37 BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagianbagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka. Suatu studi dari sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaiki kekurangan dari sistem yang telah ada. Suatu kegiatan mentransformasikan dua masukan utama, yaitu kebijaksanaan pemakai dan anggaran proyek kedalam spesifikasi yang terstruktur. Kegiatan tersebut melibatkan alat dan model diagram aliran data, diagram antar entitas dan komunikasi data. Umumnya adalah memandang, pengamatan dan menyimpulkan konsep sistem berdasarkan Sistem informasi secara fisik dan konseptual. Analisis sistem memiliki tujuan untuk melakukan penganalisaan dan mencari kelemahan dari sistem yang berjalan. Sehingga pada akhirnya proses perwujudan sistem yang baik akan tetap terpenuhi sejalan dengan perkembangan zaman. Dalam analisis sistem ini penulis akan menjelaskan deskripsi masalah serta deskripsi yang sedang berjalan dan analisis kelemahan dan kebutuhan sistem yang dijelaskan secara umum. Untuk memperoleh gambaran tentang sistem yang digunakan pada 37 38 Penghitungan Nilai Persediaan Air Mineral SANFORD Dengan Menggunakan Metode Rata – Rata Pada Distributor PT Inja Wiratama Langgeng Tanjungpinang. Permasalahan terdapat Penghitungan Nilai Persediaan Air Mineral SANFORD yang masih menggunakan sistem manual, sedangkan data yang diolah sangat banyak sehingga pengolahan data dinilai masih kurang efektif dan efisien. Melihat dari permasalahan tersebut, melatarbelakangi untuk menghasilkan solusi alternative dengan membuat suatu sistem informasi guna membantu menghasilkan Sistem Informasi Penghitungan Nilai Persediaan Air Mineral SANFORD Dengan Menggunakan Metode Rata-Rata Pada Distributor PT Inja Wiratama Langgeng Tanjungpinang yang dapat diakses secara akurat, efektif dan efisien. 3.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan Tahap Analisis Prosedur sangat berperan dan berpengaruh pada tahap berikutnya, yaitu proses perbaikan sistem lama atau desain (merancang) sistem yang sama sekali baru. Ketidakcermatan atau ketidaklengkapan analisis dapat mengakibatkan suatu sistem yang membingungkan dan tidak memuaskan bagi pengguna (user) , bahkan tidak memenuhi keinginan pengguna. Sasaran yang akan dicapai pada tahap ini adalah untuk mengetahui kerja dari sistem yang ada, sekaligus mencari kekurangan yang belum terdeteksi pada saat mendefinisikan masalah, sehingga selanjutnya dapat dilakukan evaluasi dan 38 39 menberikan masukan untuk pemecahan sebagai dasar untuk tahap desain (perancangan). PT Inja Wiratama Langgeng Tanjungpinang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distributor air mineral SANFORD, mekanisme kerja yang dilakukan terhadap pengamanan seluruh dokumen masih bersifat manual dimana data-data transaksi seperti penentuan harga jual dilakukan secara manual yaitu dicatat dengan menggunakan tulisan tangan pada sejumlah buku yang sesuai dengan kegiatannya. Dengan sistem pengolahan data yang masih manual ini dirasakan cukup merepotkan dan memakan waktu untuk mencari data tertentu apabila suatu saat datadata ini diperlukan. 1. Tujuan Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan Tujuan dari analisis prosedur yang sedang berjalan yaitu : a. Memahami sistem yang sedang berjalan. b. Mencari dan menentukan kelemahan pada tahap analisis masalah. c. Menentukan keluhan sistem. 2. Metode yang dapat dipakai untuk menentukan besarnya nilai persediaan ada beberapa macam. Nilai persediaan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap penyusunan laporan keuangan baik dalam neraca maupun laporan perhitungan laba rugi. Nilai persedian yang tercantum dalam neraca menunjukkan nilai kekayaan yang berdasarkan prinsip hati-hati menghendaki nilai mana yang terendah. Sedangkan nilai persediaan untuk kepentingan perhitungan laba rugi 39 40 dihadapkan kepada kepentingan penentuan laba yang diperoleh perusahaan. Salah satu metode didalam penilaian persediaan adalah dengan menggunakan metode rata-rata. Metode rata-rata adalah suatu metode penilaian persediaan yang didasari atas harga rata-rata dalam periode yang bersangkutan. Besar kecilnya nilai persediaan yang masih ada dan harga pokok barang yang dijual, dipengaruhi oleh metode yang dipakai dalam metode rata-rata. Contoh sebagai berikut ; Perusahaan PT Inja Wiratama Langgeng Tanjungpinang memiliki persediaan awal 100 Dus, dengan biaya tiap dus nya adalah 900, Kemudian PT Inja Wiratama Langgeng Tanjungpinang melakukan pemesanan sebesar 100 dus dengan biaya Rp.1200,-. Beberapa hari kemudian melakukan pemesan kembali sebesar 100 Dus dengan biaya Rp.1100,-. Kemudian PT Inja Wiratama Langgeng Tanjungpinang melakukan pendistribusian sebanyak 2 hari berturut-turut sebesar 100 dus. Berapakah besaran harga pokok pada hari ke 5 Diketahui 1. Persediaan Awal : 100 Dus @ Rp 900,- 2. Permintaan : 100 Dus @ Rp1200,- 3. Permintaan : 100 Dus @ Rp1100,- 4. Distibusi atau dipakai : 100 Dus 5. Distribusi atau dipakai : 100 Dus 40 41 Penghitungan harga pokok penjualan dan nilai persediaan dengan Rumus ; Persediaan Awal (pa) = jumlah persediaan(p0) x biaya Persediaan lanjutan (pb) = (jumlah persediaan (p1) x biaya) + pa (p1 +p0) Persediaan lanjutan (pc) = (jumlah persediaan (p2) x biaya) + pb (p0+p1+p2) sampai pada transaksi ke 5 Tabel 3.1 Contoh Soal Laporan Nilai Persediaan No. Didapat Dipakai 1 2 3 4 5 100 Dus x @Rp1200,- = Rp120.000,100 Dus x @Rp1100 = Rp110.000,100 Dus x @Rp1066,- = Rp106.600,100 Dus x @Rp1066,- = Rp106.600,- Sisa Biaya 100 Dus x @ Rp 900,- = Rp 90.000,200 Dus x @Rp1050 ,- = Rp210.000,- Rp 900,- 300 Dus x @c = Rp319.800,- Rp1050 ,- 200 Dus x @Rp1066,- = Rp213.200,- Rp1066,- 100 Dus x @Rp1066,- = Rp106.600,- Rp1066,- Rp1050 ,- Sehingga persediaan akhir setelah transaksi ke-5 adalah sebesar 100 Dus x @ Rp.1066 atau sebesar Rp.106.600,Dibawah ini adalah prosedur permintaan air meniral yang berhubungan dengan Produsen, Bagian Administrasi Keuangan, bagian Gudang, Pimpinan. 41 42 1. Bagian Gudang memberikan Surat permintaan air mineral kepada bagian administrasi keuangan. 2. Bagian Administrasi keuangan menerima surat permintaan tersebut dan membuat surat pesanan untuk di sampaikan kepada produsen dengan terlebih dahulu pimpinan untuk di tanda tangani. 3. Pimpinan melakukan penandatanganan terhadap surat pesanan lalu menyerahkan kepada produsen 4. Produsen mengecek ketersediaan stok barang yang di pesan, dan kemudian produsen membuat surat jalan dari surat pesanan yang masuk yang akan di serahkan kepada Bagian Gudang 5. Surat Jalan akan diserahkan kepada bagian administrasi keuangan untuk di lakukan pembayaran dan pembuatan kwitansi yang akan di tanda tangani oleh pimpinan. 6. Dari kwitansi yang telah di tanda tangani oleh pimpinan akan di buatkan laporan pembelian oleh bagian administrasi keuangan yang akan diserahkan kepada pimpinan. Untuk lebih jelasnya, lihat flowmap berjalan berikut : 42 permintaan air mineral yang sedang 43 PROSEDUR PERMINTAAN AIR MINERAL BAGIAN GUDANG BAGIAN ADM KEUANGAN SURAT PERMINTAAN BARANG SURAT PERMINTAAN BARANG PIMPINAN PRODUSEN SURAT PESANAN CETAK SURAT PESANAN SURAT PESANAN TANDA TANGAN SP SURAT PESANAN CEK STOK SURAT PESANAN SURAT PESANAN BUAT SURAT JALAN SURAT JALAN SURAT JALAN CEK KELENGKAPAN SURAT JALAN TIDAK SURAT JALAN YA TANDA TANGAN SURAT JALAN SURAT JALAN PEMBAYARAN PEMBUATAN KWITANSI PEMBAYARAN KWITANSI PEMBAYARAN KWITANSI PEMBAYARAN TANDA TANGAN KWITANSI PEMBAYARAN KWITANSI PEMBAYARAN CETAK LAPORAN PERMINTAAN KWITANSI PEMBAYARAN KWITANSI PEMBAYARAN LAPORAN PERMINTAAN LAPORAN PERMINTAAN Gambar 3.1 Flowmap Berjalan Permintaan Air Mineral 43 44 Dibawah ini adalah prosedur pendistribusian Air Mineral SANFORD PT Inja Wiratama Langgeng Tanjungpinang yang berhubungan dengan Pelanggan, Bagian Pemasaran Bagian Administrasi Keuangan, bagian, Pimpinan. 1. Pelanggan memberikan Surat permintaan Air Mineral kepada bagian Pemasaran. 2. Bagian Distribusi Memeriksa stok apakah barang yang di minta ada atau tidak, jika stoknya tidak ada, maka permintaan akan di kembalikan. jika stok ya ada, maka bagian pemasaran akan menyerahkan surat permintaan kepada bagian administrasi keuangan. 3. Bagian Administrasi Keuangan akan membuat kwitansi dan surat jalan, yang akan di berikan kepada pelanggan dan kemudian di buatkan laporan pendistribusian yang akan di serahkan kepada pimpinan. 4. Pimpinan menerima laporan pendistribusian dari bagian Administrasi Keuangan. Untuk lebih jelasnya, lihat flowmap pendistribusian air mineral yang sedang berjalan berikut : 44 45 PROSEDUR PENDISTRIBUSIAN AIR MINERAL PELANGGAN BAGIAN DISTRIBUSI SURAT PERMINTAAN SURAT PERMINTAAN BAGIAN ADM. KEUANGAN PIMPINAN SURAT PERMINTAAN SURAT PERMINTAAN TIDAK CEK STOK CATAT SURAT PERMINTAAN YA SURAT PERMINTAAN BARANG SURAT PERMINTAAN BUAT KWITANSI DAN SURAT JALAN KWITANSI PEMBAYARAN KWITANSI PEMBAYARAN SURAT JALAN SURAT JALAN BUAT LAPORAN LAPORAN PENJUALAN LAPORAN PENJUALAN Gambar 3.2 Flowmap Berjalan Pendistribusian Air Mineral 45 46 3.3. Analisis Kelemahan Sistem Berdasarkan gambar prosedur diatas maka untuk pencapaian informasi yang cepat, akurat dan efektif masih terdapat kekurangan yang menyebabkan informasi mengenai pengolahan data terhadap pendistribusian Air Mineral SANFORD PT Inja Wiratama Langgeng Tanjungpinang di tidak diketahui dengan cepat. Adapun kelemahannya yaitu : 1. Dalam proses pendistribusian Air Mineral Sanford PT Inja Wiratama Langgeng Tanjungpinang masih menggunakan pencatatan secara manual, sehingga perkiraan data persediaan belum akurat. 2. Sistem pengolahan data yang sedang berjalan masih menggunakan dokumendokumen (arsip), sehingga memerlukan ketelitian yang tinggi dan waktu yang lama. 3. Dalam pembuatan laporan yang akan diberikan kepada Pimpinan atau bagian lain memerlukan waktu yang lama. 3.4 Analisis Kebutuhan Dalam pengolahan data pada PT Inja Wiratama Langgeng Tanjungpinang yang dikomputerisasikan diperlukan beberapa komponen pekerjaan untuk mendukung berjalannya sistem, diantaranya : 1. Aplikasi yang dibuat diharapkan dapat memenuhi semua kebutuhan manajemen untuk merumuskan Penghitungan Nilai Persediaan Air Mineral SANFORD 46 47 dengan Menggunakan Metode Rata-Rata di PT Inja Wiratama Langgeng Tanjungpinang 2. Dapat menjamin bahwa data tersebut akurat. 3. Membutuhkan Pengguna untuk mengoperasikan sistem yang dibuat. 4. Aplikasi tersebut bersifat dinamis dalam segi penampilan dan mudah dipakai. Keempat analisis kebutuhan sistem diperoleh dari lapangan dan juga didapat dari beberapa wawancara dari pengguna user khususnya user yang langsung berhadapan dengan aplikasi tersebut nantinya. Salah satunya tentang masalah kemampuan Aplikasi ini dalam memecahkan permasalahan. Dalam hal ini user mengkehendaki aplikasi yang mampu menangani semua permasalahan dalam memberikan berbagai macam pelayanan kepada para pelanggan ataupun pihak Pimpinan. Akan tetapi tentu saja aplikasi tersebut tidak akan selalu sempurna, dikarenakan keterbatasan kemampuan, waktu, peralatan, dalam perancangan aplikasi yang memang harus diakui masih awal dalam hal yang demikian. Suatu aplikasi yang dibuat yang diperlukan adalah hasil akhir yang dapat memuaskan user, baik itu berupa desain aplikasi yang digunakan maupun report yang dihasilkan. 3.5 Analisis Dokumen Bentuk-bentuk dokumen yang akan dihasilkan oleh bagian pelayanan dari aplikasi sistem informasi di PT Inja Wiratama Langgeng Tanjungpinang antara lain : 47 48 1. Penentuan Jumlah Pemintaan air mineral kepada Produsen Fungsi : untuk mengetahui jumlah permintaan air mineral Sumber : air mineral Rangkap : 2 (Dua). Item : Jenis kemasan air mineral, Satuan, Harga 3.6 Analisis PIECES 1 Menurut Hanif AL Fatta (2007 : 88) “untuk mengetahui kelemahan yang terdapat dalam dapat dilakukan dengan menggunakan analisis PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency, dan Services)”. Analisis kelemahan ini diperlukan untuk memetakan masalah-masalah yang ada pada sistem yang berjalan saat ini, mencari inti pokok dari permasalahan, dan diharapkan mampu memberikan solusi yang baik bagi PT Inja Wiratama Langgeng Tanjungpinang 3.6.1. Analisis Kinerja (Performance) Analisis kinerja adalah kemampuan dalam menyelesaikan tugas bisnis dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai. Kinerja diukur dengan jumlah produksi (throughput) dan waktu tanggap (response time) dari suatu sistem. Jumlah produksi (throughput) adalah jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan selama waktu tertentu. 1 Hanif AL Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem ( Yogyakarta,2007,Andi), hal 88 48 49 Waktu tanggap (response time) adalah keterlambatan rata-rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi tersebut. Tabel 3.2 Analisis Kinerja Sistem Lama Banyak menghabiskan untuk menentukan permintaan Rencana Sistem Baru waktu Lebih menghemat waktu. jumlah 3.6.2.Analisis Informasi (Information) Dalam penyajian informasi, sering terjadi keterlambatan dan bahkan terjadi kesalahan, informasi yang dihasilkan terkadang tidak bisa langsung dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan. Penyampaian informasi yang disajikan harus relevan, akurat dan tepat waktu agar pelanggan tidak kesulitan terhadap stok yang ada. Tabel 3.3 Analisis Informasi Sistem Lama Rencana Sistem baru Tingkat keakuratan data kurang, Tingkat keakuratan data lebih terjamin. karena masih menggunakan perkiraan dan asumsi pikiran. 49 50 3.6.3.Analisis Ekonomi (Economy) Analisis ekonomi adalah senantiasa berhubungan dengan keberadaan anggaran instansi atau biaya, analisis ekonomi bersifat mempelajari dan menerapkan tentang biaya dan manfaatnya. Pengolahan informasi membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga menimbulkan peningkatan biaya operasi. Dengan ini diharapkan pengembangan sistem dapat memberikan banyak manfaat serta ketidakefisienan biaya yang terjadi bisa di minimalisir sekecil mungkin. Tabel 3.4 Analisis ekonomi Sistem Lama Rencana Sistem baru Kelalaian dalam perhitungan penentuan Jumlah permintaan sehingga dapat mengurangi biaya penyimpanan meningkat menyebakan pendapatan berkurang Dengan menggunakan system baru, dinilai dapat mengurangi kelalaian dalam memperkirakan jumlah pesanan. Kesalahan pencatatan transaksi yang Perhitungan dilakukan dengan sistem, sering terjadi mengeluarkan banyak guna meminimalkan pemborosan biaya dan waktu untuk menghitung dan biaya dan waktu. mencatat ulang. 3.6.4.Analisis Kendali (Control) Sistem informasi yang baik harus mampu menjaga keamanan data yang ada, baik kerahasiaan data dan menjamin data tersebut tidak rusak. Sistem yang baru harus menyediakan fasilitas back up data, terutama data yang sangat penting dan rahasia 50 51 bagi perusahaan dan disimpan dalam bentuk data yang dapat dimanipulasi , agar saat ingin melakukan perubahan , pihak admin atau pimpinan tidak perlu membuat data baru. Tabel 3.5 Analisis Pengendalian Sistem Lama Rencana Sistem Baru Memerlukan waktu lama untuk Lebih mudah untuk mengontrol, dapat mengontrol kesalahan dan mengo-reksi kesalahan informasi. mengoreksi informasi. Pengontrolan dan pengoreksian hanya dibutuhkan waktu yang lebih singkat dari sistem lama. 3.6.5.Analisis Efisiensi (Efficiency) Sebuah sistem dapat dikatakan efisien jika sistem tersebut mampu memberdayakan pemakaian sumber daya dan mendapatkan fungsi maksimal untuk sistem yang baru. Sumber daya tersebut meliputi manusia, waktu, uang, peralatan dan keterlambatan dalam pengolahan data. Dengan adanya sistem baru , diharapkan adanya peningkatan pada masalah efisiensi waktu dan manusia (tenaga). 51 52 Tabel 3.6 Analisis Efisiensi Sistem Lama Rencana Sistem Baru Membutuhkan waktu, tata ruang, sumber Data di input secara daya yang banyak untuk mengatasi terkomputerisasi sehingga efisien pengolahan data perusahaan, sehingga dan menghemat waktu. dapat mengakibatkan keterlambatan dari pengolahan data yang masih manual tersebut. 3.6.6.Analisis Pelayanan (Service) Memberikan pelayanan yang baik terhadap pelanggan adalah langkah awal yang akan memberikan keuntungan dalam peningkatan penjualan produk (barang atau jasa). Tabel 3.7 Analisis Pelayanan Sistem Lama Rencana Sistem Baru Tidak adanya data pelanggan yang Adanya data pelanggan sehingga tersedia sehingga terlalu lama untuk pendistribusian bisa cepat di karenakan melakukan pendisrtibusian dikarenakan pencarian data pelanggan 3.7 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan Evaluasi sistem disini pada perubahan penetuan harga secara manual. Karena penentuan harga masih dilakukan dengan cara manual sehingga belum adanya 52 53 penentuan harga yang akurat oleh karena itu, harus diganti menjadi sistem komputerisasi yang lebih efisien. Hal ini penting karena sistem penentuan harga harus cepat, tepat dan akurat karena berpengaruh pada kinerja PT Inja Wiratama Langgeng Tanjungpinang Dari Sistem Informasi Penghitungan Nilai Persediaan Air Mineral yang dibuat secara komputerisasi dan menggunakan metode, maka dapat melihat dan mengetahui jumlah permintaan, pendistribusian dan Penghitungan Nilai Persediaan yang lebih ekonomis. Kesimpulannya adalah Sistem Informasi Penghitungan Nilai Persediaan Air Mineral di PT Inja Wiratama Langgeng Tanjungpinang masih terdapat beberapa kekurangan dan belum akurat yang menyebabkan data kurang efisien dan efektif dalam perhitungan besarnya nilai persediaan air mineral. 53