proses perubahan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa

advertisement
24/02/2016
PROSES PERUBAHAN
KESEIMBANGAN CAIRAN,
ELEKTROLIT DAN ASAM BASA
Oleh :
MASYKUR KHAIR, S.Kep., Ns.
Pengantar...
• Volume CIS ditentukan oleh tekanan osmotik ekstrasel melalui
membran sel yg bebas dilalui air
Tekanan osmotik ↑ - air keluar dari sel (sel mengkerut)
Tekanan osmotik ↓ - air masuk ke dalam sel
Tekanan osmotik dipengaruhi oleh ion Na dan K
Transport K+ ke dalam sel dan Na+ keluar sel terjadi secara
aktif (perlu energi)
• Volume cairan intravaskuler (plasma) dipertahankan oleh
keseimbangan antara filtrasi dan tekanan onkotik pada
sistem kapiler
Tekanan onkotik ditentukan oleh albumin.
Misalnya pada sindroma nefrotik, protein ↓
tek onkotik
intravaskuler ↓
vol cairan interstitial ↑, akibatnya terjadi
udem jaringan
1
24/02/2016
Skema Pengaturan Cairan Tubh
PROSES EDEMA
2
24/02/2016
Definisi
Odem atau Edema yaitu pembengkakan yg
terjadi akibat penumpukan cairan yg
berlebihan dlm ruang jaringan (interstisial) &
kavum serosa
Edema adalah akumulasi cairan
berlebihan dalam jaringan tubuh
yang
Cont’......
Pada umumnya edema berarti pengumpulan cairan berlebihan
pada sela-sela jaringan atau rongga tubuh. Secara garis besar
cairan edema ini dapat dikelompokkan menjadi edema
peradangan atau eksudat dan edema non radang atau
transudat. Sesuai dengan namanya eksudat timbul selama
proses peradangan dan mempunyai berat jenis besar (> 1,20).
Cairan ini mengandung protein kadar tinggi sedangkan
transudat mempunyai berat jenis rendah (<1,15) dan
mengandung sedikit protein.
Edema dapat bersifat setempat atau umum. Edema yang
bersifat umum dinamakan anasarka, yang menimbulkan
pembengkakaan berat jaringan bawah kulit. Edema yang
terjadi pada rongga serosa tubuh diberi nama sesuai dengan
tempat yang bersangkutan.
3
24/02/2016
Etiologi
penurunan tekanan osmotik akibat
hipoproteinemia (mis. Gagal hepar)
peningkatan permeabilitas kapiler (mis.
Pelepasan zat-zat kimia inflamatorik)
obstruksi sistem limfatikus
(mis, kelainan malignitas)
peningkatan tekanana hidrostatik vena
(mis, gagal jantung)
Proses Odem
Odem bisa disebabkan karena kelebihan cairan tubuh.
Kelebihan cairan tubuh hampir selalu disebabkan oleh
peningkatan jumlah natrium dalam serum. Kelebihan cairan
terjadi akibat overload cairan/adanya gangguan mekanisme
homeostatis pada proses regulasi keseimbangan cairan.
Menyebabkan volume darah ↑ & edema
Peningkatan natrium dpt menyebabkan edema, krn sifat
natrium yg dpt mengikat/menarik air, sehingga bisa
menyebabkan terjadi perpindahan cairan/air yg akhirnya bisa
menyebabkan edema.
Edema radang disebabkan oleh peningkatan permeabilitas
kapiler. Edema juga dapat terjadi akibat gangguan
pertukaran natrium/keseimbangan elektrolit.
4
24/02/2016
Cont’.......
Edema dapat timbul akibat tekanan koloid osmotik plasma yg
menurun atau tekanan hidrostatik kapiler yang meningkat.
Tekanan osmotik plasma adalah tekanan yg mempertahankan
cairan di dalam pembuluh darah dgn cara menarik cairan dari
ruang intersrtitial. Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang
mendorong cairan dari plasma ke ruang interstitial.
Tekanan koloid osmotik plasma dapat berkurang akibat
terjadinya kerusakan hepar seperti pada sirosis hati. Pada sirosis
hepatik hati tidak dapat mensintesis protein, sedangkan protein
terutama albumin sangat berperan dalam mempertahankan
tekanan koloid osmotik plasma, sehingga pada sirosis hepatik
dapat terjadi edema.
Cont’.......
Tekanan koloid osmotik plasma juga dpt berkurang pd sindroma
nefrotik. Pada sindroma nefrotik, ginjal mengalami “kebocoran”
sehingga albumin yg dlm keadaan normal tdk dpt diekskresi
oleh ginjal, pada sindroma nefrotik akan terbuang bersama urin.
Akibatnya kandungan albumin didalam plasma akan berkurang
sehingga terjadi penurunan tekanan koloid osmotik plasma. Hal
ini menyebabkan timbulnya edema.
Tekanan hidrostatik kapiler dpt meningkat pd hambatan aliran
darah vena seperti yg terjadi pd gagal jantung kongestif. Pd
gagal jantung kongestif, tekanan darah vena meningkat yg
akan diikuti dgn peningkatan tekanan hidrostatik kapiler. Cairan
akan didorong dari plasma ke ruang interstitial shgg cairan akan
tertimbun di jaringan interstitial maka terjadilah edema.
5
24/02/2016
Cont’....
Edema merupakan gejala dari berbagai keadaan medis
serius, seperti penyakit jantung kongesif, gagal jantung,
gagal hati, malnutrisi dan sindrom nefrotik.
Edema perifer bisa juga terjadi akibat obstruksi vena atau
obstruksi limfatik atau karena pemberian garam dan air
berlebihan. Obat-obatan seperti obat anti inflanmasi
nonsteroid (OAINS) dan bloker (penyekat) kanal kalsium
(calsium channel blocker) juga bisa menyebabkan edema
perifer. Edema bisa merupakan indikator utama adanya
penyakit serius.
KLASIFIKASI BERDASARKAN ETIOLOGI
Edema Bilateral
Gagal jantung kongesif
Gagal hati
Gagal ginjal
Sindrom nefrotik
Malnutrisi
Imobilitas
Edema Unilateral
Obstruksi limfatik
Obstruksi vena
Selulitis
Rupturnya kista Baker
Imobilitas lokal, mis. hemiparesis
Obat-obatan (OAINS, bloker kanal kalsium)
6
24/02/2016
EDEMA TUNGKAI BILATERAL
Pada edema tungkai bilateral, diagnosis ditegakkan dengan menentukan ada tidaknya
peningkatan tekanan vena dan ada tidaknya tanda penyakit hati, imobilitas berat atau
malnutrisi.
Gagal Jantung : edema tungkai terjadi dari gagal jantung kanan dan selalu disertai
peningkatan tekanan vena jugularis (JVP). Sering ditemukan hepatomegali sebagai
tanda kelainan jantung yang mendasarinya. Jika edema nampak sedikit di tungkai,
dan berat di abdomen, harus dipertimbangkan adanya konstriksi perikardial.
Gagal Hati : edema tungkai disebabkan oleh rendahnya kadar albumin serum
(biasanya <20 g/dL ). Bisa ditemukan tanda penyakit hati kronis, seperti spider nevi,
leukonika (liver nail), ginekomastia, dilatasi vena abdomen yang menunjukkan
adanya hipertensi portal, dan memar (kerusakan fungsi sintesis hati). JVP tidak
meningkat. Pada penyakit hati kronis berat (misalnya sirosis), pemeriksaan enzim hati
mungkin hanya sedikit terganggu, walaupun rasio normalisasi internasional (INR)
sering memanjang (> 20 dtk). Pada gagal hati akut, pasien biasanya sakit berat,
terdapat gejala gangguan otak yang menonjol dan tes fungsi hati biasanya
abnormal.
EDEMA TUNGKAI BILATERAL.........
Gagal Ginjal : edema disebabkan oleh rendahnya kadar albumin serum
(sindrom nefrotik, di mana urin berbusa dan mengandung 3-4 + protein
pada tes dipstick) atau ketidakmampuan mengeksresikan cairan (sindrom
nefritik, berhubungan dengan hipertensi dan rendahnya output urin). Tes
yang perlu dilakukan untuk konfirmasi adalah pengukuran kadar albumin
serum (biasanya < 30g/dL), protein urin (biasanya > 4 g/24 jam), dan
kreatinin serta ureum serum.
Imobilitas Umum : pasien biasanya berusia tua dan jelas imobil karena lemah
atau penyakit serebrovaskular. JVP menurun, dan tidak ada tanda penyakit
hati ataupun ginjal.
Malnutrisi : penyakit kronis bisa berhubungan dengan keadaan katabolik
dan derajat malnutrisi yang bisa cukup berat untuk menurunkan kadar
albumin serum dan menyebabkan edema tungkai.
7
24/02/2016
EDEMA TUNGKAI UNILATERAL
Bengkak tungkai satu sisi seringkali memiliki penyebab lokal, seperti :
Trombosis vena dalam (deep venous thrombosis [DVT]) pada tungkai
menyebabkan nyeri tungkai unilateral dengan onset lambat (berjam-jam),
bengkak dengan kulit yang hangat, dan mungkin nyeri lokal di betis dan
sepanjang vena, khususnya vena safena magna. Karena gejala/tanda tidak
bisa dijadikan patokan dalam menegakkan diagnosis, semua pasien
dengan dugaan DVT harus menjalani pemeriksaan penunjang
(ultrasonografi vena atau venografi) dan diperiksa untuk menyingkirkan
kemungkinan komplikasi emboli paru (pulmonary embolism [PE])
Rupturnya kista Baker : kista Baker adalah bursa sendi lutut yang menonjol ke
fosa popliteadan biasanya terjadi pada artritis reumatoid. Kista ini bisa ruptur
dan menyebabkan nyeri tungkai dan pembengkakan betis dengan onset
mendadak. Ultrasonografi bisa membantu menegakkan diagnosis.
EDEMA TUNGKAI UNILATERAL........
Selulitis : terdiri dari eritema yang menyebar, kadang-kadang berbatas tegas,
biasanya mengikutin garis limfatik. Seringkali terasa sangat nyeri dan berhubungan
dengan suh, dan kenaikan laju endap darah (LED), protein reaktif-C (C-creative
protein [CRP]) dan hitung jenis leukosit. Organisme penyebab biasanya salah satu
jenis stafilokokus atau streptokokus, dan biasanya tumbuh pada kultur darah,
walaupun jarang didapatkan dari apusan kulit.
Obstruksi limfatik menyebabkan bentuk edema unilateral ‘kaki kayu’, kadangkadang disebut edema ‘non pitting’. Sangat jarang dijumpai di Barat, dan bila ada
biasanya disebabkan oleh invasi karsinoma dan hilangnya nodus limfatik sebagai
saluran pembuangan, misalnya pada metastasis melanoma. Di Afrika obstruksi
limfatik sering dijumpai, sering terjadi bilateral, dan disebabkan oleh infestasi filaria.
Tumor pelvis bisa menekan vena unilateral, menyebabkan edema unilateral.
Imobilitas lokal bisa menyebabkan edema tungkai unilateral, misalnya pada
hemiparesis yang berlangsung lama.
8
24/02/2016
Klasifikasi lain Edema
Edema berdasarkan tempat terakumulasinya cairan dibagi
menjadi 2, yaitu : Edema Intraselular & Edema Ekstraselular
Edema Intraselular (Nonpitting Edema) :
Keadaan yg memungkinkan terjadinya edema adalah proses
metabolik jaring & tidak adanya nutrisi sel yg adekuat
Kegagalan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sel akibat aliran
darah berkurang akan mengakibatkan gangguan kerja pompa
ion, kelebihan elektrolit dlm sel akan meningkatkan tekanan
osmotik di dlm sel sehingga menyebabkan terjadinya
pergerakan cairan dari luar ke dlm sel
Cont’.....
Edema Eksrtaselular (Pitting Edema)
Pada dasarnya ada 2 jenis penyebab edema yg
paling sering dijumpai yaitu kebocoran abnormal
cairan dari plasma ke ruang interstisial dan melintasi
kapiler & kegagalan limfatik untuk mengembalikan
cairan dari interstisial ke dalam darah.
9
24/02/2016
Cont’....
Berdasarkan proses patofisiologi,
bersarkan penyebabnya.
edema
dibagi
Penurunan konsentrasi protein plasma, sbg contoh
pd pasien gagal ginjal, penyakit hati, luka bakar, &
malnutrisi
Peningkatan permeabilitas dinding
contoh kerusakan jaringan, & rx alergi
kapiler,
sbg
Peningkatan tekanan vena (venus pressure), sbg
contoh gagal jantung kongestif, & kehamilan
Penyumbatan saluran Life, sebagai contoh filariasis
Kompensasi Tubuh
Pada dasarnya tubuh memiliki kompensasi untuk mengatasi
edema. Ada tiga cara tubuh mengkompensasi edema :
Komplians interstisial yg rendah ketika tekanan cairan
interstisial berada dlm batas tekanan neganif (3 mmHg)
Kemampuan aliran Limfe untuk meningkat 10-50 kali lipat (7
mmHg)
Penurunan konsentrasi protein cairan interstisial yg akan
menurunkan tekanan osmotik (7 mmHg)
10
24/02/2016
HIPER DAN HIPO ELEKTROLIT
Pengantar...
Kelebihan volume cairan terjadi apabila tubuh menyimpan
cairan dan elektrolit dalam kompartemen ekstraseluler dalam
proporsi yang seimbang. Karena adanya retensi cairan
isotonik, konsentrasi natrium dalam serum masih normal.
Kelebihan cairan tubuh hampir selalu disebabkan oleh
peningkatan jumlah natrium dalam serum. Kelebihan cairan
terjadi akibat overload cairan / adanya angguan mekanisme
homeostatis pada proses regulasi keseimbangan cairan.
11
24/02/2016
Pengantar...
Kekurangan volume cairan terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan
elektrolit ekstraseluler dalam jumlah yang proporsional (isotonik). Kondisi
seperti ini disebut juga hipovolemia. Umumnya, gangguan ini diawali dengan
kehilangan cairan intravaskuler, lalu diikuti dengan perpindahan cairan
interseluler menuju intravaskuler sehingga menyebabkan penurunan cairan
ekstraseluler. Untuk untuk mengkompensasi kondisi ini, tubuh melakukan
pemindahan cairan intraseluler.
Secara umum, defisit volume cairan disebabkan oleh beberapa hal, yaitu
kehilangan cairan abnormal melalui kulit, penurunan asupan cairan,
perdarahan dan pergerakan cairan ke lokasi ketiga (lokasi tempat cairan
berpindah dan tidak mudah untuk mengembalikanya ke lokasi semula dalam
kondisi cairan ekstraseluler istirahat). Cairan dapat berpindah dari lokasi
intravaskuler menuju lokasi potensial seperti pleura, peritonium, perikardium,
atau rongga sendi. Selain itu, kondisi tertentu, seperti terperangkapnya cairan
dalam saluran pencernaan, dapat terjadi akibat obstruksi saluran
pencernaan.
HIPERELEKTROLIT
Kondisi dimana terjadi kelebihan elektrolit didalam tubuh
Kondisi ini bisa disebabkan karena asupan/intake yg
berlebih, gangguan metabolisme elektrolit di dalam tubuh.
Kelebihan elektrolit bisa berupa :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Hipernatremia
Hiperkalemia
Hiperkalsemia
Hipermagnesia
Hiperkloremia
Hiperfosfatemia
12
24/02/2016
Hipernatremia
Keadaan kelebihan Na dlm CES yg menyebabkan tekanan
osmotik ekstrasel meningkat. Sehingga menyebabkan
cairan intrasel bergerak keluar
Tanda & gejala : kulit & mukosa bibir kering, turgor kulit
buruk, permukaan kulit membengkak, oligouria/anuria,
konvusi, suhu tubuh tinggi, & lidah kering serta kemerahan.
Hipernatremia disebabkan oleh asupan Na yg berlebihan,
kerusakan sensasi haus, diare, disfagia, poliuria krn diabetes
insipidus, & kehilangan cairan berlebihan dr paru-paru
Hiperkalemia
Keadaan kelebihan kadar kalium dlm CES. Pd pemeriksaan EKG terdpt
gelombang T memuncak, QRS melebar, & PR memanjang
Tanda & Gejala : rasa cemas, iritabilitas, hipotensi, parastesia, mual,
hiperaktivitas sistem pencernaan, kelemahan & aritmia. Hiperkalemia
berbahaya krn dpt menghambat tramsmisi impuls jantung &
menyebabkan serangan jantung.
Hiperkalemia dpt terjadi pd pasien luka bakar, penyakit ginjal, & asidosis
metabolik. Jika terjadi hiperkalemia, salah 1 upaya yg dpt dilakukan u/
menormalkan kadar kalium adalah dgn pemberian insulin, krn insulin dpt
mendorong kalium masuk ke dlm sel
Pada asidosis metabolik terjadi perpindahan K+ dari intraseluler ke
ekstraselular (serum) sebagai ganti dari ion Na yang hilang bersama tinja.
13
24/02/2016
Hiperkalsemia
Kondisi kelebihan kadar kalsium pd CES
Hiperkalsemia ditandai dgn penurunan kemampuan otot,
mual, muntah, anoreksia, kelemahan & letargi, nyeri pd
tulang, & serangan jantung. Kondisi ini dpt terjadi pd pasien
yg mengalami pengangkatan
kelenjar gondok &
mengkonsumsi Vit. D secara berlebihan
Hipermagnesia
Kondisi kelebihan kadar magnesium dlm darah
Hipermagnesia ditandai dgn depresi saluran
pernapasan, aritmia jantung, & depresi refleks
tendon profunda
14
24/02/2016
Hiperkloremia
Kondisi kelebihan ion klorida dlm serum
Sering dikaitkan dgn hipernatremia, terutama pd kasus
dehidrasi & masalah ginjal
Hipokloremia menyebabkan
pemurunan
bikarbonat
sehingga menyebabkan ketidakseimbangan asam basa.
Jika berlangsung lama dpt menyebabkan kelemahan,
letargi, & pernapasan kussmaul
Hiperfosfatemia
Kondisi peningkatan kadar ion fosfat di dlm serum
Ditandai dgn peningkatan eksistabiitas SSP,
spasme otot, konvulsi & tetani, peningkatan
gerakan usus, gangguan kardiovaskuler, &
osteoporosis. Kondisi ini dpt terjadi pd kasus gagal
ginjal atau pd saat kadar parathormon menurun
15
24/02/2016
HIPOELEKTROLIT
Hipoelektrolit yaitu kondisi dimana terjadi kekurangan elektrolit dalam
tubuh
Kekurangan elektrolit dlm tubuh bisa berupa :
1.
Hiponatremia
2.
Hipokalemia
3.
Hipokalsemia
4.
Hipomagnesia
5.
Hipokloremia
6.
Hipofosfatemia
Hiponatremia
Keadaan kekurangan Na dlm CES yg menyebabkan perubahan
tekanan osmotik. Penurunan Na menyebabkan cairan berpindah dr
ruang ekstrasel ke cairan intrasel sehingga sel menjadi bengkak
Tanda & gejala : rasa haus berlebihan, Nadi cepat, hipotensi postural,
konvulsi, membran mukosa kering, cemas, postural dizziness, mual,
muntah, & diare.
Hiponatremia umumnya disebabkan oleh lehilangan cairan tubuh scr
berlebihan mis. ketika terjadi diare atau muntah terus-menerus dlm
jangka waktu yg lama
16
24/02/2016
Hipokalemia
Keadaan kekurangan kadar kalium dlm CES yg menyebabkan
kalium berpindah keluar sel. Pd pemeriksaan EKG terdpt
gelombang T datar & depresi segmen ST.
Hampir semua K+ berada di intraselular maka hipokalemia bisa
disebabkan karena perpindahan kalium yaitu dari serum ke sel
misalnya pada alkalosis akut, sehingga kadar kalium dlm serum
akan menurun
Hipokalemia ditandai dgn kelemahan, keletihan, & penurunan
kemampuan otot. Selain itu ini jg ditandai dgn distensi usus,
penurunan bising usus, denyut jantung (aritmia) tdk beraturan,
penurunan TD, tdk nafsu makan & muntah-muntah
Hipokalsemia
Kondisi kekurangan kadar kalsium dlm CES. Pd
kondisi ini terjadi pemanjangan interval Q-T pd
pemeriksaan EKG
Hipokalsemia ditandai dgn terjadinya kram otot &
kram perut, kejang (spasme) & tetani, peningkatan
mortilitas gastointestinal, gangguan kardiovaskuler,
& osteoporosis
17
24/02/2016
Hipomagnesia
Kondisi kekurangan kadar magnesium dlm darah
Hipomagnesia ditandai dgn iritabilitas, tremor, hipertensi,
disorientasi, konvulsi, halusinasi, kejang, kram pd kaki &
tangan, refleks tendon profunda yg hiperaktif, serta
takikardia.
Kondisi ini umumnya disebabkan oleh konsumsi alkohol yg
berlebihan, malnutrisi, gagal hati, absorpsi usus yg buruk, &
DM
Hipokloremia
Kondisi kekuragan ion klorida dlm serum
Ditandai dgn gejala yg menyerupai alkalosis metabolik,
yaitu kelemahan, apatis, gangguan mental, pusing, &
kram.
Kondisi ini dpt terjadi krn tubuh kehilangan sekresi
gastrointestinal scr berlebihan, mis, karena muntah, diare,
diuresis, at/ pengisapan nasogastrik
18
24/02/2016
Hipofosfatemia
Kondisi penurunan kadar ion fosfat di dlm serum
Hipofosfatemia antara lain ditandai
parastesia, kelemahan otot, & pusing.
dgn
anoreksia,
Kondisi ini dpt terjadi karena pengonsumsian alkohol scr
berlebihan, malnutrisi, hipertiroidisme, & ketoasidosis
diabetes
ASIDOSIS & ALKALOSIS
19
24/02/2016
Pengantar..
pH darah adalah resultan 2 komponen : komponen metabolik
dan komponen respiratorik.
pH normal: 7.35 – 7.45
BE (base akses) merupakan komponen metabolik yaitu jumlah
basa yg perlu dikoreksi. Normal = ± 2.3 mEq/ L
BE (+)
kelebihan basa
BE (–)
kekurangan basa/kelebihan asam
pCO2 = merupakan komponen respiratorik status asam basa.
Normal = 35 – 45 mmHg
KLASIFIKASI GANGGUAN ASAM BASA
Klasifikasi gangguan asam basa:
Asidosis metabolik
Asidosis respiratorik
Alkalosis metabolik
Asidosis respiratorik
20
24/02/2016
ASIDOSIS METABOLIK
Asidosis metabolik → ggg keseimbangan asam basa yg
ditandai dgn ↓pH yg bkn disebabkan oleh kelebihan CO2 dlm
cairan tubuh. Kondisi ini ditandai dgn ↓ HCO3- plasma,
sedangkn kadar CO2 normal.
Sebab:
Produksi ion H+ berlebihan, misalnya:
Meningkatkan metabolisme (demam, distress pernapasan, kejang, dll)
Meningkatkan asam organik (dehidrasi, hipoxia, hipoperfusi)
Ketosis (DM, kelaparan)
Kehilangan bikarbonat berlebihan, misalnya: diare, drainase ileostomi
Pemberian asam (HCl, asam amino)
Kegagalan ginjal untuk mengeluarkan asam yg berlebihan
ASIDOSIS METABOLIK..............
Kompensasi; pernapasan kusmaul; kelelahan
(malaise); disorientasi.
Kompensasi : ginjal menahan bikarbonat &
mengeluarkan hidrogen; paru meningkatkn
pengeluaran CO2 dgn bernapas cepat & dlm
21
24/02/2016
ASIDOSIS RESPIRATOTIK
Asidosis respiratorik → ggg keseimbangan
asam basa yg ditandai dgn ↓pH akibat retensi
CO2. Krn jumlah karbon dioksida (CO2) yg
keluar melalui paru berkurang sehingga terjadi
peningkatan H2CO3 yang menyebabkan
peningkatan Hidrogen (H+) sehingga pH
menurun.
ASIDOSIS RESPIRATOTIK........
Gejala klinis : ggg pernaapasan (hipoventilasi);
ggg kesadaran & disorientasi; pH plasma < 7,35;
PCO2 tinggi (>45 mmHg).
Kompensasi : ginjal akan meningkatkan
pengeluaran hidrogen & mempertahankan
bikarbonat.
22
24/02/2016
ALKALOSIS METABOLIK
Alkalosis metabolik → kadar penurunan jumlah ion
hidrogen dlm plasma yg disebabkan oleh defisiensi
relatif asam-asam non-karbonat. Pd kondisi ini, pe↑
HCO3- tdk diimbangi dgn peningkatan CO2.
Alkalosis metabolik, terjadi penurunan kadar ion H
dalam plasma karena defisiensi asam non-karbonat.
Akibatnya konsentrasi bikarbonat meningkat. Hal ini
terjadi karena kehilangan ion H karena muntahmuntah dan minum obat-obat alkalis. Hilangnya ion H
akan menyebabkan berkurangnya kemampuan
untuk menetralisir bikarbonat, sehingga kadar
bikarbonat plasma meningkat.
ALKALOSIS METABOLIK........
Gejala klinis : nilai bikarbonat plasma >26 mEq/L & pH
>7,45; apatis; ggg mental (letargi, bingung, & gelisah);
lemah; kram; pusing.
Kompensasi : ginjal menahan ion hidrogen &
mengekskresikan lbh banyak HCO3-; napas menjadi
lambat & dangkal
23
24/02/2016
ALKALOSIS RESPIRATORIK
Alkalosis respiratorik → ggg keseimbangan asam
basa yg ditandai dgn ↑ pH karena pengeluaran CO2
berlebih akibat hiperventilasi. Peningkatan jumlah
udara yg masuk ke paru-paru akan menyebabkan
pengeluaran juga meningkat, pengeluaran yg
berlebihan inilah yg menyebabkan penurunan
kadar CO2
ALKALOSIS RESPIRATORIK.........
Gejala klinis : pH plasma >7,35; baal &
kesemutan pd ujung jari tangan & kaki;
kemampuan konsentrasi terganggu.
Kompensasi : Ginjal akan meningkatkan
ekskresi/pengeluaran
bikarbonat
&
menahan hidrogen.
24
24/02/2016
Gangguan Keseimbangan Asam Basa...........
Gangguan Asam Basa
pH
PCO2
HCO3-
Asidosis Respiratorik
Asidosis Metabolik
Alkalosis Respiratorik
Alkalosis Metabolik
↓
↓
↑
↑
↑
↓/N
↓
↑/N
↑/N
↓
↓/N
↑
Nilai Normal AGD Arteri :
pH
: 7,35-7,45
PCO2
: 35-45
PO2
: 80-100
HCO3
: 22-26
Tot. CO2
: 23-27
O2%
: 95-100%
BE
: 2,3
Rumus :
↓
pH ↓ = PCO ↑
Ket :
• Murni jika salah satu Normal antara HCO3- atau PCO2
• Terkompensasi sebagian jika semua mengalami masalah
• Terkompensasi sempurnah jika pH Normal
• Jika pH Normal, maka Nilai BE yg digunakan untuk menentukan asaidosis atau alkalosis
THANKS......
Semoga Bermanfaat.....!!
Setiap perubahan akan terjadi.. Baik fisik maupun psikis.. Setiap org akan berubah..
Entah ke arah yg baik atau tidak.. Tergantung apa yg diadopsi org tersebut...
Jika perubahan keseimbangan cairan bisa terjadi karena penyakit... Maka jangan
jadikan Penyakit Hati mengubahmu ke arah yg Buruk
ALWYS BE POSITIFE THINKING...!!
25
Download