Kelompok Keluarga Berencana (KB)

advertisement
Program KB
dalam Angka
Edisi Bulan Desember 2012
Pemerintah Kota Bandung
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
Kota Bandung
Jalan Maskumambang No. 4 telp. 022.7305023 Bandung
Kata Pengantar
Program Keluarga Berencana di Indonesia telah terbukti sangat memberikan
kontribusi terhadap pengendalian penduduk melalui kelahiran. Demikian pula
halnya di Kota Bandung. berdasarkan data hasil Sensus Penduduk Tahun 2010,
dapat mengendalikan LPP nya sekitar 1,15 % dengan tingkat TFR 1,77. Angka
tersebut lebih kecil dari LPP dan TFR tingkat Provinsi Jawa Barat maupun Nasional.
Namun demikian, semenjak reformasi digulirkan, ada kekhawatiran Program
KB keberadaannya kurang mendapat perhatian yang signifikan, baik dari
dukungan dana, sarana dan tenaga serta regulasinya, sehingga akan berdampak
terhadap mempercepat laju pertumbuhan penduduk alami. Padahal saat ini,
perhatian kita harus mulai diarahkan kepada peningkatan kesejahteraan keluarga.
Berkenaan dengan hal tersebut, untuk mengantisipasi, kami menyampaikan
data perkembangan pencapaian Program KB Tahun 2012, dengan harapan dapat
bermanfaat untuk bahan evalusai, kajian dan kebijakan keputusan pimpinan yang
berkaitan dengan Program Keluarga Berencana.
Mudah-mudahan dengan terbitnya Program KB dalam angka, akan banyak
manfaat yang dapa diambil, baik dari sisi kebijakn maupun pelaksanaan Program
Keluarga Berencana Kota Bandung.
Bandung, 11 Januari 2014
Sekilas Kota Bandung
• Sebagai Ibu Kota Propinsi Jawa Barat. Kota Bandung
merupakan salah satu kota besar di Indonesia,
dimana perkembangan pembangunannya semakin
pesat baik secara fisik maupun non fisik. Posisi
demikian merupakan salah satu daya tarik
meningkatnya
arus
urbanisasi.
yang
sangat
mempengaruhi terhadap meningktanya pertumbuhan
laju pertumbuhan penduduk Kota Bandung.
• Penduduk
berjumlah
besar
dan
berkualitas
merupakan modal dan potensi bagi pembangunan,
namun penduduk yang besar dan tidak berkualitas
akan memnjadi beban pembangunan.
Secara geogarfis Kota Bandung terletak pada pertemuan
poros jalan raya Barat dan Timur yang menghubungkan
dengan Ibu Kota Negara. Sedangkan batas wilayah,
sebelah selatan dan utara adalah Kabupaten Bandung
Barat, sebelah timur Kabupaten Bandung dan sebelah
Barat adalah Kota Cimahi
secara topografi Kota Bandung terletak pada ketinggian 791
meter diatas permukaan laut, titik tertinggi 1.050 meter
dan terendah 675 meter dengan temparatur rata-rata 26,6
derajat celcius dengan rata-rata curah hujan 156,mm dan
jumlah hari hujan rata-rata 15 hari perbulan.
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana adalah
urusan wajib berdasarkan Peraturan Peremerintah Nomor 38
Tahun 2007, yang memiliki 108 Urusan, 15 Program dan 76
Kegiatan yang harus dilaksanakan sebagaimana diatur
peraturan menteri dalam negeri no. 13 / 2006 yang telah
dirubah Permendagri No. 59 / 2007. dan Perwal Walikota No.
542/2008 yang telah dirubah dengan Perwal 004/2011
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dalam
aplikasi
operasionalnya
berada
dalam
satu
Badan
sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 41/2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
Induk Organisasi Pemberdayaan Perempuan berada dibawah
Kementerian Negera Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia
Induk Organisasi Keluarga Berencana berada dibawah
Lembaga Non Departemen Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional.
Kewenangan Pemberdayaan Perempuan diserahkan dari
Pemerintah Pusat ke Daerah / Kota Bandung sejak tahun
2001 dan berada dibawah koordinasi Assisten Ekbang
dan Kesra berdasar Perda No. 3/2001 Ttg Pembentukan
dan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah.
Kewenangan
Keluarga
Berencana
diserahkan
dari
Pemerintah Pusat ke Daerah / Kota Bandung sebagai
amanat UU No.22/1999. sejak 16 Desember 2003 dan
selanjutnya
dibentuk
Badan
Keluarga
Berencana
Berdasarkan Perda No. 08/2004.
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana dipadukan dalam satu wadah
lembaga teknis daerah Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung
Nomor 12 Tahun 2007 tanggal 4 Desember
2007 tentang Susunan Organisasi Lembaga
Teknis Daerah.
DASAR HUKUM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Undang-undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga;
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak;
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan
Dalam Rumah Tangga;
Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 1994 tentang
Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera;
Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1994 tentang
Pengelolaan Perkembangan Kependudukan;
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tanggal 9 Juli
2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tanggal 23 Juli
2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 tahun 2007
tanggal, 4 Desember 2007 tentang Tentang Susunan
Organisasi Lembaga Teknis Daerah.
NO
JABATAN
ESSELON
JUMLAH
1.
KEPALA BADAN
II/b
1 Orang
2.
SEKRETARIS BADAN
III/a
1 orang
3.
KEPALA BIDANG
III/b
3 orang
4.
KEPALA SUB BAGIAN/KEPALA SEKSI/KA.
UPT
IV/a
9 orang
5.
KEPALA TATA USAHA UPT
IV/b
1 orang
6.
FUNGSIONAL :
 PENYULUH KB
50 orang
7.
PELAKSANA
24 orang
JUMLAH PNS
89 orang
 TENAGA SUKWAN
 TENAGA PENGGEERAK KELURAHAN
6 orang
52 orang
8.
JUMLAH SELURUH PEGAWAI
147 Org
SDM
Sumber Daya Manusia PPKB
N
O
TAHUN
STRU
KTUR
AL
PKB
PLKB
PELAK
SANA
TPK
(Suk
wan)
JML
1
2004
13
177
12
72
274
2
2005
13
129
10
49
201
3
2006
13
113
10
47
183
4
2007
13
83
4
39
139
5
2008
15
73
5
49
142
6
2009
15
66
1
36
118
7
2010
15
60
1
31
28
135
8
2011
15
55
1
27
52
150
9
2012
15
50
2
26
52
145
10
10/2013
15
46
2
21
53
137
KEWILAYAHAN
Luas Wilayah Kota Bandung : 16.729,640 Ha
( 168,06 Km2 )
Jumlah Penduduk
: 2.392.552 Jiwa
Kepadatan Penduduk
: 14,242 Km
Kecamatan
Kelurahan
RW
:
:
:
30
151
1.559
Klinik KB
DPS
BPS
: 120
: 215
: 314
RT
:
9.655
PKBRS
: 14
Profil Unsur Pimpinan Badan PPKB Kota Bandung
Kepala Badan
: Hj. Siti Masnun Samsiati, SH
Sekretaris Badan
: dr. Hj. Rita Verita.MM,MH.Kes
Kasubag Umum dan Kepegawaian : Hj. Hetti Srihartini, B.Sc. SE
Kasubag Keuangan dan Program
: Dra. Agustia Budhiyani
Kabid Pemberdayaan Perempuan
: Hj. Nunung Surtini, SE
Kasubid Pemberdayaan & Partispasi : Dra. Hj. Siti Romlah, M.Si
Peran Serta Masyarakat dan
Organisasi Perempuan
Kasubid Perlindungan Hak
Perempuan dan Anak
Kabid Pengendalian KB dan
Kesehatan Reproduksi
Kasubid Perlindungan Kes-pro
Kasubid Informasi Keluarga
: Dra. Sesi Febriani
: Hj. Nenny Nuraeni, SH CN
: Sudjito. S.Pd
: Iip Sarupudin, SH. MM
Profil Organisasi Badan PPKB Kota Bandung
Kabid Ketahanan dan
: Drs. Aminudin.M.Si
Pemberdayaan Keluarga
Kasubid Ketahanan dan
Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
: Marwandi, SE
Kasubid Kelembagaan Keluarga Kecil
: Dra. Wuryani. M.Si
Kepala UPT P2TP2A
: Dra. Hj. Lenny Herlina M.Si
Subag UPT P2TP2A
: Dra. Sri Nurhayati
Potensi :
Potensi yang dimiliki Badan PPKB, terutama dalam penggerak
Institusi masyarakat cukup banyak, yang merupakan bentukan
dan binaan BPPKB, diantaranya :
1.
Pos KB
: 1.626
7. Satgas PUG
: 181
2.
Sub Pos KB
: 10.280
8. Forum P3
:
6
3.
Kelompok BKB
:
282
9. PIK Remaja
:
30
4.
Kelompok BKR
:
62
10. Saka Kencana :
31
5.
Kelompok BKL
:
344
11. Forum Anak
:
1
6.
Kelompok UPPKS
:
243
12. GOW
:
1
JIKA POTENSI INI DIOPTIMALKAN KEBERADAANNYA
MAKA AKAN MENJADI KEKUATAN YANG LUAR BIASA
BAGI PEMBANGUNAN PROGRAM KB DI KOTA BANDUNG
Pembinaan Pegawai Mandiri
1. Apel Bersama setiap hari selasa minggu
pertama yang dilanjutkan dengan Rapat
Program dan arisan bertempat di rumah
PLKB/PKB yang menang arisan.
2.Olah Raga ( Senam /Volly /fotsal/ Batminton)
bersama setiap hari jumat, yang dilanjutkan
dengan informasi program;
3. Outbond dan rekreasi bersama ke tempattempat bersejarah.
4. Pembentukan Koperasi khusus PKB
Pembinaan Pegawai Melalui Dunia Maya
1. Setiap Kecamatan memiliki Email;
2. Setiap kecamatan diberikan aplikasi SKYPE
untuk komunikasi ala nazarudin;
3. Setiap Petugas dianjurkan untuk punya FB
4. Group FB PKB Kota Bandung, Ikatan Penyuluh
Keluarga Berencana Cabang Kota Bandung
5. Berita Kegiatan Kecamatan : http://ipekbkota-bandung.webs.com
6. Berita Kegiatan TPK http://ipekb-kotabandung.webs.com
7. Group Email : [email protected]
ARAH PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG
VISI ; MEMANTAPKAN KOTA BANDUNG SEBAGAI KOTA
JASA YANG BERMARTABAT
RPJP
KOTA
BANDUNG
RPJM
KOTA
BANDUNG
TAHUN 20092013
MISI :
1. Pengembangan SDM yang sehat, cerdas, berakhlak,
profesional dan berdaya saing;
2. Pengembangan perekonomian kota yang berdaya saing
dalam menunjang penciptaan lapangan kerja dan
pelayanan publik serta meningkatkan peranan swasta
dalam pembangunan ekonomi kota.
3. Peningkatan kesadaran budaya kota yang tertib, aman,
kreatif, berprestasi dalam menunjang kota jasa yang
bermartabat.
4. Penataan kota Bandung menuju metropolitan terpadu
yang berwawasan lingkungan.
5. Peningkatan kinerja pemerintah kota yang efektif, efesien,
akuntabel dan transparan dalam upaya meningkatkan
kapasitas pelayanan kota metropolitan.
6. Peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan dan
pembiayaan pembangunan kota yang akuntabel dan
transparan dalam menunjang sistem pemerintahan yang
bersih dan berwibawa.
AKSELERASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN REVITALISASI PROGRAM KB
MELALUI JAMIKA KOTA BANDUNG
TAHUN 2013
RPJP 2005-2025
RPJP 2005-2025
KOTA BDG
RPJMP 2009-2013
KOTA BDG
PROGRAM PP
DAN KB
7
Prioritas
MENINGKATKAN
MDG’s
JAMIKA
1. Meningkatkan
Kesetaraan dan
Keadilan Gender
2. Peningkatan
Perlindungan Anak
3. Peningkatan
Kelembagaan Lini
Lapangan Pengelola
Program KB.
4. Peningkatan Kualitas
Pelayanan KB
5. Peningkatan
Pemberdayaan
Ekonomi Keluarga
6. Peningkatan Kegiatan
Ketahanan Keluarga
7. Sosialisasi Kebijakan
Program
Pembangunan yang
Responsif Gender
1. IPG
2. CU / PUS
3. Kemandirian
ber KB
4. Ketahanan
Keluarga
5. Ekonomi
Keluarga
IPM
MENURUNKAN
• TFR
• Korban
KDRT
• Korban
Trafiking,
• KTA
8 FUNSI
KELUARGA
18
RENSTRA BKKBN 2010-2014
VISI
“SELURUH KELUARGA IKUT KB” menjadi
PENDUDUK TUMBUH SEIMBANG 2015
MISI
“MEWUJUDKAN KELUARGA
KECIL BAHAGIA SEJAHTERA”
menjadi
MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN
BERWAWASAN KEPENDUDUKAN DAN
KELUARGA KECIL BAHAGIA SEJAHTERA
19
Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan BPPKB
Tugas Pokok
Sesuai Perda Nomor 12 Tahun 2007, tugas pokok Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota
Bandung adalah ”Pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana”
1.
Perumusan kebijakan teknis bidang pemberdayaan
perempuan dan keluarga berencana
2.
Pembinaan dan pelaksanaan pemberdayaan perempuan
dan keluarga berencana yang meliputi pemberdayaan
perempuan, pengendalian keluarga berencana dan
kesehatan reproduksi, serta ketahanan dan pemberdayaan
keluarga
3.
Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi badan
4.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai
dengan tugas dan fungsinya
Fungsi
Kewenangan
Melaksanakan pengelolaan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak juga Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera di Kota Bandung sesuai Permendagri No.13 Tahun
2006 yang mencakup 14 Program dan 51 Kegiatan
Visi
Mewujudkan Keluarga Sejahtera, Kesetaraan dan Keadilan Gender dan
Perlindungan Anak
Dasar Penetapan Visi :
1. Masih tingginya jumlah keluarga dengan kategori Pra-Sejahtera dan
Sejahtera-I
2. Masih tingginya kesenjangan gender di berbagai bidang kehidupan
3. Masih rendahnya kesejahteraan dan perlindungan anak
4. Belum maksimalnya partisipasi masyarakat dalam mengkatkan
kualitas hidup dan kesejahteraan perempuan serta perlindungan
anak
Misi
1.
Mengendalikan TFR melalui peningkatan partisipasi masyarakat
dalam program KB
2.
Mengembangkan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR
3.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat kategori Pra-Sejahtera
dan Sejahtera-1 melalui program ekonomi produktif
4.
Meningkatkan partisipasi masyarakat dan memperkuat
kelembagaan pengarusutamaan gender
5.
Meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang kesetaraan
gender dan pemberdayaan perempuan
6.
Meningkatkan perlindungan dan ketrampilan bagi perempuan dan
anak
7.
Menjadikan Kota Bandung sebagai Kota Layak Anak (KLA)
Tujuan :
1. TERINTEGRASIKANNYA
KEBIJAKAN
PP
DAN
PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN
DAN
PERLINDUNGAN ANAK PADA SEMUA KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DI
KOTA BANDUNG
2. TERWUJUDNYA 30 KECAMATAN YANG RESPONSIF GENDER DAN PEDULI ANAK;
3. BERPERANNYA LEMBAGA MASYRAKAT DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN DAN PERLINDUNGAN ANAK;
4. PEMENUHAN PERMINTAAN MASYARAKAT AKAN PELAYANAN KB DAN KESEHATAN REPRODUKSI
YANG BERKUALITAS DALAM UPAYA PENURUNAN KELAHIRAN, ANGKA KEMATIAN IBU, BAYI,
DAN ANAK SERTA PENANGGULANGAN MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI;
5. PENINGKATAN PEMAHAMAN, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU POSITIF REMAJA
TENTANG KESEHATAN DAN HAK-HAK REPRODUKSI, GUNA MENINGKATKAN DERAJAT
KESEHATAN REPRODUKSI DALAM RANGKA MENYIAPKAN KEHIDUPAN KELUARGA UNTUK
MENDUKUNG UPAYA PENINGKATAN KUALITAS GENERASI MENDATANG;
6. PENINGKATAN KESEJAHTERAAN DAN KETAHANAN KELUARGA DENGAN MEMPERHATIKAN
KELOMPOK USIA PENDUDUK BERDASARKAN SIKLUS HIDUP, YAITU MULAI DARI JANIN
DALAM KANDUNGAN SAMPAI DENGAN LANJUT USIA, DALAM RANGKA MEMBANGUN KELUARGA
IDEAL;
7. PEMBINAAN KEMANDIRIAN DAN PENINGKATAN CAKUPAN DAN MUTU PELAYANAN KB DAN
KESEHATAN REPRODUKSI, SERTA KETAHANAN DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA, TERUTAMA
YANG DISELENGGARAKAN OLEH INSTITUSI MASYARAKAT
Kebijakan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MEMPERKUAT KOMITMEN POLITIS DAN OPERASIONAL DALAM PENGELOLAAN PUG
& ANAK SERTA PENGELOLAAN KB DISEMUA TINGKATAN
PEMBERDAYAAN DAN PENGERAKAN MASYARKAT UNTUK MEMBANGUN KELUARGA
KECIL BERKUALITAS , KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER SERTA
KESEJAHTERAAN & PERLINDUNGAN ANAK
PENINGKATAN AKSESSIBILTAS
MASYARAKAT & REMAJA, KELUARGA RENTAN
THD INFORMASI DAN PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI YG BERKUALITAS
PENGUATAN KELEMBAGAAN & JARINGAN PENGELOLAAN PP KESEJAHTERAAN &
PERLINDUNGAN ANAK DAN PROGRAM KB DITINGKAT KOTA S/D LINI LAPANGAN
PENINGKATAN DAN PENGGALANGAN KEMITRAAN DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN
DAN KETAHANAN KELUARGA
PENGEMBANGAN PERENCANAAN
PROGRAM & ANGGARAN BERBASIS GENDER &
ANAK DIBERBAGAI SEKTOR PEMBANGUNAN
IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PERLINDUNGAN ANAK DAN
PERLINDUNGAN PEREMPUAN (KDRT)
Strategi :
STRATEGI BPPKB DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUN ADALAH PENGARUSUTAMAAN GENDER DAN
ANAK DENGAN PENEKANAN PADA :
A. PENYERASIAN KEBIJAKAN DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI KOTA BANDUNG;
B. PENINGKATAN KOORDINSI DAN KEMITRAAN
C. PENGUATAN KELEMBAGAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DAN ANAK DI PEMERINTAH DAN
MASYARAKAT;
D. PENGUATAN JEJARING KELEMBAGAAN BAIK PADA TINGKAT KOTA DAN REGIONAL.
STRATEGI BPPKB DALAM KELUARGA BERENCANA ADALAH :
A. PENYERASIAN REGULASI DAN KEBIJAKAN DALAM PROGRAM KB;
B. PEMANTAPAN DAN MENINGKATKAN KUALITAS PENGELOLAAN PROGRAM;
C. PENINGKATAN KAPASITAS SISTEM DAN JARINGAN PELAYANAN PROGRAM KB
D. PEMANTAUAAN, EVALUASI DAN AKUNTABILITAS PELAYANAN
KB
Permendagri
No. 13/2006
Yo.to 59 / 2007
1.
2.
PP
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
KB
6.
7.
8.
9.
10.
URUSAN WAJIB
Keserasian Kebijakan Peningkatan
Kualitas Anak dan Perempuan
Penguatan Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender dan Anak
Peningkatan Kualitas Hidup dan
Perlindungan Perempuan
Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan
Gender dalam Pembangunan
Program Keluarga Berencana
Program Kesehatan Reproduksi Remaja
Program Pelayanan Kontrasepsi
Program Pembinaan Peran Serta
Masyarkat dalam Pelayanan KB-KR
Yang Mandiri
Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi
dan Anak melalui Kegiatan Kelompok
di Masyarakat
Program Pengembangan Pusat
Pelayanan Informasi dan Konseling KRR
Program Peningkatan Penanggulangan
Narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS
Program Pengembangan Bahan
Informasi tentang Pengasuhan dan
Pembinaan Tumbuh Kembang Anak
Program Penyiapan Tenaga Pendamping
Kelompok Bina Keluarga
Program Pengembangan Model
Operasional BKB-Posyandu-PADU
30
Kegiatan
Direalisasikan
7
Kegiatan
40
Kegiatan
Direalisasikan
11
Kegiatan
Pola Pikir Rencana Badan PPKB
RPJMD Kota Bandung
2009-2013
Past Performance
2008
Renstra BPPKB Kota Bandung
2009-2013
Rencana Kerja (Renja)
Tahunan
Program dan Kegiatan
Tahunan
 Isu strategis
 Potensi, kendala, peluang &
tantangan
 Kebutuhan & kemampuan daerah
Rencana Kerja Tahun 2013 : Faktor Pertimbangan
Rencana BPPKB
Tahun 2013
9 Agenda
Prioritas
1. Program Keluarga Berencana dengan sasaran meningkatnya
kualitas pelayanan KB bagi Pasangan Usia Subur terutama KB
Pria dan Keluarga Miskin
2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) dengan sasaran
meningkatnya akses dan fasilitas para remaja terhadap
kesehatan reproduksi remaja
3. Program Pemberdayaan Keluarga dengan sasaran
meningkatnya cakupan keaktifan keluarga yang memiliki anak
balita, remaja dan lansia
4. Program Penguatan Kelembagaan Keluarga Kecil Berkualitas
dengan sasaran meningkatnya mutu kualitas KIE terhadap
masyarakat tentang keluarga dan meningkatnya institusi
masyarakat terhadap pengelolaan Program KB
5. Program Pengembangan Sistem Informasi Data Micro Keluarga
dengan sasaran meningkatnya pelayanan informasi keluarga,
KB, dan individu keluarga yang baik dan akurat
6. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam
Pembangunan dengan sasaran meningkatnya indek
pemberdayaan gender dan meningkatnya indeks
pembangunan gender
7. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak
dengan sasaran meningkatnya pengetahuan dan wawasan
tentang perlindungan anak
8. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan
Perempuan dan Anak dengan sasaran meningkatnya
perlindungandan keterampilan bagi perempuan dan anak
9. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender
(PUG) dengan sasaran menguatnya Organisasi / LSM peduli
perempuan dan hak-hak anak
Misi Jangka Menengah BPPKB
BPPKB
Kota Bandung
1.
Mengendalikan TFR melalui peningkatan partisipasi
masyarakat dalam program KB
2.
Mengembangkan Pusat Pelayanan Informasi dan
Konseling KRR
3.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat kategori PraSejahtera dan Sejahtera-1 melalui program ekonomi
produktif
4.
Meningkatkan partisipasi masyarakat dan memperkuat
kelembagaan pengarusutamaan gender
5.
Meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang
kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
6.
Meningkatkan perlindungan dan ketrampilan bagi
perempuan dan anak
7.
Menjadikan Kota Bandung sebagai Kota Layak Anak
(KLA)
Kondisi Umum Kota Bandung
Permasalahan
Isu Strategis

Kebijakan
Daya dukung dan daya
tampung kota
Peningkatan
jumlah penduduk

daya tarik dan daya saing kota

kesejahteraan masyarakat

kualitas SDM & modal sosial

manajemen kota
Memantapkan
Kota Bandung
sebagai Kota
Jasa Bermartabat
Kebijakan Pemda Kota Bandung Bidang BPPKB
Misi
Mengembangkan
Sumber Daya
Manusia (SDM) yang
sehat, cerdas,
profesional dan
berdaya saing
Tujuan
Memantapkan kesehatan Warga
Kota Bandung
Mewujudkan kesetaraan dan keadilan
gender serta perlindungan anak
dalam kehidupan berkeluarga,
bermasyarakat dan bernegara
Sasaran
Meningkatnya kualitas hidup melalui
pengendalian jumlah kelahiran
1. Meningkatnya kualitas dan peran
serta posisi perempuan dalam
kehidupan bermasyarakat
2. Meningkatnya kualitas hidup anak
Isu dan Masalah PPKB Kota Bandung
Keluarga Berencana
Pemberdayaan Perempuan
1.
2.
Masih rendahnya pemahaman
dan kesadaran masyarakat
tentang hak dan kesehatan
reproduksi remaja
2.
Masih rendahnya usia kawin
pertama perempuan
3.
Masih rendahnya tingkat
partisipasi pria dalam mengikuti
program KB
4.
Masih tingginya jumlah keluarga
dengan kategori Pra-Sejahtera
dan Sejahtera-I
3.
PERMASALAHAN
1.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Masih rendahnya kualitas hidup dan
perlindungan perempuan
Masih tingginya tindak kekerasan terhadap
perempuan
Maraknya perdagangan perempuan dan anak,
eksplorasi perempuan termasuk pornografi dan
pornoaksi
Kesejangan gender di beberapa bidang
kehidupan.
Rendahnya kesejahteraan dan perlindungan
anak, seperti eksplorasi terhadap anak,
penelantaran dan kekerasan terhadap anak
Masih rendahnya pemahaman masyarakat akan
konsep kesetaraan dan keadilan gender
Masih lemahnya kelembagaan dan jaringan
pengarusutamaan gender dan anak
Terbatasnya data pembangunan terpilah
menurut jenis kelamin sehingga sulit untuk
menemukenali masalah-masalah gender dan
dan anak
Belum maksimalnya partisipasi masyarakat
dalam mengkatkan kualitas hidup dan
kesejahteraan perempuan serta perlindungan
anak
Program Pemberdayaan Perempuan
Program Kegiatan
 Perumusan kebijakan peningkatan peran
dan posisi perempuan dibidang politik
dan jabatan publik
 Fasilitasi pengembangan Pusat Pelayanan
Terpadu Pemberdayaan Perempuan, yang
telah menangani kasus sebanyak
34 kasus
 Mengambangkan materi dan pelaksanaan
KIE tentang kesetaraan dan keadilan
gender
 Mengembangkan sistem informasi gender
dan anak
 Pemberdayaan lembaga berbasis gender
 Peningkatan kapasitas dan jaringan
kelembagaan pemberdayaan perempuan
dan anak
 Pelatihan (TOT) bagi SDM pelayanan dan
pendampingan korban KDRT
 Sosialisasi dan advokasi kebijakan
perlindungan tenaga kerja perempuan
 Membina organisasi perempuan
 Penyuluhan bagi Ibu Rumah Tangga
dalam membangun keluarga sejahtera
 Pameran hasil karya perempuan di
bidang pembangunan
Sasaran
Meningkatnya kualitas hidup
perempuan dan anak
Meningkatnya peran dan posisi
perempuan dalam kehidupan
bermasyarakat
Sasaran Program Keluarga Berencana
PUS
SASARAN
Remaja
Pra-KS
dan KS-1
 Peningkatan jumlah peserta KB Baru dan KB Aktif
 PUS secara sadar dan sukarela mengikuti program KB,
sehingga diharapkan setiap keluarga mampu
merencanakan keluarga melalui pembatasan jumlah
anak yang ideal
Program Reproduksi Remaja melalui
pembentukan PIK-KRR  langkah promosi dan
advokasi Kesehatan Reproduksi Remaja
Pengembangan kualitas penduduk  program
ekonomi produktif melalui kemitraan dengan
UPPKS
Optimalisasi Dukungan PASI
( Politis,Anggaran,SDM, Interalasi SKPD)
Dukungan
Politis
Interelasi
SKPD
Anggaran
Anggaran
SDM
Dukungan Anggaran Operasional PPKB
Anggaran
Anggaran
Tahun 2006
: 2.351.749.000,-
Tahun 2007
: 3.058.765.355,-
Tahun 2008
: 2.619.144.760,-
Tahun 2009
: 2.281.206.000,-
Tahun 2010
: 1.661.318.000,-
Tahun 2011
: 1.446.300.000,-
Tahun 2012
:
Tahun 2013
: 18.475.661.548
3.016.614.952,-
SDM
Sumber Daya Manusia PPKB
N
O
TAHUN
STRU
KTUR
AL
PKB
PLKB
PELAK
SANA
TPK
(Suk
wan)
JML
1
2004
13
177
12
72
274
2
2005
13
129
10
49
201
3
2006
13
113
10
47
183
4
2007
13
83
4
39
139
5
2008
15
73
5
49
142
6
2009
15
66
1
36
118
7
2010
15
60
1
31
28
135
8
2011
15
55
1
27
52
150
9
2012
15
50
2
26
52
145
10
10/2013
15
46
2
21
53
137
Kegiatan Lintas SKPD
Interelasi
SKPD
Swasta
1.
LSM
Program & Kegiatan
BPPKB
2.
3.
Pemerintah
Menyamakan persepsi terhadap suatu
permasalahan dan usulan solusi
pemecahannya
Meningkatkan sinergitas dalam penyelesaian
suatu masalah
Penguatan komitmen
1.
2.
3.
Rapat Koordinasi
Penyusunan Usulan Peraturan
Pelatihan, dll
Dukungan Politis :
UU NO. 23 / 2003 Tentang
Perlindungan Anak
UU No. 23 / 2004 Tentang
Penghapusan Kekerasan dalam
rumah tangga
Dukungan
Politis UU No. 21 / 2007 Tentang
Penghapusan Tindak Pidana
Perdagangan Orang
UU NO. 52 / 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan
dan Pembanguna Keluarga
RPJMD Kota Bandung
2009-2013
Pertimbangan
Meningkatnya kualitas hidup melalui
pengendalian jumlah kelahiran
1. Meningkatnya kualitas dan peran
serta posisi perempuan dalam
kehidupan bermasyarakat
2. Meningkatnya kualitas hidup anak
TUJUAN DAN SASARAN
MISI : PENGEMBANGAN SDM YANG SEHAT, CERDAS, BERAKHLAK,
PROFESIONAL DAN BERDAYA SAING.
TUJUAN 1 :
JUMLAH PENDUDUK DAPAT DIKENDALIKAN SESUAI DENGAN DAYA DUKUNGDAN DAYA
TAMPUNG LINGKUNGAN.
SASARAN :
1.KUALITAS SDM MENINGKAT
2.PERTUMBUHAN PENDUDUK TERKENDALI;
3.PENURUNAN ANGKA FERTILITAS TOTAL ( TFR )
TUJUAN
TUJUAN
TUJUAN
TUJUAN
2 : ………………..
3 : ………………..
4: ………………..
5 : TERWUJUDNYA KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER
SASARAN :
1.PENINGKATAN KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER
2.PENINGKATAN INDEK PEMBANGUNAN GENDER ( IDG )
3.PENINGKATAN INDEK PEMBERDAYAAN GENDER ( GEM )
7/20/2017 6:26 AM
40
KEGIATAN 2013
PP
1.
Pembinaan Organisasi Perempuan
2.
Pameran Hasil Karya Perempuan dibidang Pembangunan
3.
Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Perempuan Anak
4.
Pelaksanaan Kebijakan Perlindungan Perempuan di daerah
5.
Pengembangan System Informasi Gender dan Anak
6.
Fasilitasi Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu
Pemberdayaan Perempuan (P2TP2)
7.
Fasilitasi Upaya Perlindungan Perempuan Terhadap Tindak
Kekerasan
KEGIATAN 2013
KB
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Pengelolaan SIDUGA
Perencanaan dan Pelaporan Program KB
Pelayanan KIE
Pembinaan Institusi Masyarakat Pengelola KB
Pertemuan Pos KB Tingkat Kota
Pembinaan Keluarga Berencana (DAK)
Pembinaan Keluarga Berencana ( Pendamping DAK)
Pembinaan Keluarga Berencana
Pelayanan KB Medis Operasi
Fasilitasi Forum Pelayanan KRR bagi Kelompok Remaja dan
kelompok Sebaya di Luar Sekolah
11. Pembinaan Pemberdayaan Keluarga
12. Pembinaan Kelompok Bina Keluarga
Capaian Kinerja
P2TP2A
( Pusat Pelayanan Terpadu
Pemberdayaan Perempuan
dan Anak )
PELAYANAN UPT P2TP2A
NO
BENTUK
KEKERASAN
2011
2012
1
Terhadap Istri
37
30
2
Terhadap Suami
0
1
3
Terhadap Perempuan
3
5
4
Terhadap Pria
0
0
5
Thd Saudara /
Pembantu
1
0
6
Terhadap Anak
0
6
7
Dalam Pacaran
3
2
8
Traffiking
3
3
Jumlah
47
Sumber : Laporan Rutin Bulanan Pelayanan Kontrasepsi (Rek. Kab. F/II/KB)
2013
JENIS KEKERASAN
NO
KEKERASAN
2011
2012
1
Emosi
31
32
2
Fisik
17
14
3
Seks
1
1
4
Ekonomi
21
20
5
Sosial
6
0
2013
PENYELESAIAN KEKERASAN
NO
KEKERASAN
2011
2012
1
SELESAI / TUNTAS
16
3
2
DIRUJUK
3
1
3
DALAM PROSES
8
35
4
TIDAK BERLANJUT
20
5
Sumber : Laporan Rutin Bulanan Pelayanan Kontrasepsi (Rek. Kab. F/II/KB)
2013
Capaian Kinerja
Program KB
berdasarkan
Target IKU BKKBN
Prov. Jabar
TREND KB BARU
NO
KONTRA
SEPSI
2004
2005
2006
2007
2008
1
IUD
9.162
8.547
10.030
9.843
8.380
2
MOW
525
412
686
1.147
937
3
MOP
7
20
50
24
43
4
KONDOM
450
309
487
574
1.267
5
IMPLANT
490
554
904
631
675
6
SUNTIK
22.599
19.239
21.832
24.139
29.022
7
PIL
7.031
6.327
7.219
7.621
8.311
JUMLAH
40.264
35.408
41.208
43.979
48.635
% TARGET
91,94
80,07
106,92
130,46
97,48
% MJP
25,29
26,92
28,32
26,48
20,63
TREND KB BARU
NO
KONTRA
SEPSI
2009
1
IUD
8.452
2
MOW
3
2010
2011
2012
2013
8,708
11.047
14.768
16.438
935
869
1.038
1.560
1.644
MOP
16
30
14
54
35
4
KONDOM
2.709
2.230
2.372
3.080
5
IMPLANT
648
740
1.120
908
6
SUNTIK
34.565
33,378
31.490
32.792
30.776
7
PIL
10.911
9,267
7.810
8.435
6.784
JUMLAH
58.236
54,968
54.369
61.101
59.665
% TARGET
132.18
102,82
97,41
99,45
109,10
% MJP
17,26
18,71
23,61
28,64
31,88
2,039
677
PENCAPAIAN PESERTA KB BARU
PER MIX KONTRASEPSI
S.D. DESEMBER 2013
NO
MIX
KONTRASEPSI
1
2
3
4
IUD
MOW
MOP
KONDOM
NON HORMONAL
5
6
7
IMPLANT
SUNTIK
PIL
HORMONAL
JUMLAH
PPM
11.967
1.061
57
1.328
14.413
1.113
27.845
11.319
40.277
54.690
PENCAPAIAN
16.438
1.644
35
3.080
21.197
908
30.776
6.784
38.468
59.665
%
137,36
154,95
61,40
231,93
147,07
81,58
110,53
59,93
95,51
109,10
HASIL PELAYANAN KB BERDASAR TEMPAT PELAYANAN
SAMPAI DENGAN BULAN SD DESEMBER 2013
JUMLAH PESERTA KB BARU
KKB PEMERINTAH / SWASTA / DBS
MOP
KDM
IMP
STK
BULAN
IUD
MOW
PIL
JML
PPM 2013
11.967
1.061
57
1.328
1.113
27.845
11.319
54.690
KKB PEM
11.343
1.269
33
789
665
11.051
2.809
27.959
%
94,79
119,60
57,89
59,41
59,75
39,69
24,82
51,12
KKB SWASTA
3.054
375
2
2.107
139
4.319
852
10.848
%
25,52
35,34
3,51
158,66
12,49
15,51
7,53
19,84
DOKTER
281
-
-
7
7
1.943
151
2.389
%
2,35
-
-
0,53
0,63
6,98
1,33
4,37
BIDAN
1.760
177
97
13.463
2.972
18.469
%
14,71
-
13,33
8,72
48,35
26,26
33,77
JUMLAH
16.438
1.644
35
3.080
908
30.776
6.784
59.665
137,36
154,95
61,40
231,93
81,58
110,53
59,93
109,10
PROSENTASE
0
-
0
TREND KB AKTIF
NO
KONTRA
SEPSI
2004
2005
2006
2007
2008
1
IUD
82.535
83.070
81.220
86.925
92.602
2
MOW
10.792
10.597
10.944
10.305
11.197
3
MOP
1.196
1.241
1.123
1.973
1.089
4
KONDOM
3.565
2.315
2.259
2.273
2.818
5
IMPLANT
4.036
3.906
3.559
3.763
4.419
6
SUNTIK
122.602
123.337
128.056
129.540
131.328
7
PIL
51.724
49.421
48.572
49.071
49.186
JUMLAH
274.450
273.887
275.733
283.850
292.639
% CU / PUS
80,64
79,18
79,69
80,37
79,73
% MJP
35,91
36,08
35,12
36,27
37,35
% TDH TARGET
99,05
96,90
97,32
98,62
100,80
*) SUMBER F/I/DAL-KEC/08
TREND KB AKTIF
NO
KONTRASEPSI
2009
2010
2011
2012
2013
1
IUD
93.895
97,917
95.789
100,189
106.013
2
MOW
11.121
11,697
11.390
12,089
11.244
3
MOP
1.109
1,165
1.020
1,111
1.026
4
KONDOM
2.745
3,808
3.386
4,448
4.641
5
IMPLANT
5.385
5,159
4.886
5,005
4.804
6
SUNTIK
130.871
144,297
142.225
137,895
130.636
7
PIL
53.079
53,627
51.852
53,041
49.671
JUMLAH
298.205
317,670
310.548
322,716
308.035
% CU / PUS
81,27
83.65
81,16
82,55
81,81
% MJP
37,37
36.50
36,41
36,69
39,96
99,27
104.56
93,87
97,23
130
*) SUMBER F/I/DAL-KEC/08
% TARGET
PENCAPAIAN PESERTA KB AKTIF
PER MIX KONTRASEPSI
S.D. DESEMBER 2013
NO
MIX
KONTRASEPSI
PUS
1
2
3
4
IUD
MOW
MOP
KONDOM
NON HORMONAL
5
6
7
IMPLANT
SUNTIK
PIL
HORMONAL
JUMLAH
PPM
PENCAPAIAN
381.206
308.035
76.805
106.013
8.923
11.244
1.522
1.026
2.603
4.641
89.853
122.924
6.826
4.804
101.300
130.636
38.965
49.671
147.091
185.111
236.944
308.035
%
80,81
138,03
126,01
67,41
178,29
136,81
70,38
128,96
127,48
125,85
130,00
PENCAPAIAN PESERTA KB MANDIRI
DAN PRAS / KS I DIBANDING PA
DESEMBER 2013
MIX KONTRASEPSI
BULAN
IUD
MOW
MOP
KON IMPLAN SUNTIK
PIL
PUS
PA DES 2013
PA MANDIRI
PA PRAS / KS
JUMLAH
381.206
106.013 11.244
67.536
28.977
5.235
2.846
1.026
580
364
4.641
2.701
1.317
4.804 130.636
1.230
2.291
94.037
40.156
49.671 308.035
32.267
16.685
%PA / PUS
203.586
92.636
80.81
% PA MANDIRI
63,71
46,56 56,53
58,20
25,60
71,98
64,96
66,09
% PA PRAS / KS I
27,33
25,31 35,48
28,38
47,69
30,74
33,59
30,07
TREND BINA KELUARGA BALITA
TAHUN 2013
BKB
YG PUS
JML
BKB YG
PST KB
PERTEMU M'GNKN
PRA S &
AN
KKA
KS I
JUMLAH
YG AKTIF
YG PUS
YG PUS
PRA S &
KS I
55.718
13.879
10.600
12.433
6.672
10.883
5.775
239
7.633
PEBRUARI
56.332
13.973
10.708
12.490
6.684
10.566
5.785
240
7.551
3
MARET
56.270
13.826
10.611
12.336
6.414
10.776
5.570
239
7.346
4
APRIL
56.260
14.022
10.667
12.242
6.387
10.702
5.553
239
7.340
5
MEI
56.309
14.055
10.745
12.286
6.414
10.610
5.585
236
7.341
6
JUNI
57.200
14.066
10.737
12.291
6.408
10.791
5.592
236
7.114
7
JULI
57.144
14.053
10.687
12.145
6.399
10.608
5.573
239
7.181
8
AGUSTUS
57.206
14.066
10.678
12.157
6.413
10.616
5.588
228
7.185
9
SEPTEMBER
56.309
14.061
10.695
12.162
6.419
10.637
5.114
239
8.314
10
OKTOBER
55.850
14.261
10.869
12.291
8.137
9.555
5.806
238
8.742
11
NOVEMBER
56.470
14.237
11.084
12.313
8.162
9.685
5.928
241
8.663
12
DESEMBER
55.873
14.255
11.215
12.331
8.045
9.481
5.792
246
8.646
NO
BULAN
1
JANUARI
2
SASARAN
YG PUS
PST KB
TREND BINA KELUARGA REMAJA
TAHUN 2013
BKR
NO
BULAN
SASARAN
JUMLAH
YG AKTIF
YG PUS
YG PUS
PRA S &
KS I
YG PUS
PST KB
YG PUS
JML
PST KB
PERTEM
PRA S &
UAN
KS I
1
JANUARI
46.673
5.471
4.248
4.614
2.127
4.017
1.912
41
2
PEBRUARI
46.689
5.496
4.247
4.816
2.138
4.027
1.922
38
3
MARET
46.455
5.484
4.232
4.616
2.132
4.034
1.926
44
4
APRIL
46.437
5.475
4.244
4.805
2.120
4.030
1.918
35
5
MEI
47.054
5.488
4.230
4.603
2.122
3.943
1.923
37
6
JUNI
47.083
5.508
4.291
4.623
2.117
4.046
1.921
37
7
JULI
47.215
5.511
4.284
4.624
2.119
3.947
1.924
39
8
AGUSTUS
47.115
5.513
4.277
4.626
2.119
4.049
1.926
39
9
SEPTEMBER
47.122
5.526
4.281
4.633
2.133
4.056
1.928
39
10
OKTOBER
57.188
5.596
4.372
4.725
3.289
4.463
2.770
43
11
NOVEMBER
46.638
5.628
4.411
4.727
3.288
4.503
2.822
42
12
DESEMBER
46.338
5.643
4.445
4.735
3.300
4.508
2.828
42
TREND BINA KELUARGA LANSIA
TAHUN 2013
BKL
NO
BULAN
SASARAN
JUMLAH
YG AKTIF
YG PUS
YG PUS
PRA S &
KS I
YG PUS
PST KB
YG PUS
JML
PST KB
PERTEM
PRA S &
UAN
KS I
1
JANUARI
56.244
15.430
11.862
8.603
5.449
7.354
5.006
236
2
PEBRUARI
109.920
15.412
11.888
8.550
5.449
7.362
5.011
231
3
MARET
55.958
15.258
11.737
8.858
5.253
7.285
4.752
230
4
APRIL
56.298
15.713
12.017
8.604
5.301
7.311
4.844
238
5
MEI
56.165
15.733
11.825
8.557
5.316
7.319
4.852
247
6
JUNI
57.571
16.839
11.857
8.786
5.499
7.573
5.031
230
7
JULI
57.585
16.865
12.012
8.763
5.469
7.548
5.026
230
8
AGUSTUS
57.586
16.873
12.060
8.771
5.477
7.556
5.034
219
9
SEPTEMBER
57.759
17.034
12.218
8.841
5.618
7.699
5.178
233
10
OKTOBER
111.475
17.119
12.287
9.147
7.032
7.317
5.441
235
11
NOVEMBER
58.065
16.786
12.369
9.185
7.044
7.293
5.438
237
12
DESEMBER
111.578
17.078
12.329
9.196
7.074
7.303
5.445
235
TREND KELOMPOK UPPKS
TAHUN 2011
ANGGOTA UPPKS
NO
BULAN
SEMUA
KEL. PRA S &
KS I
AGGT MNRT THP KS
UPPKS YG
PUS
AGGT MNRT PRA S & KS I
JML
UPPKS PRA UPPKS PRA S PERTEMUAN
UPPKS YG
S & KS I YG & KS I YG PUS
PUS BER-KB
PUS
BER-KB
1
JANUARI
3.231
2.434
2.487
2.225
1.828
1.745
85
2
PEBRUARI
3.324
2.441
2.502
1.823
1.897
1.755
89
3
MARET
3.219
2.491
2.489
2.260
1.891
1.392
89
4
APRIL
3.273
2.533
2.506
1.851
1.896
1.788
89
5
MEI
3.323
2.533
2.506
2.247
1.885
1.379
89
6
JUNI
3.195
2.544
2.451
2.294
1.966
1.849
93
7
JULI
3.453
2.583
2.570
1.917
1.968
1.758
91
8
AGUSTUS
3.443
2.573
2.492
1.839
1.888
1.784
99
9
SEPTEMBER
3.441
2.683
2.665
2.403
2.056
1.939
98
10
OKTOBER
3.447
2.685
2.668
2.012
2.061
1.944
93
11
NOVEMBER
3.558
2.727
2.736
2.462
1.975
1.701
141
12
DESEMBER
3.515
2.654
2.561
1.901
1.976
1.856
116
Capaian Kinerja
Program KB
berdasarkan
Target RPJMD
Kota Bandung
PENCAPAIAN RPJMD PP 2013
NO
INDIKATOR KINERJA
TARGET
2013
1
Perempuan sebagai Tenaga Kerja
70 %
2
Perempuan Dalam Angkatan
Kerja
40 %
3
Pekerja Perempuan Non
Pertanian (Rasio)
40 %
4
Angka Harapan Hidup Laki-laki
74 %
5
Angka Harapan Hidup Perempuan
74 %
6
Rata-rata lama sekolah Laki-laki
12 %
7
Rata-rata lama sekolah
perempuan
12 %
Sumber : Laporan Rutin Bulanan Pelayanan Kontrasepsi (Rek. Kab. F/II/KB)
RELISASI
2013
PENCAPAIAN RPJMD PP 2013
NO
INDIKATOR KINERJA
TARGET
2013
8
Angka Melek Hurup Laki-laki
99,88 %
9
Angka Melek Hurup Perempuan
99,88 %
Tingkat Ketersediaan Kebijakan
Perlindungan Perempuan dan
Anak
10
11
Peningkatan Diklat Manajemen
usaha bagi Perempuan
90 %
12
Cakupan Kelurahan Layak Anak
80 %
13
Meningkatkan Kapasitas dan
Jaringan Kelembagaan PUG dan
Anak
26 GFP dan
181 PUG
14
Terbentuknya Forum Peduli Anak
Sumber : Laporan Rutin Bulanan Pelayanan Kontrasepsi (Rek. Kab. F/II/KB)
RELISASI
2013
PENCAPAIAN RPJMD KB 2013
INDIKATOR
TARGET
2013
1
2
Prevalensi PA / PUS
Prevalensi PA/PUS (Pra KS, KS I)
80,01 %
72,10 %
3
Peningkatan Kemandirian ber-KB
74,90 %
4
Peningkatan Cakupan Peran Pria
2,35 %
NO
Cakupan Penyediaan alat dan obat kontrasepsi
5 untuk memenuhi permintaan masyarakat 30 %
setiap tahun
20%
6
Persentase Akseptor KB Pasca
Persalinan/Keguguran
85 %
7
Rata-rata Usia Kawin pertama bagi wanita
20,52 %
8
Jumlah Keluarga/ Remaja Terpapar Informasi
HIV/AIDS
1.800 %
9
Jumlah PIK - Remaja
30 Tegak
30 Tegar
REALISASI
2013
PENCAPAIAN RPJMD KB 2013
NO
10
11
12
INDIKATOR YG DISEPAKATI
Cakupan anggota BKB ber KB
Cakupan anggota BKR ber KB
Cakupan anggota BKL ber KB
TARGET
2013
70 %
70 %
70 %
13
Partisipasi Keluarga, Keluarga Pra KS dan KS I
Alek dalam Poktan
55,28 %
14
Bina Keluarga Balita Mandiri
24,79 %
15
Institusi masyarakat pengelolaan program KB
aktif
88,91 %
16
Cakupan penyediaan informasi data mikro
keluarga di setiap Kelurahan 100 % setiap tahun
95,22 %
17
Cakupan Laporan Pelayanan Kontrasepsi /
Pengendalian Lapangan
98,25 %
REALISASI
2013
Capaian Prestasi
Program KB
berdasarkan
Lomba-Lomba
Kegiatan
Prestasi Tingkat Kota Bandung 2013
PLKB
TELADAN
Keluarga
Harmonis
DUTA
REMAJA
Prestasi Tingkat Kota Bandung 2013
DUTA KKB
MAHASISWA
Duta
Mahasiswa
PIKMA
DUTA
REMAJA
Prestasi Tingkat Kota Bandung 2013
PLKB/PKB
Harapan
IMP Pos KB
IMP Pos KB
Harapan
Prestasi Tingkat Kota Bandung 2013
BKB
BKB
Kemas
BKR
BKL
UPPKS
NAMA
KELOMPOK
KETUA
KELOMPOK
LOKASI
PERING
KAT
Pemilihan KB Lestari
Katagori
5 Tahun
Katagori
10 Tahun
Katagori
15 Tahun
Katagori
20 Tahun
KELUARGA
ALAMAT
TELADAN
Lomba PIK Remaja Tahun 2013
NO
NAMA
KELOMPOK
NO
NAMA
KELOMPOK
KETUA
KELOMPOK
LOKASI
PERIN
GKAT
NO
NAMA
KELOMPOK
KETUA
KELOMPOK
LOKASI
PERIN
GKAT
TUMBUH
TEGAK
TEGAR
KETUA
KELOMPOK
LOKASI
PERIN
GKAT
Prestasi Tingkat Provinsi 2013
Prestasi Tingkat Nasional 2013
Operasional
Tahun 2013
1.
Menggerakkan dan memberdayakan seluruh masyarakat dalam
program PPKB
a. Advokasi dan KIE
b. Penguatan Lini Lapangan
c. Penguatan kemitraan antar lembaga
d. Penyediaan dan penyebarluasan data dan informasi berbasis
TIK
2.
Penataan Pengorganisasian Pemberdayaan Perempuann
a. Penyerasian Program PP dan PA
b. Penyiapan indikator dan parameter Kelurahan Layak Anak
c. Penguatan Gender Focal Point dan Satgas PUG
d. Penguatan sistem informasi dan data gender dan anak
73
3.
Peningkatan akses dan kualitas KB-KR
a. Peningkatan pembinaan kesertaan ber-KB jalur
pemerintah
b. Peningkatan kemandirian dan pembinaan kesertaan berKB jalur swasta
c. Peningkatan kesertaan KB galciltas, wilayah khusus dan
sasaran khusus
d. Peningkatan kualitas promosi dan konseling kesehatan
reproduksi
4.
Memperkuat SDM operasional program KKB
a. Pengelolaan SDM yang profesional
b. Penguatan SDM lini lapangan
5.
Meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga
a. Pembinaan dan pengembangan ketahanan keluarga
b. Pembinaan dan pengembangan kesejahteraan keluarga
74
6.
Meningkatkan dukungan sarana dan prasarana
program
a. Sarana pelayanan
b. Sarana penggerakan
c. Sarana pendukung
7.
Meningkatkan pembiayaan program PPKB
a. Peningkatan dan sinergitas dukungan anggaran
program PPKB dari APBN dengan APBD provinsi dan
kabupaten/kota
b. Penguatan sistem jaminan pembiayaan program PP
dan KB, khususnya bagi rakyat miskin
c. Terjaminnya sumber pembiayaan penyediaan
alat/obat kontrasepsi
75
PERMASALAHAN PEREMPUAN DI KOTA BANDUNG
1.
Masih rendahnya
perempuan.
2.
Tindak kekerasan terhadap perempuan masih tinggi
3.
Maraknya perdagangan perempuan dan anak, serta
eksplorasi termasuk pornografi dan pornoaksi.
4.
Kesenjangan gender diberbagai bidang kehidupan.
5.
Rendahnya kesejahteraan dan perlindungan anak
seperti eksploitasi terhadap anak, penelantaran dan
kekerasan terhadap anak.
7/20/2017 6:26 AM
kualitas
hidup
dan
perlindungan
76
6. Masih rendahnya pemahaman masyarakat akan
konsep kesetaraan dan keadilan gender.
7. Masih lemahnya kelembagaan dan jaringan
pengarusutamaan gender dan anak.
8. Terbatasnya
data
pembangunan
terpilah
menurut jenis kelamin, sehingga sulit menemui
kenali masalah-masalah gender dan anak yang
ada.
9. Partisipasi masyarakat belum maksimal dalam
meningkatkan kualitas hidup perempuan dan
meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan
anak.
7/20/2017 6:26 AM
77
TUJUAN PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN & PERLINDUNGAN
ANAK
1. Meningkatkan status, posisi dan kondisi
perempuan agar mencapai kemajuan yang
setara dengan laki-laki.
2. Membangun anak Indonesia yang sehat,
cerdas, ceria dan bertaqwa serta terlindungi.
7/20/2017 6:26 AM
78
DENGAN INDIKATOR
1. Terintegrasikannya kebijakan pemberdayaan
perempuan dan peningkatan kesejahteraan
dan perlindungan anak pada semua kebijakan,
program & lembaga pembangunan;
2. Terwujudnya kota yang responsif gender dan
peduli anak;
3. Berperannya lembaga masyarakat dalam PP
dan PKPA.
7/20/2017 6:26 AM
79
SASARAN
1. Terjaminnya keadilan gender dalam berbagai
program pembangunan;
2. Meningkatnya angka GDI (Indek
Pembangunan Gender) dan Angka GEM
(Angka Pemberdayaan Perempuan);
3. Menurunnya tindak kekerasan terhadap
perempuan;
4. Meningkatnya kesejahteraan dan perlindungan
anak;
5. Meningkatnya kemampuan kelembagaan dan
jaringan PUG dan anak termasuk ketersediaan
data dan peningkatan partisipasi masyarakat.
7/20/2017 6:26 AM
80
STRATEGI
1. Peningkatan kordinasi dan kemitraan;
2. Penguatan kelembagaan pengarus utamaan
gender dan anak;
3. Pelaksanaan aksi afimasi;
4. Penguatan jejaring kelembagaan dan
peningkatan partisipasi masyarakat.
7/20/2017 6:26 AM
81
PROGRAM POKOK
1. Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan
perempuan;
2. Peningkatan kesejahteraan dan perlindungan
anak;
3. Penguatan kelembagaan pengarus utamaan
gender;
4. Keserasian kebijakan peningkatan kualitas
anak dan perempuan.
7/20/2017 6:26 AM
82
KERANGKA PIKIR PROGRAM KB
Pada umumnya ada lima ciri pokok masalah
kependudukan;
1. Jumlah penduduk yang besar,
2. Tingkat pertumbuhan penduduk yang
tinggi,
3. Penyebaran penduduk yang tidak merata,
4. Komposisi struktur umur yang muda;
5. Status sosial ekonomi yang terbelakang;
Jumlah penduduk yang besar dan berkualitas
merupakan modal bagi pelaksanaan
pembangunan dan potensi untuk peningkatan
pengembangan pembangunan disegala
bidang.
Namun, jika penduduk yang besar tersebut
tidak berkualitas, maka akan menjadi beban
bagi proses pembangunan dan dapat
mengurangi hasil-hasil pembangunan yang
dapat dinikmati oleh penduduk
Kebijakan pengembangan
kependudukan dan pembangunan
keluarga sejahtera, diarahkan
kepada;
1. Pengendalian kuantitas penduduk,
2. Pengembangan kualitas penduduk
dan keluarga,
3. Pengerahan mobilitas penduduk.
Sesuai dengan matranya, kebijakan
kependudukan dilakukan secara fungsional
oleh Instansi/ Sektor, seperti :
1. Masalah pengendalian kuantitas penduduk
secara alami oleh Badan PPKB;
2. Masalah Pendidikan Penduduk oleh Dinas
Pendidikan;
3. Masalah Kesehatan Penduduk oleh Dinas
Kesehatan;
4. Masalah Moral, Iman, dan ketaqwaan
penduduk oleh Depag
5. Masalah penduduk yang cacat, miskin dan
tertinggal oleh Dinas Sosial. Dsb.
Dalam rangka pengendalian kuantitas dan
kualiatas penduduk, Program KB memiliki
amanat sesuai UU No. 52 / 2009:
• Keluarga Berencana adalah upaya mengatur
kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan,
mengatur kehamilan, melalui promosi,
perlindungan, dan bantuan sesuai dengan
hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang
berkualitas.
Pelaksanaanya, dilakukan bersama
pemerintah dan masyarakat dalam
mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan
sejahtera
Pendekatan Program KB dalam pelaksanaan
operasionalnya diprioritaskan kepada masalah
sosio-kultural dan religius disamping
pendekatan medis teknis.
Diharapkan melalui pendekatan ini komitment
masyarakat terhadap Program KB dipahami
sebagai upaya perencanaan keluarga
( planning of the family ) dari pada
pembatasan kelahiran ( birth control )
• Pelaksanaan Program KB di era otonomi
telah berkembang dengan baik mengarah
pada kebutuhan masyarakat yang
menganut desentralisasi dan lebih
demokratis.
• Dengan demikian pola pembangunan
masyarakatpun menjadi beragam, namun
pada hakekatnya mengarah pada satu
tujuan yang sama yaitu mewujudkan
“Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera”.
• Untuk mewujudkan keluarga sejahtera
pendekatan yang dilaksanakan mengacu
pada upaya mengatur jumlah keluarga yang
kita kenal dengan perwujudan keluarga
kecil.
• Untuk itu Program KB harus mencapai
sasaran antara dengan indikator yaitu
pencapaian peserta KB baru, yang
selanjutnya dibina agar tetap menggunakan
kontrasepsi dan menjadi peserta KB lestari.
• Lebih jauh yang perlu menjadi perhatian
adalah menjadikan kesertaan pasangan usia
subur dalam ber-KB menjadi kebutuhan dan
budaya hidup dalam mewujudkan
kesejahteraan keluarga.
• Disamping itu pula, sasaran makro program
Keluarga Berencana adalah Mewujudkan
Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS) dan
Penduduk Tanpa Pertumbuhan (PTP).
• Untuk mencapai kondisi
Penduduk Tumbuh Seimbang
(PTS), indikator yang harus
dicapai:
• Total Fertility Rate (TFR) sekitar 2 anak per
wanita usia subur.
• Net Reproductive Ratio (NRR) = 1 anak,
yaitu rata-rata anak perempuan 1 orang
pada setiap keluarga.
• Kesertaan pasangan usia subur menjadi
peserta KB minimal 70%.
• Ketiga syarat tersebut harus dapat
dipertahankan selama kurang lebih 30
sampai 40 tahun berturut-turut, tidak
boleh mengendor apalagi memburuk.
• Oleh karena itu, maka sosialisasi KB
tidak boleh tersendat apalagi berhenti.
Agar masyarakat makin sadar betapa
pentingnya program KB bagi
pembangunan, karena sebesar apapun
kue pembangunan yang kita capai, jika
yang makannya banyak, tidak akan ada
artinya, tetap akan stagnan.
Pengertian/Definisi PP:
KESETARAAN & KEADILAN GENDER (KKG)
Adalah :
suatu kondisi yang setara ,serasi, seimbang dan
harmonis, antara laki-laki dan perempuan dalam
memperoleh peluang, kesempatan, partisipasi,
manfaat dan kontrol dalam melaksanakan dan
menikmati hasil pembangunan, baik di dalam maupun
di luar rumah tangga.
PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG)
Adalah strategi yang dilakukan secara rasional dan
sistematis untuk mencapai kesetaraan dan
keadilan gender dalam sejumlah aspek kehidupan
manusia, melalui kebijakan dan programnya yang
memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan
dan permasalahan perempuan dan laki-laki
kedalam peremcanaan, pelaksanaan , pemantauan
dan evaluasi dari seluruh kebijakan dan program
di berbagai bidang kehidupan dan pembangunan.
Kekerasan fisik
adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit,
atau luka berat. (Ps. 6 UU PKDRT) :
•
•
•
•
•
•
•
•
•
di tendang
di pukul dengan tangan
dipukul dengan alat
membenturkan kepala
diludahi
dibanting/didorong
diseret
digunduli
dijenggut rambut
Kekerasan psikis
adalah perbuatan yang mengakibatkan ketakutan,
hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan
untuk bertindak, rasa tidak berdaya, dan/atau
penderitaan psikis berat pada seseorang. (Ps. 7 UU
PKDRT)
•
•
•
•
•
•
poligami tanpa ijin
dimaki-maki dengan kata-kata kasar
selingkuh
pemutusan hubungan silaturahmi dengan keluarga
larangan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar
suami otoriter
Kekerasan seksual :
adalah setiap perbuatan yang berupa pemaksaan
hubungan seksual, pemaksaan hubungan seksual
dengan cara tidak wajar, dan/atau tidak disukai,
pemaksaan hubungan seksual dengan orang lain
untuk tujuan komersial dan /atau tujuan
tertentu. (Penjelasan pasal 8 UU PKDRT)
• Memaksa berhubungan seksual
• Memaksa melakukan cara tertentu saat berhubungan
seksual
• Memaksa memasukkan benda ke dalam vagina
• Memaksa istri berhubungan seksual dengan orang lain
Kekerasan ekonomi/Penelantaran
Setiap orang dilarang menelantarkan orang dalam
lingkup rumah tangganya, padahal menurut
hukum yang berlaku baginya atau karena
persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan
kehidupan, perawatan, atau pemeliharaan
kepada orang tersebut. (Ps. 9 ayat 1) :
• Tidak diberi nafkah
• Diberi nafkah namun tidak mencukupi padahal suami
mampu;
• Dilarang bekerja
PERLINDUNGAN ANAK
Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
anak dan hak-haknya agar dapat hidup,
tumbuh dan berkembang dan berprestasi
secara optimal sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan, serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi
(UU 23 pasal 1 ayat 2)
Pengertian/Definisi KB :
1. Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang
bertempat tinggal di Indonesia.
2. Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan
jumlah,struktur,pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran,
kualitas, dan kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik,
ekonomi, sosial budaya, agama serta lingkungan penduduk
setempat.
3. Perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga
adalah upaya terencana untuk mewujudkan penduduk tumbuh
seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh
dimensi penduduk.
4. Perkembangan kependudukan adalah kondisi yang
berhubungan dengan perubahan keadaan kependudukan yang
dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan
pembangunan berkelanjutan.
5. Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan
nonfisik yang meliputi derajat kesehatan, pendidikan, pekerjaan,
produktivitas, tingkat sosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasan,
sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan kemampuan dan
menikmati kehidupan sebagai manusia yang bertaqwa, berbudaya,
berkepribadian, berkebangsaan dan hidup layak.
6. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari
suami- istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya,
atau ibu dan anaknya.
7. Pembangunan keluarga adalah upaya mewujudkan keluarga
berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat.
8. Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak,
jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui
promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi
untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.
9. Pengaturan kehamilan adalah upaya untuk membantu pasangan suami istri
untuk melahirkan pada usia yang ideal, memiliki jumlah anak, dan mengatur
jarak kelahiran anak yang ideal dengan menggunakan cara, alat, dan obat
kontrasepsi.
10.Keluarga berkualitas adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan
perkawinan yang sah dan bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri,
memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan,
bertanggung jawab, harmonis dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
11. Ketahanan dan kesejahteraan keluarga adalah kondisi keluarga yang
memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan
fisik-materil guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan
keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan
kebahagiaan lahir dan batin.
12. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan terencana di segala
bidang untuk menciptakan perbandingan ideal antara perkembangan
kependudukan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan
serta memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa harus mengurangi
kemampuan dan kebutuhan generasi mendatang, sehingga menunjang
kehidupan bangsa.
•. Penduduk rentan adalah penduduk yang dalam berbagai matranya tidak
atau kurang mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensinya
sebagai akibat dari keadaan fisik dan/atau non fisiknya.
•
Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) adalah wadah pengelolaan dan
pelaksanaan Program Keluarga Berencana Nasional di tingkat
Desa/Kelurahan, Dusun/RW dan RT kebawah seperti PPKBD, SubPPKBD, Kelompok KB dan Kelompok-Kelompok kegiatan (Poktan) yang
merupakan bagian dari kegiatan kelompok KB.
•
PPKBD (Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa), adalah
seorang atau beberapa orang kader yang secara sukarela berperan
aktif melaksanakan/mengelola Program Keluarga Berencana Nasional
di tingkat Desa/Kelurahan atau yang setara.
•
Sub PPKBD (Sub Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa),
adalah seorang atau beberapa orang kader yang secara sukarela
berperan aktif melaksanakan/mengelola Program Keluarga Berencana
Nasional di tingkat Dusun/RW atau yang setara.
•. Kelompok Keluarga Berencana (KB) adalah kelompok dalam wadah
organisasi yang anggotanya terdiri dari seluruh keluarga dalam suatu
Rukun Tetangga yang secara sukarela berperan aktif mengelola Program
Keluarga Berencana Nasional di tingkat Rukun Tetangga. Adapun
kegiatannya meliputi bidang Keluarga Berencana/Kesehatan Reproduksi
(KB/KR) dan Keluarga Sejahtera/Pemberdayaan Keluarga (KS/PK).
•Kelompok Kegiatan (Poktan), adalah wadah kegiatan Program KB
Nasional yang berkaitan dengan Penundaan Usia Perkawinan, Pengaturan
Kelahiran,
Pembinaan
Ketahanan
Keluarga
dan
Peningkatan
Kesejahteraan Keluarga. Poktan tersebut merupakan bagian kegiatan dari
IMP baik kelompok KB, Sub PPKBD maupun PPKBD.
•Pembinaan Ketahanan Keluarga, adalah upaya menyeluruh dan terpadu
untuk meningkatkan kondisi dinamika suatu keluarga yang memiliki
keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik material
dan psikis mental spiritual guna hidup mandiri dan mengembangkan diri
dan keluarganya agar harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan lahir
dan kebahagiaan batin.
•. Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) merupakan wadah
kegiatan beranggotakan
keluarga yang memiliki anak balita untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua dan atau anggota
keluarga lainnya dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang
anak balita melalui rangsangan/stimulasi baik secara fisik, mental, sosial
emosional dan intelektualnya.
Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR), adalah wadah kegiatan
beranggotakan keluarga yang memiliki anak dan remaja untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua dan atau anggota
keluarga lainnya dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang
anak dan remaja melalui komunikasi efektif antara orang tua dan anak
remaja.
Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Lanjut Usia (BKL), merupakan
kelompok kegiatan untuk membina keluarga lansia dalam upaya
meningkatkan kepedulian dan peran keluarga dalam mewujudkan lanjut
usia yang sehat, mandiri, produktif, dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
•. Kelompok Kegiatan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera (UPPKS), adalah wadah kegiatan ekonomi yang beranggotakan
keluarga, terutama Keluarga Pra Sejahtera (Pra S) dan Keluarga Sejahtera I (KS I),
yang saling berinteraksi untuk melakukan kegiatan usaha ekonomi produktif dalam
upaya meningkatkan pendapatan keluarga kecil bahagia sejahtera.
Tokoh Agama/Tokoh Masyarakat, adalah orang-orang yang dihormati dan
disegani di desa/kelurahannya, karena aktivitas dalam kelompoknya, kecakapankecakapan dan sifat-sifat tertentu yang dimilikinya dan mempunyai pengetahuan,
pemahaman dan kepedulian terhadap program KB. Orang-orang yang dikategorikan
tokoh masyarakat antara lain:
1. Pemimpin lembaga keagamaan di desa/kelurahan
2. Pemuka agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu)
3. Tokoh Adat / Pimpinan Adat
4. Orang yang punya pengetahuan yang luas tentang adat dan sosial budaya
5. Pemimpin masyarakat (Kepala Desa, Lurah)
6. Pemimpin Organisasi Kemasyarakatan (LKMD, LMD, Badan Musyawarah Desa/ Kelurahan)
7. Penyuluh Agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu)
8. BP4, KUA, dan Petugas Pembantu Pencatat Nikah (P3N)
9. Guru agama
10.Pimpinan pengurus pesantren
11.Pimpinan Organisasi Agama di desa/kelurahan
Pasangan Usia Subur (PUS), adalah pasangan suami-istri yang terikat
dalam perkawinan yang sah, yang istrinya berumur antara 15 sampai
dengan 49 tahun, dan secara operasional termasuk pula pasangan suamiistri yang istrinya berumur kurang dari 15 tahun dan telah haid atau istri
berumur lebih dari 50 tahun tetapi masih haid.
Peserta KB Aktif adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang saat ini
menggunakan salah satu alat kontrasepsi tanpa diselingi kehamilan.
PUS Bukan Peserta KB adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang saat ini
tidak sedang menggunakan salah satu alat kontrasepsi dikarenakan:
1.
2.
3.
4.
Hamil
Ingin Anak Segera adalah Pasangan Usia Subur (PUS), yang belum punya anak atau
punya anak pertama berumur minimal 3 tahun, menginginkan anak kurang dari 2 tahun.
Ingin Anak Ditunda adalah pasangan suami-istri yang istrinya berumur antara 15 sampai
dengan 49 tahun dan sedang tidak menggunakan kontrasepsi, masih menginginkan anak
tetapi ditunda (2 tahun ke atas).
Tidak Ingin Anak Lagi adalah pasangan suami-istri yang istrinya berumur antara 15
sampai dengan 49 tahun tidak menginginkan anak lagi.
DAMPAK
PROGRAM KB TERHADAP LPP/LPPA/TFR
PENDUDUK :
TH. 1970 =
TH. 1980 =
TH. 1990 =
TH. 2000 =
TH. 2010 =
1.201.730
1.461.407
2.058.649
2.136.260
2,392.552
PERTAMBAHAN PENDUDUK
(TAHUN 2010)
(LPP : 1,15 %)
MIGRASI
LPPA
( Lahir-Mati)
PROG. KB
(Mig in – Mig out)
TAHUN
LPP
LPPA
TFR
1970
2,15
2,03
5.50
1980
2,20
2,19
5.25
1990
3,47
1,56
2.24
2000
0,37
1,15
1.88
2010
1,15
1,07
2.00
MOBILITAS
PENDUDUK
Piramida Penduduk Hasil SP2010
Kota Bandung
75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
6
4
2
0
2
Percent
% Perempuan
% Laki-laki
4
6
Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Hasil SP2010
KOTA BANDUNG
Umur
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
TT
Total
Laki-laki
106,027
106,126
95,218
108,521
126,792
128,753
114,393
99,136
84,672
68,938
58,568
44,864
26,394
20,687
13,295
11,615
1,349
1,213,999
Perempuan
100,657
100,014
91,819
111,137
120,067
118,794
105,913
94,047
82,737
70,337
57,993
42,103
27,743
22,585
15,152
17,455
972
1,178,553 2,392,552
Total
206,684
206,140
187,037
219,658
246,859
247,547
220,306
193,183
167,409
139,275
116,561
86,967
54,137
43,272
28,447
29,070
2,321
21 Indikator Tahapan KELUARGA SEJAHTERA
21. Aktif sebagai pengurus Orgnisasi kemasyarakatan
20. Memberikan sumbangan materil secara teratur
19.
18.
17.
16.
KS III Plus
Memperoleh informasi dari surat kabar, radio, TV, majalah
KS III
Mengikuti kegiatan masyarakat
Makan bersama paling kurang sekali seminggu untuk berkomunikasi
Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang maupun
barang *]
15. Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama
14.
13.
12.
11.
10.
9.
8.
7.
PUS dengan anak 2 atau lebih menggunakan alat kontrasepsi
KS II
Seluruh anggota keluarga umur 10-60 th bisa baca tulisan latin
Ada anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh penghasilan
Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat
Luas lantai rumah paling kurang 8m2 untuk setiap penghuni rumah *)
Memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru dalam setahun *)
Paling kurang sekali seminggu makan daging/ ikan/ telur *)
Melaksanakan Ibadah agama dan kepercayaan masing-masing
6. Semua anak umur 7-15 th dalam keluarga bersekolah *)
KS I
5. PUS ingin ber KB ke sarana pelayanan kontrasepsi
4. Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke sarana kesehatan *)
3. Rumah yang ditempati mempunyai atap, lantai dan dinding yang baik* ]
2. Memiliki pakaian yang berbeda *)
1. Makan dua kali sehari atau lebih *)
Belum dapat memenuhi satu atau lebih
dari 6 indikator KS I
KELUARGA PRASEJAHTERA
DEFINISI KEMISKINAN
• BPS: Ketidakmampuan utk memenuhi kebutuhan
pangan (kebutuhan min. 2100 kalori
per kapita
per hari) maupun non pangan yg
bersifat
mendasar (sandang, papan, pendidikan, kesehatan
dan kebutuhan
dasar lainnya).
• UNITED NATION: Individu, rumahtangga,
masyarakat atau kelompok sosial yg
memperoleh pendapatan sama/kurang dari US $ 2
(dua dolar AS) per kapita per hari.
KATEGORI MISKIN
Kemiskinan struktural yang disebabkan oleh tatanan
kelembagaan (kemiskinan buatan);
Kemiskinan alamiah yang disebabkan oleh
rendahnya kualitas sumberdaya manusia dan
menurunnya daya dukung alam dan lingkungan.
PENYEBAB KEMISKINAN
Kemiskinan sebagai akibat dari kesenjangan
pendapatan karena ketimpangan kepemilikan
faktor produksi;
Pendekatan sosio-antropologi terkait dengan
masalah kultural/budaya yang berkembang di
tengah masyarakat yang melanggengkan
kemiskinan.
PENYEBAB KEMISKINAN
Perkembangan jumlah penduduk,
terbatasnya daya dukung lingkungan, dan
berbagai faktor lain, yang menyebabkan
terjadinya kemiskinan kultural dan
kemiskinan struktural.
Antara lain infrastruktur yang terkait
dengan aksesibilitas penduduk terhadap
modal, informasi, pasar, dan lainnya.
Versi BPS (2);
Rumahtangga
penerima
Bantuan
Langsung Tunai/BLT berdasarkan 14
variabel untuk mengukur kemampuan
rumahtangga
dalam
hal
pangan,
perumahan,
sandang,
pendidikan,
kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya.
(BPS;
Pendataan
Sosial
Penduduk tahun 2005/PSE05)
Ekonomi
Variabel Pendataan Rumahtangga Penerima BLT;
1. Luas lantai bangunan tempat tinggal (kurang dari 8 m2 per orang)
2. Jenis lantai bangunan tempat tinggal (tanah/bambu/kayu murah)
3. Jenis dinding bangunan tempat tinggal
berkualitas rendah/ tembok tanpa plester)
(bambu/rumbia/kayu
4. Fasilitas tempat buang air besar (tidak punya/bersama rumahtangga
lain)
5. Sumber penerangan rumahtangga (bukan listrik)
6. Sumber air minum (sumur/mata air tidak terlindung/sungai/air
hujan)
7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari (kayu bakar/arang/minyak
tanah)
8. Konsumsi daging/ayam/susu per minggu (tidak pernah/satu kali
seminggu)
9. Pembelian pakaian baru setiap anggota rumahtangga (tidak pernah
membeli/satu kali)
10.
Frekuensi makan dalam sehari untuk setiap anggota rumahtangga (satu
kali/dua kali dalam sehari)
11.
Kemampuan membayar untuk berobat ke Puskesmas/Poliklinik (tidak
mampu membayar)
12.
Lapangan pekerjaan utama kepala rumahtangga (buruh tani, nelayan,
buruh bangunan, dan pekerjaan lain dengan pendapatan sejenis/rendah)
13.
Pendidikan tertinggi kepala rumahtangga (tidak sekolah/tidak tamat
SD/tamat SD)
14.
Pemilikan aset/harta bergerak/harta tidak bergerak
tabungan/barang yang mudah dijual dengan nilai minimal
(tidak
punya
Rp 500.000,-)
Rumahtangga yang dikategorikan miskin dan mendapat Bantuan
Langsung Tunai adalah rumahtangga yang memenuhi 9 kriteria
dari 14 variabel kemiskinan.
Sumber : BPS; PSE05
Lanjutan ......
Versi BKKBN ; Indikator Penentu Kemiskinan
RESUME;
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Makan dua kali sehari atau lebih *)
Memiliki pakaian yang berbeda *)
Rumah yang ditempati mempunyai atap, lantai dan dinding yang
baik *)
Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke sarana
kesehatan *)
Semua anak umur 7-15 th dalam keluarga bersekolah *)
Paling kurang sekali seminggu makan daging/ ikan/ telur *)
Memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru dalam setahun
*)
Luas lantai rumah paling kurang 8m2 untuk setiap penghuni
rumah *)
Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang
maupun barang *)
Keterangan ;
Tanda
* menunjukkan indikator penentu kemiskinan
PERBANDINGAN VARIABEL PENENTU ORANG MISKIN
BPS dan BKKBN
BPS
BKKBN
RUMAHTANGGA MISKIN
KELUARGA MISKIN
(PENDATAAN SOSIAL EKONOMI 2005)
(PENDATAAN KELUARGA SEJAHTERA 2006)
1
2
Luas lantai rumah paling kurang 8m2 untuk setiap
penghuni rumah *)
1
Luas lantai bangunan tempat tinggal (kurang dari
8 m2 per orang)
2
Jenis lantai bangunan tempat tinggal
/kayu murah)
3
Jenis
dinding
bangunan
tempat
tinggal
(bambu/rumbia/kayu berkualitas rendah/tembok tanpa
plester)
Rumah yang ditempati mempunyai atap, lantai dan
dinding yang baik*)
4
Fasilitas tempat buang air besar (tidak punya /bersama
rumahtangga lain)
-
5
Sumber penerangan rumahtangga (bukan listrik)
-
6
Sumber
air
minum
(sumur/mata
terlindung/sungai/air hujan)
7
Bahan bakar untuk memasak
bakar/arang/minyak tanah)
8
Konsumsi daging/ayam/susu
pernah/satu kali seminggu)
per
(tanah /bambu
air
tidak
-
sehari-hari
(kayu
-
minggu
(tidak
Paling kurang sekali seminggu makan daging/ ikan/ telur
*)
BPS
BKKBN
RUMAH TANGGA MISKIN
KELUARGA MISKIN
(PENDATAAN SOSIAL EKONOMI 2005)
(PENDATAAN KELUARGA SEJAHTERA 2006)
Pembelian pakaian baru setiap anggota
rumahtangga (tidak pernah membeli/satu
kali)
Memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru dalam
setahun *)
10
Frekuensi makan dalam sehari untuk setiap
anggota
rumahtangga (satu kali/dua kali
dalam sehari)
Makan dua kali sehari atau lebih *)
11
Kemampuan membayar untuk berobat ke
Puskesmas/Poliklinik
(tidak
mampu
membayar)
Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke sarana
kesehatan *)
12
Lapangan
pekerjaan
utama
kepala
rumahtangga (buruh tani, nelayan, buruh
bangunan, dan pekerjaan lain dengan
pendapatan sejenis/rendah)
Ada anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh
penghasilan
13
Pendidikan tertinggi kepala rumahtangga
(tidak sekolah/tidak tamat SD/tamat SD)
Semua anak umur 7-15 th dalam keluarga bersekolah *)
14
Pemilikan aset/harta bergerak/harta tidak
bergerak (tidak punya tabungan/barang yang
mudah dijual dengan nilai minimal Rp
500.000,-)
Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang
maupun barang *)
9
Memiliki pakaian yang berbeda *)
Catatan :
Rumahtangga yang dikategorikan miskin dan mendapat BLT adalah rumahtangga yang memenuhi 9 kriteria dari 14
variabel kemiskinan.
Ver 1.1
Download