Modul ke: Aplikasi Komputer Berisi tentang Microsoft Powerpoint 2010 (Bag.1) Fakultas Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Microsoft Power Point (Bag.1) Microsoft Power Point 2010 6.1 Pendahuluan Suatu kontribusi terhadap teori belajar dan desain pembelajaran dengan menciptakan model model yang akan membuat bagaimana Mahasiswa menerima, berproses, dan memanipulasi informasi. Dalam sejarah, media dan teknologi memiliki pengaruh terhadap pendidikan. Contohnya komputer dan internet yang telah mempengaruhi proses pembelajaran sampai saat ini. Aturan-aturan dari pendidikan dan pembelajaran telah berubah karena dipengaruhi media dan teknologi yang digunakan didalam kelas. Perubahan tersebut sangat esensial karena sebagai penuntun dalam proses pembelajaran, pendidik berhak menguji media dan teknologi dalam konteks belajar dan itu berdampak pada hasil belajar mahasiswa. Microsoft Power Point (Bag.1) Belajar adalah proses pengembangan pengetahuan, keterampilan-keterampilan, atau pengembangan tingkah laku sebagai interaksi individu, menyangkut fasilitas-fasilitas fisik, psikologis, metode pembelajaran, media dan teknologi. Belajar adalah proses yang dilakukan sepanjang waktu oleh individu manapun. Dengan demikian, belajar adalah proses yang melibatkan proses seleksi, pengaturan, dan penyampaian pesan yang pantas kepada lingkungan dan bagaimana cara pembelajar berinteraksi dengan informasi tersebut. Microsoft Power Point (Bag.1) Pendapat beberapa observer mengatakan penggunaan perangkat keras didalam kelas telah tersebar luas dan hal ini menunjukkan peserta didik diperlakukan seolah olah adalah mesin dibanding manusia, ini disebabkan oleh Dehumanisasi dalam pengajaran atau proses pembelajaran. Secara umum, media adalah saluran komunikasi. Makna media dalam bahasa Latin adalah “antara”. Istilah ini mengacu pada apapun yang membawa informasi antara sumber dan penerima informasi. Contohnya meliputi Video, Televisi, Diagram, Output tercetak, komputer dan instruktur. Ini semua dianggap media pembelajaran ketika membawa pesan dengan tujuan pembelajaran. Tujuan dari media adalah untuk memudahkan komunikasi.sejalan dengan adanya sekolah dan kampus berbasis media dan jaringan internet, dunia menjadi kelas tersendiri bagi pembelajar. Dengan demikian penyeragaman kurikulum di dunia pendidikan dianggap wajar. Microsoft Power Point (Bag.1) Media pembelajaran yang menggabungkan pengalaman kongkrit membantu anak didik untuk menggabungkan pengalaman sebelumnya, sehingga mempermudah untuk mempelajari konsep konsep abstrak, misalnya anak didik yang telah melihat berbagai aspek pembangunan jalan layang dan jalan raya. Mereka melihat pekerja bekerja, dan mereka melihat tahap tahap pembangunan jalan, akan tetapi, mereka perlu memiliki pengalaman pengalaman ini yang akan digabungkan ke dalam dugaan yang disamaratakan tentang apa yang dimaksud dengan pembangunan jalan. Menunjukan video yang menggambarkan seluruh proses yang terkait satu dengan lainnya, merupakan cara ideal untuk menggabungkan berbagai pengalaman mereka ke dalam suatu ringkasan yang bermakna. Microsoft Power Point (Bag.1) Di dalam mengembangkan teori pembelajaran, Bruner mengusulkan bahwa pembelajaran harus langsung berasal dari pengalaman ke benda benda yang disajikan berdasarkan pengalaman (penggunaan gambar-gambar atau video) ke simbol simbol penyajian (seperti penggunaan kata-kata) Media memiliki peran penting dalam pembelajaran. Pembelajaran mungkin saja bergantung pada keberadaan seorang pendidik. Bahkan dalam situasi ini pendidik mungkin saja bergantung pada penggunaan media. Disisi lain, pembelajaran mungkin tidak memerlukan seorang pendidik. Microsoft Power Point (Bag.1) Penggunaan media dan teknologi dalam situasi pengajaran adalah untuk memberikan dukungan tambahan bagi instruktur agar lebih hidup di dalam kelas. Tentunya media pembelajaran dirancang dengan baik dan sesuai. Secara tradisional, metode pembelajaran telah digambarkan sebagai “bentuk-bentuk presentasi” seperti ceramah, kuliah dan diskusi-diskusi. Dalam bab ini akan dibahas pengenalan, unsur-unsur presentasi, sejarah perkembangan media presentasi serta bagaimana membangun sebuah presentasi menggunakan perangkat lunak Microsoft Power Point 2010. Microsoft Power Point (Bag.1) 6.2 Pengertian Presentasi Presentasi merupakan salah satu bentuk komunikasi, presentasi dapat diartikan sebagai kegiatan pengajuan suatu topik, pendapat, ataupun informasi kepada orang lain. 6.3 Unsur-unsur Pokok Presentasi Adapun unsur pokok dalam presentasi adalah sebagai berikut : Presenter, adalah pihak yang melakukan presentasi. • Audience, adalah peserta presentasi. • Tools, adalah media atau alat presentasi. Microsoft Power Point (Bag.1) 6.4 Jenis Presentasi Berdasarkan Sifat Interaksi Presentasi Langsung Contoh ; Guru dan Murid atau dosen dan mahasiswa tatap muka dikelas. Teleconference ; adalah presentasi secara langsung antara presenter dan audiens yang saling berjauhan dengan bantuan teknologi komunikasi. Presentasi Tak Langsung Contoh ; Koran, Majalah, Tabloid. Microsoft Power Point (Bag.1) 6.5 Jenis Presentasi Berdasarkan Sifat Medianya Presentasi Audio ; Presentasi yang menggunakan media suara. Presentasi Visual ; Presentasi yang menggunakan media gambar. Presentasi Audio Visual ; Presentasi yang menggunakan media suara dan gambar seperti Video. Microsoft Power Point (Bag.1) • 6.6 Perkembangan Teknologi Presentasi • Bila kita melihat sejarah, maka perkembangan teknologi presentasi dapat kita gambarkan sebagai berikut : Microsoft Power Point (Bag.1) Kapur dan Blackboard • Papan tulis itu pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an, pada saat itu papan tulis mulai muncul dipasar, tidak terpikirkan akan ditempatkan pada ruangan kelas, hingga tahun 1990-an, mulailah ada perintis-perintis yang memerlukan papan tulis sebagai alat dan bahan untuk memudahkan proses belajar-mengajar, hingga pada masa itu, sudah ada yang namanya blackboard (papan tulis hitam) dengan kapur sebagai alat tulisnya. Microsoft Power Point (Bag.1) Papan tulis dahulu dibuat dari lembaran papan yang dicat dengan cat yang tidak mengkilat, biasanya berwarna hitam atau hijau. Papan tulis dahulu digunakan di sekolah-sekolah dan institusi pendidikan dan pelatihan. Tulisan atau gambar yang dibuat dengan kapur tulis mudah dihapus dengan lap basah atau penghapus papan tulis yang dibuat dari secarik karpet yang ditempelkan disepotong kayu. Sedangkan tulisan yang dibuat dari kapur tulis yang dibasahkan biasanya lebih sulit dihapus. Produsen papan tulis biasanya menganjurkan permukaan papan tulis yang baru dibeli supaya dipenuhi dulu dengan coretan coretan lebar kapur tulis. Setelah coretan coretan dihapus, papan tulis siap untuk digunakan. Microsoft Power Point (Bag.1) Banyaknya tingkat kealergian terhadap kapur tulis, maka seiring dengan berjalannya zaman, mulailah dibuat yang namanya whiteboard (papan tulis putih) dengan alat tulis berupa spidol ataupun pena bertinta tebal. Hingga pada saat ini ditemukan beranekaragam whiteboard seperti whiteboard magnet, sakan, jurnal, dll. Hingga pada tingkat ini ada kemajuan dalam dunia industri terutama bagi produsen-produsen pembuat spidol dan mungkin sampai saat ini whiteboard masih melekat dalam ingatan-ingatan khususnya pelajar/mahasiswa. Microsoft Power Point (Bag.1) Spidol dan Whiteboard Papan tulis ini diciptakan oleh Martin Heit, seorang Fotografer dan Veteran perang Korea. Ide ini awalnya dikembangkan untuk menerima pesanpesan di atas. Selama bekerja dengan Film, ia menyadari bahwa catatan dapat direkam pada film negatif menggunakan spidol dan dapat dengan mudah dihapus dengan tissue basah. Papan tulis awal terbuat dari laminasi film, cetak mengkilap yang sama ditemukan pada film negatif. Microsoft Power Point (Bag.1) Sebuah prototipe dibuat dan siap untuk mengungkapkan, ketika lemari kaca terbakar malam sebelumnya untuk pembukaan bersama dengan prototipe papan tulis. Mr Heit memilih untuk menjual ide untuk Dr Markus, yang mulai memperkenalkan mereka ke dunia pendidikan. Pada pertengahan tahun 1960-an, papan tulis pertama mulai muncul di pasar. Dalam kelas, adopsi luas mereka tidak terjadi sampai awal tahun 1990-an ketika keprihatinan atas alergi dan resiko kesehatan lainnya yang potensial ditimbulkan oleh debu kapur diminta penggantian penggunaan papan tulis kapur. Terima Kasih Sukarno B N, S.Kom, M.Kom