Kasus Bisnis Internasional Pertemuan 5 Perdagangan dan Kemakmuran: Kasus Meksiko Apakah perdagangan atau jasa merupakan cara terbaik dalam mempromosikan pembangunan ekonomi? Untuk Meksiko, jawabannya jelas: perdagangan. Dari 1971 hingga 1982, Meksiko mengandalkan kebijakan ekonomi dalam negeri: tarif tinggi untuk mengurangi impor, batasan investasi asing langsung – foreign direct investment (FDI) – untuk mengurangi kehadiran pihak asing di dalam perekonomian negara tersebut, kepemilikan pemerintah atas industri-industri yang penting, dan birokrasi yang kuat dan konservatif yang sangat membatasi wiraswasta dan inovasi. Walaupun ekonomi Meksiko tumbuh selama beberapa tahun ini, tetapi kinerjanya tidak sesuai dengan ekonomi yang didorong oleh ekspor seperti Hongkong, Taiwan, atau Korea Selatan. Enam presiden terakhir Meksiko telah membalikkan kebijakan ini, dalam proses untuk menurunkan tarif, mendorong FDI, menjadikan perusahaan-perusahaan milik negara menjadi perusahaan swasta, dan bergabung dengan General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan World Trade Organization (WTO). Di bawah kepemimpinan mereka, Meksiko menandatangani rangkaian perjanjian perdagangan bebas dengan 44 negara, termasuk Amerika Serikat dan Kanada, Uni Eropa, Israel, Jepang, Cile, dan lima negara tetangga di Amerika Tengah. North American Free Trade Agreement (NAFTA) merupakan berita besar. Penerapannya pada tahun 1994 membuka pasar Amerika Serikat dan Kanada terhadap pabrik-pabrik yang berlokasi di Meksiko, membuat mereka bisa mengambil keuntungan dari biaya tenaga kerja Meksiko yang lebih rendah. Meskipun mayoritas headline surat kabar menyoroti dampak NAFTA terhadap industri-industri besar seperti otomotif atau tekstil, pengusaha Meksiko cepat mengetahui peluang baru. Contohnya, bisnis pasokan yang terkait dengan gigi senilai $100 juta per tahun, tumbuh di Meksiko karena adanya NAFTA, yang memproduksi produk padat karya seperti buccal tube (benda yang mengikat kawat dengan gigi), endodontic files (pilin baja tahan karat yang digunakan di akar gigi), dan dental wax (pasta gusi yang digunakan sebagai pembentuk gigi). Sektor jasa Meksiko juga mendapatkan keuntungan, ketika perusahaanperusahaan meletakkan fasilitas pusat layanan, fasilitas pengolahan data, dan layanan dukungan pelanggan di sana. Contohnya, fasilitas Reynosa dari Seagate Technology, memberikan dukungan purnajual untuk pelanggan di Amerika Utara. Pada tahun 2012, ekspor layanan bisnis tersebut untuk Amerika Serikat melebihi $3,3 juta. Namun, dengan bergabungnya Cina ke dalam WTO, bersamaan dengan menurunnya kondisi ekonomi Amerika Serikat pada tahun 2001, meredam lonjakan ekspor Meksiko. Banyak produsen produk dengan margin dan nilai tambah yang rendah, seperti mainan dan pakaian, dan perusahaan yang membutuhkan perakitan padat karya, pindah ke Cina untuk mengambil keuntungan atas biaya tenaga kerja yang rendah. Keuntungan ekonomi atas memproduksi barang-barang tersebut di Cina telah berhenti pada beberapa tahun terakhir. Upah di Cina telah meningkat setiap tahunnya pada tingkat digit ganda selama satu dekade. Upah manufaktur rata-rata per jam diperkirakan sebesar $3.00 di Cina dan $3.50 di Meksiko, tetapi produktivitas tenaga kerja lebih tinggi di Meksiko. Hasilnya, beberapa perusahaan memindahkan kembali aktivitas manufaktur ke Meksiko untuk mendapatkan keuntungan atas kedekatan jarak dengan pasar Amerika Serikat dan integrasi terhadap rantai pasokan perusahaan-perusahaan Amerika Utara. Contohnya, produsen televisi 1 Kasus Bisnis Internasional Pertemuan 5 layar datar berdefinisi tinggi, seperti Samsung, Sony, dan Vizio, menemukan lokasi yang nyaman di Meksiko untuk merakit produk-produk mereka untuk dikirim ke pelanggan di Amerika Utara. Produsen kontrak Hon Hai Precision Industries sekarang merakit komputer yang dipesan khusus untuk Dell di Ciudad Juarez, sambil tetap memproduksi dengan cepat model terstandardisasi di pabrik-pabrik Cina. Queretaro, sebuah kota era kolonial di tengah dataran tinggi Meksiko menjadi pusat bagi perusahaan-perusahaan internasional. General Electric memperkerjakan 1.300 teknisi di pusat riset dan pengembangan – research and development (R&D) – di Queretaro yang mendesain mesin-mesin jet berkapasitas besar untuk Airbus dan Boeing, sedangkan 1.600 pekerja Bombardier membangun badan pesawat, sistem listrik, dan stabilitas horizontal dan vertikal untuk lini jet perusahaan yang terbaru. Industri otomotif Meksiko juga berkembang pesat. Industri tersebut saat ini menjadi eksportir terbesar keempat di dunia untuk mobil – 2,1 juta kendaraan pada tahun 2012. Dan, kesuksesan industri telah menyebabkan pemasok komponen mobil untuk banyak berinvestasi di Meksiko. Pirelli menanamkan $400 juta pada pabrik ban Silao untuk melayani pabrik perakitan mobil di Meksiko. Sama juga dengan Bosch dari Jerman, Akebono Brake Industry dan Nippon Steel dari Jepang, dan Delphi dari Amerika Serikat telah melakukan investasi besar-besaran untuk memenuhi lini produksi negara tersebut. Tentu saja Meksiko masih menghadapi banyak tantangan. Peningkatan kejahatan di antara bandar narkoba telah menakuti beberapa investor asing. Contohnya, Elektrolux AB, produsen raksasa Swedia yang memproduksi perangkat, memilih untuk menempatkan pabrik terbarunya di Memphis, Tennessee, daripada Meksiko, karena kekhawatiran akan keamanan. Eksportir Meksiko rentan terhadap krisis ekonomi di Amerika Serikat – 80 persen ekspor Meksiko ditujukan untuk negara tetangga bagian utara. Lagi pula, pemerintah Meksiko menyadari bahwa mereka harus meningkatkan produktivitas dari tenaga kerja mereka dan meningkatkan infrastruktur negara jika Meksiko hendak terus bersaing di ekonomi global. Sumber: Griffin, Ricky W & Pustay, Michael W. (2014). Bisnis Internasional Edisi 8. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Pertanyaan Kasus: 1. Berdasarkan kasus di atas, bagaimana kesuksesan Meksiko mempengaruhi perekonomian Kanada dan Amerika Serikat? 2. Anggaplah Anda yang memutuskan akan menempatkan pabrik di Cina atau Meksiko untuk melayani pasar Amerika Serikat, Faktor apa yang mempengaruhi keputusan lokasi Anda? 3. Apa perbedaan WTO dan GATT? 4. Apa itu NAFTA? Apa tujuannya? 2