BAB V PENUTUP Pemasaran adalah urutan kegiatan yang dilakukan oleh seorang individu atau perusahaan untuk membujuk pelanggan untuk membelinya, dia atau produkproduknya untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Sebelum merencanakan atau memulai produksi, tukang individu atau perusahaan harus memastikan dan memahami pasar permintaan dengan memperhatikan kebutuhan dan kepentingan konsumen. Komunikasi sendiri merupakan suatu elemen yang penting dalam kegiatan pemasaran. Tanpa adanya komunikasi, maka semua kegiatan komunikasi pemasaran tidak bisa berlangsung. Komunikasi merupakan sarana yang menghubungkan antara produsen dengan konsumen. Melalui komunikasi-lah mengalir arus informasi penawaran produk dan jasa. Agar tujuan pemasaran tersebut tercapai, maka dilakukan berbagai macam cara komunikasi agar terjalin hubungan antara perusahaan dengan konsumennya. Salah satu bentuk komunikasi tersebut adalah melalui kampanye. Dalam prinsip pemasaran, apabila ingin berhasil mencapai tujuan, harus menggunakan media yang dekat dengan target, misalnya saja dengan anak-anak yang dekat dengan kartun, maka penyampaian pesan pemasaran dapat dilakukan melelui media komik ataupun film. Sehingga akhirnya media-media tersebut dapat diaplikasikan menjadi suatu rangkaian media dalam penyampai pesan pemasaran melalui kegiatan kampanye sebagai program komunikasi pemasaran. Tidak hanya untuk produk rumah tangga, konsep pemasaran tersebut juga dapat diterapkan kedalam pemasaran dari karya seni. Meskipun ‘produk’ yang dihasilkan oleh para seniman merupakan karya seni yang tidak dapat dinikmati oleh konsumen kebanyakan, tetapi para seniman selaku produsen juga berorientasi kepada penjualan atau pangsa pasar untuk menjaga eksistensi mereka. Oleh karena itu, terkadang untuk memasarkan produk (karya seni) mereka, para seniman cenderung bekerjasama dengan galeri ataupun art management yang 177 berfungsi untuk menghubungkan mereka ke pangsa pasar, dalam hal ini adalah kolektor. Para seniman terkadang menyerahkan sepenuhnya aktivitas promosi dan pemasaran karya seni mereka kepada galeri ataupun art management. Para seniman biasanya hanya menginginkan membuat karya seni yang terdapat dalam benak pikiran mereka. Meskipun begitu, untuk menjaga eksistensi seniman tersebut, mereka terkadang harus mampu memproduksi karya seni yang sesuai dengan perkembangan pasar agar dapat laku terjual. Oleh karena itu, peranan dari galeri dan art management dibutuhkan dalam membimbing seniman tersebut untuk memproduksi karya seni yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga sesuai dengan perkembangan pangsa pasar karya seni rupa untuk selanjutnya dipromosikan. Art Jog merupakan salah satu media promosi karya seni dan seniman yang diselenggarakan oleh Heri Pemat Art Management (HPAM). Salah satu tujuan dari penyelenggaraan Art Jog adalah untuk memberikan wadah kepada para seniman untuk mengenalkan karya seni-nya kepada masyarakat publik. Adanya fenomena bahwa galeri-galeri yang memamerkan karya seni hanya dapat diakses oleh beberapa seniman, maka HPAM selanjutnya menyelenggarakan Art Jog tahun 2008 yang dapat diakses dan dimanfaatkan oleh semua seniman, baik seniman yang telah senior, ataupun seniman muda. Art Jog muncul dalam bentuk konsep baru di bidang pameran. Di mana sebelumnya sering diselenggarakan pameran-pameran karya seni, seperti biennale ataupun event pameran di berbagai galeri, Art Jog muncul dalam bentuk art fair yang melayani pasar. Selain untuk memamerkan karya seni, Art Jog juga membuka jalur komersil (pasar) dari seorang seniman kepada calon pembeli. Melalui Art Jog, seorang seniman dapat secara langsung berhubungan dengan calon pembelinya. Oleh karena itu, karya-karya seni yang dipamerkan dalam Art Jog selalu didasarkan pada perkembangan dan permintaan pasar seni rupa secara global. Prinsip tersebut selanjutnya digunakan dalam proses seleksi karya-karya seni rupa yang akan ditampilkan dalam Art Jog. Salah satu tujuan dari penyelenggaraan Art Jog adalah untuk menciptakan aktivitas transaksional atau pembelian terhadap 178 karya seni. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, Art Jog selalu mempunyai daftar jaringan target pasarnya, baik itu terdapat di dalam negeri ataupun di luar negeri. Meskipun konsep dari Art Jog adalah art fair yang bertujuan untuk mendatangkan calon pembeli, tujuan lain dari HPAM dalam menyelenggarakan Art Jog adalah untuk mendatangkan masyarakat publik dengan jumlah sebesarbesarnya.Semakin banyaknya masyarakat yang berkunjung ke Art Jog maka akan semakin tinggi juga Art Jog menjadi opini publik yang akan berdampak kepada semakin dikenalnya Art Jog oleh masyarakat luas, terutama bagi target konsumen dari karya seni yang terdapat di Art Jog. Oleh karena itu, pasar dari Art Jog terdiri dari dua segmentasi, yaitu pasar konsumen atau para pecinta seni yang bertujuan untuk mengkoleksi barang-barang seni dan juga pasar audiens atau masyarakat luas pada umumnya yang hanya menikmati karya seni melalui pameran ataupun art fair. Untuk dapat menjangkau segmentasi sasaran tersebut, Art Jog selalu mencoba mengkomunikasikan mengenai keunikannya. Art Jog dimunculkan tidak hanya sekedar event yang memamerkan karya-karya seni rupa, tetapi Art Jog merupakan salah satu karya seni tersebut. Setiap detail dari Art Jog, baik itu display, layout, dekorasi, ataupun konsep promosi, selalu melibatkan para seniman. Seniman-seniman tersebut selalu mendesain setiap elemen event dengan pemenuhan unsur-unsur seni rupa. Untuk aktivitas promosi, Art Jog selalu menggunakan media-media yang dekat dengan target sasarannya. Fokus dari aktivitas promosi tersebut adalah calon pembeli, oleh karena itu, media promosi yang dilakukan oleh Art Jog selalu spesifik, yaitu dekat dengan aktivitas calon pembelinya. Berbagai media, baik media dalam negeri ataupun luar negeri, selalu digandeng untuk kebutuhan promosi dari Art Jog. Masing-masing media tersebut mempunyai pesan informasi yang bertujuan untuk mendatangkan calon pembeli. Selain itu, salah satu strategi dari Art Jog untuk mendatangkan calon pembelinya adalah dengan menjalin komunikasi secara personal. Media komunikasi tersebut dapat berupa email, undangan, ataupun katalog yang dikirimkan via pos. 179 180