pelaksanaan pembelajaran bahasa indonesia pada kelas xi agama

advertisement
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
PADA KELAS XI AGAMA DI SEKOLAH INKLUSIF
MAN MAGUWOHARJO DEPOK SLEMAN
ARTIKEL E-JOURNAL
Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
oleh
NURVITA WULANSARI
NIM 11201244028
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
PADA KELAS XI AGAMA DI SEKOLAH INKLUSIF
MAN MAGUWOHARJO DEPOK SLEMAN
Oleh Nurvita Wulansari
NIM 11201244028
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran
Bahasa Indonesia kelas XI Agama di sekolah inklusif MAN Maguwoharjo,
hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran, serta upaya guru dalam mengatasi
hambatan tersebut. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia diteliti
berdasarkan komponen pembelajaran yang berupa tujuan pembelajaran,
materi/bahan ajar, metode pembelajaran, media, dan evaluasi.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian
ini adalah guru Bahasa Indonesia dan siswa kelas XI Agama di sekolah inklusif
MAN Maguwoharjo. Objek penelitian difokuskan pada pembelajaran Bahasa
Indonesia, hambatan, dan upaya guru dalam mengatasi hambatan pembelajaran
Bahasa Indonesia kelas XI Agama di sekolah inklusif MAN Maguwoharjo. Data
diperoleh dengan teknik observasi partisipatif, wawancara, catatan lapangan, dan
dokumen. Teknik analisis data meliputi tahapan reduksi data, penyajian data, dan
kesimpulan. Keabsahan data diperoleh melalui ketekunan dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, pelaksanaan pembelajaran
Bahasa Indonesia kelas XI Agama di sekolah inklusif MAN Maguwoharjo sesuai
dengan RPP, yang di dalamnya memuat komponen pembelajaran. Komponen
pembelajaran tersebut di antaranya tujuan pembelajaran, materi/bahan ajar,
metode pembelajaran, media, dan evaluasi. Pada dasarnya, pelaksanaan
pembelajaran Bahasa Indonesia kelas XI Agama di sekolah inklusif MAN
Maguwoharjo dengan sekolah umum berbeda. Hal yang membedakan terdapat
pada subjek belajar, metode pembelajaran, dan media pembelajaran yang
digunakan. Kedua, hambatan yang terjadi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
kelas XI Agama di sekolah inklusif MAN Maguwoharjo di antaranya tidak
tersedianya buku ajar braille untuk siswa difabel tunanetra dan guru tidak
menguasai huruf braille. Ketiga, upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi
hambatan tersebut adalah guru memanfaatkan sumber materi yang ada dan
memberi kesempatan kepada siswa difabel tunanetra untuk mengunduh Buku
Siswa Elektronik (BSE), serta guru meminta bantuan guru pembimbing khusus
untuk menerjemahkan tulisan braille siswa difabel tunanetra.
Kata kunci
: pembelajaran Bahasa Indonesia, sekolah inklusif
iii
THE IMPLEMENTATION OF BAHASA INDONESIA
TEACHING AND LEARNING
FOR THE XI GRADERS OF RELIGION CLASS IN
MAN MAGUWOHARJO INCLUSIVE SCHOOL DEPOK SLEMAN
By Nurvita Wulansari
NIM 11201244028
This research is aimed to describe the implementation of Bahasa
Indonesia teaching and learning in the XI grade of religion class in MAN
Maguwoharjo Inclusive School, Depok, Sleman; obstacles during the teaching
and learning process; and the teacher’s efforts to overcome those obstacles. The
teaching and learning process is observed based on learning components which
consists of learning goals, learning source/learning material, learning method,
media, and learning evaluation.
This research is a qualitative descriptive research. The subjects of the
research are Bahasa Indonesia teachers and the XI graders of religion class in
MAN Maguwoharjo Inclusive School. The object of the study is focused on the
learning process of Bahasa Indonesia, the obstacles in learning, and the teacher’s
efforts to overcome those obstacles. Data are collected through participative
observation technique, interview, field note, and documents. Data analyzing
techniques include data reducing step, data display, and conclusion. Data
validation is found through diligence and triangulation.
The result of the study shows that: first, the implementation of Bahasa
Indonesia teaching and learning process in XI graders of religion class in MAN
Maguwoharjo Inclusive School is appropriate with the lesson plans, in which
consists of learning components. The components are learning goals, learning
sources/learning materials, learning methods, media, and learning evaluation.
Basically, the teaching and learning process in this studied school is different with
other common schools. The differences are laid on learning subjects, learning
methods, and learning media which are applied. Second, the obstacles found
during the teaching and learning process are: there is no Braille books specialized
for gifted students, and furthermore, the teachers are not able to understand the
Braille for those students. Third, the efforts which are done by the teachers to
overcome those problems are making use of available learning sources and giving
a chance to the gifted students to download Buku Siswa Elektronik (BSE), and the
teachers asks a special teacher to help translate the braille writing visually
impaired students with disabilities.
Keywords: Bahasa Indonesia learning, inclusive school
iv
Anak berkebutuhan khusus
A. PENDAHULUAN
Dalam
dunia
pendidikan,
merupakan anak-anak yang memiliki
Bahasa Indonesia merupakan mata
hambatan
pelajaran wajib yang diajarkan mulai
hambatan
dari jenjang pendidikan dasar hingga
dalamnya anak-anak yang memiliki
pendidikan menengah atas. Ruang
keterbatasan. Mereka memerlukan
lingkup
Bahasa
layanan yang bersifat khusus dalam
Indonesia mencakup keterampilan
pendidikan agar hambatan belajarnya
berbahasa dan kemampuan bersastra.
dapat
Keterampilan berbahasa terdiri dari
kebutuhannya
menyimak, berbicara, membaca dan
(Karyana dan Sri Widati, 2013: 7-8).
menulis,
Sejalan
pembelajaran
sedangkan
bersastra
kemampuan
terintegrasi
dalam
kebutuhan
untuk
dan
termasuk
dihilangkan
sehingga
dapat
dengan
di
dipenuhi
hal
tersebut,
mengupayakan
pendidikan inklusif untuk para anak
merupakan
dasar
belajar
pemerintah
keterampilan berbahasa.
Pendidikan
perkembangan
setiap
berkebutuhan
manusia
penting
khusus.
yang
Konsep
terdapat
dalam
menjamin keberlangsungan
pendidikan inklusif memungkinkan
hidupnya agar lebih bermartabat.
kita untuk melakukan pembaruan
Oleh karena itu negara memiliki
demi
kewajiban
berkebutuhan
untuk
memberikan
memperjuangkan
khusus
atau
pelayanan pendidikan yang bermutu
berkelainan.
kepada
tanpa
inklusif tidak lepas dari carut-marut
terkecuali anak berkebutuhan khusus.
sistem pendidikan bagi kalangan
Hal tersebut sesuai dengan Undang-
penyandang
undang Sistem Pendidikan Nasional
(different
nomor 20 Tahun 2003 Pasal 5
mendapatkan perhatian serius dari
tentang hak dan kewajiban warga
pemerintah (Ilahi, 2013: 33).
setiap
warganya
negara yang menyatakan “setiap
Konsep
anak
pendidikan
cacat
atau
difabel
ability)
yang
kurang
Pendidikan
inklusif
warga negara mempunyai hak yang
merupakan
sama untuk memperoleh pendidikan
dari model pendidikan bagi anak
yang bermutu”.
berkelainan
1
perkembangan
yang
secara
terkini
formal
ditegaskan
dalam
Pernyataan
Dalam pembelajaran bahasa, siswa
Salamanca pada Konferensi Dunia
dituntut untuk dapat berkomunikasi
tentang Pendidikan Berkelainan Juni
dengan baik dan benar, secara lisan
1994. Prinsip mendasar pendidikan
maupun tulis. Oleh karena itu, upaya
inklusif
selama
peningkatan pembelajaran Bahasa
anak
Indonesia harus terus ditingkatkan
bersama-sama
agar hasil yang didapatkan sesuai
adalah
memungkinkan,
seyogianya
semua
belajar
tanpa memandang kesulitan ataupun
dengan yang diharapkan.
perbedaan yang mungkin ada pada
Pembelajaran
mereka (Ilahi, 2013: 36).
Dalam
Bahasa
Indonesia di sekolah formal dengan
penyelenggaraan
sekolah
inklusif,
tentu
memiliki
pendidikan inklusif, sekolah harus
perbedaan. Di sekolah inklusif guru
mampu mengenal lebih mendalam
akan
tentang
pendidikan
dibandingkan dengan sekolah formal
Maguwoharjo
biasa, karena kita ketahui di sekolah
merupakan salah satu madrasah yang
inklusif terdapat anak berkebutuhan
menerapkan
inklusif.
khusus yang tentu harus diajar
pendidikan
dengan metode yang berbeda dengan
inklusif, MAN Maguwoharjo turut
sekolah formal. Selain itu, guru pasti
berkontribusi
juga
paradigma
inklusif.
Dengan
MAN
pendidikan
menerapkan
pemerintah
sebuah
terhadap
untuk
ruang
usaha
memberikan
kepada
bekerja
akan
lebih
memiliki
keras
kesulitan
tersendiri ketika mengajar di sekolah
anak
inklusif, di mana di sana terdapat
berkebutuhan khusus mengenyam
anak-anak
pendidikan di sekolah tersebut.
berkebutuhan khusus yang sedang
Pada proses pembelajaran,
kelas.
anak
pendidikan.
memiliki peran penting dalam proses
di
dan
belajar bersama untuk memperoleh
siswa merupakan faktor utama. Guru
pembelajaran
normal
Berdasarkan uraian di atas,
Guru
perlu
diadakan
penelitian
pada
diharapkan
dapat
membimbing
sekolah inklusif untuk mengetahui
penguasaan
materi
pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran Bahasa
dalam hal ini pembelajaran bahasa.
Indonesia. Penelitian ini dilakukan
2
mengingat bahwa pelajaran Bahasa
Indonesia.
Dengan
demikian,
Indonesia merupakan mata pelajaran
penelitian ini termasuk penelitian
yang harus dikuasai siswa agar
deskriptif kualitatif.
mampu berbahasa dengan baik dan
Menurut Moeleong (2011: 6)
benar, baik secara lisan maupun tulis.
metode kualitatif bertujuan untuk
Penelitian ini diadakan di MAN
memahami fenomena tentang apa
Maguwoharjo, dengan alasan karena
yang dialami oleh subjek penelitian
sekolah ini merupakan madrasah
dengan cara deskripsi dalam bentuk
pertama
yang
kata-kata dan bahasa, pada suatu
inklusif,
konteks khusus. Penelitian dilakukan
yaitu sejak sekolah ini didirikan
dengan mengamati subjek dan objek
tahun 1978. Oleh karena itu tentu
penelitian berdasarkan fakta-fakta
sekolah
memiliki
yang ada. Penelitian kualitatif lebih
yang banyak dalam
mementingkan proses daripada hasil.
melaksanakan pendidikan inklusif.
Subjek dalam penelitian ini
di
Indonesia
menerapkan
pendidikan
ini
pengalaman
telah
Penelitian ini difokuskan pada kelas
adalah
XI
siswa
Maguwoharjo. Guru yang dipilih
berkebutuhan khusus atau siswa
dalam penelitian ini adalah guru
difabel kelas XI Agama berjumlah
kelas XI Agama, dan siswa yang
lebih banyak dibandingkan dengan
dijadikan sebagai subjek penelitian
siswa difabel kelas X dan XII.
adalah siswa kelas inklusif yang
Agama,
disebabkan
guru
dan
siswa
MAN
difokuskan pada kelas XI Agama
MAN Maguwoharjo. Sementara itu,
B. METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
mendeskripsikan
pelaksanaan
objek penelitian berupa pembelajaran
Bahasa
Indonesia,
hambatan
pembelajaran Bahasa Indonesia kelas
pembelajaran Bahasa Indonesia, dan
XI Agama di sekolah inklusif,
usaha
hambatan
selama
proses
hambatan
pembelajaran
pembelajaran,
serta
guru
Indonesia
di
upaya
guru
dalam
sekolah
Bahasa
inklusif.
dalam mengatasi hambatan selama
Pembelajaran
proses
berdasarkan komponen pembelajaran
pembelajaran
Bahasa
3
Bahasa
mengatasi
Indonesia
yang meliputi tujuan, materi/bahan
Indonesia
ajar, metode, media, evaluasi.
menjalankan perannya sesuai dengan
Pengumpulan data dilakukan
berlangsung,
guru
kebutuhan siswa.
dengan teknik pengamatan dengan
Pelaksanaan
pembelajaran
instrumen pedoman pengamatan dan
Bahasa Indonesia di kelas inklusif
catatan lapangan, wawancara bebas
pun juga tak lepas dari berbagai
terpimpin
instrumen
hambatan. Dengan adanya hambatan
pedoman wawancara, dan dokumen.
yang terjadi dalam pembelajaran
Sementara itu, analisis data dalam
Bahasa Indonesia di kelas inklusif,
penelitian ini terdiri dari tiga tahap,
guru berupaya untuk mengatasinya
yaitu tahap reduksi data, tahap
agar pembelajaran dapat berjalan
penyajoan
data,
dengan lancar.
kesimpulan
(verifikasi).
dengan
menggunakan
dan
Peneliti
1. Hasil Penelitian
ketekunan
Pada bagian ini akan dibahas
pengamatan dan triangulasi untuk
mengenai pelaksanaan pembelajaran
mengecek kebenaran data dalam
Bahasa Indonesia kelas XI Agama di
penelitian ini.
sekolah inklusif MAN Maguwoharjo,
C. HASIL PENELITIAN DAN
hambatan
PEMBAHASAN
pembelajaran Bahasa Indonesia kelas
Dalam
terdapat
khusus/anak
teknik
tahap
kelas
anak
XI
dalam
pelaksanaan
Agama
XI Agama di sekolah inklusif MAN
berkebutuhan
Maguwoharjo, dan upaya guru dalam
khususnya
mengatasi hambatan tersebut. Hasil
difabel,
siswa difabel tunanetra dan siswa
penelitian
difabel tunadaksa yang ikut belajar
pembelajaran Bahasa Indonesia kelas
bersama dengan anak nondifabel.
XI Agama di sekolah inklusif MAN
Walaupun
ada
Maguwoharjo ini, berdasarkan pada
diskriminasi terhadap siswa difabel
komponen pembelajaran. Komponen
dan nondifabel. Mereka memiliki
pembelajaran tersebut di antaranya
hak yang sama dalam memperoleh
(1)
pendidikan di kelas inklusif. Selama
materi/bahan
kegiatan
pembelajaran, (4) media, (5) evaluasi
demikian,
pembelajaran
tidak
Bahasa
4
tujuan
dari
pelaksanaan
pembelajaran,
ajar,
(3)
(2)
metode
pembelajaran. Hasil penelitian akan
Metode
pembelajaran
disajikan dalam bentuk tabel. Berikut

hasil penelitian secara keseluruhan
yang dapat dilihat pada tabel.

Tabel 1: Hasil Penelitian
Pelaksanaan Pembelajaran
Bahasa Indonesia
Kelas XI Agama di Sekolah
Inklusif MAN Maguwoharjo
Komponen
Pembelajaran
Tujuan

Pembelajaran


Materi/bahan
ajar



Hasil Penelitian

Tujuan
pembelajaran yang
dibuat sesuai
dengan SK, KD,
dan silabus.
Tujuan
pembelajaran yang
dirumuskan oleh
guru dibuat sama,
baik untuk siswa
difabel maupun
siswa nondifabel.
Pada dasarnya,
tujuan
pembelajaran dapat
tercapai.
Materi pada setiap
KD yang
disampaikan tidak
urut sesuai dengan
silabus.
Bahan ajar Bahasa
Indonesia
khususnya untuk
siswa difabel
tunanetra belum
tersedia.
Bahan ajar yang
digunakan oleh
guru diambil dari
buku ajar, internet,
ataupun
majalah/surat
kabar.
Media


Evaluasi
pembelajaran



5
Guru cenderung
menyampaikan
materi secara
singkat dan
memberikan waktu
lebih untuk praktik.
Metode
pembelajaran yang
digunakan antara
lain metode
ceramah,
presentasi, tanya
jawab, penugasan,
dan diskusi.
Metode tambahan
untuk siswa difabel
tunanetra
menggunakan
metode asuhan
sebaya.
Guru menggunakan
media visual dan
media cetak. Media
visual berupa slide
dalam bentuk
microsoft word dan
power point dengan
memanfaatkan
layar LCD,
sedangkan media
cetak berupa buku
ajar dan teks
cerpen.
Media yang
digunakan untuk
siswa difabel
tunanetra adalah
laptop yang
didukung dengan
aplikasi JAWS atau
NVDA.
Cara penilaian:
secara lisan dan
tertulis.
Waktu: proses dan
setelah
pembelajaran.
Ranah: kompetensi
sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.

a.
Bentuk penilaian:
tes tertulis dan
praktik.
Pelaksanaan
Pembelajaran
Bahasa Indonesia Kelas XI Agama
di
Sekolah
Inklusif
MAN
Maguwoharjo
Tabel 2: Hasil Penelitian
Hambatan dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia
Kelas XI Agama di Sekolah
Inklusif MAN Maguwoharjo
No
1.
2.
Pembahasan
pelaksanaan
pembelajaran Bahasa Indonesia kelas
XI Agama di sekolah inklusif MAN
Maguwoharjo
Hambatan dalam Pembelajaran
Tidak tersedianya buku ajar braille
untuk siswa difabel tunanetra.
Guru tidak menguasai huruf braille.
komponen
berdasarkan
pembelajaran
pembelajaran,
(tujuan
materi/bahan
ajar,
metode pembelajaran, media, dan
evaluasi
Tabel 3: Upaya Guru dalam
Mengatasi Hambatan dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia
Kelas XI Agama di Sekolah
Inklusif MAN Maguwoharjo
pembelajaran)
sebagai
berikut.
Tujuan pembelajaran yang
dibuat oleh guru dibuat sama, baik
itu untuk siswa difabel maupun siswa
No
1.
2.
Upaya Guru dalam Menangani
Hambatan
Guru
memanfaatkan
sumber
materi yang ada dan memberi
kesempatan kepada siswa difabel
tunanetra untuk mengunduh Buku
Siswa Elektronik (BSE).
Guru meminta bantuan guru
pembimbing
khusus
untuk
menerjemahkan tulisan braille
siswa difabel tunanetra.
nondifabel. Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan peneliti, guru dan
siswa
berusaha
untuk
mencapai
tujuan pembelajaran itu. Menurut
guru Bahasa Indonesia, selama ini
siswa
tujuan
difabel
mampu
pembelajaran
mencapai
walaupun
kurang maksimal. Hal tersebut juga
terlihat
2. Pembahasan
Berikut
ketika
pengamatan
berlangsung.
merupakan
. Materi/bahan ajar diambil
pembahasan dari hasil penelitian
dari buku paket, internet, maupun
yang telah dikemukakan pada bagian
surat kabar. Dalam menyampaikan
sebelumnya.
materi, guru menyampaikan secara
singkat dan memberikan waktu lebih
6
untuk
praktik.
Materi
yang
melakukan presentasi, siswa difabel
disampaikan guru juga tidak urut
pun juga ikut andil seperti siswa
sesuai dengan silabus. Bahan ajar
nondifabel.
dalam bentuk buku braille bagi siswa
presentasi
difabel
belum
tanya jawab digunakan oleh guru
tersedia. Siswa difabel tunanetra
setelah guru menggunakan metode
menggunakan
ceramah.
tunanetra
juga
bahan
ajar
sama
seperti siswa nondifabel lainnya.
Siswa
difabel
dengan
baik.
Setelah
menyampaikan
ikut
Metode
guru
materi,
guru
Metode pembelajaran yang
bertanyajawab dengan siswa. Ketika
digunakan oleh guru antara lain
guru melemparkan pertanyaan, siswa
metode ceramah, presentasi, tanya
selalu meresponnya. Pada metode
jawab,
diskusi,
penugasan, siswa difabel tunanetra
sedangkan metode tambahan yang
bekerjasama dengan temannya untuk
dikhususkan untuk siswa difabel
mengerjakan
tunanetra
metode asuhan
Sementara itu, metode asuhan sebaya
ceramah
sangat
hampir sama dengan metode tutor
membantu siswa difabel tunanetra,
sebaya. Cara yang digunakan dalam
karena siswa difabel tunanetra hanya
metode asuhan sebaya adalah siswa
bisa
nondifabel
sebaya.
penugasan,
adalah
Metode
dan
memaksimalkan
indra
tugas
akan
dari
guru.
membantu
pendengarnya ketika pembelajaran
mengasuh siswa difabel tunanetra,
berlangsung.
yang dimaksud dengan mengasuh
Beberapa
siswa
nondifabel cenderung bosan dengan
dalam
hal
ini
adalah
siswa
metode ceramah yang dilakukan oleh
nondifabel ikut membimbing dan
guru. Akan tetapi metode ini tetap
membantu siswa difabel tunanetra
digunakan oleh guru, karena metode
dalam belajar di kelas ataupun dalam
ini diyakini mampu menjadi metode
kegiatan di luar kelas.
yang efektif untuk membantu siswa
Media yang digunakan oleh
difabel tunanetra dalam memahami
guru untuk mendukung pembelajaran
materi pelajaran. Melalui metode
di kelas juga masih menggunakan
presentasi, siswa dapat lebih aktif
media sederhana, yaitu media visual
dalam
dan media cetak. Media visual yang
pembelajaran.
Ketika
7
digunakan berupa slide dalam bentuk
dinilai berupa kompetensi sikap,
microsoft word dan power point
pengetahuan, dan keterampilan. Hal
dengan memanfaatkan layar LCD,
ini
sedangkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
media
cetak
yang
seperti yang tertulis dalam
digunakan yaitu buku paket dan teks
(RPP).
cerpen yang bersumber dari surat
dilakukan guru yaitu melalui tes
kabar. Media khusus bagi siswa
tertulis
difabel tunanetra adalah komputer
pelaksanaan pembelajaran di kelas,
atau laptop yang telah didukung
ada
dengan
bagi
memang belum bisa terlaksana. Hal
Aplikasi
itu dikarenakan waktu pembelajaran
aplikasi
penyandang
khusus
tunanetra.
tersebut adalah JAWS atau NVDA.
Bentuk
penilaian
maupun
evaluasi
praktik.
pembelajaran
yang
Pada
yang
yang memang cukup terbatas.
Aplikasi ini bisa diunduh melalui
internet. Fungsi aplikasi JAWS dan
b.
NVDA itu adalah sebagai screen
Bahasa Indonesia Kelas XI Agama
reader atau pembaca layar. Aplikasi
di
ini akan mengubah tulisan yang ada
Maguwoharjo
di laptop maupun komputer menjadi
suara/audio.
komputer
Laptop
yang
sudah
Hambatan
Sekolah
Pembelajaran
Inklusif
Pembelajaran
ataupun
MAN
Bahasa
Indonesia kelas XI Agama di sekolah
didukung
inklusif
MAN
Maguwoharjo
dengan aplikasi ini secara otomatis
memang tak lepas dari berbagai
akan menyuarakan tulisan dengan
hambatan. Hambatan yang terjadi di
mengikuti ke mana arah kursor itu.
antaranya pertama, tidak tersedianya
Dengan demikian, siswa difabel
buku ajar braille untuk siswa difabel
tunanetra bisa belajar dengan mudah
tunanetra. Selama ini siswa difabel
melalui laptop mereka.
tunanetra meggunakan buku ajar
Evaluasi
pembelajaran
sama
seperti
siswa
nondifabel.
dilakukan guru secara lisan maupun
Mereka hanya bisa mencerna materi
tulis. Evaluasi ini dilakukaan saat
yang ada dalam buku ajar melalui
pembelajaran berlangsung maupun
pendengaran, yaitu dibacakan oleh
setelah pembelajaran. Ranah yang
orang lain. Cara lain yang mereka
8
gunakan dalam memahami materi
pengalaman mengajar yang cukup
yang ada di buku ajar tersebut adalah
lama di sekolah inklusif MAN
dengan men-scan (memindai melalui
Maguwoharjo.
scanner) lembaran demi lembaran
mengajar di MAN Maguwoharjo ini
materi dalam buku ajar itu kemudian
terhitung mulai tahun 2011.
Beliau
mulai
menyimpan hasil pindaian materi itu
ke dalam laptop. Materi yang telah
c. Upaya Guru dalam Mengatasi
dipindai
akan
Hambatan Pembelajaran Bahasa
terbaca oleh laptop mereka, sehingga
Indonesia Kelas XI Agama di
mereka bisa belajar dengan mudah.
Sekolah
Buku braille yang disediakan di
Maguwoharjo
melalui
scanner
Inklusif
MAN
perpustakaan sekolah hanya terbatas.
Upaya yang dilakukan guru
Buku-buku braille itu di antaranya
dalam mengatasi hambatan yang
Al-Qur’an, majalah, dan kumpulan
terjadi dalam pembelajaran Bahasa
cerpen.
yang
Indonesia kelas XI Agama di sekolah
kurang bervariasi.
inklusif MAN Maguwoharjo adalah
Kumpulan
disediakan juga
Perpustakaan
hanya
cerpen
menyediakan
sebagai
berikut.
Pertama,
beberapa judul kumpulan cerpen
memanfaatkan sumber materi yang
tetapi dalam jumlah banyak.
ada dan memberi kesempatan kepada
Kedua, guru tidak menguasai
siswa
difabel
tunanetra
untuk
huruf braille. Guru Bahasa Indonesia
mengunduh Buku Siswa Elektronik
yang mengajar kelas XI belum
(BSE). Sumber materi itu didapat
menguasai huruf braille. Hal tersebut
dari buku ajar, internet, ataupun surat
membuat guru Bahasa Indonesia
kabar. Buku ajar yang digunakan
kesulitan untuk membaca tulisan
guru
siswa
mengajar sama seperti buku ajar
difabel
tunanetra.
sebagai
yang
menjadi faktor utama penyebab guru
tunanetra dan siswa nondifabel yaitu
tidak menguasai huruf braille. Selain
buku Kompeten Berbahasa Indonesia
itu, guru Bahasa Indonesia yang
yang
megajar kelas XI ini belum memiliki
Sementara itu, untuk materi yang
diterbitkan
siswa
untuk
Ketidaksesuaian latar belakang guru
9
digunakan
pedoman
oleh
difabel
Erlangga.
diambil dari internet ataupun surat
GPK yang disediakan oleh Dinas
kabar
dengan
Provinsi berjumlah dua orang. GPK
akan
cukup memiliki peran penting di
disesuaikan
Kompetensi
dipelajari.
Dasar
Bagi
tunanetra
yang
siswa
yang
difabel
MAN
Maguwoharjo.
Mereka
mengalami
bertugas untuk menjembatani guru
keterbatasan sumber materi, guru
dengan siswa difabel tunanetra. Guru
memberi kesempatan kepada mereka
yang kesulitan menangani siswa
untuk mencari sumber materi yang
difabel tunanetra, terutama dalam hal
sekiranya bisa membantu mereka
membaca tulisan braille seperti pada
dalam belajar. Sumber materi itu
gambar
adalah Buku Siswa Elektronik (BSE)
bantuan
yang bisa mereka unduh di internet.
menerjemahkan
BSE yang ada di internet memang
tersebut. Guru Bahasa Indonesia pun
cukup banyak, terlebih untuk buku
juga demikian. Ketika guru Bahasa
KTSP. Dalam mengunduh BSE, guru
Indonesia kesulitan membaca tulisan
memberikan kebebasan kepada siswa
braille dari siswa difabel tunanetra,
difabel tunanetra untuk mengunduh
guru akan meminta bantuan kepada
BSE tersebut, asalkan materi yang
GPK untuk menerjemahkan tulisan
ada di dalamnya relevan dengan
siswa. Tulisan braille dari siswa
materi yang diajarkan oleh guru.
difabel tunanetra akan diserahkan
Kedua,
guru
di
atas
akan
kepada
GPK
tulisan
meminta
untuk
braille
meminta
kepada GPK untuk diterjemahkan ke
bantuan guru pembimbing khusus
tulisan abjad, kemudian setelah GPK
untuk menerjemahkan tulisan braille
telah selesai menerjemahkan tulisan
siswa difabel tunanetra. Di MAN
itu
Maguwoharjo
kepada guru yang bersangkutan.
terdapat
guru
GPK
akan
menyerahkannya
pembimbing khusus (GPK) bagi
siswa
difabel
merupakan
guru
tunanetra.
yang
GPK
Penelitian ini juga sejalan
ditunjuk
dengan
penelitian
sebelumnya.
khusus oleh Dinas Pendidikan dari
Penelitian relevan yang pertama
Provinsi untuk ikut membantu guru
berjudul
menangani siswa difabel tunanetra.
Indonesia dalam Kelas Inklusif di
10
Pembelajaran
Bahasa
SMP
Ekakapti
Karangmojo,
tujuan pembelajaran, materi, metode,
Kabupaten Gunungkidul oleh Irawati
Wahyuningsih
(2014)
media, dan evaluasi pembelajaran.
mahasiswa
Penelitian relevan yang kedua
Pascasarjana UNY. Relevansi yang
berjudul Pelaksanaan Pembelajaran
terdapat
Bahasa
antara
berjudul
penelitian
Pembelajaran
yang
Bahasa
Indonesia
Terbuka,
di
Pada
Tempel,
SMP
Sleman,
Indonesia dalam Kelas Inklusif di
Yogyakarta oleh Kunti Khusnun
SMP
(2014)
Ekakapti
Karangmojo,
mahasiswa
UNY.
terdapat
antara
Kabupaten
Gunungkidul
dengan
Relevansi
penelitian
ini
metode
penelitian yang berjudul Pelaksanaan
adalah
penelitian
yang digunakan
sama-sama
menggunakan
deskriptif
kualitatif.
yaitu
Pembelajaran
metode
Selain
yang
PBSI
Bahasa
Indonesia
Pada SMP Terbuka di Tempel
itu
dengan penelitian ini adalah metode
relevansi yang lain pada objek
penelitian
yang digunakan
penelitian
sama-sama
menggunakan
yang
diteliti,
yaitu
metode
mengenai pelaksanaan pembelajaran
deskriptif
Bahasa Indonesia di sekolah inklusif.
relevansi yang lain pada objek
Perbedaan
dengan
penelitian
penelitian
ini
penelitian
Irawati
kualitatif.
yaitu
yang
Bahasa Indonesia.
peneltian. Subjek penelitian pada
Perbedaan
Irawati
diteliti,
itu
yaitu
mengenai pelaksanaan pembelajaran
Wahyuningsih terdapat pada subjek
penelitian
Selain
Wahyuningsih
penelitian
ini
dengan penelitian Kunti Khusnun
hanya difokuskan pada guru SMP
terdapat
Ekakapti,
subjek
Subjek penelitian pada penelitian
penelitian pada penelitian ini adalah
Kunti Khusnun yaitu guru dan siswa
guru dan siswa di sekolah inklusif
di SMP Terbuka, sedangkan subjek
MAN
penelitian pada penelitian ini adalah
sedangkan
Maguwoharjo.
Selain
itu,
pelaksanaan pembelajaran Bahasa
Indonesia
yang
penelitian
ini
diteliti
pada
didasarkan
pada
pada
subjek
peneltian.
guru dan siswa di sekolah inklusif.
komponen pembelajaran yang berupa
11
D. KESIMPULAN DAN SARAN
terhadap siswa difabel, terutama
1. Kesimpulan
siswa difabel tunanetra juga masih
Berdasarkan hasil penelitian
kurang. Pada dasarnya, pembelajaran
terhadap pelaksanaan pembelajaran
Bahasa Indonesia kelas XI Agama di
Bahasa Indonesia kelas XI Agama di
sekolah inklusif MAN Maguwoharjo
sekolah inklusif MAN Maguwoharjo,
berbeda
maka dapat disimpulkan sebagai
pada
berikut.
membedakan terdapat pada subjek
Pertama,
dengan
sekolah-sekolah
umumnya.
Hal
yang
pelaksanaan
belajar, metode pembelajaran dan
pembelajaran Bahasa Indonesia kelas
media pembelajarannya. Perbedaan
XI Agama di sekolah inklusif MAN
pada subjek belajar yang ada di
Maguwoharjo pada mulanya telah
sekolah inklusif MAN Maguwoharjo
direncanakan
Rencana
yaitu dengan adanya siswa difabel
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
yang ikut belajar bersama dengan
Akan tetapi, ada penambahan pada
siswa nondifabel dalam kelas yang
pelaksanaan pembelajaran yang tidak
sama,
dituliskan guru melalui RPP, seperti
tunanetra dan tunadaksa. Sementara
metode
itu,
melalui
asuhan
dikhususkan
bagi
sebaya
siswa
yang
khususnya
untuk
siswa
metode
difabel
pembelajaran
difabel
perbedaan itu terdapat pada metode
tunanetra. Pada RPP yang ditulis
tambahaan yang dikhususkan untuk
guru
komponen
siswa difabel tunanetra, yaitu dengan
pembelajaran, di antaranya tujuan
metode asuhan sebaya. Selanjutnya,
pembelajaran,
ajar,
media pembelajaran yang berbeda
metode pembelajaran, media, dan
dengan sekolah umum itu adalah
evaluasi pembelajaran.
adanya
terdapat
materi/bahan
Pada
pembelajaran
pelaksanaan
di
kelas,
media
komputer
guru
yang
laptop
sudah
ataupun
didukung
dengan aplikasi JAWS atau NVDA.
menganggap semua siswa dalam
Kedua, dalam pembelajaran
kelas inklusif itu sama, baik itu siswa
Bahasa Indonesia kelas XI Agama di
difabel maupun siswa nondifabel.
sekolah inklusif MAN Maguwoharjo
Perhatian yang diberikan oleh guru
memang
12
tidak
terlepas
dari
hambatan. Hambatan yang terjadi
juga mampu mengupayakan fasilitas
dalam
sumber belajar terutama untuk siswa
pembelajaran
Bahasa
Indonesia kelas XI Agama di sekolah
difabel
inklusif
mereka dalam belajar. Kedua, Guru
MAN
Maguwoharjo
di
sehingga
memudahkan
antaranya adalah tidak tersedianya
diharapkan
buku paket braille untuk tunanetra
perhatian yang lebih kepada siswa,
dan guru tidak menguasai huruf
khususnya
braille.
Selanjutnya, guru
Ketiga, guru memiliki solusi
mampu
mampu
memberikan
siswa
untuk
difabel.
juga diharapkan
meningkatkan
yang tepat untuk mengatasi upaya
kreativitasnya
tersebut. Upaya yang dilakukan guru
dengan menggunakan metode dan
dalam mengatasi hambatan tersebut
media pembelajaran yang menarik
adalah guru memanfaatkan sumber
yang tentunya disesuaikan dengan
materi
kondisi siswa dalam kelas inklusif.
yang
ada
dan
memberi
dalam
mengajar
kesempatan kepada siswa tunanetra
untuk mengunduh Buku Elektronik
E. DAFTAR PUSTAKA
Siswa (BSE) dan guru guru meminta
Ilahi, Mohammad Takdir. 2013.
Pendidikan Inklusif: Konsep
dan Aplikasi. Yogyakarta: ArRuzz Media.
bantuan guru pendamping khusus
untuk menerjemahkan tulisan braille
siswa difabel tunanetra.
2. Saran
Karyana, Asep dan Sri Widati. 2013.
Pendidikan
Anak
Berkebutuhan
Khusus
Tunadaksa.
Jakarta:
PT.
Luxima Metro Media.
Berikut beberapa saran yang
dapat
menunjang
keberhasilan
pelaksanaan pembelajaran Bahasa
Indonesia
di
sekolah
inklusif,
Khusnun, Kunthi. 2014. Pelaksanaan
Pembelajaran
Bahasa
Indonesia Pada SMP Terbuka
Tempel Sleman. Skripsi S1.
Yogyakarta: Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia,
FBS
UNY
Yogyakarta.
khususnya sekolah inklusif MAN
Maguwoharjo.
Pertama,
sekolah
perlu memberikan perhatian yang
lebih kepada siswa, khususnya siswa
difabel
yang
ada
di
MAN
Maguwoharjo. Selain itu, sekolah
13
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Wahyuningsih,
Irawati.
2014.
Pembelajaran
Bahasa
Indonesia dalam Kelas Inklusif
di SMP Ekakapti Karangmojo,
Kabupaten
Gunungkidul.
Yogyakarta: Skripsi S2 UNY.
14
Download