Integrasi Sosial dalam Masyarakat Pluralitas Agama

advertisement
INTEGRASI SOSIAL DALAM MASYARAKAT PLURALITAS AGAMA
(Tinjauan Kritis dari perspektif Sosiologis Agama di Dusun Yalahatan,
Negeri Tamilouw)
TESIS
Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
Oleh:
Agnessia Lokollo
752010005
PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA
FAKULTAS TEOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas penyertaan dan perlindunganNya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini. Pada kenyataannya, masyarakat dalam lingkup
sosial manapun rentan terhadap konflik karena berbagai kepentingan dan tidak dapat saling
menerima sehingga sulit menciptakan integrasi sosial. Namun, berbeda dengan lingkup sosial
komunitas Yalahatan yang beragam agama dan dapat hidup terintegrasi dengan baik.
Berdasarkan realitas komunitas tersebut, maka penulis mendeskripsikannya melalui penelitian
lapangan dan menyajikan penulisan tesis Integrasi Sosial dalam Masyarakat Pluralitas
Agama (Tinjauan Kritis dari perspektif Sosiologi
Agama di Dusun Yalahatan, Negeri
Tamilouw).
Studi di Pascasarjana Sosiologi Agama, Universitas Kristen Satya Wacana merupakan
anugerah dari DIA pemberi hidup ini dengan begitu banyak pengetahuan yang penulis terima
melalui para dosen sebagai pengalaman berharga untuk pengabdian di masyarakat. Anugerah
itupun dapat dirasakan melalui kebaikan banyak pihak selama proses studi yang penulis jalani.
Karena itu kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:
1) Prof. John A. Titaley, Th.D., selaku Rektor UKSW beserta seluruh pihak rektorat yang telah
memberikan penulis kesempatan untuk berstudi di tempat ini Semua fasilitas berkampus
dan kemudahan selama berstudi sangat membantu penulis dalam proses studi.
2) Dekan Fakultas Teologi Pdt. Dr. Retnowati,M,Si juga Dr. David Samiyono selaku Kaprogdi
Sosiologi Agama beserta staf pengajar dan pegawai yang telah membantu penulis dalam
kebutuhan akademik.
3) Pdt. Yusak B. Setyawan,S.Si, MATS. Ph.D sebagai pemimbing I juga selaku wali studi dan
Pdt. Dr. Thobias A. Messakh sebagai pembimbing II. Terima kasih atas relasi yang terjalin
baik dan proses bimbingan yang terarah dalam penulisan tesis ini menjadi pengalaman
berharga bagi penulis.
4) Dr. Flip P.B. Litaay, SH, MS sebagai penguji. Terima kasih untuk kebaikan dan kesediaan
untuk menguji penulis dalam ujian tesis. Tuhan
5) Staf pengajar di Sosilogi Agama (Prof. Dr. John A. Titaley, Th.D, Dr. David Samiyono, Pdt.
Yusak B. Setyawan,S.Si, MATS, Pdt. Dr. Thobias Messakh, Dr. Flip P.B. Litaay, SH, MS,
Pdt. Daniel Nuhamara, M.Th, Ed.D, Pdt. Dra. Dien Sumiyatiningsih, G.Th,MA, Prof. Dr. Ir.
Haryono Semangun, Totok S. Wiryosaputra, S.Th, M.Th, Pdt. Dr. Retnowati, M.Si). Terima
kasih untuk pengetahuan dan pengalaman yang di share bagi kami mahasiswa untuk
mengembangkan diri dan mengaktualisasikan dalam lingkup masyarakat.
6) Terima kasih untuk Prof. John A. Titaley, Th.D., seorang rektor yang hebat tetapi rendah
hati. Kebaikan hatinya bagi semua orang merupakan nilai kehidupan yang diajarkan bagi
kami mahasiswa melalui teladan hidupnya. Pesannya bagi penulis di akhir studi ini “tak ada
manfaatnya ilmu kalau tidak menghidupinya” menjadi motivasi bagi penulis kedepan.
7) Terima kasih untuk seluruh Komunitas Yalahatan dan negeri Tamilouw di Kecamatan
Amahai, Kabupaten Maluku Tengah atas kebaikan dan penerimaan yang baik selama penulis
melakukan penelitian di lingkup sosial setempat.
8) Keluarga besar Lokollo dan Lopulalan di Ambon, Dobo, Makassar, Jayapura, Jakarta, dan di
mana saja. Terima kasih atas dukungan doa dari keluarga.
9) Terima kasih untuk Om Jimmy Pattinaja atas bantuan dana, motivasi dan doa.
10) Terima kasih untuk Keluarga papa Thos dan mama Ice Lokollo (alm) di Amahai atas
kebaikan dan bantuan selama penulis melakukan penelitian. Terima kasih juga untuk Om
Jos, Tante Wilma Lokollo di Jakarta.
11) Mama Welly dan papa Beby tercinta, ucapan terima kasih belum dapat membalas semua
jerih payah serta pengorbanan kalian. Terima kasih untuk doa, motivasi, semangat yang
papa dan mama juga Opa Ucu dan Oma Dika, serta adik-adikku tersayang Lia, Sesy dan
Hans. Kasih sayang dan cinta yang terukir manis melalui kebersamaan kita menjadi
kebahagiaan dan motivasi bagi penulis selama melakukan studi walaupun karena studi ini
kita harus berpisah untuk sementara waktu, tapi Tuhan selalu memelihara kita dan
memberikan berkat bagi kehidupan kita.
12) Terima kasih untuk keluarga mama Min, papa Max Lewerissa atas perhatian dan doa. Tuhan
memberkati.
13) Terima kasih untuk sahabatku Benny Kastera (pardos dan ulainee) yang bersedia dengan
senang hati menemani dan membantu penulis selama proses penelitian. Kebaikan yang tidak
dapat terlupakan sampai kapanpun.
14) Terima kasih untuk Jalvins Solissa teman dan sahabat seperjuangan di MSA 2010. Yang
menjadi teman berbagi bahkan menjadi saudara.
15) Terima kasih untuk Pei, Ni, om Ido, om Bu juga saudara-saudara sepupuku (K‟Ey, Vita,
Weldy, Lidya, Ian, Dani, Paul, Nando, Valdo, K‟Ika, K‟Maryens, Endi, Merlin, Iren, Fery)
16) Teman- teman MSA 2010 (Jalvins, Hellen, Artha, Lius, Elsye, K‟Fibry, K‟Daniel, Pdt
Linda, Pdt Jopy, Osian, K‟Marcell, Pdt Maya, Pdt Budi, Pdt Katriana, Pdt Lery, Pdt Maria,
Chandra, K‟Retta, Pdt Helky, K‟Helda K‟Jefri, K‟Jonathan, Glenmideys, K‟Maria). Sebutan
„Indonesia mini‟ menjadi bagian dari kebersamaan kita. Karena di UKSW dari berbagai
daerah, kita dapat bertemu dan menjalin persaudaraan yang tak terlupakan sampai kapanpun.
17) Terima kasih untuk freedom class (Ibu Citra Laturiuw, K‟Daniel, Chan) belajar bersama di
mata kuliah kebebasan beragama adalah hal menyenangkan bersama kalian.
18) Terima kasih untuk Bpk dan Ibu Bambang selaku orang tua kost Kemiri Candi No.32 atas
kebaikan dan relasi yang baik.
19) Teman-teman terdekat di MSA 2010 yang selalu menjadi tempat berbagi (Jalvins, K‟Katri,
Chandra dan K‟Lery). Juga sahabat 2004 di Salatiga (Welly & Gelsa) terima kasih untuk
kebersamaan, kebaikan dan perhatian kalian.
20) Keluarga Bu Steve dan Usi Nancy Gasperz. Terima kasih Bu dan usi sebagai kakak yang
berbagi melalui diskusi bersama.
21) Terima kasih untuk teman, sahabat, kakak-adik di Salatiga dalam kebersamaan dan
persaudaraan (Bu Andrew, Bu Doni, Welly, Gelsa, Yandri, Jalvins, N‟dyk, Yani, Denai,
Bu‟Rendy,Vi, Rona, Taya, Pephy, Mario, Bu Chris, Bu Yapi, Bu Yan, Bu Caklopz, Bu
Semmy, Yuli, Ine, Nancy, Beatriks, Lisa, Anna, Omelia, K‟Vanda, K‟Olive).
22) Untuk seseorang yang adalah semangat dan menjadi inspirasi dalam kehidupan penulis
„Yusti W. Lewerissa’. Kehadirannya memberi warna dalam hidup penulis melalui kebersamaan
yang dimulai dan terjalin di Salatiga. Kebersamaan yang adalah anugerah dari DIA sang
pemberi hidup menjadi kisah manis penuh makna dalam cerita kehidupan yang masih terus
berlanjut. Terima kasih untuk Kasih sayang dan cinta melalui kebersamaan yang bukan
hanya sebagai kekasih tetapi juga sahabat untuk berbagi dalam susah, sakit dan senang.
23) Terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu dan tidak disebutkan satu demi satu.
Upu uh lahatala barakati. . (Tuhan memberkati).
Salatiga, Juni 2012
Penulis
PERSEMBAHANKU
TUHAN punya banyak nama
yang dipercaya dalam berbagai tradisi keagamaan
Pada-MU ada ungkapan syukur
Karena Engkau mengasihiku. . .
Dalam tantangan. . . Engkau selalu menguatkan,
mengajariku melewati Badai langit biru. . .
Dan mengerti bahasa tetesan air mata.
Semua adalah proses dari kehidupan
untuk mengerti perjuangan yang panjang.
***
Segala sesuatu yang dimulai PASTI ada akhirnya. . .
Berakhir bukan berarti BERHENTI. . .
Mengakhiri untuk memulai SESUATU yang baru ke depan.
***
Kini. . .
di akhir studi ini. . .
ada senyum terukir indah
sebagai ungkapan terima kasih yang dalam
untuk orang-orang terkasih
(Papa, Mama, Lia, Sesi juga Opa & Oma)
Dan tak terlupakan „dia‟ yang datang dalam kehidupanku
Bagi kalian. . .
karya ini dipersembahkan sebagai wujud cinta yang tulus
karena “Berkat Tuhan itu pasti” bagi hidup kita.
God has many names
Upu uh lahatala nalai heanah
Tuhan punya banyak nama
“Kita adalah orang-orang yang terpilih
Meskipun terpilih didalam jalan yang berbeda-beda
Dan untuk wilayah kerja yang berbeda-beda”
(John Hick)
DAFTAR ISI
Halaman
Judul
Lembaran Pengesahan
Kata Pengantar ................................................................................................................. i
Persembahan .................................................................................................................... ii
Motto ............................................................................................................................... iii
Daftar Isi ........................................................................................................................... iv
Daftar Gambar ................................................................................................................ vii
Daftar Tabel ...................................................................................................................... ix
Abstrak ............................................................................................................................... x
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................................... 3
1.4 Signifikansi Penelitian ................................................................................................. 4
1.5 Metode Penelitian ........................................................................................................ 7
1.5.1 Jenis Penelitian ................................................................................................. 7
1.5.2 Lokasi Penelitian .............................................................................................. 7
1.5.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 7
1.5.4 Teknik Analisa Data ......................................................................................... 8
1.6 Defenisi Istilah-istilah ................................................................................................. . 8
1.7 Garis Besar Penulisan ................................................................................................. 9
Bab II PENDEKATAN TEORITIS
2.1 Pengantar ................................................................................................................... 12
2.2 Sejarah Hidup Emile Durkheim .............................................................................. 12
2.2.1 Teori Durkheim mengenai Masyarakat ............................................................. 15
2.2.2 Bentuk Integrasi Sosial ...................................................................................... 18
2.2.3 Pandangan Durkheim mengenai Agama ............................................................ 20
2.3 Pluralitas Agama: Sebuah Realitas Sosial ............................................................... 25
2.3.1 Realitas Keberagamaan Orang Maluku ................................................................ 25
2.3.2 Realitas Sosial “Dialog” dalam Pluralitas Keberagamaan .................................. 33
2.4 Kesimpulan Bab ........................................................................................................ 36
Bab III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN
3.1 Pengantar .................................................................................................................... 38
3.2 Profil Masyarakat Yalahatan ................................................................................... 39
3.2.1 Kondisi Geografis .............................................................................................. 40
3.2.2 Kondisi Demografi ............................................................................................. 39
3.2.3 Kondsi Sosial ...................................................................................................... 43
 Asal Usul Masyarakat Yalahatan .................................................................... 43
 Asal Usul Masyarakat Tamilouw .................................................................... 43
 Sistem Pemerintahan ....................................................................................... 49
 Kehidupan Keberagamaan dan Sistem Kepercayaan ...................................... 50
 Pendidikan ....................................................................................................... 52
 Pekerjaan ......................................................................................................... 53
 Keadaan masyarakat Yalahatan pada konflik Maluku 1999 ........................... 53
3.3 Faktor-faktor Pendukung Kehidupan Bersama Masyarakat Yalahatan
3.3.1 Hubungan Kekerabatan ...................................................................................... 55
3.3.2 Perkawinan ......................................................................................................... 56
3.3.3 Upacara Adat ...................................................................................................... 58
3.4 Kesimpulan Bab ........................................................................................................ 70
BAB IV TINJAUAN KRITIS INTEGRASI SOSIAL ORANG YALAHATAN DALAM
PLURALITAS AGAMA
4.1 Pengantar ................................................................................................................... 72
4.2 Masyarakat Sebagai Basis Integrasi Sosial ............................................................ 73
4.3 Upacara Pembangunan Baileo Masyarakat Yalahatan Sebagai Simbol
Integrasi Sosial Masyarakat Yalahatan ................................................................... 75
4.4 Solidaritas Sosial Sebagai Kekuatan Integrasi Bagi Pluralitas Agama ................ 80
4.5 Kesimpulan Bab ......................................................................................................... 85
BAB V Penutup
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 88
B. Saran ..................................................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Pantai Batumari ............................................................................................... 47
Gambar 2 : Rumah Besar Yalahatan (Simbol Agama Suku) ............................................. 51
Gambar 3 : Mesjid Yalahatan ............................................................................................. 51
Gambar 4 : Gereja Kristen Protestan Yalahatan (dalam tahap pembangunan) .................. 51
Gambar 5 : Gereja Katolik Yalahatan ................................................................................ 51
Gambar 6 : Lokasi Gereja yang dibongkar tahun 1999 ...................................................... 54
Gambar 7 : Gereja sementara umat Kristen Protestan Yalahatan ...................................... 54
Gambar 8 : Usalle/ Baileo Masyarakat Yalahatan ............................................................. 58
Gambar 9 : Tarian Maku-maku .......................................................................................... 60
Gambar 10 : Masuk ke rumah besar .................................................................................. 61
Gambar 11 : Perjalanan menuju hutan (tempat pengambilan daun atap) .......................... 61
Gambar 12 : Perbekalan ..................................................................................................... 61
Gambar 13 : Ritual pengambilan daun atap (doa bersama) ............................................... 62
Gambar 14 : Pemotongan bagian pohon sagu untuk diambil daun .................................... 62
Gambar 15 : Pemotongan daun atap oleh Kpaitan ............................................................. 62
Gambar 16 : Pengumpulan daun atap oleh kaum laki-laki ................................................ 62
Gambar 17 : Pengumpulan daun atap di pohon sagu lainnya ............................................ 62
Gambar 18 : Bekerja bersama mengumpulkan daun sagu yang telah dipotong ................ 62
Gambar 19 : Ritual Sapu yang dilakukan bersamaan
dengan pengambilan daun atap pertama di hutan ......................................... 63
Gambar 20 : Menyusun daun atap pada tempat khusus ..................................................... 63
Gamabr 21 : Siap untuk dibawah ke baileo ........................................................................ 63
Gambar 22 : Makan Patita (makan bersama) ..................................................................... 63
Gambar 23 : Suasana istirahat bersama ............................................................................. 63
Gambar 24 : Daun atap dibawa ke dusun Yalahatan ......................................................... 65
Gambar 25 : Daun atap dihiasi seperti bahtera untuk dibawa ke baileo ............................ 65
Gambar 26 : Daun atap telah dihiasi seperti bahtera .......................................................... 66
Gambar 27 : Tarian Penyambutan oleh kaum perempuan ................................................. 66
Gambar 28 : Tarian Cakalele .............................................................................................. 66
Gambar 29 : Memasuki lokasi baileo ................................................................................. 66
Gambar 30 : Daun atap dibawa masuk ke baileo ............................................................... 67
Gambar 31 : Daun atap diletakkan di dalam baileo ........................................................... 67
Gambar 32 : daun atap pertama yang dirangkai di dalam baileo ....................................... 68
Gambar 33 : Masyarakat merangkai daun atap di luar baileo ............................................ 68
DAFTAR TABEL
Tabel 01 : Jumlah Penduduk Negeri Tamilouw dan enam dusun menurut
Pembagian jenis kelamin ................................................................................... 40
Tabel 02 : Jumlah penduduk Tamilouw dirinci berdasarkan jenis pekerjaan .................... 41
Tabel 03 : Jumlah penduduk Negeri Tamilouw dirinci berdasarkan agama ...................... 42
Abstrak
Manusia sebagai makhluk sosial, membutuhkan orang lain dalam kehidupannya.
Kebutuhan mendasar ini terwujud dalam lingkup sosial manusia. Masyarakat merupakan lingkup
sosial yang penting bagi para individu untuk berinteraksi dan menyatu secara kolektif dengan
berbagai sistem nilai yang mengatur mereka. Salah satu nilai penting ialah solidaritas sosial
untuk mencapai integrasi sosial. pada kenyataannya, kehidupan manusia rentan terhadap konflik
antara lain, karena kurangnya rasa solidaritas sosial yang menyatukan mereka. Sebab itu
pentingnya nilai solidaritas sosial diperlukan dalam konteks sebuah lingkup sosial yang sarat
dengan nilai-nilai plural sebagai kekuatan integrasi.
Tulisan ini mengkaji kehidupan integrasi sosial komunitas setempat dalam konteks
pluralitas agama-agama berdasarkan penelitian lapangan yang dilakukan pada orang Yalahatan,
negeri Tamilouw, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah. Untuk mengetahui dan
memahami kehidupan kehidupan komunitas Yalahatan, yang terintegrasi dalam konteks
pluralitas agama, maka penelitian yang dilakukan dengan teknik pengumpulan data, yaitu teknik
wawancara dengan beberapa informan seperti pemimpin agama Kristen Protestan, Kristen
Katolik, Islam, agama suku serta tokoh masyarakat lainnya, dan beberapa anggota warga
setempat berdasarkan karakteristik yang diperlukan dalam penelitian ini, serta observasi
partisipasi dengan turut mengambil bagian dalam objek observasi.
Orang Yalahatan dalam konteks pluralitas agama ternyata dapat terintegrasi karena rasa
solidaritas sosial yang mampu tercipta dalam lingkup sosial mereka. Hal ini muncul sebagai
pengikat hubungan sosial berdasarkan ikatan-ikatan kekerabatan yang kuat, perkawinan, maupun
upacara adat pada orang Yalahatan, yang menyatukan mereka tanpa memandang latar belakang
sosial. Hal-hal penting ini dapat teraktualissaikan melalui “dialog hidup” dalam lingkup
kehidupan orang Yalahatan.
Konflik Maluku 1999 yang juga dirasakan oleh komunitas Yalahatan, tidak
menghancurkan integrasi sosial komunitas setempat. Orang Tamilouw melindungi orang-orang
Yalahatan yaitu ketika mereka mengungsi di hutan selama 21 hari, orang-orang Tamilouw yang
menjaga tempat tinggal mereka. Setelah 21 hari berada di hutan, orang-orang Tamilouw
memanggil mereka kembali dan hidup bersama sebagai suatu komunitas yang terintegrasi
dengan baik.
Kata kunci: Integrasi sosial, pluralitas agama, solidaritas sosial, dialog hidup, komunitas
Yalahatan, negeri Tamilouw.
Download