ABSTRAK ROYAMA SARI. Aktivitas Antiproliferasi Ekstrak Etanol Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) pada Sel Lestari Tumor MCA-B1 dan MCMB2 secara In Vitro. Di bawah bimbingan BAMBANG PONTJO PRIOSOERYANTO Pengobatan kanker secara konvesional dapat menimbulkan imunosupresi dan efek samping lainnya yang memberikan peluang bagi pertumbuhan tumor yang progresif atau timbulnya rekurens. Oleh karena itu, pengobatan tradisional menjadi salah satu alternatif pilihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas antiproliferasi ekstrak etanol temulawak terhadap pertumbuhan sel lestari tumor MCA-B1 dan MCM-B2 secara in vitro. Penelitian dilakukan dengan menanam sel lestari tumor MCA-B1 dan MCM-B2 pada tissue culture plate 24 well dengan vinblastin (kontrol positif) dan konsentrasi ekstrak yang berbeda sebanyak 5 kali ulangan. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 0 ppm (kontrol negatif), 15 ppm (P1), 30 ppm (P2), 45 ppm (P3), 60 ppm (P4), dan 75 ppm (P5). Sel diinkubasikan pada suhu 370C, 5% CO2. Pemanenan dilakukan setelah confluence, yaitu pada hari ketiga dan penghitungan jumlah sel dilakukan dengan hemositometer Neubauer. Hasil penelitian menunjukkan adanya aktivitas antiproliferasi ekstrak etanol temulawak pada sel lestari tumor MCA-B1 dan MCM-B2. Dosis ekstrak yang memberikan hasil paling baik adalah 75 ppm dengan aktivitas antiproliferasi sebesar 70,0% pada sel lestari tumor MCA-B1 dan 75,4% pada sel lestari tumor MCM-B2. Hasil tersebut menunjukkan potensi temulawak sebagai tanaman obat antitumor dan kami menyarankan agar tanaman ini dapat dikembangkan sebagai salah satu obat antitumor. Kata kunci : tumor, temulawak, antiproliferasi, MCA-B1, MCM-B2, in vitro