komunikasi antar pribadi - Blog UB

advertisement
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
“The KING’S SPEECH”
(Menganalisis film dalam kaitannya tentang KAP)
OLEH:
Siti Noer Tyas Tuti
135120218113004
Dino Reza Dewangga
135120207113008
Disusun untuk melengkapi nilai dalam rangka
Ulangan Tengah Semester 2
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Program Studi : Ilmu Komunikasi
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manusia dikodratkan sebagai mahluk sosial. Artinya manusia tidak dapat
hidup sendiri, manusia selalu membutuhkan manusia lainnya untuk hidup dan
kehidupannya. Dalam keberlangsungan hidupnya manusia tidak lepas dari
komunikasi, karena manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Komunikasi
adalah suatu cara untuk menghubungkan antara individu satu dengan individu
lainnya.
Pentingnya hubungan yang terjadi antar sesama manusia yang dikemukakan
oleh Klinger (1997), bahwa hubungan dengan manusia lain ternyata sangat
mempengaruhi manusia itu sendiri. Melalui Komunikasi Antar Pribadi (KAP) kita
dapat menjalin suatu hubungan yang berkualitas dengan sesama. Selain itu baik
kita maupun orang lain juga berusaha mempengaruhi melalui pengertian yang
diberikan, informasi yang dibagi, bertukar pengetahuan, menguatkan perasaan,
meneguhkan perilaku seseorang dan menyumbangkan semangat.
Namun perlu diketahui, bukan berarti semua permasalan dalam diri manusia
tentang berkomunikasi bisa disembuhkan melalui Komunikasi Antar Pribadi.
Karena pada prinsipnya komunikasi bukanlah panasea, artinya komunikasi
bukanlah obat yang mujarab untuk berbagai masalah. Meskipun dalam KAP kita
bisa meringankan suatu masalah yang dihadapi. Seperti halnya ketika kita
mendapat masalah dan kita menceritakan masalah yang dihadapi kepada teman
kita, maka beban yang ada dikepala kita seakan terkurangi.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa permasalahan di dalam film “The King’s Speech” yang
berhubungan dengan Komunikasi Antar Pribadi ?
2. Bagaimana penerapan Komunikasi Antar Pribadi dalam film
“The King’s Speech” ?
1.3. Tujuan
1. Melengkapi nilai tugas mata kuliah Komunikasi Antar Pribadi dalam
rangka Ulangan Tengah Semester 2.
2. Mempelajari penerapan Komunikasi Antar Pribadi melalui sebuah
film.
3. Menganalisis tentang fenomena KAP dalam film.
4. Menambah wawasan tentang Komunikasi Antar Pribadi
5. Mengetahui permasalahan Komunikasi Antar Pribadi dari sebuah film.
6. Memberikan pengertian yang lebih mendalam kepada penulis tentang
Komunikasi Antar Pribadi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
DISKRIPSI FILM
Sutradara
:
Tom Hooper
Produser
:
Geoffrey Rush
Penulis
:
David Seidler
Pemeran
:
Colin Firth
Geoffrey Rush
Helena Bonham Carter
Guy Pearce
Timothy Spall
Derek Jacobi
Jennifer Ehle
Michael Gambon
Musik
:
Alexandre Desplat
Sinematografi :
Danny Cohen
Penyunting
:
Tariq Anwar
Studio
:
See-Saw Films
Tanggal rilis :
6 September 2010 (Telluride)
7 Januari 2011 (Britania Raya)
2.2.
Durasi
:
118 minutes
Bahasa
:
Bahasa Inggris
SINOPSIS FILM
The King’s Speech bercerita tentang seorang raja yang mempunyai
kesulitan berbicara di depan publik. Rakyat Inggris menginginkan dan
membutuhkan seorang raja yang mempunyai kewibawaan, kepandaian, dan paling
tidak pintar berbicara. Raja George VI (Colin Firth) yakin bahwa dirinya tidak
layak dan tidak akan menjadi raja sejak kecil (Self concept). Adegan pembukaan
film ini memperlihatkan bagaimana canggungnya dia berpidato di depan rakyat
banyak di stadium. Semua menunggunya merangkai kalimat di dalam keheningan.
Elizabeth (Helena Bonham Carter), menunjukkan kesabaran dan dukungan
kepada suaminya dengan mencari terapis baru setelah mencoba terapis
rekomendasi kerajaan yang tidak membawa hasil. Setelah usahanya ke organisasi
terapis Inggris, dia pergi bertemu Lionel, seorang aktor tua yang gagal dan
akhirnya membuka praktek terapi bicara. Dari ruangan terapi itu mulailah
hubungan mereka antara seorang calon raja yang keras kepala dan kaku bergaul
dengan terapisnya yang luwes namun berprinsip. Diselingi dengan cara
penyembuhannya yang dianggap aneh dan baru, mereka pun saling bertukar
pikiran dan perasaan.
Raja George VI yang kesehariannya disapa Bertie menghadapi masalah
baru setelah ayahnya yang sering menekannya meninggal dunia. Edward yang
lebih tua diangkat menjadi raja. Bertie berusaha membujuk agar Edward tidak
menikahi perempuan pilihannya yang sudah tiga kali bercerai. Selain Bertie takut
nama kerajaan tercemar dan negara terbelengkalai, Ia pun merasa ketakutan jika
kakaknya menyerahkan jabatan itu kepadanya.
Apa jadinya seorang yang gagap menjadi pemimpin kerajaan? Namun hal
yang ditakuti pun terjadi, tatkala Edward lebih memilih perempuan itu, Bertie pun
mengambil alih kerajaan dan hubungannya dengan Lionel bukannya membaik
tetapi malah retak. Lionel dianggap terlalu mendesaknya untuk bisa mengalahkan
kegagapannya agar bisa menjadi raja yang disegani.
Singkat cerita, Hitler tentara Jerman menyebarkan berita untuk menyerang
Inggris. Di saat susah sepert ini Bertie akhirnya sadar dan meminta maaf kepada
Lionel yang tidak memberi tahu istri dan keluarganya bahwa pasien yang
ditanganinya adalah raja Inggris. Seperti yang disampaikan salah satu perdana
menterinya bahwa “His greatest test is yet to come”. Bertie pun sadar bahwa
rakyatnya bergantung dan mencari sosok pemimpin padanya. Dengan bantuan
Lionel Logue dan istrinya, Bertie pun berusaha untuk memberikan pidato
pertamanya sebagai pemimpin yang akan disiarkan ke seluruh rakyat Inggris dan
dunia.
Akhir yang didambakan pun berhasil dicapai Bertie, ia mampu
menyelesaikan pidatonya dengan baik, dan didengar secara khusyu’ serta
menyentuh hati seluruh masyarakat Inggris
karena “jeda” dalam setiap
kalimatnya memiliki kekuatan tersendiri dibanding pidato-pidato raja atau
presiden pada umumnya (tradisi retorika).
2.3.
MASALAH
YANG
DIHADAPI
RAJA
GEORGE
VI
DALAM
BERKOMUNIKASI PADA FILM THE KING’S SPEECH.
1. Mengalami Kecemasan dalam berkomunikasi sehingga memiliki masalah
personal yaitu (Social communicative anxiety):
 Susah berbicara di depan publik (gagap)
 Tidak percaya terhadap kemampuan dirinya sendiri
Proses komunikasi antar pribadi antara Bertie dan ayahnya Raja
George V merupakan proses komunikasi yang gagal. Karena pada massa
kecil Berte sering mendapat tekanan dari ayahnya. Sehingga menimbulkan
rasa takut dan tidak percaya terhadap dirinya sendiri dalam artian
mengalami kecemasan dalam berkomunikasai.
Perilaku seperti ini terus dibawanya hingga menjadi seseorang
yang sudah dewasa dan berkeluarga. Hingga suatu ketika Bertie ditugasi
untuk memberikan pidato kepada seluruh rakyat Inggris yang berada
distadium dan dipancarkan melalui gelombang radio, yang terjadi adalah
dia kesulitan, kata demi kata dia sampaikan dengan ragu – ragu meskipun
dalam keadaan tersebut dia memegang teks pidato. Sehingga rakyat
menunggu Bertie merangkai kalimat dalam keheningan. Semula rakyat
mengira bahwa Bertie akan menyampaikan pidatonya dengan baik dan
lancar, namun sebaliknya Bertie justru kesulitan dalam menyampaikan
pesan (Implicit personality theory : reverse hallo effect).
2.4.
PENYELESAIAN MASALAH MELALUI KOMUNIKASI ANTAR
PRIBADI
Dengan segala kekurangan yang dimiliki oleh Bertie terutama
dalam bidang komunikasi yaitu sulit berbicara di depan umum, Elizabeth
tetap memberikan dukungannya kepada Bertie. Dengan senantiasa
memberikan semangat dan berusaha untuk mencari terapis agar Bertie
lancar dalam berbicara. Setelah sebelumnya mereka mendapati terapis dari
kerajaan yang gagal memberikan terapi kepada Bertie.
Pada akhirnya Elizabeth menemui seorang terapis yang bernama
Lionel Logue. Setelah mereka melakukan negosiasi dengan sedikit
paksaan yang dilakukan oleh Elizabeth, akhirnya Lionel bersedia untuk
memberikan terapi kepada Bertie agar bisa berbicara dengan baik di depan
publik.
Keesokan harinya Bertie diantar oleh istrinya Elizabeth menuju
kediaman Lionel. Lionel mempersilahkan masuk Bertie ke dalam suatu
ruangan dan Elizabeth menunggu diluar. Dari sinilah dimulai Komunikasi
Antar Pribadi antara Bertie dan Lionel. Lionel terus menggali dari ceritacerita Bertie tentang masa kecilnya yang penuh tekanan dari sang ayah
(Raja George V). Berulang kali Lionel mencoba menggali sejarah masa
lalu Bertie untuk meyakinkan dirinya bahwa terapinya akan mampu
menyembuhkan Bertie dari kegaapannya.
Berbagai macam metode diterapkan, yang unik adalah ketika
Lionel menyatakan bahwa ia tetap teguh dengan prinsipnya dimana proses
terapi hanya bisa dilakukan di rumah Lionel dan dengan caranya sendiri.
Beberapa teknik yang dilakukan Lionel adalah, Bertie diminta untuk
membaca naskah tulisan dengan disertai iringan musik yang mengalun
keras di headphone yang ia kenakan.
Dari sinilah Lionel menemukan sebuah petunjuk bahwa gangguan
berbicara Bertie tidak disebabkan murni oleh otak namun juga pengaruh
lingkungan. Ketakutan, rasa tidak percaya diri, dan malu menghantu Bertie
sehingga satu patah kata yang sempurna pun sulit ia ucapkan (Atribution
Theory). Dengan adanya headphone bersamaan dengan suara musik yang
dikenakan Bertie tidak akan fokus dengan suaranya karena salah satu
faktor munculnya perasaan-perasaan buruk dan ketakutan (kecemasan
dalam berkomunikasi) itu adalah karena Bertie mendengar suaranya
sendiri yang tidak sempurna (gagap).
Walaupun pada awalnya Bertie dan istrinya Elizabeth tidak
mempercayai
metode
Lionel,
ternyata
terbukti
berhasil
setelah
mendengarkan piringan rekaman yang didengarkan sendiri oleh Bertie dan
Elizabeth pada waktu malam hari.
Selain pendekatan yang dilakukan Lionel lebih menyerupai
seorang sahabat dibanding terapis, ternyata Lionel tetap menggunakan
metode konvensional seperti latihan olah tubuh yang membantu
memulihkan otot-otot Bertie agar lebih rileks. Terapi wicara seperti
mengeja huruf vokal yang berdurasi lama juga ia terapkan.
Namun suatu ketika terjadi masalah antara Bertie dan Lionel,
hubungan mereka menjadi retak disebabkan Lionel terlalu memaksa Bertie
untuk cepat bisa berbicara dengan lancar.
Hubungan mereka kembali membaik setelah Bertie sadar bahwa
dia harus bisa berbicara dengan lancar karena pada saat itu Bertie harus
on-air di radio yang disiarkan ke seluruh Inggris bahkan dunia
internasional terkait perang yang diusung Hitler. Kemudian Berty meminta
maaf kepada Lionel (melakukan excuse). Pada saat Bertie hendak
melakukan pidato on-air, Lionel dengan metode yang sederhana. Ia tidak
memberikan tekanan kepada Bertie bahwa ia harus mampu melakukan
pidato on-air tersebut melainkan ia hanya menstimulasi Bertie dengan
ucapan yang memotivasi (teori penetrasi sosial) seperti layaknya proses
latihan yang biasa mereka lakukan. Tidak hanya itu, Lionel juga mensetting ruangan untuk on-air sama persis dengan rumahnya tempat mereka
biasa latihan.
Akhrinya
dengan
metode
yang
demikian
Berti
berhasil
mengalahkan kegagapannya dan pidatopun berjalan lancar seperti apa
yang diharapkan serta masyarakat duniapun mendengarkannya dengan
baik. Tidak hanya itu, pidato yang disampaikan juga menggugah rasa
semangat masyarakat Inggris.
Pada cerita ini menjelaskan bahwa komunikasi antar pribadi bisa
membentuk jiwa seseorang untuk menjadi lebih baik, namun jika terjadi
kegagalan jika komunikasi yang dilakukan buruk.
Lionel menerapkan cara komunikasi antar pribadi yang baik
kepada
Berti
agar
ia
bisa
mengalahkan
ketakutannya
dalam
berkomunikasi. Meskipun ditengah perjalanan terjadi keretakan dalam
hubungan mereka. Namun pada akhirnya hubungan mereka membaik dan
menjadi sahabat untuk selamanya. Dengan semangat dan motivasi yang
diberikan oleh Lionel kepada Bertie. Akhirnya ia bisa menakhlukan
ketakutannya berkomunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. 2009. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Bachtiar,Ferry. Psikologi Komunikasi. 2013 dari http://illaundaitti.blogspot.com
H, Sasmito. Sinopsis The King’s Speech.2011 dari
http://sasmitohening.wordpress.com/2012/03/09/sinopsis-king-speech-sebuahtinjauan-psikopatologi/
The King’s Speech. 2011. Dari
http://id.wikipedia.org/wiki/The_King%27s_Speech
Angel,Arc. Makalah Komunikasi Politik dari . 2011
http://imansyaeful.blogspot.com/2011/01/textarea_29.html
Tuti, S.N.T. Komunikasi Antar Pribadi. 2014 dalam buku catatan harian mata
kuliah KAP
Novrianti, Shuha. Komunikasi Antar Pribadi. 2014 dalam buku catatan mata
kuliah KAP
Download