NPV merupakan selisih antara present value benefit dengan

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Modul 07
Entrepreneurship and
Inovation Management
Materi : Kriteria Investasi, Motif
Investasi dan Karakteristik
Instrumen, Metode Penilaian
Investasi
Fakultas
Program Studi
Fakultas Pasca Sarjana
Program
Studi Magister
Manajemen
Tatap Muka
07
Materi pertemuan ke 7
Entrepreneurship and Inovation
Management ini menjelaskan secara
detail tentang Kriteria Investasi,
Motif Investasi dan Karakteristik
Instrumen, Metode Penilaian
Kode MK
35007
Disusun Oleh
Nama Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Dosen menjelaskan materi secara
jelas kepada mahasiswa, terutama
menyangkut pengetahuan tentang
Kriteria Investasi, Motif Investasi
dan Karakteristik Instrumen,
Metode Penilaian Investasi beserta
Investasi beserta contoh
penerapannya. Materi ini sangat
penting, apalagi banyak di anatar
Mahasiswa yang ingin mulai
mendirikan usaha dan ingin
mempeoleh kebebasan secara
Finansial
contoh penerapannya.
Diharapkan nantinya mahasiswa
dapat memahami dan menjelaskan
materi tersebut di atas, disertai
pemahaman tentang penerapannya.
Pembahasan
Kisah Inspirasi
Frederick W. Smith
2012
2
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dr. Ir. Achmad Fachrodji MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Frederick W. Smith lahir di Marks, Mississipi 18 Juni 1944, tokoh yang punya panggilan Fred
ini harus ditinggalkan sang ayah pada usianya yang ke-4. Hidup dengan menderita
kelumpuhan dan penyakit tulang sejak kecil, Smith mendapatkan kesehatannya yang pulih
total pada usia 10 tahun, berikut dengan prestasinya bermain football dan menjadi seorang
pilot. Kegemarannya untuk terbang bersama pesawat dan juga profesinya sebagai seorang
marinir yang mengurusi masalah pengadaan dan pengiriman logistik, kemungkinan menjadi
pemicunya untuk memunculkan ide bisnis pengiriman surat dan paket menggunakan
pesawat milik perusahaan yang khusus diperuntukan untuk mengirim barang.
Pada 1966, mahasiswa yang mengikuti kuliah ekonomi di Yale University, Amerika Serikat,
mendapat tugas untuk membuat sebuah makalah tentang bisnis. Fred Smith, salah satu
mahasiswa di kampus tersebut, tertarik dengan usaha pengiriman surat. Pada masa itu,
pengiriman surat dan paket dilakukan dengan cara mengirimkannya lewat jalur penerbangan
komersial biasa. Peti-peti berisi surat dan paket dikirimkan dengan menempati bagasi
pesawat penumpang biasa. Fred merasa ini tidak efektif.
Fred akhirnya menuliskan idenya berupa sebuah bisnis pengiriman surat dan paket
barang yang diharapkan dapat mengirimkan barang dalam 24 jam dari satu kota ke kota
lainnya. Ia membayangkan pengiriman barang akan dilakukan dari sebuah pusat yang
diposisikan di kota Memphis. Pengiriman barang itu tidak akan menggunakan pesawat
komersil penumpang biasa. Nantinya, usaha pengiriman paket
dan surat itu akan
menggunakan pesawat milik perusahaan yag dikhususkan untuk barang.
Dengan percaya diri, Fred Smith mengumpulkan makalah bisnisnya. Seminggu setelah itu,
beberapa mahasiswa yang mendapatkan nilai jelek untuk makalahnya dipanggil dosen
bersangkutan. Fred adalah salah satunya dan ia harap-harap cemas ketika dipanggil masuk.
“Konsep ini menarik sekali. Tapi, bahkan untuk mendapatkan nilai C kamu harus cari yang
lebih masuk akal lagi,” kata dosen tersebut kepada Fred. Resmilah ia mendapat nilai C
untuk ide bisnis yang “tidak masuk akal” itu.
Ide tersebut adalah konsep dasar Federal Express, perusahaan jasa pengiriman surat dan
paket terbesar di dunia saat ini. Satu-satunya perusahaan di Amerika yang berhasil
mencapai asset senilai $1 miliar tanpa melakukan merger atau akuisisi dalam waktu kurang
dari sepuluh tahun.
Kesimpulan dari kisah inspirasi tersebut di atas adalah, bahwa terkadang nilai C pada
sebuah makalah di perkuliahan dianggap sebagai sebuah kegagalan atau nilai yang kurang.
2012
3
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dr. Ir. Achmad Fachrodji MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Namun tidak begitu bagi Frederick Wallace Smith. Nilai C yang diberikan sang dosen pada
makalah bisnisnya justru mendorong Smith membuat perusahaan jasa pengiriman surat dan
paket terbesar di dunia saat ini, Federal Express atau FedEx.
Kata-kata bijak (Quote) dari Fred salah satunya adalah :Takut gagal janganlah menjadi
alasan untuk tidak mencoba sesuatu .
Kriteria Investasi,
Pengertian Investasi menurut beberapa ahli :

Pengertian Investasi menurut Fitz Gerald (1978)
aktivitas ialah berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber yang dipakai untuk
mengadakan modal barang pada saat sekarang. Barang modal tersebut kemudian
akan menghasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang. Fitz Gerald juga
kemudian mengungkapkan bahwa investasi ialah aktivitas yang berkaitan dengan
usaha penarikan sumber-sumber untuk yang dipakai untuk mengadakan suatu
barang. Dari modal itulah makan akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang
akan datang

Pengertian Investasi menurut James C Van Horn (1981)
kegiatan yang dilangsungkan ialah dengan memanfaatkan kas pada sekarang ini,
dengan tujuan untuk mendapatkan hasil barang di masa yang akan datang

Pengertian investasi menurut Sadono Sukirno (1997:107)
Investasi diartikan ialah sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam
suatu modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan juga
perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi
barang-barang dan juga jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.

Pengertian Investasi menurut Henry Simamora (2000:438)
Investasi ialah suatu aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk menambahkan
atau pertumbuhan kekayaannya melalui distribusi hasil investasi (misal pedapatan
bunga, royalty, deviden, pendapatan sewa dan lain -lain ), untuk apresiasi nilai
investasi, atau juga untuk manfaat lain bagi suatu perusahaan yang
berinvestasi,yang seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan dagang.

Pengertian investasi menurut Mulyadi (2001:284)
Investasi ialah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk mendapatkan
hasil laba di masa yang akan datang
2012
4
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dr. Ir. Achmad Fachrodji MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Pengertian investasi menurut Haming dan Basalamah (2003)
investasi ialah pengeluaran pada saat sekarang untuk membeli aktiva real (tanah,
rumah, mobil, dan lain-lain) atau juga aktiva keuangan mempunyai tujuan untuk
mendapatkan penghasilan yang lebih besar lagi dimasa yang mendatang,
selanjutnya dikatakan juga investasi ialah aktivitas yang berkaitan dengan usaha
penarikan sumber-sumber (dana) yang digunakan untuk mengadakan barang modal
pada saat sekarang, dan dengan barang modal tersebut akan dihasilkan aliran
produk baru di masa yang akan datang

Pengertian investasi menurut Sunariyah (2003:4)
Investasi ialah penanaman modal untuk satu ataupun lebih aktiva yang dimiliki dan
juga biasanya berjangka waktu lama dengan harapan untuk mendapatkan
keuntungan di masa-masa yang akan datang.
Prinsip dasar Investasi
Berikut ini adalah 8 (delapan) prinsip dasar investasi yang dapat anda terapkan dalam
memulai berinvestasi :
1. Cobalah melangkah setahap demi setahap dengan Investasi yang ingin anda
jalankan. Jika resiko yang anda dapatkan sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.
Seorang investor terkemuka di dunia bernama Warren Buffet mengatakan bahwa,
“Aturan pertama yang berinvestasi adalah untuk tidak pernah kehilangan pokok
Anda. Aturan kedua adalah untuk tidak pernah melupakan peraturan nomor satu !.”
2. Melihat Track record Investasi, apakah terbukti menguntungkan. Jika seseorang
memberitahu Anda tentang investasi baru yang belum pernah anda dengar
sebelumnya, sebaiknya anda berhati-hati. Cobalah memilih Investasi yang telah
terbukti Ini akan memberi keuntungan yang besar/
3. Hindarilah investasi yang memiliki track record yang buruk.misalnya saja anda
membeli saham perusahan mengalami penurunan secara signifikan setiap 7 tahun.
Setelah Anda kehilangan semua yang telah Anda buat dan mayoritas prinsip Anda
sangat sulit untuk naik kembali ke tempat ke nilai jual semula . dan akan
membutuhkan waktu selama bertahun-tahun setelah penurunan untuk mendapatkan
posisi yang menguntungkan. Aku menaruh uang di pasar saham selama 5 tahun dan
menontonnya tumbuh kemudian mencelupkan kemudian menurun. Saya adalah
pasien dan menunggu tahun untuk itu untuk naik kembali. Akhirnya Saya menjualnya
kembali namun saya masih tetap merugi. Bagaimana ? tentu akan Lebih sulit untuk
mengembalikan uang yang telah anda investasikan tersebut.
2012
5
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dr. Ir. Achmad Fachrodji MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Investasi haruslah transparansi. Anda harus tahu betul bagaimana uang anda
dikelolah secara maksimal. Jika itu benar-benar kabur atau tidak jelas tentang
bagaimana uang anda di kelolah, sebaiknya anda menghindarinya. Anda harus
dapat memahami bagaimana uang Anda akan tumbuh dan kemungkinan bagaimana
Anda bisa kehilangan.
5. Jangan menaruh semua investasi anda kedalam 1 jenis investasi saja. Sebuah
aturan investasi adalah untuk diversifikasi. Ada yang mengatakan tidak harus
diversifikasi, itu merupakan investasi yang buruk. Lebih baik anda memiliki 3
investasi baik dari 5 investasi yang anda pilih, dengan 3 menjadi baik dan 2 buruk.
Mendapat keuantungan itu penting. Tapi untuk keamanan investasi anda jauh lebih
penting, memilih 1 atau 3 investasi yang baik jauh lebih bagus, ketimbang anda
memilih semua jenis investasi terbaik. Divesifikasi dimaksud disini deposito
perbankan, memang dapat dikatakan jenis investas iyang sama, namun anda
mendepositokan uang anda di bank yang berbeda, sudah dapat dikatakan
diversifikasi atau memilih beberapa asuransi yang memiliki kebijakan yang berbeda
dengan perusahaan yang berbeda pula. Anda bisa juga menjalankan bisnis yang
berbeda pula. Salah satu diversifikasi yang buruk jika anda memiliki 3 investasi
saham, dimana Anda bisa kehilangan segalanya jika pasar saham merosot. Jika
anda memiliki investasi di bidang property apabila pasar property sedang lesu
mungkin anda harus menunggu beberapa tahun atau bulan hingga pasar property
dapat bagus kembali, namun pada masa itu anda akan kesulitan dalam hal
pemasukan. Jika ada diversifikasi dalam investasi maka uang anda tumbuh di
tempat lain. Salah satu jenis investasi yang dapat dijadikan difesifikasi yaitu investasi
emas, kecenderungan investasi emas lebih bersifat jangka panjang.
6. Anda harus terus dapat mengawasi investasi anda. Jika Anda tidak dapat
menemukan di mana uang Anda dan bagaimana melakukan, Hal ini sangat penting
untuk tetap terlibat dan periksalah selalu investasi anda.
7. Investasi Anda harus lebih dari nilai Inflasi umumnya berbeda beda tapi rata-rata
sekitar 4 % setiap tahun. Jika Anda berinvestasi pastikan investasi yang anda
lakukan mengalami pertumbuhan diatas 4,25 % tiap tahunnya.
8. Anda perlu tahu dan mampu menangani investasi itu sendiri. Investasi sendiri ada
yang bersifat jangka panjang, ada pula investasi yang bersifat jangka pendek.
Dapatkah Anda menghasilkan keuntungan dari investasi yang anda lakukan tampa
berkurangnya modal yang anda investasikan. Jangan berinvestasi dalam sesuatu
yang akan melumpuhkan keuangan Anda secara keuangan.
2012
6
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dr. Ir. Achmad Fachrodji MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kriteria Investasi
Kriteria investasi ini sangat bermanfaat dalam melakukan pengukuran manfaat atau
keuntungan yang akan diperoleh jika melakukan investasi terhadap suatu usaha. Banyak
orang yang menanggung rugi karena serampangan dalam melakukan perhitungan atau
bahkan tidak mengukur terlebih dahulu tingkat viabilitas dan share profit serta management
risk-nya ketika ia melakukan investasi.
Ada banyak kriteria investasi yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat investasi,
dimana kriteria tersebut dapat membantu untuk melihat apakah investasi tersebut dapat
memungkinkan dan menguntungkan atau tidak. Perlu dijelaskan bahwa kriteria investasi
merupakan sebuah metode analisis yang dipakai untuk memperhitungkan antar biaya yang
dikeluarkan dengan kemanfaatan yang akan diperoleh selama investasi tersebut dilakukan.
Ada 5 kriteria investasi :
1) Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) sering diterjemahkan sebagai nilai bersih sekarang. NPV dari
suatu proyek atau
gagasan usaha merupakan nilai sekarang (present value) dari
selisih antara benefit (manfaat) dengan cost (biaya) pada discount rate terentu. NPV
merupakan kelebihan benefit (manfaat) dibandingkan dengan cost/biaya.
2) Internal Rate of Return (IRR)
Merupakan tingkat pengembalian internal yaitu kemampuan suatu proyek menghasilkan
return (satuannya %). IRR ini merupakan tingkat discount rate yang membuat NPV
proyek = 0.
Tujuan perhitungan IRR adalah untuk mengetahui persentase keuntungan dari suatu
proyek tiap-tiap tahun. Selain itu, IRR juga merupakan alat ukur kemampuan proyek
dalam mengembalikan bunga pinjaman. Pada dasarnya IRR menunjukkan tingkat bunga
yang menghasilkan NPV sama dengan Nol. Dengan demikian untuk mencari IRR kita
harus menaikkan discount factor (DF) sehingga tercapai nilai NPV sama dengan nol.
3) Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C)
Net B/C adalah perbandingan antara jumlah NPV positif dengan jumlah NPV negatif. Net
B/C ini menunjukkan gambaran berapa kali lipat manfaat (benefit) yang diperoleh dari
biaya (cost) yang dikeluarkan. Apabila net B/C > 1, maka proyek atau gagasan usaha
yang akan didirikan layak untuk dilaksanakan. Demikian pula sebaliknya, apabila net B/C
2012
7
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dr. Ir. Achmad Fachrodji MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
< 1, maka proyek atau gagasan usaha yang akan didirikan tidak layak untuk
dilaksanakan.
4) Break Event Point (BEP)
Dalam ilmu ekonomi, terutama akuntansi biaya, titik impas (break even point) adalah
sebuah titik dimana biaya atau pengeluaran dan pendapatan adalah seimbang sehingga
tidak terdapat kerugian atau keuntungan. dengan: TR : Pendapatan total/Total Revenue.
TC : Biaya total/Total Cost.
5) Payback Period
Merupakan jangka waktu /periode yang diperlukan untuk membayar kembali semua
biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam investasi suatu proyek.
Motif Investasi dan Karakteristik Instrumen,
Semua kegiatan investasi pada hakekatnya memiliki motif (primary motif) dan tujuan yang
sama yaitu untuk mendapatkan sejumlah keuntungan atau laba dalam jumlah tertentu. Motif
mendasar (primary motif) dari investasi yang membedakan antara kegiatan investasi
(investment) dan kegiatan menabung (saving) yang motif dan tujuan utamanya adalah untuk
tujuan proteksi atau perlindungan dan untuk memperoleh rasa aman melalui tindakan
berjaga-jaga dengan mencadangkan sejumlah dana.
Suatu realitas bahwa setiap kegiatan investasi akan selalu melibatkan aspek keuntungan
pada satu sisi dan aspek resiko pada sisi lainnya dan hal ini menyebabkan suatu kegiatan
investasi hanya dapat dipertanggung jawabkan apabila seseorang minimal telah
memperoleh gambaran yang relatif jelas terhadap kedua aspek tersebut yaitu prospek
keuntungan yang mungkin diperoleh serta di satu sisi lain, segala resiko yang mungkin
dihadapinya. Ada beberapa kriteria mendasar apakah suatu investasi layak dilakukan
ataukah tidak layak dilakukan. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tingkat Keuntungan Investasi Yang Diharapkan
Hal ini dapat diukur dengan berbagai metode yang tersedia, salah satu metode yang
paling umum adalah dengan mengukur tingkat pengembalian investasi atau dikenal
dengan istilah Return On Investment (ROI) yang tidak saja memperhitungkan persentase
laba terhadap modal, tetapi juga memperhitungkan periode waktu pengembalian
investasi.
2012
8
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dr. Ir. Achmad Fachrodji MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Tingkat Resiko Investasi Yang Akan Dihadapi
Ada banyak metode untuk mengukur tingkat resiko suatu investasi namun yang paling
mendasar adalah mengukur Risk Benefit Ratio yang membandingkan tingkat manfaat
yang dapat diperoleh dengan tingkat resiko yang harus dihadapi.
3. Tingkat Likuiditas Suatu Investasi
Ukuran likuiditas tersebut pada hakekatnya mengacu pada dua aspek dasar, yaitu
seberapa cepat suatu investasi mulai menghasilkan keuntungan dana tunai (seberapa
cepat penerimaan dana hasil investasi didapatkan kembali), kemudian seberapa cepat
suatu investasi dapat dikonversikan kembali menjadi dana tunai apabila muncul
kebutuhan dana tunai secara mendadak.
4. Tingkat Kompleksitas Atau Kerumitan Suatu Investasi
Semakin rumit suatu kegiatan investasi maka semakin tidak menariklah kegiatan
investasi itu. Kompleksitas suatu kegiatan investasi menyangkut juga kompleksitas pada
berbagai tahapan proses investasi termasuk pula dalam hal ini proses manajemen
pelaksana kegiatan investasi bersangkutan.
5. Tingkat Kesulitan Memulai Kegiatan Investasi (Entry Barrier)
Entry barrier adalah hambatan-hambatan tertentu yang merintangi seseorang calon
investor untuk dapat memulai atau menerjuni kegiatan investasi tersebut. Entry Barrier ini
bisa mencakup berbagai aspek ekonomi dan non ekonomi antara lain misalnya :
besarnya ukuran permodalan yang dibutuhkan , tingginya tingkat persaingan bisnis,
tingginya tingkat kesulitan teknologi, tidak tersedianya sarana dan prasarana pendukung,
sulitnya perijinan, langkanya bahan baku utama dan berbagai hal lainnya ang merintangi
berlangsungnya suatu kegiatan investasi secara sederhana dan mudah.
6. Tingkat Familiaritas Suatu Kegiatan Investasi
Faktor selanjutnya adalah faktor pengenalan (familiaritas) serta pemahaman seorang
calon investor terhadap kegiatan investasi yang akan diterjuninya, dimana faktor ini dapat
menjadi suatu faktor yang sangat penting yang dapat mempengaruhi keputusan akhir
untuk menerima ataupun menolak suatu usulan rencana investasi yang akan diajukan.
Faktor terakhir ini sebenarnya dapat diatasi dengan mengupayakan akses informasi yang
seluas-luasnya terhadap kegiatan investasi bersangkutan.
Pada kenyataannya seorang investor dalam memutuskan atau menentukan apakah suatu
investasi layak dilakukan atau tidak layak dilakukan dipengaruhi berbagai pertimbangan
lain selain faktor-faktor tersebut di atas, pertimbangan-pertimbangan ini sangat beragam
2012
9
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dr. Ir. Achmad Fachrodji MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dan meliputi mulai dari pertimbangan teknis dari berbagai segi hingga pertimbangan yang
bersifat subjektif semata-mata.
Instrumen Investasi
Pada saat kita berniat untuk investasi sebaiknya kita pahami dahulu mengenai instrumeninstrumen investasi. Tujuannya adalah agar kita bisa menentukan instrumen mana yang
paling baik. Setidaknya, ada tiga instrumen dasar yang perlu kita pahami, yaitu deposito,
obligasi, saham dan reksa dana.
Deposito
Deposito yang sering dimaksud umumnya adalah deposito berjangka (time deposit).
investasi deposito dikeluarkan oleh bank. Di dalam sistem ini, kita (investor) memberikan
pinjaman kepada bank dengan imbalan “bunga” atas nilai pokok yang kita pinjamkan kepada
bank. Seandainya, saat ini, kita menempatkan deposito Rp100 juta selama satu tahun dan
mendapatkan bunga sebesar 8% per tahun, berarti kita akan menerima hasil investasi
sebesar Rp8 juta (sebelum pajak) dan pengembalian nilai pokok (nominal) sebesar Rp100
juta, satu tahun kemudian.
Dari mana bank dapat membayar bunga 8%? Dari deposito yang terkumpul, bank akan
menyalurkan pinjaman (kredit) kepada dunia usaha (perusahaan) dan menerima
pembayaran bunga kredit misalnya 15% per tahun. Selisih bunga yang diterima dari dunia
usaha dan yang dibayarkan kepada deposan sebesar 7% (15%-8%) — sering disebut
spread — merupakan sumber penghasilan bagi bank.
Sebagian besar masyarakat sudah sangat mengenal instrumen ini melalui perbankan.
Dengan tingkat suku bunga perbankan di Indonesia yang secara historis cukup tinggi serta
risiko yang rendah membuat deposito menjadi pilihan investasi sebagian besar masyarakat.
Namun, dengan adanya perbaikan ekonomi, tingkat suku bunga deposito akan terus
menurun. Oleh karena itu, perlu juga kita mengetahui alternatif investasi lainnya selain
deposito yang bisa memberikan tingkat hasil investasi yang lebih tinggi.
Obligasi
2012
10
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dr. Ir. Achmad Fachrodji MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Instrumen investasi Obligasi mirip dengan deposito, namun investasi ini bukanlah produk
perbankan. Obligasi biasanya diterbitkan oleh pemerintah ataupun perusahaan. Perbedaan
umum antara kedua instrumen itu adalah dari jangka waktu jatuh tempo. Deposito berjangka
pendek, sedangkan obligasi berjangka panjang. Selain itu, deposito tidak bisa
diperdagangkan di pasar, sementara obligasi bisa.
Perusahaan membutuhkan dana yang besar untuk membiaya kegiatan usahanya. Selain
dari modal yang dimiliki sendiri, ia sering membutuhkan pinjaman dari pihak lain, seperti
bank. Perusahaan biasanya mempunyai alternatif lain untuk memperoleh pinjaman, yaitu
dengan berutang kepada investor secara langsung. Instrumen (efek) utang yang digunakan,
salah satunya, adalah obligasi.
Obligasi merupakan surat utang yang dibeli oleh investor. Perusahaan akan lebih
menguntungkan berutang kepada investor melalui obligasi dibandingkan dengan berutang
kepada bank. Mengapa?
Karena, perusahaan dapat membayar bunga yang lebih rendah daripada berutang kepada
bank. Seandainya perusahaan menerbitkan obligasi, pada saat suku bunga kredit 15%, ia
akan menawarkan obligasi kepada investor dengan “kupon bunga” (istilah bunga untuk
obligasi) di bawah 15%.
Mengapa investor tertarik membeli obligasi? Karena, kupon bunga yang akan diterima akan
lebih tinggi (misalnya 3%-5%) di atas bunga deposito. Tambahan ini wajar karena selain
perlu melakukan analisis tantang perusahaan yang bersangkutan, investor perlu
berinvestasi untuk jangka waktu yang lebih panjang (lebih dari satu tahun), serta harus
menerima risiko baik buruknya kinerja perusahaan tersebut.
Saham
Sebagian kecil masyarakat sudah mengenal Instrumen investasi saham dan berinvestasi di
saham. Walaupun dipahami sebagai instrumen yang berisiko tinggi, saham juga menarik
untuk dijadikan alternatif investasi karena memiliki potensi hasil yang juga tinggi. Bagaimana
dasar penerbitan saham? Pemilik perusahaan, selain dari modal yang dimiliki sendiri dan
berutang kepada bank (melalui kredit atau pinjaman) atau kepada investor (melalui obligasi)
masih memiliki alternatif untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usahanya, yakni dengan
menjual sebagian kepemilikannya (sahamnya) kepada investor publik. Ini yang sering
disebut perusahaan go public.
2012
11
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dr. Ir. Achmad Fachrodji MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Perusahaan yang baik umumnya akan menghasilkan investasi yang lebih tinggi dari bunga
pinjaman deposito atau bahkan bunga kredit. Mengapa? Karena, sebagian modal usahanya
umumnya berasal dari pinjaman bank, sehingga ia perlu menghasilkan investasi yang lebih
tinggi untuk mampu membayar pinjaman kepada bank. Selain itu, mendirikan dan
mengoperasikan usaha memiliki risiko yang tinggi (misalnya kemungkinan bangkrut),
sehingga wajar jika pengusaha akan berusaha sekuat tenaga memperoleh hasil investasi
yang tinggi di atas bunga pinjaman.
Kita, sebagai investor, dapat ikut merasakan potensi keuntungan dari perusahaan dengan
memiliki saham-saham perusahaan yang sudah go public. Namun, kita perlu bersiap juga
menerima kemungkinan risiko yang timbul, layaknya sebagai pemilik perusahaan. Salah
satu cara mengurangi risiko investasi di saham adalah dengan berinvestasi secara
diversifikasi dan untuk jangka panjang.
Reksadana
Reksadana dalah sarana (vehicle) sebagai alternatif dari cara berinvestasi. Menurut
Undang-Undang (UU) Nomor 8 tentang Pasar Modal, reksadana adalah wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Reksadana dibentuk oleh manajer investasi dan bank kustodian melalui akta kontrak
investasi kolektif (KIK) yang dibuat notaris. Manajer investasi akan berperan sebagai
pengelola dana investasi yang terkumpul dari sekian banyak investor untuk diinvestasikan
ke dalam portofolio efek, seperti T/D, SBI, obligasi, dan saham.
Sementara, bank kustodian akan berperan dalam penyimpanan dana atau portofolio milik
investor serta melakukan penyelesaian transaksi dan administrasi reksadana. Reksadana
merupakan sarana investasi bagi investor untuk dapat berinvestasi ke
berbagai instrumen investasi yang tersedia di pasar. Melalui reksadana, investor sudah tidak
perlu repot mengelola portofolio investasinya sendiri.
Banyak instrumen investasi yang tersedia di pasar. Namun, kita sulit untuk berinvestasi ke
dalam instrumen tersebut karena adanya
kendala. Dengan adanya reksadana, investor dapat memperoleh manfaat, antara lain:
1. Akses ke dalam instrumen investasi yang beragam.
2012
12
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dr. Ir. Achmad Fachrodji MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Pengelolaan portofolio investasi yang profesional oleh manajer investasi dan bank
kustodian
3. Diversifikasi investasi dengan biaya yang rendah. Melalui dana yang terkumpul dari
sekian banyak investor, reksa dana dapat berinvestasi ke berbagai jenis instrumen
dari berbagai perusahaan.
4. Likuiditas yang relatif tinggi. Dalam kondisi normal, reksa dana dapat dibeli dan
dicairkan (dijual kembali) setiap hari kerja.
5. Potensi hasil investasi yang tinggi dalam jangka panjang.
6. Manfaat bebas pajak untuk instrumen investasi tertentu (saat ini investasi dalam
obligasi).
Instrumen Riil dan Instrumen Keuangan
Secara umum, investasi dibedakan menjadi dua macam yaitu instrumen riil dan instrumen
keuangan.
Instrumen riil bisa dilakukan dengan membeli emas, rumah, tanah, dan sebagainya.
Sedangkan berinvestasi di instrumen keuangan lebih membutuhkan metode dan cara-cara
tertentu.
Instrumen keuangan merupakan aset yang wujudnya tidak terlihat, tetapi tetap memiliki nilai
yang tinggi. Umumnya aset ini terdapat di dunia perbankan dan juga di pasar modal, yang di
Indonesia dikenal dengan Bursa Efek Indonesia. Beberapa contoh dari aset finansial adalah
instrumen pasar uang, obligasi, saham, dan reksa dana.
Masing-masing instrumen tersebut memiliki profil risiko dan tingkat imbal hasil yang
berbeda-beda pula. Instrumen investasi dengan profil resiko rendah, akan memberikan
imbal hasil yang rendah pula. Sebaliknya, instrumen investasi dengan profil resiko tinggi,
akan memberikan imbal hasil yang tinggi pula.
Metode Penilaian Investasi
2012
13
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dr. Ir. Achmad Fachrodji MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
NPV (Net Present Value)
Net Present Value (NPV) sering diterjemahkan sebagai nilai bersih sekarang. NPV dari
suatu proyek atau
gagasan usaha merupakan nilai sekarang (present value) dari selisih
antara benefit (manfaat) dengan cost (biaya) pada discount rate terentu. NPV merupakan
kelebihan benefit (manfaat) dibandingkan dengan cost/biaya “
NPV merupakan manfaat yang diperoleh pada suatu masa proyek yang diukur pada tingkat
suku bunga tertentu. Dalam perhitungan NPV ini perlu kiranya ditentukan dengan tingkat
suku bunga saat ini yang relevan. Selain itu, NPV juga dapat diartikan sebagai nilai saat ini
dari suatu cash flow yang diperoleh dari suatu investasi yang dilakukan.
NPV merupakan selisih antara present value benefit dengan present value cost
Indikator NPV :
Jika NPV > 0 (positif), maka proyek layak (go) utk dilaksanakan
Jika NPV < 0 (negatif), maka proyek tidak layak (not go) utk dilaksanakan
Net Benefit-Cost Ratio (Net-B/C)
Net B/C adalah perbandingan antara jumlah NPV positif dengan jumlah NPV negatif. Net
B/C ini menunjukkan gambaran berapa kali lipat manfaat (benefit) yang diperoleh dari biaya
(cost) yang dikeluarkan. Apabila net B/C > 1, maka proyek atau gagasan usaha yang akan
didirikan layak untuk dilaksanakan. Demikian pula sebaliknya, apabila net B/C < 1, maka
proyek atau gagasan usaha yang akan didirikan tidak layak untuk dilaksanakan.
2012
14
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dr. Ir. Achmad Fachrodji MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dimana : (Bt-Ct)/(1+i)t, utk (Bt-Ct) > 0
dan (Ct-Bt)/(1+i)t utk
(Bt-Ct) < 0
Net B/C rasio merupakan perbandingan antara present value positif (sbg pembilang) dgn
jumlah present value negatif (sbg penyebut).
Indikator NET B/C adalah :
- Jika Net B/C > 1, maka proyek layak (go) untuk dilaksanakan
- Jika Net B/C < 1 , maka proyek tdk layak (not go) untuk dilaksanakan
Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C)
Gross B/C merupakan perbandingan antara Present Value Benefit dengan Present Value
Cost. Apabila Gross B/C > 1, proyek layak untuk dilaksanakan. Sebaliknya Gross B/C < 1,
proyek tidak layak untuk dilaksanakan.
Perbedaannya dalam perhitungan Net B/C, biaya tiap tahun dikurangkan dari benefit tiap
tahun untuk mengetahui benefit netto yg positif dan negatif. Kemudian jumlah present value
positif dibandingkan dengan jumlah present value yang negatif.
Sebaliknya, dalam perhitungan Gross B/C, pembilang adalah jumlah present value arus
benefit (bruto) dan penyebut adalah jumlah present value arus biaya (bruto). Semakin besar
Gross B/C, semakin besar perbandingan antara benefit dengan biaya. Artinya proyek relatif
semakin layak.
Sebaliknya, dalam perhitungan Gross B/C, pembilang adalah jumlah present value arus
benefit (bruto) dan penyebut adalah jumlah present value arus biaya (bruto). Semakin besar
Gross B/C, semakin besar perbandingan antara benefit dengan biaya. Artinya proyek relatif
semakin layak.
2012
15
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dr. Ir. Achmad Fachrodji MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Indikator Gross B/C :
Jika Gross B/C > 1, maka proyek layak (go) utk dilaksanakan
- Jika Gross B/C < 1, maka proyek tdk layak (not go) utk dilaksanakan
IRR (Internal Rate of Return)
Merupakan
tingkat
pengembalian
internal
yaitu
kemampuan
suatu
proyek
menghasilkan return (satuannya %). IRR ini merupakan tingkat discount rate yang membuat
NPV proyek = 0. Tujuan perhitungan IRR adalah untuk mengetahui persentase keuntungan
dari suatu proyek tiap-tiap tahun. Selain itu, IRR juga merupakan alat ukur kemampuan
proyek dalam mengembalikan bunga pinjaman. Pada dasarnya IRR menunjukkan tingkat
bunga yang menghasilkan NPV sama dengan Nol. Dengan demikian untuk mencari IRR kita
harus menaikkan discount factor (DF) sehingga tercapai nilai NPV sama dengan nol.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka langkah-langkah perhitungan IRR adalah
sebagai berikut :
1. Terlebih dahulu disiapkan tabel cash flow dari proyek atau gagasan usaha.
2. Memilih discount factor tertentu untuk mencapai NPV = 0
3. Pada discount factor pemilihan pertama dihitung besarnya NPV
4. Jika NPV yang diperoleh masih positif, sedangkan yang diharapkan NPV = 0 maka kita
pilih discount factor yang ke dua dengan harapan akan memperoleh NPV = 0
5. Misalnya dengan DF pada pemilihan yang ke dua dan seterusnya sampai memperoleh NPV
yang negatif ( NPV < 0 )
6. Karena NPV yang kita peroleh positif dan negatif, maka kita harus membuat interpolasi
antara DF di mana NPV positif dengan DF di mana NPV sama dengan negatif agar tercapai
NPV = 0.
7. Untuk mendapatkan nilai IRR digunakan rumus interpolasi.
Perhitungan IRR dgn cara interpolasi
Jika diperoleh NPV +, maka carilah NPV – dgn cara meningkatkan discount faktornya
2012
16
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dr. Ir. Achmad Fachrodji MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Keterangan
:
i1 = Discount Factor (tingkat bunga) pertama di mana diperoleh NPV positif.
i2 = Discount Factor (tingkat bunga) pertama di mana diperoleh NPV negatif.
Indikator IRR :
- Jika IRR > tk, discount rate yg berlaku maka proyek layak (go) utk dilaksanakan
- Jika IRR < Tk. Discount rate yg berlaku, maka proyek tdk layak (not go) utk dilaksanakan.
8. Hasil perhitungan IRR tersebut kemudian dibandingkan dengan tingkat bunga bank yang
berlaku, jika IRR hasil perhitungan > bunga bank yang berlaku maka proyek atau gagasan
usaha tersebut layak untuk diusahakan.
Payback Periods (PP)
Merupakan jangka waktu /periode yang diperlukan untuk membayar kembali semua biayabiaya yang telah dikeluarkan dalam investasi suatu proyek.
Indikator Payback Periods :
Semakin cepat kemampuan proyek mampu mengembalikan biaya-biaya yang telah
dikeluarkan dalam investasi proyek maka proyek semakin baik (satuan waktu).
Perhitungan payback belum memperhatikan time value of money
dimana : I = besarnya biaya investasi
Ab = benefit bersih yg diperoleh setiap tahunnya
Break Even Point (BEP)
Break Even Point (BEP) ialah titik impas di mana posisi jumlah pendapatan dan biaya
sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dalam suatu
perusahaan.
2012
17
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dr. Ir. Achmad Fachrodji MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Break Even Point ini digunakan untuk menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya
jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk
mendapatkan titik impas atau kembali modal.
Break Event Point memerlukan komponen penghitungan dasar seperti berikut ini:
1. Fixed Cost. Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan jika adanya
tindakan produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi. Contoh biaya ini
yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, dll.
2. Variabel Cost. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis
tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan
meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya
bahan baku, biaya listrik, dll.
3. Selling Price. Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah
diproduksi.
Rumus yang digunakan untuk analisis Break Event Point ini terdiri dari dua macam sebagai
berikut:
1. Dasar Unit
Berapa unit jumlah barang/jasa yang harus dihasilkan untuk mendapat titik impas:
BEP = FC /(P-VC)
2. Dasar Penjualan
Berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapat titik impas: FC/ (1
– (VC/P))* Penghitungan (1 – (VC/P)) biasa juga disebut dengan istilah Margin
Kontribusi Per Unit.
Rumus Perhitungan BEP :
2012
18
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dr. Ir. Achmad Fachrodji MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
2012

Alfred, Christyadi (2010). Alasan Berinvestasi dan Kriteria Umum Penentuan
Investasi. Sumber : www.masdab.financialplan.blogspot.co.id/2010 (diakses
tanggal 3 Oktober 2015)

Apnb News (2015). Kenali 4 Instrumen Dasar Investasi. Sumber :
www.apbnnews.com/keuangan/4-instrumen (diakses tanggal 2 Oktober 2015)

Baihaqi dkk (2012), Membeli Bisnis yang sudah ada. Sumber :
www.scribd.com/doc (diakses tanggal 13 September 2015)

Ciputra Entrepreneurship (2014). Membedah Jenis Instrumen Investasi.
Sumber : www.ciputraentrepreneurship.com/investasi (diakses tanggal 3
Oktober 2015)

Hisrich, Robert D dan Michael P Peters (2002),’Enterpreneurship’, Mc Graw
Hill, New York

Ilkha, Firman (2013). Pengertian Break Even Point (BEP). Sumber :
www.zahiraccounting.com/id/blog/bep (diakses pada tanggal 2 Oktober 2015)

Investasi Emas (2015). 8 Prinsip Dasar Investasi dan Cara Mengelolanya.
Sumber : www.investasiemas.net/8 (diakses tanggal 2 Oktober 2015)

Kuratku, Donald F & Hodgetts, Richard (2004), ”Entrepreneurship : Theory,
Process, Practice ”. 6th ed., Thomson South-Western, Ohio (buku wajib)

Kiyosaki, Robet (2000) Cashflow Quadran, Kompas Gramedia

Komunitas Portal UKM (2013), Membeli Usaha, sumber portalukm.com/siklususaha

Kurniawan, Tubagus (2014), Mingidentifikasi Resiko Usaha Untuk
Wirausahawan. Sumber : infousahaupdate.blogspot.co.id/2014. (diakses
tanggal 14 September 2015)

Lambing(2000), ’Enterpreneurship’, Mc Graw Hill, New York

Longenecker, G Just M Carlos W Moore dan J.W.Petly, (2003).‘Small Business
Management an Enterpreneurial Emphasis’, 12ed

Morse, Eric A dan Ronald K Mitchell (2006),’Cases in Entrepreneurship: The
Venture Creation Process’,The Ivey Casebook Series, SAGE Publication
19
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dr. Ir. Achmad Fachrodji MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2012

Reycca (2013). Identifikasi Resiko. Sumber :
https://reycca.wordpress.com/2013/04/22/identifikasi. (Diakses tanggal 15
September 2015)

Setiawan, Parta (2015). 10 Pengertian dan Definisi Investasi menurut Ahli
Ekonomi. Sumber : www.gurupendidikan.com/10 (diakses tanggal 3 Oktober
2015)

Shyaty (2012). Evaluasi Risiko. Sumber :
http://curhataty.blogspot.co.id/2012/03/evaluasi-risiko. (Diakses tanggal 15
September 2015)

Zimmerrer, Thomas W dan Norman M Scarborough (2005), ‘Essential of
Entrepreneurshipand Small Business Management’
20
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dr. Ir. Achmad Fachrodji MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download