Pengaruh Penerapan Strategi Proses Menulis Terbimbing EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT SISWA KELAS I SD 1 BALONGPANGGANG GRESIK Nurul Komariah PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya ([email protected]) Asri Susetyo Rukmi PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media video dalam pembelajaran keterampilan menulis menulis kalimat siswa kelas I SDN 1 Balongpanggang Gresik dan untuk mengetahui hasil penggunaan media video terhadap keterampilan menulis kalimat siswa kelas I SDN 1 Balongpanggang Gresik. Penelitian ini menggunakana rancangan penelitian eksperimen jenis preexsperimental design atau quasi exsperimental dengan desain pre-test and post-tes group. Sampel dalam penelitian adalah siswa kelas I B SDN 1 Balongpanggang Gresik yang berjumlah 20 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes. Berdasarkan hasil penelitian, keefektivan media video dibuktikan berdasarkan hasil dari dua pengamat diketahui pada pertemuan pertama tanpa media adalah 68,18% dengan nilai 73,86 sedangkan pada pertemuan kedua dengan media video adalah 100% dengan nilai 90. Rata-rata kemampuan siswa menulis kalimat pada saat sebelum perlakuan (pretest) dan kemampuan siswa setelah perlakuan menggunakan media video (posstest) adalah rata-rata hasil pretest 72,35 dan posttest 86,7. Hasil perhitungan dengan uji t diperoleh t hitung = 9,214 lebih besar dari ttabel baik pada signifikan 5% = 2, 093 dan 1% = 2, 861. Hal ini meunjukkan bahwa penggunaan media video efektif dalam pembelajaran keterampilan menulis kalimat siswa kelas I SDN 1 Balongpanggang Gresik. Kata kunci: media video, keterampilan menulis kalimat. Abstract The research is aimed to kknow the effectiveness of using video as a media towards the first graders’ sentence writing skill in SDN 1 Balongpanggang Gresik and to know the result of using video as a media towards the first graders’ sentence writing skill in SDN 1 Balongpanggang Gresik The research belongs to quantitative research. The research plan which is used is experimental research by “preexperimental” type. The design which is used is “Pre-test and Post-test Group”. The sample of this research is the students of I B which consists of 20 students. The data collection technique used observation and test. The data collection technique used observation and test. The data analysis technique used non-parametric statistics to analyze the hypothesis by using t-test. Based on the result of the research, the effectiveness of using video as a media is proven based on two observations known as in the first meeting without media is 68.18% by score 73.86while in the second meeting with video as a media is 100% by score 90. The mean of students’ sentence writing ability before treatment (pretest) and after treatment by using video as a media (posttest) are 72.35 for pretest and 86.7 for posttest. The t-test result shows that tcount = 9.214 is bigger than ttable in significancy 5% = 2.093 and 1% = 2.861. It shows that the use of video as a teaching media is effectivein teaching sentence writing skill for the first graders in SDN 1 Balongpanggang Gresik. Keywords: Media video, sentence writing skill. keterampilan berbahasa yang menjadi komponennya, yaitu (1) keterampilan menyimak (listening skills); (2) keterampilan berbicara (speaking skills); (3) keterampilan membaca (reading skills); dan (4) keterampilan menulis (writting skills) (Tarigan 2008:1). Dalam pelaksanaannya, antara keempat keterampilan berbahasa yang ada tersebut saling berkaitan antara keterampilan yang satu dengan keterampilan yang lainnya. Menurut Tarigan (2008:01), setiap keterampilan berbahasa erat sekali berhubungan dengan tiga keterampilan bahasa lainnya. Dalam memperoleh keterampilan bahasa pertama-tama dimulai pada masa PENDAHULUAN Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi dan interaksi yang sangat penting bagi manusia. Melalui bahasa seseorang mendapatkan beberapa informasi penting. Bahasa sebagai alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, pendapat dan perasaan. Selain bahasa lisan, dikenal juga bahasa tulisan yang dipelajari dalam kegiatan menulis. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan di SD karena bahasa Indonesia mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat empat 477 JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015 anak kecil yaitu belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara, selanjutnya belajar membaca dan menulis. Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan penting dalam kehidupan karena setiap kegiatan di sekolah atau di masyarakt tidak lepas dari kegiatan menulis. Dalam pendidikan menulis untuk memudahkan para siswa berpikir, tetapi juga dapat menolong berpikir kritis. Menulis dapat memudahkan dalam merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan masalahmasalah yang kita hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman. tidak jarang, kita menemui apa yang sebenarnya kita pikirkan dan rasakan mengenai orangorang, gagasan-gagasan, masalah-masalah, dan kejadiankejadianhanya dalam proses menulis yang aktual (Tarigan, 2008:23). Fungsi menulis adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung karena tidak langsung berhadapan dengan pihak lain yang membaca tulisan kita tetapi melalui bahasa tulisan. Menurut Tarigan (2008:22), fungsi utama dari tulisan yaitu sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menurut Tarigan (2008:23), menulis mempunyai empat tujuan. Empat tujuan tersebut adalah untuk memberitahukan atau mengajar; untuk meyakinkan atau mendesak; untuk menghibur atau menyenangkan dan untuk mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api. Keterampilan menulis tidak dapat dilepaskan dari kerterampilan membaca sehingga pada waktu guru mengajarkan keterampilan menulis kata atau kalimat, tentu siswa akan membaca kata atau kalimat tersebut. Menurut Tarigan (2008:04), antara menulis dan membaca terdapat hubungan yang sangat erat, bila kita menulis sesuatu, pada prinsipnya tulisan agar dibaca oleh orang lain, atau paling tidak dibaca oleh kita sendiri di lain waktu. Menurut Rofi’uddin dan Darmiyati (1998/1999:80) dikemukakan langkah-langkah pengajaran menulis di kelas 1 dan 2 SD, yang secara garis besar dapat dikemukakan sebagai berikut, 1). Pengenalan Huruf, Pengenalan huruf dilakukan melalui langkah-langkah: (a) menyajikan gambar, (b) menyebut dan menulis nama yang terdapat dalam gambar, (c) menggunakan teknik anaisis dan sintesis, dan (d) memperkenalkan bentukbentuk huruf. 2) Latihan, kegiatan yang dilakukan: (a) memegang pensil dan sikap duduk, (b) gerakan tangan dalam menulis: garis lurus, setengah lingkaran, lingkaran, (c) mengeblat: menggunakan karbon, kertas tips, menebalkan tulisan, (d) menghubungkan titik-titik untuk membentuk huruf, dan (e) menatap huruf/kata (koordinasi mata, ingatan, dan ujung jari). 3) Menyalin tulisan, kegiatan yang dilakukan menyalin huruf, menyalin kata, menyalin kalimat, dan menyalin bacaan sederhana. 4) Menulis halus/indah, penekanan diarahkan pada bentuk huruf, ukuran huruf, tebal tipisnya penulisan huruf, serta kerapian tulisan. 5) Dikte/imlak, kegiatan yang dilakukan dalam dikte meliputi: anak menyiapkan alat tulis, guru mengucapkan kalimat, anak menulis kalimat yang diucapkan guru, tulisan anak dikoreksi oleh temannya, dan anak membetulkan tulisannya. 6) Melengkapi kegiatan yang disarankan meliputi: melengkapi dengan huruf, melengkapi dengan suku kata. 7) Menulis nama, kegiatan menulis nama difokuskan pada penulisan nama benda atau gambar, nama orang, nama binatang dan nama jalan. 8) Mengarang, mengarang sederhana berdasarkan gambar seri, cerita sederhana, atau pengalaman anak. Di kelas I pelajaran bahasa Indonesia ditekankan pada kegiatan menulis permulaan. Mulai dari pengenalan huruf, mengeblat, menghubung-hubungkan tanda titiktitik yang membentuk tulisan, menyalin, menulis halus, dikte, melengkapi tulisan, menulis nama-nama benda yang terdapat pada gambar, dan mengarang. Salah satu Kompetensi Dasar yang terdapat dalam Kurikulum 2013 kelas I SD adalah mengenal dan mengamati serta menirukan teks diskriptif tentang anggota tubuh dan panca indera, wujud dan sifat benda secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis. Sesuai dengan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia yaitu siswa dapat menulis kalimat yang berhubungan dengan kebersihan dengan benar (Kemendikbud, 2013: 22). Untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut maka peran guru dalam proses pembelajaran menululis sangat diperlukan, terutama pada media yang digunakan. Media pembelajaran adalah segala sesuatu atau alat bantu yang dapat digunakan oleh guru untuk mempermudah dalam proses pembelajaran atau menyalurkan pesan, merangsang perhatian, minat siswa untuk belajar. Dengan media pembelajaran siswa mampu mendapatkan pengetahuan, keterampilan, atau sikap serta tercapai tujuan pembelajaran. Menurut Hamalik (dalam, Arsyad, 2013:19), penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. Selain itu, membangkitkan motivasi dan rangangan kegiatan bealajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa. Kemp dan Dayton (dalam, Arsyad, 2013:23) mengemukakan bahwa media pembelajaran memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang jumlahnya besar, yaitu sebagai berikut, 1) Memotivasi minat atau tindakan, dalam hal ini media diharapkan dapat menimbulkan minat dan rangsangan para siswa untuk aktif bertindak.2) Menyajikan informasi, dalam hal 478 JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015 ini media diharapkan dapat menyajikan informasi yang dibutuhkan siswa. 3) Memberikan instruksi, dalam hal ini informasi yang terkandung dalam media harus melibatkan siswa dalam hal berfikir ataupun aktivitas nyata sehingga pembelajaran dapat berlangsung. Selain fungsi media pembelajaran juga memiliki beberapa manfaat. Menurut Daryanto (2012:5), manfaat media adalah sebagai berikut: 1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas. 2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indera. 3) Menimbulkan gairah belajar, berinteraksi secara langsung antara peserta didik dan sumber belajar. 4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan vsesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestiknya. 5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan presepsi yang sama. 6) Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, yaitu guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, peserta didik (komonikan), dan tujuan pembelajaran. Sudjana dan Rivai (2010: 2) mengemukakan bahwa manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa terbagi atas empat, yaitu: 1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga akan menumbuhkan motivasi belajar. 2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.. 3) Metode pembelajaran akan semakin bervariasi, sehingga menjadikan siswa tidak bosan dan guru juga tidak kehabisan tenaga untuk menjelaskan semua materi pembelajaran. 4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain Menurut Sadiman, dkk (2010: 28) jenis media pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Media grafis yaitu termasuk media visual yang dipakai menyangkut indra penglihatan, seperti gambar/foto, sketsa, diagram, bagan/chart, grafik, kartun, poster, papan flannel, dan papan bulletin. 2) Media audio yaitu media yang berkaitan dengan indera pendengaran, seperti radio, alat perekam pita magnetic, piringan hitam, dan labotarium bahasa. 3) Media proyeksi diam yaitu media yang menyajikan rangsangan-rangsangan visual, media harus diproyeksikan dengan proyektor agar dpat dilihat oleh sasaran, sepert film bingkai atau slide, film rangkai atau film strip, media transparan atau overhead proyektor (OHT), proyektor tak tembus pandang atau proyektor opaque, tachitoscope, microprojectionitoscope, microprojection dengan microfilm. 4) Media audio visual yaitu media yang merangsang indera pendengaran dan penglihatan, seperti film, film gelang, televisi, video. Dan 5) permaian dan simulasi. Penelitian ini diujicobakan media video. Media video adalah suatu media yang berisi gambar dan alunan suara yang dapat menyajikan informasi, memaparkan konsepkonsep yang rumit. Selain itu dapat mengajarkan dalam ranah perilaku atau psikomotor, keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu dan mempengaruhi sikap. Menurut Munadi (2013:127) karakteristik video diantaranya mengatasi keterbatasan jarak dan waktu. Video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan. Pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat. Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa. Mengembangkan imajinasi peserta didik. Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih realistik. Sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang. Sangat baik menjelaskan suatu proses dan keterampilan. Semua peserta didik dapat belajar dari video. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar. Menurut Daryanto (2012:87), program video dapat dimanfaatkan dalam program pembelajaran karena dapat memberikan pengalaman yang tidak terduga kepada siswa. Program video dapat dikombinaskan perubahan dari waktu ke waktu. Kemampuan video dalam memvisualisasikan materi terutama efektif untuk membantu menyampaikan materi yang bersifat dinamis. Keuntungan yang diperoleh dengan mengunkan media video sebagai media pembelajaran menurut Kustandi dan Sutjipto (2011:73) adalah video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, praktik, dll. Video merupakan pengganti alam sekitar, dan bahkan dapat menunjukkan objek secara normal yang dapat dilihat. Video dapat menggambarkan sesuatu proses secara tepat dan dapat disaksikan secara berulang jika diperlukan. Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi, video menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya. Video mengandung nilai-nilai positif, dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa. Video dapat menyajikan peristiwa kepada kelompok besar atau kelompok kecil, kelompok yang heterogen maupun perorangan. Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar frame demi frame, video yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan dalam satu atau dua menit. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui efektivitas penggunaan media video dalam pembelajaran keterampilan menulis menulis kalimat siswa kelas I SDN 1 Balongpanggang Gresik dan untuk mengetahui hasil penggunaan media video terhadap keterampilan menulis kalimat siswa kelas I SDN 1 Balongpanggang Gresik. 479 JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015 video dan diberi test akhir (posttest) untuk mengukur kemampuan siswa dalam keterampilan menulis kalimat setelah diberi media video. Di bawah ini merupakan alur pembelajaran yang dilaksanakan: METODE Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif lebih banyak dituntutut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2010:27) Rancangan penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan jenis “Pre Experimental Design” atau “quasi experiment” karena digunakan untuk melaksanakan penelitian yang dilakukan pada satu kelompok saja tanpa ada kelompok pembanding. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada subjek penelitian. Desain penelitian ini menggunakan “Pre-test and Post-test Group”. Menurut Arikunto (2010: 124) secara umum “Pre-test and Post-test Group” dirumuskan seperti di bawah ini: O1 X Pertemuan pertama Pembelajaran tanpa menggunakan media video Posttest Bagan 1 Kerangka penelitian Tahap Analisis,Tahap ini berlangsung ketika data hasil pretest dan posttest sudah didapatkan. Data tersebut akan direkap dan dianalisis dengan mengunakan teknik analisis data yang tercantum dan akan disimpulkan berdasarkan rumusan masalah. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Balongpanggang Gresik. Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian di SD ini karena kepala sekolah bersedia memberi izin dan guru-guru bersedia berkolaborasi melaksanakan penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas I SDN 1 Balongpanggang Gresik yang terdiri dari dua kelas, yaitu kelas I A berjumlah 20 siswa dan kelas I B berjumlah 20 siswa. Sedangkan yang menjadi sampel adalah siswa kelas I B. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampling bertujuan (purposive sampling). Tujuannya yaitu mendapatkan sampel yang murni yang belum pernah digunakan sebagai peneliian sebelumnya, sehingga pengaruh dari media video bisa terlihat hasilnya. Selain itu, SDN 1 Balongpanggang adalah satu-satunya sekolah di kecamatan Balongpanggang yang mempunyai kelas pararel. Definisi operasional atau operasionalisasi variabel merupakan definisi yang menggambarkan gejala yang diamati, agar dapat diuji kebenarannya. Dalam penelitian ini variabel yang akan diukur adalah variabel bebas variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini adalah media video. Video adalah suatu media yang berisi gambar dan alunan suara yang dapat menyajikan informasi, memaparkan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampila, menyingkat atau memperpanjang waktu dan mempengaruhi sikap. Video yang digunakan dalam penelitian yaitu beberapa kegiatan yang berhubungan dengan kebersihan seperti orang menyapu, orang mencuci tangan dan lainnya. Variabel terikat, variabel terikat yang digunakan pada penelitian O2 Gamabr 1 One Group Pretest and Posttest Keterangan: O1 : observasi hasil belajar siswa sebelum ada media video atau pretest X : pemberian treatment berupa media video O2 : observasi hasil belajar siswa setelah diberi treatment (posttest) Prosedur penelitian ini direncanakan dua kali pertemuan. Rancangan penelitian ini menempuh tiga langkah yaitu Tahap Persiapan, Tahap Pelaksanaan dan Tahap analisis. Berikut ini adalah prosedur penelitian yang akan dilaksanakan: Tahap Persiapan, pada tahap ini, dilakukan persiapan dan perencanaan penelitian. Kegiatan pada tahap persiapan penelitian yaitu: melakukan survei di sekolah tempat penelitian, Menyusun proposal penelitian, Menganalisis kalimat, Menyusun perangkat pembelajaran dan instrumen Dalam hal ini perangkat disusun terdiri dari RPP, LKS, Kisi-kisi jawaban, Media Video dan Lembar Penilaian yaitu Lembar soal (Pretest dan Posttest) keterampilan menulis kalimat. Perangkat yang sudah selesai diuji validasikan kepada dosen ahli untuk diketahui kelayakannya dan instrumen divalidasikan kepada siswa dari kelas lain dengan grade yang sama untuk diketahui kelayakannya. Tahap Pelaksanaan, Pada tahap ini pembelajaran dilakukan dua pertemuan dengan materi yang sama tetapi dengan pembelajaran yang berbeda. Pada pertemuan pertama pemberian pembelajaran konvensiaonal dan diberi test awal (pretest) untuk mengukur kemampuan siswa dalam keterampilan menulis kalimat tanpa media video. Pertemuan kedua pembelajaran dengan media 480 JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015 ini adalah keterampilan menulis kalimat sederhana. Kalimat sederhana adalah kalimat yang dibentuk oleh klausa sederhana dan frasa sederhana. Dalam penelitian ini kalimat yang dimaksud hanya sebatas kalimat-kalimat sederhana, yaitu berpola Subjek-Prediket-ObjekKeterangan (S-P-O-K), Subjek + Predikat + Objek + Objek (S-P-O-O), Subjek-Prediket-Objek-Pelengkap (SP-O-Pel). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan lembar tes. Instrumen lembar observasi digunakan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media video dalam pembelajaran keterampilan menulis menulis kalimat siswa kelas I SDN 1 Balongpanggang Gresik. Sedangkan instrumen lembar tes digunakan untuk mengetahui hasil penggunaan media video dalam pembelajaran keterampilan menulis kalimat sederhana siswa kelas I B SDN Balongpanggang Gresik. Tabel 1 Instrumen PengamatanPenggunaan Media Video dalam Pembelajaran Menulis Kalimat Keterlaksanaa SKOR N ASPEK YANG n o DIAMATI 4 3 2 1 Ya Tdk A. Kegiatan Awal 1. Guru membuka pembelajaran 2. Guru memotivasi siswa 3. Guru memberikan apersepsi 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 5. Guru menyampaikan manfaat yang akan diperoleh setelah mengikuti pembelajaran B. Kegiatan Inti 6. Guru membimbing siswa membaca lirik lagu “Bangun Tidur” pada video dengan pelafalan dan intonasi yang tepat 7. Guru membimbing siswa mengidentifikasi kata-kata yang 8. 9. 10 . 11 . 12 . 13 . 14 . 15 . 16 . 481 berhubungan dengan kebersihan pada lirik lagu “Bangun Tidur” Guru menjelaskan cara menulis kalimat yang berhubungan dengan kebersihan berdasarkan video dengan tepat Guru membimbing siswa menulis kalimat yang berhubungan dengan kebersihan berdasarkan video Guru membimbing siswa membaca kalimat yang telah dibuat dengan pelafalan dan intonasi yang tepat Guru membimbing siswa untuk berkelompok Guru membimbing siswa dalam berdiskusi membuat dan menulis kalimat Guru membimbing siswa mengomunikasik an hasil diskusi Guru membimbing siswa menyimpulkan hasil diskusi Guru mengecek pemahaman dengan memberikan evaluasi Guru membimbing siswa JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015 17 . 18 . C. 19 . 20 . 21 . 22 . mengerjakan lembar penilaian dengan memutar video Guru menjelaskan cara menjaga kebersihan berdasarkan video yang telah dilihat Guru membimbing siswa mempraktikkan cara membersihkan dan merapikan kelas serta mencuci tangan Kegiatan Akhir Guru membimbing siswa menyimpulkan materi pembelajaran Guru memberikan pelatihan lanjutan (memberikan PR) Guru memberikan penghargaan Guru mengakhiri pembelajaran kata berikut an dengan ini: kebersihan, 1. Mencuci siswa dapat 2. Membua menulis ng kalimat 3. Menggos yang ok berhubung 4. Menyapu an dengan 5. Merapika kebersihan. n Berdasarkan metode pemberian tes yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membuat kalimat yang berhubungan dengan kebersihan, maka digunakan beberapa kriteria penilaian sebagai berikut: Tabel 3 Rubrik Penilan Menulis Kalimat N Aspek Tingkat ketercapaian kinerja o yang (skor) dinilai Baik Cukup Kurang (3) (2) (1) 1. Ketepata Kalimat Terdapat 1- Terdapat n ditulis 2 kata yang >2 kata susunan dengan letak yang letak kalimat susunan penulisann penulisann yang tepat. ya tidak ya tidak sesuai sesuai dengan dengan aturan aturan. 2. Kesesuai Semua kata Terdapat 1- Terdapat an dipilih 2 kata yang >2 kata pilihan dengan dipilih yang kata tepat sesuai tidak dipilih dengan dengan sesuai tidak sesui isi video video. dengan dengan video. video. 3. Ketepata Penulisan Penulisan Penulisan n ejaan kalimat kalimat kalimat diawali tidak tidak dengan diawali diawali menggunak dengan dengan an huruf menggunak menggunak kapital dan an huruf an huruf diakhiri kapital kapital dan dengan tetapi tidak tanda baca diakhiri diakhiri titik. dengan dengan tanda baca tanda baca titik atau titik. sebaliknya. 4. Kerapian Semua Terdapat 1- Terdapat tulisan rapi 2 kata >2 kata sesuai yang yang dengan ditulis ditulis garis bantu tidak tidak atau sesuai sesuai kolom. dengan dengan garis bantu garis bantu atau atau kolom. kolom. Berdasarkan lembar observasi dan rubrik observasi di atas, dalam penelitian ini rumus perhitungan adalah sebagai berikut: Rumus perhitungan: 1) Menghitung persentase keterlaksanaan aktivitas = đ´đđĄđđŁđđĄđđ đŚđđđ đĄđđđđđđ đđđ 22 x 100 % 2) Menghitung nilai ketercapaian = đ˝đ˘đđđâ đ đđđ đđđ đđđ˘đđ˘âđđ đŚđđđ đđđđđđđđâ 88 x 100 Tabel 2 Kisi-kisi Tes Keterampilan Menulis Kalimat Variabel Indikator Soal Keterangan Keterampil Membuat Buatlah Setelah an menulis kalimat kalimat melihat kalimat yang sederhana video yang berhubung (minimal 4 menayangk an dengan kata dalam satu an orang kebersihan kalimat) yang melakukan lingkunga berhunngungan berbagai n. dengan kegiatan kebersihan yang dengan kata- berhubung 482 JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015 Berdasarkan lembar tes dan rubrik penilaian di atas, dalam penelitian ini, cara menghitung skor nilai yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut: Setiap nomor skor maksimal 12 dan minimal 4. Rumus menghitung nilai Nilai = đđ˘đđđâ đ đđđ đŚđđđ đđđđđđđđâ 60 Sementara itu untuk uji relibilitas tes peneliti menggunakan rumus Alpha Cronboch sebagai berikut: r11 = đ đ−đ (đ − ∑đđđđđđ đđđđđ đđđđđđ đđđđđ ) Keterangan: r11 : reliabilitas instrumen k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal varian valid : varian dari butir yang valid varian total : varian dari total (Arikunto, 2010: 239) x 100. Teknik prngumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan teknik tes. Teknik observasi digunakan untuk melihat secara langsung bagaimana penggunaan media video dalam pembelajaran keterampilan menulis kalimat yang berhubungan dengan kebersihan siswa kelas I B SDN 1 Balongpanggang Gresik. Teknik observasi ini membutuhkan minimal dua observer sebagai pengamat. Sedangkan teknik tes yang dikunakan adalah tes subjektif yang berupa uraian. Teknik tes berupa tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Teknik analisi data dalam penelitian ini pertama tama data diseleksi atas dasar validitas dan reliabilitasnya. Selanjutnya data yang diperoleh dihitung dan dianalisis. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan pengujian validitas isi (content validity). Validitas isi yaitu pengujian validitas yang dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan dan konsultasi ahli. Dalam kisi-kisi terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan soal yang telah dijabarakn dari indikator. Dengan kisi-kisi instrument itu maka pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis (Sugiyono, 2013:182). Uji reliabilitas dalam penelitian ini untuk menguji reliabilitas instrumen pengamatan peneliti memberikan format penilaian reliabilitas beserta rubrik penilaiannya kepada pengamat 1 dan pengamat 2 dan mengujicobakan dengan instrumen yang sama dengan menggunakan media video. Untuk menentukan toleransi perbedaan hasil pengamatan, digunakan teknik pengetesan reliabilitas pengamatan dengan rumus yang dikemukakan oleh H. J. X. Fernandes (dalam Arikunto, 2010: 244) sebagai berikut: 2S KK = N1 + N2 (Arikunto, 2010: 244) Keterangan: KK = koefisien kesepakatan S = sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang sama N1 = jumlah kode yang dibuat oleh pengamat I N2 = jumlah kode yang dibuat oleh pengamat II ďŚ Xďś ďĽ X ď ď§ď§ ďĽn ďˇďˇ ď¨ ď¸ Rumus semua varian = n Pedoman kriteria penafsiran r11 sebagai berikut: Tabel 4 Interpretasi Reliabilitas Besarnya Koefisien Kriteria 2 2 0,800 – 1,000 Sangat tinggi 0,600 – 0,799 Tinggi 0,400 – 0,599 Cukup 0,200 – 0,399 Rendah < 0,200 Sangat rendah Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode statistik chi-square dalam menguji normalitas data. Karena data yang diteliti adalah data nominal. Berikut ini adalah rumus chi-square : X2 = ∑ (đđ− đđ) đđ (Sumber : Winarsunu, 2009: 88) Keterangan : X2 = Nilai chi-square fo = frekuensi yang diperoleh fe = frekuensi yang diharapkan Uji hipotesis dalam penelitian ini Sesuai dengan desain yang digunakan, untuk mengetahui pengaruh perlakuan dalam penelitian ini adalah 02 - 01 diasumsikan merupakan efek dari treatment atau eksperimen. Rumus yang digunakan untuk menghitung efektifitas treatment adalah: đ´đ t= √ ∑ đđ đ đľ (đľ−đ) (Sumber: Arikunto, 2010: 124) Keterangan : Md = Mean dari deviasi (d) antara post-test dan pree-test Xd = Perbedaan deviasi dengan mean deviasi N = Banyaknya subjek df= atau db adalah N-1 483 JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015 Setelah diperoleh hasil dari penghitungan menggunakan rumus tersebut, kemudian dikonsultasikan dengan tabel nilai t. Perbedaan antara hasil nilai pretest dan posttest dapat dikatakan signifikan jika thitung > ttabel. KK = 2đ đ1+đ2 2 đ 14 = 22+22 = = 0,636 Angka hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa melalui reliabilitas diperoleh hasil koefisien kesepakatan bernilai 0,636, artinya instrumen lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini reliabel untuk digunakan dalam penelitian selanjutnya. Instrumen tes divalidasi menggunakan validasi isi yaitu dengan membandingkan instrumen tes dengan pelajaran yang telah diajarkan dan dengan konsultasi ke ahli. Dalam membandingkan instrumen tes dengan pelajaran yang telah diajarkan peneliti membandingkan tes dengan kurikulum, tema, subtema, materi ajar dan indikator. Berikut adalah hasil dari uji validitas: Kelas : I SD Kurikulum : Kurikulum 2013 Mata pelajaran : Bahasa Indonesia Tema : Tema 6 Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri. Subtema : Lingkungan Rumahku Materi : Menulis Kalimat Indikator Butir Soal Ket. 4.1.1 Menulis Buatlah kalimat Butir soal kalimat dari sederhana (minimal menunjukkan kata-kata yang 4 kata dalam satu kesesuaian diidentifikasi kalimat) yang dengan yang berhunngungan indikator berhubungan dengan kebersihan yang telah dengan dengan kata-kata ditetapkan, kebersihan. berikut ini: yaitu 1. Mencuci mengenai 2. Membuang kebersihan. 3. Menggosok 4. Menyapu 5. Merapikan HASIL DAN PEMBAHASAN Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap instrumen penelitian yang berupa instrumen observasi, intrumen tes, RPP dan media. Uji validitas menggunkan uji validasi isi dan untuk uji reliabilitas menggunakan 2 pengamat dan dibantu dengan tabel kontegensi serta menggunakan tabel rumus alpa cromboch. Berikut adalah hasil uji validitas dan reliabilitas masing-masing instrument: Instrumen observasi divalidasi menggunakan validasi isi yaitu dengan konsultasi ke ahli. Sebelum mendapat kriteria layak digunakan, instrument pengamatan direvisi berdasarkan saran dari ahli. Setelah direvisi dan dikonsultasikan kembali ke ahli maka instrumen observsi dinyatakan layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Setelah Instrumen observasi divalidasi maka instrumen observasi direliabilitas apakah instrumen observasi sudah reabel atau belum. Untuk menguji reliabilitas instrumen observasi terhadap keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media video pada materi memulis kalimat yang berhubungan dengan kebersihan diamati oleh dua observer. Berdasarkan data perolehan dalam uji reliabilitas penggunaan media video yang dilakukan oleh pengamat 1 dan pengamat 2, maka diperoleh hasil bahwa pengamat 1 dan pengamat 2 memberikan nilai yang berbeda pada setiap itemnya. Maka digunakan tabel kontigensi untuk menyamakan persepsi untuk memperoleh hasil pengamatan yang sama, berikut adalah tabel kontingensi: Tabel 5 Tabel Kontigensi Pengamatan Pengamat II Jml Pengamat Skor 1 2 3 4 I 1 2 3 5, 7, 6, 13, 19, 7 15, 20, 4 2, 8, 1, 3, 4, 15 10, 11, 9,12, 16, 14, 17, 18, 21, 22 Jml 9 13 22 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian yang berupa tes terbukti valid. Untuk mendapat kriteria layak digunakan, instrument tes direvisi berdasarkan saran dari dosen. Setelah direvisi dan dikonsultasikan kembali ke ahli maka instrumen tes dinyatakan layak digunakan sebagai instrumen tes dalam penelitian. Setelah Instrumen tes divalidasi maka instrument tes direliabilitas apakah instrument tes sudah reabel atau belum. Berikut ini adalah perhitungan reliabilitas instrumen tes: Rumus Alpha Cronboch sebagai berikut: Kemudian data di atas dimasukkan kedalam rumus yang dikemukakan oleh H.J.X Fernandes, sehingga membentuk perhitungan sebagai berikut: r11 = 484 đ đ−đ (đ − ∑đđđđđđ đđđđđ đđđđđđ đđđđđ ) JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015 = đ đ−đ (đ − đđ,đđđđ pembelajaran terlihat pada saat guru memberikan kegiatan pembelajaran dengan media video pada pertemuan kedua. Dalam melaksanakan pembelajaran siswa diajak mengamati dan mendengarkan video, membaca tulisan yang ada dalam video, tanya jawab tentang video yang dilihat, siswa diminta menirukan apa yang dilihat dan didengar dalam video, serta siswa daiajak untuk menuliskan kalimat berdasrkan video yang telah dilihat. Hasil penggunaan media video terhadap keterampilan menulis kalimat dapat diketahui dari hasil uji validasi media dan hasil belajar siswa dengan menghubungkan teori-teori yang mendasari. Uji Validasi media video yaitu menguji unsur-unsur dalam video, baik unsur bentuk maupun unsur isi. Unsur bentuk meliuti media yang digunakan memiliki nilai kepraktisan, tampilan media yaitu pemilihan video, pemilihan warna, kejelasan suara, serta bahasa yang digunakan dalam video sesuai dengan tingkat kemampuan kelas I SD. Sedangkan unsur isi meliputi video sesuai dengan sub tema lingkungan keluargaku yang berhubungan dengan kebersihan, vidio sesuai dengan indikator yang telah dirumuskan, perintah dalam video jelas dan mudah dimengerti. Menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan atau gagasan, ide dalam bentuk tulisan kepada orang lain atau pembaca. Di kelas I pelajaran bahasa Indonesia ditekankan pada kegiatan menulis permulaan. Mulai dari pengenalan huruf, mengeblat, menghubung-hubungkan tanda titik-titik yang membentuk tulisan, menyalin, menulis halus, dikte, melengkapi tulisan, menulis namanama benda yang terdapat pada gambar, dan mengarang. Salah satu tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 semester 2 adalah menulis kalimat. Pada penelitian ini peneliti menguji cobakan media video pada pembelajaran menulis kalimat yang berkaitan dengan kebersihan. Media video mempunyai kelebihan diantaranya Video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, praktik, dll. Video merupakan pengganti alam sekitar, dan bahkan dapat menunjukkan objek secara normal yang dapat dilihat. Video dapat menggambarkan sesuatu proses secara tepat dan dapat disaksikan secara berulang jika diperlukan. Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi, video menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya. Video mengandung nilai-nilai positif, dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa. Video dapat menyajikan peristiwa kepada kelompok besar atau kelompok kecil, kelompok yang heterogen maupun perorangan. Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar frame demi frame, video yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu ) đđ,đđđđ = (1,25) (0,59209) = 0,74011 Berdasarkan hasil perhitungan realibilitas diperoleh hasil 0,74011= 0,74. Berdasarkan tebel Interpretasi reliabilitas nilai 0,74 tersebut termasuk dalam interval 0,600 – 0,799 yang berarti memiliki tingkat realibilitas tinggi. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) divalidasi menggunakan validasi isi yaitu dengan konsultasi ke ahli. Sebelum mendapat kriteria layak digunakan, RPP direvisi berdasarkan saran dari ahli. Setelah direvisi dan dikonsultasikan kembali ke ahli maka RPP dinyatakan layak digunakan dalam penelitian. Media pembelajaran divalidasi menggunakan validasi isi yaitu dengan konsultasi ke ahli. Sebelum mendapat kriteria layak digunakan, media pembelajaran direvisi berdasarkan saran dari ahli. Setelah direvisi dan dikonsultasikan kembali ke ahli maka media video dinyatakan layak digunakan. Efektivitas Penggunaan Media Video dalam Pembelajaran Menulis Kalimat Siswa Kelas I SDN 1 Balongpanggang Gresik. Efektivitas penggunan media video dalam pembelajaran menulis kalimat dapat diketahui dari hasil pengamatan keterlaksanaan kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil dari dua pengamat diketahui persentase keterlaksaan kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia terpadu pada pertemuan pertama tanpa media adalah 68,18% sedangkan pada pertemuan kedua dengan media video adalah 100%. Terlihat jelas pada pertemuan kedua kegiatan pembelajaran dapat terlaksana 100%. Sementara itu skor nilai yang diperoleh pada pertemuan pertama tanpa media video adalah 73,86 sedangkan skor nilai pada pertemuan kedua dengan media video adalah 90. Tingginya nilai yang diperoleh dari hasil pengamatan pada pertemuan kedua dan adanya peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dapat membuktikan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu keterampilan menulis kalimat dengan menggunakan media video telah berhasil dengan baik. Berhasilnya kegiatan pembelajaran terlihat pada saat guru memberikan kegiatan pembelajaran dengan media video pada pertemuan kedua. Dalam melaksanakan pembelajaran siswa diajak mengamati dan mendengarkan video, membaca tulisan yang ada dalam video, tanya jawab tentang video yang dilihat, siswa diminta menirukan apa yang dilihat dan didengar dalam video, serta siswa daiajak untuk menuliskan kalimat berdasrkan video yang telah dilihat. Berhasilnya kegiatan 485 JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015 minggu dapat ditampilkan dalam satu atau dua menit. Penelitian eksperimen ini dilaksanakan di SDN 1 Balongpanggang Gresik. Pembelajaran dilaksanakan di satu kelas yaitu kelas I B. Pembelajaran dilaksanakan selama dua kali pertemuan. Pada pertemuan pertama pembelajaran tanpa media video dan di akhir pembelajaran diberi tes (pretest). Sedangkan pada pertemuan kedua pembelajaran menggunakan media video dan di akhir pembelajaran diberi tes (posttest). Tabel 5 Rekapitulasi Hasil Pre-Test Dan Post-Test Siswa Kelas I SDN Balongpanggang Gresik No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Nama Siswa FAN AEL RRA FLA IZA BAH GLN HIS PTI HQI NVN RHM AL NS S AD MTR EL R VLT Jumlah Rata-rata Pre-Test Post-Test 82 68 72 82 73 70 72 73 57 73 70 78 62 82 70 73 75 73 70 70 98 82 73 95 93 90 92 95 70 77 78 88 85 98 83 80 88 97 77 97 1447 72,35 Diagram 1 Peningkatan Hasil Belajar Siswa dari Pretest Ke Posttets . Data hasil pretest dan posttest selanjutanya dioalah, berdasarkan data yang dioalah dapat dilihat perbedaan rata-rata yang terjadi antara hasil pretest dan posttest siswa. Pada hasil rata-rata nilai pretest adalah 72,3 < dari pada nilai KKM bahasa Indonesia yaitu 75 arrtinya hasil pre-tes siswa dinyatakan tidak tuntas sedangkan hasil rata-rata nilai posttest adalah 86,75 > dari pada nilai KKM bahasa Indonesia yaitu 75 artinya hasil post-test siswa dinyatakan tuntas. Jika digambarkan dalam bentuk grafik, maka hasilnya sebagai berikut: 90 85 80 72,3 75 86,75 70 65 1734 86,7 Pretest posttest Diagram 2 Rata-rata Pretest dan Posttest Kemampuan Siswa Menulis Kalimat Tabel 5 di atas menunjukkan kemampuan siswa dalam menulis kalimat sederhana terdapat perubahan skor pada pretest dan posttest. Semua siswa mengalami peningakatan pada nilai dari pretest ke posttest. Hal ini terlihat jelas pada diagram 1 berikut ini: Berdasrkan hasil analisis data tes diketahui t hitung = 8,214 dengan taraf signifikan keterangan ttabel (5% = 2, 093) dan ttabel (1% = 2, 861). Hal ini menunjukkan bahwa t hitung lebih besar daripada ttabel baik pada taraf signifikan 5% atau taraf signifikan 1%. Berdasrkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media video efektif dalam pembelajaran keterampilan menulis kalimat siswa kelas I SDN 1 Balongpanggang Gresik.. 486 JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015 Komaidi, didik. 2011. Panduan Lengkap Menulis Kreatif Teori dan Praktek. Yogyakarta: Sabda Media. PENUTUP Simpulan Kustandi, Cecep dan Bambang Sutjipto. 2011. Media Pembelajaran. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. Hasil penelitian yang dilakukan selama dua kali pertemuan menunjukkan bahwa penggunaan media video sangat efektif terhadap keterampilan menulis kalimat siswa kelas I SDN 1 Balongpanggang Gresik. Keefektivan media video dibuktikan berdasarkan hasil dari dua pengamat diketahui persentase keterlaksaan kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia terpadu pada pertemuan pertama tanpa media adalah 68,18% sedangkan pada pertemuan kedua dengan media video adalah 100%. Sementara itu skor nilai yang diperoleh pada pertemuan pertama tanpa media video adalah 73,86 sedangkan skor nilai pada pertemuan kedua dengan media video adalah 90. Tingginya nilai yang diperoleh dari hasil pengamatan pada pertemuan kedua adanya peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dapat membuktikan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu keterampilan menulis kalimat dengan menggunakan media video telah berhasil dengan baik. Hasil penggunaan media video efektif dalam pembelajaran keterampilan menulis kalimat siswa kelas I SDN 1 Balongpanggang Gresik. Hal ini berdasarkan pada perhitungan yang diperoleh yaitu t hitung 9,214 lebih besar dari t tabel baik pada 5% = 2,093 maupun 1% = 2,861. Mulyati, Yeti. 2005. Modul MMP. Universitas Pendidikan Indonesia. Diunduh pada tanggal 28 Januari 2015 jam 21:07:14 di: http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS ._DAN_SASTRA_INDONESIA/196008091986012YETI_MULYATI/Modul_MMP.pdf. Rofi’udin, Ahmad dan Darmiyati Zuhdi. 1999. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sadiman, Arief, dkk. 2010. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyono. 2013. Metode Pendekatan Kuantitatif, Bandung: ALVABETA. Penelitian Pendidikan Kualitatif, dan R&D. Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Suparno dan Mohamad Yunus. 2008. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka. Tarigan, Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Percetakan Angkasa. Wijayanti, Sri Hapsari, dkk. 2013. Bahasa Indonesia Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: Penggunaan media video dalam pembelajaran menulis khususnya menulis kalimat bagi siswa kelas I SD harus mempertimbangkan unsur-unsur dalam video, baik unsur isi maupun unsur bentuk. Penggunaa media video dalam menulis kalimat jelas harus didesain dengan menyesuaikan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran. Dalam tahap lanjut penggunaan video yang digunakan dalam pembelajaran dengan aspek kebahasaan, keterbacaan, melalui gambar bergerak sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap menulis kalimat. Winarsunu, Tulus. 2010. Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: UMM Press. DAFTAR PUSTAKA Arikunta, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. Bandung: PT. sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. 487