A. RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari suatu hubungan individu dengan masyarakat membuat pilihan (dengan atau tanpa uang) menggunakan narasumber yang terbatas untuk menghasilkan barang dan jasa sebagai pemuas kebutuhan manusia yang relative tidak terbatas. Barang dan jasa yang dihasilkan kemudian didistribusikan untuk kebutuhan konsumsi sekarang dan di masa yang akan datang kepada berbagai individu dan kelompok masyarakat. Secara fundamental dan historis, ilmu ekonomi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: 1. Ilmu Ekonomi Positif Ilmu ekonomi positif hanya membahas deskripsi mengenai fakta, situasi dan hubungan yang terjadi dalam ekonomi. Ilmu ekonomi positif merupakan ilmu yang melibatkan diri dalam masalah “apakah yang terjadi”. Oleh karena itu ilmu ekonomi netral terhadap nilai – nilai. Artinya, ilmu ekonomi positif atau bebas nilai, hanya menjelaskan ‘apakah harga itu’ dan ‘apakah yang terjadi jika harga itu naik atau turun’ bukan ‘apakah harga itu adil atau tidak’ 2. Ilmu ekonomi normatif Ilmu ekonomi normative hanya membahas pertimbangan – pertimbangan nilai etika. Ilmu ekonomi normatif beranggapan bahwa ilmu ekonomi harus melibatkan diri dalam mencari jawaban atas masalah “apakah yang seharusnya terjadi”. Ilmu ekonomi sebagai bagian dari ilmu sosial, tentu berkaitan dengan bidang disiplin akademis ilmu sosial lainnya, seperti ilmu politik, sosiologi, psikologi, antropologi, sejarah, geografi dll. Sebagai disiplin yang mengkaji tentang aspek ekonomi dan tingkah laku manusia, juga berarti mengkajiperistiwa – peristiwa ekonomi yang terjadi di dalam masyarakat. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa tujuan ilmu ekonomi adalah untuk mencari pengertian tentang hubungan peristiwa ekonomi, baik berupa hubungan kausal maupun fungsional dan untuk dapat menguasai masalah – masalah ekonomi yang di hadapi oleh masyarakat. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi Ilmu ekonomi memiliki ruang lingkup mikro dan makro sehingga mudah untuk dipelajari. Keduanya memberikan batasan dan asumsi yang jelas. Ekomi Mikro Ekonomi Mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari bagian-bagian kecil (aspek individual) dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Analisis dalam teori ekonomi mikro antara lain meliputi perilaku pembeli (konsumen) dan produsen secara individua dalam pasar. Sikap dan perilaku konsumen tercermin dalam menggunakan pendapatan yang diperolehnya, sedangkan sikap dan perilaku produsen tercermin dalam menawarkan barangnya. Jadi inti dalam ekonomi mikro adalah masalah penentuan harga, sehingga ekonomi mikro sering dinamakan dengan teori harga (price theory). Tujuan dan sasaran analisis ekonomi mikro lebih dititikberatkan kepada bagaimana membuat pilihan untuk; 1) mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber, dan 2) mencapai kepuasan yang maksimum. Ekonomi Makro Ekonomi Makro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian sebagai suatu keseluruhan (agregate) berkaitan dengan penggunaan faktor produksi yang tersedia secara efisien agar kemakmuran masyarakat dapat dimaksimumkan. Apabila yang dibicarakan masalah produsen, maka yang dianalisis produsen secara keseluruhan, demikian halnya jika konsumen maka yang diananlisis adalah seluruh konsumen dalam mengalokasikan pendapatannya untuk membeli barang/jasa yang dihasilkan oleh perekonomian. Demikian juga dengan variabel permintaan, penawaran, perusahaan, harga dan sebaginya. Intinya ekonomi makro menganalisis penentuan tingkat kegiatan ekonomi yang diukur dari pendapatan, sehingga ekonomi makro sering dinamakan sebagai teori pendapatan (income theory). Tujuan dan sasaran analisis ekonomi makro antara lain membahas masalah: 1) sisi permintaan agregate dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi, dan 2) pentingnya kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mewujudkan prestasi kegiatan ekonomi yang diinginkan. Peralatan Analisis Ilmu ekonomi memerlukan alat analisis untuk menerangkan teori-teorinya dan untuk menguji kebenaran teori-teori tersebut. Grafik dan kurva adalah alat analisis yang utama, pada tingkat yang lebih mendalam matematika memegang peranan yang sangat penting. Selain itu, statistika juga diperlukan untuk mengumpulkan fakta dan menguji kebenaran teori ekonomi. Corak Analisis Ilmu Ekonomi Dalam corak analisis ilmu ekonomi dapat berupa, Ekonomi Deskriptif (descriptive economics) yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya wujud dalam perekonomian. Tugas utamanya mengumpulkan keterangan-keterangan faktual yang relevan dengan masalah ekonomi. Diskripsi masalah ekonomi menjadi rumit, berkaitan dengan fakta bahwa aspek manusia dipengaruhi oleh banyak faktor dalam prilakunya. Hal ini terjadi oleh karena dalam masyarakat, perubahan-perubahan yang terjadi bersifat kompleks, dan tentunya tidak hanya dipengaurhi oleh variabel-variabel ekonomi saja. Corak analisis ilmu ekonomi Teori Ekonomi (economics theory) memberikan pandangan-pandangan yang menggambarkan sifat hubungan yang wujud dalam kegiatan ekonomi, dan ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu keadaan yang mempengaruhinya mengalami perubahan. Tugas teori ekonomi adalah memberikan abstraksi dari kenyataan yang terjadi dalam perekonomian. ekonomi bersifat kompleks, untuk itu perlu penyederhanaan dan abstrasksi yang dituangkan dalam teori. Corak analisis ilmu ekonomi Dalam corak analisis ilmu ekonomi dapat berupa Ekonomi Terapan (applied economics) disebut juga ekonomi kebijakan, dengan mengambil konsep dalam teori ekonomi dicoba untuk menerapkannya dalam kebijakan ekonomi dengan tetap memperhatikan pada data dan fakta yang dikumpulkan oleh ekonomi deskriptive. Tujuan – tujuan kebijakan ekonomi antara lain; 1) Mencapai pertumbuhan ekonomi yang pesat, 2) Menciptakan kestabilan harga, 3) Mengatasi masalah pengangguran, dan 4) Mewujudkan distribusi pendapatan yang merata. Metode ilmu ekonomi Metode Ilmu ekonomi secara sederhana merupakan upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang bersifat tidak terbatas dengan alat pemenuhan kebutuhan yang berupa barang dan jasa yang bersifat langka dan terbatas serta memiliki kegunaan yang alternatif. Untuk itu, cara pemenuhan kebutuhannya berkaitan dengan metode – metode dalam ilmu ekonomi tersebut. Adapun metode yang digunakan dalam ilmu ekonomi menurut chaurmain dan prihatin (1994:14-16) meliputi sebagai berikut : 1. Metode induktif Metode induktif adalah Metode dimana suatu keputusan dilakukan dengan mengumpulkan semua data informasi yang ada dalam realitas kehidupan. Realita tersebut mencakup setiap unsur kehidupan yang dialami kehidupan, keluarga, masyarakat likal, dan sebagainya yang mencoba mencari jalan pemecahan sehingga upaya pemenuhan kebutuhan tersebut dapat dikaji secermat mungkin. Sebagai contoh, upaya menghasilkan dan menyalurkan sumber daya ekonomi. upaya tersebut dilakukan sedemikian rupa sampai diperoleh barang dan jasa yang dapat tersedia pada jumlah, harga dan waktu yang tepat bagi pemenuhan kebutuhan tersebut. Untuk mencapai tujuan kebutuhan tersebut, diperlukan perencanaan yang ada dalam ilmu ekonomi berfungsi sebagai cara atau metode untuk menyusun daftar kebutuhan terhdap sejumlah barang dan jasa yang diperlukan masyarakat. 2. Metode deduktif Metode deduktif adalah Metode ilmu ekonomi yang bekerja atas dasar hukum, ketentuan, atau prinsip umum yang sudah di uji kebenarannya. Dengan metode ini, ilmu ekonomi mencoba menetapkan cara pemecahan masalah sesuai dengan acuan, prinsip hukum, dan ketentuan yang ada dalam ilmu ekonomi. Misalnya, dalam ilmu ekonomi terdapat hukum yang mengemukakan bahwa jika persediaan barang dan jasa berkurang dalam masyarakat, sementara permintaannya tetap maka barang dan jasa akan naik harganya. Bertolak dari hukum ekonomi tersebut, para ahli ekonomi secara deduktif sudah sudah dapat menentukan bahwa harus dijaga agar persediaan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat tersebut selalu dapat mencukupi dalam kuantitas dan kualitasnya. Buliding (1955:12) menyebutnya sebagai metode eksperimen intelektual (the method of intellectual experiment) 3. Metode Matematika Metode matematika adalah Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah – masalah ekonomi dengan cara pemecahan soal – soal secara matematis. Maksudnya bahwa dalam matematika terdapat kebiasaan yang dimulai dengan pembahasan dalil – dalil. Melalui pembahasan dalil – dalil tersebut dapat dipastikan bahwa kajiannya dapat diterima secara umum. 4. Metode statistika Metode statistika adalah Suatu metode pemecahan masalah ekonomi dengan cara pengumpulan, pengolahan, analisis, penafsiran dan penyajian data dalam bentuk angka – angka secara statistik. Dari angka – angka yang disajikan kemudian dapat diketahui permasalahan yang sesungguhnya. Sebagai contoh, pembahasan mengenai pengangguran. Dalam hal ini, dapat terlebih dahulu diidentifikasi unsur – unsur yang berkaitan dengan pengangguran, mislanya data perusahaan, data tenaga kerja yang terdidik atau kurang terdidik, jenis dan jumlah lapangan kerja yang tersedia, jumlah dan tingkat upah yang ditawarkan perusahaan, tempat perusahaan beroprasi, rata – rata tempat tinggal para calon pekerja. dari data yang terkumpul tersebut seorang ahli ekonomi dapat menyusun analisis dan penafsiran data secara statistik yang berhubungan dengan pemecahan masalah pengangguran tersebut. Selanjutnya, dari angka tersebut dapat ditentukan cara yang tepat untuk membantu mengatasi masalah pengangguran secara akurat berdasarkan tafsiran peneliti terhadap angka – angka yang disajikan statistik. A. PENGERTIAN PELAKU EKONOMI Pelaku ekonomi adalah individu-individu atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam proses kegiatan ekonomi baik produksi, distribusi, maupun konsumsi. Yang berperan dalam pelaku ekonomi adalah rumah tangga, masyarakat, perusahaan/sektor usaha dan pemerintah. Pemerintah selain sebagai pelaku ekonomi juga berperan aktif sebagai pengawas, kontroler dan koordinator dalam kegiatan ekonomi agar tercipta iklim yang kondusif. B. PELAKU EKONOMI DALAM KEGIATAN POKOK EKONOMI 1) RUMAH TANGGA KELUARGA 1.Rumah Tangga Keluarga sebagai Produsen Rumah tangga keluarga dalam kegiatan ekonomi merupakan pemilik faktor produksi yang meliputi tanah, tenaga kerja, keahlian dan modal. Kegiatan produksi yang dilakukan dalam rumah tangga keluarga adalah menyediakan faktor produksi yang dibutuhkan pelaku ekonomi lainnya. Dalam kegiatan ini rumah tangga keluarga memperoleh penghasilan/pendapatan dalam bentuk uang. 2. Rumah Tangga Keluarga sebagai Distributor Kegiatan distribusi yang dilakukan oleh rumah tangga bertujuan untuk mendapatkan penghasilan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan membuka toko atau warung, menjadi pedagang keliling atau pedagang asongan. 3. Rumah Tangga Keluarga sebagai Konsumen Rumah tangga keluarga merupakan kelompok yang paling sering melakukan kegiatan konsumsi. Faktor yang mempengaruhi kegiatan konsumsi rumah tangga adalah: 1. 2. 3. 4. Jumlah pendapatan keluarga Jumlah anggota keluarga Tingkat harga barang atau jasa Status sosial ekonomi keluarga 2) MASYARAKAT 1. Masyarakat sebagai Produsen Masyarakat sebagai produsen mencakup berbagai bentuk kegiatan masyarakat yang dapat menghasilkan pendapatan, misalnya kegiatan usaha, berdagang, bercocok tanam, beternak, dll. Dalam kegiatan usaha, yang berkembang dalam kehidupan masyarakat adalah sektor usaha informal yang mempunyai ciri- ciri: 1. Tidak memiliki alat-alat produksi yang canggih. 2. Tidak memiliki pendidikan/keahlian khusus. 3. Dapat membuka lapangan kerja yang tidak sedikit jumlahnya. 4. Hanya memiliki ruang lingkup usaha ekonomi yang sempit dan kecil. Contoh kegiatan ekonomi sektor usaha informal: pedagang asongan, pedagang kaki lima, pedagang keliling. 2. Masyarakat sebagai Distributor Masyarakat sebagai distributor diwujudkan dalam bentuk terjadinya proses penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. 3. Masyarakat sebagai Konsumen Masyarakat adalah pengguna (konsumen) “public goods” atau produk-produk umum, seperti jalan raya, jembatan, rumah sakit, sekolah, dan lain-lain. 3) PERUSAHAAN 1. Perusahaan sebagai Produsen Sesuai dengan fungsinya, perusahaan dalam aktivitasnya selalu menghasilkan barang atau jasa. Beberapa hal yang harus dilakukan perusahaan sebelum menjalankan aktivitasnya adalah: 1. Menentukan barang/jasa yang akan diproduksi 2. Menentukan bagaimana pengelolaan barang/jasa 3. Memastikan barang/jasa yang akan diproduksi dibutuhkan oleh masyarakat 2. Perusahaan sebagai distributor Hal-hal yang dilakukan perusahaan sebagai distributor: 1. 2. 3. 4. Mengadakan kegiatan promosi Mengadakan kegiatan perdagangan Membuka agen atau cabang Memiliki armada angkutan 3. Perusahaan sebagai Konsumen Kegiatan konsumsi yang dilakukan perusahaan berkaitan erat dengan proses produksi yang dijalankan, antara lain: 1. Pengadaan bahan pokok 2. Pengadaan alat/sarana 3. Pembayaran upah karyawan 4).NEGARA 1. Negara sebagai Produsen Kegiatan produksi yang dilakukan pemerintah bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat, antara lain: 1. Membangun pembangkit tenaga listrik 2. Membangun sarana transportasi 3. Membangun perusahaan air minum 2. Negara sebagai Distributor Negara sebagai distributor memiliki kewajiban untuk menyalurkan barang dan jasa dari yang berlebihan kepada yang kekurangan sehingga hasil-hasil produksi dapat dinikmati seluruh rakyat. Kegiatan distribusi yang dilakukan pemerintah antara lain: 1. Menyalurkan energi listrik melalui PLN 2. Menyalurkan jasa telepon melalui Telkom 3. Negara sebagai Konsumen Kegiatan konsumsi yang dilaksanakan pemerintah bertujuan untuk menjalankan roda pemerintahan, antara lain: 1. 2. 3. 4. Membayar gaji pegawai Menggunakan tenaga ahli Menggunakan alat-alat kantor Memanfaatkan energi listrik 4. Negara sebagai Pengatur Ekonomi Peranan negara/pemerintah sebagai pengatur ekonomi: 1. Melindungi masyarakat terhadap dampak negatif pertumbuhan ekonomi yang kurang seimbang dan tidak terkendali 2. Membangun modal sosial seluas-luasnya 3. Menciptakan dan memelihara keserasian pertumbuhan ekonomi Kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi antara lain: a. Kebijakan Fiskal Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam bidang anggaran negara dengan tujuan untuk mempertahankan kestabilan proses pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Kebijakan fiskal menyangkut dua aspek yaitu: 1. Aspek kualitatif, yaitu menyangkut jenis-jenis pajak, pembayaran dan subsidi. 2. Aspek kuantitatif, yaitu menyangkut dana yang harus dikumpulkan dan dibayarkan. b. Kebijakan Moneter Kebijakan moneter adalah segala kebijakan pemerintah di bidang keuangan yang bertujuan menjaga kestabilan harga dan nilai mata uang. Kebijakan moneter mencakup: 1. Kebijakan cadangan kas, yaitu kebijakan pemerintah untuk mengatur jumlah uang yang beredar dengan cara mengubah cadangan minimum BI. 2. Kebijakan kredit, yaitu kebijakan pemerintah untuk mengatur jumlah uang yang beredar dengan cara memberikan kredit secara selektif. 3. Kebijakan diskonto, yaitu kebijakan pemerintah dalam menjaga kestabilan jumlah uang yang beredar dengan cara menaikkan/menurunkan suku bunga BI. 4. Kebijakan politik pasar terbuka, yaitu kebijakan pemerintah dalam mengendalikan jumlah uang yang beredar dengan cara menjual/membeli surat-surat berharga kepada masyarakat. C. PELAKU EKONOMI Pelaku kegiatan ekonomi di Indonesia dapat dikelompokkan dalam 3 sektor usaha formal yaitu BUMN, BUMS dan Koperasi. 1) BUMN ( Badan Usaha Milik Negara) BUMN adalah badan usaha yang didirikan dan dimiliki pemerintah. Tujuan kegiatan BUMN: a. Untuk menambah keuangan kas negara b. Membuka lapangan kerja c. Melayani dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Alasan pemerintah mendirikan BUMN adalah: a. Untuk memenuhi kebutuhan nasional yang tidak dilakukan oleh swasta. b. Untuk mengendalikan bidang-bidang usaha strategis dan menguasai hajat hidup orang banyak. Peranan BUMN dalam perekonomian nasional adalah : a. Mencegah agar cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak tidak dikuasai oleh sekelompok masyarakat tertentu. b. Memberikan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. c. Membuka lapangan kerja. d. Melakukankegiatan produksi dan distribusi yang menguasai hidup hajat hidup orang banyak. e. Sebagai sumber pendapatan negara. Kebaikan BUMN : a. Modal dari pemerintah b. Mengutamakan pelayanan umum c. Memiliki kekuatan hukum yang kuat d. Organisasi disusun secara mantap Kelemahan BUMN: a. Pengambilan keputusan lamban karena panjangnya birokrasi. b. BUMN banyak merugi c. Organisasinya sangat kaku. 2). BUMS ( Badan Usaha Milik Swasta ) BUMS adalah badan usaha yang didirikan dan dimiliki swasta secara individu atau kelompok. Tujuan kegiatan BUMS: a. Mengembangkan dan memperluas usaha usaha b. Membuka lapangan kerja c. Memperoleh laba-laba sebesar-besarnya. Peranan BUMS dalam perekonomian nasional adalah: 1. Sebagai mitra pemerintah dalam kegiatan perekonomian. 2. Membantu pemerintah dalam pengelolaan kegiatan ekonomi yang tidak ditangani pemerintah. 3. Meningkatkan penerimaan dan devisa Negara 4. Menciptakan lapangan kerja. 3). Koperasi Pengertian koperasi Menurut UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum berdasar atas asas kekeluargaan. Prinsip-prinsip koperasi: 1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka 2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis 3. Pembagian SHU secara adil dan sebanding dengan besarnya jasa 4. Pemberian balas jasa terbatas terhadap modal 5. Kemandirian Landasan koperasi: 1. Landasan idiil adalah Pancasila 2. Landasan struktural adalah UUD 1945 3. Landasan operasional adalah UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian dan AD/ART koperasi 4. Asas koperasi adalah kekeluargaan 5. Modal koperasi berasal dari modal sendiri (simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan , hibah) dan modal pinjaman (dari bank, dari koperasi lain atau sumber pinjaman lain). 6. Alat kelengkapan koperasi adalah rapat anggota, pengurus koperasi dan pengawas koperasi. Tujuan koperasi: 1. Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya 2. Mensejahterakan dan mencapai kemakmuran masyarakat pada umumnya 3. Ikut membangun tatanan perekonomian nasional Manfaat koperasi: 1. Memberikan kemudahan dan pelayanan yang baik kepada anggota 2. Sarana pengembangan potensi dan kemampuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota 3. Meningkatkan kualitas kehidupan anggota 4. Memperkokoh perekonomian rakyat Jenis-jenis koperasi: a. Menurut sifat usahanya: 1. Koperasi Konsumsi, yaitu koperasi yang usahanya menyediakan barang-barang konsumsi. 2. Koperasi Produksi, yaitu koperasi yang usahanya menghasilkan daya guna barang atau jasa. 3. Koperasi Simpan Pinjam, yaitu koperasi yang usahanya menerima tabungan dan memberikan pinjaman kepada anggotanya. 4. Koperasi Jasa, yaitu koperasi yang usahanya memberikan pelayanan jasa. 5. Koperasi Serba Usaha, yaitu koperasi yang usahanya meliputi berbagai macam bidang. b. Menurut tingkatannya: 1. Koperasi Primer, yaitu koperasi yang wilayahnya meliputi satu desa, kelurahan atau kecamatan. 2. Koperasi Pusat, yaitu koperasi yang wilayahnya meliputi kabupaten atau kota. 3. Koperasi Gabungan, yaitu koperasi yang wilayahnya meliputi satu propinsi. 4. Koperasi Induk, yaitu koperasi yang berada di tingkat nasional. c. Menurut golongan anggotanya: 1. Koperasi Pemuda 2. Koperasi Pegawai Negeri Sipil 3. Koperasi Sekolah 4. Koperasi TNI dan Polri 5. Kedudukan koperasi dalam perekonomian Indonesia Kedudukan koperasi: 1. 2. 3. 4. Soko guru perekonomian nasional Bagian integral tata perekonomian nasional Berperan serta dalam kehidupan ekonomi bangsa Fungsi dan peran koperasi Menurut UU No 25 Tahun 1992, fungsi dan peran koperasi adalah: 1. 2. 3. 4. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota Berperan aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat Memperkokoh perekonomian rakyat Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional Peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia: a. Mengembangkan potensi kemakmuran anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. b. Berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup manusia. c. Memperkokoh perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya. d. Mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Selain ketiga usaha formal diatas (BUMN, BUMS dan Koperasi) terdapat usaha-usaha informal yaitu bidang usaha bermodal kecil, alat produksi terbatas dan tanpa bentuk badan hukum. Ciri-ciri usaha informal adalah : a. Kegiatannya tidak terorganisir secara baik. b. Pada umumnya tidak memiliki ijin resmi dari pemerintah. c. Pola kegiatanya tidak teratur atau tidak tetap baik tempat maupun waktu. d. Modal usaha dan peralatannya relatif kecil. Peranan usaha informal dalam perekonomian Indonesia : a. Dapat menyebarluaskan hasil produk tertentu b. Mempercepat proses kegiatan produksi karena barang yang dijual cepat laku. c. Membantu masyarakat ekonomi lemah dalam pemenuhan kebutuhan dengan harga yang relatif murah d. Mengurangi pengangguran. Sektor usaha informal antara lain: 1. Pedagang kaki lima, yaitu pedagang yang menjual barang dagangannya di tempat-tempat strategis, seperti di pinggir jalan, di bawah pohon, dan lain-lain. 2. Pedagang keliling, yaitu pedagang yang menjual barang dagangannya secara berkeliling dengan jalan kaki atau kendaraan bermotor. 3. Pedagang asongan, yaitu pedagang yang menjual barang dagangan yang mudah dibawa kemana-mana seperti di stasiun, terminal dan lain-lain. 4. Pedagang musiman, yaitu pedagang yang menjual barang dagangan secara musiman.