Investasi dan Badan Usaha Ekonomi Indonesia #4 1 Investasi • Investasi langsung Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) atau yang sering disebut dengan foreign direct investement( FDI) memberikan dampak langsung berupa pembukaan usaha-usaha baru yang akan menyerap tenaga kerja dan meningkatkan output agregat. • Investasi tidak langsung.berupa investasi protofolio investasi melalui pembelian surat-surat berharga seperti saham dan obligasi di pasar modal. Peka terhadap perubahan indikator, bersifat jangka pendek dan tidak mempberi dampak langsung terhadap penyerapan tenaga kerja dan peningkatan output. 2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Investasi • Faktor internal – faktor ekonomi misalnya, tingkat bunga, inflasi, kurs, SDM – dan faktor ekonomi yakni politik, keamanan infrastruktur, birokrasi sampai sosial budaya. • Faktor eksternal baik yang berupa faktor ekonomi maupun non ekonomi seperti persaingan antar negara penerima PMA, pertumbuhan ekonomi dunia, sampai issu terorisme. 3 Investment • Fungsi investasi I = I (r ), dimana r adalah real interest rate suku bunga nominal yang telah dikoreksi dengan inflasi • The real interest rate is – biaya meminjam – biaya oportunitas dari penggunaan dana untuk membiayai investasi So, r I 4 The investment function r Investasi memiliki slope negatif dan merupakan fungsi dari suku bunga riil I (r ) I 5 6 Investment and Growth • Hubungan langsung investasi dan pertumbuhan – Permintaan • Investasi merupakan komponen dari GDP – GDP=C+I+G+(X-M) – Penawaran • Kapital merupakan salah satu bagian dari fungsi produksi – Kapital diakumulasikan ketika investasi baru kotor lebih besar dari depresiasi kapital yang ada • Pertumbuhan jangka panjang ditentukan oleh sisi supply • Teori pertumbuhan memiliki fokus di sisi supply 7 foreign direct investment • Foreign investment : – FDI – portofolio • Aliran modal masuk ke dalam negeri dalam bentuk investasi • Tergantung pada: – – – – – – – Sizeof the Domestic Market Potential for Growth Availability of Skilled Labour Infrastructure Political Stability Minimal Red Tape& Bureaucracy Sound Legal System 8 FDI • The main factors for continuing growth of FDI outflows – strong economy – strong corporate profit and cash flow – strong currency 9 FDI • Benefits to the Host transfer efek ke – – – – – – – Sumberdaya Kapital Teknologi Manajemen Tenaga kerja Balance of payment Kompetisi dan pertumbuhan ekonomi • Costs to the Host – Adverse efek ke kompetisi – Adverse efek ke BOP – Otonomi 10 FDI • Benefits to the Home country – Inward Flow of Foreign Earnings – Tenaga kerja – Teknologi dan skill • Cost to the Home country – Balance of Payments – Employments 11 12 13 Apa sih yang dapat menarik investasi daerah? Daya tarik investasi daerah Sosial politik Ekonomi daerah Tenaga kerja dan produktivitas Infrastruktur fisik Sosial politik Potensi ekonomi Biaya tenaga kerja Ketersediaan infrastruktur fisik Keuangan daerah keamanan Struktur ekonomi Struktur tenaga kerja Kualitas infrastruktur fisik Aparatur budaya Kelembagaan Kepastian hukum Perda Produktivitas tenaga kerja Sumber: KPPOD 14 15 16 17 18 10 tahun pasca krisis- sektor riil Peringkat kemudahan melakukan bisnis negara 2006 Peringkat daya saing 2007 2006-2007 2007-2008 Indonesia 133 123 54 54 Malaysia 21 24 19 21 Vietnam 94 91 64 68 Thailand 17 15 28 28 China 92 83 35 34 Filipina 130 133 71 75 1 1 8 7 Singapura 8000 6981 6000 5271 4409 4000 2251 2000 2211 1222 145 0 juta$ 4174 2000 2001 -2000 2002 1164 2003 2004-1512 2005 2006 2007 -2977 -4000 -4550 -3792 -4396 Hati-hati dengan investasi jangka pendek -5922 -6000 FDI -8000 Invest. Portfolio -10000 Invest. Lainnya -12000 -9449 19 FDI in Indonesia 8336 6928 6194 4914 4677 2003 1777 2108 2006 2008* -2745 2005 2004 2003 2002 2001 2000 -597 1999 1998 1997 1996 1995 1994 1993 -356 1992 1933 1896 2007 4346 -4551 -5877 -7066 FDI 20 Investment Growth in Indonesia -20,0 -30,0 2003 2002 2001 2000 1999 1998 1997 1996 1995 -10,0 1994 0,0 9,2 13,3 2,9 1,0 2008* 6,5 4,7 10,9 2006 8,6 14,1 2004 10,0 2007 16,7 13,8 14,0 14,5 2005 20,0 -18,2 -33,0 Gross fixed capital formation -40,0 21 The Ranking of Realized FDI in Indonesia by 10 Major Contributor (October 2007) No . Country Number of Projects Value of projects ( US$) % 1. Singapore 100 3.453.6 38.0 2. United Kingdom 59 1.669.2 18.4 3. Japan 96 562.1 6.2 4. Taiwan 29 466.0 5.1 5. South Korea 147 270.0 3.0 6. Australia 21 189.9 2.1 7. Brazil 2 165.1 1.8 8. Mauritius 5 161.8 1.8 9. Malaysia 47 157.5 1.7 10. The Netherlands 27 140.8 1.6 22 Ringkasan hasil liaison keinginan berinvestasi tahun 2007 Sektor usaha Jml prsh Share nasional Rencana invest 2007 2008 Industri perkapalan 1 (dom) Terbesar Tidak invest Replacement Industri rokok 2 (dom) 24% Upgrading/no invest Replacement Industri mobil 2 (PMA) 60% Tidak invest Industri tekstil 1 (dom) Termasuk besar Tidak invest Industri garment 1 (dom) normal Tidak invest Industri kimia 3 (PMA) 70% Tidak invest Industri pipa baja konstruksi 1 (dom) 9-10% Tidak invest Industri flat glass 1 (PMA) 43% Tidak invest Industri peleburan timah 1 (PMA) 60% invest Inds. Integrated kayu lapis 2 (dom) Termasuk besar Tidak invest Inds. Sparepart mobil 1 (dom) Termasuk besar Tidak invest Inds. Makanan/minuman, toilrtries, dan kosmetik 2 (PMA) Termasuk besar invest 2 (dom) Termasuk besar Tidak invest Inds. Pengolahan karet 1 (PMA) Normal invest inds pengolahan biji kopi 1(PMA) Normal Tidak invest Inds pengolahan tepung 1 (PMA) 12,4% Tidak invest Konstruksi 1 (dom) Termasuk besar invest Peternakan 1 (dom) Normal Tidak invest [perdagangan 2 (dom) Normal Tidak invest Perikanan 1 (PMA) Normal Tidak invest Total perusahaan 28 82% perush yang diwawancarai no invest 23 Doing Business in Indonesia Ease of … 2006 rank 2007 rank 2008 rank 2009 rank Doing Business 131 135 123 129 Starting a business 161 163 168 171 Dealing with licenses 129 117 99 80 Employing workers 141 154 153 157 Registering property 118 123 121 107 Getting credit 76 62 68 109 Protecting investors 58 49 61 53 Paying taxes 129 141 110 116 Trading across borders 55 61 41 37 Enforcing contracts 144 142 141 140 Closing a business 126 137 136 139 24 25 Landasan keberadaan BUMN di Indonesia • • • • Landasan idiil BUMN adalah sila ke-5 dari Pancasila Landasan Konstitusionil BUMN adalah UUD 1945 pasal 33 ayat 2 dan 3. Landasan operasional BUMN adalah UU No 19 Tahun 2003. UU No 19 Tahun 2003 tentang BUMN – – Perum Seluruh modal yang dimiliki oleh NKRI tidak terbagi atas saham-saham. Tujuan utama untuk kemanfaatan umum berupa barang dan jasa , tetapi juga mengejar keuntungan. Persero Seluruh aset atau minimal 51 % saham dimiliki negara dan bertujuan untuk mengejar keuntungan. 26 Latar belakang keberadaan BUMN: • Sebagai pelopor atau perintis karena swasta tidak tertarik untuk menggelutinya. • Pengelola bidang-bidang usaha yang “strategis dan pelaksana pelayanan publik • Penyeimbang kekuatan-kekuatan swasta besar • Sumber pendapatan negara 27 Permasalahan BUMN di Indonesia – koordinasi dalam kementrian BUMN sendiri belum harmonis – SDM dalam kementrian BUMN yang kurang berkompeten – inefisiensi, karena BUMN masih dianggap sebagai “sapi perah”nya pemerintah – terlalu banyaknya intervensi politik – BUMN menghadapi ambigue : sebagai “agent of development” yang harus berfungsi sosial tetapi juga harus “profit making” – Asset tinggi, tetapi hutang juga tinggi – Banyak BUMN yang belum mengimplementasikan Good Corporate Governance – Banyak pejabat BUMN yang tidak jujur – Adanya kebijakan yang tidak menguntungkan BUMN 28 Kebijakan Pengembangan BUMN – restrukturisasi tetapi kepemilikan tetap di tangan negara – privatisasi sehingga pemilikan di tangan swasta – menjual saham di pasar modal (go public) – penerapan good corporate governance di BUMN 29 Privatisasi BUMN • Tujuan Privatisasi: – meningkatkan kinerja BUMN – menerapkan prinsip-prinsip good governance dalam pengelolaan BUMN – meningkatkan akses ke pasar internasional – menutup defisit APBN • Kendala privatisasi – Tidak jelasnya peraturan yang mengatur privatisasi BUMN – tidak transparannya pemerintah dalam proses privatisasi – Kurangnya sosialisasi 30