BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peneliti

advertisement
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu
pertemuan pertama dilakukan pretes,pertemuan kedua, pertemuan ketiga dan
pertemuan keempat dilakukan pembelajaran dan pertemuan terakhir dilakukan
postest. Pembelajaran dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Pada kelas
eksperimen pertemuanI dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 04 Mei 2013,
pertemuan II dilaksanakan pada hari rabu tanggal 08 Mei 2013, dan pertemuan
III dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 11 Mei 2013. Sedangkan pada kelas
Kontrol pertemuan I dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 04 Mei 2013,
pertemuan II dilaksanakan hari rabu tangggal
08 Mei 2013, pertemuan
IIIdilaksanakan hari sabtutanggal 11 Mei 2013. Pembelajaran pada kelas
eksperimen dilaksanakan di kelas VIII-A MTs Ar-rahman Pangkalan Lada,
siswa dibagi menjadi5 (lima) kelompok. Pembelajaran pada kelas kontrol
dilaksanakan di kelasVIII-B MTs Ar-rahman Pangkalan Lada dan siswa dibagi
menjadi 5 (lima) kelompok.
Penelitian ini dipilih dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen
(VIII-A) dengan jumlah siswa 24 orang dan kelompok kontrol (VIII-B) dengan
jumlah siswa 23 orang. Pada kelompok eksperimen diberi perlakuan yaitu
pembelajaran menggunakan media alat peraga sederhana jantung, sedangkan
kelompok kontrol yaitu pembelajaran denganmenggunakan media yang dipakai
oleh guru MTs Ar-rahman Pangkalan Lada.
A. Hasil Penelitian
1. Data Hasil Belajar Siswa dengan Pembelajaran Menggunakan Alat
Peraga Sederhana Jantung (Kelompok Eksperimen)
Data skor pretest dan postest yang diperoleh pada kelompok eksperimen
diubah terlebih dahulu menjadi nilai berdasarkan ketuntasan individual yang
ditetapkan oleh sekolah. Nilai pretest dan postest siswa kelompok eksperimen
dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut..
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Tabel 4.1 Nilai Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen
Nama
Nilai (X)
Pretest
Postest
JN
43,33
86,67
SKN
20
76,67
ALW
53,33
63,33
AW
20
93,33
SF
46,67
76,67
A
16,67
60
SS
40
70
SA
30
83,33
I
53,33
66,67
DPS
43,33
80
DOS
40
76,67
DK
60
73,33
D
46,67
90
EJAP
53,33
66,67
RK
43,33
76,67
MA
36,67
80
SA
63,33
86,67
IW
43,33
76,67
DP
56,67
73,33
DKSU
43,33
90
No
Nama
Nilai (X)
Pretest
Postest
21 TAM
33,33
93,33
22 WB
46,67
56,67
23 DMS
40
66,67
24 SM
43,33
76.67
Tabel 4.1 menunjukan adanya perubahan nilai dari pretest ke postest.
Selanjutnya nilai yang diperoleh tersebut dianalisis untuk mencari rata-rata
hasil belajar, gain, dan N-gain yang secara singkat dapat dilihat pada Tabel 4.2
di bawah ini.
Tabel 4.2 Rata-rata Hasil Belajar Siswa Kelompok Eksperimen
Kelompok
Pretest
Postest Gain
N-gain
Interpretasi
N-gain
Eksperimen
42,36
76,66
34,30
0,57
Sedang
(Sumber: Lampiran 2.3 hal. 118)
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest siswa sebelum
dilaksanakan pembelajara pada kelompok eksperimen adalah 42,36.Setelah
dilaksanakan pembelajaran menggunakan media alat peraga sederhana jantung,
nilai rata-rata postest meningkat menjadi 76,66. Nilaigain pada kelompok
eksperimen yakni 43,30, nilai N-gain pada kelompok eksperimen menunjukkan
peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep dengan nilai 0,57 berkatagori
sedang.
2. Data Hasil Belajar Siswa dengan Pembelajaran Menggunakan Media
yang Dipakai oleh Guru MTs Ar-rahman Pangkalan Lada (Kelompok
Kontrol).
Data skor pretest dan postest yang diperoleh pada kelompok kontrol
diubah terlebih dahulu menjadi nilai berdasarkan ketuntasan individual yang
ditetapkan oleh sekolah. Nilai pretest dan postest kelompok kontrol dapat
dilihat pada Tabel 4.3 di bawah ini.
Tabel 4.3 Nilai Pretest dan Postest Kelompok Kontrol
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Nama Siswa
IIS
MG
M
JA
IRE
DAS
MRAA
EW
RAS
PS
IF
LM
RDA
RAZN
G
BA
MAS
H
FE
R
GAML
MS
SDA
Nilai (X)
Pretest
13,33
50
20
40
33,33
73,33
16,67
36,67
20
50
43,33
33,33
40
30
33,33
46,67
53,33
46,67
56,67
30
60
36,67
30
Postest
70
73,33
53,33
66,67
76,67
73,33
86,67
56,67
80
73,33
73,33
80
56,67
70
63,33
70
66,67
46,67
70
60
83,33
73,33
53,33
Tabel 4.3 menunjukkan adanya perubahan nilai dari pretest ke postest.
Selanjutnya nilai yang diperoleh tersebut dianalisis untuk mencari rata-rata
hasil belajar, gain, dan N-gain yang secara singkat dapat dilihat pada Tabel 4.4
di bawah ini.
Tabel 4.4 Rata-rata Hasil Belajar Siswa Kelompok Kontrol
Kelompok
Pretest
Postest Gain
N-gain
Interpretasi
N-gain
Kontrol
36,95
68,55
31,59
0,49
Sedang
(Sumber: Lampiran 2.3 hal. 119)
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest siswa sebelum
dilaksanakan pembelajaran pada kelompok kontrol adalah 36,95. Setelah
dilaksanakan pembelajaran menggunakan media yang dipakai oleh guru MTs
Ar-Rahman Pangkalan Lada meningkat menjadi 68,55. Nilai gain pada
kelompok kontrol bernilai 31,59, nilai N-gain pada kelompok kontrol
menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep dengan nilai
0,49 berkatagori sedang.
Rata-rata pretes dan rata-rata postes kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut.
100
76.66
68.55
80
60
40
Kontrol
42.36
36.95
Experimen
20
0
Pretes
Pos Tes
Gambar 4.1 Diagram Batang Rata-rata Pretes dan Postes Kelompok
Kontrol dan Kelompok Eksperimen.
Nilai Gain dan N-gain pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
dapat dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini.
35
34.5
34
33.5
33
32.5
32
31.5
31
30.5
30
34.3
31.59
Gain
Gambar 4.2 Diagram N-Gain Kelompok Kontrol dan Kelompok
Eksperimen
3. Persyaratan Uji Hipotesis
a. Uji Normalitas Data
Uji persyaratan untuk melakukan analisis yang pertama adalah uji
normalitas.Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui distribusi atau
sebaran skor data dari data.1 Uji normalitas ini menggunakan One Sample
Kolmogorov-smirnov Test SPSS for Windows Versi 18.0 dengan taraf
signifikansi 0,05. Hasil uji normalitas pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini.
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data pada
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
No. Perhitungan
Sig. 005
Keterangan
hasil belajar
Eksperimen
Kontrol
1.
Pretest
0,476
0,905
Normal
2.
Postest
0,847
0,561
Normal
(Sumber: Lampiran 2.4 hal. 120-121)
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa hasil uji normalitas nilai pretest dan
postest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan taraf
signifikan 0,05adalah berdistribusi normal (Sig >0,05).Perhitungan uji
normalitas ini secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 2.5.
b. Uji Homogenitas Data
Uji persyaratan lain untuk melakukan analisis adalah pengujian
homogenitas data. Untuk pengujian homogenitas, varians masing-masing nilai
pretest dan postest kedua kelompok baik eksperimen maupun kontrol akan
dibandingkan. Uji homogenitas data menggunakan uji Levene Statistic SPSS
for Windows Versi 18.0 dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil uji homogenitas
data pada kedua kelompok dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini.
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data pada
1
67.
Darwyan Syah, dkk, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Gaung Persada Press, h.
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
No. Perhitungan
hasil Sig 0,05
Keterangan
belajar
1.
Pretest
0,517
Homogen
2.
Postest
0,314
Homogen
(Sumber: Lampiran 2.4 hal. 120-121)
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa hasil uji homogenitas nilai pretest dan
postest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan taraf signifikan
0,05adalah homogen (Sig ≥0,05). Perhitungan uji homogenitas ini secara
lengkap dapat dilihat pada lampiran 2.5.
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini menggunakan one way Anova melalui program SPSS for
Windows Versi 18.0. Uji ini menggunakan asumsi bahwa data berdistribusi
normal, varian data homogen.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ha =
Penggunaan alat peraga sederhanajantung pada konsep sistem
peredaran darah manusia mempunyai pengaruh signifikan terhadap
hasil belajar siswa kelas VIII MTs Ar-Rahman Pangkalan Lada.
Ho =
Penggunaan alat peraga sederhana jantung pada konsep sistem
peredaran
darah
manusia
tidak
mempunyai
pengaruh
signifikanterhadap hasil belajar siswa kelas VIII MTs Ar-Rahman
Pangkalan Lada.
Kaidah keputusan:
Jika α = 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai Sig. atau (α = 0,05 ≥
Sig.) maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya penggunaan alat
peraga sederhana jantung pada konsep sistem peredaran darah
manusia mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar
siswa kelas VIII MTs Ar-rahman Pangkalan Lada.
Jika α = 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai Sig. atau (α = 0,05 ≤
Sig.) maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya penggunaan alat
peraga sederhana jantung pada konsep sistem peredaran darah
manusia tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil
belajar siswa kelas VIII MTs Ar-rahman Pangkalan Lada.
Hasil uji hipotesis penelitian dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini.
Tabel 4.7Ringkasan HasilOne way Anova pada Kelas Eksperimen
dan Kontrol
ANOVA
nilai
Sum of Squares
Between Groups
df
Mean Square
747,590
1
747,590
Within Groups
4783,993
45
106,311
Total
5531,583
46
F
7,032
Sig.
,011
(Sumber: Lampiran 2.4 hal. 122)
Berdasarkan tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa pembelajaran
menggunakan alat peraga sederhana jantung pada konsep sistem peredaran
darah manusia mempunyai pengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa
kelas VIII MTs Ar-rahman Pangkalan Lada. Hal ini dapat dilihat dari
perhitungan uji hipotesis diperoleh nilai α = 0,05 ≥ nilai sig = 0.011.
5. Aktivitas Siswa
Pada setiap kegiatan pembelajaran diadakan observasi terhadap aktivitas
siswa sebagai alat untuk mengetahui tingkat keterlibatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran.Keterlibatan
siswa
dalam
kegiatan
pembelajaran
dapat
mempengaruhi pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.Pada saat
pelaksanaan penelitian, guru (peneliti) dibantu oleh seorang observer untuk
melakukan observasi aktivitas siswa.
Aktivitas siswa pada waktu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) diamati
oleh dua orang pengamat dengan menggunakan instrumen (lampiran 1.6).
Pengamatan terhadap aktivitas siswa berlangsung dari awal sampai akhir
proses belajar mengajar selama tiga kali pertemuan (Pertemuan I, pertemuan
II, pertemuan III).
a. Aktivitas siswa saat pembelaran dengan menggunakan alat peraga
sederhana jantung (kelompok eksperimen)
Hasil analisis data aktivitas siswa kelompok eksperimen selama KBM
dinyatakan dalam persentase secara ringkas dapat dilihat pada tabel 4.10
berikut.
Tabel 4.8 Persentase Aktivitas Siswa Kelompok Eksperimen
Persentase Aktivitas Siswa
Pembelajaran (%)
NO
Aktivitas Siswa
Per. Rata-rata
Per. I Per. II
III
(%)
Memperhatikan apa yang
1
6,55
6,88
7,2
6,88%
disampaikan guru
2 Menjawab pertanyaan guru
7,8
8,12
6,25
7,40%
Menggunakan berbagai sumber
7,2
7,8
8,75
belajar yang tersedia
Mengerjakan LKPD yang
4
10,95 11,55 11,88
diberikan guru
Bekerja sama dengan teman satu
5
6,88
8,75
8,75
kelompok
Mendiskusikan masalah yang
6
5
6,25
7,5
dihadapi dalam KBM
Bertukar pendapat antar teman
7
6,55
7,5
8,75
dalam satu kelompok
Maju Ke depan untuk menjawab
8
11,25 11,55 11,88
pertanyaan guru
9 Merespon jawaban teman
4,7
5,3
6,25
10 Bertanya kepada guru
7,8
7,2
8,12
(Sumber: Hasil analisis aktivitas siswa lampiran 2.5 hal 130)
3
7,91%
11,46%
8,12%
6,25%
7,6%
11,56%
5,41%
7,71%
Besarnya persentase masing-masing aktivitas siswa pada kelompok
eksperimen dapat dilihat dalam bentuk grafik aktivitas siswa pada gambar 4.3
di bawah ini.
Aktivitas Siswa Kelompok Eksperimen
14.00
10.00
8.00
11.56
11.46
12.00
6.88
7.40
8.12
7.91
7.71
7.60
6.25
5.41
6.00
4.00
2.00
0.00
1
Gambar
2
3
4
5
4.3.Grafik
Rata-rata
KelompokEksperimen.
6
7
8
Persentase
Keterangan:
1. Memperhatikan apa yang disampaikan Guru
2. Menjawab pertanyaan guru.
3. Menggunakan berbagai sumber belajar yang tersedia.
4. Mengerjakan LKPD yang diberikan guru.
9
Aktivitas
10
Siswa
5. Bekerja sama dengan teman satu kelompok.
6. Mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam KBM.
7. Bertukar pendapat antar teman dalam kelompok.
8. Maju ke depan untuk menjawab pertanyaan guru.
9. Merespon jawaban teman.
10. Bertanya kepada guru.
b. Aktivitas siswa saat pembelajaran menggunakan media yang dipakai
oleh guru MTs Ar-rahman Pangkalan lada
Hasil analisis data aktivitas kelompok kontrol selama KBM dinyatakan
dalam persentase secara ringkas dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut.
Tabel 4.9 Persentase Aktivitas Siswa Kelompok Kontrol
Persentase Aktivitas Siswa
Pembelajaran (%)
NO
Aktivitas Siswa
Per. Per. Per.
Rata-rata (%)
I
II
III
Memperhatikan apa yang
1
4,7 5,62 6,55
5,62%
disampaik guru
Menjawab pertanyaan
2
6,88 7,5
7,2
7,10%
guru
Menggunakan berbagai
3 sumber belajar yang
4,38
5
5,62
5%
tersedia
Mengerjakan LKPD
4
7,8 8,45 9,05
8,43%
yang diberikan guru
Bekerja sama dengan
5
5,3 6,25 6,88
6,14%
teman satu kelompok
Mendiskusikan masalah
6 yang dihadapi dalam
4,7
5,3 6,25
5,41%
KBM
Bertukar pendapat antar
7
5,3 6,25 6,55
6,03%
teman dalam kelompok
Maju ke depan untuk
8 menjawab pertanyaan
5
5,3 6,25
5,51
guru
9 Merespon jawaban teman 5,62 5,3 5,95
5,95%
10 Bertanya kepada guru
5,3
5,3 6,25
5,61%
(Sumber: Hasil analisis aktivitas siswa lampiran 2.5 hal. 138)
Besarnya persentase masing-masing aktivitas siswa pada kelompok
kontrol dapat dilihat dalam bentuk grafik aktivitas siswa pada gambar 4.4 di
bawah ini.
Aktivitas Siswa Kelompok Kontrol
10.00
8.43
8.00
6.00
7.10
6.14
5.62
5.00
5.41
6.03
5.51
5.95
5.61
9
10
4.00
2.00
0.00
1
2
3
4
5
6
7
8
Gambar 4.4. Grafik Aktivitas Siswa Kelompok Kontrol.
Keterangan:
1. Memperhatikan apa yang disampaikan Guru
2. Menjawab pertanyaan guru.
3. Menggunakan berbagai sumber belajar yang tersedia.
4. Mengerjakan LKPD yang diberikan guru.
5. Bekerja sama dengan teman satu kelompok.
6. Mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam KBM.
7. Bertukar pendapat antar teman dalam kelompok.
8. Maju ke depan untuk menjawab pertanyaan guru.
9. Merespon jawaban teman.
10. Bertanya kepada guru.
B. Pembahasan
Pembelajaran yang diterapkan pada kelompok eksperimen (Kelas VIII-A)
adalah pembelajaran yang menggunakan alat peraga sederhana jantung
dalamtiga kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk pertemuan pertama 80
menit,pertemuan kedua 80 menit, dan pertemuan ketiga 80 menit. Pada
pembelajaran ini yang bertindak sebagai guru adalah peneliti sendiri.
Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga sederhana jantungadalah
pembelajarankooperatif. Siswa dibagi dalam kelompok yang beranggota 4-5
orang. Guru mendemonstrasikan materi dengan menggunakan alat peraga
sederhana jantung sementara siswa memperhatikan apa yang dijelaskan oleh
guru. Siswa diberikan materi pelajaran yang dikaitkan dengan contoh dalam
kehidupan sehari-hari, serta sebelum memulai pelajaran guru memberikan
pertanyaan dugaan sementara kepada siswa sebelum pembelajaran.Setelah itu
guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok untuk mengerjakan LKPD
yang diberikan guru. Di akhir pembelajaran, guru bersama-sama siswa
menyimpulkan materi pelajaran dan kemudian guru memberikan Pekerjaaan
Rumah (PR).
Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelompok kontrol (kelas VIII-B)
adalah pembelajaran yang menggunakan media yang dipakai oleh guru MTs
Ar-rahman pangkalan Lada.. Sama seperti pada kelas eksperimen, pada
pembelajaran ini yang bertindak sebagai guru adalah peneliti sendiri.
Pembelajaran ini dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu
untuk pertemuan pertama 80 menit, pertemuan kedua 80 menit, dan pertemuan
ketiga 80 menit. Pada pembelajaran ini, materi pelajaran langsung disampaikan
oleh guru. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan charta. Terlihat
siswa lebih tertib memperhatikan penjelasan guru. Ketika diberikan kesempatan
untuk bertanya, beberapa orang siswa juga bertanya kepada guru. Dalam
pembelajaran di kelas kontrol ini siswa juga ditugaskan untuk mengerjakan
LKPD yang sudah disiapkan oleh guru. Di akhir pembelajaran, guru bersamasama siswa menyimpulkan materi pelajaran dan kemudian guru memberikan
Pekerjaaan Rumah (PR).
1. Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan hasil analisis data pretest pada konsep sistem peredaran
darah manusia,diketahui bahwa kedua kelompok berdistribusi normal dan
homogen, sehingga kedua kelompok kurang lebih mempunyai kemampuan
yang sama, yaitu nilai siswa masih belum mencapai KKM yang ditetapkan di
sekolah. Setelah melalui saran dari guru mata pelajaran IPA biologibahwa
kedua kelompokyang diberikan perlakuan berbeda yaitu kelas VIIIA disarankan
sebagai kelompok eksperimen maka dari itu diberikan pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga sederhanajantung, sedangkan kelas VIIIB sebagai
kelompok kontrol maka dari itu diberikan pembelajaran dengan menggunakan
media yang dipakai oleh guru MTs Ar-Rahman Pangkalan Lada.
Berdasarkan analisis data postes kelompok eksperimen lebih tinggi dari
kelompok kontrol. Ini terlihat dari rata-rata nilai postes kelompok eksperimen
sebesar76,66. Sedangkan rata-rata nilai postes kelompok kontrol sebesar 68,55.
Peningkatan hasil belajar siswa (postest) kelompok eksperimen lebih tinggi
daripada kelompok kontrol, selisih rata-rata postest kelompok eksperimen dan
postest kelompok kontrol sebesar 8,11.
Penentuan peningkatan hasil belajar siswa juga terlihat pada N-gain yang
menunjukkan peningkatan penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran
dilakukan guru pada kelompok eksperimen memiliki rata-rata 0,57, sedangkan
pada kelompok kontrol memiliki rata-rata 0,49. Maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa N-gain kelompok eksperimen >N-gain pada kelompok kontrol.Adapun
kriteria N-gain kedua kelompok termasuk katagori sedang.
Berdasarkan hasil Analisis uji hipotesis nilai α = 0.05 lebih besar dari
nilai sig (α= 0,05 ≥ sig = 0,011). Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan alat
peraga
sederhana
jantung
pada
konsep
sistem
peredaran
darah
manusiamempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas
VIII MTs Ar-rahman Pangkalan Lada.
Hasil belajar siswa dengan pembelajaran menggunakan alat peraga
sederhana jantunglebih tinggi dari pada hasil belajar siswa dengan
pembelajaran menggunakan media yang dipakai oleh guru MTs Ar-rahmna
Pangkalan Lada disebabkan karena pembelajaran dengan penggunaanalat
peragasederhana jantung yang menjadi pusat pembelajaran adalah siswa
pembelajarannya dibantu dengan alat peraga sederhana jantung, siswa bisa
memahami bagian-bagian jantung dan memahami cara kerja jantung memompa
darah yang beredar didalam tubuh.
Hal ini menunjukkan adanya kesesuaian antara penggunaan alat peraga
sederhana
jantungdengan karakteristik
manusia.Siswa
pada
kelompok
materi sistem peredaran darah
eksperimenpembelajarannya
difasilitasi
denganpenggunaan alat peraga sederhana jantung dan kegiatan diskusi
kelompok. Siswa menjadi aktif untuk mengerjakan LKPD.
Setelah siswa selesai mengerjakan LKPD dengan kelompoknya masingmasing, setiap siswa diberikan kesempatan untuk maju memperagakan alat
peraga sederhana jantung tersebut tentang proses peredaran, serta menjelaskan
alur jalannya darah. Siswa sangat antusias dan senang dengan aktivitas
pembelajaran, semua siswa mendapat kesempatan untuk maju ke depan. Selain
siswa dapat memperagakan sendiri, siswa juga lebih memahami alur jalanya
darah, salah satu penyebabnya dikarenakan alat peraga sederhana jantung yang
digunakan terbuat dari bahan transparan.
Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga sederhana jantung akan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling melakukan komunikasi
dengan teman-temannya,siswa dapat memahami secara kongkrit bagaimana
proses kerja jantung, siswa mendapat gambaran secara nyata tentang bentuk
jantung dan tidak membayangkan bentuk yang lainnya.Dengan pembelajaran
penggunaan alat peraga sederhana jantung siswa lebih aktif dalam mengikuti
pelajaran.
Sebagai alat bantu, alat peraga sederhana jantung mempunyai fungsi
untuk mempermudahtercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi dengan
keyakinan bahwa proses pembelajaran dengan bantuan alat peraga dapat
memaksimalkan kegiatan belajar siswa. Pemilihan dan penggunaan alat peraga
harus memperhatikan dan mempertimbangkan tujuanpembelajarannya.Selain
itu kemampuan guru dalam menggunakan alatperaga juga perlu diperhatikan. 2
Pada awalnya media hanya berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan
belajar mengajar yakni berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman
visual kepada siswa dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas,
dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih
sederhana, konkrit, serta mudah dipahami. Dengan demikian media dapat
berfungsi untuk mempertinggi daya serap dan retensi anak terhadap materi
pembelajaran. 3
Alat peraga mempunyai fungsiuntuk mempertinggi proses belajar
mengajar. Dengan perkataan lain menggunakan alat peraga, hasil belajar yang
dicapai akan tahan lama diingat siswa, sehingga pelajaran mempunyai nilai
tinggi.Jadi, perlulah ada pembaharuan pembelajaran dalam menggunakan dan
2
Nur Henly Kuswanti, Pengaruh Penggunaan Alat Peraga IPA Terhadap Prestasi Belajar
pada Materi Pesawat Sederhana Siswa Kelas V SD N 4 Wates, Skipsi, Universitas Negeri
Yogyakarta, h. 24-25
3
M.Basyiruddi Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat pers, 2002, h. 20-21
menentukan pendekatan pembelajaran untuk mempengaruhi siswa berdasarkan
materi yang diajarkan sebagaimana proses pembelajaran yang menggunakan
media alat peraga sederhana jantung pada kelompok eksperimen.
Hasil temuan pada penelitian ini sejalan dengan penjelasan bahwa
keberhasilan pembelajaran tidak hanya melihat dari hasil belajar yang dicapai
siswa tetapi juga dari segi prosesnya, hasil belajar pada dasarnya merupakan
akibat dari proses belajar. Ini berarti bahwa optimalnya hasil belajar siswa
tergantung pula pada proses belajar siswa dan proses mengajar guru. 4
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan media terhadap
tingkat hasil belajar siswa yaitu:
1. Kesadaran dari dalam diri siswa untuk belajar atau dengan kata lain
motivasi siswa (motivasi internal) untuk belajar dengan sungguhsungguh.
2. Inteligensi yang dimiliki oleh tiap siswa yang berbeda-beda.
3. Perhatian siswa terhadap pelajaran yang diberikan guru atau kesenangan
siswa terhadap bahan pelajaran yang diajarkan berbeda-beda.
4. Masalah yang dihadapi siswa di dalam keluarga.
5. Faktor-faktor lain di luar dan di dalam diri siswa.5
4
5
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, h. 65.
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta,2010,h. 187.
Islam menganjurkan agar kita menggunakan media dalam menjelaskan
sesuatu agar mudah untuk difahami, di dalam surah An-Nahl ayat 89 juga
dijelaskan bahwa media sangat penting untuk menjelaskan sesuatu. Adapun
ayatnya adalah sebagai berikut:







89. (dan ingatlah) akan hari (ketika) kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang
saksi atas mereka dari mereka sendiri dan kami datangkan kamu (Muhammad)
menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan kami turunkan kepadamu Al
Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat
dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (Q.S An-Nahl:89)6
ayatdi atas menjelaskan bahwa Allah mengajarkan kepada manusia untuk
menggunakan sebuah alat/ benda sebagai suatu media dalam menjelaskan
segala sesuatu. Sebagaimana Allah Swt menurunkan Al Qur’an kepada Nabi
Muhammad Saw untuk menjelaskan segala sesuatu, maka sudah sepatutnya jika
seseorang menggunakan suatu media tertentu dalam menjelaskan segala hal.
Ayat diatas juga menjelaskan tentang bagaimana seharusnya syarat suatu
media yang akan digunakan. Pada surat An Nahl ayat 89 tersebut dijelaskan
bahwa Al Qur’an selain berperan untuk menjelaskan, juga merupakan sesuatu
6
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah 6, Jakarta: Lentera Hati, 2002, h. 667
yang berfungsi sebagai petunjuk, rahmat, dan pemberi kabar gembira bagi
orang yang menyerahkan diri.
Sebagaimana keterangan diatas, maka suatu media yang digunakan dalam
pengajaran harus mampu menjelaskan kepada para siswa tentang materi yang
sedang mereka pelajari.Selain hal tersebut, sebuah media juga harus mampu
menjadi petunjuk untuk melakukan sesuatu yang baik.Sedangkan mengenai Al
Qur’an sebagai rahmat dan pemberi kabar gembira jika dikaitkan dengan
masalah media dalam dunia pendidikan maka suatu media harus mampu
menumbuhkan rasa gembira yang selanjutnya meningkatkan ketertarikan siswa
dalam mempelajari materi-materi yang disampaikan. Hal tersebut karena tujuan
pendidikan tidak hanya pada segi kognitif saja, melainkan juga harus mampu
mempengaruhi sisi afektif dan psikomotor para siswa.Dalam hal ini maka
media harus mampu meraih tujuan pendidikan tersebut.
2. Aktivitas Siswa
Setelah dilakukan observasi selama pembelajaran berlangsung dan
dihitung dengan menggunakan rumus yang telah ditetapkan, maka diperoleh
data aktivitas belajar siswa sebagaimana yang tertera dalam tabel 4.10
kelompok eksperimen dan 4,11 kelompok kontrol. Aktivitas siswa diperoleh
dengan menggunakan instrumen lembar pengamatan aktivitas siswa (lampiran
1.6).
Setiap pertemuan pada pertemuan I dilakukan pengamatan terhadap
aktivitas siswa yang dilakukan oleh 2 orang pengamat yaitu teman sejawat pada
kelas tersebut. Pelaksanaan observasi meliputi 10 jenis aktivitas yaitu:
memperhatikan apa yang disampaikan guru, menjawab pertanyaan guru,
menggunakan berbagai sumber belajar yang tersedia, mengerjakan LKPD yang
diberikan guru, bekerja sama dengan teman satu kelompok, mendiskusikan
masalah yang dihadapi dalam kegiatan belajar mengajar, bertukar pendapat
antar teman dalam kelompok, maju ke depan untuk menjawab pertanyaan guru,
merespon jawaban teman, dan bertanya kepada guru.
Berdasarkan pengamatan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar
diperoleh bahwa aktivitas siswa kelompok eksperimen yang paling dominan
adalah aktivitas nomor 4 yaitu mengerjakan LKPD yang diberikan guru sebesar
11,46%, hal ini sesuai dengan prinsip pembelajaran kooperatif yaitu
ketergantungan.
Guru memberikan tugas pada siswa untuk memahami dan mendiskusikan
materi dengan teman sekelompok dan karena siswa mengalami kesulitan.
Setelah itu, guru memberikan tugas berupa LKPD dan menyuruh siswa untuk
menyelesaikan
LKPD
tersebut
dengan
cara
berdiskusi
dengan
kelompoknya.Belajar dengan menggunakan alat peraga sederhana jantung akan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling melakukan komunikasi
dengan teman-temannya, dengan tujuan untuk menyatukan pendapat. Hasil
diskusi kelompok yang telah dilakukan merupakan penyatuan dari beberapa
orang siswa, sehingga jawaban yang diperoleh lebih akurat.
Siswa yang bekerja sama untuk mengerjakan soal dalam kelompok
sangan bermanfaat, mereka akan menyadari bahwa dirinya ada kekurangan dan
kelebihan, yang mempunyai kelebihan akan ikhlas mau membantu mereka yang
yang kekurangan. Sebaliknya, mereka yang mempunyai kekurangan dengan
rela hati mau belajar dari mereka yang mempunyai kelebihan, tanpa ada rasa
minder. Persaingan yang baikpun terjadi di kelas dalam rangka mencapai
prestasi belajar yang optimal. 7
Aktivitas siswa pada kelompok eksperimen selanjutnya yang paling
dominan yaitu aktivitas nomor 8 yaknidimulai dari mengerjakan soal yang ada
di LKPD yang kemudian maju ke depan untuk menjawab pertanyaan guru
sebesar 11,56%. Hal ini disebabkan oleh pemahaman siswa dengan
pembelajaran menggunakan alat peraga sederhana jantung. Pada saat siswa
disuruh maju ke depan untuk menjawab pertanyaan guru mereka sangat
bersemangat untuk menempelkan nama bagian-bagian jantung beserta fungsi
pada alat peraga sederhana jantung yang belum dikasih keterangan.
Dominannya aktivitas tersebut juga menunjukkan bahwa kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan adalah benar yaitu dengan menggunakan alat
peraga sederhana jantung karena apabila kegiatan yang lebih dominana adalah
7
Syaiful Bahri Djamrah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka
Cipta,2001, h.64
aktivitas bertanya atau menjawab pertanyaan guru (ceramah) ini berarti
pembelajaran yang diterapkan tidak jauh berbeda dengan pembelajaran yang
diterapkan pada kelas kontrol.
Kendala yang terjadi pada saat penelitian adalah pada saat pembagian
kelompok banyak siswa yang protes tidak mau dengan kelompok yang
dibagikan oleh guru mereka lebih senang dengan teman sebangkunya sehingga
guru harus memberikan arahan bahwa pembentukan kelompok ini penting agar
siswa dapat bertukar pendapat denga siswa yang lain.
Prinsip aktivitas siswa yang dijelaskan di atas didasarkan pada pandangan
psikologis siswa, bahwa sega pengetahuan harus diperoleh melalui pengamatan
dan pengalaman sendiri. Guru hanyalah merangsang keaktivan dengan
menyediakan bahan pelajaran, yang mengolah dan mencerna adalah siswa itu
sendiri sesuai dengan kemauan dan kemampuan masing-masing individu.
Sedangkan aktivitas siswa kelompok kontrol yang paling dominan adalah
aktivitas nomor 2 yaitu menjawab pertanyaan dari guru sebesar 7,10%Hal ini
dikarenakan pada kelompok kontrol terfokus terhadap penjelasan guru pada
saat menjelaskan. Kebanyakan aktivitas ini ketika guru memberikan penjelasan
materi dengan menggunakan gambar yang ditempel di papan tulis, karena siswa
merasa ada hal yang baru yang didapatnya dari pelajaran tersebut. Pada saat
guru bertanya kepada siswa maka siswa menjawab pertanyaan guru. Dalam
kegiatan pembelajaran, bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru
memainkan peranan penting, hal ini dikarenakan dapat memberikan dampak
posistif terhadap aktivitas dan kreativitas siswa. 8 Oleh karena itu guru harus
dapat membuat siswa bisa berani mengemukakan ide-ide atau pendapatpendapatnya dengan cara mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab oleh
siswa dengan caranya sendiri. 9
Aktivitas siswa pada kelompok kontrol yang paling dominan kedua yaitu
aktivitas nomor 4 yakni mengerjakan LKPD yang diberikan guru sebesar
8,43%.Pada saat guru memberikan tugas yang berupa LKPD dan menyuruh
siswa untuk menyelesaikan LKPD tersebut dengan cara berdiskusi dengan
kelompoknya siswa mengerjakannya untuk mencari jawabannya dengan
teman sekelompoknya.
Keberhasilan pembelajaran dalam menyelesaikan tugas atau LKPD
tergantung dari apa yang dilakukan oleh kelompok tersebut. Semua anggota
dalam kelompok akan merasa ketergantungan dan saling bertukar pendapat
dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Untuk membentuk individu
siswa menjadi manusia yang demokratis. Dalam pembentukan kelompok guru
menekankan pelaksanaan prinsip kerjasama atau kerja kelompok untuk
mencapai tujuan bersama. 10
Konsep sistem peredaran darah manusia dikatakan sebagai materi yang
kompleks karena materi ini membahas tentang sebuah proses peredaran darah
8
Trianto, Mendesain Metode Pembelajaran, Jakarta: Prenda Media Group, 2009, h. 82
Uus Toharudin, DKK, Membangun Literasi Sains Peserta Didik, Bandung, Humaniora,
2011, h.76
10
Ahkamd Rohani dan Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran, Semarang:
RinekaCipta,2009, h.24
9
manusia yang berada di dalam tubuh manusia dengan berbagai alat peredaran
darah yang susunannya sangat kompleks dan rumit. Pada sistem peredaran
darah manusia mencakup beberapa materi yaitu tentang darah, alat peredaran
darah, peredaran darah, penggolongan darah, sampai dengan kelainan pada
sistem peredaran darah (penyakit).Sistem peredaran darah terdiri atas jantung,
pembuluh darah dan darah.
Sistem peredaran darah pada manusia yang berlangsung di dalam tubuh
dijelaskan dalam surah Qaaf ayat 16. Adapun ayatnya sebagai berikut:




Artinya, Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dan mengetahui apa
yang dibisikkan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya. (Q.Sqaaf: 16)11
Maksud dari Surah Qaaf:16 urat leher adalah pembuluh darah yang
terdapat di leher yaitu Vena Jucular.
Jika dilihat secara anatomis, vena jucular membawa darah dari bagian
kepala (otak, kranium, tempurung kepala, wajah) dan leher untuk kembali lagi
ke jantung.Jadi, bisa disimpulkan betapa penting dan vitalnya pembuluh darah
yang terdapat di leher.
Firman Allah di atas merupakan suatu kiasan betapa Allah mengetahui
keadaan manusia yang paling tersembunyi sekalipun.Ada juga yang memahami
11
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah 13, Jakarta: Lentera Hati, 2002, h. 23
makna mengetahui itu adalah kedekatan.Yakni kalau urat nadi atau pembuluh
darah manusia yang menyalurkan darah dari jantungnya merupakan suatu yang
sangat besar peranannya dalam kehidupan manusia maka kuasa Allah jauh lebih
besar dari itu.12
Ayat di atas dapat disimpulkan Allah benar-benar mengetahui betapa
pentingnya darah, pembuluh darah serta sirkulasi darah di seluruh tubuh.Jika
Allah tidak mengetahui penting darah pasti analogi yang digunakan bukanlah
pembuluh darah yang sangat berfungsi mengalirkan darah.
Distensibilitas vena-vena di leher dapat memperlihatkan adanya
perubahan volume dan tekanan di dalam atrium kanan.Terdapat 2 buah vena
jugularis pada leher yaitu vena jugularis interna dan vena jugularis
eksterna.Vena jugularis yang biasa digunakan yakni vena jugluaris interna
karena berhubungan langsung dengan vena cava superior dan atrium kanan.
Pembuluh darah besar lainnya yang disebutkan dalam Qur’an ialah AlAatiin (aorta). Aorta merupakan pembuluh darah besar yang mengalirkan
darah langsung dari jantung untuk disebarkan ke seluruh tubuh. Dalam Surat Al
Haqqah ayat 45 dan 46 Allah berfirman:



12
Ibid, M.Quraish Shihab, h. 26-27
45. Niscaya benar-benar kami pegang dia pada tangan kanannya[1509].
46. Kemudian benar-benar kami potong urat tali jantungnya. (Q.S AlHaqqah:45-46).13
Maksud dari ayat tersebut ialah jika Rasulullah SAW berdusta kepada
Allah maka sangsi yang akan diberikan ialah pemotongan pembuluh darah yang
keluar dari jantung.
Maksud dari urat tali jantung pada ayat tersebut adalah aorta.Aorta
memiliki aliran darah yang cepat karena tekanannya langsung berasal dari
kontraksi jantung, selain itu volume darahnya masih sangat banyak. Oleh
karena itu, ketika aorta dipotong maka konsekuensinya adalah akan terjadi
pendarahan yang sangat hebat dan dengan mudahnya dapat menimbulkan
kematian.
Ayat di atas menjelaskan bahwa darah dipandang sebagai kendaraan
untuk hidup.Sedangkan arteri yang langsung berasal jantung (aorta) penting
untuk mempertahankan hidup.
Aorta adalah arteri terbesar di dalam tubuh manusia.Bersumber dari bilik
kirijantung dan membawa darah beroksigen kepada semua bagian tubuh dalam
peredaran sistemik.Aorta juga merupakan pembuluh arteri utama yang
menghubungkan jantung dengan semua organ utama tubuh(otak, perut,
ginjal).Segmen aorta di dalam rongga dada disebut aorta dada dan yang di
dalam perut disebut aorta perut.
13
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah 14, Jakarta: Lentera Hati, 2002, h. 44
Aorta adalah pembuluh darah besar (main trunk) dari segenap pembuluh
darah cabangnya, yang berfungsi membawa darah teroksigenasi ke berbagai
jaringan di tubuh untuk kebutuhan nutrisinya.
Aorta berada sebagai bagian atas dari ventrikel, dimana diameternya
sekitar 3 cm, dan setelah naik (ascending) untuk jarak yang pendek, ia
melengkung (arch) ke belakang dan ke sisi kiri, tepat pada pangkal paru kiri,
kemudian turun (descending) dalam thorax pada sisi kiri kolumna vertebralis,
masuk rongga abdomen lewat hiatus diafragma.
Download