SIARAN PERS Biro Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id TIFA-TIC Ciptakan Atmosfer Positif Perdagangan dengan AS Jakarta, 16 April 2016 – Berbagai peluang meningkatkan kinerja ekspor nasional terus diupayakan Kementerian Perdagangan. Salah satunya dengan terus menggenjot kinerja ekspor ke negaranegara tradisional, khususnya ke Amerika Serikat (AS). Pemerintah ingin menciptakan atmosfer positif untuk menaikkan lebih besar lagi surplus neraca perdagangan dengan AS. Pada 2015, Indonesia surplus USD 8,65 miliar. Demikian dinyatakan Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Iman Pambagyo pada pertemuan The 15th Indonesia-US Trade and Investment Framework ArrangementTrade and Investment Council (TIFA-TIC) Senior Official Meeting, pada 11-12 April 2016 di Yogyakarta. “Pertemuan TIFA-TIC tahun ini harus diarahkan untuk menaikkan surplus perdagangan Indonesia, dengan cara menciptakan atmosfer yang lebih positif terhadap peningkatan peluang kerja sama perdagangan dan investasi kedua negara,” tutur Iman. Total perdagangan Indonesia dengan AS selama 5 tahun (periode 2011-2015) menunjukkan tren penurunan sebesar 0,33%. Pada 2015, total perdagangan Indonesia-AS sebesar USD 23,83 miliar, menurun 3,51% dari tahun 2014 yang sebesar USD 24,76 miliar. Sementara itu, ekspor Indonesia ke AS pada 2015 tercatat sebesar USD 16,24 miliar dengan nilai impor pada periode yang sama sebesar USD 7,59 miliar. Dengan demikian, Indonesia surplus USD 8,65 miliar pada 2015. Sedangkan, neraca perdagangan Indonesia terhadap AS periode Januari 2016 telah mencapai surplus USD 773,82 juta. Berbeda dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya, pertemuan TIFA-TIC kali ini diakui Iman sengaja disuguhkan atmosfer yang lebih bersahabat. Bersama Iman, Assistant United States Representative for Southeast Asea and the Pacific Barbara Weisel juga memimpin pertemuan yang merupakan tindak lanjut pertemuan TIFA-TIC sebelumnya pada September 2015 di Washington D.C., Amerika Serikat. Beberapa isu yang dibahas pada pertemuan tersebut antara lain program Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) Fishing, Intellectual Property Right, Localization Requirement for High Tech Products, dan pertukaran informasi atas model Bilateral Investment Agreement (BIT), Trade Facilitation Agreement (TFA) Indonesia, Lacey Act (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu), perkembangan Trans-Pacific Partnership (TPP), serta proposal Indonesia terkait Palm Oil Joint Study. Apresias Paket Ekonomi Sementara itu pada sesi business engagement, para pelaku usaha Indonesia dan AS mengapresiasi upaya Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan iklim usaha yang lebih baik melalui kesebelas paket kebijakan ekonomi. “Para pelaku usaha AS sangat mengapresiasi paket kebijakan ekonomi kita dan sangat menantikan implementasi paket kebijakan tersebut,” ungkap Iman. Harapan pelaku usaha, pembahasan kebijakan perdagangan diharapkan meningkatkan arus perdagangan dan investasi. TIFA-TIC digagas pada Oktober 1994 dan dibentuk melalui MoU antara Pemerintah RI dan Pemerintah AS yang penandatanganannya dilakukan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI serta Kepala United State Trade Representative (USTR) di Christchurch, Selandia Baru, pada 16 Juli 1996. --selesai-Informasi lebih lanjut hubungi: Ani Mulyati Kepala Biro Humas Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711 Email: [email protected] Djatmiko Bris Witjaksono Direktur Kerja Sama Bilateral Ditjen Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-3442576/021-3858206 Email: [email protected]