1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kinerja

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai
prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan peranannya dalam
organisasi. Dimana hasil kerja yang dihasilkan dari setiap pegawai memperoleh
nilai maksimal melebihi dari standar yang sudah ditentukan dari suatu organisasi.
Kinerja pegawai merupakan suatu hal yang sangat penting dalam organisasi untuk
mencapai tujuannya sehingga mampu meningkatkan prestasi kerja nyata dalam
suatu organisasi. Dalam berorganisasi, faktor sumber daya manusia merupakan
masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Karena jika sumber daya
manusia yang ada dalam organisasi buruk, maka tujuan organisasi tidak dapat
tercapai sebagaimana yang telah direncanakan. Peran sumber daya manusia dalam
organisasi adalah hal yang menentukan keberhasilan organisasi.
Disisi lain, organisasi juga harus menjalankan fungsi sosial secara internal
dan eksternal untuk menjamin kesejahteraan para anggotanya juga berdampak
pada kelangsungan jalannya organisasi. Untuk dapat menghasilkan prestasi kerja
yang baik, organisasi harus mempunyai keunggulan kompetitif yang sangat sulit
ditiru oleh organisasi lain, yang hanya dapat diperoleh dari pegawai yang inovatif,
produktif, kreatif selalu bersemangat dan loyal. Ini akan berdampak baik pada
kepuasan layanan
yang di berikan pegawai kepada masyarakat yang
membutuhkan bantuan. Pegawai yang memenuhi kriteria seperti itu hanya akan
dimiliki melalui penerapan konsep dan teknik manajemen sumber daya manusia
1
Universitas Sumatera Utara
yang tepat dengan semangat kerja yang tinggi serta pemimpin yang efektif dan
lingkungan kerja yang mendukung.
Pencapaian hasil kerja yang baik dari suatu instansi pemerintah
pastilah terbentuk dari adanya disiplin kerja yang tinggi, komunikasi yang baik
antara pemimpin dengan pegawai yang akan berdampak positif atas prestasi kerja
yang akan dicapai. Karena perlu diketahui bahwa terdapat faktor negatif lain yang
dapat menurunkan prestasi kerja pegawai di suatu organisasi, diantaranya adalah
menurunnya keinginan pegawai untuk mencapai tujuan kerja yang efektif,
kurangnya ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan sehingga kurang
menaati peraturan, pengaruh yang berasal dari lingkungannya, kurangnya
kenyamanan bekerja, teman sekantor yang kurang kompak, kurangnya motivasi
untuk meningkatkan semangat kerja dan tidak adanya contoh yang harus dijadikan
acuan dalam pencapaian prestasi kerja yang baik. Semua itu merupakan sebab
menurunnya kinerja pegawai dalam bekerja yang akhirnya sulit untuk
meningkatkan prestasi kerja peagawai. Faktor-faktor yang dapat digunakan untuk
meningkatkan prestasi kerja diantaranya adalah disiplin kerja dan komunikasi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:333) disiplin ialah kondisi
yang merupakan perwujudan sikap mental dan perilaku suatu bangsa ditinjau dari
aspek kepatuhan dan ketaatan terhadap ketentuan peraturan dan hukum yang
berlaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Disiplin dapat hadir sebagai
suatu kebiasaan yang akan melekat dalam jiwa individu tersebut jika
kesehariannya selalu menaati peraturan di dalam lingkungan sehari-harinya, baik
2
Universitas Sumatera Utara
itu dalam lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan kerja dan
lingkungan luar.
Kedisiplinan dapat dikatakan sebagai salah satu fungsi yang operatif dari
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Kedisiplinan merupakan fungsi
MSDM yang terpenting karena semakin banyak disiplin pegawai, maka semakin
tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin pegawai yang baik sulit
bagi organisasi untuk mecapai hasil yang optimal.
Disiplin yang baik mencerminkan rasa tanggung jawab seseorang terhadap
tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja dan
semangat kerja serta terwujudnya tujuan organisasi, pagawai, dan masyarakat.
Oleh karena itu setiap atasan berusaha agar para bawahannya mempunyai disiplin
yang baik. Seorang atasan dikatakan efektif dalam kepemimpinannya jika para
bawahannya mempunyai tingkat kedisiplinan yang baik.
Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi. Tanpa dukungan
disiplin pegawai maka akan sulit untuk mewujudkan tujuan dari organisasi
tersebut. Jadi kedisiplinan merupakan kunci keberhasilan suatu organisasi dalam
mencapai tujuannya dan juga untuk kepentingan pegawai itu sendiri.
Selain disiplin kerja dibutuhkan juga adanya hubungan komunikasi yang
baik dalam bekerja. Disiplin kerja tidak akan terjalin dengan baik apabila
komunikasi diantara para pegawai dan atasan tidak terjalin dengan baik pula,
karena dengan dilakukannya penyampaian komunikasi sebenarnya disiplin kerja
pada organisasi telah terbentuk. Dalam suatu organisasi seorang pemimpin
memerlukan alat untuk komunikasi dengan para pegawainya mengenai tingkah
3
Universitas Sumatera Utara
laku para pegawai, dan bagaimana memperbaiki perilaku para pegawai menjadi
lebih baik lagi dan disiplin kerja yang diterapkan merupakan alat komunikasi
pimpinan karena dengan disiplin dalam bekerja dapat menghasilkan prestasi kerja
dalam organisasi.
Menurut Komala (2009:73) “Komunikasi adalah proses dimana suatu ide
dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk
mengubah tingkah laku”. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian ide,
konsep, gagasan atau informasi dari sipengirim atau komunikator kepada
sipenerima informasi atau komunikan.
Setiap hubungan interaksional mengandung situasi komunikasi. Dan
proses komunikasi yang terjadi berbeda-beda untuk setiap hubungan interaksional.
Misalnya antara situasi komunikasi dalam bekerja dengan situasi komunikasi
wawancara ataupun konsultasi, dan lain sebagainya.
Menurut Sutrisno (2011:43) “komunikasi adalah penyampaian dan
penerimaan suatu pesan yang dapat berbentuk verbal ataupun nonverbal atau
bahakan seringkali keduanya tercampur, orang dapat meyatakan sesuatu dan di
samping itu lebih menekankan apa yang dikatakan dengan suatu gerakan tangan;
atau orang menyatakan sesuatu tetapi nada suaranya mengingkari apa yang
dikatakannya itu”.
Komunikasi harus terjalin baik dengan seluruh pegawai. Komunikasi yang
terjalin antara pegawai dan pimpinan hendaknya seimbang sehingga dalam
penyampaian informasi atau pesan dapat diterima dengan jelas yang berpengaruh
terhadap peningkatan prestasi kerja seluruh pegawai pada suatu instansi.
4
Universitas Sumatera Utara
Mengacu kepada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 8 tahun
2008 tentang tahapan, tata cara, penyusunan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan rencana strategis satuan kerja perangkat daerah maka dibentuklah
suatu instansi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang yang merupakan
instrumen pertanggung jawaban dan perencanaan strategis untuk meningkatkan
efisiensi dan efektifitas pelaksanaan program dan kegiatan pemerintah Kabupaten
Deli Serdang.
Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang mempunyai tupoksi,
salah satu diantaranya adalah bidang pendapatan daerah yang terdiri dari pajak
daerah, izin usaha, serta pendapatan lain yang sah sesuai dengan aturan undangundang yang berlaku dimana keberhasilannya didalam upaya pencapaian target
Pendapatan Asli Daerah (PAD) selalu berusaha berkoordinasi dengan seluruh
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Dinas Pendapatan Kabupaten Deli Serdang bekerja sama dengan Badan
Pengelolaan Keuangan Daerah di dalam menyusun pertanggung jawaban dan
melaporkan seluruh uang baik itu yang bersifat rutin ataupun proyek dan akan
dilaporkan dengan sebaik-baiknya dimana pendapatan dan pengeluaran harus
balance berdasarkan anggaran yang tersedia. Apabila telah terjadi penyesuaian
antara anggaran pendapatan dan pengeluaran maka Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia (BPKRI) akan memberikan nilai (opini) yang disebut sebagai
Opini BPK yaitu merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai
kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang
didasarkan pada empat kriteria yakni kesesuaian dengan standar akuntansi
5
Universitas Sumatera Utara
pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian
intern. Dintaranya adalahwajar dengan pengeculian (WDP) dan wajar tanpa
pengecualian (WTP), Tidak Wajar, Tidak menyatakan Pendapat.Opini ini
memberikan hasil dalam bentuk kompensasi penambahan anggaran sebesar 20
miliar untuk WTP dan 10 miliar untuk WDP.
Tahun 2014 Dinas Pendapatan Kabupaten Deli Serdang berhasil
mendapatkan opini wajar dengan pengecualian (WDP) dan memperoleh
kompensasi penambahan anggaran sebesar 10 miliar rupiah sedangkan pada tahun
berikutnya baik itu opini WDP ataupun WTP tidak berhasil diperoleh karena
masih terlihat ketidak seimbangan laporan keuangan antara pendapatan dan
pengeluaran pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang ditahun
2015.
Salah satu indikasi dari menurunnya prestasi kerja adalah rendahnya
produktivitaspegawai yang diakibatkan tingginya tingkat absensi (absenteeism)
dikarenakan menurunnya tingkat kepuasan kerja pegawai. Seperti yang
diungkapkan oleh As’ad (1992) menyatakan bahwa “ Aspek yang bisa digunakan
untuk mengukur prestasi kerja adalah kualitas, kuantitas, waktu yang dipakai,
jabatan yang dipegang, absensi, keselamatan dalam menjalankan tugas
pekerjaan”.
Sejalan dengan pendapat AS’ad masalah penurunan tingkat prestasi kerja
pegawai pada Dinas Pendapatan Kabupaten Deli Serdang dapat dinilai dari
6
Universitas Sumatera Utara
absensi pegawai pada dinas tersebut selama kurun waktu tahun 2014-2015. Hal ini
dapat terlihat dalam tabel 1.1.
Tabel 1.1
Data Absensi Pegawai
Tahun 2014
Bulan
Jlh
Hari
kerja
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Total
20
20
20
21
18
21
19
20
22
23
20
21
245
Bagian
umum
JP
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
Rata –
rata
Hadir
7
8
8
8
7
8
7
7
7
8
6
6
77
6,41
Bagian
keuangan
JP
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
Hadir
8
7
7
7
7
8
6
8
7
7
7
8
80
6,67
Kas
program
JP
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
Hadir
14
14
14
13
14
14
14
14
13
12
14
12
145
12,08
Bidang
penagihan
JP
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
Hadir
17
15
14
13
15
17
17
16
15
16
15
16
172
14,33
Bidang
bagi hasil
pendapatan
Bidang
peningkatan
pendapatan
JP
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
JP
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
Hadir
9
8
8
7
7
7
6
7
8
7
7
8
80
6,67
Hadir
12
11
10
12
12
10
11
11
12
10
11
11
116
9,67
Kupt wilayah
kerja
Kab Deli
Serdang
JP
Hadir
29
31
30
31
29
31
28
31
30
31
29
31
27
31
27
31
28
31
29
31
29
31
30
31
340
28,33
persen
tase
4,66%
4,51%
4,37%
4,07%
4,96%
4,30%
4,50%
4,37%
3,97%
3,76%
4,32%
4,21%
4,00%
1.010
Total Hadir 7
Bidang
(Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang)
Tabel 1.1
Data Absensi Pegawai
Tahun 2015
Bulan
Jlh
Hari
kerja
1
2
3
4
5
6
7
8
21
19
20
21
18
21
19
18
Bagian
umum
JP
8
8
8
8
8
8
8
8
Hadir
8
5
4
4
5
5
4
4
Bagian
umum
JP
9
9
9
9
9
9
9
9
Hadir
6
6
7
6
6
7
7
5
Bagian
program
JP
15
15
15
15
15
15
15
15
Hadir
14
10
11
9
10
10
10
8
Bidang
penagihan
JP
17
17
17
17
17
17
17
17
Hadir
15
15
11
10
10
13
14
11
Bidang hasil
pendapatan
Bidang
peningkatan
pendapatan
JP
9
9
9
9
9
9
9
9
JP
12
12
12
12
12
12
12
12
Hadir
9
7
8
6
6
7
5
7
Hadir
12
10
10
9
11
8
10
8
KUPT
wilayah
kerja
Kab deli
Serdang
JP
Hadir
27
31
27
31
27
31
25
31
26
31
25
31
24
31
25
31
7
Universitas Sumatera Utara
persen
tase
1,27%
1,41%
1,34%
1,18%
1,43%
1,18%
1,25%
1,38%
Bulan
Jlh
Hari
kerja
Bagian
umum
JP
9
21
21
10
21
11
21
12
Total
241
Rata –
rata
Total absen 7
bidang
8
8
8
8
Hadir
4
5
6
4
58
4,83
Bagian
umum
JP
9
9
9
9
Hadir
6
6
7
5
74
6,17
Bagian
program
JP
15
15
15
15
Hadir
9
10
10
10
121
10,08
Bidang
penagihan
JP
17
17
17
17
Hadir
1
10
12
11
133
11,08
Bidang hasil
pendapatan
JP
9
9
9
9
Hadir
5
7
7
6
80
6,67
Hadir
8
9
8
8
KUPT
wilayah
kerja
Kab deli
Serdang
JP
Hadir
20
31
28
31
26
31
25
31
111
9,25
305
25,41
Bidang
peningkatan
pendapatan
JP
12
12
12
12
882
(Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang)
Tabel 1.1 menunjukkan tingkat absensi dari bulan Januari sampai
Desember 2014 dan 2015 mengalami fluktuasi dan rata-rata persentase tingkat
absensi Dinas Pedapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang Pada Kasubag Umum,
Kasubag Keuangan, Kasubag Program, Kabid Penagihan, Kabid Bagi hasil
Pendapatan, Kabid Peningkatan Pendapatan dan KUPT wilayah kerja Kabupaten
Deli Serdang mengalami penurunan persentase rata-rata yaitu 2014 sebesar 4,00%
sementara ditahun berikutnya menurun menjadi 3,62%. Pada Dinas Pendapatan
Daerah Kabupaten Deli Serdang absensi yang masih bisa ditoleransi perbulannya
adalah sekitar 0% sampai dengan 3%.
Pendapatan, Kabid Peningkatan Pendapatan dan KUPT wilayah kerja
Kabupaten Deli Serdang mengalami penurunan persentase rata-rata yaitu 2014
sebesar 4,00% sementara ditahun berikutnya menurun menjadi 3,62%. Pada Dinas
Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang absensi yang masih bisa ditoleransi
perbulannya adalah sekitar 0% sampai dengan 3%.
Selain dari absensi yang mengalami penurunan di tahun 2015 yang
mempengaruhi tingkat prestasi kerja pegawai yang menurun, ketaatan peraturan
8
Universitas Sumatera Utara
persen
tase
0,94%
1,32%
1,23%
1,18%
3,62%
dari pegawai atas aturan-aturan yang telah dibuat oleh dinas juga ikut
mempengaruhi menurunnya tingkat prestasi kerja, yaitu masih ada beberapa
pegawai yang tidak berada dimeja kerja pada saat jam kerja berlangsung dengan
alasan yang tidak jelas. Ada beberapa pegawai yang terlihat duduk dikantin
mengobrol dengan rekan kerja lainnya di saat jam kerja berlangsung. Hal ini
menggambarka masih adanya pegawai yang lalai dalam mentaati peraturan kerja
yang ada di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang.
Tabel 1.2
Angka Penilaian Prestasi Kerja pegawai Pada Dinas Pendapatan
DaerahKabupaten Deli Serdang Pada Bagian Umum,
Bagian Keuangan, Bagian Program, Bidang Penagihan,
Bidang Bagi hasil Pendapatan,Bidang Peningkatan
Pendapatan dan KUPT wilayah kerja
Kab. Deli Serdang (2014 – 2015)
NO
Jumlah
Pegawai
Nama Divisi
201
4
1
Bagian
umum
2015
9
8
2
Bagian
keuangan
9
9
3
Bagian
program
15
15
4
Bidang
penagihan
17
17
5
Bidang bagi
hasil
pendapatan
9
9
Kriteria Penilaian
2014
SB=
B = 4 orang
CB = 3 orang
S = 2 orang
K=
SB =
B = 4 orang
CB = 2 orang
S = 3 orang
K=
SB =
B = 7 orang
CB = 4 orang
S = 4 orang
K=
SB =
B = 8 orang
CB = 8 orang
S = 1 orang
K=
SB =
B = 5 orang
CB = 2 orang
S = 2 orang
K=
2015
SB =
B = 2 orang
CB = 2 orang
S = 3 orang
K = 1 orang
SB =
B = 6 orang
CB = 2 orang
S = 1 orang
K=
SB =
B = 4 orang
CB = 9 orang
S = 2 orang
K=
SB =
B = 5 orang
CB = 6 orang
S = 4 orang
K = 2 orang
SB =
B = 5 orang
CB = 2 orang
S = 2 orang
K=
Kriteria
Penilaian
Konduite
Pegawai
Skor Penilaian
Sangat Baik (SB)
Baik (B)
Cukup Baik (CB)
Sedang (S)
Kurang (K)
Sangat Baik (SB)
Baik (B)
Cukup Baik (CB)
Sedang (S)
Kurang (K)
Sangat Baik (SB)
Baik (B)
Cukup Baik (CB)
Sedang (S)
Kurang (K)
Sangat Baik (SB)
Baik (B)
Cukup Baik (CB)
Sedang (S)
Kurang (K)
Sangat Baik (SB)
Baik (B)
Cukup Baik (CB)
Sedang (S)
Kurang (K)
Nilai: 131 – 155
Nilai: 111 – 130
Nilai: 96 – 110
Nilai: 85 – 95
Nilai: s/d 79
Nilai: 131 – 155
Nilai: 111 – 130
Nilai: 96 – 110
Nilai: 85 – 95
Nilai: s/d 79
Nilai: 131 – 155
Nilai: 111 – 130
Nilai: 96 – 110
Nilai: 85 – 95
Nilai: s/d 79
Nilai: 131 – 155
Nilai: 111 – 130
Nilai: 96 – 110
Nilai: 85 – 95
Nilai: s/d 79
Nilai: 131 – 155
Nilai: 111 – 130
Nilai: 96 – 110
Nilai: 85 – 95
Nilai: s/d 79
9
Universitas Sumatera Utara
NO
Nama Divisi
Jumlah
Pegawai
2014
6
Bidang
peningkatan
pendapatan
7
Kupt wilayah
kerja
Kab Deli
Serdang
13
31
Kriteria Penilaian
2015
2014
12
SB =
B = 6 orang
CB = 6 orang
S = 1 orang
K=
SB =
B = 4 orang
CB = 7 orang
S = 1 orang
K=
SB =
B = 20 orang
CB = 9 orang
S = 2 orang
K=
SB =
B = 18 orang
CB = 9 orang
S = 4 orang
K=
31
2015
Kriteria
Penilaian
Konduite
Pegawai
Skor Penilaian
Sangat Baik (SB)
Baik (B)
Cukup Baik (CB)
Sedang (S)
Kurang (K)
Sangat Baik (SB)
Baik (B)
Cukup Baik (CB)
Sedang (S)
Kurang (K)
Nilai: 131 – 155
Nilai: 111 – 130
Nilai: 96 – 110
Nilai: 85 – 95
Nilai: s/d 79
Nilai: 131 – 155
Nilai: 111 – 130
Nilai: 96 – 110
Nilai: 85 – 95
Nilai: s/d 79
Sumber: Kriteria penilaian individu Dinas Pendapatan Daerah Kab. Deli Serdang Pada Bagian
Umum, Bagian Keuangan, Bagian Program, Bidang Penagihan, Bidang Bagi hasil Pendapatan,
Bidang Peningkatan Pendapatan dan KUPT wilayah kerja Kab. Deli Serdang.
Dapat dilihat dari tabel 1.2 diatas bahwa berdasarkan skala yang disusun
terdapat penurunan kriteria penilaian individu pada Dispenda Kab. Deli Serdang
dari tahun 2014-2015. Yaitu dapat dilihat pada Kasubag umum di tahun 2014
tidak memiliki pegawai yang berkriteria kurang (K) sementara ditahun 2015
terdapat 1 orang pegawai yang berkriteria kurang (K). Begitu juga pada Kabid
penagihan, pada tahun 2014 tidak memiliki pegawai yang berkriteria kurang (K)
sedangkan ditahun 2015 terdapat 2 orang pegawai yang berkriteria kurang (K).
Hal ini menjadi menarik bagi peneliti atas fenomena yang terjadi pada Dinas
Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang untuk mengetahui lebih lanjut.
Jika dilihat dari komunikasi yang terjadi pada Dinas Pendapatan Daerah
Kabupaten Deli Serdang, ternayata masih ada rentan kemacetan komunikasi yang
terjadi baik itu dari pemimpin kepada pegawai, pegawai kepada pimpinan ataupun
sesama pegawai yang ada pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli
Serdang ini. Dalam penyampaian tugas pekerjaan, terkadang terjadi kemacetan
komunikasi dimana tugas yang harus disampaikan oleh pimpinan tidak
10
Universitas Sumatera Utara
tersampaikan secara langsung kepada pegawai yang bertanggung jawab atas tugas
tersebut, seperti penyampaian pesan yang kurang lengkap dari satu pegawai
kepada pegawai lainnya. Pimpinan yang terkadang terkesan hanya fokus pada satu
bidang tertentu saja dibandingkan dengan bidang lainnya. Kemudian pegawai
yang masih pada tingkat percaya diri yang rendah, didalam situasi tidak berani
untuk bertanya lebih detail tentang tugas yang diberikan kepadanya sehingga hasil
kerja yang dicapai dibawah standar kerja yang ditentukan atau tidak terselasikan
sesuai target atau standar kerja yang berlaku.
Kemacetan komunikasi kasi juga berdampak pada prestasi kerja pegawai
pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli serdang. Masih adanya fasilitasfasilitas kantor yang mempengaruhi kinerja pegawai seperti Ac yang tidak
menyala karena rusak, komputer yang rusak tetapi belum diganti atau diperbaiki
kemudian kendaraan kantor yang harusnya dipergunakan tidak tepat sehingga
menghambat kerja pegawai untuk bekerja diluar kantor seperti mengirim surat
atau menghadiri rapat yang dilaksanakan diluar kantor. Belum adanya perhatian
pimpinan atas perbaikan fasilitas kantor yang rusak dan teguran atas pegawai yang
tidak menggunakan fasilitas kantor dengn tepat dan baik juga menjadi alasan
kemacetan komunikasi pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang.
Dalam penelitian ini variabel-variabel yang akan diteliti adalah disiplin
kerja, komunikasi dan prestasi kerja. Peneliti juga mengemukakan mengapa
variabel-variabel ini yang dipilih, karena untuk tercapainya tujuan organisasi
prestasi kerja pegawai haruslah selalu dikedepankan. Faktor-faktor pendukung
agar prestasi kerja tercapai yaitu dengan adanya disiplin kerja dan komunikasi.
11
Universitas Sumatera Utara
Dan dilihat dari beberapa fenomena-fenomena yang terjadi pada Dinas
Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang menajdi menarik bagi penelitiuntuk
memilih variabel-variabel ini. Selain itu penulis juga melihat pentingnya disiplin
kerja terhadap instansi dan pentingnya komunikasi yang efektif dan jelas
berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai maka penulis tertarik mengangkat
permasalahan tersebut kedalam sebuah penelitian yang berjudul “Pengaruh
Disiplin Kerja dan Komunikasi Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang”.
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas maka identifikasi masalah
adalah sebagai berikut :
1.
Apakah disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
prestasi kerja pegawai pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten
Deli Serdang.
2.
Apakah Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
prestasi kerja pegawai pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten
Deli Serdang.
3.
Apakah disiplin kerja dan komunikasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Pendapatan
Daerah Kabupaten Deli Serdang.
12
Universitas Sumatera Utara
1.3.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujaun Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap
prestasi kerja pegawai pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten
Deli Serdang
2.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh komunikasi terhadap
prestasi kerja pegawai pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten
Deli Serdang
3.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja dan
komunikasi terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Pendapatan
Daerah Kabupaten Deli Serdang
1.3.2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan penulis dari penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1.
Bagi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi Dinas Pendapatan
Daerah Kabupaten Deli Serdang.
2.
Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang sangat
berharga pada perkembangan ilmu pendidikan untuk meningkatkan
hasil proses pembelajaran
13
Universitas Sumatera Utara
3.
Bagi Peneliti
Sebagai wahana dalam meningkatkan kemampuan menulis dalam
berfikir ilmiah khususnya yang berkaitan dengan disiplin kerja,
komunikasi dan prestasi kerja pegawai.
4.
Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini diharapkan agar dapat memberikan sumbangan
pikiran dan sebagai refrensi bagi peneliti lain yang akan melakukan
penelitian serupa dan mudah-mudahan hasil penelitian ini dapat
dimanfaatkan untuk mendukung penelitian yang akan dilakukan
nantinya.
14
Universitas Sumatera Utara
Download