bab xvii islam di beberapa benua

advertisement
BAB XVII
ISLAM DI BEBERAPA BENUA
A. Islam di Amerika
Mayoritas penduduk Amerika adalah pemeluk agama Kristen, baik Protestan maupun
Katholik, kemudian agama Yahudi, sedangkan pemeluk agama Islam tidak begitu jelas
jumlahnya, dan diperkirakan berjumlah antara empat sampai lima juta orang.
a. Islam masuk ke Amerika
Penelitian secara ilmiah tentang masalah ini belum pernah dilakukan, tetapi beberapa
ahli memperkirakan bahwa pelaut-pelaut muslim merupakan orang pertama, ketika ia
melintasi Lautan Atlantik dan mencapai beberapa pantai termasuk pantai Benua
Amerika. Sedangkan penulis lain memperkirakan navigator-navigator dan para
pembantu Cristopher Columbus yang berasal dari Andalusia dan Maroko dan beragama
Islam, ketika mereka disewa untuk menjadi pemandu yang kemudian menemukan
Benua Amerika.
Fakta yang ada, bahwa abad 16 sampai 18 di Amerika Utara telah terdapat pemukiman
muslim dari Afrika, dan pada akhir abad ke 19 mulai banyak orang Islam yang datang ke
Amerika. Sebagian tetap mempertahankan identitas muslimnya dan membentuk
masyarakat yang tersebar di beberapa kota Amerika dan Kanada, mereka ini antara lain
datang dari Balkan. Karena surutnya imperium Usmaniah dan sebagian lagi datang dari
Siria, Turki, Kaukasia, Rusia Selatan dan beberapa negara jajahan Prancis, Inggris dan
Italia.
Selesai perang dunia ke II, ketika terjadi perpecahan dan peperangan di beberapa
negara Islam seperti Siria - Mesir pada tahun 1961, India dan pakistan pada tahun 1965
serta perang antara bangsa Arab dan Israil pada tahun 1967, terjadilah imigrasi dalam
jumlah yang besar dari negara-negara Islam ke Amerika dan negara barat lainnya. Di
samping itu terjadi pula imigrasi dari negara-negara yang pemeluk Islamnya minoritas,
seperti dari dataran Cina, Srilangka, Kamboja dan negara lain dari Asia dan Afrika.
Puncak terjadinya imigrasi, terjadi pada tahun 1968 ketika Mesir mengumumkan imigrasi
secara legal, maka ratusan ribu umat Islam profesional dari tingkat menengah ke atas
berdatangan ke Amerika. Menonjolnya Amerika Serikat di pentas dunia politik, juga
menarik perhatian mahasiswa Islam dari berbagai negara, mereka bergaul dan bekerja
dan bahkan ada yang menetap dalam waktu yang lama, ikut mewarnai pertumbuhan dan
perkembangan Islam di Amerika, dan pada tahun 1986 sekitar 750.000 mahasiswa
muslim menuntut ilmu di Amerika.
b. Perkembangan Islam di Amerika
Bangsa Amerika adalah penganut faham materialis. Agama Kristen memang
merupakan agama terbesar akan tetapi nilai-nilai ajarannya mulai banyak tidak
dipedulikan, bahkan di antara mereka banyak yang menyatakan tidak beragama.
Agama Islam berkembang di Amerika, betul-betul berkembang dari masyarakat kelas
bawah dan sebagian besar dianut oleh orang-orang kulit hitam, yang kemudian dikenal
istilah Black Muslim di kalangan mereka. Black Muslim yang tergabung dalam Himpunan
Dakwah Muslim Amerika, menyatakan bahwa di kalangan mereka pada masa lalu
muncul seorang tokoh populer bernama Fard Muhammad dan murid pilihannya yang
sekaligus penggantinya bernama Elijah Pook, yang kemudian berganti nama dengan
Elijah Muhammad. Fard Muhammad kemudian meninggalkan Amerika setelah diketahui
bahwa tujuan utama memasuki kelompok ini adalah untuk memusuhi Amerika, akan
tetapi ia sudah berhasil mendidik dan meyakinkan muridnya, Elijah Muhammad selama
40 tahun.
Elijah Muhammad memiliki otak yang sangat cerdas, kuat pendiriannya dan mengenal
psikologi massa, akan tetapi membuat kekeliruan besar dalam hal aqidah. Ia
menganggap Fard Muhammad sebagai Tuhan dan menyatakan dirinya sebagai utusan
Tuhan. Elijah meninggal pada tanggal 25 Februari 1975, dengan meninggalkan jasa
yang besar (secara fisik) di kalangan Black Muslim, di antaranya adalah :
1. Membangun beberapa sekolah dan masjid.
2. Meninggalkan warisan sebesar 30 juta dollar, yang ditanam di beberapa perusahaan.
3. Meninggalkan organisasi yang teratur dengan pengikut yang besar.
Berhasil mengangkat martabat orang-orang Islam Negro, dalam bidang ekonomi,
sosial dan pendidikan.
Pengganti Elijah Muhammad adalah Warits Deen Muhammad, yang kemudian
ditetapkan sebagai Imam dengan julukan Imam Warits Deen Muhammad. Di antara
usaha-usaha yang dilakukan oleh Imam Warits dalam memajukan Islam di Amerika,
adalah :
1. Mengadakan pembenahan dan pembaharuan berdasar Al Qur’an dan Hadits untuk
meluruskan dan memurnikan Ajaran Islam yang telah disalahartikan oleh pendahulunya,
dan yang paling mendapatkan perhatiannya adalah pemurnian di bidang aqidah. Ia
menegaskan bahwa Fard dan Elinah bukan Tuhan dan utusan Tuhan, dan mengadakan
pemantapan dua kalimah syahadat perhadap pengikut-pengikutnya.
2. Mempopulerkan istilah Bilalian People atau Bilalian America sebagai pengganti Black
Muslim, yang ia ambil dari sahabat Bilal.
3. Pada tahun 1976 memilih nama World Community of Islam in West sebagai pengganti
dari Nation of Islam. Dan pada tanggal 30 April 1980 diganti kembali menjadi American
Muslim Mission (AMM), sebagai penegasan bahwa tugas pokok organisasi adalah
dakwah (mission) dan penegasan sifat nasionalis mereka sebagai warga negara Amerika
Serikat.
4. Menegaskan bahwa mereka merupakan anggota dari masyarakat Islam di seluruh dunia.
5. Membenahi penggunaan masjid dan pembinaannya, Imam Warits menyingkirkan kursikursi di dalam masjid (akibat pengaruh gereja) dan menyeragamkan pelaksanaan puasa
pada bulan Ramadhan, dimana sebelumnya ada yang berpuasa pada bulan Desember.
6. Dalam bidang penataan organisasi, pada tahun 1976 merubah sistem kepemimpinan
tunggal dengan mengangkat Majlis Imam yang terdiri dari enam orang, di bawah pimpinan
Imam Warits sendiri. Masing-masing Imam mengkoordinasikan kegiatan organisasi di
daerahnya sendiri.
Beberapa kegiatan yang dikoordinasikan antara lain adalah masalah zakat, pendidikan,
dakwah dan perdagangan serta hubungan baik dengan organisasi Islam lainnya dan
masing-masing individu Muslim.
Sekitar 266 masjid berdiri di Amerika, 156 didirikan oleh masyarakat Bilali dan 110
dibangun oleh masyarakat muslim lainnya. Masjid-masjid ini tersebar di beberapa
negara bagian Amerika. Masjid terbagus berada di Washington, didirikan pada tahun
1952, sedangkan yang terbesar di Amerika adalah Islamic Center Detroit yang didirikan
pada sekitar tahun 1962 - 1968 oleh para jamaah dan bantuan dari pemerintah Mesir,
Arab Saudi, Iran dan Lebanon.
Masjid menjadi pusat kegiatan, selain shalat lima waktu dan shalat Jum’at, dilaksanakan
pula beberapa kegiatan memperingati hari-hari besar islam, Hari Raya, tarawih dan lainlain. Pendidikan agama biasanya dilaksanakan pada hari Minggu atau hari Sabtu. Di
masjid juga terdapat perpustakaan yang berisi buku-buku berbahasa Arab dan Inggris.
Di dekat Universitas Chicago berdiri pusat AMM, tempat Imam Warits
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatannya.
B. ISLAM DI EROPA
a. Islam masuk ke Eropa
Berbeda dengan masuknya Islam ke Amerika, Islam masuk ke Eropa melalui jalur
kekuasaan pada zaman daulat Bani Umayah, Khalifah Al Walid yang berkuasa saat
itu dan berkedudukan di Damaskus, mengirinkan pasukan ke Afrika Utara untuk
mengadakan perluasan daerah. Mus bin Nusyair, Gubernur Afrika, lalu mengutus Thariq
bin Ziad memimpin pasukan untuk mengadakan penjajakan ke Spanyol dan ternyata
berhasil dengan gemilang tanpa perlawanan yang berarti. Peristiwa ini terjadi sekitar
tahun 709 M.
Kemudian pada tahun 710, Thariq bin Ziad dan pasukannya yang terdiri dari orang
Barbar dan sedikit orang Arab mengulangi missinya berlayar mengarungi Laut Tengah
menuju daratan Spanyol dan berhasil mendarat di satu bukit yang kemudian diberi nama
jabal Thariq (Gibraltar). Peperangan melawan pasukan Raja Spanyol (Roderick)
berlangsung selama delapan hari dan dimenangkan oleh pasukan Islam, dan Roderick
melarikan diri bersama pengikut setianya ke arah barat laut.
Toledo, Archidona dan Granada menyusul dapat ditundukkan, kemudian Musa bin
Nusyair menyusul ke Spanyol, dan dengan bantuan pasukan Roderick yang kemudian
bergabung serta bantuan dan dukungan dari rakyat Spanyol yang tertindas oleh
Roderick, Pasukan Islam dapat menguasai Spanyol, Prancis dan tetangganya. Bahkan
kemudian sampai ke Skandanavia di Balkan dan terus masuk ke daerah Jerman,
Hongaria, Bulgaria, Rumania dan lain-lain seperti Polandia dan Albania.
Spanyol menjadi bagian dari Dinasti Umayah (semacam Propinsi) dengan ibukota
Sevilla, dengan Gubernur : Musa bin Nusyair, Abdul Aziz bin Musa bin Musyair, lalu
diganti oleh Abdur Rahman As Saqafi, Al Samah bin Malik, yang kemudian diganti oleh
Abdur Rahman Al Ghafiqi (meninggal setelah perang tanding dengan pedang melawan
karel martil panglima tentara Perancis, di daerah Prancis).
Abdur Rahman Al Ghafiqi digantikan oleh Yusuf Al Fiqri, yang merupakan gubernur
terakhir Dinasti Bani Umayah di Spanyol dan sekitarnya.
Ketika pemerintahan Islam berada di tangan Dinasti Bani Abbasiyah, salah seorang
keturunan dari Dinasti Bani Umayah bernama Abdur Rahman bin Mu’awiyah bin
Hisyam melarikan diri ke Spanyol dan mendirikan kekhalifahan di Spanyol, yang
terpisah dari daulat Bani Abbasiyah di Damaskus. Abdur Rahman ini terkenal karena
keberhasilannya di Spanyol dan mendapat julukan Ad-Dakhil “sang Penakluk”.
Pemerintahan Islam baru berakhir sekitar tahun 1492 atau 1502, setelah sekitar delapan
abad lebih berkuasa, setelah bersatunya raja-raja Eropa yang beragama Kristen
terutama Raja SPanyol dan Portugal.
b. Perkembangan Islam di Eropa
Setelah secara militer Islam jatuh di Spanyol, maka kemudian terjadi pernikahan
antara Raja Spanyol dan Ratu Portugal yaitu Ferdinand dengan Ratu Elisabet, tahun
1502. Dan setelah pernikahan itu, keduanya lalu meresmikan penghapusan semua
bentuk syiar Islam di Spanyol dan tidak diizinkan lagi orang Islam menetap dan
menjalankan agamanya dalam kerajaan mereka, walaupun dalam tempat yang
tertutup. Semua kaum muslimin diusir dan atau dipaksa masuk agama Kristen secara
kasar. Tidak boleh juga ada penduduk yang memakai nama Arab atau Islam. Kemudian
bila terjadi pelanggaran terhadap larangan di atas, maka hukumannya adalah
dipenggal kepalanya.
Granada adalah daerah yang terakhir lepas dari tangan pemerintahan Islam di Spanyol.
Hal ini terjadi pada tahun 1610, dan dilanjutkan dengan pengusiran terhadap kira-kira
50.000 kaum muslimin dan muslimat, tidak boleh menuju ke daerah muslim dan tidak
boleh membawa bekal. Akhirnya di antara mereka ada yang meninggal di perjalanan
karena kelaparan atau karena disiksa di perjalanan.
Delapan abad Spanyol berada dalam kekuasaan raja-raja Islam, bukanlah waktu yang
singkat. Kondisi ini terjadi oleh karena pemerintahan Islam tidak memperlakukan
Spanyol sebagai negeri jajahan yang harus ditindas dan dibatasi kegiatannya, bahkan
menjadikan Spanyol memiliki sejarah yang paling baik di seluruh Eropa pada abad
pertengahan.
Banyak sekali kemajuan yang telah dicapai umat Islam waktu itu, yang antara lain :
1. Di bidang agama, banyak melahirkan ulama besar yang tercatat ahli Hadits, Fiqih, Ilmu
Kalam dan Ilmu Tashawuf .Imam Al Auza’i adalah salah seorang tokoh di bidang Fiqih,
Ibnul Arabi (tokoh Tashawuf).
2. Di bidang ilmu pengetahuan dan filsafat, tercatat : Ibnu Rusydi adalah seorang filusuf
terkenal dan ahli di bidang kedokteran. Al Majriti dari Cordova, Al Irqali dari Toledo dan
Ibnul Aflah dari Sevilla, merupakan ahli Astronomi terkenal.
3. Di bidang arsitektur, Islam mewariskan bangunan-bangunan yang indah dan megah,
yang sampai sekarang masih dapat disaksikan antara lain Istana Al Hamra di Granada,
Masjid Cordova, Istana Ja’fariah, Tembok Toledo, Masjid Sevilla dan Istana AL makmun.
Kemenangan raja-raja di Eropa terhadap pemerintahan Islam di Spanyol, membuat
mereka lupa diri dan menjadikan Eropa sebagai penjajah, yang kemudian
mengembangkan kekuasaannya sampai ke daerah-daerah muslim atau kerajaankerajaan Islam termasuk ke Indonesia, yang waktu itu masih terdiri dari beberapa
Kerajaan Islam. Hubungan dengan dunia Islam terputus, dan baru mulai lagi sekitar
abad 18 sampai sekarang, setelah banyak negara-negara Islam atau daerah yang
berpenduduk mayoritas Islam mendapatkan kemerdekaannya dari penjajah Eropa.
Pada abad ke 18 dan seterusnya, kemudian dikenal dengan abad Kebangkitan Umat
Islam di seluruh dunia, pada masa ini banyak orang Islam yang datang ke Eropa
baik sebagai imigran maupun dengan menuntut ilmu. Kemudian dikenal sebuah
organisasi Islam yang disebut Young Muslim Association in Europa (YMAE), yang
bergerak dalam bidang dakwah dan sosial kemasyarakatan.
Orang-orang Islam mulai bisa dan berkembang lagi di Eropa, akan tetapi dengan
kondisi yang bertolak belakang bila dibanding dengan keadaan mereka yang datang ke
Eropa kira-kira sepuluh abad yang lalu.
C. Islam di Australia
a. Islam masuk ke Australia
Islam masuk ke Australia baru pada abad ke 19, tepatnya antara tahun 1850 - 1870,
bersamaan dengan didirikannya ibukota Negara Bagian Australia Selatan, Adelaide.
Tidak terdapat catatan resmi tentang siapa pembawa Islam pertama ke benua Australia
ini, diperkirakan mereka berasal dari pakistan atau dari Afghanistan. Pengetahuan
mereka tentang Islampun relatif rendah, hal ini terbukti karena rendahnya materi
pelajaran yang diberikan dan dengan cara yang sederhana pula.
Hal seperti ini terjadi mungkin disebabkan karena kedatangan mereka ke Australia untuk
tujuan bekerja, yang pada waktu itu dibutuhkan di Australia dalam rangka mengurus
onta. Yang menarik bahwa pada tahun 1987 telah didirikan sebuah masjid kecil yang
cukup indah dengan empat menara pada masing-masing sudutnya. Masjid ini didirikan di
sebuah lapangan dimana orang-orang Afghan memelihara onta di sekitarnya. karena
keterbatasan ilmu dan wawasan mereka hanya melakukan kegiatan dakwah Islam
dengan sambil lalu saja.
b. Perkembangan Islam di Australia
Pada dasarnya kondisi Australia sangat memungkinkan untuk melaksanakan dakwah
Islamiyah secara efektif, sebab Undang-undang Australia menjamin kebebasan
beragama dan terdapat pula aturan yang jelas tentang perizinan mendirikan temapttempat beribadah, sesuai dengan aturan-aturan yang ada pada masing-masing agama.
Jumlah pemeluk Islam di Australia ini sekitar 250.000 jiwa dan bahkan ada yang
memperkirakan sampai 270.000 jiwa, sekitar 1,8% dari penduduk Australia yang
berjumlah 15 juta jiwa. Orang-orang Islam tersebar di beberapa kota dan negara bagian,
yaitu :
1. Canberra, ibukota Australia
Umat Islam di Canberra berjumlah 2.000 orang, terdiri dari para Diplomat dan negaranegara Islam, cendekiawan dan mahasiswa dari berbagai negara serta imigran dari
Lebanon dan Yugoslavia serta dari Indonesia dan lain-lain, yang bekerja di lembagalembaga pemerintah dan swasta. Di Canberra hanya ada satu amsjid, yang dibangun
bersama oleh Kedutaan Besar Indonesia, Malaysia dan Kedutaan Besar Pakistan,
diresmikan pada tahun 1961. Amin Hady, tamatan Universitas Al Azhar Cairo (berasal
dari Jawa Tengah) diangkat menjadi Imam Masjid ini oleh AFIC (Australia Federation of
Islamic Councils)
2. Victoria, negara bagian Victoria dengan ibukota Melbourne.
Jumlah umat Islam di sini sekitar 120.000 jiwa, berasal dari Turki, Yugoslavia, Lebanon,
Afghanistan, Albania, Pakistan, Indonesia dan lain-lain. Di Victoria terdapat 7 masjid, yang
terbesar adalah masjid Umar bin Khattab, dilengkapi dengan kantor, perpustakaan, ruang
pertemuan, ruang belajar dan ruang serba guna.
3. Negara bagian Australia Barat, ibukotanya Perth. Penduduknya berjumlah sekitar
1.265.000 jiwa, yang memeluk islam sekitar 12.000 orang, berasal dari beberapa negara
Arab, Turki, Afghanistan, malaysia, Singapura, Indonesia dan lain-lain. Masjid yang ada
di kota ini yaitu Masjid Afghanistan (Perth), Masjid Turki dan Masjid Islamic Council.
4. Quensland, merupakan negara bagian dengan ibukota Brisbone. Di daerah ini umat Islam
hanya beberapa ribu saja.
5. South Australia (Australia Selatan), Northern Terrtoy (wilayah utara), Tasmania dan
Kepulauan Christmas, juga terdapat pemeluk Islam dengan beberapa masjid.
Pada tahun 1976 dibentuk organisasi yang merupakan federasi dengan nama Australia
Federation of Islamic COuncil (AFIC). AFIC hanya ada pada tingkat federal sedangkan
d i negara bagian dibentuk Islamic Cauncil dengan tugas mengurusi organisasi Islam
di negara bagian masing-masing.
Tugas AFIC adalah melaksanakan koordinasi dan kerjasama dakwah Islam di Australia,
mendapat bantuan dana dari beberapa negara Arab, khususnya Arab Saudi dalam
rangka membayar gaji Imam yang diangkat oleh AFIC dan kegiatan-kegiatan lainnya.
Sampai saat ini AFIC masih mengusahakan diakuinya beberapa hukum Islam dan hari
libur untuk hari-hari besar Islam.Di samping AFIC terdapat pula organisasi mahasiswa
Islam yang disebut Australian Students Organisation, dengan fokus kegiatan di daerah
kampus.
D. Islam di Afrika
a. Agama Islam masuk ke Afrika
Pada tahun 7 H, Rasulullah saw. menyampaikan dakwah Islam ke Afrika yaitu ke Mesir,
yang pada waktu itu masih di bawah jajahan Romawi Timur. Beliau mengutus Hatib bin
Abu Balta’ah untuk menyampaikan surat kepada Muqauqis, Gubernur Mesir saat itu.
Seruan Rasul ini disambut baik oleh Muqauqis walaupun Islam belum diyakini menjadi
agamanya. Muqauqis memberikan hadiah istimewa kepada Nabi saw. yaitu seorang
puteri bernama Mariyah Al Qibthiyah, yang kelak menjadi ibu dari putera Rasul saw.
yang bernama Ibrohim.
Pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab ra, Amru bin Ash panglima perang
waktu itu, mengusulkan kepada
Khalifah untuk membebaskan Mesir dari
cengkeraman dan penindasan Romawi yang bertindak sewenang-wenang terhadap
penduduk Mesir, jajahannya.Adapun daerah-daerah di Afrika yang dimasuki Islam antara
lain :
Pada tahun 20 H atau kira-kira tahun 641 M, Amru bin Ash, atas persetujuan dari
Khalifah, memulai perjuangannya membebaskan Mesir dengan hanya membawa
sejumlah 4.000 pasukan, dan sebenarnya terlalu kecil bila dibanding kekuatan Romawi
Timur yang ada di Mesir. Tapi berkat keteguhan iman dan semangat berjuang yang
tinggi, akhirnya Mesir dapat dibebaskan dari cengkeraman Romawi.
Pada tahun 693 M, berhasil membebaskan seluruh Afrika Utara.
Pada tahun 698 M, Cartago, ibukota Romawi Timur di Afrika, dapat ditundukkan oleh
pasukan Islam dan sejak itulah Romawi meninggalkan Afrika.
Marokko di Afrika Barat, masuk Islam pada sekitar tahun 708 M, sedangkan bangsa
Zanji, Afrika Tengah, baru masuk Islam pada abad X M.
Ethiopia sudah masuk Islam sejak tahun 617 M.
b. Perkembangan Islam di Afrika
Perkembangan Islam di benua Afrika sungguh sangat memuaskan, karena diperkirakan
sekitar 70% penduduknya meyakini kebenaran dan menganut agama Islam, sehingga
”Afrpka” kemudian mendapat julukan benua Islam.
Di antara negara-negara di Afrika yang menerima Islam adalah : Ethiopia, Mesir, Lybia,
Tunisia,Marokko, Ghana, Sudan, Nigeria, Aljazair, Somalia, Kenya, Tanzania, Zambia,
Angola dan banyak lagi yang lainnya. Untuk sekedar menjadikan gambaran, di bawah ini
akan dibahas perkembangan islam di Mesir dan Lybia secara ringkas.
1. Mesir
Ketika memasuki Mesir, Amru bin Ash dan pasukannya memulai langkahnya
dengan memasuki daerah kosong atau padang pasir, kemudian memasuki kota
kecil “Al Arisy” tanpa mendapat perlawanan. Dari kota ini llau memasuki kota Al
farma, yang merupakan pintu gerbang memasuki Mesir. Kota Farma menyerah
setelah dikepung selama satu bulan, selanjutnya menuju Biblis, Tondamius
(terletak di tepi sungai Nil), terus ke Ainu Syams dan kemudian menuju Babil, yang
merupakan benteng terbesar di Mesir.
Benteng Babil dapat dihancurkan setelah dikepung selama tujuh bulan, lalu
menuju Iskandariyah sebuah kota pelabuhan yang besar, dan inilah kota
terakhir yang tunduk terhadap pasukan Islam. Maka kemudian diadakan perjanjian
antara Amru bin Ash dengan Muqauqis, dan sejak inilah maka Mesir menjadi
daerah Islam sepenuhnya.
Mesir merupakan kunci keberhasilan pasukan Islam membebaskan tanah Afrika
dari cengkeraman penjajah. Mesir memiliki penduduk kurang lebih 41.990.000, dan
tiga juta di antaranya pemeluk agama Kristen, selebihnya merupakan pemeluk
Islam. Universitas Al Azhar yang terkenal itu telah berdiri sejak tahun 972 M,
didirikan oleh Dinasti Fathimiyah. Universitas ini sampai saat ini tetap menjadi idola
mahasiswa-mahasiswa muslim
yang ingin mendalami ilmu agama, termasuk
juga mahasiswa muslim Indonesia.
2. Lybia
Republik Rakyat Lybia hanyalah sebuah negara Islam yang kecil, memiliki luas
daerah 1.795.540 km dengan jumlah penduduk sekitar 2,9 juta jiwa, yang hampir
100% merupakan pemeluk Islam. Sebagian besar merupakan orang-orang Arab
dan hanya sebagian kecil saja yang merupakan keturunan orang-orang Barbar.
Dewasa ini Lybia dipimpin oleh seorang Presiden bernama Mu’amar Qathafi,
yang memiliki sikap keras dan tidak mau kompromi terhadap sikap bangsa-bangsa
barat yang dipromotori oleh Amerika Serikat.
Download