Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 624 Afte (Seriawan) Apa Afte Itu? Afte (aphthous ulcers), yang sering disebut sebagai seriawan, adalah tukak (luka terbuka) yang bulat atau jorong (bulat panjang), yang dapat berkembang pada selaput lendir mulut (termasuk lidah) atau alat kelamin. Tukak tersebut biasanya terbentuk pada kulit dalam mulut yang tidak terikat dengan tulang dan yang berwarna merah jambu yang halus. Misalnya, afte dapat berkembang di dalam bibir dan pipi, dan di bawah lidah. Tukak ini biasanya tidak terbentuk pada langitlangit mulut yang keras atau pada gusi. Afte tidak sama dengan kandidiasis (lihat Lembaran Informasi (LI) 517), walaupun kandidiasis juga sering disebut sebagai seriawan. Agar tidak yang kebingungan, lembaran informasi ini akan terus memakai nama medis, yaitu afte. Walaupun afte sendiri tidak pernah menjadi gawat, tukak ini dapat sangat sakit. Rasa sakit yang sangat dalam mulut dapat mengganggu asupan makan, sehingga dapat memburukkan kehilangan berat badan (lihat LI 518). Rasa sakit dapat berlanjut hingga sepuluh hari, dan tukak biasanya pulih dalam 1-3 minggu. Afte yang besar, dengan ukuran lebih dari 1cm, dapat membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih. Afte tidak masuk dalam daftar penyakit yang mendefinisikan AIDS. Jadi bila kita terinfeksi HIV dan mengalami afte, ini tidak berarti kita AIDS. Namun, afte lebih umum pada Odha dan lebih mungkin kambuh pada Odha. Afte juga umumnya terjadi berkaitan dengan masalah kesehatan lain, termasuk penyakit Crohn. Walaupun afte sangat umum di antara orang terinfeksi HIV maupun yang tidak terinfeksi HIV, masih belum jelas apa penyebabnya. Kemungkinan kelebihan kegiatan oleh sistem kekebalan tubuh ada hubungan dengan afte, tetapi mekanisme tidak diketahui. Bila ada riwayat afte di keluarga kita, kita lebih mungkin mengalami afte juga. Afte juga dapat disebabkan stres emosi dan kekurangan tidur. Bila kita menggigit pipi bagian dalam, ini dapat menyebabkan afte. Orang dengan masalah gizi, misalnya kekurangan vitamin B, zat besi atau asam folat, lebih mungkin mengalami afte. Beberapa perempuan melaporkan afte pada waktu tertentu dalam masa haidnya. Apa Gejala Afte? Afte biasanya mulai sebagai perasaan terbakar atau geli. Biasanya gejala ini diikuti dengan bintik atau benjol merah, yang berkembang menjadi tukak terbuka. Tukak tersebut umumnya kecil, dengan ukuran di bawah 1cm, tetapi dapat lebih besar. Dapat membentuk satu tukak, dapat pula beberapa tukak pada satu tempat. Afte sering sangat sakit dan dapat menyebabkan kesulitan makan atau minum beberapa jenis makanan/minuman. Setelah afte mulai pulih, terbentuk selaput berwarna putih-abu-abu melapisi tukak. Setelah pulih, afte yang besar dapat meninggalkan bekas. Bagaimana Afte Didiagnosis? Mendiagnosis afte dapat sulit, karena tukaknya serupa dengan tukak yang disebabkan oleh infeksi virus, seperti virus herpes simpleks (HSV – lihat LI 519). Luka yang diakibatkan HSV cenderung dangkal dan terjadi pada jaringan keras. Obat yang dipakai untuk mengobati HSV tidak memulihkan afte. Biopsi jarang dibutuhkan untuk mendiagnosis afte. Namun bila tukaknya besar, mungkin biopsi harus dilakukan untuk mengesampingkan masalah yang lebih berat, misalnya kanker. Bagaimana Afte Diobati? Biasanya afte tidak perlu diobati, dan akan pulih sendiri. Namun ada beberapa cara yang sederhana untuk mengurangi rasa sakit dan kesulitan makan: y Hindari makanan pedas, asam, keras, atau terlalu panas y Hindari minuman soda atau air jeruk y Pakai sedotan waktu minum y Berkumur dengan air garam y Ada yang menganggap bahwa madu dapat mengurangi rasa sakit Bila masih tidak nyaman, seka tukak dengan larutan 50% hidrogen peroksida dengan air. Kemudian seka sedikit magnesium hidroksida pada tukak 3-4 kali sehari. Ini tidak hanya mengentengkan, tetapi tampaknya juga membantu pemulihan. Krim kortikosteroid adalah jenis obat yang umumnya dipakai untuk mengobati afte yang berat. Obat topikal (setempat) ini dapat mengurangi kegiatan sistem kekebalan tubuh, yang dianggap sebagai penyebab tukaknya, pada tempat tukak bertumbuh. Kortikosteroid setempat yang paling efektif adalah fluokinonid, klobetasol, atau deksametazon. Obat setempat ini harus dipakai dengan hati-hati, karena banyak di antaranya dapat mengurangi pembuatan adrenalin (suatu hormon yang penting) oleh kelenjar adrenal, yang ada di atas ginjal. Penggunaan obat tersebut untuk waktu terlalu lama juga dapat meningkatkan kemungkinan timbulnya beberapa infeksi dalam mulut, seperti kandidiasis. Afte yang besar, atau tukak yang tidak menjadi pulih setelah memakai kortikosteroid setempat, sering diobati dengan kortikosteroid yang dipakai dalam bentuk pil, misalnya prednison. Kadang penambahan antihistamin (obat antialergi) dan/ atau obat bius (mis. lidokain) dapat membantu mengobati rasa nyeri terkait dengan afte yang besar. Talidomid sudah dibuktikan sebagai obat yang sangat efektif untuk tukak. Namun, obat ini hanya disetujui di AS untuk mengobati kusta. Obat ini tidak boleh dipakai oleh perempuan hamil atau yang mungkin akan menjadi hamil. Talidomid dapat menyebabkan cacat lahir yang sangat parah. Penting kita menjaga gizi yang baik selama pemulihan afte. Makan makanan yang halus dan lunak. Apakah Afte Dapat Dicegah? Sebetulnya, tidak, karena belum jelas siapa yang paling berisiko terhadap afte. Afte dapat dialami oleh Odha dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat atau yang sudah rusak, jadi tidak jelas apakah terapi antiretroviral (ART) dapat membantu mengurangi risiko, atau membantu pengobatan afte. Garis Dasar Afte, yang juga disebut sebagai seriawan, adalah tukak yang biasanya dialami dalam mulut. Walaupun tidak gawat, afte dapat terasa sangat sakit, selama sampai sepuluh hari. Afte dapat berkembang pada orang tidak terinfeksi HIV, tetapi lebih sering dialami oleh Odha. Namun afte tidak dianggap sebagai infeksi oportunistik atau penyakit yang mendefinisikan AIDS. Afte biasanya pulih sendiri tanpa obat, tetapi ada beberapa cara sederhana untuk mengurangi rasa sakitnya. Tukak yang lebih berat dapat diobati dengan krim kortikosteroid, tetapi bila tukak besar, mungkin pil kortikosteroid dapat lebih efektif. Talidomid juga dapat dipakai untuk mengobatinya, tetapi obat tersebut sulit terjangkau, karena menyebabkan cacat lahir yang parah bila dipakai oleh perempuan hamil. Ditinjau 8 Mei 2014 berdasarkan FS AIDSMeds.com 5 Maret 2004 dan hlm. AETC cg-902 edisi 2013 Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/ Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter. Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org