Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap ISHG Di Bursa Efek Jakarta WURI PURNAMASARI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA I.PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, hampir semua negara menaruh perhatian besar terhadap pasar modal karena memiliki peranan strategis bagi penguatan ketahanan ekonomi suatu negara. Terjadinya pelarian modal ke luar negeri (capital flight) bukan hanya merupakan dampak merosotnya nilai rupiah atau tingginya inflasi dan rendahnya suku bunga di suatu negara, tetapi karena tidak tersedianya alternatif investasi yang menguntungkan di negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa negara lain menjanjikan keuntungan yang jauh lebih tinggi. Keadaan ini terjadi sebagai konsekuensi dari terbukanya pasar saham terhadap investor asing. Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedangberkembang (emerging market) yang dalam perkembangannya sangat rentanterhadap kondisi makroekonomi secara umum. Krisis ekonomi yang dimulai tahun 1998 merupakan awal runtuhnya pilar-pilar perekonomian nasionalIndonesia. Ini ditandai dengan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan Indonesia dalam bentuk penarikan dana besar-besaran (rush) oleh deposan untuk kemudian disimpan di luar negeri (capital flight). Tingkat sukubunga yang mencapai 70 % dan depresiasi nilai tukar rupiah (kurs) terhadap dolarAS sebesar 500 % mengakibatkan hampir semua kegiatan ekonomi terganggu.Dampak lain dari menurunnya kepercayaan masyarakat berimbas sampai ke pasar B.Identifikasi & Rumusan Masalah Ruang lingkup dari penelitian ini mencakup bidang ilmu pengetahuan ekonomi akuntansi, khususnya yang membahas tentang pasar modal yang didalamnya mencakup variabel makroekonomi yang terdiri dari nilai tukar rupiah dan tingkat suku bunga SBI, serta IHSG. Dimana dalam penelitian ini, nilai tukar Rupiah/US$ dan tingkat suku bunga SBI sebagai variabel independen dan IHSG sebagai variabel dependen. Peneliti menggunakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, dengan alasan bahwa selama ini Dolar AS merupakan mata uang internasional (paling stabil) didunia. Selain itu, Dolar AS merupakan mata uang internasional yang terkuat, sehingga banyak negara ataupun perusahaan yang melakukan transaksi dengan menggunakan mata uang ini (Dolar AS). Adapun yang menjadi pokok permasalahan dari penelitian yang penulis ambil adalah sebagai berikut: 1. Apakah variabel-variabel independen Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Tingkat Suku Bunga SBI secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikanterhadap variabel dependen Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta tahun 2012-2015. 2. Apakah variabel independen Nilai Tukar Rupiah/US$ secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta tahun 2012-2015. 3. Apakah variabel independen Tingkat Suku Bunga SBI secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta tahun 2012-2015. . C. Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini, dilakukan terhadap 2 (dua) variabel makroekonomi yang diduga berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta. Adapun variabel makroekonomi yang diprediksikan berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah nilai tukar Rupiah/US$ dan tingkat suku bunga SBI. Berdasarkan uraian di atas, hubungan masing-masing variabel independen (variabel makroekonomi) terhadap IHSG dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Hubungan Nilai Tukar Rupiah/US$ terhadap IHSG 2. Hubungan Tingkat Suku Bunga SBI terhadap IHSG D. DATA YANG DIPERLUKAN Data Perkembangan IHSG Di Bursa Efek Jakarta Periode 2012-2015 Bulan 2003 2004 2005 Januari 388.44 752.93 1045.44 Februari 399.22 761.08 1073.83 Maret 398.00 735.67 1080.17 April 435.04 783.41 1080.17 Mei 494.78 733.99 1080.17 Juni 497.81 732.40 1122.37 Juli 508.70 756.98 1182.30 Agustus 530.86 746.76 1050.09 September 599.84 819.82 1079.27 Oktober 629.05 860.35 1058.26 November 617.08 977.77 1017.73 679.30 1000.23 1162.63 Desember Data Perkembangan Tingkat Suku Bunga SBI Pada Bank Indonesia Periode 2012-2015 Bulan Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September oktober november desember 2003 2004 2005 0.1269 0.1224 0.114 0.1106 0.1044 0.0953 0.091 0.0891 0.0866 0.0848 0.0849 0.0831 0.0786 0.0748 0.0742 0.0733 0.0732 0.0734 0.0736 0.0737 0.0739 0.0741 0.0741 0.0743 0.0742 0.0743 0.0744 0.077 0.0795 0.0825 0.0849 0.0951 0.1 0.11 0.1225 0.1275 D.HIPOTESIS Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1 : Diduga bahwa variabel-variabel independen Nilai Tukar Rupiah/US$ (X1) dan Tingkat Suku Bunga SBI (X2) secara bersama-sama mempunyaipengaruh signifikan terhadap IHSG (Y) di Bursa Efek Jakarta tahun 2003- 2005. H2 : Diduga bahwa variabel independen Nilai Tukar Rupiah/US$ (X1) secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap IHSG (Y) di Bursa Efek Jakarta tahun 2012-2015. H3 : Diduga bahwa variabel independen Tingkat Suku Bunga SBI (X2) secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap IHSG (Y) di Bursa Efek Jakarta tahun 2012-2015. F. Analisis Data 1. Uji Statistik Deskriptif Pada pengujian deskriptif ini untuk menguji seberapa besar nilai mean,standar deviasi, nilai minimum, median dan maksimum. Tujuan dari statistikdeskriptif ini untuk mengetahui seberapa besar keakuratan data dan penyimpangan. N IHSG KURS SBI Valid N (listwise) 36 36 36 36 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Minimum Maximum Mean 388.44 8779.00 0732 1182.30 10810.00 1275 802.2206 9602.3889 088506 Std. Deviation 250.29547 586.41484 0175366 2. Pengujian Asumsi Klasik - Uji Multikolinearitas Multikolinieritas artinya ada hubungan linier yang sempurna di antara beberapa atau semua variabel independen. Variabel Kurs SBI Uji Multikolinearitas Tolerance VIF 0,977 1,024 0,977 1,024 maka tidak terdapat multikolinieritas pada model dalam penelitian ini, yang ditunjukkan dengan nilai VIF kurang dari 10 dan tolerance lebih dari 0,1 sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi IHSG di BEJ berdasar. masukan variabel Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Tingkat Suku Bunga SBI. 2.Pengujian Hipotesis Hasil Perhitungan Regresi ANOVA b Model Regression Residual Total Sum of Squares 1650956 541717,6 2192674 df 2 33 35 Mean f Square 825478.062 50.286 16415.686 Sig .000a Pengujian hipotesis 1 dilakukan dengan uji F seperti dalam Tabel Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Dengan menggunakan signifikansi 5 % (α = 0,05) dan degree of freedom (k-1) dan (n-k), dihasilkan nilai Ftabel sebesar 3,285. Nilai Fhitung dalam Tabel sebesar 50,286 sehingga nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (50,286 > 3,285). Nilai signifikansinya juga sebesar 0,000 (sig. < 0,05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa secara bersamasama variasi variabel-variabel independen (Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Tingkat Suku Bunga SBI) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variasi variabel dependen IHSG. Dengan demikian Hipotesis 1 yang menyatakan “Diduga bahwa variabel-variabel independen Nilai Tukar Rupiah/US$ (X1) dan Tingkat Suku Bunga SBI (X2) secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap IHSG (Y) di Bursa Efek Jakarta tahun 2012-2015” diterima. G. Simpulan Dari penelitian mengenai analisis pengaruh Nilai Tukar Rupiah/US$ danTingkat Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta tahun 2012-2015 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara bersama-sama ada pengaruh yang sangat signifikan antara Nilai TukarRupiah/US$ dan Tingkat Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta periode 2012-2015. Hal ini ditunjukkan dari besarnya nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (50,286 > 3,285) dan signifikansi sebesar 0,000. 2. Secara parsial ada pengaruh yang sangat signifikan antara Nilai Tukar Rupiah/US$ terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta periode 2012-2015. Hal ini ditunjukkan dari besarnya nilai thitung lebih besar dari ttabel (9,502 > 2,034) dan signifikansi sebesar 0,000. 3. Secara parsial ada pengaruh yang sangat signifikan antara Tingkat Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta periode 2012-2015. Hal ini ditunjukkan dari besarnya nilai thitung lebih besar dari ttabel (4,611 > 2,034) dan signifikansi sebesar 0,000.