BAB VII Korespondensi Dalam Perdagangan Internasional BAB VII KORESPONDENSI DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan Korespondensi dalam Perdagangan Internasional, Mahasiswa akan dapat menjelaskan pentingnya korespondensi dalam perdagangan internasional, serta mengetahui hal-hal apa saja yang harus ada dalam suatu kontrak dengan benar. 7.1. Komunikasi Bisnis Ekspor Impor Pembicaraan bisnis antara eksportir dan importir yang pada umumnya berasal dari dua negara yang berbeda, tentunya memerlukan penggunaan bahasa yang sama-sama di mengerti keduanya. Bahasa yang paling sering dipakai dalam perdagangan internasional adalah bahasa Inggris, meskipun tidak tertutup kemungkinan pembicaraan bisnis berlangsung dalam bahasa Jerman, Perancis dan Spanyol (terutama untuk wilayah Amerika Latin). a. Cara Korespondensi Transaksi perdagangan ekspor impor pada umumnya dilakukan melalui 2 cara, yaitu: 1) Melalui korespondensi atau surat menyurat 2) Melalui negosiasi tatap muka (face to face negotiation) Cara apapun yang dipilih, korespondensi tetap dibutuhkan karena tanpa korespondensi, baik melalui media surat biasa, teleks, faksimile, E-mail, perdagangan internasional tidak mungkin dapat dilakukan. b. Kop Surat sebagai Sarana Promosi Korespondensi merupakan sarana terpenting dalam komunikasi antara pengusaha yang bergerak dalam perdagangan ekspor impor. Setiap surat resmi yang dikeluarkan sebuah perusahaan tentu perlu secara jelas memperlihatkan ciri perusahaan yang bersangkutan. Dalam hal ini, kop surat memegang peranan penting. Pada dasarnya kop surat mempunyai peranan ganda, disatu sisi sebagai cara menyampaikan informasi dan pesan tertentu dari suatu perusahaan atau organisasi ke pihak luar, disisi lain berfungsi sebagai promosi. Kop surat yang bagus dan menarik akan memberi kesan pertama yang baik, yang akan membawa pada penilaian integritas dan bonafiditas yang baik pula. Integritas dan bonafiditas ini sangat penting karena integritas yang baik dan bonafiditas yang tinggi akan menghasilkan kepercayaan, dan kepercayaan ini adalah faktor utama suksesnya jalinan perdagangan internasional. Kop surat yang bagus menunjukkan: 1) Citra perusahaan yang baik 2) Reputasi perusahaan yang baik 3) Kepercayaan terhadap perusahaan tinggi. c. Etika Korespondensi 1) Isi Surat, meliputi: a) Pesan yang akan disampaikan harus jelas b) Data dan informasi yang dikemukakan harus tepat 48 BAB VII Korespondensi Dalam Perdagangan Internasional c) Tata bahasa yang baik dan benar d) Penggunaan kata-kata harus singkat dan padat 2) Bahasa yang jelas dan benar Kata-kata yang dipakai harus memenuhi syarat sbb: a) Jelas, terutama ejaannya b) Tidak mempunyai arti ganda sehingga membingungkan pembacanya c) Tata bahasa yang runtut dan tidak mengulang-ulang kata yang sama 3) Baca sekali lagi Sebelum menandatangani surat sebaiknya dibaca berulang-ulang untuk menghindari timbulnya kesalahan. 4) Ketik dan tata dengan rapih Surat disamping mencerminkan citra perusahaan juga mencerminkan kepribadian kita sebagai pimpinan perusahaan. Oleh sebab itu ketikan harus rapih dan memberi kesan bahwa penulis surat itu seorang yang teliti, bersih, dan efisien. Oleh sebab itu, hindari adanya hapusan dan coretan dalam surat tersebut. 5) Lay-out surat Lay out suatu surat bisnis biasanya terdiri dari: a) Ruang referensi, yang berisikan: • Tempat dan tanggal surat • Nomor referensi surat • Perihal isi surat b) Ruang nama dan alamat pelanggan: • Nama orang yang dituju • Nama perusahaan • Alamat jalan dan nomor rumah • Nama kota • Nama negara c) Kalimat pembuka d) Isi surat e) Kalimat penutup f) Nama pengirim g) Tanda tangan pengirim h) Jabatan penandatangan 6) Balas segera Usahakan untuk segera membalas setiap surat yang diterima. Bila permintaan importir belum dapat diberikan maka harus diinformasikan bahwa surat mereka sudah diterima, dan kini sedang dalam proses pengumpulan informasi untuk dapat menjawab permintaan mereka. 7.2. Contoh Korespondensi Bisnis a. Surat Perkenalan (introduction letter) Dengan letter of introduction ini diharapkan calon pembeli akan menanggapinya dengan membalas surat eksportir yang berisi permintaan penawaran harga dari komoditi yang diperkenalkan. b. Surat Permintaan Penawaran (Inquiry) Surat permintaan penawaran harga dalam perdagangan internasional disebut dengan Letter of Inquiry for a quatation. c. Surat Penawaran (Offer Sheet) 49 BAB VII Korespondensi Dalam Perdagangan Internasional Setelah menerima inquiry, eksportir akan membuat jawaban dengan mengirimkan offer sheet (surat penawaran harga). d. Surat Pesanan (Order Sheet) Importir yang tertarik dengan produk yang kita tawarkan akan mengirimkan surat pesanan (order sheet) yang disebut juga Purchase Order (PO). 7.3. Studi Kasus Bila terjadi kasus seperti dibawah ini, bagaimana cara Saudara menyelesaikannya melalui korespondensi? a. Bila Kapal tak kunjung datang Seorang eksportir kayu gelondongan (log) mengadakan kontrak ekspor kayu gelondongan dengan sebuah perusahaan Jepang atas dasar harga dan penyerahan F.O.B pelabuhan muat Banjarmasin. Kayu telah ditebang dan di tumpuk di “log-pond” di pelabuhan Banjarmasin, siap dimuat keatas kapal sesuai dengan waktu pengapalan (shipment date) yang disepakati dalam kontrak. Pembayaran dengan L/C yang dapat dicairkan dengan penyerahan dokumen kepada advising bank cq. Negotiating bank. Salah satu dokumen yang harus diserahkan adalah B/L. Pada saat yang ditunggu-tunggu ternyata kapal tak kunjung datang sehingga kayu tidak dapat dimuat. B/L tidak mungkin diperoleh oleh eksportir, dan L/C tidak mungkin cair karena tidak ada B/L. Akhirnya eksportir tidak dapat menerima pembayaran. Dalam kasus ini timbul berbagai masalah: 1) Bagaimana caranya eksportir bisa menerima pembayaran? 2) Siapa yang harus memikul biaya tambahan yang timbul atas kayu gelondongan yang sudah di tumpuk di Log Pond tersebut? 3) Siapa yang harus memikul resiko kerugian, kerusakan, dan pencurian atas kayu tersebut? 4) Karena L/C tidak dapat dicairkan, apakah eksportir kehilangan haknya untuk memperoleh pembayaran dari kayu tersebut? b. Bagaimana solusi terbaik dari kasus ini? DAFTAR PUSTAKA: 1. Amir, MS. 2005. Letter of Credit. PPM. Jakarta. 2. Amir, MS. 2004. Korespondensi Bisnis Ekspor Impor. PPM. Jakarta. 3. Amir, MS. 2000. Seluk Beluk dan Teknik Perdagangan Luar Negeri. PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta. 4. Amir, MS. 1999. Ekspor Impor: Teori dan Penerapannya. PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta 50