PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN SEKSUAL DENGAN KECEMASAN TERHADAP MENOPAUSE SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun Oleh : Virlis Tonika 119114108 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI iii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI So which of the favors of your Lord would you deny?(Ar-Rahman) “Wattaqullaah wa yu’allimukumullaah, wallahu bikulli syai-in ‘alim.” “Bertakwalah pada Allah maka Allah akan mengajarimu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (AlBaqarah ayat 282) iv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Bismillahirrahmanirrahim Karya sederhana ini saya persembahkan untuk Allah SWT Mama, papa, dan adikku orang yang kusayangi serta sahabat-sahabatku Thank you so much.... v PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI vi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN SEKSUAL DENGAN KECEMASAN TERHADAP MENOPAUSE Virlis Tonika ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara kepuasan seksual dengan kecemasan terhadap menopause. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan negatif antara kepuasan seksual dengan kecemasan terhadap menopause. Subjek dalam penelitian ini adalah 90 orang wanita. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala dengan menyebar kuisoner. Alat pengumpulan data yang digunakan terdiri dari dua alat ukut yaitu : skala kepuasan seksual dan skala kecemasan terhadap menopause. Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas pada skala kepuasan seksual diperoleh 29 aitem valid dengan koefisien reliabilitas cronbach alpha 0.793. Sedangkan, skala kecemasan terhadap menopause diperoleh 40 aitem valid dengan koefisien reliabilitas cronbach alpha 0.891. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi Product Momen Pearson. Koefisien korelasi yang diperoleh adalah r = -0.457 dengan nilai p=0.000 (signifikansi two-tailed) yang berarti nilai p lebih kecil dari 0.05 (p<0.05). Hasil ini menunjukkan adanya hubungan negatif antara variabel kepuasan seksual dan kecemasan terhadap menopause yang berarti bahwa hipotesis diterima. Kata Kunci : kecemasan, menopause, kepuasan seksual vii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI THE RELATION BETWEEN SEXUAL SATISFACTION AND MENOPAUSE ANXIETY Virlis Tonika ABSTRACT The aim of this research was to comprehend the relation between sexual satisfaction and menopause anxiety. The proposed hyphothesis was a negative correlation between sexual satisfaction and menopause anxiety. The subjects of this research were 90 women. Sampling technique were snowball sampling. The data was collected through a questionnaires. The instruments used two measurements which was a sexual satisfaction scale and menopause anxiety. Based on validity and reliability examination on sexual satisfaction has got 29 valid items with alpha cronbach reliability 0.793. Meanwhile the menopause anxiety has got 40 items with alpha cronbach reliability 0.891. The research data analyzed was used Product Moment Pearson correlation technique. The correlation coefficient r= 0.457 with the value of p= 0.000 (sig two-tailed) it means that the value of p is lower than 0.05 (p<0.05). There was a negative relation between sexual satisfaction and menopause anxiety it means that the hypothesis was approved. Key words : anxiety, menopause, sexual satisfaction viii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ix PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji atas kehadirat Allah SWT atas segala kuasa, rahmat, karunia, taufik, hidayah dan inayahNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Sanata Dharma. Penelitian yang disusun menjadi skripsi ini dirancang dan dilaksankan dengan sungguh-sungguh dengan segala kemampuan yang ada, meski masih banyak kekurangan. Sehingga dengan bantuan berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Dr. Tarsisius Priyo Widiyanto M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikolgi Universitas Sanata Dharma 2. Ibu Ratri Sunar Astuti M.Si selaku Ketua Program Studi Psikologi Universitas Sanata Dharma 3. Ibu Debri Pristinella M.Si selaku Dosen Pembimbing dan Dosen Pembimbing Akademik yang telah dengan sangat sabar membimbing penulis. Ibu yang baik, sabar, pengertian telah sangat banyak memberikan bimbingan, koreksi, saran selama proses bimbingan sehingga penelitian ini dapat diselesaikan. x PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4. Semua Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Psikologi Sanata Dharma yang telah membagikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis. 5. Mas Muji, Mas Gandung, Mas Doni, Bu Nanik, dan Pak Gi’ yang dengan keramahan membantu penulis 6. Kedua orangtuaku Mama dan Papa yang sangat aku sayangi dan tak henti hentinya berdoa untukku serta terus menanyakan skripsi. Ucapan terima kasih tidak cukup untuk membalas semua yang telah kalian berikan. Aku sayang kalian 7. Adikku Ica, teman jalan-jalan, belanja, dan bertengkar yang peduli dengan skripsiku karena ada maunya. 8. Asep Rahmansyah, soulmate yang selalu support dan memberikan nasihat yang berguna. 9. Teman-teman sosialita Jojo dan Sabrina, teman belanja, kuliner, teman gaul, teman cerita, teman macam-macam (tandakutip) dan teman yang selalu merencanakan liburan bersama tapi selalu gagal. 10. Sahabatku Ria dan Faisal yang selalu menyemangati aku, selalu memberikan kritikan dan saran, dan selalu setia mendengar keluh kesah. Semoga kita cepat ngumpul lagi. 11. Dhika, Fitria, Icha, Sunya teman di psikologi yang sangat baik dan selalu memberikan support dalam perkuliahan, serta teman berbagi cerita. xi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12. Teman-teman bimbingan skripsi, icha, tirsa, veny, vero dan lainnya, senang bisa berbagi, saling memberi dukungan, dan saling menyemangati. 13. Ibu-ibu yang telah mendukung dan bersedia membantu penulis. Terima kasih sudah berpartisipasi dalam skripsi ini. 14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan secara langsung maupun tidak langsung. Semoga Allah membalas kebaikan kalian. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi semua orang yang membutuhkan. Yogyakarta, 31 Oktober 2015 Penulis Virlis Tonika xii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI ...................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................ vi ABSTRAK............................................................................................................. vii ABSTRACT........................................................................................................... viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .......................... ix KATA PENGANTAR……………….…………………………………………….....x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xviii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 10 C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 10 D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 10 BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 12 xiii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI A. Wanita Dewasa Tengah .................................................................................. 12 1. Pengertian Wanita Dewasa Tengah .............................................................. 12 2. Perubahan pada Masa Dewasa Tengah ......................................................... 12 B. Kepuasan Seksual ............................................................................................... 15 1. Pengertian Kepuasan Seksual ....................................................................... 15 2. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Seksual ............................................ 16 3. Aspek-aspek Kepuasan Seksual ................................................................... 18 4. Dampak Ketidakpuasan Seksual................................................................... 21 C. Kecemasan Terhadap Menopause ................................................................... 22 1. Kecemasan................................................................................................... 22 a. Pengertian Kecemasan .............................................................................. 22 b. Jenis-Jenis Kecemasan ............................................................................. 24 c. Respon Terhadap Kecemasan ................................................................... 25 d. Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan ................................................... 26 e. Gejala-gejala Kecemasan .......................................................................... 27 2. Menopause................................................................................................... 29 a. Pengertian Menopause .............................................................................. 29 b. Tahap-Tahap Masa Menopause ................................................................ 31 c. Gejala-gejala Menopause .......................................................................... 32 3. Pengertian Kecemasan Terhadap Menopause ............................................... 33 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Terhadap Menopause ........ 34 C. Hubungan Kepuasan Seksual dengan Kecemasan Terhadap Menopause ............ 37 xiv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI D. Bagan Hubungan ................................................................................................ 41 E. Hipotesis ............................................................................................................ 42 BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 43 A. Jenis Penelitian ............................................................................................... 43 B. Identifikasi Variabel ....................................................................................... 43 C. Definisi Operasional ....................................................................................... 43 D. Subjek Penelitian ............................................................................................ 45 1. Populasi ....................................................................................................... 45 2. Metode Sampling ......................................................................................... 45 E. Instrumen Penelitian ....................................................................................... 46 1. Skala Kepuasan seksual ............................................................................... 46 2. Skala Kecemasan Terhadap Menopause ....................................................... 47 3. Cara Pemberian Skor ................................................................................... 50 F. Validitas, Reliabilitas, dan Seleksi Aitem ........................................................ 51 1. Validitas ...................................................................................................... 51 2. Reliabilitas ................................................................................................... 51 3. Seleksi Aitem ............................................................................................... 53 G. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 54 A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 54 1. Persiapan Penelitian ..................................................................................... 54 2. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................. 54 xv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI B. Data Penelitian................................................................................................ 55 1. Data Demografis Subjek .............................................................................. 55 2. Deskripsi Data Subjek .................................................................................. 59 a. Kepuasan Seksual ..................................................................................... 59 b. Kecemasan Terhadap Menopause ............................................................. 60 C. Uji Asumsi...................................................................................................... 60 1. Uji Normalitas ............................................................................................. 60 2. Uji Linearitas ............................................................................................... 61 3. Uji Hipotesis ................................................................................................ 62 D. Pembahasan .................................................................................................... 63 BAB V PENUTUP ................................................................................................ 67 A. Kesimpulan .................................................................................................... 67 B. Saran .............................................................................................................. 67 C. Keterbatasan Penelitian………………………...………………………………68 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 69 LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 75 xvi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Blueprint Skala Kepuasan Seksual Sebelum Uji Coba ................................ 48 Tabel 2 Blueprint Skala Kepuasan Seksual Setelah Uji Coba .................................. 48 Tabel 3 Blueprint Skala Kecemasan Terhadap Menopause Sebelum Uji Coba ........ 49 Tabel 4 Blueprint Skala Kecemasan Terhadap Menopause Setelah Uji Coba........... 49 Tabel 5 Skor Favorabel .......................................................................................... 50 Tabel 6 Skor Unfavorabel ....................................................................................... 50 Tabel 7 Hasil try out untuk skala kepuasan seksual ................................................. 52 Tabel 8 Hasil try out untuk skala kecemasan Terhadap menopause ......................... 52 Tabel 9 Deskripsi data usia subjek .......................................................................... 55 Tabel 10 Data pendidikan terakhir subjek ............................................................... 56 Tabel 11 Data status pernikahan subjek .................................................................. 57 Tabel 12 Data pengetahuan kondisi menopause subjek............................................ 57 Tabel 13 Data gejala pada tahap menopause subjek................................................. 58 Tabel 14 Data Penelitian ......................................................................................... 59 Tabel 15 Uji Normalitas .......................................................................................... 61 Tabel 16 Uji Linearitas Variabel ............................................................................. 61 Tabel 17 Hasil Analisis Korelasi ............................................................................. 62 xvii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR BAGAN Halaman Bagan Hubungan .................................................................................................... 41 xviii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Halaman LAMPIRAN I : SKALA UJI COBA ....................................................................... 75 LAMPIRAN II : RELIABILITAS SKALA ............................................................. 91 LAMPIRAN III : SKALA PENELITIAN ............................................................... 97 LAMPIRAN IV : HASIL PENELITIAN .............................................................. 109 xix PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memahami berbagai perkembangan wanita, banyak fenomena yang menarik untuk dibahas, salah satunya adalah pada wanita usia dewasa tengah. Pada masa ini wanita akan menghadapi menopause dalam rentang usia 40-55 tahun. Masa menopause dianggap sebagai peristiwa yang sangat berarti bagi kehidupan wanita. Menopause merupakan fase normal dan alamiah dalam kehidupan wanita yang menandai berakhirnya masa subur. Menopause sendiri merupakan masa berhentinya menstruasi dan tidak lagi dapat hamil (Papalia, Olds, dan Feldman, 2008). Pada tahap normal kehidupan dimana wanita akan melaluinya sekitar umur 40 sampai 55 tahun. Kebanyakan wanita memasuki premenopause tiga sampai lima tahun lebih awal dari menopause seharusnya. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dengan proyeksi penduduk pada 2014 bahwa 23,74 juta wanita Indonesia pada usia 40 sampai 55 tahun memasuki masa menopause per tahunnya. Depkes RI (2005), memperkirakan penduduk Indonesia pada tahun 2020 akan mencapai 262,6 juta jiwa dengan jumlah wanita yang hidup dalam usia menopause sekitar 30,3 juta jiwa. Sebanyak 68% diantaranya menderita gejala menopause dan 32% dari penderita yang mengabaikan gejala tersebut (Bisnis News, 2009). 1 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2 Gejala menopause terdiri atas beberapa hal, yaitu kecemasan yang ditandai sebagai bentuk rasa khawatir, gelisah dan perasaan-perasaan lainnya yang kurang menyenangkan. Gejala kecemasan yang muncul pada wanita menopause dihubungkan dengan adanya kekhawatiran dalam menghadapi suatu situasi yang sebelumnya tidak pernah dialami. Menurut Kartono (2002) kecemasan adalah suatu kegelisahan, kekhawatiran, dan ketakutan terhadap sesuatu yang tidak jelas. Kecemasan juga merupakan ketegangan, rasa tidak aman dan kekhawatiran yang muncul karena dirasakan akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan, tetapi tidak diketahui sumber yang jelas (Maramis, 1994). Kecemasan akan menimbulkan hambatan bagi wanita dalam menjalankan fungsi sosialnya. Faktor yang mempengaruhi kecemasan wanita dalam menghadapi menopause yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal, yaitu faktor dalam diri wanita sendiri seperti kesiapan mental, status pekerjaan, kesehatan dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar seperti mitos seputar menopause, budaya dan tidak ada dukungan dari lingkungan sosialnya yang menimbulkan kurang percaya diri, merasa tidak diperhatikan, cemas, mudah merasa sedih dan rasa hampa (Maspaitella, 2006). Kecemasan yang dialami wanita yang menghadapi menopause juga lebih pada ketakutan kehilangan cinta suami. Pada masa menopause wanita merasa takut dan merasa tidak lagi mampu melayani kebutuhan biologis suami. Keadaan ini mengakibatkan gangguan psikologis, seperti cepat marah, merasa khawatir, merasa tidak percaya diri, depresi dan lain-lain (Aprillia, 2007). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3 Wanita juga sangat senisitif terhadap pengaruh emosional dari fluktuasi hormon. Beberapa wanita yang tidak mampu menerima kenyataan tersebut dengan baik akan mengalami kecemasan yang berlebihan dalam menghadapi masa menopause. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan psikologis dan berdampak pada relasinya dengan suami (Kusumadewi, 1998). Pada wanita yang menghadapi menopause, kecemasan terutama berhubungan dengan rasa takut tidak dapat menjalankan fungsi kewanitaannya dikarenakan berakhirnya era reproduksi dan menurunnya fungsi seksual, seperti melahirkan dan melayani suami dalam berhubungan seksual. Menurut Kartono (2002), faktor penyebab kecemasan terhadap menopause juga dapat disebebabkan oleh dorongan-dorongan seksual yang tidak mendapatkan kepuasan dan terhambat penyalurannya dikarenakan terjadi penurunan fungsi seksual. Penurunan kualitas seksual ini sejalan dengan menurunnya hormon estrogen (Kasdu, 2002). Sebagai akibat penurunan kadar hormon estrogen akan memberikan keluhan ketidaknyamanan yang bermanifestasi pada berbagai organ tubuh. Gangguan tersebut dibagi menjadi gangguan jangka pendek dan jangka panjang. Gangguan jangka pendek meliputi gejala vasomatorik, yaitu hot flushes, jantung berdebar, kepala sakit, gejala psikologis yaitu gelisah, mudah marah, perubahan perilaku, depresi, gangguan libido, gejala urogenital yaitu vagina kering, keputihan, gatal pada vagina, iritasi pada vagina, inkontinensia urine, gejala pada kulit yaitu kering, keriput; gejala metabolisme yaitu, kolestrol tinggi, HDL turun, LDL naik, termasuk ketidaknyamanan dalam aspek seksualitas. Gangguan jangka panjang meliputi osteoporosis, penyakit jantung coroner, ateroklerosis, stroke sampai kanker usus (Pakasi, 2002 & Baziad, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4 2003). Apabila gangguan ini tidak dikendalikan dengan baik, tentu mempengaruhi hubungan pada pasangan yang dapat mengakibatkan ketidakpuasan pernikahan. Menurut Nusya (2003) kepuasan pernikahan dipengaruhi oleh faktor dari dalam suami maupun istri, berupa kemampuan suami atau istri berinteraksi, kemampuan memenuhi harapan dan keinginan bagi pasangannya serta komitmen tentang tujuan yang ingin dicapai dalam pernikahan. Faktor seksualitas merupakan yang paling sulit dalam pernikahan dan sering menjadi pemicu dari ketidakpuasan pernikahan. Apabila tidak tercapainya keselarasan hubungan seksual suami dan istri maka membuat salah satu pasangan atau keduanya merasakan ketidakpuasan dalam pernikahan dan tidak harmonisnya rumah tangga (Sadarjoen, 2005). Seksualitas merupakan bagian terpenting dalam kesehatan perempuan dan kualitas hidup perempuan (Rosen & Barsky, 2006). Seksualitas sendiri adalah suatu keinginan untuk menjalin hubungan, kehangatan, atau cinta dan perasaan diri secara menyeluruh pada individu, meliputi memandang dan berbicara, berpegangan tangan, berciuman, atau memuaskan diri sendiri dan sama-sama menimbulkan kepuasaan orgasme (Stuart, 2006). Kepuasan seksual adalah suatu bentuk kedekatan seksual yang dirasakan oleh pasangan suami atau istri dalam wilayah interpersonal, yaitu dalam kualitas komunikasi seksual, penyingkapan hubungan seksual dan keseimbangan hubungan seksual. Kepuasaan seksual juga merupakan suatu bentuk perasaan pasangan atas kualitas hubungan seksual mereka yang dapat berupa sentuhan fisik dan psikis ( Byers & Demmon, 1999). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5 Aspek seksualitas pada perempuan menopause merupakan salah satu bagian dari kebutuhan dasar manusia yang memiliki porsi yang sama dengan pemenuhan kebutuhan dasar lainnya. Hasil penelitian Renaud, Byers, & Pan (1997) menunjukkan bahwa ketidakpuasan seksual atau kepuasan seksual yang rendah mengakibatkan kecemasan yang tinggi dan munculnya masalah perilaku seksual seperti kehilangan nafsu seksual, kehilangan kemampuan koitus, dan takut akan kehilangan rasa cinta sang suami yang dapat mengakibatkan pencarian cinta yang baru. Seiring dengan adanya berbagai perubahan pada wanita yang menghadapi masa menopause menyebabkan berbagai masalah yang di akibatkan tuntutan pemenuhan kebutuhan dan kepuasan seksualnya (Palupi, 2010). Kenyataan yang terjadi saat ini, kita mengetahui banyak kasus perselingkuhan yang dilakukan wanita berkisar usia 40-55 tahun yang menghadapi masa menopause yang memiliki pria idaman lain. Pada wanita, usia 40 tahun adalah usia rawan selingkuh. Pada masa menopause, beberapa wanita menikmati masa-masa ini sebagai masa kebebasannya, bebas menjaga anak dan bebas dari kehamilan. Hasil survei di Inggris, secara global mengungkap sebanyak 45% wanita menjalin hubungan dengan pria lain saat usianya 40-55 tahun (Detik News, 2012). Mereka berselingkuh sebagai upaya pencarian cinta yang baru tetapi, tidak selalu menginginkan perceraian, melainkan lebih mencari adrenalin dari sensasi bercinta. Hal ini senada dengan hasil survei yang dilakukan pada 10.245 wanita Inggris yang menemukan sebanyak 79,2% wanita peselingkuh mengukapkan seks sebagai alasannya (Daily Mail, 2013). Menurut Doherty, kondisi wanita yang mencari kepuasan seks dengan orang lain bukan didasari PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6 keinginan bercerai melainkan lebih kepada hasrat ingin kembali merasa seksi, berjiwa muda, dan mampu menarik perhatian lawan jenis selain suami mereka (Kompas 2014). Hal inilah salah satu yang terjadi secara nyata pada wanita yang menghadapi masa menopause dengan perubahan fisik maupun psikologis. Perubahan fisik tersebut meliputi ketidakteraturan haid, penyempitan pembuluh darah, keluhan pada vagina, dan perubahan bentuk tubuh. Sedangkan, perubahan psikologis yang terjadi meliputi kecemasan, depresi, mudah tersingggung, dan mudah curiga (Kartono, 2002). Wanita yang tidak siap menerima perubahan yang terjadi, akan mengalami kecemasan yang akan mempengaruhi hubungan seksual dengan pasangannya (Melaniani, 2007). Penelitian mengenai menopause telah banyak dilakukan terutama dari aspek fisik atau biologis, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Sulianti (2007) menunjukkan bahwa perubahan seksualitas yang terjadi pada masa menopause cukup menjadi kendala bagi wanita di kota Bandung dalam memenuhi kebutuhan intim pasangannya. Banyak pula wanita diliputi rasa kecemasan menjelang menopause. Mereka takut akan kehilangan kewanitaannya, kehilangan nafsu dan kemampuan koitus, kehilangan rasa cinta sang suami. Telah diketahui pula hubungan seksual tidak sekedar ditunjukkan untuk reproduksi melainkan juga untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang bersifat psikologis yang jika terpenuhi manusia akan merasa puas, bahagia, nyaman, tentram, dan mengalirkan energi baru pada tubuh (Prawirohardjo, 2009). Hasil penelitian Zasri (2012) menemukan bahwa kecemasan menjelang menopause yang dihadapi wanita mengakibatkan terjadinya perubahan fisik dan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7 emosional. Akibat dari perubahan tersebut wanita menganggap dirinya tidak menarik lagi, tidak cantik, tidak dapat memberikan kepuasan seksual pada suaminya dan ada juga beranggapan setelah menopause tidak perlu melakukan hubungan seksual karena akan mengakibatkan munculnya penyakit sehingga menimbulkan kecemasan pada wanita yang akan mengalami menopause. Selain itu, wanita yang tidak siap menghadapi menopause akan mengalami gejala kecemasan berlebihan yang dapat mengakibatkan gangguan psikologis dan berdampak pada keharmonisan rumah tangga (Takdare, 2009). Laporan riset tahun 2006 menyebutkan hampir 40% wanita di AS mengalami masalah seksual, dan hanya 12% yang merasa tertekan dengan gangguan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 1.350 wanita menghadapi menopause di Indonesia, didapatkan 63% wanita menopause mengalami penurunan nafsu berhubungan seksual (BisnisNews,2009). Berbeda dengan penelitian tersebut, Rachmawati (2006) mengungkap bahwa tidak semua wanita yang menghadapi menopause mengalami penurunan nafsu saat berhubungan seksual. Hal ini dikarenakan adanya dukungan sosial dan kesiapan dalam menghadapi masa menopause. Wanita yang menghadapi menopause akan muncul perasaan-perasaan disertai dengan rasa kurang percaya diri, merasa rendah diri, dan tidak mampu menghadapi suatu masalah (Hurlock, 1990). Berdasarkan hasil penelitian Kurniati (2009), mengungkap wanita yang menghadapi menopause menjadi lebih sensitif, muncul rasa kurang percaya diri, dan mengalami kecemasaan. Saat menghadapi menopause seorang wanita juga mengalami perubahan emosi dan kurang bergairah dalam hubungan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8 seksual. Padahal kenyataannya beberapa wanita yang menghadapi menopause menunjukkan peningkatan hasrat seksual dari sensasi bercinta. Hal ini yang akhirnya akan berpengaruh pada kualitas hubungan pasangan yang berkaitan dengan kepuasan seksual. Penelitian ini lebih memfokuskan pada hubungan kepuasan seksual dengan kecemasan terhadap menopause pada wanita dewasa tengah dalam rentang usia 40-55 tahun yang akan diukur menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan metode skala, sehingga penelitian ini akan berbeda dengan penelitian sebelumnya, yaitu penelitian Sulianti (2007). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran persepsi dan sikap, wanita menopause di kota Bandung, menilik sejauh mana menopause menurunkan ketertarikan seks dan aktivitas seksual wanita, dan mengetahui kendalakendala yang dialami wanita menopause di kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah dengan metode deskriptif eksploratori melalui pengisian angket kepada 40 wanita menopause di kota Bandung. Hasil penelitian ini juga mengungkap pada masa menopause terjadi perubahan seksualitas dan rasa tidak nyaman yang cukup menjadi kendala bagi wanita. Penelitian yang dilakukan Zasri (2012) bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap kecemasan menghadapi menopause pada ibu usia 45-50 tahun di Kemukiman Bebesen Kecematan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012. Penelitian ini juga menggunakan metode penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional dengan subjek 86 orang ibu menopause. Hasil penelitian ini menunjukkan pengetahuan dan sikap terhadap kecemasan menghadapi menopause membuat wanita menggangap PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9 dirinya tidak menarik dan memilih menolak melakukan hubungan seksual karena timbul rasa tidak nyaman. Berdasarkan studi-studi tersebut permasalahan seputar kepuasan seksual tidak dijadikan fokus pada penelitian dengan kecemasan terhadap menopause, sehingga permasalahan ini menjadi sesuatu yang belum banyak diteliti untuk wanita di Indonesia yang mengalaminya. Kepuasan seksual menjadi salah satu aspek yang berkaitan erat dengan menopause yang merupakan salah satu bagian dari kebutuhan dasar manusia yang memiliki porsi yang sama dengan kebutuhan lainnya, dimana apabila tidak terpenuhinya kepuasan seksual akan menimbulkan ketidaknyamanan sehingga muncul rasa cemas terkait peran wanita melayani suami, kebosanan, kesenjangan perkawinan yang mengakibatkan tidak tercapainya keselarasan hubungan suami dan istri yang dapat menyebabkan perselingkuhan. Berdasarkan kenyataan yang terjadi dan terdapat kesenjangan teori dan hasil-hasil penelitian membuat peneliti tertarik untuk meneliti hubungan kepuasan seksual dengan kecemasan terhadap menopause pada wanita. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “Apakah ada hubungan antara kepuasan seksual dengan kecemasan terhadap menopause?” C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kepuasan seksual dengan kecemasan terhadap menopause. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, yaitu : 1. Manfaat teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu psikologi perkembangan, psikologi perempuan, dan psikologi keluarga yang terkait dengan kepuasan seksual dan kecemasan pada wanita yang menghadapi menopause. b. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi masukan bagi peneliti lain yang berminat untuk melakukan penelitian lebih lanjut. 2. Manfaat praktis a. Bagi peneliti, diharapkan peneliti mendapatkan informasi mengenai hubungan antara kepuasan seksual dengan kecemasan terhadap menopause pada wanita. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11 b. Bagi subjek penelitian, diharapkan hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sumber informasi mengenai kepuasan seksual dan hubungannya dengan kecemasaan yang dialami saat menghadapi menopause. c. Bagi praktisi, dapat dijadikan suatu dasar bidang yang berhubungan dengan seksualitas dalam menyelesaikan konflik dalam pernikahan terutama terkait dengan ketidakpuasan seksual. d. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber pengetahuan dan acuan bagi para wanita yang belum menghadapi menopause tentang kepuasan seksual dan hubungannya dengan kecemasan terhadap menopause pada wanita. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II LANDASAN TEORI A. Wanita Dewasa Tengah 1. Pengertian Wanita Dewasa Tengah Wanita dewasa tengah adalah wanita yang berada pada usia 35 tahun sampai 45 tahun hingga memasuki usia 60 tahunan (Santrock, 2002). Sementara itu menurut Papalia, Olds dan Feldman (2008), rentang usia dewasa tengah, yaitu tahun-tahun antara usia 40 dan sampai dengan awal 60 tahunan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa wanita dewasa tengah adalah wanita yang berada pada rentang usia berkisar 30 tahun sampai awal 60 tahun. 2. Perubahan pada Masa Dewasa Tengah Pada masa dewasa tengah wanita mengalami perubahan fisiologis, penurunan biologis, dan perubahan psikologis. a. Perubahan fisiologis Pada masa ini kondisi fisik usia dewasa tengah tidak sebaik pada masa sebelumnya. Masa ini dewasa tengah mengalami penurunan alat indera seperti pendengaran, peraba, perasa dan penciuman. Dewasa tengah akan merasa kesulitan untuk melihat objek dekat dan penurunan kepekaan terhadap sentuhan, rasa dan bau. Namun, penurunan kondisi fisiologis bergantung pada aktivitas yang dilakukan individu pada masa muda, seperti pola hidup sehat. 12 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13 Individu yang memiliki pola hidup sehat, sering berolahraga dan melakukan banyak aktivitas, maka perubahan kondisi fisiologis mereka tidak menemukan penurunan yang signifikan (Papalia, 2008 & Santrock, 2002). b. Perubahan Biologis Pada masa ini wanita usia dewasa tengah mulai mengalami masa menopause. Pada tahap normal wanita akan melaluinya sekitar umur 40-55 tahun. Masa ini wanita mengalami penurunan hormon estrogen yang menandakan kemampuan wanita untuk melahirkan telah berakhir. Penurunan hormon ini menyebabkan wanita mengalami gejala fisik dan psikis. Gejala fisik seperti keluhan panas pada tubuh, masalah seksual, kekeringan vagina, dan lain sebagainya. Gejala psikis antara lain mudah tersinggung, cemas, depresi dan lain-lain (Kartono, 2002, Papalia, Old, & Feldman 2008) c. Perubahan Psikologis Pada usia dewasa tengah, banyak wanita yang mengingkari ketuaannya, merasa ingin kembali ke masa muda dengan berdandan atau berpenampilan menarik. Perubahan dan penurunan biologis dan fisiologis yang terjadi pada masa ini, membuat wanita merasa cemas, khawatir, terpuruh dan sebagaianya. Status pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi cara pandang mereka terhadap masa tuanya. Wanita dengan status pendidikan tinggi dan memiliki kepuasan seksual tentunya akan merasa tenang dalam menghadapi masa tua. Selain itu, relasi dengan anak yang sudah dewasa pada usia dewasa tengah menghadapi isu yang berbeda, yang bersumber dari anak PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14 yang akan segera meninggalkan “sarang”. Proses pengosongan sarang “empty nest” merupakan hal yang membebaskan bagi banyak wanita tetapi juga dapat bersifat menekan bagi wanita yang identitasnya tergantung kepada peran mereka sebagai orangtua atau pasangan yang menghadapi masalah pada kehidupan perkawinan. Hal ini juga dapat menimbulkan kecemasan bagi wanita bahkan depresi dalam menghadapi masa tuanya (Papalia, 2008 & Kartono, 2002). Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa wanita usia dewasa tengah akan mengalami perubahan yaitu perubahan fisiologis, biologis, dan psikologis. Perubahan fisiologis yaitu menekankan perubahan panca indera dan kekuatan fisik. Perubahan biologis menekankan pada perubahan organorgan wanita terkait dengan menopause. Sedangkan, perubahan psikologis lebih menekankan pada kondisi kejiwaan wanita dalam memasuki usia lanjut. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15 B. Kepuasan Seksual 1. Pengertian Kepuasan Seksual Demon dan Byers (1999) mengemukakan kepuasan seksual adalah suatu bentuk kedekatan seksual yang dirasakan oleh pasangan suami atau istri dalam wilayah interpersonal, yaitu dalam kualitas komunikasi seksual, penyingkapan hubungan seksual dan keseimbangan hubungan seksual. Kepuasan seksual juga merupakan suatu bentuk perasaan pasangan atas kualitas hubungan seksual mereka yang dapat berupa sentuhan fisik dan psikis. Kepuasan seksual yang tinggi dapat menghasilkan kualitas hidup yang tinggi (Dolinska, 2011). Kepuasan seksual juga diartikan sebagai sebuah rasa nyaman atau puas terhadap kehidupan seksualnya. Perasaan tersebut secara personal berhubungan dengan pengalaman seksual, harapan-harapan dan aspirasi-aspirasi ke depan terkait dengan hubungan seksualnya (Davidson, 1995). Wanita yang aktif dan puas terhadap hubungan seksualnya menunjukkan kepuasan emosional, kepuasan relasi yang tinggi dan konsisten, kepuasan hidup, serta kesejahteraan psikogis (Rosen & Bachman, 2008) Kepuasan seksual juga merupakan sesuatu yang multidimensional yang meliputi pikiran, perasaan, dan faktor biologis. Oleh karena itu, setiap individu memiliki pendapatnya sendiri mengenai kepuasan seksual yang dialaminya (Gil, 2007). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16 Menurut Offman dan Mattheson (2005) kepuasan seksual dibatasi sebagai respon afektif yang muncul dari evaluasi subjektif, baik positif maupun negatif terkait dengan hubungan seksual pada seseorang termasuk persepsi tentang kebutuhan seksual, pemenuhan kebutuhan diri sendiri, ekspektasi terhadap pasangan, serta evaluasi positif tentang hubungan seksual secara menyeluruh. Kepuasan seksual juga turut berperan positif dalam kehidupan manusia. Selain itu, kepuasan seksual juga dapat memberikan kesejahteraan psikologis pada seseorang. Dalam penelitian ini kepuasan seksual adalah suatu bentuk evaluasi subjektif baik positif maupun negatif yang mencakup pikiran dan perasaan seseorang terhadap pasangan dalam pemenuhan, harapan dan kualitas hubungan seksualnya dengan pasangan. Perasaan-perasaan tersebut meliputi perasaan nyaman dan puas yang dirasakan guna meningkatkan kualitas hidup. 2. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Seksual Kepuasan seksual dipengaruhi faktor yang meliputi status hubungan, status pendidikan, orgasme, frekuensi hubungan, dan citra tubuh. a. Status Hubungan Byers (1995) mengungkapkan bahwa status hubungan pasangan yang menikah memiliki kepuasan seksual yang lebih tinggi dibandingkan pasangan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17 yang tidak menikah. Hal ini dikarenakan pasangan menikah dianggap lebih mampu memuaskan pasangannya dalam hal seksualitas. b. Status Pendidikan Seseorang dengan status pendidikan yang lebih tinggi memiliki tingkat kepuasan seksual yang lebih tinggi pula dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah. Hal ini dikarenakan status pendidikan yang lebih tinggi dianggap memiliki pengetahuan yang lebih dalam hal seksualitas sehingga lebih mampu memuaskan pasangannya (Areton, 2002). c. Orgasme Orgasme kerap dikaitkan dengan fungsi seksual yang terjadi pada seseorang yang dapat menimbulkan kecemasan apabila situasi tersebut tidak sesuai dengan harapan. Fungsi seksual tersebut meliputi kemampuan individu mengalami orgasme. Individu yang mengalami orgasme ketika berhubungan seksual dengan pasangannya merasa puas terhadap kehidupan seksualnya dan memiliki tingkat kepuasan seksual yang tinggi. Wanita yang mengalami orgasme saat waktu yang bersamaan atau sebelum pasangan mereka menunjukkan kepuasan seksual yang lebih tinggi (Sprecher & Mckinney, 1993). d. Frekuensi Hubungan Salah satu yang memiliki hubungan penting dalam kepuasan seksual adalah frekuensi hubungan seksual. Hubungan yang signifikan tersebut berlaku untuk pria maupun wanita. Pasangan dengan frekuensi hubungan yang tinggi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18 akan memiliki kepuasan seksual yang tinggi pula dibandingakn dengan frekuensi hubungan seksual yang rendah (Cheung, 2008). e. Citra Tubuh Individu yang memiliki citra tubuh yang negatif seperti merasa tidak menarik akan memiliki kecenderungan untuk menghindari aktivitas seksual bersama pasangannya. Hal ini mengakibatkan kurangnya hasrat bersama pasangan yang berdampak pada kurangnya gairah seksual (Holt & Lyness, 2007). Berdasarkan uraian diatas maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan seksual seseorang yaitu status hubungan, status pendidikan, orgasme, frekuensi hubungan, dan citra tubuh. 3. Aspek-aspek Kepuasan Seksual Aspek-aspek yang terkait dengan kepuasan seksual yaitu keterbukaan, komunikasi, dan kedekatan emosional. a. Keterbukaan Keterbukaan dalam seksualitas adalah pengungkapan mengenai sesuatu tentang hubungan seksual baik pikiran maupun perasaan pada pasangan (Rini & Retnaningsih, 2008). Pada pasangan yang memiliki keterbukaan yang baik seperti keterbukaan mengenai hal yang disukai dan tidak disukai dalam hubungan mereka akan memiliki tingkat kepuasan seksual yang lebih baik PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19 (Byers & Demmons, 1999). Terbuka pada pasangan mengenai posisi-posisi apa yang membuat puas dalam berhubungan seks dan pada waktu kapan mulai bergairah sangat penting untuk didiskusikan secara baik (Murdi, 2013). Selain itu, pasangan yang saling terbuka untuk membahas pengalaman seks yang baru terjadi dan mengungkapkan apa yang baru dirasakan bersama atau satu sama lain setidaknya memberikan kepuasan pada pasangan (Irawan, 2010). Keterbukaan juga merupakan salah satu kunci yang dapat membantu mengurangi kecemasan dan membuat kepuasan seksual. b. Komunikasi Menurut Litzinger dan Gordon (2005) mengemukakan bahwa komunikasi merupakan hal penting dalam suatu hubungan termasuk menjalin hubungan seksual dengan pasangan meliputi komunikasi mengenai hubungan seksual yang memuaskan, komunikasi teknik seks, dan komunikasi tentang variasi dan titik sensitif seksual masing pasangan. Metts dan Cupach (Byers & Demmons, 1999) memandang kualitas komunikasi seksual sering dianggap sebagai kepuasan dalam komunikasi seksual. Ketidakpuasan seksual terhadap pasangan karena adanya kesenjangan komunikasi sehingga dapat menimbulkan kebosanan atau kurang tanggapan seksual serta masalah-masalah lain yang muncul ketika berhubungan seksual tidak dikomununikasikan menjadikan tidak mencapai kepuasan seksual yang mengakibatkan pasangan akan mencari kenikmatan lain (Khotari, 2001). Komunikasi yang baik dan intim bersama PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20 pasangan akan meningkatkan kualitas kepuasan seksual serta meningkatkan kepuasan hubungan yang dijalin secara menyeluruh. c. Kedekatan Emosional Seseorang yang memiliki kedekatan emosional dengan pasangan akan merasa memiliki hubungan yang positif dan timbal balik dalam hubungan seksual mereka. Individu dengan kecemasan yang tinggi terhadap pasangannya akan memiliki tingkat kepuasan seksual yang rendah (Butzer & Campbell, 2008). Selain itu, kedekatan emosional berupa perasaan marah dan cinta turut berperan dalam kepuasan seksual. Perasaan marah pada pasangan dapat menimbulkan ketidakpuasan seksual pada diri sendiri maupun pada pasangan. Menurut Nugraha (2004) perasaan mencintai pasangan dan dicintai pasangan akan membuat hubungan seks yang dilakukan atas dasar suka bukan karena terpaksa dan perasaan cinta akan memberikan pengaruh positif pada kepuasan seksual (Barrienttos & Paez, 2006). Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini aspek-aspek kepuasan seksual yang terdapat dalam diri individu adalah keterbukaan, komunikasi, dan kedekatan emosional. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21 4. Dampak Ketidakpuasan Seksual Ketidakpuasan seksual dapat mengakibatkan kesenjangan dalam hubungan personal suami-isteri dalam rumah tangga karena kurangnya komunikasi antara pasangan dalam pemuasan seksual yang membuat pasangan tidak merasa nyaman, bosan, dan kurang tanggapan seksual dengan pasangannya sendiri sehingga menimbulkan kecemasan (Sari,2006). Ketidakpuasan seksual juga berdampak menurunnya professional kinerja dan perilaku wanita dalam kehidupan sosial, dimana seseorang mudah marah, kurang ramah dengan orang lain, dan mudah tersinggung. Secara emosional, seseorang yang tidak terekspresikan kebutuhan seksualnya, merasa tidak bahagia, sinis, dan berperilaku negatif seperti senang bergosip dalam lingkungan sosialnya (Kanedi & Sutyarso,2014). Dampak dari ketidakpuasan seksual yang terus menerus dapat mengakibatkan kesulitan untuk bergairah, ketidakmampuan untuk mencapai klimaks, dan kecemasan mengenai kemampuan berhubungan seksual, serta kurangnya ketertarikan dalam berhubungan seksual pada pasangan (Papalia., Olds, dan Feldman, 2008). Selain itu, masalah-masalah lain yang muncul ketika berhubungan seksual tidak tercapainya kepuasan seksual pada pasangan sehingga pasangan mencari kenikmatan lain di luar atau perselingkuhan (Khotari, 2001). Perselingkuhan dikarenakan suami atau isteri tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan seksual pasangan, dapat melibatkan orang ketiga yang berpeluang untuk mencari orang lain untuk pemenuhan hasrat seksual. Keinginan orang untuk melakukan selingkuh salah satunya mencari kepuasan seksual di luar karena pasangannya tidak mampu memberi kepuasan seksual yang tidak didapat dari pasangannya ( Sari, 2006). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22 C. Kecemasan terhadap Menopause 1. Kecemasan a. Pengertian Pada dasarnya, kehidupan manusia tidak terlepas dari suatu masalah, ada yang menyenangkan dan ada yang tidak menyenangkan sehingga terkadang muncul situasi yang mengakibatkan kecemasan. Kecemasan merupakan hal wajar yang pernah dialami oleh setiap manusia dan telah dianggap sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Kecemasan adalah suatu kegelisahan, kekhawatiran, perasaan tidak aman, kurang percaya diri atau ketidakberdayaan dalam menentukan dan memperoleh penyelesaian masalah dan ketakutan terhadap sesuatu yang tidak jelas (Kartono, 2002). Menurut Chaplin (2000) kecemasan diartikan sebagai suatu perasaan ketakutan dan keprihatinan terhadap suatu yang tidak jelas dalam menghadapi suatu keadaan. Kecemasan juga diartikan sebagai suatu keadaan psikologis pada diri individu yang berada dalam perasaan khawatir yang ditimbulkan oleh adanya konflik di dalam diri individu sendiri (Walgito, 2002). Freud (Feist & Feist, 2010) mengemukakan bahwa kecemasan adalah perasaan akan situasi afektif yang tidak menyenangkan diikuti dengan sensasi fisik yang memperingatkan seseorang akan bahaya yang mengancam. Perasaan tidak menyenangkan ini digambarkan sebagai suatu yang tidak jelas dan sulit dipastikan, namun selalu terasa. Kecemasan juga diartikan sebagai PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23 kekhawatiran yang tidak jelas akan perasaan yang tidak pasti dan tidak berdaya, serta dialami secara subyektif (Stuart, 2007) Kecemasan digambarkan sebagai suatu kekhawatiran mengenai suatu kejadian atau peristiwa yang tidak jelas dan tidak pasti terhadap masa yang akan datang. Kecemasan muncul ketika menghadapi atau memikirkan suatu peristiwa yang akan datang, dimana peristiwa tersebut belum pasti (Hurlock, 1992). Pendapat lain dikemukakan oleh Maramis (1994) kecemasan merupakan ketegangan, rasa tidak aman dan kekhawatiran yang muncul karena dirasakan akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan, tetapi tidak diketahui sumber yang jelas. Menurut Daradjat (1990) kecemasan merupakan hal yang paling sering dihadapi oleh manusia. Kecemasan merupakan manifestasi dari berbagai proses emosi yang bercampur baur, yang terjadi ketika sedang mengalami tekanan perasaan (frustasi) dan pertentangan batin (konflik). Kecemasan dicirikan dengan ketegangan-ketegangan meliputi perasaan gelisah, gemetar dan ketidakmampuan untuk rileks, pusing, jantung berdebar, berkeringat, dan pikiran serta harapan yang mencemaskan (Santrok, 2002). Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini kecemasan adalah suatu kekhawatiran akan keadaan yang tidak menyenangkan dan tidak jelas sumbernya. Kecemasan ini menyebabkan individu merasa takut, cemas, khawatir dan mengakibatkan perubahan fisik maupun psikologis pada tubuh. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24 b. Jenis-Jenis Kecemasan Freud (Feist & Feist, 2010) menyatakan kecemasan ke dalam tiga jenis kecemasan yaitu : 1). Kecemasan realistis, yaitu kecemasan atau ketakutan individu terhadap bahaya-bahaya nyata yang berasal dari dunia luar. Pada wanita yang menghadapi masa menopause, kecemasan yang dialami yaitu pengaruh kondisi fisik dan psikologis yang berubah karena masa ini. Sehingga, timbul rasa cemas dalam berhubungan seksual, kurang percaya diri, terganggunya hasrat seksual, dan takut tidak mampu mencapai orgasme yang berpengaruh pada kepuasan seksual. 2). Kecemasan neurosis, yaitu kecemasan karena tidak terkendalinya nalurinaluri yang berasal dari dalam diri yang bisa mendatangkan hukuman. Rasa cemas yang timbul akibat bahaya yang tidak diketahui. Perasaan sendiri berada pada ego, tetapi muncul dari dorongan-dorongan id. Pada wanita menopause kecemasan terutama berhubungan dengan pemenuhan insting seksual. Kecemasan berkembang karena adanya harapan untuk memuaskan impuls Id tertentu. Selain itu, kecemasan terjadi bila insting tersebut dipuaskan. 3). Kecemasan moral, yaitu kecemasan yang timbul akibat tekanan super ego atas ego individu yang telah atau sedang melakukan tindakan yang melanggar moral. Pada wanita yang menghadapi masa menopause, kecemasan yang dialami berkaitan dengan mitos dan budaya, dan lingkungan sosial yang memposisikan wanita untuk melayani suami. Kondisi ini membuat wanita, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25 tidak dapat melayani suami dengan sempurna yang mengarah pada kepuasan seksual dan hal ini mendorong munculnya kecemasan. Berdasarkan uraian diatas, jenis-jenis kecemasan dalam penelitian ini yaitu kecemasan realistis, kecemasan neurosis, dan kecemasan moral. Kecemasan realistis pada wanita menopause merupakan kecemasan yang dialami akibat pengaruh kondisi fisik dan psikologis. Sedangkan, kecemasan neurosis pada wanita menopause merupakan kecemasan yang muncul terkait pemenuhan insting seksual, serta kecemasan moral pada wanita menopause berkaitan dengan mitos dan budaya, serta tidak mendapatkan dukungan sosial. c. Respon Terhadap Kecemasan Stuart (2001) mengemukakan bahwa respon terhadap kecemasan terdiri dari respon perilaku, emosi, fisiologis, dan kogniitif. a). Respon Perilaku Respon perilaku adalah reaksi dalam bentuk perilaku manusia terhadap bahaya atau ancaman meliputi rasa gelisah, bingung, dan ketegangan fisik. b). Respon Emosi Respon emosi merupakan suatu perasaan dimana individu secara terusmenerus khawatir akan bahaya yang mengancam meliputi kekhawatiran, cemas, mati rasa, dan takut. c). Respon Fisiologis PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26 Respon fisiologis merupakan reaksi tubuh akan bahaya seperti jantung berdebar, rasa ingin pingsan, tekanan darah menurun, tekanan darah meningkat, sesah napas, insomnia, gelisah, mondar-mandir, wajah tegang, tungkai lemah, kehilangan nafsu makan, mual, diare, berkeringat, rasa panas dan dingin pada kulit, dan sebagainya. d). Respon Kognitif Respon kognitif adalah respon yang timbul akibat pikiran individu, misalnya sulit berkonsentrasi, ketidakmampuan membuat keputusan, mudah putus asa, sulit tidur, kreativitas menurun, produktifitas menurun, dan takut kehilangan kendali. d. Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Menurut Atkinson (1991) faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan meliputi konflik, frustasi, ancaman fisik dan ancaman harga diri, serta adanya tekanan untuk melakukan sesuatu di luar kemampuan diri. Thalis (1992) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kecemasan, yaitu: a). Faktor Internal Kecemasan yang muncul sebab individu mengalami hambatan dalam mendapatkan kebutuhannya, sehingga individu merasa tidak mampu, rendah diri, bersalah, kurang percaya diri, dan merasa tidak memiliki tujuan. Selain itu, kecemasan yang bersumber dari faktor internal terdiri dari kegagalan tubuh atau PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27 pusat pengatur suhu yang menyebabkan gangguan fungsi beberapa organ tubuh (Stuart, 2001). b). Faktor Eksternal Kecemasan muncul berkaitan dengan dukungan emosional yang rendah dari orang lain dan tidak memberikan kebutuhan yang diharapkan individu sehingga individu merasa tidak dicintai, tidak memiliki kasih sayang, tidak memiliki dukungan, dan timbulnya penolakan serta kritikan yang mengancam. Berdasarkan iuran di atas, dalam penelitian ini faktor yang mempengaruhi kecemasan adalah faktor yang berasal dari diri individu dimana individu merasa cemas dengan perubahan yang terjadi dalam tubuhnya yang turut membuat individu merasa kurang percaya diri. Selain itu, faktor dari luar individu, dimana lingkungan, budaya dan mitos yang ada mempengaruhi kecemasan individu. e. Gejala-gejala Kecemasan Hurlock (1990) menyatakan bahawa kecemasan ditandai dengan adanya rasa khawatir, gelisah, dan perasaan yang tidak menyenangkan, dan seseorang menjadi tidak mampu menemukan penyelesaian terhadap masalah. Selanjutnya, Daradjat (1990), mengemukakan bahwa gejala kecemasan terdiri dari : 1). Gejala Fisik PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28 Gejala fisik yang dialami seperti ujung jari yang terasa dingin, detak jantung yang cepat, berkeringat, tidur tidak nyenyak, pencernaan terganggu, kepala pusing, dan sesak napas. Berikutnya gejala fisik pada kecemasan yaitu sakit dan nyeri otot, muka merah atau pucar, merasa lemas, perasaan ditusuktusuk, jantung berdebar-debar, nyeri didada, sesak nafas, rasa tertekat atau sempit didada, sulit menelan dan perut kembung. Selain itu, gejala fisik yang terjadi meliputi, sering buang air kecil, tidak datang bulan (tidak ada haid), darah haid berlebihan, darah haid sedikit, masa haid pendek, haid beberapa kali dalam sebulan dan menjadi dingin (Hawari, 2006). 2). Gejala Psikologis Gejala psikologi ini seperti rasa takut, cemas, firasat buruk, perasaan akan bahaya, tidak mampu memusatkan perhatian, tidak berdaya, rendah diri, kurang percaya diri, dan selalu ingin lari dari kenyataan. Selain itu, gejala psikologis pada kecemasan meliputi perasaan mudah tersinggung, merasa tegang, lesu, tidak bisa beristirahat dengan tenang, mudah terkejut, mudah menangis, gemetar, gangguan tidur, sulit berkonsentrasi, murung, serta perasaan berubah-ubah sepanjang hari (Hawari, 2006). Berdasarkan uraian di atas, gejala kecemasan dalam penelitian ini meliputi gejala fisik dan psikologis. Gejala fisik seperti berkeringat, tidur tidak nyenyak, nyeri badan, jantung berdebar, pernapasan dan pencernaan terganggu, dan masalah kewanitaan. Sedangkan, gejala psikologis seperti cemas, khawatir, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29 kurang percaya diri, mudah tersinggung, dan perasaan-perasaan yang tak menentu. 2. Menopause a. Pengertian Menopause Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi dan tidak lagi dapat hamil. Kondisi ini terjadi antara usia 40-55 tahun (Papalia, Olds, dan Feldman, 2009). Menopause sering dianggap sebagai krisis dalam kehidupan wanita, karena masa ini terjadi perubahan pada tubuh wanita yang disebabkan oleh aktivitas hormonal. Perubahan ini disebut perubahan fisiologis, dimana terjadi penurunan produksi hormon sehingga terjadi ketidakteraturan menstruasi sampai berhentinya menstruasi (Spencer, 1991). Menurut Mappiare (1983), menopause sebagai akibat adanya perubahan fisik dan psikis yang ditandai dengan berhentinya produksi sel telur dan hilangnya kemampuan melahirakan anak yang juga ditandai berhentinya fungsi menstruasi. Wanita akan mengalami suatu masa dimana tidak menstruasi lagi dan berakhirnya masa subur (Dahlan, 1978). Menurut Kartono (2002), menopause adalah berhentinya menstruasi pada wanita dan menurunnya hormon estrogen. Masa menopause ini terdiri dari dua tahap yaitu pramenopause yaitu sebagai masa transisi, dimana kualitas individu makin berkurang dan menopause yaitu dimulainya peristiwa menopause. Istilah menopause digunakan untuk menyatakan suatu perubahan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30 hidup dan pada saat itulah seorang wanita mengalami penghentian fungsi reproduksinya, hingga periode terakhir masa haid. Pada masa menopause, berhentinya menstruasi akan didahului oleh periode haid yang memiliki siklus tidak teratur. Terjadinya menopause disebabkan adanya perubahan pada sistem kelenjar endokrin dan menurunnya hormone estrogen. (Kasdu, 2002). Menurut Pakasi (2002) & Baziad (2003) mengungkapkan akibat dari menurunnya hormon estrogen akan memberikan ketidaknyamanan pada organ tubuh. Gangguan tersebut dibagi menjadi gangguan jangka pendek dan jangka panjang. Gangguan jangka pendek meliputi : (a). Gejala vasomatorik, yaitu hot flushes, jantung berdebar, kepala sakit, gejala psikologis yaitu gelisah, mudah marah, perubahan perilaku, depresi, dan gangguan libido. (b). Gejala urogenital yaitu vagina kering, keputihan, gatal pada vagina, iritasi pada vagina, inkontinensia urine, gejala pada kulit yaitu kering, dan keriput. (c). Gejala metabolisme yaitu, kolestrol tinggi, HDL turun, LDL naik, termasuk ketidaknyamanan dalam aspek seksualitas. Gangguan jangka panjang meliputi osteoporosis, penyakit jantung coroner, ateroklerosis, stroke sampai kanker usus. Berdasarkan uraian di atas, pengertian menopause dalam penelitian ini adalah masa terhentinya haid atau menstruasi yang terjadi dalam rentang usia 40-55 tahun. Hal ini dikarenakan terjadinya perubahan hormon yaitu penurunan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31 produksi hormon estrogen yang ditandai dengan berbagai perubahan fisik maupun psikologis. b. Tahap-Tahap Masa Menopause Kartono (2002) mengemukakan ada dua tahap yang dilalui wanita pada masa menopause, yaitu : 1). Pramenopause, merupakan masa peralihan antara masa reproduksi. Biasanya fase ini berlangsung sekitar 2-8 tahun dan ditandai dengan haid yang mulai tidak teratur (Greendale,1999). Pada tahap ini wanita mengingkari ketuaannya dan ingin mengulangi kembali pola kebiasaan di masa muda. 2). Menopause, merupakan fase paling sulit bagi wanita terkait dengan perubahan hormon dalam tubuh wanita dan sejumlah gejala fisik dan psikis mulai muncul pada fase ini ( Papalia, Olds, dan Feldman, 2008). Pada tahap ini, wanita tidak mendapatkan haid selama satu tahun penuh (Kartono, 2002). Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tahap menopause pada wanita terdiri dari 2 tahapan yaitu pramenopause dan menopause. Pramenopause merupakan masa peralihan yang ditandai dengan haid/menstruasi yang tidak teratur. Berikutnya menopause adalah fase dimana gejala menopause mulai muncul. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32 c. Gejala-gejala Menopause Menurut Kartono (2002), adapun gejala-gejala pada masa menopause, yaitu : a. Suasana hati yaitu keadaan yang menunjukkan ketidaktenangan psikis, seperti cemas, mudah marah, mudah curiga, mudah tersinggung dan perasaan sangat tegang. b. Keadaan pikiran dan perilaku yang tidak menentu, seperti khawatir, sukar konsentrasi, takut akan ancaman, keras kepala, pelupa, memandang diri sangat sensitif, gelisah, gugup, dan merasa tidak berdaya. c. Reaksi-reaksi biologis yang tidak terkendali, seperti berkeringat, gemetar, pusing, berdebar-debar, mual, menstruasi tidak lancar, menstruasi berhenti, mengalami gangguan pencernaan, perubahan pada hasrat seksual, dan terganggunya kemampuan orgasme. d. Keluhan, seperti gejolak panas (Hot flushes), jantung berdebar, kepala sakit, vagina kering, keputihan, gatal pada vagina, iritasi pada vagina, obesitas, gangguan pencernaan, inkontinensia urine, dan gejala pada kulit yaitu kering, dan keriput (Baziad, 2003). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33 3. Pengertian Kecemasan Terhadap Menopause Kecemasan adalah suatu kekhawatiran akan keadaan yang tidak menyenangkan dan tidak jelas sumbernya. Kecemasan ini menyebabkan individu merasa takut, cemas, khawatir dan mengakibatkan perubahan fisik maupun psikologis pada tubuh. Kecemasan yang muncul pada wanita yang menghadapi menopause dihubungkan dengan adanya kekhawatiran dalam menghadapi suatu situasi yang sebelumnya tidak pernah dialami. Menopause adalah berhentinya haid atau menstruasi. Hal ini terjadi akibat perubahan hormon yaitu penurunan produksi hormon estrogen. Masa menopause sering dianggap sebagai krisis dalam kehidupan wanita, karena masa ini terjadi perubahan pada tubuh wanita yang disebabkan oleh aktivitas hormonal. Pada masa ini wanita akan menghadapi menopause dalam rentang usia 40-55 tahun (Mappiare,1983). Selain itu, terjadi perubahan hormonal pada wanita yang menimbulkan pengaruh psikologis bagi yang mengalaminya. Wanita yang menghadapi masa menopause akan mengalami semacam pertentangan akibat gejala-gejala yang muncul dan ketakutan akan hilangnya fungsi kewanitaannya sehingga menimbulkan kecemasan yang berlebihan (Ibrahim, 2002). Berdasarkan uraian diatas, dalam penelitian ini kecemasan terhadap menopause dapat diartikan sebagai suatu kondisi psikologis atau perasaanperasaan yang tidak menyenangkan dan mengancam pada wanita yang sedang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34 menghadapi masa menopause, yaitu suatu masa dimana wanita secara bertahap tidak lagi dapat haid dan berakhirnya era reproduksi. Pada penelitian ini, wanita menganggap masa menopause sebagai suatu ancaman terhadap fungsi kewanitaannya sehingga menimbulkan kcemasan. 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Terhadap Menopause Secara Umum, Thalis (1992) menjelaskan kecemasan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu : a. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang muncul dalam diri individu. Kecemasan muncul karena individu mengalami hambatan untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan, sehingga individu merasa dirinya tidak mampu, rendah diri, merasa bersalah, dan tidak percaya diri. Pada faktor internal yang mempengaruhi kecemasan terhadap menopause pada wanita yaitu adanya rasa tidak percaya diri dalam menghadapi penurunannya fungsi reproduksinya, merasa tidak menarik secara fisik, dan menurunnya fungsi seksual (Kartono, 2002). Selain itu, faktor internal yang mempengaruhi kecemasan terhadap menopause yaitu kecemasan berkaitan dengan perubahan fisik yang dialami. Perubahan fisik tersebut meliputi ketidakteraturan haid, penyempitan pembuluh darah, keluhan pada vagina, dan perubahan bentuk tubuh. Perubahan bentuk PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35 tubuh dirasakan sebagai ancaman yang membuat dirinya kehilangan daya tarik (Kartono, 2002 & Zuccalo, 2006). Kecemasan muncul berkaitan dengan gejala-gejala menopause juga turut mempengaruhi individu dalam menghadapi menopause. Wanita merasa cemas dan bingung ketika mengalami suasana hati yang berubah, mudah tersinggung dan depresi dengan perubahan hormonal. Terutama gejala menurunnya gairah seksual, sebagian besar wanita mengalami kecemasan bahwa dirinya tidak lagi bisa membahagiakan dan melayani suami dengan baik (Mc Carthy, 2006). Faktor internal lainnya yaitu kecemasan yang timbul dalam diri indivdu terkait dengan penyakit usia lanjut. Seiring berkurangnya hormon estrogen dapat menimbulkan gangguan penyakit, seperti penyakit cardiovascular dan osteoporosis. Hal ini akan menimbulkan kecemasan bagi para wanita usia dewasa tengah yang sedang mengalami menopause (Zuccalo,2006). b. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar. Kecemasan timbul akibat lingkungan sosial tidak memberikan kebutuhan yang diharapkan individu seperti kritikan orang lain, kehangatan dan penghargaan yang mengakibatkan timbulnya penolakan sosial. Pada faktor eksternal kecemasan terhadap menopause yang dialami wanita yaitu budaya, lingkungan sosial, dan mitos seputar menopause yang mengatakan wanita yang mengalami menopause PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36 sudah tua, tidak menarik lagi, menurunnya fungsi seksual yang berpengaruh terhadap kepuasan seksual (Aprillia 2007 & Kartono, 2002). Berdasarkan uraian diatas, kecemasan dalam menghadapi menopause adalah kecemasan yang bersumber dari datangnya masa menopause yang dianggap sebagai ancaman. Pada penelitian ini faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan terhadap menopause yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri wanita meliputi perubahan fisik dan psikis. Perubahan fisik yaitu perubahan yang terjadi yang dianggap sebagai suatu ancaman pada diri individu yang mengakibatkan kurangnya kepercayaan diri. Perubahan psikis yaitu gejalagejala menopause yang dialami yang memberikan pengaruh pada hasrat seksual. Sedangkan, faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari mitos seputar menopause yang mengakibatkan kecemasan dan berpengaruh pada kepuasan seksual. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37 C. Hubungan Kepuasan Seksual dengan Kecemasan Terhadap Menopause Setiap wanita tentu akan menghadapi masa menopause, meskipun menopause tejadi di usia yang berbeda. Umumnya, wanita akan menghadapi masa menopause dalam rentang usia 40-55 tahun (Kuntjoro,2002). Menopause sendiri merupakan berhentinya menstruasi yang secara alamiah akan dialami oleh wanita. Walaupun menopause bukan suatu penyakit melainkan suatu tahap perkembangan, menopause sangat berhubungan dengan kesehatan terutama fungsi reproduksi wanita yang akan mempengaruhi kecemasan pada wanita dalam kepuasan seksual. Terjadinya menopause menyebabkan menurunnya atau terhentinya produksi hormon estrogen, sehingga dapat menimbulkan berbagai masalah. Selain itu, pada masa menopause wanita akan mengalami perubahanperubahan, baik perubahan fisik dan perubahan psikis yang keseluruhannya saling tekait satu dengan lainnya. Wanita yang menghadapi menopause mengalami perubahan fisik yang mengakibatkan penurunnya fungsi reproduksi seperti ketidakteraturan haid, penyempitan pembuluh darah, keluhan pada vagina, dan perubahan bentuk tubuh (Kartono, 2002). Pada wanita menopause menurunnya fungsi reproduksi yang diikuti menurunnya fungsi seksual sering dihubungkan dengan pemenuhan kebutuhan dan kepuasan seksualnya. Wanita yang menghadapi menopause akan menghadapi perubahan hasrat seksual karena keringat yang terus-menerus mengucur, gangguan tidur, dan aktivitas seksual yang dirasa membutuhkan energi. Selain itu, masalah menopause juga membuat kecemasan pada wanita. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38 Wanita yang menghadapi menopause takut akan kehilangan kewanitaannya, kehilangan nafsu dan kemampuan koitus, dan kehilangan rasa cinta sang suami. Ketidakmampuan wanita menopause menghadapi tekanan atau konflik akibat perubahan fisik dapat menimbulkan masalah psikologi meliputi perasaan takut, cemas, mudah tersinggung, gelisah, malas, merasa tidak berdaya, merasa kurang percaya diri, merasa tidak menarik, marah dan sebagainya. Wanita yang juga tidak siap atau tidak mampu mengendalikan perubahan yang terjadi akan mengalami kecemasan yang dapat mempengaruhi hubungan seksual dengan pasangannya. Hubungan seksual tidak sekedar ditunjukkan untuk reproduksi melainkan juga untuk memenuhi kebutuhan psikologis dasar individu yang jika terpenuhi akan muncul perasaan puas, bahagia, nyaman, tenteram, dan mengalirkan energi baru dalam tubuh (Prawirogardjo, 2009). Perasaan cemas yang dialami wanita menopause juga turut terkait dengan kepuasan seksualnya. Kepuasan seksual sendiri merupakan bentuk kedekatan seksual mencakup pikiran dan perasaan seseorang terhadap pasangan dalam pemenuhan, harapan dan kualitas hubungan seksualnya dengan pasangannya. Pada wanita menopause, keterbukaan dalam kepuasan seksual, yaitu kemampuan individu untuk berterus terang terhadap pasangan mempengaruhi kualitas hubungan pada pasangan, dimana apabila tidak adanya keterbukaan maka akan menimbulkan kecemasan. Aspek selanjutnya, komunikasi meliputi kemampuan mengkomunikasikan hubungan seksual dengan pasangan. Pada PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39 wanita menopause, ketidakpuasan seksual terhadap pasangan karena adanya kesenjangan komunikasi dapat menimbulkan kebosanan atau kurang tanggapan seksual serta masalah-masalah lain yang muncul seperti kecemasan ketika berhubungan seksual. Hal ini terjadi karena perubahan-perubahan yang terjadi selama masa menopause dan keluhan-keluhan menopause terkait seksualitas yang dialami tidak dikomununikasikan, sehingga dapat menjadikan tidak tercapainya kepuasan seksual yang mengakibatkan pasangan akan mencari kenikmatan lain. Komunikasi yang baik dan intim bersama pasangan akan meningkatkan kualitas kepuasan seksual serta meningkatkan kepuasan hubungan yang dijalin secara menyeluruh sehingga dapat mengurangi kecemasan wanita yang menghadapi menopause dengan segala perubahan-perubahan baik fisik maupun psikologis yang dialaminya. Selain itu, kedekatan emosional yaitu hubungan timbal balik akan perasaan terhadap pasangan. Perasaan-perasaan tersebut dapat mengurangi kecemasan pada wanita yang menghadapi menopause yang dapat memberikan dan meningkatkan kepuasan seksual. Kedekatan emosional ini seperti perasaan marah dan cinta. Perasaan marah pada pasangan dapat menimbulkan ketidakpuasan seksual pada diri sendiri maupun pada pasangan. Perasaan mencintai pasangan dan dicintai pasangan akan membuat hubungan seks yang dilakukan memberikan pengaruh positif pada kepuasan seksual (Barrienttos & Paez, 2006). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40 Berdasarkan uraian di atas, terdapat dinamika hubungan pada kecemasan terhadap menopause dan kepuasan seksual. Kecemasan terhadap menopause dan kepuasan seksual dapat dilihat sebagai hal yang saling terkait. Ketidakmampuan atau ketidaksiapan menghadapi menopause secara positif dapat menyebabkan rendahnya kepuasan seksual yang mengakibatkan kecemasan. Kecemasan ini menyebabkan ketidakmampuan atau ketidaksiapan yang menimbulkan semakin rendah kepuasan seksual. Hal ini berarti kepuasan seksual akan semakin turun. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41 D. Bagan Hubungan Kepuasan Seksual dengan Kecemasan Terhadap Menopause Kecemasan pada wanita menopause Tinggi Rendah  Adanya keterbukaan masalah seksual yang dialami pada masa menopause dengan pasangan  Tidak ada keterbukaan masalah seksual yang dialami pada pasangan  Terjalinnya komunikasi yang baik dan intim bersama pasangan  Kurang memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik  Adanya kedekatan emosional yang baik dan hubungan timbal balik yang dirasakan  Tidak adanya kedekatan emosial pada pasangan Kepuasan seksual rendah Kepuasan seksual tinggi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42 E. Hipotesis Ada korelasi negatif antara kepuasan seksual dengan kecemasan terhadap menopause, dimana semakin tinggi kepuasan seksual yang dialami individu maka semakin rendah kecemasan terhadap menopause yang dirasakan, begitu pula sebaliknya. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian korelasional. Hal ini dikarenakan peneliti ingin menguji hubungan antara kepuasan seksual dengan kecemasan terhadap menopause. B. Identifikasi Variabel 1. Variabel X : Kepuasan seksual 2. Variabel Y : Kecemasan terhadap menopause C. Definisi Operasional 1. Kepuasan Seksual : Kepuasan seksual merupakan bentuk evaluasi atau penelitian subjektif baik positif maupun negatif yang mencakup pikiran dan perasaan seseorang terhadap pasangan dalam pemenuhan, harapan dan kualitas hubungan seksualnya dengan pasangan. Tinggi rendahnya kepuasan seksual seseorang akan diwakili dengan skor kepuasan seksual yang diukur menggunakan angket yang dibuat berdasarkan aspek-aspeknya yaitu keterbukaan adalah kemampuan individu untuk berterus terang terhadap pasangan. Berikutnya adalah komunikasi meliputi kemampuan mengkomunikasikan hubungan seksual bersama pasangan. 43 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44 Serta, kedekatan emosional yaitu hubungan timbal balik akan perasaan terhadap pasangan. Perasaan-perasaan tersebut dapat mengurangi kecemasan pada individu yang dapat memberikan dan meningkatkan kepuasan seksual. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka akan semakin tinggi pula kepuasan seksual pada individu. 2. Kecemasan terhadap menopause : kecemasan terhadap menopause merupakan suatu kondisi psikologis atau perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan pada wanita yang sedang menghadapi masa menopause, dimana wanita secara bertahap tidak lagi dapat haid dan berakhirnya era reproduksi. Kecemasan terhadap menopause dalam penelitian ini diwakili dengan skor kecemasan terhadap menopause. Untuk mengukur kecemasan terhadap menopause ini akan digunakan angket yang dibuat berdasarkan gejala menopause. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek maka semakin tinggi kecemasan dialami oleh subjek dalam menghadapi menopause, sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah pula kecemasan yang dialami oleh subjek dalam menghadapi menopause. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45 D. Subjek Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita premenopause dan menopause di Indonesia. Kriteria populasi yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu : 1. Wanita berusia 40-55 tahun 2. Menikah 3. Sedang memasuki masa menopause, baik premenopause dan menopause 4. Masih memiliki pasangan yang hidup. Hal ini dilakukan terkait pengisian skala kepuasan seksual. 2. Metode Sampling Subjek penelitian ini adalah wanita usia dewasa madya yang sedang memasuki masa menopause. Masa menopause sendiri terdiri dari dua tahapan yaitu premenopause dan menopause. Namun karena keterbatasan peneliti, peneliti menggunakan teknik snowball sampling. Snowball sampling didasarkan pengambilan sampel dengan menentukan sampel pertama. Sampel berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari sampel pertama, sampel ketiga berdasarkan informasi dari sampel kedua, dan seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin besar (Sugiyono, 2011). Pemilihan subjek dilakukan dengan cara, subjek mencentang pilihan kriteria populasi yang disediakan dalam skala. Penelitian dilaksanakan di PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46 daerah Yogyakarta dengan alasan kemudahan mengingat peneliti berdomisili di daerah tersebut. E. Instrumen Penelitian Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan skala. Skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala kepuasan seksual dan skala kecemasan terhadap menopause. 1. Skala Kepuasan seksual Pengumpulan data menggunakan skala kepuasan seksual yang diberikan pada subjek penelitian. Skala ini digunakan untuk mengungkap kepuasan seksual. Skala ini disusun oleh peneliti berdasarkan pada aspek-aspek kepuasan seksul. Penyusunan skala menggunakan model skala Likert dengan metode Summated Ratting yang dimodifikasi menjadi 4 (empat) alternatif jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Hal ini dilakukan untuk menghindari kecenderungan menjawab pernyataan dengan alternatif jawaban yang bersifat ragu-ragu. Skala kepuasan seksual terdiri dari dua jenis pernyataan yaitu favorabel dan unfavorabel. Pernyataan favorabel berisi pernyataan yang mendukung atau menunjukkan ciri atribut yang akan diukur. Pernyataan unfavorabel adalah pernyataan yang isinya tidak mendukung atau tidak menunjukkan ciri atribut yang akan diukur. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47 2. Skala Kecemasan Terhadap Menopause Pengumpulan data menggunakan skala kecemasan terhadap menopause yang diberikan pada subjek penelitian. Skala ini digunakan untuk mengungkap kecemasan pada wanita menopause. Skala disusun oleh peneliti berdasarkan gejala kecemasan terhadap menopause. Penyusunan skala menggunakan model skala Likert dengan metode Summated Ratting yang dimodifikasi menjadi 4 (empat) alternatif jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Hal ini dilakukan untuk menghindari kecenderungan menjawab pernyataan dengan alternatif jawaban yang bersifat ragu-ragu. Skala kecemasan terhadap menopause terdiri dua jenis pernyataan yaitu favorabel dan unfavorabel. Pernyataan favorabel berisi pernyataan yang mendukung atau menunjukkan ciri atribut yang akan diukur. Pernyataan unfavorabel adalah pernyataan yang isinya tidak mendukung atau tidak menunjukkan ciri atribut yang akan diukur. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48 Tabel 1 Blueprint Skala Kepuasan Seksual Sebelum Uji Coba No Aspek Kepuasan Favorable Unfavorable Jumlah Bobot Seksual 1. Keterbukaan 9 9 18 29% 2. Komunikasi 12 12 24 39% 3. Kedekatan emosional 10 10 20 32% Total 31 31 62 100% Tabel 2 Blueprint Skala Kepuasan Seksual Setelah Uji Coba No Aspek Kepuasan Favorable Unfavorable Jumlah Bobot 1, 3*, 5, 7*, 9*, 2*, 4*, 6, 8*, 10*, 6 21% 11,13, 15*, 17* 12*, 14, 16*, 18* 19,21,23,25,27*, 20,22*,24,26*,28, 14 48% 29*,31,33,35,37, 30,32*,34*,36,38* 39,41* 40*,42* Kedekatan 43,45,47,49,51 44*,46*,48*,50,52* 9 31% emosional 53,55*,57,59,61* 54*,56*,58*,60*,62* Total 21 8 29 100% Seksual 1. 2. 3. Keterbukaan Komunikasi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49 Tabel 3 Blueprint Skala Kecemasan Terhadap Menopause Sebelum Uji Coba No Gejala Kecemasan Favorable Unfavorable Jumlah Bobot 1. Gejala Fisik 15 15 30 50% 2. Gejala Psikologis 15 15 30 50% Total 30 30 60 100% Tabel 4 Blueprint Skala Kecemasan Terhadap Menopause Setelah Uji Coba No Gejala Favorable Unfavorable Jumlah Bobot 1,3,5,7*,9*, 2,4,6*,8*,10, 17 42% 11,13*,15,17*,19, 12,14,16*,18*,20*, 21*,23*,25,26,28 22,24,27*,29*,30 Gejala 31,33,35*,37,39*, 32*,34,36,38,40, 23 58% Psikologis 41,43*,45*,47,49*, 42,44,46,48,50, 51,53,55*,57,59 52,54,56,58,60 18 22 40 100% Kecemasan 1. 2. Gejala Fisik Total PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50 3. Cara Pemberian Skor Penskoran pada kedua skala bergerak dari skor satu sampai empat, dilakukan dengan cara : Tabel 5 Skor Favorabel Aitem Favorabel Variasi respon Skor Sangat Sesuai (SS) 4 Sesuai (S) 3 Tidak Sesuai (TS) 2 Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 Tabel 6 Skor Unfavorabel Aitem Unfavorabel Variasi respon Skor Sangat Sesuai (SS) 1 Sesuai (S) 2 Tidak Sesuai (TS) 3 Sangat Tidak Sesuai (STS) 4 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51 F. Validitas, Reliabilitas, dan Seleksi Aitem 1. Validitas Validitas adalah ketepatan skala dalam mengukur atau meneliti apa yang ingin diukur. Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat tersebut mampu memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar, 2010). Validitas yang diukur dalam kedua skala adalah menggunakan validitas isi. Validitas dilakukan dengan cara membandingkan definisi operasional dengan indikator-indikator yang kemudian dijabarkan dalam aitem-aitem (Sugiyono, 2011). Peneliti juga melakukan uji validitas isi pada skala yang dilakukan oleh professional judgement atau orang yang dianggap ahli dalam masalah atribut yang hendak diukur (Azwar, 2010). 2. Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya. Artinya, apabila alat ukur digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Pada skala kepuasan seksual dan skala kecemasan terhadap menopause teknik yang digunakan untuk mengukur indeks reliabilitas konsistensi internal adalah dengan cronbach‘s alpha. Penelitian ini menggunakan skala atau cronbach’s alpha menggunakan aplikasi SPSS for Windows versi 15.00. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (rxx”) yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin mendekati angka 1,00 koefisien reliabilitasnya semakin tinggi, sebaliknya semakin PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52 mendekati angka 0 berarti koefisien reliabilitasnya semakin rendah (Azwar, 2010). Pendekatan ini dilakukan karena memiliki nilai praktis dan tingkat efisiensi yang tinggi, dimana peneliti hanya menggunakan satu bentuk tes yang dikenakan satu kali saja pada sekelompok subjek (single-trial administration). Koefisien reliabilitas untuk skala kepuasan seksual adalah sebesar 0,793. Besarnya nilai koefisien tersebut menunjukkan bahwa skala kepuasan seksual dalam penelitian ini dapat diterima dan reliabel. Tabel 7 Hasil try out untuk skala kepuasan seksual Reliability Statistics Cronbach’s Alpha N of Items .793 62 Koefisien reliabilitas untuk skala kecemasan terhadap menopause adalah sebesar 0,891. Besar nilai koefisien tersebut menunjukkan bahwa skala kecemasan terhadap menopause dalam penelitian ini memiliki reliabilitas yang baik. Tabel 8 Hasil try out untuk skala kecemasan terhadap menopause Reliability Statistics Cronbach’s Alpha N of Items .891 60 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53 3. Seleksi Aitem Seleksi aitem dilakukan untuk mengoreksi apakah aitem-aitem yang telah ditulis dengan cara benar tersebut pada kenyataannya memang sudah berfungsi dengan baik untuk mengukur suatu atribut tertentu (Azwar, 2010). Kriteria pemilihan aitem berdasar korelasi aitem total, digunakan batasan rix ≥ 0.30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30 daya pembedanya dianggap memuaskan sedangkan koefisien korelasi dibawah 0.30 akan digugurkan. Apabila aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi sama atau lebih besar dari 0.30 jumlahnya melebihi aitem yang di rencanakan untuk dijadikan skala maka kita dapat memilih aitem yang memiliki daya diskriminasi tertinggi (Azwar, 2010). Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi Product Momen Pearson dengan bantuan SPSS versi 15.0 for windows menggunakan taraf signifikasi 0,05. Analisis korelasi dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan antara variabel X yaitu kepuasan seksual dan variabel Y yaitu kecemasan terhadap menopause serta mengetahui seberapa besar signifikkan hubungan yang terjadi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mempersiapkan alat ukur yaitu berupa skala kepuasan seksual dan skala kecemasan terhadap menopause yang dibuat sendiri. Setelah kedua skala siap, peneliti mencari subjek yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Waktu yang dibutuhkan peneliti untuk melakukan penelitian yang diawali dengan uji coba sampai penelitian sebenarnya adalah 3 minggu 5 hari, dimulai dari tanggal 16 September 2015 sampai 12 Oktober 2015. Peneliti mensosialisasikan penelitian yang akan dilakukan melalui pendekatan personal dengan beberapa subjek. Peneliti memutuskan untuk mengambil data tryout (uji coba) dengan menitipkan kuisoner kepada empat orang subjek yang dipercaya untuk meneruskan kuisoner tersebut ke sampel berikutnya dan beberapa minggu kemudian peneliti mengambil hasil dari ke empat subjek. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui kelayakan kuisoner bila dipergunakan sebagai intrumen pengambilan data. Dengan demikian, jumlah subjek yang terlibat dalam uji coba menjadi 40 subjek. 2. Pelaksanaan Penelitian Pada saat pengambilan data, peneliti menyebar kuisoner sebanyak 100 eksemplar, 100 eksemplar tersebut diberikan kepada empat sampel yang dipercaya 54 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55 untuk meneruskan ke sampel berikutnya. Akan tetapi, kuisoner yang kembali 94 eksemplar dan dari jumlah tersebut 90 eksemplar yang dapat di analisis. Sebanyak 6 ekspemplar kuisoner tidak kembali dan 4 eksemplar tidak di ikutsertakan dalam analisis karena tidak diisi secara lengkap. B. Data Penelitian 1. Data Demografis Subjek Subjek penelitian memiliki kriteria diantaranya adalah usia wanita dewasa yaitu 40-55 tahun dengan asumsi dan teori yang menyatakan bahwa pada rentang usia tersebut wanita mulai menghadapi masa menopause. Selain itu, peneliti juga memasukan data tambahan yaitu, pendidikan terakhir, status pernikahan, pengetahuan akan kesadaran menopause, dan tahap menopause. Berikut ini merupakan tabel data deskripsi demografi subjek penelitian berdasarkan usia. Tabel 9 Deskripsi data usia subjek penelitian N=90 Karakteristik Usia Jumlah Presentase 40-50 55 61% 51-55 35 39% PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56 Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 55 subjek (61%) yang berada pada karakteristik usia 40-50 tahun dan 35 subjek (39%) yang berada pada karakteristik usia 51-55 tahun. Berikut ini merupakan tabel data deskripsi demografi subjek berdasarkan pendidikan terakhir. Tabel 10 Data pendidikan terakhir subjek penelitian N=90 Pendidikan terakhir Jumlah Presentase SD 2 2% SMP 2 2% SMA 33 37% DI 3 3% DII 2 2% DIII 11 12% S1 35 40% S2 2 2% Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 2 subjek dengan pendidikan terakhir SD, SMP, DII, dan S2 (2%). Tiga subjek (3%) dengan pendidikan terakhir DI. Sebelas subjek (12%) dengan pendidikan terakhir DIII. Selain itu, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57 terdapat 33 subjek (37%) dengan pendidikan terakhir SMA. Sebagian besar sisanya yaitu 35 subjek (40%) dengan pendidikan terakhir S1. Berikut ini merupakan tabel data deskripsi demografi subjek berdasarkan status pernikahan. Tabel 11 Data status pernikahan subjek penelitian N=90 Status Pernikahan Jumlah Presentase Menikah 90 100% Tabel 11 di atas menunjukkan bahwa terdapat 90 subjek (100%) yang berstatus menikah dan memiliki suami. Berikut ini merupakan tabel data deskripsi demografi subjek berdasarkan pengetahuan kondisi menopause. Tabel 12 Data pengetahuan kondisi menopause subjek penelitian N=90 Pengetahuan Kondisi Jumlah Presentase Tahu 79 88% Tidak Tahu 11 12% Menopause PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58 Dari tabel di atas, terlihat bahwa terdapat 11 subjek (12%) yang tidak tahu dengan kondisi mereka yang memasuki masa menopause dan 79 subjek (88%) yang sadar dan mengetahui kondisi mereka yang memasuki masa menopause. Berikut ini merupakan tabel data deskripsi demografi subjek berdasarkan gejala pada tahap menopause. Tabel 13 Data gejala pada tahap menopause subjek penelitian N=90 Tahap Menopause Jumlah Presentase Pramenopause 60 67% Menopause 30 33% Tabel 13 di atas menunjukkan bahwa terdapat 60 subjek (67%) memasuki tahap pramenopause dan sisanya 30 subjek (33%) yang memasuki tahap menopause. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59 2. Deskripsi Data Subjek Berdasarkan data yang diperoleh, dilakukan analisis data yang digunakan sebagai dasar pengujian hipotesis. Berikut adalah data penelitian hipotetik dan data empirik skala kepuasan seksual dan kecemasan terhadap menopause. Tabel 14 Data Penelitian N=90 Variabel Data hipotetik M skor Data empirik SD max min M skor SD Max min Kepuasan Seksual 72.5 116 29 14.5 83.74 113 61 11.279 Kecemasan terhadap 100 160 40 20 86.06 113 44 13.001 Menopause a. Kepuasan Seksual Skala kepuasan seksual terdiri dari 29 aitem sehingga didapat skor hipotetik minimal yang diperoleh subjek adalah 29 dan skor hipotetik maksimal yang diperoleh subjek adalah 116, rerata hipotetik sebesar (116+29): 2 = 72.5, jarak sebaran hipotetik 116-29= 87, dan standar deviasi yaitu 87:6= 14.5. Berdasarkan hasil analisis One Sample T-Test, didapat hasil bahwa mean empirik lebih tinggi daripada mean hipotetik dan p= 0.000 artinya secara PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60 signifikan berbeda dari mean hipotetik. Hal ini berarti kepuasan seksual yang diterima subjek secara keseluruhan tinggi. b. Kecemasan terhadap Menopause Skala kecemasan terhadap menopause terdiri dari 40 aitem sehingga didapat skor hipotetik minimal yang diperoleh subjek adalah 40 dan skor hipotetik maksimal yang diperoleh subjek adalah 160 rerata hipotetik sebesar (160+40): 2 = 100, jarak sebaran hipotetik 160-40= 120, dan standar deviasi yaitu 120:6= 20. Berdasarkan hasil analisis One Sample T-Test, didapat hasil bahwa mean empirik lebih rendah daripada mean hipotetik dan p= 0.000 artinya secara signifikan berbeda dari mean hipotetik. Hal ini berarti kecemasan terhadap menopause secara keseluruhan dalam kategori ringan. C. Uji Asumsi 1. Uji Normalitas Uji normalitas menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov Z yang bertujuan untuk melihat sebaran data terdistribusi normal atau tidak. Jika p>0,05 maka dapat dikatakan data terdistribusi normal ( Priyatno, 2012). Hasil uji normalitas pada skala kepuasan seksual adalah 0,713. Maka sebaran kepuasan seksual dinyatakan normal. Hasil uji normalitas pada skala PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61 kecemasan terhadap menopause adalah 0.137. Hal ini berarti sebaran kecemasan terhadap menopause dapat dinyatakan terdistribusi normal. Tabel 15 Uji normalitas kepuasan seksual dan kecemasan terhadap menopause Normality Tests Kolmogorov- Smirnov Z Sig. Keterangan Kepuasan Seksual .713 Normal Kecemasan terhadap Menopause .137 Normal 2. Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan menggunakan Anova Test of Linierity untuk melihat apakah kedua sampel berhubungan secara linear atau tidak. Hasil uji dikatakan linear jika linearity p < 0.05. Berdasarkan hasil perhitungan maka didapatkan p <0.05. Hal ini berarti hubungan variabel dapat diasumsikan linear. Tabel 16 Uji Linearitas Variabel ANOVA Table Kecemasan_menghadapi_menopause* Between Kepuasan_seksual Groups (Combined) Linearity Sig. Ket .000 - .000 Linear PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62 3. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan setelah melakukan uji normalitas dan uji linearitas. Penghitungan uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan korelasi Product Momen Pearson dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 15 Hipotesis awal penelitian ini menyatakan bahwa ada korelasi negatif antara kepuasan seksual dengan kecemasan terhadap menopause, dimana semakin tinggi kepuasan seksual yang dialami individu maka semakin rendah kecemasan terhadap menopause yang dirasakan, begitu pula sebaliknya. Tabel 17 Hasil Analisis Korelasi Correlations Kecemasan Kepuasan terhadap Seksual Kepuasan Pearson Correlation Seksual Menopause 1 Sig. (2-tailed) N Kecemasan -.457(**) .000 90 90 -.457(**) 1 Pearson Correlation Menghadapi Menopause Sig. (2-tailed) N .000 90 90 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63 Berdasarkan hasil analisis, diperoleh koefisien korelasi antara kedua variabel sebesar r= -0,457 dengan nilai p= 0,00 (signifikasi two-tailed) yang berarti nilai p lebih kecil dari 0,05 (p<0.05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara kepuasan seksual dan kecemasan terhadap menopause. Hal ini berarti jika kepuasan seksual rendah maka subjek mempunyai kecenderungan untuk memiliki kecemasan terhadap menopause yang tinggi, begitu pula sebaliknya. Berdasarkan nilai r= -0,457 dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat korelasi dan kekuatan hubungan variabel berada dalam tingkat korelasi cukup. Hasil r2 = 0.208 menunjukkan kontribusi kepuasan seksual sebesar 20,8% terhadap kepuasan menghadapi menopause. D. Pembahasan Hasil uji hipotesis dengan menggunakan Product Momen Pearson menunjukkan ada hubungan negatif yang signifikan antara kepuasan seksual dan kecemasan terhadap menopause. Hal ini diketahui dari koefisien korelasi sebesar 0,457 dengan signifikasi 0,000 (p<0,05). Semakin seseorang memiliki kepuasan seksual tinggi maka kecemasan terhadap menopause yang dialami semakin rendah dan bila seseorang memiliki kepuasan seksual yang rendah maka akan semakin tinggi kecemasan terhadap menopause yang akan dialaminya. Subjek dalam penelitian ini adalah wanita berusia antara 40-55 tahun. Subjek dibagi menjadi dua kateristik usia. Hal ini berdasarkan menopause dialami di usia paruh baya, yang biasanya mulai terjadi di usia empat puluhan, dimana pada usia PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64 tersebut wanita memasuki gejala awal menopause sampai berakhirnya menstruasi yang terjadi di awal usia lima puluhan (Santrock, 2002). Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata subjek memiliki tingkat kepuasan seksual dalam kategori tinggi dan kecemasan dalam menghadapi menopause dalam kategori sedang . Kepuasan seksual dalam kategori tinggi menunjukkan bahwa pada masa menopause, wanita mampu terbuka, menjalin komunikasi yang baik dan memiliki kedekatan emosional yang baik kepada pasangan terkait masalah yang dialami saat menopause (Byers, 1999). Hal lainnya menunjukkan bahwa pada wanita yang memasuki masa menopause memang mengalami kecemasan, namun tingkat kecemasan dalam kategori sedang dan tidak tergolong tinggi. Hasil penelitian ini menguatkan pendapat Kartono (2002) bahwa wanita yang menghadapi masa menopause mengalami perubahan emosi dan hormonal yang menimbulkan kecemasan diakibatkan menurunnya gairah seksual. Sehingga wanita merasa dirinya tidak lagi bisa membahagiakan dan melayani suami dengan baik (Mc Carthy, 2006). Secara umum, subjek dalam penelitian ini memiliki pendidikan yang tergolong tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang dengan status pendidikan yang lebih tinggi memiliki tingkat kepuasan seksual yang lebih tinggi dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah (Areton, 2000). Selain itu, semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi daya serap terhadap informasi sehingga informasi yang didapat dapat dipahami dengan baik (Notoatmodjo, 2003). Wanita yang berpendidikan tinggi akan lebih cepat beradaptasi dengan kondisi menopause karena mereka dapat berpikir rasional, terbuka dalam menerima PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65 informasi, dan menghasilkan sikap yang positif dalam menghadapi suatu permasalahan. Selain itu, pengetahuan yang luas dapat membentuk keyakinan dan perasaan positif terhadap menopause serta pendidikan tinggi membuat individu menjadi lebih kreatif (Suwarno, 2009). Hal ini juga dikuatkan pada hasil penelitian Nurningsih (2012) yang menunjukkan wanita yang memiliki pengetahuan yang baik menghasilkan sikap positif sehingga mengurangi keluhan saat menopause. Oleh karena itu, status pendidikan yang tinggi dianggap memiliki pengetahuan yang lebih dalam mengenai seksualitas dan pengetahuan menopause. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa secara umum subjek berstatus menikah. Menurut Byers (1995), status hubungan pasangan menikah dianggap mampu memuaskan pasangannya dalam hal seksualitas. Selain itu, hasil penelitian ini menerangkan bahwa sebagian besar subjek memasuki tahap pramenopause dan sisanya berada pada masa menopause. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahap pramenopause, wanita mengalami masa peralihan antara masa reproduksi, sehingga wanita mulai mengingkari ketuaannya yang dapat menimbulkan kecemasan. Selain itu, pada tahap menopause, wanita akan menghadapi fase paling sulit terkait dengan perubahan hormon dan sejumlah gejala fisik dan psikis yang menyebabkan menurunnya gairah seksual sehingga muncul rasa cemas (Kartono, 2002). Pada penelitian ini wanita yang menghadapi masa menopause mengalami penurunan fungsi reproduksi yang disertai menurunnya fungsi seksual yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dan kepuasan seksualnya. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66 Pada masa menopause wanita akan mengalami perubahan hasrat seksual yang dikarenakan munculnya gejala-gejala menopause seperti gejala fisik dan psikologis yang membuat aktivitas seksual dirasa membutuhkan energi lebih. Masa menopause juga membuat kecemasan pada wanita yang tidak siap menghadapinya. Hal yang juga menyebabkan kecemasan adalah saat berakhirnya sifat kewanitaan yang berkaitan dengan kepuasan seksual. Wanita pada masa menopause merasa cemas kehilangan jati sebagai wanita yang tidak dapat produktif dalam reproduksi, kehilangan nafsu dan kemampuan koitus, dan takut akan kehilangan rasa cinta sang suami. Menurut Prawirohardjo (2009), wanita yang tidak siap dan tidak mampu menghadapi masa menopause akan mengalami kecemasan yang dapat berakibat pada hubungan seksualnya. Apabila tidak tercapainya keselarasan hubungan seksual maka akan membuat salah satu pasangan atau keduanya merasakan ketidakpuasan seksual yang berimbas pada tidak harmonisnya rumah tangga (Sadarjoen, 2005). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan seksual berkorelasi dengan kecemasan terhadap menopause. Pada penelitian ini, semakin rendah kepuasan seksual yang dialami maka semakin tinggi kecemasan dalam menghadapi masa menopause. Sebaliknya semakin tinggi kepuasan seksual yang dialami pada masa menopause maka semakin rendah kecemasan terhadap masa menopause. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa hipotesis peneliti diterima. Artinya, ada korelasi negatif antara kepuasan seksual dan kecemasan terhadap masa menopause dengan koefisien r= -0.457, p=0.000 yang berarti p<0.05. Semakin tinggi kepuasan seksual yang didapat maka semakin rendah kecemasan dalam menghadapi masa menopause yang dirasakan dan semakin rendah kepuasan seksual yang di dapat maka semakin tinggi pula kecemasan terhadap masa menopause yang di alami. B. Saran 1. Bagi wanita yang sedang memasuki masa menopause, baik itu pramenopause maupun menopause dengan mengetahui kecemasan dan kepuasan seksual mereka. Kranya perlu memaksimalkan potensi yang ada pada diri, agar lebih percaya diri, mampu terbuka, dan memiliki kedekatan emosional yang baik dengan pasangan, karena selain dapat meningkatkan kualitas diri, hal ini dapat pula mengurangi kecemasan sehingga dapat memberikan kepuasan seksual dan terciptanya keharmonisan rumah tangga. 67 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68 2. Bagi para wanita dewasa tengah yang akan memasuki masa pramenopause dan menopause, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi untuk mereka agar para wanita sedini mungkin mempersiapkan diri dengan mencari informasi berkaitan dengan menopause sehingga dapat menurunkan kecemasan dalam menghadapi masa menopause. 3. Bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan hasil penelitian ini dengan lebih mendalam menggunakan metode penelitian kualitatif mengenai kepuasan seksual. Selain itu, peneliti yang akan meneliti tentang kepuasan seksual agar memperhatikan pendekatan dan rapport yang baik agar subjek lebih terbuka. Hal ini dikarenakan seksualitas merupakan hal yang sensitif dan sebagian orang masih mengganggap seksualitas sebagai hal yang tabu dan sangat privacy. 4. Bagi peneliti agar dapat mencari variabel lainnya yang dapat menurunkan kecemasan terhadap menopause seperti pengetahuan tentang menopause karena peneliti merasa pengetahuan seseorang tentang menopause perlu untuk kesiapan memasuki masa menopause sehingga dapat mengurangi kecemasan terhadap menopause. C. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan pada penelitian ini yaitu sistem pengacakan aitem yang kurang tepat sehingga setelah seleksi aitem banyak aitem yang gugur. Peneliti selanjutnya agar memperhatikan pengacakan aitem antara favorable dan unfavorable. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Agustina, 2014. Wanita Berselingkuh Bukan karena Ingin Cerai Melainkan. Kompas. Com. Di unduh 8 Maret 2015 pukul 19.57 WIB. Aprillia, Isyana. N. 2007. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Pada Wanita Perimenopause. The Indonesian Journal of Public Health. Vol. 4. No.1. Hal 35-42 Atkinson, R.I, Atkinson, R.C., & Hilgard, E.R. 1991. Pengantar Psikologi. Jakarta : Erlangga Areton, L.W. 2002. Factors in the sexual satisfaction of obese women in relationships. Electronic Journal of Human Sexuality, Vol 5, Jan. 15 Azwar, Saifuddin. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, Saifuddin. 2012. Penyusunan Skala Psikologi, Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Azwar, Saifuddin. 2011. Reliabilitas dan Validitas, Edisi 3. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Badan Pusat Statistik. 2012. Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035. Jakarta : Kementerian PPN/ Bappenas. UNFPA. Barrienttos, J. E., & Paez, D. 2006. Psychological variabels of sexual satisfaction in chile. Journal of sec & marital therapy, 32: 351-368. DOI: 10.1080/00926230600834695 Baziad, A. 2003. Endokrinologi Ginekologi. Jakarta : Media Aesculapis Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Baziad, Ali. 2009. World Menopause Day 2009 : Terapi Hormon Ringankan Gejala Menopause. Bisnisnews.com. Di unduh tanggal 15 April 2015 pukul 21.25 WIB. Butzer, B., & Campbell, L. 2008. Adult attachment, sexual satisfaction, and relationship satisfaction : a study of married couples. Personal relationships, 15 : 141-154 69 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70 Byers, E.A & Demmons. S. 1999. Sexual Satisfaction and Sexual Self- Disclosure Within Dating Relationship. The Journal of sex research. Vol 36. No. 2. h180-189 Cheung, M. W. K., Wong, P.W.C., Liu, K. Y., Yip, P.S.F., Fan, S. Y.S., Lam, T. H. 2008. A study of sexual satisfaction and frequency of sex among hongkong Chinese people. Journal of sex research, 45(2), 129-139. Dahlan, A. 1978. Wanita antara Menarche dan Menopause. Jakarta : PT. Pustaka Antara DailyNews. 2013. Women most likely to have affairs, study reveals. Diunduh 2 Mei 2015 pukul 19.39 WIB Davidson, K. D., Darling, C. A., & Norton, L. 1995. Religiosity and the sexuality of women: Sexual behavior and sexual satisfaction revisited. The Journal of Sex Research, 32(3), 235-243. Daradjat, Z. 1990. Kesehatan Mental. Jakarta : PT Gunung Agung Departemen Kesehatan RI. 2005. Terjadi Pergeseran Umur. Jakarta: Depkes DetikNews, 2012. Waspada Usia 40 Tahun Rentan Selingkuh. Diunduh 2 Mei 2015 pukul 20.08 WIB Dolinska-Zygmunt, G., & Nomejko, A. 2011. Sexual satisfaction’s contribution to a sense of quality of life in early adulthood. Polish Journal of Applied Psychology. 9(1), 65-73 Feist & Feist. 2010. Teori Kepribadian. Edisi 7 Buku 1. Jakarta : Salemba Humanika. Greendale, G. A., Lee, N. P., & Arriola, E.R. 1999. The Menopause. The Lancet. Vol. 353, 571-580. Hawari, D. 2006. Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta :BP FKUI Hurlock, E. B. 1990. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendeketan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Penerbit Erlangga Holt, A., & Lyness, K. P. 2007. Body image and sexual satisfaction: implications for couple therapy. Journal of couple & relationship therapy, Vol. 6(3). Ibrahim, Z. 2002. Psikologi Wanita. Bandung : Pustaka Hidayah PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71 Irawan, Ikrob Didik. 2010. Keterbukaan di Ranjang Kunci Kebahagian keluarga. Joglosemar. Di unduh 23 Mei 2015 pukul 20.41 WIB. Kanedi, M & Sutyarso. 2014. Effects of sexual dysfunction on female teachers performance. American Journal of Public Health Research. 2(6), pp 244247. DOI : 10.12691/ajphr-2-6-5. Kartono, K. 2002. Psikologi Wanita. Jilid 2. Wanita sebagai Ibu dan Nenek. Bandung: Penerbit Alumni. Kasdu, D. 2002. Kiat sehat dan Bahagia di Usia Menopause. Puspa Swara : Jakarta. Khotari, P. 2001. Common Sexual Problems and Solution. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Kuntjoro, Z.S. 2002. Menopause Kategori Lanjut Usia. E-Psikologi. Diunduh 8 Maret 2015 pukul 20.32 WIB. Kurniati & Rostiana. 2009. Kecemasan Wanita Menghadapi Menopause. Jurnal Psikologi. Vol. 3. No. 1. Kusumadewi. 1998. Hubungan antara Kesulitan Makan pada Anak Usia Prasekolah dengan Kecemasan Ibu di Posyandu. Jiwa, Indonesia Psychiatry Quarter. Vol. XXXI. No.4, Hal. 309-320. Kusumawardani, Devina. 2007. Kecemasan pada Wanita Menopause Ditinjau dari Dukungan Sosial Suami. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Semarang : Universitas Katolik Soegijapranata. Litzinger, S., & Gordon, K.C. 2005. Exploring relationships among communication sexual satisfaction, and marital satisfaction. Journal of sex & marital therapy. 31: 409-424. DOI : 10.1080/00926230591006719 Mappiare, A. 1983. Psikologi Orang Dewasa. Surabaya : Usaha Nasional Maspaitella,M.L. 2006. Mengatasi Gangguan Emosional Pada Wanita Menopause. Jakarta : PERMI Maramis, W. F. 1994. Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Universitas Airlangga. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72 Melaniani, Sunarnatalina. 2007. Faktor yang mempengaruhi Aktivitas Seksual pada Wanita Permenopause Studi di Kelurahan Renon Kecematan Denpasar Selatan. The Indonesian Journal of Public Health. Vol. 3. No. 3. Hal 87-93. McCarthy, T. 2006. The Prevalence of symptoms in menopausal women in the Far East.: Singapore Segment. Maturitas.Vol 19. No 191-197. Murdi, D. 2013. Antara Seks dan Kejujuran. Kompas.com. Diunduh 24 April 2015 pukul 20.46 WIB. Notoadmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nugraha, B.D. 2004. Seks Kunci Keharmonisan Keluarga. Pdpersi.co.id. Diunduh 9 Mei 2015 pukul 16.46 WIB. Nurningsih, 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan Menopase dengan Keluhan Wanita Saat Menopause di Kelurahan Cijantung Kecematan Pasar Rebo Jakarta Timur. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Nusya, Z. S. 2003. Hubungan Antara Kepuasan Perkawinan dengan Intensi Melakukan Selingkuh pada Suami. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia Offman, A., & Mattheson, K. 2005. Sexual Compatibility and sexual functioning in intimate relationships. The Canadian journal of human sexuality, 14, 31-39 Pakasi, S. L. 2002. Menopause : Masalah dan Penanggulangannya. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Palupi, Puspita. 2010. Pengalaman Seksualitas Perempuan Menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Kecematan Pasar Rebo Jakarta Timur. Tesis. Tidak Diterbitkan. Depok: Universitas Indonesia. Papalia, D. E., Olds, S. & W. Feldman D. R. 2008. Human Development : Psikologi Perkembangan Edisi ke 9. Jakarta : Kencana. Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Priyatno, D. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta : Penerbit Andi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73 Poerwandari, K. E. 2009. Pendekatan Kualitatif untuk penelitian perilaku manusia. Jakarta : Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Rachmawati, evi. 2006. Menopause Siapa Takut. Kesehatan.com. Di unduh 8 Maret 2015. Renaud, C., Byers, E.S. Pan, S. 1997. Sexual and Relationship Satisfaction in Mainland China. The Journal of Sex Research. Vol. 34. No. 4. H399-410 Rini, Kartika & Retnaningsih. 2008. Keterbukaan diri. Jurnal Psikologi. Vol 1. No.2 Rosen, RC., & Bachmann, G.A. 2008. Sexual well being, happiness, and satisfaction in women : the case for a new conseptual paradigm. Journal of sex and marital therapy, 34: 291-197. DOI : 10.1080/00926230802096234 Sadardjoen, S.S. 2005. Konflik Marital Pemahaman, Konseptual, Aktual & Alternative Solusinya. Bandung : Refika Aditama Santrock. J. W. 2002. Life Span Development (Perkembangan Masa Hidup). Jilid 2. Jakarta: Erlangga Sari, Novika. 2006. Hubungan antara Kepuasan Seksual Terhadap Perselingkuhan pada Pasangan Suami-Isteri. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia Smart, A. 2010. Bahagia di Usia Menopause. Yogyakarta: A+ Plus Books. Spencer A. Rathus, Jeffrey S, Nevid, Lois Fichner Rathus. 2008. Human Sexuality in World of Diversity. Boston : Pearson Education, Inc Spencer, C. P., Godsland, I. F., Stevenson, J.C. 1991. Is there a menopausal metabolic syndrome?. Journal of Gynaecol Endocrinol. Vol. 11: p. 341-355. Sprecher, S., & McKinney, K. 1993. Sexuality. United State of America: Sage Publications. Stuart, G. W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC Stuart, G. W. & Laraia, M.T. 2001. Prinsip dan Praktik Keperawatan Psikiatrik. Jakarta : EGC Sugianto, Mikael. 2010. Seri Belajar Cepat SPSS 18. Yogyakarta : Penerbit Andi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74 Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R n D. Bandung : Penerbit Alfabeta Sulianti, A. 2007. Buka Tabir Permasalahan Hubungan Intim pada Wanita Menopause. Skripsi. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia. Suwarno, W. 2009. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media. Takdare, M.S.A. 2009. Hubungan antara Dukungan Sosial Suami terhadap Tingkat Kecemasan Isteri dalam Menghadapi Masa Menopause. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Thallis, F. 1992. Mengatasi Rasa Cemas. Jakarta : Arca. Walgito, B. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi Offset. Zasri, Y. Y. 2012. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Kecemasan terhadap Menopause pada Ibu Usia 45-50 tahun Di Kemukiman Bebesen Kecematan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012. Fakultas Kebidanan. STIKES U’Budiyah Banda Aceh. Zuccalo, M. R. 2006. Physiopsychological Correlates in Menopause. Los Angles. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN I SKALA UJI COBA 75 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI SKALA PENELITIAN Disusun Oleh : Virlis Tonika FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 76 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77 Yogyakarta, September 2015 Kepada : Yth. Ibu-ibu yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini Dengan hormat, Saya Virlis Tonika dari Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sehubungan dengan penelitian dalam rangka tugas akhir (skripsi) yang sedang saya kerjakan, saya meminta partisipasi ibu-ibu untuk mengisi kuisioner ini. Kuisioner terdiri atas dua bagian yaitu A dan B. Setiap bagian terdiri dari sejumlah pernyataan dan anda diminta untuk menjawab dengan memilih satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan yang Anda alami atau rasakan pada alternatif jawaban. Alternatif jawaban tidak mengandung jawaban benar-salah melainkan menunjukkan kesesuaian dengan keadaan Anda terhadap pernyataan tersebut. Jawaban anda akan dirahasiakan dan akan digunakan untuk keperluan pengembangan ilmu pengetahuan Psikologi. Pastikan tidak ada satupun pernyataan yang terlewatkan. Terima kasih atas partisipasi anda. Hormat saya, Virlis Tonika 11/PSI/USD PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78 Pernyataan Kesediaan Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi kuisioner ini dalam kondisi tidak dibawah tekanan atau paksaan dari pihak tertentu, tetapi dengan sukarela demi sumbangsih ilmu pengetahuan. Semua jawaban yang diberikan, murni dari apa yang saya alami. Saya juga mengijinkan jawaban saya dipergunakan sebagai data untuk penelitian ilmiah tanpa mencantumkan identitas saya. Yogyakarta, September 2015 (………………………….) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79 IDENTITAS DIRI Inisial/nama : Usia : Pendidikan Terakhir : Status Pernikahan : o Menikah o Berpisah/ cerai o Pasangan meninggal Apakah anda tahu jika usia anda saat ini akan memasuki masa menopause? o Ya, saya mengetahui o Tidak, saya tidak tahu Saat ini, anda : o memasuki masa Premenopause (haid tidak teratur atau tidak lancar, mudah merasa lelah, sakit pinggang) o sedang menghadapi masa Menopause (tidak lagi mengalami haid, pusing, keringat berlebih) Keterangan : Beri tanda silang (x) pada pernyataan yang sesuai PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80 PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah semua pernyataan di bawah ini dengan teliti 2. Anda diharapkan untuk memberikan jawaban sesuai dengan keadaan Anda secara objektif dengan memberi tanda checklist (√) pada kotak yang telah tersedia. 3. Masing-masing pernyataan terdiri dari empat alternatif jawaban, yakni : SS : Apabila pernyataan Sangat Sesuai dengan keadaan Anda S : Apabila pernyataan Sesuai dengan keadaan Anda TS : Apabila pernyataan Tidak Sesuai dengan keadaan Anda STS : Apabila pernyataan Sangat Tidak Sesuai dengan keadaan Anda Contoh : No Pernyataan Pilihan Jawaban SS 1 Saya selalu menjalani hari S TS STS TS STS √ dengan kesenangan BAGIAN A No Pernyataan SS 1. Saya mengalami sesak nafas akhir akhir ini 2. Saya bernapas dengan normal, tidak terlalu cepat 3. Saya merasa jantung saya berdetak lebih cepat dari biasanya 4. Menopause terganggu tidak membuat fisik saya S PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5. Saya sering merasa ada tekanan di dada 6. Sejak haid saya tidak teratur saya mudah mengalami sakit kepala 7. Meski memasuki menopause, saya tidak mengalami sakit kepala ataupun mual-mual 8. Saya sering mengeluarkan keringat dingin pada malam hari 9. Saya tetap dapat tidur dengan nyenyak meskipun saat ini memasuki masa menopause 10. Memiliki banyak aktivitas tidak membuat badan saya mudah lelah, meski saya berada diusia menopause 11. Saya menjadi mudah diare akhir akhir ini 12. Frekuensi buang air saya per hari normal 13. Akhir akhir ini perut saya kembung 14. Saya tidak mengalami gangguan pencernaan meski masuk usia menopause 15. Akhir akhir ini saya mudah merasa mual 16. Nafsu makan saya normal 17. Berat badan saya bertambah dengan pesat akhir- akhir ini 18. Saya tidak merasakan ada perubahan di tubuh saya 19. Berat badan saya menurun akhir-akhir ini 81 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20. Saya biasa saja dengan perubahan berat badan saya 21. Akhir akhir ini saya mudah panik ketika tubuh saya berkeringat sangat banyak 22. Otot saya baik baik saja meskipun saya melakukan aktivitas yang berat 23. Tekanan darah saya tidak stabil semenjak memasuki usia menopause 24. Meskipun memasuki menopause tekanan darah saya normal 25. Akhir akhir ini, saya merasa tangan saya mudah gemetar 26. Saya mengalami keputihan akhir akhir ini 27. Meskipun menghadapi masa menopause organ reproduksi saya biasa saja 28. Hasrat seksual saya menurun akhhir akhir ini 29. Hasrat seksual saya meningkat akhir akhir ini 30. Suhu tubuh saya normal 31. Saya sulit mengendalikan amarah saat menghadapi gejala menopause 32. Saya dapat mengatasi amarah saya 33. Akhir akhir ini saya sering marah tanpa sebab kepada suami saya 34. Amarah saya tetap stabil meskipun saya sedang mengalami menopause 35. Akhir akhir ini saya lebih peka dengan kata kata suami 82 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36. Saya menjalani masa menopause dengan normal 37. Saya mudah merasa gelisah 38. Pikiran saya tetap dapat fokus dalam menyelesaiakan suatu masalah 39. Akhir akhir ini saya mulai mengalami gejala menopause yang membuat saya sulit berkonsentrasi 40. Saya merasa dapat berkonsentrasi dengan baik meski dalam usia menopause 41. Saya mudah menangis tanpa sebab 42. Saya menjalani keseharian saya dengan hati yang tenang 43. Akhir akhir ini saya merasa takut bertemu dengan orang orang karena kondisi saya yang memasuki masa menopause 44. Saya selalu percaya diri ketika bertemu dengan orang yang lebih muda 45. Saya takut tidak bisa melayani suami karena kondisi saya yang memasuki masa menopause 46. Saya tetap merasa percaya diri dalam melayani suami meskipun sedang dalam masa menopause 47. Saat menopause saya mudah merasa khawatir dengan kehidupan seksual 48. Menopause tidak mempengaruhi aktivitas seksual saya 83 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49. Saya mudah merasa khawatir jika ditinggal suami 50. Saya tidak merasa ragu ketika memutusakan apa yang akan dilakukan 51. Saya mudah merasa cemas akan segala hal 52. Saya berhubungan seksual dengan biasa 53. Saya mudah merasa cemas tidak mendapatkan kepuasan dalam bercinta 54. Menopause adalah hal yang wajar sehingga saya tidak cemas 55. Saya merasa cemas dengan usia saya yang semakin tua 56. Sudah sewajarnya di usia saya mengalami masa menopause 57. Saya cemas dengan kulit saya yang semakin keriput 58. Perubahan kekencangan kulit tubuh yang dialami saat menopause tidak membuat saya cemas 59. Akhir akhir ini ketika cemas, tangan dan kaki saya menjadi dingin 60. Saya adalah orang yang tetap tenang dalam keadaan apapun 84 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85 BAGIAN B Berikut ini akan disajikan beberapa pernyataan. Bacalah semua pernyataan di bawah ini dengan teliti. Anda diharapkan untuk memberikan jawaban yang palingsesuai dengan keadaan Anda sesungguhnya secara objektif dengan memberi tanda checklist (√) pada kotak yang telah tersedia. No Pernyataan 1. Saya mengungkapkan kepada pasangan masalah seksual yang saya alami 2. Saya terbiasa diam dalam hal seksual 3. Saya mengatakan kepada pasangan saya jika saat ini saya menghadapi masa menopause 4. Saya “menahan” hasrat seksual karena pasangan membuat saya merasa tidak nyaman 5. Saya dan pasangan berterus terang ketika ingin berhubungan seksual 6. Hubungan seksual adalah hal yang jarang kami bicarakan 7. Saya akan mengatakan pada pasangan ketika sedang tidak bergairah 8. Saya berhubungan seksual untuk memenuhi kebutuhan pasangan meskipun saya tidak menginginkannya. 9. Saya dan pasangan memilih berhubungan seksual pada malam hari SS S TS STS PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10. Saya terbiasa diam dan pasrah ketika suami mengajak berhubungan seksual pada siang hari 11. Saat saya ingin berhubungan seksual, saya bisa mengatakannya pada pasangan 12. Suami seharusnya tahu kapan waktu yang tepat berhubungan seksual 13. Saat tidak mengalami orgasme saya berterus terang pada suami 14. Saya berpura-pura mengalami orgasme demi menyenangkan suami saya 15. Pasangan saya tahu aktivitas seksual apa saja yang saya lakukan dengan mantan pacar saya 16. Saya menutup rapat informasi tentang aktivitas seksual dengan mantan pacar saya 17. Saya dapat mengungkapkan aktivitas seksual apa saja yang dulu pernah saya lakukan tanpa merasa terancam 18. Bagi saya aktivitas seksual saya dengan mantan pacar adalah masa lalu, sehingga tidak perlu diungkapkan 19. Saya dan pasangan membicarakan hubungan seksual kami yang menyenangkan 20. Saya mengalihkan pembicaraan ketika pasangan mulai membicarakan seks 21. Pasangan saya paham dengan apa yang saya inginkan dalam bercinta 86 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22. Saya paham dengan apa yang saya inginkan dalam bercinta, meskipun pasangan saya tidak melakukan hal yang sama 23. Saya membicarkan masalah seputar seksual kepada pasangan 24. Saya malu ketika membicarakan masalah seputar seksual 25. Saya dan pasangan mengkomunikasikan rasa lepas dan pasrah akan kenikmatkan seksual yang kami alami setelah berhubungan 26. Saya memilih tidur setelah berhubungan seksual 27. Saya dan pasangan memulai aktivitas seksual dengan berkomunikasi ringan 28. Saya mengobrol dengan pasangan seperlunya 29. Saya dan pasangan membuat kesepakatan gaya mana yang akan dipakai setiap kali akan berhubungan seksual 30. Saya merasa tidak ada gunanya mendiskusikan gaya berhubungan seksual dengan pasangan 31. Saya mengkomunikasikan kepada pasangan gaya seks yang membuat saya nyaman. 32. Gaya seks yang digunakan pasangan dan saya dalam berhubungan seks terkesan monoton 87 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33. Pasangan saya bersedia melakukan gaya berhubungan seks yang saya usulkan 34. Pasangan saya mementingkan diri sendiri saat berhubungan seks 35. Pasangan saya membuat inisiatif untuk memulai aktivitas seksual 36. Suami saya tidak mengerti area sensitif pada tubuh saya, sehingga saya merasa kurang nyaman ketika berhubungan seks 37. Saya dan pasangan membicarakan area sensitif seksual masing-masing 38. Titik sensitif seksual, seharusnya diketahui oleh sebelum bercinta untuk meningkatkan gairah seks 39. Suami mengetahui area sensitif karena saya memberi tahunya 40. Suami seharusnya tahu area sensitive pada isterinya 41. Saya dan suami membicarakan variasi seksual yang akan kami gunakan untuk berhubungan seksual 42. Variasi bercinta semestinya dilakukan agar hubungan seks lebih berwarna 43. Saya merasa bahagia setelah berhubungan seksual dengan suami saya 44. Saya merasa gelisah setelah berhubungan seksual dengan suami saya 88 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45. Saya tetap dapat menikmati hubungan seksual selama masa menopause 46. Saya merasa khawatir ketika berhubungan seksual selama masa menopause 47. Saya merasa bahagia ketika pasangan saya mengucapkan kata cinta dan sayang 48. Saya khawatir pasangan saya akan berpaling di usia saya saat ini 49. Saya merasa nyaman dengan kasih sayang yang di berikan pasangan 50. Saya merasa pasangan saya cuek dan dingin dalam menunjukkan rasa sayang 51. Suami saya mencintai dan menghargai saya apa adanya 52. Ada suatu saat ketika saya merasa suami tidak memiliki cinta dan kasih sayang yang besar kepada saya 53. Pasangan saya tahu bagaimana meredakan kemarahan saya 54. Saya dan pasangan membiarkan rasa marah kami padam dengan sendirinya 55. Saya dan suami tahu ketika salah satu dari kami marah karena tidak mendapatkan kenikmatan saat berhubungan seks 56. Hubungan seksual membuat saya merasa cemas 57. Pasangan saya tahu ketika saya sedang marah 89 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58. Sebagai suami harusnya tahu bahwa isterinya sedang marah 59. Perasaan marah adalah hal yang wajar dalam suatu hubungan 60. Pasangan saya tidak mengerti mengapa saya merasa marah 61. Saya mengungkapkan kemarahan kepada suami, meskipun hal ini akan menimbulkan masalah atau perselisihan 62. Saya sangat jarang mengungkapkan kemarahan pada suami saya SELESAI (Harap memeriksa kembali apakah anda sudah mengisi identitas diri dan pastikan tidak ada satupun pernyataan yang terlewatkan) TERIMA KASIH 90 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN II RELIABILITAS SKALA 91 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI SKALA KECEMASAN TERHADAP MENOPAUSE TRY OUT SKALA KECEMASAN TRY OUT Case Processing Summary N % Valid 40 100.0 Exclude 0 .0 d(a) Total 40 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Cases Reliability Statistics Cronbach's Alpha .891 N of Items 60 Item-Total Statistics aitem1 aitem2 aitem3 aitem4 aitem5 aitem6 aitem7 aitem8 aitem9 aitem10 aitem11 aitem12 aitem13 Scale Scale Cronbach's Mean if Variance if Corrected Alpha if Item Item Item-Total Item Deleted Deleted Correlation Deleted 130.95 245.741 .582 .887 131.07 247.661 .435 .888 130.87 249.753 .375 .889 130.52 248.102 .319 .890 131.07 246.122 .538 .887 130.23 267.666 -.387 .899 130.95 266.715 -.344 .899 129.92 262.840 -.242 .896 130.42 263.584 -.250 .897 130.70 244.882 .430 .888 131.15 247.515 .411 .889 130.80 250.267 .329 .890 130.87 252.984 .198 .891 92 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI aitem14 aitem15 aitem16 aitem17 aitem18 aitem19 aitem20 aitem21 aitem22 aitem23 aitem24 aitem25 aitem26 aitem27 aitem28 aitem29 aitem30 aitem31 aitem32 aitem33 aitem34 aitem35 aitem36 aitem37 aitem38 aitem39 aitem40 aitem41 aitem42 aitem43 aitem44 aitem45 aitem46 aitem47 aitem48 aitem49 aitem50 aitem51 aitem52 aitem53 aitem54 aitem55 aitem56 130.73 131.15 131.02 130.50 130.52 130.90 130.55 131.00 130.57 131.15 130.73 131.07 130.98 130.90 130.70 130.42 131.00 130.82 130.92 131.20 130.80 130.48 130.82 131.05 131.00 130.90 130.77 131.05 131.05 131.15 130.85 131.12 130.80 131.05 130.62 130.67 130.82 130.87 130.82 131.07 130.87 130.90 130.73 249.897 249.310 251.307 262.256 250.512 248.349 251.279 253.538 242.302 252.131 244.974 244.328 246.846 252.092 249.446 259.584 248.769 248.302 252.225 247.292 242.523 261.025 242.917 248.613 246.359 252.810 242.948 249.895 247.587 252.131 244.900 250.676 244.062 247.382 243.471 255.148 246.917 249.394 244.302 246.430 242.933 252.349 248.461 .315 .374 .284 -.193 .264 .427 .260 .134 .706 .225 .507 .559 .374 .245 .351 -.119 .455 .383 .264 .478 .576 -.182 .623 .402 .511 .211 .606 .305 .481 .257 .515 .280 .564 .461 .493 .091 .403 .368 .510 .523 .534 .233 .359 .890 .889 .890 .896 .890 .889 .890 .892 .885 .891 .887 .887 .889 .890 .889 .894 .888 .889 .890 .888 .886 .895 .886 .889 .888 .891 .886 .890 .888 .890 .887 .890 .887 .888 .887 .892 .889 .889 .887 .888 .887 .891 .889 93 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI aitem57 aitem58 aitem59 aitem60 130.85 130.62 130.98 130.80 245.567 242.497 245.051 242.933 .486 .574 .636 .647 .888 .886 .887 .886 SKALA KEPUASAN SEKSUAL TRY OUT SKALA KEPUASAN Case Processing Summary N % Valid 40 100.0 Exclude 0 .0 d(a) Total 40 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Cases Reliability Statistics Cronbach's Alpha .793 N of Items 62 Item-Total Statistics aitem1 aitem2 aitem3 aitem4 aitem5 aitem6 Scale Cronbach's Scale Mean Variance if Corrected Alpha if if Item Item Item-Total Item Deleted Deleted Correlation Deleted 162.62 148.804 .319 .788 162.47 153.435 .073 .795 162.82 151.020 .232 .790 162.42 149.994 .232 .790 162.42 148.148 .402 .786 162.52 147.589 .350 .787 94 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI aitem7 aitem8 aitem9 aitem10 aitem11 aitem12 aitem13 aitem14 aitem15 aitem16 aitem17 aitem18 aitem19 aitem20 aitem21 aitem22 aitem23 aitem24 aitem25 aitem26 aittem27 aitem28 aitem29 aitem30 aitem31 aitem32 aitem33 aitem34 aitem35 aitem36 aitem37 aitem38 aitem39 aitem40 aitem41 aitem42 aitem43 aitem44 aitem45 aitem46 aitem47 aitem48 aittem49 162.75 162.82 162.60 162.82 162.67 162.92 162.75 162.15 163.12 162.70 162.90 162.87 162.45 162.30 162.62 163.02 162.75 162.60 162.52 162.97 162.42 162.70 162.82 162.50 162.72 162.47 162.70 162.32 162.55 162.25 162.75 163.20 162.72 163.20 162.80 162.97 162.30 162.10 162.60 162.30 162.37 162.52 162.40 156.910 155.071 154.656 149.687 148.020 152.379 145.987 150.285 155.240 153.805 151.374 158.471 139.792 148.677 141.984 161.820 142.090 146.297 146.922 159.461 150.815 145.549 152.610 143.744 145.128 151.384 145.395 151.148 146.459 146.449 149.833 161.856 146.410 163.754 149.446 168.640 144.318 150.400 149.323 152.728 145.830 150.512 142.451 -.113 -.018 .003 .294 .376 .142 .486 .332 -.032 .040 .143 -.177 .675 .333 .702 -.423 .648 .487 .535 -.244 .258 .515 .109 .531 .488 .174 .498 .232 .490 .591 .305 -.407 .519 -.515 .290 -.611 .580 .235 .331 .188 .484 .225 .633 .800 .797 .797 .789 .786 .793 .783 .788 .799 .796 .793 .803 .775 .788 .777 .805 .778 .784 .784 .803 .790 .783 .794 .781 .783 .792 .783 .790 .784 .783 .789 .805 .783 .808 .789 .816 .781 .790 .788 .792 .783 .791 .778 95 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI aitem50 aitem51 aitem52 aitem53 aitem54 aitem55 aitem56 aitem57 aitem58 aitem59 aitem60 aitem61 aitem62 162.22 162.37 162.40 162.42 162.97 162.75 162.35 162.45 163.10 162.67 162.52 163.05 162.62 146.230 139.215 154.349 148.148 156.025 159.628 151.823 149.382 164.195 146.789 153.897 156.664 156.240 .547 .707 .044 .402 -.067 -.266 .198 .366 -.452 .446 .069 -.103 -.083 .783 .774 .795 .786 .798 .803 .791 .787 .810 .784 .794 .799 .797 96 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN III SKALA PENELITIAN 97 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI SKALA PENELITIAN Disusun Oleh : Virlis Tonika FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 98 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 99 Yogyakarta, Oktober 2015 Kepada : Yth. Ibu-ibu yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini Dengan hormat, Saya Virlis Tonika dari Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sehubungan dengan penelitian dalam rangka tugas akhir (skripsi) yang sedang saya kerjakan, saya meminta partisipasi ibu-ibu untuk mengisi kuisioner ini. Kuisioner terdiri atas dua bagian yaitu A dan B. Setiap bagian terdiri dari sejumlah pernyataan dan anda diminta untuk menjawab dengan memilih satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan yang Anda alami atau rasakan pada alternatif jawaban. Alternatif jawaban tidak mengandung jawaban benar-salah melainkan menunjukkan kesesuaian dengan keadaan Anda terhadap pernyataan tersebut. Jawaban anda akan dirahasiakan dan akan digunakan untuk keperluan pengembangan ilmu pengetahuan Psikologi. Pastikan tidak ada satupun pernyataan yang terlewatkan. Terima kasih atas partisipasi anda. Hormat saya, Virlis Tonika 11/PSI/USD PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 100 Pernyataan Kesediaan Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi kuisioner ini dalam kondisi tidak dibawah tekanan atau paksaan dari pihak tertentu, tetapi dengan sukarela demi sumbangsih ilmu pengetahuan. Semua jawaban yang diberikan, murni dari apa yang saya alami. Saya juga mengijinkan jawaban saya dipergunakan sebagai data untuk penelitian ilmiah tanpa mencantumkan identitas saya. Yogyakarta, Oktober 2015 (………………………….) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101 IDENTITAS DIRI Inisial/nama : Usia : Pendidikan Terakhir : Status Pernikahan : o Menikah o Berpisah/ cerai o Pasangan meninggal Apakah anda tahu jika usia anda saat ini akan memasuki masa menopause? o Ya, saya mengetahui o Tidak, saya tidak tahu Saat ini, anda : o memasuki masa Premenopause (haid tidak teratur atau tidak lancar, mudah merasa lelah, sakit pinggang) o sedang menghadapi masa Menopause (tidak lagi mengalami haid, pusing, keringat berlebih) Keterangan : Beri tanda silang (x) pada pernyataan yang sesuai PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102 PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah semua pernyataan di bawah ini dengan teliti 2. Anda diharapkan untuk memberikan jawaban sesuai dengan keadaan Anda secara objektif dengan memberi tanda checklist (√) pada kotak yang telah tersedia. 3. Masing-masing pernyataan terdiri dari empat alternatif jawaban, yakni : SS : Apabila pernyataan Sangat Sesuai dengan keadaan Anda S : Apabila pernyataan Sesuai dengan keadaan Anda TS : Apabila pernyataan Tidak Sesuai dengan keadaan Anda STS : Apabila pernyataan Sangat Tidak Sesuai dengan keadaan Anda Contoh : No Pernyataan Pilihan Jawaban SS 1 Saya selalu menjalani hari S TS STS TS STS √ dengan kesenangan BAGIAN A No Pernyataan SS 1. Saya mengalami sesak nafas akhir akhir ini 2. Saya bernapas dengan normal, tidak terlalu cepat 3. Saya merasa jantung saya berdetak lebih cepat dari biasanya 4. Menopause terganggu tidak membuat fisik saya S PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5. Saya sering merasa ada tekanan di dada 6. Memiliki banyak aktivitas tidak membuat badan saya mudah lelah, meski saya berada di usia menopause 7. Saya menjadi mudah diare akhir akhir ini 8. Frekuensi buang air saya per hari normal 9. Saya tidak mengalami gangguan pencernaan meski masuk usia menopause 10. Akhir akhir ini saya mudah merasa mual 11. Berat badan saya menurun akhir-akhir ini 12. Otot saya baik baik saja meskipun saya melakukan aktivitas yang berat 13. Meskipun memasuki menopause tekanan darah saya normal 14. Akhir akhir ini, saya merasa tangan saya mudah gemetar 15. Saya mengalami keputihan akhir akhir ini 16. Hasrat seksual saya menurun akhhir akhir ini 17. Suhu tubuh saya normal 18. Saya sulit mengendalikan amarah saat menghadapi gejala menopause 19. Akhir akhir ini saya sering marah tanpa sebab kepada suami saya 20. Amarah saya tetap stabil meskipun saya sedang mengalami menopause 103 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21. Saya menjalani masa menopause dengan normal 22. Saya mudah merasa gelisah 23. Pikiran saya tetap dapat fokus dalam menyelesaiakan suatu masalah 24. Saya merasa dapat berkonsentrasi dengan baik meski dalam usia menopause 25. Saya mudah menangis tanpa sebab 26. Saya menjalani keseharian saya dengan hati yang tenang 27. Saya selalu percaya diri ketika bertemu dengan orang yang lebih muda 28. Saya tetap merasa percaya diri dalam melayani suami meskipun sedang dalam masa menopause 29. Saat menopause saya mudah merasa khawatir dengan kehidupan seksual 30. Menopause tidak mempengaruhi aktivitas seksual saya 31. Saya tidak merasa ragu ketika memutusakan apa yang akan dilakukan 32. Saya mudah merasa cemas akan segala hal 33. Saya berhubungan seksual dengan biasa 34. Saya mudah merasa cemas tidak mendapatkan kepuasan dalam bercinta 35. Menopause adalah hal yang wajar sehingga saya tidak cemas 104 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36. Sudah sewajarnya di usia saya mengalami masa menopause 37. Saya cemas dengan kulit saya yang semakin keriput 38. Perubahan kekencangan kulit tubuh yang dialami saat menopause tidak membuat saya cemas 39. Akhir akhir ini ketika cemas, tangan dan kaki saya menjadi dingin 40. Saya adalah orang yang tetap tenang dalam keadaan apapun 105 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 106 BAGIAN B Berikut ini akan disajikan beberapa pernyataan. Bacalah semua pernyataan di bawah ini dengan teliti. Anda diharapkan untuk memberikan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda sesungguhnya secara objektif dengan memberi tanda checklist (√) pada kotak yang telah tersedia. No Pernyataan SS 1. Saya mengungkapkan kepada pasangan masalah seksual yang saya alami 2. Saya dan pasangan berterus terang ketika ingin berhubungan seksual 3. Hubungan seksual adalah hal yang jarang kami bicarakan 4. Saat saya ingin berhubungan seksual, saya bisa mengatakannya pada pasangan 5. Saat tidak mengalami orgasme saya berterus terang pada suami 6. Saya berpura-pura mengalami orgasme demi menyenangkan suami saya 7. Saya dan pasangan membicarakan hubungan seksual kami yang menyenangkan 8. Saya mengalihkan pembicaraan ketika pasangan mulai membicarakan seks 9. Pasangan saya paham dengan apa yang saya inginkan dalam bercinta 10. Saya membicarkan masalah seputar seksual kepada pasangan S TS STS PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11. Saya malu ketika membicarakan masalah seputar seksual 12. Saya dan pasangan mengkomunikasikan rasa lepas dan pasrah akan kenikmatkan seksual yang kami alami setelah berhubungan 13. Saya mengobrol dengan pasangan seperlunya 14. Saya merasa tidak ada gunanya mendiskusikan gaya berhubungan seksual dengan pasangan 15. Saya mengkomunikasikan kepada pasangan gaya seks yang membuat saya nyaman. 16. Pasangan saya bersedia melakukan gaya berhubungan seks yang saya usulkan 17. Pasangan saya membuat inisiatif untuk memulai aktivitas seksual 18. Suami saya tidak mengerti area sensitif pada tubuh saya, sehingga saya merasa kurang nyaman ketika berhubungan seks 19. Saya dan pasangan membicarakan area sensitif seksual masing-masing 20. Suami mengetahui area sensitif karena saya memberi tahunya 21. Saya merasa bahagia setelah berhubungan seksual dengan suami saya 22. Saya tetap dapat menikmati hubungan seksual selama masa menopause 107 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 108 23. Saya merasa bahagia ketika pasangan saya mengucapkan kata cinta dan sayang 24. Saya merasa nyaman dengan kasih sayang yang di berikan pasangan 25. Saya merasa pasangan saya cuek dan dingin dalam menunjukkan rasa sayang 26. Suami saya mencintai dan menghargai saya apa adanya 27. Pasangan saya tahu bagaimana meredakan kemarahan saya 28. Pasangan saya tahu ketika saya sedang marah 29. Perasaan marah adalah hal yang wajar dalam suatu hubungan SELESAI (Harap memeriksa kembali apakah anda sudah mengisi identitas diri dan pastikan tidak ada satupun pernyataan yang terlewatkan) TERIMA KASIH PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN IV HASIL PENELITIAN 109 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI A. Uji ASUMSI 1) Uji Normalitas Descriptive Statistics 90 Mean 83.74 Std. Deviation 11.279 90 86.06 13.001 N kepuasanseksual kecemasanterhad apmenopause Minimu Maximu m m 61 113 44 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a Test distribution is Normal. b Calculated from data. kepuasan seksual 90 83.74 11.279 .074 .067 -.074 .699 .713 kecemasant erhadapme nopause 90 86.06 13.001 .122 .074 -.122 1.157 .137 113 110 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 111 2) Uji Linear ANOVA Table Kecemasan Between terhadap Groups menopause * kepuasan seksual Sum of Squares df Mean Square 10933.972 42 260.333 F Sig. 2.978 .000 1 3135.740 35.870 .000 (Combined) Linearity Deviation from Linearity Within Groups Total 3135.740 7798.232 41 190.201 4108.750 15042.722 47 89 87.420 3) Uji Korelasi Correlations Kepuasan seksual Kepuasan seksual Kecemasan Terhadap menopause Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Kecemasan Terhadap menopause 1 -.457(**) 90 .000 90 -.457(**) 1 Sig. (2-tailed) .000 N 90 ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 90 2.176 .005 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 112 4) UJI T One-Sample One-Sample Statistics Kepuasan Seksual N Kepuasan seksual 90 Mean Std. Deviation 83.74 11.279 Std. Error Mean 1.189 One-Sample Test Test Value = 72.5 Kepuasan seksual t df Sig. (2tailed) Mean Difference Lower Upper Lower Upper 9.457 89 .000 11.244 95% Confidence Interval of the Difference Lower 8.88 Upper 13.61 One-Sample Statistics Kecemasan terhadap Menopause Std. Std. Error N Mean Deviation Mean Kecemasan Terhadap 90 86.06 13.001 1.370 menopause One-Sample Test Test Value = 100 Kecemasan Terhadap menopause t df Sig. (2tailed) Mean Difference Lower Upper Lower Upper -10.175 89 .000 -13.944 95% Confidence Interval of the Difference Lower -16.67 Upper -11.22