Paper Title (use style: paper title)

advertisement
Perangkat Pembelajaran dengan Memanfaatkan Jejaring Sosial Edmodo
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
DENGAN MEMANFAATKAN JEJARING SOSIAL EDMODO
PADA SUBMATERI GINJAL UNTUK SISWA KELAS VIII
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
Robi’atul Adawiyah(1), Ismono(2), Hasan Subekti(3)
(1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya, [email protected]
Dosen Program Studi Pendidikan IPA, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya, [email protected]
(3)
Dosen Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya, [email protected]
(2)
Abstrak
Penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan pengembangan perangkat pembelajaran dengan
memanfaatkan jejaring sosial edmodo secara teoritis berdasarkan validasi perangkat pembelajaran dan
layak secara empiris berdasarkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran, hasil belajar dan
respons siswa. Pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model 4-D yang terdiri atas tahap
define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran),
namun pada tahap disseminate tidak dilakukan. Instrumen pengumpulan data menggunakan instrumen
penilaian telaah dan validasi perangkat pembelajaran, lembar pengamatan kemampuan guru dalam
melaksanakan pembelajaran, tes hasil belajar dan angket respons siswa kemudian data dianalisis.
Berdasarkan data analisis, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran dengan memanfaatkan
jejaring sosial edmodo pada submateri ginjal untuk siswa kelas VIII SMPN 3 Taman Sidoarjo dinyatakan
layak secara teoritis dengan persentase kelayakan silabus sebesar 98,33%, RPP dengan persentase
kelayakan sebesar 94,05%, LKS 1 dengan persentase kelayakan sebesar 96,43%, LKS 2 dengan persentase
kelayakan sebesar 100%, tes evaluasi dengan kelayakan sebesar 98,96%, handout dengan kelayakan
sebesar 96,67% serta dinyatakan layak secara empiris dengan kemampuan guru dalam melaksanakan
pembelajaran menunjukkan rerata 87,06%, seluruh siswa tuntas dalam hasil belajar, dan 98% menunjukkan
respons positif siswa terhadap pembelajaran.
Kata Kunci: perangkat pembelajaran, jejaring sosial edmodo, ginjal.
Abstract
This research aimed to describe the development of learning device by utilize edmodo social networking
theoretically based on review and validation device learning and empirically based teacher ability of
learning , learning results and student response.Development of learning device uses 4-D models
comprising the steps define, design, develop, and disseminate. But in this research, without disseminate.
Data collection instruments used assessment instrument review and validation
learning device,
observation feasibility learning sheets, achievement test and students responses of questionnaire and then
the data is analyzed. The Result is the learning device by utilizing edmodo social networking on kidney
subtopic to class VIII SMPN 3 Taman Sidoarjo declared eligible theoretically is 98.33% syllabus, 94.05%
lesson plan, 96.43% worksheet 1, 100% worksheet 2, 98.96% evaluation test, 96.67% handout, and
declared eligible empirically by 87.06% teacher ability of learning showed the average, all students has
mastery learning, and 98% showed a positive response to learning.
Keywords: learning devices, edmodo social networking, kidney.
21 itu sendiri yaitu Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK). Peserta didik pada abad ini lebih didukung dengan
TI dalam segala aspek. Hal ini memungkinkan siswa lebih
menyenangi pembelajaran dengan menggunakan TIK
dibandingkan dengan tidak menggunakannya.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat harus
diantisipasi baik oleh tenaga pendidik maupun pelajar,
karena dengan mengadaptasi perkembangan teknologi
maka proses pembelajaran akan terbantu, terutama
dalam hal ini pemanfaatan TIK, yaitu internet.
Adaptasi pemanfaatan teknologi yang dimaksud pada
penelitian ini adalah mengembangkan perangkat
pembelajaran dengan memanfaatkan salah satu jejaring
PENDAHULUAN
Pemanfaatan TIK sangat penting dan membantu dalam
mencari dan memanfaatkan sumber belajar, apakah dalam
bentuk slide (gambar diam), film, dan bahan ajar lain yang
bisa ditemukan dari sumber yang sangat jauh dengan
waktu yang singkat (on-line, bukan di buku ajar, atau di
perpustakaan sekolah). Oleh karena itu model
pembelajaran yang berbasis TIK merupakan pilihan utama
untuk merespons tuntutan dalam pembelajaran pada abad
21 (Praginda dkk, 2013: 3). Salah satu dari sekian banyak
cara yang bisa mewujudkan pembelajaran abad 21 adalah
dengan menerapkan salah satu pilar dari pendidikan abad
1
sosial pendidikan. Hal ini sejalan dengan permendikbud
nomor 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada
pendidikan dasar dan menengah menyatakan bahwa salah
satu prinsip penyusunan RPP yaitu memanfaatkan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Dari data yang ditampilkan oleh checkfacebook.com,
tampak bahwa Indonesia menempati peringkat sepuluh
besar dunia dalam jumlah pengguna facebook. Sebagai
negara berkembang, hal ini merupakan kejutan tersendiri.
Meskipun tergolong negara berkembang, masyarakat
Indonesia cukup adaptif dengan teknologi baru meskipun
dukungan teknologi belum bisa dibilang murah di negeri
ini (Sanjaya, 2009: 2). Hal ini didukung dengan
banyaknya siswa SMP yang sangat menyukai dan
menghabiskan banyak waktu dengan jejaring sosial
tersebut. Oleh karena itu peneliti menggunakan jejaring
sosial yang menyerupai facebook yaitu edmodo.
Edmodo dimanfaatkan oleh pihak pengajar dan
peserta didik dalam proses pembelajaran. Berbeda
dengan jejaring sosial facebook, edmodo memberi fasilitas
bagi guru dan peserta didik berupa tempat yang aman
untuk berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi konten,
pemberian tugas, diskusi dalam kelas virtual, fitur
perhitungan nilai dan tes secara on-line. Tes yang
memanfaatkan jejaring sosial edmodo ini sangat
menguntungkan baik bagi siswa maupun guru karena
setelah siswa mengerjakannya, siswa dapat melihat
hasilnya dan jawaban soal tersebut. Guru tidak perlu lagi
untuk mengoreksi tes yang dikerjakan siswa karena
pengoreksian telah dilakukan oleh software yang ada di
dalam jejaring sosial edmodo ini.
BJ Habibie dalam (Saputra: 2014) mengusulkan
konsep paperless school (sekolah tanpa kertas) yang
pernah dilontarkan pada pertemuan Konvensi Pendidikan
diselenggarakan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia
(PGRI). Utamanya untuk merangsang kalangan pendidik
di tanah air yang konon kedodoran agar bersegera
meninggalkan gaya lama dengan tidak mau bergaul lebih
lanjut dalam dinamika era digital, sehingga bangsa ini
akhirnya tenggelam dalam kegelapan teknologi akibat
gaptek, seperti disinyalir banyak pihak atas tidak tahunya
TIK pada guru di tanah air akhir-akhir ini kurang
meyakinkan. Apabila konsep ini diterapkan, dapat
menyelamatkan lingkungan dari pemanasan global karena
penggunaan bahan baku kertas yaitu pohon tidak ditebang
untuk membuat kertas.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies
Baswedan (Anbarini: 2015) berpendapat bahwa, buku
paket merupakan salah satu media pembelajaran yang
dimiliki oleh siswa di Indonesia. Beliau berharap bahwa
dengan adanya teknologi, seluruh pesera didik diminta
untuk menggunakan buku yang berbentuk digital yaitu “esabak” sebagai sarana pembelajaran interaktif. Sejalan
dengan pemikiran beliau, peneliti ingin menggunakan
jejaring sosial edmodo dalam kegiatan belajar mengajar.
Bukan hanya buku teks yang diterapkan sebagai handout
digital, namun LKS dan evaluasi juga dalam bentuk
digital.
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah
yang muncul sebagai berikut. “Bagaimana kelayakan
secara teoritis dan empiris perangkat pembelajaran dengan
memanfaatkan jejaring sosial edmodo pada submateri
ginjal untuk siswa kelas VIII SMPN 3 Taman?“
Permendikbud Nomor 58 tahun 2014 RPP merupakan
rencana yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi
pembelajaran atau tema tertentu yang mengacu pada
silabus, RPP mencakup: (1) data sekolah/madrasah, mata
pelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pembelajaran;
(3) alokasi waktu; (4) KI, KD, indikator pencapaian
kompetensi; (5) deskripsi materi pembelajaran; (6)
kegiatan pembelajaran; (7) penilaian; dan (8) media/alat,
bahan, dan sumber belajar.
METODE
Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian
pengembangan (development research), karena dalam
penelitian ini dikembangkan perangkat pembelajaran IPA
dengan memanfaatkan jejaring sosial edmodo pada
submateri ginjal sebagai sistem eksresi untuk SMP kelas
VIII. Perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan
meliputi silabus, RPP, LKS, tes evaluasi dan handout.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan
model pengembangan 4-D (four D models) yang terdiri
dari 4 tahap yaitu define, design, develop, dan disseminate
(Thiagarajan dalam Ibrahim 2002: 4). Namun, pada
penelitian ini dilakukan hanya sampai pada tahap develop.
Kelayakan perangkat pembelajaran secara teoritis
ialah telaah ahli dan penilaian terhadap perangkat
pembelajaran yang diukur dengan lembar penilaian
validasi perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran
yang telah divalidasi oleh dosen ahli dan guru IPA,
dikatakan layak secara teoritis jika persentasenya ≥ 61%.
Kelayakan perangkat pembelajaran secara empiris
adalah kelayakan yang dilihat dari hasil uji coba terbatas
yang meliputi kemampuan guru dalam melaksanakan
pembelajaran, hasil belajar dan respons siswa. Perangkat
pembelajaran dikatakan layak secara empiris jika
kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran
memiliki persentase ≥ 75%, siswa tuntas dalam hasil
belajarnya, respons positif siswa menunjukkan persentase
≥ 61%.
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah instrumen penilaian telaah dan validasi perangkat
pembelajaran, lembar pengamatan kemampuan guru
dalam melaksanakan pembelajaran, tes yang dikerjakan
secara online melalui fitur quiz di edmodo, dan lembar
2
Perangkat Pembelajaran dengan Memanfaatkan Jejaring Sosial Edmodo
angket respons siswa. Teknik analisi data dalam penelitian
ini adalah analisis validasi perangkat pembelajaran,
analisis kemampuan guru dalam melaksanakan
pembelajaran, analisis ketuntasan belajar, analisis data
hasil respons siswa
LKS 1, LKS 2, tes evaluasi dan handout), penulisan
perangkat pembelajaran telah menggunakan kaidah tata
bahasa yang baik dan benar, mencerminkan pembelajaran
yang memanfaatkan Teknologi dan Informasi (TI) dengan
menggunakan jejaring sosial edmodo.
RPP yang dikembangkan oleh peneliti menggunakan
model pembelajaran langsung (direct instruction). Hal ini
karena guru sebagai peneliti diharuskan untuk
mengajarkan keterampilan membuat mind mapping dan
keterampilan lainnya. Bandura (Nur, 2011: 21)
berpendapat bahwa sebagian besar pembelajaran manusia
dilakukan dengan cara selektif mengamati dan
menempatkan apa yang diamati itu dalam memori jangkapendeknya tentang perilaku orang lain itu. Teori
pembelajaran sosial menyatakan bahwa banyak dari apa
yang dipelajari manusia berasal dari pengamatannya
terhadap orang lain.
Kelayakan empiris perangkat pembelajaran terdiri 3
aspek yaitu kemampuan guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran, hasil belajar dan respons siswa.
Aspek kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran mendapatkan kelayakan dengan kriteria
baik. Pada aspek hasil belajar, sebanyak 16 siswa
dikategorikan tuntas. Aspek respons siswa mendapatkan
persentase positif sebesar 98% terhadap kegiatan
pembelajaran dengan memanfaatkan jejaring sosial
edmodo pada submateri ginjal.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kelayakan teoritis perangkat pembelajaran didasarkan
pada validasi para ahli dan praktisi dengan menggunakan
lembar validasi perangkat pembelajaran yang terdiri dari
lembar validasi silabus, RPP, LKS, tes evaluasi dan
handout.
Setelah
itu,
perangkat
pembelajaran
diujicobakan secara terbatas kepada 16 siswa heterogen
kelas VIII di SMPN 3 Taman Sidoarjo untuk mengetahui
kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran,
hasil belajar dan respons siswa terhadap pembelajaran
dengan memanfaatkan jejaring sosial edmodo pada
submateri ginjal. Hasil penelitian akhir berupa draft
perangkat pembelajaran dengan memanfaatkan jejaring
sosial edmodo pada submateri ginjal yang telah divalidasi
dan telah diujicobakan.
Validasi dilakukan oleh 2 pakar atau ahli dan 1
praktisi. Perangkat yang telah divalidasi adalah silabus,
RPP, LKS 1, LKS 2, tes evaluasi dan handout. Skor hasil
validasi tersebut digunakan untuk menentukan kelayakan
perangkat secara teoritis. Adapun hasil kelayakan dari
perangkat pembelajaran yang dikembangkan, disajikan
pada Gambar berikut.
Tabel 1. Data Kemampuan
Melaksanakan Pembelajaran
No
1
Aspek yang
diamati
Guru
Skor
kemampuan
guru tiap
pertemuan
1 (%) 2 (%)
93,75
91,67
dalam
Ratarata
Aspek
(%)
Menyampaikan
92,71
Tujuan
dan
Memotivasi Siswa
2
Mendemonstrasika 92,86
91,67 92,26
n pengetahuan atau
keterampilan
3
Membimbing
87,50
90,28 88,89
Pelatihan
4
Mengecek
91,67
93,75 92,71
Pemahaman
dan
Memberikan
Umpan Balik
5
Memberikan
50,00
87,50 68,75
kesempatan untuk
pelatihan lanjutan
dan penerapan
Rerata
90,97 pembelajaran
87,06
Kemampuan guru dalam83,15
melaksanakan
Gambar 1. Kelayakan Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan hasil validasi perangkat pembelajaran,
baik silabus, RPP, LKS 1, LKS 2, tes evaluasi maupun
handout mendapatkan kriteria sangat layak secara teoritis
dengan persentase masing-masing diantaranya 98,33%,
94,05%, 96,43%, 100%, 98,96%, dan 96,67%. Kelayakan
tersebut diperoleh karena format perangkat pembelajaran
telah sesuai dengan kurikulum 2013 (Permendikbud
Nomor 58 tahun 2014), adanya kesesuaian komponen
dalam perangkat pembelajaran (baik pada silabus, RPP,
yang memanfaatkan jejaring sosial edmodo dengan model
Direct Instruction terlaksana dengan baik. Hal ini
ditunjukkan dengan hasil pengamatan kemampuan guru
dalam melaksanakan pembelajaran pada tabel 1.
3
Kemampuan guru, dari masing-masing rerata pertemuan
menunjukkan ≥ 80%. Hal ini diperkuat dengan data
respons siswa menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran
dengan memanfaatkan jejaring sosial edmodo sangat
menyenangkan mendapatkan persentase sebesar 98,44%.
Secara
keseluruhan,
kemampuan
guru
dalam
melaksanakan pembelajaran menunjukkan rerata 87,06%
sehingga dapat diketahui bahwa keterampilan guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP
yang telah dikembangkan dengan memanfaatkan jejaring
sosial edmodo pada submateri ginjal untuk uji coba
terbatas di kelas VIII SMPN 3 Taman Sidoarjo terlaksana
dengan baik.
Hasil belajar siswa meliputi aspek sikap, pengetahuan
dan keterampilan. Aspek sikap terdiri dari KI 1 yaitu
spiritual dan KI 2 yakni sosial. KI 3 memuat aspek
pengetahuan. KI 4 memuat aspek keterampilan.
Tabel 2. Data Hasil Belajar Siswa
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Pengetahuan
Keterampilan
Skor
Nilai
Skor
Nilai
3.6
3.6
4
3.6
4
4
3.2
4
4
2.8
3.6
4
4
4
4
4
AAA
AA
A
B+
A
A
BAA
A
A
A
A
3,78
3,56
4
3,7
3,43
3,66
3,11
3,73
3,92
2,78
4
4
4
3,89
4
4
AAA
AB+
AB
AA
BA
A
A
A
A
A
Sikap
SB
SB
SB
SB
SB
SB
SB
SB
SB
B
SB
SB
SB
SB
SB
SB
quiz, dapat mengambil informasi yang ada di mind
mapping yang telah mereka buat.
Meskipun seluruh siswa tuntas pada aspek
pengetahuan. Namun ada salah satu siswa yaitu siswa no.
10 yang mendapatkan nilai B-. Berdasarkan tabel 2, siswa
tersebut juga mendapatkan nilai terendah di kelasnya pada
penilaian aspek keterampilan. Beberapa hal yang dapat
diindikasi penyebab siswa tersebut mendapatkan nilai itu
diantaranya 1) siswa merasa kesulitan dalam mengerjakan
soal melalui fitur quiz pada jejaring sosial edmodo. 2) soal
tersebut merupakan konsep baru.
Penelitian ini, siswa SMPN 3 Taman diminta untuk
membuat mind mapping yang dapat menjadikan
pembelajaran bermakna sehingga siswa tuntas dalam
aspek pengetahuan. Ausubel mengemukakan bahwa
belajar dikatakan menjadi bermakna
(meaningfull)
apabila informasi yang akan dipelajari peserta didik
disusun sesuai dengan struktur kognitif yang dimiliki
peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengkaitkan
informasi barunya dengan struktur kognitif yang telah
dimilikinya (Kardi, 2003: 1-3). Pengalaman belajar baru
akan masuk ke dalam memori jangka panjang dan akan
menjadi pengetahuan baru apabila memiliki makna
(Martinis, 2009: 117). Siswa mempunyai pengetahuan
awal tentang ginjal. Kemudian pengetahuan mereka
ditambah dengan pengetahuan baru yang didapatkan saat
kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan jejaring
sosial edmodo ini.
Tabel 3. Data Respons Siswa
Respons
No
Pernyataan
(%)
1
Kegiatan
pembelajaran
yang
98,44
memanfaatkan jejaring sosial edmodo
sangat menyenangkan
2
Jejaring sosial edmodo membantu saya
92,19
lebih aktif dalam pembelajaran
3
Saya mudah mengenali jejaring sosial
100
edmodo karena mirip dengan facebook
4
Saya suka menghabiskan waktu saya di
95,31
jejaring sosial edmodo
5
Saya mempunyai kebebasan berpendapat
98,44
apa saja di jejaring sosial edmodo ini
6
Saya suka kegiatan pembelajaran dengan
98,44
memanfaatkan jejaring sosial edmodo
karena tidak menggunakan kertas
7
Melalui LKS yang diberikan, saya dapat
96,88
membuat mind mapping yang dapat
mempermudah dalam menghapal materi
8
Handout digital yang diberikan dapat
98.44
membantu saya dalam mengaitkan
materi yang dipelajari dengan kehidupan
sehari-hari
Ket
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Hasil belajar pada aspek pengetahuan menunjukkan
sebanyak 100% siswa dikatakan “tuntas” dikarenakan
siswa telah paham tentang submateri ginjal. Hal ini
sejalan dengan penelitian (Sudibjo, 2013: 77) yang
menyimpulkan bahwa penggunaan jejaring sosial edmodo
pada materi alat optik dapat membantu siswa untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dalam aspek kognitif.
Salah satu faktor yang menyebabkan seluruh siswa
tuntas pada aspek pengetahuan dikarenakan mereka telah
tuntas pada aspek keterampilan membuat mind mapping.
Hal ini sejalan dengan pendapat Buzan yang menyatakan
bahwa mind mapping adalah cara termudah untuk
menempatkan informasi baru yang diterima ke dalam otak
dan mengambil kembali informasi yang dibutuhkan keluar
dari otak (Buzan, 2012: 4). Sehingga siswa pada saat
mengerjakan tes di jejaring sosial edmodo melalui fitur
4
Perangkat Pembelajaran dengan Memanfaatkan Jejaring Sosial Edmodo
No
9
Pernyataan
Saya senang mengerjakan soal
dengan fitur quiz pada edmodo
karena saya dapat mengetahui
hasilnya setelah mengerjakannya
dan soal tersebut dapat menilai
pemahaman
saya
tentang
submateri ginjal
10 Melalui kegiatan pembelajaran
yang memanfaatkan jejaring
sosial edmodo, saya dapat
menumbuhkan sikap kekaguman
terhadap kompleksitas ciptaan
Tuhan
Persentase rata-rata
DAFTAR PUSTAKA
Respons
(%)
100
Anbarini, Ratih. 2015. Manfaatkan TIK, e-Sabak Akan
Jadi Sarana Pembelajaran Interaktif bagi Siswa dan
Guru.
(Diakses
melalui
http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/3695
pada tanggal 8 Pebruari 2015).
Buzan, Tony. 2012. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
98,44
Ibrahim, Muslimin. 2002. Pelatihan Terintegrasi
Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Biologi,
Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Surabaya:
Direktorat Jendral Pendidikan dan Menengah.
Kardi. 2003. Advanced Organizer. Surabaya: Universitas
Negeri Surabaya.
98
Martinis, Yamin. 2009. Strategi Pembelajaran Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press.
Respons siswa menyatakan bahwa pembelajaran
dengan
memanfaatkan
jejaring
sosial
edmodo
memperoleh respons positif sebesar 98% yang berarti
bahwa perangkat pembelajaran layak digunakan dan siswa
senang
dalam
kegiatan
pembelajaran
dengan
memanfaatkan jejaring sosial edmodo.
Data-data tersebut menunjukkan bahwa perangkat
pembelajaran dengan memanfaatkan jejaring sosial
edmodo pada submateri ginjal untuk siswa kelas VIII
yang telah dikembangkan juga layak secara empiris.
Nur, Mohamad. 2011. Pembelajaran Langsung.
Surabaya:
Kementerian
Pendidikan
Nasional
Universitas Negeri Surabaya Pusat Sains dan
Matematika Sekolah.
Sudibjo, Ari. 2013. Penggunaan Jejaring sosial Fisika
dengan E-learning Blog Education pada Materi Alat
Optik untuk Meningkatkan Respons Motivasi dan
Hasil Belajar Siswa di SMP Negeri 4 Surabaya.
Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: Universitas
Negeri Surabaya.
PENUTUP
Peraturan Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah
Simpulan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa perangkat
pembelajaran dengan memanfaatkan jejaring sosial
edmodo pada submateri ginjal untuk siswa kelas VIII
SMPN 3 Taman Sidoarjo dinyatakan layak secara teoritis
dengan persentase kelayakan silabus sebesar 98,33%, RPP
dengan persentase kelayakan sebesar 94,05%, LKS 1
dengan persentase kelayakan sebesar 96,43%, LKS 2
dengan persentase kelayakan sebesar 100%, tes evaluasi
dengan kelayakan sebesar 98,96%, handout dengan
kelayakan sebesar 96,67% serta dinyatakan layak secara
empiris dengan kemampuan guru dalam melaksanakan
pembelajaran menunjukkan rerata 87,06%, seluruh siswa
tuntas dalam hasil belajar, dan 98% menunjukkan respons
positif siswa terhadap pembelajaran.
Peraturan Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun
2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah.
Praginda, Wandy. Ujang Ahmad Sobandi. Winastawan
Gora. 2013. Modul 4 Penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berbasis ICT.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sanjaya, Ridwan. 2009. Main Facebook Pakai Ponsel.
Jakarta: PT. Elek Media Komputindo.
Saputra, Desy. 2014. Habibie wacanakan sekolah terpadu
tanpa
kertas.
(diakses
melalui
http://www.antaranews.com/berita/419676/habibiewacanakan-sekolah-terpadu-tanpa-kertas pada tanggal
13 Mei 2014).
Saran
Penggunaan jejaring sosial edmodo dalam kegiatan
pembelajaran disarankan untuk memberikan pertemuan
tambahan agar anak terbiasa dengan pembelajaran yang
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK).
5
Download