BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu pertemuan pertama dilakukan pretes,pertemuan kedua, pertemuan ketiga dan pertemuan keempat dilakukan pembelajaran dan pertemuan terakhir dilakukan postest. Pembelajaran dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Pada kelas eksperimen pertemuanI dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 04 Mei 2013, pertemuan II dilaksanakan pada hari rabu tanggal 08 Mei 2013, dan pertemuan III dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 11 Mei 2013. Sedangkan pada kelas Kontrol pertemuan I dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 04 Mei 2013, pertemuan II dilaksanakan hari rabu tangggal 08 Mei 2013, pertemuan IIIdilaksanakan hari sabtutanggal 11 Mei 2013. Pembelajaran pada kelas eksperimen dilaksanakan di kelas VIII-A MTs Ar-rahman Pangkalan Lada, siswa dibagi menjadi5 (lima) kelompok. Pembelajaran pada kelas kontrol dilaksanakan di kelasVIII-B MTs Ar-rahman Pangkalan Lada dan siswa dibagi menjadi 5 (lima) kelompok. Penelitian ini dipilih dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen (VIII-A) dengan jumlah siswa 24 orang dan kelompok kontrol (VIII-B) dengan jumlah siswa 23 orang. Pada kelompok eksperimen diberi perlakuan yaitu pembelajaran menggunakan media alat peraga sederhana jantung, sedangkan kelompok kontrol yaitu pembelajaran denganmenggunakan media yang dipakai oleh guru MTs Ar-rahman Pangkalan Lada. A. Hasil Penelitian 1. Data Hasil Belajar Siswa dengan Pembelajaran Menggunakan Alat Peraga Sederhana Jantung (Kelompok Eksperimen) Data skor pretest dan postest yang diperoleh pada kelompok eksperimen diubah terlebih dahulu menjadi nilai berdasarkan ketuntasan individual yang ditetapkan oleh sekolah. Nilai pretest dan postest siswa kelompok eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut.. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Tabel 4.1 Nilai Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen Nama Nilai (X) Pretest Postest JN 43,33 86,67 SKN 20 76,67 ALW 53,33 63,33 AW 20 93,33 SF 46,67 76,67 A 16,67 60 SS 40 70 SA 30 83,33 I 53,33 66,67 DPS 43,33 80 DOS 40 76,67 DK 60 73,33 D 46,67 90 EJAP 53,33 66,67 RK 43,33 76,67 MA 36,67 80 SA 63,33 86,67 IW 43,33 76,67 DP 56,67 73,33 DKSU 43,33 90 No Nama Nilai (X) Pretest Postest 21 TAM 33,33 93,33 22 WB 46,67 56,67 23 DMS 40 66,67 24 SM 43,33 76.67 Tabel 4.1 menunjukan adanya perubahan nilai dari pretest ke postest. Selanjutnya nilai yang diperoleh tersebut dianalisis untuk mencari rata-rata hasil belajar, gain, dan N-gain yang secara singkat dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini. Tabel 4.2 Rata-rata Hasil Belajar Siswa Kelompok Eksperimen Kelompok Pretest Postest Gain N-gain Interpretasi N-gain Eksperimen 42,36 76,66 34,30 0,57 Sedang (Sumber: Lampiran 2.3 hal. 118) Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest siswa sebelum dilaksanakan pembelajara pada kelompok eksperimen adalah 42,36.Setelah dilaksanakan pembelajaran menggunakan media alat peraga sederhana jantung, nilai rata-rata postest meningkat menjadi 76,66. Nilaigain pada kelompok eksperimen yakni 43,30, nilai N-gain pada kelompok eksperimen menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep dengan nilai 0,57 berkatagori sedang. 2. Data Hasil Belajar Siswa dengan Pembelajaran Menggunakan Media yang Dipakai oleh Guru MTs Ar-rahman Pangkalan Lada (Kelompok Kontrol). Data skor pretest dan postest yang diperoleh pada kelompok kontrol diubah terlebih dahulu menjadi nilai berdasarkan ketuntasan individual yang ditetapkan oleh sekolah. Nilai pretest dan postest kelompok kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.3 di bawah ini. Tabel 4.3 Nilai Pretest dan Postest Kelompok Kontrol No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Nama Siswa IIS MG M JA IRE DAS MRAA EW RAS PS IF LM RDA RAZN G BA MAS H FE R GAML MS SDA Nilai (X) Pretest 13,33 50 20 40 33,33 73,33 16,67 36,67 20 50 43,33 33,33 40 30 33,33 46,67 53,33 46,67 56,67 30 60 36,67 30 Postest 70 73,33 53,33 66,67 76,67 73,33 86,67 56,67 80 73,33 73,33 80 56,67 70 63,33 70 66,67 46,67 70 60 83,33 73,33 53,33 Tabel 4.3 menunjukkan adanya perubahan nilai dari pretest ke postest. Selanjutnya nilai yang diperoleh tersebut dianalisis untuk mencari rata-rata hasil belajar, gain, dan N-gain yang secara singkat dapat dilihat pada Tabel 4.4 di bawah ini. Tabel 4.4 Rata-rata Hasil Belajar Siswa Kelompok Kontrol Kelompok Pretest Postest Gain N-gain Interpretasi N-gain Kontrol 36,95 68,55 31,59 0,49 Sedang (Sumber: Lampiran 2.3 hal. 119) Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest siswa sebelum dilaksanakan pembelajaran pada kelompok kontrol adalah 36,95. Setelah dilaksanakan pembelajaran menggunakan media yang dipakai oleh guru MTs Ar-Rahman Pangkalan Lada meningkat menjadi 68,55. Nilai gain pada kelompok kontrol bernilai 31,59, nilai N-gain pada kelompok kontrol menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep dengan nilai 0,49 berkatagori sedang. Rata-rata pretes dan rata-rata postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut. 100 76.66 68.55 80 60 40 Kontrol 42.36 36.95 Experimen 20 0 Pretes Pos Tes Gambar 4.1 Diagram Batang Rata-rata Pretes dan Postes Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen. Nilai Gain dan N-gain pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini. 35 34.5 34 33.5 33 32.5 32 31.5 31 30.5 30 34.3 31.59 Gain Gambar 4.2 Diagram N-Gain Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen 3. Persyaratan Uji Hipotesis a. Uji Normalitas Data Uji persyaratan untuk melakukan analisis yang pertama adalah uji normalitas.Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui distribusi atau sebaran skor data dari data.1 Uji normalitas ini menggunakan One Sample Kolmogorov-smirnov Test SPSS for Windows Versi 18.0 dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil uji normalitas pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini. Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol No. Perhitungan Sig. 005 Keterangan hasil belajar Eksperimen Kontrol 1. Pretest 0,476 0,905 Normal 2. Postest 0,847 0,561 Normal (Sumber: Lampiran 2.4 hal. 120-121) Tabel 4.5 menunjukkan bahwa hasil uji normalitas nilai pretest dan postest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan taraf signifikan 0,05adalah berdistribusi normal (Sig >0,05).Perhitungan uji normalitas ini secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 2.5. b. Uji Homogenitas Data Uji persyaratan lain untuk melakukan analisis adalah pengujian homogenitas data. Untuk pengujian homogenitas, varians masing-masing nilai pretest dan postest kedua kelompok baik eksperimen maupun kontrol akan dibandingkan. Uji homogenitas data menggunakan uji Levene Statistic SPSS for Windows Versi 18.0 dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil uji homogenitas data pada kedua kelompok dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini. Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data pada 1 67. Darwyan Syah, dkk, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Gaung Persada Press, h. Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol No. Perhitungan hasil Sig 0,05 Keterangan belajar 1. Pretest 0,517 Homogen 2. Postest 0,314 Homogen (Sumber: Lampiran 2.4 hal. 120-121) Tabel 4.6 menunjukkan bahwa hasil uji homogenitas nilai pretest dan postest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan taraf signifikan 0,05adalah homogen (Sig ≥0,05). Perhitungan uji homogenitas ini secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 2.5. 4. Uji Hipotesis Uji hipotesis ini menggunakan one way Anova melalui program SPSS for Windows Versi 18.0. Uji ini menggunakan asumsi bahwa data berdistribusi normal, varian data homogen. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ha = Penggunaan alat peraga sederhanajantung pada konsep sistem peredaran darah manusia mempunyai pengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII MTs Ar-Rahman Pangkalan Lada. Ho = Penggunaan alat peraga sederhana jantung pada konsep sistem peredaran darah manusia tidak mempunyai pengaruh signifikanterhadap hasil belajar siswa kelas VIII MTs Ar-Rahman Pangkalan Lada. Kaidah keputusan: Jika α = 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai Sig. atau (α = 0,05 ≥ Sig.) maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya penggunaan alat peraga sederhana jantung pada konsep sistem peredaran darah manusia mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII MTs Ar-rahman Pangkalan Lada. Jika α = 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai Sig. atau (α = 0,05 ≤ Sig.) maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya penggunaan alat peraga sederhana jantung pada konsep sistem peredaran darah manusia tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII MTs Ar-rahman Pangkalan Lada. Hasil uji hipotesis penelitian dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini. Tabel 4.7Ringkasan HasilOne way Anova pada Kelas Eksperimen dan Kontrol ANOVA nilai Sum of Squares Between Groups df Mean Square 747,590 1 747,590 Within Groups 4783,993 45 106,311 Total 5531,583 46 F 7,032 Sig. ,011 (Sumber: Lampiran 2.4 hal. 122) Berdasarkan tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan alat peraga sederhana jantung pada konsep sistem peredaran darah manusia mempunyai pengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII MTs Ar-rahman Pangkalan Lada. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan uji hipotesis diperoleh nilai α = 0,05 ≥ nilai sig = 0.011. 5. Aktivitas Siswa Pada setiap kegiatan pembelajaran diadakan observasi terhadap aktivitas siswa sebagai alat untuk mengetahui tingkat keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.Keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.Pada saat pelaksanaan penelitian, guru (peneliti) dibantu oleh seorang observer untuk melakukan observasi aktivitas siswa. Aktivitas siswa pada waktu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) diamati oleh dua orang pengamat dengan menggunakan instrumen (lampiran 1.6). Pengamatan terhadap aktivitas siswa berlangsung dari awal sampai akhir proses belajar mengajar selama tiga kali pertemuan (Pertemuan I, pertemuan II, pertemuan III). a. Aktivitas siswa saat pembelaran dengan menggunakan alat peraga sederhana jantung (kelompok eksperimen) Hasil analisis data aktivitas siswa kelompok eksperimen selama KBM dinyatakan dalam persentase secara ringkas dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut. Tabel 4.8 Persentase Aktivitas Siswa Kelompok Eksperimen Persentase Aktivitas Siswa Pembelajaran (%) NO Aktivitas Siswa Per. Rata-rata Per. I Per. II III (%) Memperhatikan apa yang 1 6,55 6,88 7,2 6,88% disampaikan guru 2 Menjawab pertanyaan guru 7,8 8,12 6,25 7,40% Menggunakan berbagai sumber 7,2 7,8 8,75 belajar yang tersedia Mengerjakan LKPD yang 4 10,95 11,55 11,88 diberikan guru Bekerja sama dengan teman satu 5 6,88 8,75 8,75 kelompok Mendiskusikan masalah yang 6 5 6,25 7,5 dihadapi dalam KBM Bertukar pendapat antar teman 7 6,55 7,5 8,75 dalam satu kelompok Maju Ke depan untuk menjawab 8 11,25 11,55 11,88 pertanyaan guru 9 Merespon jawaban teman 4,7 5,3 6,25 10 Bertanya kepada guru 7,8 7,2 8,12 (Sumber: Hasil analisis aktivitas siswa lampiran 2.5 hal 130) 3 7,91% 11,46% 8,12% 6,25% 7,6% 11,56% 5,41% 7,71% Besarnya persentase masing-masing aktivitas siswa pada kelompok eksperimen dapat dilihat dalam bentuk grafik aktivitas siswa pada gambar 4.3 di bawah ini. Aktivitas Siswa Kelompok Eksperimen 14.00 10.00 8.00 11.56 11.46 12.00 6.88 7.40 8.12 7.91 7.71 7.60 6.25 5.41 6.00 4.00 2.00 0.00 1 Gambar 2 3 4 5 4.3.Grafik Rata-rata KelompokEksperimen. 6 7 8 Persentase Keterangan: 1. Memperhatikan apa yang disampaikan Guru 2. Menjawab pertanyaan guru. 3. Menggunakan berbagai sumber belajar yang tersedia. 4. Mengerjakan LKPD yang diberikan guru. 9 Aktivitas 10 Siswa 5. Bekerja sama dengan teman satu kelompok. 6. Mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam KBM. 7. Bertukar pendapat antar teman dalam kelompok. 8. Maju ke depan untuk menjawab pertanyaan guru. 9. Merespon jawaban teman. 10. Bertanya kepada guru. b. Aktivitas siswa saat pembelajaran menggunakan media yang dipakai oleh guru MTs Ar-rahman Pangkalan lada Hasil analisis data aktivitas kelompok kontrol selama KBM dinyatakan dalam persentase secara ringkas dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut. Tabel 4.9 Persentase Aktivitas Siswa Kelompok Kontrol Persentase Aktivitas Siswa Pembelajaran (%) NO Aktivitas Siswa Per. Per. Per. Rata-rata (%) I II III Memperhatikan apa yang 1 4,7 5,62 6,55 5,62% disampaik guru Menjawab pertanyaan 2 6,88 7,5 7,2 7,10% guru Menggunakan berbagai 3 sumber belajar yang 4,38 5 5,62 5% tersedia Mengerjakan LKPD 4 7,8 8,45 9,05 8,43% yang diberikan guru Bekerja sama dengan 5 5,3 6,25 6,88 6,14% teman satu kelompok Mendiskusikan masalah 6 yang dihadapi dalam 4,7 5,3 6,25 5,41% KBM Bertukar pendapat antar 7 5,3 6,25 6,55 6,03% teman dalam kelompok Maju ke depan untuk 8 menjawab pertanyaan 5 5,3 6,25 5,51 guru 9 Merespon jawaban teman 5,62 5,3 5,95 5,95% 10 Bertanya kepada guru 5,3 5,3 6,25 5,61% (Sumber: Hasil analisis aktivitas siswa lampiran 2.5 hal. 138) Besarnya persentase masing-masing aktivitas siswa pada kelompok kontrol dapat dilihat dalam bentuk grafik aktivitas siswa pada gambar 4.4 di bawah ini. Aktivitas Siswa Kelompok Kontrol 10.00 8.43 8.00 6.00 7.10 6.14 5.62 5.00 5.41 6.03 5.51 5.95 5.61 9 10 4.00 2.00 0.00 1 2 3 4 5 6 7 8 Gambar 4.4. Grafik Aktivitas Siswa Kelompok Kontrol. Keterangan: 1. Memperhatikan apa yang disampaikan Guru 2. Menjawab pertanyaan guru. 3. Menggunakan berbagai sumber belajar yang tersedia. 4. Mengerjakan LKPD yang diberikan guru. 5. Bekerja sama dengan teman satu kelompok. 6. Mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam KBM. 7. Bertukar pendapat antar teman dalam kelompok. 8. Maju ke depan untuk menjawab pertanyaan guru. 9. Merespon jawaban teman. 10. Bertanya kepada guru. B. Pembahasan Pembelajaran yang diterapkan pada kelompok eksperimen (Kelas VIII-A) adalah pembelajaran yang menggunakan alat peraga sederhana jantung dalamtiga kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk pertemuan pertama 80 menit,pertemuan kedua 80 menit, dan pertemuan ketiga 80 menit. Pada pembelajaran ini yang bertindak sebagai guru adalah peneliti sendiri. Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga sederhana jantungadalah pembelajarankooperatif. Siswa dibagi dalam kelompok yang beranggota 4-5 orang. Guru mendemonstrasikan materi dengan menggunakan alat peraga sederhana jantung sementara siswa memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru. Siswa diberikan materi pelajaran yang dikaitkan dengan contoh dalam kehidupan sehari-hari, serta sebelum memulai pelajaran guru memberikan pertanyaan dugaan sementara kepada siswa sebelum pembelajaran.Setelah itu guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok untuk mengerjakan LKPD yang diberikan guru. Di akhir pembelajaran, guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi pelajaran dan kemudian guru memberikan Pekerjaaan Rumah (PR). Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelompok kontrol (kelas VIII-B) adalah pembelajaran yang menggunakan media yang dipakai oleh guru MTs Ar-rahman pangkalan Lada.. Sama seperti pada kelas eksperimen, pada pembelajaran ini yang bertindak sebagai guru adalah peneliti sendiri. Pembelajaran ini dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk pertemuan pertama 80 menit, pertemuan kedua 80 menit, dan pertemuan ketiga 80 menit. Pada pembelajaran ini, materi pelajaran langsung disampaikan oleh guru. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan charta. Terlihat siswa lebih tertib memperhatikan penjelasan guru. Ketika diberikan kesempatan untuk bertanya, beberapa orang siswa juga bertanya kepada guru. Dalam pembelajaran di kelas kontrol ini siswa juga ditugaskan untuk mengerjakan LKPD yang sudah disiapkan oleh guru. Di akhir pembelajaran, guru bersamasama siswa menyimpulkan materi pelajaran dan kemudian guru memberikan Pekerjaaan Rumah (PR). 1. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil analisis data pretest pada konsep sistem peredaran darah manusia,diketahui bahwa kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen, sehingga kedua kelompok kurang lebih mempunyai kemampuan yang sama, yaitu nilai siswa masih belum mencapai KKM yang ditetapkan di sekolah. Setelah melalui saran dari guru mata pelajaran IPA biologibahwa kedua kelompokyang diberikan perlakuan berbeda yaitu kelas VIIIA disarankan sebagai kelompok eksperimen maka dari itu diberikan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga sederhanajantung, sedangkan kelas VIIIB sebagai kelompok kontrol maka dari itu diberikan pembelajaran dengan menggunakan media yang dipakai oleh guru MTs Ar-Rahman Pangkalan Lada. Berdasarkan analisis data postes kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol. Ini terlihat dari rata-rata nilai postes kelompok eksperimen sebesar76,66. Sedangkan rata-rata nilai postes kelompok kontrol sebesar 68,55. Peningkatan hasil belajar siswa (postest) kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol, selisih rata-rata postest kelompok eksperimen dan postest kelompok kontrol sebesar 8,11. Penentuan peningkatan hasil belajar siswa juga terlihat pada N-gain yang menunjukkan peningkatan penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan guru pada kelompok eksperimen memiliki rata-rata 0,57, sedangkan pada kelompok kontrol memiliki rata-rata 0,49. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa N-gain kelompok eksperimen >N-gain pada kelompok kontrol.Adapun kriteria N-gain kedua kelompok termasuk katagori sedang. Berdasarkan hasil Analisis uji hipotesis nilai α = 0.05 lebih besar dari nilai sig (α= 0,05 ≥ sig = 0,011). Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan alat peraga sederhana jantung pada konsep sistem peredaran darah manusiamempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII MTs Ar-rahman Pangkalan Lada. Hasil belajar siswa dengan pembelajaran menggunakan alat peraga sederhana jantunglebih tinggi dari pada hasil belajar siswa dengan pembelajaran menggunakan media yang dipakai oleh guru MTs Ar-rahmna Pangkalan Lada disebabkan karena pembelajaran dengan penggunaanalat peragasederhana jantung yang menjadi pusat pembelajaran adalah siswa pembelajarannya dibantu dengan alat peraga sederhana jantung, siswa bisa memahami bagian-bagian jantung dan memahami cara kerja jantung memompa darah yang beredar didalam tubuh. Hal ini menunjukkan adanya kesesuaian antara penggunaan alat peraga sederhana jantungdengan karakteristik manusia.Siswa pada kelompok materi sistem peredaran darah eksperimenpembelajarannya difasilitasi denganpenggunaan alat peraga sederhana jantung dan kegiatan diskusi kelompok. Siswa menjadi aktif untuk mengerjakan LKPD. Setelah siswa selesai mengerjakan LKPD dengan kelompoknya masingmasing, setiap siswa diberikan kesempatan untuk maju memperagakan alat peraga sederhana jantung tersebut tentang proses peredaran, serta menjelaskan alur jalannya darah. Siswa sangat antusias dan senang dengan aktivitas pembelajaran, semua siswa mendapat kesempatan untuk maju ke depan. Selain siswa dapat memperagakan sendiri, siswa juga lebih memahami alur jalanya darah, salah satu penyebabnya dikarenakan alat peraga sederhana jantung yang digunakan terbuat dari bahan transparan. Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga sederhana jantung akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling melakukan komunikasi dengan teman-temannya,siswa dapat memahami secara kongkrit bagaimana proses kerja jantung, siswa mendapat gambaran secara nyata tentang bentuk jantung dan tidak membayangkan bentuk yang lainnya.Dengan pembelajaran penggunaan alat peraga sederhana jantung siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajaran. Sebagai alat bantu, alat peraga sederhana jantung mempunyai fungsi untuk mempermudahtercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses pembelajaran dengan bantuan alat peraga dapat memaksimalkan kegiatan belajar siswa. Pemilihan dan penggunaan alat peraga harus memperhatikan dan mempertimbangkan tujuanpembelajarannya.Selain itu kemampuan guru dalam menggunakan alatperaga juga perlu diperhatikan. 2 Pada awalnya media hanya berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit, serta mudah dipahami. Dengan demikian media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap dan retensi anak terhadap materi pembelajaran. 3 Alat peraga mempunyai fungsiuntuk mempertinggi proses belajar mengajar. Dengan perkataan lain menggunakan alat peraga, hasil belajar yang dicapai akan tahan lama diingat siswa, sehingga pelajaran mempunyai nilai tinggi.Jadi, perlulah ada pembaharuan pembelajaran dalam menggunakan dan 2 Nur Henly Kuswanti, Pengaruh Penggunaan Alat Peraga IPA Terhadap Prestasi Belajar pada Materi Pesawat Sederhana Siswa Kelas V SD N 4 Wates, Skipsi, Universitas Negeri Yogyakarta, h. 24-25 3 M.Basyiruddi Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat pers, 2002, h. 20-21 menentukan pendekatan pembelajaran untuk mempengaruhi siswa berdasarkan materi yang diajarkan sebagaimana proses pembelajaran yang menggunakan media alat peraga sederhana jantung pada kelompok eksperimen. Hasil temuan pada penelitian ini sejalan dengan penjelasan bahwa keberhasilan pembelajaran tidak hanya melihat dari hasil belajar yang dicapai siswa tetapi juga dari segi prosesnya, hasil belajar pada dasarnya merupakan akibat dari proses belajar. Ini berarti bahwa optimalnya hasil belajar siswa tergantung pula pada proses belajar siswa dan proses mengajar guru. 4 Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan media terhadap tingkat hasil belajar siswa yaitu: 1. Kesadaran dari dalam diri siswa untuk belajar atau dengan kata lain motivasi siswa (motivasi internal) untuk belajar dengan sungguhsungguh. 2. Inteligensi yang dimiliki oleh tiap siswa yang berbeda-beda. 3. Perhatian siswa terhadap pelajaran yang diberikan guru atau kesenangan siswa terhadap bahan pelajaran yang diajarkan berbeda-beda. 4. Masalah yang dihadapi siswa di dalam keluarga. 5. Faktor-faktor lain di luar dan di dalam diri siswa.5 4 5 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, h. 65. Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta,2010,h. 187. Islam menganjurkan agar kita menggunakan media dalam menjelaskan sesuatu agar mudah untuk difahami, di dalam surah An-Nahl ayat 89 juga dijelaskan bahwa media sangat penting untuk menjelaskan sesuatu. Adapun ayatnya adalah sebagai berikut: 89. (dan ingatlah) akan hari (ketika) kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (Q.S An-Nahl:89)6 ayatdi atas menjelaskan bahwa Allah mengajarkan kepada manusia untuk menggunakan sebuah alat/ benda sebagai suatu media dalam menjelaskan segala sesuatu. Sebagaimana Allah Swt menurunkan Al Qur’an kepada Nabi Muhammad Saw untuk menjelaskan segala sesuatu, maka sudah sepatutnya jika seseorang menggunakan suatu media tertentu dalam menjelaskan segala hal. Ayat diatas juga menjelaskan tentang bagaimana seharusnya syarat suatu media yang akan digunakan. Pada surat An Nahl ayat 89 tersebut dijelaskan bahwa Al Qur’an selain berperan untuk menjelaskan, juga merupakan sesuatu 6 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah 6, Jakarta: Lentera Hati, 2002, h. 667 yang berfungsi sebagai petunjuk, rahmat, dan pemberi kabar gembira bagi orang yang menyerahkan diri. Sebagaimana keterangan diatas, maka suatu media yang digunakan dalam pengajaran harus mampu menjelaskan kepada para siswa tentang materi yang sedang mereka pelajari.Selain hal tersebut, sebuah media juga harus mampu menjadi petunjuk untuk melakukan sesuatu yang baik.Sedangkan mengenai Al Qur’an sebagai rahmat dan pemberi kabar gembira jika dikaitkan dengan masalah media dalam dunia pendidikan maka suatu media harus mampu menumbuhkan rasa gembira yang selanjutnya meningkatkan ketertarikan siswa dalam mempelajari materi-materi yang disampaikan. Hal tersebut karena tujuan pendidikan tidak hanya pada segi kognitif saja, melainkan juga harus mampu mempengaruhi sisi afektif dan psikomotor para siswa.Dalam hal ini maka media harus mampu meraih tujuan pendidikan tersebut. 2. Aktivitas Siswa Setelah dilakukan observasi selama pembelajaran berlangsung dan dihitung dengan menggunakan rumus yang telah ditetapkan, maka diperoleh data aktivitas belajar siswa sebagaimana yang tertera dalam tabel 4.10 kelompok eksperimen dan 4,11 kelompok kontrol. Aktivitas siswa diperoleh dengan menggunakan instrumen lembar pengamatan aktivitas siswa (lampiran 1.6). Setiap pertemuan pada pertemuan I dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa yang dilakukan oleh 2 orang pengamat yaitu teman sejawat pada kelas tersebut. Pelaksanaan observasi meliputi 10 jenis aktivitas yaitu: memperhatikan apa yang disampaikan guru, menjawab pertanyaan guru, menggunakan berbagai sumber belajar yang tersedia, mengerjakan LKPD yang diberikan guru, bekerja sama dengan teman satu kelompok, mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam kegiatan belajar mengajar, bertukar pendapat antar teman dalam kelompok, maju ke depan untuk menjawab pertanyaan guru, merespon jawaban teman, dan bertanya kepada guru. Berdasarkan pengamatan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar diperoleh bahwa aktivitas siswa kelompok eksperimen yang paling dominan adalah aktivitas nomor 4 yaitu mengerjakan LKPD yang diberikan guru sebesar 11,46%, hal ini sesuai dengan prinsip pembelajaran kooperatif yaitu ketergantungan. Guru memberikan tugas pada siswa untuk memahami dan mendiskusikan materi dengan teman sekelompok dan karena siswa mengalami kesulitan. Setelah itu, guru memberikan tugas berupa LKPD dan menyuruh siswa untuk menyelesaikan LKPD tersebut dengan cara berdiskusi dengan kelompoknya.Belajar dengan menggunakan alat peraga sederhana jantung akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling melakukan komunikasi dengan teman-temannya, dengan tujuan untuk menyatukan pendapat. Hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan merupakan penyatuan dari beberapa orang siswa, sehingga jawaban yang diperoleh lebih akurat. Siswa yang bekerja sama untuk mengerjakan soal dalam kelompok sangan bermanfaat, mereka akan menyadari bahwa dirinya ada kekurangan dan kelebihan, yang mempunyai kelebihan akan ikhlas mau membantu mereka yang yang kekurangan. Sebaliknya, mereka yang mempunyai kekurangan dengan rela hati mau belajar dari mereka yang mempunyai kelebihan, tanpa ada rasa minder. Persaingan yang baikpun terjadi di kelas dalam rangka mencapai prestasi belajar yang optimal. 7 Aktivitas siswa pada kelompok eksperimen selanjutnya yang paling dominan yaitu aktivitas nomor 8 yaknidimulai dari mengerjakan soal yang ada di LKPD yang kemudian maju ke depan untuk menjawab pertanyaan guru sebesar 11,56%. Hal ini disebabkan oleh pemahaman siswa dengan pembelajaran menggunakan alat peraga sederhana jantung. Pada saat siswa disuruh maju ke depan untuk menjawab pertanyaan guru mereka sangat bersemangat untuk menempelkan nama bagian-bagian jantung beserta fungsi pada alat peraga sederhana jantung yang belum dikasih keterangan. Dominannya aktivitas tersebut juga menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan adalah benar yaitu dengan menggunakan alat peraga sederhana jantung karena apabila kegiatan yang lebih dominana adalah 7 Syaiful Bahri Djamrah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta,2001, h.64 aktivitas bertanya atau menjawab pertanyaan guru (ceramah) ini berarti pembelajaran yang diterapkan tidak jauh berbeda dengan pembelajaran yang diterapkan pada kelas kontrol. Kendala yang terjadi pada saat penelitian adalah pada saat pembagian kelompok banyak siswa yang protes tidak mau dengan kelompok yang dibagikan oleh guru mereka lebih senang dengan teman sebangkunya sehingga guru harus memberikan arahan bahwa pembentukan kelompok ini penting agar siswa dapat bertukar pendapat denga siswa yang lain. Prinsip aktivitas siswa yang dijelaskan di atas didasarkan pada pandangan psikologis siswa, bahwa sega pengetahuan harus diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman sendiri. Guru hanyalah merangsang keaktivan dengan menyediakan bahan pelajaran, yang mengolah dan mencerna adalah siswa itu sendiri sesuai dengan kemauan dan kemampuan masing-masing individu. Sedangkan aktivitas siswa kelompok kontrol yang paling dominan adalah aktivitas nomor 2 yaitu menjawab pertanyaan dari guru sebesar 7,10%Hal ini dikarenakan pada kelompok kontrol terfokus terhadap penjelasan guru pada saat menjelaskan. Kebanyakan aktivitas ini ketika guru memberikan penjelasan materi dengan menggunakan gambar yang ditempel di papan tulis, karena siswa merasa ada hal yang baru yang didapatnya dari pelajaran tersebut. Pada saat guru bertanya kepada siswa maka siswa menjawab pertanyaan guru. Dalam kegiatan pembelajaran, bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru memainkan peranan penting, hal ini dikarenakan dapat memberikan dampak posistif terhadap aktivitas dan kreativitas siswa. 8 Oleh karena itu guru harus dapat membuat siswa bisa berani mengemukakan ide-ide atau pendapatpendapatnya dengan cara mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab oleh siswa dengan caranya sendiri. 9 Aktivitas siswa pada kelompok kontrol yang paling dominan kedua yaitu aktivitas nomor 4 yakni mengerjakan LKPD yang diberikan guru sebesar 8,43%.Pada saat guru memberikan tugas yang berupa LKPD dan menyuruh siswa untuk menyelesaikan LKPD tersebut dengan cara berdiskusi dengan kelompoknya siswa mengerjakannya untuk mencari jawabannya dengan teman sekelompoknya. Keberhasilan pembelajaran dalam menyelesaikan tugas atau LKPD tergantung dari apa yang dilakukan oleh kelompok tersebut. Semua anggota dalam kelompok akan merasa ketergantungan dan saling bertukar pendapat dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Untuk membentuk individu siswa menjadi manusia yang demokratis. Dalam pembentukan kelompok guru menekankan pelaksanaan prinsip kerjasama atau kerja kelompok untuk mencapai tujuan bersama. 10 Konsep sistem peredaran darah manusia dikatakan sebagai materi yang kompleks karena materi ini membahas tentang sebuah proses peredaran darah 8 Trianto, Mendesain Metode Pembelajaran, Jakarta: Prenda Media Group, 2009, h. 82 Uus Toharudin, DKK, Membangun Literasi Sains Peserta Didik, Bandung, Humaniora, 2011, h.76 10 Ahkamd Rohani dan Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran, Semarang: RinekaCipta,2009, h.24 9 manusia yang berada di dalam tubuh manusia dengan berbagai alat peredaran darah yang susunannya sangat kompleks dan rumit. Pada sistem peredaran darah manusia mencakup beberapa materi yaitu tentang darah, alat peredaran darah, peredaran darah, penggolongan darah, sampai dengan kelainan pada sistem peredaran darah (penyakit).Sistem peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh darah dan darah. Sistem peredaran darah pada manusia yang berlangsung di dalam tubuh dijelaskan dalam surah Qaaf ayat 16. Adapun ayatnya sebagai berikut: Artinya, Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. (Q.Sqaaf: 16)11 Maksud dari Surah Qaaf:16 urat leher adalah pembuluh darah yang terdapat di leher yaitu Vena Jucular. Jika dilihat secara anatomis, vena jucular membawa darah dari bagian kepala (otak, kranium, tempurung kepala, wajah) dan leher untuk kembali lagi ke jantung.Jadi, bisa disimpulkan betapa penting dan vitalnya pembuluh darah yang terdapat di leher. Firman Allah di atas merupakan suatu kiasan betapa Allah mengetahui keadaan manusia yang paling tersembunyi sekalipun.Ada juga yang memahami 11 M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah 13, Jakarta: Lentera Hati, 2002, h. 23 makna mengetahui itu adalah kedekatan.Yakni kalau urat nadi atau pembuluh darah manusia yang menyalurkan darah dari jantungnya merupakan suatu yang sangat besar peranannya dalam kehidupan manusia maka kuasa Allah jauh lebih besar dari itu.12 Ayat di atas dapat disimpulkan Allah benar-benar mengetahui betapa pentingnya darah, pembuluh darah serta sirkulasi darah di seluruh tubuh.Jika Allah tidak mengetahui penting darah pasti analogi yang digunakan bukanlah pembuluh darah yang sangat berfungsi mengalirkan darah. Distensibilitas vena-vena di leher dapat memperlihatkan adanya perubahan volume dan tekanan di dalam atrium kanan.Terdapat 2 buah vena jugularis pada leher yaitu vena jugularis interna dan vena jugularis eksterna.Vena jugularis yang biasa digunakan yakni vena jugluaris interna karena berhubungan langsung dengan vena cava superior dan atrium kanan. Pembuluh darah besar lainnya yang disebutkan dalam Qur’an ialah AlAatiin (aorta). Aorta merupakan pembuluh darah besar yang mengalirkan darah langsung dari jantung untuk disebarkan ke seluruh tubuh. Dalam Surat Al Haqqah ayat 45 dan 46 Allah berfirman: 12 Ibid, M.Quraish Shihab, h. 26-27 45. Niscaya benar-benar kami pegang dia pada tangan kanannya[1509]. 46. Kemudian benar-benar kami potong urat tali jantungnya. (Q.S AlHaqqah:45-46).13 Maksud dari ayat tersebut ialah jika Rasulullah SAW berdusta kepada Allah maka sangsi yang akan diberikan ialah pemotongan pembuluh darah yang keluar dari jantung. Maksud dari urat tali jantung pada ayat tersebut adalah aorta.Aorta memiliki aliran darah yang cepat karena tekanannya langsung berasal dari kontraksi jantung, selain itu volume darahnya masih sangat banyak. Oleh karena itu, ketika aorta dipotong maka konsekuensinya adalah akan terjadi pendarahan yang sangat hebat dan dengan mudahnya dapat menimbulkan kematian. Ayat di atas menjelaskan bahwa darah dipandang sebagai kendaraan untuk hidup.Sedangkan arteri yang langsung berasal jantung (aorta) penting untuk mempertahankan hidup. Aorta adalah arteri terbesar di dalam tubuh manusia.Bersumber dari bilik kirijantung dan membawa darah beroksigen kepada semua bagian tubuh dalam peredaran sistemik.Aorta juga merupakan pembuluh arteri utama yang menghubungkan jantung dengan semua organ utama tubuh(otak, perut, ginjal).Segmen aorta di dalam rongga dada disebut aorta dada dan yang di dalam perut disebut aorta perut. 13 M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah 14, Jakarta: Lentera Hati, 2002, h. 44 Aorta adalah pembuluh darah besar (main trunk) dari segenap pembuluh darah cabangnya, yang berfungsi membawa darah teroksigenasi ke berbagai jaringan di tubuh untuk kebutuhan nutrisinya. Aorta berada sebagai bagian atas dari ventrikel, dimana diameternya sekitar 3 cm, dan setelah naik (ascending) untuk jarak yang pendek, ia melengkung (arch) ke belakang dan ke sisi kiri, tepat pada pangkal paru kiri, kemudian turun (descending) dalam thorax pada sisi kiri kolumna vertebralis, masuk rongga abdomen lewat hiatus diafragma.