Kapitalisme Eropa Bpk. Saleh Umar 8 Oktober 2009 Kapitalisme Eropa 1. Kapitalisme untuk pertama kalinya ditemukan di Eropa. Modal pertanian (feodal) di transformasi dan diperluas sebagai modal industri, diperkuat oleh teknologi. Awalnya tumbuh perlahan-lahan, diperluas dan dikembangkan melalui bank-bank dan berkembang menjadi pusat keuangan dan perdagangan keseluruh dunia. Menjadi sakral dalam bentuk kapitalisme, keuangan dan mampu melakukan penetrasi kesemua aspek kehidupan manusia. Berdirinya ‘Bank of England’ (1694. London menjadi pusat keuangan kapitalisme Eropa dan dunia, hingga sekarang ini). Kapitalisme Eropa Ciri-ciri kapitalisme : a. Muncul perusahaan-perusahaan besar (MNC) b. Sirkulasi surat-surat utang c. Menciptakan dan mendepositokan uang kertas d. Konpensasi pembangunan melalui uang kertas di bank (1773). e. Modal Inggris diberikan kepada investorinvestor asing. Gerakan ini mencapai suatu level yang fantastik pada abad ke XIX dan XX. Adanya revolusi industri Inggris yang mulai menyesuaikan diri dengan pasar dunia. Kapitalisme Eropa 2. Sistem kapitalisme dalam kenyataannya hidup diluar keteraturan sosial dan berdiri berdampingan dengan negara. Kapitalisme diuntungkan dari dukungan budaya (barat) yang menyediakannya, sebagai sesuatu yang solid untuk memperhatikan kondisi sosial, meskipun didalamnya terjadi ketidak-samaan distribusi. Kesalahan yang terjadi bahwa kapitalisme adalah sistem ekonomi. Kapitalisme Eropa 3. Sejarah mencatat terjadinya pertentangan idiologi kapitalis liberal dan sosialis komunis (bipolar). Era kolonialis-imperialis dimana idiologi liberalisme berjalan berkelindaan bersama kapitalisme dan etnik nasionalisme. Awalnya melalui ‘sistem merkantilisme’ dimana modal ekonomi dimanfaatkan oleh negaranegara Eropa sejak abad XVII-XVIII. Mempertahankan surplus ekspor terhadap impor. Koloni dipakai sebagai sumber bahan baku murah dan sebagai pasar untuk menjual barang dengan harga mahal. Kapitalisme Eropa Bagi Marx, kontradiksi kapitalisme di mulai dari tahapan produksi, manakala kaum pekerja hanya menerima sebahagian kecil nilai materi yang dihasilkannya dalam bentuk upah, sementara sebahagian besar sisanya dalam bentuk nilai lebih atau keuntungan dikuasai kaum kapitalis (fenomena hubungan kemiskinan struktural). Marx dan Lenin meramalkan akan adanya depresi ekonomi (economic turmoil/crash, 1929, 1972,1997,2008- efek contagion) serta semakin kuat dan meningkatkan pengangguran kelas pekerja, kemiskinan, perjuangan kelas dan pada akhirnya terjadi konflik dan kemenangan sosialisme. Kapitalisme Eropa 4. Kapitalisme berbahaya ketika alih-alih mencari keuntungan melalui kompetisi, berkongsi dengan pemerintah. Jika pemerintah diktator, korporasi dengan mudah terlibat dalam pelanggaran HAM. Contoh: perusahaan minyak barat di Afrika ?. Bagaimana Indonesia ? Kesenjangan di dunia adalah akibat kapitalisme, bukan karena kapitalisme telah memiskinkan kelompok-kelompok tertentu, tetapi karena mereka menerapkan kapitalisme untuk menjadi lebih kaya. “distribusi kekayaan yang tidak merata di dunia oleh tidak menentunya distribusi kapitalisme. Kapitalisme Eropa 5. Kapitalisme memperhitungkan kelas-kelas yang dominan. Mempertahankan diri dari berbagai variasi sosial, hirarki kekayaan, kekuatan negara. Terdapat budaya yang menentang dan mempertahankan bergantung dengan waktu, tempat dan dengan siapa kita berbicara. Umumnya tradisi pakar terbagi terlihat melalui kontribusinya dalam politik dan ekonomi internasional. Pakar di luar AngloSaxon lebih cenderung kepada analisis perjanjian (treaty) dan hukum internasional (international law). Lebih menfokuskan terhadap ketertinggalan dan kemiskinan Asia dan Afrika. Kapitalisme Eropa 6. Para pendukung kapitalisme mendefinisikan : kapitalisme adalah ekonomi pasar liberal dengan persaingan bebas berdasarkan hak, dimana orang dapat menggunakan hak milik dan memiliki kebebasan untuk bernegosiasi, membuat perjanjian dan memulai aktivitas bisnis. Ambivalensi terjadi karena upaya terus mempertahankan pasar bebas. Dalam perjalanannya, meskipun sasarannya keuntungan melalui ekonomi pasar dan perdagangan bebas (tangan siluman), diperhalus melalui bakat-bakat individual, inisiatif warisan tradisi serta individu bebas untuk membuat pilihan. Kapitalisme Eropa 7. Ketergantungan umumnya negara-negara miskin Asia Afrika (negara baru berkembang/ kelompok 77/selatan) sebagai hasil sistem kapitalis dunia, memberikan efek dan dampak terhadap ekonomi, politik, social serta berbagai keuntungan diplomatik atas nama negara kaya (G7/negara kaya/utara). Lihat teori ketergantungan- penetrasi asing dan saling ketergantungan eksternal menyebabkan timbulnya distorsi besar-besaran dalam struktur ekonomi negara pinggiran (periphery). Gilirannya menimbulkan konflik sosial yang berbahaya dan akhirnya mendorong timbulnya penindasan negara terhadap rakyat dalam masyarakat yang tergantung (Wallerstein). Kapitalisme Eropa 8. Memahami pembangunan keamanan, politik, ekonomi, dan proses sosial khususnya masyarakat Eropa, dimana prosesnya telah mengglobal, kita harus membuka mata pada pembangunan kapitalisme . Kapitalisme adalah suatu sistem yang luas atau dikenal sebagai fenomena global. Kita tidak akan dapat mengkonsentrasikan pada satu-satunya negara dan ekonomi nasional, kita akan menelusuri kapitalisme sebagai sesuatu yang benar-benar terintegrasi dalam sistem dunia, akan mengerti nasib masyarakat manusia dari negara-negara tertentu. Kapitalisme Eropa 9. Kesimpulan : manusia pada abad ke XXI, akan hidup dalam suatu transformasi yang akan terus berkaitan dengan ‘model kultural’. Kedepan tidak akan ada lagi apa yang disebut sebagai produksi, teknologi ataupun industri nasional. Jika batasan nasional tidak lagi menjadi asset,maka negara dan penduduknya dituntut untuk memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam menghadapi masalah politik dan ekonomi internasional.