PENYELENGGARAAN PENYIARAN DI

advertisement
PENYELENGGARAAN
PENYIARAN DI DAERAH
(Lembaga Penyiaran
Publik Lokal)
Disampaikan oleh
BUDI PRIYONO, SH. MH
STAF AHLI MENTERI BIDANG POLITIK DAN KEAMANAN
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA R.I.
Pekalongan, 19 September 2014
LANDASAN HUKUM
PENYELENGGARAAN PENYIARAN LPP
1.
2.
3.
4.
5.
6.
UU No. 32/2002 Tentang Penyiaran
PP No. 11/2005 Tentang Penyelenggaraan Penyiaran LPP
PP No. 12/2005 Tentang Lembaga Penyiaran Publik RRI
PP No. 13/2005 Tentang Lembaga Penyiaran Publik TVRI
PERMEN No. 28/2008 Tentang Tata Cara dan Persyaratan
Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran.
PERMEN No. 18/2009 Tentang Tata Cara dan Proses Perizinan
Penyelenggaraan Penyiaran oleh Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kab/Kota.
2
Frekuensi
Spektrum frekuensi radio adalah gelombang
elektromagnetik yang memiliki frekuensi lebih rendah dari
3000 Ghz sebagai satuan getaran gelombang
elektromagnetik yang merambat dan terdapat di
dirgantara (ruang udara dan antariksa) dimana gelombang
tersebut merambat di angkasa tanpa menggunakan sarana
penghantar buatan.
Mengapa penggunaan spektrum frekuensi radio
perlu diatur ?






Spektrum frekuensi radio banyak digunakan bagi keperluan seharihari.
Mencegah timbulnya gangguan (interferensi), karena propagasi
gelombang radio merambat tanpa mengenal batas wilayah/negara,
Agar pemanfaatan frekuensi radio tertib, teratur dan efisien (tidak
boros),
Penggunaan yang tidak sesuai dengan peruntukannya, dapat
membahayakan keselamatan jiwa manusia. (contoh : penerbangan,
maritim, dll)
Guna mengantisipasi hadirnya teknologi baru komunikasi radio.
(Contoh : WiFi, 3G, TV digital, dsb.)
Sumber daya bagi semua negara
◦ ITU mengatur alokasi spektrum frekuensi radio bagi seluruh dunia
◦ ITU menentukan berbagai jenis layanan (services) komunikasi radio

Sumber daya penting dan salah satu tulang punggung ICT Nasional
meliputi :
◦ Sektor Pertahanan dan Keamanan, Kepolisian,
◦ Sektor publik seperti : telekomunikasi, penyiaran (broadcasting),
transportasi (kereta, kapal dan pesawat terbang), pendidikan, dsb.
4
PERAN KELEMBAGAAN KOMINFO :
• Mengembangkan komunikasi dan informasi nasional
dalam menciptakan keterbukaan informasi, dan
kemudahan masyarakat dalam mengakses informasi.
• Menyediakan dan mendiseminasikan layanan informasi
berskala nasional tentang peraturan perundangan,
wawasan kebangsaan, dan nation and character building.
• Membangun jejaring komunikasi yang sinergis,
terkoordinasi, dan integral antara Pemerintah Daerah
Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan Pemerintah Pusat.
• Mengoptimalkan layanan informasi, baik yang bersifat
on-line maupun off-line dan kerjasama kemitraan dengan
lembaga-lembaga komunikasi sosial dan tradisional guna
membentuk masyarakat informasi (information society)
• Memfasilitasi lembaga penyiaran dan pemohon izin
penyelenggaraan penyiaran di daerah
Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007

Urusan pemerintahan terdiri dari :
urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi
kewenangan pemerintah (politik luar negeri,
pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan
fiskal nasional, serta agama) ;

urusan pemerintahan yang dibagi bersama antar
tingkatan dan/atau susunan pemerintahan yang
meliputi 31 (tiga puluh satu) bidang urusan.

urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan pemerintahan daerah (provinsi,
Kabupaten/kota) meliputi dari urusan wajib dan
pilihan
6
Pasal 7, PP. Nomor 38 tahun 2007 disebutkan
bahwa “komunikasi dan informatika” termasuk
urusan pemerintahan wajib yang
diselenggarakan oleh pemerintahan daerah
provinsi dan kabupaten/kota, berkaitan dengan
pelayanan dasar.
Dalam pelaksanaan urusan yang menjadi
Kewenangan pemerintahan daerah
berpedoman pada norma, standar, prosedur,
dan kriteria (NSPK) yang ditetapkan oleh
pemerintah, dalam hal ini menteri/kepala
lembaga pemerintah non departemen,
selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua)
tahun.
7
Keterkaitan Hukum (PP. No. 38 Tahun 2007,
khususnya Pasal 9) :
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika
No: 18/PER/M/KOMINFO/3/ 2009 ttg Tata
Cara Proses Perizinan Penyelenggaraan
Penyiaran oleh Pemerintahan Daerah Provinsi
dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN
BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
(Sub sub bidang Penyiaran)

Evaluasi persyaratan administrasi dan data
teknis permohonan izin penyelenggaraan
penyiaran jasa penyiaran radio dan televisi;

Pemberian rekomendasi kelengkapan data
administrasi dan data tehnis permohonan izin
penyelenggaraan radio dan televisi;

Pemberian izin lokasi pembangunan studio dan
stasiun pemancar radio dan/atau televisi
9
Izin Penyelenggaraan
Penyiaran (IPP)
UU No.32/2002 Pasal 33 ayat (1)
“Sebelum menyelenggarakan
kegiatannya lembaga penyiaran wajib
memperoleh izin penyelenggaraan
penyiaran”
IPP diberikan kepada:
1. Lembaga Penyiaran Publik
2. Lembaga Penyiaran Swasta
3. Lembaga Penyiaran Komunitas
4. Lembaga Penyiaran Berlangganan
Lembaga Penyiaran
 Lembaga Penyiaran Publik adalah lembaga penyiaran yang
berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara, bersifat
independen, netral, tidak komersial, dan berfungsi memberikan
layanan untuk kepentingan masyarakat.
 Lembaga Penyiaran Swasta adalah lembaga penyiaran yang
bersifat komersial berbentuk badan hukum Indonesia, yang bidang
usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran radio atau
televisi.
 Lembaga Penyiaran Komunitas merupakan lembaga penyiaran
yang berbentuk badan hukum Indonesia, didirikan oleh komunitas
tertentu, bersifat independen, dan tidak komersial, dengan daya
pancar rendah, luas jangkauan wilayah terbatas, serta untuk
melayani kepentingan komunitasnya.
 Lembaga Penyiaran Berlangganan merupakan lembaga
penyiaran berbentuk badan hukum Indonesia, yang bidang
usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran
berlangganan dan wajib terlebih dahulu memperoleh izin
penyelenggaraan penyiaran berlangganan.
11
DASAR HUKUM LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL
I.
UU No. 32 Tahun 2002
Pasal 14
(1) Lembaga Penyiaran Publik sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 13 ayat (2) huruf a adalah lembaga penyiaran
yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara,
bersifat independen, netral, tidak komersial, dan berfungsi
memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat.
(2) Lembaga Penyiaran Publik sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) terdiri atas Radio Republik Indonesia dan
Televisi Republik Indonesia yang stasiun pusat
penyiarannya berada di ibukota Negara Republik
Indonesia.
(3) Di daerah provinsi, kabupaten, atau kota dapat
didirikan Lembaga Penyiaran Publik lokal.
12
II. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No.
28 Tahun 2008 tentang Tata Cara dan Persyaratan
Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran
Pasal 1
6. Lembaga Penyiaran Publik Lokal yang selanjutnya disebut LPP
Lokal adalah Lembaga Penyiaran yang berbentuk badan hukum
yang didirikan oleh Pemerintah Daerah, menyelenggarakan
kegiatan penyiaran radio atau penyiaran televisi, bersifat
independen, netral, tidak komersial dan berfungsi memberikan
layanan untuk kepentingan masyarakat yang siarannya
berjaringan dengan Radio Republik Indonesia (RRI) untuk radio
dan Televisi Republik Indonesia (TVRI) untuk televisi.
13
Pasal 4
(1)Pendirian LPP Lokal harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a. Berbentuk badan hukum yang didirikan oleh Pemerintah
Daerah dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah atas usul masyarakat;
b. Belum ada stasiun penyiaran RRI dan/atau TVRI di
wilayah layanan siaran tersebut;
c. Tersedianya alokasi atau kanal frekuensi sesuai dengan
surat keterangan ketersediaan alokasi frekuensi dari
Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi;
d. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang
profesional dan sumber daya lainnya sehingga LPP Lokal
mampu melakukan paling sedikit 12 (dua belas) jam
siaran per hari untuk radio dan 3 (tiga) jam siaran per
hari untuk televisi dengan materi siaran yang
proporsional; dan
e. Operasional
siaran
diselenggarakan
secara
berkesinambungan.
14
PROSES PERIZINAN PENYIARAN
1
2
1 doc. asli
1 doc. asli
3
KPID
PEMOHON
DITOLAK
10
MENTERI
30 hari
FRB
15 hari
NO
3’
30 hari
4
1 doc. COPY
PEMDA
(Sesuai
NSPK)
4
12
CHEC
K
PROG
ISR,
INFRASTRUKTUR, &
IZIN lainnya
OK
30 hari
5
NO
NO
OK
REK. ADM & TEKNIS.
UJI COBA
14
NO
OK
15 hari
REK.
KELAYAKAN
7
Radio 6 bln
13
PRA
FRB
8
EDP
DITOLAK
6
IPP PRINSIP
OLEH
MENTERI
9
30 hari
CHECK
ADM &
TEK
OK
11
diperpanjang 1x
EVAL
UASI
15
OK
14 hari
IPP TETAP OLEH
MENTERI
TV 1 thn
Proses Perizinan Penyiaran di Daerah :
a. Pemohon
mengajukan
permohonan
Izin
Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) kepada Menteri
melalui Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) setelah
dibuka peluang usaha penyiaran (dibuat 3 rangkap
dengan tembusan kepada lembaga Pemda), sesuai
dengan Permen Kominfo Nomor: 28/PER/M/
KOMINFO/9/2008.
b. KPI/KPID
melakukan
evaluasi
persyaratan
program siaran dan Pemerintah Daerah melakukan
evaluasi persyaratan administrasi dan data teknis.
c. Evaluasi dilakukan paling lama satu bulan terhitung
sejak diterimanya berkas permohonan (apabila
persyaratan dan kelengkapan permohonan tidak
dipenuhi, Pemda memberitahukan secara tertulis
kepada Pemohon/kuasanya dengan tembusan kepada
Menkominfo, agar persyaratan tersebut dilengkapi
paling lambat dalam 15 hari kerja sejak diterimanya
surat pemberitahuan);
d. Rekomendasi kelayakan dikirimkan kepada Menteri
dan
KPI/KPID
sebagai
bahan
kelengkapan
pelaksanaan Evaluasi Dengar Pendapat;
e. Apabila Pemda dalam waktu 30 hari tidak melakukan
evaluasi, maka data yang digunakan untuk keperluan
Forum Rapat Bersama adalah data administrasi dan
data teknis yang dikirim kepada Menteri oleh
Pemohon.
Proses Perizinan Penyiaran:
1.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Menteri mengumumkan Peluang Usaha untuk LPS dan LPB Terestrial
( 5 tahun sekali untuk radio dan 10 tahun sekali untuk Televisi, diluar periode tersebut
memungkinkan berdasarkan pertimbangan ekonomi dan perkembangan teknologi)
Pemohon mengajukan permohonan melalui KPI Berdasarkan peluang usaha
Dokumen permohonan dibuat 3 rangkap :
◦ 1 (satu) Dokumen Asli untuk KPI/KPID
◦ 1 (satu) Dokumen Asli untuk Menteri
◦ 1 (satu) Dokumen Copy untuk Pemda
a. Pemda memeriksa kelengkapan data Administrasi & Teknik dalam waktu 15 hari kerja
dan selambat-lambatnya 30 hari kerja, apabila dalam waktu 30 hari Pemda belum
mengeluarkan rekomendasi atas evaluasi persyaratan Administrasi dan Teknik, maka KPID
dapat melakukan EDP menggunakan dokumen asli yang diterima KPI/KPID.
b. KPI/KPID memeriksa program siaran dalam waktu 30 hari kerja.
KPI/KPID melakukan EDP 15 hari kerja setelah permohonan lengkap
Pemda menyampaikan rekomendasi Adminitsrasi dan Data teknik kepada Menteri dgn
tembusan KPI/KPID sebagai bahan EDP
KPI/KPID menerbitkan rekomendasi kelayakan 15 hari kerja setelah EDP
Sebelum KPI/KPID menyerahkan rekomendasi kepada Menteri, terlebih dahulu dilakukan
PRA FRB
Hasil Pra-FRB digunakan sebagai bahan pelaksanaan FRB
Menteri melaksanakan FRB 15 hari kerja setelah menerima Rekomendasi dari KPI
(penjadwalan diusulkan dalam Pra FRB)
Menteri menerbitkan IPP Prinsip 30 hari kerja setelah disepakati dalam FRB
Setelah mendapatkan IPP prinsip, Pemohon mengurus ISR, membangun infrastruktur dan
perizinan lainnya
Pemohon melakukan Uji Coba Siaran setelah memperoleh ISR
Tim melakukan Evaluasi Uji Coba Siaran 2 bulan sebelum masa uji coba siaran berakhir
Menteri menerbitkan IPP tetap 14 hari kerja setelah dinyatakan lulus oleh Tim Uji Coba
Siaran
Sumber Pembiayaan
Sumber pembiayaan RRI, TVRI, dan LPPL berasal dari:
◦
◦
◦
◦
◦
Iuran penyiaran;
APBN & APBD;
sumbangan masyarakat;
siaran iklan;
usaha lain yang sah yang terkait dengan penyelenggaraan
penyiaran.
19
1. Waktu siaran iklan niaga RRI, TVRI, dan Lembaga
Penyiaran Publik Lokal paling banyak 15% (lima
belas perseratus) dari seluruh waktu siaran
setiap hari.
2.Waktu siaran iklan layanan masyarakat
paling sedikit 30% (tiga puluh perseratus)
dari siaran iklannya setiap hari.
20
Kesimpulan
Penting dan strategisnya kehadiran LPP Lokal bagi
masyarakat luas saat ini di karenakan ada beberapa fungsi
utama LPP Lokal, yaitu :
1. memberi kesempatan bagi publik untuk berperan serta
menyuarakan pikiran dan keinginannya berkaitan dengan
program siaran;
2. sebagai sumber informasi alternatif bagi masyarakat yang
kepentingannya tidak terwadahi dan diberikan oleh
lembaga penyiaran swasta maupun berlangganan;
3. mengangkat nilai-nilai lokal dengan segala pernakperniknya, ragam budaya, karakater masyarakatnya, dan
sebagainya.
21
Ashanty rapih pakaiannya
Terima kasih atas perhatiannya
Download