perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Konsep Pengantar Karya Tugas Akhir PERANCANGAN KAMPANYE GEMAR MENABUNG UNTUK ANAK TK OLEH DINAS PENDIDIKAN KOTA SURAKARTA MELALUI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL Diajukan Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Seni Pada Fakultas Sastra dan Seni Rupa Jurusan Desain Komunikasi Visual Disusun Oleh APRILIYASARI ANI ANGGRAINI C0708020 FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 commit to user 1 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MOTTO YAKIN, IKLAS, ISTIQOMAH (TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid) commit to user iv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEMBAHAN Untuk kedua orang tua dan adik-adikku tersayang commit to user v (Thanks for your support) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun danmenyelesaikan Tugas Akhir ini guna memenuhi persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain Komunikasi Visal Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini tentunya tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra Dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. M. Suharto, M.Sn, selaku Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual. 3. Jazuli Abdin Munib, S.Sn, selaku Penasehat Akademik. 4. Arif Iman Santoso, S.Sn, selaku Pembimbing Tugas Akhir I 5. Esty Wulandari, S.Sos. M.Si, selaku Pembimbing Tugas Akhir II 6. Para dosen dan staff Jurusan Desain Komunikasi Visual. 7. Kepala sekolah dan semua guru di TK Sandhy Putra Surakarta dan TK Pembina Surakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan survei data dengan membagikan kuesioner dalam penyusunan Tugas Akhir ini. commit to user vi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 8. Teman-teman serta seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan konsep karya Tugas Akhir. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan penulis demi perbaikan kedepan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga konsep karya Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua sebagai salah satu sumber inspirasi dan penambah pengetahuan. Amin. Surakarta, Januari 2013 Penulis commit to user vii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PERSETUJUAN ii HALAMAN PENGESAHAN iii HALAMAN MOTTO iv HALAMAN PERSEMBAHAN .v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI vii BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1 A. Latar Belakang ...................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................. 4 C. Tujuan Perancangan ............................................................... 4 D. Target Visual .......................................... 4 E. Target Audien ...................................................................... 5 F. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 7 BAB II KAJIAN TEORI ................................................................. 10 A. Tinjauan Kampanye ............................................................... 10 B. Tinjauan Menabung ............................................................... 16 C. Tinjauan Kecerdasan Finansial ............................ 17 commit to user viii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id D. Tinjauan Tentang Anak ........................................ 21 E. Tinjauan Komunikasi ............................................ 30 F. Tinjauan Iklan ...................................................... 41 G. Tinjauan Desain ................................................... 44 H. Tinjauan Media ....................................................................... 50 I. Tinjauan Ilustrasi, 52 J. Tinjauan Dongeng Boneka Tangan .......................................... 66 BAB III IDENTIFIKASI DATA ....................................................... 74 A. Identifikasi Data Objek ........................................................ 74 B. Identifikasi Komparasi .......................................................... 92 C. Pengumpulan Data Kuesioner ............................................... 102 D. Analisa SWOT ...................................................................... 108 E. Positioning ............................................................................ 111 F. Unique Selling Preposition ................................................... 111 BAB IV KONSEP PEMIKIRAN DESAIN .................................. 113 A. Metode Perancangan ............................................................. 113 B. Konsep Kreatif Media Pembelajaran .................................... ... 114 C. Pemilihan Media ................................................................... 126 D. Prediksi Biaya ....................................................................... 136 BAB V VISUALISASI KARYA A. 138 B. Merchandise 150 BAB VI PENUTUP commit to user ix perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id A. 159 B. 160 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR TABEL 1. 109 2. 135 commit to user x perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR GAMBAR 1. 97 2. 101 commit to user xi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERANCANGAN KAMPANYE GEMAR MENABUNG UNTUK ANAK TK OLEH DINAS PENDIDIKAN KOTA SURAKARTA MELALUI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL Apriliyasari Ani Anggraini1 Arif Iman Santoso, S.Sn2 Esty Wulandari, S.Sos. M.Si3 ABSTRAK 2012. Pengantar tugas akhir ini berjudul Perancangan Kampanye Gemar Menabung Untuk Anak TK Oleh Dinas Pendidikan Kota Surakarta Melalui Media Komunikasi Visual. Permasalahan yang dikaji adalah bagaimana cara merancang strategi kampanye yang tepat dan menarik melalui media komunikasi visual guna mengkampanyekan gemar menabung untuk anak TK oleh Dinas Pendidikan Kota Surakarta. Tujuan perancangan kampanye ini adalah memberikan informasi tentang pentingnya budaya menabung sejak dini kepada anak dan orang tua, serta mengajak anak-anak supaya rajin menabung. Menabung dan berhemat merupakan kebiasaan yang harus ditanamkan kepada anak sejak dini, karena dapat melatih anak untuk bersabar, mampu menahan diri, berdisiplin, mampu memenuhi keinginannya tanpa targantung kepada orang tua, serta kelak anak akan mempunyai kecerdasan finansial yaitu bisa mengatur keuangan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, perancangan kampanye gemar menabung ini dirasa perlu untuk mengajak anak-anak supaya tertarik untuk menabung. _________________________ 1 Mahasiswa Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret dengan NIM C0708020 2 Dosen Pembimbing I 3 Dosen Pembimbing II commit to user xii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id THE DESIGN OF SAVING MONEY CAMPAIGN FOR KINDERGARTEN STUDENTS DONE BY SURAKARTA EDUCATION DEPARTMENT THROUGH VISUAL COMMUNICATION MEDIA Apriliyasari Ani Anggraini1 Arif Iman Santoso, S.Sn2 Esty Wulandari, S.Sos. M.Si3 ABSTRACT 2012. The title of this final project is The Design of Saving Money Campaign For Kindergarten Students Done by Surakarta Education Department Through Visual Communication Media. The matter investigated is how to design a proper and attractive campaign through visual communication media to campaign the delight of saving money for kindergarten students done by Surakarta Education Department. The purpose of the campaign design isto give information about the importance of saving money culture from beginning to children and their parents and also to persuade children to save money. To save money and be economical are kinds of habit that have to be transfered to children from early ages because it can train them to be patient, able to control themselves, dicipline, able to provide the necessities without depending on their parents. Moreover,in the future they will be able to manage money. Thus, this campaign design is important for children to attract them to save money. ____________________________ 1 Student of Visual Communication Design of Literature and Arts Faculty of Sebelas Maret University with student number C0708020 2 First guide lecture 3 Second guide lecture commit to user xiii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman yang serba konsumtif, orang tua lupa mengajak anaknya untuk hidup hemat, apalagi menabung. Alih-alih mengajak anak menabung, orang tua sendiri terkadang lupa diri bila sudah berada di tempat belanja. Tawaran diskon atau voucher membuat mereka segera merogoh dompet tanpa berpikir apakah barang yang dibeli benar-benar dibutuhkan. Gaya hidup konsumtif semacam ini semakin dimudahkan dengan kartu kredit. Bank merangsang pemilik kartu kredit terus menggesek kartunya dengan iming-iming poin. Semakin gencar berbelanja, semakin banyak poin yang didapat, dan semakin mahal nilai hadiahnya. Di tengah iming-iming yang serba menarik hati, orangtua harus bekerja ekstra keras untuk menarik anak-anak agar tidak masuk dalam pusaran arus konsumerisme. Orang tua dengan sekuat hati mengajarkan pola perilaku tentang menabung. Ada yang berhasil, namun banyak juga yang berakhir dengan kegagalan dalam mengajari anak perilaku menabung. Sebenarnya banyak orang dewasa tidak tahu cara menangani uang dengan benar karena ketika masih kanakkanak mereka jarang atau tidak diperkenalkan dengan uang. Orang tua mereka yang melakukan semua kegiatan mulai dari berbelanja sampai menabung untuk anak. Sedangkan anak, jarang sekali diberikan kesempatan untuk mempelajari commit to user 1 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2 persoalan uang, padahal selama kehidupan tentunya seorang anak juga tidak akan terpisahkan dengan masalah uang. Sebagai orang tua, jika ingin anak-anak tumbuh besar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan mempunyai kecerdasan finansial, memang harus membiarkan anak sering menangani atau berinteraksi dengan uang. Kecerdasan finansial merupakan kemampuan seseorang untuk mengelola sumber daya, baik di dalam dirinya sendiri maupun diluar dirinya untuk menghasilkan uang, mampu mengenali, menciptakan, dan mempraktekkan sistem atau cara untuk mengakumulasi uang atau aset. (Psikolog anak dan keluarga dari LPT Universitas Indonesia, Fabiola P Setiawan Mpsi). Pelajaran seperti ini akan membantu anak-anak dalam mengembangkan pemahaman yang jauh lebih menyeluruh mengenai uang dan cara mengelolanya dengan benar, misalnya dengan perilaku menabung. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), menabung adalah kegiatan menyimpan uang (di celengan, pos, bank, dsb). Menabung juga bukanlah kata yang asing lagi ditelinga masyarakat, hampir semua orang tahu tentang menabung. Namun yang menjadi masalah adalah kebiasaan menabung itu sendiri. Memang kata menabung selalu terngiang di telinga, tetapi tetap saja perilaku menabung bukan menjadi kebiasaan, walau memang ada sebagian orang yang gemar menabung, namun menabung terbukti sangat sulit diterapkan. Menabung pada anak merupakan sebuah tindakan preventif guna mencegah perilaku hidup boros dan menjadi konsumtif nantinya. Cara menabung tradisional dengan celengan misalnya, merupakan langkah awal yang mudah buat commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3 orang tua dalam mengajarkan hal positif kepada anak dalam mengelola keuangannya. Cara ini akan melatih mereka senantiasa tidak bergaya hidup boros. Jika ini diterapkan sejak kecil, kelak anak akan terbiasa hingga dewasa. Perilaku menabung merupakan suatu sikap yang sangat positif, dimana di dalamnya tersimpan makna yang luar biasa, yaitu sikap menahan diri dan jujur. Dengan diterapkannya perilaku menabung sejak usia dini, maka perilaku ini akan terbawa hingga dewasa nanti. Cara menanamkan kebiasaan menabung memang berbeda-beda, tergantung usia anak. Pada anak yang belum bersekolah atau masih TK, sulit dilakukan hanya dengan memberi pengertian bahwa tidak semua yang dinginkan bisa didapatkan. Pada anak usia ini juga tidak bijaksana jika orang tua memberikan uang begitu saja tanpa diajarkan tentang cara seharusnya uang itu disimpan atau ditabung. Anak-anak yang tidak terbiasa menabung, biasanya akan selalu menghabiskan uang yang diberikan, karena hal yang paling penting dalam mendidik anak usia TK adalah keteladanan dari lingkungan. Cara terbaik dalam mengajarkan kebiasaan menabung pada anak adalah tidak serta merta langsung disuruh dan diperintahkan. Orang tua dapat memberikan teladan atau contoh perilaku menabung yang kemudian dapat ditiru oleh anak. Contoh perilaku atau teladan ini dapat dilakukan oleh orang tua sendiri, atau dengan bantuan media lain yang mampu untuk menyampaikan pesan moral dan nilai tentang menabung. Dari uraian masalah di atas, untuk itulah penulis mengangkat judul Perancangan Kampanye Gemar Menabung Untuk Anak Oleh Dinas Pendidikan Kota . Judul tersebut diharapkan mampu mengajak anak-anak untuk commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 4 rajin menabung agar anak menjadi pandai mengelola keuangan serta memiliki kecerdasan finansial sejak dini sehingga terhindar dari gaya hidup boros dan konsumtif. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian sebelumnya maka ditemukan beberapa masalah yang perlu dibahas melalui Desain Komunikasi Visual. Perumusan masalah dari judul di atas adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana merancang media kampanye yang menarik untuk anak-anak agar gemar menabung? 2. Bagaimana merancang media komunikasi visual yang menjadi target visual sebagai media promosi kampanye anak gemar menabung? C. Tujuan Perancangan Maka dari itu, tujuan dari penulisan ini adalah : 1. Dapat merancang media kampanye menarik untuk anak-anak agar gemar menabung. 2. Dapat merancang media komunikasi visual yang menjadi target visual sebagai media promosi kampanye gemar menabung sejak dini. \ commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 5 D. Target Visual Media komunikasi visual yang menjadi target visual sebagai media promosi dari kampanye anak gemar menabung, dibagi menjadi beberapa kategori sebagai berikut : a. Media promosi kampanye 1. Alat peraga boneka tangan 2. Buku aktivitas 3. Boneka jari 4. Permainan ular tangga 5. Spanduk 6. X-Banner 7. Poster 8. Flag chain 9. Folder b. Merchandise 1. Celengan 2. Tas kain 3. Stiker 4. Pin 5. Buku tulis 6. Pensil 7. Penghapus commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 6 8. Topi 9. Kaos E. Target Audience Untuk menyusun promosi diperlukan pengidentifikasian sasaran yang tepat yaitu Target Audience sehingga promosi yang dilakukan tepat sasaran. 1. Target Primer Berdasarkan sasaran yang menjadi tujuan tercapainya perancangan, hal yang menjadi pertimbangan adalah : a. Segmentasi geografis TK di Surakarta b. Berdasarkan segmentasi demografis Kategori : anak-anak Usia :4 Pendidikan : TK Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan Sosial ekonomi : menengah sampai dengan menegah keatas. 5 tahun c. Berdasarkan segmentasi psikografis Anak-anak yang belum mengetahui tentang manfaat menabung. Anak-anak yang mempunyai kebiasaan hidup boros dan konsumtif. 2. Target Sekunder Berdasarkan sasaran yang menjadi tujuan tercapainya perancangan, hal yang menjadi pertimbangan adalah : commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 7 a. Segmentasi geografis Orang tua dan pendidik di Surakarta b. Segmentasi demografis Kategori : orang tua Usia : 23 - 50 tahun Pendidikan : SMA Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan Sosial ekonomi : menengah sampai dengan menegah keatas. c. Segmentasi psikografis Orang tua yang belum mengetahui manfaat menabung untuk anak. Orang tua yang punya kesulitan dalam mendidik anaknya yang konsumtif. F. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis menggunakan data primer dan data sekunder. Pengertian data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber bahan bacaan yang mendukung penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut, maka data primer dalam penelitian ini diperoleh dari pengamatan langsung di lokasi melalui wawancara dengan para orang tua, pendidik dan anakanak yang merupakan objek utama perancangan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku, internet dan informasi lainnya. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 8 Metode-metode yang akan digunakan dalam proses pengumpulan data perancangan ini adalah: 1. Teknik pengumpulan data primer a. Metode survey Data diperoleh dengan mengamati secara langsung tingkah laku anak-anak dan orang tuanya sehari-hari, dengan mengamati bagaimana cara orang tuanya dalam memberikan uang kepada anaknya dan untuk apa sajakah uang tersebut digunakan. b. Metode wawancara Wawancara merupakan metode pengumpulan data informasi dengan mengajukan beberapa pertanyaan-pertanyaan baik secara lisan maupun tertulis kepada informan yang paham atau lebih mengetahui objek yang diteliti. Penulis melakukan wawancara mendalam (in depth interviewing) yang dilakukan secara formal dan non formal, suasana akrab, sifat pertanyaan yang lentur dan bersahabat, dengan para pendidik, orang tua maupun anak-anak seputar kegiatan dan tingkah laku anak sehari-hari. c. Metode kuisioner Penulis membagikan kuisioner kepada target audience yang menjadi sasaran untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam membuat perancangan ini. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 9 2. Teknik pengumpulan data sekunder a. Metode kepustakaan Metode ini merupakan cara pengumpulan data dengan mengkaji informasi melalui media-media cetak seperti koran, buku, majalah, dll. Metode ini merupakan teknik observasi secara tidak langsung. Penulis menggali literatur-literatur dari buku-buku yang terkait yang memuat informasi tentang pendidikan anak usia dini, cara mengajari anak supaya gemar menabung dan literatur-literatur yang menyangkut tentang pentingnya menabung. b. Internet Research Metode ini dilakukan dengan penelitian terhadap data yang ada lewat jaringan internet. Data tersebut biasanya merupakan artikel blog atau website serta komentar-komentar seseorang. Data-data yang diambil dari internet adalah informasi yang berisi tentang: 1) Budaya menabung sejak dini 2) Tips-tips mengajarkan anak gemar menabung 3) Manfaat menabung 4) Kecerdasan finansial 5) Peran orang tua dalam mendidik anaknya commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 10 BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan Kampanye 1. Pengertian Kampanye Drs. Santoso Sastro Poetra menyimpulkan tentang pengertian memuncak dalam satu jangka waktu tertentu dalam rangka mempengaruhi Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kampanye berarti gerakan atau tindakan serentak untuk melawan atau mengadakan aksi. Pengertian lain, kampanye merupakan suatu kegiatan komunikasi yang terencana untuk mencapai tujuan tertentu dan berupaya mempengaruhi khalayak sebagai target sasarannya. Telah banyak para ilmuan, ahli, dan pakar komunikasi mengemukakan tentang definisi kampanye. Definisi-definisi tersebut oleh Rosady Ruslan dikutib dan disimpulkan dalam bukunya yang berjudul Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Berupa kegiatan-kegiatan: a. Adanya aktivitas proses komunikasi kampanye untuk mempengaruhi khalayak tertentu. b. Untuk membujuk dan memotivasi khalayak untuk berpartisipasi. c. Ingin menciptakan efek atau dampak tertentu direncanakan. d. Dilaksanakan dengan tema dan narasumber yang jelas. commit to user 10 seperti yang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 11 e. Dalam waktu tertentu atau telah ditetapkan, dilaksanakan secara terorganisasi dan terencana baik untuk kepantingan kedua belah pihak. 2. Jenis-Jenis Kampanye Banyak jenis-jenis kampanye yang telah dilakukan oleh pemerintah, perusahaan swasta, dan organisasi lainnya, semua itu memiliki tujuan dan sasaran tertentu. Menurut Carles U. Larson (dalam bukunya: Persuation, Reception and Responsibility. 1992.California: Wardsworth Publishing Co) yang dikutib oleh Rusady Ruslan, S.H.,M.M membagi jenis-jenis kampanye kegiatan menjual produk, kandidat dan idea tau gagasan perubahan social, yaitu sebagai berikut: a. Product Oriented Campaigns Kegiatan dalam kampanye berorientasi pada produk, dan biasanya dilakukan dalam kegiatan komersial kampanye promosi pemasaran suatu peluncuran produk baru. Misalnya peluncuran provider seluler Flexi-Telkom, pergantian nama National ke Panasonic, perubahan logo baru BNI-46 dan Bank Danamon, dan sebagainya. b. Candidate Oriented Campaigns Kegiatan kampanye yang berorientasi pada calon (kandidat) untuk kepentingan politik (political campaign), dan misalnya kampanye pemilu, untuk kampanye Caleg (calon legislative atau anggota DPR/MPR), serta kampanye Pilpres commit to user Capres dan Cawapres perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 12 (pemilihan calon presiden dan wakil presiden) hingga jabatan public lainnya yang berupaya meraih dukungan yang sebanyak-banyaknya dari masyarakat melalui kampanye politik. c. Ideological or Cause Oriented Campaigns Jenis kampanye ini berorientasi yang bertujuan bersifat khusus dan berdimensi perubahan sosial (social change campaign), misalnya kegiatan kampanye yang bersifat nonkomersial,anti HIV/AIDS, anti narkoba, program keluarga berencana nasional (KBN), kampanye pelestarian lingkungan alam dan hidup, dan lain sebagainya. (Rusady Ruslan, 2005:25). Perancangan kampanye gemar menabung untuk anak oleh dinas pendidikan kota Surakarta yang akan dilakukan ini termasuk dalam jenis kampanye yang ketiga yaitu jenis Ideological or Cause Oriented Campaigns karena kampanye yang akan dilakukan sifatnya sosial untuk masyarakat. 3. Komunikasi Persuasif Dalam Kampanye Komunikasi dalam kampanye gemar menabung untuk anak ini bersifat Informatif yaitu memberikan suatu pengertian, informasi, atau pengetahuan tentang manfaat menabung untuk anak. Menurut Michael Pfau dan Roxanne Campaign are incherently persuasive communication activities artinya dengan demikian aktivitas kampanye tersebut selalu melekat dengan kegiatan komunikasi persuasif. (Rusady Ruslan, 2005:26) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 13 Lebih lanjut Rusady ruslan, S.H.,M.M memberikan kesimpulan dari persuasif yang pada prinsipnya dalam proses komunikasi adalah bertujuan untuk mengubah atau ingin memperteguhan sikap, pandangan, kepercayaan dan perilaku masyarakat secara sukarela sesuai dengan apa yang telah Dampak komunikasi yang dihasilkan dari proses kampanye adalah sebagai berikut: a. Dampak Kognitif : komunikan atau sasaran kampanye menjadi bertambah petualangannya sehingga pola pikirnya berubah kea rah yang positif. b. Dampak Afektif : komunikan tidak hanya bertambah pengetahuannya tetapi juga bergerak hatinya atau tumbuh perasaan tertentu untuk bereaksi secara positif untuk menanggapi pesan komunikasi yang telah disampaikan. c. Dampak Behavioral : setelah komunikan bergerak hatinya, komunikan mau melakukan suatu tindakan, perilaku, atau kegiatan sebagai tanggapan dari proses komunikasi yang dilakukan dalam kampanye. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 14 4. Proses Kampanye Proses pembuatan dan pelaksanaan kampanye adalah tidak berbeda dengan memasarkan iklan biasa. Sebelum dibuat perlu dilakukan langkahlangkah sebagai berikut: a. Identifikasi masalah serta pemilihan kelompok sasaran. Kelompok ini dianalisis kebutuhannya, suasana psikologis dan sosiologis yang melingkupinya, bahasanya, jalan pikirannya, serta symbol-simbol yang dekat dengannya. b. Menentukan tujuan khusus kampanye tentang apa yang diharapkan dicapai dalam kampanye tersebut. Tujuan menyangkut penambahan jumlah yang dilayani klien sampai mengalami peningkatan kesdaran masyarakat terhadap adanya organisasi atau program-program khususnya. c. Menentukan tema kampanye. Tema kampanye adalah topik pokok yang ingin dituju oleh kampanye. Suatu tema kampanye harus berpusat pada topik atau dimensi program yang sangat penting bagi target audien. Penelitian pasar sering digunakan untuk mengidentifikasi topik atau dimensi ini. d. Menentukan anggaran kampanye yang diperlukan untuk suatu kampanye selama satu periode tertentu. e. Perencanaan media yang meliputi tiga hal: 1) Identifikasi media yang ada dan tersedia. 2) Memilih media yang cocok dan dapat digunakan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 15 3) Menentukan waktu dan frekuensi penyiaran. f. Menciptakan pesan-pesan kampanye. Komponen-komponen kampanye yang meliputi headline, sub headline, body copy, art work, dan tanda atau logo yang secara bersama-sama menarik dan memelihara perhatian sasaran. g. Menilai keberhasilan kampanye tersebut melalui serangkaian evaluasi. Evaluasi dilakukan sebelum, selama, dan sesudah kampanye dilakukan. (Rhenald Kasali, 1992:206). 5. Strategi Komunikasi Dalam Kampanye Permasalahan dalam kampanye adalah bagaimana mengkomunikasikan informasi serta gagasan kepada khalayak secara serempak. Oleh karena itu, diperlukan suatu strategi agar informasi atau gagasan tersebut dapat tersampaikan dengan baik. Menurut Rosady Ruslan, ada strategi komunikasi dalam suatu kampanye yang dikenal dalam slogan AIDDA, yaitu: a. Attention (perhatian) Tersitanya perhatian sasaran untuk melihat suatu hal dikarenakan ada hal yang menarik hatinya. b. Interest (ketertarikan) Adanya rasa ingin tahu untuk lebih mendalami atau melihat hal yang menarik perhatiannya. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 16 c. Desire (minat) Timbulnya minat dan hasrat untuk ikut merasakan atau ikut mengalami hal yang membuatnya tertarik itu. d. Decision (pengambilan keputusan) Menumbuhkan kepercayaan konsumen terhadap suatu produk sehingga konsumen mengambil keputusan untuk dapat memiliki dan memakai produk tersebut. e. Action (tindakan) Adanya tindakan dari sasaran untuk melakukan suatu tindakan yang nyata untuk mendukung hal tersebut. B. Tinjauan Menabung 1. Pengertian Menabung Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), menabung merupakan sebuah kata kerja, yang memiliki arti yaitu menyimpan uang (di celengan, pos, bank, dsb). Secara luas menabung dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menyisihkan sebagian dari pendapatannya untuk dikumpulkan sebagai cadangan di hari depan (Rini, 2006). 2. Manfaat Menabung Untuk Anak Menabung merupakan bagian dari investasi yang paling sederhana, karenanya ada baiknya apabila diperkenalkan kebiasaan menabung kepada commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 17 anak sejak dini sebagai awal pembelajaran mereka tentang investasi. Berikut merupakan manfaat kebiasaan menabung sejak dini: a. Anak menjadi terbiasa menyisihan sebagian uang untuk masa depannya. b. Anak bisa mengatur uang dengan sebaik-baiknya dari kecil. c. Melatih anak untuk bersabar, mampu menahan diri, berdisiplin dan anak mampu memenuhi keinginannya/sesuatu tanpa targantung kepada orang tua. d. Dapat memberikan kepada anak suatu cara untuk meraih tujuannya. Misalnya, bila sang anak menginginkan sepeda, dengan menabung dia dapat mengumpulkan uang untuk membeli sepeda. e. Akan terbiasa dan mampu me-manage uang sampai anak tumbuh dewasa. f. Menghindarkan anak dari sifat boros dan konsumtif. C. Tinjauan Kecerdasan Finansial 1. Pengertian Kecerdasan Finansial Merupakan kemampuan seseorang untuk mengelola sumber daya, baik di dalam dirinya sendiri maupun diluar dirinya untuk menghasilkan uang, mampu mengenali, menciptakan, dan mempraktekkan sistem atau cara untuk mengakumulasi uang atau aset. (Psikolog anak dan keluarga dari LPT Universitas Indonesia, Fabiola P Setiawan Mpsi). commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 18 2. Membangkitkan Kecerdasan Finansial Anak Dalam segala hal yang berkaitan dengan uang, jangkauan berpikir seorang anak belum seluas orang dewasa. Apa yang penting untuk orang dewasa, belum tentu penting bagi anak. Anak tidak selalu setuju, kemungkinan besar malah akan membantah, juga melakukan kesalahankesalahan dalam mengelola uangnya, adalah hal-hal yang akan orang tua hadapi dalam proses mengajarkan pengelolaan uang pada anak. Cara mengajarkan pengelolaan uang kepada anak-anak yaitu dengan selangkah demi selangkah membuat semakin sedikit kesalahan dan menjalani konsekuensinya. Karena itu memaksakan logika berpikir orang dewasa kurang tepat diterapkan kepada anak-anak, artinya jika ingin mengajarkan nilai uang pada anak, tempatkan diri terlebih dahulu pada posisi mereka. 3 konsep pendekatan berikut ini merupakan cara untuk membangkitkan kecerdasan finansial untuk anak, yakni: a. Menabung dengan suka cita Kegiatan menabung adalah kegiatan yang ditujukan untuk suatu hasil dimasa depan. Uang hasil menabung tidak digunakan sekarang tetapi suatu saat nanti. Buat orang dewasa masa depan berarti bertahun-tahun kemudian, misalnya membayar uang pangkal masuk perguruan tinggi anak, membeli rumah atau persiapan pensiun. Buat anak-anak masa depan jika berkaitan dengan uang adalah ketika 6 bulan lagi bisa membeli play station sendiri, 3 bulan lagi beli jam commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 19 tangan baru, atau bulan depan bisa nonton konser group musik yang digemarinya. Anak-anak bisa jadi lebih bersemangat menabung untuk jangak pendek ini. Karena itu memaksakan konsep menabung untuk masa depan dengan hitungan waktu bertahun-tahun kemudian akan sulit diterima anak-anak. Menabung dengan tujuan menyimpan uang selama mungkin, buat anak-anak sama saja dengan tidak ada kesempatan menggunakan uang tersebut. Orang tua sebaiknya tahu, bahwa arti masa depan buat anak itu berbeda, bahwa waktu berjalan lebih lambat bagi anak kecil daripada bagi orang dewasa. Karena itu persepsi masa depan untuk anak adalah waktu yang tidak terlalu lama, biasanya kurang dari satu tahun, sebab jangka waktu masa depan untuk anak jauh lebih pendek daripada orang dewasa. Menabung tidak akan memiliki arti, kecuali jika dilakukan dengan sukarela. Jika orang tua secara otomatis menyita uang anak, entah itu hadiah berupa uang atau uang saku dan memasukannya ke celengan atau ke bank, anak tak akan menganggap bagian tersebut adalah miliknya, terutama jika tujuan orang tua adalah menabung untuk membayar sekolah atau pengeluaran lain yang buat anak-anak masih jauh didepan. Menabung akan membuat hidup menjadi lebih baik dan hasilnya bisa dinikmati jika sedikit mengorbankan pengeluaran saat ini, dan yakin pada masa yang bisa diperkirakan akan bisa mendapatkan sesuatu yang telah lama diinginkan. Dengan kata lain, menabung untuk alasan egois. Membelanjakan lebih sedikit uang commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 20 sekarang agar bisa membelanjakan lebih banyak uang pada masa yang akan datang. Karena itu untuk memotivasi anak-anak agar mau belajar menabung, maka mereka memerlukan alasan egois yang masuk akal bagi mereka. Agar bisa menarik bagi anak-anak, menabung harus bisa membuat hidup anak-anak lebih baik dan bisa mewujudkan tujuan keuangannya. Manfaat itu juga harus dapat dirasakan pada masa yang bagi anak-anak terasa masuk akal, alih-alih ditekan sejauh mungkin ke masa depan yang tidak ada dalam alam pikiran anak-anak. b. Konsep kebebasan mengambil keputusan Anak-anak perlu mengendalikan uang mereka sendiri, sebab jika uang yang mereka belanjakan bukan benar-benar milik mereka, anak-anak tak punya alasan yang memaksa untuk memperhatikan bagaimana menghabiskannya. Anak-anak yang seringkali merengek minta orang tuanya membelikan sesuatu menandakan dia tidak peduli dan kurang bertanggung jawab dengan uang orang. Selama masih dalam batas perilaku yang dibolehkan, anak sebaiknya diperbolehkan untuk mengambil keputusan sendiri dan orang tua mungkin bisa menawarkan saran berdasarkan pengalaman terhadap keputusannya. Anak-anak yang tidak memilki kontrol atas uang mereka sendiri tidak punya alasan untuk tidak meminta uang dan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 21 akan segera menghamburkan uang yang mereka dapatkan. Memegang kendali atas uang mereka sendiri memaksa anak-anak melawan dan menimbang keinginan mereka yang sebenarnya. Hal ini juga membebaskan orang tua dari keharusan peran yang selalu menghakimi dan menasihati dalam masalah keuangan keluarga. c. Konsep orang tua sebagai teladan Air cucuran jatuhnya ke pelimbahan juga, begitulah seorang anak maka begitulah juga orang tuanya. Seorang anak memang cerminan sifat dan kebisaan orang tuanya, hampir seperti salinan atau fotocopy. Jadi sebaiknya orang tua melakukan hal hal yang sesuai dengan apa yang hendak diajarkan kepada anak-anaknya, jangan malah hal yang sebaliknya. Sebenarnya setiap hari para orang tua telah mengajarkan tentang uang pada anak. Mereka mengajarkan uang kepada anak setiap kali anggaran belanja kebobolan, tampak bahagia atau sedih setiap kali pulang kerja, membayar tagihan kartu kredit tepat waktu atau menumpuk utang sampai membengkak. Selama masa kecil, pelajaran yang diberikan tanpa sadar ini seringkali meninggalkan kesan lebih mendalam dibandingkan apapun yang orang tua katakan kepada anak. Oleh karena itu cara terbaik untuk mengajarkan uang kepada anak-anak adalah dengan menjalani hidup dimana uang digunakan dengan tepat dan selalu memberikan teladan yang baik tentang penggunaan uang. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 22 D. Tinjauan Tentang Anak 1. Anak Usia Dini Setelah kelahiran sampai dengan usia sekitar 6 tahun, banyak terjadi perubahan yang luar biasa. Perubahan ini, misalnya sebutan yang pada awalnya adalah bayi kemudian menjadi anak-anak. Munculnya reflek-reflek yang merupakan dasar kepekaan terhadap stimulus, munculnya celoteh yang akan berkembang menjadi kemampuan berkomunikasi. Adapun usia setelah itu (lebih dari 6 tahun) sering disebut sebagai usia sekolah dimana anak sudah berkembang fisiknya sehingga membentuk tubuh yang proporsional, mampu berjalan, meloncat, berlari, mampu memegang pensil dengan baik, mampu berkomunikasi dengan orang lain menggunakan bahasa verbal, mampu memahami emosi yang dirasakan orang lain berdasarkan bahasa tubuh yang ditunjukkan. Oleh karena itu, batasan pengertian anak usia dini adalah 0-6 tahun. 2. Golden Age Usia dini pada anak kadang-kadang disebut sebagai usia emas atau golden age. Masa-masa tersebut merupakan masa kritis dimana seorang anak membutuhkan rangsangan-rangsangan yang tepat untuk mencapai kematangan yang sempurna. Arti kritis adalah sangat memengaruhi keberhasilan pada masa berikutnya.apabila masa kritis ini tidak memperoleh rangsangan yang tepat dalam bentuk latihan atau proses belajar maka diperkirakan anak akan mengalami kesulitan pada masa-masa perkembangan berikutnya. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 23 Usia dini juga merupakan masa yang penting sebagai landasan untuk perkembangan pada masa-masa berikutnya. Menurut Freud, masa usia dini harus diberi landasan yang kuat agar terhindar dari gangguan kepribadian ataupun emosi. Lebih lanjut Freud menyatakan bahwa gangguan-gangguan yang dialami pada masa dewasa dapat ditelusuri penyebabnya dengan melihat kehidupan pada masa kanak-kanaknya. Piaget menyatakan bahwa tahun-tahun awal perkembangan manusia merupakan saat yang tepat untuk mengenalkan berbagai konsep sederhana sebagai landasan untuk mengembangkan cara berpikir yang lebih kompleks pada tahap-tahap perkembangan berikutnya. Sejumlah ahli psikologi menyatakan bahwa tahun-tahun awal perkembangan dapat dikatakan sebagai dasar pembentuk kepribadian seseorang. Apabila masa ini sudah memperoleh rangsangan yang tepat untuk mengembangkan dan mengaktualisasikan potensi, maka masa-masa berikutnya tinggal memodifikasi struktur dan fungsi dari kepribadian itu sehingga terbentuk kepribadian yang sesuai dengan harapan. 3. Sifat-sifat Anak Anak-anak memiliki dunianya sendiri. Hal ini ditandai dengan banyaknya gerak, penuh semangat, suka bermain pada setiap tempat dan waktu, tidak mudah letih dan cepat bosan. Ia merasa tak mampu dan tidak menyenangi tindakan-tindakan yang sifatnya tidak tetap dan tidak tenang. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 24 Tetapi menyukai keadaan ilmiah yang merupakan ungkapan dari kebutuhan kejiwaan yang terdalam guna memahami kejadian-kejadian disekitarnya. Setiap anak ingin mengetahui segala sesuatu. Oleh karena itu, pendidikan dalam banyak metodenya, mendasarkan kepada permainan dan kegiatan yang menjadikannya sebagai dasar untuk praktik pendidikan dan pengajaran. Pendidikan seharusnya diwarnai dengan bentuk-bentuk praktis dan menghilangkan sifat akademis yang kaku, agar anak menjadi kutub positif dalam praktik pengajaran. Dunia anak terfokus pada alam sekitarnya. Mereka tidak berpikir kecuali terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kecenderungan, dorongan, dan kebutuhannya serta tidak berbuat kecuali untuk dirinya sendiri. Anak-anak biasanya melepaskan sifat hidup pada benda-benda matidan membayangkan bahwa benda-benda itu adalah materi hidup yang punya perasaan, punya rasa dan emosi. Ia juga berkeyakinan bahwa benda-benda itu bisa menanggapinya. Si anak berbicara dengan kursi, memukul meja dan menaiki tongkat seolah-olah seperti kuda yang hidup. Karena itulah, memungkinkan bagi kita untuk menceritakan kisah-kisah sekitar percakapan hewan (fable), tumbuhan dan benda-benda mati lainnya kepada anak-anak. Anak-anak hidup dan berpikir untuk saat ini,sehingga ia tidak memikirkan masa lalu yang jauh dan tidak pula masa depan yang tidak diketahuinya. Karena itulah kita seharusnya menjadikan relitas dan masa sekarang sebagai titik tolak dan metode untuk pembelajaran bagi anak. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 25 Anak-anak biasanya memahami dengan lebih baik hal-hal yang sifatnya material dan inderawi daripada hal-hal yang abstrak. Oleh karena itu pendidikan pada anak hendaknya dimulai dari hal-hal inderawi kemudian baru beralih ke makna dan dari yang material beralih ke hal-hal yang abstrak. -anak karena mereka bukan buku yang dicetak sama, juga tidak sejajar sebagaimana gigigigi sisir. Anak-anak tersebut berbeda kemampuannya antara satu dengaan yang lain. Demikian pula berbeda dengan kecenderungan, kesiapan dan lainlainnya. Untuk merealisasikan hal ini kita harus memperluas cakrawala yang sesuai dengan kemampuan 4. Masa Anak Masa Bertanya Banyak orang tua mengeluh perihal pertanyaan-pertanyaan anak mereka. Para orang tua merasa kesulitan dalam menjawab sebagian besar pertanyaan yang diajukan anak-anak. Para guru juga terpojok karena banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh murid-murid mereka.persoalan ini bila tidak terjawab bisa mengakibatkan putusnya rangkaian pemikiran, merusak tata tertib, bahkan terkadang berakibat buruk pada sang murid. Pertanyaan-pertanyaan tersebut memuncak ketika anak berumur empat hingga Dengan banyaknya pertanyaan berarti menunjukkan adanya kehidupan dan aktifitas.hal ini merupakan indikasi bahwa anak tersebut memiliki daya commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 26 tangkap dan perhatian. Mereka senantiasa hidup dalam aktivitas akalnya dalam menangkap, membandingkan, mengingat, memutuskan dan berpikir. Tujuan-tujuan pertanyaan-pertanyaan ini adalah untuk menguak alam yang luas melalui jawaban-jawaban yang mereka terima dari orang lain, dan dari jawaban tersebut maka bertambahlah pengetahuan dan pengalamannya, sehingga terciptalah cakrawala-cakrawala baru. Semuanya ini dipergunakan untuk menyesuaikan diri dengan dunia luar. Anak-anak akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sampai orang tua tidak mampu menjawab lagi. Banyak orang tua yang mengatakan bahwa anakanak mereka cerewet dan buruk perangainya, sehingga terkadang membuat para orang tua mendiamkan atau menipu mereka. Dalam beberapa kesempatan orang tua bahkan bertindak kasar dan memukulnya untuk membuat diam dan mencegah dari omongan-omongan yang ngelantur.seolah anak-anak tersebut 5. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Anak adalah manusia yang belum mencapai dewasa. Dalam dunia anak terdapat dua proses yang beroperasi secara kontinyu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Kedua proses ini berlangsung secara independen dan saling bergantung antara satu dengan yang lain. Keduanya tidak dapat dipisahkan dalam bentuk yang berdiri sendiri karena keduanya memiliki pengertian yang berbeda. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 27 fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam passage 1990;18). Pertumbuhan dapat diartikan sebagai proses transmisi dan konstitusi fisik yang turun temurun dalam bentuk proses aktif berkesinambungan. Pertumbuhan dalam arti sempit adalah proses pematangan fungsi-fungsi fisik. Hasil dari pertumbuhan antara lain: tubuh anak bertambah besar, tinggi badan bertambah, tulang lebih kuat dan keras serta hal-hal lainnya yang dapat dilihat dan dirasakan oleh panca indera. sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada anak, ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam passage waktu tertentu, diartikan pula sebagai proses transmisi dari konstitusi psiko-fisik yang herediter, dirangsang oleh faktor-faktor lingkungan yang menguntungkan, dalam perwujudan proses aktif menjadi secara kontinyu. Perkembangan dalam arti sempit adalah proses pematangan fungsi-fungsi non-fisik. Dalam hal ini, perkembangan lebih banyak menunjuk pada perubahan-perubahan yang bersifat psikis terutama yang berhubungan dengan kemampuan mental. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 28 Ciri-ciri perkembangan anak ditinjau berdasarkan usia, dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Masa bayi 0 1. 2 tahun Menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk mempelajari hal-hal dalam dunianya. 2. Penguasaan motorik, ruang gerak dan aktivitas terbatas. 3. Bergantung mutlak pada orang lain (orang tuanya). b. Masa pra sekolah 2 6 tahun 1. Menggunakan panca indera dalam proses belajar. 2. Perkembangn motorik tinggi sesuai dengan perkembangan persyarafan otot. 3. Perkembangan bahasa dan kemampuan otak, organ tubuh dan lingkungan sosial. 4. Perkembangan sosial dicapai dengan semakin luasnya pergaulan anak, tidak hanya dengan orang tuanya dan orang dewasa lainnya. 5. Pada usia tiga tahun anak mulai meninggalkan masa bayi, terjadi masa kegoncangan karena aktivitas yang semakin berkembang, mulai mengenal dunia luar tetapi masih bersifat egosentris. 6. Bersifat ingin tahu, menyelidiki dan mulai menerima masukan dan lingkungan alam sekitarnya. 7. Ibu merupakan idola. 8. Masa transisi dari dunia fantasi kedunia nyata. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 29 9. Anak usia empat tahun sudah mulai bisa menahan diri untuk duduk diam dalam waktu yang relatif lama untuk melakukan suatu kegiatan tertentu, lebih mudah berkonsentrasi dalam mendengarkan cerita serta mulai bersosialisasi. 10. Anak usia lima tahun memiliki keseimbangan badan yang cukup baik, koordinasi psikomotorik semakin stabil, mulai mengunggulkan guru daripada ibu. 11. Relasi sosial sederhana, mulai bisa bekerjasama, permainan masih bersifat soliter yang kemudian berkembang ke permainan sosial (social play). c. Masa anak usia 6 1. 12 tahun Anak mulai melepaskan diri dari keluarga, lingkungan sosial mulai meluas, dapat bekerjasama, cepat menyesuaikan diri, dapat di organisasi dalam kelompok horisontal dan dapat bermain dalam aturan tertentu. 2. Pemikiran berkembang pesat, bias memisahkan persepsi dengan tindakan, mulai mengerti logika dan penggunaan nalar. 3. Aktif dan dinamis, ingin mencoba menyelidiki segala sesuatu. 4. Pada usia dua belas tahun gerakan motorik semakin bergantung pada aturan kurang spontan. 5. Masa transisi menuju masa remaja. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 30 berikut: a. Pertumbuhan yang diartikan sebagai perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu bertambahnya ukuran dan struktur. b. Perkembangan diartikan sebagai perubahan kualitatif yaitu perubahan yang progresif, koheren,dan teratur. (Sutijihati Somantri, 2006:1). 6. Memahami Perkembangan Anak Dalam upaya mendidik atau membimbing anak, agar mereka dapat mengembangkan potensi dirinya seoptimal mungkin, maka bagi para pendidik, orang tua, atau siapa saja yang berkepentingan dalam pendidikan anak, perlu dan dianjurkan untuk memahami perkembangan anak. Pemahaman itu penting, karena beberapa alas an berikut: a. Masa anak merupakan periode perkembangan yang cepat dan terjadinya perubahan dalam banyak aspek perkembangan. b. Pengalaman masa kecil mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perkembangan berikutnya. c. Pengetahuan tentang perkembangan anak dapat membantu mereka mengembangkan diri, dan memecahkan masalah yang dihadapinya. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 31 d. Melalui pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tentang perkembangan anak, dapat diantisipasi tentang berbagai upaya untuk memfasilitasi perkembangan tersebut, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Disamping itu, dapat diantisipasi juga tentang upaya untuk mencegah berbagai kendala atau faktor-faktor yang mungkin akan mengkontaminasi (meracuni) perkembangan anak. E. Tinjauan Komunikasi 1. Definisi Komunikasi Komunikasi merupakan persyaratan kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan tampak hampa atau tiada kehidupan sama sekali apabila tanpa komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Dua orang melakukan interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi (baik secara perorangan, kelompok ataupun organisasi), dalam ilmu komunikasi disebut sebagai tindakan komunikasi. Kata komunikasi atau communication dalam Bahasa Inggris, berasal dari kata latin communis communico, communicatio, atau communicare to make common). Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip. Banyak definisi dan pengertian tentang komunikasi menurut para ahli komunikasi untuk dapat menjelaskan apa itu komunikasi. Salah satunya ialah commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 32 Wiryanto dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi menjelaskan bahwa, komunikasi mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu communication yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna umum bersamasama. (Wiryanto, 2004:5). Dari beberapa pengertian mengenai komunikasi di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses pertukaran pesan atau informasi antara dua orang atau lebih, untuk memperoleh kesamaan arti atau makna diantara mereka. 2. Komponen Komunikasi Berdasarkan beberapa pengertian komunikasi diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi terdiri dari proses yang di dalamnya terdapat unsur atau komponen. Menurut Harold Lasswell, ruang lingkup ilmu komunikasi berdasarkan komponennya terdiri dari : a. Who (Siapa) : Komunikator ; orang yang menyampaikan pesan b. Says What (Mengatakan Apa) : Pesan ; pernyataan yang didukung oleh lambang, dapat berupa ide atau gagasan. c. In Which Channel (Saluran) : Media ; sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya. d. To Whom (Kepada Siapa) : Komunikan ; orang yang menerima pesan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 33 e. With What Effect (Dampak) : Efek ; dampak sebagai pengaruh dari pesan atau dapat juga sebagai hasil dari proses komunikasi. Untuk itu, Lasswell memberikan paradigma bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. 1) Komunikator (communicator) dan Komunikan (communicant) Komunikator dan komunikan merupakan salah satu unsur terpenting dalam proses komunikasi. Komunikator sering juga disebut sebagai sumber atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender, atau encoder. Hafied Cangara dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi mengatakan bahwa: pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, org 2004:23). Begitu pula dengan komunikator atau penerima, atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver. Cangara menjelaskan, penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 34 kelompok, partai, atau negara. Selain itu, dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak ada penerima jika tidak ada sumber. Cangara pun menekankan: Karena mengetahui dan memahami karakteristik penerima (khalayak), (Cangara, 2004:25). 2) Pesan (message) Pesan yang dalam bahasa Inggris disebut message, content, atau information, salah unsur dalam komunikasi yang teramat penting, karena salah satu tujuan dari komunikasi yaitu menyampaikan atau mengkomunikasikan pesan itu sendiri. Cangara menjelaskan bahwa: disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat, atau 3) Media (media) Media dalam proses komunikasi yaitu, Alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. (Cangara, 2004:23). Media yang digunakan dalam proses komunikasi bermacam- commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 35 macam, tergantung dari konteks komunikasi yang berlaku dalam proses komunikasi tersebut. Komunikasi antarpribadi misalnya, dalam hal ini media yang digunakan yaitu panca indera. Selain itu, ada juga saluran komunikasi seperti telepon, surat, telegram yang digolongkan sebagai media komunikasi antarpribadi. (Cangara, 2004:24). Dalam konteks komunikasi, media massa yaitu alat yang dapat menghubungkan antara sumber dan penerima yang sifatnya terbuka, di mana setiap orang dapat melihat, membaca dan mendengarnya. Media dalam komunikasi massa dapat dibedakan atas dua macam, yakni media cetak dan media elektronik. Media cetak seperti halnya surat kabar, majalah, buku, leaflet, brosur, stiker, buletin, hand out, poster, spanduk, dan sebagainya. Sedangkan media elektronik antara lain radio, film, televisi, video recording, komputer, electronic board, audio cassette dan semacamnya. (Cangara, 2004:24). 4) Efek (effect) Efek atau dapat disebut pengaruh, juga merupakan bagian dari proses komunikasi. Namun, efek ini dapat dikatakan sebagai akibat dari proses komunikasi yang telah dilakukan. Seperti yang dijelaskan Cangara, masih dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah dan tingkah laku seseorang. (De Fleur, 1982, dalam Cangara, commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 36 2004:25). Oleh sebab itu, Pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan. (Cangara, 2004:25). Berdasarkan paradigma dari Harold Lasswell dapat dikaji model komunikasi yang dikemukakan oleh Philip Kotler : Sender Encoding Message Decoding Receiver Noise ____ Feedback _________ Response ____ Gambar 1 Unsur-unsur dalam proses komunikasi adalah sebagai berikut: a) Sender :Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang. b) Encoding :Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambing. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 37 c) Message :Pesan yang merupakan seperangkat lambing bermakna yang disampaikan oleh komunikator. d) Media :Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan. e) Decoding :Pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. f) Receiver :Komunikan yang menerima pesan dari komunikator. g) Response :Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterpa pesan. h) Feedback :Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator. i) Noise :Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. Kampanye sangat berkaitan erat dengan komunikasi. Tanpa komunikasi yang baik, maka suatu kampanye tidak akan berhasil karena tidak ada tindak lanjut dari audien terhadap pesan yang telah disampaikan. Fase komunikasi tidak bisa lepas dari perencanaan tentang bagaimana mengkomunikasikan dan apa yang dikomunikasikan. Menurut Brennan, dalam mengadakan komunikasi dengan audien, diperlukan tujuh faktor dalam menentukan strategi, yaitu: commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 38 1) Adanya adaptasi dari pihak komunikator dengan semua segi proses komunikasi. 2) Adanya pemikiran jelas pada diri komunikator tentang apa yang akan disampaikan. 3) Gambaran yang jelas tentang apa yang akan dinyatakan harus dapat dituangkan dalam kata-kata yang tepat dan tidak menyinggung perasaan konsumen. 4) Kata-kata yang dipilih harus tepat supaya tidak terjadi salah interpretasi. 5) Bahasa dan cara penyampaian pesan harus persuasif supaya apa yang dimaksud benar-benar tersampaikan kepada konsumen. 6) Penyampaian iklan dan penjelasannya harus lengkap dan tepat. 7) Itikad baik merupakan satu hal baik sebagai langkah awal supaya terjadi hubungan yang baik. 3. Tujuan Komunikasi Setiap individu yang berkomunikasi pasti memiliki tujuan, secara umum tujuan komunikasi adalah lawan bicara agar mengerti dan memahami maksud makna pesan yang disampaikan, lebih lanjut diharapkan dapat mendorong adanya perubahan opini, sikap, maupun perilaku. Menurut Onong Uchjana dalam buku yang berjudul Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, menyebutkan ada beberapa tujuan dalam berkomunikasi, yaitu: commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 39 a. Perubahan sikap (attitude change) b. Perubahan pendapat (opinion change) c. Perubahan perilaku (behavior change) d. Perubahan sosial (sosial change) Sedangkan Joseph Devito dalam bukunya Komunikasi Antar Manusia menyebutkan bahwa tujuan komunikasi adalah sebagai berikut: a. Menemukan Dengan berkomunikasi kita dapat memahami secara baik diri kita sendiri dan diri orang lain yang kita ajak bicara. Komunikasi juga memungkinkan kita untuk menemukan dunia luar yang dipenuhi oleh objek, peristiwa dan manusia. b. Untuk Berhubungan Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang lain. c. Untuk Meyakinkan Media massa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar mengubah sikap dan perilaku kita. d. Untuk Bermain Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan menghibur diri. Kita mendengarkan pelawak. (Devito, 1997:31). commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 40 4. Bentuk Komunikasi a. Komunikasi Pribadi (Personal Communication) 1) Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) 2) Komunikasi Intra Pribadi (Intrapersonal Communication) b. Komunikasi Kelompok (Group Communication) 1) Komunikasi Kelompok Kecil (Small Group Communication) a) Ceramah (Lecture) b) Diskusi Panel (Panel Discussion) c) Simposium (Symposium) d) Forum e) Seminar f) Curah saran (Brainstorming) 2) Komunikasi Kelompok Besar (Large Group Communicaton/ Public Speaking) 3) Komunikasi Organisasi (Organization Communication) 4) Komunikasi Massa (Mass Communication) a) Komunikasi Massa Cetak (Printed Mass Communication) (1) Surat Kabar (2) Majalah (3) Buku, dll b) Komunikasi Massa Elektronik (Electronic Mass Communication) (1) Radio (2) Televisi commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 41 (3) Film, dll 7. Sifat Komunikasi Berdasarkan sifatnya komunikasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Komunikasi Verbal (Verbal Communication) 1) Komunikasi Lisan (Oral Communication) 2) Komunikasi Tulisan (Written Communication) b. Komunikasi Non Verbal 1) Komunikasi Kial (Gesture Communication) 2) Komunikasi Gambar (Pictorial Communication) c. Komunikasi Tatap Muka (Face-To-Face Communication) d. Komunikasi Bermedia (Mediated Communication) 8. Fungsi Komunikasi a. Menyampaikan Informasi (To Inform) b. Mendidik (To Educate) c. Menghibur (To Entertain) d. Mempengaruhi (To Influence) 9. Metode Komunikasi Kata metode berasal dari bahasa inggris, artinya rangkaian yang sistematis. Metode komunikasi berarti kegiatan-kegiatan yang terorganisir yang meliputi: commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 42 a. Komunikasi Informatif (Informatif Communication) b. Komunikasi Persuasif (Persuasive Communication) c. Komunikasi Pervasif (Pervasive Communication) d. Komunikasi Koersif (Coersive Communication) e. Komunikasi Instruktif (Instructive Communication) f. Hubungan Manusiawi (Human Relation) 10. Teknik Komunikasi technicon ketrampilan komunikasi, maka teknik komunikasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 2) Jurnalistik (Journalism) 3) Hubungan Masyarakat (Public Relations) 4) Periklanan (Advertising) 5) Propaganda 6) Publisitas (Publicity) 11. Proses Komunikasi Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder. Secara primer, proses komunikasi adalah proses penyampaian pikiran dan perasaan seseorang kepada orang lain menggunakan lambang (simbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kiat, isyarat, gambar dan lain sebagainya commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 43 yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan. (Effendy, 2000:11) Secara sekunder, proses komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, faks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film dan banyak lagi yang merupakan media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. (Effendy, 2000: 16). F. Tinjauan Iklan a. Pengertian Iklan Iklan adalah cara mempermudah jalan pikiran konsumen dapat dengan jalan promosi yang gencar lewat iklan-iklan untuk mengenalkan produk pada calon konsumen yang lebih luas tetapi dalam batas target konsumen yang telah ditentukan melalui media yang boleh ditetapkan. (Rhenald Kasali, 1995:11). Menurut Tom Brenann (1998 : 62-66), iklan merupakan bentuk komunikasi yang sungguh-sungguh dapat merasuk dalam satu atau banyak, mencapai setiap lapisan dan anggota masyarakat. Iklan dapat membantu untuk mencapai hampir setiap tujuan komunikasi. Iklan merupakan alat yang sangat berpengaruh untuk membangkitkan kesadaran kelompok sasaran. Apabila commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 44 biaya yang tersedia cukup, iklan dapat bekerja secara mengagumkan dalam waktu singkat. b. Fungsi Periklanan Suatu iklan yang baik mempunyai fungsi, antara lain: a. Memberikan informasi Melalui iklan dapat menceritakan lebih banyak tentang informasi dari suatu produk yang ditawarkan, apapun yang memiliki kegunaan bagi konsumen. Digunakan untuk memberitahu konsumen tentang penyediaan produk tertentu dan pada lokasi tertentu pula. b. Mempengaruhi Iklan yang bersifat membujuk terutama pada pembeli potensial dengan selalu mengatakan bahwa produknya adalah lebih baik daripada produk yang lainnya. Iklan ini lebih tepat dipasang pada media televisi atau majalah. c. Menciptakan kesan Dari sebuah iklan yang dipasang pada media manapun memilii kesan tertentu bagi konsumen mengenai apa yang diiklankan. Pihak pemasang iklan selalu berusaha menampakkan kesan yang sebaikbaiknya. d. Memuaskan keinginan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 45 Sebelum calon konsumen memutuskan untuk menetapkan pilihan produk, kadang-kadang mereka ingin diberitahu terlebih dahulu sehingga mereka mengharapkan pembelian itu akan memuaskan. e. Sebagai alat komunikasi Periklanan merupakan suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli. Komunikasi akan menunjukkan cara yang paling efisien untuk mengadakan pertukaran sehingga dapat memenuhi keinginan kedua belah pihak. Periklanan merupakan proses komunikasi lanjutan yang membawa para khalayak ke informasi terpenting yang memang perlu mereka katahui. Pada dasarnya tujuan periklanan adalah mengubah atau mempengaruhi sikapsikap khalayak. Periklanan tidak hanya berkaitan dengan pemberian informasi, tetapi periklanan juga harus dibuat sedemikian rupa supaya dapat menarik minat khalayak, harus original (asli), serta memiliki karakteristik tertentu dan persuasif, sehingga khalayak secara sukarela terdorong untuk melakukan suetu tindakan sesuai dengan yang diinginkan pengiklan. (Frank Jeffkins, 1998 : 18). G. Tinjauan Desain 1. Definisi desain Desain secara mendasar adalah usaha sadar manusia menampilkan penataan secara termakna. Arti menurut kamus Indonesia-Inggris kata design berarti potongan, model, pola, mode, tujuan dan rencana (John M. Echols, commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 46 1975:177). Sedangkan design dalam kamus Webster jauh lebih lengkap dibandingkan dengan Echols. Desain menurut pandangan dunia modern tidak lepas dari dunia gagas (ide) manusia, yaitu unsur rasio (logika, akal, perhitungan, metode, dan obyektif) dan unsur rasa (kreasi, intuisi, selera, nilainilai dan keindahan). Design kembangkan dengan dalih tertentu dan diolah sesuai dengan pengiklanan dan mengenai bentuk, rupa, ukuran, warna, dan tata letak beserta unsure-unsurnya 1996:52). Dilihat dari pengertiannya kegiatan ini telah dilakukan sejak manusia purba, artinya manusia purba memerlukan piranti untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga mereka telah terlibat dalam kegiatan mendesain. Dalam perkembangannya desain mengalami perubahan definisi dan pengertiannya. Hal ini dikarenakan pola pikir, filsafat yang terus berkembang di dalam masyarakat. Diawali dengan pemikiran sistematis dengan landasan pemikiran ilmiah (sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan), lalu diwujudkan dengan gambar, dibuat modelnya kemudian dievaluasi, setelah dipandang baik baru diproduksi. Dunia desain terus mengalami perkembangan seperti arsitektur, teknik mesin, infrastruktur, dan seni rupa. Dalam kesenirupaan bidang desain terbagi lagi menjadi desain interior, desain grafis, desain tekstil dan desain produk. Seperti bidang desain yang lain, desain komunikasi visual commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 47 mempunyai patokan atau prinsip dalam menciptakan desainnya. Prinsip ini digunakan agar desain yang diciptakan mencapai totalitas estetika, ergonomik, efektifitas dan efisien. 2. Prinsip Desain Prinsip dasar desain yang digunakan untuk menciptakan sebuah desain adalah sebagai berikut: a. Keseimbangan (balance) Keseimbangan, yaitu nilai timbang yang sama beratnya. Adalah mendasar sekali bahwa suatu komposisi desain harus menampilkan keseimbangan unsur-unsur pembentukannya. Ada tiga jenis keseimbangan dalam desain: 1) Keseimbangan simetris, keseimbangan ini dicapai dengan membalikan bentuk dengan batas poros tertentu, seperti manusia, hewan, kapal terbang, mobil dan lain sebagainya. Komponen desain seakan di cerminkan pada garis sumbu khayal. Keseimbangan ini memiliki kesan statis, agung, formal, tenang, tradisional atau kuno bahkan terkadang terkesan membosankan. 2) Keseimbangan Asimetris, keseimbangan ini terwujud dengan pengaturan bentuk yang berbeda besar, warna, beratnya dalam kedudukan yang berlawanan. Keseimbangan ini terkesan dinamis, riang, modern, informal, menari dan berani. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 48 3) Keseimbangan radial, dalam keseimbangan ini arah perhatian akan terarah pada bagian tengah, kesan yang ditampilkan seperti ada pancaran dari tengah lingkaran, mudah ditangkap mata karena seakan diarahkan fokus ketitik pusat lingkaran. b. Irama (Rhythm) Irama yaitu pengulangan unsur-unsur desain pembentukannya. Irama dibentuk dengan menempatkan unsure pembentukannya secara berkesinambungan dan berselang seling, sehingga kesan yang timbul merupakan kesan gerak yang harmonis dan teratur. Ada beberapa jenis pengulangan dalam irama ini: 1) Regular adalah pengulangan komponen grafis dengan jarak dan bentuk yang sama. Biasa dipakai dalam desain border atau bingkai, ubin lantai, kertas kado dan motif fashion. 2) Mengalir (flowing) adalah pengulangan bentuk seakan menciptakan kesan bergerak, dinamis, dan mengalir. Pengulangan ini biasa digunakan untuk animasi. 3) Progresif / Gradual adalah pengulangan yang terdapat peralihan antar stopnya, sehingga menimbulkan kesan berproses sedikit demi sedikit. Dalam animasi disebut morphing. Sebagai contoh gambar kotak berubah menjadi lingkaran secara bertahap, gradasi warna, dan lainnya. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 49 c. Proporsi dan Skala Proporsi atau sering disebut perbandingan adalah suatu acuan yang digunakan dalam merancang, meliputi masalah panjang-pendek, besarkecil, berat-ringan untuk mencapai suatu kesatuan bentuk yang utuh. Hal ini berkenaan dengan jenis ukuran huruf yang digunakan untuk lebarnya desain. Semakin lebar desain (atau ukuran) semakin besar ukuran huruf yang harus digunakan, dan demikian pula sebaliknya. Suatu komposisi desain yang memiliki ruang yang sempit (kecil) memerlukan jenis huruf yang lebih kecil pula, tetapi suatu media yang lebar (besar) memerlukan jenis huruf yang lebih besar. Jika terjadi perubahan proporsi sering terlihat distorsi. Sedangkan skala adalah perubahan ukuran tanpa perubahan perbandinganukuran panjang, lebar atau tinggi. Dengan mengatur proporsi dan skala suatu desain akan terkesan luas, jauh,sempit atau dekat. d. Fokus (pusat perhatian) Merupakan suatu pandangan yang terarah kepada suatu titik yang terpusat, fokus tidak selamanya berada ditengah. Ada beberapa jenis fokus atau pusat perhatian dalam pembuatan suatu desain: 1) Hirarki Tidak semua komponen grafis sama pentingnya, audien harus fokuskan atau diarahkan pada satu titik. Ada beberapa tahap fokus, mulai dari yang terpenting (dominant), pendukung (subdominant) dan pelengkap (sub-ordinat). commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 50 (a) Dominant adalah objek yang paling menonjol dan paling menarik. (b) Sub-dominant adalah objek yang mendukung penampilan dari objek dominant. (c) Sub-ordinat adalah objek yang kurang menonjol bahkan tertindih oleh objek dominant dan sub-dominant, sebagai contohnya adalah background. 2) Kontras Kontras adalah penekanan karena adanya perbedaan drastis atau konflik pada komponen desain. Sebagai contohnya kontras warna hitam dan warna putih, kontras garis tebal dan tipis, kontras huruf yang berukuran besar dan kecil. e. Kesatuan Kesatuan / unity, yaitu keutuhan suatu komposisi yang terdiri dari berbagai unsur yang berbeda. Kesatuan dalam komposisi merupakan hal yang penting dalam desain, tidak ada unsur yang tidak berguna, tidak ada unsur yang saling mengganggu, tidak kurang dan tidak lebih, saling melengkapi, tidak cacat dan sempurna. Semua bagian suatu komposisi desain harus menyatu guna membentuk keseluruhan desain. Kesatuan bagian komposisi ini dapat dikacaukan oleh suatu batasan yang mengganggu, terlalu banyak jenis huruf yang berbeda dan berlawanan, warna yang distribusikan berlawanan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 51 dengan sembarangan, unsur-unsur yang kurang proporsional, atau komposisi yang semarak dengan bagian-bagian yang membingungkan. Untuk mendapatkan desain yang utuh, bisa dipakai pendekatan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Kedekatan dan penutup (closure) objek-objek saling didekatkan sehingga membentuk sebuah kesatuan, yang dapat menjadi daya tarik bagi orang yang melihatnya. 2) Kesinambungan (continuity) Dengan gambar yang berkesinambungan dan terarah, maka mata audien akan bias diarahkan pada objek tertentu. Dengan perspektif dan garis bantu yang akan membantu untuk mengarahkan mata menuju objek lain. 3) Kesamaan (similarity) dan konsisten (consistency) Objek dengan bentuk, ukuran, proporsi, warna yang sama cenderung terlihat sebagai sebuah kesatuan. 4) Perataan (alignment) Seperti tulisan dalam mengetik, sebuah desain juga bisa dibuat dengan rata kanan, rata kiri, atau rata tengah (center). Hal ini akan memberi kesan desain yang rapi dan mudah dibaca. (Hendi Hendratman, 2006:37). commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 52 Dalam sebuah desain yang paling penting adalah bagaimana desain itu bisa menarik perhatian dari audien sehingga audien mengerti pesan yang disampaikan dari desain tersebut. Penerapan prinsip-prinsip desain seperti yang telah disampaikan diatas, dapat membantu dalam membuat sebuah desain yang menarik. Tetapi dalam perkembangannya sekarang ada suatu pendekatan lain yang bisa dipakai dalam mendesain yaitu menarik perhatian, sebuah desain sengaja dibuat bertabrakan, berpotongan pada batas yang ada. (Hendi Hendratman, 2006:38) H. Tinjauan Media Secara sederhana media merupakan sarana-sarana untuk menyampaikan iklan kepada masyarakat luas. Media berfungsi sebagai alat bantu visual penyampaian iklan dalam kegiatan belajar, yaitu berupa sarana yang cepat memberikan pengalaman visual kepada peserta lain untuk mendorong motivasi, memperjelas dan mempermudah konsep-konsep yang abstrak. Setiap pengiklan memiliki tujuan khusus yang dapat dicapai oleh beberapa media. Titik tolak untuk setiap perencanaan media adalah menganalisis sebagai kekuatan dan kelemahan media dan bagaimana karakteristik ini cocok untuk strategi pengiklan tertentu. Media periklanan dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Media lini atas (Above the line) Media yang dalam penyampaian pesannya berhubungan langsung dengan masyarakat dan bersifat komersil. Media yang dipakai antara lain: commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 53 media cetak (surat kabar, tabloid), media elektronik (tv, radio), dan media luar ruangan (papan reklame). 2. Media lini bawah (Below the line) Media yang secara tidak langsung bersifat komersil, dan tidak secara langsung menggunakan sistem pembayaran komisi. Media ini bersifat sebagai penunjang, seperti leaflet, brosur, kalender, poster, souvenir, dan lain-lain. Ada satu hal penting yang perlu ditekankan dalam memandang media iklan below the line, kita hendaknya tidak menilainya lebih inferior atau minor dari pada media iklan above the line. Keduanya sama-sama bermanfaat, dan memiliki kelebihan sendiri. Bahkan dalam hal-hal tertentu, para pemasang akan menarik banyak manfaat dari iklan below the line karena dalam hal-hal tertentu ia bias lebih efektif daripada media iklan above the line. Semua tergantung pada tujuan si pemasang iklan dan bentuk kampanye periklanan yang hemdak dilakukannya. 3. Ambience media Ambience dapat diartikan sebagai suasana (John M. Echols dan Hassan Sadily, An English Indonesian Dictionary, 2003). Ambience media merupakan instalasi media kreatif yang bertujuan menarik perhatian setinggi mungkin dan berusaha menempatkannya berdasar riset dan target market yang akan dituju dengan media dalam bentuk yang unik dan media tak terduga. Sehingga ambience media sering juga disebut sebagai media kreatif (art and education.com, 2007). commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 54 Ambience media mempunyai peluang untuk menarik perhatian konsumen lebih besar daripada media tradisional seperti TV, print dan radio karena konsumen sudah terbiasa melihat iklan-iklan TV ketika menonton TV, melihat print ad ketika membaca media cetak, atau mendengar iklan radio ketika sedang mendengarkan radio. Karena sudah terbiasa, yang muncul bias jadi justru penolakan terhadap iklan. Tetapi ketika melihat pesan iklan pada ambience media dalam bentuk yang unik dan media yang tak terduga seperti iklan-iklan di wastafel toilet, pesan iklan pada buah-buahan di supermarket, atau instalasi-instalasi kreatif ditempat umum, dan lain-lain, konsumen tanpa sadar terpengaruhi oleh iklan dan tidak memiliki kesempatan untuk menolaknya seperti halnya yang dilakukan pada media tradisional. Intinya, Ambience media memerlukan pikiran dan tenaga yang lebih namun jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan konsisten maka hasilnya akan luar biasa. I. Tinjauan Ilustrasi, Warna dan Layout pada Desain 1. Ilustrasi a. Definisi ilustrasi Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing, lukisan fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk. Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 55 cerita, tulisan, puisi, atau informasi lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna. Ilustrasi berasal dari bahasa latin illustrace yang berarti menerangi atau menghias. Ilustrasi diartikan sebagai bentuk gambar atau lukisan yang mengkomunikasikan ide, gagasan, pendapat, perasaan, hasil pengamatan, dan juga suatu cerita. Dalam pengertian umum, ilustrasi berarti gambar atau foto yang menyertai naskah dalam buku, majalah, atau media massa untuk lebih menjelaskan hal tersebut. Sedangkan dalam pengertian khusus, ilustrasi berarti gambar yang berfungsi menyemarakkan halaman-halaman buku itu sebagai karya cetak, yang mempunyai keindahan tersendiri dalam kombinasi dengan jenis huruf cetak yang dipakai (Hoeve 1388). Kelebihan ilustrasi: 1) Dapat menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih nyata. 2) Banyak terdapat pada media massa. 3) Relatif tidak mahal 4) Dapat digunakan untuk berbagai tingkat pengajaran dan bidang studi. Kelemahan ilustrasi: 1) Merupakan gambar dua dimensi. Oleh karena itu untuk menunjukkan gambar tiga dimensi maka harus ditambahkan dengan menggunakan teknik pop-up. 2) Tidak dapat menunjukkan gerak. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 56 3) gambar. Ilustrasi dalam buku yang sering dijumpai pada buku-buku novel, buku bacaan anak atau orang dewasa, buku olah raga, kartun dan karikatur politik, dan sebagainya. 1) Ilustrasi pada buku anak-anak banyak mengangkat tema fantasi yang mampu mengembangkan cerita. 2) Ilustrasi pada surat kabar dan majalah yang berkaitan dengan artikel berfungsi sebagai komunikasi massa, dapat berupa gambar maupun fotografi. 3) Ilustrasi pada sampul berfungsi untuk menarik perhatian para pembeli. Ilistrasi tersebut dapat menggambarkan isi buku secara efektif. 4) Ilustrasi pada ruang-ruang kosong sebagai penarik perhatian pada halaman tersebut dan menguraikan teks sehingga antara ilustrasi dan teks saling mendukung. b. Pembagian Ilustrasi 1) Ilustrasi Berdasarkan Sifat dan Fungsi Berdasarkan sifat dan fungsinya, gambar ilustrasi dapat dibedakan menjadi: a. Gambar ilustrasi yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan yang dilihat, baik berupa sketsa kasar dengan garis- commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 57 garis yang cepat maupun gambar yang detail. Contoh: sketsa cepat atau bahan photo realism, yaitu penggambaran objek yang mirip foto dengan detail yang akurat. b. Gambar ilustrasi yang bertujuan untuk memvisualisasikan apa yang diimajinasikan, yaitu dengan menggambarkan objek atau keadaan yang tidak ada di dalam kenyataan. Visualisasinya dapat berupa penggambaran yang mewakili sesuatu bahkan dalam bentuk abstrak. Contoh: gaya surrealism (Salvador Dali) yang memberikan penggambaran seperti fantasi dan mimpi. c. Gambar ilustrasi yang memvisualisasikan suetu ide dan konsep, misalnya dalam bentuk simbolisasi. Gambar ini tidak hanya menekankan masalah teknik dan kemampuan namun juga kedalaman isi yang digambarkan. Tipe penggambarannya menghadirkan sudut panjang, perasaan dan emosi, interprestasi dan ekspresi orang yang menggambarnya sehingga berkesan ekspresif. d. Gambar ilustrasi yang berfungsi untuk menghias atau sebagai unsur dekoratif. Gambar ini mengisi komposisi bidang yang kosong untuk memberi daya tarik dan memenuhi kepuasan estetis bagi pengamatnya. e. Gambar ilustrasi yang menjembatani pemahaman terhadap bahasa verbal. Ilustrasi dan teks saling mendukung serta mempermudah pembaca mengerti cerita yang disajikan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 58 2) Ilustrasi Berdasarkan Teknik Dalam buku Scientific Illustration: Theory and Practice karangan Charles S. Papp, macam-macam gambar ilustrasi berdasarkan teknik antara lain: a) Manual Merupakan teknik gambar yang hanya dapat dihasilkan dengan ketrampilan dan kreatifitas tangan tanpa menggunakan alat bantu mesin sehingga dapat menciptakan kekhasan dan keunikan gaya masing-masing seniman atau ilustratornya yang terungkap dalam gaya dan cirri khas goresan. Oleh karena itu, teknik ini memiliki kelebihan dalam hal nilai estetisnya dibandingkan dengan menggunakan komputer. b) Komputer Merupakan teknik menggambar ilustrasi berbasis teknologi. Teknik manual secara perlahan tergeser dengan komputerisasi yang berkemampuan menghasilkan bentuk-bentuk desain canggih dan berlapis-lapis dalam waktu yang relatif singkat seperti gaya American New Wave. Namun, kekurangannya adalah sama sekali tidak terasa nilai dari goresan senimannya. c) Fotografi Merupakan teknik ilustrasi yang dipergunakan sejak ditemukannya kamera pada tahun 1665 seiring dengan percetakan. Pada fotografi terdapat dua macam yaitu: commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 59 (1) Fotografi dokumentasi sebagai sarana untuk merekam peristiwa penting tanpa memperhatikan unsur estetisnya. (2) Ilustrasi fotografi adalah jenis fotografi yang sangat memperhatikan aspek estetis sehingga menjadi media ekspresi keindahan dan seni baru yang disebut Fotografi Piktoral. d) Kubisme Sintetik atau Kolase atau Photomontage Kolase berarti menempel, merupakan teknik menempelkan kertas, kain, gambar ataupun bermacam-macam benda lainnya pada suatu permukaan menjadi satu kesatuan.gaya gambar ini pertama kali dipergunakan oleh aliran Kubisme. Sedangkan photomontage, menerapkan prinsip yang sama dengan kolase dengan menggunakan fotografi. Photomontage banyak dipergunakan pada gaya Punk, Surealism, Pop-Art, dan Dadaism. 3) Ilustrasi Berdasarkan Gaya Gambar Berdasarkan buku The Art Book yang dikarang oleh Phaidon terdapat beberapa gaya gambar dalam ilustrasi: a) Realis Salah satu gaya yang menggambarkan segala sesuatu dengan keadaan sesungguhnya dalam kehidupan nyata. Realisme yang sempurna mempunyai tingkat kemiripan yang commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 60 akurat dengan objek aslinya, disebut juga photorealism karena kelihatan sama dengan foto. b) Kubisme Analitik Merupakan metode menggambar yang ditemukan oleh Pablo Picasso dan George Braque pada awal abad ke-20. Bentuk kubisme ini membuat perubahan di dalam gaya gambar dan desain modern yang terus berkembang. Gambaran objek yang realistik namun ilustrasinya abstrak dan geometris serta bersifat 2 dimensi dan datar. c) Dekoratif Gaya gambar yang penuh ornamen, namun tidak sepenuhnya memiliki kegunaan karena hanya memenuhi fungsi estetis atau penghias. Gaya dekoratif ini berkembang sebagai bentuk gerakan yang menghidupkan kembali ketrampilan tangan manusia dalam seni dan menolak kehadiran industri yang menggunakan tenaga mesin. Berikut beberapa gaya gambar dekoratif yang terkenal yaitu: (1) Gaya Victorian bersifat romantisme yang ornamentik sebagai upaya menghidupkan seni murni oleh gerakan anak muda Inggris Pre-Raphaelite Brotherhood (1884) yang commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 61 menggunakan penggambaran bertekstur dan detil yang dekoratif, serta memiliki border yang banyak. (2) Gaya Art and Craft tampak seperti Victorian, namun lebih menekankan pada penuhnya detail ornamen baik berupa figur aneh dan mistis, maupun motif-motif alam yang digambar. (3) Art Nouveau merupakan bentuk penolakan terhadap gaya Victorian dan sifatnya anti industri. Ornamen yang dihasilkan tidak serumit Art and Craft sehingga Art Nouveau sering dianggap tidak mempunyai keahlian sebaik Art and Craft. Art Nouveau bersifat meliuk-liuk, melayanglayang, serta feminim dengan menonjolkan garis-garis lengkung yang sensual. Aspek dekoratifnya berkesan datar dan merupakan inovasi baru dalam sejarah desain. (4) Kartun Merupakan bentuk gambar yang lucu dan menghibur yang disajikan dalam bentuk gambar maupun rangkaian cerita baik berupa komik atau film animasi. Gambar kartun lebih banyak diidentikkan untuk anak-anak karena sifatnya yang lucu dan kekanak-kanakan. Namun demikian gambar kartun juga banyak dibuat untuk orang remaja dan dewasa, karena sifatnya yang menghibur dan ringan. Bentuk figur kartun sangat lucu dan digambarkan dengan bebas tanpa commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 62 mempedulikan bentuk yang proporsional, hanya berfungsi untuk dapat menghibur orang lain. (5) Karikatur Karikatur biasanya menggambarkan berita-berita yang aktual dari tokoh-tokoh yang sedang hangat diperbincangkan di masyarakat dengan tujuan menyindir. Namun, digambarkan dengan lucu dan menghibur. Figur yang digambarkan kemungkinan sangat jauh dari realitanya. Hal ini justru tetap diterima dan dianggap sebagai simbol yang mewakili dan mengingatkan pengamat terhadap orang yang digambarkan (Raynes 70). Karikatur yang ekstrim bersifat melebih-lebihkan keunikan seseorang dan dikembangkan berdasarkan pengetahuan dasar wajah dan daerah kepala. Seringkali karikatur dibuat dengan goresan dan arsiran bolpen atau pena hitam sehingga berkesan monumental. 2. Warna Menurut kejadiannya warna dibagi menjadi dua, yaitu warna additive dan subtractive. Warna additive adalah warna yang berasal dari cahaya dan disebut spectrum. Sedeangkan warna subtractive adalah warna yang berasal dari bahan dan disebut pigmen. Warna pokok additive adalah merah (red), hijau (green), biru (blue), dalam komputer disebut warna RGB. Warna pokok commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 63 subtractive adalah sian (cyan), magenta, dan kuning (yellow), dalam komputer disebut model warna CMY. Dimensi dari warna menurut Fadjar Sidik yaitu: Hue, adalah dimensi nama dari warna dan merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna seperti merah, kuning, biru, dan lain-lain. Value, adalah dimensi petunjuk gelap atau terangnya warna. Maksud dari tingkatan value untuk membuat kesan cahaya yang ditimbulkan oleh warna yang diterima mata. Value yang berada di atas middle disebut high value, sedangkan yang berada di bawah middle disebut low value. Chroma, adalah dimensi mengenai cerah atau suramnya warna yang merupakan kualitas dari keberadaan suatu warna. Perubahan dalam intensitas dapat dibuat melalui pencampuran warna komplementernya. a. Klasifikasi Warna Berdasarkan Spektrum Warna Warna primer, adalah warna-warna yang menunjukkan kekontrasan dan kesan panas seperti merah, kuning, oranye, dan lainlain. Warna sekunder dan tersier, adalah warna-warna yang menunjukkan kesan dingin seperti biru, hijau, dan lain-lain. b. Klasifikasi Warna Berdasarkan Gambar/Ilustrasinya Untuk menjelaskan kekuatan warna, pandangan dari segi psikolog mengemukakan, bahwa warna lebih dekat hubungannya kepada emosi daripada kepada bentuk, sehingga pada sebuah ilustrasi, commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 64 warna tampil lebih awal dibandingkan dengan bentuknya. Dalam sebuah ilustrasi atau gambar, warna memegang peranan penting. Yakni sebagai berikut: 1) Membuat penegasan dan menonjolkan karakter. 2) Memudahkan sesuatu objek dilihat. 3) Mewujudkan perasaan harmoni. 4) Melahirkan kesan tertentu dan membangun suasana (setting) sebuah gambar. c. Klasifikasi Warna Berdasarkan Sensasinya Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Secara psikologis warna bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna dapat mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacammacam benda. Warna sangat sering memacu emosi manusia, ini adalah konsep sederhana yang sering diabaikan manusia dulu. Tetapi pada tahun 1960-an, semua ini berubah dan sekarang warna adalah unsur terpenting untuk menarik perhatian. d. Klasifikasi Warna Berdasarkan Karakteristiknya Setiap warna memiliki karakteristik tertentu, yang dimaksud karakteristik disini adalah, ciri-ciri khas yang dimiliki suatu warna. Secara garis besar, sifat khas yang dimiliki oleh warna ada dua, yaitu warna panas dan warna dingin. Di antara keduanya ada warna antara commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 65 (intermediates). Yang termasuk warna-warna panas adalah warna jingga, merah, coklat dan kuning. Sedangkan warna-warna dingin adalah warna biru, hijau dan ungu. e. Klasifikasi Warna Berdasarkan Kualitasnya Kombinasi hue, kroma atau saturasi, dan berliansi atau luminasi, secara bersamaan menspesifikasi suatu tri-stimulus rangsang warna, dan menjadi tolok-ukur kualitas warna (color quality). Kualitas warna didefinisikan menggunakan seperangkat koordinat 3D xyz yang setara dengan rasio masing-masing nilai tri-stimulus xyz cahaya terhadap total adisi 3 stimulus tersebut. f. Klasifikasi Warna Berdasarkan Maknanya Color Meaning 1) Merah : warna api dan darah, jadi warna merah diasosiasikan dengan tenaga, perang, bahaya, kekuatan, kekuasaan, tekad dan juga keinginan, hasrat dan cinta. Dapat menstimulasi rasa lapar. 2) Kuning : warna dari sinar matahari. Warna kuning sering diasosiasikan dengan kegembiraan, kebahagiaan, kepintaran dan kekuatan. 3) Jingga : menggabungkan kekuatan dari merah dan kebahagiaan dari kuning. Warna jingga diasosiasikan dengan sinar matahari dan daerah tropis. Jingga menggambarkan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 66 antusiasme, daya tarik, kebahagiaan, kreativitas, kebulatan tekad, atraksi, sukses, dorongan dan pendorong. 4) Hijau harmoni, : warna dari alam. Menyimbolkan pertumbuhan, kesegaran dan kesuburan. Hijau mempunyai hubungan yang kuat dengan keamanan. Hijau tua juga sering diasosiasikan dengan uang. 5) Biru : warna dari langi dan laut. Warna biru sering diasosiasikan dengan kedalaman dan stabilitas. Warna biru menyimbolkan kepercayaan, kesetiaan, kebijaksanaan, keyakinan, kepintaran, kebenaran dan surga. 6) Ungu : warna ungu menggabungkan stabilitas dari biru dan kekuatan dari merah. Ungu diasosiasikan royalitas. Warna ungu melambangkan kekuatan, kebangsawanan, kemewahan dan ambisi. Warna ungu menyampaikan kekayaan dan kelebihan. Ungu diasosiasikan dengan kebijaksanan, gengsi, kebebasan, kreatifitas, misteri dan sihir. 7) Putih : diasosiasikan dengan muda, kebaikan, ketidakbersalahan, kemurnian dan keperawanan. Warna putih dianggap sebagai warna kesempurnaan. 8) Hitam : diasosiasikan dengan kekuatan, keindahan, formalitas, kematian, iblis dan misteri. Dengan demikian, pemakaian warna juga harus disesuaikan dengan tujuan penggunaan dan manfaat dari kesan yang bias ditimbulkan dalam commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 67 pribadi seseorang dari pemakaiannya. Dengan menggunakan hal ini semaksimal mungkin akan menghasilkan desain yang efektif dan tepat sasaran. 3. Layout Layout adalah tata letak yang dipakai untuk mengatur sebuah komposisi dalam sebuah desain, seperti huruf teks, garis-garis, bidang-bidang, gambar-gambar pada majalah, buku, dan lain-lain. Layout dimulai dengan gagasan pertama dan diakhiri oleh selesainya pekerjaan. Menurut Jefkins (dalam Kasali 89) ada beberapa patokan dasar yang dapat dikemukakan dalam merancang sebuah layout, yaitu: a. The law of unity Sebuah iklan terdiri dari elemen-elemen berupa headline, subheadline, ilustrasi, teks, logo produk atau produsen, slogan, dan lain-lainnya. Kadang-kadang juga memuat formulir isian atau kupon pembelian yang harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga mudah digunting. Semua elemen ini harus dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu kesatuan komposisi yang baik dan enak dilihat. b. The law of variety Untuk menghindari kesan monoton, sebuah iklan harus dibuat bervariasi dalam beberapa hal, misalnya ketebalan dan ukuran huruf yang dipergunakan: bold atau light, besar atau kecil. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 68 c. The law of balance Didalam suatu iklan media cetak, titik atau garis tengah keseimbangan tidak terletak tepat di tengah-tengah, tetapi merupakan ruang yang membagi daerah iklan menjadi kira-kira sepertiga dan dua pertiga bagian. d. The law of rhythm Dalam melihat sebuah iklan, mata pembaca sebaiknya bergerak secara wajar. Jadi sebaiknya iklan mulai dengan headline, subheadline, teks, hingga akhirnya nama produsen dan alamatnya atau kupon yang dapat digunting oleh pembaca. e. The law of harmony Bagian-bagian dari suatu layout sebaiknya dirancang secara harmonis tetapi tidak monoton. Harmonisasi dapat dianalogikan sebagai wajah manusia yang dilihat dari arah depan. Seseorang akan tampak jelek dan tidak memiliki harmoni sama sekali jika ia memiliki tiga buah mata atau dua buah mulut. f. The law of proportion Buku, surat kabar, majalah, katalog atau selebaran biasanya mempunyai ukuran yang lebih panjang pada satu sisinya, baik horisontal maupun vertikal. Bentuk seperti ini selalu tampak lebih manis daripada sebuah bujur sangkar yang keempat sisinya sama atau commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 69 hampir sama panjang. Dengan demikian penting untuk menampilkan iklan secara keseluruhan dalam bentuk empat persegi panjang. g. The law of scale Perpaduan antara warna gelap dan warna terang akan menghasilkan sesuatu yang harmonis. Hal ini dapat dipakai untuk memberi tekanan pada bagian-bagian tertentu di dalam layout. Akan tetapi kekontrasan yang ditampilkan berulang-ulang pada banyak bagian dari layout, bahkan bila ada pada hampir seluruh iklan malah akan menghasilkan kesan yang jelek dan akhirnya tidak bisa menekankan sesuatu apapun. J. Tinjauan Dongeng Boneka Tangan 1. Pengertian Dongeng Boneka Tangan Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia khayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara turun temurun dari generasi kegenerasi. Terkadang kisah dongeng bisa membawa pendengarnya terhanyut kedalam dunia fantasi, tergantung cara penyampaian dongeng tersebut dan pesan moral yang disampaikan. (Wikipedia) Sedangkan Dongeng Boneka Tangan adalah mendongeng dengan menggunakan alat peraga yaitu boneka tangan. Disebut boneka tangan karena commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 70 boneka ini hanya terdiri dari kepala dan dua tangan saja, sedangkan bagian badan dan kakinya hanya merupakan baju yang menutup sebagian tangan orang yang memainkannya. Cara memainkannya adalah jari telunjuk untuk memainkan atau menggerakkan kepala, ibu jari dan jari tengah untuk menggerakkan tangan. Beberapa keuntungan penggunaan boneka tangan untuk mendongeng, antara lain: 1) Tidak memerlukan waktu yang banyak, biaya dan persiapan yang terlalu rumit. 2) Tidak banyak memakan tempat, panggung boneka dapat dibuat cukup kecil dan sederhana. 3) Tidak menuntut keterampilan yang rumit bagi yang akan memainkannya. 4) Dapat mengembangkan imajinasi anak, mempertinggi keaktifan dan menambah suasana gembira. 2. Membuat Dongeng Boneka Tangan yang Baik Menurut Lustantini Septiningsih (1998:16), ada empat unsur penting yang menjadi kunci ketertarikan pendengar (anak-anak) pada suatu dongeng. Yaitu, tema, tokoh, alur cerita, dan latar cerita. Hal ini harus diperhatikan oleh seorang pendongeng atau orang tua agar dapat membuat dongeng yang menarik sehingga tujuan dari mendongeng benar-benar tersampaikan kepada anak. Sebab, mendongeng tidak hanya bertujuan untuk hiburan atau commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 71 melewatkan waktu luang saja, akan tetapi sangat banyak berisikan pelajaran (moral), nilai-nilai yang kelak akan ditanamkan kepada anak. Segala tujuan mental itu sangat efektif jika disisipkan ke dalam cerita atau dongeng yang menarik. Satu unsur dapat lebih menonjol diantara unsur lainnya, karena bisa jadi sebuah dongeng dikatakan menarik karena alur dan penokohan saja yang menonjol. Tentu lebih baik apabila keempat unsurnya dapat dikerjakan oleh pengarang dongeng dengan maksimal. Berikut adalah uraian tentang unsur-unsur yang penting dalam sebuah dongeng yang baik. a. Tema Pengarang menampilkan sesuatu tema karena ada maksud tertentu atau pesan yang ingin disampaikan. Maksud atau pesan yang ingin disampaikan itu disebut amanat. Jika tema merupakan persoalan yang diajukan, amanat merupakan pemecahan persoalan yang melahirkan pesan-pesan. Tema cerita merupakan konsep abstrak yang dimasukkan pengarang ke dalam cerita yang ditulisnya, sekaligus sebagai pusat yang terdapat dalam suatu cerita. b. Tokoh Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau perlakuan dalam berbagai peristiwa yang ada dalam cerita (Lustantini Septiningsih, 1998:16). Setiap cerita memiliki paling sedikit satu tokoh dan biasanya ada lebih dari satu. Tokoh-tokohnya mungkin binatang, commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 72 orang, obyek, atau makhluk khayal. Tokoh dapat memiliki dua sifat, yaitu protogonis (karakter yang melambangkan kebaikan, menunjukkan sikap positif dan merupakan contoh yang layak ditiru) dan antagonis (karakterister yang berlawanan dengan tokoh protagonis, merupakan contoh karakter yang harus dijauhi sikap dan perbuatannya). Penokohan yang dipilih dipengaruhi oleh sifat, ciri pendidikan, hasrat, pikiran dan perasaan yang akan diangkat oleh pengarang untuk menghidupkan dongeng. c. Alur Alur adalah konstruksi mengenai sebuah deretan peristiwa secara logis dan kronologis saling berkaitan yang dialami oleh pelaku. Alur dibagi menjadi dua macam, yaitu alur lurus dan alur sorot balik. Alur lurus adalah peristiwa yang disusun mulai dari awal, tengah, yang diwujudkan dengan pengenalan, mulai bergerak, menuju puncak dan penyelesaian. Alur sorot balik adalah urutan peristiwa yang dimulai dari tengah, awal, akhir atau sebaliknya. Alur dapat melibatkan ketegangan, pembayangan dan peristiwa masa lalu. Hal ini dimaksudkan untuk membangun cerita agar peristiwa ditampilkan tidak membosankan. Selanjutnya alur ditutup dengan ending, yaitu bahagia (happy ending) atau sedih (sad ending). Untuk ending terserah kepada pendongeng apakah akan membuatnya menjadi akhir yang bahagia atau akhir yang menyedihkan. d. Latar/Setting commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 73 Latar adalah segala keterangan, petunjuk, pengacauan yang berkaitan dengan ruang, waktu dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra (Lustantini Septiningsih, 1998:44). Dengan demikian sebuah latar cerita akan memberi warna cerita yang ditampilkan, disamping juga memberikan informasi situasi dan proyeksi keadaan batin para tokoh. Istilah latar biasanya diartikan tempat dan waktu terjadinya cerita. Hal tersebut sebagian benar, tetapi latar sering berarti lebih dari itu. Di samping tempat dan periode waktu yang sebenarnya dari suatu cerita, latar meliputi juga cara tokoh-tokoh cerita hidup dan aspek kultural lingkungan. Ada dua macam latar yang kerap digunakan, yaitu latar sosial (mencakup penggambaran keadaan masyarakat, kelompok sosial dan sikapnya, adat kebisaaan, cara hidup, maupun bahasa yang melatari peristiwa) dan latar fisik atau material (mencakup tempat, seperti bangunan atau daerah). 3. Syarat Menjadi Pendongeng a. Kemampuan Fisik 1) Pendongeng harus mampu menggunakan penghasil suara secara lentur sehingga dapat menghasilkan suara yang bervariasi. Dalam hal ini pendongeng harus mampu menyuarakan peran apapun dan adegan apapun. 2) Pendongeng harus mampu menggunakan alat peraga dengan baik. Setiap gerakan harus sesuai dengan apa yang disampaikan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 74 b. Kesiapan Mental dan Daya Pikir 1) Pendongeng harus bersikap mental serius, sabar, lapang dada, disiplin, dan senang berkesenian. Semua sikap mental tersebut sangat diperlukan oleh pendongeng karena mendongeng memerlukan pemahaman yang sangat mendalam. 2) Pendongeng harus berpikiran cerdas dan kreatif. Kecerdasan diperlukan karena pendongeng harus dapat menafsirkan isi dongeng secara tepat. Pendongeng tidak boleh menafsirkan isi dongeng sesuai dengan kehendaknya tanpa memperhatikan ide dasar dongeng. 3) Pendongeng harus berpengetahuan umum, luas dan berketerampilan bahasa (Indonesia). Pengetahuan umum sangat bermanfaat bagi pendongeng. Dengan memiliki pengetahuan umum yang luas, ia memiliki rasa percaya diri yang tinggi. 4. Petunjuk Penggunaan Boneka sebagai Media Pembelajaran Agar boneka dapat menjadi media instruksional yang efektif, maka perlu kita per-hatikan beberapa hal yang antara lain adalah: a. Rumusan tujuan pembelajaran dengan jelas. Dengan demikian akan dapat diketahui, apakah tepat digunakan permainan dongeng boneka atau dongeng yang lain. b. Naskah atau skenario dongeng yang akan dimainkan dibuat secara terperinci. Begitu juga dialog, setting, dan adegannya harus disusun secara cermat. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 75 c. Permainan boneka mementingkan gerak dari pada kata. Karena itu pembicaraan jangan terlalu panjang, hal itu dapat menjemukan penonton. Untuk anak-anak usia kelas rendah sekolah dasar atau anakanak TK, sebaiknya permainan boneka dirancang untuk banyak melibatkan dialog dengan anak pada saat permainan. d. Permainan dongeng boneka jangan terlalu lama, kira-kira 10 sampai 15 menit. Agar pesan khusus yang disampaikan kepada anak dalam dongeng boneka tersebut dapat ditangkap/dimengerti oleh anakanak/penonton. e. Hendaknya diselingi dengan nyanyian atau mengajak bernyanyi bersama. Bila perlu dilanjutkan dengan dialog dengan anakanak/penonton untuk memantapkan pesan nilai yang diajarkan. f. Isi cerita hendaknya sesuai dengan umur dan kemampuan serta daya imajinasi anak-anak yang menonton. g. Selesai permainan dongeng boneka, hendaknya diadakan kegiatan lanjutan seperti tanya-jawab, diskusi atau menceritakan kembali tentang isi cerita yang disajikan. 5. Keuntungan Penggunaan Boneka Beberapa keuntungan penggunaan boneka untuk dongeng adalah: a. Tidak memerlukan waktu yang banyak, biaya dan persiapan yang terlalu rumit. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 76 b. Tidak banyak memakan tempat, panggung sandiwara boneka dapat dibuat cukup kecil dan sederhana. c. Tidak menuntut keterampilan yang rumit bagi yang akan memainkannya. d. Dapat mengembangkan imajinasi anak, mempertinggi keaktifan dan menambah suasana gembira. 6. Manfaat Dongeng Boneka Tangan untuk Anak Manfaat Dongeng Boneka Tangan untuk anak, antara lain: a. Membangun kedekatan emosional antara pendidik/orang tua dengan anak. b. Media penyampai pesan/nilai moral dan agama yang efektif. c. Pendidikan imajinasi/fantasi. d. Menyalurkan dan mengembangkan emosi. e. Membantu proses peniruan perbuatan baik tokoh dalam cerita. f. Memberikan dan memperkaya pengalaman batin. g. Sarana hiburan dan penarik perhatian. h. Menggugah minat baca. i. Sarana membangun watak mulia. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 77 BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Identifikasi Objek 1. Profil Dinas Pendidikan Kota Surakarta Dinas pendidikan adalah salah satu instansi pemerintahan yang khusus menangani bidang pendidikan. Kantor dinas Pendidikan beralamat di jalan Hasanudin No.112 Surakarta, 57132, Telp (0271) 719873. Dalam kantor Dinas Pendidikan, terdapat pula Dinas Pemuda dan Dinas Olah Raga yang di singkat dengan DIKPORA. 2. Visi dan Misi DIKPORA Surakarta a. Visi DIKPORA Surakarta b. Misi DIKPORA Surakarta 1) Mewujudkan insan yang professional, terampil, dan bugar. 2) Mewujudkan akses pendidikan yang terjangkau. 3) Mengembangkan pendidikan seni dan budaya daerah. 4) Menyelenggarakan pendidikan berkarakter. 5) Membentuk kepribadian yang religious, berkompetensi ilmu pengetahuan dan kecakapan hidup. 6) Mewujudkan pencitraan publik yang kredibel dan akuntabel dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan. commit to user 77 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 78 7) Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, relevan, dan berdaya saing. 8) Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan. 9) Memassalkan olah raga, menintensifkan pembibitan dan pembinaan olahragawan berprestasi. 3. Tugas dan Fungsi Dinas Pendidikan Kota Surakarta a. Tugas pokok Dinas Pendidikan Kota Surakarta : Menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah bidang kependidikan. b. Fungsi Dinas Pendidikan Kota Surakarta : 1) Perumusan kebijakan teknis bidang kependidikan. 2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kependidikan. 3) Pembinaan dan fasilitasi bidang kependidikan lingkup Pemerintah Kota Surakarta. 4) Pelaksanaan tugas di bidang kependidikan dan sarana prasarana pendidikan. 5) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang kependidikan. 6) Pelaksanaan kesekretariatan dinas. 7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 79 Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Dinas Pendidikan di pimpin oleh Kepala Dinas. a. Kepala Dinas, membawahi : 1) Sekretariat 2) Bidang Pendidikan Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini 3) Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama 4) Bidang Pendidikan Menengah 5) Bidang Pendidik, dan Tenaga Kependidikan 6) Bidang Pendidikan Non Formal 7) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) 8) Sekolah Menengah Kejuruan 9) Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 10) Kelompok Jabatan Fungsional b. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan tanggung jawab kepada Kepala Dinas. c. Masing-masing bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. d. UPTD dipimpin oleh seorang kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. e. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional Senior sebagai Ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 80 a. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas : 1. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis. 2. Pembinaan. 3. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu. 4. Pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi : 1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan. 2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang keuangan. 3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian. 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 81 Sekretariat membawahi : a. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan, yang mempunyai tugas : 1. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis. 2. Pembinaan. 3. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu. 4. Pelayanan administrasi, dan pelaksanaan dibidang perencanaan. 5. Evaluasi dan pelaporan meliputi, meliputi koordinasi perencanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta pengelolaan system informasi di lingkungan Dinas. b. Subbagian Keuangan, yang mempunyai tugas : 1. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis. 2. Pembinaan. 3. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu. 4. Pelayanan administrasi. 5. Pelaksanaan di bidang keuangan, meliputi pengelola keuangan, verifikasi, pembukuan dan akuntansi dilingkungan dinas. c. Subbagian Umum dan Kepegawaian, yang mempunyai tugas : 1. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis. 2. Pembinaan. 3. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu. 4. Pelayanan administrasi. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 82 5. Pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian, meliputi pengelolaan administrasi kepegawaian, hukum, humas, organisasi dan tatalaksana, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan di lingkungan Dinas. Masing-masing Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris. b. Bidang Pendidikan Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini Bidang Pendidikan Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini mempunyai tugas : 1. Penyiapan kebijakan perumusan teknis. 2. Pembinaan. 3. Pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan dasar. 4. Pengendalian mutu pendidikan dasar, serta sarana dan prasarana pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini. Fungsi bidang Pendidikan Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini, yakni : 1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini. 2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengendalian mutu pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 83 3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang sarana dan prasarana pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini. 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Pendidikan Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini membawahi : a. Seksi Kurikulum Pendidikan Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini, yang mempunyai tugas : 1. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis. 2. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini, meliputi : 1) Perumusan kebijakan operasional pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini di kota sesuai kebijakan nasional. 2) Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan dasar antar kabupaten/kota. 3) Perencanaan strategis pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini sesuai rencana strategis pendidikan nasional. 4) Sosialisasi kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini. 5) Koordinasi atas pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini. 6) Pengelolaan pendidikan bertaraf internasional tingkat pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 84 c. Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Sekolah Dasar Dan Anak Usia Dini Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Sekolah Dasar Dan Anak Usia Dini mempunyai tugas : a. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis. b. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang sarana dan prasarana pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini, meliputi : 1) Bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini bertaraf internasional sesuai kewenangan kota. 2) Pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini. 3) Pembinaan dan fasilitas lingkup kota bidang sarana dan prasarana pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini. Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang kepala seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini. c. Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama Bidang pendidikan sekolah menengah pertama mempunyai tugas : 1. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis. 2. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan sekolah menengah pertama. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 85 3. Pengendalian mutu pendidikan sekolah menengah pertama, sarana dan prasarana pendidikan sekolah menengah pertama. Fungsi bidang pendidikan sekolah menengah pertama, yaitu : 1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan sekolah menengah pertama. 2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang sarana dan prasarana pendidikan sekolah menengah pertama. 3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang pendidikan sekolah menengah pertama membawahi : a. Seksi kurikulum pendidikan dasar sekolah menengah pertama, yang mempunyai tugas : 1. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis. 2. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan dasar sekolah menengah pertama, meliputi : 1) perumusan kebijakan operasional pendidikan dasar sekolah menengah pertama di lingkup kota sesuai dengan kebijakan nasional. 2) koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan dasar sekolah menengah pertama. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 86 3) perencanaan strategis pendidikan dasar sekolah menengah pertama sesuai rencana strategis pendidikan nasional. 4) sosialisasi kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar sekolah menengah pertama. 5) Koordinasi atas pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan dasar sekolah menengah pertama. 6) pengelolaan pendidikan bertaraf internasional tingkat pendidikan dasar sekolah menengah pertama. b. Seksi sarana dan prasarana pendidikan dasar sekolah menengah pertama, yang mempunyai tugas : 1. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis. 2. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan dasar sekolah menengah pertama, meliputi : 1) Bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan dasar sekolah menengah pertama bertaraf internasional sesuai kewenangannya. 2) Pengawasan terhadap standar nasional sarana dan prasarana pendidikan dasar sekolah menengah pertama. 3) Pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana pendidikan dasar sekolah menengah pertama. 4) Pengawasan penggunaan buku pelajaran pendidikan dasar sekolah menengah pertama. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 87 Masing-masing seksi dipimpin masing-masing oleh seorang Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pendidikan menengah. d. Bidang Pendidikan menengah Bidang pendidikan menengah mempunyai tugas : 1. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis. 2. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan menengah. 3. Pengendalian mutu pendidikan menengah serta sarana dan prasarana pendidikan menengah. Fungsi bidang pendidikan menengah, yaitu : 1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan menengah. 2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pendidikan menengah. 3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang pendidikan menengah membawahi : a. Seksi kurikulum pendidikan menengah, yang mempunyai tugas: 1. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 88 2. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan menengah, meliputi: 1) perumusan kebijakan operasional pendidikan menengah di lingkup kota sesuai dengan kebijakan nasional. 2) koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan menengah. 3) perencanaan strategis pendidikan menengah sesuai rencana strategis pendidikan nasional. 4) sosialisasi kerangka dasar dan struktur pendidikan menengah. 5) Koordinasi atas pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan menengah. 6) pengelolaan pendidikan bertaraf internasional tingkat pendidikan menengah. b. Seksi sarana dan prasarana pendidikan menengah, yang mempunyai tugas: 1. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis. 2. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang sarana dan prasarana pendidikan menengah, meliputi : 1) Bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan menengah bertaraf internasional sesuai kewenangannya. 2) Pengawasan terhadap standar nasional sarana dan prasarana pendidikan menengah. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 89 3) Pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana pendidikan menengah. 4) Pengawasan penggunaan buku pelajaran pendidikan menengah. Masing-masing seksi dipimpin masing-masing oleh seorang Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pendidikan menengah. e. Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang pendidik dan tenaga kependidikan mempunyai tugas : 1. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis. 2. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pendidik dan tenaga kependidikan pendidik dasar SD, pendidik dan tenaga kependidikan pendidik dasar SMP. 3. Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan pendidik menengah. Fungsi bidang pendidik dan tenaga kependidikan, yaitu : 1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan dasar SD. 2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan dasar SMP. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 90 3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan menengah. 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang pendidik dan tenaga kependidikan membawahi : a. Seksi pendidik dan kependidikan dasar SD, yang mempunyai tugas : 1. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis. 2. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pendidik dan kependidikan dasar SD, meliputi : 1) Perencanaan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan untuk pendidikan dasar milik pemerintah kota. 2) Usulan pengangkatan dan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan PNS untuk satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar milik. 3) Usulan pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan dasar. 4) Peningkatan kesejahteraan. 5) Penghargaan dan perlindungan pendidik pada jenjang pendidikan dasar. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 91 6) Usulan pemberhentian pendidik dan tenaga kependidikan bertaraf internasional selain karena alasan pelanggaran perundang-undangan pada jenjang pendidikan dasar SD. b. Seksi pendidik dan kependidikan dasar SMP, yang mempunyai tugas : 1. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis. 2. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pendidik dan kependidikan dasar SMP, meliputi : 1) Perencanaan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan untuk pendidikan dasar SMP. 2) Usulan pengangkatan dan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan PNS untuk satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar SMP. 3) Usulan pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan dasar SMP. 4) Peningkatan kesejahteraan. 5) Penghargaan dan perlindungan pendidik pada jenjang pendidikan dasar SMP. 6) Usulan pemberhentian kependidikan selain pendidik karena alasan dan tenaga pelanggaran perundang-undangan pada jenjang pendidikan dasar SMP. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 92 c. Seksi pendidik dan kependidikan menengah, yang mempunyai tugas : 1. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis. 2. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pendidik dan kependidikan menengah, melipui : 1) Perencanaan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan untuk pendidikan menengah. 2) Usulan pengangkatan dan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan PNS untuk satuan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah. 3) Usulan pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan menengah. 4) Peningkatan kesejahteraan. 5) Penghargaan dan perlindungan pendidik pada jenjang pendidikan menengah. 6) Usulan pemberhentian kependidikan selain perundang-undangan pendidik karena pada dan tenaga alasan pelanggaran jenjang pendidikan menengah. Masing-masing seksi dipimpin masing-masing oleh seorang Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pendidikan menengah. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 93 f. Bidang Pendidikan Non Formal Bidang Pendidikan Non Formal mempunyai tugas : 1. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis. 2. Pembinaan dan pelaksanaan pemberian dukungan sumber daya terhadap penyelenggaraan pendidikan non formal. Fungsi Bidang Pendidikan Non Formal, yaitu : 1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan pendidikan masyarakat. 2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan kesetaraan dan keaksaraan. 3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Pendidikan Non Formal membawahi : a. Seksi Pendidikan Masyarakat, yang mempunyai tugas : 1. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis. 2. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pendidikan masyarakat, meliputi : 1) Perencanaan strategis pendidikan non formal sesuai rencana strategis pendidikan nasional. 2) Membantu pelaksanaan ujian nasional pendidikan non formal. 3) Pelaksanaan evaluasi pengelola, satuan, jalur, jenjang dan jenis pendidikan non formal skala pemerintah kota. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 94 4) Pelaksanaan evaluasi pencapaian standar nasional pada pendidikan non formal skala pemerintah kota. b. Seksi Kesetaraan dan Keaksaraan, yang mempunyai tugas : 1. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis. 2. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang Kesetaraan dan Keaksaraan, meliputi : 1) Perencanaan strategis Keaksaraan sesuai pendidikan rencana Kesetaraan dan strategis pendidikan nasional. 2) Sosialisasi kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan. 3) Pelaksanaan evaluasi pengelola, satuan pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan. 4) Pelaksanaan evaluasi pencapaian standar nasional pendidikan pada pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan skala pemerintah kota. 5) Pemberian dukungan sumber daya penyelenggaraan pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan. Masing-masing seksi dipimpin masing-masing oleh seorang Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pendidikan menengah. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 95 B. Identifikasi Komparasi 1. Bank Permata a. Profil Bank Permata PT. Bank Permata Tbk (Permata Bank) merupakan hasil merger dari lima Bank yaitu PT. Bank Bali Tbk, PT. Bank Universal Tbk, PT. Bank Artamedia, PT. Bank Patriot dan PT. Bank Prima Ekspress pada tahun 2002. Saat ini Bank Permata telah berkembang menjadi sebuah bank swasta utama yang menawarkan produk dan jasa inovatif serta komprehensif terutama disisi delivery channel nya termasuk Internet Banking dan Mobile Banking. Bank Permata memiliki aspirasi untuk menjadi penyedia jasa keuangan terkemuka di Indonesia, dengan fokus di segmen Konsumer dan Komersial. Melayani sekitar 2 juta nasabah di 57 kota di Indonesia. Bank Permata memiliki 281 cabang (termaksuk 10 cabang Syariah) dan 631 ATM dengan akses tambahan di lebih dari 40.000 ATM (VisaPlus, Visa Electron, MC, Alto, ATM Bersama dan ATM Prima). Brand Promise Bank Permata bernilai Menjadikan hidup lebih Untuk mewujudkan brand promise di kehidupan sehari-hari yaitu dengan menjalankan nilai-nilai perusahaan dalam bekerja, bersikap, serta berperilaku terhadap customer, rekan kerja, komunitas, investor, dan regulator. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 96 b. Visi dan Misi Bank Permata 1) Visi Pelopor dalam memberikan solusi financial yang inovatif. 2) Misi a) Partnership Kita saling memahami dan bersama-sama membangun hubungan yang kokoh dengan pihak internal dan eksternal berlandaskan rasa saling menghormati. b) Responsiveness Kita bekerja dengan cepat, akurat dan efektif dalam memberikan layanan yang terbaik dan tepat waktu. c) Innovation Kita selalu berpikir inovatif untuk meningkatkan cara kita bekerja, membuatnya lebih mudah, lebih baik dan lebih cepat. d) Caring Kita menaruh perhatian dan menghargai customer, rekan kerja, masyarakat, investor dan regulator. e) Exellence Kita memberikan layanan prima kepada customer dan memicu kinerja yang prima dalam pekerjaan sehari-hari. c. Produk Bank Permata 1) Liabilities a) Permata Tabungan Ku b) Permata OPTIMA commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 97 c) Permata Bebas d) Permata Me e) Permata Bintang f) Permata Giro g) Permata Familioner h) Permata Payroll ASTRA i) Permata e-form 2) Kartu Kredit a) Permata Shopping Card b) Permata KTA 3) Kredit Tanpa Anggunan 4) Perbankan UKM a) Permata Express Trade b) Permata Griya Bisnis c) Permata KTA Bisnis 5) Konsumer a) Permata KPR b) Permata KPR Keluarga c) Permata KPR Bijak d) Permata Home Ready Cash e) Permata KPR Cicilan Tetap 6) Investment Services 7) Permata Bank Syariah a) Permata Tabungan IB commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 98 b) Permata Giro IB c) Permata Pendidikan Syariah d) Permata Deposito Syariah e) Permata KPR IB f) Pembiayaan Usaha g) Permata Tabungan IB Umroh h) Permata Tabungan IB OPTIMA d. Produk Tabungan Anak Permata Bintang Produk tabungan Permata Bintang merupakan tabungan reguler khusus untuk anak-anak dengan setoran awal yang rendah dan bebas biaya administrasi bulanan, serta tersedia pilihan kartu ATM dan buku tabungan yang menarik dan lucu. Permata Bintang dihadirkan dengan tujuan untuk mengenalkan tabungan ke anak-anak sejak usia dini, agar mereka tahu dan mengenal tentang menabung di bank, serta memberikan edukasi dan motivasi kepada anak agar terbiasa menabung untuk masa depan, terutama untuk keperluan sekolah. produk tabungan Permata Bintang sejalan dengan program nasional yaitu gerakan pemerintah motivasi anak usia dini harus menabung. Oleh karena itu, untuk menarik minat anak-anak, Permata Bank bekerja sama dengan The Walt Disney Company mempersembahkan tabungan anak Permata Bintang atau Permata Tabungan iB Bintang dengan kartu ATM versi Mickey Mouse, melengkapi karakter kartun yang telah hadir sebelumnya yaitu Princess, Cars dan Donald Duck. Dengan karakter kartun Permata Bank, khususnya Permata Bintang berhasil commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 99 menarik perhatian anak-anak sehingga masyarakat antusias menyimpankan dananya pada tabungan usia dini yang dibatasi mulai dari usia 6 bulan hingga 17 tahun. Adapun keuntungan menabung pada Permata Bintang, di antaranya bebas administrasi, memiliki fasilitas tarik tunai di bank lain yang memiliki logo ATM Bersama, ALTO dan ATM Prima/BCA serta tidak dikenakan biaya. Keuntungan lainnya, setoran awal ringan, bunga tabungan yang kompetitif, memiliki kartu ATM, kemudahan setor dan tarik tunai on line di seluruh cabang Permata Bank, serta kemudahan melakukan berbagai macam transaksi. Sedangkan setoran awal minimal sebesar Rp 100 ribu, dan setoran selanjutnya bebas kelipatan sebesar Rp 50 ribu. Sementara besarnya nilai nominal tarikan adalah sebesar Rp 500 ribu per hari karena disesuaikan dengan jenis tabungan yang dikhususkan untuk anak usia dini, dengan tujuan melatih anak tidak konsumtif. Produk Permata Bintang resmi dibuka pada bulan April 2011. Tim kreatif dari Bank Permata yang disebut Markom membuat berbagai media promosi untuk mempromosikan produk terbarunya tersebut. Media-media itu antara lain iklan majalah, iklan radio, baliho, brosur, poster, dan merchandise yang bertemakan Walt Disney. Selain itu Bank Permata juga bekerja sama dengan beberapa sekolah. Di Solo sendiri diantaranya Kanisius dan Kalam Kudus. Agar lebih menarik minat masyarakat, Bank Permata juga sering mengadakan event seperti lomba lomba fashion show mirip Princess, lomba mewarnai Princess & Cars dan fun games di beberapa Mall. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 100 Berikut adalah gambar media promosi produk Permata Bintang : 2. Bank Negara Indonesia (BNI 46) a. Profil Bank Negara Indonesia Bank Negara Indonesia atau BNI berdiri sejak 1946, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional. Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai 'BNI 46'. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat. Bank BNI ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988. Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996. Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 101 dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus. Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan persingkat menjadi digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia. BNI merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia, memiliki 1.481 outlet cabang dan sentra kredit yang tersebar di seluruh Indonesia, dan 5 cabang luar negeri (Singapura, Hongkong, Tokyo, New York dan London), serta perwakilan di beberapa negara di Timur Tengah. Untuk jaringan elektronik, BNI memiliki 5.169 ATM ditambah 16.000 ATM LINK dan 24.000 ATM Bersama, serta fasilitas phonebanking 24 jam BNI Call di 021-500046 atau 68888 (via ponsel), serta SMS Banking dan BNI Internet Banking www.bni.co.id untuk kebutuhan transaksi perbankan dengan puluhan fitur. Saham BNI tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode BBNI sejak tahun 1996. Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan negara. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 102 b. Visi dan Misi Bank Negara Indonesia 1) Visi Menjadi Bank kebanggaan nasional yang Unggul, Terkemuka dan Terdepan dalam Layanan dan Kinerja. 2) Misi a) Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pillihan utama (the bank choice) b) Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor. c) Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi. d) Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial. e) Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik. c. Produk Bank BNI 1) BNI Wirausaha Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2) BNI Taplus a) BNI Taplus Anak b) BNI Taplus Mahasiswa c) BNI Taplus Pegawai/Anggota 3) BNI Griya 4) BNI iB Trade Finance 5) BNI SIMPONI (Simpanan Pensiun BNI) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 103 d. Produk Tabungan BNI Taplus Anak Tabungan BNI Taplus Anak merupakan produk tabungan untuk melayani segmen masyarakat dengan usia mulai dari 0 sampai 17 tahun guna membantu dan memfasilitasi kebutuhan menabung sejak usia dini. BNI Taplus Anak didesain untuk memberikan kemudahan bagi penabung yang rata-rata merupakan pelajar dengan setoran awal minimal Rp 100.000 dan setoran selanjutnya minimal Rp 10.000. Calon nasabah dapat membuka BNI Taplus Anak di kantor cabang atau layanan gerak dengan persyaratan memiliki kartu pelajar/paspor/akte kelahiran. Dengan konsep one stop financial solution , BNI ingin memberikan pelayanan kepada nasabah yang bersifat lifetime. Artinya, nasabah dilayani sejak usia dini hingga masa pensiun dengan berbagai produk dan layanan. BNI Taplus Anak merupakan produk sebagai pembuka layanan kepada seorang nasabah yang dapat dilanjutkan dan dilengkapi dengan produk-produk lainnya. Selain itu, produk tabungan ini juga membawa misi untuk memberikan pembelajaran tentang kebiasan menabung sejak usia dini. Kelebihan BNI Taplus Anak adalah pada buku tabungan dan kartu tercetak atas nama anak sendiri sehingga memberikan rasa bangga dan memiliki atas tabungannya dengan harapan memberikan motivasi kepada anak untuk terus menabung. Memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar melakukan transaksi sendiri di ATM, belanja, BNI SMS banking dan di teller. Meskipun kartu ATM/debit dipegang anak, orang tua tetap dapat mengawasi transaksi anak dengan notifikasi SMS pada transaksi commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 104 tertentu yang dikirimkan ke ponsel orang tua. BNI Taplus Anak juga bebas biaya pengelolaan rekening. Selain itu anak sebagai nasabah juga mendapat perlindungan asuransi dengan total perlindungan sebesar maks sebesar Rp.150.000.000,- termasuk rawat inap dengan premi gratis. BNI Taplus Anak diluncurkan bertepatan pada Hari Anak Nasional 23 Juli 2011, di Cilandak Town Square, Jakarta. Media promosi yang digunakan antara lain iklan majalah, iklan koran, baliho, brosur, poster, dan merchandise. Berikut adalah gambar beberapa media promosi produk BNI Taplus Anak: commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 105 C. Pengumpulan Data Kuesioner Penyebaran kuesioner dilakukan di dua TK sesuai dengan klasifikasi target audience yaitu TK di daerah Surakarta dengan segmentasi semua golongan agama dan sosial ekonomi menengah keatas. Kuesioner dibagikan kepada respondennya yaitu siswa TK, guru/pendidik TK, dan orang tua siswa. Kuesioner yang dibagikan sebanyak 100 kuesioner. Penyebaran kuesioner dilakukan di TK Sandhy Putra Jl.Adi Sucipto Surakarta, dan di TK Pembina Manahan Surakarta. 1. Hasil Data Kuesioner Untuk Orang Tua Siswa Deskripsi tanggapan responden sebanyak 100 orang tua siswa pada setiap item pertanyaan adalah sebagai berikut : a) Jenis kelamin a. Laki-laki : 26 b. Perempuan : 74 b) Tingkat pendidikan terakhir a. SMP :2 b. SMA : 31 c. Perguruan Tinggi : 67 c) Pekerjaan a. Pelajar/Mahasiswa : 1 b. Pegawai swasta : 20 c. Pegawai negeri : 22 d. Wiraswasta : 31 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 106 e. Lain-lain : 26 d) Pendapatan per bulan a. < Rp.150.000 :0 b. Rp.150.000 Rp. 500.000 :1 c. Rp.500.000 Rp.1.000.000 :2 d. Rp.1.000.000 Rp.2.000.000 e. > Rp.2.000.000 : 41 : 56 e) Jumlah anak a. 1 : 17 b. 2 : 62 c. 3 : 12 d. 4 :9 f) Berapa jumlah uang saku yang diberikan kepada anak? a. Tidak pernah : 47 b. Rp.1.000 : 13 c. Rp.2.000 : 21 d. > Rp.2.000 : 19 g) Pentingkah diadakan kampanye gemar menabung untuk anak? a. Ya : 100 b. Tidak :0 h) Apakah uang saku yang anda berikan selalu habis dalam sehari? a. Ya : 26 b. Kadang-kadang : 20 c. Tidak : 54 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 107 i) Apakah anda langsung menuruti setiap keinginan anak ketika ia minta dibelikan sesuatu? a. Ya :7 b. Kadang-kadang : 75 c. Tidak : 18 j) Apakah anda sudah mengajarkan menabung kepada anak anda dirumah/Bank? a. Sudah : 48 b. Belum : 52 k) Apakah anak anda saat ini masih menabung? a. Ya : 21 b. Kadang-kadang : 23 c. Tidak : 56 Asumsi sementara berdasarkan 100 kuesioner yang dibagikan kepada 100 orang tua adalah sebagai berikut : 1) Pekerjaan orang tua yang paling banyak ialah pegawai negeri dan wiraswasta, sehingga pendapatan mereka lebih dari cukup, sekitar 1 juta hingga 2 juta lebih tiap bulannya. 2) Banyak orang tua yang tidak memberikan uang saku kepada anaknya, sebeb belum terlalu penting. Jika anak ingin jajan langsung minta uang kepada orang tuanya. Namun ada pula yang memberikan uang saku, mulai dari seribu bahkan ada yang lebih dari 3ribu. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 108 3) Menurut para orang tua, kampanye gemar menabung untuk anak perlu diadakan untuk melatih anak menghemat uang sehingga anak semakin sadar akan tanggung jawabnya serta melatih anak agar mandiri sehingga kelak tidak bergantung pada orang tua. 4) Sebagian besar anak-anak belum diajarkan menabung dirumah/di Bank, karena di sekolah sudah ada kegiatan rutin menabung sehingga para orang tua mengabaikan hal tersebut. 2. Hasil Data Kuesioner Untuk Guru/Pendidik Deskripsi tanggapan responden sebanyak 10 guru/pendidik pada setiap item pertanyaan adalah sebagai berikut : 1. Pentingkah diadakan kampanye gemar menabung untuk anak? a. Ya : 10 b. Tidak :0 2. Media pendidikan apakah yang efektif untuk mendidik anak (di dalam maupun di luar ruangan)? a. Alat peraga :8 b. Buku :2 c. Lain-lain :0 3. Karakter gambar seperti apakah yang lebih disukai anak-anak? a. Kartun semi realis :0 b. Kartun menyerupai bentuk asli : 10 4. Warna apa yang paling baik untuk pembelajaran bagi anak-anak? a. Warna cerah :9 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 109 b. Warna pastel/lembut :1 c. Warna gelap :0 Asumsi sementara berdasarkan 10 kuesioner yang dibagikan kepada 10 guru/pendidik adalah sebagai berikut : 1) Menurut para guru/pendidik, kampanye gemar menabung untuk anak perlu diadakan untuk membantu membimbing anak menghemat uang dan terbiasa menabung sejak dini. 2) Media pendidikan yang efektif untuk mendidik anak (di dalam maupun diluar sekolah) yang pertama adalah alat peraga, sebab media tersebut lebih menarik dan mudah untuk dipahami. Media yang kedua adalah buku, selama ini buku tidak bisa dipisahkan dengan pendidikan. Buku menjadi media utama dalam kegiatan belajar mengajar dan sarana pengetahuan. 3) Warna yang paling baik untuk pembelajaran bagi anak-anak adalah warna cerah. 4) Karakter gambar/tokoh yang lebih disukai anak-anak adalah jenis karakter kartun yang menyerupai bentuk asli. 3. Hasil Data Kuesioner Untuk Siswa Deskripsi tanggapan responden sebanyak 100 siswa TK pada setiap item pertanyaan adalah sebagai berikut : 1. Apakah kamu sudah pernah menabung? a. Sudah : 48 - Celengan : 19 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 110 - Bank : 16 - Celengan&Bank : 13 b. Belum : 52 2. Apakah kamu suka menabung? a. Ya : 87 b. Tidak : 13 3. Warna apa yang kamu suka? (disertakan alat peraga) a. Merah : 33 f. Orange : 2 b. Kuning : 26 g. Ungu : 6 c. Biru : 24 h. Cokelat : 1 d. Hijau : 19 i. Putih : 1 e. Pink : 14 j. Hitam : 3 4. Gambar seperti apa yang kamu suka? (disertakan contoh gambar) a. Kartun semi realis : 16 b. Kartun menyerupai bentuk asli : 84 5. Bentuk huruf mana yang kamu suka? a. Ayo Menabung : 56 b. Ayo Menabung : 26 c. Ayo Menabung :4 d. Ayo Menabung : 14 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 111 Asumsi sementara berdasarkan 100 kuesioner yang dibagikan kepada 100 siswa TK adalah sebagai berikut : a. Sebagian besar anak suka menabung dengan alasan agar punya banyak uang dan bisa membeli sesuatu yang mereka inginkan, tetapi orang tua belum mengajarkan anaknya menabung dirumah/Bank. Anak-anak hanya menabung di sekolah. b. Warna yang paling banyak disukai anak-anak adalah merah, biru, kuning, dan hijau. c. Anak-anak TK lebih menyukai ilustrasi tokoh kartun yang mendekati bentuk sesungguhnya. d. Bentuk tulisan yang disukai anak-anak adalah jenis font yang jelas dan mudah dibaca oleh mereka. D. Analisa SWOT Analisa SWOT mempunyai fungsi sebagai alat untuk mengidentifikasikan berbagai hal secara sistematis agar dapat merumuskan strategi dalam suatu instansi/perusahaan/lembaga. Analisa ini didasarkan pada hal-hal yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities). Namun disisi lain juga dapat meminimalkan segi kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Keempat faktor tersebut dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan dan selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijaksanaan suatu lembaga maupun perusahaan. commit to user commit to user (Kelemahan) Weakness (kekuatan) Strenght 1. 5. 4. 3. 2. 1. rekening, untuk sekolah dari tiap-tiap Kecamatan saja yang dipilih untuk cabang sehingga merchandise terbatas, Ketersediaan dapat disetiap kepada anak untuk terus menabung. langsung dengan target audience. 1. dengan harapan memberikan motivasi mengadakan penyuluhan, supaya lebih dekat/berinteraksi Dikarenakan menghemat biaya, sehingga hanya beberapa bangga dan memiliki atas tabungannya anak sendiri, sehingga memberikan rasa Bekerja sama dengan sekolah Taman Kanak-Kanak untuk mereka selalu ingat untuk menabung. Kartu ATM / buku tabungan atas nama pembukaan sambil bermain dirumah dengan orang tua maupun teman, agar setiap Memberikan merchandise yang menarik mendorong anak agar mau menabung. 4. 3. anak-anak, Merchandise dapat digunakan lebih lanjut sebagai media belajar mendukung kegiatan gemar menabung. Membagikan beberapa merchandise kepada setiap anak untuk sehingga lebih menarik. disukai dapat menarik perhatian anak-anak. banyak yang Menggunakan boneka tangan sebagai media penyuluhan karena Memakai karakter tokoh kartun Disney 2. Jangkauan promosi lebih luas, karena kelompok, agama atau apapun. 1. tidak hanya mencakup satu wilayah saja. memiliki Promosi Bank Permata wewenang lebih luas dan tidak mengandung unsur-unsur Merupakan dinas milik pemerintah, sehingga Promosi Dinas Pendidikan Surakarta 1. 3. 2. 1. banyak mendapatkan bangga atas harapan memiliki dengan dan pembukaan rekening, sehingga kurang Tidak ada merchandise pada saat untuk terus menabung. memberikan motivasi kepada anak tabungannya rasa anak sendiri, sehingga memberikan Kartu ATM / buku tabungan atas nama saja. tidak hanya mencakup satu wilayah Jangkauan promosi lebih luas, karena kepercayaan dari masyarakat. sehingga Merupakan Bank milik pemerintah, Promosi Bank BNI 46 112 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user (Ancaman) Threats (kesempatan) Opportunity 2. 1. 2. 1. orang tua yang ditawarkan kurang menarik, maka calon nasabah akan memilih produk dari Bank lainnya yang mungkin lebih menarik. Orang tua yang sering mengajak anak-anaknya pergi belanja di Mall sehingga memicu anak untuk membeli barang yang mereka lihat dan mereka sukai. anak. Apabila promosi dan produk yang membeli. Banyaknya Bank-bank lain yang juga dan mau belajar hidup mandiri. menginginkan anaknya gemar menabung Banyaknya mempunyai produk tabungan untuk 1. 1. membuat anak/nasabah kecewa. semenarik mungkin sehingga merangsang minatnya untuk Promosi barang atau jasa untuk anak-anak yang dibuat untuk menyisikan sebagian uangnya untuk ditabung. Pendapatan para orang tua yang cukup sehingga memungkinkan menabung dan mau belajar hidup mandiri. Banyaknya orang tua yang menginginkan anaknya agar gemar memenuhi. pelaksanaan kampanye ini, sehingga Target Audien kurang 1. tua anaknya orang gemar yang dari Bank mungkin lebih menarik. produk lainnya yang maka calon nasabah akan memilih yang ditawarkan kurang menarik, anak. Apabila promosi dan produk mempunyai produk tabungan untuk Banyaknya Bank-bank lain yang juga mandiri. menabung dan mau belajar hidup menginginkan 1. Banyaknya menarik minat calon nasabah. 113 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 114 77 E. Positioning Positioning dapat diartikan proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk, merek, perusahaan, individu atau apa saja dalam pikiran mereka yang (Rhenald Kasali, 1997;157). Perancangan dongeng boneka tangan sebagai salah satu media promosi dalam kampanye gemar menabung ini diposisikan sebagai suatu bentuk pendidikan usia dini tentang manfaat dan tujuan menabung bagi target utamanya anak-anak dan pengetahuan tambahan untuk target sekundernya yaitu orang tua. Setelah proses kampanye ini diharapkan akan dapat menambah pengetahuan anak akan pentingnya menabung serta menerapkan kebiasaan baik menabung sejak dini sehingga dapat mencegah dari sifat boros dan konsumtif, serta menjadikan anak kelak pandai dalam hal finansial. F. Unique Selling Preposition (USP) Unique Selling Preposition (USP) adalah sesuatu hal / kelebihan / keunggulan dari suatu produk dimana keunggulan tersebut diekspos dan ditonjolkan sehingga bisa menjadi satu pengingat dan menjadi ciri khas dari produk tersebut. USP ini dapat berupa perbedaan dari produk yang sejenis atau dapat juga sesuatu yang dimiliki oleh produk sejenis tapi tidak diolah dengan baik. USP yang baik bisa juga menjadi positioning bagi suatu produk, karena USP biasanya cenderung unik daripada yang lain, sehingga lebih kuat melekat di benak audien. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 115 78 USP dalam perancangan kampanye ini yaitu mengajak anak giat menabung, melalui media dongeng boneka tangan. Dongeng boneka tangan merupakan salah satu media promosi kampanye yang menarik untuk anak-anak. Dongeng tersebut menceritakan tentang manfaat dan tujuan menabung untuk anak. Media ini akan menjadi salah satu sarana belajar yang menyenangkan, karena karakter boneka yang lucu dan cerita yang menarik sehingga dapat merangsang daya otak anak untuk memahami dan mengikuti apa yang disampaikan oleh dongeng boneka tangan tersebut. Ilustrasi yang menarik dengan warna-warna cerah serta pemilihan media promosi kampanye yang disesuaikan dengan karakter anak-anak akan dapat menarik perhatian atau minat anak-anak untuk menjadi lebih gemar menabung. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 116 BAB IV KONSEP PEMIKIRAN DESAIN A. Metode Perancangan Perancangan komunikasi yang baik adalah perancangan yang berdampak dan menjangkau, diartikan sebagai suatu hasil rancang yang mempunyai hubungan timbal balik antara penyampai pesan kepada penerima pesan melalui suatu media. Hal ini tercapai apabila dampak penyampaian pesan tersebut dapat dirasakan oleh penerima pesan. Sebelum membuat sebuah kampanye dilakukan langkah-langkah identifikasi masalah serta pemilihan dan analisa kelompok. Kelompok ini dianalisis kebutuhannya, suasana psikologis dan sosiologis yang melingkupinya, bahasanya, jalan pikirannya, serta simbol-simbol yang dekat dengannya. Langkah kedua adalah menentukan tujuan khusus kampanye tentang apa yang diharapkan dicapai dalam kampanye tersebut. Langkah ketiga adalah menentukan tema kampanye. Suatu tema harus berpusat pada topik dan sesuai dengan target yang dituju. Langkah keempat adalah menentukan anggaran yang diperlukan untuk suatu kampanye selama periode tertentu. Langkah kelima adalah perencanaan media promosi kampanye yang meliputi tiga hal, yaitu identifikasi media yang ada dan tersedia, memilih media yang cocok dan dapat digunakan, menentukan waktu dan frekuensi penyiaran. Langkah keenam adalah menciptakan pesan-pesan iklan dalam kampanye. Komponen-komponen suatu iklan termasuk headline, sub headline, dan body copy secara bersama-sama menarik dan memelihara perhatian sasaran. Langkah terakhir adalah menilai keberhasilan commit to user 116 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 117 kampanye tersebut melalui serangkaian evaluasi. Evaluasi ini dilakukan sebelum, selama, dan sesudah kampanye dilaksanakan. B. Konsep Kreatif Media Pembelajaran Membangun pengetahuan pada anak sangat berbeda dengan orang dewasa. Membangun pengetahuan pada anak haruslah berdasarkan kepada bermain dan permainan. Dengan melalui kegiatan bermain anak-anak dapat mengembangkan berbagai aspek yang diperlukan untuk persiapan masa depan. Bermain dapat membantu perkembangan motorik tubuh, perkembangan emosional, perkembangan sosial, perkembangan kognitif dan moral serta kepribadian maupun bahasa. Bermain juga bisa dijadikan media untuk membina hubungan yang dekat antar anak, atau anak dengan orang tua, guru, ataupun orang dewasa lainnya sehingga tercipta komunikasi yang efektif. Dengan bermain dan belajar, seorang anak akan memperoleh kesempatan untuk mempelajari berbagai hal baru. Belajar dan bermain bagi mereka juga merupakan sarana dalam mengembangkan berbagai ketrampilan sosialnya. Kegiatan bermain dan belajar akan mengembangkan otot dan melatih gerakan motorik mereka. Dengan adanya kegiatan belajar dan bermain, seorang anak akan menemukan bahwa merancang suatu hal baru dan berbeda dapat menimbulkan kepuasan dan pada akhirnya seorang anak akan menjadi lebih kreatif dan inovatif. Maka dari itu, dalam perancangan media pembelajaran ini, penulis memilih media permainan sebagai alat pembelajaran gemar menabung untuk anak-anak sebagai media kreatif. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 118 1. Perancangan Media Promosi Boneka Tangan Pada bab sebelumnya telah diuraikan mengapa penulis memilih menggunakan dongeng boneka tangan sebagai salah satu media promosi dalam kampanye gemar menabung untuk anak. Secara garis besar, untuk mengajarkan konsep menabung pada anak, haruslah dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Salah satunya adalah dengan media dongeng boneka. Media dongeng boneka tangan dijadikan sebagai alternatif yang tepat, dikarenakan dapat menarik perhatian anak-anak. Selain itu, dongeng boneka dapat menjadi dunia khayalan dan imajinasi bagi anak-anak. Terkadang kisah dongeng boneka bisa membawa pendengarnya terhanyut kedalam dunia fantasi, namun hal itu tergantung pesan moral yang disampaikan dan bagaimana cara penyampaian dongeng tersebut. Melalui media dongeng boneka yang menyenangkan, anak-anak akan diajarkan tentang manfaat dan tujuan menabung. Sehingga anak tidak merasa dipaksa untuk menabung, sebaliknya anak melakukannya dengan sukarela karena meniru perilaku dari boneka yang menjadi tokoh dalam cerita. Hal ini dapat membuat anak lebih fokus dalam menerima pelajaran yang disampaikan, sehingga perilaku menabung dapat diterima dengan cepat, dan dapat dipraktekan setiap hari. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 119 2. Penciptaan Konsep Dan Isi Materi Dongeng Dalam penciptaan sebuah karya, pertama-tama yang harus dilakukan adalah tahapan konsep. Konsep tersebut berisikan materi-materi yang akan digunakan dalam pembuatan sarana untuk disampaikan kepada penerima pesan. Materi tersebut haruslah memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh penerima pesan. Dalam perancangan dongeng boneka tangan ini diperlukan sebuah konsep yang matang. Cerita yang ada dalam dongeng tersebut adalah materi dasar pengenalan dan pengetahuan tentang manfaat dan tujuan menabung. Materi dasar ini mengingat dan menyesuaikan dengan daya tangkap anak yang masih dalam tahap mengenal uang. Penentuan konsep materi dilakukan pada tahap awal pembuatan sarana. Bahan materi tersebut selanjutnya diolah dalam visual yang menarik. Visual merupakan kombinasi antara warna dan garis. Penyampaian cerita disusun dengan jelas dan baik, sehingga pada waktu anak menikmati dongeng dapat dengan mudah menyerap materi yang disampaikan. Proses pematangan konsep yang tertuang dalam pembuatan boneka tangan ini, dapat didukung dengan ilustrasi perwatakan yang menunjang. Ilustrasi tersebut berupa sebuah keluarga Ayam yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan seekor anak ayam sebagai tokoh yang suka menabung, serta satu teman anak ayam yang tidak pernah menabung dan boros. Memakai tokoh binatang ayam dikarenakan ayam merupakan binatang pelihaharaan yang jinak dan dekat dengan anak-anak, selain itu ayam mungkin commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 120 dalam pikiran banyak orang hanyalah sebuah hewan yang enak untuk dibuat dalam menu masakan yang lezat. Mungkin apabila dikaji lebih dalam lagi ada karakteristik yang dapat di contoh dari hewan sejenis aves (burung) ini. Masyarakat hanya melihat dari satu sisi saja dimana hewan ini sering membuat kotor lingkungan, membawa penyakit H1N1 (Avian influinza) atau flu burung dan reproduksi di sembarangan. Tapi perlu diketahui bahwa ayam bisa menjadi tauladan yang baik dan bertanggung jawab. Berikut filosofi baik yang dapat dicontoh dari ayam: 1. Makhluk hidup paling disiplin, bangun sebelum matahari terbit, dan tidur sebelum matahari terbenam. 2. Mengais rezeki (makanan) yang berupa sisa-sisa makanan, sedikit demi sedikit tanpa mengeluh agar bisa bertahan hidup. 3. Tidak akan sedikitpun meninggalkan sangkar pada waktu mengerami telurnya. 4. Sang induk rela memberikan makanan hasil temuannya kepada anaknya terlebih dahulu. 5. Jika anak ayam terasa terganggu, sang induk akan mematuk sang pengganggu, dan memberikan keamanan kepada sang anak ayam. 6. Saat fajar menyingsing, ayam jantan akan berkokok yang diikuti oleh pejantan lainnya (memberikan jasa untuk membangunkan manusia). Dari beberapa filosofi ayam diatas, terdapat banyak pelajaran baik yang dapat diambil, salah satunya dalam hal menabung yaitu seperti ayam yang commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 121 sedang mencari makan, sedikit demi sedikit mengumpulkan uang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Dongeng ini hanya memakai sedikit tokoh agar anak-anak mudah menghafal tokoh dan memahami isi dongeng, sehingga pesan dalam cerita dongeng tersebut dapat tersampaikan dengan baik dan jelas. Penciptaan konsep dan materi, kesempurnaan tokoh, visual penataan warna dan garis, serta media pendukung lainnya dapat berfungsi dengan baik apabila dalam penyampaian dan penggunaan materi tersebut, anak dapat mencerna materi yang disampaikan. Dari kenyataan inilah, penulis berhati-hati dalam pemilihan konsep dan materi, dikarenakan konsep adalah pemeran utama dalam proses perancangan sebuah karya hingga karya tersebut dapat berfungsi dengan baik dan bermanfaat bagi si pemakai sarana pembelajaran. 3. Penataan Visual Boneka Tangan Penataan visual ini mengandung materi ilustrasi dan penataan warna. Prinsip-prinsip gambar detail pada penggambaran tokoh menyesuaikan dengan hasil kuesioner siswa dan pendidik TK yang telah dianalisa oleh peneliti. Penggambaran lebih ditekankan pada kesederhanaan tanpa menghilangkan materi pokok yang disampaikan. Penataan visual dibuat sedemikian rupa menggunakan warna cerah serta garis-garis yang sederhana agar lebih menarik serta memberi kesan ceria dan menyenangkan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 122 4. Sinopsis Dongeng Boneka Tangan Dalam membuat dongeng untuk anak-anak harus mempertimbangkan daya pikir, kemampuan bahasa, rentang konsentrasi dan daya tangkap anak. Cerita dongeng untuk anak tidak perlu panjang dan lebar, yang diperlukan hanyalah cerita sederhana, singkat, namun mudah dicerna dan dipahami. Kampanye gemar menabung untuk anak ini akan menampilkan sebuah cerita dipilih agar mudah di ingat, dan sesuai dengan isi cerita. Berikut adalah sinopsis dari dongeng boneka tangan tersebut: Ada sebuah keluarga Ayam sederhana yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan seekor Anak Ayam yang bernama Yayam. Yayam merupakan anak ayam yang baik, pintar, dan rajin. Setiap hari Yayam rajin membantu orang tua dan selalu diberi uang jajan, dan setiap hari pula uang tersebut selalu disisakan untuk ditabung. Yayam terus menabung setiap hari hingga celengannya penuh. Lain halnya dengan teman Yayam yang bernama Joni, dia selalu boros dan tidak pernah menabung. Pada suatu ketika, Yayam ingin membeli sepeda. Namun Yayam tidak merengek kepada orang tuanya seperti teman Yayam lainnya. Dia berkata kepada orang tuanya bahwa ia ingin membeli sepeda dengan uang celengannya sendiri. Orang tua Yayam sangat bangga terhadap anaknya dan setuju, karena kebetulan Yayam belum punya sepeda. Akhirnya Yayam dan orang tuanya pergi membeli sepeda. Kini Yayam mempunyai sepeda baru yang dibeli dengan uang celengannya sendiri. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 123 Dari cerita dongeng yang sederhana tersebut, diharapkan anak-anak dan orang tua menjadi terinspirasi, dan kemudian anak-anak meniru sifat dan perilaku Yayam yang baik, pintar, dan rajin menabung. 5. Proses Pelaksanaan Kampanye Kampanye gemar menabung ini dilaksanakan dalam jangka waktu satu tahun. Ada 100 Taman Kanak-Kanak yang dipilih dari tiap-tiap Kecamatan di Surakarta. Sebelum kegiatan kampanye dilaksanakan, Dinas Pendidikan Surakarta mengadakan pemberitahuan kepada 100 Taman Kanak-Kanak yang dipilih, bahwa akan ada kampanye gemar menabung disekolahan tersebut. Selanjutnya petugas Dinas Pendidikan kota Surakarta akan mengunjungi setiap Taman Kanak-Kanak yang sudah dipilih untuk mengadakan kampanye. Salah satu media penyampaian pesan kampanye gemar menabung ini yaitu menggunakan media dongeng boneka tangan, dan yang akan menyampaikan dongeng tersebut adalah dari Dinas Pendidikan kota Surakarta, agar cerita dongeng dapat tersampaikan dengan baik. Kampanye gemar menabung ini dihadiri oleh anak-anak TK beserta orang tuanya. Ketika para peserta hadir, guru penyambut akan memberikan selembar folder kepada orang tua, dan anak diberi satu pin yang ditempel pada bajunya. Susunan acara kampanye diantaranya pembukaan oleh Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah, penjelasan tentang menabung, dongeng boneka tangan, praktek menabung menggunakan celengan yang dibagikan kepada setiap anak, tanya jawab untuk anak dan orang tua, kesimpulan dan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 124 pesan, penutup, pembagian topi dan merchandise kepada setiap siswa peserta kampanye. Merchandise tersebut berupa satu paket tas yang berisi boneka jari, buku aktivitas untuk anak, buku tulis, pensil, penghapus, permainan ular tangga, poster, stiker, dan kaos. Pada saat membagikan tas tersebut, setiap anak juga akan diberi semacam bendera yang terbuat dari kertas art paper, agar suasana ceria masih terasa sampai mereka pulang. 6. Strategi Kreatif Kampanye a. Strategi konsep Dalam perancangan kampanye, penulis juga menciptakan strategi penyampaian pesan ke dalam media-media promosi kampanye. Pesan yang disampaikan harus informatif dan efektif agar lebih menarik perhatian audien. Isi pesan yang menarik dapat diikuti audien, sehingga dapat tepat sasaran yang diinginkan. Pesan yang disampaikan adalah ajakan untuk rajin menabung serta memberikan informasi tentang manfaat dan tujuan menabung. Pesan-pesan tersebut dikemas dalam bentuk yang disesuaikan dengan target audien yaitu anak-anak. Menggunakan media-media pembelajaran berbasis permainan, sehingga lebih santai dan tidak terkesan menggurui. Dengan penyajian dan pengenalan yang dekat dengan lingkungan anak-anak diharapkan dapat membantu untuk mengurangi kebosanan anak dan memudahkan mereka dalam memahami. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 125 b. Strategi visual 1) Pesan Verbal Ada beberapa unsur dalam pesan verbal, antara lain: a) Judul / headline Adalah bagian terpenting dalam sebuah iklan. Letaknya tidak selalu pada awal tulisan, tetapi merupakan bagian pertama yang dibaca orang. (Rhenald Kasali, 1992 : 82). Headline merupakan kalimat atau kata-kata pendek, seringkali berupa slogan ataupun berupa pernyataan yang terdiri dari satu atau dua kalimat dan ditampilkan secara mencolok. Headline yang digunakan disesuaikan dengan penggunaan bahasa yang lugas, mudah dipahami, komunikatif, dan mampu mempengaruhi khalayak untuk melakukan apa yang diinginkan iklan. Headline bisa berupa kata-kata aksi (kata kerja sebagai pemicu untuk beraksi), kata yang menggugah emosi, kata ajakan, maupun alliteration (terbentuk dari pengulangan kemiripan suara). Ada tiga headline yang digunakan dalam perancangan media promosi kampanye ini yaitu AKU RAJIN MENABUNG, ANAK PINTAR RAJIN MENABUNG, dan AYO KITA NABUNG, dengan maksud agar anak-anak selalu ingat untuk menabung. b) Sub headline Adalah tulisan yang berisi penjelasan tentang headline. Sub headline yang baik adalah sederhana dan jelas. Sub headline dibuat commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 126 untuk memberikan tambahan informasi penting yang harus segera diketahui oleh khalayak, misalnya dalam perancangan ini yaitu tentang manfaat dan tujuan menabung untuk anak. c) Body copy / teks Pada bagian ini ditulis apa saja yang hendak disampaikan dalam kampanye kepada sasaran audien. Body copy harus dapat mendukung dan sekaligus sebagai penjelas lebih lanjut dari headline dan sub headline. 2) Pesan non verbal Adapun yang termasuk dalam unsur non verbal adalah sebagai berikut: a) Ilustrasi Ilustrasi merupakan salah satu unsur penting yang sering digunakan dalam berkomunikasi dengan anak-anak. Ilustrasi dapat mengungkapkan suatu hal secara lebih cepat dan lebih berhasil guna daripada teks. Perencanaan ilustrasi haruslah menarik perhatian sehingga merangsang minat target audien untuk membaca keseluruhan pesan dan menjelaskan suatu pernyataan yang mendukung judul iklan supaya maksud pesan dapat tersampaikan. Ilustrasi yang digunakan dalam perancangan media promosi kampanye yaitu dengan teknik manual yang kemudian diolah dengan software grafis. Ilustrasi dalam perancangan ini cukup dominan mengingat target pemakainya yaitu anak-anak yang cenderung menyukai karakter-karakter atau gambar yang lucu. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 127 b) Tipografi Tipografi adalah seni memilih, menyusun, dan mengatur tata letak huruf dan jenis huruf untuk keperluan pencetakan maupun reproduksi. ( Kamus Istilah Periklanan Indonesia, 1996 : 181). Setiap bentuk dan jenis huruf cetak mencerminkan suatu sikap, pembawaan, atau karakteristik sendiri-sendiri. Tipografi yang digunakan harus disesuaikan dengan tema maupun isi pesan. Pemilihan tipografi harus mempertimbangkan karakteristik huruf yang menarik perhatian, mudah dibaca dan diingat. Tipografi yang akan digunakan dalam perancangan media promosi kampanye gemar menabung ini adalah jenis huruf yang memiliki karakteristik sesuai dengan anak-anak, maka dipilh jenis huruf yang memiliki kesan ceria, simpel, tidak rumit, dan mudah terbaca (jelas) oleh anak-anak. 1) Nama tipografi Bentuk visual : Doctor Soos Bold : Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1234567890 2) Nama tipografi Bentuk visual : Kristen ITC : commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 128 Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1234567890 c) Warna Warna adalah salah satu unsur dalam menambah daya tarik visual. Warna juga merupakan unsur untuk menyentuh kepekaan penglihatan sehingga mampu merangsang munculnya rasa haru, sedih, gembira, mood atau semangat. Secara visual, warna memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi citra orang yang melihatnya. Penggunaan warna dalam media pembelajaran dapat mempengaruhi dan merangsang mata orang yang melihatnya sehingga menimbulkan keinginan untuk melihat lebih jauh isi pesan yang disampaikan. Penerapan warna secara ilmiah untuk tujuan komunikasi adalah: 1) Untuk identifikasi 2) Untuk menarik perhatian 3) Untuk menimbulkan pengaruh psikologis 4) Untuk mengembangkan asosiasi 5) Untuk membangun ketahanan minat 6) Untuk menciptakan suatu suasana yang menyenangkan. Penampilan warna dalam perancangan ini menyesuaikan dengan hasil kuesioner siswa TK yang telah dianalisa oleh peneliti. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 129 Warna yang paling banyak dipilih ialah warna-warna yang cerah. Konfigurasi warna yang akan dipakai adalah sebagai berikut: C:0, M:100, Y:100, K:0 C:0, M: 0, Y:100, K:0 C:49, M: 0, Y:100, K:0 C:100, M:00, Y:0, K:0 d) Layout / tata letak Layout adalah desain awal sebuah iklan yang belum jadi. (Kamus Periklanan Indonesia,1996;99). Layout berkaitan dengan pengaturan huruf dan visual pada permukaan dua dimensi agar seluruh informasi dapat dibaca, jelas, dan menarik. Layout yang akan digunakan dalam perancangan ini nantinya menyesuaikan dengan karakter anak-anak, sederhana dan tidak terlalu rumit namun tetap menjadi sebuah tampilan visual yang menarik. 7. Penggunaan Bahasa Indonesia Penyesuaian teks menjadi solusi yang baik dalam perancangan, tetapi dalam proses tersebut dilakukan dengan adanya pemilihan kata yang jelas. Pemilihan kata tersebut dimaksudkan sebagai kata-kata yang berfungsi commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 130 menjadi penjelas materi. Dalam materi perancangan kampanye ini, Bahasa Indonesia digunakan sebagai media penyampaian kepada anak dan orang tua/pendidik. C. Pemilihan Media 1. Media Promosi Kampanye a. Alat peraga boneka tangan Alasan pemilihan media: Media ini dipilih karena, secara garis besar untuk menyampaikan pengetahuan pada anak, haruslah dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Maka dari itu media boneka tangan ini dipilih dengan tujuan untuk membantu dalam penyampaian cerita dongeng dan pesan dari kampanye kepada anak-anak dan orang tua, agar mereka lebih tertarik sehingga pesan tersebut mudah dimengerti dan dipahami. Media placement: Petugas Dinas Pendidikan kota Surakarta akan mengunjungi Taman Kanak-Kanan yang dipilih dari tiap-tiap kecamatan. Kemudian petugas Dinas Pendidikan kota Surakarta yang akan mendongeng menggunakan boneka tangan tersebut. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 131 b. Boneka jari Alasan pemilihan media: Boneka jari merupakan bentuk replika dari boneka tangan. Media ini cukup efektif karena boneka jari nantinya dapat dimainkan oleh anak-anak dengan orang tua, saudara atau pun teman. Orang tua juga dapat mengingatkan anaknya untuk menabung dengan menggunakan boneka jari tersebut dengan cara yang menyenangkan sehingga anak tidak merasa dipaksa untuk menabung. Selain itu dapat digunakan sebagai hiasan pensil, sehingga pensil menjadi lebih menarik. Media placement: Setiap anak akan mendapatkan 3 karakter boneka tangan yang ditempatkan dalam satu paket tas kain. c. Buku aktivitas Alasan pemilihan media: Buku ini dipilih karena cukup efektif dalam penyampaian pesan kampanye karena secara tidak langsung anak-anak dihadapkan kembali oleh salah satu karakter tokoh dalam dongeng boneka tangan kedalam gambar. Selain itu anak juga dapat belajar menggambar tokoh boneka, mewarnai, menggunting, menempel, menulis, membaca, serta berhitung. Didalam buku aktifitas ini, terdapat pula permainan Labirin dan Puzzle. Permainan Labirin dapat commit to user memberikan pengalaman perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 132 menyenangkan dengan cara mengajak anak bermain menembus labirin untuk menuju puncak atau jalan keluar. Permainan ini diibaratkan seperti untuk meraih atau mempunyai sesuatu yang diinginkan diperlukan usaha, misalnya ketika anak ingin dibelikan mainan baru maka harus menabung dahulu, supaya kelak tidak bergantung pada orang tua. Sedangkan permainan Puzzle adalah sebuah permainan menyusun potongan-potongan gambar menjadi sebuah gambar yang utuh. Banyak manfaat yang didapat dari bermain Puzzle, diantaranya dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan membuat anak belajar berkonsentrasi, melatih koordinasi tangan dan mata, meningkatkan ketrampilan kognitif, melatih kesabaran serta melatih daya ingat. Puzzle dibuat sederhana dari kertas stiker dengan desain yang sesuai materi kampanye, sehingga ketika anak-anak sedang bermain Puzzle, diharapkan mereka selalu ingat pesan kampanye tersebut yaitu untuk rajin menabung. Media placement: Setiap anak akan mendapatkan buku ini dalam satu paket tas kain. Mereka dapat mengerjakannya di rumah atau disekolah sesuai instruksi dari guru atau pendidik sebagai penyalur kampanye. d. Permainan ular tangga Alasan pemilihan media: commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 133 Ular tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh dua orang atau lebih. Papan permainan biasanya dibagi dalam kotak-kotak kecil dan dibeberapa kotak digambar sejumlah permainan ular tangga kali ini dibuat dengan sangat sederhana, agar lebih cepat dimengerti oleh anak-anak. Media ini dipilih untuk mengajak anak bermain sambil belajar. Ketika bermain mereka dapat belajar berhitung dengan menghitung langkah dan titik-titik yang terdapat pada dadu permainan. Bagi anak, memahami aturan permaian tidak sulit, karena ia terus mengulangi permainan tersebut. Desain permainan ular tangga dibuat sederhana dan sesuai dengan materi kampanye, agar disaat mereka sedang memainkan ular tangga tersebut, anak maupun orang tua akan tetap mengingat pesan kampanye yaitu rajin menabung. Media placement: Setiap anak akan mendapatkan permainan ular tangga ini dalam satu paket tas kain. Mereka dapat memainkannya dirumah dengan orang tua, teman, atau siapa saja. e. Spanduk Alasan pemilihan media: Spanduk merupakan media promosi dari kain yang direntangkan, yang berisi tulisan, gambar, warna yang sederhana dan jelas untuk menyampaikan informasi atau slogan dalam jangka waktu commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 134 tertentu. Spanduk merupakan media yang efektif karena mudah menarik perhatian khalayak karena ditempatkan di tempat-tempat yang strategis dengan menampilkan informasi yang mudah dipahami oleh khalayak. Media placement: Spanduk diletakkan didepan atau gerbang pintu masuk sekolah, sehingga dapat dilihat dan dibaca oleh para peserta kampanye. f. X-Banner Alasan pemilihan media: X-Banner merupakan media promosi yang biasanya diletakkan di depan lokasi kampanye, display, toko, atau pameran. Fungsinya adalah sebagai penarik perhatian, informasi, atau ucapan selamat datang kepada konsumen atau pengunjung. Media placement: X-Banner untuk kampanye gemar menabung ini nantinya akan diletakkan di depan ruang pelaksanaan kampanye sebagai ucapan selamat datang bagi anak-anak TK beserta orang tuanya. g. Poster Alasan pemilihan media: Poster merupakan media promosi yang berfungsi untuk menginformasikan kepada khalayak umum dan diproduksi secara massal. Poster biasanya berisi gambar ilustrasi yang menarik dan dilengkapi dengan beberapa teks. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 135 Media ini termasuk media yang cukup efektif karena dalam sebuah poster dapat memuat banyak informasi, mudah menarik perhatian karena pada umumnya ukurannya cukup besar, serta fleksibel dapat dimungkinkan memilih lokasi-lokasi yang diinginkan sesuai dengan sasaran kampanye. Media placement: Poster ini nantinya akan ditempel pada dinding kelas, papan pengumuman di Taman Kanak-Kanak serta dibagikan kepada anakanak. Nantinya poster dapat ditempel di kamar atau di rumah mereka masing-masing, sehingga anak-anak selalu ingat akan pesan kampanye yang disampaikan. h. Flag chain Alasan pemilihan media: Flag chain dipilih karena penempatannya yang fleksibel dan mudah. Dapat juga sebagai penghias agar tempat terlihat lebih menarik serta sebagai penanda bahwa ditempat tersebut sedang diadakan suatu acara. Media placement: Flag chain akan digantung di depan ruang pelaksana kampanye, juga dibagikan satu per satu ke anak pada akhir acara dalam bentuk bendera yang bisa dipegang. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 136 i. Folder Alasan pemilihan media: Folder merupakan selembar kertas yang dilipat dan berisi informasi. Media ini dipilih karena praktis dan menghemat biaya. Folder nantinya berisi tentang pengertian menabung, manfaat dan tujuan menabung untuk anak, serta cara mengajarkan anak menabung sejak dini. Media placement: Folder akan dibagikan langsung kepada setiap orang tua yang datang sebelum acara dimulai. Sehingga sambil menunggu acara dimulai para orang tua dapat membaca isi folder tersebut. 2. Merchandise a. Tas kain Alasan pemilihan media: Tas kain dipilih karena praktis dan hemat biaya. Digunakan sebagai wadah satu paket media kampanye untuk anak-anak dan para orang tua murid. Media placement: Dibagikan kepada setiap orang tua murid di akhir acara kampanye. Tas ini dapat digunakan kembali pada saat jalan-jalan, ke sekolah, bekal anak, dan lain-lain. Sehingga membantu penyampaian pesan kampanye kepada orang lain yang melihatnya. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 137 b. Celengan Alasan pemilihan media: Celengan merupakan salah satu tempat untuk menabung. Dibagikannya celengan kepada setiap anak, diharapkan para orang tua dapat membimbing anaknya untuk giat menabung dirumah. Dengan menyisakan sedikit uang untuk dimasukkan kedalam celengan secara rutin, dapat menjadikan anak mempunyai kebiasaan menabung sejak dini. Media placement: Celengan akan dibagikan kepada setiap anak setelah kegiatan dongeng boneka tangan selesai, kemudian secara bersama-sama mereka memasukkan uang koin kedalam celengan tersebut. Selanjutnya celengan akan digunakan oleh anak-anak untuk menabung dirumah. c. Stiker Alasan pemilihan media: Media ini dipilih karena stiker cukup digemari di kalangan anak-anak. Bahkan ada anak-anak yang gemar mengoleksi stiker atau sekedar menempelkan stiker tersebut pada barang-barang atau tempat tertentu yang mereka sukai. Media placement: commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 138 Stiker termasuk dalam satu paket tas kain, selanjutnya stiker dapat ditempel dimanapun terserah mereka. d. Pin Alasan pemilihan media: Meskipun bentuknya kecil, namun pin merupakan media yang aplikatif. Biasanya pin ditempelkan di tas atau baju. Pin dibuat sesuai dengan materi kampanye, sehingga dapat membantu penyampaian pesan kampanye kepada orang lain yang melihatnya. Media placement: Pin diberikan langsung pada setiap anak yang hadir untuk mengikuti kampanye, dengan cara menempelkan pada baju mereka. e. Buku tulis Alasan pemilihan media: Buku merupakan sarana penting dalam kegiatan belajar mengajar. Desain buku yang sesuai dengan materi kampanye, ketika digunakan diharapkan dapat selalu mengingatkan anak untuk menabung. Media placement: Buku termasuk dalam satu paket tas kain, nantinya dapat digunakan untuk belajar menulis, menggambar, menempel, dan lainlain dengan orang tua ataupun pengajar. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 139 f. Pensil Alasan pemilihan media: Media ini cukup efektif, karena setiap hari anak-anak selalu menggunakan pensil untuk belajar menulis atau menggambar. Desain pensil sesuai dengan materi kampanye supaya anak-anak selalu teringat oleh pesan yang disampaikan. Agar lebih menarik, pada ujung pensil dapat diberi boneka jari untuk menambah semangat ketika sedang belajar serta dapat mengingatkan mereka untuk selalu menabung. Media placement: Pensil termasuk dalam satu paket tas kain yang dibagikan kepada setiap anak di akhir acara. g. Penghapus Alasan pemilihan media: Media ini dipilih karena anak-anak sering menggunakan penghapus. Bahkan banyak anak yang suka membeli penghapus yang bentuknya lucu-lucu, meskipun mereka sudah punya banyak. Desain penghapus disesuaikan dengan materi kampanye. Media placement: Penghapus termasuk dalam satu paket tas kain yang dibagikan kepada setiap anak di akhir acara. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 140 h. Topi Alasan pemilihan media: Media ini dipilih karena para orang tua suka memakaikan topi kepada anaknya untuk melindungi kepala dari panas matahari atau hanya untuk sekedar bergaya. Media placement: Topi akan dibagikan langsung kepada setiap anak diakhir acara, selanjutnya dapat dipakai setiap berangkat dan pulang sekolah, atau bisa juga ketika pergi jalan-jalan. Desain topi yang sesuai dengan materi kampanye sehingga dapat membantu menyampaikan pesan kampanye kepada orang lain yang melihatnya.T-shirt Alasan pemilihan media: T-shirt merupakan media promosi yang cukup efektif karena tingkat keterbacaan dan penggunaannya yang tinggi. Ketika dikenakan, pesan dalam kaos tersebut yang sesuai dengan materi kampanye dapat terbaca oleh orang-orang sekitar. Media placement: T-shirt termasuk dalam satu paket tas kain yang dibagikan kepada setiap anak di akhir acara. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 141 D. Prediksi Biaya Dalam merancang kegiatan kampanye, harus pula mempertimbangkan biaya-biaya yang dikeluarkan agar efektif dan tepat sasaran. Prediksi biaya dalam sebuah promosi harus diperhitungkan untuk menghindari pengeluaran yang berlebihan yang berakibat membengkaknya anggaran. Biaya promosi pun harus disesuaikan dengan anggaran penyelenggara, oleh karena itu media-media yang dipilih dalam promosi ini merupakan media yang diminimalisir biaya pengeluarannya. No Jenis Media 1 Media Promosi a. Alat peraga Boneka Tangan 1 paket Boneka Jari (isi 3 buah) b. Ukuran (cm) / Tipe Jumlah Produk si Harga Per @ Jumlah variatif 4 Rp 20.000,- Rp 80.000,- variatif 1000 buah 1000 buah 1000 buah Rp 7.500,- Rp 7.500.000,- Rp 3.500,- Rp 3.500.000,- Rp 1.000,- Rp 1.000.000,- c. Buku Aktivitas 20,5 x 29 d. Permainan Ular Tangga 21 X 24 f. Spanduk 250 x 50 1 buah Rp 60.000,- Rp 60.000,- g. X-Banner 60 x 160 1 buah Rp 100.000,- Rp 100.000,- h. Poster 29,7 x 42 (A3) Rp 1.500,- Rp 1.800.000,- i. Flag Chain Rp.1.000,- Rp 1.200.000,- j. Folder 1200 lembar 1200 lembar 1000 lembar Rp 1000,- Rp 1.000.000,- 2. Merchandise 21 x 21 21,5 x 20 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 142 a. Tas Kain 30 x 35 b. Celengan 20 x 20 c. Stiker 6,5 X 10 d. Pin Diameter 5,8 e. Buku Tulis f. Pensil g. Penghapus h. Topi i. T-Shirt 16 x 21 5x1x1 variatif 2 & 3 kids 1000 buah 1000 buah 1000 lembar 1000 buah 1000 buah 1000 buah 1000 buah 1000 buah 1000 buah Rp 5.000,- Rp 5.000.000 Rp 4.000,- Rp 4.000.000 Rp 500,- Rp 500.000,- Rp 1.800,- Rp 1.800.000,- Rp 1.500,- Rp 1.500.000,- Rp 2.000,- Rp 2.000.000,- Rp 1.000,- Rp 1.000.000,- Rp 10.000,- Rp 10.000.000 Rp 20.000,- Rp 20.000.000 TOTAL Rp 62.040.000,- Sumber data: 1. Ortindo offset Yogyakarta 4. www.rumahmainan.com 2. Cherry red tas furing spundbond 6. Moods Solo 3. Darmasto Digital Printing Sumber prediksi biaya diatas dihitung berdasarkan sampel masing-masing TK dalam tiap kecamatan di Surakarta. Di Surakarta terdapat 256 TK yang terbagi dalam 5 Kecamatan. (Dikpora, 2012). commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 143 BAB 5 VISUALISASI KARYA A. Media Promosi Kampanye 1. Boneka Tangan Bahan : kain flanel Ilustrasi : menyerupai bentuk ayam Typografi :- Proses Visualisasi : Corel Draw X4 Realisasi : Jahit Handmade Ukuran : variatif commit to user 143 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 144 Placement : alat peraga untuk mendongeng 2. Boneka Jari Bahan : kain flanel Ilustrasi : menyerupai bentuk ayam Typografi :- Proses Visualisasi : Corel Draw X4 Realisasi : Jahit handmade Ukuran : variatif Placement : dibagikan kepada setiap siswa peserta kampanye commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 145 3. Buku Aktivitas commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 146 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 147 Bahan : cover art paper 210 gr lembar isi HVS 80 gr Ilustrasi : Karakter ayam, uang koin, pelangi, matahar, awan Typografi : doctor soos bold, kristen ITC Proses Visualisasi : Corel Draw X4 Realisasi : Cetak Offset Ukuran : 20,5 cm x 29 cm Placement : dibagikan kepada setiap siswa peserta kampanye commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 148 4. Permainan Ular Tangga Bahan : art paper 230 gr Ilustrasi : karakter ayam, suasana kebun uang koin, pelangi Typografi : doctor soos bold, rumpelstlitskin Proses Visualisasi : Corel Draw X4 Realisasi :Cetak Offset Ukuran : 21 cm x 24 cm Placement : dibagikan kepada setiap siswa peserta kampanye commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 149 5. Poster Bahan : art paper 210 gr Ilustrasi : karakter ayam, suasana kebun, uang koin, matahari, awan, rumah Typografi : kristen ITC Proses Visualisasi : Corel Draw X4 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 150 Realisasi : cetak offset Ukuran : 29,7 cm x 42 cm Placement : ditempel pada dinding sekolah, dan dibagikan kepada setiap siswa peserta kampanye. 6. Flag Chain Bahan : art paper 150 gr Ilustrasi : karakter ayam, uang pelangi, matahari, awan Typografi : doctor soos bold Proses Visualisasi : Corel Draw X4 Realisasi : cetak offset Ukuran : 21 cm x 21 cm Placement : digantung di depan setiap ruang kelas commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 151 7. Bendera Bahan : art paper 150 gr Ilustrasi : karakter ayam, uang koin, matahari, awan Typografi : doctor soos bold Proses Visualisasi : Corel Draw X4 Realisasi : cetak offset Ukuran : 21 cm x 21 cm Placement : dibagikan kepada setiap siswa peserta kampanye commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 152 8. X-Banner Bahan : MMT Ilustrasi : karakter ayam, rumah,suasana kebun, awan, matahari, uang koin Typografi : doctor soos bold Proses Visualisasi : Corel Draw X4 Realisasi : cetak digital Ukuran : 160 cm x 60 cm Placement : diletakkan di lokasi pelaksanaan kampanye, commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 153 sebagai ucapan selamat datang bagi siswa beserta orang tuannya. 9. Spanduk Bahan : MMT Ilustrasi : karakter ayam, rumah, suasana kebun, awan, pelangi, uang koin Typografi : doctor soos bold Proses Visualisasi : Corel Draw X4 Realisasi : cetak digital Ukuran : 250 cm x 50 cm Placement : diletakkan didepan pintu gerbang atau pintu masuk sekolah commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 154 10. Folder Bahan : art paper 210 gr Ilustrasi : karakter ayam, gambar suasana kebun, gambar uang koin, matahari, awan Typografi : doctor soos bold, gabriola, century gothic, amaranth Proses Visualisasi : Corel Draw X4 Realisasi : cetak offset Ukuran : 21,5 cm x 20 cm Placement : dibagikan kepada setiap orang tua siswa peserta kampanye commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 155 B. Merchandise 1. Celengan Bahan : plastik Ilustrasi : menyerupai bentuk ayam Typografi :- Proses Visualisasi : Corel Draw X4 Realisasi : cetak manual Ukuran : 20 cm x 20 cm Placement : dibagikan kepada setiap siswa peserta kampanye commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 156 2. Pin Bahan : Lempengan besi Ilustrasi : karakter ayam, awan, matahari, uang koin Typografi : doctor soos bold Proses Visualisasi : Corel Draw X4 Realisasi : cetak digital, laminasi glossy Ukuran : 5,8cm x 5,8 cm Placement : dibagikan kepada setiap siswa peserta kampanye commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 157 3. Stiker Bahan : kertas stiker miror Ilustrasi : karakter ayam, awan, matahari, uang koin Typografi : doctor soos bold Proses Visualisasi : Corel Draw X4 Realisasi : cetak offset Ukuran : 6,5 cm x 10 cm Placement : dibagikan kepada setiap siswa peserta kampanye commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 158 4. Buku Tulis Bahan : cover art paper 230 gr lembar isi HVS 80 gr Ilustrasi : karakter ayam, uang koin, suasana kebun, rumah matahari, awan Typografi : doctor soos bold Proses Visualisasi : Corel Draw X4 Realisasi : cetak offset Ukuran : 21 cm x 16 cm commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 159 Placement : dibagikan kepada setiap siswa peserta kampanye 5. Stiker Pensil Bahan : kertas stiker miror Ilustrasi : karakter ayam, pelangi, awan, uang koin Typografi : doctor soos bold Proses Visualisasi : Corel Draw X4 Realisasi : cetak offset Placement : dibagikan kepada setiap siswa peserta kampanye commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 160 6. Penghapus Bahan : art paper 230 gr Ilustrasi : karakter ayam, matahari, awan, suasana kebun Typografi : doctor soos bold Proses Visualisasi : Corel Draw X4 Realisasi : cetak offset Ukuran : 3,7 cm x 7,7 cm Placement : dibagikan kepada setiap siswa peserta kampanye commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 161 7. Topi Bahan : kain Ilustrasi : karakter ayam Typografi : doctor soos bold Proses Visualisasi : Corel Draw X4 Realisasi : bordir Ukuran : kids Placement : dibagikan kepada setiap siswa peserta kampanye commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 162 8. Kaos Bahan : katun combat Ilustrasi : karakter ayam, uang koin Typografi : doctor soos bold Proses Visualisasi : Corel Draw X4 Realisasi : sablon manual Ukuran : 2 dan 3 kids Placement : dibagikan kepada setiap siswa peserta kampanye commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 163 9. Tas Furing Bahan : kain furing spundbond Ilustrasi : karakter ayam Typografi : doctor soos bold Proses Visualisasi : Corel Draw X4 Realisasi : sablon manual Ukuran : 35 cm x 30 cm Placement : dibagikan kepada setiap siswa peserta kampanye commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 164 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan bab-bab yang telah dibahas sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa budaya menabung sebaiknya dimulai sejak dini, terutama pada anak-anak. Memang bukan hal baru lagi, tetapi bagi sebagian orang belum menerapkan hal ini pada anak-anaknya, karena masih merasa serba kecukupan. Padahal walau dalam keadaan yang berlebih, justru harus membiasakan anak kebiasaan berhemat dan menyisihkan sebagian uang untuk ditabung. Sehingga anak bisa mengatur uang dengan sebaik-baiknya dari kecil. Menabung juga dapat melatih anak untuk bersabar, mampu menahan diri, berdisiplin, dan mampu memenuhi keinginannya atau sesuatu tanpa targantung kepada orang tua. Sehingga anak akan terbiasa dan mampu memanage uang sampai tumbuh dewasa. Maka dari itu dengan diadakannya kampanye gemar menabung untuk anak ini bisa menjadi salah satu alat bantu untuk mengenalkan dan mengajarkan kepada anak-anak supaya rajin menabung, sehingga kelak anak menjadi pandai mengelola keuangan serta memiliki kecerdasan finansial sejak dini. Adapun perancangannya dengan melalui media komunikasi visual dengan ilustrasi yang sesuai dengan karakter anak-anak dan dengan tampilan visual yang mudah dimengerti bagi mereka, misalnya dibuatkan karakter menyerupai binatang ayam yang sedang memasukkan uang koin kedalam celengan berbentuk ayam. Begitu juga dengan commit to user 164 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 165 media kampanye yang sangat menunjang dan cocok untuk anak-anak yaitu media belajar sambil bermain serta media pendukung lainnya yang sesuai untuk mereka. B. Saran Berdasarkan uraian dalam pengantar tugas akhir ini, saran yang dapat penulis berikan yaitu: 1. Dalam merancang suatu kampanye yang meliputi strategi yang mencakup perancangan konsep kretif, perancangan desain dan pemilihan media kampanye yang tepat dan efektif sangat diperlukan dalam kampanye. Hal ini dilakukan agar pesan dapat dikomunikasikan dan diterima dengan baik oleh target audience dan berpengaruh pada tujuan kampanye yaitu mengenalkan dan mengajarkan kepada anak-anak supaya rajin menabung, sehingga kelak anak menjadi pandai mengelola keuangan serta memiliki kecerdasan finansial sejak dini. 2. Pemilihan media kampanye harus sesuai agar pesan yang hendak disampaikan tepat kepada target audience. Faktor lain yang juga harus dipertimbangkan dalam kampanye ialah efisiensi biaya, yaitu biaya yang dicapai atas dasar kemampuan yang dimiliki dan pertimbangan dampak yang diperoleh. 3. Peran orang tua juga sangat penting untuk mensukseskan kampanye ini. Para orang tua hendaknya selalu konsisten dalam mengingatkan dan mengajak anaknya untuk menabung. Tidak boleh mudah putus asa atau cepat puas saat mendidik anak, hal ini karena sifat anak-anak yang mudah berubah. commit to user