BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menopause dikenal sebagai masa berakhirnya menstruasi atau haid, Sebagian besar wanita mulai mengalami gejala menopause pada usai 40 sampai pada usia 50 tahun. Kebanyakan mengalami gejala kurang dari 5 tahun dan sekitar 25% lebih dari 5 tahun. Namun seorang wanita akan mengalami menopause sekitar usia 45-50 tahun. Akibat perubahan dari haid menjadi tidak haid lagi, terjadi perubahan organ reproduksi wanita. Perubahan fungsi indung telur akan mempengaruhi hormon dalam yang kemudian memberikan pengaruh pada organ tubuh wanita. Apabila kemudian muncul berbagai keluhan fisik, baik yang berhubungan dengan organ reproduksinya maupun organ tubuh. Perubahan ini seringkali mempengaruhi keadaan psikis seorang wanita (Rostiana 2009). Indonesia sekitar 8-10% lansia dan wanita lebih banyak dibandingkan dengan kaum pria, kesehatan mereka harus diperhatikan. Seorang wanita yang mencapai umur sekitar 45 tahun, mengalami penuaan indung telur, sehingga tidak sanggup memenuhi hormon estrogen. Sistem hormonal seluruh tubuh mengalami kemunduran dalam mengeluarkan hormonnya. Kemunduran pada kelenjar tyroid dengan hormon tiroksin untuk metabolisme umum dan kemunduran kelenjar paratiroid yang mengatur metabolisme kalsium. Terdapat peningkatan hormon FSH dan LH. Perubahan pengeluaran hormon menyebabkan berbagai perubahan fisik dan psikis (Manuaba, 2009, h; 217). Asuhan Kebidanan Gangguan..., Yunita Rahmawati, Kebidanan DIII UMP, 2011 Banyak wanita memahami menopause sebagai periode dimana akan mengalami penderitaan mental dan fisik. Menopause bisa menjadi awal dari sebuah periode kehidupan yang positif. Bahwa risiko dari beberapa masalah kesehatan meningkat setelah menopause. Seperti mengendalikan berat badan, menjaga kesehatan mental dan sikap positif terhadap kehidupan seksual, berhati-hati terhadap penyakit-penyakit berat seperti kanker (khususnya organ reproduksi), penyakit jantung dan perawatan gangguan sistem urin (Nadine Suryoprajogo, 2009, h; 9). Fase transisi fluktuasi fungsi ovarium yang terjadi di sekitar waktu perdarahan menstruasi terakhir dari seorang wanita dikenal sebagai perimenopause atau klimakterik. Sebagian besar wanita, fase ketidakteraturan menstruasi ini berlangsung sekitar 2 sampai 3 tahun walaupun sebagian wanita menyadari bahwa gejala yang dikaitkan dengan menopause terjadi jauh lebih dini. Wanita secara universal menyebut fase klimakterik sebagai mengalami menopause (Anna Glasier, 2005, h; 395). Dengan melihat uraian diatas dan penyebab terjadinya menopause, maka penulis tertarik untuk melakukan pengkajian kasus tentang “Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Wanita Dengan Menopause”. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan pada latar belakang di atas maka perumusan masalah yang dapat diangkat yaitu “Bagaimana Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi pada Ny.S dengan Menopause di BPS Widiyati Banjarnegara tahun 2011? Asuhan Kebidanan Gangguan..., Yunita Rahmawati, Kebidanan DIII UMP, 2011 C. TUJUAN 1. Tujuan Umum Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita yang mengalami gangguan reproduksi (Menopause). 2. Tujuan Khusus a. Mampu melaksanakan pengkajian pada wanita yang mengalami gangguan reproduksi (Menopause). b. Mampu menentukan interpretasi data wanita yang mengalami gangguan reproduksi (Menopause). c. Mampu merumuskan diagnosa potensial yang terjadi berdasarkan masalah atau diagnosa yang sudah diidentifikasi. d. Mampu melakukan antisipasi baik secara langsung maupun kolaborasi sesuai dengan kondisi wanita. e. Mampu menyusun rencana tindakan asuhan kebidanan sesuai dengan masalah dan kebutuhan yang terjadi sehingga dapat teratasi. f. Mampu melaksanakan tindakan asuhan kebidanan sesuai dengan kebutuhan dan masalah. g. Mampu mengevaluasi hasil perkembangan wanita yang mengalami gangguan reproduksi (Menopause). D. RUANG LINGKUP 1. Sasaran Sasaran pada kasus ini yaitu, wanita yang mengalami gangguan reproduksi (Menopause). Asuhan Kebidanan Gangguan..., Yunita Rahmawati, Kebidanan DIII UMP, 2011 2. Tempat Asuhan kebidanan dilaksanakan di BPS Widiyati Banjarnegara. 3. Waktu Dilakukan pada bulan Mei 2011, tepatnya waktu pengkajian dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2011. Kunjungan ulang dilakukan pada hari Jum’at, 8 Juli 2011. E. MANFAAT 1. Manfaat Praktis a. Bagi Puskesmas Diharapkan dapat meningkatkan mutu kualitas pelayanan tenaga kesehatan Puskesmas Klampok II Banjarnegara dalam memberikan asuhan pelayanan kesehatan pada ibu-ibu menopause sehingga dapat melaksanakan penanganan menopause. b. Bagi Tenaga Kesehatan Diharapkan dapat meningkatkan peran bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu-ibu menopause agar ibu tidak cemas dalam menjalani masa menopause sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan ketrampilan pada posyandu lansia. 2. Manfaat Teoritis a. Bagi Instansi Pendidikan Diharapkan dapat menambah kepustakaan sehingga dapat dijadikan tambahan referensi untuk bahan bacaan para mahasiswa selanjutnya agar mahasiswa lebih terampil dan bisa menambah wawasan. Asuhan Kebidanan Gangguan..., Yunita Rahmawati, Kebidanan DIII UMP, 2011 b. Bagi Penulis Diharapkan dapat menjadi proses pembelajaran yang sangat manambah wawasan penulis dalam pengetahuan tentang asuhan kebidanan gangguan reproduksi dengan menopause di Puskesmas Klampok II Banjarnegara. c. Bagi Pasien Diharapkan dapat digunakan sebagai sarana informasi dan menambah pengetahuan tentang gangguan reproduksi dengan menopause serta mengerti pelaksanaan yang tepat dan benar. F. METODE PENGUMULAN DATA Dalam pengambilan kasus penulis menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan 7 langkah varney. Yang meliputi pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, tindakan dan evaluasi. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara data primer dan data sekunder. 1. Data Primer a. Wawancara Penulis mengumpulkan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak pasien, suami dan keluarga serta tenaga kesehatan yang berhubungan dengan masalah tersebut. b. Pemeriksaan Penulis mengumpulkan data melalui pemeriksaan fisik dengan inspeksi, palpasi, auskultasi dan pemeriksaan penunjang. Asuhan Kebidanan Gangguan..., Yunita Rahmawati, Kebidanan DIII UMP, 2011 c. Observasi Penulis melakukan pengamatan secara langsung dan secara bertahap untuk memantau perkembangan, wanita yang mengalami gangguan reproduksi (menopause), (Robert, 2006, h; 19). Data Sekunder 1) Dokumentasi Penulis menggunakan data-data yang ada kaitannya dengan pasien seperti status pasien, register pasien, dan pemeriksaan penunjang (Wafi Nur Muslihatun, 2009, h; 96). 2) Studi Literatur Penulis menggunakan buku dan media elektronik yang berhubungan dengan wanita dengan menopause. G. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN Terdiri dari pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah, tujuan penulisan, pembatasan kasus, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka membahas tentang : 1. Tinjauan Teori Medis Tinjauan teori medis meliputi definisi, etiologi, patofisiologi, proses menopause, diagnosa menopause, macam-macam ketidakaturan siklus haid, tanda dan gejala, faktor-faktor menopause, masalah kesehatan akibat menopause, Asuhan Kebidanan Gangguan..., Yunita Rahmawati, Kebidanan DIII UMP, 2011 perubahan organ pada masa menopause, pencegahan terhadap mepause, penyakit yang mudah timbul setelah menopause, hal-hal yang harus dilakukan, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan medis. 2. Tinjauan Asuhan Kebidanan Tinjauan asuhan kebidanan menggunakan kerangka berfikir varney yang terdiri dari 7 langkah yaitu pengkajian, interpretasi data, diagnosa menyusunan potensial, rencana tindakan tindakan, antisipasi segera, melaksanakan tindakan undang-undang maupun kebidanan dan evaluasi. 3. Aspek Hukum Berisi landasan hukum baik Kepmenkes dan standar pelayanan kebidanan yang mengatur tugas pokok dan kompetensi bidan serta wewenang bidan sesuai kasus yang diambil. BAB III TINJAUAN KASUS Terdiri dari tinjauan kasus meliputi penerapan asuhan kebidanan pada ibu dengan gangguan reproduksi (menopause) mulai pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, tindakan antisipasi segera, menyusunan rencana tindakan, melaksanakan tindakan kebidanan dan evaluasi. Serta perkembangan dengan menggunakan SOAP. BAB IV PEMBAHASAN Terdiri dari pembahasan kasus meliputi pembahasan masalah kesenjangan teori dan kenyataan pada asuhan kebidanan yang Asuhan Kebidanan Gangguan..., Yunita Rahmawati, Kebidanan DIII UMP, 2011 diberikan kepada pada ibu yang mengalami gangguan reproduksi (menopause). BAB V PENUTUP Berisi simpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN - LAMPIRAN Asuhan Kebidanan Gangguan..., Yunita Rahmawati, Kebidanan DIII UMP, 2011