Document

advertisement
Latar Belakang
• Penyakit menular masih menjadi masalah prioritas
dalam pembangunan kesehatan masyarakat di
Indonesia.
• Dalam Sistem Pelayanan Minimal (SPM) yang
terdapat dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan
RI Nomor 1457/2003 tentang Penanggulangan
Penyakit Menular wajib diselenggarakan Daerah,
kecuali terbukti masalah tersebut tidak ada /
ditemukan.
•
•
Salah satu Penyakit Menular yang sangat
menggemparkan saat ini yaitu Flu Burung
(Avian Influensa) yang termasuk salah satu
penyakit golongan Zoonosis.
Saat ini dikenal emerging zoonoses yang
merupakan penyakit zoonosis yang baru
muncul seperti Avian Influenza, Flu Babi dan
re-emerging zoonoses yang merupakan
penyakit zoonosis yang sudah pernah
muncul di masa-masa sebelumnya dan
mulai menunjukkan peningkatan seperti
rabies,Antrax dll.

Strategi Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi
Influenza bertujuan untuk memfasilitasi
suatu respons nasional yang terkoordinasi,
efektif disemua jenjang administrasi dalam
menghadapi pandemi influenza, melalui
kegiatan pencegahan dan pengendalian
untuk mengurangi kesakitan, kematian dan
dampak sosial ekonomi yang dapat
ditimbulkan.
Pengertian dan Sejarah Flu
Burung
• Flu burung (avian influenza) merupakan infeksi
virus influenza A subtipe H5N1
(H=hemagglutinin;N=neuraminidase) yang pada
umumnya menyerang unggas, burung, ayam dan
babi yang kemudian dapat menyerang manusia
• Dikonfirmasikan telah terjadi di Republik Korea,
Vietnam, Jepang, Thailand, Kamboja, Taiwan,
Laos, China, Indonesia dan Pakistan.
• Sumber virus diduga berasal dari migrasi burung
dan transportasi unggas yang terinfeksi.
•
•
•
Dalam perkembangannya ,Kasus Flu Burung
bukan menyerang pada unggas saja, tetapi juga
menyerang manusia
Pada th 1997 Flu burung pertama kali melewati
"halangan spesies” dari unggas ke manusia.
Pertama kali muncul di Hongkong dengan 18
orang dirawat di rumah sakit dan enam orang
diantaranya meninggal dunia, kemudian
menyebar ke Vietnam dan Korea.
Di Indonesia pada bulan Januari 2004 di laporkan
adanya kasus kematian ayam ternak yang luar
biasa (terutama di Bali, Botabek, Jawa Timur, Jawa
Tengah, Kalimantan Barat dan Jawa Barat)
Lanjutan………..
Pada bulan Juli 2005, penyakit flu
burung telah merenggut tiga orang
nyawa warga Tangerang Banten.
 Hal ini didasarkan pada hasil
pemeriksaan laboratorium Badan
Penelitian dan Pengembangan Depkes
Jakarta dan laboratorium rujukan WHO
di Hongkong.

•
•
•
Penyebab flu burung adalah virus influenza
tipe A. Virus influenza termasuk famili
Orthomyxoviridae.
Virus influenza tipe A dapat berubah-ubah
bentuk (Drift, Shift), dan dapat menyebabkan
epidemi dan pandemi.
Virus influenza tipe A terdiri dari
Hemaglutinin (H) dan Neuramidase (N), kedua
huruf ini digunakan sebagai identifikasi kode
subtipe flu burung yang banyak jenisnya.
•
•
Gejala Flu Burung dapat dibedakan pada
unggas dan manusia
Gejala pada unggas
 Jengger berwarna biru
 Borok dikaki
 Kematian mendadak
•
Gejala pada manusia








Demam (suhu badan diatas 38o C)
Batuk dan nyeri tenggorokan
Radang saluran pernapasan atas
Pneumonia
nfeksi mata
Nyeri otot
Diare atau gangguan saluran cerna
Fatique (lemas)
•
Masa Inkubasi
 Pada unggas : 1 minggu
 Pada manusia : 1-3 hari,masa infeksi 1 hari
sebelum sampai 3-5 hari sesudah timbul
gejala,pada anak sampai 21 hari.
•
Cara Penularan
Flu burung menular dari unggas ke
unggas dan dari unggas ke manusia
melalui udara yang tercemar virus H5N1
yang berasal dari kotoran atau sekreta
unggas yang menderita flu burung
Definisi Kasus

Kasus Flu Burung ditetapkan dalam 4
jenis
1. Seseorang dalam penyelidikan yaitu
seseorang atau sekelompok orang yang
diputuskan oleh pejabat kesehatan yang
berwenang untuk dilakukan penyelidikan
epidemiologi tehadap kemungkinan
terinfeksi H5N1.
2. Kasus Suspek
3. Kasus Probabel
4. Kasus Konfirmasi
 Pencegahan
1.Pada Unggas:
a. Pemusnahan unggas/burung yang
terinfeksi flu burung
b. Vaksinasi pada unggas yang sehat
2. Pada Manusia :
a. Kelompok berisiko tinggi ( pekerja
peternakan dan pedagang)
b. Masyarakat umum
 Pengobatan
Pengobatan bagi penderita flu burung adalah:
 Oksigenasi bila terdapat sesak napas
 Hidrasi dengan pemberian cairan parenteral (infus).
 Pemberian obat anti virus oseltamivir 75 mg dosis tunggal
selama 7 hari.
 Amantadin diberikan pada awal infeksi , sedapat mungkin dalam
waktu 48 jam pertama selama 3-5 hari dengan dosis 5 mg/kg BB
perhari dibagi dalam 2 dosis. Bila berat badan lebih dari 45 kg
diberikan 100 mg 2 kali sehari.
KEBIJAKAN SERTA TINDAKAN
DEPARTEMEN KESEHATAN





Melakukan Investigasi pada pekerja, penjual dan penjamah
produk ayam di beberapa daerah KLB flu burung
Melakukan monitoring secara ketat terhadap orang-orang
yang pernah kontak dengan orang yang diduga terkena flu
burung
Menyiapkan 44 rumah sakit di seluruh Indonesia untuk
menyiapkan ruangan observasi terhadap pasien yang
dicurigai mengidap Avian Influenza.
Memberlakukan kesiapsiagaan di daerah yang mempunyai
resiko
Menginstruksikan kepada Gubernur pemerintah propinsi
untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan
terhadap kemungkinan terjangkitnya fluburung
LANJUTAN………



Menginstruksikan kepada Gubernur pemerintah
propinsi untuk meningkatkan kewaspadaan dan
kesiapsiagaan terhadap kemungkinan
terjangkitnya fluburung
Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan
departemen pertanian danpemerintah daerah
dalam upaya penanggulangan flu burung
Mengumpulkan informasi yang meliputi aspek
lingkungan dan faktor resikountuk mencari
kemungkinan sumber penularan oleh tim
investigasi yangterdiri dari Depkes, Deptan dan
WHO.
Wah gawat kita
mo dibasmi….??!!!
Download