pendahuluan - Jurnal UNESA

advertisement
Pengaruh Penerapan Strategi Proses Menulis Terbimbing
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP
KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT SISWA KELAS I SD 1 BALONGPANGGANG GRESIK
Nurul Komariah
PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya ([email protected])
Asri Susetyo Rukmi
PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media video dalam pembelajaran
keterampilan menulis menulis kalimat siswa kelas I SDN 1 Balongpanggang Gresik dan untuk
mengetahui hasil penggunaan media video terhadap keterampilan menulis kalimat siswa kelas I SDN 1
Balongpanggang Gresik. Penelitian ini menggunakana rancangan penelitian eksperimen jenis preexsperimental design atau quasi exsperimental dengan desain pre-test and post-tes group. Sampel dalam
penelitian adalah siswa kelas I B SDN 1 Balongpanggang Gresik yang berjumlah 20 siswa. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes. Berdasarkan hasil penelitian, keefektivan
media video dibuktikan berdasarkan hasil dari dua pengamat diketahui pada pertemuan pertama tanpa
media adalah 68,18% dengan nilai 73,86 sedangkan pada pertemuan kedua dengan media video adalah
100% dengan nilai 90. Rata-rata kemampuan siswa menulis kalimat pada saat sebelum perlakuan (pretest)
dan kemampuan siswa setelah perlakuan menggunakan media video (posstest) adalah rata-rata hasil
pretest 72,35 dan posttest 86,7. Hasil perhitungan dengan uji t diperoleh t hitung = 9,214 lebih besar dari ttabel
baik pada signifikan 5% = 2, 093 dan 1% = 2, 861. Hal ini meunjukkan bahwa penggunaan media video
efektif dalam pembelajaran keterampilan menulis kalimat siswa kelas I SDN 1 Balongpanggang Gresik.
Kata kunci: media video, keterampilan menulis kalimat.
Abstract
The research is aimed to kknow the effectiveness of using video as a media towards the first graders’
sentence writing skill in SDN 1 Balongpanggang Gresik and to know the result of using video as a media
towards the first graders’ sentence writing skill in SDN 1 Balongpanggang Gresik The research belongs
to quantitative research. The research plan which is used is experimental research by “preexperimental” type. The design which is used is “Pre-test and Post-test Group”. The sample of this
research is the students of I B which consists of 20 students. The data collection technique used
observation and test. The data collection technique used observation and test. The data analysis
technique used non-parametric statistics to analyze the hypothesis by using t-test. Based on the result of
the research, the effectiveness of using video as a media is proven based on two observations known as in
the first meeting without media is 68.18% by score 73.86while in the second meeting with video as a
media is 100% by score 90. The mean of students’ sentence writing ability before treatment (pretest) and
after treatment by using video as a media (posttest) are 72.35 for pretest and 86.7 for posttest. The t-test
result shows that tcount = 9.214 is bigger than ttable in significancy 5% = 2.093 and 1% = 2.861. It shows
that the use of video as a teaching media is effectivein teaching sentence writing skill for the first graders
in SDN 1 Balongpanggang Gresik.
Keywords: Media video, sentence writing skill.
keterampilan berbahasa yang menjadi komponennya,
yaitu (1) keterampilan menyimak (listening skills); (2)
keterampilan berbicara (speaking skills); (3) keterampilan
membaca (reading skills); dan (4) keterampilan menulis
(writting skills) (Tarigan 2008:1).
Dalam pelaksanaannya, antara keempat keterampilan
berbahasa yang ada tersebut saling berkaitan antara
keterampilan yang satu dengan keterampilan yang
lainnya. Menurut Tarigan (2008:01), setiap keterampilan
berbahasa erat sekali berhubungan dengan tiga
keterampilan bahasa lainnya. Dalam memperoleh
keterampilan bahasa pertama-tama dimulai pada masa
PENDAHULUAN
Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi dan
interaksi yang sangat penting bagi manusia. Melalui
bahasa seseorang mendapatkan beberapa informasi
penting. Bahasa sebagai alat untuk menyampaikan
gagasan, pikiran, pendapat dan perasaan. Selain bahasa
lisan, dikenal juga bahasa tulisan yang dipelajari dalam
kegiatan menulis.
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata
pelajaran pokok yang diajarkan di SD karena bahasa
Indonesia mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat
penting dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat empat
477
JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015
anak kecil yaitu belajar menyimak bahasa, kemudian
berbicara, selanjutnya belajar membaca dan menulis.
Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan
penting dalam kehidupan karena setiap kegiatan di
sekolah atau di masyarakt tidak lepas dari kegiatan
menulis. Dalam pendidikan menulis untuk memudahkan
para siswa berpikir, tetapi juga dapat menolong berpikir
kritis. Menulis dapat memudahkan dalam merasakan dan
menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya
tanggap atau persepsi kita, memecahkan masalahmasalah yang kita hadapi, menyusun urutan bagi
pengalaman. tidak jarang, kita menemui apa yang
sebenarnya kita pikirkan dan rasakan mengenai orangorang, gagasan-gagasan, masalah-masalah, dan kejadiankejadianhanya dalam proses menulis yang aktual
(Tarigan, 2008:23).
Fungsi menulis adalah sebagai alat komunikasi tidak
langsung karena tidak langsung berhadapan dengan pihak
lain yang membaca tulisan kita tetapi melalui bahasa
tulisan. Menurut Tarigan (2008:22), fungsi utama dari
tulisan yaitu sebagai alat komunikasi yang tidak
langsung.
Menurut Tarigan (2008:23), menulis mempunyai
empat tujuan. Empat tujuan tersebut adalah untuk
memberitahukan atau mengajar; untuk meyakinkan atau
mendesak; untuk menghibur atau menyenangkan dan
untuk mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat
atau berapi-api.
Keterampilan menulis tidak dapat dilepaskan dari
kerterampilan membaca sehingga pada waktu guru
mengajarkan keterampilan menulis kata atau kalimat,
tentu siswa akan membaca kata atau kalimat tersebut.
Menurut Tarigan (2008:04), antara menulis dan membaca
terdapat hubungan yang sangat erat, bila kita menulis
sesuatu, pada prinsipnya tulisan agar dibaca oleh orang
lain, atau paling tidak dibaca oleh kita sendiri di lain
waktu.
Menurut Rofi’uddin dan Darmiyati (1998/1999:80)
dikemukakan langkah-langkah pengajaran menulis di
kelas 1 dan 2 SD, yang secara garis besar dapat
dikemukakan sebagai berikut, 1). Pengenalan Huruf,
Pengenalan huruf dilakukan melalui langkah-langkah: (a)
menyajikan gambar, (b) menyebut dan menulis nama
yang terdapat dalam gambar, (c) menggunakan teknik
anaisis dan sintesis, dan (d) memperkenalkan bentukbentuk huruf. 2) Latihan, kegiatan yang dilakukan: (a)
memegang pensil dan sikap duduk, (b) gerakan tangan
dalam menulis: garis lurus, setengah lingkaran, lingkaran,
(c) mengeblat: menggunakan karbon, kertas tips,
menebalkan tulisan, (d) menghubungkan titik-titik untuk
membentuk huruf, dan (e) menatap huruf/kata
(koordinasi mata, ingatan, dan ujung jari). 3) Menyalin
tulisan, kegiatan yang dilakukan menyalin huruf,
menyalin kata, menyalin kalimat, dan menyalin bacaan
sederhana. 4) Menulis halus/indah, penekanan diarahkan
pada bentuk huruf, ukuran huruf, tebal tipisnya penulisan
huruf, serta kerapian tulisan. 5) Dikte/imlak, kegiatan
yang dilakukan dalam dikte meliputi: anak menyiapkan
alat tulis, guru mengucapkan kalimat, anak menulis
kalimat yang diucapkan guru, tulisan anak dikoreksi oleh
temannya, dan anak membetulkan tulisannya. 6)
Melengkapi kegiatan yang disarankan meliputi:
melengkapi dengan huruf, melengkapi dengan suku kata.
7) Menulis nama, kegiatan menulis nama difokuskan
pada penulisan nama benda atau gambar, nama orang,
nama binatang dan nama jalan. 8) Mengarang,
mengarang sederhana berdasarkan gambar seri, cerita
sederhana, atau pengalaman anak.
Di kelas I pelajaran bahasa Indonesia ditekankan pada
kegiatan menulis permulaan. Mulai dari pengenalan
huruf, mengeblat, menghubung-hubungkan tanda titiktitik yang membentuk tulisan, menyalin, menulis halus,
dikte, melengkapi tulisan, menulis nama-nama benda
yang terdapat pada gambar, dan mengarang. Salah satu
Kompetensi Dasar yang terdapat dalam Kurikulum 2013
kelas I SD adalah mengenal dan mengamati serta
menirukan teks diskriptif tentang anggota tubuh dan
panca indera, wujud dan sifat benda secara mandiri dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis. Sesuai dengan tujuan
pembelajaran bahasa Indonesia yaitu siswa dapat
menulis kalimat yang berhubungan dengan kebersihan
dengan benar (Kemendikbud, 2013: 22).
Untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut maka
peran guru dalam proses pembelajaran menululis sangat
diperlukan, terutama pada media yang digunakan.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu atau alat
bantu yang dapat digunakan oleh guru untuk
mempermudah dalam proses pembelajaran atau
menyalurkan pesan, merangsang perhatian, minat siswa
untuk belajar. Dengan media pembelajaran siswa mampu
mendapatkan pengetahuan, keterampilan, atau sikap serta
tercapai tujuan pembelajaran.
Menurut Hamalik (dalam, Arsyad, 2013:19),
penggunaan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat
yang baru. Selain itu, membangkitkan motivasi dan
rangangan kegiatan bealajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa.
Kemp dan Dayton (dalam, Arsyad, 2013:23)
mengemukakan bahwa media pembelajaran memenuhi
tiga fungsi utama apabila media itu digunakan
perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang
jumlahnya besar, yaitu sebagai berikut, 1) Memotivasi
minat atau tindakan, dalam hal ini media diharapkan
dapat menimbulkan minat dan rangsangan para siswa
untuk aktif bertindak.2) Menyajikan informasi, dalam hal
478
JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015
ini media diharapkan dapat menyajikan informasi yang
dibutuhkan siswa. 3) Memberikan instruksi, dalam hal ini
informasi yang terkandung dalam media harus
melibatkan siswa dalam hal berfikir ataupun aktivitas
nyata sehingga pembelajaran dapat berlangsung.
Selain fungsi media pembelajaran juga memiliki
beberapa manfaat. Menurut Daryanto (2012:5), manfaat
media adalah sebagai berikut: 1) Memperjelas pesan agar
tidak terlalu verbalitas. 2) Mengatasi keterbatasan ruang,
waktu, tenaga, dan daya indera. 3) Menimbulkan gairah
belajar, berinteraksi secara langsung antara peserta didik
dan sumber belajar. 4) Memungkinkan anak belajar
mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan vsesuai
dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan
kinestiknya. 5) Memberi rangsangan yang sama,
mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan presepsi
yang sama. 6) Proses pembelajaran mengandung lima
komponen komunikasi, yaitu guru (komunikator), bahan
pembelajaran, media pembelajaran, peserta didik
(komonikan), dan tujuan pembelajaran.
Sudjana dan Rivai (2010: 2) mengemukakan bahwa
manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa
terbagi atas empat, yaitu: 1) Pengajaran akan lebih
menarik perhatian siswa sehingga akan menumbuhkan
motivasi belajar. 2) Bahan pengajaran akan lebih jelas
maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para
siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan
pengajaran lebih baik.. 3) Metode pembelajaran akan
semakin bervariasi, sehingga menjadikan siswa tidak
bosan dan guru juga tidak kehabisan tenaga untuk
menjelaskan semua materi pembelajaran. 4) Siswa dapat
lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru guru, tetapi juga
aktifitas
lain
seperti
mengamati,
melakukan,
mendemonstrasikan, dan lain-lain
Menurut Sadiman, dkk (2010: 28) jenis media
pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Media grafis
yaitu termasuk media visual yang dipakai menyangkut
indra penglihatan, seperti gambar/foto, sketsa, diagram,
bagan/chart, grafik, kartun, poster, papan flannel, dan
papan bulletin. 2) Media audio yaitu media yang
berkaitan dengan indera pendengaran, seperti radio, alat
perekam pita magnetic, piringan hitam, dan labotarium
bahasa. 3) Media proyeksi diam yaitu media yang
menyajikan rangsangan-rangsangan visual, media harus
diproyeksikan dengan proyektor agar dpat dilihat oleh
sasaran, sepert film bingkai atau slide, film rangkai atau
film strip, media transparan atau overhead proyektor
(OHT), proyektor tak tembus pandang atau proyektor
opaque,
tachitoscope,
microprojectionitoscope,
microprojection dengan microfilm. 4) Media audio visual
yaitu media yang merangsang indera pendengaran dan
penglihatan, seperti film, film gelang, televisi, video. Dan
5) permaian dan simulasi.
Penelitian ini diujicobakan media video. Media video
adalah suatu media yang berisi gambar dan alunan suara
yang dapat menyajikan informasi, memaparkan konsepkonsep yang rumit. Selain itu dapat mengajarkan dalam
ranah perilaku atau psikomotor, keterampilan,
menyingkat
atau
memperpanjang
waktu
dan
mempengaruhi sikap.
Menurut Munadi (2013:127) karakteristik video
diantaranya mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.
Video dapat diulangi bila perlu untuk menambah
kejelasan. Pesan yang disampaikan cepat dan mudah
diingat. Mengembangkan pikiran dan pendapat para
siswa. Mengembangkan imajinasi peserta didik.
Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan
gambaran yang lebih realistik. Sangat kuat
mempengaruhi
emosi
seseorang.
Sangat
baik
menjelaskan suatu proses dan keterampilan. Semua
peserta didik dapat belajar dari video. Menumbuhkan
minat dan motivasi belajar.
Menurut Daryanto (2012:87), program video dapat
dimanfaatkan dalam program pembelajaran karena dapat
memberikan pengalaman yang tidak terduga kepada
siswa. Program video dapat dikombinaskan perubahan
dari waktu ke waktu. Kemampuan video dalam
memvisualisasikan materi terutama efektif untuk
membantu menyampaikan materi yang bersifat dinamis.
Keuntungan yang diperoleh dengan mengunkan
media video sebagai media pembelajaran menurut
Kustandi dan Sutjipto (2011:73) adalah video dapat
melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa
ketika mereka membaca, berdiskusi, praktik, dll. Video
merupakan pengganti alam sekitar, dan bahkan dapat
menunjukkan objek secara normal yang dapat dilihat.
Video dapat menggambarkan sesuatu proses secara tepat
dan dapat disaksikan secara berulang jika diperlukan.
Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi,
video menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya.
Video mengandung nilai-nilai positif, dapat mengundang
pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.
Video dapat menyajikan peristiwa kepada kelompok
besar atau kelompok kecil, kelompok yang heterogen
maupun perorangan. Dengan kemampuan dan teknik
pengambilan gambar frame demi frame, video yang
dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu
dapat ditampilkan dalam satu atau dua menit.
Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui
efektivitas penggunaan media video dalam pembelajaran
keterampilan menulis menulis kalimat siswa kelas I SDN
1 Balongpanggang Gresik dan untuk mengetahui hasil
penggunaan media video terhadap keterampilan menulis
kalimat siswa kelas I SDN 1 Balongpanggang Gresik.
479
JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015
video dan diberi test akhir (posttest) untuk mengukur
kemampuan siswa dalam keterampilan menulis kalimat
setelah diberi media video. Di bawah ini merupakan alur
pembelajaran yang dilaksanakan:
METODE
Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif lebih banyak dituntutut
menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari
hasilnya (Arikunto, 2010:27)
Rancangan penelitian ini adalah penelitian eksperimen
dengan jenis “Pre Experimental Design” atau “quasi
experiment” karena digunakan untuk melaksanakan
penelitian yang dilakukan pada satu kelompok saja tanpa
ada kelompok pembanding. Penelitian ini digunakan
untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang
dikenakan pada subjek penelitian.
Desain penelitian ini menggunakan “Pre-test and
Post-test Group”. Menurut Arikunto (2010: 124) secara
umum “Pre-test and Post-test Group” dirumuskan seperti
di bawah ini:
O1
X
Pertemuan pertama
Pembelajaran tanpa
menggunakan media video
Posttest
Bagan 1 Kerangka penelitian
Tahap Analisis,Tahap ini berlangsung ketika data
hasil pretest dan posttest sudah didapatkan. Data tersebut
akan direkap dan dianalisis dengan mengunakan teknik
analisis data yang tercantum dan akan disimpulkan
berdasarkan rumusan masalah.
Penelitian
ini
dilaksanakan
di
SDN
1
Balongpanggang Gresik. Adapun alasan pemilihan lokasi
penelitian di SD ini karena kepala sekolah bersedia
memberi izin dan guru-guru bersedia berkolaborasi
melaksanakan penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas I SDN 1 Balongpanggang Gresik yang terdiri dari
dua kelas, yaitu kelas I A berjumlah 20 siswa dan kelas I
B berjumlah 20 siswa. Sedangkan yang menjadi sampel
adalah siswa kelas I B. Pengambilan sampel pada
penelitian ini menggunakan teknik sampling bertujuan
(purposive sampling). Tujuannya yaitu mendapatkan
sampel yang murni yang belum pernah digunakan
sebagai peneliian sebelumnya, sehingga pengaruh dari
media video bisa terlihat hasilnya. Selain itu, SDN 1
Balongpanggang adalah satu-satunya sekolah di
kecamatan Balongpanggang yang mempunyai kelas
pararel.
Definisi operasional atau operasionalisasi variabel
merupakan definisi yang menggambarkan gejala yang
diamati, agar dapat diuji kebenarannya. Dalam penelitian
ini variabel yang akan diukur adalah variabel bebas
variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini adalah
media video. Video adalah suatu media yang berisi
gambar dan alunan suara yang dapat menyajikan
informasi, memaparkan konsep-konsep yang rumit,
mengajarkan
keterampila,
menyingkat
atau
memperpanjang waktu dan mempengaruhi sikap. Video
yang digunakan dalam penelitian yaitu beberapa kegiatan
yang berhubungan dengan kebersihan seperti orang
menyapu, orang mencuci tangan dan lainnya. Variabel
terikat, variabel terikat yang digunakan pada penelitian
O2
Gamabr 1 One Group Pretest and Posttest
Keterangan:
O1 : observasi hasil belajar siswa sebelum ada media
video atau pretest
X : pemberian treatment berupa media video
O2 : observasi hasil belajar siswa setelah diberi
treatment (posttest)
Prosedur penelitian ini direncanakan dua kali
pertemuan. Rancangan penelitian ini menempuh tiga
langkah yaitu Tahap Persiapan, Tahap Pelaksanaan dan
Tahap analisis. Berikut ini adalah prosedur penelitian
yang akan dilaksanakan:
Tahap Persiapan, pada tahap ini, dilakukan persiapan
dan perencanaan penelitian. Kegiatan pada tahap
persiapan penelitian yaitu: melakukan survei di sekolah
tempat penelitian, Menyusun proposal penelitian,
Menganalisis kalimat, Menyusun perangkat pembelajaran
dan instrumen
Dalam hal ini perangkat disusun terdiri dari RPP,
LKS, Kisi-kisi jawaban, Media Video dan Lembar
Penilaian yaitu Lembar soal (Pretest dan Posttest)
keterampilan menulis kalimat. Perangkat yang sudah
selesai diuji validasikan kepada dosen ahli untuk
diketahui kelayakannya dan instrumen divalidasikan
kepada siswa dari kelas lain dengan grade yang sama
untuk diketahui kelayakannya.
Tahap Pelaksanaan, Pada tahap ini pembelajaran
dilakukan dua pertemuan dengan materi yang sama tetapi
dengan pembelajaran yang berbeda. Pada pertemuan
pertama pemberian pembelajaran konvensiaonal dan
diberi test awal (pretest) untuk mengukur kemampuan
siswa dalam keterampilan menulis kalimat tanpa media
video. Pertemuan kedua pembelajaran dengan media
480
JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015
ini adalah keterampilan menulis kalimat sederhana.
Kalimat sederhana adalah kalimat yang dibentuk oleh
klausa sederhana dan frasa sederhana. Dalam penelitian
ini kalimat yang dimaksud hanya sebatas kalimat-kalimat
sederhana, yaitu berpola Subjek-Prediket-ObjekKeterangan (S-P-O-K), Subjek + Predikat + Objek +
Objek (S-P-O-O), Subjek-Prediket-Objek-Pelengkap (SP-O-Pel).
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah lembar observasi dan lembar tes. Instrumen
lembar observasi digunakan untuk mengetahui efektivitas
penggunaan media video dalam pembelajaran
keterampilan menulis menulis kalimat siswa kelas I SDN
1 Balongpanggang Gresik. Sedangkan instrumen lembar
tes digunakan untuk mengetahui hasil penggunaan media
video dalam pembelajaran keterampilan menulis kalimat
sederhana siswa kelas I B SDN Balongpanggang Gresik.
Tabel 1
Instrumen PengamatanPenggunaan Media Video
dalam Pembelajaran Menulis Kalimat
Keterlaksanaa
SKOR
N
ASPEK YANG
n
o
DIAMATI
4 3 2 1
Ya
Tdk
A. Kegiatan Awal
1.
Guru membuka
pembelajaran
2.
Guru memotivasi
siswa
3.
Guru
memberikan
apersepsi
4.
Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
yang akan dicapai
5.
Guru
menyampaikan
manfaat
yang
akan
diperoleh
setelah mengikuti
pembelajaran
B. Kegiatan Inti
6.
Guru
membimbing
siswa membaca
lirik
lagu
“Bangun Tidur”
pada
video
dengan pelafalan
dan intonasi yang
tepat
7.
Guru
membimbing
siswa
mengidentifikasi
kata-kata
yang
8.
9.
10
.
11
.
12
.
13
.
14
.
15
.
16
.
481
berhubungan
dengan
kebersihan pada
lirik
lagu
“Bangun Tidur”
Guru
menjelaskan cara
menulis kalimat
yang
berhubungan
dengan
kebersihan
berdasarkan
video
dengan
tepat
Guru
membimbing
siswa
menulis
kalimat
yang
berhubungan
dengan
kebersihan
berdasarkan
video
Guru
membimbing
siswa membaca
kalimat
yang
telah
dibuat
dengan pelafalan
dan intonasi yang
tepat
Guru
membimbing
siswa
untuk
berkelompok
Guru
membimbing
siswa
dalam
berdiskusi
membuat
dan
menulis kalimat
Guru
membimbing
siswa
mengomunikasik
an hasil diskusi
Guru
membimbing
siswa
menyimpulkan
hasil diskusi
Guru mengecek
pemahaman
dengan
memberikan
evaluasi
Guru
membimbing
siswa
JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015
17
.
18
.
C.
19
.
20
.
21
.
22
.
mengerjakan
lembar penilaian
dengan memutar
video
Guru
menjelaskan cara
menjaga
kebersihan
berdasarkan
video yang telah
dilihat
Guru
membimbing
siswa
mempraktikkan
cara
membersihkan
dan
merapikan
kelas
serta
mencuci tangan
Kegiatan Akhir
Guru
membimbing
siswa
menyimpulkan
materi
pembelajaran
Guru
memberikan
pelatihan lanjutan
(memberikan PR)
Guru
memberikan
penghargaan
Guru mengakhiri
pembelajaran
kata
berikut an dengan
ini:
kebersihan,
1. Mencuci
siswa dapat
2. Membua
menulis
ng
kalimat
3. Menggos yang
ok
berhubung
4. Menyapu an dengan
5. Merapika kebersihan.
n
Berdasarkan metode pemberian tes yang
digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
membuat kalimat yang berhubungan dengan kebersihan,
maka digunakan beberapa kriteria penilaian sebagai
berikut:
Tabel 3
Rubrik Penilan Menulis Kalimat
N
Aspek
Tingkat ketercapaian kinerja
o
yang
(skor)
dinilai
Baik
Cukup
Kurang
(3)
(2)
(1)
1. Ketepata Kalimat
Terdapat 1- Terdapat
n
ditulis
2 kata yang >2
kata
susunan
dengan
letak
yang letak
kalimat
susunan
penulisann penulisann
yang tepat. ya
tidak ya
tidak
sesuai
sesuai
dengan
dengan
aturan
aturan.
2. Kesesuai Semua kata Terdapat 1- Terdapat
an
dipilih
2 kata yang >2
kata
pilihan
dengan
dipilih
yang
kata
tepat sesuai tidak
dipilih
dengan
dengan
sesuai
tidak sesui
isi video video.
dengan
dengan
video.
video.
3. Ketepata Penulisan
Penulisan
Penulisan
n ejaan
kalimat
kalimat
kalimat
diawali
tidak
tidak
dengan
diawali
diawali
menggunak dengan
dengan
an
huruf menggunak menggunak
kapital dan an
huruf an
huruf
diakhiri
kapital
kapital dan
dengan
tetapi
tidak
tanda baca diakhiri
diakhiri
titik.
dengan
dengan
tanda baca tanda baca
titik atau titik.
sebaliknya.
4. Kerapian Semua
Terdapat 1- Terdapat
tulisan rapi 2
kata >2
kata
sesuai
yang
yang
dengan
ditulis
ditulis
garis bantu tidak
tidak
atau
sesuai
sesuai
kolom.
dengan
dengan
garis bantu garis bantu
atau
atau
kolom.
kolom.
Berdasarkan lembar observasi dan rubrik observasi di
atas, dalam penelitian ini rumus perhitungan adalah
sebagai berikut:
Rumus perhitungan:
1) Menghitung persentase keterlaksanaan aktivitas
=
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎
22
x 100 %
2) Menghitung nilai ketercapaian
=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
88
x 100
Tabel 2
Kisi-kisi Tes Keterampilan Menulis Kalimat
Variabel
Indikator
Soal
Keterangan
Keterampil Membuat
Buatlah
Setelah
an menulis kalimat
kalimat
melihat
kalimat
yang
sederhana
video yang
berhubung (minimal
4 menayangk
an dengan kata dalam satu an orang
kebersihan kalimat) yang melakukan
lingkunga berhunngungan berbagai
n.
dengan
kegiatan
kebersihan
yang
dengan kata- berhubung
482
JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015
Berdasarkan lembar tes dan rubrik penilaian
di atas, dalam penelitian ini, cara menghitung skor
nilai yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut:
Setiap nomor skor maksimal 12 dan minimal 4.
Rumus menghitung nilai
Nilai
=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
60
Sementara itu untuk uji relibilitas tes peneliti
menggunakan rumus Alpha Cronboch sebagai berikut:
r11 =
𝒌
𝒌−𝟏
(𝟏 −
∑𝒗𝒂𝒓𝒊𝒂𝒏 𝒗𝒂𝒍𝒊𝒅
𝒗𝒂𝒓𝒊𝒂𝒏 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
)
Keterangan:
r11
: reliabilitas instrumen
k
: banyaknya butir pertanyaan atau
banyaknya soal
varian valid : varian dari butir yang valid
varian total : varian dari total
(Arikunto, 2010: 239)
x 100.
Teknik prngumpulan data dalam penelitian ini adalah
teknik observasi dan teknik tes. Teknik observasi
digunakan untuk melihat secara langsung bagaimana
penggunaan media video dalam pembelajaran
keterampilan menulis kalimat yang berhubungan dengan
kebersihan siswa kelas I B SDN 1 Balongpanggang
Gresik. Teknik observasi ini membutuhkan minimal dua
observer sebagai pengamat. Sedangkan teknik tes yang
dikunakan adalah tes subjektif yang berupa uraian.
Teknik tes berupa tes awal (pretest) dan tes akhir
(posttest).
Teknik analisi data dalam penelitian ini pertama tama data diseleksi atas dasar
validitas dan
reliabilitasnya. Selanjutnya data yang diperoleh dihitung
dan dianalisis.
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan
pengujian validitas isi (content validity). Validitas isi
yaitu pengujian validitas yang dilakukan dengan
membandingkan antara isi instrumen dengan materi
pelajaran yang telah diajarkan dan konsultasi ahli. Dalam
kisi-kisi terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai
tolak ukur dan soal yang telah dijabarakn dari indikator.
Dengan kisi-kisi instrument itu maka pengujian validitas
dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis (Sugiyono,
2013:182).
Uji reliabilitas dalam penelitian ini untuk menguji
reliabilitas instrumen pengamatan peneliti memberikan
format penilaian reliabilitas beserta rubrik penilaiannya
kepada pengamat 1 dan pengamat 2 dan mengujicobakan
dengan instrumen yang sama dengan menggunakan
media video. Untuk menentukan toleransi perbedaan
hasil pengamatan, digunakan teknik pengetesan
reliabilitas pengamatan dengan rumus yang dikemukakan
oleh H. J. X. Fernandes (dalam Arikunto, 2010: 244)
sebagai berikut:
2S
KK =
N1 + N2
(Arikunto, 2010: 244)
Keterangan:
KK = koefisien kesepakatan
S = sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang
sama
N1 = jumlah kode yang dibuat oleh pengamat I
N2 = jumlah kode yang dibuat oleh pengamat II
 X
 X   n 


Rumus semua varian
=
n
Pedoman kriteria penafsiran r11 sebagai berikut:
Tabel 4 Interpretasi Reliabilitas
Besarnya Koefisien
Kriteria
2
2
0,800 – 1,000
Sangat tinggi
0,600 – 0,799
Tinggi
0,400 – 0,599
Cukup
0,200 – 0,399
Rendah
< 0,200
Sangat rendah
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan
metode statistik chi-square dalam menguji normalitas
data. Karena data yang diteliti adalah data nominal.
Berikut ini adalah rumus chi-square :
X2 = ∑
(𝑓𝑜− 𝑓𝑒)
𝑓𝑒
(Sumber : Winarsunu, 2009: 88)
Keterangan :
X2 = Nilai chi-square
fo = frekuensi yang diperoleh
fe = frekuensi yang diharapkan
Uji hipotesis dalam penelitian ini Sesuai dengan
desain yang digunakan, untuk mengetahui pengaruh
perlakuan dalam penelitian ini adalah 02 - 01 diasumsikan
merupakan efek dari treatment atau eksperimen. Rumus
yang digunakan untuk menghitung efektifitas treatment
adalah:
𝑴𝒅
t=
√
∑ 𝒙𝟐 𝒅
𝑵 (𝑵−𝟏)
(Sumber: Arikunto, 2010: 124)
Keterangan :
Md = Mean dari deviasi (d) antara post-test dan pree-test
Xd = Perbedaan deviasi dengan mean deviasi
N = Banyaknya subjek
df= atau db adalah N-1
483
JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015
Setelah
diperoleh
hasil
dari
penghitungan
menggunakan rumus tersebut, kemudian dikonsultasikan
dengan tabel nilai t. Perbedaan antara hasil nilai pretest
dan posttest dapat dikatakan signifikan jika thitung > ttabel.
KK =
2𝑆
𝑁1+𝑁2
2 𝑋 14
=
22+22
=
= 0,636
Angka hasil perhitungan tersebut menunjukkan
bahwa melalui reliabilitas diperoleh hasil koefisien
kesepakatan bernilai 0,636, artinya instrumen lembar
observasi yang digunakan dalam penelitian ini reliabel
untuk digunakan dalam penelitian selanjutnya.
Instrumen tes divalidasi menggunakan validasi isi
yaitu dengan membandingkan instrumen tes dengan
pelajaran yang telah diajarkan dan dengan konsultasi ke
ahli. Dalam membandingkan instrumen tes dengan
pelajaran yang telah diajarkan peneliti membandingkan
tes dengan kurikulum, tema, subtema, materi ajar dan
indikator. Berikut adalah hasil dari uji validitas:
Kelas
: I SD
Kurikulum
: Kurikulum 2013
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Tema
: Tema 6 Lingkungan Bersih, Sehat dan
Asri.
Subtema : Lingkungan Rumahku
Materi
: Menulis Kalimat
Indikator
Butir Soal
Ket.
4.1.1 Menulis Buatlah
kalimat Butir
soal
kalimat
dari sederhana (minimal menunjukkan
kata-kata yang 4 kata dalam satu kesesuaian
diidentifikasi
kalimat)
yang dengan
yang
berhunngungan
indikator
berhubungan
dengan kebersihan yang
telah
dengan
dengan
kata-kata ditetapkan,
kebersihan.
berikut ini:
yaitu
1. Mencuci
mengenai
2. Membuang
kebersihan.
3. Menggosok
4. Menyapu
5. Merapikan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap
instrumen penelitian yang berupa instrumen observasi,
intrumen tes, RPP dan media. Uji validitas menggunkan
uji validasi isi dan untuk uji reliabilitas menggunakan 2
pengamat dan dibantu dengan tabel kontegensi serta
menggunakan tabel rumus alpa cromboch. Berikut adalah
hasil uji validitas dan reliabilitas masing-masing
instrument:
Instrumen observasi divalidasi menggunakan validasi
isi yaitu dengan konsultasi ke ahli. Sebelum mendapat
kriteria layak digunakan, instrument pengamatan direvisi
berdasarkan saran dari ahli. Setelah direvisi dan
dikonsultasikan kembali ke ahli maka instrumen observsi
dinyatakan layak digunakan sebagai instrumen penelitian.
Setelah Instrumen observasi divalidasi maka
instrumen observasi direliabilitas apakah instrumen
observasi sudah reabel atau belum. Untuk menguji
reliabilitas instrumen observasi terhadap keterlaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan media video pada
materi memulis kalimat yang berhubungan dengan
kebersihan diamati oleh dua observer. Berdasarkan data
perolehan dalam uji reliabilitas penggunaan media video
yang dilakukan oleh pengamat 1 dan pengamat 2, maka
diperoleh hasil bahwa pengamat 1 dan pengamat 2
memberikan nilai yang berbeda pada setiap itemnya.
Maka digunakan tabel kontigensi untuk menyamakan
persepsi untuk memperoleh hasil pengamatan yang sama,
berikut adalah tabel kontingensi:
Tabel 5
Tabel Kontigensi Pengamatan
Pengamat II
Jml
Pengamat Skor 1 2
3
4
I
1
2
3
5, 7,
6, 13, 19,
7
15, 20,
4
2, 8,
1, 3, 4,
15
10, 11, 9,12, 16,
14,
17, 18,
21, 22
Jml
9
13
22
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
instrumen penelitian yang berupa tes terbukti valid.
Untuk mendapat kriteria layak digunakan, instrument
tes direvisi berdasarkan saran dari dosen. Setelah direvisi
dan dikonsultasikan kembali ke ahli maka instrumen tes
dinyatakan layak digunakan sebagai instrumen tes dalam
penelitian.
Setelah Instrumen tes divalidasi maka instrument tes
direliabilitas apakah instrument tes sudah reabel atau
belum. Berikut ini adalah perhitungan reliabilitas
instrumen tes:
Rumus Alpha Cronboch sebagai berikut:
Kemudian data di atas dimasukkan kedalam rumus
yang dikemukakan oleh H.J.X Fernandes, sehingga
membentuk perhitungan sebagai berikut:
r11 =
484
𝒌
𝒌−𝟏
(𝟏 −
∑𝒗𝒂𝒓𝒊𝒂𝒏 𝒗𝒂𝒍𝒊𝒅
𝒗𝒂𝒓𝒊𝒂𝒏 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
)
JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015
=
𝟓
𝟓−𝟏
(𝟏 −
𝟏𝟐,𝟒𝟓𝟐𝟓
pembelajaran terlihat pada saat guru memberikan
kegiatan pembelajaran dengan media video pada
pertemuan kedua. Dalam melaksanakan pembelajaran
siswa diajak mengamati dan mendengarkan video,
membaca tulisan yang ada dalam video, tanya jawab
tentang video yang dilihat, siswa diminta menirukan apa
yang dilihat dan didengar dalam video, serta siswa
daiajak untuk menuliskan kalimat berdasrkan video yang
telah dilihat.
Hasil penggunaan media video terhadap keterampilan
menulis kalimat dapat diketahui dari hasil uji validasi
media dan hasil belajar siswa dengan menghubungkan
teori-teori yang mendasari.
Uji Validasi media video yaitu menguji unsur-unsur
dalam video, baik unsur bentuk maupun unsur isi. Unsur
bentuk meliuti media yang digunakan memiliki nilai
kepraktisan, tampilan media yaitu pemilihan video,
pemilihan warna, kejelasan suara, serta bahasa yang
digunakan dalam video sesuai dengan tingkat
kemampuan kelas I SD. Sedangkan unsur isi meliputi
video sesuai dengan sub tema lingkungan keluargaku
yang berhubungan dengan kebersihan, vidio sesuai
dengan indikator yang telah dirumuskan, perintah dalam
video jelas dan mudah dimengerti.
Menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan
atau gagasan, ide dalam bentuk tulisan kepada orang lain
atau pembaca. Di kelas I pelajaran bahasa Indonesia
ditekankan pada kegiatan menulis permulaan. Mulai dari
pengenalan huruf, mengeblat, menghubung-hubungkan
tanda titik-titik yang membentuk tulisan, menyalin,
menulis halus, dikte, melengkapi tulisan, menulis namanama benda yang terdapat pada gambar, dan mengarang.
Salah satu tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia
Kurikulum 2013 semester 2 adalah menulis kalimat. Pada
penelitian ini peneliti menguji cobakan media video pada
pembelajaran menulis kalimat yang berkaitan dengan
kebersihan.
Media video mempunyai kelebihan diantaranya Video
dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari
siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, praktik, dll.
Video merupakan pengganti alam sekitar, dan bahkan
dapat menunjukkan objek secara normal yang dapat
dilihat. Video dapat menggambarkan sesuatu proses
secara tepat dan dapat disaksikan secara berulang jika
diperlukan. Disamping mendorong dan meningkatkan
motivasi, video menanamkan sikap dan segi-segi afektif
lainnya. Video mengandung nilai-nilai positif, dapat
mengundang pemikiran dan pembahasan dalam
kelompok siswa. Video dapat menyajikan peristiwa
kepada kelompok besar atau kelompok kecil, kelompok
yang heterogen maupun perorangan. Dengan kemampuan
dan teknik pengambilan gambar frame demi frame, video
yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu
)
𝟑𝟎,𝟓𝟐𝟕𝟓
= (1,25) (0,59209)
= 0,74011
Berdasarkan hasil perhitungan realibilitas diperoleh
hasil 0,74011= 0,74. Berdasarkan tebel Interpretasi
reliabilitas nilai 0,74 tersebut termasuk dalam interval
0,600 – 0,799 yang berarti memiliki tingkat realibilitas
tinggi.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) divalidasi
menggunakan validasi isi yaitu dengan konsultasi ke ahli.
Sebelum mendapat kriteria layak digunakan, RPP direvisi
berdasarkan saran dari ahli. Setelah direvisi dan
dikonsultasikan kembali ke ahli maka RPP dinyatakan
layak digunakan dalam penelitian.
Media pembelajaran divalidasi menggunakan validasi
isi yaitu dengan konsultasi ke ahli. Sebelum mendapat
kriteria layak digunakan, media pembelajaran direvisi
berdasarkan saran dari ahli. Setelah direvisi dan
dikonsultasikan kembali ke ahli maka media video
dinyatakan layak digunakan.
Efektivitas Penggunaan Media Video dalam
Pembelajaran Menulis Kalimat Siswa Kelas I SDN 1
Balongpanggang Gresik. Efektivitas penggunan media
video dalam pembelajaran menulis kalimat dapat
diketahui dari hasil pengamatan keterlaksanaan kegiatan
pembelajaran.
Berdasarkan hasil dari dua pengamat diketahui
persentase
keterlaksaan
kegiatan
guru
dalam
melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia terpadu
pada pertemuan pertama tanpa media adalah 68,18%
sedangkan pada pertemuan kedua dengan media video
adalah 100%. Terlihat jelas pada pertemuan kedua
kegiatan pembelajaran dapat terlaksana 100%.
Sementara itu skor nilai yang diperoleh pada
pertemuan pertama tanpa media video adalah 73,86
sedangkan skor nilai pada pertemuan kedua dengan
media video adalah 90. Tingginya nilai yang diperoleh
dari hasil pengamatan pada pertemuan kedua dan adanya
peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan
pembelajaran dapat membuktikan bahwa pembelajaran
Bahasa Indonesia yaitu keterampilan menulis kalimat
dengan menggunakan media video telah berhasil dengan
baik.
Berhasilnya kegiatan pembelajaran terlihat pada saat
guru memberikan kegiatan pembelajaran dengan media
video pada pertemuan kedua. Dalam melaksanakan
pembelajaran siswa diajak mengamati dan mendengarkan
video, membaca tulisan yang ada dalam video, tanya
jawab tentang video yang dilihat, siswa diminta
menirukan apa yang dilihat dan didengar dalam video,
serta siswa daiajak untuk menuliskan kalimat berdasrkan
video yang telah dilihat. Berhasilnya kegiatan
485
JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015
minggu dapat ditampilkan dalam satu atau dua menit.
Penelitian eksperimen ini dilaksanakan di SDN 1
Balongpanggang Gresik. Pembelajaran dilaksanakan di
satu kelas yaitu kelas I B. Pembelajaran dilaksanakan
selama dua kali pertemuan. Pada pertemuan pertama
pembelajaran tanpa media video dan di akhir
pembelajaran diberi tes (pretest). Sedangkan pada
pertemuan kedua pembelajaran menggunakan media
video dan di akhir pembelajaran diberi tes (posttest).
Tabel 5
Rekapitulasi Hasil Pre-Test Dan Post-Test
Siswa Kelas I SDN Balongpanggang Gresik
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Nama Siswa
FAN
AEL
RRA
FLA
IZA
BAH
GLN
HIS
PTI
HQI
NVN
RHM
AL
NS
S
AD
MTR
EL
R
VLT
Jumlah
Rata-rata
Pre-Test
Post-Test
82
68
72
82
73
70
72
73
57
73
70
78
62
82
70
73
75
73
70
70
98
82
73
95
93
90
92
95
70
77
78
88
85
98
83
80
88
97
77
97
1447
72,35
Diagram 1
Peningkatan Hasil Belajar Siswa dari Pretest Ke Posttets
.
Data hasil pretest dan posttest selanjutanya
dioalah, berdasarkan data yang dioalah dapat dilihat
perbedaan rata-rata yang terjadi antara hasil pretest dan
posttest siswa. Pada hasil rata-rata nilai pretest adalah
72,3 < dari pada nilai KKM bahasa Indonesia yaitu 75
arrtinya hasil pre-tes siswa dinyatakan tidak tuntas
sedangkan hasil rata-rata nilai posttest adalah 86,75 >
dari pada nilai KKM bahasa Indonesia yaitu 75 artinya
hasil post-test siswa dinyatakan tuntas. Jika digambarkan
dalam bentuk grafik, maka hasilnya sebagai berikut:
90
85
80
72,3
75
86,75
70
65
1734
86,7
Pretest
posttest
Diagram 2
Rata-rata Pretest dan Posttest Kemampuan Siswa
Menulis Kalimat
Tabel 5 di atas menunjukkan kemampuan siswa
dalam menulis kalimat sederhana terdapat perubahan
skor pada pretest dan posttest. Semua siswa mengalami
peningakatan pada nilai dari pretest ke posttest. Hal ini
terlihat jelas pada diagram 1 berikut ini:
Berdasrkan hasil analisis data tes diketahui t hitung =
8,214 dengan taraf signifikan keterangan ttabel (5% = 2,
093) dan ttabel (1% = 2, 861). Hal ini menunjukkan bahwa t
hitung lebih besar daripada ttabel baik pada taraf signifikan
5% atau taraf signifikan 1%. Berdasrkan hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa penggunaan media video efektif
dalam pembelajaran keterampilan menulis kalimat siswa
kelas I SDN 1 Balongpanggang Gresik..
486
JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015
Komaidi, didik. 2011. Panduan Lengkap Menulis Kreatif
Teori dan Praktek. Yogyakarta: Sabda Media.
PENUTUP
Simpulan
Kustandi, Cecep dan Bambang Sutjipto. 2011. Media
Pembelajaran. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Hasil penelitian yang dilakukan selama dua kali
pertemuan menunjukkan bahwa penggunaan media video
sangat efektif terhadap keterampilan menulis kalimat
siswa kelas I SDN 1 Balongpanggang Gresik.
Keefektivan media video dibuktikan berdasarkan hasil
dari dua pengamat diketahui persentase keterlaksaan
kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran bahasa
Indonesia terpadu pada pertemuan pertama tanpa media
adalah 68,18% sedangkan pada pertemuan kedua dengan
media video adalah 100%. Sementara itu skor nilai yang
diperoleh pada pertemuan pertama tanpa media video
adalah 73,86 sedangkan skor nilai pada pertemuan kedua
dengan media video adalah 90. Tingginya nilai yang
diperoleh dari hasil pengamatan pada pertemuan kedua
adanya
peningkatan
kemampuan
guru
dalam
melaksanakan pembelajaran dapat membuktikan bahwa
pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu keterampilan
menulis kalimat dengan menggunakan media video telah
berhasil dengan baik.
Hasil penggunaan media video efektif
dalam pembelajaran keterampilan menulis kalimat
siswa kelas I SDN 1 Balongpanggang Gresik. Hal ini
berdasarkan pada perhitungan yang diperoleh yaitu t
hitung 9,214 lebih besar dari t tabel baik pada 5% =
2,093 maupun 1% = 2,861.
Mulyati, Yeti. 2005. Modul MMP. Universitas
Pendidikan Indonesia. Diunduh pada tanggal 28
Januari
2015
jam
21:07:14
di:
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS
._DAN_SASTRA_INDONESIA/196008091986012YETI_MULYATI/Modul_MMP.pdf.
Rofi’udin, Ahmad dan Darmiyati Zuhdi. 1999.
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas
Tinggi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Sadiman, Arief, dkk. 2010. Media Pendidikan. Jakarta:
Rajawali Pers.
Sugiyono. 2013. Metode
Pendekatan Kuantitatif,
Bandung: ALVABETA.
Penelitian Pendidikan
Kualitatif, dan R&D.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2010. Media
Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Suparno dan Mohamad Yunus. 2008. Keterampilan
Dasar Menulis. Jakarta: Penerbit Universitas
Terbuka.
Tarigan, Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa. Bandung: Percetakan
Angkasa.
Wijayanti, Sri Hapsari, dkk. 2013. Bahasa Indonesia
Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan,
maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
Penggunaan media video dalam pembelajaran
menulis khususnya menulis kalimat bagi siswa kelas I SD
harus mempertimbangkan unsur-unsur dalam video, baik
unsur isi maupun unsur bentuk.
Penggunaa media video dalam menulis kalimat
jelas harus didesain dengan menyesuaikan tujuan yang
akan dicapai dalam pembelajaran.
Dalam tahap lanjut penggunaan video yang
digunakan
dalam
pembelajaran
dengan
aspek
kebahasaan, keterbacaan, melalui gambar bergerak
sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap
menulis kalimat.
Winarsunu, Tulus. 2010. Statistik dalam Penelitian
Psikologi dan Pendidikan. Malang: UMM Press.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunta, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. Bandung: PT.
sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara.
487
Download