UNIVERSITAS INDONESIA TUGAS UAS KONSEP HERBAL INDONESIA “SEJARAH AROMATERAPI DI MESIR KUNO” Disusun Oleh: Via Rifkia 1006827410 Dosen Pengajar: Dr. Anna S. Ranti, Apt Fakultas Farmasi Magister Herbal 2011 SEJARAH AROMATERAPI DI MESIR KUNO BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Aromaterapi berasal dari kata “aroma”, yang artinya bau yang menarik yang berasal dari tumbuhan (minyak essensial) atau rempah, dan berasal dari kata “terapi”, yang artinya suatu perawatan yang dirancang untuk pengobatan. Berbagai peninggalam seni dan lukisan dari kebudayaan kuno Mesir, China, dan Persia memperlihatkan bahwa essens atau kandungan inti dari tumbuhan banyak sekali digunakan dan dianggap sangat berharga oleh para pemuka agama, dokter, dan penyembuh. Sepanjang sejarah, essens tanaman digunakan untuk penyembuhan, untuk dupa dalam ritual agama, untuk parfum, untuk minyak pembalseman mayat, maupun untuk kebutuhan kuliner. Hanya dalam abad-abad terakhir saja, dengan perkembangan ilmu kedokteran modern, terutama dengan kemajuan antiboitik dan obat-obatan sintetik, pengetahuan dan minat terhadap metode penyembuhan alami termasuk aromaterapi, menyurut. Tetapi, akhir-akhir ini penggunaan minyak essensial mulai dikembangkan lagi sejak masyarakat mulai merasakan manfaat dari pengobatan secara aromaterapi. Padahal menurut sejarah pengobatan cara ini adalah pengobatan kuno, namun tertinggal sejak mulai dikembangkannya obat-obatan sintetik. Ternyata dalam beberapa dekade terapi aroma dengan minyak atsiri tersebut kembali digemari, karena masyarakat menilai bahwa terapi obat-obatan sintetis membawa dampak buruk pada tubuh manusia akibat akumulasi bahan-bahan sintetis tersebut pada organ penting tubuh manusia seperti ginjal, liver dan sebagainya. Terkait dengan segala uraian di atas, makalah ini dibuat untuk kembali mengetahui asal-muasal atau sejarah aromaterapi khususnya pada masa peradaban Mesir kuno dimana penggunaan aromaterapi di zaman modern ini kembali digunakan oleh berbagai negara termasuk negara Indonesia. 2 SEJARAH AROMATERAPI DI MESIR KUNO I.2. Tujuan 1. Untuk mengetahui sejarah aromaterapi pada masa peradaban mesir kuno. 2. Untuk memenuhi syarat penilaian mata kuliah Konsep Herbal Indonesia. 3 SEJARAH AROMATERAPI DI MESIR KUNO BAB II ISI II.1. Mesir Kuno Mesir Kuno adalah suatu peradaban kuno di bagian timur laut Afrika. Peradaban ini terpusat sepanjang pertengahan hingga hilir Sungai Nil yang mencapai kejayaannya pada sekitar abad ke-2 SM, pada masa yang disebut sebagai periode Kerajaan Baru. Daerahnya mencakup wilayah Delta Nil di utara, hingga Jebel Barkal di Katarak Keempat Nil. Pada beberapa zaman tertentu, peradaban Mesir meluas hingga bagian selatan Levant, Gurun Timur, pesisir pantai Laut Merah, Semenajung Sinai, serta Gurun Barat (terpusat pada beberapa oasis). Peradaban Mesir Kuno berkembang selama kurang lebih tiga setengah abad. Dimulai dengan unifikasi awal kelompok-kelompok yang ada di Lembah Nil sekitar 3150 SM, peradaban ini secara tradisional dianggap berakhir pada sekitar 31 SM, sewaktu Kekaisaran Romawi awal menaklukkan dan menyerap wilayah Mesir Ptolemi sebagai bagian provinsi Romawi. Walaupun hal ini bukanlah pendudukan asing pertama terhadap Mesir, periode kekuasaan Romawi menimbulkan suatu perubahan politik dan agama secara bertahap di Lembah Nil, yang secara efektif menandai berakhirnya perkembangan peradaban independen Mesir. 4 SEJARAH AROMATERAPI DI MESIR KUNO II.2. Sejarah Aromaterapi Di Mesir Kuno Aromaterapi adalah istilah modern untuk praktik yang sudah dilakukan ribuan tahun lalu, seperti yang dilakukan orang Mesir kuno. Sejarah aromaterapi sudah setua sejarah peradaban. Aromaterapi sudah dikenal dan digunakan oleh penduduk dari Yunani, Romawi, dan Mesir kuno sejak 6000 tahun yang lalu. Para tabib Imhotep di Mesir menggunakan minyak esensial (minyak atsiri) untuk mandi, pijat, serta pembalseman mayat. Sejarah Aromaterapi dapat kita telusuri kembali lebih dari 3.500 tahun sebelum masehi, ketika wewangian untuk pertama kali dicatat dalam sejarah peradaban manusia. Pada kenyataannya, sejarah aromaterapi berkaitan dengan perkembangan pengobatan aromatik, yang pada mulanya digabungkan dengan kepercayaan. Di jaman Mesir kuno untuk pertama kalinya membakar dupa dari kayu dan herbal beraroma. Perkembangan aromatik sebagai obat menjadi dasar dari pertumbuhan aromaterapi. Selama tiga dinasti (2650-2575 SM) di Mesir, proses 5 SEJARAH AROMATERAPI DI MESIR KUNO pembalseman dan pemumian telah berkembang. Frankincense, myrrh, galbanum, cinnamon, cedarwood, juniper berry dan spikenard digunakan saat persiapan pemumian. Herbal dan rempah-rempah berharga yang sangat mereka butuhkan didatangkan oleh para pedagang Arab. Herbal dan rempah-rempah yang mereka datangkan berasal dari Assyria, Babylon, China, Egypt, Greece, Rome dan Persia. Yang dianggap paling berharga adalah frankincense dan myrrh. Pada awal perdagangan permintaan melebihi persediaan dengan demikian harga herbal dan rempah-rempah sebanding dengan harga permata dan logam mulia. Imhotep adalah dewa Mesir yang berperan dalam pengobatan dan penyembuhan. Kemudian Hippocrates, yang dikenal sebagai bapak kedokteran modern, juga menggunakan aromaterapi untuk mandi dan pijat. Selain itu, Hippocrates menggunakan aromatic fumigations untuk menyingkirkan wabah penyakit yang terjadi di Athena. Suatu ketika wabah pes melanda kota Athena kuno. Ketika itu tentu belum ada antiseptik untuk membasmi kuman. Hippocrates, yang sekarang dikenal sebagai Bapak Kedokteran Modern, menggunakan mandi aromaterapi dan penyemprotan wewangian untuk membebaskan Athena dari wabah penyakit. Sama dengan di Yunani kuno, ahli fisika Mesir kuno menggunakan minyak dengan keharuman tertentu untuk pengobatan, wangi-wangian, mengurapi jenazah, dan meningkatkan gairah. 6 SEJARAH AROMATERAPI DI MESIR KUNO Kosmetik Mesir: Parfum, lotion tabir surya, exfoliant, obat perontok, lip gloss, krim anti-kerut dll merupakan kosmetik dan industri yang digunakan untuk kulit saat ini, tetapi sebenarnya Mesir kuno sudah mengetahui tentang semua ini. Mereka menggunakan banyak produk perawatan kulit dan wewangian untuk menjaga tubuh mereka agar tetap bersih, harum dan untuk menangkal penyakit. Dalam peradaban kosmetik telah memainkan bagian penting dalam kehidupan sosial seperti di Mesir. Dan sumber dari semua industri kosmetik ini adalah minyak esensial. Mesir menggunakan herbal, aromatik dan penyembuhan dengan rempah-rempah dari negeri lain (seperti Persia) yang disuling menjadi uap dan akhirnya menjadi minyak esensial. Cinta mereka untuk membuat mereka menjaga wangi dan harum di bawah kerucut hiasan kepala mereka selama festival. Kerucut, terdiri dari minyak aromatik, akan melebur di kepala dan melepaskan wewangian yang manis. Setelah mandi, mereka akan mengoles tubuh mereka dengan minyak untuk melembabkan kulit dan mengangkat sel-sel mati. Mereka telah menciptakan eyeshadows, eyeliner dan kosmetik lainnya dari minyak esensial sebelum dunia barat menggunakan dan memberi mereka nama dan label. Fir'aun dan mumifikasi: Dalam pencarian mereka untuk keabadian, mereka menguburkan Firaun mereka dengan banyak minyak di dalam piramida. Ketika makam Raja Tutankhamen dieksplorasi pada tahun 1922, itu berisi sekitar 50 botol alabaster dirancang untuk menampung sekitar 350 liter minyak esensial. Pencuri telah menjarah semua minyak bukan emas dan batu, yang menunjukkan nilai Mesir kuno dengan minyak esensial. Minyak yang terbuat dari kemenyan, myrrh, galbanum, kayu manis, cedarwood, juniper berry dan spikenard 7 SEJARAH AROMATERAPI DI MESIR KUNO dikuburkan dengan orang mati di Mesir. Hal ini dalam praktek 2650-2575 SM, menggambarkan kemajuan Mesir di aromaterapi sebagai ilmu. Minyak esensial Mesir: Myrrh adalah ramuan yang paling populer digunakan untuk memproduksi minyak esensial. Selain Myrrh, minyak lainnya yang terbuat dari kemenyan, spikenard, cedarwood, kayu manis dll juga populer digunakan. Magister kosmetik dan wewangian, orang Mesir perlahan-lahan dibawa ke dalam praktik aromaterapi obat juga. Ebers Papyrus (ditemukan pada tahun 1817 oleh Ebers), kembali ke 1500 SM, adalah sebuah medis yang mendaftar lebih dari 800 obat medis yang berbeda dan resep yang sebagian besar dari mereka menggunakan minyak esensial. Banyak digunakan campuran myrrh dan madu digunakan untuk mengurangi infeksi kulit dan tenggorokan dan untuk regenerasi jaringan tenggorokan. Candi Edfu hieroglif telah menggambarkan penggunaan Kyphi, zat aromatik untuk menginduksi tidur, mengurangi kecemasan dan sebagai penangkal racun. II.3. Beberapa Tanaman yang digunakan Mesir Kuno untuk Aromaterapi 1. Myrrh Sinonim Commiphora myrrha (Holmes), Balsamodendron myrrha, gum myrrh tree, Commiphora resin, guggal gum atau resin. Nama Latin Commiphora molmol Nama Lain Guggal Gum, Guggal Resin, Didin, Didtfiin 8 SEJARAH AROMATERAPI DI MESIR KUNO Kandungan Kimia Minyak atsiri (2-10%): komponen utama adalah sesquiterpenes, termasuk antara lain delta-elemene, beta-eudesmol, alpha-copaene dan furosesquiterpenes, terutama 5-acetoxy-2-memoxy-4,5-dienone (aroma pembawa), furanoeudesma-1,3-dien, isofufanogermacren (curzeren), curzenenone, 2-methoxy-furanoguaia-9-ene. Triterpen (30-50%): termasuk 3-epi-alpha-amyrin, alphaamyrenone. Mucilages (30-60%): chiefly methylglucurono-galactans). Efek Farmakologi Myrrh memiliki efek farmakologi sebagai astringent, desinfektan, dan efek granulationpromoting karena mengandung minyak essensial (terdiri dari sesquiterpen) dan amaroid. Indikasi dan Penggunaan Antiinflamasi pada mulut dan faring Empiris: Myrrh digunakan untuk pengobatan topikal radang ringan dari mukosa mulut dan faring. Pada masyarakat, Myrrh kadang-kadang digunakan secara internal sebagai karminatif untuk infeksi usus nonspesifik dan juga sebagai suatu ekspektoran. Rakyat menggunakan myrrh sebagai obat-obatan, juga termasuk untuk nafsu makan dan merangsang saluran pencernaan. Pengobatan Cina: digunakan untuk bisul, luka, amenore dan tumor perut. Pengobatan India: digunakan antara untuk gangguan menstruasi keluhan lambung, luka, bisul dan antiinflamasi pada kulit dan mulut. 2. Cinnamon 9 SEJARAH AROMATERAPI DI MESIR KUNO Sinonim Cinnamomum zeylanicum Nama Latin Cinnamomum verum Nama lain Kayu manis, Kayu legi (jawa),Manis jangan,Cinamon Familia Lauraceae kandungan Kimia Oligomeric proanthocyanidins, Mucilages, dan Minyak atsiri: terutama mengandung cinnamaldehyde, weiterhin eugenol, cinnamylacetate, cinnamyl alcohol, o-methoxycinnamaldehyde, cinnamic acid. Diterpen: cinnzeylanol, cinnzeylanin, Indikasi dan Penggunaan Kayu manis adalah salah satu bumbu makanan tertua yang digunakan manusia. Bumbu ini digunakan di Mesir Kuno sekitar 5000 tahun yang lalu, dan disebutkan beberapa kali di dalam kitab-kitab Perjanjian Lama. Selain itu, rakyat menggunakan kayu manis sebagai obat internal, meliputi diare, menggigil, influenza dan membasmi cacing. Kayu manis digunakan untuk eksternal sebagai pembersih luka. Pengobatan India: Penggunaan dalam pengobatan India termasuk sakit gigi, mual dan muntah, dan halitosis. 3. Spikenard 10 SEJARAH AROMATERAPI DI MESIR KUNO Nama Latin Aralia racemosa Nama Lain Indian Root, Life of Man, Old Man's Root, Petty Morell, Spignet. Famili Araliaceae Kandungan Kimia Polyynes: termasuk falcarinole, falcarindiol, triterpene saponin, minyak atsiri. Indikasi dan Penggunaan Secara internal digunakan untuk pilek, batuk kronis dan asma. Penggunaan alternatif untuk Sarsaparilla dalam pengobatan penyakit kulit dan rematik. Indian Amerika Utara menggunakan Spikenard internal untuk mengobati sakit punggung dan pembengkakan dan peradangan. 11 eksternal untuk memar, luka, SEJARAH AROMATERAPI DI MESIR KUNO BAB III PENUTUP III.1. Kesimpulan Aromaterapi merupakan cara penyembuhan dengan menggunakan konsentrasi minyak essensial yang sangat aromatik yang diekstraksi dari tumbuhtumbuhan. Aromaterapi sudah sejak lama digunakan sebagai metode untuk penyembuhan, untuk dupa dalam ritual agama, untuk parfum, untuk minyak pembalseman mayat, maupun untuk kebutuhan kuliner. Hanya dalam abad-abad terakhir saja, dengan perkembangan ilmu kedokteran modern, terutama dengan kemajuan antiboitik dan obat-obatan sintetik, pengetahuan dan minat terhadap metode penyembuhan alami termasuk aromaterapi, mulai menyurut. Aromaterapi pertama kali ditemukan pada masa peradaban Mesir Kuno. Masyarakat Mesir Kuno menggunakan aromaterapi untuk berbagai macam keperluan, seperti untuk mandi, pijat, serta pembalseman mayat. Selain itu masyarakat Mesir Kuno juga sudah menggunakan aromaterapi untuk kecantikan, seperti Parfum, lotion tabir surya, exfoliant, obat perontok, bibir glosses, krim anti-kerut. III.2. Saran Mengembangkan aromaterapi sebagai metode pengobatan alternatif yang sejak zaman peradaban Mesir Kuno sudah digunakan untuk berbagai macam keperluan termasuk untuk pengobatan serta perawatan kulit. 12 SEJARAH AROMATERAPI DI MESIR KUNO DAFTAR PUSTAKA Anonim. Essensial Oil / Penting Minyak dan aromaterapi: Sebuah gambaran bersejarah. Diunduh dari: http://essential-oil.com/id/history-of-essentialoils_essential-oils-and-aromatherapy-a-historic-overview_531.html Anonim. Essensial Oil / Firaun, kosmetik dan minyak esensial: pengaruh Mesir tentang aromaterapi. Diunduh dari: http://essential-oil.com/id/history-ofessential-oils_pharaohs-cosmetics-and-essential-oils-egyptian-influenceon-aromatherapy_558.html Anonim. 2011. Sejarah Aromaterapi. Diunduh dari: http://rawra1991.wordpress.com/2011/04/05/sejarah-aromatherapy/ Anonim. 2011. Sejarah Aromaterapi. Diunduh dari: http://terapiaroma.com/ Essteric Oil. 1989. The history of essential oils and aromatherapy. Diunduh dari: http://www.essentialoils.co.za/history-essential-oils.htm#Egypt Jumarani, Louise. The Essence of Indonesian Spa. PT. Gramedia Pustaka Utama. Kulsum, Umi., Gusmailina. 2009. Manfaat Minyak Atsiri sebagai Sumber Aromaterapi. Buletin Hasil Hutan Vol.15 (2), Hal:75-87. Dinuduh dari: http://library.forda-mof.org/libforda/data_pdf/2743.pdf Kaskus. 2011. Sejarah Singkat Aromaterapi. Diunduh dari: http://www.kaskus.us/showthread.php?p=453030540 Members of the Lab Project. 2006. The Aromatheraphy Handbook. Diunduh dari: http://www.aromatherapy4healthyliving.com Rusli, Meika Syahbana. 2010. Sukses Memproduksi Minyak Atsiri. Jakarta: PT. Agromedia Pustaka. Gruenwald, Joerg, et al., ed. PDR for Herbal Medicines. Montvale: Medical Economics Company, Inc.2000 13