1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remote sensing reflectance (Rrs) didefinisikan sebagai fraksi intensitas cahaya yang dipantulkan oleh permukaan dengan intensitas cahaya yang diterima permukaan tersebut. Oleh karena itu, nilai Rrs ini dapat digunakan sebagai penanda dari suatu objek karena setiap objek memiliki nilai pantulan yang berbeda. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi nilai Rrs seperti Inherent Optical Properties (IOP) dan Apparent Optical Properties (AOP). IOP merupakan sifat optik suatu perairan yang dipengaruhi oleh kandungan yang terlarut dalam perairan tersebut seperti CDOM, fitoplankton, dan partikel. Komponen penting dalam IOP adalah absorption coefficient (a), scattering coefficient (b), dan attenuation coefficient (c). AOP merupakan sifat optik yang dipengaruhi oleh struktur geometrik dari cahaya yang datang serta kandungan yang terlarut dalam suatu perairan. Cahaya yang datang memiliki intensitas yang berbeda-beda, demikian juga dengan sudut datang yang berbeda akan mempengaruhi intensitas dari cahaya. Beberapa contoh komponen AOP adalah radiansi (L), irradiansi (E), dan reflektansi (R). Kandungan air dari suatu tempat serta kondisi yang berbeda akan memiliki variasi pada komponen yang telarut didalamnya. Menurut Sathyendranath (2000) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sinyal yang berasal dari kolom air laut seperti cahaya matahari langsung yang merambat di atmosfer lalu penetrasi ke dalam laut, molekul-molekul air akan menyerap dan menghamburkan cahaya. Kandungan air laut seperti fitoplankton, zooplankton, partikel, dan bahan organik 1 2 terlarut dapat menyerap dan menghamburkan cahaya. Cahaya yang datang dari kolom air laut sering disebut sebagai Water Leaving Radiance (Lw). Water Leaving Radiance ini dikoreksi dengan radiasi hamburan dari atmosfer (Ls) dan kemudian dinormalisasi (dibagi) dengan jumlah cahaya yang datang (Downwelling Irradiance, Ed) untuk menghasilkan nilai Remote sensing reflectance (Rrs) (Toole et al. 2000). Selain faktor dari dalam perairan tersebut, nilai Rrs juga dipengaruhi oleh karakteristik cahaya yang datang. Karakteristik cahaya ini berkaitan dengan intensitas cahaya datang yang berbeda pada setiap musim, kondisi atmosfer sekitar perairan, dan sudut datangnya cahaya. Kondisi atmosfer yang berawan banyak mengandung uap air sehingga mempengaruhi penetrasi cahaya menuju permukaan perairan. Sudut datang cahaya berkaitan dengan jarak tempuh yang dilalui cahaya sampai dengan terekam oleh sensor. Semakin besar sudut datangnya, maka jarak tempuhnya semakin jauh sehingga intensitas cahaya yang terekam juga lebih rendah, yaitu cahaya dengan panjang gelombang rendah akan memiliki nilai kecil atau bahkan tidak terekam oleh sensor. Penentuan sudut datang merupakan salah satu komponen penting dalam pengukuran nilai Rrs. Remote sensing reflektance (Rrs) merupakan komponen penting dalam AOP yang memiliki peran penting dalam bidang penginderaan jauh. Pengukuran nilai spektral Rrs dilakukan untuk melakukan kajian pada warna perairan, estimasi kandungan suatu perairan melalui pemodelan algoritma bio-optik, dan dapat digunakan untuk kalibrasi dan validasi pengukuran citra satelit. Perairan timur laut Teluk Meksiko merupakan perairan yang banyak mengalami variasi proses dan dinamika oseanografi secara signifikan. Seperti upwelling, pertemuan dua 3 massa air tawar dan air laut, muara dari beberapa sungai, angin, arus, dan proses biogeokimia lainnya (Gilbes et al. 1996; Muller-Karger 2000; Nababan 2011).Sungai Mississippi merupakan sungai utama yang mempengaruhi produktivitas primer di perairan Teluk Meksiko. Beberapa studi terakhir telah banyak memfokuskan mengenai pengaruh dari adanya masukan dari beberapa aliran sungai yang mempengaruhi proses fisik dan biogeokimia di perairan timur laut Teluk Meksiko. Dinamika fisik di perairan ini dipengaruhi oleh masukan dari daratan. Sirkulasi perairan di Teluk Meksiko secara umum dimulai dengan aliran air yang memasuki telukmelaluiSelatYucatan, kemudian bersirkulasi sebagaiLoop Current, dan keluar melalui SelatFlorida yang pada akhirnya dapat membentukGulf Stream.Bagian-bagian dariLoopCurrentsering melepaskan dirimembentukpusaranatau 'gyres' yang dapat mempengaruhipola arusregional (Horn 2012). Pola arus dan proses fisik serta bio-kimia yang sangat dinamis pada perairan Timur Laut Teluk Meksiko membuat perairan ini sangat dinamis disertai dengan minimnya informasi dan penelitian terkait nilai dan sebaran Rrs di perairan ini maka penelitian tentang karakteristik spektral reflektansi di perairan Timur Laut Teluk Meksiko sangat penting untuk dilakukan. 1.2 Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai dan variabilitas remote sensing reflektansi dari permukaan air laut padaberbagai musim dan tipe air laut yang berbeda di perairan timur laut Teluk Meksiko.