pendidikan pancasila - Universitas Mercu Buana

advertisement
Modul ke:
PENDIDIKAN PANCASILA
Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi
lain (Perbandingan Ideologi Pancasila dengan
Ideologi liberalism)
Fakultas
MKCU
Program Studi
www.mercubuana.ac.id
Drs. AMIRUDDIN, S.Pd. MM
Indikator:
Mampu melakukan kajian dalam kegiatan pembelajaran yang dikaji melalui
suatu proses pembelajaran yang membentuk dan membangun pengertian
bahwa Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara.
Dengan metode kajian literatur dan diskusi mahasiswa dapat mengkaji
pemahaman mengenai ideologi dan pembuktian Pancasila sebagai ideologi.
Menunjukkan hasil pembelajaran dengan cara membandingkan,
mempersamakan dan membedakan Pancasila dengan ideologi-ideologi besar
lainnya di dunia.
Dalam kondisi pemahaman mengenai persamaan dan perbedaan, mahasiswa
memiliki pemahaman yang holistik tentang Pancasila sebagai ideologi bangsa
dan negara yang ideal bagi Indonesia.
Menguasai pengetahuan tentang perbandingan antara Pancasila dan
liberalisme, Pancasila dan komunisme
Untuk dapat menguji pemahaman yang holistik mengenai Pancasila sebagai
ideologi, maka mahasiswa harus menyelesaikan tugas individu dan kelompok
melalui pengkajian dan diskusi kelompok.
2
Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi liberalism
Politik liberalisme berpengaruh terhadap perkembangan
paham demokrasi dan nasionalisme atas bangsa-bangsa di
dunia
Mengenai konsep liberalisme;
– inti pemikiran : kebebasan individu
– Respons terhadap pola kekuasaan negara yang absolut, pada
tumbuhnya negara otoriter yang disertai dengan pembatasan
ketat melalui berbagai undang-undang dan peraturan terhadap
warganegara.
– landasan pemikirannya adalah bahwa menusia pada hakikatnya adalah
baik dan berbudi-pekerti, tanpa harus diadakannya pola-pola pengaturan
yang ketat dan bersifat memaksa terhadapnya.
•
system pemerintahan (harus): demokrasi
Ciri-ciri Ideologi Liberalisme
à Negara sebagai penjaga malam . Rakyat atau warganya
mempunyai kebebasan untuk berbuat atau bertindak
apa saja asal tidak melanggar tata tertib hukum .
à Kepentingan dan hak warganegara lebih diutamakan
daripada kepentingan Negara . Negara didirikan untuk
menjamin kebebasan dan kepentingan warga Negara.
à Negara tidak mencampuri urusan agama . Agama
menjadi urusan pribadi setiap warganegaranya .Negara
terpisah dengan agama . Warganegara bebas beragama
, tetapi bebas juga tidak beragama.
Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi sosialisme
à inti pemikiran : kolektifitas (kebersamaan) (gotong
royong)
à filsafatnya : pemerataan dan kesederajatan bahwa
pengaturan agar setiap orang diperlakukan sama dan
ada pemerataan dalm berbagai hal (pemerataan
kesempatan kerja, pemerataan kesempatan
berusaha,dll)
à landasan pemikiran : bahwa masyarakat dan juga
negara adalah suatu pola kehidupan bersama. Manusia
tidak bisa hidup sendiri-sendiri, dan manusia akan lebih
baik serta layak kehidupannya jika ada kerja sama
melalui fungsi yang dilaksanakan oleh Negara.
à sistem pemerintahan (boleh): demokrasi, otoriter
Gerakan-gerakan komunisme international
à Inti pemikiran: perjuangan kelas dan penghapusan
kelas-kelas dimasyarakat, sehingga negara hanya
sasaran antara.
à landasan pemikiran :
‚ penolakan situasi dan kondisi masa lampau, baik secara
tegas ataupun tidak,
‚ analisa yang cendrung negatif terhadap situasi dan
kondisi yang ada,
‚ berisi resep perbaikan untuk masa depan dan, d.
rencana-rencana tindakan jangka pendek yang
memungkinkan terwujudnya tujuan-tujuan yang
berbeda-beda.
à system pemerintahan otoriter/totaliter/dictator
Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi fasisme
ƒ Fasisme merupakan sebuah bentuk ideologi
nasionalis yang radikal dan otoritarian
ƒ Fasisme menolak pembagian sosial berdasarkan
kelas ekonomi ataupun suatu perjuangan
berbasis kelas
Aspek mendasar fasisme adalah :
ƒ Nasionalisme Fasisme melihat perjuangan
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
bangsa dan ras adalah mendasar bagi
masyarakat
Ekspansi imperialis sebagai dasar politik luar
negeri
Otoritarianisme. Kaum fasis mengidealkan
negara totaliter
Kekuatan suatu bangsa teruji melalui perang
Intervensi sosial dalam bentuk indoktrinasi
secara massif
Perbandingan fasis dengan Pancasila adalah
ƒ Dimana ideologi fasis kekuasaan dipegang oleh
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
pemerintah yang dapat berupa koalisi sipil, militer,
atau partai yang berkuasa saat itu,
Rakyat diperintah dengan intimidasi agar patuh
terhadap Negara dan
Pemerintah mengatur segala yang boleh maupun
tidak boleh dilakukan oleh rakyatnya.
Sedangkan Pancasila adalah Nilai-nilai dan cita-cita
digali dari kekayaan adat istiadat, budaya dan
religius masyarakatnya,
Menerima reformasi, penguasa bertanggung jawab
pada masyarakat sebagai pengemban amanah
Sikap Positif Terhadap Pancasila
Sebagai ideologi Terbuka
ƒ Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi kita
ditetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia sewaktu kemerdekaan Indonesia untuk
dijadikan pedoman dalam mengatur kehidupan
bernegara agar kita dapat mencapai cita-cita bangsa
yang ditetapkan pula dalam pembukaan UUD 1945.
ƒ Oleh sebab itu kita harus memiliki sikap positif terhadap
nilai-nilai Pancasila itu untuk diamalkan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
ƒ Sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka
dapat ditemukan dalam pergaulan hidup berbangsa dan
bernegara.
10
Pancasila dan Agama
ƒ Pancasila, maka Pancasila pun
mengisyaratkan bahwa kesadaran akan
adanya Tuhan milik semua orang dan
berbagai agama. Tuhan menurut terminologi
Pancasila adalah Tuhan Yang Maha Esa, yang
tak terbagi, yang maknanya sejalan dengan
agama Islam, Kristen, Budha, Hindu dan
bahkan juga Animisme
ƒ nilai-nilai Panasila, …yang digali dari bangsa
Indonesia yang berupa nilai-nilai adat-istiadat
kebudayaan serta nilai-nilai religius yang
11
Lanjutan .....
ƒ Nusantara telah melewati ribuan tahun pengaruh agamaƒ
ƒ
ƒ
ƒ
agama lokal,
Semboyan yang menggambarkan kerukunan umat
beragama berbunyi: Bhinneka Tunggal Ika Tan Hanna
Dharma Mangrua,
Ada hubungan antara sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam
Pancasila dengan ajaran tauhid dalam teologi Islam.
Sila pertama Pancasila yang merupakan prima causa atau
sebab pertama
Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung makna
bahwa manusia Indonesia harus mengabdi kepada satu
Tuhan
12
Lanjutan .....
ƒ Pada saat kemerdekaan, sekularisme dan pemisahan agama
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
dari negara didefinisikan melalui Pancasila
Gagasan asas tunggal menimbulkan pro dan kontra selama
tiga tahun diundangkan dalam Undang-Undang Nomor 8
tahun 1985
Pancasila menjamin umat beragama dalam menjalankan
ibadahnya. Dalam kalimat Menteri Agama
Pancasila dan agama dapat diaplikasikan seiring sejalan dan
saling mendukung. Agama dapat mendorong aplikasi nilai-nilai
Pancasila
Bangsa kita adalah bangsa yang relijius; juga, bangsa yang
menjunjung tinggi, menghormati dan mengamalkan ajaran
agama masing-masing
13
Hubungan Agama - Pancasila
ƒ Negara adalah berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
ƒ Konsekuensinya setiap warga memiliki hak asasi untuk memeluk dan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama masingmasing.
ƒ Tidak ada tempat bagi atheisme dan sekularisme karena hakikatnya
manusia berkedudukan kodrat sebagai makhluk Tuhan.
ƒ Tidak ada tempat bagi pertentangan agama, golongan agama, antar
dan inter pemeluk agama serta antar pemeluk agama.
ƒ Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama karena ketakwaan itu bukan
hasil peksaan bagi siapapun juga.
ƒ f. Memberikan toleransi terhadap orang lain dalam menjalankan agama
dalam negara.
ƒ g. Segala aspek dalam melaksanakan dan menyelenggatakan negara
harus sesuai dengan nilainilai Ketuhanan yang Maha Esa terutama
norma-norma
14
Diskusikanlah Tema Berikut
ini:
Bagaimana Pengaruh agama dan penolak
liberalisme dan komunisme terhadap
Pancasila dalam perjalannya sebagai ideologi
negara?
15
Terima Kasih
Drs. AMIRUDDIN, S.Pd. MM
Download