plagiat merupakan tindakan tidak terpuji plagiat

advertisement
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN SEKSUAL
DENGAN KECEMASAN TERHADAP MENOPAUSE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh :
Virlis Tonika
119114108
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
So which of the favors of your Lord would you
deny?(Ar-Rahman)
“Wattaqullaah wa yu’allimukumullaah, wallahu bikulli
syai-in ‘alim.”
“Bertakwalah pada Allah maka Allah akan mengajarimu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (AlBaqarah ayat 282)
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Bismillahirrahmanirrahim
Karya sederhana ini saya persembahkan untuk
Allah SWT
Mama, papa, dan adikku
orang yang kusayangi
serta sahabat-sahabatku
Thank you so much....
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN SEKSUAL DENGAN KECEMASAN
TERHADAP MENOPAUSE
Virlis Tonika
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara kepuasan seksual dengan
kecemasan terhadap menopause. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan negatif antara kepuasan
seksual dengan kecemasan terhadap menopause. Subjek dalam penelitian ini adalah 90 orang wanita.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala dengan menyebar kuisoner. Alat
pengumpulan data yang digunakan terdiri dari dua alat ukut yaitu : skala kepuasan seksual dan skala
kecemasan terhadap menopause. Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas pada skala kepuasan seksual
diperoleh 29 aitem valid dengan koefisien reliabilitas cronbach alpha 0.793. Sedangkan, skala
kecemasan terhadap menopause diperoleh 40 aitem valid dengan koefisien reliabilitas cronbach alpha
0.891. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi Product Momen Pearson.
Koefisien korelasi yang diperoleh adalah r = -0.457 dengan nilai p=0.000 (signifikansi two-tailed) yang
berarti nilai p lebih kecil dari 0.05 (p<0.05). Hasil ini menunjukkan adanya hubungan negatif antara
variabel kepuasan seksual dan kecemasan terhadap menopause yang berarti bahwa hipotesis diterima.
Kata Kunci : kecemasan, menopause, kepuasan seksual
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
THE RELATION BETWEEN SEXUAL SATISFACTION AND MENOPAUSE
ANXIETY
Virlis Tonika
ABSTRACT
The aim of this research was to comprehend the relation between sexual satisfaction and
menopause anxiety. The proposed hyphothesis was a negative correlation between sexual satisfaction
and menopause anxiety. The subjects of this research were 90 women. Sampling technique were
snowball sampling. The data was collected through a questionnaires. The instruments used two
measurements which was a sexual satisfaction scale and menopause anxiety. Based on validity and
reliability examination on sexual satisfaction has got 29 valid items with alpha cronbach reliability 0.793.
Meanwhile the menopause anxiety has got 40 items with alpha cronbach reliability 0.891. The research
data analyzed was used Product Moment Pearson correlation technique. The correlation coefficient r= 0.457 with the value of p= 0.000 (sig two-tailed) it means that the value of p is lower than 0.05 (p<0.05).
There was a negative relation between sexual satisfaction and menopause anxiety it means that the
hypothesis was approved.
Key words : anxiety, menopause, sexual satisfaction
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji atas kehadirat Allah SWT atas segala kuasa,
rahmat, karunia, taufik, hidayah dan inayahNya penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana psikologi di Universitas Sanata Dharma.
Penelitian yang disusun menjadi skripsi ini dirancang dan dilaksankan dengan
sungguh-sungguh dengan segala kemampuan yang ada, meski masih banyak
kekurangan. Sehingga dengan bantuan berbagai pihak akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Tarsisius Priyo Widiyanto M.Si. selaku Dekan Fakultas
Psikolgi Universitas Sanata Dharma
2. Ibu Ratri Sunar Astuti M.Si selaku Ketua Program Studi Psikologi
Universitas Sanata Dharma
3. Ibu Debri Pristinella M.Si selaku Dosen Pembimbing dan Dosen
Pembimbing Akademik yang telah dengan sangat sabar membimbing
penulis. Ibu yang baik, sabar, pengertian telah sangat banyak
memberikan bimbingan, koreksi, saran selama proses bimbingan
sehingga penelitian ini dapat diselesaikan.
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4. Semua Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Psikologi Sanata Dharma yang
telah membagikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis.
5. Mas Muji, Mas Gandung, Mas Doni, Bu Nanik, dan Pak Gi’ yang
dengan keramahan membantu penulis
6. Kedua orangtuaku Mama dan Papa yang sangat aku sayangi dan tak
henti hentinya berdoa untukku serta terus menanyakan skripsi. Ucapan
terima kasih tidak cukup untuk membalas semua yang telah kalian
berikan. Aku sayang kalian
7. Adikku Ica, teman jalan-jalan, belanja, dan bertengkar yang peduli
dengan skripsiku karena ada maunya.
8. Asep Rahmansyah, soulmate yang selalu support dan memberikan
nasihat yang berguna.
9. Teman-teman sosialita Jojo dan Sabrina, teman belanja, kuliner, teman
gaul, teman cerita, teman macam-macam (tandakutip) dan teman yang
selalu merencanakan liburan bersama tapi selalu gagal.
10. Sahabatku Ria dan Faisal yang selalu menyemangati aku, selalu
memberikan kritikan dan saran, dan selalu setia mendengar keluh kesah.
Semoga kita cepat ngumpul lagi.
11. Dhika, Fitria, Icha, Sunya teman di psikologi yang sangat baik dan
selalu memberikan support dalam perkuliahan, serta teman berbagi
cerita.
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12. Teman-teman bimbingan skripsi, icha, tirsa, veny, vero dan lainnya,
senang bisa berbagi, saling memberi dukungan, dan saling
menyemangati.
13. Ibu-ibu yang telah mendukung dan bersedia membantu penulis. Terima
kasih sudah berpartisipasi dalam skripsi ini.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
memberikan bantuan secara langsung maupun tidak langsung. Semoga
Allah membalas kebaikan kalian.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan
skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi semua orang yang
membutuhkan.
Yogyakarta, 31 Oktober 2015
Penulis
Virlis Tonika
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI ...................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................ vi
ABSTRAK............................................................................................................. vii
ABSTRACT........................................................................................................... viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .......................... ix
KATA PENGANTAR……………….…………………………………………….....x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xviii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 10
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 12
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
A. Wanita Dewasa Tengah .................................................................................. 12
1. Pengertian Wanita Dewasa Tengah .............................................................. 12
2. Perubahan pada Masa Dewasa Tengah ......................................................... 12
B. Kepuasan Seksual ............................................................................................... 15
1. Pengertian Kepuasan Seksual ....................................................................... 15
2. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Seksual ............................................ 16
3. Aspek-aspek Kepuasan Seksual ................................................................... 18
4. Dampak Ketidakpuasan Seksual................................................................... 21
C. Kecemasan Terhadap Menopause ................................................................... 22
1. Kecemasan................................................................................................... 22
a. Pengertian Kecemasan .............................................................................. 22
b. Jenis-Jenis Kecemasan ............................................................................. 24
c. Respon Terhadap Kecemasan ................................................................... 25
d. Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan ................................................... 26
e. Gejala-gejala Kecemasan .......................................................................... 27
2. Menopause................................................................................................... 29
a. Pengertian Menopause .............................................................................. 29
b. Tahap-Tahap Masa Menopause ................................................................ 31
c. Gejala-gejala Menopause .......................................................................... 32
3. Pengertian Kecemasan Terhadap Menopause ............................................... 33
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Terhadap Menopause ........ 34
C. Hubungan Kepuasan Seksual dengan Kecemasan Terhadap Menopause ............ 37
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
D. Bagan Hubungan ................................................................................................ 41
E. Hipotesis ............................................................................................................ 42
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 43
A. Jenis Penelitian ............................................................................................... 43
B. Identifikasi Variabel ....................................................................................... 43
C. Definisi Operasional ....................................................................................... 43
D. Subjek Penelitian ............................................................................................ 45
1. Populasi ....................................................................................................... 45
2. Metode Sampling ......................................................................................... 45
E. Instrumen Penelitian ....................................................................................... 46
1. Skala Kepuasan seksual ............................................................................... 46
2. Skala Kecemasan Terhadap Menopause ....................................................... 47
3. Cara Pemberian Skor ................................................................................... 50
F. Validitas, Reliabilitas, dan Seleksi Aitem ........................................................ 51
1. Validitas ...................................................................................................... 51
2. Reliabilitas ................................................................................................... 51
3. Seleksi Aitem ............................................................................................... 53
G. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 54
A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 54
1. Persiapan Penelitian ..................................................................................... 54
2. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................. 54
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
B. Data Penelitian................................................................................................ 55
1. Data Demografis Subjek .............................................................................. 55
2. Deskripsi Data Subjek .................................................................................. 59
a. Kepuasan Seksual ..................................................................................... 59
b. Kecemasan Terhadap Menopause ............................................................. 60
C. Uji Asumsi...................................................................................................... 60
1. Uji Normalitas ............................................................................................. 60
2. Uji Linearitas ............................................................................................... 61
3. Uji Hipotesis ................................................................................................ 62
D. Pembahasan .................................................................................................... 63
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 67
A. Kesimpulan .................................................................................................... 67
B. Saran .............................................................................................................. 67
C. Keterbatasan Penelitian………………………...………………………………68
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 69
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 75
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Blueprint Skala Kepuasan Seksual Sebelum Uji Coba ................................ 48
Tabel 2 Blueprint Skala Kepuasan Seksual Setelah Uji Coba .................................. 48
Tabel 3 Blueprint Skala Kecemasan Terhadap Menopause Sebelum Uji Coba ........ 49
Tabel 4 Blueprint Skala Kecemasan Terhadap Menopause Setelah Uji Coba........... 49
Tabel 5 Skor Favorabel .......................................................................................... 50
Tabel 6 Skor Unfavorabel ....................................................................................... 50
Tabel 7 Hasil try out untuk skala kepuasan seksual ................................................. 52
Tabel 8 Hasil try out untuk skala kecemasan Terhadap menopause ......................... 52
Tabel 9 Deskripsi data usia subjek .......................................................................... 55
Tabel 10 Data pendidikan terakhir subjek ............................................................... 56
Tabel 11 Data status pernikahan subjek .................................................................. 57
Tabel 12 Data pengetahuan kondisi menopause subjek............................................ 57
Tabel 13 Data gejala pada tahap menopause subjek................................................. 58
Tabel 14 Data Penelitian ......................................................................................... 59
Tabel 15 Uji Normalitas .......................................................................................... 61
Tabel 16 Uji Linearitas Variabel ............................................................................. 61
Tabel 17 Hasil Analisis Korelasi ............................................................................. 62
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan Hubungan .................................................................................................... 41
xviii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN I : SKALA UJI COBA ....................................................................... 75
LAMPIRAN II : RELIABILITAS SKALA ............................................................. 91
LAMPIRAN III : SKALA PENELITIAN ............................................................... 97
LAMPIRAN IV : HASIL PENELITIAN .............................................................. 109
xix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Memahami berbagai perkembangan wanita, banyak fenomena yang menarik
untuk dibahas, salah satunya adalah pada wanita usia dewasa tengah. Pada masa ini
wanita akan menghadapi menopause dalam rentang usia 40-55 tahun. Masa menopause
dianggap sebagai peristiwa yang sangat berarti bagi kehidupan wanita. Menopause
merupakan fase normal dan alamiah dalam kehidupan wanita yang menandai
berakhirnya masa subur. Menopause sendiri merupakan masa berhentinya menstruasi
dan tidak lagi dapat hamil (Papalia, Olds, dan Feldman, 2008). Pada tahap normal
kehidupan dimana wanita akan melaluinya sekitar umur 40 sampai 55 tahun.
Kebanyakan wanita memasuki premenopause tiga sampai lima tahun lebih awal dari
menopause seharusnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dengan proyeksi penduduk
pada 2014 bahwa 23,74 juta wanita Indonesia pada usia 40 sampai 55 tahun memasuki
masa menopause per tahunnya. Depkes RI (2005), memperkirakan penduduk Indonesia
pada tahun 2020 akan mencapai 262,6 juta jiwa dengan jumlah wanita yang hidup
dalam usia menopause sekitar 30,3 juta jiwa. Sebanyak 68% diantaranya menderita
gejala menopause dan 32% dari penderita yang mengabaikan gejala tersebut (Bisnis
News, 2009).
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
Gejala menopause terdiri atas beberapa hal, yaitu kecemasan yang ditandai
sebagai bentuk rasa khawatir, gelisah dan perasaan-perasaan lainnya yang kurang
menyenangkan. Gejala kecemasan yang muncul pada wanita menopause dihubungkan
dengan adanya kekhawatiran dalam menghadapi suatu situasi yang sebelumnya tidak
pernah dialami. Menurut Kartono (2002) kecemasan adalah suatu kegelisahan,
kekhawatiran, dan ketakutan terhadap sesuatu yang tidak jelas. Kecemasan juga
merupakan ketegangan, rasa tidak aman dan kekhawatiran yang muncul karena
dirasakan akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan, tetapi tidak diketahui sumber
yang jelas (Maramis, 1994). Kecemasan akan menimbulkan hambatan bagi wanita
dalam menjalankan fungsi sosialnya.
Faktor yang mempengaruhi kecemasan wanita dalam menghadapi menopause
yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal, yaitu faktor dalam diri wanita
sendiri seperti kesiapan mental, status pekerjaan, kesehatan dan sebagainya. Sedangkan
faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar seperti mitos seputar menopause,
budaya dan tidak ada dukungan dari lingkungan sosialnya yang menimbulkan kurang
percaya diri, merasa tidak diperhatikan, cemas, mudah merasa sedih dan rasa hampa
(Maspaitella, 2006). Kecemasan yang dialami wanita yang menghadapi menopause
juga lebih pada ketakutan kehilangan cinta suami. Pada masa menopause wanita
merasa takut dan merasa tidak lagi mampu melayani kebutuhan biologis suami.
Keadaan ini mengakibatkan gangguan psikologis, seperti cepat marah, merasa
khawatir, merasa tidak percaya diri, depresi dan lain-lain (Aprillia, 2007).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
Wanita juga sangat senisitif terhadap pengaruh emosional dari fluktuasi
hormon. Beberapa wanita yang tidak mampu menerima kenyataan tersebut dengan baik
akan mengalami kecemasan yang berlebihan dalam menghadapi masa menopause. Hal
ini dapat mengakibatkan gangguan psikologis dan berdampak pada relasinya dengan
suami (Kusumadewi, 1998). Pada wanita yang menghadapi menopause, kecemasan
terutama berhubungan dengan rasa takut tidak dapat menjalankan fungsi
kewanitaannya dikarenakan berakhirnya era reproduksi dan menurunnya fungsi
seksual, seperti melahirkan dan melayani suami dalam berhubungan seksual. Menurut
Kartono (2002), faktor penyebab kecemasan terhadap menopause juga dapat
disebebabkan oleh dorongan-dorongan seksual yang tidak mendapatkan kepuasan dan
terhambat penyalurannya dikarenakan terjadi penurunan fungsi seksual.
Penurunan kualitas seksual ini sejalan dengan menurunnya hormon estrogen
(Kasdu, 2002). Sebagai akibat penurunan kadar hormon estrogen akan memberikan
keluhan ketidaknyamanan yang bermanifestasi pada berbagai organ tubuh. Gangguan
tersebut dibagi menjadi gangguan jangka pendek dan jangka panjang. Gangguan
jangka pendek meliputi gejala vasomatorik, yaitu hot flushes, jantung berdebar, kepala
sakit, gejala psikologis yaitu gelisah, mudah marah, perubahan perilaku, depresi,
gangguan libido, gejala urogenital yaitu vagina kering, keputihan, gatal pada vagina,
iritasi pada vagina, inkontinensia urine, gejala pada kulit yaitu kering, keriput; gejala
metabolisme yaitu, kolestrol tinggi, HDL turun, LDL naik, termasuk ketidaknyamanan
dalam aspek seksualitas. Gangguan jangka panjang meliputi osteoporosis, penyakit
jantung coroner, ateroklerosis, stroke sampai kanker usus (Pakasi, 2002 & Baziad,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
2003). Apabila gangguan ini tidak dikendalikan dengan baik, tentu mempengaruhi
hubungan pada pasangan yang dapat mengakibatkan ketidakpuasan pernikahan.
Menurut Nusya (2003) kepuasan pernikahan dipengaruhi oleh faktor dari dalam
suami maupun istri, berupa kemampuan suami atau istri berinteraksi, kemampuan
memenuhi harapan dan keinginan bagi pasangannya serta komitmen tentang tujuan
yang ingin dicapai dalam pernikahan. Faktor seksualitas merupakan yang paling sulit
dalam pernikahan dan sering menjadi pemicu dari ketidakpuasan pernikahan. Apabila
tidak tercapainya keselarasan hubungan seksual suami dan istri maka membuat salah
satu pasangan atau keduanya merasakan ketidakpuasan dalam pernikahan dan tidak
harmonisnya rumah tangga (Sadarjoen, 2005).
Seksualitas merupakan bagian terpenting dalam kesehatan perempuan dan
kualitas hidup perempuan (Rosen & Barsky, 2006). Seksualitas sendiri adalah suatu
keinginan untuk menjalin hubungan, kehangatan, atau cinta dan perasaan diri secara
menyeluruh pada individu, meliputi memandang dan berbicara, berpegangan tangan,
berciuman, atau memuaskan diri sendiri dan sama-sama menimbulkan kepuasaan
orgasme (Stuart, 2006).
Kepuasan seksual adalah suatu bentuk kedekatan seksual yang dirasakan oleh
pasangan suami atau istri dalam wilayah interpersonal, yaitu dalam kualitas
komunikasi seksual, penyingkapan hubungan seksual dan keseimbangan hubungan
seksual. Kepuasaan seksual juga merupakan suatu bentuk perasaan pasangan atas
kualitas hubungan seksual mereka yang dapat berupa sentuhan fisik dan psikis ( Byers
& Demmon, 1999).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
Aspek seksualitas pada perempuan menopause merupakan salah satu bagian
dari kebutuhan dasar manusia yang memiliki porsi yang sama dengan pemenuhan
kebutuhan dasar lainnya. Hasil penelitian Renaud, Byers, & Pan (1997) menunjukkan
bahwa ketidakpuasan seksual atau kepuasan seksual yang rendah mengakibatkan
kecemasan yang tinggi dan munculnya masalah perilaku seksual seperti kehilangan
nafsu seksual, kehilangan kemampuan koitus, dan takut akan kehilangan rasa cinta
sang suami yang dapat mengakibatkan pencarian cinta yang baru. Seiring dengan
adanya berbagai perubahan pada wanita yang menghadapi masa menopause
menyebabkan berbagai masalah yang di akibatkan tuntutan pemenuhan kebutuhan dan
kepuasan seksualnya (Palupi, 2010).
Kenyataan yang terjadi saat ini, kita mengetahui banyak kasus perselingkuhan
yang dilakukan wanita berkisar usia 40-55 tahun yang menghadapi masa menopause
yang memiliki pria idaman lain. Pada wanita, usia 40 tahun adalah usia rawan
selingkuh. Pada masa menopause, beberapa wanita menikmati masa-masa ini sebagai
masa kebebasannya, bebas menjaga anak dan bebas dari kehamilan. Hasil survei di
Inggris, secara global mengungkap sebanyak 45% wanita menjalin hubungan dengan
pria lain saat usianya 40-55 tahun (Detik News, 2012). Mereka berselingkuh sebagai
upaya pencarian cinta yang baru tetapi, tidak selalu menginginkan perceraian,
melainkan lebih mencari adrenalin dari sensasi bercinta. Hal ini senada dengan hasil
survei yang dilakukan pada 10.245 wanita Inggris yang menemukan sebanyak 79,2%
wanita peselingkuh mengukapkan seks sebagai alasannya (Daily Mail, 2013). Menurut
Doherty, kondisi wanita yang mencari kepuasan seks dengan orang lain bukan didasari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
keinginan bercerai melainkan lebih kepada hasrat ingin kembali merasa seksi, berjiwa
muda, dan mampu menarik perhatian lawan jenis selain suami mereka (Kompas 2014).
Hal inilah salah satu yang terjadi secara nyata pada wanita yang menghadapi masa
menopause dengan perubahan fisik maupun psikologis. Perubahan fisik tersebut
meliputi ketidakteraturan haid, penyempitan pembuluh darah, keluhan pada vagina,
dan perubahan bentuk tubuh. Sedangkan, perubahan psikologis yang terjadi meliputi
kecemasan, depresi, mudah tersingggung, dan mudah curiga (Kartono, 2002).
Wanita yang tidak siap menerima perubahan yang terjadi, akan mengalami
kecemasan yang akan mempengaruhi hubungan seksual dengan pasangannya
(Melaniani, 2007). Penelitian mengenai menopause telah banyak dilakukan terutama
dari aspek fisik atau biologis, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Sulianti
(2007) menunjukkan bahwa perubahan seksualitas yang terjadi pada masa menopause
cukup menjadi kendala bagi wanita di kota Bandung dalam memenuhi kebutuhan intim
pasangannya.
Banyak pula wanita diliputi rasa kecemasan menjelang menopause. Mereka
takut akan kehilangan kewanitaannya, kehilangan nafsu dan kemampuan koitus,
kehilangan rasa cinta sang suami. Telah diketahui pula hubungan seksual tidak sekedar
ditunjukkan untuk reproduksi melainkan juga untuk memenuhi kebutuhan dasar
manusia yang bersifat psikologis yang jika terpenuhi manusia akan merasa puas,
bahagia, nyaman, tentram, dan mengalirkan energi baru pada tubuh (Prawirohardjo,
2009). Hasil penelitian Zasri (2012) menemukan bahwa kecemasan menjelang
menopause yang dihadapi wanita mengakibatkan terjadinya perubahan fisik dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
emosional. Akibat dari perubahan tersebut wanita menganggap dirinya tidak menarik
lagi, tidak cantik, tidak dapat memberikan kepuasan seksual pada suaminya dan ada
juga beranggapan setelah menopause tidak perlu melakukan hubungan seksual karena
akan mengakibatkan munculnya penyakit sehingga menimbulkan kecemasan pada
wanita yang akan mengalami menopause. Selain itu, wanita yang tidak siap
menghadapi menopause akan mengalami gejala kecemasan berlebihan yang dapat
mengakibatkan gangguan psikologis dan berdampak pada keharmonisan rumah tangga
(Takdare, 2009).
Laporan riset tahun 2006 menyebutkan hampir 40% wanita di AS mengalami
masalah seksual, dan hanya 12% yang merasa tertekan dengan gangguan tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 1.350 wanita menghadapi menopause di
Indonesia, didapatkan 63% wanita menopause mengalami penurunan nafsu
berhubungan seksual (BisnisNews,2009). Berbeda dengan penelitian tersebut,
Rachmawati (2006) mengungkap bahwa tidak semua wanita yang menghadapi
menopause mengalami penurunan nafsu saat berhubungan seksual. Hal ini dikarenakan
adanya dukungan sosial dan kesiapan dalam menghadapi masa menopause.
Wanita yang menghadapi menopause akan muncul perasaan-perasaan disertai
dengan rasa kurang percaya diri, merasa rendah diri, dan tidak mampu menghadapi
suatu masalah (Hurlock, 1990). Berdasarkan hasil penelitian Kurniati (2009),
mengungkap wanita yang menghadapi menopause menjadi lebih sensitif, muncul rasa
kurang percaya diri, dan mengalami kecemasaan. Saat menghadapi menopause seorang
wanita juga mengalami perubahan emosi dan kurang bergairah dalam hubungan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
seksual. Padahal kenyataannya beberapa wanita yang menghadapi menopause
menunjukkan peningkatan hasrat seksual dari sensasi bercinta. Hal ini yang akhirnya
akan berpengaruh pada kualitas hubungan pasangan yang berkaitan dengan kepuasan
seksual.
Penelitian ini lebih memfokuskan pada hubungan kepuasan seksual dengan
kecemasan terhadap menopause pada wanita dewasa tengah dalam rentang usia 40-55
tahun yang akan diukur menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan metode
skala, sehingga penelitian ini akan berbeda dengan penelitian sebelumnya, yaitu
penelitian Sulianti (2007). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran persepsi
dan sikap, wanita menopause di kota Bandung, menilik sejauh mana menopause
menurunkan ketertarikan seks dan aktivitas seksual wanita, dan mengetahui kendalakendala yang dialami wanita menopause di kota Bandung. Metode yang digunakan
dalam penelitian adalah dengan metode deskriptif eksploratori melalui pengisian
angket kepada 40 wanita menopause di kota Bandung. Hasil penelitian ini juga
mengungkap pada masa menopause terjadi perubahan seksualitas dan rasa tidak
nyaman yang cukup menjadi kendala bagi wanita. Penelitian yang dilakukan Zasri
(2012) bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap
kecemasan menghadapi menopause pada ibu usia 45-50 tahun di Kemukiman Bebesen
Kecematan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012. Penelitian ini juga
menggunakan metode penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional
dengan subjek 86 orang ibu menopause. Hasil penelitian ini menunjukkan pengetahuan
dan sikap terhadap kecemasan menghadapi menopause membuat wanita menggangap
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
dirinya tidak menarik dan memilih menolak melakukan hubungan seksual karena
timbul rasa tidak nyaman.
Berdasarkan studi-studi tersebut permasalahan seputar kepuasan seksual tidak
dijadikan fokus pada penelitian dengan kecemasan terhadap menopause, sehingga
permasalahan ini menjadi sesuatu yang belum banyak diteliti untuk wanita di Indonesia
yang mengalaminya. Kepuasan seksual menjadi salah satu aspek yang berkaitan erat
dengan menopause yang merupakan salah satu bagian dari kebutuhan dasar manusia
yang memiliki porsi yang sama dengan kebutuhan lainnya, dimana apabila tidak
terpenuhinya kepuasan seksual akan menimbulkan ketidaknyamanan sehingga muncul
rasa cemas terkait peran wanita melayani suami, kebosanan, kesenjangan perkawinan
yang mengakibatkan tidak tercapainya keselarasan hubungan suami dan istri yang
dapat menyebabkan perselingkuhan. Berdasarkan kenyataan yang terjadi dan terdapat
kesenjangan teori dan hasil-hasil penelitian membuat peneliti tertarik untuk meneliti
hubungan kepuasan seksual dengan kecemasan terhadap menopause pada wanita.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut : “Apakah ada hubungan antara kepuasan seksual dengan kecemasan
terhadap menopause?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kepuasan
seksual dengan kecemasan terhadap menopause.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, yaitu :
1. Manfaat teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya perkembangan
ilmu pengetahuan, khususnya ilmu psikologi perkembangan, psikologi
perempuan, dan psikologi keluarga yang terkait dengan kepuasan seksual
dan kecemasan pada wanita yang menghadapi menopause.
b. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi masukan bagi peneliti lain yang
berminat untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat praktis
a. Bagi peneliti, diharapkan peneliti mendapatkan informasi mengenai
hubungan antara kepuasan seksual dengan kecemasan terhadap menopause
pada wanita.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
b. Bagi subjek penelitian, diharapkan hasil penelitian dapat dijadikan sebagai
sumber informasi mengenai kepuasan seksual dan hubungannya dengan
kecemasaan yang dialami saat menghadapi menopause.
c. Bagi praktisi, dapat dijadikan suatu dasar bidang yang berhubungan dengan
seksualitas dalam menyelesaikan konflik dalam pernikahan terutama terkait
dengan ketidakpuasan seksual.
d. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber pengetahuan dan acuan bagi para
wanita yang belum menghadapi menopause tentang kepuasan seksual dan
hubungannya dengan kecemasan terhadap menopause pada wanita.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Wanita Dewasa Tengah
1. Pengertian Wanita Dewasa Tengah
Wanita dewasa tengah adalah wanita yang berada pada usia 35 tahun
sampai 45 tahun hingga memasuki usia 60 tahunan (Santrock, 2002).
Sementara itu menurut Papalia, Olds dan Feldman (2008), rentang usia dewasa
tengah, yaitu tahun-tahun antara usia 40 dan sampai dengan awal 60 tahunan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa wanita dewasa
tengah adalah wanita yang berada pada rentang usia berkisar 30 tahun sampai
awal 60 tahun.
2. Perubahan pada Masa Dewasa Tengah
Pada masa dewasa tengah wanita mengalami perubahan fisiologis,
penurunan biologis, dan perubahan psikologis.
a. Perubahan fisiologis
Pada masa ini kondisi fisik usia dewasa tengah tidak sebaik pada masa
sebelumnya. Masa ini dewasa tengah mengalami penurunan alat indera seperti
pendengaran, peraba, perasa dan penciuman. Dewasa tengah akan merasa
kesulitan untuk melihat objek dekat dan penurunan kepekaan terhadap
sentuhan, rasa dan bau. Namun, penurunan kondisi fisiologis bergantung pada
aktivitas yang dilakukan individu pada masa muda, seperti pola hidup sehat.
12
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
Individu yang memiliki pola hidup sehat, sering berolahraga dan melakukan
banyak aktivitas, maka perubahan kondisi fisiologis mereka tidak menemukan
penurunan yang signifikan (Papalia, 2008 & Santrock, 2002).
b. Perubahan Biologis
Pada masa ini wanita usia dewasa tengah mulai mengalami masa
menopause. Pada tahap normal wanita akan melaluinya sekitar umur 40-55
tahun. Masa ini wanita mengalami penurunan hormon estrogen yang
menandakan kemampuan wanita untuk melahirkan telah berakhir. Penurunan
hormon ini menyebabkan wanita mengalami gejala fisik dan psikis. Gejala fisik
seperti keluhan panas pada tubuh, masalah seksual, kekeringan vagina, dan lain
sebagainya. Gejala psikis antara lain mudah tersinggung, cemas, depresi dan
lain-lain (Kartono, 2002, Papalia, Old, & Feldman 2008)
c. Perubahan Psikologis
Pada usia dewasa tengah, banyak wanita yang mengingkari ketuaannya,
merasa ingin kembali ke masa muda dengan berdandan atau berpenampilan
menarik. Perubahan dan penurunan biologis dan fisiologis yang terjadi pada
masa ini, membuat wanita merasa cemas, khawatir, terpuruh dan sebagaianya.
Status pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi cara
pandang mereka terhadap masa tuanya. Wanita dengan status pendidikan tinggi
dan memiliki kepuasan seksual tentunya akan merasa tenang dalam
menghadapi masa tua. Selain itu, relasi dengan anak yang sudah dewasa pada
usia dewasa tengah menghadapi isu yang berbeda, yang bersumber dari anak
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
yang akan segera meninggalkan “sarang”. Proses pengosongan sarang “empty
nest” merupakan hal yang membebaskan bagi banyak wanita tetapi juga dapat
bersifat menekan bagi wanita yang identitasnya tergantung kepada peran
mereka sebagai orangtua atau pasangan yang menghadapi masalah pada
kehidupan perkawinan. Hal ini juga dapat menimbulkan kecemasan bagi wanita
bahkan depresi dalam menghadapi masa tuanya (Papalia, 2008 & Kartono,
2002).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa wanita usia
dewasa tengah akan mengalami perubahan yaitu perubahan fisiologis, biologis,
dan psikologis. Perubahan fisiologis yaitu menekankan perubahan panca indera
dan kekuatan fisik. Perubahan biologis menekankan pada perubahan organorgan wanita terkait dengan menopause. Sedangkan, perubahan psikologis
lebih menekankan pada kondisi kejiwaan wanita dalam memasuki usia lanjut.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
B. Kepuasan Seksual
1. Pengertian Kepuasan Seksual
Demon dan Byers (1999) mengemukakan kepuasan seksual adalah
suatu bentuk kedekatan seksual yang dirasakan oleh pasangan suami atau istri
dalam wilayah interpersonal, yaitu dalam kualitas komunikasi seksual,
penyingkapan hubungan seksual dan keseimbangan hubungan seksual.
Kepuasan seksual juga merupakan suatu bentuk perasaan pasangan atas kualitas
hubungan seksual mereka yang dapat berupa sentuhan fisik dan psikis.
Kepuasan seksual yang tinggi dapat menghasilkan kualitas hidup yang tinggi
(Dolinska, 2011).
Kepuasan seksual juga diartikan sebagai sebuah rasa nyaman atau puas
terhadap kehidupan seksualnya. Perasaan tersebut secara personal berhubungan
dengan pengalaman seksual, harapan-harapan dan aspirasi-aspirasi ke depan
terkait dengan hubungan seksualnya (Davidson, 1995). Wanita yang aktif dan
puas terhadap hubungan seksualnya menunjukkan kepuasan emosional,
kepuasan relasi yang tinggi dan konsisten, kepuasan hidup, serta kesejahteraan
psikogis (Rosen & Bachman, 2008)
Kepuasan seksual juga merupakan sesuatu yang multidimensional yang
meliputi pikiran, perasaan, dan faktor biologis. Oleh karena itu, setiap individu
memiliki pendapatnya sendiri mengenai kepuasan seksual yang dialaminya
(Gil, 2007).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
Menurut Offman dan Mattheson (2005) kepuasan seksual dibatasi
sebagai respon afektif yang muncul dari evaluasi subjektif, baik positif maupun
negatif terkait dengan hubungan seksual pada seseorang termasuk persepsi
tentang kebutuhan seksual, pemenuhan kebutuhan diri sendiri, ekspektasi
terhadap pasangan, serta evaluasi positif tentang hubungan seksual secara
menyeluruh. Kepuasan seksual juga turut berperan positif dalam kehidupan
manusia. Selain itu, kepuasan seksual juga dapat memberikan kesejahteraan
psikologis pada seseorang.
Dalam penelitian ini kepuasan seksual adalah suatu bentuk evaluasi
subjektif baik positif maupun negatif yang mencakup pikiran dan perasaan
seseorang terhadap pasangan dalam pemenuhan, harapan dan kualitas
hubungan seksualnya dengan pasangan. Perasaan-perasaan tersebut meliputi
perasaan nyaman dan puas yang dirasakan guna meningkatkan kualitas hidup.
2. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Seksual
Kepuasan seksual dipengaruhi faktor yang meliputi status hubungan,
status pendidikan, orgasme, frekuensi hubungan, dan citra tubuh.
a. Status Hubungan
Byers (1995) mengungkapkan bahwa status hubungan pasangan yang
menikah memiliki kepuasan seksual yang lebih tinggi dibandingkan pasangan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
yang tidak menikah. Hal ini dikarenakan pasangan menikah dianggap lebih
mampu memuaskan pasangannya dalam hal seksualitas.
b. Status Pendidikan
Seseorang dengan status pendidikan yang lebih tinggi memiliki tingkat
kepuasan seksual yang lebih tinggi pula dibandingkan dengan seseorang yang
tingkat pendidikannya lebih rendah. Hal ini dikarenakan status pendidikan yang
lebih tinggi dianggap memiliki pengetahuan yang lebih dalam hal seksualitas
sehingga lebih mampu memuaskan pasangannya (Areton, 2002).
c. Orgasme
Orgasme kerap dikaitkan dengan fungsi seksual yang terjadi pada
seseorang yang dapat menimbulkan kecemasan apabila situasi tersebut tidak
sesuai dengan harapan. Fungsi seksual tersebut meliputi kemampuan individu
mengalami orgasme. Individu yang mengalami orgasme ketika berhubungan
seksual dengan pasangannya merasa puas terhadap kehidupan seksualnya dan
memiliki tingkat kepuasan seksual yang tinggi. Wanita yang mengalami
orgasme saat waktu yang bersamaan atau sebelum pasangan mereka
menunjukkan kepuasan seksual yang lebih tinggi (Sprecher & Mckinney,
1993).
d. Frekuensi Hubungan
Salah satu yang memiliki hubungan penting dalam kepuasan seksual
adalah frekuensi hubungan seksual. Hubungan yang signifikan tersebut berlaku
untuk pria maupun wanita. Pasangan dengan frekuensi hubungan yang tinggi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
akan memiliki kepuasan seksual yang tinggi pula dibandingakn dengan
frekuensi hubungan seksual yang rendah (Cheung, 2008).
e. Citra Tubuh
Individu yang memiliki citra tubuh yang negatif seperti merasa tidak
menarik akan memiliki kecenderungan untuk menghindari aktivitas seksual
bersama pasangannya. Hal ini mengakibatkan kurangnya hasrat bersama
pasangan yang berdampak pada kurangnya gairah seksual (Holt & Lyness,
2007).
Berdasarkan uraian diatas maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan seksual
seseorang yaitu status hubungan, status pendidikan, orgasme, frekuensi
hubungan, dan citra tubuh.
3. Aspek-aspek Kepuasan Seksual
Aspek-aspek yang terkait dengan kepuasan seksual yaitu keterbukaan,
komunikasi, dan kedekatan emosional.
a. Keterbukaan
Keterbukaan dalam seksualitas adalah pengungkapan mengenai sesuatu
tentang hubungan seksual baik pikiran maupun perasaan pada pasangan (Rini
& Retnaningsih, 2008). Pada pasangan yang memiliki keterbukaan yang baik
seperti keterbukaan mengenai hal yang disukai dan tidak disukai dalam
hubungan mereka akan memiliki tingkat kepuasan seksual yang lebih baik
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
(Byers & Demmons, 1999). Terbuka pada pasangan mengenai posisi-posisi apa
yang membuat puas dalam berhubungan seks dan pada waktu kapan mulai
bergairah sangat penting untuk didiskusikan secara baik (Murdi, 2013). Selain
itu, pasangan yang saling terbuka untuk membahas pengalaman seks yang baru
terjadi dan mengungkapkan apa yang baru dirasakan bersama atau satu sama
lain setidaknya memberikan kepuasan pada pasangan (Irawan, 2010).
Keterbukaan juga merupakan salah satu kunci yang dapat membantu
mengurangi kecemasan dan membuat kepuasan seksual.
b. Komunikasi
Menurut Litzinger dan Gordon (2005) mengemukakan bahwa
komunikasi merupakan hal penting dalam suatu hubungan termasuk menjalin
hubungan seksual dengan pasangan meliputi komunikasi mengenai hubungan
seksual yang memuaskan, komunikasi teknik seks, dan komunikasi tentang
variasi dan titik sensitif seksual masing pasangan. Metts dan Cupach (Byers &
Demmons, 1999) memandang kualitas komunikasi seksual sering dianggap
sebagai kepuasan dalam komunikasi seksual. Ketidakpuasan seksual terhadap
pasangan karena adanya kesenjangan komunikasi sehingga dapat menimbulkan
kebosanan atau kurang tanggapan seksual serta masalah-masalah lain yang
muncul ketika berhubungan seksual tidak dikomununikasikan menjadikan
tidak mencapai kepuasan seksual yang mengakibatkan pasangan akan mencari
kenikmatan lain (Khotari, 2001). Komunikasi yang baik dan intim bersama
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
pasangan akan meningkatkan kualitas kepuasan seksual serta meningkatkan
kepuasan hubungan yang dijalin secara menyeluruh.
c. Kedekatan Emosional
Seseorang yang memiliki kedekatan emosional dengan pasangan akan
merasa memiliki hubungan yang positif dan timbal balik dalam hubungan
seksual mereka. Individu dengan kecemasan yang tinggi terhadap pasangannya
akan memiliki tingkat kepuasan seksual yang rendah (Butzer & Campbell,
2008). Selain itu, kedekatan emosional berupa perasaan marah dan cinta turut
berperan dalam kepuasan seksual. Perasaan marah pada pasangan dapat
menimbulkan ketidakpuasan seksual pada diri sendiri maupun pada pasangan.
Menurut Nugraha (2004) perasaan mencintai pasangan dan dicintai pasangan
akan membuat hubungan seks yang dilakukan atas dasar suka bukan karena
terpaksa dan perasaan cinta akan memberikan pengaruh positif pada kepuasan
seksual (Barrienttos & Paez, 2006).
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam
penelitian ini aspek-aspek kepuasan seksual yang terdapat dalam diri individu
adalah keterbukaan, komunikasi, dan kedekatan emosional.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
4. Dampak Ketidakpuasan Seksual
Ketidakpuasan seksual dapat mengakibatkan kesenjangan dalam hubungan
personal suami-isteri dalam rumah tangga karena kurangnya komunikasi antara
pasangan dalam pemuasan seksual yang membuat pasangan tidak merasa nyaman,
bosan, dan kurang tanggapan seksual dengan pasangannya sendiri sehingga
menimbulkan kecemasan (Sari,2006). Ketidakpuasan seksual juga berdampak
menurunnya professional kinerja dan perilaku wanita dalam kehidupan sosial, dimana
seseorang mudah marah, kurang ramah dengan orang lain, dan mudah tersinggung.
Secara emosional, seseorang yang tidak terekspresikan kebutuhan seksualnya, merasa
tidak bahagia, sinis, dan berperilaku negatif seperti senang bergosip dalam lingkungan
sosialnya (Kanedi & Sutyarso,2014). Dampak dari ketidakpuasan seksual yang terus
menerus dapat mengakibatkan kesulitan untuk bergairah, ketidakmampuan untuk
mencapai klimaks, dan kecemasan mengenai kemampuan berhubungan seksual, serta
kurangnya ketertarikan dalam berhubungan seksual pada pasangan (Papalia., Olds, dan
Feldman, 2008). Selain itu, masalah-masalah lain yang muncul ketika berhubungan
seksual tidak tercapainya kepuasan seksual pada pasangan sehingga pasangan mencari
kenikmatan lain di luar atau perselingkuhan (Khotari, 2001).
Perselingkuhan dikarenakan suami atau isteri tidak mampu untuk memenuhi
kebutuhan seksual pasangan, dapat melibatkan orang ketiga yang berpeluang untuk
mencari orang lain untuk pemenuhan hasrat seksual. Keinginan orang untuk melakukan
selingkuh salah satunya mencari kepuasan seksual di luar karena pasangannya tidak
mampu memberi kepuasan seksual yang tidak didapat dari pasangannya ( Sari, 2006).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
C. Kecemasan terhadap Menopause
1. Kecemasan
a. Pengertian
Pada dasarnya, kehidupan manusia tidak terlepas dari suatu masalah,
ada yang menyenangkan dan ada yang tidak menyenangkan sehingga terkadang
muncul situasi yang mengakibatkan kecemasan. Kecemasan merupakan hal
wajar yang pernah dialami oleh setiap manusia dan telah dianggap sebagai
bagian dari kehidupan sehari-hari. Kecemasan adalah suatu kegelisahan,
kekhawatiran, perasaan tidak aman, kurang percaya diri atau ketidakberdayaan
dalam menentukan dan memperoleh penyelesaian masalah dan ketakutan
terhadap sesuatu yang tidak jelas (Kartono, 2002).
Menurut Chaplin (2000) kecemasan diartikan sebagai suatu perasaan
ketakutan dan keprihatinan terhadap suatu yang tidak jelas dalam menghadapi
suatu keadaan. Kecemasan juga diartikan sebagai suatu keadaan psikologis
pada diri individu yang berada dalam perasaan khawatir yang ditimbulkan oleh
adanya konflik di dalam diri individu sendiri (Walgito, 2002).
Freud (Feist & Feist, 2010) mengemukakan bahwa kecemasan adalah
perasaan akan situasi afektif yang tidak menyenangkan diikuti dengan sensasi
fisik yang memperingatkan seseorang akan bahaya yang mengancam. Perasaan
tidak menyenangkan ini digambarkan sebagai suatu yang tidak jelas dan sulit
dipastikan, namun selalu terasa. Kecemasan juga diartikan sebagai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
kekhawatiran yang tidak jelas akan perasaan yang tidak pasti dan tidak berdaya,
serta dialami secara subyektif (Stuart, 2007)
Kecemasan digambarkan sebagai suatu kekhawatiran mengenai suatu
kejadian atau peristiwa yang tidak jelas dan tidak pasti terhadap masa yang akan
datang. Kecemasan muncul ketika menghadapi atau memikirkan suatu
peristiwa yang akan datang, dimana peristiwa tersebut belum pasti (Hurlock,
1992). Pendapat lain dikemukakan oleh Maramis (1994) kecemasan merupakan
ketegangan, rasa tidak aman dan kekhawatiran yang muncul karena dirasakan
akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan, tetapi tidak diketahui sumber
yang jelas.
Menurut Daradjat (1990) kecemasan merupakan hal yang paling sering
dihadapi oleh manusia. Kecemasan merupakan manifestasi dari berbagai proses
emosi yang bercampur baur, yang terjadi ketika sedang mengalami tekanan
perasaan (frustasi) dan pertentangan batin (konflik). Kecemasan dicirikan
dengan ketegangan-ketegangan meliputi perasaan gelisah, gemetar dan
ketidakmampuan untuk rileks, pusing, jantung berdebar, berkeringat, dan
pikiran serta harapan yang mencemaskan (Santrok, 2002).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian
ini kecemasan adalah suatu kekhawatiran akan keadaan yang tidak
menyenangkan dan tidak jelas sumbernya. Kecemasan ini menyebabkan
individu merasa takut, cemas, khawatir dan mengakibatkan perubahan fisik
maupun psikologis pada tubuh.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
b. Jenis-Jenis Kecemasan
Freud (Feist & Feist, 2010) menyatakan kecemasan ke dalam tiga jenis
kecemasan yaitu :
1). Kecemasan realistis, yaitu kecemasan atau ketakutan individu terhadap
bahaya-bahaya nyata yang berasal dari dunia luar. Pada wanita yang
menghadapi masa menopause, kecemasan yang dialami yaitu pengaruh kondisi
fisik dan psikologis yang berubah karena masa ini. Sehingga, timbul rasa cemas
dalam berhubungan seksual, kurang percaya diri, terganggunya hasrat seksual,
dan takut tidak mampu mencapai orgasme yang berpengaruh pada kepuasan
seksual.
2). Kecemasan neurosis, yaitu kecemasan karena tidak terkendalinya nalurinaluri yang berasal dari dalam diri yang bisa mendatangkan hukuman. Rasa
cemas yang timbul akibat bahaya yang tidak diketahui. Perasaan sendiri berada
pada ego, tetapi muncul dari dorongan-dorongan id. Pada wanita menopause
kecemasan terutama berhubungan dengan pemenuhan insting seksual.
Kecemasan berkembang karena adanya harapan untuk memuaskan impuls Id
tertentu. Selain itu, kecemasan terjadi bila insting tersebut dipuaskan.
3). Kecemasan moral, yaitu kecemasan yang timbul akibat tekanan super ego
atas ego individu yang telah atau sedang melakukan tindakan yang melanggar
moral. Pada wanita yang menghadapi masa menopause, kecemasan yang
dialami berkaitan dengan mitos dan budaya, dan lingkungan sosial yang
memposisikan wanita untuk melayani suami. Kondisi ini membuat wanita,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
tidak dapat melayani suami dengan sempurna yang mengarah pada kepuasan
seksual dan hal ini mendorong munculnya kecemasan.
Berdasarkan uraian diatas, jenis-jenis kecemasan dalam penelitian ini
yaitu kecemasan realistis, kecemasan neurosis, dan kecemasan moral.
Kecemasan realistis pada wanita menopause merupakan kecemasan yang
dialami akibat pengaruh kondisi fisik dan psikologis. Sedangkan, kecemasan
neurosis pada wanita menopause merupakan kecemasan yang muncul terkait
pemenuhan insting seksual, serta kecemasan moral pada wanita menopause
berkaitan dengan mitos dan budaya, serta tidak mendapatkan dukungan sosial.
c. Respon Terhadap Kecemasan
Stuart (2001) mengemukakan bahwa respon terhadap kecemasan terdiri
dari respon perilaku, emosi, fisiologis, dan kogniitif.
a). Respon Perilaku
Respon perilaku adalah reaksi dalam bentuk perilaku manusia terhadap
bahaya atau ancaman meliputi rasa gelisah, bingung, dan ketegangan fisik.
b). Respon Emosi
Respon emosi merupakan suatu perasaan dimana individu secara terusmenerus khawatir akan bahaya yang mengancam meliputi kekhawatiran,
cemas, mati rasa, dan takut.
c). Respon Fisiologis
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
Respon fisiologis merupakan reaksi tubuh akan bahaya seperti jantung
berdebar, rasa ingin pingsan, tekanan darah menurun, tekanan darah meningkat,
sesah napas, insomnia, gelisah, mondar-mandir, wajah tegang, tungkai lemah,
kehilangan nafsu makan, mual, diare, berkeringat, rasa panas dan dingin pada
kulit, dan sebagainya.
d). Respon Kognitif
Respon kognitif adalah respon yang timbul akibat pikiran individu,
misalnya sulit berkonsentrasi, ketidakmampuan membuat keputusan, mudah
putus asa, sulit tidur, kreativitas menurun, produktifitas menurun, dan takut
kehilangan kendali.
d. Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan
Menurut Atkinson (1991) faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan
meliputi konflik, frustasi, ancaman fisik dan ancaman harga diri, serta adanya
tekanan untuk melakukan sesuatu di luar kemampuan diri. Thalis (1992)
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kecemasan, yaitu:
a). Faktor Internal
Kecemasan yang muncul sebab individu mengalami hambatan dalam
mendapatkan kebutuhannya, sehingga individu merasa tidak mampu, rendah
diri, bersalah, kurang percaya diri, dan merasa tidak memiliki tujuan. Selain itu,
kecemasan yang bersumber dari faktor internal terdiri dari kegagalan tubuh atau
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
pusat pengatur suhu yang menyebabkan gangguan fungsi beberapa organ tubuh
(Stuart, 2001).
b). Faktor Eksternal
Kecemasan muncul berkaitan dengan dukungan emosional yang rendah
dari orang lain dan tidak memberikan kebutuhan yang diharapkan individu
sehingga individu merasa tidak dicintai, tidak memiliki kasih sayang, tidak
memiliki dukungan, dan timbulnya penolakan serta kritikan yang mengancam.
Berdasarkan iuran di atas, dalam penelitian ini faktor yang
mempengaruhi kecemasan adalah faktor yang berasal dari diri individu dimana
individu merasa cemas dengan perubahan yang terjadi dalam tubuhnya yang
turut membuat individu merasa kurang percaya diri. Selain itu, faktor dari luar
individu, dimana lingkungan, budaya dan mitos yang ada mempengaruhi
kecemasan individu.
e. Gejala-gejala Kecemasan
Hurlock (1990) menyatakan bahawa kecemasan ditandai dengan
adanya rasa khawatir, gelisah, dan perasaan yang tidak menyenangkan, dan
seseorang menjadi tidak mampu menemukan penyelesaian terhadap masalah.
Selanjutnya, Daradjat (1990), mengemukakan bahwa gejala kecemasan terdiri
dari :
1). Gejala Fisik
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
Gejala fisik yang dialami seperti ujung jari yang terasa dingin, detak
jantung yang cepat, berkeringat, tidur tidak nyenyak, pencernaan terganggu,
kepala pusing, dan sesak napas. Berikutnya gejala fisik pada kecemasan yaitu
sakit dan nyeri otot, muka merah atau pucar, merasa lemas, perasaan ditusuktusuk, jantung berdebar-debar, nyeri didada, sesak nafas, rasa tertekat atau
sempit didada, sulit menelan dan perut kembung. Selain itu, gejala fisik yang
terjadi meliputi, sering buang air kecil, tidak datang bulan (tidak ada haid),
darah haid berlebihan, darah haid sedikit, masa haid pendek, haid beberapa kali
dalam sebulan dan menjadi dingin (Hawari, 2006).
2). Gejala Psikologis
Gejala psikologi ini seperti rasa takut, cemas, firasat buruk, perasaan
akan bahaya, tidak mampu memusatkan perhatian, tidak berdaya, rendah diri,
kurang percaya diri, dan selalu ingin lari dari kenyataan. Selain itu, gejala
psikologis pada kecemasan meliputi perasaan mudah tersinggung, merasa
tegang, lesu, tidak bisa beristirahat dengan tenang, mudah terkejut, mudah
menangis, gemetar, gangguan tidur, sulit berkonsentrasi, murung, serta
perasaan berubah-ubah sepanjang hari (Hawari, 2006).
Berdasarkan uraian di atas, gejala kecemasan dalam penelitian ini
meliputi gejala fisik dan psikologis. Gejala fisik seperti berkeringat, tidur tidak
nyenyak, nyeri badan, jantung berdebar, pernapasan dan pencernaan terganggu,
dan masalah kewanitaan. Sedangkan, gejala psikologis seperti cemas, khawatir,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29
kurang percaya diri, mudah tersinggung, dan perasaan-perasaan yang tak
menentu.
2. Menopause
a. Pengertian Menopause
Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi dan tidak lagi
dapat hamil. Kondisi ini terjadi antara usia 40-55 tahun (Papalia, Olds, dan
Feldman, 2009). Menopause sering dianggap sebagai krisis dalam kehidupan
wanita, karena masa ini terjadi perubahan pada tubuh wanita yang disebabkan
oleh aktivitas hormonal. Perubahan ini disebut perubahan fisiologis, dimana
terjadi penurunan produksi hormon sehingga terjadi ketidakteraturan
menstruasi sampai berhentinya menstruasi (Spencer, 1991).
Menurut Mappiare (1983), menopause sebagai akibat adanya perubahan
fisik dan psikis yang ditandai dengan berhentinya produksi sel telur dan
hilangnya kemampuan melahirakan anak yang juga ditandai berhentinya fungsi
menstruasi. Wanita akan mengalami suatu masa dimana tidak menstruasi lagi
dan berakhirnya masa subur (Dahlan, 1978).
Menurut Kartono (2002), menopause adalah berhentinya menstruasi
pada wanita dan menurunnya hormon estrogen. Masa menopause ini terdiri dari
dua tahap yaitu pramenopause yaitu sebagai masa transisi, dimana kualitas
individu makin berkurang dan menopause yaitu dimulainya peristiwa
menopause. Istilah menopause digunakan untuk menyatakan suatu perubahan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30
hidup dan pada saat itulah seorang wanita mengalami penghentian fungsi
reproduksinya, hingga periode terakhir masa haid. Pada masa menopause,
berhentinya menstruasi akan didahului oleh periode haid yang memiliki siklus
tidak teratur. Terjadinya menopause disebabkan adanya perubahan pada sistem
kelenjar endokrin dan menurunnya hormone estrogen. (Kasdu, 2002).
Menurut Pakasi (2002) & Baziad (2003) mengungkapkan akibat dari
menurunnya hormon estrogen akan memberikan ketidaknyamanan pada organ
tubuh. Gangguan tersebut dibagi menjadi gangguan jangka pendek dan jangka
panjang. Gangguan jangka pendek meliputi :
(a). Gejala vasomatorik, yaitu hot flushes, jantung berdebar, kepala sakit, gejala
psikologis yaitu gelisah, mudah marah, perubahan perilaku, depresi, dan
gangguan libido.
(b). Gejala urogenital yaitu vagina kering, keputihan, gatal pada vagina, iritasi
pada vagina, inkontinensia urine, gejala pada kulit yaitu kering, dan keriput.
(c). Gejala metabolisme yaitu, kolestrol tinggi, HDL turun, LDL naik, termasuk
ketidaknyamanan dalam aspek seksualitas.
Gangguan jangka panjang meliputi osteoporosis, penyakit jantung
coroner, ateroklerosis, stroke sampai kanker usus.
Berdasarkan uraian di atas, pengertian menopause dalam penelitian ini
adalah masa terhentinya haid atau menstruasi yang terjadi dalam rentang usia
40-55 tahun. Hal ini dikarenakan terjadinya perubahan hormon yaitu penurunan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
31
produksi hormon estrogen yang ditandai dengan berbagai perubahan fisik
maupun psikologis.
b. Tahap-Tahap Masa Menopause
Kartono (2002) mengemukakan ada dua tahap yang dilalui wanita pada
masa menopause, yaitu :
1). Pramenopause, merupakan masa peralihan antara masa reproduksi.
Biasanya fase ini berlangsung sekitar 2-8 tahun dan ditandai dengan haid
yang mulai tidak teratur (Greendale,1999). Pada tahap ini wanita
mengingkari ketuaannya dan ingin mengulangi kembali pola kebiasaan di
masa muda.
2). Menopause, merupakan fase paling sulit bagi wanita terkait dengan
perubahan hormon dalam tubuh wanita dan sejumlah gejala fisik dan psikis
mulai muncul pada fase ini ( Papalia, Olds, dan Feldman, 2008). Pada tahap
ini, wanita tidak mendapatkan haid selama satu tahun penuh (Kartono,
2002).
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian
ini tahap menopause pada wanita terdiri dari 2 tahapan yaitu pramenopause dan
menopause. Pramenopause merupakan masa peralihan yang ditandai dengan
haid/menstruasi yang tidak teratur. Berikutnya menopause adalah fase dimana
gejala menopause mulai muncul.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
c. Gejala-gejala Menopause
Menurut Kartono (2002), adapun gejala-gejala pada masa menopause,
yaitu :
a. Suasana hati yaitu keadaan yang menunjukkan ketidaktenangan psikis,
seperti cemas, mudah marah, mudah curiga, mudah tersinggung dan
perasaan sangat tegang.
b. Keadaan pikiran dan perilaku yang tidak menentu, seperti khawatir, sukar
konsentrasi, takut akan ancaman, keras kepala, pelupa, memandang diri
sangat sensitif, gelisah, gugup, dan merasa tidak berdaya.
c. Reaksi-reaksi biologis yang tidak terkendali, seperti berkeringat, gemetar,
pusing, berdebar-debar, mual, menstruasi tidak lancar, menstruasi berhenti,
mengalami gangguan pencernaan, perubahan pada hasrat seksual, dan
terganggunya kemampuan orgasme.
d. Keluhan, seperti gejolak panas (Hot flushes), jantung berdebar, kepala sakit,
vagina kering, keputihan, gatal pada vagina, iritasi pada vagina, obesitas,
gangguan pencernaan, inkontinensia urine, dan gejala pada kulit yaitu
kering, dan keriput (Baziad, 2003).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33
3. Pengertian Kecemasan Terhadap Menopause
Kecemasan adalah suatu kekhawatiran akan keadaan yang tidak
menyenangkan dan tidak jelas sumbernya. Kecemasan ini menyebabkan
individu merasa takut, cemas, khawatir dan mengakibatkan perubahan fisik
maupun psikologis pada tubuh. Kecemasan yang muncul pada wanita yang
menghadapi menopause dihubungkan dengan adanya kekhawatiran dalam
menghadapi suatu situasi yang sebelumnya tidak pernah dialami.
Menopause adalah berhentinya haid atau menstruasi. Hal ini terjadi
akibat perubahan hormon yaitu penurunan produksi hormon estrogen. Masa
menopause sering dianggap sebagai krisis dalam kehidupan wanita, karena
masa ini terjadi perubahan pada tubuh wanita yang disebabkan oleh aktivitas
hormonal. Pada masa ini wanita akan menghadapi menopause dalam rentang
usia 40-55 tahun (Mappiare,1983). Selain itu, terjadi perubahan hormonal pada
wanita yang menimbulkan pengaruh psikologis bagi yang mengalaminya.
Wanita yang menghadapi masa menopause akan mengalami semacam
pertentangan akibat gejala-gejala yang muncul dan ketakutan akan hilangnya
fungsi kewanitaannya sehingga menimbulkan kecemasan yang berlebihan
(Ibrahim, 2002).
Berdasarkan uraian diatas, dalam penelitian ini kecemasan terhadap
menopause dapat diartikan sebagai suatu kondisi psikologis atau perasaanperasaan yang tidak menyenangkan dan mengancam pada wanita yang sedang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34
menghadapi masa menopause, yaitu suatu masa dimana wanita secara bertahap
tidak lagi dapat haid dan berakhirnya era reproduksi. Pada penelitian ini, wanita
menganggap masa menopause sebagai suatu ancaman terhadap fungsi
kewanitaannya sehingga menimbulkan kcemasan.
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Terhadap Menopause
Secara Umum, Thalis (1992) menjelaskan kecemasan dipengaruhi oleh
dua faktor yaitu :
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang muncul dalam diri individu.
Kecemasan muncul karena individu mengalami hambatan untuk mendapatkan
kebutuhan-kebutuhan, sehingga individu merasa dirinya tidak mampu, rendah
diri, merasa bersalah, dan tidak percaya diri. Pada faktor internal yang
mempengaruhi kecemasan terhadap menopause pada wanita yaitu adanya rasa
tidak percaya diri dalam menghadapi penurunannya fungsi reproduksinya,
merasa tidak menarik secara fisik, dan menurunnya fungsi seksual (Kartono,
2002).
Selain itu, faktor internal yang mempengaruhi kecemasan terhadap
menopause yaitu kecemasan berkaitan dengan perubahan fisik yang dialami.
Perubahan fisik tersebut meliputi ketidakteraturan haid, penyempitan pembuluh
darah, keluhan pada vagina, dan perubahan bentuk tubuh. Perubahan bentuk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35
tubuh dirasakan sebagai ancaman yang membuat dirinya kehilangan daya tarik
(Kartono, 2002 & Zuccalo, 2006).
Kecemasan muncul berkaitan dengan gejala-gejala menopause juga
turut mempengaruhi individu dalam menghadapi menopause. Wanita merasa
cemas dan bingung ketika mengalami suasana hati yang berubah, mudah
tersinggung dan depresi dengan perubahan hormonal. Terutama gejala
menurunnya gairah seksual, sebagian besar wanita mengalami kecemasan
bahwa dirinya tidak lagi bisa membahagiakan dan melayani suami dengan baik
(Mc Carthy, 2006).
Faktor internal lainnya yaitu kecemasan yang timbul dalam diri indivdu
terkait dengan penyakit usia lanjut. Seiring berkurangnya hormon estrogen
dapat menimbulkan gangguan penyakit, seperti penyakit cardiovascular dan
osteoporosis. Hal ini akan menimbulkan kecemasan bagi para wanita usia
dewasa tengah yang sedang mengalami menopause (Zuccalo,2006).
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar. Kecemasan timbul
akibat lingkungan sosial tidak memberikan kebutuhan yang diharapkan
individu seperti kritikan orang lain, kehangatan dan penghargaan yang
mengakibatkan timbulnya penolakan sosial. Pada faktor eksternal kecemasan
terhadap menopause yang dialami wanita yaitu budaya, lingkungan sosial, dan
mitos seputar menopause yang mengatakan wanita yang mengalami menopause
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36
sudah tua, tidak menarik lagi, menurunnya fungsi seksual yang berpengaruh
terhadap kepuasan seksual (Aprillia 2007 & Kartono, 2002).
Berdasarkan uraian diatas, kecemasan dalam menghadapi menopause
adalah kecemasan yang bersumber dari datangnya masa menopause yang
dianggap sebagai ancaman. Pada penelitian ini faktor yang dapat
mempengaruhi kecemasan terhadap menopause yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri wanita
meliputi perubahan fisik dan psikis. Perubahan fisik yaitu perubahan yang
terjadi yang dianggap sebagai suatu ancaman pada diri individu yang
mengakibatkan kurangnya kepercayaan diri. Perubahan psikis yaitu gejalagejala menopause yang dialami yang memberikan pengaruh pada hasrat
seksual. Sedangkan, faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari mitos
seputar menopause yang mengakibatkan kecemasan dan berpengaruh pada
kepuasan seksual.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37
C. Hubungan Kepuasan Seksual dengan Kecemasan Terhadap Menopause
Setiap wanita tentu akan menghadapi masa menopause, meskipun
menopause tejadi di usia yang berbeda. Umumnya, wanita akan menghadapi
masa menopause dalam rentang usia 40-55 tahun (Kuntjoro,2002). Menopause
sendiri merupakan berhentinya menstruasi yang secara alamiah akan dialami
oleh wanita. Walaupun menopause bukan suatu penyakit melainkan suatu tahap
perkembangan, menopause sangat berhubungan dengan kesehatan terutama
fungsi reproduksi wanita yang akan mempengaruhi kecemasan pada wanita
dalam kepuasan seksual. Terjadinya menopause menyebabkan menurunnya atau
terhentinya produksi hormon estrogen, sehingga dapat menimbulkan berbagai
masalah. Selain itu, pada masa menopause wanita akan mengalami perubahanperubahan, baik perubahan fisik dan perubahan psikis yang keseluruhannya
saling tekait satu dengan lainnya.
Wanita yang menghadapi menopause mengalami perubahan fisik yang
mengakibatkan penurunnya fungsi reproduksi seperti ketidakteraturan haid,
penyempitan pembuluh darah, keluhan pada vagina, dan perubahan bentuk tubuh
(Kartono, 2002). Pada wanita menopause menurunnya fungsi reproduksi yang
diikuti menurunnya fungsi seksual sering dihubungkan dengan pemenuhan
kebutuhan dan kepuasan seksualnya. Wanita yang menghadapi menopause akan
menghadapi perubahan hasrat seksual karena keringat yang terus-menerus
mengucur, gangguan tidur, dan aktivitas seksual yang dirasa membutuhkan
energi. Selain itu, masalah menopause juga membuat kecemasan pada wanita.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38
Wanita yang menghadapi menopause takut akan kehilangan kewanitaannya,
kehilangan nafsu dan kemampuan koitus, dan kehilangan rasa cinta sang suami.
Ketidakmampuan wanita menopause menghadapi tekanan atau konflik
akibat perubahan fisik dapat menimbulkan masalah psikologi meliputi perasaan
takut, cemas, mudah tersinggung, gelisah, malas, merasa tidak berdaya, merasa
kurang percaya diri, merasa tidak menarik, marah dan sebagainya.
Wanita yang juga tidak siap atau tidak mampu mengendalikan
perubahan yang terjadi akan mengalami kecemasan yang dapat mempengaruhi
hubungan seksual dengan pasangannya. Hubungan seksual tidak sekedar
ditunjukkan untuk reproduksi melainkan juga untuk memenuhi kebutuhan
psikologis dasar individu yang jika terpenuhi akan muncul perasaan puas,
bahagia, nyaman, tenteram, dan mengalirkan energi baru dalam tubuh
(Prawirogardjo, 2009). Perasaan cemas yang dialami wanita menopause juga
turut terkait dengan kepuasan seksualnya.
Kepuasan seksual sendiri merupakan bentuk kedekatan seksual
mencakup pikiran dan perasaan seseorang terhadap pasangan dalam
pemenuhan, harapan dan kualitas hubungan seksualnya dengan pasangannya.
Pada wanita menopause, keterbukaan dalam kepuasan seksual, yaitu
kemampuan individu untuk berterus terang terhadap pasangan mempengaruhi
kualitas hubungan pada pasangan, dimana apabila tidak adanya keterbukaan
maka akan menimbulkan kecemasan. Aspek selanjutnya, komunikasi meliputi
kemampuan mengkomunikasikan hubungan seksual dengan pasangan. Pada
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
wanita menopause, ketidakpuasan seksual terhadap pasangan karena adanya
kesenjangan komunikasi dapat menimbulkan kebosanan atau kurang tanggapan
seksual serta masalah-masalah lain yang muncul seperti kecemasan ketika
berhubungan seksual. Hal ini terjadi karena perubahan-perubahan yang terjadi
selama masa menopause dan keluhan-keluhan menopause terkait seksualitas
yang dialami tidak dikomununikasikan, sehingga dapat menjadikan tidak
tercapainya kepuasan seksual yang mengakibatkan pasangan akan mencari
kenikmatan lain.
Komunikasi yang baik dan intim bersama pasangan akan meningkatkan
kualitas kepuasan seksual serta meningkatkan kepuasan hubungan yang dijalin
secara menyeluruh sehingga dapat mengurangi kecemasan wanita yang
menghadapi menopause dengan segala perubahan-perubahan baik fisik
maupun psikologis yang dialaminya. Selain itu, kedekatan emosional yaitu
hubungan timbal balik akan perasaan terhadap pasangan. Perasaan-perasaan
tersebut dapat mengurangi kecemasan pada wanita yang menghadapi
menopause yang dapat memberikan dan meningkatkan kepuasan seksual.
Kedekatan emosional ini seperti perasaan marah dan cinta. Perasaan marah
pada pasangan dapat menimbulkan ketidakpuasan seksual pada diri sendiri
maupun pada pasangan. Perasaan mencintai pasangan dan dicintai pasangan
akan membuat hubungan seks yang dilakukan memberikan pengaruh positif
pada kepuasan seksual (Barrienttos & Paez, 2006).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
40
Berdasarkan uraian di atas, terdapat dinamika hubungan pada
kecemasan terhadap menopause dan kepuasan seksual. Kecemasan terhadap
menopause dan kepuasan seksual dapat dilihat sebagai hal yang saling terkait.
Ketidakmampuan atau ketidaksiapan menghadapi menopause secara positif
dapat menyebabkan rendahnya kepuasan seksual yang mengakibatkan
kecemasan. Kecemasan ini menyebabkan ketidakmampuan atau ketidaksiapan
yang menimbulkan semakin rendah kepuasan seksual. Hal ini berarti kepuasan
seksual akan semakin turun.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41
D. Bagan Hubungan Kepuasan Seksual dengan Kecemasan Terhadap
Menopause
Kecemasan pada wanita
menopause
Tinggi
Rendah

Adanya
keterbukaan
masalah seksual
yang dialami pada
masa menopause
dengan pasangan
 Tidak ada
keterbukaan
masalah seksual
yang dialami
pada pasangan

Terjalinnya
komunikasi yang
baik dan intim
bersama pasangan
 Kurang memiliki
kemampuan
berkomunikasi
yang baik

Adanya
kedekatan
emosional yang
baik dan
hubungan timbal
balik yang
dirasakan
 Tidak adanya
kedekatan
emosial pada
pasangan
Kepuasan seksual
rendah
Kepuasan seksual
tinggi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
42
E. Hipotesis
Ada korelasi negatif antara kepuasan seksual dengan kecemasan terhadap
menopause, dimana semakin tinggi kepuasan seksual yang dialami individu maka
semakin rendah kecemasan terhadap menopause yang dirasakan, begitu pula
sebaliknya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan
rancangan penelitian korelasional. Hal ini dikarenakan peneliti ingin menguji
hubungan antara kepuasan seksual dengan kecemasan terhadap menopause.
B. Identifikasi Variabel
1. Variabel X
: Kepuasan seksual
2. Variabel Y
: Kecemasan terhadap menopause
C. Definisi Operasional
1. Kepuasan Seksual : Kepuasan seksual merupakan bentuk evaluasi atau penelitian
subjektif baik positif maupun negatif yang mencakup pikiran dan perasaan
seseorang terhadap pasangan dalam pemenuhan, harapan dan kualitas hubungan
seksualnya dengan pasangan. Tinggi rendahnya kepuasan seksual seseorang akan
diwakili dengan skor kepuasan seksual yang diukur menggunakan angket yang
dibuat berdasarkan aspek-aspeknya yaitu keterbukaan adalah kemampuan
individu untuk berterus terang terhadap pasangan. Berikutnya adalah komunikasi
meliputi kemampuan mengkomunikasikan hubungan seksual bersama pasangan.
43
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44
Serta, kedekatan emosional yaitu hubungan timbal balik akan perasaan terhadap
pasangan. Perasaan-perasaan tersebut dapat mengurangi kecemasan pada individu
yang dapat memberikan dan meningkatkan kepuasan seksual. Semakin tinggi skor
yang diperoleh maka akan semakin tinggi pula kepuasan seksual pada individu.
2. Kecemasan terhadap menopause : kecemasan terhadap menopause merupakan
suatu kondisi psikologis atau perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan pada
wanita yang sedang menghadapi masa menopause, dimana wanita secara bertahap
tidak lagi dapat haid dan berakhirnya era reproduksi. Kecemasan terhadap
menopause dalam penelitian ini diwakili dengan skor kecemasan terhadap
menopause. Untuk mengukur kecemasan terhadap menopause ini akan digunakan
angket yang dibuat berdasarkan gejala menopause. Semakin tinggi skor yang
diperoleh subjek maka semakin tinggi kecemasan dialami oleh subjek dalam
menghadapi menopause, sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh maka
semakin rendah pula kecemasan yang dialami oleh subjek dalam menghadapi
menopause.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45
D. Subjek Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita premenopause dan
menopause di Indonesia. Kriteria populasi yang ditetapkan dalam penelitian ini
yaitu :
1. Wanita berusia 40-55 tahun
2. Menikah
3. Sedang memasuki masa menopause, baik premenopause dan menopause
4. Masih memiliki pasangan yang hidup. Hal ini dilakukan terkait pengisian skala
kepuasan seksual.
2. Metode Sampling
Subjek penelitian ini adalah wanita usia dewasa madya yang sedang memasuki
masa menopause. Masa menopause sendiri terdiri dari dua tahapan yaitu
premenopause dan menopause. Namun karena keterbatasan peneliti, peneliti
menggunakan teknik
snowball
sampling.
Snowball
sampling
didasarkan
pengambilan sampel dengan menentukan sampel pertama. Sampel berikutnya
ditentukan berdasarkan informasi dari sampel pertama, sampel ketiga berdasarkan
informasi dari sampel kedua, dan seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin besar
(Sugiyono, 2011). Pemilihan subjek dilakukan dengan cara, subjek mencentang
pilihan kriteria populasi yang disediakan dalam skala. Penelitian dilaksanakan di
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
46
daerah Yogyakarta dengan alasan kemudahan mengingat peneliti berdomisili di
daerah tersebut.
E. Instrumen Penelitian
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan skala. Skala
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala kepuasan seksual dan skala kecemasan
terhadap menopause.
1. Skala Kepuasan seksual
Pengumpulan data menggunakan skala kepuasan seksual yang diberikan pada
subjek penelitian. Skala ini digunakan untuk mengungkap kepuasan seksual. Skala
ini disusun oleh peneliti berdasarkan pada aspek-aspek kepuasan seksul. Penyusunan
skala menggunakan model skala Likert dengan metode Summated Ratting yang
dimodifikasi menjadi 4 (empat) alternatif jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai
(S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Hal ini dilakukan untuk
menghindari kecenderungan menjawab pernyataan dengan alternatif jawaban yang
bersifat ragu-ragu.
Skala kepuasan seksual terdiri dari dua jenis pernyataan yaitu favorabel dan
unfavorabel. Pernyataan favorabel berisi pernyataan yang mendukung atau
menunjukkan ciri atribut yang akan diukur. Pernyataan unfavorabel adalah
pernyataan yang isinya tidak mendukung atau tidak menunjukkan ciri atribut yang
akan diukur.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47
2. Skala Kecemasan Terhadap Menopause
Pengumpulan data menggunakan skala kecemasan terhadap menopause yang
diberikan pada subjek penelitian. Skala ini digunakan untuk mengungkap kecemasan
pada wanita menopause. Skala disusun oleh peneliti berdasarkan gejala kecemasan
terhadap menopause. Penyusunan skala menggunakan model skala Likert dengan
metode Summated Ratting yang dimodifikasi menjadi 4 (empat) alternatif jawaban,
yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS).
Hal ini dilakukan untuk menghindari kecenderungan menjawab pernyataan dengan
alternatif jawaban yang bersifat ragu-ragu.
Skala kecemasan terhadap menopause terdiri dua jenis pernyataan yaitu
favorabel dan unfavorabel. Pernyataan favorabel berisi pernyataan yang mendukung
atau menunjukkan ciri atribut yang akan diukur. Pernyataan unfavorabel adalah
pernyataan yang isinya tidak mendukung atau tidak menunjukkan ciri atribut yang
akan diukur.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48
Tabel 1
Blueprint Skala Kepuasan Seksual Sebelum Uji Coba
No
Aspek Kepuasan
Favorable
Unfavorable
Jumlah
Bobot
Seksual
1.
Keterbukaan
9
9
18
29%
2.
Komunikasi
12
12
24
39%
3.
Kedekatan emosional
10
10
20
32%
Total
31
31
62
100%
Tabel 2
Blueprint Skala Kepuasan Seksual Setelah Uji Coba
No
Aspek Kepuasan
Favorable
Unfavorable
Jumlah
Bobot
1, 3*, 5, 7*, 9*,
2*, 4*, 6, 8*, 10*,
6
21%
11,13, 15*, 17*
12*, 14, 16*, 18*
19,21,23,25,27*,
20,22*,24,26*,28,
14
48%
29*,31,33,35,37,
30,32*,34*,36,38*
39,41*
40*,42*
Kedekatan
43,45,47,49,51
44*,46*,48*,50,52*
9
31%
emosional
53,55*,57,59,61*
54*,56*,58*,60*,62*
Total
21
8
29
100%
Seksual
1.
2.
3.
Keterbukaan
Komunikasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49
Tabel 3
Blueprint Skala Kecemasan Terhadap Menopause Sebelum Uji Coba
No
Gejala Kecemasan
Favorable
Unfavorable
Jumlah
Bobot
1.
Gejala Fisik
15
15
30
50%
2.
Gejala Psikologis
15
15
30
50%
Total
30
30
60
100%
Tabel 4
Blueprint Skala Kecemasan Terhadap Menopause Setelah Uji Coba
No
Gejala
Favorable
Unfavorable
Jumlah
Bobot
1,3,5,7*,9*,
2,4,6*,8*,10,
17
42%
11,13*,15,17*,19,
12,14,16*,18*,20*,
21*,23*,25,26,28
22,24,27*,29*,30
Gejala
31,33,35*,37,39*,
32*,34,36,38,40,
23
58%
Psikologis
41,43*,45*,47,49*,
42,44,46,48,50,
51,53,55*,57,59
52,54,56,58,60
18
22
40
100%
Kecemasan
1.
2.
Gejala Fisik
Total
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50
3. Cara Pemberian Skor
Penskoran pada kedua skala bergerak dari skor satu sampai empat, dilakukan
dengan cara :
Tabel 5 Skor Favorabel
Aitem Favorabel
Variasi respon
Skor
Sangat Sesuai (SS)
4
Sesuai (S)
3
Tidak Sesuai (TS)
2
Sangat Tidak Sesuai (STS) 1
Tabel 6 Skor Unfavorabel
Aitem Unfavorabel
Variasi respon
Skor
Sangat Sesuai (SS)
1
Sesuai (S)
2
Tidak Sesuai (TS)
3
Sangat Tidak Sesuai (STS) 4
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
51
F. Validitas, Reliabilitas, dan Seleksi Aitem
1. Validitas
Validitas adalah ketepatan skala dalam mengukur atau meneliti apa yang ingin
diukur. Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat
tersebut mampu memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya
pengukuran tersebut (Azwar, 2010). Validitas yang diukur dalam kedua skala adalah
menggunakan validitas isi. Validitas dilakukan dengan cara membandingkan definisi
operasional dengan indikator-indikator yang kemudian dijabarkan dalam aitem-aitem
(Sugiyono, 2011). Peneliti juga melakukan uji validitas isi pada skala yang dilakukan
oleh professional judgement atau orang yang dianggap ahli dalam masalah atribut
yang hendak diukur (Azwar, 2010).
2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya. Artinya,
apabila alat ukur digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama. Pada skala kepuasan seksual dan skala kecemasan
terhadap menopause teknik yang digunakan untuk mengukur indeks reliabilitas
konsistensi internal adalah dengan cronbach‘s alpha.
Penelitian ini menggunakan skala atau cronbach’s alpha menggunakan aplikasi
SPSS for Windows versi 15.00. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas
(rxx”) yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin
mendekati angka 1,00 koefisien reliabilitasnya semakin tinggi, sebaliknya semakin
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52
mendekati angka 0 berarti koefisien reliabilitasnya semakin rendah (Azwar, 2010).
Pendekatan ini dilakukan karena memiliki nilai praktis dan tingkat efisiensi yang
tinggi, dimana peneliti hanya menggunakan satu bentuk tes yang dikenakan satu kali
saja pada sekelompok subjek (single-trial administration).
Koefisien reliabilitas untuk skala kepuasan seksual adalah sebesar 0,793.
Besarnya nilai koefisien tersebut menunjukkan bahwa skala kepuasan seksual dalam
penelitian ini dapat diterima dan reliabel.
Tabel 7
Hasil try out untuk skala kepuasan seksual
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha
N of Items
.793
62
Koefisien reliabilitas untuk skala kecemasan terhadap menopause adalah
sebesar 0,891. Besar nilai koefisien tersebut menunjukkan bahwa skala kecemasan
terhadap menopause dalam penelitian ini memiliki reliabilitas yang baik.
Tabel 8
Hasil try out untuk skala kecemasan terhadap menopause
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha
N of Items
.891
60
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
53
3. Seleksi Aitem
Seleksi aitem dilakukan untuk mengoreksi apakah aitem-aitem yang telah ditulis
dengan cara benar tersebut pada kenyataannya memang sudah berfungsi dengan baik
untuk mengukur suatu atribut tertentu (Azwar, 2010). Kriteria pemilihan aitem
berdasar korelasi aitem total, digunakan batasan rix ≥ 0.30. Semua aitem yang
mencapai koefisien korelasi minimal 0.30 daya pembedanya dianggap memuaskan
sedangkan koefisien korelasi dibawah 0.30 akan digugurkan. Apabila aitem yang
memiliki indeks daya diskriminasi sama atau lebih besar dari 0.30 jumlahnya
melebihi aitem yang di rencanakan untuk dijadikan skala maka kita dapat memilih
aitem yang memiliki daya diskriminasi tertinggi (Azwar, 2010). Hal ini dilakukan
untuk mengetahui sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau
kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
korelasi Product Momen Pearson dengan bantuan SPSS versi 15.0 for windows
menggunakan taraf signifikasi 0,05.
Analisis korelasi dilakukan untuk melihat
apakah ada hubungan antara variabel X yaitu kepuasan seksual dan variabel Y yaitu
kecemasan terhadap menopause serta mengetahui seberapa besar signifikkan
hubungan yang terjadi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mempersiapkan alat ukur yaitu
berupa skala kepuasan seksual dan skala kecemasan terhadap menopause yang
dibuat sendiri. Setelah kedua skala siap, peneliti mencari subjek yang sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan. Waktu yang dibutuhkan peneliti untuk melakukan
penelitian yang diawali dengan uji coba sampai penelitian sebenarnya adalah 3
minggu 5 hari, dimulai dari tanggal 16 September 2015 sampai 12 Oktober 2015.
Peneliti mensosialisasikan penelitian yang akan dilakukan melalui pendekatan
personal dengan beberapa subjek. Peneliti memutuskan untuk mengambil data
tryout (uji coba) dengan menitipkan kuisoner kepada empat orang subjek yang
dipercaya untuk meneruskan kuisoner tersebut ke sampel berikutnya dan beberapa
minggu kemudian peneliti mengambil hasil dari ke empat subjek. Uji coba
instrumen dilakukan untuk mengetahui kelayakan kuisoner bila dipergunakan
sebagai intrumen pengambilan data. Dengan demikian, jumlah subjek yang terlibat
dalam uji coba menjadi 40 subjek.
2. Pelaksanaan Penelitian
Pada saat pengambilan data, peneliti menyebar kuisoner sebanyak 100
eksemplar, 100 eksemplar tersebut diberikan kepada empat sampel yang dipercaya
54
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
55
untuk meneruskan ke sampel berikutnya. Akan tetapi, kuisoner yang kembali 94
eksemplar dan dari jumlah tersebut 90 eksemplar yang dapat di analisis. Sebanyak
6 ekspemplar kuisoner tidak kembali dan 4 eksemplar tidak di ikutsertakan dalam
analisis karena tidak diisi secara lengkap.
B. Data Penelitian
1. Data Demografis Subjek
Subjek penelitian memiliki kriteria diantaranya adalah usia wanita
dewasa yaitu 40-55 tahun dengan asumsi dan teori yang menyatakan bahwa
pada rentang usia tersebut wanita mulai menghadapi masa menopause. Selain
itu, peneliti juga memasukan data tambahan yaitu, pendidikan terakhir, status
pernikahan, pengetahuan akan kesadaran menopause, dan tahap menopause.
Berikut ini merupakan tabel data deskripsi demografi subjek penelitian
berdasarkan usia.
Tabel 9
Deskripsi data usia subjek penelitian N=90
Karakteristik Usia
Jumlah
Presentase
40-50
55
61%
51-55
35
39%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
56
Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 55 subjek (61%) yang
berada pada karakteristik usia 40-50 tahun dan 35 subjek (39%) yang berada
pada karakteristik usia 51-55 tahun.
Berikut ini merupakan tabel data deskripsi demografi subjek
berdasarkan pendidikan terakhir.
Tabel 10
Data pendidikan terakhir subjek penelitian N=90
Pendidikan terakhir
Jumlah
Presentase
SD
2
2%
SMP
2
2%
SMA
33
37%
DI
3
3%
DII
2
2%
DIII
11
12%
S1
35
40%
S2
2
2%
Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 2 subjek dengan pendidikan
terakhir SD, SMP, DII, dan S2 (2%). Tiga subjek (3%) dengan pendidikan
terakhir DI. Sebelas subjek (12%) dengan pendidikan terakhir DIII. Selain itu,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57
terdapat 33 subjek (37%) dengan pendidikan terakhir SMA. Sebagian besar
sisanya yaitu 35 subjek (40%) dengan pendidikan terakhir S1.
Berikut ini merupakan tabel data deskripsi demografi subjek
berdasarkan status pernikahan.
Tabel 11
Data status pernikahan subjek penelitian N=90
Status Pernikahan
Jumlah
Presentase
Menikah
90
100%
Tabel 11 di atas menunjukkan bahwa terdapat 90 subjek (100%) yang
berstatus menikah dan memiliki suami.
Berikut ini merupakan tabel data deskripsi demografi subjek
berdasarkan pengetahuan kondisi menopause.
Tabel 12
Data pengetahuan kondisi menopause subjek penelitian N=90
Pengetahuan Kondisi
Jumlah
Presentase
Tahu
79
88%
Tidak Tahu
11
12%
Menopause
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58
Dari tabel di atas, terlihat bahwa terdapat 11 subjek (12%) yang tidak
tahu dengan kondisi mereka yang memasuki masa menopause dan 79 subjek
(88%) yang sadar dan mengetahui kondisi mereka yang memasuki masa
menopause.
Berikut ini merupakan tabel data deskripsi demografi subjek
berdasarkan gejala pada tahap menopause.
Tabel 13
Data gejala pada tahap menopause subjek penelitian N=90
Tahap Menopause
Jumlah
Presentase
Pramenopause
60
67%
Menopause
30
33%
Tabel 13 di atas menunjukkan bahwa terdapat 60 subjek (67%)
memasuki tahap pramenopause dan sisanya 30 subjek (33%) yang memasuki
tahap menopause.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
2. Deskripsi Data Subjek
Berdasarkan data yang diperoleh, dilakukan analisis data yang
digunakan sebagai dasar pengujian hipotesis. Berikut adalah data penelitian
hipotetik dan data empirik skala kepuasan seksual dan kecemasan terhadap
menopause.
Tabel 14
Data Penelitian N=90
Variabel
Data hipotetik
M
skor
Data empirik
SD
max
min
M
skor
SD
Max
min
Kepuasan Seksual
72.5
116
29
14.5
83.74
113
61
11.279
Kecemasan terhadap
100
160
40
20
86.06
113
44
13.001
Menopause
a. Kepuasan Seksual
Skala kepuasan seksual terdiri dari 29 aitem sehingga didapat skor
hipotetik minimal yang diperoleh subjek adalah 29 dan skor hipotetik maksimal
yang diperoleh subjek adalah 116, rerata hipotetik sebesar (116+29): 2 = 72.5,
jarak sebaran hipotetik 116-29= 87, dan standar deviasi yaitu 87:6= 14.5.
Berdasarkan hasil analisis One Sample T-Test, didapat hasil bahwa
mean empirik lebih tinggi daripada mean hipotetik dan p= 0.000 artinya secara
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60
signifikan berbeda dari mean hipotetik. Hal ini berarti kepuasan seksual yang
diterima subjek secara keseluruhan tinggi.
b. Kecemasan terhadap Menopause
Skala kecemasan terhadap menopause terdiri dari 40 aitem sehingga
didapat skor hipotetik minimal yang diperoleh subjek adalah 40 dan skor
hipotetik maksimal yang diperoleh subjek adalah 160 rerata hipotetik sebesar
(160+40): 2 = 100, jarak sebaran hipotetik 160-40= 120, dan standar deviasi
yaitu 120:6= 20.
Berdasarkan hasil analisis One Sample T-Test, didapat hasil bahwa
mean empirik lebih rendah daripada mean hipotetik dan p= 0.000 artinya secara
signifikan berbeda dari mean hipotetik. Hal ini berarti kecemasan terhadap
menopause secara keseluruhan dalam kategori ringan.
C. Uji Asumsi
1. Uji Normalitas
Uji normalitas menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov Z yang
bertujuan untuk melihat sebaran data terdistribusi normal atau tidak. Jika
p>0,05 maka dapat dikatakan data terdistribusi normal ( Priyatno, 2012). Hasil
uji normalitas pada skala kepuasan seksual adalah 0,713. Maka sebaran
kepuasan seksual dinyatakan normal. Hasil uji normalitas pada skala
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
61
kecemasan terhadap menopause adalah 0.137. Hal ini berarti sebaran
kecemasan terhadap menopause dapat dinyatakan terdistribusi normal.
Tabel 15
Uji normalitas kepuasan seksual dan kecemasan terhadap menopause
Normality Tests Kolmogorov- Smirnov Z
Sig.
Keterangan
Kepuasan Seksual
.713
Normal
Kecemasan terhadap Menopause
.137
Normal
2. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan menggunakan Anova Test of Linierity untuk
melihat apakah kedua sampel berhubungan secara linear atau tidak. Hasil uji
dikatakan linear jika linearity p < 0.05. Berdasarkan hasil perhitungan maka
didapatkan p <0.05. Hal ini berarti hubungan variabel dapat diasumsikan linear.
Tabel 16
Uji Linearitas Variabel
ANOVA Table
Kecemasan_menghadapi_menopause* Between
Kepuasan_seksual
Groups
(Combined)
Linearity
Sig.
Ket
.000
-
.000 Linear
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
62
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan setelah melakukan uji normalitas dan uji
linearitas. Penghitungan uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan korelasi
Product Momen Pearson dengan menggunakan program SPSS for Windows
versi 15
Hipotesis awal penelitian ini menyatakan bahwa ada korelasi negatif
antara kepuasan seksual dengan kecemasan terhadap menopause, dimana
semakin tinggi kepuasan seksual yang dialami individu maka semakin rendah
kecemasan terhadap menopause yang dirasakan, begitu pula sebaliknya.
Tabel 17
Hasil Analisis Korelasi
Correlations
Kecemasan
Kepuasan
terhadap
Seksual
Kepuasan
Pearson Correlation
Seksual
Menopause
1
Sig. (2-tailed)
N
Kecemasan
-.457(**)
.000
90
90
-.457(**)
1
Pearson Correlation
Menghadapi
Menopause
Sig. (2-tailed)
N
.000
90
90
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63
Berdasarkan hasil analisis, diperoleh koefisien korelasi antara kedua
variabel sebesar r= -0,457 dengan nilai p= 0,00 (signifikasi two-tailed) yang
berarti nilai p lebih kecil dari 0,05 (p<0.05). Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat hubungan negatif antara kepuasan seksual dan kecemasan terhadap
menopause. Hal ini berarti jika kepuasan seksual rendah maka subjek
mempunyai kecenderungan untuk memiliki kecemasan terhadap menopause
yang tinggi, begitu pula sebaliknya. Berdasarkan nilai r= -0,457 dapat diambil
kesimpulan bahwa tingkat korelasi dan kekuatan hubungan variabel berada
dalam tingkat korelasi cukup. Hasil r2 = 0.208 menunjukkan kontribusi
kepuasan seksual sebesar 20,8% terhadap kepuasan menghadapi menopause.
D. Pembahasan
Hasil uji hipotesis dengan menggunakan Product Momen Pearson
menunjukkan ada hubungan negatif yang signifikan antara kepuasan seksual dan
kecemasan terhadap menopause. Hal ini diketahui dari koefisien korelasi sebesar 0,457 dengan signifikasi 0,000 (p<0,05). Semakin seseorang memiliki kepuasan
seksual tinggi maka kecemasan terhadap menopause yang dialami semakin rendah
dan bila seseorang memiliki kepuasan seksual yang rendah maka akan semakin tinggi
kecemasan terhadap menopause yang akan dialaminya.
Subjek dalam penelitian ini adalah wanita berusia antara 40-55 tahun. Subjek
dibagi menjadi dua kateristik usia. Hal ini berdasarkan menopause dialami di usia
paruh baya, yang biasanya mulai terjadi di usia empat puluhan, dimana pada usia
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64
tersebut wanita memasuki gejala awal menopause sampai berakhirnya menstruasi
yang terjadi di awal usia lima puluhan (Santrock, 2002).
Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata subjek memiliki tingkat kepuasan
seksual dalam kategori tinggi dan kecemasan dalam menghadapi menopause dalam
kategori sedang . Kepuasan seksual dalam kategori tinggi menunjukkan bahwa pada
masa menopause, wanita mampu terbuka, menjalin komunikasi yang baik dan
memiliki kedekatan emosional yang baik kepada pasangan terkait masalah yang
dialami saat menopause (Byers, 1999). Hal lainnya menunjukkan bahwa pada wanita
yang memasuki masa menopause memang mengalami kecemasan, namun tingkat
kecemasan dalam kategori sedang dan tidak tergolong tinggi. Hasil penelitian ini
menguatkan pendapat Kartono (2002) bahwa wanita yang menghadapi masa
menopause mengalami perubahan emosi dan hormonal yang menimbulkan
kecemasan diakibatkan menurunnya gairah seksual. Sehingga wanita merasa dirinya
tidak lagi bisa membahagiakan dan melayani suami dengan baik (Mc Carthy, 2006).
Secara umum, subjek dalam penelitian ini memiliki pendidikan yang tergolong
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang dengan status pendidikan yang lebih
tinggi memiliki tingkat kepuasan seksual yang lebih tinggi dibandingkan dengan
seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah (Areton, 2000). Selain itu,
semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi daya serap terhadap informasi
sehingga informasi yang didapat dapat dipahami dengan baik (Notoatmodjo, 2003).
Wanita yang berpendidikan tinggi akan lebih cepat beradaptasi dengan kondisi
menopause karena mereka dapat berpikir rasional, terbuka dalam menerima
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
65
informasi, dan menghasilkan sikap yang positif dalam menghadapi suatu
permasalahan. Selain itu, pengetahuan yang luas dapat membentuk keyakinan dan
perasaan positif terhadap menopause serta pendidikan tinggi membuat individu
menjadi lebih kreatif (Suwarno, 2009). Hal ini juga dikuatkan pada hasil penelitian
Nurningsih (2012) yang menunjukkan wanita yang memiliki pengetahuan yang baik
menghasilkan sikap positif sehingga mengurangi keluhan saat menopause. Oleh
karena itu, status pendidikan yang tinggi dianggap memiliki pengetahuan yang lebih
dalam mengenai seksualitas dan pengetahuan menopause.
Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa secara umum subjek
berstatus menikah. Menurut Byers (1995), status hubungan pasangan menikah
dianggap mampu memuaskan pasangannya dalam hal seksualitas. Selain itu, hasil
penelitian ini menerangkan bahwa sebagian besar subjek memasuki tahap
pramenopause dan sisanya berada pada masa menopause. Hal ini menunjukkan
bahwa pada tahap pramenopause, wanita mengalami masa peralihan antara masa
reproduksi, sehingga wanita mulai mengingkari ketuaannya yang dapat menimbulkan
kecemasan. Selain itu, pada tahap menopause, wanita akan menghadapi fase paling
sulit terkait dengan perubahan hormon dan sejumlah gejala fisik dan psikis yang
menyebabkan menurunnya gairah seksual sehingga muncul rasa cemas (Kartono,
2002). Pada penelitian ini wanita yang menghadapi masa menopause mengalami
penurunan fungsi reproduksi yang disertai menurunnya fungsi seksual yang berkaitan
dengan pemenuhan kebutuhan dan kepuasan seksualnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
66
Pada masa menopause wanita akan mengalami perubahan hasrat seksual yang
dikarenakan munculnya gejala-gejala menopause seperti gejala fisik dan psikologis
yang membuat aktivitas seksual dirasa membutuhkan energi lebih. Masa menopause
juga membuat kecemasan pada wanita yang tidak siap menghadapinya. Hal yang juga
menyebabkan kecemasan adalah saat berakhirnya sifat kewanitaan yang berkaitan
dengan kepuasan seksual. Wanita pada masa menopause merasa cemas kehilangan
jati sebagai wanita yang tidak dapat produktif dalam reproduksi, kehilangan nafsu
dan kemampuan koitus, dan takut akan kehilangan rasa cinta sang suami. Menurut
Prawirohardjo (2009), wanita yang tidak siap dan tidak mampu menghadapi masa
menopause akan mengalami kecemasan yang dapat berakibat pada hubungan
seksualnya. Apabila tidak tercapainya keselarasan hubungan seksual maka akan
membuat salah satu pasangan atau keduanya merasakan ketidakpuasan seksual yang
berimbas pada tidak harmonisnya rumah tangga (Sadarjoen, 2005).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan seksual
berkorelasi dengan kecemasan terhadap menopause. Pada penelitian ini, semakin
rendah kepuasan seksual yang dialami maka semakin tinggi kecemasan dalam
menghadapi masa menopause. Sebaliknya semakin tinggi kepuasan seksual yang
dialami pada masa menopause maka semakin rendah kecemasan terhadap masa
menopause.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa hipotesis peneliti
diterima. Artinya, ada korelasi negatif antara kepuasan seksual dan kecemasan
terhadap masa menopause dengan koefisien r= -0.457, p=0.000 yang berarti p<0.05.
Semakin tinggi kepuasan seksual yang didapat maka semakin rendah kecemasan dalam
menghadapi masa menopause yang dirasakan dan semakin rendah kepuasan seksual
yang di dapat maka semakin tinggi pula kecemasan terhadap masa menopause yang di
alami.
B. Saran
1. Bagi wanita yang sedang memasuki masa menopause, baik itu pramenopause
maupun menopause dengan mengetahui kecemasan dan kepuasan seksual mereka.
Kranya perlu memaksimalkan potensi yang ada pada diri, agar lebih percaya diri,
mampu terbuka, dan memiliki kedekatan emosional yang baik dengan pasangan,
karena selain dapat meningkatkan kualitas diri, hal ini dapat pula mengurangi
kecemasan sehingga dapat memberikan kepuasan seksual dan terciptanya
keharmonisan rumah tangga.
67
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
68
2. Bagi para wanita dewasa tengah yang akan memasuki masa pramenopause dan
menopause, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi untuk mereka agar
para wanita sedini mungkin mempersiapkan diri dengan mencari informasi
berkaitan dengan menopause sehingga dapat menurunkan kecemasan dalam
menghadapi masa menopause.
3. Bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan hasil penelitian ini dengan lebih
mendalam menggunakan metode penelitian kualitatif mengenai kepuasan seksual.
Selain itu, peneliti yang akan meneliti tentang kepuasan seksual agar
memperhatikan pendekatan dan rapport yang baik agar subjek lebih terbuka. Hal
ini dikarenakan seksualitas merupakan hal yang sensitif dan sebagian orang masih
mengganggap seksualitas sebagai hal yang tabu dan sangat privacy.
4. Bagi peneliti agar dapat mencari variabel lainnya yang dapat menurunkan
kecemasan terhadap menopause seperti pengetahuan tentang menopause karena
peneliti merasa pengetahuan seseorang tentang menopause perlu untuk kesiapan
memasuki masa menopause sehingga dapat mengurangi kecemasan terhadap
menopause.
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan pada penelitian ini yaitu sistem pengacakan aitem yang kurang
tepat sehingga setelah seleksi aitem banyak aitem yang gugur. Peneliti selanjutnya
agar memperhatikan pengacakan aitem antara favorable dan unfavorable.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, 2014. Wanita Berselingkuh Bukan karena Ingin Cerai Melainkan. Kompas.
Com. Di unduh 8 Maret 2015 pukul 19.57 WIB.
Aprillia, Isyana. N. 2007. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Pada
Wanita Perimenopause. The Indonesian Journal of Public Health. Vol. 4.
No.1. Hal 35-42
Atkinson, R.I, Atkinson, R.C., & Hilgard, E.R. 1991. Pengantar Psikologi. Jakarta :
Erlangga
Areton, L.W. 2002. Factors in the sexual satisfaction of obese women in relationships.
Electronic Journal of Human Sexuality, Vol 5, Jan. 15
Azwar, Saifuddin. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, Saifuddin. 2012. Penyusunan Skala Psikologi, Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Azwar, Saifuddin. 2011. Reliabilitas dan Validitas, Edisi 3. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
Badan Pusat Statistik. 2012. Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035. Jakarta :
Kementerian PPN/ Bappenas. UNFPA.
Barrienttos, J. E., & Paez, D. 2006. Psychological variabels of sexual satisfaction in
chile.
Journal
of
sec
& marital
therapy,
32:
351-368.
DOI:
10.1080/00926230600834695
Baziad, A. 2003. Endokrinologi Ginekologi. Jakarta : Media Aesculapis Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
Baziad, Ali. 2009. World Menopause Day 2009 : Terapi Hormon Ringankan Gejala
Menopause. Bisnisnews.com. Di unduh tanggal 15 April 2015 pukul 21.25
WIB.
Butzer, B., & Campbell, L. 2008. Adult attachment, sexual satisfaction, and
relationship satisfaction : a study of married couples. Personal
relationships, 15 : 141-154
69
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
70
Byers, E.A & Demmons. S. 1999. Sexual Satisfaction and Sexual Self- Disclosure
Within Dating Relationship. The Journal of sex research. Vol 36. No. 2.
h180-189
Cheung, M. W. K., Wong, P.W.C., Liu, K. Y., Yip, P.S.F., Fan, S. Y.S., Lam, T. H.
2008. A study of sexual satisfaction and frequency of sex among hongkong
Chinese people. Journal of sex research, 45(2), 129-139.
Dahlan, A. 1978. Wanita antara Menarche dan Menopause. Jakarta : PT. Pustaka
Antara
DailyNews. 2013. Women most likely to have affairs, study reveals. Diunduh 2 Mei
2015 pukul 19.39 WIB
Davidson, K. D., Darling, C. A., & Norton, L. 1995. Religiosity and the sexuality of
women: Sexual behavior and sexual satisfaction revisited. The Journal of
Sex Research, 32(3), 235-243.
Daradjat, Z. 1990. Kesehatan Mental. Jakarta : PT Gunung Agung
Departemen Kesehatan RI. 2005. Terjadi Pergeseran Umur. Jakarta: Depkes
DetikNews, 2012. Waspada Usia 40 Tahun Rentan Selingkuh. Diunduh 2 Mei 2015
pukul 20.08 WIB
Dolinska-Zygmunt, G., & Nomejko, A. 2011. Sexual satisfaction’s contribution to a
sense of quality of life in early adulthood. Polish Journal of Applied
Psychology. 9(1), 65-73
Feist & Feist. 2010. Teori Kepribadian. Edisi 7 Buku 1. Jakarta : Salemba Humanika.
Greendale, G. A., Lee, N. P., & Arriola, E.R. 1999. The Menopause. The Lancet. Vol.
353, 571-580.
Hawari, D. 2006. Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta :BP FKUI
Hurlock, E. B. 1990. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendeketan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Jakarta : Penerbit Erlangga
Holt, A., & Lyness, K. P. 2007. Body image and sexual satisfaction: implications for
couple therapy. Journal of couple & relationship therapy, Vol. 6(3).
Ibrahim, Z. 2002. Psikologi Wanita. Bandung : Pustaka Hidayah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
71
Irawan, Ikrob Didik. 2010. Keterbukaan di Ranjang Kunci Kebahagian keluarga.
Joglosemar. Di unduh 23 Mei 2015 pukul 20.41 WIB.
Kanedi, M & Sutyarso. 2014. Effects of sexual dysfunction on female teachers
performance. American Journal of Public Health Research. 2(6), pp 244247. DOI : 10.12691/ajphr-2-6-5.
Kartono, K. 2002. Psikologi Wanita. Jilid 2. Wanita sebagai Ibu dan Nenek. Bandung:
Penerbit Alumni.
Kasdu, D. 2002. Kiat sehat dan Bahagia di Usia Menopause. Puspa Swara : Jakarta.
Khotari, P. 2001. Common Sexual Problems and Solution. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Kuntjoro, Z.S. 2002. Menopause Kategori Lanjut Usia. E-Psikologi. Diunduh 8 Maret
2015 pukul 20.32 WIB.
Kurniati & Rostiana. 2009. Kecemasan Wanita Menghadapi Menopause. Jurnal
Psikologi. Vol. 3. No. 1.
Kusumadewi. 1998. Hubungan antara Kesulitan Makan pada Anak Usia Prasekolah
dengan Kecemasan Ibu di Posyandu. Jiwa, Indonesia Psychiatry Quarter.
Vol. XXXI. No.4, Hal. 309-320.
Kusumawardani, Devina. 2007. Kecemasan pada Wanita Menopause Ditinjau dari
Dukungan Sosial Suami. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Semarang : Universitas
Katolik Soegijapranata.
Litzinger, S., & Gordon, K.C. 2005. Exploring relationships among communication
sexual satisfaction, and marital satisfaction. Journal of sex & marital
therapy. 31: 409-424. DOI : 10.1080/00926230591006719
Mappiare, A. 1983. Psikologi Orang Dewasa. Surabaya : Usaha Nasional
Maspaitella,M.L. 2006. Mengatasi Gangguan Emosional Pada Wanita Menopause.
Jakarta : PERMI
Maramis, W. F. 1994. Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Universitas Airlangga.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
72
Melaniani, Sunarnatalina. 2007. Faktor yang mempengaruhi Aktivitas Seksual pada
Wanita Permenopause Studi di Kelurahan Renon Kecematan Denpasar
Selatan. The Indonesian Journal of Public Health. Vol. 3. No. 3. Hal 87-93.
McCarthy, T. 2006. The Prevalence of symptoms in menopausal women in the Far
East.: Singapore Segment. Maturitas.Vol 19. No 191-197.
Murdi, D. 2013. Antara Seks dan Kejujuran. Kompas.com. Diunduh 24 April 2015
pukul 20.46 WIB.
Notoadmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nugraha, B.D. 2004. Seks Kunci Keharmonisan Keluarga. Pdpersi.co.id. Diunduh 9
Mei 2015 pukul 16.46 WIB.
Nurningsih, 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan Menopase dengan Keluhan Wanita
Saat Menopause di Kelurahan Cijantung Kecematan Pasar Rebo Jakarta
Timur. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah
Nusya, Z. S. 2003. Hubungan Antara Kepuasan Perkawinan dengan Intensi
Melakukan Selingkuh pada Suami. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Psikologi
Universitas Islam Indonesia
Offman, A., & Mattheson, K. 2005. Sexual Compatibility and sexual functioning in
intimate relationships. The Canadian journal of human sexuality, 14, 31-39
Pakasi, S. L. 2002. Menopause : Masalah dan Penanggulangannya. Jakarta : Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
Palupi, Puspita. 2010. Pengalaman Seksualitas Perempuan Menopause di Wilayah
Kerja Puskesmas Kecematan Pasar Rebo Jakarta Timur. Tesis. Tidak
Diterbitkan. Depok: Universitas Indonesia.
Papalia, D. E., Olds, S. & W. Feldman D. R. 2008. Human Development : Psikologi
Perkembangan Edisi ke 9. Jakarta : Kencana.
Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Priyatno, D. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta :
Penerbit Andi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
73
Poerwandari, K. E. 2009. Pendekatan Kualitatif untuk penelitian perilaku manusia.
Jakarta : Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan
Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
Rachmawati, evi. 2006. Menopause Siapa Takut. Kesehatan.com. Di unduh 8 Maret
2015.
Renaud, C., Byers, E.S. Pan, S. 1997. Sexual and Relationship Satisfaction in Mainland
China. The Journal of Sex Research. Vol. 34. No. 4. H399-410
Rini, Kartika & Retnaningsih. 2008. Keterbukaan diri. Jurnal Psikologi. Vol 1. No.2
Rosen, RC., & Bachmann, G.A. 2008. Sexual well being, happiness, and satisfaction
in women : the case for a new conseptual paradigm. Journal of sex and
marital therapy, 34: 291-197. DOI : 10.1080/00926230802096234
Sadardjoen, S.S. 2005. Konflik Marital Pemahaman, Konseptual, Aktual & Alternative
Solusinya. Bandung : Refika Aditama
Santrock. J. W. 2002. Life Span Development (Perkembangan Masa Hidup). Jilid 2.
Jakarta: Erlangga
Sari, Novika. 2006. Hubungan antara Kepuasan Seksual Terhadap Perselingkuhan
pada Pasangan Suami-Isteri. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Islam
Indonesia
Smart, A. 2010. Bahagia di Usia Menopause. Yogyakarta: A+ Plus Books.
Spencer A. Rathus, Jeffrey S, Nevid, Lois Fichner Rathus. 2008. Human Sexuality in
World of Diversity. Boston : Pearson Education, Inc
Spencer, C. P., Godsland, I. F., Stevenson, J.C. 1991. Is there a menopausal metabolic
syndrome?. Journal of Gynaecol Endocrinol. Vol. 11: p. 341-355.
Sprecher, S., & McKinney, K. 1993. Sexuality. United State of America: Sage
Publications.
Stuart, G. W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
Stuart, G. W. & Laraia, M.T. 2001. Prinsip dan Praktik Keperawatan Psikiatrik.
Jakarta : EGC
Sugianto, Mikael. 2010. Seri Belajar Cepat SPSS 18. Yogyakarta : Penerbit Andi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
74
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R n D. Bandung :
Penerbit Alfabeta
Sulianti, A. 2007. Buka Tabir Permasalahan Hubungan Intim pada Wanita
Menopause. Skripsi. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Suwarno, W. 2009. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
Takdare, M.S.A. 2009. Hubungan antara Dukungan Sosial Suami terhadap Tingkat
Kecemasan Isteri dalam Menghadapi Masa Menopause. Skripsi. Tidak
Diterbitkan. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Thallis, F. 1992. Mengatasi Rasa Cemas. Jakarta : Arca.
Walgito, B. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi Offset.
Zasri, Y. Y. 2012. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Kecemasan terhadap
Menopause pada Ibu Usia 45-50 tahun Di Kemukiman Bebesen Kecematan
Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012. Fakultas Kebidanan.
STIKES U’Budiyah Banda Aceh.
Zuccalo, M. R. 2006. Physiopsychological Correlates in Menopause. Los Angles.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN I
SKALA UJI COBA
75
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SKALA PENELITIAN
Disusun Oleh :
Virlis Tonika
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
76
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
77
Yogyakarta, September 2015
Kepada :
Yth. Ibu-ibu yang turut berpartisipasi
dalam penelitian ini
Dengan hormat,
Saya Virlis Tonika dari Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Sehubungan dengan penelitian dalam rangka tugas akhir (skripsi)
yang sedang saya kerjakan, saya meminta partisipasi ibu-ibu untuk mengisi
kuisioner ini.
Kuisioner terdiri atas dua bagian yaitu A dan B. Setiap bagian terdiri
dari sejumlah pernyataan dan anda diminta untuk menjawab dengan memilih
satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan yang Anda alami atau
rasakan pada alternatif jawaban. Alternatif jawaban tidak mengandung
jawaban benar-salah melainkan menunjukkan kesesuaian dengan
keadaan Anda terhadap pernyataan tersebut. Jawaban anda akan
dirahasiakan dan akan digunakan untuk keperluan pengembangan ilmu
pengetahuan Psikologi. Pastikan tidak ada satupun pernyataan yang
terlewatkan. Terima kasih atas partisipasi anda.
Hormat saya,
Virlis Tonika
11/PSI/USD
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
78
Pernyataan Kesediaan
Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi kuisioner ini dalam
kondisi tidak dibawah tekanan atau paksaan dari pihak tertentu, tetapi dengan sukarela
demi sumbangsih ilmu pengetahuan.
Semua jawaban yang diberikan, murni dari apa yang saya alami. Saya juga
mengijinkan jawaban saya dipergunakan sebagai data untuk penelitian ilmiah tanpa
mencantumkan identitas saya.
Yogyakarta, September 2015
(………………………….)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
79
IDENTITAS DIRI
Inisial/nama
:
Usia
:
Pendidikan Terakhir :
Status Pernikahan
:
o Menikah
o Berpisah/ cerai
o Pasangan meninggal
Apakah anda tahu jika usia anda saat ini akan memasuki masa menopause?
o Ya, saya mengetahui
o Tidak, saya tidak tahu
Saat ini, anda :
o memasuki masa Premenopause (haid tidak teratur atau
tidak lancar, mudah merasa lelah, sakit pinggang)
o sedang menghadapi masa Menopause (tidak lagi
mengalami haid, pusing, keringat berlebih)
Keterangan
: Beri tanda silang (x) pada pernyataan yang sesuai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
80
PETUNJUK PENGISIAN
1. Bacalah semua pernyataan di bawah ini dengan teliti
2. Anda diharapkan untuk memberikan jawaban sesuai dengan keadaan Anda
secara objektif dengan memberi tanda checklist (√) pada kotak yang telah
tersedia.
3. Masing-masing pernyataan terdiri dari empat alternatif jawaban, yakni :
SS
: Apabila pernyataan Sangat Sesuai dengan keadaan Anda
S
: Apabila pernyataan Sesuai dengan keadaan Anda
TS
: Apabila pernyataan Tidak Sesuai dengan keadaan Anda
STS
: Apabila pernyataan Sangat Tidak Sesuai dengan keadaan Anda
Contoh :
No
Pernyataan
Pilihan Jawaban
SS
1
Saya
selalu
menjalani
hari
S
TS
STS
TS
STS
√
dengan
kesenangan
BAGIAN A
No
Pernyataan
SS
1.
Saya mengalami sesak nafas akhir akhir ini
2.
Saya bernapas dengan normal, tidak terlalu
cepat
3.
Saya merasa jantung saya berdetak lebih
cepat dari biasanya
4.
Menopause
terganggu
tidak
membuat
fisik
saya
S
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5.
Saya sering merasa ada tekanan di dada
6.
Sejak haid saya tidak teratur saya mudah
mengalami sakit kepala
7.
Meski memasuki menopause, saya tidak
mengalami sakit kepala ataupun mual-mual
8.
Saya sering mengeluarkan keringat dingin
pada malam hari
9.
Saya tetap dapat tidur dengan nyenyak
meskipun
saat
ini
memasuki
masa
menopause
10. Memiliki banyak aktivitas tidak membuat
badan saya mudah lelah, meski saya berada
diusia menopause
11. Saya menjadi mudah diare akhir akhir ini
12. Frekuensi buang air saya per hari normal
13. Akhir akhir ini perut saya kembung
14. Saya tidak mengalami gangguan pencernaan
meski masuk usia menopause
15. Akhir akhir ini saya mudah merasa mual
16. Nafsu makan saya normal
17. Berat badan saya bertambah dengan pesat
akhir- akhir ini
18. Saya tidak merasakan ada perubahan di
tubuh saya
19. Berat badan saya menurun akhir-akhir ini
81
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20. Saya biasa saja dengan perubahan berat
badan saya
21. Akhir akhir ini saya mudah panik ketika
tubuh saya berkeringat sangat banyak
22. Otot saya baik baik saja meskipun saya
melakukan aktivitas yang berat
23. Tekanan darah saya tidak stabil semenjak
memasuki usia menopause
24. Meskipun memasuki menopause tekanan
darah saya normal
25. Akhir akhir ini, saya merasa tangan saya
mudah gemetar
26. Saya mengalami keputihan akhir akhir ini
27. Meskipun menghadapi masa menopause
organ reproduksi saya biasa saja
28. Hasrat seksual saya menurun akhhir akhir ini
29. Hasrat seksual saya meningkat akhir akhir ini
30. Suhu tubuh saya normal
31. Saya sulit mengendalikan amarah saat
menghadapi gejala menopause
32. Saya dapat mengatasi amarah saya
33. Akhir akhir ini saya sering marah tanpa sebab
kepada suami saya
34. Amarah saya tetap stabil meskipun saya
sedang mengalami menopause
35. Akhir akhir ini saya lebih peka dengan kata
kata suami
82
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36. Saya menjalani masa menopause dengan
normal
37. Saya mudah merasa gelisah
38. Pikiran saya tetap dapat fokus dalam
menyelesaiakan suatu masalah
39. Akhir akhir ini saya mulai mengalami gejala
menopause
yang
membuat
saya
sulit
berkonsentrasi
40. Saya merasa dapat berkonsentrasi dengan
baik meski dalam usia menopause
41. Saya mudah menangis tanpa sebab
42. Saya menjalani keseharian saya dengan hati
yang tenang
43. Akhir akhir ini saya merasa takut bertemu
dengan orang orang karena kondisi saya yang
memasuki masa menopause
44. Saya selalu percaya diri ketika bertemu
dengan orang yang lebih muda
45. Saya takut tidak bisa melayani suami karena
kondisi
saya
yang
memasuki
masa
menopause
46. Saya tetap merasa percaya diri dalam
melayani suami meskipun sedang dalam
masa menopause
47. Saat
menopause
saya
mudah
merasa
khawatir dengan kehidupan seksual
48. Menopause tidak mempengaruhi aktivitas
seksual saya
83
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49. Saya mudah merasa khawatir jika ditinggal
suami
50. Saya tidak merasa ragu ketika memutusakan
apa yang akan dilakukan
51. Saya mudah merasa cemas akan segala hal
52. Saya berhubungan seksual dengan biasa
53. Saya
mudah
merasa
cemas
tidak
mendapatkan kepuasan dalam bercinta
54. Menopause adalah hal yang wajar sehingga
saya tidak cemas
55. Saya merasa cemas dengan usia saya yang
semakin tua
56. Sudah sewajarnya di usia saya mengalami
masa menopause
57. Saya cemas dengan kulit saya yang semakin
keriput
58. Perubahan kekencangan kulit tubuh yang
dialami saat menopause tidak membuat saya
cemas
59. Akhir akhir ini ketika cemas, tangan dan kaki
saya menjadi dingin
60. Saya adalah orang yang tetap tenang dalam
keadaan apapun
84
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
85
BAGIAN B
Berikut ini akan disajikan beberapa pernyataan. Bacalah semua pernyataan di
bawah ini dengan teliti. Anda diharapkan untuk memberikan jawaban yang
palingsesuai dengan keadaan Anda sesungguhnya secara objektif dengan memberi
tanda checklist (√) pada kotak yang telah tersedia.
No
Pernyataan
1.
Saya mengungkapkan kepada pasangan
masalah seksual yang saya alami
2.
Saya terbiasa diam dalam hal seksual
3.
Saya mengatakan kepada pasangan saya jika
saat ini saya menghadapi masa menopause
4.
Saya “menahan” hasrat seksual karena
pasangan membuat
saya merasa tidak
nyaman
5.
Saya dan pasangan berterus terang ketika
ingin berhubungan seksual
6.
Hubungan seksual adalah hal yang jarang
kami bicarakan
7.
Saya akan mengatakan pada pasangan ketika
sedang tidak bergairah
8.
Saya berhubungan seksual untuk memenuhi
kebutuhan pasangan meskipun saya tidak
menginginkannya.
9.
Saya dan pasangan memilih berhubungan
seksual pada malam hari
SS
S
TS
STS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10. Saya terbiasa diam dan pasrah ketika suami
mengajak berhubungan seksual pada siang
hari
11. Saat saya ingin berhubungan seksual, saya
bisa mengatakannya pada pasangan
12. Suami seharusnya tahu kapan waktu yang
tepat berhubungan seksual
13. Saat tidak mengalami orgasme saya berterus
terang pada suami
14. Saya berpura-pura mengalami orgasme demi
menyenangkan suami saya
15. Pasangan saya tahu aktivitas seksual apa saja
yang saya lakukan dengan mantan pacar saya
16. Saya menutup rapat informasi tentang
aktivitas seksual dengan mantan pacar saya
17. Saya dapat mengungkapkan aktivitas seksual
apa saja yang dulu pernah saya lakukan tanpa
merasa terancam
18. Bagi saya aktivitas seksual saya dengan
mantan pacar adalah masa lalu, sehingga
tidak perlu diungkapkan
19. Saya dan pasangan membicarakan hubungan
seksual kami yang menyenangkan
20. Saya
mengalihkan
pembicaraan
ketika
pasangan mulai membicarakan seks
21. Pasangan saya paham dengan apa yang saya
inginkan dalam bercinta
86
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22. Saya paham dengan apa yang saya inginkan
dalam bercinta, meskipun pasangan saya
tidak melakukan hal yang sama
23. Saya membicarkan masalah seputar seksual
kepada pasangan
24. Saya malu ketika membicarakan masalah
seputar seksual
25. Saya dan pasangan mengkomunikasikan rasa
lepas dan pasrah akan kenikmatkan seksual
yang kami alami setelah berhubungan
26. Saya memilih tidur setelah berhubungan
seksual
27. Saya dan pasangan memulai aktivitas seksual
dengan berkomunikasi ringan
28. Saya
mengobrol
dengan
pasangan
seperlunya
29. Saya dan pasangan membuat kesepakatan
gaya mana yang akan dipakai setiap kali akan
berhubungan seksual
30. Saya
merasa
tidak
ada
gunanya
mendiskusikan gaya berhubungan seksual
dengan pasangan
31. Saya mengkomunikasikan kepada pasangan
gaya seks yang membuat saya nyaman.
32. Gaya seks yang digunakan pasangan dan
saya dalam berhubungan seks terkesan
monoton
87
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33. Pasangan saya bersedia melakukan gaya
berhubungan seks yang saya usulkan
34. Pasangan saya mementingkan diri sendiri
saat berhubungan seks
35. Pasangan saya membuat inisiatif untuk
memulai aktivitas seksual
36. Suami saya tidak mengerti area sensitif pada
tubuh saya, sehingga saya merasa kurang
nyaman ketika berhubungan seks
37. Saya dan pasangan
membicarakan
area
sensitif seksual masing-masing
38. Titik sensitif seksual, seharusnya diketahui
oleh sebelum bercinta untuk meningkatkan
gairah seks
39. Suami mengetahui area sensitif karena saya
memberi tahunya
40. Suami seharusnya tahu area sensitive pada
isterinya
41. Saya dan suami membicarakan variasi
seksual yang akan kami gunakan untuk
berhubungan seksual
42. Variasi bercinta semestinya dilakukan agar
hubungan seks lebih berwarna
43. Saya merasa bahagia setelah berhubungan
seksual dengan suami saya
44. Saya merasa gelisah setelah berhubungan
seksual dengan suami saya
88
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45. Saya tetap dapat menikmati hubungan
seksual selama masa menopause
46. Saya merasa khawatir ketika berhubungan
seksual selama masa menopause
47. Saya merasa bahagia ketika pasangan saya
mengucapkan kata cinta dan sayang
48. Saya khawatir pasangan saya akan berpaling
di usia saya saat ini
49. Saya merasa nyaman dengan kasih sayang
yang di berikan pasangan
50. Saya merasa pasangan saya cuek dan dingin
dalam menunjukkan rasa sayang
51. Suami saya mencintai dan menghargai saya
apa adanya
52. Ada suatu saat ketika saya merasa suami
tidak memiliki cinta dan kasih sayang yang
besar kepada saya
53. Pasangan saya tahu bagaimana meredakan
kemarahan saya
54. Saya dan pasangan membiarkan rasa marah
kami padam dengan sendirinya
55. Saya dan suami tahu ketika salah satu dari
kami marah karena tidak mendapatkan
kenikmatan saat berhubungan seks
56. Hubungan seksual membuat saya merasa
cemas
57. Pasangan saya tahu ketika saya sedang marah
89
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58. Sebagai suami harusnya tahu bahwa isterinya
sedang marah
59. Perasaan marah adalah hal yang wajar dalam
suatu hubungan
60. Pasangan saya tidak mengerti mengapa saya
merasa marah
61. Saya mengungkapkan kemarahan kepada
suami, meskipun hal ini akan menimbulkan
masalah atau perselisihan
62. Saya
sangat
jarang
mengungkapkan
kemarahan pada suami saya
SELESAI
(Harap memeriksa kembali apakah anda sudah mengisi identitas diri dan
pastikan tidak ada satupun pernyataan yang terlewatkan)
TERIMA KASIH
90
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN II
RELIABILITAS SKALA
91
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SKALA KECEMASAN TERHADAP MENOPAUSE TRY OUT
SKALA KECEMASAN TRY OUT
Case Processing Summary
N
%
Valid
40
100.0
Exclude
0
.0
d(a)
Total
40
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Cases
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.891
N of
Items
60
Item-Total Statistics
aitem1
aitem2
aitem3
aitem4
aitem5
aitem6
aitem7
aitem8
aitem9
aitem10
aitem11
aitem12
aitem13
Scale
Scale
Cronbach's
Mean if
Variance if Corrected
Alpha if
Item
Item
Item-Total
Item
Deleted
Deleted
Correlation
Deleted
130.95
245.741
.582
.887
131.07
247.661
.435
.888
130.87
249.753
.375
.889
130.52
248.102
.319
.890
131.07
246.122
.538
.887
130.23
267.666
-.387
.899
130.95
266.715
-.344
.899
129.92
262.840
-.242
.896
130.42
263.584
-.250
.897
130.70
244.882
.430
.888
131.15
247.515
.411
.889
130.80
250.267
.329
.890
130.87
252.984
.198
.891
92
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
aitem14
aitem15
aitem16
aitem17
aitem18
aitem19
aitem20
aitem21
aitem22
aitem23
aitem24
aitem25
aitem26
aitem27
aitem28
aitem29
aitem30
aitem31
aitem32
aitem33
aitem34
aitem35
aitem36
aitem37
aitem38
aitem39
aitem40
aitem41
aitem42
aitem43
aitem44
aitem45
aitem46
aitem47
aitem48
aitem49
aitem50
aitem51
aitem52
aitem53
aitem54
aitem55
aitem56
130.73
131.15
131.02
130.50
130.52
130.90
130.55
131.00
130.57
131.15
130.73
131.07
130.98
130.90
130.70
130.42
131.00
130.82
130.92
131.20
130.80
130.48
130.82
131.05
131.00
130.90
130.77
131.05
131.05
131.15
130.85
131.12
130.80
131.05
130.62
130.67
130.82
130.87
130.82
131.07
130.87
130.90
130.73
249.897
249.310
251.307
262.256
250.512
248.349
251.279
253.538
242.302
252.131
244.974
244.328
246.846
252.092
249.446
259.584
248.769
248.302
252.225
247.292
242.523
261.025
242.917
248.613
246.359
252.810
242.948
249.895
247.587
252.131
244.900
250.676
244.062
247.382
243.471
255.148
246.917
249.394
244.302
246.430
242.933
252.349
248.461
.315
.374
.284
-.193
.264
.427
.260
.134
.706
.225
.507
.559
.374
.245
.351
-.119
.455
.383
.264
.478
.576
-.182
.623
.402
.511
.211
.606
.305
.481
.257
.515
.280
.564
.461
.493
.091
.403
.368
.510
.523
.534
.233
.359
.890
.889
.890
.896
.890
.889
.890
.892
.885
.891
.887
.887
.889
.890
.889
.894
.888
.889
.890
.888
.886
.895
.886
.889
.888
.891
.886
.890
.888
.890
.887
.890
.887
.888
.887
.892
.889
.889
.887
.888
.887
.891
.889
93
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
aitem57
aitem58
aitem59
aitem60
130.85
130.62
130.98
130.80
245.567
242.497
245.051
242.933
.486
.574
.636
.647
.888
.886
.887
.886
SKALA KEPUASAN SEKSUAL TRY OUT
SKALA KEPUASAN
Case Processing Summary
N
%
Valid
40
100.0
Exclude
0
.0
d(a)
Total
40
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Cases
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.793
N of
Items
62
Item-Total Statistics
aitem1
aitem2
aitem3
aitem4
aitem5
aitem6
Scale
Cronbach's
Scale Mean Variance if Corrected
Alpha if
if Item
Item
Item-Total
Item
Deleted
Deleted
Correlation
Deleted
162.62
148.804
.319
.788
162.47
153.435
.073
.795
162.82
151.020
.232
.790
162.42
149.994
.232
.790
162.42
148.148
.402
.786
162.52
147.589
.350
.787
94
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
aitem7
aitem8
aitem9
aitem10
aitem11
aitem12
aitem13
aitem14
aitem15
aitem16
aitem17
aitem18
aitem19
aitem20
aitem21
aitem22
aitem23
aitem24
aitem25
aitem26
aittem27
aitem28
aitem29
aitem30
aitem31
aitem32
aitem33
aitem34
aitem35
aitem36
aitem37
aitem38
aitem39
aitem40
aitem41
aitem42
aitem43
aitem44
aitem45
aitem46
aitem47
aitem48
aittem49
162.75
162.82
162.60
162.82
162.67
162.92
162.75
162.15
163.12
162.70
162.90
162.87
162.45
162.30
162.62
163.02
162.75
162.60
162.52
162.97
162.42
162.70
162.82
162.50
162.72
162.47
162.70
162.32
162.55
162.25
162.75
163.20
162.72
163.20
162.80
162.97
162.30
162.10
162.60
162.30
162.37
162.52
162.40
156.910
155.071
154.656
149.687
148.020
152.379
145.987
150.285
155.240
153.805
151.374
158.471
139.792
148.677
141.984
161.820
142.090
146.297
146.922
159.461
150.815
145.549
152.610
143.744
145.128
151.384
145.395
151.148
146.459
146.449
149.833
161.856
146.410
163.754
149.446
168.640
144.318
150.400
149.323
152.728
145.830
150.512
142.451
-.113
-.018
.003
.294
.376
.142
.486
.332
-.032
.040
.143
-.177
.675
.333
.702
-.423
.648
.487
.535
-.244
.258
.515
.109
.531
.488
.174
.498
.232
.490
.591
.305
-.407
.519
-.515
.290
-.611
.580
.235
.331
.188
.484
.225
.633
.800
.797
.797
.789
.786
.793
.783
.788
.799
.796
.793
.803
.775
.788
.777
.805
.778
.784
.784
.803
.790
.783
.794
.781
.783
.792
.783
.790
.784
.783
.789
.805
.783
.808
.789
.816
.781
.790
.788
.792
.783
.791
.778
95
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
aitem50
aitem51
aitem52
aitem53
aitem54
aitem55
aitem56
aitem57
aitem58
aitem59
aitem60
aitem61
aitem62
162.22
162.37
162.40
162.42
162.97
162.75
162.35
162.45
163.10
162.67
162.52
163.05
162.62
146.230
139.215
154.349
148.148
156.025
159.628
151.823
149.382
164.195
146.789
153.897
156.664
156.240
.547
.707
.044
.402
-.067
-.266
.198
.366
-.452
.446
.069
-.103
-.083
.783
.774
.795
.786
.798
.803
.791
.787
.810
.784
.794
.799
.797
96
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN III
SKALA PENELITIAN
97
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SKALA PENELITIAN
Disusun Oleh :
Virlis Tonika
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
98
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
99
Yogyakarta, Oktober 2015
Kepada :
Yth. Ibu-ibu yang turut berpartisipasi
dalam penelitian ini
Dengan hormat,
Saya Virlis Tonika dari Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Sehubungan dengan penelitian dalam rangka tugas akhir (skripsi)
yang sedang saya kerjakan, saya meminta partisipasi ibu-ibu untuk mengisi
kuisioner ini.
Kuisioner terdiri atas dua bagian yaitu A dan B. Setiap bagian terdiri
dari sejumlah pernyataan dan anda diminta untuk menjawab dengan memilih
satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan yang Anda alami atau
rasakan pada alternatif jawaban. Alternatif jawaban tidak mengandung
jawaban benar-salah melainkan menunjukkan kesesuaian dengan
keadaan Anda terhadap pernyataan tersebut. Jawaban anda akan
dirahasiakan dan akan digunakan untuk keperluan pengembangan ilmu
pengetahuan Psikologi. Pastikan tidak ada satupun pernyataan yang
terlewatkan. Terima kasih atas partisipasi anda.
Hormat saya,
Virlis Tonika
11/PSI/USD
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
100
Pernyataan Kesediaan
Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi kuisioner ini dalam
kondisi tidak dibawah tekanan atau paksaan dari pihak tertentu, tetapi dengan sukarela
demi sumbangsih ilmu pengetahuan.
Semua jawaban yang diberikan, murni dari apa yang saya alami. Saya juga
mengijinkan jawaban saya dipergunakan sebagai data untuk penelitian ilmiah tanpa
mencantumkan identitas saya.
Yogyakarta, Oktober 2015
(………………………….)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
101
IDENTITAS DIRI
Inisial/nama
:
Usia
:
Pendidikan Terakhir :
Status Pernikahan
:
o Menikah
o Berpisah/ cerai
o Pasangan meninggal
Apakah anda tahu jika usia anda saat ini akan memasuki masa menopause?
o Ya, saya mengetahui
o Tidak, saya tidak tahu
Saat ini, anda :
o memasuki masa Premenopause (haid tidak teratur atau
tidak lancar, mudah merasa lelah, sakit pinggang)
o sedang menghadapi masa Menopause (tidak lagi
mengalami haid, pusing, keringat berlebih)
Keterangan
: Beri tanda silang (x) pada pernyataan yang sesuai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
102
PETUNJUK PENGISIAN
1. Bacalah semua pernyataan di bawah ini dengan teliti
2. Anda diharapkan untuk memberikan jawaban sesuai dengan keadaan Anda
secara objektif dengan memberi tanda checklist (√) pada kotak yang telah
tersedia.
3. Masing-masing pernyataan terdiri dari empat alternatif jawaban, yakni :
SS
: Apabila pernyataan Sangat Sesuai dengan keadaan Anda
S
: Apabila pernyataan Sesuai dengan keadaan Anda
TS
: Apabila pernyataan Tidak Sesuai dengan keadaan Anda
STS
: Apabila pernyataan Sangat Tidak Sesuai dengan keadaan Anda
Contoh :
No
Pernyataan
Pilihan Jawaban
SS
1
Saya
selalu
menjalani
hari
S
TS
STS
TS
STS
√
dengan
kesenangan
BAGIAN A
No
Pernyataan
SS
1.
Saya mengalami sesak nafas akhir akhir ini
2.
Saya bernapas dengan normal, tidak terlalu
cepat
3.
Saya merasa jantung saya berdetak lebih
cepat dari biasanya
4.
Menopause
terganggu
tidak
membuat
fisik
saya
S
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5.
Saya sering merasa ada tekanan di dada
6.
Memiliki banyak aktivitas tidak membuat
badan saya mudah lelah, meski saya berada
di usia menopause
7.
Saya menjadi mudah diare akhir akhir ini
8.
Frekuensi buang air saya per hari normal
9.
Saya tidak mengalami gangguan pencernaan
meski masuk usia menopause
10. Akhir akhir ini saya mudah merasa mual
11. Berat badan saya menurun akhir-akhir ini
12. Otot saya baik baik saja meskipun saya
melakukan aktivitas yang berat
13. Meskipun memasuki menopause tekanan
darah saya normal
14. Akhir akhir ini, saya merasa tangan saya
mudah gemetar
15. Saya mengalami keputihan akhir akhir ini
16. Hasrat seksual saya menurun akhhir akhir ini
17. Suhu tubuh saya normal
18. Saya sulit mengendalikan amarah saat
menghadapi gejala menopause
19. Akhir akhir ini saya sering marah tanpa sebab
kepada suami saya
20. Amarah saya tetap stabil meskipun saya
sedang mengalami menopause
103
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21. Saya menjalani masa menopause dengan
normal
22. Saya mudah merasa gelisah
23. Pikiran saya tetap dapat fokus dalam
menyelesaiakan suatu masalah
24. Saya merasa dapat berkonsentrasi dengan
baik meski dalam usia menopause
25. Saya mudah menangis tanpa sebab
26. Saya menjalani keseharian saya dengan hati
yang tenang
27. Saya selalu percaya diri ketika bertemu
dengan orang yang lebih muda
28. Saya tetap merasa percaya diri dalam
melayani suami meskipun sedang dalam
masa menopause
29. Saat
menopause
saya
mudah
merasa
khawatir dengan kehidupan seksual
30. Menopause tidak mempengaruhi aktivitas
seksual saya
31. Saya tidak merasa ragu ketika memutusakan
apa yang akan dilakukan
32. Saya mudah merasa cemas akan segala hal
33. Saya berhubungan seksual dengan biasa
34. Saya
mudah
merasa
cemas
tidak
mendapatkan kepuasan dalam bercinta
35. Menopause adalah hal yang wajar sehingga
saya tidak cemas
104
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36. Sudah sewajarnya di usia saya mengalami
masa menopause
37. Saya cemas dengan kulit saya yang semakin
keriput
38. Perubahan kekencangan kulit tubuh yang
dialami saat menopause tidak membuat saya
cemas
39. Akhir akhir ini ketika cemas, tangan dan kaki
saya menjadi dingin
40. Saya adalah orang yang tetap tenang dalam
keadaan apapun
105
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
106
BAGIAN B
Berikut ini akan disajikan beberapa pernyataan. Bacalah semua pernyataan di
bawah ini dengan teliti. Anda diharapkan untuk memberikan jawaban yang paling
sesuai dengan keadaan Anda sesungguhnya secara objektif dengan memberi tanda
checklist (√) pada kotak yang telah tersedia.
No
Pernyataan
SS
1.
Saya mengungkapkan kepada pasangan
masalah seksual yang saya alami
2.
Saya dan pasangan berterus terang ketika
ingin berhubungan seksual
3.
Hubungan seksual adalah hal yang jarang
kami bicarakan
4.
Saat saya ingin berhubungan seksual, saya
bisa mengatakannya pada pasangan
5.
Saat tidak mengalami orgasme saya berterus
terang pada suami
6.
Saya berpura-pura mengalami orgasme demi
menyenangkan suami saya
7.
Saya dan pasangan membicarakan hubungan
seksual kami yang menyenangkan
8.
Saya
mengalihkan
pembicaraan
ketika
pasangan mulai membicarakan seks
9.
Pasangan saya paham dengan apa yang saya
inginkan dalam bercinta
10. Saya membicarkan masalah seputar seksual
kepada pasangan
S
TS
STS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11. Saya malu ketika membicarakan masalah
seputar seksual
12. Saya dan pasangan mengkomunikasikan rasa
lepas dan pasrah akan kenikmatkan seksual
yang kami alami setelah berhubungan
13. Saya
mengobrol
dengan
pasangan
seperlunya
14. Saya
merasa
tidak
ada
gunanya
mendiskusikan gaya berhubungan seksual
dengan pasangan
15. Saya mengkomunikasikan kepada pasangan
gaya seks yang membuat saya nyaman.
16. Pasangan saya bersedia melakukan gaya
berhubungan seks yang saya usulkan
17. Pasangan saya membuat inisiatif untuk
memulai aktivitas seksual
18. Suami saya tidak mengerti area sensitif pada
tubuh saya, sehingga saya merasa kurang
nyaman ketika berhubungan seks
19. Saya dan pasangan
membicarakan
area
sensitif seksual masing-masing
20. Suami mengetahui area sensitif karena saya
memberi tahunya
21. Saya merasa bahagia setelah berhubungan
seksual dengan suami saya
22. Saya tetap dapat menikmati hubungan
seksual selama masa menopause
107
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
108
23. Saya merasa bahagia ketika pasangan saya
mengucapkan kata cinta dan sayang
24. Saya merasa nyaman dengan kasih sayang
yang di berikan pasangan
25. Saya merasa pasangan saya cuek dan dingin
dalam menunjukkan rasa sayang
26. Suami saya mencintai dan menghargai saya
apa adanya
27. Pasangan saya tahu bagaimana meredakan
kemarahan saya
28. Pasangan saya tahu ketika saya sedang marah
29. Perasaan marah adalah hal yang wajar dalam
suatu hubungan
SELESAI
(Harap memeriksa kembali apakah anda sudah mengisi identitas diri dan
pastikan tidak ada satupun pernyataan yang terlewatkan)
TERIMA KASIH
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN IV
HASIL PENELITIAN
109
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
A. Uji ASUMSI
1) Uji Normalitas
Descriptive Statistics
90
Mean
83.74
Std.
Deviation
11.279
90
86.06
13.001
N
kepuasanseksual
kecemasanterhad
apmenopause
Minimu Maximu
m
m
61
113
44
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal
Parameters(a,b)
Most Extreme
Differences
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
kepuasan
seksual
90
83.74
11.279
.074
.067
-.074
.699
.713
kecemasant
erhadapme
nopause
90
86.06
13.001
.122
.074
-.122
1.157
.137
113
110
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
111
2) Uji Linear
ANOVA Table
Kecemasan
Between
terhadap
Groups
menopause *
kepuasan
seksual
Sum of
Squares
df
Mean
Square
10933.972
42
260.333
F
Sig.
2.978
.000
1 3135.740 35.870
.000
(Combined)
Linearity
Deviation
from
Linearity
Within Groups
Total
3135.740
7798.232
41
190.201
4108.750
15042.722
47
89
87.420
3) Uji Korelasi
Correlations
Kepuasan
seksual
Kepuasan
seksual
Kecemasan
Terhadap
menopause
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Correlation
Kecemasan
Terhadap
menopause
1
-.457(**)
90
.000
90
-.457(**)
1
Sig. (2-tailed)
.000
N
90
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
90
2.176
.005
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
112
4) UJI T One-Sample
One-Sample Statistics Kepuasan Seksual
N
Kepuasan
seksual
90
Mean
Std.
Deviation
83.74
11.279
Std.
Error
Mean
1.189
One-Sample Test
Test Value = 72.5
Kepuasan
seksual
t
df
Sig. (2tailed)
Mean
Difference
Lower
Upper
Lower
Upper
9.457
89
.000
11.244
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
8.88
Upper
13.61
One-Sample Statistics Kecemasan terhadap Menopause
Std.
Std. Error
N
Mean
Deviation
Mean
Kecemasan
Terhadap
90
86.06
13.001
1.370
menopause
One-Sample Test
Test Value = 100
Kecemasan
Terhadap
menopause
t
df
Sig. (2tailed)
Mean
Difference
Lower
Upper
Lower
Upper
-10.175
89
.000
-13.944
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
-16.67
Upper
-11.22
Download