BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Panas bumi merupakan sumber energi yang ramah lingkungan dan berpotensi besar untuk dikembangkan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat. Mata air panas merupakan salah satu sumber energy panas bumi potensial yang dapat di manfaatkan untuk berbagai keperluan antara lain penbangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi PLTP. Pembangunan suatu PLTP dapat mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar pada suatu pembangkit listrik lainnya yang banyak mengkonsumsi bahan bakar minyak sehingga merupakan kebijaksanaan dengan memanfaatkan sumber energy panas bumi sebagai sumber energy alternatif yang dapat diperbaruhi. Daerah potensi panas bumi di Indonesia pada umumnya terletak di sepanjang busur gunungapi baik berupa tipe vulkanik maupun non vulkanik. Indikasi yang menunjukkan adanya potensi panas bumi di permukaan yaitu pemunculan sumber sumber air panas. Beberapa daerah panas bumi di Indonesia yang pembentukannya berkaitan dengan proses gunungapi antara lain Kawah Kamojang dan Kawah Darajat Jawa Barat, Kaldera Rawa Danau Banten, Kaldera Dieng Wonosobo, Jawa Tengah, Kaldera BuyanBratan Bali, Kaldera Pocoleok Ulumbu, Flores Barat dan Kaldera Linow Lahendong, Sulawesi Utara. Sedangkan daerah panas bumi yang berhubungan dengan akibat patahanpatahan normal disepanjang jalur di Suoh pengangkatan dan aktivitas magmatik antara lain terdapat Antatai, Lampung, PinangawanPekonina Muara Labuh, Sumatera Barat dan Masepe Sulawesi Selatan. Untuk mengetahui potensi energi panas bumi di suatu daerah diperlukan suatu eksplorasi terencana dan terpadu yang meliputi survey geologi, geokimia, geofisika, landaian suhu dan pemboran uji/eksplorasi panas bumi dan diakhiri dengan kegiatan pemboran eksploitasi serta pembangkitan power plant untuk listrik jika hasil pemboran uji memberikan gambaran yang positip serta faktor kebutuhan akan energi atau listrik. Dengan telah diberlakukannya UU No. tahun tentang Pemerintah Daerah dan UU No. tahun tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah serta PP No. tahun tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom, dimana pemerintah pusat dan pemerintah daerah mendapat penerimaan dari sektor energi yang diatur oleh UU Ketenagalistrikan No. tertanggal September sebagai pengganti UU No tahun tentang Ketenagalistrikan berupa penerimaan perpajakan dan penerimaan bukan pajak PNBP. Khusus untuk ketenagalistrikan tenaga panas bumi diatur oleh Keputusan Presiden RI No. tahun tentang Pengusahaan Sumber Daya Panas Bumi Untuk Pembangkit Tenaga Listrik yang penerimaannya masih diatur oleh Keputusan Menteri Keuangan RI No. /KMK./. Sejak Oktober telah disyahkan oleh DPR dan Pemerintah mengenai UndangUndang No. tentang Pengusahaan Panas Bumi , yang mengakibatkan perundangundangan mengenai panas bumi yang bertentangan dengan UndangUndang ini dihapuskan. Dalam UndangUndang ini menyebutkan antara lain penerimaan negara berupa pajak dan bukan pajak dibagi menurut perimbangan bagian Pemerintah Pusat dan bagian Pemerintah Daerah Propinsi serta Kabupaten sesuai dengan peraturan perundangundangan yang akan diberlakukan untuk komediti energi khususnya panas bumi untuk pemanfaatan tenaga listrik. Penerimaan negara berupa pajak pajak, bea masuk dan pungutan lain atas cukai dan impor, pajak daerah dan retribusi daerah pembagiannya ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan yang berlaku sedangkan penerimaan negara bukan pajak yang berasal dari Iuran Tetap dan Iuran Produksi, pembagiannya ditetapkan dengan perimbangan untuk Pemerintah dan untuk Pemerintah Daerah. Sedangkan pembagian Pemerintah diatur dengan perincian propinsi yang bersangkutan , kabupaten/kota penghasil mendapatkan sedangkan kabupaten/kota lainnya dalam propinsi yang bersangkutan mendapatkan . Dalam UndangUndang No. Tahun tentang panas bumi, Pemerintah Daerah memiliki kewenangan dalam pengelolaan pertambangan panas bumi meliputi pembinaan, pengusahaan dan pengawasan pertambangan panas bumi, dan juga mengatur mengenai tata cara perizinan dan pengawasan, yaitu kontrak yang telah ada sejak Undang Undang Panas Bumi tetap berlaku dan pengawasannya tetap oleh Pemerintah. Sedangkan perizinan dan pengawasan Maksud dan Tujuan Maksud diadakannya penelitian panas bumi ini adalah untuk melakukan penyelidikan geologi dan melakukan analisis kimia air panas di daerah penelitian dengan menggunakan pendekatan geokimia. dan struktur geologi secara umum. serta perizinan dan pengawasan antar wilayah propinsi berada ditangan Menteri yang menangani masalah panas bumi. I. Lokasi dan kesampaian daerah Secara administratif terletak pada daerah Realolo Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros Propinsi Sulawesi Selatan dan secara geografis terletak pada koordinat oBT. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Kondisi geologi seperti geomorfologi. Peta dasar yang dipakai .oBT dan oLS oLS. Daerah penelitian terletak sekitar Km dari kota Makassar dan dapat ditempuh dengan jalan darat kurang lebih jam perjalanan dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaran beroda dua atau beroda empat. dan manifestasi panas bumi. I. Stratigrafi. Hal tersebut yang melatarbelakangi penulis melakukan penelitian geologi dan manifestasi panas bumi pada daerah Realolo Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros propinsi Sulawesi Selatan. perizinan dan pengawasan antar wilayah kota/kabupaten berada ditangan Gubernur. dalam wilayah kota/kabupaten berada ditangan Walikota/Bupati. Batasan Masalah Pada penelitian ini. terbitan BAKOSURTANAL Edisi I. I. Kegiatan merupakan kegiatan awal dari penilaian keekonomian yang dibutuhkan para investor untuk mengambil keputusan apakah bisnis ini akan menguntungkan atau tidak. penulis membatasi pada geokimia panas bumi daerah Realolo Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros dan mencapai hal hal berikut . merupakan perbesaran dari Peta Rupa Bumi Indonesia dengan sekala . I. adalah peta topografi sekala . Manfaat Penelitian Dari penelitian tentang geologi dan manifestasi panas bumi daerah Realolo Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros diharapkan hasil yang diperoleh dapat menjadi bahan informasi tambahan dan juga dapat menjadi bahan acuan dalam penyelidikan selanjutnya khusnya mengetahui potensi panas bumi serta kegiatan ini diharapkan dapat mendorong minat para investor dibidang kepanasbumian untuk pemanfaatan baik secara langsung maupun tidak langsung listrik dan dapat digunakan sebagai alat verifikasi dari prediksi penghitungan pendapatan asli daerah PAD Provinsi Sulawesi Selatan serta landasan kuat untuk pengembangan pengelolaan cadangan dan sumber daya panas bumi. lembar camba . dengan interval kontur meter. Penentuan temperature bawah permukaan dengan menggunakan system persamaan geotermometer larutan dengan parameter unsur Na. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan selama penelitian berlangsung adalah sebagai berikut Peta Topografi sekala . Kompas Geologi Palu Geologi Global Positioning System GPS Loupe dengan pembesaran x Komparator Pita Meter Buku catatan lapangan Kantong sampel Larutan HCl . M .K dan Mg.. . dalam Scholle. Penentuan tipe air panas dari mataair panas berdasarkan diagram segitiga pengelompokkan air panas berdasarkan Gigenbach sebagai dasar klasifikasi. . I. dan Eisenstuck . . Penentuan tipe dan jenis endapan travertine sebagai endapan system air panas daerah penelitian berdasarkan klasifikasi yang dikemukakan oleh symoens .. Kamera Digital Alat tulis menulis Tas lapangan Busur dan penggaris Termometer Botol . kondisi stratigrafi serta kondisi struktur geologi. perbukitan bergelombang dan pegunungan . . Barat dan Selatan sedangkan bagian Tengah merupakan dataran tinggi yang merupakan daerah pertanian dan bagian Timur merupakan perbukitan bergelombang. Data geologi secara regional mengacu pada hasil penyelidikan terdahulu. Rab Sukamto dkk. . BAB II GEOLOGI REGIONAL Pembahasan geologi Regional daerah penelitian mencakup kondisi geomorfologi. Geomorfologi Regional Geomorfologi regional di daerah penyelidikan berdasarkan Peta Geologi Lembar Pangkajene dan Watampone bagian barat.. Sulawesi Selatan. II. Geomorfologi regional daerah penelitian terbagi atas beberapa satuan geomorfologi yaitu dataran tinggi. berskala . Daerah pegunungan menempati bagian Utara. berskala . Stratigrafi Regional Stratigrafi regional di daerah penyelidikan berdasarkan Peta Geologi Lembar Pangkajene dan Watampone bagian barat. Rab Sukamto dkk.. Sulawesi Selatan. Gambar . Berdasarkan stratigrafi regional batuan yang tertua di daerah penelitian adalah Formasi Balangbaru Kb yang berumur Kapur Atas. Formasi ini terbalnya sekitar meter. . Formasi Balangbaru ini merupakan formasi batuan sedimen tipe flysch. II. . Peta citra satelit lokasi penelitian google earth. Formasi ini menghasilkan endapan karbonat yang tebalnya tidak kurang dari m. dan lingkungan pengendapan neritik dangkal sampai dalam dan sebagian laguna. Batuan sedimen Formasi Mallawa yang sebagian besar dicirikan oleh endapan darat dengan sisipan batubara. konglomerat.. Tmcv d d Tmc d Temt d Gambar . dan batubara. batulempung. Formasi Tonasa ini diendapkan sejak Eosen Akhir Berlangsung hingga Miosen Tengah. Pada bagian atas Formasi Mallawa Tem diendapkan secara selaras batuan Formasi Tonasa Temt. Pada bagian atas Formasi Balangbaru Kb diendapkan secara tidak selaras batuan Formasi Mallawa Tem yang berumur Eosen terdiri dari batupasir. . Formasi ini tebalnya sekitar m. Peta Geologi daerah penelitian dimodifikasi dari Sukamto.dkk. Obradovich. Pada bagian samping Formasi Camba Tmc beralih menjadi dominan batuan gunungapi Formasi Camba Tmcv yang disusun oleh breksi gunungapi. batupasir gampingan dan batulempung yang mengandung sisa tumbuhan. diterobos oleh retas basal piroksen setebal antara . Formasi Tonasa Temt ini diterobos oleh batuan beku diorit.. dan membentuk bukit bukit yang memanjang. m. Formasi Camba Tmc berumur Miosen Tengah sampai Pliosen.D.dengan fenokris amfibol dan biotit. Bagian bawahnya banyak mengandung breksi gunungapi dan lava yang berkomposisi andesit dan basal. Pada bagian atas Formasi Tonasa Temt ini ditindih tidak selaras oleh Formasi Camba Tmc. juta tahun yang lalu atau Miosen Akhir J. singkapannya ditemukan di sebelah timur daerah penelitian. Tebal dari Formasi Camba Tmc ini sekitar . lava. Formasi ini disusun oleh batuan sedimen laut berselingan dengan batuan gunungapi. . bersisipan dengan batuan sedimen laut berupa batupasir tufaan. dan tufa berbutir halus hingga lapili. bertekstur porfiri. Batuan gunungapi Formasi Camba Tmcv berdasarkan data paleontologi dan radiometri menunjukkan umur Miosen Tengah sampai Miosen Akhir . Berdasarkan penarikan Kalium/Argon menunjukan umur . konglomerat.. umumnya berwarna kelabu. m. kebanyakan berupa Stok dan sebagian retas atau sil. Formasi Gunungapi Camba Tmcv ini menindih takselaras Formasi Tonasa Temt. Struktur Geologi Regional Daerah penelitian terpetakan dalam Lembar Pangkajene dan Watampone Bagian Barat Sukamto. II. Gambar . Terban Walanae ini memanjang dari utara ke selatan .. dkk. . . Menurut Sukamto bahwa akhir dari kegiatan gunungapi pada Kala Miosen Awal diikuti oleh kegiatan tektonik yang menyebabkan terjadinya permulaan terban Walanae.. Peta struktur regional dimodifikasi dari Sukamto. tertindih tak selaras batuan formasi Mallawa dan batuan Gunungapi Terpropilitkan. batulempung. metasedimen dan rijang radiolaria. terkersikkan. serpih. dibeberapa tempat ditemukan konglomerat dengan susunan basal. Formasi Balangbaru Formasi Balangbaru merupakan formasi batuan sedimen tipe flysch. Lengan Sulawesi Bagian Barat sehingga struktur sesar inilah yang mempengaruhi terhadap struktur geologi sekitarnya seperti struktur yang terbentuk didaerah penelitian. dengan sisipan lapisan atau lensa batubara dan batulempung. . Dibawah miskroskop. dan bersemen batupasir. . grewake. sekis. Dan batubara berupa lensa . tufa dan lava. konglomerat. Formasi ini terbalnya sekitar meter. dan menindih tak selaras Komplek tektonika Bantimala. kuarsa. batupasir berselingan dengan batulanau. ada pula yang arkosa.andesit. diorit. batulempung dan serpih. tufa. kurang padat. batupasir konglomeratan. umumnya berwarna kelabu muda dan coklat muda. bersisipan konglomerat. dan tufaan. batulanau. batupasirnya sebagian besar batupasir kuarsa. Pada umumnya menunjukkan struktur turbidit. batupasirnya bersusunan grewake dan sarkosa. pada umumnya bersifat rapuh. Batulempung dan batugamping umumnya mengandung moluska. sebagian tufaan dan gampingan. dan napal. Formasi Mallawa Formasi Mallawa merupakan batupasir. batupasir dan batulanau terlihat mengandung pecahan batuan beku.. berselingan dengan napal globigerina tufaan. menindih tak selaras batugamping dari formasi . bersisipan dengan napal. Pada formasi ini ditemukan fosil fosil foraminifera. Formasi Camba merupakan batuan sedimen laut berselingan dengan batuan gunungapi. . dan batuan gunungapi Tpv. konglomerat dan breksi gunungapi. batupasir. setempat bersisipan breksi batugamping dan batugamping pasiran. batugamping berlapis sebagian mengandung banyak foraminifera kecil dan beberapa lapisan napal pasiran mengandung banyak kerang pelecypoda dan siput gastropoda. . Kemungkinan sebagian dari Formasi Camba diendapkan dekat daerah pantai. tertindih selaras oleh batugamping Temt. dan menindih tak selaras batuan sedimen Kb. setebal bebrapa sentimeter dan lapisan sampai . m. ganggang dan koral. coklat muda dan kelabu muda. Formasi Camba. Formasi Tonasa Formasi ini beranggotakan batugamping koral pejal sebagian terhablurkan. Satuan ini tebalnya sekitar m. bagian bawahnya mengandung batugamping berbitumen. berwarna putih dan kelabu muda. batugamping bioklastika dan kalkarenit. dan batulempung. berwarna putih. tebal formasi ini tidak kurang dari m. batugamping. Dan setempat batubara. sebagian berlapis baik. batulanau. di dekat Malawa daerah Camba terdapat batugamping yang mengandung glaukonit dan di beberapa tempat di daerah Ralla ditemukan batugamping yang mengandung banyak sisipan sekis dan batuan ultramafik. batupasir tufaan berselingan dengan tufa. sil dan stok bersusunan basal piroksin. . dengan fenokris piroksin kasar sampai ukurannya lebih dari cm. stok dan retas. mendatar berangsur berubah menjadi bagian bawah daripada Formasi Walanae. Trakit Terobosan trakit berupa stok. mengandung xenolit bersusunan diorit. dan diterobos oleh aplit. kebanyakan bertekstur prfiri. dengan mineral ikutan zirkon dan apatit. Diorit Granodiorit Terobosan diorit dan granodiorit. dan retas. andesit dan diorit. kebanyakan bertekstur porfiri. . sill. berwarna putih kelabuan sampai kelabu muda. Basal Terobosan basal berupa sill. sedikit piroksin dan hornblende. Batuan Terobosan . . biotit. Tonasa dan batuan dari Formasi Mallawa. Granodiorit Terobosan granodiorit berwarna kelabu muda. Penyebaran dan urutan batuan di Sulawesi Selatan dapat di lihat pada gambar . dan magnetit. bertekstur porfiri kasar dengan fenokris sanidin sampai cm panjangnya. mengandung feldspar kuarsa. terutama berupa stok dan sebagian berupa retas. berwarna kelabu muda sampai kelabu. dengan mikroskop batuannya terlihat. diterobos oleh retas. Sistem Panas Bumi Panas bumi secara umum dapat diartikan sebagai penjelmaan suhu bumi yang telah ada setelah bumi terbentuk. Muzil Alzwar..dkk. Sistem panas bumi juga dapat berasosiasi dengan cekungan sedimentasi. sistem tersebut mencakup sistem hidrotermal yang merupakan sistem tata air. Sistem ini terbentuk pada batuan yang sangat dalam terdapat akuifer air. pengusahaan panas bumi juga dapat menjadi pendorong pengembangan kegiatan ekonomi baik masyarakat disekitarnya maupun di daerah lain. Dialam suhu tersebut membentuk suatu sistem yang disebut sistem panas bumi. Adapun pemanfaatan sumber daya panas bumi dapat dibedakan menjadi yaitu . BAB III TINJAUAN PUSTAKA III. proses pemanasan dan kondisi sistem dimana air yang terpanasi terkumpul. jika cadangan yang ditemukan dapat dieksploitasikan dan dimanfaatkan secara langsung sebagai sumber energi panas didekat sumbernya dengan mengubahnya menjadi tenaga listrik. Suhu bumi secara perlahan akan bertambah selaras dengan besarnya kedalaman. . yaitu sekitar o/ m. Penggunaan Langsung direct used. Sumber daya Alam ini baru mencapai arti keekonomiaannya. eksplotasi dan pemanfaatan secara terpadu. Pemanasan panas bumi merupakan usaha yang melibatkan aspek kegiatan eksplorasi. tetapi hanya sistem paling panas gt oC yang dapat digunakan untuk pembangkit tenaga listrik oleh uap air Rowley. dalam Nicholson. . Energi panas merupakan energi potensial yang di peroleh dari air panas atau uap air pada berbagai situasi geologi beberapa kilometer dari kerak bumi. yaitu meliputi . COntoh penggunaan Langsung antara Lain Pemanasan ruangan Pemanas kolam renang Pengering daun the.tembakau dan cengkeh Wisata. Geothermal field secara umum diklasifikasikan secara deskriptif. Sedangkan penggunaan tidak angsung adalah dengan cara mengubah energy panas menjadi energi listrik Pembangkit tenaga listrik panas bumi/PLTP. Sumber daya panas bumi dapat digunakan sebagai pemanas seperti pemanasan pada green house. Setiap tipe dari system panas bumi memiliki karakteristik yang ditunjukkan oleh sifat kimia dan potensi dari fluida panas bumi. termasuk di dalamnya geothermal field yang dijumpai di berbagai tempat di dunia dan berkembang sebagai sumber energy. Tidak langsung indirect used.. Penggunaan langsung pada umumnya di lakukan di dekat sumbernya dengan memanfaatkan panas maupun air panas. . . yaitu reservoir panas bumi yang bereaksi dengan fluida panas bumi. Pada umumnya keduanya hadir dalam system panas bumi sebagai two phase zones. yaitu temperatur dari reservoir panas bumi yang ditujukan sebagai temperatur rendah oC. maka system tersebut adalah vulkanik dengan . . . . Liquid dominated system adalah yang paling umum hadir dan disebut juga water dominated.atau temperature tinggi oC. Energi panas diserap oleh system melalui konveksi da sirkulasi fluida. kadang kadang digunakan temperature menengah oC oC. Sistem temperature rendah hanya dapat digunakan untuk pemanasan sedangkan system temperatur tinggi dapat digunakan untuk pembangkit listrik.Bila panas di hasilkan oleh magma. Fluid type. Hal ini memungkingkan untuk mengetahui batuan bawah permukaan dari analisa kimia air panas. Sistem ini di dalam dynamic equilibrium di tentukan oleh air yang keluar dari reservoir. yaitu fluida reservoir yang terutama tersusun atas liquid atau uap air. Host rock. Air dipanaskan kemudian dikeluarkan dari reservoir kepermukaan atau ke bawah horizon permeable. merupakan fungsi dari latar belakang geologi tektonik . Reservoir equilibrium state.host rock ini untuk aplikasi geotermometer dan prediksi skala potensial di lapangan seperti batuan vulkanik atau sedimen klastik /karbonat. Heat source. Reservoir temperature. yaitu divisi fundamental antara system panas bumi berdasarkan sirkulasi fluida reservoir dan mekanisme pemanasan. temperatur tinggi. geomorfologi.Ellis. Penyelidikan pada daerah panas bumi dapat dilakukan dengan tiga cara . Penyelidikan geokimia Khususnya untuk penyelidikan geologi yang digunakan pada daerah penelitian dengan mengumpulkan data data seperti.dkk..Berikut ini tipe fluida dari air panas III. Energy panas dapat juga dihasilkan oleh proses tektonik yaitu pengangkatan batuan dasar atau air dapat dipanaskan dengan sirkulasi kedalaman akibat perlipatan dari horizon atau akibat pensesaran. Penyelidikan geologi dan analisa geokimia airpanas akan mengungkapkan suhu bawah permukaan teoritis. dan struktur.serta sumber panas.A. Cloride ....J. pengaruh geologi terhadap batuan. III. litologi. Tipe air panas Tipe fluida di temukan di kedalaman system panas bumi dengan temperature tinggi pada pH asam sampai netral dan chloride sebagai anion yag dominan. Penyelidikan geofisika . stratigrafi. Tipe fluida ditentukan berdasarkan kandungan unsure kimia yang dominan. Penyelidikan geologi . menghasilkan pH sekitar . dengan konsentrasi silica konsentrasi lebih tinggi pada kenaikan temperature di kedalaman. Daerah yang mengandung panas. boron dan konsentrasi sulfat dan bikarbonat bervariasi. Sulphate Tipe air ini disebut juga acid sulphate waters. Tipe ini sering dijumpai pada air yang keruh atau berlumpur. ltm. Unsur lain yang terkandung di dalamnya adalah sodium dan potassium dalam ratio . Klorida merupakan anion yang dominan.sumber panas dan konsentrasi kloride yang besar dari reservoir yang dalam serta pada zona yang permeable. yaitu terbentuk akibat kondensasi gas gas geothermal dekat permukaan..sulfat merupakan anion utama yang terbentuk akibat oksidasi dari hydrogen sulfide. sebagai kation utama. Karena terpisah dari tie fluida lainnya maka air dipanaskan pada water table.. . Meskipun selalu dijumpai dipermukaan.. Gas gas bersama uap air dan unsure unsure voatil lainnya terbentuk di dalam fluida secara terpisah dengan tipe air klorida melalui proses pemanasan. III.yaitu tipe air pada fluida pada system dengan temperature tinggi. Tipe air ini di sebut juga alkali chloride atau neutral chloride. Kandungan as yang terkandung adalah hydrogen sulfide. air sulfat dapat terpenetrasi lebih dalam akibat sesar memasuki system panas bumi kemudian dipanaskan mengakibatkan alterasi pada batuan dan bercampur dengan fluida klorid. bicarbonate water yang dihasilkan oleh kondensasi ua air dan gas kedalam poorly oxygenated sub surface. III. Kondensasi magma di dalam bumi.. Karasteristik dari tipe ini adalah pH dengan kandungan sulfat dan klorid yang seimbang. dan F. d. Tipe yang terbentuk akibat proses c dan d banyak mengandung Cl. Sulfat dihasilkan dalam jumlah tertentu dan sedikit klorid atau bahkan tidak ada. Sulphate chloride Tipe ini dapat terbentuk akibat beberapa proses. SO. . e.. Kondensasi dai gasgas vulkanik dekat permukaan menjadi air meteorik. Evaporasi atau pembentukan mineral sulfur. c.. III. yaitu a. Pencampuran air klorida dan sulfat pada kedalaman tertentu. Air keluar dekat permukaan dan oksidasi dari HS dalam air klorid. Pada umumnya tipe sulfat klorid terbentuk oleh proses a. b.. Tipe ini merupakan non volcanogenic dan system temperature tinggi dengan pH mendekati netral akibat reaksi dengan batuan sekiranya. Bicarbonat Tipe air ini merupakan CO rich fluid atau disebut juga neutral . Dari hasil analisis kimia. Dilute chloride.Bicarbonate Tipe ini terbentuk akibat dilusi dari fluida klorida oleh air tanah atau air bikarbonat mengikuti aliran. III.. biasanya di jumpai pada major upflow zone atau pada system panas bumi bertemperatur tinggi.klorid merupakan anion yang dominan dan bikarbonat dalam jumlah tertentu serta pH air .. dalam Bahagiarti. kemudian menjadi parameter di dalam penentuan tipe mataair panas berdasarkan klasifikasi dari diagram Trilinier Back. . . Calcite adalah mineral utama yang diendapkan dari proses pelepasan senyawa HCO. sulfat proses penguapan zat dan zat yang terkandung dalam larutan air panas karena bikarbonat Back. rawa rawa terutama pada system panas bumi Scholle. . menyebabkan terjadinya penurunan air panas. dan akan membentuk lapisan lapisan tipis travertine yang berwarna kuning Coklat. di dalam Bahagiarti. Endaan travertine adalah jenis endaan kimia organik yang terbentuk oleh aktivitas kimiawi berupa presitipasi zat zat kalsium Karbonat dan oleh aktifitas kimiawi pada daerah karts. pengaruh temperatur dan tekanan di permukaan.system Diagram untuk penentuan tipe mataair panas berdasarkan kandungan ion klorida. III. Endapan mineral mineral yang umumnya dijumpai pada suatu system air panas menurut P. hidrotermal. antara lain endapan evaporasi berupa .R. Bukan dibentuk dari proses pendinginan air yang melepaskannya. melepaskan senyawa dan gas tersebut pada tepian lapangan geothermal..dan gas CO.Browne. Endapan system air panas Endapan pada airTrilinier panas merupakan endapan yang di hasilkan dari Gambar . sungai sungai kecil.. Calcite seharusnya di endapkan pada saat air kehilangan gas CO.dkk.L. Menurut browne air panas yang banyak mengandung bicarbonate HCO atau gas CO. CO.R.L.pyrite hitam. cristobalite. Alkali klorida. Air dengan Sulfur.Cl.amorf silica Quartz. Keberadaan ini telah di bahas pada pembahasan sebelumnya. Browne. Kondisi Larutan Jenis Endapan Temperatur tinggi Sulfur.sulfat kandungan sulfat.bikarbonat.alunit.Aragonite travertine As. geothermal vulkanik. Calcite. dan Mg serta anion HCO.dan silica. cristobalite.dengan gas besi. system Kaolin. smectite gtoC.Calcite travertin Secara umum. Karena tersingkap ke permukaan. dan uap air HO. alunite. presipitasi Sb silica. gas karbon dioksida CO. alkali Sinter klorida .HCl. Na. Air yang kaya akan HCO. Pada saat suhu air panas mulai menurun. Produksi Reaksi Kaolin. dan SO.sulfat lainnya. asam hydrous.residu silica. Pada kondisi tekanan dan temperature tertentu. Jenis Larutan dengan komposisi kimiawinya serta jenis endapan yang kemungkinan terbentuk P. kandungan unsure unsure kimia di dalam air panas terutama terdiri dari elemen mayor yaitu kation Ca. residu pyrophyllite.cinnabar amorf.HF dalam di sulfat hydrous. silica.. K. di dalam larutan air panas ini akan terjadireaksi antara ion kalsium dengan ion bikarbonat membentuk kalsium karbonat CaCO.dan gas CO. .Oksida CO.amorf Kaolin.smectite.cristobalite. air panas mengalami penurunan suhu dan mendingin secara perlahan.Sulfat.sulfat. terdapat dua macam proses pembentukan travertine berdasarkan arah pembentukannya. Proses pembentukan travertine secara horizontal biasanya berasosiasi dengan pembentukan lapisan lapisan tipis dari sisa . Pada saat sumber mata air panas yang mengandung larutan kalsium karbonat tersingkap ke permukaan. endapan travertin dibagi menjadi travertin padat/keras hard travertine yaitu travertin dimana material material penyusunnya saling . Rimstone dam and rimstone Pool. gas karbon dioksida dan uap air akan di lepaskan ke atmosfer sebagai sumber pembentukan ion bikarbonat dan karbonat.dkk mengklasifikasikan endapan travertine berdasarkan derajat antara material yang dikandung oleh endapan travertin tersebut. Eisenstuck dalam Scholle. Sedangkan proses pembentukan secara vertical biasanya berasosiasi dengan keberadaan sungai sungai kecil atau rawa rawa sebagai media yang mengangkut larutan kalsium karbonat dalam air panas. Secara geometrik . Proses pembentukan travertin secara horizontal dan vertical. Atas data tersebut. yaitu pembentukan travertine secara horizontal dan vertical. Akumulasi dari kalsium karbonat tersebut membentuk endapan travertine yang terdiri dari mineral kalsit dan aragonit.sisa tumbuhan dan biasanya terjadi pada daerah seperti air terjun.akibat pengaruh atmosfir. Endapan travertine yang terbentuk secara horizontal memperlihatkan kenampakan yang khas yaitu dengan terbentuknya undak undak berupa kolam kolam dan tanggul alam yang berbentuk lingkaran dan cincin. pengendapan mineral kalsit CaCO di mulai. Klasifikasi Travertin telah di kemukakan oleh beberapa ahli. Persamaan geothermometer ini diperoleh berdasarkan conto air panas. Dengan dasar tersebut maka travertin dibedakan menjadi SpringTravertines yaitu travertin yang terendakan pada daerah system air panas. dan river beds Travertines yaitu travertin yang terendapkan di atas batuan dasar pada daerah aliran sungai III.. Temperatur Bawah Permukaan Mataair panas pada daerah air panas Perhitungan temperatur bawah permukaan dapat dilakukan dengan menggunakan suatu sistem persamaan geothermometer larutan dengan parameter unsur yang terkandung dalam suatu larutan air panas. Hal ini dipengaruhi oleh keakuratan dalam pengambilan conto air dan keseimbangan ionic sangat penting dalam analisis ini III. Klasifikasi yang lain dikemukakan oleh symson dalam Scholle. Geothermometer Larutan Geothermometer memungkinkan temperature dari fluida reservoir dapat diperkirakan..dkk yang mengklasifikasikan travertine berdasarkan tempat pembentukannya atau posisi geomorfologinya. Hal ini penting untuk mengevaluasi sistem panas bumi yang baru . berikatan dengan erat dan travertin lunak / tidak padat Inconherent Travertin yaitu travertin dimana material material penyusunnya tidak saling mengikat dengan kuat. dengan pertimbangan bahwa nilai tersebut harus tepat. .K Giggenbach. dalam Nicholson.. . Geothermometer Na . . adalah sebagai berikut toC log Na / K . Gambar . . . Geothermometer berdasarkan daya larutan daripada reaksi pergantian antara ion yang terkandung dalam suatu fluida.K memberikan indikasi tempertaur yang tinggi di bawah permukaan dengan melihat elemen sodium dan potassium. Geothermometer Na . dan mengamati sistem hidrologinya. III. III. yang kemudian diplot pada diagram Ternary.Mg Perkiraan temperature bawah permukaan juga dipengaruhi dari persentase Na/ K/ Mg yang dapat dihitung dengan menggunakan perbandingan nilai nilai dari setiap elemen dengan jumlah total keseluruhan elemen Giggenbach..K Geothermometer dengan perbandingan Na . Diagram Ternary untuk penentuan suhu bawah permukaan Giggenbach.K . Persamaan yang dapat digunakan dalam mengitung teperatur dari perbandingan Na . BAB IV METODE DAN TAHAPAN PENELITIAN IV.. Metode Penelitian . .. Perumusan Masalah . antara lain . tahapan persiapan ini dibagi ke dalam beberapa subtahapan . IV. Persiapan Administrasi Pada tahap ini dilakukan persiapan administrasi meliputi pengajuan proposal penelitian. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian geologi permukaan dengan pencatatan dan pengambilan data lapangan serta pengambilan conto batuan dan analisis data laboratorium. pengurusan surat izin penelitian dan kelangkapan administrasi lain . Tahapan Penelitian Kegiatan penelitian ini terbagi ke dalam beberapa tahapan penelitian. Untuk itu. IV. tahap pengamatan/analisis laboratorium dan tahap penyusunan laporan akhir skripsi. Tahap Persiapan Tahap persiapan meliputi kegiatankegiatan pendahuluan sebelum dilakukan penelitian dan pengambilan data langsung dilapangan. menggukan literature literatur yang berkaitan dengan penelitian serta menggunakan alat dan bahan yang dibutuhkan dilapangan dan dilaboratorium sedangkan tahapan penelitian dilakukan untuk permudah pekerjaan penelitian sehingga penyelesaiannya sesuai target yang ditentukan. yaitu mulai dari tahap persiapan.. tahap penelitian lapangan. Sulfit. Pengambilan conto air panas untuk dilakukan analisis kimia kandungan K. agar pekerjaan di lapangan dapat berjalan lancar. Untuk itu perlengkapan dan peralatan lapangan haruslah bertulbetul dipersiapkan. F. B. Mg. . pengambilan foto data lapangan untuk dokumentasi. Studi Literatur Sebelum melakukan penelitian. IV. mengukur suhu. SiO.. untuk memprediksi suhu bawah permukaan sertaa pengambilan conto batuan untuk dianalisis di laboratorium.. Li.. Perumusan masalah bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi masalah yang akan diangkat dalam penulisan skripsi. Persiapan Perlengkapan Pekerjaan di lapangan sangat dipengaruhi oleh kesiapan peralatan dan perlengkapan yang akan kita gunakan. Studi literatur juga sangat membantu dalam proses pembuatan laporan hasil penelitian skripsi terutama teori dan metode yang berhubungan dengan anal. dan pH air panas.. Tahap Penelitian Lapang Pengambilan data primer diantaranya plotting lokasi sumber mata air panas dengan Global Positioning System GPS. Tahap Analisis Data Laboratorium . IV. Cl. HCO. serta untuk lebih memahami apaapa yang akan dikerjakan selanjutnya. Na. studi literatur sangat diperlukan untuk mengetahui prosedur pekerjaan di lapangan nantinya. . Ca. HCO dapat untuk memprediksi suhu bawah permukaan yaitu dengan geotermometer kimia Koga. dapat untuk mengetahui suhu homogenitas batuan di sekitar sumber panasbumi. . didapatkan di sekitar lapangan panasbumi. Mg. Pada tahap ini dilakukan analisis laboratorium meliputi Analisis kimia Kimia air panas seperti kandungan K... Analisis Petrografi terhadap conto batuan yang diambil baik yang segar dan yang teralterasi. Cl. Jika terjadi overprint pada mineral alterasi dapat sebagai petunjuk telah terjadi perubahan suhu. IV. Sulfit. Na. sebagai salah satu petunjuk bahwa batuan yang mengandungnya dapat berfungsi sebagai batuan reservoir. ANALISA DATA LABORATORIUM PENYUSUNAN SKRIPSI . dan kemungkinan juga perubahan pH pada air panas. F. Li.. Mineral alterasi dapat digunakan sebagai petunjuk/ indikator kondisi suhu panasbumi. Djedi S. B. Tahap Penyusunan Laporan PERSIAPAN Tahap ini merupakan tahap paling akhir dalam rangkaian kegiatan penelitian. Pada tahap ini keseluruhan data yang diambil di lapangan dan data PENELITIAN LAPANGAN analisa laboratorium kemudian dilakukan analisis tentang geologi dan manifesatsi panas bumi daerah penelitian. Widarto.dkk. Adanya mineral adularia. Hasil pengolahan data dan hasil analisis tersebut Pengambilan Data Geologi Pengambilan Contoh Air Panas kemudian dituangkan dalm bentuk laporan hasil penelitian skripsi. SiO. Ca. Perencanaan Waktu .. BAB V PERENCANAAN WAKTU DAN BIAYA IV. Rencana Kegiatan Penelitian No. Tabel . Nama Oktober November Desember Januari Kegiatan I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Penyusunan Proposal Persiapan Administrasi Penelitian Lapangan Konsultasi Data Lapangan Analisa Laboratorium Pembuatan Peta Penyusunan Laporan Tugas Akhir Pengumpulan Laporan Tugas Akhir Persentase Laporan Tugas Akhir .. Waktu pelaksanaan penelitian ini sampai dengan pelaksanaan seminar hasil direncanakan mulai dari bulan Oktober sampai dengan bulan Mei . Dua Belas Juta Rupiah . .... Rp. Adapun rincian perencanaan biaya yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini dapat di lihat pada tabel . Rp. .. Rp.. total anggaran yang dibutuhkan mulai dari pembuatan proposal senilai sampai dengan pelaksanaan seminar hasil adalah Rp. Perencanaan Biaya Dari perencanaan di atas...... Nama Kegiatan Pengolahan dan Analisa Data Perlengkapan dan Lapangan Pembuatan dan penggandaan peta Penyusunan Skripsi Seminar Hasil Perbaikan Penggandaan skripsi Biaya Tak Terduga Pembuatan proposal Total Rp. ..... Rp.. Perencanaan Biaya Kegiatan Penelitian No.. Rp.. Biaya .. ... Tabel . .. Rp. Rp. IV.. Rp.. Makassar. SURAT KETERANGAN Yang bertanda tangan dibawah ini Ketua Jurusan Teknik Geologi menerangkan bahwa mahasiswa tersebut di bawah ini. Mahasiswa ANDRY KHAER D Adalah benar akan melakukan penelitian tugas akhir di daerah Realolo yang terletak pada koordinat oBT.oBT dan oLS oLS. Imran Oemar Nip. dengan judul spesifikasi Geologi dan Manifestasi Panas Bumi Daerah Realolo Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros Propinsi Sulawesi Selatan Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya. adalah Nama Mahasiswa No. Ketua Jurusan Teknik Geologi Prof.M.Rer nat. Ir .A. .Dr. Oktober Diketahui Oleh. .