Perangkat Pembelajaran dengan Memanfaatkan Jejaring Sosial Edmodo PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MEMANFAATKAN JEJARING SOSIAL EDMODO PADA SUBMATERI GINJAL UNTUK SISWA KELAS VIII SMPN 3 TAMAN SIDOARJO Robi’atul Adawiyah(1), Ismono(2), Hasan Subekti(3) (1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya, [email protected] Dosen Program Studi Pendidikan IPA, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya, [email protected] (3) Dosen Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya, [email protected] (2) Abstrak Penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan pengembangan perangkat pembelajaran dengan memanfaatkan jejaring sosial edmodo secara teoritis berdasarkan validasi perangkat pembelajaran dan layak secara empiris berdasarkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran, hasil belajar dan respons siswa. Pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model 4-D yang terdiri atas tahap define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran), namun pada tahap disseminate tidak dilakukan. Instrumen pengumpulan data menggunakan instrumen penilaian telaah dan validasi perangkat pembelajaran, lembar pengamatan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran, tes hasil belajar dan angket respons siswa kemudian data dianalisis. Berdasarkan data analisis, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran dengan memanfaatkan jejaring sosial edmodo pada submateri ginjal untuk siswa kelas VIII SMPN 3 Taman Sidoarjo dinyatakan layak secara teoritis dengan persentase kelayakan silabus sebesar 98,33%, RPP dengan persentase kelayakan sebesar 94,05%, LKS 1 dengan persentase kelayakan sebesar 96,43%, LKS 2 dengan persentase kelayakan sebesar 100%, tes evaluasi dengan kelayakan sebesar 98,96%, handout dengan kelayakan sebesar 96,67% serta dinyatakan layak secara empiris dengan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran menunjukkan rerata 87,06%, seluruh siswa tuntas dalam hasil belajar, dan 98% menunjukkan respons positif siswa terhadap pembelajaran. Kata Kunci: perangkat pembelajaran, jejaring sosial edmodo, ginjal. Abstract This research aimed to describe the development of learning device by utilize edmodo social networking theoretically based on review and validation device learning and empirically based teacher ability of learning , learning results and student response.Development of learning device uses 4-D models comprising the steps define, design, develop, and disseminate. But in this research, without disseminate. Data collection instruments used assessment instrument review and validation learning device, observation feasibility learning sheets, achievement test and students responses of questionnaire and then the data is analyzed. The Result is the learning device by utilizing edmodo social networking on kidney subtopic to class VIII SMPN 3 Taman Sidoarjo declared eligible theoretically is 98.33% syllabus, 94.05% lesson plan, 96.43% worksheet 1, 100% worksheet 2, 98.96% evaluation test, 96.67% handout, and declared eligible empirically by 87.06% teacher ability of learning showed the average, all students has mastery learning, and 98% showed a positive response to learning. Keywords: learning devices, edmodo social networking, kidney. 21 itu sendiri yaitu Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Peserta didik pada abad ini lebih didukung dengan TI dalam segala aspek. Hal ini memungkinkan siswa lebih menyenangi pembelajaran dengan menggunakan TIK dibandingkan dengan tidak menggunakannya. Perkembangan teknologi yang sangat pesat harus diantisipasi baik oleh tenaga pendidik maupun pelajar, karena dengan mengadaptasi perkembangan teknologi maka proses pembelajaran akan terbantu, terutama dalam hal ini pemanfaatan TIK, yaitu internet. Adaptasi pemanfaatan teknologi yang dimaksud pada penelitian ini adalah mengembangkan perangkat pembelajaran dengan memanfaatkan salah satu jejaring PENDAHULUAN Pemanfaatan TIK sangat penting dan membantu dalam mencari dan memanfaatkan sumber belajar, apakah dalam bentuk slide (gambar diam), film, dan bahan ajar lain yang bisa ditemukan dari sumber yang sangat jauh dengan waktu yang singkat (on-line, bukan di buku ajar, atau di perpustakaan sekolah). Oleh karena itu model pembelajaran yang berbasis TIK merupakan pilihan utama untuk merespons tuntutan dalam pembelajaran pada abad 21 (Praginda dkk, 2013: 3). Salah satu dari sekian banyak cara yang bisa mewujudkan pembelajaran abad 21 adalah dengan menerapkan salah satu pilar dari pendidikan abad 1 sosial pendidikan. Hal ini sejalan dengan permendikbud nomor 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah menyatakan bahwa salah satu prinsip penyusunan RPP yaitu memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dari data yang ditampilkan oleh checkfacebook.com, tampak bahwa Indonesia menempati peringkat sepuluh besar dunia dalam jumlah pengguna facebook. Sebagai negara berkembang, hal ini merupakan kejutan tersendiri. Meskipun tergolong negara berkembang, masyarakat Indonesia cukup adaptif dengan teknologi baru meskipun dukungan teknologi belum bisa dibilang murah di negeri ini (Sanjaya, 2009: 2). Hal ini didukung dengan banyaknya siswa SMP yang sangat menyukai dan menghabiskan banyak waktu dengan jejaring sosial tersebut. Oleh karena itu peneliti menggunakan jejaring sosial yang menyerupai facebook yaitu edmodo. Edmodo dimanfaatkan oleh pihak pengajar dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Berbeda dengan jejaring sosial facebook, edmodo memberi fasilitas bagi guru dan peserta didik berupa tempat yang aman untuk berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi konten, pemberian tugas, diskusi dalam kelas virtual, fitur perhitungan nilai dan tes secara on-line. Tes yang memanfaatkan jejaring sosial edmodo ini sangat menguntungkan baik bagi siswa maupun guru karena setelah siswa mengerjakannya, siswa dapat melihat hasilnya dan jawaban soal tersebut. Guru tidak perlu lagi untuk mengoreksi tes yang dikerjakan siswa karena pengoreksian telah dilakukan oleh software yang ada di dalam jejaring sosial edmodo ini. BJ Habibie dalam (Saputra: 2014) mengusulkan konsep paperless school (sekolah tanpa kertas) yang pernah dilontarkan pada pertemuan Konvensi Pendidikan diselenggarakan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Utamanya untuk merangsang kalangan pendidik di tanah air yang konon kedodoran agar bersegera meninggalkan gaya lama dengan tidak mau bergaul lebih lanjut dalam dinamika era digital, sehingga bangsa ini akhirnya tenggelam dalam kegelapan teknologi akibat gaptek, seperti disinyalir banyak pihak atas tidak tahunya TIK pada guru di tanah air akhir-akhir ini kurang meyakinkan. Apabila konsep ini diterapkan, dapat menyelamatkan lingkungan dari pemanasan global karena penggunaan bahan baku kertas yaitu pohon tidak ditebang untuk membuat kertas. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan (Anbarini: 2015) berpendapat bahwa, buku paket merupakan salah satu media pembelajaran yang dimiliki oleh siswa di Indonesia. Beliau berharap bahwa dengan adanya teknologi, seluruh pesera didik diminta untuk menggunakan buku yang berbentuk digital yaitu “esabak” sebagai sarana pembelajaran interaktif. Sejalan dengan pemikiran beliau, peneliti ingin menggunakan jejaring sosial edmodo dalam kegiatan belajar mengajar. Bukan hanya buku teks yang diterapkan sebagai handout digital, namun LKS dan evaluasi juga dalam bentuk digital. Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang muncul sebagai berikut. “Bagaimana kelayakan secara teoritis dan empiris perangkat pembelajaran dengan memanfaatkan jejaring sosial edmodo pada submateri ginjal untuk siswa kelas VIII SMPN 3 Taman?“ Permendikbud Nomor 58 tahun 2014 RPP merupakan rencana yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pembelajaran atau tema tertentu yang mengacu pada silabus, RPP mencakup: (1) data sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pembelajaran; (3) alokasi waktu; (4) KI, KD, indikator pencapaian kompetensi; (5) deskripsi materi pembelajaran; (6) kegiatan pembelajaran; (7) penilaian; dan (8) media/alat, bahan, dan sumber belajar. METODE Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian pengembangan (development research), karena dalam penelitian ini dikembangkan perangkat pembelajaran IPA dengan memanfaatkan jejaring sosial edmodo pada submateri ginjal sebagai sistem eksresi untuk SMP kelas VIII. Perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan meliputi silabus, RPP, LKS, tes evaluasi dan handout. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan model pengembangan 4-D (four D models) yang terdiri dari 4 tahap yaitu define, design, develop, dan disseminate (Thiagarajan dalam Ibrahim 2002: 4). Namun, pada penelitian ini dilakukan hanya sampai pada tahap develop. Kelayakan perangkat pembelajaran secara teoritis ialah telaah ahli dan penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang diukur dengan lembar penilaian validasi perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh dosen ahli dan guru IPA, dikatakan layak secara teoritis jika persentasenya ≥ 61%. Kelayakan perangkat pembelajaran secara empiris adalah kelayakan yang dilihat dari hasil uji coba terbatas yang meliputi kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran, hasil belajar dan respons siswa. Perangkat pembelajaran dikatakan layak secara empiris jika kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran memiliki persentase ≥ 75%, siswa tuntas dalam hasil belajarnya, respons positif siswa menunjukkan persentase ≥ 61%. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah instrumen penilaian telaah dan validasi perangkat pembelajaran, lembar pengamatan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran, tes yang dikerjakan secara online melalui fitur quiz di edmodo, dan lembar 2 Perangkat Pembelajaran dengan Memanfaatkan Jejaring Sosial Edmodo angket respons siswa. Teknik analisi data dalam penelitian ini adalah analisis validasi perangkat pembelajaran, analisis kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran, analisis ketuntasan belajar, analisis data hasil respons siswa LKS 1, LKS 2, tes evaluasi dan handout), penulisan perangkat pembelajaran telah menggunakan kaidah tata bahasa yang baik dan benar, mencerminkan pembelajaran yang memanfaatkan Teknologi dan Informasi (TI) dengan menggunakan jejaring sosial edmodo. RPP yang dikembangkan oleh peneliti menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction). Hal ini karena guru sebagai peneliti diharuskan untuk mengajarkan keterampilan membuat mind mapping dan keterampilan lainnya. Bandura (Nur, 2011: 21) berpendapat bahwa sebagian besar pembelajaran manusia dilakukan dengan cara selektif mengamati dan menempatkan apa yang diamati itu dalam memori jangkapendeknya tentang perilaku orang lain itu. Teori pembelajaran sosial menyatakan bahwa banyak dari apa yang dipelajari manusia berasal dari pengamatannya terhadap orang lain. Kelayakan empiris perangkat pembelajaran terdiri 3 aspek yaitu kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, hasil belajar dan respons siswa. Aspek kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran mendapatkan kelayakan dengan kriteria baik. Pada aspek hasil belajar, sebanyak 16 siswa dikategorikan tuntas. Aspek respons siswa mendapatkan persentase positif sebesar 98% terhadap kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan jejaring sosial edmodo pada submateri ginjal. HASIL DAN PEMBAHASAN Kelayakan teoritis perangkat pembelajaran didasarkan pada validasi para ahli dan praktisi dengan menggunakan lembar validasi perangkat pembelajaran yang terdiri dari lembar validasi silabus, RPP, LKS, tes evaluasi dan handout. Setelah itu, perangkat pembelajaran diujicobakan secara terbatas kepada 16 siswa heterogen kelas VIII di SMPN 3 Taman Sidoarjo untuk mengetahui kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran, hasil belajar dan respons siswa terhadap pembelajaran dengan memanfaatkan jejaring sosial edmodo pada submateri ginjal. Hasil penelitian akhir berupa draft perangkat pembelajaran dengan memanfaatkan jejaring sosial edmodo pada submateri ginjal yang telah divalidasi dan telah diujicobakan. Validasi dilakukan oleh 2 pakar atau ahli dan 1 praktisi. Perangkat yang telah divalidasi adalah silabus, RPP, LKS 1, LKS 2, tes evaluasi dan handout. Skor hasil validasi tersebut digunakan untuk menentukan kelayakan perangkat secara teoritis. Adapun hasil kelayakan dari perangkat pembelajaran yang dikembangkan, disajikan pada Gambar berikut. Tabel 1. Data Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran No 1 Aspek yang diamati Guru Skor kemampuan guru tiap pertemuan 1 (%) 2 (%) 93,75 91,67 dalam Ratarata Aspek (%) Menyampaikan 92,71 Tujuan dan Memotivasi Siswa 2 Mendemonstrasika 92,86 91,67 92,26 n pengetahuan atau keterampilan 3 Membimbing 87,50 90,28 88,89 Pelatihan 4 Mengecek 91,67 93,75 92,71 Pemahaman dan Memberikan Umpan Balik 5 Memberikan 50,00 87,50 68,75 kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan Rerata 90,97 pembelajaran 87,06 Kemampuan guru dalam83,15 melaksanakan Gambar 1. Kelayakan Perangkat Pembelajaran Berdasarkan hasil validasi perangkat pembelajaran, baik silabus, RPP, LKS 1, LKS 2, tes evaluasi maupun handout mendapatkan kriteria sangat layak secara teoritis dengan persentase masing-masing diantaranya 98,33%, 94,05%, 96,43%, 100%, 98,96%, dan 96,67%. Kelayakan tersebut diperoleh karena format perangkat pembelajaran telah sesuai dengan kurikulum 2013 (Permendikbud Nomor 58 tahun 2014), adanya kesesuaian komponen dalam perangkat pembelajaran (baik pada silabus, RPP, yang memanfaatkan jejaring sosial edmodo dengan model Direct Instruction terlaksana dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengamatan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran pada tabel 1. 3 Kemampuan guru, dari masing-masing rerata pertemuan menunjukkan ≥ 80%. Hal ini diperkuat dengan data respons siswa menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan jejaring sosial edmodo sangat menyenangkan mendapatkan persentase sebesar 98,44%. Secara keseluruhan, kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran menunjukkan rerata 87,06% sehingga dapat diketahui bahwa keterampilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dikembangkan dengan memanfaatkan jejaring sosial edmodo pada submateri ginjal untuk uji coba terbatas di kelas VIII SMPN 3 Taman Sidoarjo terlaksana dengan baik. Hasil belajar siswa meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Aspek sikap terdiri dari KI 1 yaitu spiritual dan KI 2 yakni sosial. KI 3 memuat aspek pengetahuan. KI 4 memuat aspek keterampilan. Tabel 2. Data Hasil Belajar Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Pengetahuan Keterampilan Skor Nilai Skor Nilai 3.6 3.6 4 3.6 4 4 3.2 4 4 2.8 3.6 4 4 4 4 4 AAA AA A B+ A A BAA A A A A 3,78 3,56 4 3,7 3,43 3,66 3,11 3,73 3,92 2,78 4 4 4 3,89 4 4 AAA AB+ AB AA BA A A A A A Sikap SB SB SB SB SB SB SB SB SB B SB SB SB SB SB SB quiz, dapat mengambil informasi yang ada di mind mapping yang telah mereka buat. Meskipun seluruh siswa tuntas pada aspek pengetahuan. Namun ada salah satu siswa yaitu siswa no. 10 yang mendapatkan nilai B-. Berdasarkan tabel 2, siswa tersebut juga mendapatkan nilai terendah di kelasnya pada penilaian aspek keterampilan. Beberapa hal yang dapat diindikasi penyebab siswa tersebut mendapatkan nilai itu diantaranya 1) siswa merasa kesulitan dalam mengerjakan soal melalui fitur quiz pada jejaring sosial edmodo. 2) soal tersebut merupakan konsep baru. Penelitian ini, siswa SMPN 3 Taman diminta untuk membuat mind mapping yang dapat menjadikan pembelajaran bermakna sehingga siswa tuntas dalam aspek pengetahuan. Ausubel mengemukakan bahwa belajar dikatakan menjadi bermakna (meaningfull) apabila informasi yang akan dipelajari peserta didik disusun sesuai dengan struktur kognitif yang dimiliki peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengkaitkan informasi barunya dengan struktur kognitif yang telah dimilikinya (Kardi, 2003: 1-3). Pengalaman belajar baru akan masuk ke dalam memori jangka panjang dan akan menjadi pengetahuan baru apabila memiliki makna (Martinis, 2009: 117). Siswa mempunyai pengetahuan awal tentang ginjal. Kemudian pengetahuan mereka ditambah dengan pengetahuan baru yang didapatkan saat kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan jejaring sosial edmodo ini. Tabel 3. Data Respons Siswa Respons No Pernyataan (%) 1 Kegiatan pembelajaran yang 98,44 memanfaatkan jejaring sosial edmodo sangat menyenangkan 2 Jejaring sosial edmodo membantu saya 92,19 lebih aktif dalam pembelajaran 3 Saya mudah mengenali jejaring sosial 100 edmodo karena mirip dengan facebook 4 Saya suka menghabiskan waktu saya di 95,31 jejaring sosial edmodo 5 Saya mempunyai kebebasan berpendapat 98,44 apa saja di jejaring sosial edmodo ini 6 Saya suka kegiatan pembelajaran dengan 98,44 memanfaatkan jejaring sosial edmodo karena tidak menggunakan kertas 7 Melalui LKS yang diberikan, saya dapat 96,88 membuat mind mapping yang dapat mempermudah dalam menghapal materi 8 Handout digital yang diberikan dapat 98.44 membantu saya dalam mengaitkan materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari Ket Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Hasil belajar pada aspek pengetahuan menunjukkan sebanyak 100% siswa dikatakan “tuntas” dikarenakan siswa telah paham tentang submateri ginjal. Hal ini sejalan dengan penelitian (Sudibjo, 2013: 77) yang menyimpulkan bahwa penggunaan jejaring sosial edmodo pada materi alat optik dapat membantu siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam aspek kognitif. Salah satu faktor yang menyebabkan seluruh siswa tuntas pada aspek pengetahuan dikarenakan mereka telah tuntas pada aspek keterampilan membuat mind mapping. Hal ini sejalan dengan pendapat Buzan yang menyatakan bahwa mind mapping adalah cara termudah untuk menempatkan informasi baru yang diterima ke dalam otak dan mengambil kembali informasi yang dibutuhkan keluar dari otak (Buzan, 2012: 4). Sehingga siswa pada saat mengerjakan tes di jejaring sosial edmodo melalui fitur 4 Perangkat Pembelajaran dengan Memanfaatkan Jejaring Sosial Edmodo No 9 Pernyataan Saya senang mengerjakan soal dengan fitur quiz pada edmodo karena saya dapat mengetahui hasilnya setelah mengerjakannya dan soal tersebut dapat menilai pemahaman saya tentang submateri ginjal 10 Melalui kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jejaring sosial edmodo, saya dapat menumbuhkan sikap kekaguman terhadap kompleksitas ciptaan Tuhan Persentase rata-rata DAFTAR PUSTAKA Respons (%) 100 Anbarini, Ratih. 2015. Manfaatkan TIK, e-Sabak Akan Jadi Sarana Pembelajaran Interaktif bagi Siswa dan Guru. (Diakses melalui http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/3695 pada tanggal 8 Pebruari 2015). Buzan, Tony. 2012. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 98,44 Ibrahim, Muslimin. 2002. Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Biologi, Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Surabaya: Direktorat Jendral Pendidikan dan Menengah. Kardi. 2003. Advanced Organizer. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. 98 Martinis, Yamin. 2009. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press. Respons siswa menyatakan bahwa pembelajaran dengan memanfaatkan jejaring sosial edmodo memperoleh respons positif sebesar 98% yang berarti bahwa perangkat pembelajaran layak digunakan dan siswa senang dalam kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan jejaring sosial edmodo. Data-data tersebut menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran dengan memanfaatkan jejaring sosial edmodo pada submateri ginjal untuk siswa kelas VIII yang telah dikembangkan juga layak secara empiris. Nur, Mohamad. 2011. Pembelajaran Langsung. Surabaya: Kementerian Pendidikan Nasional Universitas Negeri Surabaya Pusat Sains dan Matematika Sekolah. Sudibjo, Ari. 2013. Penggunaan Jejaring sosial Fisika dengan E-learning Blog Education pada Materi Alat Optik untuk Meningkatkan Respons Motivasi dan Hasil Belajar Siswa di SMP Negeri 4 Surabaya. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. PENUTUP Peraturan Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Simpulan Penelitian ini menyimpulkan bahwa perangkat pembelajaran dengan memanfaatkan jejaring sosial edmodo pada submateri ginjal untuk siswa kelas VIII SMPN 3 Taman Sidoarjo dinyatakan layak secara teoritis dengan persentase kelayakan silabus sebesar 98,33%, RPP dengan persentase kelayakan sebesar 94,05%, LKS 1 dengan persentase kelayakan sebesar 96,43%, LKS 2 dengan persentase kelayakan sebesar 100%, tes evaluasi dengan kelayakan sebesar 98,96%, handout dengan kelayakan sebesar 96,67% serta dinyatakan layak secara empiris dengan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran menunjukkan rerata 87,06%, seluruh siswa tuntas dalam hasil belajar, dan 98% menunjukkan respons positif siswa terhadap pembelajaran. Peraturan Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Praginda, Wandy. Ujang Ahmad Sobandi. Winastawan Gora. 2013. Modul 4 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berbasis ICT. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sanjaya, Ridwan. 2009. Main Facebook Pakai Ponsel. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo. Saputra, Desy. 2014. Habibie wacanakan sekolah terpadu tanpa kertas. (diakses melalui http://www.antaranews.com/berita/419676/habibiewacanakan-sekolah-terpadu-tanpa-kertas pada tanggal 13 Mei 2014). Saran Penggunaan jejaring sosial edmodo dalam kegiatan pembelajaran disarankan untuk memberikan pertemuan tambahan agar anak terbiasa dengan pembelajaran yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). 5