Krisis Ekonomi Krisis Ekonomi Jenis Krisis Ekonomi dan Jalur Transmisi Dampaknya Analisis Empiris Beberapa Issue Penting Terjadinya Krisis Ekonomi Krisis Keuangan Demand Uang > Supply Uang Krisis Ekonomi PDB Likuiditas Harga Likuiditas Bank /Non Bank Turun Krisis Ekonomi Resesi Ekonomi Depresi Ekonomi Suatu neg dikatakan mengalami Resesi Ekonomi bila penurunan PDB berlangsung selama 6 bln ber-turut2 (not more than one year) hal ini ditandai oleh pengangguran naik, kesempatan kerja turun, tingkat upah stagnasi dan penjualan retail turun drastis Suatu neg dikatakan mengalami Depresi Ekonomi bila berada dlm titik terendah dlm siklus ekonomi yg di tandai oleh G turun, pengang guran meningkat > 50 % jumlah TK, C turun, harga naik dgn laju yg lbh rendah dari laju normal, upah turun dan hilangnya harapan masy thd masa depan nya Krisis Ekonomi Resesi Ekonomi Krisis ekonomi Global adalah peristiwa di mana seluruh sektor ekonomi pasar dunia mengalami keruntuhan /degresi dan mem pengaruhi sektor lainnya di seluruh dunia. Sebagai contoh bahwa negara adidaya yang memegang kendali ekonomi pasar dunia yang mengalami keruntuhan besar dari sektor ekonominya. Krisis ekonomi global diawali pada 15 September 2008 yg menjadi catatan kelam sejarah perekonomian Amerika Serikat, Kebangkrutan Leman Brothers yg merupakan salah satu perusahaan investasi atau bank keuangan senior dan terbesar ke 4 di Amerika serikat menjadi awal dari drama krisis keuangan di negara yg mengagungagungkan sistem kapitalis tanpa batas. Jenis Krisis Ekonomi dan Jalur Transmisi Dampaknya A.Menurut Proses Terjadinya A1.Sifatnya mendadak: seperti kirisis krn - kenaikan harga minyak mentah th ’74 oleh OPEC - krisis keuangan Asia th 97-98, depresiasi mata uang Asia B.Menurut Sumbernya • Sumber Internal, - Produksi tertekan (high cost),gagal panen - Konsumsi Lesu (high Price) • Sumber External - Interest rate - Exchange rate - Loan problem Berbeda sumbernya dan berbeda proses & jalur dampaknya Jenis Krisis Ekonomi dan Jalur Transmisi Dampaknya (lanjutan) • Bermula dari krisis bath, menyebabkan Rupiah terdepresiasi dari 2 000/1 USD menjadi diatas 10 000/USD A2.Sifatnya tidak mendadak , melalui proses akumulasi , seperti krisis global tahun 2008-2009. Bermula dari krisis keuangan AS dan meluas ke Eropa dan Asia, termasuk Indonesia C.Krisis ekonomi menurut sumber internal • • • C.1. Krisis Produksi pengurangan produksi yang berdampak pada taraf hidup petani lewat jalur rumahtangga, naiknya harga lewat jalur produsen atau pasar (gandum sebagai input tepung atau komoditi lain. ) Kalau kontribusi produknya besar bisa memicu inflasi malah bisa memberikan dampak yang lebih luas, kesempatan kerja ataupun kemiskinan C.2. Krisis Perbankan , Karena kondisi perbankan yang kurang kuat, maka bisa membuat bank collaps, ini berdampak pada: kesempatan kerja dan pendapatan ( rumahtangga ) kesulitan sumber pembiayaan (perusahaan), atau mahal. contoh: krisis keuangan Asia th 1997/98 terjadi kontraksi Bisnis dan malah banyak yang shut down. • Krisis ekonomi menurut sumber internal (lanjutan) Dampaknya jumlah pengangguran meningkat • Produksi berkurang diikuti tingginya inflasi • Kredit jadi mahal, suku bunga tinggi dan investasi menurun, secara akumulasi memicu krisis keuangan. bagi rumah tangga daya beli berkurang resesi baru muncul lagi. • Saving para deposan (kaya) bisa hilang , mereka rugi dan kepercayaan terhadap bank hilang memicu capital flight Banyak jalur yang terkena dampak, terutama kelompok pendapatan menengah dan atas yang pada gilirannya sampai pada masyarakat kelompok bawah. Krisis ekonomi yang berasal dari sumber internal (lanjutan) • C.3. Krisis nilai tukar. Depresiasi rupiah terhadap mata uang asing akan berdampak • Pertama terhadap impor dan berlanjut pada ekspor yang import content nya tinggi volumenya akan menurun., harga mahal dan memicu inflasi. • Sebaliknya untuk ekspor yang bersifat local content, nilai ekspor dalam rupiah akan meningkat,bila pelaku ekonomi bisa memanfaatkan momentum ini utk menigkatkan daya saing ekspor,dan meningkatkan volume ekspor , yang bisa selanjutnya diharapkan menambah kesempatan kerja. (Untuk ini,dampak multipliernya positif dan luas), namun untuk kasus Indonesia sulit dimanfaatkan karena kebanyakan adalah produk PMA. Proses substitusi impor kalah cepat dengan pengaruh globalisasi • Perusahaan/ industri lokal masih belum kuat / infant industry • Proses substitusi impor kalah cepat dengan pengaruh globalisasi . • Kedua terhadap saving, saving bisa turun dan akan berdampak pada investasi • Ketiga pinjaman luar negeri dalam rupiah akan semakin besar. • Dampak dari krisis nilai tukar terhadap perekonomian bisa positif dan bisa negatif, tergantung dari komposisi perdagangan suatu negara, serta peran produksi lokal. • Berpengaruh positif untuk ekspor yang local content produksinya besar • Berpengaruh positif bila terjadi substitusi impor (if Consumption role is high) • Berpengaruh negatif bila impor untuk bahan baku, barang modal nya besar , cost of production menjadi tinggi. D. Sumber Krisis eksternal • D.1. Krisis Perdagangan • Aspek ekspor, - harga perdagangan internasional turun - permintaan dunia turun drastis penurunan ekspor akan berdampak ganda dalam negeri. Ketika harga karet dan harga biji sawit dunia merosot th1980-an, dan th 2008/9 ekonomi Indonesia terganggu. Imbas bagi Indonesia ??? Ini berdampak terhadap APBN dan investasi (PMDN) Indonesia • Terlihat dari menurunnya output, dan pendapatan di sektor perkebunan karet dan sawit. • hal yang sama terjadi pada waktu jatuhnya harga garmen, industri garmen di Jakarta dan Jawa Barat ( majority) terpukul. • Selain ekspor, juga bisa terjadi pada sektor pariwisata dan transfer in dari TKI (World Bank report) - Aspek Impor • Kenaikan harga di negara produsen luar negeri (impor) secara signifikan , seperti halnya kenaikan harga minyak bumi 1974, menimbulkan krisis minyak bumi . Melalui jalur produsen terjadi biaya produksi yang tinggi, cost push inflation, dan mengakibatkan hyper inflation. Pada jalur rumah tangga kekurangan kesempatan kerja Krisis Produksi Krisis Modal Krisis Perdagangan Krisis Ekonomi Krisis Perbankan Krisis Nilai Tukar E. Krisis Modal • Pengurangan modal dalam negeri dalam jumlah besar • Penghentian utang luar negeri • Capital Flight, berdampak pada investasi yg Bisa menyebabkan PDB turun, juga menyebabkan depresiasi rupiah. Ekonomi Indonesia Kuliah 5 23 Krisis modal ini berdampak menjadi krisis ekonomi • Kalau krisis modal terjadi pada sektor yang potensial ( agro bisnis, misal kelapa sawit, industri makanan dan minuman, maka akan berdampak pada sektor sendiri dan sektor dihulunya). Jalur rumah tangga (pendapatan turun) dan jalur perusahaan (shrinking bisnis). Ini mengakibatkan krisis ekonomi dengan linkage sektor / kesempatan kerja. Ekonomi Indonesia Kuliah 3 24 Transmisi Krisis Global ke Indonesia Stock Exhange Rate Collapse Domestic Payment System Ceased Global Liquidity Scarcity Global Payment System Ceased Capital Flight Informal Sectors and SMEs Domestic Aggregate Demand Dropped (Purchasing Power Problems) RI Econ Crisis Real Sectors Dropped Rupiah Ex Rate Dropped X & M Trouble Demand For Indonesian Export Dropped Bgm Krisis Global di-Transmisikan ke Indonesia 1. Berawal dari kelangkaan likuiditas total yg mengakibatkan system pem bayaran global berhenti serta menurunnya permintaan ekspor produk2 DN Indonesia 2. Kondisi tsb dibarengi dgn bursa saham berjatuhan dan X-M mengalami masalah serius. 3. Dlm situasi tsb terjadi pelarian modal secara besar2an oleh para investor, jatuhnya nilai tukar rupiah, sector riil yg lesu, daya beli masy yg menurun, melemahnya sector informal dan UKM, dan pembayaran hutang DN yg tertunda. 4. Hal tsb di atas yg secara langsung memukul perekonomian Indonesia shg kini goyah dan limbung diterjang krisis Analisis Empiris (1) • Sebenarnya 8 negara ( Hongkong, Jepang Indonesia, Korea Selatan,Malaysia , Singapura, Thailand, dan Taiwan ) sampai dengan 1996 dikenal sebagai East Asian Miracle karena pertumbuhannya yang tinggi. Hongkong , KorSel,Jepang dan Singapura disebut sebagai The Four Tiger, karena juga memiliki pengaruh yang besar Analisis Empiris (2) • Performance yang bagus itu utk beberapa negara menimbulkan kerentanan dan potensi krisis,yaitu: • a. rendahnya daya saing industri • b. kurangnya transparansi dlm hub. Industri • c. lemahnya sistem perbankan • d. maraknya ULN jangka pendek utk keperluan jk panjang (mismatch) Kondisi Ekonomi Asia Timur sebelum Krisis • Meski sebelumnya memiliki performance yang sama , namun ada negara yang berbeda dalam fondamental; a.l: • Kekuatan sektor keuangan • Besarnya tabungan domestik • Kebijakan yang bersifat fundamental/ integritas ekonomi • Stabilitas harga, nilai tukar dan cad. devisa Analisis Empiris (3) • Krisis Keuangan Asia 1997 – 1998 bermula dari krisis nilai tukar rupiah, diatasi dengan menaikkan tingkat bunga (57 %) gagal • karena cadangan devisa (US $)tidak mampu menahan intervesi pasar/dorongan kewajiban, maka pemerintah melepas sistem kurs devisa. Kondisi ini membuat rupiah merosot cepat • Krisis dipercepat oleh melemahnya harga saham, inflasi tinggi. Krisis semakin parah (nilai tukar, tingkat bunga, harga saham dan inflasi), dan berubah jadi krisis ekonomi. • Karena ditambah oleh krisis sosial , PMA melakukan divestasi, output semakin turun. • Meluas ke sektor perbankan, yg akhirnya menimbulkan rush bank kuat jadi lemah. Sektor perbankan semakin lemah • Bank swasta tidak mandiri, terlalu banyak utang likwiditas dari luar negeri • Bank BUMN tidak efisien • Banyak kredit macet • Sulit mendapat pinjaman karena kepercayaan luar negeri menurun • Berdampak terhadap perdagangan • Krisis Ekonomi Global tahun 2008 – 2009 Krisis ekonomi global mengakibatkan pendapatan negara negara di dunia turun