleh Kolose 1:20 dan Kolose 2:13-15. Galatia 6:14 mengatakan, “Semoga aku tidak bermegah kecuali dalam salib Tuhan Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku, dan aku bagi dunia.” Paulus dalam Filipi 3:18-19 meratapi bahwa banyak orang yang hidup sebagai musuh dari salib Kristus. Paulus dan orang Kristen awal tidak menganggap diri mereka musuh bagi salib Kristus, tapi sebagai seseorang yang akan berharap jika mereka berpikir itu adalah kemenangan setan. P: Dalam 2 Kor 11:4, siapakah Yesus yang lain itu? J: Ada banyak Yesus palsu, tapi hanya ada Yesus yang asli. Jika seseorang menyatakan dirinya percaya dan menurut pada Yesus, ini tidak cukup baik. Anda harus percaya dan menurut Alkitab dari Yesus yang nyata. P: Dalam 2 Kor 11:32, apakah ada bukti yang diluar Alkitabiah mengenai Aratus, pemerintah Siria? J: Tidak. Kita tidak mengetahui pemerintah Siria yang pada saat kejadian dalam Kis 9:24,25 terjadi. Sementara Paulus mengutip dari seorang Aratus dalam Kis 17:28, ini adalah Aratus yang berbeda, yang meninggal tahun 240 S.M. P: Dalam 2 Kor 12:2, kapankah 14 tahun lalu ini terjadi ? J: Ini mungkin terjadi ketika Paulus berada di Arab, antara penukarannya sekitar tahun 34-36 A.D. dan perjalanan misi pertamanya, yang dimulai tahun 46-47 A.D. P: Apakah 2 Kor 12:2 menunjukkan tiga Surga, yang identik dengan pengajaran Mormon? J: Tidak. Bahwa Paulus diangkat pada surga ketiga tidak mengesahkan pengajaran Mormon, yang seluruhnya tidak diketahui sebelum abad kesembilan belas. Secara khusus, “tingkatan surga” Mormon, yang dikatakan sedikit lebih buruk daripada bumi dan dimana banyak orang pergi, tidak akan terdengar seperti Surga bagi seorang Kristen atau Yahudi. P: Dalam 2 Kor 12:7, mengapa Paulus diberikan sebuah duri? J: Satu alasan Paulus mengetahui dalam 2 Korintus 12:7 adalah supaya ia tidak akan menjadi sombong. Jika Tuhan mempunyai alasan tambahan, Ia tidak akan mengatakannya. Terkadang umat Kristen hanya memiliki satu hal, menjadikan itu keadaan, penampilan fisik, atau kepribadian dalam diri mereka sendiri, pasangan mereka, atau orang lain, yang mereka inginkan Tuhan untuk merubahnya, dan Tuhan tidak melakukan itu. Ketika Tuhan menolak permintaan kita dalam doa, Ia tidak selalu mengatakan pada kita mengapa. Apapun alasannya, Tuhan tidak ingin kita menjadi puas dalam hidup ini sehingga kita kehilangan kecemasan akan harapan dikemudian hari. Ingatlah, beberapa orang dapat menjadi besar (dalam mata mereka sendiri) untuk digunakan Tuhan, tapi tak seorangpun dapat menjadi terlalu kecil. Lihat juga jawaban pada dua pertanyaan berikut. 10 P: Dalam 2 Kor 12:7, apakah duri itu? – penderitaan fisik, penampilan, homoseksual, godaan jahat lainnya, atau keputus asaan? J: Injil tidak mengatakan, mungkin karena kita tidak perlu tahu. Ketika manusia secara dogmatis mengatakan itu adalah hal yang pasti, ayat itu dapat mengatakan lebih mengenai orang-orang tersebut daripada mengenai Paulus. Banyak orang Kristen memiliki sebuah duri, hal yang paling pertama yang mereka perjuangkan atau mencoba untuk menerimanya. Jika anda mempunyai duri, ingatlah bahwa Paulus juga mempunyainya juga, dan Allah tetap dapat menggunakan Paulus dalam cara yang ajaib, selama Paulus bersandar pada kekuatan Allah, dan bukan kekuatannya. Akhirnya, jika Yesus dapat menerima orang Kristen lainnya dengan duri-duri, maka kita juga seharusnya bisa. (Lihat Roma 15:7) P: Dalam 2 Kor 12:8, karena Paulus memahami pentingnya untuk tidak menjadi angkuh, mengapa Allah tidak mengambil duri dari Paulus setelah Paulus berdoa untuk itu? J: Ada sebuah perbedaan besar antara mendengar pesan untuk tidak menjadi angkuh dan memiliki sesuatu yang menjamin anda tidak harus berperang. Lihat juga jawabannya dalam dua pertanyaan sebelumnya. P: Dalam 2 Kor 12:9-10, apakah yang dimaksud dengan “ketika aku lemah, maka aku kuat”? J: Ketika anda menelentangkan punggung anda, sangatlah mudah untuk melihat keatas. Ketika kita sangat sadar akan kekurangan kita sendiri, seringkali kita menjadi sangat kuat ketika kita bersandar pada Tuhan. Usaha terbaik kita, dalam kekuatan kita sendiri, tidak ada apa-apanya dibanding dengan apa yang dapat Tuhan lakukan melalui kita. Dengan tidak tepat Hudson Taylor merangkumnya, ketika kita dapat memenuhi segala rencana kita tanpa bantuan Tuhan dalam kita, maka rencana kita tidaklah cukup besar. P: Dalam 2 Kor 12:10, apakah Paulus aneh dalam hal ini? J: Tidak semuanya. Labih lagi, Paulus dengan bijak menyadari bahwa hal-hal yang menyebabkannya menderita dari mata dunia adalah beberapa perkara yang Tuhan gunakan untuk memelihara Paulus untuk menjadi kuat dalam Kristus. Sebagai seorang Kristen, ini alami saja untuk ingin melindungi anak-anak kita dan orang yang kita cintai dari segala badai dan kesusahan hidup. Kita tidak pernah ingin untuk membatasi bagaimana Tuhan dapat bekerja dalam kehidupan mereka, tapi jika segala sesuatu yang kita lakukan dengan efektif membatasi kesempatan mereka untuk memiliki pengalaman yang bertumbuh, maka kita tidak perlu memberi hadiah pada anak-anak kita. P: Dalam 2 Kor 12:12, apakah yang dimaksud segala sesuatu yang membuktikan sebagai seorang rasul? J: Sementara yang lain dapat bernubuat dan melakukan keajaiban, para rasul memiliki karunia ini dalam tingkatan yang lebih besar, seperti yang ditunjukkan dalam Kis 2:42; 3:3-9, 5:4-12,1416. P: Dalam 2 Kor 12:15, apakah pengorbanan diri Paulus pada jemaat Korintus menunjukkan doktrin Katolik yang berlebihan? J: Tidak. Paulus hanya mengatakan ia ingin untuk “memberikan yang ia miliki” (keuangan dan materi), dan “mengorbankan dirinya” (waktu dan kehidupan jasmani) seperti demikian bagi jemaat Korintus. 11 Jika tidak membuktikan adanya doktrin yang berlebihan, maka karena Paulus belum mati, seseorang yang hidup di bumi dapat menyediakan kemewahan bagi orang lain yang hidup di bumi. P: Dalam 2 Kor 12:16, bagaimana Paulus menjadi licik? J: Paulus menjadi sarkastis disini dan dalam 2 Korintus 12:13. Paulus nyatanya dituduh sebagai orang yang licik dan mengambil keuntungan dari mereka, ketika kebenarannya adalah bahwa ia menurut haknya dapat meminta pada mereka untuk kebutuhan keuangan, tapi ia tidak melakukannya. Sebagai seorang Kristen, terkadang kita dapat membuat usaha yang lebih untuk orang lain, hanya untuk melihat seseorang yang mencurigakan orang yang mempunyai kemiripan dengan wajah kita. Kitapun diajarkan untuk tetap mencintai mereka. P: Dalam 2 Kor 12:20, apakah fitnah dan gunjingan itu, dan mengapa mereka salah? J: Gunjingan adalah mengatakan sesuatu tentang seseorang lain yang tidak perlu dikatakan, walaupun itu benar. Menggunjing adalah menghianati sebuah kepercayaan, seperti yang dikatakan dalam Amsal 11:13; 16:28 dan 20:19. Perselisihan dipendam melalui gunjingan, seperti yang dikatakan dalam Amsal 20:20. Gunjingan adalah godaan, seperti halnya memakan potongan makanan yang dipilih, menurut Amsal 18:8; 26:22. Orang yang suka bergunjing khususnya dimarahi dalam Roma 1:29; 1 Timotius 5:13. Namun, janganlah melawan ketika orang dengan jahat menggunjingkan anda, mereka melakukan yang sama pada Rasul Yohanes dalam 3 Yoh 10. Fitnah ini agak sedikit mirip, ini adalah mengatakan hal yang buruk tentang orang lain yang entah itu salah, atau yang berbicara tidak mempunyai beban untuk mengecek apakah itu benar atau salah. Fitnah berbeda dari seseorang yang percaya mereka mengatakan benar dan menjadi disalahkan. Sanjungan termasuk mengatakan hal yang tidak benar tapi yang positif tentang yang lain. Alkitab tidak pernah mengatakan pada kita hanya untuk menghilangkan fitnahan yang kita katakan, lebih lagi kita diajarkan untuk tidak memfitnah dalam bicara kita seperti yang ditunjukkan dalam Mazmur 15:3, Titus 3:2, dan Yakobus 4:11. Fitnah adalah alat yang disukai dari si jahat dalam Wahyu 13:6. Janganlah kaget ketika orang memfitnah anda; Yesus dan orang-orang beriman difitnah dalam Mazmur 38:20; 54:5,10; 119:23; 1 Petrus 3:16. Namun, sementara orang lain memfitnah orang Kristen, janda Kristen dan orang Kristen yang lain tidak harus memberikan kesempatan untuk difitnah, seperti yang ditunjukkan dalam 1 Timotius 5:14. P: Dalam 2 Kor 12:21, bagaimana Paulus bisa menjadi rendah hati terhadap jemaat Korintus? J: Ini tidak berarti Paulus menjadi angkuh terhadap mereka sebelumnya. Lebih lagi, Paulus dapat menjadi rendah hati dalam penghargaan mereka dengan menjadi sakit, seperti halnya Paulus sakit di Galatia (Galatia 4:13). Ini mungkin terlihat aneh bagi mereka bahwa orang yang mereka dengar telah menyembuhkan banyak orang sekarang dirinya sakit. Sebenarnya, sakit Paulus menunjukkan bahwa penyembuhan bukanlah berasal dari kekuatan Paulus, tapi kekuatan Allah. P: Dalam 2 Kor 13:2 dan 1 Kor 4:21, haruskah kita mengancam orang, termasuk orang Kristen, seperti yang Paulus lakukan? J: Ada waktu dan tempat yang tepat untuk memperingati orang-orang dalam tiga cara. 12 1. Kita seharusnya tidak lupa dalam tanggung jawab kita untuk memperingati orang lain mengenai apa yang Tuhan telah katakan mengenai malapetaka yang akan datang bagi manusia jika mereka menolak untuk mengembalikan kehidupan mereka pada Kristus. 2. Sebagai orangtua yang bijak membuat peraturan dan akibat untuk anak-anak mereka, dan seorang manajer perusahhaan yang membuat tujuan, perangsang (dan bukan perangsang) untuk pegawai mereka, mereka yang memimpin gereja harus membuat semuanya jelas mengenai apa yang mereka harapkan pada orang-orang yang akan bekerja dengan mereka. 3. Bahkan lebih lagi, sebagai seorang rasul, Paulus mempunyai kewenangan yang istimewa untuk memerintahkan, memperingatkan, dan memarahi orang Kristen lain. Sayangnya, beberapa gereja Kristen dapat memiliki seorang pemimpin yang tidak menuntun umatnya pada Tuhan, dan anggotanya yang tidak mengikuti mereka walaupun mereka melakukannya. P: Dalam 2 Kor 13:6, dapatkah kita mengetahui jika orang lain itu bajingan? J: Kata “bajingan” dalam King James version diterjemahkan dengan lebih baik “tidak tahan uji” atau “tidak diakui (oleh Allah)”. Lihat juga dalam pertanyaan selanjutnya untuk informasi lebih lanjut. P: Dalam 2 Kor 13:6, mengapa Paulus mengatakan “Tapi aku harap, kamu akan tahu bahwa bukan kami yang tidak tahan uji”, karena kita tidak pernah dengan sebenarnya tahu jika seseorang diselamatkan? J: Paulus berkata mengenai pengujian terhadap kehidupan kita dalam terang injil. Sementara tidak ada orang Kristen yang tanpa dosa di bumi ini, umat Kristen yang sejati akan dengan bertahap mendekat dan mendekat pada tujuan yang pasti untuk menjadi seperti Kristus. Itulah yang dimaksudkan Paulus. P: Apakah 2 Kor 13:14 membuktikan Trinitas itu benar? J: Ayat ini menyatakan Trinitas itu benar, tapi ayat ini mengakui tidak membuktikannya. Sebuah “ketritunggalan” dari Bapa, Putram dan Roh Kudus dibuktikan oleh ayat ini ditambah Matius 3:16-17; 28:19; Yoh 15:26; Rom 15:16; 1 Korintus 12:4-6; Efesus 2:18; 3:14-17; 1 Tesalonika 1:3-5; Ibrani 9:14; Yudas 20,21; 2 Tesalonika 2:13-14; 1 Petrus 1:2; dan Wahyu 4:8. Ketritunggalan adalah bagian dari doktrin Trinitas, tapi bahkan Mormon percaya dalam ketritunggalan tanpa mempercayai Trinitas. (Perlu dicatat sementara gereja LDS dengan resmi menyangkal Trinitas, saya telah bertemu banyak orang Mormon yang membuat kesalahan yang jujur dengan mengatakan mereka percaya Trinitas. Mereka mengatakan ini karena mereka tidak memahami doktrin Trinitas, dan mereka dengan mudah percaya bahwa itu berarti Tiga bentuk yang bersatu dalam kasih, roh, dan tujuan.) Untuk gambaran mengenai doktrin Trinitas, lihatlah pada pembahasan dalam Matius 28:19. P: Dalam 2 Kor, bagaimana kita tahu bahwa Injil saat ini adalah benda pusaka yang sah sesuai dengan yang ditulis aslinya? J: Kita mempunyai sedikitnya tiga alasan yang baik. 1. Tuhan menjanjikan untuk memelihara firmanNya dalam Yesaya 55:10-11; Yesaya 59:21; Yesaya 40:6-8; 1 Petrus 1:24-25; Matius 24:35. 2. Bukti dari gereja awal. Inilah beberapa penulis yang mengarahkan pada ayat-ayat dalam 2 Korintus. Letter To Diognetus tahun130 A.D. Irenaeus tahun 182-188 A.D. menulis mengenai 2 Korintus dalam Against Heresies Kitab 2 22:7 mengatakan “Bahwa ada ciptaan surgawi di langit, semua Injil dinyatakan dengan keras; dan Paulus memberikan kesaksian dengan ungkapan bahwa ada perkara surgawi ketika ia menyatakan bahwa ia diangkat ke dalam tingkat ketiga surga, …” 13 Muratorian Canon (tahun 170 A.D.) menyebutkan dua surat Paulus pada jemaat Korintus, sama halnya dengan 11 surat Paulus lainnya. Tertulianus tahun 200-240 A.D. mengatakan 2 Korintus ditulis oleh rasul Paulus dalam On the Resurrection of the Flesh bag.40. Clement dari Alexandria menulis tahun 193-217/220 A.D. Origen menulis tahun 225-254 A.D. Athanasius menulis tahun 326-373 A.D. Cyprian adalah seorang uskup dari Kartago yang hidup dari tahun 248 sampai kematian martirnya tahun 258 A.D.. Ia mengutip dari “surat kedua pada jemaat Korintus” dalam Treatise 12 the third book 2. Setelah Nicea Athanasius (tahun 367 A.D.) mendaftarkan kitab-kitab Perjanjian Baru dalam Festal Letter 39 hal.552 Yohanes Chrysostom (tahun 392-407 A.D.) menulis 30 khotbah mengenai 2 Korintus. Ia mengatakan 2 Korintus ditulis oleh Paulus. Kita masih memilikinya sampai saat ini. 3. Salinan terdahulu yang kita miliki tentang 2 Korintus menunjukkan ada beberapa variasi salinan yang kecil, tapi tidak memiliki kesalahan sama sekali. Hal.46 Chester Beatty II menulis tahun 100-150 A.D. 2 Kor 1:1-11:10; 11:12-21; 11:23-13:13 dan bagian lain dari surat Paulus dan Ibrani. Kualitas dan tanda stikiometris menunjukkan yang menulis adalah bangsa yang ahli. Hal.34 - 1 Kor 16:4-7; 10; 2 Kor 5:18-21; 10:13-14; 11:2,4,6-7 (abad ketujuh) tulisan bangsa Alexandria. Vaticanus tahun 325-350 A.D. Sinaiticus tahun 340-350 A.D. Bohairic Coptic pada abad ketiga/keempat Sahidic Coptic pada abad ketiga/keempat Gothic tahun 493-555 A.D. Ephraemi Rescriptus pada abad kelima Lihat pada www.BibleQuery.org/2CorMss.htm untuk informasi lebih lanjut mengenai salinan zaman dahulu mengenai 2 Korintus. 14