BIROKRASI Teori Organisasi Klasik • Konsep organisasi telah berkembang sejak abad 17 (tahun 1800 an) • Konsep itu sekarang dikenal dengan sebagai teori klasik (classical Theory)=Teori Tradisional • Beberapa bagian dari teori klasik ini telah ada semenjak ribuan tahun yang lalu seperti pada era mesir, China, romawi, persie Teori Organisasi • Teori Organisasi Klasik • Teori Organisasi Neo Klasik • Teori Organisasi Modern Aliran Teori Klasik • Teori Birokrasi • Teori Administrasi • Teori Menejemen Ilmiah Pengertian Birokrasi • Biro = Meja, Krasi = kekuasaan-Pemerintahan • Dua Elemen Utama Pengertian Birokrasi Peraturan dan Norma formal Hirarki (Ketergantungan dan komunikasi) Birokrasi adalah kekuasaan formal yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan dan prinsipprinsip ideal bekerjanya suatu organisasi Teori Birokrasi Max Weber (1864-1920) • Sebagai Bapak Birokrasi dalam bukunya tentang Wirtschaft (ekonomi) und Gesellschaft (masyarakat) • Birokrasi menjadi elemen penting yang menghubungkan ekonomi dan masyarakat • Kekuasaan dalam Administrasi Legal-rational (dalam Birokrasi) Traditional (dalam Patriarchalisme) Charismatis (dalam Individualismus) Kharakteristik Tipe Ideal Birokrasi • • • • • • • • • • Otoritas Hirarki Komunikasi dinas yang jelas Pembagian kerja atas dasar spesialisasi Prosedur kerja yang jelas Kualifikasi pegawai Berdasarkan dokumen administrasi Pemisahan antara “Buero” dan “Amts” Jam kerja yang penuh Rahasia Jabatan Netralitas TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIROKRASI • PEMBUAT KEBIJAKAN DAN REGULASI • MENYELENGGARAKAN PELAYANAN • MENEGAKKAN/MEMAKSAKAN ADANYA KEPATUHAN DUA MACAM TUGAS AKTIVITAS BIROKRASI PUBLIK • TUGAS POKOK dan TUGAS PELAYANAN ORGANISASI TUGAS POKOK ATAU SUBSTANSI TUGAS PELAYANAN ATAU ADMINSTRASI TUGAS POKOK atau SUBSTANSI • MENURUT KEPPRES NO 44 DAN 45 TAHUN 1974 TUGAS POKOK ITU DI DALAM SUATU DEPERTEMEN DIWUJUDKAN DALAM NOMENKALTUR SATUAN ORGANISASI DIREKTORAT JENDRAL, DIREKTORAT, SUB DIREKTORAT DAN SETERUSNYA • SIFAT HANYA UNTUK MELAKSANAKAN TERCAPAINYA KEBIJAKAN SUBSTANSINYA SAJA TUGAS POKOK DEPARTEMEN/KEMENTERIAN • HIRARKINYA DIREKTORAT JENDRAL DIREKTORAT SD DIREKTORAT SD DIREKTORAT DIREKTORAT SD SD TUGAS PELAYANAN atau ADMINISTRATIF • TUGAS INI DALAM DEPERTEMEN DIWUJUDKAN DALAM NOMENKLATUR SEKRETARIAT JENDRAL, BIRO, PUSAT, BAGIAN DAN SETERUSNYA • SIFAT DAN KARAKTERISTIKNYA MEMBANTU DAN MEMBERIKAN PELAYANAN AGAR PELAKSANAAN TUGAS POKOK BISA BERJALAN DENGAN BAIK SELAIN TUGAS PELAYANANNYA SENDIRI TUGAS PELAYANAN • HIRARKI SEKJEN PUSAT BIDANG BIRO BAG TU BAG. BIRO BAG DASAR PEMBENTUKAN ORGANISASI • GALBRAITH (1977) KEBIJAKAN STRATEGIS PENYUSUNAN SATUAN ORGANISASI MEMADUKAN SDM KEBIJAKAN STRATEGIS • DILAKUKAN OLEH PIMPINAN ORGANISASI YANG MENETAPKAN • 1) VISI YANG AKAN DIWUJUDKAN • 2) MISI DARI ORGANISASI YANG DIPIMPINNNYA • 3) TUJUAN-TUJUAN YANG AKAN DICAPAI • 4) MENETAPKAN DOMAIN KERJA YANG AKAN DILAKUKAN PENYUSUNAN ORGANISASI • SETELAH KEBIJAKAN STRATEGIS DITETAPKAN, MAKA PIMPINAN ORGANISASI MULAI MENGATUR SATUAN-SATUAN ORGANISASI YANG AKAN DIADAKAN, DISINI POSISI JABATAN, HIRARKINYA, WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB MULAI DITETAPKAN MEMADUKAN SDM • LANGKAH KETIGA INI BARU MENCARAI SIAPA PEJABAT DAN PELAKSANA DARI JABATANJABATAN DALAM SATUAN ORGANISASI YANG SUDAH DIBUAT TSB. • MULAI ADA PROSES REKRUTMEN PEJABAT DAN PEGAWAI YANG DIBUTUHKAN DALAM SATUAN ORGANISASI YANG DIBUAT TSB. UNSUR-UNSUR ORGANISASI • • • • • • HENRY MINTZBERG (1979) 1). STRATEGIC APEX 2) MIDDLE LINE 3) OPERATING CORE 4) TECHNO STRUCTURE 5) SUPPORTING STAFF SUSUNAN ORGANISASI STRAT APECT ss Midd. line TS ss ss TS oc oc oc oc oc BUDAYA BIROKRASI • Budaya birokrasi dapat digambarkan sebagai sebuah sistem atau seperangkat nilai yang memiliki simbol, orientasi nilai, keyakinan, pengalaman kehidupan • Budaya ini muncul sebagai dialektika antara individu-individu dlm birokrasi dan lingkungan (politik-ekonomi-sosial) Budaya BIrokrasi • Paternalisme (kasta sosial) (masa kerajaan dan kolonial) • Nilai, Tradisi, Simbol Birokrasi (pemimpin gak pernah salah dan gak mau dipersalahkan, logo-logo dan hal yang berbau kedinasan, bahasa-tingkah laku) • Kultur pelayanan.