makro ekonomi islam - Blog UMY Community

advertisement
PENGANTAR MAKRO
EKONOMI ISLAM
Yuli Utami, M.Ec
Makro Ekonomi


Materi Kuliah:
◦ Pengantar
◦ Perbedaan mikro dengan makro ekonomi
◦ Asal usul ilmu ekonomi makro
◦ Perhatian ilmu ekonomi makro
◦ Peran Pemerintah dalam bidang ekonomi
◦ Menghitung pendapatan nasional
◦ Perekonomian pasar uang
◦ Perekonomian pasar barang (2 sektor; 3 sektor; 4 sektor)
◦ Menghitung pendapatan nasional perekonomian pasar barang
◦ Masalah-masalah ekonomi makro
◦ Keseimbangan pasar uang dengan pasar barang
Buku-buku referensi:
◦ N. Gregory Mankiw, Pengantar Ekonomi Makro
◦ Adiwarman A Karim, Ekonomi Islam: Suatu Kajian Ekonomi
Makro
◦ ___________________, Makro Ekonomi Islam
◦ Muhammad, Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Ekonomi
Islam
Pengertian, Permasalahan, Tujuan
dan Variabel Ekonomi Makro


Pengertian
◦ Ilmu yang mempelajari mekanisme bekerjanya
perekonomian secara keseluruhan (agregat).
◦ Yang dimaksud variabel keseluruhan adalah variabel tingkat
pendapatan nasional, konsumsi rumah tangga, investasi
nasional, tingkat tabungan, belanja pemerintah, tingkat
harga umum, jumlah uang beredar (inflasi), kesempatan
kerja, neraca pembayaran
Permasalahan
◦ Inflasi
◦ Pengangguran
◦ Neraca pembayaran yang timpang
◦ Pertumbuhan penduduk yang tinggi
◦ Peningkatan kapasitas produksi
PERBEDAAN MIKRO DGN MAKRO
EKONOMI
Mikro mempelajari fungsi masing-masing industri
dan perilaku masing-masing unit pengambilan
keputusan, khususnya perusahaan bisnis dan rumah
tangga
 Makro mempelajari atau memusatkan perhatian
pada faktor-faktor yang mempengaruhi produksi
produk-2 tertentu dan perilaku masing2 industri,
tetapi pada penentu jumlah keluaran nasional total
 Mikro keputusan ekonomi individual
 Makro keputusan ekonomi agregatif
 Prinsip ekonomi mikro melandasi analisis ekonomi
makro

Perbedaan Mikro Ekonomi dgn
Makro Ekonomi
Konsumsi
Produksi
Harga
Ketenagakerjaan
Mikro
Konsumsi
Individu
Jumlah
produksi suatu
perusahaan
Harga setiap
barang/ jasa
Kebutuhan
tenaga kerja
satu
perusahaan
Makro
Konsumsi
Negara
Jumlah
produksi
nasional
Harga barang/
jasa secara
keseluruhan
Kebutuhan
tenaga kerja
secara
keseluruhan
AKAR ILMU EKONOMI MAKRO

DEPRESI BESAR
◦ Model Klasik
 Ahli ekonomi menerapkan model ekonomi mikro (model
Klasik) pada masala perekonomian yang luas, contoh:
◦ Analisis penawaran dan permintaan klasik mengasumsikan
bahwa penawaran tenaga kerja yang berlebih akan
menyebabkan turunnya upah ke tingkat keseimbangan baru;
akibatnya, pengangguran tidak bertahan lama.
◦ Revolusi Keynesian
 John Meynard Keynes (The General Theory of Employment,
Interest dan Money, 1936)
◦ Bukan harga dan upah yang menentukan tingkat peluang kerja,
melainkan tingkat permintaan agregat akan barang dan jasa.
Campur tangan pemerinta perlu disertakan dalam
perekonomian untuk mempengaruhi tingkat keluaran dan
peluang kerja. Caranya: pemerintah merangsang permintaan
agregat untuk mengangkat ekonomi keluar dari resesi
AKAR ILMU EKONOMI MAKRO

EKONOMI MAKRO BARU
◦ Penyesuaian perekonomian secara tepat pada tahun
1960-an
 Ungkapan Walter Heller penasihat ekonomi Presiden
Kennedy dan johnson: penyesuaian perekonomian secara
tepat sebagai peran pemerintah dalam mengatur inflasi dan
pengangguran
◦ Ketidaksesuaian dengan kenyataan sejak tahun 1970an
 Sejak tahun 1970-an perekonomian AS mengalami
serangkaian fluktuasi besar dalam tingkat peluang kerja,
keluaran, dan inflasi.
 Tahun 1974-75 dan 1980-82 AS mengalami resesi hebat,
akibatnya jutaan orang kehilangan pekerjaan dan
mengakibatkan kerugian besar karena kehilangan keluaran
dan pendapatan
 Terjadi Stagflasi (Stagnasi + Inflasi)  bila tingkat harga
keseluruhan naik cepat (inflasi) selama periode resesi atau
tingkat pengangguran tinggi dan lama (stagnasi)
PERHATIAN ILMU EKONOMI
MAKRO

Perhatian utama:

Kebijakan Pemerintah:
◦ Inflasi
◦ Pertumbuhan keluaran (output) atau konjungtur bisnis
◦ Pengangguran
◦ Kebijakan fiskal  kebijakan menyangkut pajak dan
keluaran
◦ Kebijakan moneter  alat yang digunakan oleh bank
sentral untuk mengendalikan pasokan (penawaran)
uang
◦ Kebijakan pertumbuhan (sisi penawaran)  kebijakan
pemerintah yang berfokus pada penawaran agregat
dan kenaikan produksi dan bukannya merangsang
permintaan agregat
KOMPONEN EKONOMI MAKRO

Fokus komponen ekonomi makro:
◦
◦
◦
◦

Rumah tangga (sektor rumah tangga/ek. satu sektor)
Perusahaan (sektor swasta/ek. dua sektor)
Pemerintah (sektor publik/ek. tiga sektor)
Luar negeri (sektor internasional/ek. Empat sektor)
Hubungan empat komponen tergambar dalam
diagram arus melingkar, yang menunjukkan
pendapatan yang diterima dan pembayaran
yang dilakukan oleh masing-masing sektor
perekonomian
Diagram Arus Melingkar
Pembelian barang &
jasa buatan dalam
negeri oleh orang
asing (eksport)
Pembelian barang &
jasa buatan luar
negeri (Import)
Luar Negeri
Pembelian barang &
jasa
Pajak
Pembelian
barang & jasa
Pemerintah
Perusahaan
Pajak
Gaji, bunga, dividen,
laba dan sewa
Pembayaran
gaji, bunga,
transfer
Rumah
Tangga
Tiga Pasar Dasar
Perusahaan
PASAR
BARANG
DAN JASA
Pemerintah
Rumah Tangga
PASAR
TENAGA
KERJA
Luar Negeri
PASAR
UANG/
MODAL
(FINANSIAL
MARKET)
METODOLOGI ILMU EKONOMI MAKRO
P
AS
P*
AD
0
Y*
Y
TREND DAN SIKLUS PEREKONOMIAN
SUATU NEGARA
GDP
Puncak
Pertumbuhan
A
Lembah
0
t
Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan
Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara

Mazhab Klasik
◦ Pelopornya : Adam Smith (An Inquiry into The Nature and
Causes of The Wealth of Nations)
◦ Berpandangan fenomena ekonomi sebagai fenomena alam
yang selalu bersifat eksak dengan ketentuan hukum alam
◦ Asusmsinya : perfect competition = perilaku ekonomi sama
dengan keteraturan alam seiring dengan adanya pengatur
yang tidak kentara invinsible hand.

Dasar Filsafatnya :
◦ Laisses faire = setiap individu bebas dalam melakukan
kegiatan ekonomi apapun
◦ Perekonomian tidak akan terjadi kekurangan permintaan,
sehingga pada akhirnya penggunaan tenaga kerja penuh
akan selalu tercapai (tidak ada pengangguran)
◦ Hukum Say (Jean Batiste Say) = supply creates its own
demand)
Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan
Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara

Corak Kegiatan Ekonomi
◦ Corak perekonomian berbentuk : Perekonomian bersifat subsisten
dan bersifat modern
◦ Ekonomi Subsisten = di dalamnya terdapat dua pelaku ekonomi
(produsen dan rumah tangga)  Y = C (pendapatan upah untuk
beli barang produksi)
Produk/Barang
Pembayaran
Konsumen/
RM Tangga
Produsen
Upah/gaji
Tenaga kerja/jasa tenaga kerja
Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan
Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara

Corak Kegiatan Ekonomi Modern
◦ Ekonomi Modern = di dalamnya terdapat lebih dua pelaku ekonomi
(produsen dan rumah tangga, lembaga keuangan dan investor)  Y =
C+S+I
Upah/Gaji
Tenaga Kerja
Konsumen/
RM Tangga
Produsen
Produk/Barang
Pengeluaran Konsumsi
Tabungan
Investasi
Pinjaman
Investor
Bank
Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan
Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara

Penentu Tingkat Kegiatan Perekonomian
◦ Faktor harus dipenuhi agar kondisi full-employment, yaitu
sebagai berikut :
 Jumlah barang modal yang dipergunakan dalam
perekonomian
 Jumlah dan kualitas tenaga kerja yang bersedia
 Jumlah dan jenis kekayaan alam yang digunakan
 Tingkat teknologi yang dipergunakan
◦ Notasi ekonominya :
 Y = f [M, TK, Q, T]
Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan
Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara

Keynesian

Dasar Filsafat :
◦ Tokoh John Maynard Keynes  pelopor teori dan kebijakan
ekonomi modern.
◦ Buku terkenalnya = The General Theory of Employment,
Interest and Money
◦ Campur tangan pemerintah bukan hanya sekedar Night Guard,
melainkan juga ikut langsung menentukan dan mengarahkan
perekonomian ke arah yang lebih baik melalui kebijakan
ekonomi
◦ Dalam perekonomian, pihak swasta tidak sepenuhnya diberikan
kekuasaan untuk mengelola perekonomian, karena pada
kondisi tertentu sebagaimana pandangan kaum sosialis
menyatakan bahwa pihak swasta selalu mementingkan dirinya
sendiri yaitu untuk mendapatkan keuntungan
◦ Keynes tidak percaya dengan kekuatan dari laissez faire yang
dapat mengoreksi diri sendiri untuk mencapai kondisi full
employment.
Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan
Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara

Pandangan Keynes : kegiatan perekonomian
◦ Fleksibilitas tingkat bunga terhadap tabungan dan investasi
 Keynes tidak sependapat dengan kaum klasik  besar kecilnya
tingkat tabungan juga ditentukan oleh besar kecilnya tingkat
pendapatan dan kecenderungan mengkonsumsi.
◦ Tingkat upah dan pengangguran
 Tingkat upah sehubungan dengan penawaran tenaga kerja yang
melebihi permintaannya yang berdasarkan analisis klasik jumlah
yang dibutuhkan
 Manakala tingkat upah turun, maka tingkat pendapatan pun akan
turun, dan selanjutnya daya beli akan turun dan tentu saja
pengeluaran masyarakat akan semakin berkurang  kelebihan
kapasitas produksi.
◦ Faktor Penentu Kegiatan Ekonomi Negara
 Kegiatan perekonomian suatu negara adalah tingkat permintaan
efektif, yaitu permintaan yang disertai oleh kemampuan untuk
membayar barang dan jasa yang diminta  permintaan agregatif (C,
I, G, X – M).
◦ Notasi ekonomi Keynsian =
 Y = AE = C + I + G + (X – M)  AE = Agregat Expenditure
THE ROLE, FUNCTION AND
PARTICIPATION OF GOVERNMENT
IN ECONOMIC(1)

Role and Function of Government in
Economy
◦ Poverty, Employment and Growth
◦ Establishment of Equitable Distribution of Income
and Wealth
 Islam Urges Equality of Opportunity
 Islamic Mechanisms to Reduce Inequality in Income and
Wealth
◦ Establishment of Socio-economic Justice
 Justice in Production
 Justice in Consumption
 Justice in Distribution
◦ Sustaining a Conducive Environment for
Economic Activities
THE ROLE, FUNCTION AND PARTICIPATION
OF GOVERNMENT IN ECONOMIC (2)

Participation of Government in Economy
◦ Conventional Perspective
 Classic : Not any government interference in an economy. The
market should be allowed to operate on its own, of course, the
invisible hand of the nature will take care of it. The economy will
always be at equilibrium without any government intervention,
they determined by the demand and supply in market.
 Keynes : Many particular cases for vital government participation in
an economy. Government policy is needed to guide, correct and
supplement its operation in certain aspects.
◦ Islamic Perspective
 Government to save the economic and other aspects of muslim life
from all evils.
 Government is entitled to interfere in the private right of ownership
to preserve social interest
 The economic rationale of government participation in an economy
can also be established through the concept of Fard Kifayah.
 Islamic government is responsible to guarantee the basic needs of
all.
THE GOVERNMENT APPROACH TO
ECONOMIC MANAGEMENT (1)

Some Approachable
Aspects for an Islamic
Government

Spiritual and Material
Functions of an Islamic
Governtmen
THE GOVERNMENT APPROACH TO
ECONOMIC MANAGEMENT (2)

What now
Some Approachable Aspects for an
Islamic Government
◦ Islamic Government has the responsibility to
provide all necessities of life that would
enhance the standars of living as a whole:
QS 16: 97; 22: 77; 2: 286; 1 : 185.
◦ Islamic government should create a brotherly
environment within and outside the country
conducive to economic activities
◦ Islamic government to free the entire
economy and its affairs of moral corruption.
◦ Islamic government should attempt to a goal
of human welfare
THE GOVERNMENT APPROACH TO
ECONOMIC MANAGEMENT (3)

Spiritual and Material
Functions of an Islamic
Governtmen,
◦ Spiritual Upliftment:
 Create to inculcating Islamic spiritual
values
 Education system with Islamic
principles
 Enforce the prescribed penalties for any
violation of Islamic rules and values
◦ Material Development
 Has enunciated six basic need -->
maximise the material welfare
◦ Education and training
◦ Employment
◦ Adequate food and clothing
◦ Comfortable housing
◦ Appropriate healthy environment
ECONOMIC FUNCTIONS ON
AN ISLAMIC GOVERNMENT (1)

These functions are essential
in order for an economy to
operate smoothly and
successfully
◦ Poverty, Employment and Growth
◦ Establishment of Equitable
Distribution of Income and
Wealth
◦ Establishment of Socio-economic
Justice
◦ Sustaining a Conducive
Environment for Economic
Activities
ECONOMIC FUNCTIONS ON
AN ISLAMIC GOVERNMENT (2)

Poverty, Employment and Growth
◦ The full and efficient employment of
all human and natural resources;
◦ The eradication of poverty and
fulfillment of basic human needs, and
◦ The optimum rate of economic
growth.

The role of government is of
primary importance building
social infra-structure as well as
the formation of economic
planning which have tremendous
impact on the eradication of
poverty.
ECONOMIC FUNCTIONS ON
AN ISLAMIC GOVERNMENT (4)

Equitable Distribution of Income
and Wealth
◦ Islam urges Equality of Opportunity
 Islam advocate equality of opportunity among
the people of the society as a whole
 Everyone would freely be able to earn wealth
in accordance with their physical and mental
abilities and efficiencies without having faced
any legal or social restriction
◦ Islamic Mechanism to Reduce Inequality
in Income and Wealth
 Islam strongly encourages the rice to spend
for people in the lower income group over and
above compulsory payments so that wealth
would trickle-down among the various classes
of society.
ECONOMIC FUNCTIONS ON
AN ISLAMIC GOVERNMENT (6)

Establishment of Socio-economic
Justice
◦ Justice in Production
 Government should make sure of two things :
◦ No exploitation is present in the production process
◦ No illicit method is pursued to acquire wealth
◦ Justice in Consumption
 Fulfillment of the basic needs of everyone in society
 Supervision of observance of norms and values of
consumption
◦ Justice in Distribution
 Justice and benevolence are two main principles of
distribution in Islam.
 Supervision in the process distribution of income
and wealth :
◦ No concentration of wealth in hands of only a few
members of society
◦ Every factor of production gets its just share from the
production process.
ECONOMIC FUNCTIONS ON
AN ISLAMIC GOVERNMENT (7)

Sustaining a Conducive
Environment for Economic
Activities :
◦ A peaceful social environment is one
of the determinants of growth
◦ The Islamic government is to ensure
the full observance of those divine
principles to provide security to life
and property in the economy
◦ Government role in an economy to
maintain law and order in society.
GOVERNMENT POLICY IN
AN ISLAMIC ECONOMY (1)
Islamic Economic --> human
welfare
 Human welfare --> fiscal policy
 Fiscal policy --> ideological
orientation

Policy
◦ Taxation in an Islamic Economy
◦ Justifying Necessities for Taxation in
an Islamic Economy
◦ Determination of tax Payers,
Procedures of Tax Assessment and
Collection in an Islamic Economy
◦ Other Means of Acquiring Resources
for an Islamic Government
◦ Public Expenditure in an Islamic
State
ECONOMIC FUNCTIONS ON
AN ISLAMIC GOVERNMENT (5)

Establishment of Socio-economic
Justice
◦ Government has a great responsibility
rendering justice to its society, it
function of economics affair implies :
 Levy an affordable rate of taxes
 Justly allocate its resources among the
sectors of the economy
 Provide equal opportunity to all productive
sector
 Regulate the wages and prices in the
economy
 Prohibit those practices which entail
injustice
 Ensure a good balance between the
material and spiritual development of the
people
Ekonomi makro mengandalkan data
Data diperoleh dari sumber data, yaitu:
laporan pendapatan nasional dan
neraca produk
 Fungsi Laporan Pendapatan Nasional
dan Neraca Produk:


◦ Untuk menyampaikan data tentang kinerja
ekonomi
◦ Untuk pembandingan produk dari satu
waktu ke waktu lain
MENGUKUR OUTPUT &
PENDAPATAN NASIONAL
Macam Pendapatan Nasional

Gross National Product/GNP

Gross Domestic Product/GDP
◦ Nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu
negara dalam suatu periode tertentu (satu tahun)
yang diukur dengan satuan uang
◦ GNP dihitung dengan menjumlahkan semua nilai
barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk
suatu negara tersebut ditambah dengan penduduk
negara tersebut yang ada di luar negeri
◦ Nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu
negara dalam suatu periode tertentu yang
menjumlahkan semua hasil dari warga negara yang
bersangkutan ditambah warga negara asing yang
bekerja di negara yang bersangkutan
Metode Menghitung Pendapatan
Nasional

Metode Produksi
◦ Didasarkan pada penjumlahan nilai produksi yang
dihasilkan oleh sektor produksi {Y= PqnxQin} atau
dengan menghitung nilai tambah Y= NTB = NTM1+
NTM2+…+ NTM9
◦ Menurut BPS sektor tersebut meliputi:
 Pertanian; Pertambahan & Penggalian; Industri
pengolahan; Listrik, gas dan air bersih; Bangunan;
Perdagangan, restoran, dan hotel; Pengangkutan dan
komunikasi; Keuangan, persewaan bangunan dan jasa
perusahaan; Jasa-jasa
◦ Contoh: Biji gandum/kg dijual Rp. 1500; Gandum 
terigu= 2000; Terigu  roti = 3000; Roti  roti
bakar = 3500
Metode Menghitung Pendapatan
Nasional

Metode Pendapatan
◦ Metode ini menjumlahkan semua pendapatan
dari faktor produksi dalam perekonomian:
 Tenaga kerja (W)
 Modal (i)
 Tanah (R)
 Skill/entrepreneurship (P)
◦ Rumus = Y = YW + Yi + YR + YP
◦ Hasil perhitungan ini sering disebut dengan
pendapatan nasional (National Income=NI)
Metode Menghitung Pendapatan
Nasional

Metode Pengeluaran/Penggunaan
◦ Metode ini menghitung pendapatan nasional
dengan cara menjumlahkan semua pengeluaran,
baik yang dilakukan:




Rumah tangga konsumen (C)
Rumah tangga swasta/produsen (I)
Rumah tangga pemerintah (G)
Export netto (X – M)
◦ Secara matematik dirumuskan
 Y = AE = C + I + G + (X – M)  AE = Agregate
Expenditure
◦ Hasil perhitungan dengan metode ini sering
disebut dengan Produksi Nasional Brutto (GNP)
Produk Domestik Bruto





Produk domestik Bruto = Gross Domestic Product
merupakan konsep kunci dalam laporan pendapatan
dan neraca produk nasional
GDP = nilai pasar keluaran total sebuah negara, yaitu
nilai pasar semua barang jadi dan jasa akhir yang
diproduksi selama periode waktu tertentu oleh faktorfaktor produksi yang berlokasi di dalam suatu negara
Barang jadi dan jasa akhir = barang dan jasa yang
diproduksi untuk penggunaan akhir
Barang intermediate = barang yang diproduksi oleh
perusahaan untuk diolah lebih lanjut oleh perusahaan
lain.
Nilai tambah = perbedaan antara nilai barang ketika
meninggalkan tahap produksi dan biaya barang ketika
memasuki tahap produksi
Hubungan PNB, PN, Pendapatan
Pribadi dan Pendapatan Disposible

Pendapatan nasional sebenarnya dihitung dari:

Pendapatan pribadi = semua jenis pendapatan
(termasuk pdptan yang diperoleh tanpa
memberikan sesuatu kegiatan apa pun yang
diterima oleh penduduk suatu negara)
Pendapatan disposible = pendapatan yang
menjadi hak penduduk yang dapat
dibelanjakan tanpa tanggungan yang menjadi
kewajibannya

◦ GNP – (Penyusutan + Pajak Tidak Langsung +
Transfer Payment Perusahaa + Kesalahan Statistik) +
Subsidi kepada Perusahaan Pemerintah
Hubungan PNB, PN, Pendapatan
Pribadi dan Pendapatan Disposible

Dalam perhitungan pendapatan nasional,
digunakan dua macam harga, yaitu:
◦ Harga Konstan (Hk)
◦ Harga Yang Berlaku (Hb)

Indeks harga = perbandingan antara
pendapatan nasional nominal dengan
pendapatan nasional riil
Produk Domestik Bruto Negara X
Tahun
Produk
Jumlah
Harga
NTBhb
NTBhk 1990
1990
1991
1992
X
X
X
10
20
25
10
15
17
100
300
425
100=(10X10)
200=(10X20)
250=(10X25)
1990
1991
1992
Y
Y
Y
15
30
50
5
6
6,5
75
180
325
75=(5X15)
150=(5X30)
250=(5X50)
1990
1991
1992
Z
Z
Z
30
60
70
2
2,5
3
60
150
210
60=(2X30)
120=(2X60)
140=(2x70)
PDBhb = tahun 1990 = 100+75+60 = 235
tahun 1991 = 300+180+150 = 630
tahun 1992 = 425+325+210 = 960
PDBhk90 tahun 1990 = 100+75+60 = 235
tahun 1991 = 200+150+120 = 470
tahun 1992 = 250+250+140 =640
Download