full pdf - STKIP Widya Yuwana Madiun

advertisement
JPAK
JURNAL PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
Jumal Pendidikan Agama Katolik (JPAK) adalah media komunikasi ilmiah
yang dimaksudkan untuk mewadahi hasil penelitian, hasil studi, atau kajian
ilmiah yang berkaitan dengan PendidikanAgama Katolik sebagai salah satu
bentuk surilbangan STECIP Widya Yuwana Madiun bagi pengembangan
PendidikanAgama Katolik pada umumnya.
03
05
Penasihat
Ketua Yayasan Widya Yuwana Madiun
.
~
Pehndung
Ketua STKIP Widya Yuwana Madiun
14
Penyelenggara
Lembaga Penelitian STKIP Widya Yuwana Madiun
26
Ketua Penyunting
Hipolitus Kristoforus Kewuel
43
Penyunting Pelaksana
FX. Hardi Aswinamo
DB. Kaman Ardijanto
58
Pcnyunting Ahli
John Tondowidjojo
Ola Rongan Wilhelmus
Armada Riyanto
REMAJA: ~
KEMANDIJ
JS Wibowo.S
REMAJAD.
HABITUSE
0/aRongan
REMAJAKJ
Agustin us Su
PERAYAAN
DAN PEIU
REMAJA:Sl
DonBoscoKt
STRATEGI
BAGIMAS~
Antonius Tse
75
Sekretaris
Gabriel Sunyoto
Alamat Redaksi
PROBLEMJ
SEGIMORA
LITURGI
ABORSIDI1
Antonius Virtl
102 PROBLEM
STKIP Widya Yuwana
Jln. Mayjend Panjaitan. Tromolpos: 13. Telp. 0351-463208. Fax. 0351-483554
Madiun 63137- Jawa Timur- Indonesia
KATOLIKTJ
Suparto
""
Jumal Pendidikan Agama Katolik (JPAK) diterbitkan oleh Lembaga
Penelitian, STKlP Widya Yuwana Madiun. Terbit 2 kali setahun (April dan
Oktober).
Editorial
119 DOSA
DAN
DOSABAGI:
Robertus Jok£
~...::
.
. JPAK :
~TOLIK
"
~omunikasi ilmiah
I studi, atau kajian
sebagai salah satu
gi pengembangan
_
Vol. 't,·'l"ahun ke-4, April2012
03
05
ISSN; 2085-0743
DAFTARISI
Editorial
REMAJA: SUMBER DAYA INSANI MENYONGSONG
KEMANDIRIAN;BANGSAINDONESIA
JS Wibowo Singgih
14
REMAJA DAN PENGHAYATAN EKARISTI: SUATU
HABITUS BARD
0/a Rongan Wilhe/mus
26
REMAJAKATOLIK, GEREJADANEKARISTI
Agustinus Supriyadi
43
PERAYAAN EKARISTI HARI MINGGU DI PAROKI
DAN PERKEMBANGAN IDDUP ROHANI KAUM
REMAJA: SEBUAHPELUANG
Don Bosco KarnanArdijanto
58
STRATEGI MENJADIKAN REMAJA MUSIM SEMI
BAGI MASYARAKAT, BANGSADAN GEREJA
Antonius TSe
75
PROBLEM REMAJA DAN ABORSI DITINJAU DARI
SEGI MORALKATOLIK SERTA USAHAMEMAKNAI
LITURGI UNTUK MENGURANGI PRAKTEK
ABORSI DI TENGAHN REMAJAKATOLIK
Antonius Virdei Eresto Gaudiawan
.fadiun
102 PROBLEM
REMAJA DAN PENILAIAN MORAL
KATOLIKTENTANGSEXDILUARNIKAH
Suparto
. Fax. 0351-483554
ia
119
n oleh Lembaga
;etahun (April dan
DOSA DAN RAHMAT SAKRAMEN PENGAKUAN
DOSABAGIREMAJA
Robertus Joko Sulistyo
1
126 ANIMASI PERAYAAN TOBAT YANG
TEPAT BAGI
REMAJA
Aloysius Suhardi
142
REMAJA DAN MASA DEPANNYA: SEBUAH UPAYA
PASTORALBAGI REMAJA
Albert I KetutDeni Wijaya
155 BELAJAR
SEBAGAI AKTIVITAS REMAJA MEMPERSIAPKANMASADEPAN
Agustin us WlSnu Dewantara
Aristotle,. 19
Ethic~
-------, 1995,
Oxf
Baker, Anton
Bakalis Nikc
Thaie.
Publh
Driyarkara.,
KaraiJ
Erickson., I~
Phsyc
Intern
Haring, Bern•
for PriE
Middle!
Hurlock, Eliz
Penerbi
Kompas (ed).
Mangun). Jal
Mangunwija)
Rak.
--------, 2003.
Kanisius: Yo
Reeve, C. l
MefaJ
Ross, Sir Da'
prints
Tafsir, Ahma
Pengukl
Islam I
Pondok
Tilaar, H.A.l
Nasi om
-------, 1974.
2
Editorial
Dewasa ini petualangan umat manusia tampaknya sedang
terser~t dalam suatu petualangan baru yang sulit diprediksikan. Nama
petualangan baru itu adalah ketidakpastian. Petualangan ini di satu
sisi menantang spesies manusia untuk membuktikan diri sebagai
insan berpengharapan yang tekun menjalani hidupnya meskipun
kehidupan itu bagaikan teka-teki silang, ambivalen, dan serbr.. tak
pasti. Pada sisi yang lain, tidak dapat disangkallagi bahwa manusia
muda dalam mengejawantahkan diri lebih sering terbentur oleh
tembok ketidakmenentuan yang tak jarang melahirkan sikap apatis,
cepat putus asa dan kehilangan rasa percaya diri, mudah menyerah
serta gampang lelah mengejar tujuan hidup yang lagi-lagi tak pasti.
Ada jurang yang menganga lebar antara harapan dan kenyataan,
antara kegembiraan dan kecemasan. Dalam situasi seperti ini orang
muda utamanya remaja membutuhkan tempat berlindung yang aman
dan sumber kekuatan yang tak pemah putus. Pertanyaannya adalah di
manakah ternpat dan sumber kekuatan itu dapat ditemukan?
JPAK. edisi ini hendak menunjukkan tempat dan sumber
kekuatan yang dimaksud seraya membuka cakrawala pembaca
tentang keprihatinan-keprihatinan seputar remaja. Artikel pertama
menandaskan ba..~wa secara kuantitatif jutaan remaja di Indonesia
dewasa ini merupakan "sumber daya" insani, penentu kemajuan
bangsa dan negara Indonesia di masa mendatang. Masalahnya, para
remaja tidak memahami bahwa mereka adalah agen perubahan di
masa depan. Maka satu-satunya jalan adalah menyadarkan para
remaja bahwa mereka memiliki tanggung jawab yang besar dalam
membangun bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat atau
ber"maksiat". Artikel kedua mengajak kita untuk menelisik lebih
dalam pentingnya membangun sebuah habitus baru remaja yang
permanen melalui Komunitas Ekaristi. Menurut penulis, Komunitas
Ekaristi adalah komunitas yang bersatu, utuh, beriman pada Kristus,
berakar dalam Kristus dan berorientasi kepada lnjil. Komunitas ini
dibentuk oleh Yesus sendiri dan karena itu Yesus menjadi dasamya.
Komunitas Ekaristi yang dibangun oleh Yesus ini memiliki daya yang
mampu membuat setiap remaja mengalami perubahan,
perkembangan, pembaharuan hidup secara sehat, beriman pada
Yesus dan memiliki keberanian untuk bersaksi tentang Dia di tengah
keluarga, Gereja, dan masyarakat. Tugas komunitas Ekaristi ialah
berupayamendekatkan para remaja kepada Yesus serta mendampingi
dan menguatkan imannya agar remaja terns berkembang dan
bertumbuh dalam iman. Artikel ketiga menekankan perlunya Gereja
memberikan kekuatan dan kesegaran kepada remaja dengan
3
memperkuat pondasi iman dan menyegarkannya dengan berbagai
pelayanan sakramen, terutama sakramen Ekaristi. Penghayatan
Ekaristi yang benar menjadi dasar bagi penghayatan hidup
menggereja sehingga setiap remaja Katolik yang merayakan ekaristi
semakin ekaristis dan eklesiologis. Artikel keempat menunjuk
perayaan Ekaristi hari Minggu di paroki sebagai sebuah peluang
dalam mewujudkan hidup rohani remaja yang makin ekaristis dan
eskatologis itu. Caranya adalah dengan melakukan persiapan yang
serius, memberi ruang bagi kreativitas serta memanfaatkan berbagai
kemungkinan penyesuaian. Artikel kelima penulis mengemukakan
tujuh strategi sebagai langkah prefentif guna mencegah berbagai
perilaku negatif remaja yang semakin mencemaskan. Sebab, dalam
beberapa kasus remaja tidak hanya menjadi obyek semata (korban)
melainkan sebagai aktor intelektual. Artikel enam dan ketujuh
mengungkap dua problem serius di kalangan remaja, yakni aborsi
dan hamil di luar nikah. Para penulis memandang situasi tersebut
sebagai "suara" yang memanggil Gereja Katolik untuk bersama
dengan berbagai pihak bekerja keras menekan lajunya pertumbuhan
aborsi dan hamil di luar nikah di kalangan remaja dengan
mengembangkan pola pendidikan seksualitas dan moral seksual yang
tepat. Artikel ke delapan dan kesembilan melihat terbukanya
kerahiman Allah bagi remaja dalam sakramen tobat yang
berdayaguna memulihkan kembali hidup remaja sebagai anakAllah
setelah jatuh dalam dosa. Namun ketidakpahaman remaja akan
hakikat, kekayaan rahmat maupun tata cara penerimaan sakramen
tobat serta dampak negatif dari kebudayaan modem menyebabkan
remaja kurang antusias untuk menerima sakramen to bat. Maka perlu
dilakukan identifikasi terhadap perilaku remaja dalam konteks
kebudayaan modem yang memengaruhi cara pandang remaja tentang
dosa; merekonstruksi kembali liturgi tobat agar sesuai dengan
kebutuhan remaja saat ini; dan menemukan format pelayanan liturgi
tobat yang sesuai dengan cita-rasa kaum remaja zaman ini sehingga
rahmat kerahimanAllah sungguh dialami dan dirasakan oleh remaja.
Artikel ke sepuluh dan kesebelas menekankan pentingnya
mendampingi remaja mempersiapkan masa depan mereka. Bentuk
pendampingan yang riil adalah melalui reksa pastoral remaja dan
aktivitas belajar remaja. Dengan bentuk-bentuk pendampingan ini
diharapkan selain sebagai bekal menghadapi masa depan, remaja
semakin mengenal, mengimani, dan hidup sesuai dengan kehendak
Allah. Dalan1 segala upaya manusiawi tersebut Ekaristi Kudus
merupakan sumber kekuatan supranatural bagi Gereja untuk
melakukan apapun yang baik dan berguna bagi remaja. Selamat
membaca!
4
PERSYARATAN PENULISAN ILMIAH
Dl JURNAL JPAK WIDYA YUWANA MADIUN
01. Jumalllmiah JPAK Widya Yuwana memuat hasil-hasil Penelitian, Hasil Refleksi, atau
Hasil Kajian Kritis tentang Pendidikan Agama Katolik yang belum pernah dimuat atau
dipublikasikan di Majalah/Jumalllmiah lainnya.
02. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia atau lnggris sepanjang 7500-10.000
kata dilengkapi denganAbstrak sepanjang 50-70 kata dan 3-5 kata kunci.
03. Artikel Hasil Refleksi atau Kajian Kritis memuat: Judul Tulisan, Nama Penulis, lnstansi
tempat bemaung Penulis, Abstrak (lndonesia/lnggris), Kata-kata Kunci, Pendahuluan
(tanpa anak judul), lsi (subjudul-subjudul sesuai kebutuhan), Penutup (kesimpulan dan
saran), Daftar Pustaka.
04. Artikel Hasil Penelitian memuat: Judul Penelitian, Nama Penulis, lnstansi tempat
bemaung Penulis, Abstrak (lndonesia/lnggris), Kata-kata Kunci, Latar Belakang
Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, Hasil Penelitian, Penutup
(kesimpulan dan saran), Daftar Pustaka
05. Catatan-catatan berupa referensi disajikan dalam model catatan lambung.
Contoh: Menurut Caputo, makna religius kehidupan harus berpangkal pada
pergulatan diri yang terus menerus dengan ketidakpastian yang radikal
yang disuguhkan oleh masa depan absolut (Caputo, 2001 : 15)
06. Kutipan lebih dari em pat baris diketik dengan spasi tunggal dan diberi baris baru.
Contoh: Religions claim that they know man an the world as these really are, yet
they they differ in their views of reality. Question therefore arises as to how
the claims to truth by various religions are related. Are they
complementary? Do they contradict or overlap one another? What
-according to the religious traditions themselves-is the nature of religious
knowledge?(Vroom, 1989: 13)
07. Kutipan kurang dari empat baris ditulis sebagai sambungan kalimat dan dimasukkan
dalam teks dengan memakai tanda petik.
Contoh: Dalam kedalaman mistiknya, Agustinus pernah mengatakan "saya tidak
tahu apakah yang saya percayai itu adalah Tuhan atau bukan." (Agustin us,
1997: 195)
08. Daftar Pustaka diurutkan secara alfabetis dan hanya memuat literature yang dirujuk
dalam artikel. Contoh;
Tylor, E. B., 1903. Primitive Culture: Researches Into the Development of Mythology,
Philosophy, Religion, Language, Ert, and Custom, John Murray: London
Aswinamo, Hardi, 2008. "Theology of Uberation As a Constitute of Consciousness,"
dalam Jumal RELIGIO No.I,April2008, hal. 25-35.
Borgelt, C., 2003. Finding Association Rules with the Apriori Algorthm,
http://www.fuzzi.cs.uni-magdeburg.de/-borgelt/apriori/. Juni 20, 2007
Derivaties Research Unicorporated. http//fbox.vt.edu.10021/business/finance/
dmc/RU/content.htrnl. Accesed May 13, 2003
Download