Konsep Pengantar Karya Tugas Akhir PERANCANGAN

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Konsep Pengantar Karya Tugas Akhir
PERANCANGAN KAMPANYE GEMAR MENABUNG UNTUK
ANAK TK OLEH DINAS PENDIDIKAN KOTA SURAKARTA
MELALUI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL
Diajukan Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Sebagai Persyaratan Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Seni Pada Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Jurusan Desain Komunikasi Visual
Disusun Oleh
APRILIYASARI ANI ANGGRAINI
C0708020
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
YAKIN, IKLAS, ISTIQOMAH
(TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid)
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Untuk kedua orang tua
dan adik-adikku tersayang
commit to user
v
(Thanks for your support)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun
danmenyelesaikan Tugas Akhir ini guna memenuhi persyaratan untuk mencapai
gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain Komunikasi Visal Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini tentunya tidak lepas dari bimbingan,
bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra Dan
Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. M. Suharto, M.Sn, selaku Ketua Jurusan Desain Komunikasi
Visual.
3. Jazuli Abdin Munib, S.Sn, selaku Penasehat Akademik.
4. Arif Iman Santoso, S.Sn, selaku Pembimbing Tugas Akhir I
5. Esty Wulandari, S.Sos. M.Si, selaku Pembimbing Tugas Akhir II
6. Para dosen dan staff Jurusan Desain Komunikasi Visual.
7. Kepala sekolah dan semua guru di TK Sandhy Putra Surakarta dan TK
Pembina Surakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
melakukan survei data dengan membagikan kuesioner dalam
penyusunan Tugas Akhir ini.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8. Teman-teman serta seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan konsep karya Tugas Akhir.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, segala kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan penulis
demi perbaikan kedepan.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga konsep karya
Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua sebagai salah satu sumber
inspirasi dan penambah pengetahuan. Amin.
Surakarta, Januari 2013
Penulis
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
HALAMAN MOTTO
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
.v
KATA PENGANTAR
vi
DAFTAR ISI
vii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................
1
A. Latar Belakang ......................................................................
1
B. Rumusan Masalah .................................................................
4
C. Tujuan Perancangan ...............................................................
4
D. Target Visual ..........................................
4
E. Target Audien ......................................................................
5
F. Metode Pengumpulan Data .....................................................
7
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................
10
A. Tinjauan Kampanye ...............................................................
10
B. Tinjauan Menabung ...............................................................
16
C. Tinjauan Kecerdasan Finansial ............................
17
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Tinjauan Tentang Anak ........................................
21
E. Tinjauan Komunikasi ............................................
30
F. Tinjauan Iklan ......................................................
41
G. Tinjauan Desain ...................................................
44
H. Tinjauan Media .......................................................................
50
I. Tinjauan Ilustrasi,
52
J. Tinjauan Dongeng Boneka Tangan ..........................................
66
BAB III IDENTIFIKASI DATA .......................................................
74
A. Identifikasi Data Objek ........................................................
74
B. Identifikasi Komparasi ..........................................................
92
C. Pengumpulan Data Kuesioner ...............................................
102
D. Analisa SWOT ......................................................................
108
E. Positioning ............................................................................
111
F. Unique Selling Preposition ...................................................
111
BAB IV KONSEP PEMIKIRAN DESAIN ..................................
113
A. Metode Perancangan .............................................................
113
B. Konsep Kreatif Media Pembelajaran ....................................
... 114
C. Pemilihan Media ...................................................................
126
D. Prediksi Biaya .......................................................................
136
BAB V VISUALISASI KARYA
A.
138
B. Merchandise
150
BAB VI PENUTUP
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
A.
159
B.
160
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1.
109
2.
135
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
1.
97
2.
101
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERANCANGAN KAMPANYE GEMAR MENABUNG UNTUK
ANAK TK OLEH DINAS PENDIDIKAN KOTA SURAKARTA
MELALUI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL
Apriliyasari Ani Anggraini1
Arif Iman Santoso, S.Sn2 Esty Wulandari, S.Sos. M.Si3
ABSTRAK
2012. Pengantar tugas akhir ini berjudul Perancangan Kampanye Gemar
Menabung Untuk Anak TK Oleh Dinas Pendidikan Kota Surakarta Melalui Media
Komunikasi Visual. Permasalahan yang dikaji adalah bagaimana cara merancang
strategi kampanye yang tepat dan menarik melalui media komunikasi visual guna
mengkampanyekan gemar menabung untuk anak TK oleh Dinas Pendidikan Kota
Surakarta. Tujuan perancangan kampanye ini adalah memberikan informasi
tentang pentingnya budaya menabung sejak dini kepada anak dan orang tua, serta
mengajak anak-anak supaya rajin menabung.
Menabung dan berhemat merupakan kebiasaan yang harus ditanamkan kepada
anak sejak dini, karena dapat melatih anak untuk bersabar, mampu menahan diri,
berdisiplin, mampu memenuhi keinginannya tanpa targantung kepada orang tua,
serta kelak anak akan mempunyai kecerdasan finansial yaitu bisa mengatur
keuangan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, perancangan kampanye gemar
menabung ini dirasa perlu untuk mengajak anak-anak supaya tertarik untuk
menabung.
_________________________
1
Mahasiswa Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret dengan NIM C0708020
2
Dosen Pembimbing I
3
Dosen Pembimbing II
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
THE DESIGN OF SAVING MONEY CAMPAIGN FOR
KINDERGARTEN STUDENTS DONE BY SURAKARTA
EDUCATION DEPARTMENT THROUGH VISUAL
COMMUNICATION MEDIA
Apriliyasari Ani Anggraini1
Arif Iman Santoso, S.Sn2 Esty Wulandari, S.Sos. M.Si3
ABSTRACT
2012. The title of this final project is The Design of Saving Money Campaign For
Kindergarten Students Done by Surakarta Education Department Through Visual
Communication Media. The matter investigated is how to design a proper and
attractive campaign through visual communication media to campaign the delight
of saving money for kindergarten students done by Surakarta Education
Department. The purpose of the campaign design isto give information about the
importance of saving money culture from beginning to children and their parents
and also to persuade children to save money.
To save money and be economical are kinds of habit that have to be transfered to
children from early ages because it can train them to be patient, able to control
themselves, dicipline, able to provide the necessities without depending on their
parents. Moreover,in the future they will be able to manage money. Thus, this
campaign design is important for children to attract them to save money.
____________________________
1
Student of Visual Communication Design of Literature and Arts Faculty of
Sebelas Maret University with student number C0708020
2
First guide lecture
3
Second guide lecture
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada zaman yang serba konsumtif, orang tua lupa mengajak anaknya
untuk hidup hemat, apalagi menabung. Alih-alih mengajak anak menabung, orang
tua sendiri terkadang lupa diri bila sudah berada di tempat belanja. Tawaran
diskon atau voucher membuat mereka segera merogoh dompet tanpa berpikir
apakah barang yang dibeli benar-benar dibutuhkan. Gaya hidup konsumtif
semacam ini semakin dimudahkan dengan kartu kredit. Bank merangsang pemilik
kartu kredit terus menggesek kartunya dengan iming-iming poin. Semakin gencar
berbelanja, semakin banyak poin yang didapat, dan semakin mahal nilai
hadiahnya.
Di tengah iming-iming yang serba menarik hati, orangtua harus bekerja
ekstra keras untuk menarik anak-anak agar tidak masuk dalam pusaran arus
konsumerisme. Orang tua dengan sekuat hati mengajarkan pola perilaku tentang
menabung. Ada yang berhasil, namun banyak juga yang berakhir dengan
kegagalan dalam mengajari anak perilaku menabung. Sebenarnya banyak orang
dewasa tidak tahu cara menangani uang dengan benar karena ketika masih kanakkanak mereka jarang atau tidak diperkenalkan dengan uang. Orang tua mereka
yang melakukan semua kegiatan mulai dari berbelanja sampai menabung untuk
anak. Sedangkan anak, jarang sekali diberikan kesempatan untuk mempelajari
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
persoalan uang, padahal selama kehidupan tentunya seorang anak juga tidak akan
terpisahkan dengan masalah uang.
Sebagai orang tua, jika ingin anak-anak tumbuh besar menjadi orang
dewasa yang bertanggung jawab dan mempunyai kecerdasan finansial, memang
harus membiarkan anak sering menangani atau berinteraksi dengan uang.
Kecerdasan finansial merupakan kemampuan seseorang untuk mengelola sumber
daya, baik di dalam dirinya sendiri maupun diluar dirinya untuk menghasilkan
uang, mampu mengenali, menciptakan, dan mempraktekkan sistem atau cara
untuk mengakumulasi uang atau aset. (Psikolog anak dan keluarga dari LPT
Universitas Indonesia, Fabiola P Setiawan Mpsi). Pelajaran seperti ini akan
membantu anak-anak dalam mengembangkan pemahaman yang jauh lebih
menyeluruh mengenai uang dan cara mengelolanya dengan benar, misalnya
dengan perilaku menabung.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), menabung adalah
kegiatan menyimpan uang (di celengan, pos, bank, dsb). Menabung juga bukanlah
kata yang asing lagi ditelinga masyarakat, hampir semua orang tahu tentang
menabung. Namun yang menjadi masalah adalah kebiasaan menabung itu sendiri.
Memang kata menabung selalu terngiang di telinga, tetapi tetap saja perilaku
menabung bukan menjadi kebiasaan, walau memang ada sebagian orang yang
gemar menabung, namun menabung terbukti sangat sulit diterapkan.
Menabung pada anak merupakan sebuah tindakan preventif guna
mencegah perilaku hidup boros dan menjadi konsumtif nantinya. Cara menabung
tradisional dengan celengan misalnya, merupakan langkah awal yang mudah buat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
orang tua dalam mengajarkan hal positif kepada anak dalam mengelola
keuangannya. Cara ini akan melatih mereka senantiasa tidak bergaya hidup boros.
Jika ini diterapkan sejak kecil, kelak anak akan terbiasa hingga dewasa. Perilaku
menabung merupakan suatu sikap yang sangat positif, dimana di dalamnya
tersimpan makna yang luar biasa, yaitu sikap menahan diri dan jujur. Dengan
diterapkannya perilaku menabung sejak usia dini, maka perilaku ini akan terbawa
hingga dewasa nanti.
Cara
menanamkan
kebiasaan
menabung
memang
berbeda-beda,
tergantung usia anak. Pada anak yang belum bersekolah atau masih TK, sulit
dilakukan hanya dengan memberi pengertian bahwa tidak semua yang dinginkan
bisa didapatkan. Pada anak usia ini juga tidak bijaksana jika orang tua
memberikan uang begitu saja tanpa diajarkan tentang cara seharusnya uang itu
disimpan atau ditabung. Anak-anak yang tidak terbiasa menabung, biasanya akan
selalu menghabiskan uang yang diberikan, karena hal yang paling penting dalam
mendidik anak usia TK adalah keteladanan dari lingkungan. Cara terbaik dalam
mengajarkan kebiasaan menabung pada anak adalah tidak serta merta langsung
disuruh dan diperintahkan. Orang tua dapat memberikan teladan atau contoh
perilaku menabung yang kemudian dapat ditiru oleh anak. Contoh perilaku atau
teladan ini dapat dilakukan oleh orang tua sendiri, atau dengan bantuan media lain
yang mampu untuk menyampaikan pesan moral dan nilai tentang menabung.
Dari uraian masalah di atas, untuk itulah penulis mengangkat judul
Perancangan Kampanye Gemar Menabung Untuk Anak Oleh Dinas Pendidikan
Kota
. Judul tersebut diharapkan mampu mengajak anak-anak untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
rajin menabung agar anak menjadi pandai mengelola keuangan serta memiliki
kecerdasan finansial sejak dini sehingga terhindar dari gaya hidup boros dan
konsumtif.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian sebelumnya maka ditemukan beberapa masalah yang
perlu dibahas melalui Desain Komunikasi Visual. Perumusan masalah dari judul
di atas adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang media kampanye yang menarik untuk anak-anak
agar gemar menabung?
2. Bagaimana merancang media komunikasi visual yang menjadi target
visual sebagai media promosi kampanye anak gemar menabung?
C. Tujuan Perancangan
Maka dari itu, tujuan dari penulisan ini adalah :
1. Dapat merancang media kampanye menarik untuk anak-anak agar gemar
menabung.
2. Dapat merancang media komunikasi visual yang menjadi target visual
sebagai media promosi kampanye gemar menabung sejak dini.
\
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5
D. Target Visual
Media komunikasi visual yang menjadi target visual sebagai media
promosi dari kampanye anak gemar menabung, dibagi menjadi beberapa kategori
sebagai berikut :
a. Media promosi kampanye
1. Alat peraga boneka tangan
2. Buku aktivitas
3. Boneka jari
4. Permainan ular tangga
5. Spanduk
6. X-Banner
7. Poster
8. Flag chain
9. Folder
b. Merchandise
1. Celengan
2. Tas kain
3. Stiker
4. Pin
5. Buku tulis
6. Pensil
7. Penghapus
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
8. Topi
9. Kaos
E. Target Audience
Untuk menyusun promosi diperlukan pengidentifikasian sasaran yang
tepat yaitu Target Audience sehingga promosi yang dilakukan tepat sasaran.
1. Target Primer
Berdasarkan sasaran yang menjadi tujuan tercapainya perancangan, hal yang
menjadi pertimbangan adalah :
a. Segmentasi geografis
TK di Surakarta
b. Berdasarkan segmentasi demografis
Kategori
: anak-anak
Usia
:4
Pendidikan
: TK
Jenis kelamin
: laki-laki dan perempuan
Sosial ekonomi
: menengah sampai dengan menegah keatas.
5 tahun
c. Berdasarkan segmentasi psikografis
Anak-anak yang belum mengetahui tentang manfaat menabung.
Anak-anak yang mempunyai kebiasaan hidup boros dan konsumtif.
2. Target Sekunder
Berdasarkan sasaran yang menjadi tujuan tercapainya perancangan, hal yang
menjadi pertimbangan adalah :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7
a. Segmentasi geografis
Orang tua dan pendidik di Surakarta
b. Segmentasi demografis
Kategori
: orang tua
Usia
: 23 - 50 tahun
Pendidikan
: SMA
Jenis kelamin
: laki-laki dan perempuan
Sosial ekonomi
: menengah sampai dengan menegah keatas.
c. Segmentasi psikografis
Orang tua yang belum mengetahui manfaat menabung untuk anak.
Orang tua yang punya kesulitan dalam mendidik anaknya yang
konsumtif.
F. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis menggunakan data
primer dan data sekunder. Pengertian data primer adalah data yang diperoleh
langsung dari lapangan, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari
sumber bahan bacaan yang mendukung penelitian. Berdasarkan pengertian
tersebut, maka data primer dalam penelitian ini diperoleh dari pengamatan
langsung di lokasi melalui wawancara dengan para orang tua, pendidik dan anakanak yang merupakan objek utama perancangan. Sedangkan data sekunder
diperoleh dari buku, internet dan informasi lainnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8
Metode-metode yang akan digunakan dalam proses pengumpulan data
perancangan ini adalah:
1. Teknik pengumpulan data primer
a. Metode survey
Data diperoleh dengan mengamati secara langsung tingkah laku
anak-anak dan orang tuanya sehari-hari, dengan mengamati bagaimana
cara orang tuanya dalam memberikan uang kepada anaknya dan untuk apa
sajakah uang tersebut digunakan.
b. Metode wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data informasi
dengan mengajukan beberapa pertanyaan-pertanyaan baik secara lisan
maupun tertulis kepada informan yang paham atau lebih mengetahui objek
yang diteliti.
Penulis melakukan wawancara mendalam (in depth interviewing)
yang dilakukan secara formal dan non formal, suasana akrab, sifat
pertanyaan yang lentur dan bersahabat, dengan para pendidik, orang tua
maupun anak-anak seputar kegiatan dan tingkah laku anak sehari-hari.
c. Metode kuisioner
Penulis membagikan kuisioner kepada target audience yang
menjadi sasaran untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam
membuat perancangan ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9
2. Teknik pengumpulan data sekunder
a. Metode kepustakaan
Metode ini merupakan cara pengumpulan data dengan mengkaji
informasi melalui media-media cetak seperti koran, buku, majalah, dll.
Metode ini merupakan teknik observasi secara tidak langsung.
Penulis menggali literatur-literatur dari buku-buku yang terkait
yang memuat informasi tentang pendidikan anak usia dini, cara mengajari
anak supaya gemar menabung dan literatur-literatur yang menyangkut
tentang pentingnya menabung.
b. Internet Research
Metode ini dilakukan dengan penelitian terhadap data yang ada
lewat jaringan internet. Data tersebut biasanya merupakan artikel blog atau
website serta komentar-komentar seseorang.
Data-data yang diambil dari internet adalah informasi yang berisi
tentang:
1) Budaya menabung sejak dini
2) Tips-tips mengajarkan anak gemar menabung
3) Manfaat menabung
4) Kecerdasan finansial
5) Peran orang tua dalam mendidik anaknya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Kampanye
1. Pengertian Kampanye
Drs. Santoso Sastro Poetra menyimpulkan tentang pengertian
memuncak dalam satu jangka waktu tertentu dalam rangka mempengaruhi
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kampanye berarti gerakan atau
tindakan serentak untuk melawan atau mengadakan aksi. Pengertian lain,
kampanye merupakan suatu kegiatan komunikasi yang terencana untuk
mencapai tujuan tertentu dan berupaya mempengaruhi khalayak sebagai target
sasarannya. Telah banyak para ilmuan, ahli, dan pakar komunikasi
mengemukakan tentang definisi kampanye. Definisi-definisi tersebut oleh
Rosady Ruslan dikutib dan disimpulkan dalam bukunya yang berjudul Kiat
dan Strategi Kampanye Public Relations. Berupa kegiatan-kegiatan:
a. Adanya aktivitas proses komunikasi kampanye untuk mempengaruhi
khalayak tertentu.
b. Untuk membujuk dan memotivasi khalayak untuk berpartisipasi.
c. Ingin
menciptakan
efek
atau
dampak
tertentu
direncanakan.
d. Dilaksanakan dengan tema dan narasumber yang jelas.
commit to user
10
seperti
yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11
e. Dalam waktu tertentu atau telah ditetapkan, dilaksanakan secara
terorganisasi dan terencana baik untuk kepantingan kedua belah pihak.
2. Jenis-Jenis Kampanye
Banyak jenis-jenis kampanye yang telah dilakukan oleh pemerintah,
perusahaan swasta, dan organisasi lainnya, semua itu memiliki tujuan dan
sasaran tertentu. Menurut Carles U. Larson (dalam bukunya: Persuation,
Reception and Responsibility. 1992.California: Wardsworth Publishing Co)
yang dikutib oleh Rusady Ruslan, S.H.,M.M membagi jenis-jenis kampanye
kegiatan menjual produk, kandidat dan idea tau gagasan perubahan social,
yaitu sebagai berikut:
a. Product
Oriented Campaigns
Kegiatan dalam kampanye berorientasi pada produk, dan biasanya
dilakukan dalam kegiatan komersial kampanye promosi pemasaran
suatu peluncuran produk baru. Misalnya peluncuran provider seluler
Flexi-Telkom, pergantian nama National ke Panasonic, perubahan
logo baru BNI-46 dan Bank Danamon, dan sebagainya.
b. Candidate Oriented Campaigns
Kegiatan kampanye yang berorientasi pada calon (kandidat) untuk
kepentingan politik (political campaign), dan misalnya kampanye
pemilu, untuk kampanye Caleg (calon legislative atau anggota
DPR/MPR), serta kampanye Pilpres
commit to user
Capres dan Cawapres
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12
(pemilihan calon presiden dan wakil presiden) hingga jabatan public
lainnya yang berupaya meraih dukungan yang sebanyak-banyaknya
dari masyarakat melalui kampanye politik.
c. Ideological or Cause Oriented Campaigns
Jenis kampanye ini berorientasi yang bertujuan bersifat khusus dan
berdimensi perubahan sosial (social change campaign), misalnya
kegiatan kampanye yang bersifat nonkomersial,anti HIV/AIDS, anti
narkoba, program keluarga berencana nasional (KBN), kampanye
pelestarian lingkungan alam dan hidup, dan lain sebagainya. (Rusady
Ruslan, 2005:25).
Perancangan kampanye gemar menabung untuk anak oleh dinas
pendidikan kota Surakarta yang akan dilakukan ini termasuk dalam jenis
kampanye yang ketiga yaitu jenis Ideological or Cause
Oriented Campaigns
karena kampanye yang akan dilakukan sifatnya sosial untuk masyarakat.
3. Komunikasi Persuasif Dalam Kampanye
Komunikasi dalam kampanye gemar menabung untuk anak ini bersifat
Informatif yaitu memberikan suatu pengertian, informasi, atau pengetahuan
tentang manfaat menabung untuk anak. Menurut Michael Pfau dan Roxanne
Campaign are incherently persuasive communication activities
artinya dengan demikian aktivitas kampanye tersebut selalu melekat dengan
kegiatan komunikasi persuasif. (Rusady Ruslan, 2005:26)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13
Lebih lanjut Rusady ruslan, S.H.,M.M memberikan kesimpulan dari
persuasif yang pada prinsipnya dalam proses komunikasi adalah bertujuan
untuk mengubah atau ingin memperteguhan sikap, pandangan, kepercayaan
dan perilaku masyarakat secara sukarela sesuai dengan apa yang telah
Dampak komunikasi yang dihasilkan dari proses kampanye adalah
sebagai berikut:
a. Dampak Kognitif
: komunikan atau sasaran kampanye menjadi
bertambah petualangannya sehingga pola pikirnya berubah kea rah
yang positif.
b. Dampak Afektif
:
komunikan
tidak
hanya
bertambah
pengetahuannya tetapi juga bergerak hatinya atau tumbuh perasaan
tertentu untuk bereaksi secara positif untuk menanggapi pesan
komunikasi yang telah disampaikan.
c. Dampak Behavioral
: setelah
komunikan bergerak hatinya,
komunikan mau melakukan suatu tindakan, perilaku, atau kegiatan
sebagai tanggapan dari proses komunikasi yang dilakukan dalam
kampanye.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14
4. Proses Kampanye
Proses pembuatan dan pelaksanaan kampanye adalah tidak berbeda
dengan memasarkan iklan biasa. Sebelum dibuat perlu dilakukan langkahlangkah sebagai berikut:
a. Identifikasi masalah serta pemilihan kelompok sasaran. Kelompok ini
dianalisis kebutuhannya, suasana psikologis dan sosiologis yang
melingkupinya, bahasanya, jalan pikirannya, serta symbol-simbol yang
dekat dengannya.
b. Menentukan tujuan khusus kampanye tentang apa yang diharapkan
dicapai dalam kampanye tersebut. Tujuan menyangkut penambahan
jumlah yang dilayani klien sampai mengalami peningkatan kesdaran
masyarakat
terhadap
adanya organisasi atau
program-program
khususnya.
c. Menentukan tema kampanye. Tema kampanye adalah topik pokok
yang ingin dituju oleh kampanye. Suatu tema kampanye harus berpusat
pada topik atau dimensi program yang sangat penting bagi target
audien. Penelitian pasar sering digunakan untuk mengidentifikasi topik
atau dimensi ini.
d. Menentukan anggaran kampanye yang diperlukan untuk suatu
kampanye selama satu periode tertentu.
e. Perencanaan media yang meliputi tiga hal:
1) Identifikasi media yang ada dan tersedia.
2) Memilih media yang cocok dan dapat digunakan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15
3) Menentukan waktu dan frekuensi penyiaran.
f. Menciptakan pesan-pesan kampanye. Komponen-komponen kampanye
yang meliputi headline, sub headline, body copy, art work, dan tanda
atau logo yang secara bersama-sama menarik dan memelihara
perhatian sasaran.
g. Menilai keberhasilan kampanye tersebut melalui serangkaian evaluasi.
Evaluasi
dilakukan sebelum,
selama,
dan
sesudah kampanye
dilakukan. (Rhenald Kasali, 1992:206).
5. Strategi Komunikasi Dalam Kampanye
Permasalahan
dalam
kampanye
adalah
bagaimana
mengkomunikasikan informasi serta gagasan kepada khalayak secara
serempak. Oleh karena itu, diperlukan suatu strategi agar informasi atau
gagasan tersebut dapat tersampaikan dengan baik. Menurut Rosady Ruslan,
ada strategi komunikasi dalam suatu kampanye yang dikenal dalam slogan
AIDDA, yaitu:
a. Attention (perhatian)
Tersitanya perhatian sasaran untuk melihat suatu hal dikarenakan ada
hal yang menarik hatinya.
b. Interest (ketertarikan)
Adanya rasa ingin tahu untuk lebih mendalami atau melihat hal yang
menarik perhatiannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16
c. Desire (minat)
Timbulnya minat dan hasrat untuk ikut merasakan atau ikut mengalami
hal yang membuatnya tertarik itu.
d. Decision (pengambilan keputusan)
Menumbuhkan
kepercayaan
konsumen
terhadap
suatu
produk
sehingga konsumen mengambil keputusan untuk dapat memiliki dan
memakai produk tersebut.
e. Action (tindakan)
Adanya tindakan dari sasaran untuk melakukan suatu tindakan yang
nyata untuk mendukung hal tersebut.
B. Tinjauan Menabung
1. Pengertian Menabung
Menurut
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia
(2005),
menabung
merupakan sebuah kata kerja, yang memiliki arti yaitu menyimpan uang (di
celengan, pos, bank, dsb). Secara luas menabung dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan menyisihkan sebagian dari pendapatannya untuk dikumpulkan
sebagai cadangan di hari depan (Rini, 2006).
2. Manfaat Menabung Untuk Anak
Menabung merupakan bagian dari investasi yang paling sederhana,
karenanya ada baiknya apabila diperkenalkan kebiasaan menabung kepada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17
anak sejak dini sebagai awal pembelajaran mereka tentang investasi. Berikut
merupakan manfaat kebiasaan menabung sejak dini:
a. Anak menjadi terbiasa menyisihan sebagian uang untuk masa
depannya.
b. Anak bisa mengatur uang dengan sebaik-baiknya dari kecil.
c. Melatih anak untuk bersabar, mampu menahan diri, berdisiplin dan
anak mampu memenuhi keinginannya/sesuatu tanpa targantung kepada
orang tua.
d. Dapat memberikan kepada anak suatu cara untuk meraih tujuannya.
Misalnya, bila sang anak menginginkan sepeda, dengan menabung dia
dapat mengumpulkan uang untuk membeli sepeda.
e. Akan terbiasa dan mampu me-manage uang sampai anak tumbuh
dewasa.
f. Menghindarkan anak dari sifat boros dan konsumtif.
C. Tinjauan Kecerdasan Finansial
1. Pengertian Kecerdasan Finansial
Merupakan kemampuan seseorang untuk mengelola sumber daya, baik
di dalam dirinya sendiri maupun diluar dirinya untuk menghasilkan uang,
mampu mengenali, menciptakan, dan mempraktekkan sistem atau cara untuk
mengakumulasi uang atau aset. (Psikolog anak dan keluarga dari LPT
Universitas Indonesia, Fabiola P Setiawan Mpsi).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18
2. Membangkitkan Kecerdasan Finansial Anak
Dalam segala hal yang berkaitan dengan uang, jangkauan berpikir
seorang anak belum seluas orang dewasa. Apa yang penting untuk orang
dewasa, belum tentu penting bagi anak. Anak tidak selalu setuju,
kemungkinan besar malah akan membantah, juga melakukan kesalahankesalahan dalam mengelola uangnya, adalah hal-hal yang akan orang tua
hadapi dalam proses mengajarkan pengelolaan uang pada anak. Cara
mengajarkan pengelolaan uang kepada anak-anak yaitu dengan selangkah
demi selangkah membuat semakin sedikit kesalahan dan menjalani
konsekuensinya. Karena itu memaksakan logika berpikir orang dewasa kurang
tepat diterapkan kepada anak-anak, artinya jika ingin mengajarkan nilai uang
pada anak, tempatkan diri terlebih dahulu pada posisi mereka.
3 konsep pendekatan berikut ini merupakan cara untuk membangkitkan
kecerdasan finansial untuk anak, yakni:
a.
Menabung dengan suka cita
Kegiatan menabung adalah kegiatan yang ditujukan untuk
suatu hasil dimasa depan. Uang hasil menabung tidak digunakan
sekarang tetapi suatu saat nanti. Buat orang dewasa masa depan berarti
bertahun-tahun kemudian, misalnya membayar uang pangkal masuk
perguruan tinggi anak, membeli rumah atau persiapan pensiun. Buat
anak-anak masa depan jika berkaitan dengan uang adalah ketika 6
bulan lagi bisa membeli play station sendiri, 3 bulan lagi beli jam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
tangan baru, atau bulan depan bisa nonton konser group musik yang
digemarinya. Anak-anak bisa jadi lebih bersemangat menabung untuk
jangak pendek ini. Karena itu memaksakan konsep menabung untuk
masa depan dengan hitungan waktu bertahun-tahun kemudian akan
sulit diterima anak-anak. Menabung dengan tujuan menyimpan uang
selama mungkin, buat anak-anak sama saja dengan tidak ada
kesempatan menggunakan uang tersebut. Orang tua sebaiknya tahu,
bahwa arti masa depan buat anak itu berbeda, bahwa waktu berjalan
lebih lambat bagi anak kecil daripada bagi orang dewasa. Karena itu
persepsi masa depan untuk anak adalah waktu yang tidak terlalu lama,
biasanya kurang dari satu tahun, sebab jangka waktu masa depan untuk
anak jauh lebih pendek daripada orang dewasa.
Menabung tidak akan memiliki arti, kecuali jika dilakukan
dengan sukarela. Jika orang tua secara otomatis menyita uang anak,
entah itu hadiah berupa uang atau uang saku dan memasukannya ke
celengan atau ke bank, anak tak akan menganggap bagian tersebut
adalah miliknya, terutama jika tujuan orang tua adalah menabung
untuk membayar sekolah atau pengeluaran lain yang buat anak-anak
masih jauh didepan. Menabung akan membuat hidup menjadi lebih
baik dan hasilnya bisa dinikmati jika sedikit mengorbankan
pengeluaran saat ini, dan yakin pada masa yang bisa diperkirakan akan
bisa mendapatkan sesuatu yang telah lama diinginkan. Dengan kata
lain, menabung untuk alasan egois. Membelanjakan lebih sedikit uang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20
sekarang agar bisa membelanjakan lebih banyak uang pada masa yang
akan datang. Karena itu untuk memotivasi anak-anak agar mau belajar
menabung, maka mereka memerlukan alasan egois yang masuk akal
bagi mereka.
Agar bisa menarik bagi anak-anak, menabung harus bisa
membuat hidup anak-anak lebih baik dan bisa mewujudkan tujuan
keuangannya. Manfaat itu juga harus dapat dirasakan pada masa yang
bagi anak-anak terasa masuk akal, alih-alih ditekan sejauh mungkin ke
masa depan yang tidak ada dalam alam pikiran anak-anak.
b. Konsep kebebasan mengambil keputusan
Anak-anak perlu mengendalikan uang mereka sendiri, sebab
jika uang yang mereka belanjakan bukan benar-benar milik mereka,
anak-anak tak punya alasan yang memaksa untuk memperhatikan
bagaimana menghabiskannya. Anak-anak yang seringkali merengek
minta orang tuanya membelikan sesuatu menandakan dia tidak peduli
dan kurang bertanggung jawab dengan uang orang.
Selama masih dalam batas perilaku yang dibolehkan, anak
sebaiknya diperbolehkan untuk mengambil keputusan sendiri dan
orang tua mungkin bisa menawarkan saran berdasarkan pengalaman
terhadap keputusannya. Anak-anak yang tidak memilki kontrol atas
uang mereka sendiri tidak punya alasan untuk tidak meminta uang dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21
akan segera menghamburkan uang yang mereka dapatkan. Memegang
kendali atas uang mereka sendiri memaksa anak-anak melawan dan
menimbang keinginan mereka yang sebenarnya. Hal ini juga
membebaskan orang tua dari keharusan peran yang selalu menghakimi
dan menasihati dalam masalah keuangan keluarga.
c. Konsep orang tua sebagai teladan
Air cucuran jatuhnya ke pelimbahan juga, begitulah seorang
anak maka begitulah juga orang tuanya. Seorang anak memang
cerminan sifat dan kebisaan orang tuanya, hampir seperti salinan atau
fotocopy. Jadi sebaiknya orang tua melakukan hal hal yang sesuai
dengan apa yang hendak diajarkan kepada anak-anaknya, jangan malah
hal yang sebaliknya. Sebenarnya setiap hari para orang tua telah
mengajarkan tentang uang pada anak. Mereka mengajarkan uang
kepada anak setiap kali anggaran belanja kebobolan, tampak bahagia
atau sedih setiap kali pulang kerja, membayar tagihan kartu kredit tepat
waktu atau menumpuk utang sampai membengkak. Selama masa kecil,
pelajaran yang diberikan tanpa sadar ini seringkali meninggalkan
kesan lebih mendalam dibandingkan apapun yang orang tua katakan
kepada anak. Oleh karena itu cara terbaik untuk mengajarkan uang
kepada anak-anak adalah dengan menjalani hidup dimana uang
digunakan dengan tepat dan selalu memberikan teladan yang baik
tentang penggunaan uang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22
D. Tinjauan Tentang Anak
1. Anak Usia Dini
Setelah kelahiran sampai dengan usia sekitar 6 tahun, banyak terjadi
perubahan yang luar biasa. Perubahan ini, misalnya sebutan yang pada
awalnya adalah bayi kemudian menjadi anak-anak. Munculnya reflek-reflek
yang merupakan dasar kepekaan terhadap stimulus, munculnya celoteh yang
akan berkembang menjadi kemampuan berkomunikasi.
Adapun usia setelah itu (lebih dari 6 tahun) sering disebut sebagai usia
sekolah dimana anak sudah berkembang fisiknya sehingga membentuk tubuh
yang proporsional, mampu berjalan, meloncat, berlari, mampu memegang
pensil dengan baik, mampu berkomunikasi dengan orang lain menggunakan
bahasa verbal, mampu memahami emosi yang dirasakan orang lain
berdasarkan bahasa tubuh yang ditunjukkan. Oleh karena itu, batasan
pengertian anak usia dini adalah 0-6 tahun.
2. Golden Age
Usia dini pada anak kadang-kadang disebut sebagai usia emas atau
golden age. Masa-masa tersebut merupakan masa kritis dimana seorang anak
membutuhkan rangsangan-rangsangan yang tepat untuk mencapai kematangan
yang sempurna. Arti kritis adalah sangat memengaruhi keberhasilan pada
masa berikutnya.apabila masa kritis ini tidak memperoleh rangsangan yang
tepat dalam bentuk latihan atau proses belajar maka diperkirakan anak akan
mengalami kesulitan pada masa-masa perkembangan berikutnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23
Usia dini juga merupakan masa yang penting sebagai landasan untuk
perkembangan pada masa-masa berikutnya. Menurut Freud, masa usia dini
harus diberi landasan yang kuat agar terhindar dari gangguan kepribadian
ataupun emosi. Lebih lanjut Freud menyatakan bahwa gangguan-gangguan
yang dialami pada masa dewasa dapat ditelusuri penyebabnya dengan melihat
kehidupan pada masa kanak-kanaknya.
Piaget menyatakan bahwa tahun-tahun awal perkembangan manusia
merupakan saat yang tepat untuk mengenalkan berbagai konsep sederhana
sebagai landasan untuk mengembangkan cara berpikir yang lebih kompleks
pada tahap-tahap perkembangan berikutnya.
Sejumlah ahli psikologi menyatakan bahwa tahun-tahun awal
perkembangan dapat dikatakan sebagai dasar pembentuk kepribadian
seseorang. Apabila masa ini sudah memperoleh rangsangan yang tepat untuk
mengembangkan
dan
mengaktualisasikan
potensi,
maka
masa-masa
berikutnya tinggal memodifikasi struktur dan fungsi dari kepribadian itu
sehingga terbentuk kepribadian yang sesuai dengan harapan.
3. Sifat-sifat Anak
Anak-anak memiliki dunianya sendiri. Hal ini ditandai dengan
banyaknya gerak, penuh semangat, suka bermain pada setiap tempat dan
waktu, tidak mudah letih dan cepat bosan. Ia merasa tak mampu dan tidak
menyenangi tindakan-tindakan yang sifatnya tidak tetap dan tidak tenang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24
Tetapi menyukai keadaan ilmiah yang merupakan ungkapan dari kebutuhan
kejiwaan yang terdalam guna memahami kejadian-kejadian disekitarnya.
Setiap anak ingin mengetahui segala sesuatu. Oleh karena itu,
pendidikan dalam banyak metodenya, mendasarkan kepada permainan dan
kegiatan yang menjadikannya sebagai dasar untuk praktik pendidikan dan
pengajaran. Pendidikan seharusnya diwarnai dengan bentuk-bentuk praktis
dan menghilangkan sifat akademis yang kaku, agar anak menjadi kutub positif
dalam praktik pengajaran.
Dunia anak terfokus pada alam sekitarnya. Mereka tidak berpikir
kecuali terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kecenderungan, dorongan, dan
kebutuhannya serta tidak berbuat kecuali untuk dirinya sendiri.
Anak-anak biasanya melepaskan sifat hidup pada benda-benda matidan
membayangkan bahwa benda-benda itu adalah materi hidup yang punya
perasaan, punya rasa dan emosi. Ia juga berkeyakinan bahwa benda-benda itu
bisa menanggapinya. Si anak berbicara dengan kursi, memukul meja dan
menaiki tongkat seolah-olah seperti kuda yang hidup. Karena itulah,
memungkinkan bagi kita untuk menceritakan kisah-kisah sekitar percakapan
hewan (fable), tumbuhan dan benda-benda mati lainnya kepada anak-anak.
Anak-anak hidup dan berpikir untuk saat ini,sehingga ia tidak
memikirkan masa lalu yang jauh dan tidak pula masa depan yang tidak
diketahuinya. Karena itulah kita seharusnya menjadikan relitas dan masa
sekarang sebagai titik tolak dan metode untuk pembelajaran bagi anak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25
Anak-anak biasanya memahami dengan lebih baik hal-hal yang
sifatnya material dan inderawi daripada hal-hal yang abstrak. Oleh karena itu
pendidikan pada anak hendaknya dimulai dari hal-hal inderawi kemudian baru
beralih ke makna dan dari yang material beralih ke hal-hal yang abstrak.
-anak karena
mereka bukan buku yang dicetak sama, juga tidak sejajar sebagaimana gigigigi sisir. Anak-anak tersebut berbeda kemampuannya antara satu dengaan
yang lain. Demikian pula berbeda dengan kecenderungan, kesiapan dan lainlainnya. Untuk merealisasikan hal ini kita harus memperluas cakrawala yang
sesuai dengan kemampuan
4. Masa Anak Masa Bertanya
Banyak orang tua mengeluh perihal pertanyaan-pertanyaan anak
mereka. Para orang tua merasa kesulitan dalam menjawab sebagian besar
pertanyaan yang diajukan anak-anak. Para guru juga terpojok karena
banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh murid-murid mereka.persoalan ini
bila tidak terjawab bisa mengakibatkan putusnya rangkaian pemikiran,
merusak tata tertib, bahkan terkadang berakibat buruk pada sang murid.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut memuncak ketika anak berumur empat hingga
Dengan banyaknya pertanyaan berarti menunjukkan adanya kehidupan
dan aktifitas.hal ini merupakan indikasi bahwa anak tersebut memiliki daya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26
tangkap dan perhatian. Mereka senantiasa hidup dalam aktivitas akalnya
dalam menangkap, membandingkan, mengingat, memutuskan dan berpikir.
Tujuan-tujuan pertanyaan-pertanyaan ini adalah untuk menguak alam
yang luas melalui jawaban-jawaban yang mereka terima dari orang lain, dan
dari jawaban tersebut maka bertambahlah pengetahuan dan pengalamannya,
sehingga terciptalah cakrawala-cakrawala baru. Semuanya ini dipergunakan
untuk menyesuaikan diri dengan dunia luar.
Anak-anak akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sampai orang tua
tidak mampu menjawab lagi. Banyak orang tua yang mengatakan bahwa anakanak mereka cerewet dan buruk perangainya, sehingga terkadang membuat
para orang tua mendiamkan atau menipu mereka. Dalam beberapa kesempatan
orang tua bahkan bertindak kasar dan memukulnya untuk membuat diam dan
mencegah dari omongan-omongan yang ngelantur.seolah anak-anak tersebut
5. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Anak adalah manusia yang belum mencapai dewasa. Dalam dunia
anak terdapat dua proses yang beroperasi secara kontinyu, yaitu pertumbuhan
dan perkembangan. Kedua proses ini berlangsung secara independen dan
saling bergantung antara satu dengan yang lain. Keduanya tidak dapat
dipisahkan dalam bentuk yang berdiri sendiri karena keduanya memiliki
pengertian yang berbeda.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27
fisiologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada
anak yang sehat, dalam passage
1990;18). Pertumbuhan dapat diartikan sebagai proses transmisi dan konstitusi
fisik yang turun temurun dalam bentuk proses aktif berkesinambungan.
Pertumbuhan dalam arti sempit adalah proses pematangan fungsi-fungsi fisik.
Hasil dari pertumbuhan antara lain: tubuh anak bertambah besar, tinggi badan
bertambah, tulang lebih kuat dan keras serta hal-hal lainnya yang dapat dilihat
dan dirasakan oleh panca indera.
sebagai hasil
dari proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada anak, ditunjang
oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam passage waktu tertentu,
diartikan pula sebagai proses transmisi dari konstitusi psiko-fisik yang
herediter, dirangsang oleh faktor-faktor lingkungan yang menguntungkan,
dalam perwujudan proses aktif menjadi secara kontinyu. Perkembangan dalam
arti sempit adalah proses pematangan fungsi-fungsi non-fisik. Dalam hal ini,
perkembangan lebih banyak menunjuk pada perubahan-perubahan yang
bersifat psikis terutama yang berhubungan dengan kemampuan mental.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28
Ciri-ciri perkembangan anak ditinjau berdasarkan usia, dapat
dijabarkan sebagai berikut:
a. Masa bayi 0
1.
2 tahun
Menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk mempelajari hal-hal
dalam dunianya.
2.
Penguasaan motorik, ruang gerak dan aktivitas terbatas.
3.
Bergantung mutlak pada orang lain (orang tuanya).
b. Masa pra sekolah 2
6 tahun
1.
Menggunakan panca indera dalam proses belajar.
2.
Perkembangn
motorik
tinggi
sesuai
dengan
perkembangan
persyarafan otot.
3.
Perkembangan bahasa dan kemampuan otak, organ tubuh dan
lingkungan sosial.
4.
Perkembangan sosial dicapai dengan semakin luasnya pergaulan
anak, tidak hanya dengan orang tuanya dan orang dewasa lainnya.
5.
Pada usia tiga tahun anak mulai meninggalkan masa bayi, terjadi
masa kegoncangan karena aktivitas yang semakin berkembang,
mulai mengenal dunia luar tetapi masih bersifat egosentris.
6.
Bersifat ingin tahu, menyelidiki dan mulai menerima masukan dan
lingkungan alam sekitarnya.
7.
Ibu merupakan idola.
8.
Masa transisi dari dunia fantasi kedunia nyata.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29
9.
Anak usia empat tahun sudah mulai bisa menahan diri untuk duduk
diam dalam waktu yang relatif lama untuk melakukan suatu kegiatan
tertentu, lebih mudah berkonsentrasi dalam mendengarkan cerita
serta mulai bersosialisasi.
10.
Anak usia lima tahun memiliki keseimbangan badan yang cukup
baik, koordinasi psikomotorik semakin stabil, mulai mengunggulkan
guru daripada ibu.
11.
Relasi sosial sederhana, mulai bisa bekerjasama, permainan masih
bersifat soliter yang kemudian berkembang ke permainan sosial
(social play).
c. Masa anak usia 6
1.
12 tahun
Anak mulai melepaskan diri dari keluarga, lingkungan sosial mulai
meluas, dapat bekerjasama, cepat menyesuaikan diri, dapat di
organisasi dalam kelompok horisontal dan dapat bermain dalam
aturan tertentu.
2.
Pemikiran berkembang pesat, bias memisahkan persepsi dengan
tindakan, mulai mengerti logika dan penggunaan nalar.
3.
Aktif dan dinamis, ingin mencoba menyelidiki segala sesuatu.
4.
Pada usia dua belas tahun gerakan motorik semakin bergantung pada
aturan kurang spontan.
5.
Masa transisi menuju masa remaja.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30
berikut:
a. Pertumbuhan yang diartikan sebagai perubahan yang bersifat
kuantitatif, yaitu bertambahnya ukuran dan struktur.
b. Perkembangan diartikan sebagai perubahan kualitatif yaitu perubahan
yang progresif, koheren,dan teratur. (Sutijihati Somantri, 2006:1).
6. Memahami Perkembangan Anak
Dalam upaya mendidik atau membimbing anak, agar mereka dapat
mengembangkan potensi dirinya seoptimal mungkin, maka bagi para
pendidik, orang tua, atau siapa saja yang berkepentingan dalam pendidikan
anak, perlu dan dianjurkan untuk memahami perkembangan anak. Pemahaman
itu penting, karena beberapa alas an berikut:
a. Masa anak merupakan periode perkembangan yang cepat dan
terjadinya perubahan dalam banyak aspek perkembangan.
b. Pengalaman masa kecil mempunyai pengaruh yang kuat terhadap
perkembangan berikutnya.
c. Pengetahuan tentang perkembangan anak dapat membantu mereka
mengembangkan diri, dan memecahkan masalah yang dihadapinya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31
d. Melalui pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tentang
perkembangan anak, dapat diantisipasi tentang berbagai upaya untuk
memfasilitasi perkembangan tersebut, baik di lingkungan keluarga,
sekolah maupun masyarakat. Disamping itu, dapat diantisipasi juga
tentang upaya untuk mencegah berbagai kendala atau faktor-faktor
yang mungkin akan mengkontaminasi (meracuni) perkembangan anak.
E. Tinjauan Komunikasi
1. Definisi Komunikasi
Komunikasi merupakan persyaratan kehidupan manusia. Kehidupan
manusia akan tampak hampa atau tiada kehidupan sama sekali apabila tanpa
komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara
perorangan, kelompok ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Dua
orang melakukan interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi
(baik secara perorangan, kelompok ataupun organisasi), dalam ilmu
komunikasi disebut sebagai tindakan komunikasi.
Kata komunikasi atau communication dalam Bahasa Inggris, berasal
dari kata latin communis
communico, communicatio,
atau communicare
to make common). Istilah
pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal usul
kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip.
Banyak definisi dan pengertian tentang komunikasi menurut para ahli
komunikasi untuk dapat menjelaskan apa itu komunikasi. Salah satunya ialah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32
Wiryanto dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi menjelaskan bahwa,
komunikasi mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi
berasal dari bahasa Latin, yaitu communication yang berarti pemberitahuan
atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna umum bersamasama. (Wiryanto, 2004:5).
Dari beberapa pengertian mengenai komunikasi di atas, dapat
disimpulkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses pertukaran pesan atau
informasi antara dua orang atau lebih, untuk memperoleh kesamaan arti atau
makna diantara mereka.
2. Komponen Komunikasi
Berdasarkan
beberapa
pengertian
komunikasi
diatas,
dapat
disimpulkan bahwa komunikasi terdiri dari proses yang di dalamnya terdapat
unsur atau komponen. Menurut Harold Lasswell, ruang lingkup ilmu
komunikasi berdasarkan komponennya terdiri dari :
a. Who (Siapa) : Komunikator ; orang yang menyampaikan pesan
b. Says What (Mengatakan Apa) : Pesan ; pernyataan yang didukung oleh
lambang, dapat berupa ide atau gagasan.
c. In Which Channel (Saluran) : Media ; sarana atau saluran yang
mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya atau banyak
jumlahnya.
d. To Whom (Kepada Siapa) : Komunikan ; orang yang menerima pesan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33
e. With What Effect (Dampak) : Efek ; dampak sebagai pengaruh dari
pesan atau dapat juga sebagai hasil dari proses komunikasi.
Untuk itu, Lasswell memberikan paradigma bahwa komunikasi adalah
proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui
media yang menimbulkan efek tertentu.
1) Komunikator (communicator) dan Komunikan (communicant)
Komunikator dan komunikan merupakan salah satu unsur
terpenting dalam proses komunikasi. Komunikator sering juga disebut
sebagai sumber atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender,
atau encoder. Hafied Cangara dalam bukunya Pengantar Ilmu
Komunikasi mengatakan bahwa:
pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia,
sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk
kelompok misalnya partai, org
2004:23).
Begitu pula dengan komunikator atau penerima, atau dalam
bahasa Inggris disebut audience atau receiver. Cangara menjelaskan,
penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34
kelompok, partai, atau negara. Selain itu, dalam proses komunikasi
telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena
adanya sumber. Tidak ada penerima jika tidak ada sumber.
Cangara pun menekankan:
Karena mengetahui dan memahami karakteristik penerima (khalayak),
(Cangara, 2004:25).
2) Pesan (message)
Pesan yang dalam bahasa Inggris disebut message, content,
atau information, salah unsur dalam komunikasi yang teramat penting,
karena salah satu tujuan dari komunikasi yaitu menyampaikan atau
mengkomunikasikan pesan itu sendiri.
Cangara menjelaskan bahwa:
disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan
dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa
berupa
ilmu
pengetahuan,
hiburan,
informasi,
nasihat,
atau
3) Media (media)
Media dalam proses komunikasi yaitu, Alat yang digunakan
untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. (Cangara,
2004:23). Media yang digunakan dalam proses komunikasi bermacam-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
macam, tergantung dari konteks komunikasi yang berlaku dalam
proses komunikasi tersebut. Komunikasi antarpribadi misalnya, dalam
hal ini media yang digunakan yaitu panca indera. Selain itu, ada juga
saluran komunikasi seperti telepon, surat, telegram yang digolongkan
sebagai media komunikasi antarpribadi. (Cangara, 2004:24).
Dalam konteks komunikasi, media massa yaitu alat yang dapat
menghubungkan antara sumber dan penerima yang sifatnya terbuka, di
mana setiap orang dapat melihat, membaca dan mendengarnya. Media
dalam komunikasi massa dapat dibedakan atas dua macam, yakni
media cetak dan media elektronik. Media cetak seperti halnya surat
kabar, majalah, buku, leaflet, brosur, stiker, buletin, hand out, poster,
spanduk, dan sebagainya. Sedangkan media elektronik antara lain
radio, film, televisi, video recording, komputer, electronic board,
audio cassette dan semacamnya. (Cangara, 2004:24).
4) Efek (effect)
Efek atau dapat disebut pengaruh, juga merupakan bagian dari
proses komunikasi. Namun, efek ini dapat dikatakan sebagai akibat
dari proses komunikasi yang telah dilakukan. Seperti yang dijelaskan
Cangara, masih dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi,
dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah
dan tingkah laku seseorang. (De Fleur, 1982, dalam Cangara,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36
2004:25). Oleh sebab itu, Pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau
penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang
sebagai akibat penerimaan pesan. (Cangara, 2004:25).
Berdasarkan paradigma dari Harold Lasswell dapat dikaji model
komunikasi yang dikemukakan oleh Philip Kotler :
Sender
Encoding
Message
Decoding
Receiver
Noise
____
Feedback
_________
Response
____
Gambar 1
Unsur-unsur dalam proses komunikasi adalah sebagai berikut:
a) Sender
:Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang
atau sejumlah orang.
b) Encoding
:Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam
bentuk lambing.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37
c) Message
:Pesan yang merupakan seperangkat lambing bermakna
yang disampaikan oleh komunikator.
d) Media
:Saluran
komunikasi
tempat
berlalunya
pesan
dari
komunikator kepada komunikan.
e) Decoding
:Pengawasandian,
yaitu
proses
dimana
komunikan
menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator
kepadanya.
f) Receiver
:Komunikan yang menerima pesan dari komunikator.
g) Response
:Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah
diterpa pesan.
h) Feedback
:Umpan
balik,
yakni
tanggapan
komunikan apabila
tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator.
i) Noise
:Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses
komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang
berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.
Kampanye
sangat
berkaitan
erat
dengan
komunikasi.
Tanpa
komunikasi yang baik, maka suatu kampanye tidak akan berhasil karena tidak
ada tindak lanjut dari audien terhadap pesan yang telah disampaikan. Fase
komunikasi
tidak
bisa
lepas
dari
perencanaan
tentang
bagaimana
mengkomunikasikan dan apa yang dikomunikasikan.
Menurut Brennan, dalam mengadakan komunikasi dengan audien,
diperlukan tujuh faktor dalam menentukan strategi, yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38
1) Adanya adaptasi dari pihak komunikator dengan semua segi proses
komunikasi.
2) Adanya pemikiran jelas pada diri komunikator tentang apa yang akan
disampaikan.
3) Gambaran yang jelas tentang apa yang akan dinyatakan harus dapat
dituangkan dalam kata-kata yang tepat dan tidak menyinggung
perasaan konsumen.
4) Kata-kata yang dipilih harus tepat supaya tidak terjadi salah
interpretasi.
5) Bahasa dan cara penyampaian pesan harus persuasif supaya apa yang
dimaksud benar-benar tersampaikan kepada konsumen.
6) Penyampaian iklan dan penjelasannya harus lengkap dan tepat.
7) Itikad baik merupakan satu hal baik sebagai langkah awal supaya
terjadi hubungan yang baik.
3. Tujuan Komunikasi
Setiap individu yang berkomunikasi pasti memiliki tujuan, secara
umum tujuan komunikasi adalah lawan bicara agar mengerti dan memahami
maksud makna pesan yang disampaikan, lebih lanjut diharapkan dapat
mendorong adanya perubahan opini, sikap, maupun perilaku.
Menurut Onong Uchjana dalam buku yang berjudul Ilmu Komunikasi
Teori dan Praktik, menyebutkan ada beberapa tujuan dalam berkomunikasi,
yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39
a. Perubahan sikap (attitude change)
b. Perubahan pendapat (opinion change)
c. Perubahan perilaku (behavior change)
d. Perubahan sosial (sosial change)
Sedangkan Joseph Devito dalam bukunya Komunikasi Antar Manusia
menyebutkan bahwa tujuan komunikasi adalah sebagai berikut:
a. Menemukan
Dengan berkomunikasi kita dapat memahami secara baik diri kita
sendiri dan diri orang lain yang kita ajak bicara. Komunikasi juga
memungkinkan kita untuk menemukan dunia luar yang dipenuhi oleh
objek, peristiwa dan manusia.
b. Untuk Berhubungan
Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan
orang lain.
c. Untuk Meyakinkan
Media massa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar
mengubah sikap dan perilaku kita.
d. Untuk Bermain
Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain
dan menghibur diri. Kita mendengarkan pelawak. (Devito, 1997:31).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40
4. Bentuk Komunikasi
a. Komunikasi Pribadi (Personal Communication)
1) Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication)
2) Komunikasi Intra Pribadi (Intrapersonal Communication)
b. Komunikasi Kelompok (Group Communication)
1) Komunikasi Kelompok Kecil (Small Group Communication)
a) Ceramah (Lecture)
b) Diskusi Panel (Panel Discussion)
c) Simposium (Symposium)
d) Forum
e) Seminar
f) Curah saran (Brainstorming)
2) Komunikasi Kelompok Besar (Large Group Communicaton/ Public
Speaking)
3) Komunikasi Organisasi (Organization Communication)
4) Komunikasi Massa (Mass Communication)
a) Komunikasi Massa Cetak (Printed Mass Communication)
(1) Surat Kabar
(2) Majalah
(3) Buku, dll
b) Komunikasi Massa Elektronik (Electronic Mass Communication)
(1) Radio
(2) Televisi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41
(3) Film, dll
7. Sifat Komunikasi
Berdasarkan sifatnya komunikasi dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
a. Komunikasi Verbal (Verbal Communication)
1) Komunikasi Lisan (Oral Communication)
2) Komunikasi Tulisan (Written Communication)
b. Komunikasi Non Verbal
1) Komunikasi Kial (Gesture Communication)
2) Komunikasi Gambar (Pictorial Communication)
c. Komunikasi Tatap Muka (Face-To-Face Communication)
d. Komunikasi Bermedia (Mediated Communication)
8. Fungsi Komunikasi
a. Menyampaikan Informasi (To Inform)
b. Mendidik (To Educate)
c. Menghibur (To Entertain)
d. Mempengaruhi (To Influence)
9. Metode Komunikasi
Kata metode berasal dari bahasa inggris, artinya rangkaian yang
sistematis. Metode komunikasi berarti kegiatan-kegiatan yang terorganisir
yang meliputi:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42
a. Komunikasi Informatif (Informatif Communication)
b. Komunikasi Persuasif (Persuasive Communication)
c. Komunikasi Pervasif (Pervasive Communication)
d. Komunikasi Koersif (Coersive Communication)
e. Komunikasi Instruktif (Instructive Communication)
f. Hubungan Manusiawi (Human Relation)
10. Teknik Komunikasi
technicon
ketrampilan komunikasi, maka teknik komunikasi dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
2) Jurnalistik (Journalism)
3) Hubungan Masyarakat (Public Relations)
4) Periklanan (Advertising)
5) Propaganda
6) Publisitas (Publicity)
11. Proses Komunikasi
Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan
secara
sekunder.
Secara
primer,
proses
komunikasi
adalah
proses
penyampaian pikiran dan perasaan seseorang kepada orang lain menggunakan
lambang (simbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam
proses komunikasi adalah bahasa, kiat, isyarat, gambar dan lain sebagainya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran atau perasaan
komunikator kepada komunikan. (Effendy, 2000:11)
Secara sekunder, proses komunikasi adalah proses penyampaian pesan
oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana
sebagai media kedua setelah lambang sebagai media pertama. Seorang
komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya
karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau
jumlahnya banyak. Surat, telepon, faks, surat kabar, majalah, radio, televisi,
film dan banyak lagi yang merupakan media kedua yang sering digunakan
dalam komunikasi. (Effendy, 2000: 16).
F. Tinjauan Iklan
a. Pengertian Iklan
Iklan adalah cara mempermudah jalan pikiran konsumen dapat dengan
jalan promosi yang gencar lewat iklan-iklan untuk mengenalkan produk pada
calon konsumen yang lebih luas tetapi dalam batas target konsumen yang telah
ditentukan melalui media yang boleh ditetapkan. (Rhenald Kasali, 1995:11).
Menurut Tom Brenann (1998 : 62-66), iklan merupakan bentuk
komunikasi yang sungguh-sungguh dapat merasuk dalam satu atau banyak,
mencapai setiap lapisan dan anggota masyarakat. Iklan dapat membantu untuk
mencapai hampir setiap tujuan komunikasi. Iklan merupakan alat yang sangat
berpengaruh untuk membangkitkan kesadaran kelompok sasaran. Apabila
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44
biaya yang tersedia cukup, iklan dapat bekerja secara mengagumkan dalam
waktu singkat.
b. Fungsi Periklanan
Suatu iklan yang baik mempunyai fungsi, antara lain:
a. Memberikan informasi
Melalui iklan dapat menceritakan lebih banyak tentang
informasi dari suatu produk yang ditawarkan, apapun yang memiliki
kegunaan bagi konsumen. Digunakan untuk memberitahu konsumen
tentang penyediaan produk tertentu dan pada lokasi tertentu pula.
b. Mempengaruhi
Iklan yang bersifat membujuk terutama pada pembeli potensial
dengan selalu mengatakan bahwa produknya adalah lebih baik
daripada produk yang lainnya. Iklan ini lebih tepat dipasang pada
media televisi atau majalah.
c. Menciptakan kesan
Dari sebuah iklan yang dipasang pada media manapun memilii
kesan tertentu bagi konsumen mengenai apa yang diiklankan. Pihak
pemasang iklan selalu berusaha menampakkan kesan yang sebaikbaiknya.
d. Memuaskan keinginan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45
Sebelum calon konsumen memutuskan untuk menetapkan
pilihan produk, kadang-kadang mereka ingin diberitahu terlebih dahulu
sehingga mereka mengharapkan pembelian itu akan memuaskan.
e. Sebagai alat komunikasi
Periklanan merupakan suatu alat untuk membuka komunikasi
dua arah antara penjual dan pembeli. Komunikasi akan menunjukkan
cara yang paling efisien untuk mengadakan pertukaran sehingga dapat
memenuhi keinginan kedua belah pihak.
Periklanan merupakan proses komunikasi lanjutan yang membawa
para khalayak ke informasi terpenting yang memang perlu mereka katahui.
Pada dasarnya tujuan periklanan adalah mengubah atau mempengaruhi sikapsikap khalayak. Periklanan tidak hanya berkaitan dengan pemberian informasi,
tetapi periklanan juga harus dibuat sedemikian rupa supaya dapat menarik
minat khalayak, harus original (asli), serta memiliki karakteristik tertentu dan
persuasif, sehingga khalayak secara sukarela terdorong untuk melakukan suetu
tindakan sesuai dengan yang diinginkan pengiklan. (Frank Jeffkins, 1998 :
18).
G. Tinjauan Desain
1. Definisi desain
Desain secara mendasar adalah usaha sadar manusia menampilkan
penataan secara termakna. Arti menurut kamus Indonesia-Inggris kata design
berarti potongan, model, pola, mode, tujuan dan rencana (John M. Echols,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46
1975:177). Sedangkan design dalam kamus Webster jauh lebih lengkap
dibandingkan dengan Echols. Desain menurut pandangan dunia modern tidak
lepas dari dunia gagas (ide) manusia, yaitu unsur rasio (logika, akal,
perhitungan, metode, dan obyektif) dan unsur rasa (kreasi, intuisi, selera, nilainilai dan keindahan).
Design
kembangkan dengan dalih tertentu dan diolah sesuai dengan pengiklanan dan
mengenai bentuk, rupa, ukuran, warna, dan tata letak beserta unsure-unsurnya
1996:52).
Dilihat dari pengertiannya kegiatan ini telah dilakukan sejak manusia
purba, artinya manusia purba memerlukan piranti untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, sehingga mereka telah terlibat dalam kegiatan mendesain. Dalam
perkembangannya desain mengalami perubahan definisi dan pengertiannya.
Hal ini dikarenakan pola pikir, filsafat yang terus berkembang di dalam
masyarakat. Diawali dengan pemikiran sistematis dengan landasan pemikiran
ilmiah (sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan), lalu diwujudkan
dengan gambar, dibuat modelnya kemudian dievaluasi, setelah dipandang baik
baru diproduksi. Dunia desain terus mengalami perkembangan seperti
arsitektur, teknik mesin, infrastruktur, dan seni rupa. Dalam kesenirupaan
bidang desain terbagi lagi menjadi desain interior, desain grafis, desain tekstil
dan desain produk. Seperti bidang desain yang lain, desain komunikasi visual
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
mempunyai patokan atau prinsip dalam menciptakan desainnya. Prinsip ini
digunakan agar desain yang diciptakan mencapai totalitas estetika, ergonomik,
efektifitas dan efisien.
2. Prinsip Desain
Prinsip dasar desain yang digunakan untuk menciptakan sebuah desain
adalah sebagai berikut:
a. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan, yaitu nilai timbang yang sama beratnya. Adalah
mendasar sekali bahwa suatu komposisi desain harus menampilkan
keseimbangan unsur-unsur pembentukannya. Ada tiga jenis keseimbangan
dalam desain:
1) Keseimbangan
simetris,
keseimbangan
ini
dicapai
dengan
membalikan bentuk dengan batas poros tertentu, seperti manusia,
hewan, kapal terbang, mobil dan lain sebagainya. Komponen
desain
seakan
di
cerminkan
pada
garis
sumbu
khayal.
Keseimbangan ini memiliki kesan statis, agung, formal, tenang,
tradisional atau kuno bahkan terkadang terkesan membosankan.
2) Keseimbangan Asimetris, keseimbangan ini terwujud dengan
pengaturan bentuk yang berbeda besar, warna, beratnya dalam
kedudukan yang berlawanan. Keseimbangan ini terkesan dinamis,
riang, modern, informal, menari dan berani.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48
3) Keseimbangan radial, dalam keseimbangan ini arah perhatian akan
terarah pada bagian tengah, kesan yang ditampilkan seperti ada
pancaran dari tengah lingkaran, mudah ditangkap mata karena
seakan diarahkan fokus ketitik pusat lingkaran.
b. Irama (Rhythm)
Irama yaitu pengulangan unsur-unsur desain pembentukannya.
Irama dibentuk dengan menempatkan unsure pembentukannya secara
berkesinambungan dan berselang seling, sehingga kesan yang timbul
merupakan kesan gerak yang harmonis dan teratur. Ada beberapa jenis
pengulangan dalam irama ini:
1) Regular adalah pengulangan komponen grafis dengan jarak dan
bentuk yang sama. Biasa dipakai dalam desain border atau bingkai,
ubin lantai, kertas kado dan motif fashion.
2) Mengalir
(flowing)
adalah
pengulangan
bentuk
seakan
menciptakan kesan bergerak, dinamis, dan mengalir. Pengulangan
ini biasa digunakan untuk animasi.
3) Progresif / Gradual adalah pengulangan yang terdapat peralihan
antar stopnya, sehingga menimbulkan kesan berproses sedikit demi
sedikit. Dalam animasi disebut morphing. Sebagai contoh gambar
kotak berubah menjadi lingkaran secara bertahap, gradasi warna,
dan lainnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
c. Proporsi dan Skala
Proporsi atau sering disebut perbandingan adalah suatu acuan yang
digunakan dalam merancang, meliputi masalah panjang-pendek, besarkecil, berat-ringan untuk mencapai suatu kesatuan bentuk yang utuh. Hal
ini berkenaan dengan jenis ukuran huruf yang digunakan untuk lebarnya
desain. Semakin lebar desain (atau ukuran) semakin besar ukuran huruf
yang harus digunakan, dan demikian pula sebaliknya. Suatu komposisi
desain yang memiliki ruang yang sempit (kecil) memerlukan jenis huruf
yang lebih kecil pula, tetapi suatu media yang lebar (besar) memerlukan
jenis huruf yang lebih besar. Jika terjadi perubahan proporsi sering terlihat
distorsi. Sedangkan skala adalah perubahan ukuran tanpa perubahan
perbandinganukuran panjang, lebar atau tinggi. Dengan mengatur proporsi
dan skala suatu desain akan terkesan luas, jauh,sempit atau dekat.
d. Fokus (pusat perhatian)
Merupakan suatu pandangan yang terarah kepada suatu titik yang
terpusat, fokus tidak selamanya berada ditengah. Ada beberapa jenis fokus
atau pusat perhatian dalam pembuatan suatu desain:
1) Hirarki
Tidak semua komponen grafis sama pentingnya, audien
harus fokuskan atau diarahkan pada satu titik. Ada beberapa tahap
fokus, mulai dari yang terpenting (dominant), pendukung (subdominant) dan pelengkap (sub-ordinat).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
(a) Dominant adalah objek yang paling menonjol dan paling
menarik.
(b) Sub-dominant adalah objek yang mendukung penampilan dari
objek dominant.
(c) Sub-ordinat adalah objek yang kurang menonjol bahkan
tertindih oleh objek dominant dan sub-dominant, sebagai
contohnya adalah background.
2) Kontras
Kontras adalah penekanan karena adanya perbedaan drastis
atau konflik pada komponen desain. Sebagai contohnya kontras
warna hitam dan warna putih, kontras garis tebal dan tipis, kontras
huruf yang berukuran besar dan kecil.
e. Kesatuan
Kesatuan / unity, yaitu keutuhan suatu komposisi yang terdiri dari
berbagai unsur yang berbeda. Kesatuan dalam komposisi merupakan hal
yang penting dalam desain, tidak ada unsur yang tidak berguna, tidak ada
unsur yang saling mengganggu, tidak kurang dan tidak lebih, saling
melengkapi, tidak cacat dan sempurna.
Semua bagian suatu komposisi desain harus menyatu guna
membentuk keseluruhan desain. Kesatuan bagian komposisi ini dapat
dikacaukan oleh suatu batasan yang mengganggu, terlalu banyak jenis
huruf yang berbeda dan berlawanan, warna yang distribusikan berlawanan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
dengan sembarangan, unsur-unsur yang kurang proporsional, atau
komposisi yang semarak dengan bagian-bagian yang membingungkan.
Untuk mendapatkan desain yang utuh, bisa dipakai pendekatan
prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Kedekatan dan penutup (closure)
objek-objek saling didekatkan sehingga membentuk sebuah
kesatuan, yang dapat menjadi daya tarik bagi orang yang
melihatnya.
2) Kesinambungan (continuity)
Dengan gambar yang berkesinambungan dan terarah, maka mata
audien akan bias diarahkan pada objek tertentu. Dengan perspektif
dan garis bantu yang akan membantu untuk mengarahkan mata
menuju objek lain.
3) Kesamaan (similarity) dan konsisten (consistency)
Objek dengan bentuk, ukuran, proporsi, warna yang sama
cenderung terlihat sebagai sebuah kesatuan.
4) Perataan (alignment)
Seperti tulisan dalam mengetik, sebuah desain juga bisa dibuat
dengan rata kanan, rata kiri, atau rata tengah (center). Hal ini akan
memberi kesan desain yang rapi dan mudah dibaca. (Hendi
Hendratman, 2006:37).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52
Dalam sebuah desain yang paling penting adalah bagaimana desain
itu bisa menarik perhatian dari audien sehingga audien mengerti pesan
yang disampaikan dari desain tersebut. Penerapan prinsip-prinsip desain
seperti yang telah disampaikan diatas, dapat membantu dalam membuat
sebuah desain yang menarik. Tetapi dalam perkembangannya sekarang ada
suatu pendekatan lain yang bisa dipakai dalam mendesain yaitu
menarik perhatian, sebuah desain sengaja dibuat bertabrakan, berpotongan
pada batas yang ada. (Hendi Hendratman, 2006:38)
H. Tinjauan Media
Secara sederhana media merupakan sarana-sarana untuk menyampaikan
iklan kepada masyarakat luas. Media berfungsi sebagai alat bantu visual
penyampaian iklan dalam kegiatan belajar, yaitu berupa sarana yang cepat
memberikan pengalaman visual kepada peserta lain untuk mendorong motivasi,
memperjelas dan mempermudah konsep-konsep yang abstrak. Setiap pengiklan
memiliki tujuan khusus yang dapat dicapai oleh beberapa media. Titik tolak untuk
setiap perencanaan media adalah menganalisis sebagai kekuatan dan kelemahan
media dan bagaimana karakteristik ini cocok untuk strategi pengiklan tertentu.
Media periklanan dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Media lini atas (Above the line)
Media yang dalam penyampaian pesannya berhubungan langsung
dengan masyarakat dan bersifat komersil. Media yang dipakai antara lain:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53
media cetak (surat kabar, tabloid), media elektronik (tv, radio), dan media
luar ruangan (papan reklame).
2. Media lini bawah (Below the line)
Media yang secara tidak langsung bersifat komersil, dan tidak
secara langsung menggunakan sistem pembayaran komisi. Media ini
bersifat sebagai penunjang, seperti leaflet, brosur, kalender, poster,
souvenir, dan lain-lain.
Ada satu hal penting yang perlu ditekankan dalam memandang
media iklan below the line, kita hendaknya tidak menilainya lebih inferior
atau minor dari pada media iklan above the line. Keduanya sama-sama
bermanfaat, dan memiliki kelebihan sendiri. Bahkan dalam hal-hal
tertentu, para pemasang akan menarik banyak manfaat dari iklan below the
line karena dalam hal-hal tertentu ia bias lebih efektif daripada media iklan
above the line. Semua tergantung pada tujuan si pemasang iklan dan
bentuk kampanye periklanan yang hemdak dilakukannya.
3. Ambience media
Ambience dapat diartikan sebagai suasana (John M. Echols dan
Hassan Sadily, An English Indonesian Dictionary, 2003). Ambience media
merupakan instalasi media kreatif yang bertujuan menarik perhatian
setinggi mungkin dan berusaha menempatkannya berdasar riset dan target
market yang akan dituju dengan media dalam bentuk yang unik dan media
tak terduga. Sehingga ambience media sering juga disebut sebagai media
kreatif (art and education.com, 2007).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54
Ambience media mempunyai peluang untuk menarik perhatian
konsumen lebih besar daripada media tradisional seperti TV, print dan
radio karena konsumen sudah terbiasa melihat iklan-iklan TV ketika
menonton TV, melihat print ad ketika membaca media cetak, atau
mendengar iklan radio ketika sedang mendengarkan radio. Karena sudah
terbiasa, yang muncul bias jadi justru penolakan terhadap iklan. Tetapi
ketika melihat pesan iklan pada ambience media dalam bentuk yang unik
dan media yang tak terduga seperti iklan-iklan di wastafel toilet, pesan
iklan pada buah-buahan di supermarket, atau instalasi-instalasi kreatif
ditempat umum, dan lain-lain, konsumen tanpa sadar terpengaruhi oleh
iklan dan tidak memiliki kesempatan untuk menolaknya seperti halnya
yang dilakukan pada media tradisional.
Intinya, Ambience media memerlukan pikiran dan tenaga yang
lebih namun jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan konsisten maka
hasilnya akan luar biasa.
I. Tinjauan Ilustrasi, Warna dan Layout pada Desain
1. Ilustrasi
a. Definisi ilustrasi
Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik
drawing, lukisan fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih
menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada
bentuk. Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55
cerita, tulisan, puisi, atau informasi lainnya. Diharapkan dengan bantuan
visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna.
Ilustrasi berasal dari bahasa latin illustrace yang berarti menerangi
atau menghias. Ilustrasi diartikan sebagai bentuk gambar atau lukisan yang
mengkomunikasikan ide, gagasan, pendapat, perasaan, hasil pengamatan,
dan juga suatu cerita. Dalam pengertian umum, ilustrasi berarti gambar
atau foto yang menyertai naskah dalam buku, majalah, atau media massa
untuk lebih menjelaskan hal tersebut. Sedangkan dalam pengertian khusus,
ilustrasi berarti gambar yang berfungsi menyemarakkan halaman-halaman
buku itu sebagai karya cetak, yang mempunyai keindahan tersendiri dalam
kombinasi dengan jenis huruf cetak yang dipakai (Hoeve 1388).
Kelebihan ilustrasi:
1) Dapat menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih
nyata.
2) Banyak terdapat pada media massa.
3) Relatif tidak mahal
4) Dapat digunakan untuk berbagai tingkat pengajaran dan bidang
studi.
Kelemahan ilustrasi:
1) Merupakan gambar dua dimensi. Oleh
karena itu untuk
menunjukkan gambar tiga dimensi maka harus ditambahkan
dengan menggunakan teknik pop-up.
2) Tidak dapat menunjukkan gerak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56
3)
gambar.
Ilustrasi dalam buku yang sering dijumpai pada buku-buku novel,
buku bacaan anak atau orang dewasa, buku olah raga, kartun dan karikatur
politik, dan sebagainya.
1) Ilustrasi pada buku anak-anak banyak mengangkat tema fantasi
yang mampu mengembangkan cerita.
2) Ilustrasi pada surat kabar dan majalah yang berkaitan dengan
artikel berfungsi sebagai komunikasi massa, dapat berupa gambar
maupun fotografi.
3) Ilustrasi pada sampul berfungsi untuk menarik perhatian para
pembeli. Ilistrasi tersebut dapat menggambarkan isi buku secara
efektif.
4) Ilustrasi pada ruang-ruang kosong sebagai penarik perhatian pada
halaman tersebut dan menguraikan teks sehingga antara ilustrasi
dan teks saling mendukung.
b. Pembagian Ilustrasi
1) Ilustrasi Berdasarkan Sifat dan Fungsi
Berdasarkan sifat dan fungsinya, gambar ilustrasi dapat
dibedakan menjadi:
a. Gambar ilustrasi yang bertujuan untuk menggambarkan
keadaan yang dilihat, baik berupa sketsa kasar dengan garis-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57
garis yang cepat maupun gambar yang detail. Contoh: sketsa
cepat atau bahan photo realism, yaitu penggambaran objek
yang mirip foto dengan detail yang akurat.
b. Gambar ilustrasi yang bertujuan untuk memvisualisasikan apa
yang diimajinasikan, yaitu dengan menggambarkan objek atau
keadaan yang tidak ada di dalam kenyataan. Visualisasinya
dapat berupa penggambaran yang mewakili sesuatu bahkan
dalam bentuk abstrak. Contoh: gaya surrealism (Salvador Dali)
yang memberikan penggambaran seperti fantasi dan mimpi.
c. Gambar ilustrasi yang memvisualisasikan suetu ide dan konsep,
misalnya dalam bentuk simbolisasi. Gambar ini tidak hanya
menekankan masalah teknik dan kemampuan namun juga
kedalaman isi yang digambarkan. Tipe penggambarannya
menghadirkan sudut panjang, perasaan dan emosi, interprestasi
dan ekspresi orang yang menggambarnya sehingga berkesan
ekspresif.
d. Gambar ilustrasi yang berfungsi untuk menghias atau sebagai
unsur dekoratif. Gambar ini mengisi komposisi bidang yang
kosong untuk memberi daya tarik dan memenuhi kepuasan
estetis bagi pengamatnya.
e. Gambar ilustrasi yang menjembatani pemahaman terhadap
bahasa verbal. Ilustrasi dan teks saling mendukung serta
mempermudah pembaca mengerti cerita yang disajikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58
2) Ilustrasi Berdasarkan Teknik
Dalam buku Scientific Illustration: Theory and Practice
karangan
Charles
S.
Papp,
macam-macam
gambar
ilustrasi
berdasarkan teknik antara lain:
a) Manual
Merupakan teknik gambar yang hanya dapat dihasilkan dengan
ketrampilan dan kreatifitas tangan tanpa menggunakan alat
bantu mesin sehingga dapat menciptakan kekhasan dan
keunikan gaya masing-masing seniman atau ilustratornya yang
terungkap dalam gaya dan cirri khas goresan. Oleh karena itu,
teknik ini memiliki kelebihan dalam hal nilai estetisnya
dibandingkan dengan menggunakan komputer.
b) Komputer
Merupakan teknik menggambar ilustrasi berbasis teknologi.
Teknik manual secara perlahan tergeser dengan komputerisasi
yang berkemampuan menghasilkan bentuk-bentuk desain
canggih dan berlapis-lapis dalam waktu yang relatif singkat
seperti gaya American New Wave. Namun, kekurangannya
adalah sama sekali tidak terasa nilai dari goresan senimannya.
c) Fotografi
Merupakan
teknik
ilustrasi
yang
dipergunakan
sejak
ditemukannya kamera pada tahun 1665 seiring dengan
percetakan. Pada fotografi terdapat dua macam yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59
(1) Fotografi dokumentasi sebagai sarana untuk merekam
peristiwa penting tanpa memperhatikan unsur estetisnya.
(2) Ilustrasi fotografi adalah jenis fotografi yang sangat
memperhatikan aspek estetis sehingga menjadi media
ekspresi keindahan dan seni baru yang disebut Fotografi
Piktoral.
d) Kubisme Sintetik atau Kolase atau Photomontage
Kolase berarti menempel, merupakan teknik menempelkan
kertas, kain, gambar ataupun bermacam-macam benda lainnya
pada suatu permukaan menjadi satu kesatuan.gaya gambar ini
pertama kali dipergunakan oleh aliran Kubisme. Sedangkan
photomontage, menerapkan prinsip yang sama dengan kolase
dengan
menggunakan
fotografi.
Photomontage
banyak
dipergunakan pada gaya Punk, Surealism, Pop-Art, dan
Dadaism.
3) Ilustrasi Berdasarkan Gaya Gambar
Berdasarkan buku The Art Book yang dikarang oleh Phaidon
terdapat beberapa gaya gambar dalam ilustrasi:
a) Realis
Salah satu gaya yang menggambarkan segala sesuatu
dengan keadaan sesungguhnya dalam kehidupan nyata.
Realisme yang sempurna mempunyai tingkat kemiripan yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60
akurat dengan objek aslinya, disebut juga photorealism karena
kelihatan sama dengan foto.
b) Kubisme Analitik
Merupakan metode menggambar yang ditemukan oleh
Pablo Picasso dan George Braque pada awal abad ke-20.
Bentuk kubisme ini membuat perubahan di dalam gaya gambar
dan desain modern yang terus berkembang. Gambaran objek
yang realistik namun ilustrasinya abstrak dan geometris serta
bersifat 2 dimensi dan datar.
c) Dekoratif
Gaya gambar yang penuh ornamen, namun tidak
sepenuhnya memiliki kegunaan karena hanya memenuhi fungsi
estetis atau penghias. Gaya dekoratif ini berkembang sebagai
bentuk gerakan yang menghidupkan kembali ketrampilan
tangan manusia dalam seni dan menolak kehadiran industri
yang menggunakan tenaga mesin. Berikut beberapa gaya
gambar dekoratif yang terkenal yaitu:
(1) Gaya Victorian bersifat romantisme yang ornamentik
sebagai upaya menghidupkan seni murni oleh gerakan anak
muda Inggris Pre-Raphaelite Brotherhood (1884) yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61
menggunakan penggambaran bertekstur dan detil yang
dekoratif, serta memiliki border yang banyak.
(2) Gaya Art and Craft tampak seperti Victorian, namun lebih
menekankan pada penuhnya detail ornamen baik berupa
figur aneh dan mistis, maupun motif-motif alam yang
digambar.
(3) Art Nouveau merupakan bentuk penolakan terhadap gaya
Victorian dan sifatnya anti industri. Ornamen yang
dihasilkan tidak serumit Art and Craft sehingga Art
Nouveau sering dianggap tidak mempunyai keahlian sebaik
Art and Craft. Art Nouveau bersifat meliuk-liuk, melayanglayang, serta feminim dengan menonjolkan garis-garis
lengkung yang sensual. Aspek dekoratifnya berkesan datar
dan merupakan inovasi baru dalam sejarah desain.
(4) Kartun
Merupakan bentuk gambar yang lucu dan menghibur yang
disajikan dalam bentuk gambar maupun rangkaian cerita
baik berupa komik atau film animasi. Gambar kartun lebih
banyak diidentikkan untuk anak-anak karena sifatnya yang
lucu dan kekanak-kanakan. Namun demikian gambar
kartun juga banyak dibuat untuk orang remaja dan dewasa,
karena sifatnya yang menghibur dan ringan. Bentuk figur
kartun sangat lucu dan digambarkan dengan bebas tanpa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62
mempedulikan bentuk yang proporsional, hanya berfungsi
untuk dapat menghibur orang lain.
(5) Karikatur
Karikatur biasanya menggambarkan berita-berita yang
aktual
dari
tokoh-tokoh
yang
sedang
hangat
diperbincangkan di masyarakat dengan tujuan menyindir.
Namun, digambarkan dengan lucu dan menghibur. Figur
yang
digambarkan
kemungkinan
sangat
jauh
dari
realitanya. Hal ini justru tetap diterima dan dianggap
sebagai simbol yang mewakili dan mengingatkan pengamat
terhadap orang yang digambarkan (Raynes 70). Karikatur
yang ekstrim bersifat melebih-lebihkan keunikan seseorang
dan dikembangkan berdasarkan pengetahuan dasar wajah
dan daerah kepala. Seringkali karikatur dibuat dengan
goresan dan arsiran bolpen atau pena hitam sehingga
berkesan monumental.
2. Warna
Menurut kejadiannya warna dibagi menjadi dua, yaitu warna additive
dan subtractive. Warna additive adalah warna yang berasal dari cahaya dan
disebut spectrum. Sedeangkan warna subtractive adalah warna yang berasal
dari bahan dan disebut pigmen. Warna pokok additive adalah merah (red),
hijau (green), biru (blue), dalam komputer disebut warna RGB. Warna pokok
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63
subtractive adalah sian (cyan), magenta, dan kuning (yellow), dalam komputer
disebut model warna CMY.
Dimensi dari warna menurut Fadjar Sidik yaitu: Hue, adalah dimensi
nama dari warna dan merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan
nama dari suatu warna seperti merah, kuning, biru, dan lain-lain. Value, adalah
dimensi petunjuk gelap atau terangnya warna. Maksud dari tingkatan value
untuk membuat kesan cahaya yang ditimbulkan oleh warna yang diterima
mata. Value yang berada di atas middle disebut high value, sedangkan yang
berada di bawah middle disebut low value. Chroma, adalah dimensi mengenai
cerah atau suramnya warna yang merupakan kualitas dari keberadaan suatu
warna. Perubahan dalam intensitas dapat dibuat melalui pencampuran warna
komplementernya.
a. Klasifikasi Warna Berdasarkan Spektrum Warna
Warna primer,
adalah
warna-warna yang menunjukkan
kekontrasan dan kesan panas seperti merah, kuning, oranye, dan lainlain. Warna sekunder dan tersier, adalah warna-warna yang
menunjukkan kesan dingin seperti biru, hijau, dan lain-lain.
b. Klasifikasi Warna Berdasarkan Gambar/Ilustrasinya
Untuk menjelaskan kekuatan warna, pandangan dari segi
psikolog mengemukakan, bahwa warna lebih dekat hubungannya
kepada emosi daripada kepada bentuk, sehingga pada sebuah ilustrasi,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64
warna tampil lebih awal dibandingkan dengan bentuknya. Dalam
sebuah ilustrasi atau gambar, warna memegang peranan penting. Yakni
sebagai berikut:
1) Membuat penegasan dan menonjolkan karakter.
2) Memudahkan sesuatu objek dilihat.
3) Mewujudkan perasaan harmoni.
4) Melahirkan kesan tertentu dan membangun suasana (setting)
sebuah gambar.
c. Klasifikasi Warna Berdasarkan Sensasinya
Kemampuan
warna
menciptakan
impresi,
mampu
menimbulkan efek-efek tertentu. Secara psikologis warna bukanlah
suatu
gejala
yang
hanya
dapat
diamati
saja,
warna
dapat
mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian
estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacammacam benda. Warna sangat sering memacu emosi manusia, ini adalah
konsep sederhana yang sering diabaikan manusia dulu. Tetapi pada
tahun 1960-an, semua ini berubah dan sekarang warna adalah unsur
terpenting untuk menarik perhatian.
d. Klasifikasi Warna Berdasarkan Karakteristiknya
Setiap warna memiliki karakteristik tertentu, yang dimaksud
karakteristik disini adalah, ciri-ciri khas yang dimiliki suatu warna.
Secara garis besar, sifat khas yang dimiliki oleh warna ada dua, yaitu
warna panas dan warna dingin. Di antara keduanya ada warna antara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65
(intermediates). Yang termasuk warna-warna panas adalah warna
jingga, merah, coklat dan kuning. Sedangkan warna-warna dingin
adalah warna biru, hijau dan ungu.
e. Klasifikasi Warna Berdasarkan Kualitasnya
Kombinasi hue, kroma atau saturasi, dan berliansi atau
luminasi, secara bersamaan menspesifikasi suatu tri-stimulus rangsang
warna, dan menjadi tolok-ukur kualitas warna (color quality). Kualitas
warna didefinisikan menggunakan seperangkat koordinat 3D xyz yang
setara dengan rasio masing-masing nilai tri-stimulus xyz cahaya
terhadap total adisi 3 stimulus tersebut.
f. Klasifikasi Warna Berdasarkan Maknanya
Color
Meaning
1) Merah
: warna api
dan darah,
jadi warna merah
diasosiasikan dengan tenaga, perang, bahaya, kekuatan,
kekuasaan, tekad dan juga keinginan, hasrat dan cinta. Dapat
menstimulasi rasa lapar.
2) Kuning
: warna dari sinar matahari. Warna kuning sering
diasosiasikan dengan kegembiraan, kebahagiaan, kepintaran
dan kekuatan.
3) Jingga
:
menggabungkan
kekuatan
dari
merah
dan
kebahagiaan dari kuning. Warna jingga diasosiasikan dengan
sinar matahari dan daerah tropis. Jingga menggambarkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66
antusiasme, daya tarik, kebahagiaan, kreativitas, kebulatan
tekad, atraksi, sukses, dorongan dan pendorong.
4) Hijau
harmoni,
: warna dari alam. Menyimbolkan pertumbuhan,
kesegaran
dan
kesuburan.
Hijau
mempunyai
hubungan yang kuat dengan keamanan. Hijau tua juga sering
diasosiasikan dengan uang.
5) Biru
: warna dari langi dan laut. Warna biru sering
diasosiasikan dengan kedalaman dan stabilitas. Warna biru
menyimbolkan
kepercayaan,
kesetiaan,
kebijaksanaan,
keyakinan, kepintaran, kebenaran dan surga.
6) Ungu
: warna ungu menggabungkan stabilitas dari biru
dan kekuatan dari merah. Ungu diasosiasikan royalitas. Warna
ungu melambangkan kekuatan, kebangsawanan, kemewahan
dan ambisi. Warna ungu menyampaikan kekayaan dan
kelebihan. Ungu diasosiasikan dengan kebijaksanan, gengsi,
kebebasan, kreatifitas, misteri dan sihir.
7) Putih
:
diasosiasikan
dengan
muda,
kebaikan,
ketidakbersalahan, kemurnian dan keperawanan. Warna putih
dianggap sebagai warna kesempurnaan.
8) Hitam
:
diasosiasikan
dengan
kekuatan,
keindahan,
formalitas, kematian, iblis dan misteri.
Dengan demikian, pemakaian warna juga harus disesuaikan dengan
tujuan penggunaan dan manfaat dari kesan yang bias ditimbulkan dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67
pribadi seseorang dari pemakaiannya. Dengan menggunakan hal ini
semaksimal mungkin akan menghasilkan desain yang efektif dan tepat
sasaran.
3. Layout
Layout adalah tata letak yang dipakai untuk mengatur sebuah
komposisi dalam sebuah desain, seperti huruf teks, garis-garis, bidang-bidang,
gambar-gambar pada majalah, buku, dan lain-lain. Layout dimulai dengan
gagasan pertama dan diakhiri oleh selesainya pekerjaan. Menurut Jefkins
(dalam Kasali 89) ada beberapa patokan dasar yang dapat dikemukakan dalam
merancang sebuah layout, yaitu:
a. The law of unity
Sebuah iklan terdiri dari elemen-elemen berupa headline,
subheadline, ilustrasi, teks, logo produk atau produsen, slogan, dan
lain-lainnya. Kadang-kadang juga memuat formulir isian atau kupon
pembelian yang harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga mudah
digunting. Semua elemen ini harus dirancang sedemikian rupa
sehingga menghasilkan suatu kesatuan komposisi yang baik dan enak
dilihat.
b. The law of variety
Untuk menghindari kesan monoton, sebuah iklan harus dibuat
bervariasi dalam beberapa hal, misalnya ketebalan dan ukuran huruf
yang dipergunakan: bold atau light, besar atau kecil.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68
c. The law of balance
Didalam suatu iklan media cetak, titik atau garis tengah
keseimbangan tidak terletak tepat di tengah-tengah, tetapi merupakan
ruang yang membagi daerah iklan menjadi kira-kira sepertiga dan dua
pertiga bagian.
d. The law of rhythm
Dalam melihat sebuah iklan, mata pembaca sebaiknya bergerak
secara wajar. Jadi sebaiknya iklan mulai dengan headline, subheadline,
teks, hingga akhirnya nama produsen dan alamatnya atau kupon yang
dapat digunting oleh pembaca.
e. The law of harmony
Bagian-bagian dari suatu layout sebaiknya dirancang secara
harmonis tetapi tidak monoton. Harmonisasi dapat dianalogikan
sebagai wajah manusia yang dilihat dari arah depan. Seseorang akan
tampak jelek dan tidak memiliki harmoni sama sekali jika ia memiliki
tiga buah mata atau dua buah mulut.
f. The law of proportion
Buku, surat kabar, majalah, katalog atau selebaran biasanya
mempunyai ukuran yang lebih panjang pada satu sisinya, baik
horisontal maupun vertikal. Bentuk seperti ini selalu tampak lebih
manis daripada sebuah bujur sangkar yang keempat sisinya sama atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69
hampir sama panjang. Dengan demikian penting untuk menampilkan
iklan secara keseluruhan dalam bentuk empat persegi panjang.
g. The law of scale
Perpaduan antara warna gelap dan warna terang akan
menghasilkan sesuatu yang harmonis. Hal ini dapat dipakai untuk
memberi tekanan pada bagian-bagian tertentu di dalam layout. Akan
tetapi kekontrasan yang ditampilkan berulang-ulang pada banyak
bagian dari layout, bahkan bila ada pada hampir seluruh iklan malah
akan menghasilkan kesan yang jelek dan akhirnya tidak bisa
menekankan sesuatu apapun.
J. Tinjauan Dongeng Boneka Tangan
1. Pengertian Dongeng Boneka Tangan
Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif
dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang
mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya.
Dongeng juga merupakan dunia khayalan dan imajinasi dari pemikiran
seseorang yang kemudian diceritakan secara turun temurun dari generasi
kegenerasi. Terkadang kisah dongeng bisa membawa pendengarnya terhanyut
kedalam dunia fantasi, tergantung cara penyampaian dongeng tersebut dan
pesan moral yang disampaikan. (Wikipedia)
Sedangkan Dongeng Boneka Tangan adalah mendongeng dengan
menggunakan alat peraga yaitu boneka tangan. Disebut boneka tangan karena
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70
boneka ini hanya terdiri dari kepala dan dua tangan saja, sedangkan bagian
badan dan kakinya hanya merupakan baju yang menutup sebagian tangan
orang yang memainkannya. Cara memainkannya adalah jari telunjuk untuk
memainkan atau menggerakkan kepala, ibu jari dan jari tengah untuk
menggerakkan tangan.
Beberapa keuntungan penggunaan boneka tangan untuk mendongeng,
antara lain:
1) Tidak memerlukan waktu yang banyak, biaya dan persiapan yang
terlalu rumit.
2) Tidak banyak memakan tempat, panggung boneka dapat dibuat cukup
kecil dan sederhana.
3) Tidak
menuntut
keterampilan
yang
rumit
bagi
yang
akan
memainkannya.
4) Dapat mengembangkan imajinasi anak, mempertinggi keaktifan dan
menambah suasana gembira.
2. Membuat Dongeng Boneka Tangan yang Baik
Menurut Lustantini Septiningsih (1998:16), ada empat unsur penting
yang menjadi kunci ketertarikan pendengar (anak-anak) pada suatu dongeng.
Yaitu, tema, tokoh, alur cerita, dan latar cerita. Hal ini harus diperhatikan oleh
seorang pendongeng atau orang tua agar dapat membuat dongeng yang
menarik sehingga tujuan dari mendongeng benar-benar tersampaikan kepada
anak. Sebab, mendongeng tidak hanya bertujuan untuk hiburan atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
71
melewatkan waktu luang saja, akan tetapi sangat banyak berisikan pelajaran
(moral), nilai-nilai yang kelak akan ditanamkan kepada anak. Segala tujuan
mental itu sangat efektif jika disisipkan ke dalam cerita atau dongeng yang
menarik.
Satu unsur dapat lebih menonjol diantara unsur lainnya, karena bisa
jadi sebuah dongeng dikatakan menarik karena alur dan penokohan saja yang
menonjol. Tentu lebih baik apabila keempat unsurnya dapat dikerjakan oleh
pengarang dongeng dengan maksimal.
Berikut adalah uraian tentang unsur-unsur yang penting dalam sebuah
dongeng yang baik.
a. Tema
Pengarang menampilkan sesuatu tema karena ada maksud tertentu
atau pesan yang ingin disampaikan. Maksud atau pesan yang ingin
disampaikan itu disebut amanat. Jika tema merupakan persoalan yang
diajukan, amanat merupakan pemecahan persoalan yang melahirkan
pesan-pesan. Tema cerita merupakan konsep abstrak yang dimasukkan
pengarang ke dalam cerita yang ditulisnya, sekaligus sebagai pusat yang
terdapat dalam suatu cerita.
b. Tokoh
Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau
perlakuan dalam berbagai peristiwa yang ada dalam cerita (Lustantini
Septiningsih, 1998:16). Setiap cerita memiliki paling sedikit satu tokoh
dan biasanya ada lebih dari satu. Tokoh-tokohnya mungkin binatang,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
72
orang, obyek, atau makhluk khayal. Tokoh dapat memiliki dua sifat, yaitu
protogonis (karakter yang melambangkan kebaikan, menunjukkan sikap
positif dan merupakan contoh yang layak ditiru) dan antagonis
(karakterister yang berlawanan dengan tokoh protagonis, merupakan
contoh karakter yang harus dijauhi sikap dan perbuatannya). Penokohan
yang dipilih dipengaruhi oleh sifat, ciri pendidikan, hasrat, pikiran dan
perasaan yang akan diangkat oleh pengarang untuk menghidupkan
dongeng.
c. Alur
Alur adalah konstruksi mengenai sebuah deretan peristiwa secara
logis dan kronologis saling berkaitan yang dialami oleh pelaku.
Alur dibagi menjadi dua macam, yaitu alur lurus dan alur sorot balik. Alur
lurus adalah peristiwa yang disusun mulai dari awal, tengah, yang
diwujudkan dengan pengenalan, mulai bergerak, menuju puncak dan
penyelesaian. Alur sorot balik adalah urutan peristiwa yang dimulai dari
tengah, awal, akhir atau sebaliknya. Alur dapat melibatkan ketegangan,
pembayangan dan peristiwa masa lalu. Hal ini dimaksudkan untuk
membangun cerita agar peristiwa ditampilkan tidak membosankan.
Selanjutnya alur ditutup dengan ending, yaitu bahagia (happy ending) atau
sedih (sad ending). Untuk ending terserah kepada pendongeng apakah
akan membuatnya menjadi akhir yang bahagia atau akhir yang
menyedihkan.
d. Latar/Setting
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
73
Latar adalah segala keterangan, petunjuk, pengacauan yang
berkaitan dengan ruang, waktu dan suasana terjadinya peristiwa dalam
suatu karya sastra (Lustantini Septiningsih, 1998:44). Dengan demikian
sebuah latar cerita akan memberi warna cerita yang ditampilkan,
disamping juga memberikan informasi situasi dan proyeksi keadaan batin
para tokoh. Istilah latar biasanya diartikan tempat dan waktu terjadinya
cerita. Hal tersebut sebagian benar, tetapi latar sering berarti lebih dari itu.
Di samping tempat dan periode waktu yang sebenarnya dari suatu cerita,
latar meliputi juga cara tokoh-tokoh cerita hidup dan aspek kultural
lingkungan. Ada dua macam latar yang kerap digunakan, yaitu latar sosial
(mencakup penggambaran keadaan masyarakat, kelompok sosial dan
sikapnya, adat kebisaaan, cara hidup, maupun bahasa yang melatari
peristiwa) dan latar fisik atau material (mencakup tempat, seperti
bangunan atau daerah).
3. Syarat Menjadi Pendongeng
a. Kemampuan Fisik
1) Pendongeng harus mampu menggunakan penghasil suara secara lentur
sehingga dapat menghasilkan suara yang bervariasi. Dalam hal ini
pendongeng harus mampu menyuarakan peran apapun dan adegan
apapun.
2) Pendongeng harus mampu menggunakan alat peraga dengan baik.
Setiap gerakan harus sesuai dengan apa yang disampaikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
74
b. Kesiapan Mental dan Daya Pikir
1) Pendongeng harus bersikap mental serius, sabar, lapang dada, disiplin,
dan senang berkesenian. Semua sikap mental tersebut sangat
diperlukan oleh pendongeng
karena mendongeng memerlukan
pemahaman yang sangat mendalam.
2) Pendongeng
harus
berpikiran
cerdas
dan kreatif.
Kecerdasan
diperlukan karena pendongeng harus dapat menafsirkan isi dongeng
secara tepat. Pendongeng tidak boleh menafsirkan isi dongeng sesuai
dengan kehendaknya tanpa memperhatikan ide dasar dongeng.
3) Pendongeng harus berpengetahuan umum, luas dan berketerampilan
bahasa (Indonesia). Pengetahuan umum sangat bermanfaat bagi
pendongeng. Dengan memiliki pengetahuan umum yang luas, ia
memiliki rasa percaya diri yang tinggi.
4. Petunjuk Penggunaan Boneka sebagai Media Pembelajaran
Agar boneka dapat menjadi media instruksional yang efektif, maka
perlu kita per-hatikan beberapa hal yang antara lain adalah:
a. Rumusan tujuan pembelajaran dengan jelas. Dengan demikian akan
dapat diketahui, apakah tepat digunakan permainan dongeng boneka
atau dongeng yang lain.
b. Naskah atau skenario dongeng yang akan dimainkan dibuat secara
terperinci. Begitu juga dialog, setting, dan adegannya harus disusun
secara cermat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
75
c. Permainan boneka mementingkan gerak dari pada kata. Karena itu
pembicaraan jangan terlalu panjang, hal itu dapat menjemukan
penonton. Untuk anak-anak usia kelas rendah sekolah dasar atau anakanak TK, sebaiknya permainan boneka dirancang untuk banyak
melibatkan dialog dengan anak pada saat permainan.
d. Permainan dongeng boneka jangan terlalu lama, kira-kira 10 sampai 15
menit. Agar pesan khusus yang disampaikan kepada anak dalam
dongeng boneka tersebut dapat ditangkap/dimengerti oleh anakanak/penonton.
e. Hendaknya diselingi dengan nyanyian atau mengajak bernyanyi
bersama. Bila perlu dilanjutkan dengan dialog dengan anakanak/penonton untuk memantapkan pesan nilai yang diajarkan.
f. Isi cerita hendaknya sesuai dengan umur dan kemampuan serta daya
imajinasi anak-anak yang menonton.
g. Selesai permainan dongeng boneka, hendaknya diadakan kegiatan
lanjutan seperti tanya-jawab, diskusi atau menceritakan kembali
tentang isi cerita yang disajikan.
5. Keuntungan Penggunaan Boneka
Beberapa keuntungan penggunaan boneka untuk dongeng adalah:
a. Tidak memerlukan waktu yang banyak, biaya dan persiapan yang terlalu
rumit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
76
b. Tidak banyak memakan tempat, panggung sandiwara boneka dapat dibuat
cukup kecil dan sederhana.
c. Tidak menuntut keterampilan yang rumit bagi yang akan memainkannya.
d. Dapat mengembangkan imajinasi anak, mempertinggi keaktifan dan
menambah suasana gembira.
6. Manfaat Dongeng Boneka Tangan untuk Anak
Manfaat Dongeng Boneka Tangan untuk anak, antara lain:
a. Membangun kedekatan emosional antara pendidik/orang tua dengan anak.
b. Media penyampai pesan/nilai moral dan agama yang efektif.
c. Pendidikan imajinasi/fantasi.
d. Menyalurkan dan mengembangkan emosi.
e. Membantu proses peniruan perbuatan baik tokoh dalam cerita.
f. Memberikan dan memperkaya pengalaman batin.
g. Sarana hiburan dan penarik perhatian.
h. Menggugah minat baca.
i. Sarana membangun watak mulia.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
77
BAB III
IDENTIFIKASI DATA
A. Identifikasi Objek
1. Profil Dinas Pendidikan Kota Surakarta
Dinas pendidikan adalah salah satu instansi pemerintahan yang khusus
menangani bidang pendidikan. Kantor dinas Pendidikan beralamat di jalan
Hasanudin No.112 Surakarta, 57132, Telp (0271) 719873. Dalam kantor
Dinas Pendidikan, terdapat pula Dinas Pemuda dan Dinas Olah Raga yang di
singkat dengan DIKPORA.
2. Visi dan Misi DIKPORA Surakarta
a. Visi DIKPORA Surakarta
b. Misi DIKPORA Surakarta
1) Mewujudkan insan yang professional, terampil, dan bugar.
2) Mewujudkan akses pendidikan yang terjangkau.
3) Mengembangkan pendidikan seni dan budaya daerah.
4) Menyelenggarakan pendidikan berkarakter.
5) Membentuk
kepribadian
yang
religious,
berkompetensi
ilmu
pengetahuan dan kecakapan hidup.
6) Mewujudkan pencitraan publik yang kredibel dan akuntabel dalam
penyelenggaraan pelayanan pendidikan.
commit to user
77
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
78
7) Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, relevan, dan berdaya
saing.
8) Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.
9) Memassalkan olah raga, menintensifkan pembibitan dan pembinaan
olahragawan berprestasi.
3. Tugas dan Fungsi Dinas Pendidikan Kota Surakarta
a. Tugas pokok Dinas Pendidikan Kota Surakarta :
Menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah bidang kependidikan.
b. Fungsi Dinas Pendidikan Kota Surakarta :
1) Perumusan kebijakan teknis bidang kependidikan.
2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
kependidikan.
3) Pembinaan dan fasilitasi bidang kependidikan lingkup Pemerintah
Kota Surakarta.
4) Pelaksanaan tugas di bidang kependidikan dan sarana prasarana
pendidikan.
5) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang kependidikan.
6) Pelaksanaan kesekretariatan dinas.
7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
79
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Dinas Pendidikan di
pimpin oleh Kepala Dinas.
a. Kepala Dinas, membawahi :
1) Sekretariat
2) Bidang Pendidikan Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini
3) Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
4) Bidang Pendidikan Menengah
5) Bidang Pendidik, dan Tenaga Kependidikan
6) Bidang Pendidikan Non Formal
7) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
8) Sekolah Menengah Kejuruan
9) Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
10) Kelompok Jabatan Fungsional
b. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan tanggung
jawab kepada Kepala Dinas.
c. Masing-masing bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
d. UPTD dipimpin oleh seorang kepala UPTD yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
e. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional
Senior sebagai Ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
80
a. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas :
1. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis.
2. Pembinaan.
3. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu.
4. Pelayanan
administrasi
dan
pelaksanaan
di
bidang
perencanaan, evaluasi dan pelaporan, keuangan, umum dan
kepegawaian.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi :
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu,
pelayanan
administrasi,
dan
pelaksanaan
di
bidang
perencanaan, evaluasi dan pelaporan.
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu,
pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang keuangan.
3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu,
pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan
kepegawaian.
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
81
Sekretariat membawahi :
a. Subbagian
Perencanaan,
Evaluasi
dan
Pelaporan,
yang
mempunyai tugas :
1. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis.
2. Pembinaan.
3. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu.
4. Pelayanan
administrasi,
dan
pelaksanaan
dibidang
perencanaan.
5. Evaluasi dan pelaporan meliputi, meliputi koordinasi
perencanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta
pengelolaan system informasi di lingkungan Dinas.
b. Subbagian Keuangan, yang mempunyai tugas :
1. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis.
2. Pembinaan.
3. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu.
4. Pelayanan administrasi.
5. Pelaksanaan di bidang keuangan, meliputi pengelola
keuangan,
verifikasi,
pembukuan
dan
akuntansi
dilingkungan dinas.
c. Subbagian Umum dan Kepegawaian, yang mempunyai tugas :
1. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis.
2. Pembinaan.
3. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu.
4. Pelayanan administrasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
82
5. Pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian, meliputi
pengelolaan administrasi kepegawaian, hukum, humas,
organisasi dan tatalaksana, ketatausahaan, rumah tangga
dan perlengkapan di lingkungan Dinas.
Masing-masing Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
sekretaris.
b. Bidang Pendidikan Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini
Bidang Pendidikan Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini mempunyai
tugas :
1. Penyiapan kebijakan perumusan teknis.
2. Pembinaan.
3. Pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan dasar.
4. Pengendalian mutu pendidikan dasar, serta sarana dan
prasarana pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini.
Fungsi bidang Pendidikan Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini, yakni :
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan sekolah dasar dan
anak usia dini.
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang pengendalian mutu pendidikan sekolah
dasar dan anak usia dini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
83
3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang sarana dan prasarana pendidikan sekolah
dasar dan anak usia dini.
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Pendidikan Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini membawahi :
a. Seksi Kurikulum Pendidikan Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini,
yang mempunyai tugas :
1. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis.
2. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan
sekolah dasar dan anak usia dini, meliputi :
1) Perumusan kebijakan operasional pendidikan sekolah dasar
dan anak usia dini di kota sesuai kebijakan nasional.
2) Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan
program pendidikan dasar antar kabupaten/kota.
3) Perencanaan strategis pendidikan sekolah dasar dan anak
usia dini sesuai rencana strategis pendidikan nasional.
4) Sosialisasi
kerangka
dasar
dan
struktur
kurikulum
pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini.
5) Koordinasi
atas
pengelolaan
dan
penyelenggaraan
pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini.
6) Pengelolaan pendidikan bertaraf internasional tingkat
pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
84
c. Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Sekolah Dasar Dan
Anak Usia Dini
Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Sekolah Dasar Dan Anak
Usia Dini mempunyai tugas :
a. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis.
b. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang sarana dan prasarana
pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini, meliputi :
1) Bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan sekolah dasar
dan anak usia dini bertaraf internasional sesuai kewenangan
kota.
2) Pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana
pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini.
3) Pembinaan dan fasilitas lingkup kota bidang sarana dan
prasarana pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini.
Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang kepala seksi, yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Pendidikan Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini.
c. Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Bidang pendidikan sekolah menengah pertama mempunyai tugas :
1. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis.
2. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan
sekolah menengah pertama.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
85
3. Pengendalian mutu pendidikan sekolah menengah pertama,
sarana dan prasarana pendidikan sekolah menengah pertama.
Fungsi bidang pendidikan sekolah menengah pertama, yaitu :
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan
di
bidang
kurikulum
pendidikan
sekolah
menengah pertama.
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang sarana dan prasarana pendidikan sekolah
menengah pertama.
3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang pendidikan sekolah menengah pertama membawahi :
a. Seksi kurikulum pendidikan dasar sekolah menengah pertama,
yang mempunyai tugas :
1. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis.
2. Pembinaan
dan
pelaksanaan
di
bidang
kurikulum
pendidikan dasar sekolah menengah pertama, meliputi :
1) perumusan kebijakan operasional pendidikan dasar
sekolah menengah pertama di lingkup kota sesuai
dengan kebijakan nasional.
2) koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan
program pendidikan dasar sekolah menengah pertama.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
86
3) perencanaan
strategis
pendidikan
dasar
sekolah
menengah pertama sesuai rencana strategis pendidikan
nasional.
4) sosialisasi kerangka dasar dan struktur kurikulum
pendidikan dasar sekolah menengah pertama.
5) Koordinasi atas pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan dasar sekolah menengah pertama.
6) pengelolaan pendidikan bertaraf internasional tingkat
pendidikan dasar sekolah menengah pertama.
b. Seksi sarana dan prasarana pendidikan dasar sekolah menengah
pertama, yang mempunyai tugas :
1. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis.
2. Pembinaan
dan
pelaksanaan
di
bidang
kurikulum
pendidikan dasar sekolah menengah pertama, meliputi :
1) Bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan dasar
sekolah menengah pertama bertaraf internasional sesuai
kewenangannya.
2) Pengawasan terhadap standar nasional sarana dan
prasarana pendidikan dasar sekolah menengah pertama.
3) Pengawasan
pendayagunaan
bantuan
sarana
dan
prasarana pendidikan dasar sekolah menengah pertama.
4) Pengawasan penggunaan buku pelajaran pendidikan
dasar sekolah menengah pertama.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
87
Masing-masing seksi dipimpin masing-masing oleh
seorang Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang Pendidikan menengah.
d. Bidang Pendidikan menengah
Bidang pendidikan menengah mempunyai tugas :
1. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis.
2. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan
menengah.
3. Pengendalian mutu pendidikan menengah serta sarana dan
prasarana pendidikan menengah.
Fungsi bidang pendidikan menengah, yaitu :
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan menengah.
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang pendidikan menengah.
3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang pendidikan menengah membawahi :
a. Seksi kurikulum pendidikan menengah, yang mempunyai
tugas:
1. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
88
2. Pembinaan
dan
pelaksanaan
di
bidang
kurikulum
pendidikan menengah, meliputi:
1) perumusan kebijakan operasional pendidikan menengah
di lingkup kota sesuai dengan kebijakan nasional.
2) koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan
program pendidikan menengah.
3) perencanaan strategis pendidikan menengah sesuai
rencana strategis pendidikan nasional.
4) sosialisasi kerangka dasar dan struktur pendidikan
menengah.
5) Koordinasi atas pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan menengah.
6) pengelolaan pendidikan bertaraf internasional tingkat
pendidikan menengah.
b. Seksi sarana dan prasarana pendidikan menengah, yang
mempunyai tugas:
1. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis.
2. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang sarana dan prasarana
pendidikan menengah, meliputi :
1) Bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan menengah
bertaraf internasional sesuai kewenangannya.
2) Pengawasan terhadap standar nasional sarana dan
prasarana pendidikan menengah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
89
3) Pengawasan
pendayagunaan
bantuan
sarana
dan
prasarana pendidikan menengah.
4) Pengawasan penggunaan buku pelajaran pendidikan
menengah.
Masing-masing seksi dipimpin masing-masing oleh seorang
Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang Pendidikan menengah.
e. Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bidang pendidik dan tenaga kependidikan mempunyai tugas :
1. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis.
2. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pendidik dan tenaga
kependidikan pendidik dasar SD, pendidik dan tenaga
kependidikan pendidik dasar SMP.
3. Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan pendidik
menengah.
Fungsi bidang pendidik dan tenaga kependidikan, yaitu :
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan
pendidikan dasar SD.
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan
pendidikan dasar SMP.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
90
3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan
pendidikan menengah.
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang pendidik dan tenaga kependidikan membawahi :
a. Seksi pendidik dan kependidikan dasar SD, yang mempunyai
tugas :
1. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis.
2. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pendidik dan
kependidikan dasar SD, meliputi :
1) Perencanaan
kebutuhan
pendidik
dan
tenaga
kependidikan untuk pendidikan dasar milik pemerintah
kota.
2) Usulan pengangkatan dan penempatan pendidik dan
tenaga kependidikan PNS untuk satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar milik.
3) Usulan pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan
pada pendidikan dasar.
4) Peningkatan kesejahteraan.
5) Penghargaan dan perlindungan pendidik pada jenjang
pendidikan dasar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
91
6) Usulan
pemberhentian
pendidik
dan
tenaga
kependidikan bertaraf internasional selain karena alasan
pelanggaran
perundang-undangan
pada
jenjang
pendidikan dasar SD.
b. Seksi pendidik dan kependidikan dasar SMP, yang mempunyai
tugas :
1. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis.
2. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pendidik dan
kependidikan dasar SMP, meliputi :
1) Perencanaan
kebutuhan
pendidik
dan
tenaga
kependidikan untuk pendidikan dasar SMP.
2) Usulan pengangkatan dan penempatan pendidik dan
tenaga kependidikan PNS untuk satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar SMP.
3) Usulan pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan
pada pendidikan dasar SMP.
4) Peningkatan kesejahteraan.
5) Penghargaan dan perlindungan pendidik pada jenjang
pendidikan dasar SMP.
6) Usulan
pemberhentian
kependidikan
selain
pendidik
karena
alasan
dan
tenaga
pelanggaran
perundang-undangan pada jenjang pendidikan dasar
SMP.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
92
c. Seksi pendidik dan kependidikan menengah, yang mempunyai
tugas :
1. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis.
2. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pendidik dan
kependidikan menengah, melipui :
1) Perencanaan
kebutuhan
pendidik
dan
tenaga
kependidikan untuk pendidikan menengah.
2) Usulan pengangkatan dan penempatan pendidik dan
tenaga kependidikan PNS untuk satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan menengah.
3) Usulan pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan
pada pendidikan menengah.
4) Peningkatan kesejahteraan.
5) Penghargaan dan perlindungan pendidik pada jenjang
pendidikan menengah.
6) Usulan
pemberhentian
kependidikan
selain
perundang-undangan
pendidik
karena
pada
dan
tenaga
alasan
pelanggaran
jenjang
pendidikan
menengah.
Masing-masing seksi dipimpin masing-masing oleh seorang
Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang Pendidikan menengah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
93
f. Bidang Pendidikan Non Formal
Bidang Pendidikan Non Formal mempunyai tugas :
1. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis.
2. Pembinaan dan pelaksanaan pemberian dukungan sumber daya
terhadap penyelenggaraan pendidikan non formal.
Fungsi Bidang Pendidikan Non Formal, yaitu :
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan pendidikan masyarakat.
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan kesetaraan dan keaksaraan.
3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Pendidikan Non Formal membawahi :
a. Seksi Pendidikan Masyarakat, yang mempunyai tugas :
1. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis.
2. Pembinaan
dan
pelaksanaan
di
bidang
pendidikan
masyarakat, meliputi :
1) Perencanaan strategis pendidikan non formal sesuai
rencana strategis pendidikan nasional.
2) Membantu pelaksanaan ujian nasional pendidikan non
formal.
3) Pelaksanaan evaluasi pengelola, satuan, jalur, jenjang
dan jenis pendidikan non formal skala pemerintah kota.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
94
4) Pelaksanaan evaluasi pencapaian standar nasional pada
pendidikan non formal skala pemerintah kota.
b. Seksi Kesetaraan dan Keaksaraan, yang mempunyai tugas :
1. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis.
2. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang Kesetaraan dan
Keaksaraan, meliputi :
1) Perencanaan strategis
Keaksaraan
sesuai
pendidikan
rencana
Kesetaraan dan
strategis
pendidikan
nasional.
2) Sosialisasi kerangka dasar dan struktur kurikulum
pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan.
3) Pelaksanaan evaluasi pengelola, satuan pendidikan
Kesetaraan dan Keaksaraan.
4) Pelaksanaan evaluasi pencapaian standar nasional
pendidikan
pada
pendidikan
Kesetaraan
dan
Keaksaraan skala pemerintah kota.
5) Pemberian dukungan sumber daya penyelenggaraan
pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan.
Masing-masing seksi dipimpin masing-masing oleh seorang
Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang Pendidikan menengah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
95
B. Identifikasi Komparasi
1. Bank Permata
a. Profil Bank Permata
PT. Bank Permata Tbk (Permata Bank) merupakan hasil merger
dari lima Bank yaitu PT. Bank Bali Tbk, PT. Bank Universal Tbk, PT.
Bank Artamedia, PT. Bank Patriot dan PT. Bank Prima Ekspress pada
tahun 2002. Saat ini Bank Permata telah berkembang menjadi sebuah bank
swasta utama yang menawarkan produk dan jasa inovatif serta
komprehensif terutama disisi delivery channel nya termasuk Internet
Banking dan Mobile Banking. Bank Permata memiliki aspirasi untuk
menjadi penyedia jasa keuangan terkemuka di Indonesia, dengan fokus di
segmen Konsumer dan Komersial. Melayani sekitar 2 juta nasabah di 57
kota di Indonesia. Bank Permata memiliki 281 cabang (termaksuk 10
cabang Syariah) dan 631 ATM dengan akses tambahan di lebih dari
40.000 ATM (VisaPlus, Visa Electron, MC, Alto, ATM Bersama dan
ATM Prima).
Brand Promise Bank Permata
bernilai
Menjadikan hidup lebih
Untuk mewujudkan brand promise di kehidupan sehari-hari
yaitu dengan menjalankan nilai-nilai perusahaan dalam bekerja, bersikap,
serta berperilaku terhadap customer, rekan kerja, komunitas, investor, dan
regulator.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
96
b. Visi dan Misi Bank Permata
1) Visi
Pelopor dalam memberikan solusi financial yang inovatif.
2) Misi
a) Partnership
Kita saling memahami dan bersama-sama membangun hubungan
yang kokoh dengan pihak internal dan eksternal berlandaskan rasa
saling menghormati.
b) Responsiveness
Kita bekerja dengan cepat, akurat dan efektif dalam memberikan
layanan yang terbaik dan tepat waktu.
c) Innovation
Kita selalu berpikir inovatif untuk meningkatkan cara kita bekerja,
membuatnya lebih mudah, lebih baik dan lebih cepat.
d) Caring
Kita menaruh perhatian dan menghargai customer, rekan kerja,
masyarakat, investor dan regulator.
e) Exellence
Kita memberikan layanan prima kepada customer dan memicu
kinerja yang prima dalam pekerjaan sehari-hari.
c. Produk Bank Permata
1) Liabilities
a) Permata Tabungan Ku
b) Permata OPTIMA
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
97
c) Permata Bebas
d) Permata Me
e) Permata Bintang
f) Permata Giro
g) Permata Familioner
h) Permata Payroll ASTRA
i) Permata e-form
2) Kartu Kredit
a) Permata Shopping Card
b) Permata KTA
3) Kredit Tanpa Anggunan
4) Perbankan UKM
a) Permata Express Trade
b) Permata Griya Bisnis
c) Permata KTA Bisnis
5) Konsumer
a) Permata KPR
b) Permata KPR Keluarga
c) Permata KPR Bijak
d) Permata Home Ready Cash
e) Permata KPR Cicilan Tetap
6) Investment Services
7) Permata Bank Syariah
a) Permata Tabungan IB
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
98
b) Permata Giro IB
c) Permata Pendidikan Syariah
d) Permata Deposito Syariah
e) Permata KPR IB
f) Pembiayaan Usaha
g) Permata Tabungan IB Umroh
h) Permata Tabungan IB OPTIMA
d. Produk Tabungan Anak Permata Bintang
Produk tabungan Permata Bintang merupakan tabungan reguler
khusus untuk anak-anak dengan setoran awal yang rendah dan bebas biaya
administrasi bulanan, serta tersedia pilihan kartu ATM dan buku tabungan
yang menarik dan lucu. Permata Bintang dihadirkan dengan tujuan untuk
mengenalkan tabungan ke anak-anak sejak usia dini, agar mereka tahu dan
mengenal tentang menabung di bank, serta memberikan edukasi dan
motivasi kepada anak agar terbiasa menabung untuk masa depan, terutama
untuk keperluan sekolah.
produk tabungan Permata Bintang sejalan dengan program
nasional yaitu gerakan pemerintah motivasi anak usia dini harus
menabung. Oleh karena itu, untuk menarik minat anak-anak, Permata
Bank bekerja sama dengan The Walt Disney Company mempersembahkan
tabungan anak Permata Bintang atau Permata Tabungan iB Bintang
dengan kartu ATM versi Mickey Mouse, melengkapi karakter kartun yang
telah hadir sebelumnya yaitu Princess, Cars dan Donald Duck. Dengan
karakter kartun Permata Bank, khususnya Permata Bintang berhasil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
99
menarik
perhatian
anak-anak
sehingga
masyarakat
antusias
menyimpankan dananya pada tabungan usia dini yang dibatasi mulai dari
usia 6 bulan hingga 17 tahun.
Adapun keuntungan menabung pada Permata Bintang, di
antaranya bebas administrasi, memiliki fasilitas tarik tunai di bank lain
yang memiliki logo ATM Bersama, ALTO dan ATM Prima/BCA serta
tidak dikenakan biaya. Keuntungan lainnya, setoran awal ringan, bunga
tabungan yang kompetitif, memiliki kartu ATM, kemudahan setor dan
tarik tunai on line di seluruh cabang Permata Bank, serta kemudahan
melakukan berbagai macam transaksi. Sedangkan setoran awal minimal
sebesar Rp 100 ribu, dan setoran selanjutnya bebas kelipatan sebesar Rp
50 ribu. Sementara besarnya nilai nominal tarikan adalah sebesar Rp 500
ribu per hari karena disesuaikan dengan jenis tabungan yang dikhususkan
untuk anak usia dini, dengan tujuan melatih anak tidak konsumtif.
Produk Permata Bintang resmi dibuka pada bulan April 2011. Tim
kreatif dari Bank Permata yang disebut Markom membuat berbagai media
promosi untuk mempromosikan produk terbarunya tersebut. Media-media
itu antara lain iklan majalah, iklan radio, baliho, brosur, poster, dan
merchandise yang bertemakan Walt Disney. Selain itu Bank Permata juga
bekerja sama dengan beberapa sekolah. Di Solo sendiri diantaranya
Kanisius dan Kalam Kudus. Agar lebih menarik minat masyarakat, Bank
Permata juga sering mengadakan event seperti lomba lomba fashion show
mirip Princess, lomba mewarnai Princess & Cars dan fun games di
beberapa Mall.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
100
Berikut adalah gambar media promosi produk Permata Bintang :
2. Bank Negara Indonesia (BNI 46)
a. Profil Bank Negara Indonesia
Bank Negara Indonesia atau BNI berdiri sejak 1946, merupakan
bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Pada
tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial
milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan
tuas bagi sektor usaha nasional. Sejalan dengan keputusan penggunaan
tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank
Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968.
Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai
'BNI 46'. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat. Bank
BNI ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun
1988. Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank
Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi
perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar
modal pada tahun 1996. Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap
perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
101
dicerminkan
melalui
penyempurnaan
identitas
perusahaan
yang
berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan
komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus.
Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai
digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik,
setelah keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan
persingkat menjadi
digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai
bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
BNI merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia, memiliki
1.481 outlet cabang dan sentra kredit yang tersebar di seluruh Indonesia,
dan 5 cabang luar negeri (Singapura, Hongkong, Tokyo, New York dan
London), serta perwakilan di beberapa negara di Timur Tengah. Untuk
jaringan elektronik, BNI memiliki 5.169 ATM ditambah 16.000 ATM
LINK dan 24.000 ATM Bersama, serta fasilitas phonebanking 24 jam BNI
Call di 021-500046 atau 68888 (via ponsel), serta SMS Banking dan BNI
Internet Banking www.bni.co.id untuk kebutuhan transaksi perbankan
dengan puluhan fitur. Saham BNI tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dengan kode BBNI sejak tahun 1996.
Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya,
BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta
senantiasa menjadi kebanggaan negara.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
102
b. Visi dan Misi Bank Negara Indonesia
1) Visi
Menjadi Bank kebanggaan nasional yang Unggul, Terkemuka dan
Terdepan dalam Layanan dan Kinerja.
2) Misi
a) Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah
kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pillihan utama (the bank
choice)
b) Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.
c) Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk
berkarya dan berprestasi.
d) Meningkatkan
kepedulian
dan
tanggung
jawab
terhadap
lingkungan sosial.
e) Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan
yang baik.
c. Produk Bank BNI
1) BNI Wirausaha
Kredit Usaha Rakyat (KUR)
2) BNI Taplus
a) BNI Taplus Anak
b) BNI Taplus Mahasiswa
c) BNI Taplus Pegawai/Anggota
3) BNI Griya
4) BNI iB Trade Finance
5) BNI SIMPONI (Simpanan Pensiun BNI)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
103
d. Produk Tabungan BNI Taplus Anak
Tabungan BNI Taplus Anak merupakan produk tabungan untuk
melayani segmen masyarakat dengan usia mulai dari 0 sampai 17 tahun
guna membantu dan memfasilitasi kebutuhan menabung sejak usia dini.
BNI Taplus Anak didesain untuk memberikan kemudahan bagi penabung
yang rata-rata merupakan pelajar dengan setoran awal minimal Rp
100.000 dan setoran selanjutnya minimal Rp 10.000. Calon nasabah dapat
membuka BNI Taplus Anak di kantor cabang atau layanan gerak dengan
persyaratan memiliki kartu pelajar/paspor/akte kelahiran. Dengan konsep
one stop financial solution , BNI ingin memberikan pelayanan kepada
nasabah yang bersifat lifetime. Artinya, nasabah dilayani sejak usia dini
hingga masa pensiun dengan berbagai produk dan layanan.
BNI Taplus Anak merupakan produk sebagai pembuka layanan
kepada seorang nasabah yang dapat dilanjutkan dan dilengkapi dengan
produk-produk lainnya. Selain itu, produk tabungan ini juga membawa
misi untuk memberikan pembelajaran tentang kebiasan menabung sejak
usia dini.
Kelebihan BNI Taplus Anak adalah pada buku tabungan dan kartu
tercetak atas nama anak sendiri sehingga memberikan rasa bangga dan
memiliki atas tabungannya dengan harapan memberikan motivasi kepada
anak untuk terus menabung. Memberikan kesempatan kepada anak untuk
belajar melakukan transaksi sendiri di ATM, belanja, BNI SMS banking
dan di teller. Meskipun kartu ATM/debit dipegang anak, orang tua tetap
dapat mengawasi transaksi anak dengan notifikasi SMS pada transaksi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
104
tertentu yang dikirimkan ke ponsel orang tua. BNI Taplus Anak juga bebas
biaya pengelolaan rekening. Selain itu anak sebagai nasabah juga
mendapat perlindungan asuransi dengan total perlindungan sebesar maks
sebesar Rp.150.000.000,- termasuk rawat inap dengan premi gratis.
BNI Taplus Anak diluncurkan bertepatan pada Hari Anak Nasional
23 Juli 2011, di Cilandak Town Square, Jakarta. Media promosi yang
digunakan antara lain iklan majalah, iklan koran, baliho, brosur, poster,
dan merchandise.
Berikut adalah gambar beberapa media promosi produk BNI Taplus Anak:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
105
C. Pengumpulan Data Kuesioner
Penyebaran kuesioner dilakukan di dua TK sesuai dengan klasifikasi target
audience yaitu TK di daerah Surakarta dengan segmentasi semua golongan agama
dan sosial ekonomi menengah keatas.
Kuesioner dibagikan kepada respondennya yaitu siswa TK, guru/pendidik
TK, dan orang tua siswa. Kuesioner yang dibagikan sebanyak 100 kuesioner.
Penyebaran kuesioner dilakukan di TK Sandhy Putra Jl.Adi Sucipto Surakarta,
dan di TK Pembina Manahan Surakarta.
1. Hasil Data Kuesioner Untuk Orang Tua Siswa
Deskripsi tanggapan responden sebanyak 100 orang tua siswa pada setiap
item pertanyaan adalah sebagai berikut :
a) Jenis kelamin
a. Laki-laki
: 26
b. Perempuan
: 74
b) Tingkat pendidikan terakhir
a. SMP
:2
b. SMA
: 31
c. Perguruan Tinggi : 67
c) Pekerjaan
a. Pelajar/Mahasiswa : 1
b. Pegawai swasta
: 20
c. Pegawai negeri
: 22
d. Wiraswasta
: 31
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
106
e. Lain-lain
: 26
d) Pendapatan per bulan
a. < Rp.150.000
:0
b. Rp.150.000
Rp. 500.000
:1
c. Rp.500.000
Rp.1.000.000
:2
d. Rp.1.000.000
Rp.2.000.000
e. > Rp.2.000.000
: 41
: 56
e) Jumlah anak
a. 1
: 17
b. 2
: 62
c. 3
: 12
d. 4
:9
f) Berapa jumlah uang saku yang diberikan kepada anak?
a. Tidak pernah
: 47
b. Rp.1.000
: 13
c. Rp.2.000
: 21
d. > Rp.2.000
: 19
g) Pentingkah diadakan kampanye gemar menabung untuk anak?
a. Ya
: 100
b. Tidak
:0
h) Apakah uang saku yang anda berikan selalu habis dalam sehari?
a. Ya
: 26
b. Kadang-kadang
: 20
c. Tidak
: 54
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
107
i) Apakah anda langsung menuruti setiap keinginan anak ketika ia minta
dibelikan sesuatu?
a. Ya
:7
b. Kadang-kadang
: 75
c. Tidak
: 18
j) Apakah
anda sudah mengajarkan
menabung
kepada anak
anda
dirumah/Bank?
a. Sudah
: 48
b. Belum
: 52
k) Apakah anak anda saat ini masih menabung?
a. Ya
: 21
b. Kadang-kadang
: 23
c. Tidak
: 56
Asumsi sementara berdasarkan 100 kuesioner yang dibagikan kepada
100 orang tua adalah sebagai berikut :
1) Pekerjaan orang tua yang paling banyak ialah pegawai negeri dan
wiraswasta, sehingga pendapatan mereka lebih dari cukup, sekitar 1
juta hingga 2 juta lebih tiap bulannya.
2) Banyak orang tua yang tidak memberikan uang saku kepada anaknya,
sebeb belum terlalu penting. Jika anak ingin jajan langsung minta uang
kepada orang tuanya. Namun ada pula yang memberikan uang saku,
mulai dari seribu bahkan ada yang lebih dari 3ribu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
108
3) Menurut para orang tua, kampanye gemar menabung untuk anak perlu
diadakan untuk melatih anak menghemat uang sehingga anak semakin
sadar akan tanggung jawabnya serta melatih anak agar mandiri
sehingga kelak tidak bergantung pada orang tua.
4) Sebagian besar anak-anak belum diajarkan menabung dirumah/di
Bank, karena di sekolah sudah ada kegiatan rutin menabung sehingga
para orang tua mengabaikan hal tersebut.
2. Hasil Data Kuesioner Untuk Guru/Pendidik
Deskripsi tanggapan responden sebanyak 10 guru/pendidik pada setiap
item pertanyaan adalah sebagai berikut :
1. Pentingkah diadakan kampanye gemar menabung untuk anak?
a. Ya
: 10
b. Tidak
:0
2. Media pendidikan apakah yang efektif untuk mendidik anak (di dalam
maupun di luar ruangan)?
a. Alat peraga
:8
b. Buku
:2
c. Lain-lain
:0
3. Karakter gambar seperti apakah yang lebih disukai anak-anak?
a. Kartun semi realis
:0
b. Kartun menyerupai bentuk asli
: 10
4. Warna apa yang paling baik untuk pembelajaran bagi anak-anak?
a. Warna cerah
:9
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
109
b. Warna pastel/lembut
:1
c. Warna gelap
:0
Asumsi sementara berdasarkan 10 kuesioner yang dibagikan kepada 10
guru/pendidik adalah sebagai berikut :
1) Menurut para guru/pendidik, kampanye gemar menabung untuk anak
perlu diadakan untuk membantu membimbing anak menghemat uang
dan terbiasa menabung sejak dini.
2) Media pendidikan yang efektif untuk mendidik anak (di dalam maupun
diluar sekolah) yang pertama adalah alat peraga, sebab media tersebut
lebih menarik dan mudah untuk dipahami. Media yang kedua adalah
buku, selama ini buku tidak bisa dipisahkan dengan pendidikan. Buku
menjadi media utama dalam kegiatan belajar mengajar dan sarana
pengetahuan.
3) Warna yang paling baik untuk pembelajaran bagi anak-anak adalah
warna cerah.
4) Karakter gambar/tokoh yang lebih disukai anak-anak adalah jenis
karakter kartun yang menyerupai bentuk asli.
3. Hasil Data Kuesioner Untuk Siswa
Deskripsi tanggapan responden sebanyak 100 siswa TK pada setiap
item pertanyaan adalah sebagai berikut :
1. Apakah kamu sudah pernah menabung?
a. Sudah : 48
-
Celengan
: 19
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
110
-
Bank
: 16
-
Celengan&Bank : 13
b. Belum : 52
2. Apakah kamu suka menabung?
a. Ya
: 87
b. Tidak : 13
3. Warna apa yang kamu suka?
(disertakan alat peraga)
a. Merah : 33
f. Orange : 2
b. Kuning : 26
g. Ungu : 6
c. Biru : 24
h. Cokelat : 1
d. Hijau : 19
i. Putih : 1
e. Pink : 14
j. Hitam : 3
4. Gambar seperti apa yang kamu suka?
(disertakan contoh gambar)
a. Kartun semi realis
: 16
b. Kartun menyerupai bentuk asli
: 84
5. Bentuk huruf mana yang kamu suka?
a. Ayo Menabung
: 56
b. Ayo Menabung
: 26
c. Ayo Menabung
:4
d. Ayo Menabung
: 14
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
111
Asumsi sementara berdasarkan 100 kuesioner yang dibagikan
kepada 100 siswa TK adalah sebagai berikut :
a. Sebagian besar anak suka menabung dengan alasan agar punya banyak
uang dan bisa membeli sesuatu yang mereka inginkan, tetapi orang tua
belum mengajarkan anaknya menabung dirumah/Bank. Anak-anak
hanya menabung di sekolah.
b. Warna yang paling banyak disukai anak-anak adalah merah, biru,
kuning, dan hijau.
c. Anak-anak TK lebih menyukai ilustrasi tokoh kartun yang mendekati
bentuk sesungguhnya.
d. Bentuk tulisan yang disukai anak-anak adalah jenis font yang jelas dan
mudah dibaca oleh mereka.
D. Analisa SWOT
Analisa SWOT mempunyai fungsi sebagai alat untuk mengidentifikasikan
berbagai hal secara sistematis agar dapat merumuskan strategi dalam suatu
instansi/perusahaan/lembaga. Analisa ini didasarkan pada hal-hal yang dapat
memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities). Namun disisi
lain juga dapat meminimalkan segi kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).
Keempat faktor tersebut dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan dan
selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijaksanaan
suatu lembaga maupun perusahaan.
commit to user
commit to user
(Kelemahan)
Weakness
(kekuatan)
Strenght
1.
5.
4.
3.
2.
1.
rekening,
untuk
sekolah dari tiap-tiap Kecamatan saja yang dipilih untuk
cabang
sehingga
merchandise
terbatas,
Ketersediaan
dapat
disetiap
kepada anak untuk terus menabung.
langsung dengan target audience.
1.
dengan harapan memberikan motivasi
mengadakan penyuluhan, supaya lebih dekat/berinteraksi
Dikarenakan menghemat biaya, sehingga hanya beberapa
bangga dan memiliki atas tabungannya
anak sendiri, sehingga memberikan rasa
Bekerja sama dengan sekolah Taman Kanak-Kanak untuk
mereka selalu ingat untuk menabung.
Kartu ATM / buku tabungan atas nama
pembukaan
sambil bermain dirumah dengan orang tua maupun teman, agar
setiap
Memberikan merchandise yang menarik
mendorong anak agar mau menabung.
4.
3.
anak-anak,
Merchandise dapat digunakan lebih lanjut sebagai media belajar
mendukung kegiatan gemar menabung.
Membagikan beberapa merchandise kepada setiap anak untuk
sehingga lebih menarik.
disukai
dapat menarik perhatian anak-anak.
banyak
yang
Menggunakan boneka tangan sebagai media penyuluhan karena
Memakai karakter tokoh kartun Disney
2.
Jangkauan promosi lebih luas, karena
kelompok, agama atau apapun.
1.
tidak hanya mencakup satu wilayah saja.
memiliki
Promosi Bank Permata
wewenang lebih luas dan tidak mengandung unsur-unsur
Merupakan dinas milik pemerintah, sehingga
Promosi Dinas Pendidikan Surakarta
1.
3.
2.
1.
banyak
mendapatkan
bangga
atas
harapan
memiliki
dengan
dan
pembukaan rekening, sehingga kurang
Tidak ada merchandise pada saat
untuk terus menabung.
memberikan motivasi kepada anak
tabungannya
rasa
anak sendiri, sehingga memberikan
Kartu ATM / buku tabungan atas nama
saja.
tidak hanya mencakup satu wilayah
Jangkauan promosi lebih luas, karena
kepercayaan dari masyarakat.
sehingga
Merupakan Bank milik pemerintah,
Promosi Bank BNI 46
112
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
(Ancaman)
Threats
(kesempatan)
Opportunity
2.
1.
2.
1.
orang
tua
yang
ditawarkan kurang menarik, maka calon
nasabah akan memilih produk dari Bank
lainnya yang mungkin lebih menarik.
Orang tua yang sering mengajak anak-anaknya pergi belanja di
Mall sehingga memicu anak untuk membeli barang yang
mereka lihat dan mereka sukai.
anak. Apabila promosi dan produk yang
membeli.
Banyaknya Bank-bank lain yang juga
dan mau belajar hidup mandiri.
menginginkan anaknya gemar menabung
Banyaknya
mempunyai produk tabungan untuk
1.
1.
membuat anak/nasabah kecewa.
semenarik mungkin sehingga merangsang minatnya untuk
Promosi barang atau jasa untuk anak-anak yang dibuat
untuk menyisikan sebagian uangnya untuk ditabung.
Pendapatan para orang tua yang cukup sehingga memungkinkan
menabung dan mau belajar hidup mandiri.
Banyaknya orang tua yang menginginkan anaknya agar gemar
memenuhi.
pelaksanaan kampanye ini, sehingga Target Audien kurang
1.
tua
anaknya
orang
gemar
yang
dari
Bank
mungkin lebih menarik.
produk
lainnya
yang
maka calon nasabah akan memilih
yang ditawarkan kurang menarik,
anak. Apabila promosi dan produk
mempunyai produk tabungan untuk
Banyaknya Bank-bank lain yang juga
mandiri.
menabung dan mau belajar hidup
menginginkan
1. Banyaknya
menarik minat calon nasabah.
113
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
114
77
E. Positioning
Positioning dapat diartikan proses atau upaya untuk menempatkan suatu
produk, merek, perusahaan, individu atau apa saja dalam pikiran mereka yang
(Rhenald Kasali, 1997;157).
Perancangan dongeng boneka tangan sebagai salah satu media promosi dalam
kampanye gemar menabung ini diposisikan sebagai suatu bentuk pendidikan usia
dini tentang manfaat dan tujuan menabung bagi target utamanya anak-anak dan
pengetahuan tambahan untuk target sekundernya yaitu orang tua. Setelah proses
kampanye ini diharapkan akan dapat menambah pengetahuan anak akan
pentingnya menabung serta menerapkan kebiasaan baik menabung sejak dini
sehingga dapat mencegah dari sifat boros dan konsumtif, serta menjadikan anak
kelak pandai dalam hal finansial.
F. Unique Selling Preposition (USP)
Unique Selling Preposition (USP) adalah sesuatu hal / kelebihan /
keunggulan dari suatu produk dimana keunggulan tersebut diekspos dan
ditonjolkan sehingga bisa menjadi satu pengingat dan menjadi ciri khas dari
produk tersebut. USP ini dapat berupa perbedaan dari produk yang sejenis atau
dapat juga sesuatu yang dimiliki oleh produk sejenis tapi tidak diolah dengan
baik. USP yang baik bisa juga menjadi positioning bagi suatu produk, karena USP
biasanya cenderung unik daripada yang lain, sehingga lebih kuat melekat di benak
audien.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
115
78
USP dalam perancangan kampanye ini yaitu mengajak anak giat
menabung, melalui media dongeng boneka tangan. Dongeng boneka tangan
merupakan salah satu media promosi kampanye yang menarik untuk anak-anak.
Dongeng tersebut menceritakan tentang manfaat dan tujuan menabung untuk
anak. Media ini akan menjadi salah satu sarana belajar yang menyenangkan,
karena karakter boneka yang lucu dan cerita yang menarik sehingga dapat
merangsang daya otak anak untuk memahami dan mengikuti apa yang
disampaikan oleh dongeng boneka tangan tersebut. Ilustrasi yang menarik dengan
warna-warna cerah serta pemilihan media promosi kampanye yang disesuaikan
dengan karakter anak-anak akan dapat menarik perhatian atau minat anak-anak
untuk menjadi lebih gemar menabung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
116
BAB IV
KONSEP PEMIKIRAN DESAIN
A. Metode Perancangan
Perancangan komunikasi yang baik adalah perancangan yang berdampak
dan menjangkau, diartikan sebagai suatu hasil rancang yang mempunyai
hubungan timbal balik antara penyampai pesan kepada penerima pesan melalui
suatu media. Hal ini tercapai apabila dampak penyampaian pesan tersebut dapat
dirasakan oleh penerima pesan. Sebelum membuat sebuah kampanye dilakukan
langkah-langkah identifikasi masalah serta pemilihan dan analisa kelompok.
Kelompok ini dianalisis kebutuhannya, suasana psikologis dan sosiologis yang
melingkupinya, bahasanya, jalan pikirannya, serta simbol-simbol yang dekat
dengannya. Langkah kedua adalah menentukan tujuan khusus kampanye tentang
apa yang diharapkan dicapai dalam kampanye tersebut. Langkah ketiga adalah
menentukan tema kampanye. Suatu tema harus berpusat pada topik dan sesuai
dengan target yang dituju. Langkah keempat adalah menentukan anggaran yang
diperlukan untuk suatu kampanye selama periode tertentu. Langkah kelima adalah
perencanaan media promosi kampanye yang meliputi tiga hal, yaitu identifikasi
media yang ada dan tersedia, memilih media yang cocok dan dapat digunakan,
menentukan waktu dan frekuensi penyiaran. Langkah keenam adalah menciptakan
pesan-pesan iklan dalam kampanye. Komponen-komponen suatu iklan termasuk
headline, sub headline, dan body copy secara bersama-sama menarik dan
memelihara perhatian sasaran. Langkah terakhir adalah menilai keberhasilan
commit to user
116
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
117
kampanye tersebut melalui serangkaian evaluasi. Evaluasi ini dilakukan sebelum,
selama, dan sesudah kampanye dilaksanakan.
B. Konsep Kreatif Media Pembelajaran
Membangun pengetahuan pada anak sangat berbeda dengan orang dewasa.
Membangun pengetahuan pada anak haruslah berdasarkan kepada bermain dan
permainan. Dengan melalui kegiatan bermain anak-anak dapat mengembangkan
berbagai aspek yang diperlukan untuk persiapan masa depan. Bermain dapat
membantu
perkembangan
motorik
tubuh,
perkembangan
emosional,
perkembangan sosial, perkembangan kognitif dan moral serta kepribadian maupun
bahasa. Bermain juga bisa dijadikan media untuk membina hubungan yang dekat
antar anak, atau anak dengan orang tua, guru, ataupun orang dewasa lainnya
sehingga tercipta komunikasi yang efektif.
Dengan bermain dan belajar, seorang anak akan memperoleh kesempatan
untuk mempelajari berbagai hal baru. Belajar dan bermain bagi mereka juga
merupakan sarana dalam mengembangkan berbagai ketrampilan sosialnya.
Kegiatan bermain dan belajar akan mengembangkan otot dan melatih gerakan
motorik mereka. Dengan adanya kegiatan belajar dan bermain, seorang anak akan
menemukan bahwa merancang suatu hal baru dan berbeda dapat menimbulkan
kepuasan dan pada akhirnya seorang anak akan menjadi lebih kreatif dan inovatif.
Maka dari itu, dalam perancangan media pembelajaran ini, penulis
memilih media permainan sebagai alat pembelajaran gemar menabung untuk
anak-anak sebagai media kreatif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
118
1. Perancangan Media Promosi Boneka Tangan
Pada bab sebelumnya telah diuraikan mengapa penulis memilih
menggunakan dongeng boneka tangan sebagai salah satu media promosi
dalam kampanye gemar menabung untuk anak. Secara garis besar, untuk
mengajarkan konsep menabung pada anak, haruslah dilakukan dengan cara
yang menyenangkan. Salah satunya adalah dengan media dongeng boneka.
Media dongeng boneka tangan dijadikan sebagai alternatif yang tepat,
dikarenakan dapat menarik perhatian anak-anak. Selain itu, dongeng boneka
dapat menjadi dunia khayalan dan imajinasi bagi anak-anak. Terkadang kisah
dongeng boneka bisa membawa pendengarnya terhanyut kedalam dunia
fantasi, namun hal itu tergantung pesan moral yang disampaikan dan
bagaimana cara penyampaian dongeng tersebut.
Melalui media dongeng boneka yang menyenangkan, anak-anak akan
diajarkan tentang manfaat dan tujuan menabung. Sehingga anak tidak merasa
dipaksa untuk menabung, sebaliknya anak melakukannya dengan sukarela
karena meniru perilaku dari boneka yang menjadi tokoh dalam cerita. Hal ini
dapat membuat anak lebih fokus dalam
menerima pelajaran yang
disampaikan, sehingga perilaku menabung dapat diterima dengan cepat, dan
dapat dipraktekan setiap hari.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
119
2. Penciptaan Konsep Dan Isi Materi Dongeng
Dalam penciptaan sebuah karya, pertama-tama yang harus dilakukan
adalah tahapan konsep. Konsep tersebut berisikan materi-materi yang akan
digunakan dalam pembuatan sarana untuk disampaikan kepada penerima
pesan. Materi tersebut haruslah memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh
penerima pesan.
Dalam perancangan dongeng boneka tangan ini diperlukan sebuah
konsep yang matang. Cerita yang ada dalam dongeng tersebut adalah materi
dasar pengenalan dan pengetahuan tentang manfaat dan tujuan menabung.
Materi dasar ini mengingat dan menyesuaikan dengan daya tangkap anak yang
masih dalam tahap mengenal uang.
Penentuan konsep materi dilakukan pada tahap awal pembuatan
sarana. Bahan materi tersebut selanjutnya diolah dalam visual yang menarik.
Visual merupakan kombinasi antara warna dan garis. Penyampaian cerita
disusun dengan jelas dan baik, sehingga pada waktu anak menikmati dongeng
dapat dengan mudah menyerap materi yang disampaikan.
Proses pematangan konsep yang tertuang dalam pembuatan boneka
tangan ini, dapat didukung dengan ilustrasi perwatakan yang menunjang.
Ilustrasi tersebut berupa sebuah keluarga Ayam yang terdiri dari Ayah, Ibu,
dan seekor anak ayam sebagai tokoh yang suka menabung, serta satu teman
anak ayam yang tidak pernah menabung dan boros.
Memakai tokoh binatang ayam dikarenakan ayam merupakan binatang
pelihaharaan yang jinak dan dekat dengan anak-anak, selain itu ayam mungkin
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
120
dalam pikiran banyak orang hanyalah sebuah hewan yang enak untuk dibuat
dalam menu masakan yang lezat. Mungkin apabila dikaji lebih dalam lagi ada
karakteristik yang dapat di contoh dari hewan sejenis aves (burung) ini.
Masyarakat hanya melihat dari satu sisi saja dimana hewan ini sering
membuat kotor lingkungan, membawa penyakit H1N1 (Avian influinza) atau
flu burung dan reproduksi di sembarangan. Tapi perlu diketahui bahwa ayam
bisa menjadi tauladan yang baik dan bertanggung jawab.
Berikut filosofi baik yang dapat dicontoh dari ayam:
1. Makhluk hidup paling disiplin, bangun sebelum matahari terbit, dan
tidur sebelum matahari terbenam.
2. Mengais rezeki (makanan) yang berupa sisa-sisa makanan, sedikit
demi sedikit tanpa mengeluh agar bisa bertahan hidup.
3. Tidak akan sedikitpun meninggalkan sangkar pada waktu mengerami
telurnya.
4. Sang induk rela memberikan makanan hasil temuannya kepada
anaknya terlebih dahulu.
5. Jika anak ayam terasa terganggu, sang induk akan mematuk sang
pengganggu, dan memberikan keamanan kepada sang anak ayam.
6. Saat fajar menyingsing, ayam jantan akan berkokok yang diikuti oleh
pejantan lainnya (memberikan jasa untuk membangunkan manusia).
Dari beberapa filosofi ayam diatas, terdapat banyak pelajaran baik yang
dapat diambil, salah satunya dalam hal menabung yaitu seperti ayam yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
121
sedang mencari makan, sedikit demi sedikit mengumpulkan uang untuk
mendapatkan sesuatu yang diinginkan.
Dongeng ini hanya memakai sedikit tokoh agar anak-anak mudah
menghafal tokoh dan memahami isi dongeng, sehingga pesan dalam cerita
dongeng tersebut dapat tersampaikan dengan baik dan jelas.
Penciptaan konsep dan materi, kesempurnaan tokoh, visual penataan
warna dan garis, serta media pendukung lainnya dapat berfungsi dengan baik
apabila dalam penyampaian dan penggunaan materi tersebut, anak dapat
mencerna materi yang disampaikan. Dari kenyataan inilah, penulis berhati-hati
dalam pemilihan konsep dan materi, dikarenakan konsep adalah pemeran
utama dalam proses perancangan sebuah karya hingga karya tersebut dapat
berfungsi dengan baik dan bermanfaat bagi si pemakai sarana pembelajaran.
3. Penataan Visual Boneka Tangan
Penataan visual ini mengandung materi ilustrasi dan penataan warna.
Prinsip-prinsip gambar detail pada penggambaran tokoh menyesuaikan dengan
hasil kuesioner siswa dan pendidik TK yang telah dianalisa oleh peneliti.
Penggambaran lebih ditekankan pada kesederhanaan tanpa menghilangkan
materi pokok yang disampaikan. Penataan visual dibuat sedemikian rupa
menggunakan warna cerah serta garis-garis yang sederhana agar lebih menarik
serta memberi kesan ceria dan menyenangkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
122
4. Sinopsis Dongeng Boneka Tangan
Dalam membuat dongeng untuk anak-anak harus mempertimbangkan
daya pikir, kemampuan bahasa, rentang konsentrasi dan daya tangkap anak.
Cerita dongeng untuk anak tidak perlu panjang dan lebar, yang diperlukan
hanyalah cerita sederhana, singkat, namun mudah dicerna dan dipahami.
Kampanye gemar menabung untuk anak ini akan menampilkan sebuah cerita
dipilih agar mudah di ingat, dan sesuai dengan isi cerita.
Berikut adalah sinopsis dari dongeng boneka tangan tersebut:
Ada sebuah keluarga Ayam sederhana yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan
seekor Anak Ayam yang bernama Yayam. Yayam merupakan anak ayam yang
baik, pintar, dan rajin. Setiap hari Yayam rajin membantu orang tua dan selalu
diberi uang jajan, dan setiap hari pula uang tersebut selalu disisakan untuk
ditabung. Yayam terus menabung setiap hari hingga celengannya penuh. Lain
halnya dengan teman Yayam yang bernama Joni, dia selalu boros dan tidak
pernah menabung. Pada suatu ketika, Yayam ingin membeli sepeda. Namun
Yayam tidak merengek kepada orang tuanya seperti teman Yayam lainnya.
Dia berkata kepada orang tuanya bahwa ia ingin membeli sepeda dengan uang
celengannya sendiri. Orang tua Yayam sangat bangga terhadap anaknya dan
setuju, karena kebetulan Yayam belum punya sepeda. Akhirnya Yayam dan
orang tuanya pergi membeli sepeda. Kini Yayam mempunyai sepeda baru
yang dibeli dengan uang celengannya sendiri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
123
Dari cerita dongeng yang sederhana tersebut, diharapkan anak-anak
dan orang tua menjadi terinspirasi, dan kemudian anak-anak meniru sifat dan
perilaku Yayam yang baik, pintar, dan rajin menabung.
5. Proses Pelaksanaan Kampanye
Kampanye gemar menabung ini dilaksanakan dalam jangka waktu satu
tahun. Ada 100 Taman Kanak-Kanak yang dipilih dari tiap-tiap Kecamatan di
Surakarta. Sebelum kegiatan kampanye dilaksanakan, Dinas Pendidikan
Surakarta mengadakan pemberitahuan kepada 100 Taman Kanak-Kanak yang
dipilih, bahwa akan ada kampanye gemar menabung disekolahan tersebut.
Selanjutnya petugas Dinas Pendidikan kota Surakarta akan mengunjungi
setiap Taman Kanak-Kanak yang sudah dipilih untuk mengadakan kampanye.
Salah satu media penyampaian pesan kampanye gemar menabung ini yaitu
menggunakan media dongeng boneka tangan, dan yang akan menyampaikan
dongeng tersebut adalah dari Dinas Pendidikan kota Surakarta, agar cerita
dongeng dapat tersampaikan dengan baik.
Kampanye gemar menabung ini dihadiri oleh anak-anak TK beserta
orang tuanya. Ketika para peserta hadir, guru penyambut akan memberikan
selembar folder kepada orang tua, dan anak diberi satu pin yang ditempel pada
bajunya. Susunan acara kampanye diantaranya pembukaan oleh Dinas
Pendidikan dan Kepala Sekolah, penjelasan tentang menabung, dongeng
boneka tangan, praktek menabung menggunakan celengan yang dibagikan
kepada setiap anak, tanya jawab untuk anak dan orang tua, kesimpulan dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
124
pesan, penutup, pembagian topi dan merchandise kepada setiap siswa peserta
kampanye. Merchandise tersebut berupa satu paket tas yang berisi boneka jari,
buku aktivitas untuk anak, buku tulis, pensil, penghapus, permainan ular
tangga, poster, stiker, dan kaos. Pada saat membagikan tas tersebut, setiap
anak juga akan diberi semacam bendera yang terbuat dari kertas art paper,
agar suasana ceria masih terasa sampai mereka pulang.
6. Strategi Kreatif Kampanye
a. Strategi konsep
Dalam perancangan kampanye, penulis juga menciptakan strategi
penyampaian pesan ke dalam media-media promosi kampanye. Pesan
yang disampaikan harus informatif dan efektif agar lebih menarik
perhatian audien.
Isi pesan yang menarik dapat diikuti audien, sehingga dapat tepat
sasaran yang diinginkan. Pesan yang disampaikan adalah ajakan untuk
rajin menabung serta memberikan informasi tentang manfaat dan tujuan
menabung. Pesan-pesan tersebut dikemas dalam bentuk yang disesuaikan
dengan target audien yaitu anak-anak. Menggunakan media-media
pembelajaran berbasis permainan, sehingga lebih santai dan tidak terkesan
menggurui. Dengan penyajian dan pengenalan yang dekat dengan
lingkungan anak-anak diharapkan dapat membantu untuk mengurangi
kebosanan anak dan memudahkan mereka dalam memahami.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
125
b. Strategi visual
1) Pesan Verbal
Ada beberapa unsur dalam pesan verbal, antara lain:
a) Judul / headline
Adalah bagian terpenting dalam sebuah iklan. Letaknya
tidak selalu pada awal tulisan, tetapi merupakan bagian pertama
yang dibaca orang. (Rhenald Kasali, 1992 : 82).
Headline merupakan kalimat atau kata-kata pendek,
seringkali berupa slogan ataupun berupa pernyataan yang terdiri
dari satu atau dua kalimat dan ditampilkan secara mencolok.
Headline yang digunakan disesuaikan dengan penggunaan bahasa
yang
lugas,
mudah
dipahami,
komunikatif,
dan
mampu
mempengaruhi khalayak untuk melakukan apa yang diinginkan
iklan. Headline bisa berupa kata-kata aksi (kata kerja sebagai
pemicu untuk beraksi), kata yang menggugah emosi, kata ajakan,
maupun alliteration (terbentuk dari pengulangan kemiripan suara).
Ada tiga headline yang digunakan dalam perancangan media
promosi kampanye ini yaitu AKU RAJIN MENABUNG, ANAK
PINTAR RAJIN MENABUNG, dan AYO KITA NABUNG,
dengan maksud agar anak-anak selalu ingat untuk menabung.
b) Sub headline
Adalah tulisan yang berisi penjelasan tentang headline. Sub
headline yang baik adalah sederhana dan jelas. Sub headline dibuat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
126
untuk memberikan tambahan informasi penting yang harus segera
diketahui oleh khalayak, misalnya dalam perancangan ini yaitu tentang
manfaat dan tujuan menabung untuk anak.
c) Body copy / teks
Pada bagian ini ditulis apa saja yang hendak disampaikan
dalam kampanye kepada sasaran audien. Body copy harus dapat
mendukung dan sekaligus sebagai penjelas lebih lanjut dari
headline dan sub headline.
2) Pesan non verbal
Adapun yang termasuk dalam unsur non verbal adalah sebagai berikut:
a) Ilustrasi
Ilustrasi merupakan salah satu unsur penting yang sering
digunakan dalam berkomunikasi dengan anak-anak. Ilustrasi dapat
mengungkapkan suatu hal secara lebih cepat dan lebih berhasil
guna daripada teks. Perencanaan ilustrasi haruslah menarik
perhatian sehingga merangsang minat target audien untuk
membaca keseluruhan pesan dan menjelaskan suatu pernyataan
yang mendukung judul iklan supaya maksud pesan dapat
tersampaikan.
Ilustrasi yang digunakan dalam perancangan media promosi
kampanye yaitu dengan teknik manual yang kemudian diolah
dengan software grafis. Ilustrasi dalam perancangan ini cukup
dominan mengingat target pemakainya yaitu anak-anak yang
cenderung menyukai karakter-karakter atau gambar yang lucu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
127
b) Tipografi
Tipografi adalah seni memilih, menyusun, dan mengatur
tata letak huruf dan jenis huruf untuk keperluan pencetakan
maupun reproduksi. ( Kamus Istilah Periklanan Indonesia, 1996 :
181).
Setiap bentuk dan jenis huruf cetak mencerminkan suatu
sikap, pembawaan, atau karakteristik sendiri-sendiri. Tipografi
yang digunakan harus disesuaikan dengan tema maupun isi pesan.
Pemilihan tipografi harus mempertimbangkan karakteristik huruf
yang menarik perhatian, mudah dibaca dan diingat. Tipografi yang
akan digunakan dalam perancangan media promosi kampanye
gemar menabung ini adalah jenis huruf yang memiliki karakteristik
sesuai dengan anak-anak, maka dipilh jenis huruf yang memiliki
kesan ceria, simpel, tidak rumit, dan mudah terbaca (jelas) oleh
anak-anak.
1) Nama tipografi
Bentuk visual
: Doctor Soos Bold
:
Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn
Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz
1234567890
2) Nama tipografi
Bentuk visual
: Kristen ITC
:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
128
Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp
Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz
1234567890
c) Warna
Warna adalah salah satu unsur dalam menambah daya tarik
visual. Warna juga merupakan unsur untuk menyentuh kepekaan
penglihatan sehingga mampu merangsang munculnya rasa haru,
sedih, gembira, mood atau semangat. Secara visual, warna
memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi citra orang yang
melihatnya. Penggunaan warna dalam media pembelajaran dapat
mempengaruhi dan merangsang mata orang yang melihatnya
sehingga menimbulkan keinginan untuk melihat lebih jauh isi
pesan yang disampaikan. Penerapan warna secara ilmiah untuk
tujuan komunikasi adalah:
1) Untuk identifikasi
2) Untuk menarik perhatian
3) Untuk menimbulkan pengaruh psikologis
4) Untuk mengembangkan asosiasi
5) Untuk membangun ketahanan minat
6) Untuk menciptakan suatu suasana yang menyenangkan.
Penampilan warna dalam perancangan ini menyesuaikan
dengan hasil kuesioner siswa TK yang telah dianalisa oleh peneliti.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
129
Warna yang paling banyak dipilih ialah warna-warna yang cerah.
Konfigurasi warna yang akan dipakai adalah sebagai berikut:
C:0, M:100, Y:100, K:0
C:0, M: 0, Y:100, K:0
C:49, M: 0, Y:100, K:0
C:100, M:00, Y:0, K:0
d) Layout / tata letak
Layout adalah desain awal sebuah iklan yang belum jadi.
(Kamus Periklanan Indonesia,1996;99). Layout berkaitan dengan
pengaturan huruf dan visual pada permukaan dua dimensi agar
seluruh informasi dapat dibaca, jelas, dan menarik.
Layout yang akan digunakan dalam perancangan ini
nantinya menyesuaikan dengan karakter anak-anak, sederhana dan
tidak terlalu rumit namun tetap menjadi sebuah tampilan visual
yang menarik.
7. Penggunaan Bahasa Indonesia
Penyesuaian teks menjadi solusi yang baik dalam perancangan, tetapi
dalam proses tersebut dilakukan dengan adanya pemilihan kata yang jelas.
Pemilihan kata tersebut dimaksudkan sebagai kata-kata yang berfungsi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
130
menjadi penjelas materi. Dalam materi perancangan kampanye ini, Bahasa
Indonesia digunakan sebagai media penyampaian kepada anak dan orang
tua/pendidik.
C. Pemilihan Media
1. Media Promosi Kampanye
a. Alat peraga boneka tangan
Alasan pemilihan media:
Media
ini
dipilih
karena,
secara
garis
besar
untuk
menyampaikan pengetahuan pada anak, haruslah dilakukan dengan
cara yang menyenangkan. Maka dari itu media boneka tangan ini
dipilih dengan tujuan untuk membantu dalam penyampaian cerita
dongeng dan pesan dari kampanye kepada anak-anak dan orang tua,
agar mereka lebih tertarik sehingga pesan tersebut mudah dimengerti
dan dipahami.
Media placement:
Petugas Dinas Pendidikan kota Surakarta akan mengunjungi
Taman Kanak-Kanan yang dipilih dari tiap-tiap kecamatan. Kemudian
petugas Dinas Pendidikan kota Surakarta yang akan mendongeng
menggunakan boneka tangan tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
131
b. Boneka jari
Alasan pemilihan media:
Boneka jari merupakan bentuk replika dari boneka tangan.
Media ini cukup efektif karena boneka jari nantinya dapat dimainkan
oleh anak-anak dengan orang tua, saudara atau pun teman. Orang tua
juga
dapat
mengingatkan
anaknya
untuk
menabung
dengan
menggunakan boneka jari tersebut dengan cara yang menyenangkan
sehingga anak tidak merasa dipaksa untuk menabung. Selain itu dapat
digunakan sebagai hiasan pensil, sehingga pensil menjadi lebih
menarik.
Media placement:
Setiap anak akan mendapatkan 3 karakter boneka tangan yang
ditempatkan dalam satu paket tas kain.
c. Buku aktivitas
Alasan pemilihan media:
Buku ini dipilih karena cukup efektif dalam penyampaian
pesan kampanye karena secara tidak langsung anak-anak dihadapkan
kembali oleh salah satu karakter tokoh dalam dongeng boneka tangan
kedalam gambar. Selain itu anak juga dapat belajar menggambar tokoh
boneka, mewarnai, menggunting, menempel, menulis, membaca, serta
berhitung.
Didalam buku aktifitas ini, terdapat pula permainan Labirin dan
Puzzle.
Permainan
Labirin
dapat
commit to user
memberikan
pengalaman
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
132
menyenangkan dengan cara mengajak anak bermain menembus labirin
untuk menuju puncak atau jalan keluar. Permainan ini diibaratkan
seperti untuk meraih atau mempunyai sesuatu yang diinginkan
diperlukan usaha, misalnya ketika anak ingin dibelikan mainan baru
maka harus menabung dahulu, supaya kelak tidak bergantung pada
orang tua.
Sedangkan permainan
Puzzle adalah sebuah permainan
menyusun potongan-potongan gambar menjadi sebuah gambar yang
utuh. Banyak manfaat yang didapat dari bermain Puzzle, diantaranya
dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan membuat anak belajar
berkonsentrasi, melatih koordinasi tangan dan mata, meningkatkan
ketrampilan kognitif, melatih kesabaran serta melatih daya ingat.
Puzzle dibuat sederhana dari kertas stiker dengan desain yang sesuai
materi kampanye, sehingga ketika anak-anak sedang bermain Puzzle,
diharapkan mereka selalu ingat pesan kampanye tersebut yaitu untuk
rajin menabung.
Media placement:
Setiap anak akan mendapatkan buku ini dalam satu paket tas
kain. Mereka dapat mengerjakannya di rumah atau disekolah sesuai
instruksi dari guru atau pendidik sebagai penyalur kampanye.
d. Permainan ular tangga
Alasan pemilihan media:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
133
Ular tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang
dimainkan oleh dua orang atau lebih. Papan permainan biasanya dibagi
dalam kotak-kotak kecil dan dibeberapa kotak digambar sejumlah
permainan ular tangga kali ini dibuat dengan sangat sederhana, agar
lebih cepat dimengerti oleh anak-anak.
Media ini dipilih untuk mengajak anak bermain sambil belajar.
Ketika bermain mereka dapat belajar berhitung dengan menghitung
langkah dan titik-titik yang terdapat pada dadu permainan. Bagi anak,
memahami aturan permaian tidak sulit, karena ia terus mengulangi
permainan tersebut. Desain permainan ular tangga dibuat sederhana
dan sesuai dengan materi kampanye, agar disaat mereka sedang
memainkan ular tangga tersebut, anak maupun orang tua akan tetap
mengingat pesan kampanye yaitu rajin menabung.
Media placement:
Setiap anak akan mendapatkan permainan ular tangga ini dalam
satu paket tas kain. Mereka dapat memainkannya dirumah dengan
orang tua, teman, atau siapa saja.
e. Spanduk
Alasan pemilihan media:
Spanduk
merupakan
media
promosi
dari
kain
yang
direntangkan, yang berisi tulisan, gambar, warna yang sederhana dan
jelas untuk menyampaikan informasi atau slogan dalam jangka waktu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
134
tertentu. Spanduk merupakan media yang efektif karena mudah
menarik perhatian khalayak karena ditempatkan di tempat-tempat yang
strategis dengan menampilkan informasi yang mudah dipahami oleh
khalayak.
Media placement:
Spanduk diletakkan didepan atau gerbang pintu masuk sekolah,
sehingga dapat dilihat dan dibaca oleh para peserta kampanye.
f. X-Banner
Alasan pemilihan media:
X-Banner merupakan media promosi yang biasanya diletakkan
di depan lokasi kampanye, display, toko, atau pameran. Fungsinya
adalah sebagai penarik perhatian, informasi, atau ucapan selamat
datang kepada konsumen atau pengunjung.
Media placement:
X-Banner untuk kampanye gemar menabung ini nantinya akan
diletakkan di depan ruang pelaksanaan kampanye sebagai ucapan
selamat datang bagi anak-anak TK beserta orang tuanya.
g. Poster
Alasan pemilihan media:
Poster merupakan media promosi yang berfungsi untuk
menginformasikan kepada khalayak umum dan diproduksi secara
massal.
Poster biasanya berisi gambar ilustrasi yang menarik dan
dilengkapi dengan beberapa teks.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
135
Media ini termasuk media yang cukup efektif karena dalam
sebuah poster dapat memuat banyak informasi, mudah menarik
perhatian karena pada umumnya ukurannya cukup besar, serta
fleksibel dapat dimungkinkan memilih lokasi-lokasi yang diinginkan
sesuai dengan sasaran kampanye.
Media placement:
Poster ini nantinya akan ditempel pada dinding kelas, papan
pengumuman di Taman Kanak-Kanak serta dibagikan kepada anakanak. Nantinya poster dapat ditempel di kamar atau di rumah mereka
masing-masing, sehingga anak-anak selalu ingat akan pesan kampanye
yang disampaikan.
h. Flag chain
Alasan pemilihan media:
Flag chain dipilih karena penempatannya yang fleksibel dan
mudah. Dapat juga sebagai penghias agar tempat terlihat lebih menarik
serta sebagai penanda bahwa ditempat tersebut sedang diadakan suatu
acara.
Media placement:
Flag chain akan digantung di depan ruang pelaksana
kampanye, juga dibagikan satu per satu ke anak pada akhir acara
dalam bentuk bendera yang bisa dipegang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
136
i.
Folder
Alasan pemilihan media:
Folder merupakan selembar kertas yang dilipat dan berisi
informasi. Media ini dipilih karena praktis dan menghemat biaya.
Folder nantinya berisi tentang pengertian menabung, manfaat dan
tujuan menabung untuk anak, serta cara mengajarkan anak menabung
sejak dini.
Media placement:
Folder akan dibagikan langsung kepada setiap orang tua yang
datang sebelum acara dimulai. Sehingga sambil menunggu acara
dimulai para orang tua dapat membaca isi folder tersebut.
2. Merchandise
a. Tas kain
Alasan pemilihan media:
Tas kain dipilih karena praktis dan hemat biaya. Digunakan
sebagai wadah satu paket media kampanye untuk anak-anak dan para
orang tua murid.
Media placement:
Dibagikan kepada setiap orang tua murid di akhir acara
kampanye. Tas ini dapat digunakan kembali pada saat jalan-jalan, ke
sekolah, bekal anak, dan lain-lain. Sehingga membantu penyampaian
pesan kampanye kepada orang lain yang melihatnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
137
b. Celengan
Alasan pemilihan media:
Celengan merupakan salah satu tempat untuk menabung.
Dibagikannya celengan kepada setiap anak, diharapkan para orang tua
dapat membimbing anaknya untuk giat menabung dirumah. Dengan
menyisakan sedikit uang untuk dimasukkan kedalam celengan secara
rutin, dapat menjadikan anak mempunyai kebiasaan menabung sejak
dini.
Media placement:
Celengan akan dibagikan kepada setiap anak setelah kegiatan
dongeng boneka tangan selesai, kemudian secara bersama-sama
mereka
memasukkan
uang
koin
kedalam
celengan
tersebut.
Selanjutnya celengan akan digunakan oleh anak-anak untuk menabung
dirumah.
c. Stiker
Alasan pemilihan media:
Media ini dipilih karena stiker cukup digemari di kalangan
anak-anak. Bahkan ada anak-anak yang gemar mengoleksi stiker atau
sekedar menempelkan stiker tersebut pada barang-barang atau tempat
tertentu yang mereka sukai.
Media placement:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
138
Stiker termasuk dalam satu paket tas kain, selanjutnya stiker
dapat ditempel dimanapun terserah mereka.
d. Pin
Alasan pemilihan media:
Meskipun bentuknya kecil, namun pin merupakan media yang
aplikatif. Biasanya pin ditempelkan di tas atau baju. Pin dibuat sesuai
dengan materi kampanye, sehingga dapat membantu penyampaian
pesan kampanye kepada orang lain yang melihatnya.
Media placement:
Pin diberikan langsung pada setiap anak yang hadir untuk
mengikuti kampanye, dengan cara menempelkan pada baju mereka.
e. Buku tulis
Alasan pemilihan media:
Buku merupakan sarana penting dalam kegiatan belajar
mengajar. Desain buku yang sesuai dengan materi kampanye, ketika
digunakan diharapkan dapat selalu mengingatkan anak untuk
menabung.
Media placement:
Buku termasuk dalam satu paket tas kain, nantinya dapat
digunakan untuk belajar menulis, menggambar, menempel, dan lainlain dengan orang tua ataupun pengajar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
139
f. Pensil
Alasan pemilihan media:
Media ini cukup efektif, karena setiap hari anak-anak selalu
menggunakan pensil untuk belajar menulis atau menggambar. Desain
pensil sesuai dengan materi kampanye supaya anak-anak selalu
teringat oleh pesan yang disampaikan. Agar lebih menarik, pada ujung
pensil dapat diberi boneka jari untuk menambah semangat ketika
sedang belajar serta dapat mengingatkan mereka untuk selalu
menabung.
Media placement:
Pensil termasuk dalam satu paket tas kain yang dibagikan
kepada setiap anak di akhir acara.
g. Penghapus
Alasan pemilihan media:
Media ini dipilih karena anak-anak sering menggunakan
penghapus. Bahkan banyak anak yang suka membeli penghapus yang
bentuknya lucu-lucu, meskipun mereka sudah punya banyak. Desain
penghapus disesuaikan dengan materi kampanye.
Media placement:
Penghapus termasuk dalam satu paket tas kain yang dibagikan
kepada setiap anak di akhir acara.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
140
h. Topi
Alasan pemilihan media:
Media ini dipilih karena para orang tua suka memakaikan topi
kepada anaknya untuk melindungi kepala dari panas matahari atau
hanya untuk sekedar bergaya.
Media placement:
Topi akan dibagikan langsung kepada setiap anak diakhir acara,
selanjutnya dapat dipakai setiap berangkat dan pulang sekolah, atau
bisa juga ketika pergi jalan-jalan. Desain topi yang sesuai dengan
materi kampanye sehingga dapat membantu menyampaikan pesan
kampanye kepada orang lain yang melihatnya.T-shirt
Alasan pemilihan media:
T-shirt merupakan media promosi yang cukup efektif karena
tingkat keterbacaan dan penggunaannya yang tinggi. Ketika dikenakan,
pesan dalam kaos tersebut yang sesuai dengan materi kampanye dapat
terbaca oleh orang-orang sekitar.
Media placement:
T-shirt termasuk dalam satu paket tas kain yang dibagikan
kepada setiap anak di akhir acara.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
141
D. Prediksi Biaya
Dalam merancang kegiatan kampanye, harus pula mempertimbangkan
biaya-biaya yang dikeluarkan agar efektif dan tepat sasaran. Prediksi biaya dalam
sebuah promosi harus diperhitungkan untuk menghindari pengeluaran yang
berlebihan yang berakibat membengkaknya anggaran.
Biaya promosi pun harus disesuaikan dengan anggaran penyelenggara,
oleh karena itu media-media yang dipilih dalam promosi ini merupakan media
yang diminimalisir biaya pengeluarannya.
No
Jenis Media
1
Media Promosi
a.
Alat peraga
Boneka Tangan
1 paket Boneka
Jari (isi 3 buah)
b.
Ukuran
(cm) / Tipe
Jumlah
Produk
si
Harga Per @
Jumlah
variatif
4
Rp 20.000,-
Rp 80.000,-
variatif
1000
buah
1000
buah
1000
buah
Rp 7.500,-
Rp 7.500.000,-
Rp 3.500,-
Rp 3.500.000,-
Rp 1.000,-
Rp 1.000.000,-
c.
Buku Aktivitas
20,5 x 29
d.
Permainan Ular
Tangga
21 X 24
f.
Spanduk
250 x 50
1 buah
Rp 60.000,-
Rp 60.000,-
g.
X-Banner
60 x 160
1 buah
Rp 100.000,-
Rp 100.000,-
h.
Poster
29,7 x 42
(A3)
Rp 1.500,-
Rp 1.800.000,-
i.
Flag Chain
Rp.1.000,-
Rp 1.200.000,-
j.
Folder
1200
lembar
1200
lembar
1000
lembar
Rp 1000,-
Rp 1.000.000,-
2.
Merchandise
21 x 21
21,5 x 20
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
142
a.
Tas Kain
30 x 35
b.
Celengan
20 x 20
c.
Stiker
6,5 X 10
d.
Pin
Diameter
5,8
e.
Buku Tulis
f.
Pensil
g.
Penghapus
h.
Topi
i.
T-Shirt
16 x 21
5x1x1
variatif
2 & 3 kids
1000
buah
1000
buah
1000
lembar
1000
buah
1000
buah
1000
buah
1000
buah
1000
buah
1000
buah
Rp 5.000,-
Rp 5.000.000
Rp 4.000,-
Rp 4.000.000
Rp 500,-
Rp 500.000,-
Rp 1.800,-
Rp 1.800.000,-
Rp 1.500,-
Rp 1.500.000,-
Rp 2.000,-
Rp 2.000.000,-
Rp 1.000,-
Rp 1.000.000,-
Rp 10.000,-
Rp 10.000.000
Rp 20.000,-
Rp 20.000.000
TOTAL
Rp 62.040.000,-
Sumber data:
1.
Ortindo offset Yogyakarta
4. www.rumahmainan.com
2.
Cherry red tas furing spundbond
6. Moods Solo
3.
Darmasto Digital Printing
Sumber prediksi biaya diatas dihitung berdasarkan sampel masing-masing
TK dalam tiap kecamatan di Surakarta. Di Surakarta terdapat 256 TK yang terbagi
dalam 5 Kecamatan. (Dikpora, 2012).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
143
BAB 5
VISUALISASI KARYA
A. Media Promosi Kampanye
1. Boneka Tangan
Bahan
: kain flanel
Ilustrasi
: menyerupai bentuk ayam
Typografi
:-
Proses Visualisasi
: Corel Draw X4
Realisasi
: Jahit Handmade
Ukuran
: variatif
commit to user
143
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
144
Placement
: alat peraga untuk mendongeng
2. Boneka Jari
Bahan
: kain flanel
Ilustrasi
: menyerupai bentuk ayam
Typografi
:-
Proses Visualisasi
: Corel Draw X4
Realisasi
: Jahit handmade
Ukuran
: variatif
Placement
: dibagikan kepada setiap siswa peserta kampanye
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
145
3. Buku Aktivitas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
146
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
147
Bahan
: cover art paper 210 gr
lembar isi HVS 80 gr
Ilustrasi
: Karakter ayam, uang koin, pelangi, matahar, awan
Typografi
: doctor soos bold, kristen ITC
Proses Visualisasi
: Corel Draw X4
Realisasi
: Cetak Offset
Ukuran
: 20,5 cm x 29 cm
Placement
: dibagikan kepada setiap siswa peserta kampanye
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
148
4. Permainan Ular Tangga
Bahan
: art paper 230 gr
Ilustrasi
: karakter ayam, suasana kebun uang koin, pelangi
Typografi
: doctor soos bold, rumpelstlitskin
Proses Visualisasi
: Corel Draw X4
Realisasi
:Cetak Offset
Ukuran
: 21 cm x 24 cm
Placement
: dibagikan kepada setiap siswa peserta kampanye
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
149
5. Poster
Bahan
: art paper 210 gr
Ilustrasi
: karakter ayam, suasana kebun, uang koin,
matahari, awan, rumah
Typografi
: kristen ITC
Proses Visualisasi
: Corel Draw X4
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
150
Realisasi
: cetak offset
Ukuran
: 29,7 cm x 42 cm
Placement
: ditempel pada dinding sekolah, dan dibagikan
kepada setiap siswa peserta kampanye.
6. Flag Chain
Bahan
: art paper 150 gr
Ilustrasi
: karakter ayam, uang pelangi, matahari, awan
Typografi
: doctor soos bold
Proses Visualisasi
: Corel Draw X4
Realisasi
: cetak offset
Ukuran
: 21 cm x 21 cm
Placement
: digantung di depan setiap ruang kelas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
151
7. Bendera
Bahan
: art paper 150 gr
Ilustrasi
: karakter ayam, uang koin, matahari, awan
Typografi
: doctor soos bold
Proses Visualisasi
: Corel Draw X4
Realisasi
: cetak offset
Ukuran
: 21 cm x 21 cm
Placement
: dibagikan kepada setiap siswa peserta kampanye
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
152
8. X-Banner
Bahan
: MMT
Ilustrasi
: karakter ayam, rumah,suasana kebun, awan,
matahari, uang koin
Typografi
: doctor soos bold
Proses Visualisasi
: Corel Draw X4
Realisasi
: cetak digital
Ukuran
: 160 cm x 60 cm
Placement
: diletakkan di lokasi pelaksanaan kampanye,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
153
sebagai ucapan selamat datang bagi siswa beserta
orang tuannya.
9. Spanduk
Bahan
: MMT
Ilustrasi
: karakter ayam, rumah, suasana kebun, awan,
pelangi, uang koin
Typografi
: doctor soos bold
Proses Visualisasi
: Corel Draw X4
Realisasi
: cetak digital
Ukuran
: 250 cm x 50 cm
Placement
: diletakkan didepan pintu gerbang atau pintu masuk
sekolah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
154
10. Folder
Bahan
: art paper 210 gr
Ilustrasi
: karakter ayam, gambar suasana kebun, gambar
uang koin, matahari, awan
Typografi
: doctor soos bold, gabriola, century gothic,
amaranth
Proses Visualisasi
: Corel Draw X4
Realisasi
: cetak offset
Ukuran
: 21,5 cm x 20 cm
Placement
: dibagikan kepada setiap orang tua siswa peserta
kampanye
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
155
B. Merchandise
1. Celengan
Bahan
: plastik
Ilustrasi
: menyerupai bentuk ayam
Typografi
:-
Proses Visualisasi
: Corel Draw X4
Realisasi
: cetak manual
Ukuran
: 20 cm x 20 cm
Placement
: dibagikan kepada setiap siswa peserta kampanye
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
156
2. Pin
Bahan
: Lempengan besi
Ilustrasi
: karakter ayam, awan, matahari, uang koin
Typografi
: doctor soos bold
Proses Visualisasi
: Corel Draw X4
Realisasi
: cetak digital, laminasi glossy
Ukuran
: 5,8cm x 5,8 cm
Placement
: dibagikan kepada setiap siswa peserta kampanye
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
157
3. Stiker
Bahan
: kertas stiker miror
Ilustrasi
: karakter ayam, awan, matahari, uang koin
Typografi
: doctor soos bold
Proses Visualisasi
: Corel Draw X4
Realisasi
: cetak offset
Ukuran
: 6,5 cm x 10 cm
Placement
: dibagikan kepada setiap siswa peserta kampanye
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
158
4. Buku Tulis
Bahan
: cover art paper 230 gr
lembar isi HVS 80 gr
Ilustrasi
: karakter ayam, uang koin, suasana kebun, rumah
matahari, awan
Typografi
: doctor soos bold
Proses Visualisasi
: Corel Draw X4
Realisasi
: cetak offset
Ukuran
: 21 cm x 16 cm
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
159
Placement
: dibagikan kepada setiap siswa peserta kampanye
5. Stiker Pensil
Bahan
: kertas stiker miror
Ilustrasi
: karakter ayam, pelangi, awan, uang koin
Typografi
: doctor soos bold
Proses Visualisasi
: Corel Draw X4
Realisasi
: cetak offset
Placement
: dibagikan kepada setiap siswa peserta kampanye
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
160
6. Penghapus
Bahan
: art paper 230 gr
Ilustrasi
: karakter ayam, matahari, awan, suasana kebun
Typografi
: doctor soos bold
Proses Visualisasi
: Corel Draw X4
Realisasi
: cetak offset
Ukuran
: 3,7 cm x 7,7 cm
Placement
: dibagikan kepada setiap siswa peserta kampanye
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
161
7. Topi
Bahan
: kain
Ilustrasi
: karakter ayam
Typografi
: doctor soos bold
Proses Visualisasi
: Corel Draw X4
Realisasi
: bordir
Ukuran
: kids
Placement
: dibagikan kepada setiap siswa peserta kampanye
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
162
8. Kaos
Bahan
: katun combat
Ilustrasi
: karakter ayam, uang koin
Typografi
: doctor soos bold
Proses Visualisasi
: Corel Draw X4
Realisasi
: sablon manual
Ukuran
: 2 dan 3 kids
Placement
: dibagikan kepada setiap siswa peserta kampanye
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
163
9. Tas Furing
Bahan
: kain furing spundbond
Ilustrasi
: karakter ayam
Typografi
: doctor soos bold
Proses Visualisasi
: Corel Draw X4
Realisasi
: sablon manual
Ukuran
: 35 cm x 30 cm
Placement
: dibagikan kepada setiap siswa peserta kampanye
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
164
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan bab-bab yang telah dibahas sebelumnya, dapat ditarik
kesimpulan bahwa budaya menabung sebaiknya dimulai sejak dini, terutama pada
anak-anak. Memang bukan hal baru lagi, tetapi bagi sebagian orang belum
menerapkan hal ini pada anak-anaknya, karena masih merasa serba kecukupan.
Padahal walau dalam keadaan yang berlebih, justru harus membiasakan anak
kebiasaan berhemat dan menyisihkan sebagian uang untuk ditabung. Sehingga
anak bisa mengatur uang dengan sebaik-baiknya dari kecil. Menabung juga dapat
melatih anak untuk bersabar, mampu menahan diri, berdisiplin, dan mampu
memenuhi keinginannya atau sesuatu tanpa targantung kepada orang tua.
Sehingga anak akan terbiasa dan mampu memanage uang sampai tumbuh dewasa.
Maka dari itu dengan diadakannya kampanye gemar menabung untuk anak
ini bisa menjadi salah satu alat bantu untuk mengenalkan dan mengajarkan kepada
anak-anak supaya rajin menabung, sehingga kelak anak menjadi pandai mengelola
keuangan serta memiliki kecerdasan finansial sejak dini. Adapun perancangannya
dengan melalui media komunikasi visual dengan ilustrasi yang sesuai dengan
karakter anak-anak dan dengan tampilan visual yang mudah dimengerti bagi
mereka, misalnya dibuatkan karakter menyerupai binatang ayam yang sedang
memasukkan uang koin kedalam celengan berbentuk ayam. Begitu juga dengan
commit to user
164
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
165
media kampanye yang sangat menunjang dan cocok untuk anak-anak yaitu media
belajar sambil bermain serta media pendukung lainnya yang sesuai untuk mereka.
B. Saran
Berdasarkan uraian dalam pengantar tugas akhir ini, saran yang dapat
penulis berikan yaitu:
1. Dalam merancang suatu kampanye yang meliputi strategi yang mencakup
perancangan konsep kretif, perancangan desain dan pemilihan media
kampanye yang tepat dan efektif sangat diperlukan dalam kampanye. Hal
ini dilakukan agar pesan dapat dikomunikasikan dan diterima dengan baik
oleh target audience dan berpengaruh pada tujuan kampanye yaitu
mengenalkan dan mengajarkan kepada anak-anak supaya rajin menabung,
sehingga kelak anak menjadi pandai mengelola keuangan serta memiliki
kecerdasan finansial sejak dini.
2. Pemilihan media kampanye harus sesuai agar pesan yang hendak
disampaikan tepat kepada target audience. Faktor lain yang juga harus
dipertimbangkan dalam kampanye ialah efisiensi biaya, yaitu biaya yang
dicapai atas dasar kemampuan yang dimiliki dan pertimbangan dampak
yang diperoleh.
3. Peran orang tua juga sangat penting untuk mensukseskan kampanye ini.
Para orang tua hendaknya selalu konsisten dalam mengingatkan dan
mengajak anaknya untuk menabung. Tidak boleh mudah putus asa atau
cepat puas saat mendidik anak, hal ini karena sifat anak-anak yang mudah
berubah.
commit to user
Download