HUKUM ISLAM Mohammad Farid Fad PENGERTIAN DASAR Secara umum, hukum dpt didefinisikan sbg peraturan yg dibuat oleh penguasa atau adat yg berlaku bagi semua org di suatu masyarakat, undang-undang, utk mengatur pergaulan hidup manusia, patokan atau kaidah mengenai suatu peristiwa, keputusan yg ditetapkan oleh hakim. Yg disebut penguasa dlm kaitan hukum adalah Tuhan, utusanNya (Nabi dan Rasul), para penguasa yg berwujud manusia seperti sultan, khalifah, dan raja dlm negara yg sistem pemerintahannya monarchi. Hukum Islam juga dpt didefinisikan sbg aturan, patokan, kaidah undang-undang yg berasal dr Islam utk kehidupan manusia scr menyeluruh. Hukum ini hanya berlaku di dlm Islam, meskipun hukum Islam ini memuat sikap dan ketentuan hukum ttg sesuatu di luar Islam. Contohnya; wajid melindungi keselamatan kafir dzimmi (non muslim) yg tdk memusuhi Islam berada di wilayah kekuasaan Islam (dar al-Islam). Dalam literatur Islam, ada dua macam dasar hukum Islam; A. Syari’ah Syari’ah arti dasarnya ialah menuju air. Air adalah simbol kehidupan, artinya setiap manusia memerlukan syari’ah utk melangsungkan kehidupannya. Syari’ah melarang perbuatan zina yg dimaksudkan utk menjaga kelangsungan hidup. Jika zina tdk dilarang, maka wabah virus AIDS akan mewabah scr universal, dlm tempo yg singkat tentu manusia tdk bisa melakukan regenerasi biologis. PENGERTIAN DASAR Syari’ah juga diartikan peraturan dr Allah dan rasul utk mengatur hubungan antar manusia dngn Allah, manusia dngn manusia lain, antara manusia dngn alam semesta. Contoh hubungan manusia dngn Tuhan adalah shalat, doa, dzikir. Contoh syariah mengenai hubungan antar sesama manusia adalah silaturrahim dan tolong-menolong dlm kebaikan dan ketakwaan. Contoh hubungan manusia dngn alam adalah larangan berbuat kerusakan di muka bumi. Syariah merupakan aturan yg mutlak benar tdk bisa dan tdk boleh dirubah, dan diterima manusia atas dasar iman utk dilaksanakan. B. Fiqih. Kata fiqih berasal dari kata faqaha yg berarti paham atau mengerti. Kumpulan pemahaman sistematis thd peraturan-peraturan Allah disebut Ilmu Fiqih. Pada abad I-II H, syariah identik dngn fiqih, identik pula dngn ad-din, yaitu agama itu sendiri. Sebagaimana firman Allah; َ َو َما َكانَ ْال ُمؤْ ِمنُونَ ِل َي ْن ِف ُروا َكافَّةً فَلَ ْوال نَفَ َر ِم ْن ُك ِِّل ِف ْرقَ ٍة ِم ْن ُه ْم ين َو ِليُ ْنذ ُِروا قَ ْو َم ُه ْم ِإذَا ِ ِّطا ِئفَةٌ ِل َيتَفَقَّ ُهوا ِفي ال ِد – ََر َجعُوا ِإلَ ْي ِه ْم لَ َعلَّ ُه ْم َي ْحذَ ُرون Tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali agar mereka dapat menjaga dirinya (At-Taubah ; 122) PENGERTIAN DASAR Potongan ayat liyataffaqu fid din inilah yg menunjukkan fiqih identik dngn agama. Atas dasar perkembangan ilmu, pada akhir abad II H dan seterusnya, ilmu fikih merupakan salah satu bagian dr syari’ah, sejajar dngn ilmu-ilmu lain, seperti ilmu hadist, tafirs, dan akhlaq. Ilmu fikih mengkhususkan pada aturan perilaku manusia yg dipandang dr salah satu lima aturan hukum (ahkam al-khamsah) yaitu wajib, sunnah, mubah, haram, dan makruh. Seseorang sekuat mungkin jangan berada dlm bilik haram dan makruh artinya jgn berbuat sesuatu yg hukumnya haram atau makruh. Karenanya akan merugi besar kalau seseorg terlalu lama berada di ranah haram karena akibatnya adalah dosa yg berujung pd adzab atau siksaan; siksa dunia, kubur, dan akhirat. Sementara itu, NKRI adalah Negara Pancasila, dlm arti bukan negara agama maupun negara sekuler, disamping berjiwa bhinneka tunggal ika. Dlm negara ini memerlukan berbagai macam hukum perundangan, yaitu hukum Islam, hukum positif, dan hukum adat. Syariah dimasukkan dlm hukum Islam. Tetapi di sisi lain, terapan istilah syariah dipadankan dngn istilah Islamic law dngn menggunakan istilah asing Islamic jurisprudence. Sekurang-kurangnya ada empat macam ciri hukum Islam, yaitu; CIRI HUKUM ISLAM 1. Hukum Islam merupakan bagian dan sumber ajaran Islam 2. Hukum Islam berkaitan dngn bagian lain dlm Islam, yaitu akidah dan akhlaq 3. Hukum Islam memiliki istilah kuncu yaitu syariah dan fikih. 4. Hukum Islam terdiri atas dua bagian besar yaitu ibadah dan muamalah. Ibadah merupakan hukungan antara manusia dngn Allah. Aturan itu berasal dr allah dan rasul-Nya, maka bersifat tetap. Manusia tinggal melaksanakannya (taken for granted). Muamalah merupakan aturan hubungan antara manusia dngn manusia lain, dan antara manusia dngn alam semesta. Secara prinsip, muamalah diserhkan kpd manusia-nya. Struktur Sumber Hukum Islam Tata urutan hukum Islam sbb; 1. Al-Qur’an 2. Sunnah 3. Hasil Ijtihad; qiyas, ijma’, dan maslahah mursalah 4. Pelaksanaan dlm praktik, yaitu dlm bentuk putusan hukum atas perbuatan manusia 5. macam-macam perbuatan hati mencakup perbuatan ; hati, pikiran, perasaan. Misalnya berprasangka buruk, dugaan (dzan), macam perbuatan anggota badan seperti kaki, tangan, dll. RUANG LINGKUP HUKUM ISLAM 6. mendahulukan yg wajib drpd yg hak atau yg halal. Dalam waktu yg bersamaan, A harus melaksanakan solat Jum’at atau menuruti istrinya makan siang di restoran kesukaannya. Dalam persoalan ini, A harus melaksanakan Jum’atan lebih dulu baru mengajak istrinya makan siang bersama. Ruang lingkup hukum Islam amat luas cakupannya. Secara umum, Hukum Islam dibedakan menjadi; 1. Hukum Perdata meliputi; A. mengatur masalah munakahat (perkawinan yg secara garis besar mengenai nikah, thalaq, dan rujuk) B. mengenai masalah mawarits (waris-mewarisi) C. mengatur masalah mu’amalah yatiu tentang kebendaan, hak atas benda, dan tata hubungan antara manusia dngn manusia dan alam semesta. 2. Hukum Pidana, meliputi; A. Jinayat, yaitu perbuatan yg diancam dngn hukuman atau pidana B. al-ahkam al-sulthaniyah, yaitu aturan ttg kenegaraan C. Siyar, mengatur urusan perang dan damai, tata hubungan dngn pemeluk dan negara lain TUJUAN HUKUM ISLAM D. Mukhashamaat, mengatur ttg peradilan, kehakiman, hukum acara. Tujuan Hukum Islam Tujuan diberlakukannya hukum Islam adalah mengatur kehidupan manusia agar hidup tenang, tenteram, dan bebas dr ancaman org lain. Menurut Syatibi hukum Islam mencakup lima hal; 1. memelihara agama. Kaum muslimin diwajibkan shalat beserta hikmah yg terkandung di dalamnya. Kata Rasul orang yg tdk shalat adalah pengahncur agamanya; ash shalatu imaduddin. - ( َص ِلِّين َ س َل َك ُك ْم ِفي َ َما َ ) َقالُوا َل ْم نَكُ ِمنَ ْال ُم٤٢( س َق َر 42. "Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?" 43. Mereka menjawab, "Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan shalat, (al- Muddatsir ; 42-43) 2. memelihara jiwa. Ditegakkannya hukum pidana, seperti jinayat, harapannya adalah tdk ada lagi korban kekerasan, apalagi pembunuhan. 3. memelihara akal. Dilarangnya meminum minuman keras adalah untuk melindungi syaraf otak dan akal agar tetap sehat. 4. memelihara keturunan. Ditegakkannya keharaman zina antara lain agar keturunannya terhormat dan bermartabat. TUJUAN HUKUM ISLAM 5. memelihara harta. Ditegakkannya hukum waris umpamanya hak-hak kepemilikan terhadap suatu benda dilindungi hukum, sehingga orang lain tdk seenaknya atau tdk boleh merampas dari pemiliknya yg sah. F. Sumber Hukum Islam Adapun sumber hukum Islam ada tiga macam, yaitu al-Qur’an, as-sunnah, dan Ijtihad. Pernyataan ini didasarkan sebuah hadist dialog Rasulullah dngn Muadz bin Jabal sbb; Rasulullah : bagaimanakah kamu akan memutuskan thd suatu perkara yg datang kepadamu? Muadz ; saya akan memutuskannya dngn Kitabullah Rasulullah : kalau engkau tdk mendapatinya dlm kitabullah? Muadz : saya akan memutuskannya berdasar sunnah Rasul Rasulullah ; kalu dlm sunnah Rasul tdk ada? Muadz ; akan berdasarkan pada pendapatku dan saya tdk akan lengah Rasulullah ; Alhamdulillah, Allah telah memberi taufiq-Nya sesuai dngn apa yg diridha’I oleh-Nya dan Rasul-Nya. Dengan demikian menjadi jelas, bahwa sumber hukum Islam yg dipakai harus berurutan. AL-QUR’AN SBG SUMBER HUKUM 1. al-Quran adalah kalamullah yg diturunkan kpd Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril utk pedoman hidup manusia secara utuh, termasuk di dalamnya mengenai hukum. 2. azas-azas hukum Islam yg tercantum dalam al-Qur’an adalah sbb; A. meniadakan yg berat, demikian firman Allah yg menunjukkan pernyataan ini; َّ َو َجا ِهدُوا ِفي – يم ْ اَّللِ َح َّق ِج َها ِد ِه ُه َو َ اجتَ َبا ُك ْم َو َما َج َع َل ِ ع َل ْي ُك ْم ِفي ال ِد َ ِّين ِم ْن َح َرجٍ ِملَّةَ أَ ِبي ُك ْم ِإ ْب َرا ِه 78. Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu, dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama. (Ikutilah) agama nenek moyangmu Ibrahim (al-Hajj ayat 78). B. menyedikitkan beban. Ayat berikut dipahami bahwa Allah tdk memperbanyak beban kpd manusia kecuali sekedar apa yg ia mampu; ْ َسب ْ َسب َّ ف –ت ً اَّللُ نَ ْف ُ ِّال يُ َك ِل َ ت َو َ َعلَ ْي َها َما ا ْكت َ سا ِإال ُو ْس َع َها لَ َها َما َك Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala (dari kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat siksa (dari kejahatan) yang diperbuatnya – (al-Baqarah ayat 286) C. berangsur-angsur dalam memberikan hukum sesuai dngn kebutuhan yg sedang dihadapi oleh umat. Contohnya, ayat yg pertama turun ialah perintah membaca. AL-QUR’AN SBG SUMBER HUKUM Ayat-ayat selanjutnya selama 13 tahun berkisar penegakan tauhid, dan ini umumnya disebut ayat Makkiyah. Mulai tahun ke 14, masa turunnya al-Qur’an membicarakan hukum-hukum kemasyarakatan secara komprehensif, yaitu tentang perang, hutangpiutang, perkawinan, pidanan, perdata, kenegaraan dan ini umumnya disebut ayat Madaniyah. 3. kandungan hukum dalam al-Qur’an . Secraa garis besar, kandungan hukum yg terdapat di dalam al-Qur’an ada dua macam, yaitu; A. Hukum Ibadah, thaharah, shalat, puasa, haji, zakat, sumpah, mengurus jenazah, aqiqah, doa, dzikir, dan nazar. B. hukum-hukum mu’amalah, seperti hukuman, jinayat, perdata, pidana, hukum acara, perundang-undangan, perekonomian, dan kenegaraan. H. as-Sunnah sbg Sumber Hukum Poin-poin yg prelu dijelaskan as-Sunnah sbg sumber hukum antara lain adalah sbb; 1. As-Sunnah dapat disamakan dngn Hadist, ialah segala sesuatu yg disandarkan kpd Nabi Muhammad baik berupa perkataan (aqwaliyah), perbuatan (af’aliyah), maupun ketetapannya (taqririyah). Contoh perkataan adalah shummu tashihhu (berpuasalah kamu sekalian niscaya kamu sehat). AS-SUNNAH SBG SUMBER HUKUM Contoh perbuatan adalah cara Nabi shalat, makan, minum, dll. Contoh ketetapan Nabi ialah ketika Khalid Bin Walid merayakan kemenangan dlm perang Mut’ah, ia memasak daging biawak, Rasul diberi daging tsb, beliau menolak, tetapi tdk melarang Khalid dan pasukannya memakannya. Jdi yg dimaksud taqrir ialah perkataan atau perbuatan sahabat di depan Nabi atau diketahui Nabi dan beliau tdk melarangnya. 2. Menurut ulama fiqh as-sunnah sbg sumber hukum hanya yg berkaitan dngn hukum saja. Karena itulah cara Nabi minum, tidur, batuk, berobat dri sakit tdk mengandung konsekuensi hukum dan bersifat manusiawi. Akan tetapi menurut ahli hadist, Rasul adalah sumber suri tauladan. Yg tdk perlu dicontoh ialah aradh basyariyah (sesuatu yg secara alami menimpa manusia) seperti batuk, bentuk rambut, postur tubuh, dll. 3. Acuan bahwa as-Sunnah sbg acuan hukum adalah ع ْنهُ – َفا ْنت َ ُهوا ُ الر َّ َو َما آتَا ُك ُم َ سو ُل َف ُخذُوهُ َو َما نَ َها ُك ْم Apa yang diberikan Rasul kepadamu[25], maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah (al-Hasyr ayat 7) 4. hadist yg boleh dijadikan sbg sumber hukum hanya yang shahih dan hasan saja. Dengan demikian hadist dha’if (lemah) dan hadist maudhu’ (palsu) tdk boleh digunakan sbg sumber hukum. AS-SUNNAH SBG SUMBER HUKUM 5. fungsi hadist disamping memperjelas apa yg terdapat di dalam al-qur’an juga menghasilkan hukum yg mandiri, contoh cara menghilangkan najis mughaladhah, yaitu apa saja yg terkena anjing. Dalam hal ini al-Qur’an tdk mengaturnya. Adapun contoh dlm memperjelas al-Qur’an ialah soal shalat dan zakat. I. Ijtihad sbg sumber hukum Ijtihad adalah usaha yg sungguh-sungguh dngn kekuatan akal dr seorang ulama atau sekelompok ulama utk menemukan sesuatu hukum atas sesuatu. Ijtihad hanya terjadi pd bidang mu’amalah, ibadah ghair mahdhah, dan tdk ditentukan scr eksplisit dlm al-Quran dan hadist. Ulama yg melakukan ijtihad disebut mujtahid. Diantara mujtahid yg terkenal dan memiliki otoritas di kalangan umat Islam ialah Imam Abu Hanifah (699-767M), Imam Malik (714-798 M), Imam Syafi’I (767-854 M), Imam Ahmad Ibn Hambal (780-855 M). Adapun hasil keputusan hukum yg berasal dr ijtihad antara lain ijma’, qiyas, istihsan, dan maslahat mursalah. A. Ijma’ Adalah kesepakatan para ulama’ mujtahid ttg hukum sesuatu peristiwa atau hal yg belum ditetapkan hukumnya dalam al-Qur’an dan Sunnah. HUKUM ISLAM Contohnya ialah keputusan MUI (terdiri atas sejumlah personil yg tergabung dlm komisi fatwa) tentang keharaman ajinomoto, kehalalan obat-obatan, dll. Ulama Nahdlatul Ulama ttg Bahtsul Masail yg menetapkan kebolehan Pancasila sbg satusatunya asas dlm NKRI UlamaTarjih Muhammadiyah menetapkan haramnya merokok B. qiyas adalah menetapkan sesuatu hukum atas sesuatu yg tdk disebutkan dalam alQur’an dan hadist dngn cara membandingkan dngn sesuatu yg lain yg telah ditetapkan oleh al-Qur’an dan Sunnah karena ada kesamaan illat. Qiyas merupakan istinbath hukum produk Imam Syafi’i. Misalnya; dalam teks disebutkan kekharaman Khamr. Di luar teks ada minuman vodka. Ketetapan hukum minuman vodka adalah haram karena disamakan dngn khamr dlm hal memabukkan. C. Istihsan adalah meninggalkan hukum sesuatu yg telah ditetapkan berdasarkan syara’ karena ada dalil lain yg mengharuskan untuk meninggalkannya. Contohnya adalah perintah melakukan shalat jum’at berlaku scr umum bagi setiap org Islam (al-Jum’ah ayat 9). Kemdian ada hadist yg mengecualikan yaitu wanita, anak-anak dan manula yg telah tdk mampu berjalan. Mereka bisa salat dhuhur 4 rakaat. HUKUM ISLAM D. maslahah mursalah adalah menetapkan sesuatu hukum yg tdk disebutkan baik dlm al-Quran maupun Hadist krn secara umum dipandang baik, pantas atau memiliki nilai kemaslahatan scr umum. Contohnya adalah pakaian yg digunakan shalat terkena darah seekor nyamuk, darahnya karena sedikit maka dimaafkan. J.Tujuan Hukum Islam Bagi Kehidupan Bermasyarakat 1. Ketertiban umum. Pentingnya hukum ialah mengatur ketentraman masyarakat. 2. Melindungi orang yg teraniaya. Andai tdk ada hukum maka yg kuat akan menindas yg lemah. 3. Mencapai ketentraman dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Beribadah akan menimbulkan ketenangan dan akan merasakan kenikmatan dlm kehidupan dunia guna kebahagiaan akhirat kelak. 4. Setiap muslim harus menaati dan melaksanakan hukum Islam sebaik-baiknya demi kebahagiaan mereka sendiri.