Edisi 317 – 21 Nopember 2014 Page 1 Edisi 317 – 21 Nopember 2014 PIMPINAN BAIT MINISTRY Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey Sekertaris – Janette Sepang Bendahara – Yance Pua PENGURUS BULETIN BAIT Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee Pemimpin Umum : Handry Sigar Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun Pemred : Willy Wuisan Wapemred : Herschel Najoan Sekretaris : Meilien Langi-M Bendahara : Yance Pua BAIT MINISTRY Visi: Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang pelayanan General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan HRD : Janette Sepang, Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu. Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip, Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk, Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor Inspirational Story Bredly Sampouw Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap, Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing Cerita Anak Max Kaway Catatan Kami Denny Kalangi Berjalan Sesuai Tuntunan Tuhan Belajar Untuk Berjalan Dalam Rencana Allah Belanja Akhir Tahun Aku Suka Kristus Anda, Tetapi …. Sabat Alkitab : Perspektif Advent Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi, Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew Tulisan Roh Nubuat Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa Multimedia : Ellen Mangkey Distribution Pdtm. Dale Sompotan Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan, Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi , Vanda Karundeng Tumbel Medan Hartoyo Tismail Cerita Untuk Anak Bekerja di Bawah Kesulitan-Kesulitan Yusuf Dijual ke Mesir Pathfinder Pedoman Administrative PA Remaja Palakat - Berita Page 2 Edisi 317 – 21 Nopember 2014 Advent Fundamentalis ? Bagi masyarakat kebanyakan, istilah fundamentalis adalah berkonotasi negatif. Ada anggapan bahwa kelompok fundamentalis adalah kelompok yang mau meraih kekuasaan dengan cara apa saja termasuk dengan kekerasan. Menurut Wikipedia, “fundamentalisme adalah sebuah gerakan dalam sebuah aliran, paham atau agama yang berupaya untuk kembali kepada apa yang diyakini sebagai dasar-dasar atau asas-asas (fondasi). Karenanya, kelompok-kelompok yang mengikuti paham ini seringkali berbenturan dengan kelompokkelompok lain bahkan yang ada di lingkungan agamanya sendiri. Mereka menganggap diri sendiri lebih murni dan dengan demikian juga lebih benar daripada lawan-lawan mereka yang iman atau ajaran agamanya telah "tercemar".Kelompok fundamentalis mengajak seluruh masyarakat luas agar taat terhadap teks-teks Kitab Suci yang otentik dan tanpa kesalahan. Mereka juga mencoba meraih kekuasaan politik demi mendesakkan kejayaan kembali ke tradisi mereka. “ Pada prinsipnya gerakan fundamentalis adalah gerakan yang menginginkan komunitasnya kembali kepada ajaran dasar para pendahulu. Melenceng dari ajaran dasar dianggap sebagai penistaan terhadap ajaran yang benar. Terkadang gerakan ini bertindak keras sehingga menjadi kelompok yang tidak disenangi. Gerakan fundamentalis sebenarnya ada pada hampir setiap kelompok agama. Dalam Kekeristenan, gerakan fundamentalis telah terjadi berulang kali di berbagai tempat. Marthin Luther setelah melihat terjadi begitu banyak penyimpangan pada gereja Am, menyerukan slogan Sola Scriptura , back to the bible, kembali ke ajaran Alkitab yang sesungguhnya. Di lain pihak kelompok yang berbeda justru menganggap bahwa para reformis yang memprotes berbagai hal yang dilakukan oleh pihak gereja Am sebagai kelompok bidat yang melakukan penyelewengan dari ajaran yang sebenarnya. Tak terhidarkan lagi, konflik fisik terjadi dan menewaskan jutaan manusia dengan mengatasnamakan “demi ajaran Tuhan”. Meskipun sebagian kalangan antipati dengan kelompok fundamentalis namun justru ada kelompok lain yang bangga dengan istilah fundamentalis. William B. Riley pada tahun 1919 mendirikan Asosiasi Kristen Fundamentalis Dunia (Wikipedia). Di Indonesia-pun ada denominasi tertentu yang dengan bangga memplokamirkan diri sebagai Kristen Fundamentalis. Disadari atau tidak gereja Advent pada saat berdiri memiliki misi yang sama, yaitu untuk menjadi Kristen yang fundamentalis, menjadi Kristen yang mau mengembalikan umatnya pada ajaran yang mula-mula sebagai fondasi gereja. Gerakan Advent pada waktu itu adalah komunitas yang berada pada garis terdepan yang menyerukan untuk kembali kepada ajaran Alkitab yang benar. Gereja Advent selama puluhan tahun sejak berdiri dengan keras menyuarakan bahwa hari sabat adalah hari yang Tuhan telah pilih untuk disucikan oleh manusia. Gereja Advent dengan tegas menyatakan bahwa makanan haram tidak pernah menjadi halal meskipun sudah didoakan oleh pendeta yang mengaku sudah bergaul dengan Tuhan. Gereja Advent dengan tegas menyatakan bahwa 10 perintah Allah merupakan hukum moral yang tidak pernah berubah yang tetap harus dilakukan oleh mereka yang mengaku sebagai umatNYA. Sebagai umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, masihkan kita berada pada jalur fundamentalis ? Masihkah anda dengan berani menyatakan bahwa sabat adalah hari yang patut disucikan ? Masihkah anda dengan berani menyatakan bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang tidak boleh dirusakkan dengan berbagai makanan atau minuman yang tidak layak dikonsumsi ? Masihkan kita berani menjalankan perintah Kristus dalam Matius 28 : 19-20 di manapun kita berada ? Salam, Redaksi Page 3 Edisi 317 – 21 Nopember 2014 D apatkah kita me nghakimi tanpa menyakiti hati orang yang dihakimi? Sebagai manusia normal kita terbiasa mengandalkan diri sendiri melebihi orang lain. Hidup ini bagaikan tidak ada salah sedikitpun dalam diri sendiri. Kita menghakimi, menuduh, menuding dan mengeritik tanpa memikirkan akibatnya terhadap orang lain. Kalau orang lain bertindak salah, kita berkata bahwa dia itu jahat. Tetapi kalau kita yang bersalah: ”oh itu khilaf.” Kalau orang lain mengatur sesuatu sesukanya: dia itu keras kepala dan tidak mau diatur. Tapi jika kita yang mengatur sesuka kita: ”saya memang orangnya tegas.” Kalau orang lain tidak senang kepada teman kita, dia berprasangka jahat. Tapi kalau kita tidak senang terhadap orang lain: ”saya melakukan segala sesuatu dengan pertimbangan yang matang.”Kalau orang lain suka menolong, dia itu lagi cari muka. Tapi kalau kita yang cari muka: ”saya menggunakan taktik.”Kalau orang lain kerjakan sesuatu dengan berhati-hati, kita katakan bahwa dia lambat seperti keong. Tapi kalau kita yang lambat: ”saya orangnya sangat teliti dan perfectionist.” Kalau orang lain marah, dia itu pemarah dan menderita darah tinggi. Tapi kalau kita yang marah-marah: “saya memang sifatnya sudah begitu sejak dulu.” Sebutan “Jika martil merupakan satu-satunya alat pertukangan anda, maka setiap masaalah akan anda anggap sebagai paku.” Abraham Maslow, quoted in Eating Problems for Breakfast by Tim Hansel, Word Publishing, 1988, p. 54. Matius 7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. 7:2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.Ayat-ayat di atas melarang kita agar tidak menghakimi atau mengeritik walaupun itu merupakan kritik membangun sekalipun . Dengan kata lain jangan mencari-cari Page 4 Edisi 317 – 21 Nopember 2014 dan menunjuk kesalahan orang. Tapi ketika kita mengadakan rapat (apakah itu rapat Komite Jemaat, Daerah, Konferens atau Uni) kita cenderung membicarakan kelemahan dan kesalahan orang lain. Kadangkala rapat itu telah menjadi ajang pertikaian antara yang menuding dan membela. Baru-baru ini saya mendengar salah seorang sahabat saya mengatakan bahwa kata ”MAJELIS” sudah diplesetkan menjadi MANUSIA JELMAAN IBLIS (MAnusia JElmaan ibLIS.) Langsung timbul perasaan tidak enak seandainya saya menjadi salah seorang anggota majelis gereja. Seringkali dalam rapat-rapat majelis kita bertengkar dan saling mempertahankan pendapat sehingga terjadi keributan dan jelmaan. Menjalankan disiplin dalam bentuk apa saja menghendaki adanya pembahasan dan tuduhan terhadap kondisi moral atau spiritual orang lain. Dan karena tuduhan-tuduhan secara gencar dilancarkan kepada seseorang maka banyak yang menganggap bahwa ayat 1 dan ayat 2 di atas dapat mengesampingkan setiap jenis disiplin jemaat. Kalau begitu komite jemaat tidak berhak menjalankan disiplin berdasarkan penjelasan Matius 7:1 dan 2. Selanjutnya mari kita meneliti Matius 7:3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? 7:4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. 7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." Jelas ayat-ayat ini memberikan keterangan lengkap bagi mereka yang duduk dalam rapat-rapat Jemaat, Daerah atau Konferens maupun Uni bahwa disiplin dapat dijatuhkan kepada seseorang bila yang memberikan keputusan disiplin itu sendiri tidak lagi memiliki ”selumbar” di dalam matanya. Yesus berkata: ”Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil." (Yohanes 7:24.) Umat Tuhan memiliki tanggungjawab untuk menghakimi mereka yang ada dalam jemaat. Dengarkan katakata Rasul Paul: 1 Korintus 5:9 Dalam suratku telah kutuliskan kepadamu, supaya kamu jangan bergaul dengan orang-orang cabul. 5:10 Yang aku maksudkan bukanlah dengan semua orang cabul pada umumnya dari dunia ini atau dengan semua orang kikir dan penipu atau dengan semua penyembah berhala, karena jika demikian kamu harus meninggalkan dunia ini. 5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama. 5:12 Sebab dengan wewenang apakah aku menghakimi mereka, yang berada di luar jemaat? Bukankah kamu hanya menghakimi mereka yang berada di dalam jemaat? Rasul Yohanes mengajarkan kepada kita: 1 Yohanes 4:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul Bejana Advent Indonesia Timur dan pergi ke seluruh dunia. Perlu instrospeksi secara tepat ketika kita coba untuk menolong orang lain. Karena Yesus sendiri mengatakan: ”Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.” (Matius 7:4) Kita dapat menghakimi dengan roh pengampunan dan murah hati. Lukas 6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." 6:37 "Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Yakobus 2:13 Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman. Menurut Tuhan Yesus bahwa ada waktunya dimana kita boleh menghakimi, yaitu setelah kita mengoreksi kesalahan kita sendiri. Matius 7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.” Pertama-tama kita harus keluarkan dulu balok dari mata kita barulah kita menolong mengeluarkan selumbar di mata saudara kita. Dengan kata lain kita membantu saudara kita melepaskan dirinya dari selumbar setelah balok di mata kita sudah dikeluarkan. Tidak pada tempatnya seseorang yang bersalah menolong seorang bersalah lainnya. Sir Percival Lowell ( March 13, 1855– November 13, 1916) seorang astronomer kaya yang berkeyakinan bahwa di Mars terdapat kanal atau saluran-saluran air. Ia adalah penemu Lowell Observatory di Flagstaff, Arizona. Percival Lowell berasal dari keluarga Boston Lowell yang terkenal. Adiknya, Abbott Lowel adalah Presiden dari Harvard University dan saudara perempuannya, Amy Lowell terkenal sebagai penyair ulung. Selama lebih dari 15 tahun ia mempelajari dan meneropong planet Mars dan merasa tertarik kepada kanal-kanal atau saluran-saluran di Mars. Berdasarkan penyelidikan Lowell ini, maka Astronomer Italia, Giovanni Virginio melukis Mars dengan sejumlah kanal. Lowell mempublikasi pendapatnya itu dalam 3 buah buku masing-masing berjudul: Mars (1895), Mars and Its Canals (1906), dan Mars As the Abode of Life (1908). Ia juga yakin bahwa di Mars pernah tinggal mahkluk-mahkluk hidup. Sejalan dengan berubahnya zaman, pesawat-pesawat angkasa luar telah mengelilingi Mars dan mendarat di sana. Seluruh planet ini sudah difoto dan dibuat peta. Para ahli tidak menemukan satu pun kanal atau saluran. Kesimpulan yang ditarik ialah: (1) Karena begitu menggebu-gebunya Lowell mau melihat kanal-kanal ini sehingga setiap hari selama 15 tahun terakhir matanya ia gunakan untuk meneliti dan mengamat-amati Mars. (2) Para ahli juga berpendapat bahwa karena memaksakan matanya untuk melihat kanal di Mars dengan teleskop di Arizona maka pembuluh darah di matanya membengkak. Ia menderita penyakit aneh di mata dan tanpa sadar ia melihat sendiri pembuluh darahnya yang membengkak dengan dilatarbelakangi planet Mars sehingga ia mengambil kesimpulan Page 5 Edisi 317 – 21 Nopember 2014 bahwa di Mars ada kanal. Gejala itu sekarang dikenal dengan “Lowell’s Syndrome”. Tuhan Yesus sendiri dalam Matius 7:1-5 mengamarkan bahwa tuduhan yang kita tuduhkan kepada orang lain juga dapat berbalik menuduh diri kita sendiri. Inilah Lowell’s Syndrome rohani. Berulang kali kita melihat balok di mata orang lain karena kita tidak percaya bahwa mereka memiliki sesuatu yang lebih baik dari kita. Dan seringkali pula kita segera menemukan kekurangan sesama kita, ketika pada saat yang sama visi kita telah tertutup dan terhalang oleh penyakit sendiri. Segala sesuatu yang tak dapat kita perbaiki dalam diri sendiri atau diri orang lain harus ditanggung dengan sabar. Kita harus berikhtiar dengan sabar untuk memperbaiki kelemahan orang lain, karena kita sendiri juga punya kelemahan dan dosa. Kerinduan kita ialah agar orang lain juga perlakukan kita dengan sabar. Kalau kita tidak sanggup hidup seperti yang kita rindukan, bagaimana mungkin kita harapkan orang lain harus hidup seperti yang kita harapkan? Kita mau orang lain itu sempurna sedangkan kita sendiri tidak sempurna. Kita mau supaya orang lain dikoreksi dengan keras, sedangkan kita sendiri tidak mau dikoreksi. Kita mau agar orang lain dihukum berat dengan peraturan yang ada, walau kita sendiri tidak mau dihukum seberat itu. Kita mau orang lain hidup tepat menurut tuntutan 10 Hukum Tuhan, sedangkan kita sendiri belum sempurna dalam penurutan. Kita seringkali menimbang tetangga kita dalam timbangan yang kita sendiri tidak mau pakai. Adilkah itu? Mungkinkah mengeritik tanpa menyakiti? Mungkinkah menghakimi tanpa timbulkan sakit hati? Kalau begitu (1) Jangan mendustai diri. Akui dosa dan kelemahan sendiri. (2) Jangan menganggap diri lebih suci. (3) Jangan anggap enteng orang lain. (4) Perbiasakan diri untuk melihat yang terbaik dalam diri orang lain. (5) Jangan sombong. (6) Bila anda bersalah, akui itu sebelum orang lain menegur anda. (7) Teladani Yesus: Lukas 23:34 Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Sejak jaman prasejarah, Mongolia dikuasai oleh suku pengembara (kaum nomad) yang dari waktu ke waktu membentuk suatu konfederasi besar. Konfederasi Xiongnu berkuasa pada tahun 209 SM. Mereka menjadi ancaman bagi Dinasti Qin sehingga Cina membangun the Great Wall yang dijaga oleh 300.000 tentara. Dalam kekacauan yang terjadi di abad XII seorang kepala suku bernama Temujin yang dikenal dengan nama Genghis Khan mempersatukan suku-suku Mongolia antara Manchuria sampai pegunungan Altai di tahun 1206. Sejak itu terjadi peperangan silih berganti antara Mongolia dan Cina yang kemudian membuat Genghis Khan menguasai wilayah seluas 33 juta km2 yang terbentang dari Polandia di bagian barat sampai Korea di Timur, dan dari Siberia di Utara sampai teluk Oman dan Vietnam di Selatan. Mongolia saat itu berpenduduk 100 juta dengan areal wilayah sebesar 22% tanah di dunia. Dalam masa peperangan tersebut di salah satu desa dekat ibu kota Ulan Baator tinggal satu keluarga yang terdiri atas Ayah, Ibu, seorang anak lelaki bernama Cheng dan seekor kuda jantan. Kuda ini merupakan kesayangan seluruh anggota Bejana Advent Indonesia Timur keluarga dan juga sebagai tulang punggung keluarga dalam pertanian. Pada suatu hari kuda jantan satu-satunya ini hilang dari kandang. Para tetangga berdatangan dan berkomentar mengenai kuda tersebut. Mereka katakan ini merupakan suatu malapetaka bagi keluarga, karena mereka tidak lagi dapat bertani untuk menafkahi keluarga. Tapi si ayah berkata: ”Mengapa kamu berkata demikian? Bukankah cukup kamu katakan bahwa kuda jantan itu sudah hilang. Jangan berkomentar macammacam, karena kamu tidak mengetahui mengapa kuda itu hilang dan apa yang terjadi dengan dia. Hanya Tuhan yang Maha Mengetahui. Dan jangan mengatakan ini suatu malapetaka, mungkin saja ini juga merupakan keberuntungan.” Para tetangga menggeleng-geleng kepala dan menggerutu bahwa orangtua ini sudah gila. Dua minggu kemudian kuda ini kembali dan masuk kandang bersama seekor kuda betina liar. Rupanya kuda ini lagi jatuh cinta dan berpacaran. Para tetangga berdatangan dan mengucapkan selamat kepada tuan rumah dan berkata bahwa ini adalah suatu keberuntungan. Kembali si tuan rumah berkata: ”Jangan kamu berkata macam-macam. Jangan menambah dan jangan mengurangi apa yang telah terjadi. Cukup kamu bersyukur kepada Tuhan bahwa kuda ini sudah kembali dan sekaligus membawa seekor kuda betina liar. Dan jangan mengatakan bahwa ini merupakan suatu keberuntungan sebab kita tidak mengetahui apa-apa mengenai masa depan atau hari esok, karena bisa saja keberuntungan yang kamu katakan itu berubah menjadi malapetaka.” Besoknya Cheng berkata kepada ayahnya bahwa ia mau menjinakkan kuda liar itu. Ia akan menungganginya dan mengajarkan bagaimana bisa membajak dan membantu pekerjaan di ladang. Baru saja ia naik ke punggung kuda liar ini, ia dilarikan dengan kencang dan tidak jauh dari situ ia dibanting ke tanah sehingga kedua kakinya patah. Para tetangga berdatangan lagi untuk turut menyatakan keprihatinan mereka atas peristiwa ini. Mereka katakan bahwa ini adalah sebuah malapetaka dan ada baiknya kuda betina liar ini diusir saja kembali ke habitatnya. Tapi tuan rumah berkata: ”Sudah 3 kali kamu berkomentar negatif mengenai peristiwa dan musibah yang terjadi dalam keluarga kami. Kamu terlalu banyak berbicara tanpa mengetahui apa yang akan terjadi di kemudian hari. Cukup katakan saja bahwa kuda betina liar ini sudah mematahkan kedua kaki anak kami. Hanya Tuhan yang tau masa depan. Malapetaka yang kamu katakan itu bisa saja menjadi keberuntungan, tetapi saya sendiri tidak berani mengatakannya sebab saya tidak mengetahui maksud dan isi hati Tuhan.” Para tetangga pulang dengan bersungut-sungut dan mengucapkan kata-kata penuh sumpah serapah terhadap si tuan rumah. Mereka kesal karena telah memberikan nasehat dan pendapat yang mereka anggap tepat untuk keluarga tersebut tapi disia-siakan. Sebulan kemudian Pemerintah Mongolia mengeluarkan pengumuman bahwa semua laki-laki yang belum berkeluarga harus mendaftarkan diri untuk ikut dalam wajib militer karena pecahnya perang antara Mongolia dan Cina. Komandan pasukan datang ke desa ini dan mengangkut semua pemuda ke medan pertempuran, kecuali Cheng yang lagi sakit karena kedua kakinya patah. Tentara Cina terlalu kuat. Mongolia Page 6 Edisi 317 – 21 Nopember 2014 dipukul mundur dan seluruh pemuda desa ini mati dalam pertempuran. Para tetangga berdatangan dengan ratap tangis ke rumah orangtua ini dan berkata: ”Anda benar. Tuhan tau bahwa anda benar. Bukti demi bukti menyatakan bahwa malapetaka yang datang di keluargamu ini merupakan berkat. Kedua kaki Cheng memang sudah patah namun pun demikian ia masih hidup. Anak-anak kami semua telah tiada.” Mereka menangis meraung-raung. Kemudian orangtua ini berkata: ”Memang sulit menjelaskannya kepada kalian. Kamu semua terlalu cepat mengambil kesimpulan. Tidak ada seorang pun yang tau apa yang akan terjadi bahkan yang ada dalam hati dan pikiran orang lain. Jangan secepatnya menghakimi, menuduh dan menuding. Cukup katakan bahwa anak-anakmu pergi berperang dan meninggal dunia di medan pertempuran. Cheng tidak turut diangkut karena ia sakit. Tidak seorang pun tau apakah ini suatu berkat atau kutuk. Tidak seorangpun yang cukup bijaksana untuk berkomentar. Hanya Tuhan saja yang tau.” (In the Eye of the Storm by Max Lucado, Word Publishing, 1991). Dunia medis mengenal istilah dan kutipan berikut ini: Jangan cari penyakit. Jangan bikin penyakit. Jangan kira tidak ada penyakit. Jangan pelihara penyakit. Jangan tebar penyakit. Jangan anggap enteng penyakit. Jangan main-main dengan penyakit. Jangan sok aksi kebal penyakit. Gantikan kata “penyakit” dengan kata “perkara”. Jangan cari perkara. Jangan bikin perkara. Jangan kira tidak ada perkara. Jangan pelihara perkara. Jangan tebar perkara. Jangan anggap enteng perkara. Jangan main-main dengan perkara. Jangan sok aksi kebal perkara. Kemudian ganti kata ”perkara” dengan kata ”dosa”. Jangan cari dosa. Jangan bikin dosa. Jangan kira tidak ada dosa. Jangan pelihara dosa. Jangan tebar dosa. Jangan anggap enteng dosa. Jangan main-main dengan dosa. Jangan sok aksi kebal dosa. Penyakit, perkara dan dosa tidak perlu dipupuk, disiram atau diberi hati. Ketiga hal ini tumbuh subur di tengah-tengah kita manusia berdosa. Sejak manusia jatuh dalam dosa ketiga unsur ini sudah ada. Mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, mengerti atau tidak mengerti semuanya telah mendarah daging dalam manusia. Roma 3:10 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. 3:11 Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. 3:12 Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak”. Bejana Advent Indonesia Timur Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Yang menuduh dan yang tertuduh. Yang menghakimi dan yang terhakimi. Yang menuding dan yang tertuding. Yang mencari-cari kesalahan orang lain dan yang dicari-cari kesalahannya. Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. F. B. Meyer pernah mengatakan bahwa ketika kita melihat seorang saudara lelaki atau wanita berbuat dosa, 3 hal penting perlu diingat: (1) Kita tidak tau betapa berat dan sulitnya pergumulan saudara tersebut dalam usaha untuk hidup tanpa dosa. (2) Kita tidak tau berapa besar kuasa kegelapan yang menyerang saudara kita tersebut. (3) Kita juga tidak tahu apa yang akan kita buat kalau kita mengalami keadaan yang sama. (Stephen Brown, Christianity Today, April 5, 1993, p. 17) Kalau ada orang yang menuduh, menghakimi dan menuding anda apakah dengan kata-kata kasar, wajah cemberut, dan hati miring, coba ambil positifnya saja. Langsung pikirkan hal berikut ini. Ambil tekad untuk berkomentar hanya dalam hati sendiri seperti ini. “Kasihan ya saudara saya ini. Kemungkinan besar sejak dari kecil tidak pernah diajarkan kepadanya kata-kata halus, manis dan terhormat. Kasihan ya, saudara saya ini sudah terbiasa dengan kekasaran. Kasihan ya, dia ini kemungkinan lagi tertekan dengan dosa sendiri. Dan kasihan ya, mungkin dia lagi kesepian dan perlu seseorang untuk turut berbagi masaalah dengannya. Kasihan ya, mungkin saja kepadanya tidak diberi kesempatan untuk mengungkapkan isi hatinya sehingga sekaranglah saatnya untuk meledak. Bagaimana saya dapat menolong saudara saya tersebut?” Jalan keluar dan jalan keselamatan satu-satunya hanyalah Yesus. Roma 7:24 Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? 7:25 Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Ny. Ellen G. White menerangkan dalam bukunya: Alfa dan Omega Jilid V halaman 160, 161 tentang Yesus ketika membersihkan Bait Suci: ”Tidak seorang pun dengan kuasa dirinya sendiri dapat membuang kuasa kejahatan yang telah menguasai hatinya. Hanya Kristus yang dapat membersihkan bait suci jiwa...... Kristus melihat orang-orang yang melarikan diri itu dengan rasa kasihan yang amat sangat atas ketakutan dan kebodohan mereka tentang apa yang merupakan perbaktian yang benar. Dalam peristiwa ini dilihat-Nya secara lambang terceraiberainya seluruh bangsa Yahudi karena kejahatan dan pendurhakaan mereka.” Syaloom dan Tuhan kiranya memberkati. Page 7 Edisi 317 – 21 Nopember 2014 P engumuman Kabinet Kerja Jokowi-JK sempat membuat penasaran berbagai pihak. Sebelum pelantikan Jokowi – JK sebagai presiden, Jokowi sempat memberikan statement bahwa segera setelah pelantikan maka kabinet akan segera diumumkan namun statement-nya masih beliau lanjutkan bahwa, bisa saja satu hari kemudian atau lebih lama. Nyatanya pelantikan sempat molor cukup lama. Penundaan pengumuman kabinet bukan tanpa alasan. Jokowi – JK menginginkan pemerintahan yang bersih yang ditandai dengan para calon pejabat kementerian tidak ada catatan buruk dalam penyalahgunaan keuangan atau korupsi. Konon beberapa calon kemudian diganti berhubung calon tersebut memiliki catatan tidak bersih. Jokowi-JK bekerja sama dengan KPK untuk memberikan rekomendasi siapa saja calon menteri yang memiliki catatan tertentu. Bejana Advent Indonesia Timur Dukungan terhadap Jokowi-JK dengan dimulainya era calon menteri yang harus bersih diapresiasi oleh berbagai elemen masyarakat karena korupsi telah membudaya di berbagai lapisan masyarakat bahkan menembus tembok-tembok religius sehingga bukan hanya lembaga pemerintahan yang terbukti menyalahgunakan keuangan namun lembaga keagamaanpun telah terkontaminasi praktek kotor tersebut. Praktek kotor ini ternyata bukan hanya terjadi di bangsa kita seperti kementerian agama yang kasusnya belum terselesaikan hingga saat ini namun korupsi sudah merasuk tiang-tiang religi sejak zaman dahulu kala. Terlihat sejak zaman Yesus berada di atas dunia ini, salah satu muridnya, Yudas telah terjerat aksi suap. Dia menerima 30 keping uang perak untuk harga seorang Mesias. Meskipun pada waktu itu istilah korupsi mungkin belum muncul, tetapi suap ini adalah salah satu model korupsi. Penerima suap melakukan sesuatu seperti yang diingini oleh pemberi suap dalam hal ini untuk menyerahkan Sang Guru kepada para penguasa yang lalim. Page 8 Edisi 317 – 21 Nopember 2014 Berjalannya waktu, suap terus menggerogoti lembaga para rohaniawan dalam hal ini gereja. Pada waktu Kaisar Constantine menjadi Kristen, kemudian istitusi Gereja dan Imperium Romawi menyatu dengan kekuasaan Gereja Katolik Roma, gereja mulai menggusur bentuk-bentuk kekuasaan yang lain. Pada saat itu pula praktek suap mulai berbentuk jual-beli jabatan gereja. Transaksi jual-beli kedudukan dalam birokrasi gereja tak tersentuh hukum. Mereka menganggap hukuman hanya diberikan di akhirat. Di dunia, seorang yang bersalah paling sial hanya diusir dari gereja, atau dipecat dari jabatannya. Pada saat itu pula terjadi jual-beli surat pengampunan dosa yang merajalela. Praktek yang menyebar pesat ini merupakan sumber penghasilan gereja yang amat penting. Korupsi dengan kata yang diperhalus sebagai penyalahgunaan wewenang terus merasuk ke jemaat dari waktu ke waktu sampai pada saat ini. Ada yang bisa dibuktikan dengan nilai yang tidak sedikit namun ada juga yang lolos dari pembuktian para petugas yang ditunjuk organisasi. Tidak jarang dana yang seharusnya digunakan untuk pelayanan beralih fungsi. Memang, Tuhan memandang perlu akan pentingnya uang untuk pelayanan, dan setiap hamba Tuhan yang melayani jemaat berhak mendapatkan upahnya (1 Korintus 9:9-14). Tetapi tidak sedikit para pelayan Tuhan ini terjangkit penyakit "cinta uang" dan itu jahat dimata Tuhan (Roma 16:17-19). Bejana Advent Indonesia Timur Penyakit yang menyerang lembaga pengaman urusan keagamaan di Indonesia (Depag) “mungkin" menyerang semua lembaga agama di negeri ini bahkan sampai di gereja yang mengaku sebagai umat yang sisa. Keteledoran atau kesengajaan menggunakan "uang suci" dengan tidak mengikuti prosedur yang sudah diatur dengan ditempatkan pada pos yang tidak seharusnya, meskipun pos tersebut masih dalam pagar sebuah lembaga keagamaan tetap saja merupakan sebuah pelanggaran dan merupakan sebuah pelanggaran serius bila "uang suci" yang dikumpulkan umat itu ternyata digunakan untuk memperkaya diri sendiri. Sangat disayangkan bila penyakit "cinta uang" tetap ada pada mereka yang menjadi "pekerja" di ladang Tuhan. Sangat disayangkan pula bila lembaga "rohani" tidak menjalankan sistem kontrol dengan sebaik-baiknya sehingga penyakit telah menjadi kanker yang membunuh bukan saja jiwa namun juga menggerogoti raga bila kemudian akibat telah menjadi sangat besar untuk ditanggung oleh si pelaku. Siapapun dia, anda atau saya, kita semua adalah hamba-hamba Tuhan yang patut diselamatkan, bukan hanya dari penyakit cinta uang namun diselamatkan dari dunia ini yang penuh dengan berbagai penyakit. Jadilah penolong bagi saudara kita sendiri dan bagi diri sendiri. Hindarkan segala bentuk penggunaan uang apapun yang bukan pada tempatnya. Saling mengingatkan, saling menasihati, saling mendoakan dan perlu pemimpin yang berani memberantas dan membenahi system sehingga tercipta imunisasi terhadap penyakit ini. ***. Page 9 Edisi 317 – 21 Nopember 2014 Artikel Rohani BIBLICAL SABBATH: ADVENTIST PERSPECTIVE (SABAT ALKITAB: PERSPEKTIF ADVENT) Oleh: Ángel Manuel Rodríguez, Ph.D, (Mantan Direktur Lembaga Penelitian Alkitab Dari General Conference) Satu Makalah Yang Dipaparkan Pada Percakapan Antara Advent dan Katholik, Mei 2002 di John Knox Center di Jenewa, Swiss (Diterjemahkan Oleh: Pdt. Kalvein Mongkau, S.Ag) Ayat-Ayat Pertentangan Lanjutan …. KESIMPULAN UMUM Orang-orang Advent percaya bahwa Sabat hari ketujuh berasal dari Allah yang melembagakannya di akhir minggu penciptaan oleh mengasingkannya, memberkati dan menguduskannya. Fakta itu juga dikenal oleh Yesus. Oleh karena itu kita dapat menyimpulkan bahwa pemeliharaan Sabat hari ketujuh adalah kesempatan istimewah yang dipercayakan oleh kepada umat manusia dan bukan hanya kepada etnis dan kelompok agama tertentu. Di Sinai pemeliharaan hukum itu telah ditempatkan di tangan orang-orang Israel ketika Allah mengadakan perjanjian dengan mereka. Itu adalah satu peringatan kepada kuasa karya dan penebusan Allah. Perintah tersebut dipelihara oleh Yesus sendiri yang di dalam pelayanan-Nya mendemonstrasikan makna penebusan darihari itu. Selama pertentangan-pertentangan Sabat-Nya dengan para pemimpin Yahudi, Ia meneguhkan kembali perintah itu, membebaskannya dari beban-beban tradisi-tradisi manusia dan menggunakannya untuk memamerkan kuasa penebusan-Nya oleh melembagakan perhentian kepada mereka yang ditekan oleh kuasa-kuasa kejahatan dan penyakit. Di dalam Injil-Injil Yesus dilukiskan sebagai pemelihara Sabat yang setia yang tidak di manapun Bejana Advent Indonesia Timur mengisyaratkan pada kemungkinan menghilangkan hukum melalui penggenapan terhadap makna penebusan di dalam pribadi-Nya atau secara sederhana oleh menginisiatifkan perkembangan itu yang akan menuntun kepada lembaga hari Minggu sebagai hari ibadah Perjanjian Baru mendemonstrasikan orang-orang percaya Yahudi memelihara Sabat hari ketujuh sebagai hari perhentian dan beribadah jauh sesudah masa kenaikan Yesus. Sebuah bacaan yang cermat pertentangan-pertentangan Sabat, secara khusus di dalam Injil Markus dan Lukas, mengindikasikan bahwa orang-orang Kristen asal kafir juga memelihara Sabat hari ketujuh. Pertanyaan-pertanyaan mendasar di dalam pertentanganpertentangan Sabat tercatat di dalam injil-injil bukan apakah Sabat harus dipelihara tetapi bagaimana itu harus dipelihara. Para penulis injil menggunakan pertentangan-pertentangan itu untuk memerintahkan orang-orang Kristen asal Yahudi dan orang-prang Kristen asal Kafir bersama-sama memelihara hukum tersebut. Gagasan bahwa bagi Paulus pemeliharaan hukum adalah masalah atau keyakinan pribadi tidak dipaksakan kepada yang lainnya memiliki kekurangan sokongan Perjanjian Baru. Roma 14 tidak membicarakan pemelihraan Sabat dan Galatia 4:10 serta Kolose 2:16 adalah sedang mengalamatkan penggunaan yang salah akan Sabat. Penggunaan yang salah terhadap prinsip atau hukum ilahi tidak meniadakan prinsipatau hukum itu sendiri. Pada hari pertama dari minggu itu secara utama disebutkan di dalam konteks naratif kebangkitan Yesus pada hari ketiga. Itu tidak pernah disebut “hari Kebangkitan.” Tak satu pun dari referensi kepada hari itu di dalam Perjanjian Baru, menyarankan bahwa itu sudah menjadi satu hari yang dirayakan oleh komunitas Kristen untuk memperingati Kebangkitan Yesus atau satu hari di dalam mana gereja berkumpul untuk merayakan Perjamuan Kudus. Memang benar perikop-perikop itu dibaca oleh kebanyakan para sarjana sebagai isyarat pentingnya hari Minggu mula-mula sebagai hari ibadah orang Kristen. Tetapi adalah adil dan betul menyarankan bahwa”penekanan pada “hari pertama dari minggu” di dalam naratif tradisi Kebangkitan sedemikian rupa itu ketika hari Minggu dipraktekkan, orang-orang Kristen harus menghubungkannya dengan kebangkitan Tuhan pada hari Minggu. Apapun asal-usul hari minggu itu, itu terbukti bahwa, sekali itu sudah menjadi kebiasaan, orangorang Kristen lebih akrab dengan tradisi-tradisi Injil yang akan segera datang untuk menemuinya sebagai peringatan akan Kebangkitan.”1 Dengan kata lain, rujukan-rujukan kepada pada hari pertama dari minggu dari Alkitab Perjanjian Baru dibaca melalui lensa kaca mata perkembanganperkembangan sesudah zaman Alkitab. Tetapi mungkin pertanyaan mendasarnya adalah satu 1 Bauckham, "Lord's Day," hlm. 236. Page 10 Edisi 317 – 21 Nopember 2014 otoritas: siapakah yang memiliki otoritas perubahan secara signifikan hukum Alkitab? Jikalau bukan Yesus maupun murid-murid secara khusus, secara jelas dan tidak samarsamar mengenyampingkan hukum Sabat hari yang ketujuh, tetapi otoritas mereka akan diperluas kepada yang lainnya yang demi mereka melakukan apa yang mereka tidak lakukan? Pertanyaannya adalah sesuatu yang sulit dengan sejarah yang panjang terhadap perdebatan atau analisis, penyelidikan cermat yang pantas.2 Betapapun, berkenaan dengan Sabat, orang-orang Advent sudah memberikan prioritas kepada kesaksian Alkitab. *** Artikel Rohani MENDALAMI BERSAMA PEKABARAN AJARAN DASAR GMAHK MELALUI WAHYU 14:12 Bagian XIII 2 Lihat, contohnya, pernyataan dari John F. Baldovin, dibuat di dalam konteks diskusinya pada liturgi Sabat, berkenaan dengan masalah ini: “Saya tidak bermaksud menolak peranan normatif Kitab Suci didalam materi-materi pembahasan baik doktrinal maupun praktikal, tetapi pada saat sesudah pemikiran Pencerahan yang sama sudah mendemonstrasikan kemungkinan perlakuan Kitab Suci sebagaimana itu merupakan satu norma yang tidak memerlukan penafsiran dan sekalipun itu tidak dibaca dari sudut pandang para penanya kontemporer. Dengan kata lain, itu nampaknya bagi saya bahwa saya harus meneguhkan tuntunan Allah seara berkesinambungan terehadap komunitas (secara betul memahami hal ini yakni apa yang berarti tak bisa bersalah), dan inilah apa yang orang Kristen sebut peranan Roh Kudus. Keyakinan di dalam tuntunan pneumatis terhadap gereja ini seharusnya menuntun kita menjadi berhati-hati terhadap yang berkenaan dengan Kitab Suci (apakah Alkitab Perjanjian Lama berbahasa Ibrani dan/ataupun Perjanjian Baru) sebagai yang berisikan perintah-perintah ilahi positif yang hakiki bagi makhluk manusia” ("Sabbath Liturgy: Celebrating Sunday as a Christian," dalam The Sabbath in Jewish and Christian Traditions, hlm. 197). Di dalam menjawab makalah Baldovin, William H. Shea berkomentar, "Nampak bagi saya bahwa tanpa terkait dengan tradisi agama bahwa seseorang sedang menguji, apakah ajaran Buddha, Kong Fu Tzu atau Kekristenan-tempat di mana seseorang mulaikan mencari aturan normatif dari kepercayaan dengan perkataanperkataan para pendiri agama itu dan dengan tulisan-tulisan kanonis yang sudah dituliskan secara turun-temurun oleh para pencatat atau penulis yang terdekat dengan masa itu. Ini nampak bagi saya masih kedengaran menjadi paling bersifat prosedural untuk diikuti” ("A Response to L. Hoffman and J. Baldovin," in The Sabbath in Jewish and Christian Traditions, hlm. 235). Bejana Advent Indonesia Timur Oleh : Sonny Maromon, STh. Healing Way Indonesia Lanjutan … KENYATAAN ITULAH YANG TERJADI DI DALAM SETIAP PRIBADI MANUSIA. (GALATIA 2:20) Bagaimana dengan manusia... ? Dengan tidak menolak kenyataan salib yang sebenarnya, itu sudah cukup membuat dosa itu tidak ada pada manusia itu sendiri. Hal itu sudah cukup untuk menyelamatkan dan mempertahankan manusia dalam keadaan selamat untuk seterusnya. Demonstrasi tahun 31 dan pengantaraan-Nya di sorgapun berakhir. Penolakkan (ketidakpercayaan) kepada kenyataan ini membuat Tuhan harus membuat sebuah demonstrasi nyata lainnya (sebagai bukti yang dapat dilihat langsung tentang kenyataan salib) oleh orang-orang yang menolak dengan adanya "mereka" yang hidup tanpa pengantaraan pengampunan dosa karena dosa tidak ada lagi pada mereka oleh kenyataan salib di dalam diri "mereka" sebelum naik ke Surga sebagaimana kesaksian Yesus selama Ia hidup di dunia ini. Ini adalah pembuktian Iman-Nya Yesus kepada indra manusia yang tumpul sama halnya dengan peristiwa tahun 31 dan pengantaraan-Nya di Sorga. Jika ada yang mau menolak Iman-Nya Yesus, maka hal itu sudah berada di luar jalur Injil. Page 11 Edisi 317 – 21 Nopember 2014 Kepada orang yang tidak menerima kenyataan ini, hal itu sangatlah rumit dan bukti Iman Yesus yang terlihat perlu diberikan untuk menjawab dan mendiamkan semua argumentasi (tabiat)...Tetapi bagi umat Tuhan Iman itu adalah bukti itu sendiri yang tak dapat ditolaknya. Itu sudah cukup dan sederhana. Salib itu jadi cintaku Hingga aku tiba di surga Ku berpaut pada salib itu TAK KU TUKAR DENGAN APAPUN Dan seterusnya…. “Alkitab mengatakan bahwa ‘SETAN-SETAN PUN JUGA PERCAYA akan hal itu dan mereka gemetar,” tetapi bukanlah iman. (Yakobus 2:19.) Tidak saja hanya percaya dalam Firman Allah, melainkan PENYERAHAN KEMAUAN yang sepenuhnya kepada-Nya; di mana HATI ITU DIPASRAHKAN PADA-NYA, kasih sayang diletakkanpada-Nya maka INILAH IMAN yang bekerja dengan kasih serta menyucikan jiwa.” SC 63.2 How Great Thou Art “Tidak ada iman selain iman Kristus, segala sesuatu yang lain yang mengaku sebagai iman adalah suatu tiruan. Hanya Kristus yang benar; Ia telah mengalahkan dunia dan hanya Dia yang mempunyai kuasa untuk melakukannya; di dalam Dia tinggal segala kepenuhan Allah, oleh sebab Hukum yaitu Allah sendiri— ada di dalam hati-Nya; hanya Dia saja yang telah memelihara dan dapat memelihara hukum dengan sempurna; sebab itu hanya dengan iman-Nya — iman yang hidup, yaitu Hidup-Nya di dalam diri kita — kita dapat dijadikan benar. Tetapi ini sudah cukup. Ia adalah“Batu yang teruji”. Iman yang diberikan-Nya pada kita adalah iman-Nya sendiri yang teruji dan diakui dan iman itu tidak akan mengecewakan kita dalam setiap pergumulan. Kita tidak di minta untuk berbuat sebaik Dia, atau menyatakan iman sebanyak yang dimiliki-Nya. Kita hanya diminta untuk mau menerima dan membiarkan iman itu bekerja oleh kasih untuk menyucikan hati. Ini akan mendatangkan hasil; terimalah iman itu!” Kabar Kesukaan hal 73 Salib (Agape) tidak pernah menjadi jembatan bagi manusia dan dosa. Salib tidak pernah memberikan kompromi dengan dosa, melainkan menghancurkan jembatan itu dan membinasakan dosa. Melalui perenungan saat ini… izinkanlah saya mengekspreikan perasaan saya melalui syair lagu ini (Ada satu salib di bukit Golgota), dengan kalimat terakhir yang saya ganti sebagai gambaran ekspresi hati dan pikiran saya, kemudian Syair lagu How Great Thou Art,God and God Alone serta Live out Thy Life Within me (khususnya pada stanza kedua) untuk melengkapi perenungan pada observasi focus ini, Ada satu salib di bukit Golgota Ada satu salib di bukit Golgota Suatu langgam siksa dan hina Pada salib itu tergantunglah Yesus Bagi aku yang t'lah berdosa Chorus: Bejana Advent Indonesia Timur Kemudian How Great Thou Art Oh Lord my God When I in awesome wonder Consider all the works Thy hands have made I see the stars I hear the rolling thunder Thy power throughout The universe displayed Chorus: Then sings my soul My Savior, God, to Thee How great thou art, How great thou art Then sings my soul My Savior, God, to Thee How great Thou art How great Thou art And When I think, of God, His son not sparing, Sent Him to die, I scarce can take it in; That on the cross, my burden gladly bearing He bled and died to take away my sin When Christ shall come With shout of acclamation And take me home What joy shall fill my heart Then I shall bow With humble adoration And then proclaim My God How great Thou art God and God Alone God and God alone created all these things we call our own From the mighty to the small the Glory in them all is God's and God's alone Chorus: God and God alone is fit to take the universe's throne Let everything that lives reserve it's truest praise for God and God alone God and God alone reveals the truth of all we call unknown and the best and worst of man wont change the Master's plan it's God's and God's alone God and God alone will be the joy of our eternal home He will be our one desire Our hearts will never tire of God's and God's alone Live out Thy life within me Live out Thy life within me, O Jesus, King of kings! Be Thou Thyself the answer To all my questionings; Live out Thy life within me, In all things have Thy way! Page 12 Edisi 317 – 21 Nopember 2014 I, the transparent medium Thy glory to display. The temple has been yielded, And purified of sin; Let Thy Shekinah glory Now shine forth from within, And all the earth keep silence, The body henceforth be Thy silent, gentle servant, Moved only as by Thee. Its members every moment Held subject to Thy call, Ready to have Thee use them, Or not be used at all; Held without restless longing, Or strain, or stress, or fret Or chafings at Thy dealings, Or thoughts of vain regret. But restful, calm, and pliant, From bend and bias free, Awaiting Thy decision, When Thou hast need of me. Live out Thy life within me, O Jesus, King of kings! Be Thou the glorious answer To all my questionings. KEBENARAN HARUS MENJADI SEGALANYA BAGI KITA .BIARKAN MEREKA YANG INGIN MEMBUAT NAMA DENGAN DUNIA PERGI DENGAN DUNIA. …” {UL 171.2,3} About the Cross The more I know, the more I don’t know The more I don’t know, the more I will know more Bersambung…. "The gospel message for this time is comprised in the third angel’s message, which embraces the messages of the first and second angel, and which is to be proclaimed everywhere; for it is present truth. This message is to go forth with great distinctness and power. It is not to be clouded by human theories and sophistries." Letter 20, 1900, pp. 5, 6. 1MR 57.2 “Pekabaran Injil untuk saat ini terangkum dalam pekabaran malakat ketiga, yang oleh mana telah mencakup pekabaranpekabaran malaikat pertama dan kedua, dan yang diberitakan ke semua tempat; sebab inilah kebenaran masa kini. Pekabaran ini diberitakan dengan suatu kejelasan yang besar dan kuasa yang besar. Pekabaran ini tidak boleh dikaburkan oleh teoriteori manusia dan cara-cara berpikir yang menyesatkan” Letter 20, 1900, pp. 5, 6. 1MR 57.2 “Jika pernah ada suatu waktu dalam sejarah MASEHI ADVENT HARI KETUJUH ketika mereka harusnya bangkit dan bersinar, SEKARANGLAH SAATNYA. JANGAN ADA SUARA HARUS DITAHAN DARI MENYATAKAN PEKABARAN MALAIKAT KETIGA. JANGANLAH ADA, KARENA TAKUT KEHILANGAN MARTABAT DENGAN DUNIA, MENGABURKAN SATU SINAR CAHAYA YANG DATANG DARI SEGALA SUMBER CAHAYA . DIBUTUHKAN KEBERANIAN MORAL UNTUK MELAKUKAN PEKERJAAN TUHAN DI HARI-HARI TERAKHIR DUNIA INI, TAPI JANGAN SAMPAI KITA DIPIMPIN OLEH ROH KEBIJAKSANAAN MANUSIA. Bejana Advent Indonesia Timur Page 13 Edisi 317 – 21 Nopember 2014 adalah salah satu tanggung jawab yang penting. Sebagai ganti Kristus mereka harus memohon pria dan wanita untuk diperdamaikan dengan Allah; dan mereka dapat menggenapi misi mereka sementara mereka menerima hikmat dan kuasa dari atas. Pelayanan Pengabdian Diri Kisah Para Rasul - Ellen G. White lanjutan……. D alam kehidupan dan pelajaran-pelajaran-Nya Kristus telah memberikan contoh yang sempurna tentang pelayanan yang tidak mementingkan diri yang bersumber dari Allah. Dengan menciptakan dunia, dan oleh menjunjung tinggi segala perkara, Ia tetap melayani orang lain. "Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar." Matius 5:45. Pelayanan yang ideal kepada Bapa ini diamanatkan kepada Anak-Nya. Yesus telah dikaruniakan untuk berdiri di atas seluruh umat manusia, oleh teladan-Nya mengajarkan apa arti menjadi seorang pelayan. Seluruh hidup-Nya berada di bawah hukum pelayanan. Ia melayani semua, pelayanan untuk semua. Berkali-kali Yesus berusaha mendirikan prinsip ini di antara murid-murid-Nya. Bila Yakobus dan Yohanes memohon untuk keunggulan mereka, Ia berkata: "Barangsiapa yang ingin besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa yang ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." Matius 20:26-28 . Sejak kenaikan-Nya Kristus telah menyerahkan pekerjaan-Nya di atas dunia kepada duta besar, duta besar yang terpilih, melalui siapa Ia berbicara kepada anak-anak manusia dan melayani keperluan mereka. Kepala dari sidang-Nya yang besar itu mengawasi pekerjaan-Nya yang dikerjakan oleh orang-orang yang diurapi Allah untuk bertindak sebagai wakil-wakil-Nya. Kedudukan mereka yang telah dipanggil Allah untuk bekerja dalam perkataan dan doktrin dalam membangun sidang-Nya, Bejana Advent Indonesia Timur Pelayan-pelayan Kristus adalah pengawal-pengawal rohani dari orang-orang yang dipercayakan penjagaannya. Pekerjaan mereka disamakan dengan penjaga. Di zaman dulu kala para penjaga sering ditempatkan di atas dinding kota, dari tempat yang strategis mereka dapat mengamati tempat-tempat penting yang harus dijaga, dan memberi amaran tentang dekatnya musuh. Atas kesetiaan mereka bergantung seluruh keamanan orang-orang di dalamnya. Setiap saat mereka dituntut untuk memanggil satu sama lain, guna memastikan apakah mereka siaga dan tak ada bahaya yang menimpa mereka. Seruan kegembiraan atau pun amaran dibawa dari seorang kepada lainnya, masing-masing mengulangi panggilan itu sampai menggema ke seluruh kota. Kepada setiap pelayan Tuhan berkata: "Dan engkau anak manusia, Aku akan menetapkan engkau menjadi penjaga bagi kaum Israel. Bila engkau mendengar suatu firman daripada-Ku, peringatkanlah mereka demi nama-Ku. Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati, dan engkau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu supaya bertobat dari hidupnya, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku menuntut pertanggunganjawab atas nyawanya daripadamu. Tetapi jika engkau memperingatkan orang jahat itu supaya ia bertobat dari hidupnya, . . . engkau telah menyelamatkan nyawamu." Yehezkiel 33:7-9. Perkataan nabi itu menyatakan tanggung jawab yang sungguh-sungguh dari mereka yang telah ditentukan sebagai penjaga-penjaga sidang Allah, juru kunci rahasia Allah. Mereka harus berdiri sebagai penjaga-penjaga pada dinding Sion, membunyikan tanda bahaya pada waktu musuh sedang menghampiri. Jiwa-jiwa ada dalam bahaya untuk jatuh ke dalam penggodaan, dan mereka akan binasa kecuali pelayan-pelayan Allah setia kepada tugas mereka. Jika oleh suatu sebab perasaan rohani mereka menjadi begitu beku sehingga mereka tidak dapat membedakan bahaya, dan mereka lalai untuk memberi amaran kepada orang-orang yang akan binasa, Allah akan menuntut dari tangan mereka darah orang-orang yang hilang itu. Adalah hak penjaga-penjaga di tembok Sion itu untuk hidup begitu dekat kepada Allah, dan mudah terbujuk oleh pengaruh Roh-Nya, supaya Ia dapat bekerja melalui mereka untuk memberitahukan kepada pria dan wanita tentang bahaya mereka dan menunjukkan tempat yang aman kepada mereka. Dengan setia mereka harus mengamarkan orang banyak tentang akibat pelanggaran, dan dengan setia mereka harus memelihara kepentingan-kepentingan sidang. Tidak ada waktu untuk lega tanpa waspada sedikit pun. Pekerjaan mereka adalah suatu Page 14 Edisi 317 – 21 Nopember 2014 pekerjaan yang menuntut kemampuan yang ada. Dalam bunyi sangkakala suara mereka harus lebih nyaring, dan tidak pernah mereka menyuarakan keragu-raguan dan tidak menentu. Mereka bekerja bukan untuk upah, karena mereka menyadari bahwa merupakan bencana jika mereka gagal untuk menyampaikan Injil, dan bukan karena pekerjaan yang lain. Dipilih oleh Allah, dan dimeteraikan oleh darah penyerahan, mereka harus membebaskan pria dan wanita dari kebinasaan yang mengancam. Pendeta yang menjadi kawan sekerja Kristus akan mempunyai perasaan yang mendalam tentang kerja keras dan pengorbanan yang dituntut untuk melaksanakan dengan berhasil. Ia tidak belajar untuk kesenangan diri sendiri. Ia melupakan dirinya sendiri. Dalam usaha mencari domba yang hilang ia tidak menyadari bahwa ia sendiri lelah, dingin, dan lapar. Ia mempunyai hanya satu tujuan menyelamatkan yang hilang. Ia yang melayani di bawah panji-panji Imanuel yang berlumuran darah, harus melakukan apa yang menuntut usaha kepahlawanan dan tahan sabar. Tetapi serdadu-serdadu salib tanpa segan berdiri di garis pertempuran terdepan. Sementara serangan musuh menekan dia, ia berbalik ke benteng untuk pertolongan, dan sementara ia membawa kepada Tuhan janji-janji Firman itu, ia dikuatkan bagi tugas-tugas saat itu. Ia menyadari pentingnya kekuatan dari atas. Kemenangan-kemenangan yang diperolehnya tidak menuntun kepada hal meninggikan diri sendiri, tetapi membuat ia lebih bergantung pada Yang Mahakuasa. Bergantung kepada Kuasa itu, ia disanggupkan untuk menyampaikan kabar selamat dengan teguh sehingga kabar selamat itu dapat menggetarkan pikiran orang lain. Ia yang mengajar sabda itu harus hidup berhubungan sendiri setiap saat dengan Allah melalui doa dan mempelajari perkataan-Nya, karena di sinilah sumber kekuatan. Hubungan dengan Allah akan memberikan kepada usaha pendeta itu suatu kekuatan yang lebih besar daripada pengaruh khotbahnya. Ia sendiri tidak akan membiarkan dirinya kehilangan kuasa ini. Dengan kesungguhan yang tak dapat disangkal, ia harus memohon kepada Allah untuk kekuatan dan melayakkan dia menghadapi tugas dan ujian, dan untuk menjamah bibirnya dengan api suci. Begitu longgar pegangan oleh duta-duta Kristus terhadap kenyataan-kenyataan abadi. Jika manusia mau berjalan dengan Allah, Ia akan menyembunyikan mereka di celah-celah Batu Karang. Disembunyikan demikian rupa, sehingga mereka dapat memandang Allah, sama seperti Musa memandang Dia. Oleh kuasa dan terang yang diberikan-Nya mereka dapat lebih mengerti dan menyelesaikan lebih daripada dari pertimbangan yang terbatas yang mungkin akan terjadi. Tipu muslihat Setan yang paling berhasil digunakan adalah terhadap mereka yang sedih. Bila kekecewaan mengancam Bejana Advent Indonesia Timur untuk mengalahkan pekerja Tuhan, biarlah ia membentangkan di hadapan Allah keperluan-keperluannya. Adalah perlindungan surga atas Paulus sehingga ia mempercayai sepenuhnya terhadap Allah. Lebih dari semua orang ia mengerti maksud kesusahan; tetapi mendengar tangisan sebagai kemenangan, diserang dengan pencobaan dan pertentangan, kakinya terus melangkah ke surga: "Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal." 2 Korintus 4:17, 18. Mata Paulus selalu tertuju kepada yang tiada kelihatan dan yang kekal. Menyadari bahwa ia sedang berperang melawan kuasa gaib, ia meletakkan ketergantungannya kepada Allah, dan dalamnya ia memperoleh kekuatan. Adalah oleh melihat Dia yang tiada tampak, kekuatan jiwa diperoleh dan kuasa dunia atas pikiran dan tabiat dipecahkan. Seorang pendeta hendaknya bergaul bebas dengan orang banyak untuk siapa ia bekerja, supaya dengan bersekutu dengan mereka ia boleh mengetahui bagaimana menyesuaikan pengajarannya dengan kebutuhan mereka. Bila seorang pendeta telah menyampaikan suatu khotbah, pekerjaannya baru saja dimulai. Adalah pekerjaan perorangan untuk dikerjakan. Ia harus mendatangi rumah-rumah mereka, berbincang dan berdoa dengan mereka dalam kesungguh-sungguhan dan dengan kerendahan hati. Ada keluarga-keluarga yang tak bisa dijangkau dengan kebenaran Sabda Allah kecuali penatalayan-penatalayan rahmat-Nya mernasuki rumah-rumah mereka dan menunjukkan kepada mereka jalan yang lebih tinggi. Tetapi hati mereka yang melakukan pekerjaan ini harus seirama dengan hati Kristus. Banyak yang dimaksudkan dalam perintah itu, "Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh." Lukas 14:23. Biarlah pendeta-pendeta mengajarkan kebenaran kepada keluarga-keluarga, menyatu dengan mereka di mana ia bekerja, dan sementara mereka bekerja sama dengan Allah, Ia akan membungkus mereka dengan kuasa rohani. Kristus akan menuntun mereka di dalam pekerjaan mereka, akan memberikan kata-kata yang patut diucapkan sehingga merasuk sangat dalam di hati para pendengarnya. Adalah hak bagi setiap pekerja untuk dapat berkata bersama Paulus, "Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu." "Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu; . . . mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus." Kisah 20:27, 20, 21. (34) Bersambung……………….. Page 15 Edisi 317 – 21 Nopember 2014 Kejadian 39:1-23; 40:1-23. Y usuf dimasukan dalam penjara bukan karena ia melakukan kesalahan atau kejahatan tetapi ia tetap mempertahankan imannya kepada Tuhan. Yusuf baru berumur 17 tahun ketika ia dibawa ke Mesir. Di situ ia dijual kepada seorang yang bernama Potifar. Potifar bekerja untuk raja Mesir yang bernama Firaun. menjadi marah kepada juru minumannya dan juru rotinya, dan ia memasukkan mereka ke dalam penjara. Suatu malam masing-masing mendapat mimpi yang khusus, tetapi mereka tidak dapat mengerti artinya. Esok harinya Yusuf berkata, ’Ceritakanlah padaku mimpi kalian.’ Setelah mereka menceritakannya, maka Yusuf dengan bantuan Allah, menjelaskan arti mimpi mereka. Kepada juru minuman Yusuf berkata, ’Dalam waktu tiga hari engkau akan dibebaskan dari penjara dan engkau akan menjadi juru minuman Firaun kembali.’ Dan Yusuf menambahkan, ’Apabila engkau sudah keluar ceritakanlah kepada Firaun mengenai diriku dan tolonglah saya agar bisa keluar dari tempat ini.’ Tetapi kepada juru roti Yusuf berkata, ’Tiga hari lagi Firaun akan menyuruh memenggal kepalamu.’ Yusuf bekerja keras untuk Potifar majikannya. Dan ketika Yusuf semakin dewasa, Potifar memberi kuasa kepadanya atas seluruh rumah tangganya. Tetapi mengapa Yusuf sekarang berada dalam penjara? Yang menyebabkannya adalah istri Potifar. Tiga hari kemudian terjadilah tepat seperti yang telah dikatakan oleh Yusuf. Firaun menyuruh memenggal kepala juru roti. Sebaliknya juru minuman dibebaskan dari penjara dan mulai melayani raja kembali. Tetapi juru minuman ini lupa sama sekali kepada Yusuf! Ia tidak menceritakan tentang Yusuf kepada Firaun, dan Yusuf pun harus tinggal terus di penjara. . *** Yusuf menjadi pria yang sangat tampan, dan istri Potifar ingin bersama-sama dengannya. Tetapi Yusuf tahu bahwa ini salah, dan ia tidak mau melakukannya. Istri Potifar sangat marah. Ketika suaminya pulang ia berdusta dan berkata kepadanya, ’Yusuf yang jahat itu mencoba melakukan yang tidak baik dengan saya.’ Potifar percaya dan ia sangat marah kepada Yusuf. Maka ia menyuruh agar Yusuf dijebloskan ke dalam penjara. Kepala penjara segera dapat melihat bahwa Yusuf adalah seorang yang baik. Maka dia diberi kuasa untuk mengurus tahanan-tahanan lainnya. Selang beberapa waktu Firaun Bejana Advent Indonesia Timur Page 16 Edisi 317 – 21 Nopember 2014 A yah meninggal karena kanker paru-paru stadium akhir saat saya berusia 6 tahun. Beliau juga meninggalkan ibu dan adik saya yang masih berusia dua tahun. Sejak saat itu kehidupan kami sehari-hari sangat sulit. Setiap hari ibu bekerja membanting tulang di sawah hanya cukup menyelesaikan masalah perut saja. Saat saya berusia 9 tahun, ibu menikah dengan seorang pria dan menyuruh kami memanggilnya ayah. Pria tersebut adalah ayah tiri saya. Untuk selanjutnya dia yang menopang keluarga kami. Bejana Advent Indonesia Timur Dalam ingatan masa kecil, ayah tiri saya seorang yang sangat rajin, dia juga sangat menyayangi ibu.Pekerjaan apa saja dalam keluarga yang membutuhkan tenaganya akan dia lakukan, selamanya tidak membiarkan ibu untuk campur tangan. Sehari-hari ayah tiri adalah orang yang pendiam. Usianya kirakira empat puluhan lebih, berperawakan tinggi dan kurus, tetapi bersemangat. Dahinya hitam, memiliki sepasang tangan besar yang kasar, di wajahnya yang kecoklatan terdapat sepasang mata kecil yang cekung. Ayah tiri saya mempunyai suatu kebiasaan, tidak peduli pergi kemana pun, diatas pinggangnya selalu terselip sebatang pipa rokok antik berwarna coklat kehitaman. Setiap ada waktu senggang dia selalu menghisap rokok menggunakan pipa itu. Sejak dulu saya tidak suka dengan perokok, oleh karenanya saya juluki dia dengan sebutan “setan perokok”. Page 17 Edisi 317 – 21 Nopember 2014 Dalam ingatan saya, ayah tiri selalu tenang dalam menghadapi segala persoalan, tidak peduli besar kecilnya permasalahan selalu dihadapinya dengan santai. Namun hanya karena sebatang pipa rokok, ayah tiri telah memberikan saya sebuah tamparan yang sangat keras. tertawa dan berkata kepada kami, “Beres, sudah tidak ada masalah. Kalian pergilah tidur, besok masih harus bersekolah!” Saya melihat butiran keringat sebesar kacang berjatuhan bagai butiran mutiara yang terburai, jatuh pada sepasang kaki besarnya yang penuh tanah. Teringat waktu itu ayah tiri baru saja menjadi anggota keluarga kurang lebih setengah tahun, suatu hari saya mencuri pipa rokoknya untuk saya sembunyikan. Hasilnya, ayah tiri selama beberapa hari merasa gelisah dan tak tenang, sepasang matanya merah laksana berdarah. Akhirnya karena saya diinterogasi dengan keras oleh ibu, dengan berat hati saya menyerahkan pipa rokok itu. Kesengsaraan yang saya alami dimasa kecil, membuat saya memahami penderitaan seorang petani. Saya menumpahkan segala harapan saya pada ujian masuk ke Universitas. Tetapi pertama kali mengikuti ujian, saya mengalami kegagalan. Ketika saya menyerahkan pipa itu ke hadapan ayah tiri, dia menerimanya dengan tangan gemetaran dan tak lupa dia memberikan saya satu tamparan keras, kedua matanya berlinangan air mata. “Nak, kamu tahu sendiri keadaan ekonomi kita, adikmu juga masih sekolah di SMA, kesehatan ibu juga tidak baik, pengeluaran dalam keluarga semua menggantungkan ayahmu. Lihatlah sendiri ada berapa gelintir orang di desa ini yang mengenyam pendidikan SMA? Ibu berpendapat kamu pulang ke rumah untuk membantu ayahmu!” Saya sangat ketakutan dan menangis, ibu menghampiri dan memeluk kepala saya lalu berkata, “Lain kali jangan pernah menyentuh pipa rokok itu, mengertikah kamu? Pipa itu adalah nyawanya!” Setelah kejadian itu, pipa rokok itu menjadi penuh misteri bagiku. Saya berpikir, “Ada apa dengan pipa itu sehingga membuat ayah tiri bisa meneteskan air mata? Pasti ada sebuah kisah tentangnya.” Mungkin tamparan itu telah menyebabkan dendam terhadap ayah tiri, tidak peduli bagaimanapun jerih payah pengorbanannya, saya tidak pernah menjadi terharu. Sejak usia belia, saya selalu berpendapat ayah tiri sama jahatnya seperti ibu tiri dalam dongeng Puteri Salju. Sikap saya terhadap ayah tiri sangat dingin, acuh tidak acuh, lebih-lebih jangan harap menyuruh saya memanggil dia “ayah”. Tapi ada sebuah peristiwa yang membuat saya mulai ada sedikit kesan baik terhadap ayah tiri. Suatu hari ketika saya baru pulang dari sekolah, begitu masuk rumah segera melihat kedua tangan ibu memegangi perut sambil berteriak kesakitan. Ibu bergulung-gulung di ranjang, butiran besar keringat dingin bercucuran di wajahnya yang pucat. Celaka! Penyakit maag ibu kambuh lagi! Saya dan adik menangis mencari ayah tiri yang bekerja disawah. Mendengar penuturan kami, dia segera membuang cangkul ditangannya, sandal pun tak sempat dia pakai. Sesampai dirumah tanpa berkata apapun segera mengendong ibu kerumah sakit seperti orang sedang kesurupan. Ketika ibu dan ayah tiri kembali ke rumah, hari sudah larut malam, ibu kelelahan tertidur pulas diatas pundak ayah tiri. Melihat kami berdua, ayah tiri dengan nafas tersengal-sengal, Bejana Advent Indonesia Timur “Bu, saya sangat ingin mengulang satu tahun lagi,” pinta saya pada ibu. Tetapi saya sudah menetapkan niat, bersikap teguh tidak mau mengalah. Saat itu ayah tiri tidak mengatakan apa-apa, dia duduk dihalaman luar menghisap rokok dengan pipa kesayangannya. Saya tak tahu didalam benaknya sedang memikirkan apa. Keesokan harinya ibu berkata kepada saya, “Ayah setuju kamu menuntut ilmu lagi selama satu tahun, giatlah belajar!” Ayah tiri menjadi orang yang pertama kali menerima dan membaca surat penerimaan mahasiswa saya. “Bu, anakmu diterima diperguruan tinggi!” teriaknya. Saya dan ibu berlari keluar dari dapur. Ibu melihat dan membolak-balik surat panggilan itu meski satu huruf pun dia tidak mengenalinya. Tetapi kegembiraan itu tersirat dari tingkah lakunya. Malam itu tak tahu mengapa ayah tiri sangat gembira hingga bicaranya juga banyak. Saya mengambil poci teh dimeja makan dan dengan sikap sangat hormat menuangkan teh itu satu gelas penuh untuk ayah tiri. Hitung-hitung sebagai rasa terima kasih atas jerih payahnya selama satu tahun! Dengan takjub ayah tiri memandang ke arah saya, wajahnya penuh dengan kegembiraan. Sekali mengangkat gelas dan meneguk habis, mulutnya tak henti-hentinya berkata, “Patut, sangat patut sekali!” Tetapi untuk selanjutnya biaya uang sekolah perguruan tinggi sejumlah 4.000 yuan itu membuat keluarga cemas. Ibu mengeluarkan segenap uang tabungannya serta menjual dan meminjam ke sana ke mari, tetap masih kurang 500 yuan. Bagaimana ini? Kuliah akan dimulai satu hari lagi. Saat makan malam, hidangan diatas meja tidak ada seorang pun yang menyentuhnya. Ibu menghela napas panjang sedangkan ayah Page 18 Edisi 317 – 21 Nopember 2014 tiri berada disampingnya sambil merokok, sibuk memperbaiki alat tani ditangannya, saya tidak tahu mengapa hatinya begitu tenang? Suara napas ibu membuat hati saya hancur luluh lantak. “Sudahlah saya tidak mau kuliah! Apa kalian puas?” Saya berdiri dengan gusar, dan bergegas masuk kamar, merebahkan diri di ranjang lalu mulai menangis…….. Saat itu saya merasakan ada satu tangan besar yang keras menepuk-nepuk pundak saya, “Sudah dewasa masih menangis, besok ayah pergi berusaha, kamu pasti bisa kuliah.” Malam itu ayah membawa pipa rokoknya, menghisap seorang diri dihalaman rumah hingga larut malam, percikan api rokok yang sekejap terang dan gelap menyinari wajahnya yang banyak mengalami pahit getir kehidupan. Dia memincingkan sepasang mata, raut wajahnya menyembunyikan perasaan dan sangat berat. Kepulan asap rokok dengan ringan menyebar didepan matanya, mengaburkan pandangan, tiada seorang pun tahu apa yang sedang dia pikirkan, tetapi yang pasti dalam hatinya tidak tenang. Keesokan hari ibu memberitahu saya bahwa ayah tiri pergi ke kabupaten. “Pergi untuk apa?” Percikan bunga api dari harapan hati saya tersirat keluar. “Dia bilang pergi ke kota mencari teman menanyakan apakah bisa pinjami uang.” “Apa usaha temannya?” Ibu menggelengkan kepala, mulutnya bergumam, “Tidak tahu.” Hari itu saya menunggu di depan desa, memandang ke arah jalan kecil yang berkelok-kelok. Untuk kali pertama perasaan hati saya ada semacam dorongan ingin bertemu ayah tiri, dan untuk kali pertama saya merasakan berharganya sosok ayah tiri dalam jiwa saya, masa depan saya tergantung pada dirinya. Hingga malam saya baru melihat ayah tiri pulang. Saat saya melihat wajahnya yang penuh senyuman, hati saya yang selalu cemas, akhirnya bisa merasa lega. Ibu bergegas mengambil seember air hangat untuk merendam kakinya. “Celupkanlah kakimu, berjalan pulang pergi 40 kilometer perjalanan cukup membuat lelah.” Dengan lembut ibu berkata kepada ayah tiri. Saya mengamati wajah ayah tiri dengan saksama, dan menemukan bahwa dia bukan lagi seorang pria yang masih kuat dan kekar seperti dulu. Wajahnya pucat pasi dan bibir membiru, dahinya hitam penuh dengan kerutan, rambut pendek serta tangan kurus bagaikan kayu bakar, penuh dengan tonjolan urat hijau. mengatakan dia tidak enak badan, diluar dugaan dia tidak bisa bangun dari tempat tidur. Dalam perjalanan mengantar saya kuliah ibu berkata, “Nak, kamu sudah dewasa, di luar sana semuanya tergantung pada diri sendiri. Sebenarnya ayah tirimu itu sangat menyayangimu, dia sangat mengharapkanmu memanggilnya ayah! Tetapi kamu……” Suara ibu sesenggukan, saya menggigit bibir dengan suara lirih berkata, “Lain kali saja, Bu!” Setiap kali membayar uang kuliah, ayah tiri pasti pergi ke kota untuk meminjam uang. Ketika liburan musim dingin dan panas tiba, saya jarang berbicara dengan ayah tiri di rumah, dia sendiri juga jarang menanyakan keadaan saya. Tetapi kegembiraan ayah tiri bisa dirasakan setiap orang. Setiap kali kembali ke tempat kuliah, ayah tiri pasti akan mengantar sampai ke tempat yang cukup jauh. Sepanjang perjalanan dia kebanyakan hanya menghisap pipa rokoknya. Semua kata-kata yang ingin saya utarakan kepadanya tidak tahu harus dimulai dari mana. Sebenarnya dalam hati kecil sejak dulu sudah menerimanya seperti ayah kandung, cinta kasih kadang kala sangat sulit untuk diutarakan! Dengan demikian saya selalu tidak bisa merealisasikan janji saya terhadap ibu. Pada liburan tahun baru, rumah terkesan ramai sekali. Saat itu saya sudah kuliah di semester-6. Adik meminta saya bercerita tentang hal-hal menarik di kota, ayah tiri duduk di belakang ibu, sibuk mengeluarkan abu tembakau setelah itu memasukkan tembakau ke dalam pipa, wajahnya penuh dengan senyum kebahagiaan. Saya bercerita tentang keadaan kota, adik membelalakkan mata dengan penuh rasa ingin tahu. “Ah, teman sekelas kakak kebanyakan sudah mempunyai ponsel dan laptop, sedangkan kakak sebuah arloji pun tidak punya.......” Pada akhirnya saya mengeluh dengan nada bergumam. Saat itu saya melihat wajah ayah tiri sedikit tegang, segera ada perasaan menyesal telah mengucapkan perkataan itu. Saat liburan usai saya harus meninggalkan rumah kembali kuliah. Seperti biasa ayah tiri mengantar kepergian saya. Sepanjang perjalanan beberapa kali ayah tiri memanggil saya, tetapi ketika saya menanggapi, dia membatalkan berbicara, sepertinya mempunyai beban pikiran yang sangat berat. Saya sangat berharap ayah tiri bisa memulai topik pembicaraan, agar bisa berkomunikasi baik dengannya, namun saya selalu kecewa. Memang benar, ayah tiri sudah tua. Dengan hati-hati ibu melepaskan sepasang sepatunya yang hampir rusak. Dibawah sinar temaram lampu neon, terlihat sebuah benjolan darah besar yang sudah membiru masuk dalam pandangan saya, tak tertahankan hati saya merasa bersedih, air mata saya diam-diam menetes keluar…….. Ketika berpisah, ayah tiri berkata dengan kaku, “Saya tidak mempunyai kepandaian apa-apa, tidak bisa membuat hidup kalian bahagia, saya sangat menyesalinya. Jika engkau sukses kelak, harus berbakti pada ibumu, biarkan dia bisa menikmati hari tua dengan bahagia…” Saya menerima koper baju yang disodorkannya. Keesokan hari ketika saya berangkat kuliah, ayah tiri Tiba-tiba saya melihat sepasang matanya berkaca-kaca. Hati Bejana Advent Indonesia Timur Page 19 Edisi 317 – 21 Nopember 2014 saya menjadi trenyuh, mendadak merasakan ada semacam dorongan hati yang ingin memanggilnya “Ayah”, tetapi kata yang telah mengendap lama ini akan terlontar dari mulut, mendadak tertelan kembali. Ketika saya telah berjalan jauh, saya lihat ayah tiri masih berdiri ditempat itu sama sekali tak bergerak, bagaikan patung. Dalam hati saya berjanji: ketika pulang nanti, saya pasti akan memanggilnya “Ayah”. Namun kesempatan itu tak pernah saya dapatkan lagi. Saya tak mengira perpisahan kali ini untuk selamanya. Dua bulan setelah itu saya mendapat kabar bahwa ayah tiri meninggal dunia. Bagaikan halilintar di siang bolong, benak saya menjadi kosong, serasa dunia ini sudah tiada lagi. Saya pulang dengan perasaan linglung, yang menyambut saya dirumah adalah pipa rokok berwarna coklat kehitaman yang tergantung di tembok. “Satu-satunya hal yang paling disesali ayah adalah tidak seharusnya menamparmu, setiap kali mengantarmu kembali ke kampus, dia sangat ingin meminta maaf, tetapi ucapan itu selalu tak bisa keluar dari mulutnya. Sebenarnya masalah itu tidak bisa menyalahkan dirinya, kamu tidak tahu betapa sengsara hatinya, pipa itu adalah kesedihan seumur hidupnya!” Dengan hati pedih ibu bercerita. Melihat benda peninggalan itu teringat pemiliknya, dengan hati-hati saya ambil pipa yang tergantung di tembok itu, pandangan mata saya kabur karena air mata, merasakan kesedihan yang menusuk hati. Ibu juga tergerak hatinya, dia lalu bercerita tentang misteri pipa rokok itu… Tiga puluh tahun lalu, ayah tiri hidup saling bergantung dengan ayahnya. Ibu dengan ayah tiri adalah teman sepermainan sejak kanak-kanak. Setelah mereka tumbuh dewasa, mereka sudah tak terpisahkan lagi. Tetapi jalinan kasih mereka mendapatkan tentangan keras kakek, sebab keluarga ayah tiri terlalu miskin. Karena ibu dan ayah tiri dengan tegas mempertahankan hubungan mereka, kakek terpaksa mengajukan sejumlah besar mas kawin kepada keluarga ayah tiri baru mau merestui pertunangan mereka. Demi anak satu-satunya, ayah dari ayah tiri itu pergi bekerja di perusahaan penambangan batu bara. Malang tak dapat ditolak, terjadi kecelakaan di tambang itu. Dinding tambang runtuh dan menimbun sang ayah untuk selamanya. Barang peninggalan satu-satunya hanyalah pipa rokok kesayangannya semasa hidup. Ayah tiri sangat sedih, seumur hidup orang yang paling dia hormati dan sayangi adalah ayahnya. Kemudian ayah tiri menyalahkan dirinya dan merasakan penyesalan yang mendalam hingga tak ingin hidup lagi. Keesokan harinya dia diam-diam meninggalkan rumah dengan membawa pipa rokok itu, tak seorang pun tahu kemana perginya… Bejana Advent Indonesia Timur Dua tahun kemudian ayah tiri kembali lagi kekampung halamannya, tetapi ibu satu tahun sebelum ayah tiri kembali dipaksa untuk menikah dengan ayah kandung saya. Untuk selanjutnya ayah tiri tidak menikah, yang menemani hidupnya adalah sebatang pipa rokok yang tidak pernah lepas darinya. Setelah ayah kandung saya meninggal, ayah tiri memberanikan diri menanggung segala tanggung jawab untuk menjaga ibu, saya dan adik. Sejak awal dia menolak mempunyai anak sendiri, dia berkata kami ini adalah anak kandungnya. Selesai mendengarkan penuturan ibu, tak terasa wajah saya penuh dengan air mata. Sungguh tak menduga jika pipa rokok itu bukan hanya memiliki kisah berliku perjalanan cinta mereka, namun juga mengandung ingatan yang amat berat bagi seumur hidup ayah tiri! “Ayah meninggal dunia karena pendarahan otak, sebelumnya dia sudah tidak bisa berbicara, hanya memandang Ibu dengan tangannya menunjuk ke arah kotak kayu. Ibu mengerti maksudnya hendak memberikan kotak kayu tersebut kepadamu. Didalam kotak itu terdapat beberapa lembar surat hutang, mungkin dia bermaksud menyuruhmu membayarkan hutangnya. Seumur hidupnya, dia tak ingin berhutang pada orang lain….” Dengan sesenggukan saya menerima kotak kayu itu dan membukanya dengan perlahan. Ada delapan lembar kertas didalamnya. Saya membacanya dan terkejut bukan main, tubuh menjadi lemas terkulai diatas ranjang. Ibu saya buta huruf, kertas-kertas yang ada dalam kotak itu bukan surat hutang seperti yang dikatakannya, melainkan tanda terima jual darah! Ayah tiri telah menjual darahnya! Kepala saya terasa pusing dan tangan saya lemas. Kotak kayu itu terjatuh, dari dalamnya menggelinding keluar sebuah alroji baru… “Ayah! Ayah..” Berlutut didepan kuburan ayah tiri dengan air mata bercucuran, saya hanya bisa menepuk-nepuk onggokan tanah kuning yang ada dihadapan saya. Tetapi biar bagaimanapun saya berteriak-teriak, tetap tak akan memanggil kembali bayangannya. Ketika saya pergi meninggalkan rumah, saya membawa pipa rokok coklat kehitaman itu, saya akan mendampingi pipa ini untuk seumur hidup saya, mengenang ayah tiri untuk selamanya. INSPIRASI .... "Jangan sampai menyesali perbuatan anda selama ini, lakukan semua yang terbaik kepada orang-orang yang telah berkorban banyak bagi masa depan anda.Sayangi dan hargailah mereka!!!" ... Sekarang saatnya kawan, jangan tunggu nanti .. apalagi esok ..! Page 20 Edisi 317 – 21 Nopember 2014 KELAS - KELAS KEMAJUAN PATHFINDER TUGAS KELAS KLUB REMAJA/PATHFINDER “Anak-anak adalah untuk dilatih untuk menjadi pengabar Injil; mereka harus ditolong untuk mengerti secara nyata apa yang mereka kerjaktan uintuk diselamatka”--” Nasehat bagi orangtua, guru-guru dan murid. hal. 168. Dan persiapan yang paling baik adalah perkembangan yang serasi secara fisik, mental, dan kekuatan rohani. Itu akan mempersiapkan murid untuk kegembiraan dalam pelayanan di dalam dunia ini dan untuk kegembiraan yang lebih tinggi dalam pelayanan yang lebih luas di dalam dunia yang akan datang”- Pendidikan, p. 13. “Sejak kedua laki-laki dan wanita mempunyai bagian dalam rumah tangga, anak laki-laki dan perempuan seharusnya mengumpulkan pengetahuan tentang pekerjaan-pekerjaan rumah. Untuk membuat tempat tidur dan membereskan kamar secara baik, untuk membersihkan piring, untuk mempersiapkan makanan, untuk mencuci dan memperbaiki baju, adalah sebuah latihan yang tidak membuat anak laki-laki berkurang kejantanannya, ini akan membuat anak laki-laki lebih bahagia dan lebih berguna. Dan jika anak perempuan, sebaliknya, dapat mempelajari .......... untuk mempergunakan gergaji dan palu, sebaik tiang dan tajak, mereka akan lebih baik mencocokkan diri mereka dengan kebutuhan untuk kehidupan yang mendadak.” Pendidikan , hal. 216-217 Itu adalah dari pelajaran dari ini dan pesan-pesan lain yang sama bahwa Kelas-kelas kemajuan klub remaja/pathfinder dikembangkan dan semua tuntutan-tuntutan untuk kelas-kelas ini didasarkan pada instruksi ini. Itu terdiri dari, Alkitab dan pelajaran alam, pelajaran mengenai kegunaan dan pertolongan sesuatu untuk dikerjakan di rumah, kegiatan di luar rumah, pertolongan pertama, pribadi dan kebersihan rumah, kebugaran tubuh dan pelayanan terhadap yang lain. Semuanya ini untuk menolong orang muda untuk menemukan kebahagian yang sejati dalam bersaksi dan untuk menjadi seorang anggota pasukan yang besar dari orang muda Advent yang memiliki talenta dan energi yang diserahkan kepada Kristus. Mereka adalah siapa yang memiliki tangan untuk yang siap untuk menangani adanya situasi emergensi dan mengembalikannya kepada kemuliaan yang besar dari Pemimpin Utama. Kelas-kelas Pathfinder termasuk Sahabat , Teman, Penyelidik, Perintis ,Penjelajah dan Pemimpin. Bejana Advent Indonesia Timur Satu dari tujuan utama dari klub remaja/pathfinder adalah untuk mempersiapkan anak-anak muda untuk hidup dengan emergensinya dan menolong anak-anak muda untuk menjadi berguna bagi Allah dan manusia. Program klub remaja telah dibentuk dengan tujuan ini didalam hati. Itu kemudian sepertinya penting untuk memimpin remaja kedalam program pengembangan pribadi ini. KELAS-KELAS PATHFINDER DAN SEKOLAH Walaupun direktur klub mempunyai tanggung jawab untuk mengamati pemenuhan dari semua tuntutan-tuntutan kelaskelas kepanduan, direktur seharusnya kemudian pergi ke sekolah dan membuat aturan untuk bekerja bersama-sama dalam tugas kelas, kemudian meneruskan untuk tetap berhubungan dengan sekolah dalam kemajuan tugas-tugas kelas klub remaja. Semua pelayanan Pelantikan adalah diatur oleh Direktur klub remaja/pathfinder dengan koordinator wilayah/direktur kepemudaan daerah/konsferens dalam kerjasamanya dengan sekolah. Dimana disitu ada gereja dan sekolah berurusan dengan banyak anak usia klub remaja, klub remaja/pathfinder dan guruguru sekolah harus bekerja secara dekat bersama-sama dalam menolong remaja untuk dapat menyelesaikan tuntutan-tuntutan kelas mereka. Sekolah dapat mensponsori pekerjaan hafalan dan tugas membaca buku yang diminta dan klub dapat menolong dengan tuntutan keahlian dan kepahaman . Sekolah dapat dengan mudah menolong remaja mendapatkan satu penghargaan yang diperlukan dalam hubungannya dengan pekerjaan kelas yang umum. Kemudian klub dapat menolong dalam memperoleh penghargaan yang lain yang sulit untuk sekolah lengkapi. Tuntutan yang paling sulit untuk dilengkapi dalam pekerjaan kelas adalah keahliaan berenang. Adalah keahliaan sangat penting dan satu yang semuanya dapat nikmati. Kemampuan untuk menangani diri sendiri di air dalam satu emergensi dapat berarti untuk menyelamatkan jiwa. Klub bisa mendapatkan inisiatif dan mengatur untuk kursus berenang selama satu tahun dengan demikian tuntutan dapat dilengkapi. KELAS-KELAS LANJUTAN KLUB REMAJA/PATHFINDER Kelas-kelas pathfinder lanjutan seperti,Trail Sahabat, Batas Teman,Perintis Penyelidik, Perintis Penjelajah, didasarkan Page 21 Edisi 317 – 21 Nopember 2014 kepada keahliaan diluar rumah. Kelas-kelas ini tidak dilakukan disekolah, tetapi sangat baik disamakan dengan klub remaja. Untuk dapat menikmati aktifitas diluar dan untuk dapat menemui kondisi emergensi adalah alasan yang baik mengapa keahliaan ini harus diajarkan disetiap klub. TANDA KEPAHAMAN PEMUDA ADVENT “Sebagai aturan, latihan yang paling berarti kepada orang muda akan ditemukan dalam pekerjaan yang berguna. Anak yang masih kecil menemukan kedua penyimpangan dan perkembangan dalam bermain; dan olahraganya harus menjadi sebagai pendorong tidak hanya fisik, tetapi pertumbuhan mental dan rohani. Sementara dia mengumpulkan kekuatan dan intelegensia, rekreasi yang paling baik akan ditemukan dalam beberapa garis usaha yang berguna. Itu yang melatih tangan untuk menolong, dan mengajar anak muda utuk menanggung pembagian mereka atas beban hidup, yang paling efektif dalam mempromosikan pertumbuhan pikiran dan karakter........... Adalah penting bagi setiap anak muda untuk mempunyai perkenalan dengan tugas-tugas setiap hari.” Pendidikan , hal 215-216 Selama tahun-tahun klub remaja, anak muda senang untuk bekerja dalam Kepahaman-kepahaman pemuda Advent dan menunjukkan penghargaan itu setelah mereka telah memperolehnya. Kiat-Kiat untuk Membina semangat untuk Kepahaman Paathfinder A. Memiliki tanggal yang pasti untuk Menyelesaikan Ketika kelas dimulai , rencanakan untuk menyelesaikan pekerjaan diantara tiga semester. Ini memberikan murid semangat yang diperlukan untuk mengetahui bahwa kelas itu bertumbuh dan bergerak kesuatu arah. Jika hal itu telah melampaui periode bulan berikutnya, ketertarikan akan berkurang dan akan pekerjaan itu akan sulit diselesaikan. B. Buat Pekerjaan Kelas itu Berharga Jika ketertarikan itu dijaga pada tingkat yang tinggi, pekerjaan kelas tidak hanya menggembirakan tetapi juga informatif dan menolong. Jika tuntutan-tuntutan menyembunyikan sinar terang murid-murid mendapatkan ide-ide bahwa penghargaan itu tidak berarti apa-apa. Sebelum menerima penghargaan, ujian harus diberikan sehingga itu dapat memperlihatkan bahwa seseorang itu tahu jawaban dari semua pertanyaan. Mereka harus mengerjakan semua tuntutan-tuntutan. Sebuah buku catatan kelas akan menolong dalam mempertahankan rasa ketertarikan, dan buku catatan juga memberikan murid sesuatu untuk dibawa pulang yang dapat menjadi sumber referensi akan apa yang telah dikerjakan. Orangtua juga merasa bahwa anak-anak mereka benar-benar memdapatkan sesuatu yang berharga. C. Mengabaikan Tuntutan-tuntutan Di dalam beberapa tuntutan kelas, ada banyak hal yang tidak bisa dikerjakan. Tidak ada klub bisa diputuskan satu tuntutan yang pasti tidak dapat dipenuhi dalam area mereka dan kemudian secara keseluruhan mengabaikan tuntutan Bejana Advent Indonesia Timur tersebut. Direktur Kepemudaan Dareah/Konferens harus menjelaskan dan mengijikan adanya perubahan dalam tuntutan yang diumumkan. Jika persetujuan diberikan, klub kemudian bebas merubah atau mengabaikan tuntutan seperti yang diinstruksikan: D. Rapat Tuntutan-Tuntutan Kepahaman klub remaja/pathfinder Tuntunan berikut ini akan menolong dalam meneliti tuntutan-tuntutan penghargaan klub remaja. 1. Pekerjaan harus nyata dilaksanakan . Masing-masing pertanyaan dan tuntutan harus telah dipenuhi. Penghargaan seharusnya tidak diberikan atas ide bahwa seseorang dapat dengan muda melakukan tuntuntan itu. 2. Semua penghargaan harus ditandatangani oleh instruktur, direktur kepemudaan konferens, pemimpin utama, atau direktur klub remaja, atau guru sekolah gereja pada bentuk khusus yang disediakan oleh konferens. E. Memberikan Semangat kepada Masing-Masing Remaja untuk Meraih Kepahaman Master Kepahaman Klub Pathfinder/ Remaja dikategorikan dalam grup ini: Seni dan Kerajinan Seni Rumah Tangga Tehnik Mesin Kegiatan Penginjilan Alam Industri di luar rumah Keahlian bersifat rekreasi Seorang anak remaja dapat memperoleh Satu tanda kepahaman Master dengan melengkapi tujuh jenis kepahaman dari satu kategori yang telah diberikan. Setelah melengkapi ketujuh kepahaman itu dalam satu kategori, remaja harus memberitahukan kepada direktur klub remaja/pathfinder, yang akan menghubungi direktur kepemudaan daerah/konferens untuk menyerahkan/menyematkan tanda kepahanan Master. Seperti tanda kepahaman pathhfinder klub remaja, tanda kepahaman Master akan lebih baik diberikan pada acara pertemuan klub, acara perkemahan, acara sekolah, acara gereja atau di acara pelantikan. Sebagai tambahan informasi dan melengkapi daftar tanda Kepahaman , lihat buku pedoman kepahaman pemuda Advent F. Acara Pelantikan Adalah tanggung jawab dari direktur klub remaja/pathfinder untuk meminta daerah/konferens untuk memimpin acara pelantikan. Semua yang akan dilantik harus dapat memberikan kartunya untuk ditanda tangani oleh direktur kepemudaan daerah/konferens sebelum acara Pelantikan. Data-data dari semua yang menerima sertifikat, tanda kepahaman dan kancing-kancing disimpan oleh keduanya baik sekretaris klub dan juga di kantor konferens Bersambung…. Page 22 Edisi 317 – 21 Nopember 2014 Aneka Berita Rapat Akhir Tahun Uni Konferens Indonesia Timur di Universitas Klabat. Rapat diadaan pada tanggal 17-18 Nopember 2014 yang dihadiri oleh utusan lemb aga, konferens, mission diseluruh Indonesia Timur. Dari Divisi nampak Pdt. Abraham Carpena, Pdt. Johny Lubis, Pdt. Happy Sibilang, Dr. Canadian Panjaitan dan Dr. Max langi. Bejana Advent Indonesia Timur Board Yayasan Universitas Klabat telah memilih pimpinan Universitas untuk masa bakti 2014-2018 sbb.: Rektor, Pdt. Dr. Amelius Tommy Mambu dengan pembantu-pembantu Rektor: Dr. Joppy Rondonuwu, Dr. Marthen Sengkey dan Dr. Ronny Walean. Page 23 Edisi 317 – 21 Nopember 2014 KKR Rumah Sakit Advent Manado yang diadakan di Esandom, Tombatu menghasilkan 13 Jiwa untuk Tuhan. Acara ini di adakan dari tanggal 9-15 Nopember 2014 dengan pembicara Dr. Moldy Ruddy Mambu dan dr. Eddy Antou. Sabat Penuh Sukacita Bagi The Living Praise Oleh : Tommy Manawan – BAIT Jakarta Acara pertemuan dibuka dengan sambutan selamat datang dari Ibu Suster Paulina dengan sambutan lagu dari anak-anak panti. Lalu doa buka untuk memulaikan acara pertemuan kami. Acara yang langsung di pimpin oleh Tommy Manawan dengan membagi anak-anak menjadi 12 kelompok sejumlah anggota TLP and friends yang berkunjung, sehingga paling tidak satu kakak TLP memegang 2 atau 3 adik di Panti Asuhan. Target kami adalah adik2 ini harus bisa mengenal kakak TLP yang bersama mereka, demikian juga dari kakak TLP harus mengenal serta membagikan kasih sayang kepada adik-adik di panti asuhan. Tepat jam 8.30am, tanggal 8 November 2014, sebagian besar anggota TLP sudah berkumpul di GMAHK Thamrin Jakarta untuk mempersiapkan pelayanan sabat ini untuk membawakan beberapa lagu pujian. Setelah bertemu dengan bagian sekolah sabat, anggota TLP diminta untuk mengambil bagian dalam memimpin lagu, membawakan ayat hafalan dan doa buka acara Sekolah Sabat bahkan Penginjilan Perorangan. Ini adalah satu sukacita bagi kami untuk melayani dan membawakan 2 buah lagu pujian di acara Sekolah Sabat. Tanpa di rencanakan, pembicara sabat itu adalah Bapak Bobby Mamahit yang merupakan seorang hamba Tuhan yang sudah mengenal TLP bahkan membantu TLP dalam kegiatan pelayanan di luar kota maupun pelayanan sosial. Sehingga ini adalah berkat yang sangat luar biasa bisa bersama melayani dengan beliau di Thamrin dan membawakan 2 buah lagu pujian di acara Khotbah. Acara makan bersama dengan anggota jemaat Thamrin dengan menu vegetarian yang sehat di hidangkan. Tepat jam 2 sore, anggota TLP harus bergegas meninggalkan gereja Thamrin karna harus menuju ke pelayanan sosial di Panti Asuhan Pondok Damai, Kampung Sawah, Bekasi. Pelayanan sosial adalah program reguler setiap bulan dilakukan oleh TLP. Mengingat perjalanan yang cukup macet, akhirnya sebagian besar team tiba di lokasi tepat jam 4 sore, dimana ada 23 anak TK dan SD di Panti Asuhan Pondok Damai sudah menanti kunjungan kami. Bejana Advent Indonesia Timur Adik-adik dengan cepat bertemu dengan kakak TLP yang akan mengasuh mereka selama acara dan berkenalan bahkan sebagian anak yang berumur dibawah 5 tahun langsung di gendong oleh kakak TLP. Acara pertama dimulai yaitu acara perkenalan, dimana adikadik harus memperkenalkan kakak baru mereka dari TLP dan setelah itu kakak TLP harus memperkenalkan adik-adik baru entah itu nama, umur, cita-cita, kesukaan adik mereka. Suasana akrab dan canda tawa mengisi kekosongan hati adikadik ini sehingga tidak terlihat ada rasa kesedihan diantara mereka. Wajah-wajah manis yang begitu polos dan memancarkan sukacita, tetapi terlihat kerinduan dan kebutuhan akan kasih sayang dari orang tua atau kakak, sehingga bisa terlihat saat kami merangkul mereka, mereka pun kembali merangkul dan merasakan adanya cinta kasih yang mengalir membuat seakanakan mereka adalah adik kandung kami. Page 24 Edisi 317 – 21 Nopember 2014 Acara games per kelompok kami lakukan bersama mereka dan setiap kakak harus tetap merangkul adik-adik mereka dalam kelompok yang sama. Ketika games menyambung berita dimana beritanya berisikan ayat-ayat alkitab sehingga anakanak ini secara otomatis harus menghafalkan beberapa ayat alkitab yang pendek dan beberapa kalimat bijak dari alkitab berlangsung sangat seru. Lucunya sang adik harus membisikan ke telinga kakak yang agak tinggi sehingga dibutuhkan kerjasama dan kakak harus membungkuk merangkul adiknya untuk bisa menerima pesan dari adiknya. Acara games kelompok berikutnya di pimpin oleh Angel untuk mengajak kerjasama kelompok memastikan semua anggotanya masuk dalam kertas Koran sambil bernyanyi lagu-lagu. Tolong doakan rencana pelayanan sosial bulan depan dari TLP dimana ada beberapa keluarga muda yang rindu untuk bersamasama kami dalam pelayanan ini, bahkan satu small group bible study ingin bergabung dalam pelayanan berikutnya. Puji Tuhan sudah mengirimkan orang-orang yang mau melayani orang lain yang berkekurangan dan membutuhkan kasih sayang. BERITA SINGKAT Ulang Tahun Tidak terasa waktu sudah mendekati jam 6 sore sehingga setiap kakak membagikan bingkisan bagi setiap adik mereka. Suasana yang haru dan gembira mengakhiri pertemuan kita serta ditutup dengan renungan singkat. Setelah doa tutup, penyerahan berkat Tuhan oleh ketua TLP, Otie bersama Tommy kepada panitia. Sungguh Tuhan amat baik bagi kami, ketika kami mau menyiapkan hati dan talenta kami untuk mau menjadi saluran berkat Tuhan, Dia akan siapkan dan menggunakan kami menjadi saluran berkat bagi mereka yang berkekurangan, sehingga berkat Tuhan bisa kami rasakan dalam pelayanan ini. Bejana Advent Indonesia Timur Mengucapkan Selamat Ulang Tahun bagi Tim BAIT yang berulang Tahun di bulan Nopember ini, di antaranya : Bredly Sampouw – 6 Nopember Pdt. Harold Oijaitou – 7 Nopember Maikel Terok – 10 Nopember Pdt. Noldy Sakul – 13 Nopember Pdt. Sammy Lee – 13 Nopember Hendy Sahetapy – 20 Nopember Pdt. Stenly Karwur – 22 Nopember Noldy Abraham – 23 Nopember Grace Legoh – 24 Nopember Pdt. Raymond Lohonauman – 25 Nopember Tuhan memberkati selalu dengan berlimpah dan tetap semangat dalam pelayanan. HRD Page 25 Edisi 317 – 21 Nopember 2014 galanya agar sedapat mungkin memenangkan beberapa dari mereka? Memenangkan, pelajar, guru, mereka yang terbuang, terpenjara, orang berdosa, putih, hitam, orang desa, orang kota, mereka yang menderita, berduka, mereka yang berada di desa terpencil, dan seterusnya kita dapat tambahkan daftar ini. Jika kita sudah tiba pada titik di mana kita hanya mementingkan orang lain lebih dari benda atau diri; bila kasih kita lebih besar bagi orang lain demi keselamatan mereka, maka misi Kristus berhasil dan dipenuhi dalam kita. Dan Ia dapat bekerja melalui kita untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya dan menyegerakan kedatangan-Nya. Ini adalah peran yang dirancang Allah bagi umat GMAHK, yaitu saudara dan saya KAMI Apa arti Kristus bagi kita? Bagaimana Ia mempengaruhi hidup kita? Bagaimana hal ini terpantul dalam hubungan kita dengan Yesus, sesama manusia dan dengan dunia yang sangat membutuhkan kita? Apa peran kunci kita sebagai orang Kristen, anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) dalam dunia saat ini? Apakah kehidupan dan pelayanan kita benar-benar efektif dan berhasil? Redaksi [email protected] www.buletin.baitonline.org Pilipi 3:7-11 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. Paulus seperti juga kita selalu memikirkan laba rugi suatu tugas, jabatan, posisi, kehidupan, keturunan atau apa saja. Namun hal yang paling menakjubkan ialah bahwa nilai kesadarannya berubah. Apa yang membuat ia berubah dalam loyalitas, misi, tujuan dan hidupnya? Bila memperhatikan daftar kebanggaan Paulus maka empat hal yang pertama sama sekali sudah memang demikian tanpa ditawar-tawar lagi. Tiga hal yang sisa semuanya legalistik dan berpusat pada diri sendiri. Tidak heran ketika ia bertemu Yesus, ia bersedia membuang semuanya yang dianggap sampah dan sama sekali tidak bernilai. Berapa jujurkah kita terhadap apa yang kita anggap bernilai? Apa benar kita anggap semua itu sampah agar kita bisa melibatkan diri dalam misi Yesus Kristus untuk menyelamatkan sesama manusia? Maukah kita menjadi segala- Bejana Advent Indonesia Timur Page 26