Setelah pemasangan perangkat ortodonti dalam mulut, terjadi peningkatan jumlah plak disekitar bands dan brackets dengan cepat. Selain itu, elastomeric ring, ligature dan material lain yang digunakan juga dapat menginduksi perubahan rongga mulut seperti penurunan pH, dan akumulasi biofilm. Sampel dari penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Unhas yang berasal dari 3 angkatan, yaitu angkatan 2009, 2010, dan 2011. Sampel tersebut dibagi berdasarkan 3 kategori lama pemakaian, yaitu pemakaian < 5 bulan sebanyak 7 orang, 5-12 bulan sebanyak 5 orang, dan > 12 bulan sebanyak 18 orang. Hal ini bisa tergambarkan bahwa mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Unhas rata-rata telah menggunakan alat ortodonti cekat dalam jangka waktu yang lama, namun pada pemakaian < 5 bulan dan 5-12 bulan jarang didapatkan sehingga jumlah sampel dari 2 kategori lama pemakaian sangat berbeda jauh dengan jumlah sampel pada katerogi pemakaian > 12 bulan sehingga cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan porposional stratified random sampling. Banyak faktor yang mempengaruhi peningkatan jumlah koloni bakteri pada pemakai alat ortodonti cekat yaitu salah satu adalah lamanya pemakaian. Hal lain pun dapat berpengaruh seperti frekuensi kontrol yang dilakukan sampel tersebut ke dokter gigu serta bahan alat ortodonti cekat yang digunakan oleh dokter gigi. Sampel penelitian ini dianggap homogen selain sampel tersebut telah memenuhi kriteria inklusi penelitian yaitu pemakaian alat ortodonti cekat dengan indikasi perawatan pada rahang atas dan rahang bawah, tidak memakai sikat gigi khusus ortodonti, dan pemakai alat ortodonti cekat yang tidak tergantung pada penggunaan obat kumur anti bakterial serta sampel tersebut juga berasal dari latar belakang 35 pendidikan yang sama sehingga memiliki pengetahuan yang sama dalam menjaga kebersihan dan kesehatan rongga mulutnya. Namun berdasarkan hasil uji statistik one way anova diatas menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara lama pemakaian alat ortodonti cekat dengan jumlah koloni bakteri pada saliva. Hal ini salah satunya dapat disebabkan oleh sampel penelitian yang berbeda dari berbagai pengelompokkan berdasarkan lama pemakaian, baik dari segi kondisi saliva yang dapat dipengaruhi oleh riwayat kesehatan gigi (ada tidaknya gigi berlubang, riwayat kesehatan umum, serta pola diet.22 Hal lain pula yang dapat mempengaruhi yaitu oral hygiene dari masing-masing sampel yang diteliti walaupun peneliti menganggap dengan berasal dari latar belakang pendidikan yang sama yaitu mahasiswa kedokteran gigi namun tidak menutup kemungkinan sampel tersebut memiliki oral hygiene yang sama. Sehingga diperlukan memeriksakan oral hygiene agar dapat dihomogenkan pada seluruh sampel penelitian. Begitu pula halnya dengan pilihan bahan yang digunakan oleh dokter gigi yang memungkinkan mudahnya terjadi retensi makanan pada komponen bahan tersebut serta tahap perawatan yang dijalaninya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Th. C Vizitiu dan Ecaterina Ionescu (2011) yang berjudul Microbiological Changes In Orthodontic Treated Patients. Pada penelitian ini menggunakan sampel yang sama dari 2 group/ kategori, yaitu sebelum memakai alat ortodonti cekat dan setelah memakai alat ortodonti cekat. Dalam penelitian tersebut dibagi menjadi 2 group yaitu group I terdiri dari 24 orang 36 yang belum menggunakan alat ortodonti cekat dan group II terdiri dari 15 dari 24 orang yang sudah menggunakan alat ortodontik cekat selama 3 bulan dan hasilnya pada pengenceran 10-6, jumlah bakteri anaerob sebelum menggunakan ortodonti yaitu 8,2% dan setelah menggunakan alat ortodontik selama 3 bulan jumlah bakteri meningkat menjadi 13,3 % .1 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Asli Topaloglu-Ak, dkk (2011) tidak sesuai dengan hasil penelitian yang kami dapatkan. Pada kesimpulan penelitian tersebut mengatakan bahwa jangka panjang penggunaan alat ortodonti cekat memiliki efek negatif pada flora mikroba dan meningkatkan resiko lesi karies serta masalah periodontal.4 Namun hasil penelitian yang kami peroleh tidak membuktikan bahwa jangka panjang penggunaan alat ortodonti cekat memiliki efek negatif pada flora mikroba yang salah satunya berdampak pada meningkatnya jumlah bakteri. Penelitian ini mendapatkan bahwa pemakaian jangka pendek (< 5 bulan) dari alat ortodonti cekat memiliki jumlah bakteri yang lebih sedikit dibandingkan pemakaian jangka panjang yaitu pemakaian 5-12 bulan dan > 12 bulan. 37