STUDI LITERATUR PERBANDINGAN EFEKTIVITASPENGUNAAN EKSTRAK JAHE DENGAN AROMATERAPI UNTUK MENGURANGI MORNING SICKNESS PADA KEHAMILAN LITERATURESTUDYCOMPARATIVEEFFECTIVENESS OFUSEWITHGINGEREXTRACTAROMATHERAPYTO REDUCE THEMORNINGSICKNESSOFPREGNANCY 2011 Putri Handayani Setryaningsih ABSTRAK Beberapa keluhan yang membuat ibu hamil merasa tidak nyaman di antaranya adalah mual dan muntah yang dikenal dengan istilah morning sickness. Sampai dengan 90% wanita mengalami beberapa bentuk mual dan muntah selama kehamilan yang dapat berkisar dari gejala ringan, sedang, sampai kondisi berat, yaitu hiperemesis gravidarum. Tujuan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu untuk mengetahungi tentang perbandingan efektivitas penggunaan ekstrak jahe dan aromaterapi untuk mengurangi morning sickness pada kehamilan. Penelitian yang dilakukan menggunakan berbagai macam telaah literature sebagai bahan acuan dalam penelitian yang berhubungan dengan metode alamiah untuk mengurangi morning sickness. Morning sickness adalah suatu keadaan dimana terjadi keadaan seperti pusing, mual, muntah pada wanita hamil, yang biasanya terjadi pada usia kehamilan 9-10 minggu yang dapat terjadi tidak selalu di pagi hari dengan frekuensi kurang dari 5 kali dalam sehari.Tanaman jahe (ZingiberofficinaleRosc.) termasuk dalam family temu-temuan (zingiberaceae). Sedangkan Aromaterapi (aromatherapy) merupakan suatu cara penyembuhan dengan menggunakan minyak esensial yang berbau khas, yang diambil dari sari tanaman. Keunggulan jahe dibandingkan aromaterapi, yaitu penggunaan jahe selain mudah kita temui karena sebagai bumbu dapur dan juga gunakan sebagai tanaman obat tradisional oleh masyarakat Indonesia. Sedangkan pemanfaatan aromaterapi lebih berkembang dibandingkan dengan jahe, aromaterapi bisa digunakan tidak hanya sebagai terapi, tetapi juga sudah dimanfaatkan sebagai estetik maupun produk pembersih. Didapatkan hasil perbandingan efektivitas jahe dan aromaterapi, keduanya terdapat kesamaan dalam menentukan besarnya nilai Confidence interval (CI) yaitu sebesar 95% (α =0.05). Tetapi milihat dari besarnya nilai p-value, jahe memiliki nilai p-value = 0,000 sedangkang aromaterapi 0,0001, sehingga jahe memiliki hubungan sedikit lebih signifikan dibandingkan aromaterapi, walaupun keduanya memberikan hubungan yang bermakna untuk mencegah morning sickness. Kata kunci : Morning sickness, Jahe, Aromaterapi. ABSTRACT Some of the complaints that make pregnant women feel uncomfortable in them are nausea and vomiting known as morning sickness. Up to 90% of women experience some form of nausea and vomiting during pregnancy can range from mild symptoms, moderate to severe conditions, namely hyperemesis gravidarum. Scientific Paper's purpose is to mengetahungi about comparative effectiveness of using ginger extracts and aromatherapy to reduce morning sickness in pregnancy. Research conducted using a variety of research literature as a reference in research related to natural methods to reduce morning sickness.Morning sickness is a condition in which a state such as dizziness, nausea, vomiting in pregnant women, which usually occurs at the age of 9-10 weeks of pregnancy can occur is not always in the morning with a frequency of less than 5 times in sehari.Tanaman ginger (ZingiberofficinaleRosc. ) included in the family gathering findings (Zingiberaceae). While Aromatherapy (aromatherapy) is a way of healing by using distinctive smell essential oils, derived from plant extracts. Ginger advantages compared aromatherapy, namely the use of ginger in addition to easy to meet as well as herbs and plants used as traditional medicine by the people of Indonesia. While the use of aromatherapy is more developed than ginger, aromatherapy can be used not only as therapy, but has also been used as an aesthetic as well as cleaning products. RESULTS comparison of the efficacy of ginger and aromatherapy, there are both similarities in determining the value Confidence interval (CI) that is equal to 95% (α = 0.05). But milihat of magnitude of p-value, ginger has a p-value = 0.000 Sedangkang aromatherapy 0.0001, so that ginger has a slightly more significant relationship than aromatherapy, although both provide a meaningful relationship to prevent morning sickness. Keywords: Morning sickness, Ginger, Aromatherapy. PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mewujudkan tujuan tersebut diciptakanlah Visi Indonesia Sehat 2010, yang merupakan cerminan masyarakat, bangsa, dan Negara Indonesia dengan ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku, dan dalam lingkungan sehat, serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan tersebut, dalam tiga dekade ini telah cukup berhasil meningkatkan derajat kesehatan. Namun demikian derajat kesehatan di Indonesia masih terhitung rendah apabila dibandingkan dengan negara-negara tetangga (Departemen Kesehatan RI, 2005). Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat maka diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan, pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang diselenggarakan secara menyeluruh, terarah, terpadu, dan berkesinambungan (Departemen Kesehatan RI, 2004). Salah satu upaya meningkatkan derajat kesehatan yang optimal dapat di mulai sedini mungkin, bahkan saat dari awal terjadinya konsepsi. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai dari konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Dalam proses kehamilan terjadi perubahan anatomi fisiologi, selain perubahan tersebut ibu hamil mengalami ketidaknyamanan dalam kehamilan seperti kelelahan, keputihan, ngidam, sering buang air kencing dan emesis gravidarum (Kusmiyati, 2009). Perubahan diatas terjadi akibat adanya ketidakseimbangan hormon progestrogen dan estrogen yakni hormon kewanitaan yang ada di dalam tubuh ibu sejak terjadinya proses kehamilan (Mandriwati, 2008). Beberapa keluhan yang membuat ibu merasa tidak nyaman di antaranya adalah mual dan muntah (Smith, 2007). Bagi 50% wanita hamil, emesis gravidarum yang dikenal dengan istilah morning sickness (rasa mual di pagi hari) menjadi bagian yang „tidak enak‟ dalam kehamilan (Koesno, 2009). Menurut Broussard dan Richter (1998) dalam Tiran Denise (2009) menyatakan bahwa sampai dengan 90% wanita mengalami beberapa bentuk mual dan muntah selama kehamilan yang dapat berkisar dari gejala ringan yang khas sedang yang dapat sembuh dengan sendrinya dengan atau tanpa disertai muntah, sampai kondisi berat, yaitu hiperemesis gravidarum yang dapat menyebabkan penurunan berat badan, gangguan elektrolit dan metabolic dan kemungkinan sekuela jangka panjang. Data dari Dinas Kesehatan tentang rekapitulasi laporan bulanan data kesakitan Puskesmas se-Kabupaten Tuban pada penyakit hiperemesis gravidarum tahun 2010 berjumlah 406 jiwa, tahun 2011 berjumlah 547 jiwa. Data dari Puskesmas Rengel tentang hiperemesis tahun 2010 hanya 0,13% kasus dari 736 sasaran ibu hamil, tahun 2011 ada 0,56% kasus hiperemesis dari 709 sasaran ibu hamil. Berbagai upaya preventif untuk mengurangi morning sickness dapat menggunakan cara-cara alamiah sehingga dapat mengurangi memberikan intervensi berlebihan pada ibu hamil, salah satu caranya dengan mengunakan ekstrak jahe dan aromaterapi untuk mengurangi morning sickness. Jahe sebagai salah satu jenis tanaman herbal mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan tanaman herbal lainya, khususnya bagi ibu hamil yang sedang mengalami mual muntah. Keunggulan pertama jahe adalah kandungan mengandung minyak terbang (minyak atsiri) yang menyegarkan dan memblokir reflek muntah sedang gingerol sehingga dapat melancarkan peredaran darah dan syarafsyaraf bekerja dengan baik. Hasilnya, ketegangan bisa dicairkan, kepala jadi segar, mual muntah pun bisa ditekan. Aroma harum jahe disebabkan oleh minyak atsiri, sedangkan oleoresinya menyebabkan rasa pedas yang menghangatkan tubuh dan mengeluarkan keringat (Nikita, 2011). Rasa mual pada kehamilan dapat juga ditangggulangi dengan menggunakan terapi pelengkap antara lain dengan aromaterapi. Aromaterapi memberikan ragam efek bagi penghirupnya, seperti ketenangan, kesegaran, bahkan bisa membantu ibu hamil mengatasi mual. Aromaterapi merupakan tindakan terapeutik dengan menggunakan minyak essensial yang bermanfaat untuk meningkatkan keadaan fisik dan psikologi sehingga menjadi lebih baik. Setiap minyak essensial memiliki efek farmakologis yang unik, seperti antibakteri, antivirus, diuretik, vasodilator, penenang, dan merangsang adrenal. Berdasarkan uraian tersebut dan banyaknya ibu hamil yang mengalami morning sickness yang meningkat setiap tahunnya dan juga bisa mengarah ke hal yang patologis seperti hiperemesis gravidarum. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan studi literatur tentang “Perbandingan Efektivitas Penggunaan Ekstrak Jahe dan Aromaterapi untuk Mengurangi Morning Sickness pada Kehamilan”. TUJUAN 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui bagaimana efektivitas penggunaan ekstrak jahe dan aromaterapi untuk mengurangi morning sickness pada kehamilan. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui pengertian ekstrak jahe dan aromaterapi untuk mengurangi morning sickness. b. Mengetahui kandungan yang tedapat pada ekstrak jahe dan aromaterapi untuk mengurangi morning sickness. c. Mengetahui bagaimana metode pemberian ekstrak jahe dan aromaterapi untuk mengurangi morning sickness. d. Mengetahui bagaimana cara kerja ekstrak jahe dan aromaterapi untuk mengurangi morning sickness. e. Mengetahui bagaimana kelebihan dari ekstrak jahe dan aromaterapi untuk mengurangi morning sickness. f. Mengetahui bagaimana kekurangan dari ekstrak jahe dan aromaterapi untuk mengurangi morning sickness. g. Mengetahui efektivitas penggunaan ekstrak jahe dan aromaterapi untuk mengurangi morning sickness. 1. 2. 3. METODE PENELITIAN Metode penulisan menggunakan metode study literature yaitu membandingkan dari berbagai literature yang berhubungan mengenai efektivitas penggunaan ekstrak jahe dan aromaterapi untuk mengurangi morning sickness. KESIMPULAN 1. Jahe (Zingiber officinale Rosc.) termasuk dalam family temu-temuan (zingiberaceae) dan satu family dengan temu-temuan lain, yaitu temulawak (Curcuma xanthorriza), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia 4. galanga) dan lengkuas (Lenguas galaga). Dan Aromaterapi (aromatherapy) merupakan suatu cara penyembuhan dengan menggunakan minyak esensial yang sangat pekat dan berbau khas, yang diambil dari sari tanaman. Jahe memiliki kandungan minyak atsiri selain itu, juga mengandung resin, tepung kanji, dan serat. Sedangkan aromaterapi yang terdiri dari beberapa jenis tanaman yang berbeda, memiliki kandungan utama yaitu minyak atsitri baik yang berasal dari tanaman Chamomile, Clary Sage, Citrus, Lavender,Teh, dan lain-lain. Metode pemberian jahe dapat melalui oral atau di konsumsi, masase dan juga dapat dilakukan secara inhalasi atau penguapan. Sedangkan aromaterapi hanya dapat digunakan secara masase dan inhalasi tanpa dapat di konsumsi secara langsung. Persamaan cara kerja dari jahe dan aromaterapi dengan metode inhalasi hampir sama, yaitu baik secara kimiawi melalui jalur saraf ke system limbic ke otak. Selain itu juga keduanya samasama dapat diberikan secara masase, metode ini merangsang jaringan otot yang kemudian produksi endokrin yang menenangkan tubuh dan pikiran sehingga memberikan efek yang menentramkan. Keunggulan jahe dibandingkan aromaterapi, yaitu penggunaan jahe selain mudah di dapat dan juga mudah kita temui karena selain sebagai bumbu dapur, jahe pun sudah di gunakan sebagai tanaman obat tradisional oleh masyarakat Indonesia. Sedangkan pemanfaatan aromaterapi lebih berkembang dibandingkan dengan jahe, aromaterapi bisa digunakan tidak hanya sebagai terapi untuk menenangkan emosional, tetapi juga sudah dimanfaatkan sebagai estetik maupun produk pembersih. 5. Perbandingan efek samiping jahe dan aromaterapi, yaitu efek samping yang paling umum jahe seperti mulas, bersendawa, mulut terbakar dan kembung. Sedangkan aromaterapi memimiliki efek samping yang dapat merangsang kontraksi uterus atau memiliki kandungan toksik tertentu sehingga dalam penggunaannya harus di damping dan dalam pengawasan oleh ahli. 6. Perbandingan efektivitas jahe dan aromaterapi dalam mengurangi morning sickness, keduanya terdapat kesamaan dalam menentukan besarnya nilai Confidence interval (CI) yaitu sebesar 95% (α =0.05). Tetapi milihat dari besarnya nilai p-value, jahe memiliki nilai p-value = 0,000 sedangkang aromaterapi 0,0001, sehingga jahe memiliki hubungan sedikit lebih signifikan dibandingkan aromaterapi, walaupun keduanya memberikan hubungan yang bermakna untuk mencegah morning sickness. SARAN Dengan terus berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi alangkah lebih baiknya jika seorang bidan sebagai tenaga kesehatan dapat berperan aktif meningkatkan pelayanan kebidanan dalam program mengurangi angka kesakitan dan kematian pada ibu di Indonesia melalui upaya kesehatan secara promotif dan preventif yaitu dengan berperan aktif dalam: 1. Bagi Bidan Diharapkan bidan dapat menembah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai cara untuk mengurangi morning sickness pada kehamilan dengan cara alamiah. 2. Bagi Profesi Memberikan asuhan kebidanan dengan cara alami kepada ibu hamil agar dapat mengurangi intervesi berlebihan seperti memberi obat-obatan tertentu untuk mengurangi morning sickness. 3. Bagi Masyarakat Mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai cara mengurangi morning sickness dengan menggunakan bahan yang alami sehingga dapat mengurang intervensi berlebihan seperti memberikan obat-obatan tertentu. 4. Bagi Institusi Diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk penelitian selanjutnya agar terus berkembangnya ilmu pengetahuan tentang asushan kebidanan. DAFTAR PUSTAKA Benson, Ralph C dan Martin L. Buku Saku Obstetri Dan Ginekologi. Jakarta: EGC; 2008 Betz, Cecily Lynn dan Linda A. Sowden. Buku Saku Perawatan Pediatri. Jakarta: EGC; 2009 Charlis, Anne dan Kim Davies. Meningkatkan Kesuburan Untuk Kehamilan Alami. Jakarta: Erlangga; 2005 Chipra, Deepak MD. Panduan Holistik Kehamilan Dan Kelahiran. Jakarta: Kaifa; 2006 Choiriyah, Zumrotul, S.Kep.Ns.M.Kes. Efektifitas Konsumsi Ekstrak Jahe Dengan Frekuensi Mual Muntah Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Ungaran Tahun 2013. Ungaran; 2013 Emilia, Ova. Tetap Bugar Dan Energik Selama Kehamilan. Jakarta: Argomedia Pustaka; 2010 Nevin, Nail. Psikologi Kesehatan Pengantar Untuk Perawat Dan Profesional Kesehatan Lain. Jakarta: EGC; 2006 Guyton, A. C. dan Hall J. E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC; 2008 Ozgoli, Giti, M.Sc. Effects of Ginger Capsules on Pregnancy, Nausea, and Vomiting. Iran; 2009 Iriani, Bayu. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta: Saung Seto; 2014 Purwoko, Susi. Pertolongan Pertamadan RJP Pada Anak Edisi 4. Jakarta: Arcen; 2006 Isselbacher, Kurt J. Harrison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: EGC; 1999 Jordan, Sue. Farmakologi Jakarta: EGC; 2004 Rukmana, Rahmat. Seri Budi Daya Usaha Tani Jahe. Yogyakarta: Kanisius; 2000 Kebidanan. Jumarani, Louise. The Essenee Of Indonesian SPA. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2009 Kansius. Bebas Stres. Yogyakarta: Kansius; 2009 Lentera, Tim. Khasiat Dan Manfaat Jahe Merah Si Rimpang Ajaib. Jakarta: Argomedia Pustaka; 2002 Santi, Dwi Rukma. The Effect of Peppermint and Ginger Blended Aromatherapy Oils on Nausea at the First Trimester Gravida in Puskesmas Rengel-Tuban District. Tuban; 2013 Scrivener, Jane. Cantik, Sehat Dan Bugar Dengan Program Detox. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2006 Sinclair, Constance. Buku Saku Kebidanan. Jakarta: EGC; 2010 Madforth, Janet. Kebidanan Oxford, Dari Bidan Untuk Bidan. Jakarta: EGC; 2012 Spolarich, Ann Eshenaur, RDH, PhD. Herbal Medicines and Dentistry.Washington; 2014 Manuaba, Ida Ayu C. Buku Ajar Patologi Obsetri Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC; 2009 Suprapti, M Lies. Aneka Awetan Jahe. Yogyakarta: Kanisius; 2003 Taber, Maryani, Herti. Sehat Dengan Ramuan Tradisional Minyak Cinta. Jakarta: Argomedia Pustaka; 2003 Muchlisah, Fauziah. Tanam Obat Keluarga. Jakarta: Penebar Swadaya; 2003 Mulya, Nadia. The Pregnency Handbook Panduan Food, Fashion, & Fitness Untuk Kehamilan Sehat Dan Menyenangkan. Jakarta: Qinta; 2011 Ben-zion. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri Dan Ginekologi. Jakarta: EGC; 1994 Thomas, ST. Management of nausea and vomiting in pregnancy. London; 2011 Tiran, Denise. Mual Dan Muntah Kehamilan. Jakarta: EGC; 2009 Viljoen, Estelle. A systematic review and meta-analysis of the effect and safety of ginger in the treatment of pregnancy-associated nausea and vomiting. Cape Town; 2014 Vitahealth. Hipertensi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2004 Vitahealth. Seluk-beluk Food Supplement. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2004 Vitahealth. Infertil Informasi Lengkap Untuk Pendarita Dan Keluarga. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2007 Verralls, Sylvia. Anatomi Dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan. Jakarta: EGC; 1997 Widdowson, Rosalind. Yoga Untuk Kehamilan. Jakarta: Erlangga; 2004 Wiknjosastro. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2008