MODUL PERKULIAHAN STATISTIK SOSIAL Analisis Data Acak & Berkelompok Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi HUMAS Tatap Muka 04 Kode MK Disusun Oleh 85003 Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom Abstract Kompetensi Pengukuran pusat data penting dilakukan karena suatu kelompok data bila diurutkan (membesar atau mengecil) maka ada kecenderungan data itu memusat pada bagian tengah. Oleh karena itu, dalam melakukan analisis data yang menjadi fokus perhatian adalah di mana data itu memusat, dan bukan pada keseluruhan data. Mahasiswa mampu menganalisis data berkelompok Analisis Data Acak Analisis data dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang sekumpulan data mengenai sesuatu hal, baik mengenai sampel ataupun populasi. Setelah disajikan dalam tabel dan diagram, masih diperlukan ukuran-ukuran yang merupakan wakil kumpulan data tersebut. Ada tiga ukuran dalam analisis data acak, yaitu : Ukuran Pemusatan Ukuran pemusatan adalah ukuran yang ada di tengah-tengah data. Ada beberapa ukuran pemusatan, yaitu rata-rata baik rata-rata hitung, rata-rata tertimbang dan rata-rata ukur dan modus. Rata-rata a) Rata-rata hitung Rata-rata hitung dalam analisis data acak diperoleh dari hasil penjumlahan nilai data yang dibagi oleh banyaknya data, atau di rumuskan sebagai berikut : Contoh: Berikut disajikan data tentang biaya perbaikan mobil di sebuah bengkel. Sampel diambil sebanyak 50 mobil yang datang untuk melakukan perbaikan mobilnya (dalam puluhan ribu rupiah). 2014 2 Statistik Sosial Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Maka: Jadi nilai tengah atau rata-rata biaya perbaikan mobil di bengkel tersebut sebesar Rp.789.800 b) Rata-rata Tertimbang Rata-rata tertimbang dalam analisis data acak diperoleh dari hasil penjumlahan dari nilai data dikalikan dengan timbangannya yang dibagi oleh jumlah timbangannya, atau di rumuskan sebagai berikut : Contoh : Gaji karyawan di PT. X didasarkan pada golongan masing-masing seperti berikut: 2014 3 Statistik Sosial Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id c) Rata-rata Ukur Rata-rata ukur dipergunakan untuk mengukur tingkat perubahan atau rata-rata ratio. Untuk mencari nilai rara-rata hitungnya digunakan rumus Contoh: Pada tahun 2000 jumlah mahasiswa UMB sebanyak 1500 mahasiswa. Seiring dengan kemajuan jumlah mahasiswa pada tahun 2005 jumlah mahasiwanya menjadi 4500 orang. Maka pertumbuhan pertahun dari mahasiswa UMB adalah: 2014 4 Statistik Sosial Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Modus Modus pada data acak adalah nilai data yang paling sering muncul pada kelompok data tersebut Contoh : Berikut disajikan data tentang biaya perbaikan mobil di sebuah bengkel. Sampel diambil sebanyak 50 mobil yang datang untuk melakukan perbaikan mobilnya (dalam puluhan ribu rupiah). Ukuran Letak Ukuran letak adalah ukuran letak titik pada sekumpulan data. Ada beberapa ukuran letak, yaitu median, kuartil, desil dan persentil. a) Median Median adalah suatu nilai yang membagi data menjadi dua bagian yang sama besar, terletak di tengah-tengah sekelompok data setelah data tersebut diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar. 2014 5 Statistik Sosial Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Untuk data ganjil, median merupakan nilai yang terletak di tengah sekumpulan data, yaitu di urutan ke-(n+1)/2 Untuk data genap, median merupakan rata-rata nilai yang terletak pada urutan ken/2 dan ke-(n+2)/2 Contoh : Berikut disajikan data tentang biaya perbaikan mobil di sebuah bengkel. Sampel diambil sebanyak 50 mobil yang datang untuk melakukan perbaikan mobilnya (dalam puluhan ribu rupiah). Kuartil Kuartil adalah suatu nilai yang membagi data menjadi empat bagian yang sama besar, terletak di setiap perempatan dari sekelompok data setelah data tersebut diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar. Kuartil ke satu terletak pada data ke-1(n+1)/4 Kuartil ke dua terletak pada data ke-2(n+1)/4 2014 6 Statistik Sosial Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kuartil ke tiga terletak pada data ke-3(n+1)/4 Desil Desil adalah suatu nilai yang membagi data menjadi sepuluh bagian yang sama besar, terletak di setiap persepuluhan dari sekelompok data setelah data tersebut diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar. Desil ke satu terletak pada data ke-1(n+1)/10 Desil ke dua terletak pada data ke-2(n+1)/10 Desil ke tiga terletak pada data ke-3(n+1)/10 Desil ke empat terletak pada data ke-4(n+1)/10 Desil ke lima terletak pada data ke-5(n+1)/10 Desil ke enam terletak pada data ke-6(n+1)/10 Desil ke tujuh terletak pada data ke-7(n+1)/10 Desil ke delapan terletak pada data ke-8(n+1)/10 Desil ke sembilan terletak pada data ke-9(n+1)/10 Persentil Persentil adalah suatu nilai yang membagi data menjadi seratus bagian yang sama besar, terletak di setiap perseratusanan dari sekelompok data setelah data tersebut diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar. Persentil ke satu terletak pada data ke-1(n+1)/100 Persentil ke dua terletak pada data ke-2(n+1)/100 … Persentil ke sembilan puluh sembilan terletak pada data ke-99(n+1)/100 Contoh : Berikut disajikan data tentang biaya perbaikan mobil di sebuah bengkel. Sampel diambil sebanyak 50 mobil yang datang untuk melakukan perbaikan mobilnya (dalam puluhan ribu rupiah). 2014 7 Statistik Sosial Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2014 8 Statistik Sosial Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Analisis Data Berkelompok Pendahuluan Pengukuran pusat data penting dilakukan karena suatu kelompok data bila diurutkan (membesar atau mengecil) maka ada kecenderungan data itu memusat pada bagian tengah. Oleh karena itu, dalam melakukan analisis data yang menjadi fokus perhatian adalah di mana data itu memusat, dan bukan pada keseluruhan data. Jadi sesuai namanya, ukuran pemusattan data menunjukkan pusat suatu data atau pusat suatu kumpulan pengamatan yang merupakan nilai khas untuk mewakili semua data atau semua pengamatan. Dalam Modul Ini kita akan mempelajari antara lain Ukuran pemusatan data: a) Rata-rata hitung (arithmetic mean) b) Median c) Modus 2014 9 Statistik Sosial Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Ukuran Pemusatan Data Ukuran pemusatan data adalah ukuran yang berada ditengah-tengah data. Beberapa ukuran pemusatan yaitu: a) Rata-rata hitung Rumus Umum : Rata - rata hitung Jumlah semua nilai data Banyaknya nilai data Untuk data yang tidak mengulang: X X1 X 2 ... X n X n n Untuk data yang mengulang dengan frekuensi tertentu X f1X1 f 2 X 2 ... f n X n fX f1 f 2 ... f n f Contoh: 1) Dalam Tabel Distribusi frekuensi Interval Kelas Nilai Tengah (X) Frekuensi fX 9-21 15 3 45 22-34 28 4 112 35-47 41 4 164 48-60 54 8 432 61-73 67 12 804 74-86 80 23 1840 87-99 93 6 558 Σf = 60 X 2014 10 fX 3955 65,92 f 60 Statistik Sosial Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id ΣfX = 3955 2) Dengan memakai kode (U) Interval Kelas Nilai Tengah (X) U Frekuensi fU 9-21 15 -3 3 -9 22-34 28 -2 4 -8 35-47 41 -1 4 -4 48-60 54 0 8 0 61-73 67 1 12 12 74-86 80 2 23 46 87-99 93 3 6 18 Σf = 60 ΣfU = 55 fU 55 X X0 c 54 13 65,92 f 60 3) Dengan Pembobotan. Masing-masing data diberi bobot. Misal A memperoleh nilai 65 untuk tugas, 76 untuk mid dan 70 untuk ujian akhir. Bila nilai tugas diberi bobot 2, Mid 3 dan Ujian Akhir 4, maka rata-rata hitungnya adalah : X (2)65 (3)76 (4)70 70,89 23 4 Misalnya diketahui data dalam daftar distribusi frekuensi, dimana X1 terjadi f1 kali, X2 terjadi f2 kali, dan seterusnya sampai Xk terjadi fk kali, maka rumus rata-rata dari data yang sudah dibuat dalam tabel frekuensinya adalah sebagai berikut: k X f i 1 11 Statistik Sosial Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom Xi k f i 1 2014 i i Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dimana: K = banyaknya kelas fi = frekuensi pada kelas ke-i k f i 1 i n ; = menyatakan banyaknya data k Kita ketahui bahwa f i 1 i n ; maka : k X f i 1 k i n Xi atau X M i 1 fi i k f i 1 i Daimana: Mi = nilai tengah kelas interval ke-i (untuk data berkelompok) Contoh1: Perhatikan tabel berikut : X 8 6 4 5 7 9 F 2 3 4 3 2 1 Berdasarkan data tersebut diatas, hitunglah rata-ratanya: Penyelesaian: k X f i 1 i Xi k f i 1 88 5,87 15 i Jadi rata-rata dari data diatas adalah 5,87 Contoh2: Berat badan 100 orang mahasiswa Universitas Mercubuana tahun 2012 disajikan dalam tabel dibawah ini Berat Badan 2014 12 Statistik Sosial Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom Banyaknya Mahasiswa Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id (kg) (f) 60 – 62 5 63 – 65 18 66 – 68 42 69 – 71 27 72 – 74 8 Hitunglah rata-rata perkiraan berat seorang mahasiswa Penyelesaian : Kita cari terlebih dahulu nilai tengah interval masing-masing, yaitu 60 62 61 2 M1 M5 72 74 73 2 k M i 1 fi i k f i 1 6.745 67,45 100 i Jadi rata-rata perkiraan berat badan per mahasiswa adalah 67,45, dan dapat kita sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Berat Badan (kg) M F Mf 60 – 62 61 5 305 63 – 65 64 18 1.152 66 – 68 67 42 2.814 69 – 71 70 27 1.890 72 – 74 73 8 584 f 100 Mf 6.745 jumlah 2014 13 Statistik Sosial Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id b) Median Median adalah suatu nilai yang membagi data menjadi dua bagian yang sama besar, terletak di tengah-tengah sekelompok data setelah data tersebut diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar. Untuk data berkelompok nilai median dapat dicari dengan interpolasi dengan rumus: n 2 f i 0 Med Lo c fm Di mana: L0 = nilai batas bawah dari kelas yang mengandung atau memuat nilai median N = banyaknya observasi = jumlah semua frekuensi f i 0 = jumlah frekuensi dari semua kelas dibawah kelas yang mengandung median (kelas yang mengandung median tidak termasuk). fm = frekuensi dari kelas yang mengandung median c = besarnya kelas interval, jarak antara kelas yang satu dengan lainnya atau besarnya kelas interval yang mengandung median. Contoh: Dengan menggunakan rumus interpolasi, hitunglah nilai median dari data berikut: Interval Kelas Frekuensi 30 – 39 4 40 – 49 6 50 – 59 8 60 – 69 12 70 – 79 9 80 – 89 7 90 – 99 4 Σf = 50 2014 14 Statistik Sosial Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Setengah dari observasi = 50 25 sehingga f1 f 2 f 3 4 6 8 18 , dan 2 untuk mencapai nilai 25 masih kurang 7, sehingga perlu ditambah dengan frekuensi kelas keempat. Jadi median terletak pada kelas keempat yaitu kelas 60 -69 setelah dikoreksi menjadi 59,5 – 69,5 sehingga c = 69,5 – 59,5 = 10 Letak median ada pada data ke 25, sehingga : L0 = 59,5 n/2 = 25 f = 18 i 0 fm = 12 c = 10 sehingga di dapat: n 2 f i 0 Med L0 c fm ] 25 18 59,5 10 65,33 12 c) Modus Bentuk Umumnya dapat disajikan sebagai berikut: b1 Mod L 0 c b1 b 2 L 0 batas bawah kelas modus b1 selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi tepat satu kelas sebelum kelas modus b 2 selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi tepat satu kelas sesudah kelas modus c besarnya jarak antara nilai batas atas dan nilai batas bawah dari kelas yang memuat modus Contoh: 2014 15 Statistik Sosial Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dari data yang disajikan dalam tabel frekuensi berikut ini, carilah modusnya Interval Kelas Frekuensi 30 – 39 4 40 – 49 6 50 – 59 8 60 – 69 12 70 – 79 9 80 – 89 7 90 – 99 4 Σf = 50 L0 (nilai batas bawah) = 0,5 (59 + 60) = 59,5 dan nilai batas atas 0,5 (69+70) = 69,5, jadi antara 59,5 – 69,5 sehingga c= 69,5 – 59,5 = 10. b1 =4 b2 =3 sehingga : b Mod L0 c 1 b1 b2 4 65,214 Mod 59,5 10 3 4 Hubungan Empiris Antara Nilai Rata-Rata Hitung, Median, Dan Modus Ada 3 kemungkinan kesimetrian kurva distribusi data : 1) Jika nilai ketiganya hampir sama maka kurva mendekati simetri. 2) Jika Mod<Med<rata-rata hitung, maka kurva miring ke kanan. 3) Jika rata-rata hitung<Med<Mod, maka kurva miring ke kiri. Jika distribusi data tidak simetri, maka terdapat hubungan : Rata-rata hitung-Modus = 3 (Rata-rata hitung-Median) X - Mod 3 X Med 2014 16 Statistik Sosial Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Anto Dajan, 1964, Jilid 1, Pengantar Metode Statistik , LP3ES J. Supranto, 2006, Statistika, “Teori dan Aplikasi”, Erlangga Robert D. Mason,1996, Teknik Statistika Bisnis dan Ekonomi Sudjana, 1992, Metoda Statistika, Tarsito, Bandung Sudjana, 2006, “Statistik untuk Ekonomi dan Bisnis”, Tarsinto Bandung Suharyadi dan Purwanto, “Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern”, 2006 2014 17 Statistik Sosial Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id