BERITA TERKINI Terapi Influenza Dini Mempersingkat Durasi Rawat Inap Ibu Hamil yang Flu S tudi terbaru menunjukkan bahwa terapi influenza dini secara signifikan mengurangi durasi rawat inap pasien ibu hamil, khususnya pada influenza derajat berat. Pada epidemi flu pada tahun 2009 di Amerika, 6% pasien rawat inap, dan 5% total pasien yang meninggal karena influenza adalah ibu hamil. The American College of Obstetrics and Gynecology and the Advisory Committee on Immunization Practices merekomendasikan vaksinasi influenza pada ibu hamil, akan tetapi tingkat coverage-nya diperkirakan baru mencapai 50%. Penyelidikan epidemiologi dan outcome influenza yang dikonfirmasi pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil, dampak terapi antiviral dini, dilakukan dengan menelusuri data Influenza Hospitalization Surveillance Network (FluSurv-NET), yang mencakup lebih dari 240 RS, meliputi sekitar 9% populasi US. Dari musim 2010-2011 sampai musim 20132014, 3169 pasien wanita berusia 15-44 tahun dirawat karena flu, termasuk di dalamnya 865 ibu hamil. Sebanyak 85% pasien wanita menerima oseltamivir, hanya 26% ibu hamil yang sudah diberi imunisasi terhadap flu. Pasien wanita dirawat selama median 2 hari di RS, dan sekitar 57% sedang dalam trimester ketiga kehamilan. Sejumlah 63 (3%) pasien wanita mengalami influenza derajat berat, mereka dirawat di ICU, membutuhkan ventilasi mekanik, mengalami kegagalan napas, emboli paru, sepsis, atau meninggal. Sejumlah 4 wanita dengan influenza derajat berat meninggal; 44% pasien wanita dengan influenza derajat berat memiliki penyakit sistemik vs 31% wanita dengan influenza yang tidak berat; 14% pasien dengan flu derajat berat telah menerima vaksinasi flu vs 26% pasien dengan influenza yang tidak berat. Selama rawat inap, sebanyak 188 pasien (22%) melahirkan, dan 41 di antaranya melahirkan bayi prematur. Pasien wanita dengan flu derajat berat cenderung melahirkan prematur dibandingkan dengan mereka yang menderita influenza tidak berat (71% vs 20%); sebanyak 4 wanita mengalami keguguran selama dirawat inap, 3 di antaranya menderita influenza derajat berat. Secara keseluruhan, pasien wanita dengan flu derajat berat dirawat inap selama median 5 hari di RS vs 2 hari untuk mereka dengan flu tidak berat. Sebanyak 71% wanita dalam studi menerima terapi antiviral dalam 2 hari sejak onset gejala. Mereka dengan influenza derajat berat yang menerima terapi dini dirawat inap selama median 2,2 hari di RS, vs 7,8 hari pada mereka yang diterapi belakangan. Terapi lebih awal juga terkait dengan durasi rawat inap yang lebih singkat untuk mereka dengan flu tidak berat (2,4 vs 3,1 hari). Oseltamivir telah terbukti mengurangi keparahan gejala dan penyakit jika diberikan dalam 2 hari sejak onset gejala, menunjukkan bahwa terapi awal juga bermanfaat pada ibu hamil.(AGN) REFERENSI : 1. Harding A. Early antiviral treatment cuts hospital stay for pregnant flu patients. Reuters Health Information [Internet]. 2016 [cited 2016 Feb 29]. Available from: http:// www.medscape.com/viewarticle/858798 2. Oboho I, Reed C, Gargiullo P, Leon M, Aragon D, Meek J, et al. The benefit of early influenza antiviral treatment of pregnant women hospitalized with laboratoryconfirmed influenza. J Infect Dis. 2016. doi: 10.1093/infdis/jiw033 448 CDK-241/ vol. 43 no. 6 th. 2016