Perbandingan Kenaikan Berat Badan Bayi yang Diberi Air Susu Ibu

advertisement
Nurulia Astri dan Hanna Mutiara│Perbandingan Kenaikan Berat Badan Bayi yang Diberikan Air Susu Ibu Eksklusif (ASI
Eksklusif) dengan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Dini
Perbandingan Kenaikan Berat Badan Bayi yang Diberi Air Susu Ibu (ASI)
Eksklusif dengan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Dini
Nurulia Astri1,Hanna Mutiara2
1Mahasiswa,Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2Bagian Parasitologi, Fakultas kedokteran, Universitas lampung
Abstrak
ASI merupakan makanan yang dapat mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologis, sosial maupun spiritual.
Kandungan ASI adalah kolostrum, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral yang baik untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi. World Health Organization (WHO) dan United Nations Children’s Fun (UNICEF) merekomendasikan
pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan dan pemberian ASI tetap dilanjutkan sampai bayi berusia dua tahun sambil diselingi
MP-ASI. MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan
guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI.Kenyataannya, masih banyak orang tua yang memberikan MP-ASI kepada
bayi mereka yang berumur dibawah enam bulan. Kebiasaan kurang tepatyang sering dilakukan olehmasyarakat adalah
memberi makan bayi berumur seminggu dengan nasi dicampur pisang dengan alasan agar bayi tidak kelaparan. Hal
tersebut akan berdampak negatif terhadap sistem pencernaan bayi. Dampak negatif pemberian MP-ASI dini adalah
penurunan konsumsi ASI dan gangguan pencernaan atau diare yang secara tidak langsung akan menurunkan berat badan
bayi . Kesimpulannya adalah kenaikan berat badan bayi yang diberi ASI eksklusif lebih besar dari pada yang diberi MP-ASI
dini.
Kata kunci : air susu ibu eksklusif (ASI Eksklusif), makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI), berat badan
The Comparison Between The Increase of Baby Body’s Weight who Are Given
Exclusive Breastfeeding (ASI Exclusive) with who Are Given Early-Additional
Food for Breastfeeding (MP-ASI)
Abstrac
Breastfeeding is themost ideal food for the infants for whole element of baby’s necessity, in term of physic, psychology,
social and spiritual. The content of breatfeeding colostrum,carbohydrates,proteins,fats,minerals that good for growth and
development of infant.World Health Organization (WHO) and United Nations Children’s Fun (UNICEF) recommed the supply
of exclusive breastfeeding for six months and the supply of breastfeeding is still continued until the infant is two years old
while being interchanged with MP-ASI. MP-ASI is food or beverages containing nutriens, is given to infants or children aged
6-24 months useful addition to meet the nutritional of breasteeding.Moreover, there are still many parents who have given
Additional Food for breastfeeding (MP-ASI) to their children before six months age.Generally, there are many parents
regard that their infants are hungry. The natural habit from society is by giving food for the infants age one week with
mixed rice and banana to prevent hungerfeels. That case clearly endangers infants digestive tract. The negative effects of
giving MP-ASI is the reduction in the consumption of breastfeeding and causing indigestion or diarrhea that will indirectly
lose weight infants.The conclusion is the increase of baby body’s weight who are given exclusive breastfeeding (ASI) is
bigger than who are given Early-Additional Food for breastfeeding (MP-ASI).
keywords: exclusive breastfeeding (ASI), early edditional food for breastfeeding (MP-ASI), body’s weight
Korespondensi : Nurulia Astri, alamat JL. Bumi Manti No. 1 Labuhan Ratu, Bandar Lampung, HP 087713414417,
e-mail : [email protected]
Pendahuluan
Pertumbuhan dan perkembangan terjadi
sangat pesat pada masa bayi. Selama periode
ini bayi bergantung sepenuhnya pada
perawatan dan pemberian makanan oleh
ibunya. Pertumbuhan merupakan hasil
interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan,
baik lingkungan sebelum maupun setelah bayi
lahir. Salah satu faktor lingkungan yang
mempengaruhi pertumbuhan adalah asupan
makanan.1
Di Indonesia, bayi normal dapat
mengalami kehilangan berat badan sekitar 58% pada minggu pertama setelah lahir.
Persentase kehilangan berat badan ini lebih
besar pada bayi yang mendapatkan Air Susu
Ibu (ASI), yakni 7,4% dibandingkan yang tidak
mendapatkan ASI, yakni 4,9%. 1
ASI eksklusif adalah pemberian ASI sedini
mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa
jadwal sampai bayi berumur 6 bulan.2 Bayi
diberikan ASI saja tanpa tambahan cairan lain
Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |81
Nurulia Astri dan Hanna Mutiara│Perbandingan Kenaikan Berat Badan Bayi yang Diberikan Air Susu Ibu Eksklusif (ASI
Eksklusif) dengan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Dini
seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air
putih ataupun makanan padat seperti pisang,
pepaya, bubur, susu formula, biskuit,bubur
nasi dan tim.3
Setelah bayi berumur 6 bulan, ASI hanya
memenuhi sekitar 60-70% kebutuhan gizi bayi.
Bayi yang mendapat ASI eksklusif umumnya
tumbuh dengan cepat pada 2-3 bulan pertama,
tetapi lebih lambat dibanding dengan bayi yang
tidak mendapat ASI eksklusif. Suatu penelitian
menunjukkan berat badan bayi yang mendapat
ASI lebih ringan dibanding bayi yang mendapat
susu formula sampai umur 6 bulan. Hal ini
bukan berarti bahwa berat badan yang lebih
besar pada bayi yang mendapat susu formula
lebih baik dibanding bayi yang mendapat ASI.
Berat berlebih pada bayi yang mendapat susu
formula
justru
menandakan
terjadi
1
kegemukan.
ASI adalah satu jenis makanan yang
mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik
fisik, psikologis, sosial maupun spiritual. Disisi
lain, kandungan gizi ASI sangat cocok untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kualitas
dan
kuantitasnya
serta
komposisinya
merupakan paduan yang sangat tepat bagi
kebutuhan bayi sehingga dapat meningkatkan
berat badan.2
Para ibu di Indonesia terbiasa memberi
makan bayi berumur seminggu dengan nasi
dicampur pisang.3 Makanan Pendamping Air
Susu Ibu (MP-ASI) diberikan kepada bayi ketika
koordinasi neuromuskular sudah adekuat
untuk memungkinkan anak mengonsumsi
makanan padat. Makanan ini harus
diperkenalkan secara bertahap dimulai saat
bayi mampu duduk tanpa disangga. Di Amerika
Serikat, sereal beras merupakan makanan
pertama yang diberikan pada bayi.4 MP-ASI
adalah makanan atau minuman yang
mengandung zat gizi yang diberikan kepada
bayi atau anak umur 6-24 bulan guna
memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI.5
Pemberian MP-ASI yang tidak tepat
waktu dapat menyebabkan masalah kesehatan
bagi bayi itu sendiri. Kesehatan seseorang
dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yakni
perilaku (behavior causes) dan faktor diluar
perilaku (nonbehavior causes). Perilaku
dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu faktor
predisposisi, faktor pendukung, dan faktor
pendorong. Faktor predisposisi terdiri dari
pengetahuan, sikap, dan ekonomi.6
Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |82
Pemberian MP-ASI dini sama saja
dengan membuka pintu gerbang masuknya
berbagai jenis kuman. Hasil riset terakhir dari
peneliti Indonesia menunjukkan bahwa bayi
yang mendapatkan MP-ASI sebelum berumur 6
bulan, lebih banyak terserang diare, sembelit,
batuk pilek dan panas dibandingkan bayi yang
hanya mendapatkan ASI eksklusif.2
Isi
ASI adalah makanan terbaik yang
sempurna dan mudah dicerna oleh bayi. ASI
mengandung zat gizi yang sesuai dengan
kebutuhan
bayi
untuk
pertumbuhan,
kekebalan, mencegah berbagai penyakit dan
kecerdasan bayi. Pemberian ASI aman dan
terjamin kebersihannya karena langsung
diberikan kepada bayi.7,8
ASI mengandung lebih dari 200 unsurunsur pokok antara lain zat putih telur, lemak,
karbohidrat,
vitamin,
mineral,
faktor
pertumbuhan, hormon, enzim, zat kekebalan
dan sel darah putih. Semua zat ini terdapat
secara proporsional dan seimbang satu dengan
yang lainnya.1
ASI mengandung berbagai zat yang
berfungsi sebagai pertahanan nonspesifik
maupun spesifik. Pertahanan nonspesifik
diperankan oleh sel seperti makrofag dan
neutrofil serta produknya dan faktor protektif
larut, sedangkan pertahanan spesifik oleh sel
limfosit dan produknya. Selain itu, komposisi
komponen ASI terdiri dari antibodi spesifik
(IgA, IgG, IgE, IgD, komponen sekretorik), sel
imun spesifik (limfosit T dan B), produk sel T,
sel asesori (neutrofil, makrofag, sel epitel),
antigen histokompatibilitas, faktor-faktor nonspesifik (komplemen, faktor kemotaktik,
interferon, faktor antistafilokokus, epidermal
growthfactor,
folate uptake
enhancer,
substansi antiadherens), protein karier
(laktoferin,transferin),
enzim
(lisozim,
lipoprotein lipase,enzim leukosit).9
Sel limfosit T merupakan 80% dari sel
limfosit yang terdapat dalam ASI. Sel limfosit T
dapat menghancurkan kapsul bakteri E.coli dan
mentransfer kekebalan selular dari ibu ke bayi
yang disusuinya.10 Pada bayi baru lahir, sistem
IgE belum berfungsi dengan sempurna.
Pemberian susu formula akan merangsang
aktivasi sistem ini dan dapat menimbulkan
alergi. Sedangkan ASI tidak menimbulkan efek
ini
karena
ASI
tidak
mengandung
betalactoglobulin yang dapat menyebabkan
Nurulia Astri dan Hanna Mutiara│Perbandingan Kenaikan Berat Badan Bayi yang Diberikan Air Susu Ibu Eksklusif (ASI
Eksklusif) dengan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Dini
alergi pada bayi. Pemberian protein asing yang
ditunda sampai umur 6 bulan akan mengurangi
kemungkinan alergi. Pemberian ASI akan
memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan
menimbulkan ikatan antara ibu dan bayi.
Hubungan fisik ibu dan bayi baik untuk
perkembangan bayi. Kontak kulit ibu ke kulit
bayi akan mengakibatkan perkembangan
psikomotor maupun sosial yang lebih baik pada
bayi. 10,11
Makanan Pendamping Air Susu Ibu
adalah makanan yang diberikan kepada bayi
atau anak disamping ASI untuk memenuhi
kebutuhan gizinya. MP-ASI adalah makanan
atau minuman yang mengandung zat gizi,
diberikan kepada bayi atau anak umur 6-24
bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain
dari ASI. Kebutuhan gizi bayi usia 6-12 bulan
adalah 650 kalori dan 16 gram protein.
Kandungan gizi ASI adalah 400 kalori dan 10
gram protein, maka kebutuhan yang diperoleh
dari MP-ASI adalah 250 kalori dan 6 gram
protein. Kebutuhan gizi bayi usia 12 – 24 bulan
adalah sekitar 850 kalori dan 20 gram protein.
Kandungan gizi ASI adalah sekitar 350 Kalori
dan 8 gram protein, maka kebutuhan yang
diperoleh dari MP-ASI adalah sekitar 500 kalori
dan 12 gram.5
Menurut Depkes RI (2006)5, resiko
pemberian MP-ASI terlalu dini atau kurang dari
6 bulan adalah : (1) Menurunkan frekuensi dan
intensitas pengisapan bayi yang merupakan
suatu resiko untuk terjadinya penurunan
produksi ASI menyebabkan defisiensi zat besi
dan anemia karena keseimbangan zat besi
sangat rawan pada bayi-bayi muda, (2)
Meningkatkan terjadinya diare pada bayi, (3)
Alergi makanan.
Ada beberapa tanda yang mengindikasi
bahwa bayi siap menerima MP-ASI,
diantaranya adalah: (1) Memiliki kontrol
terhadap
kepala,
jika
bayi
bisa
mempertahankan posisi yang tegak dan
mantap, (2) Kemampuan untuk duduk, ketika
bayi belajar duduk dengan nyaman setidaknya
selama 10 menit, (3) Mampu mengunyah
makanan, (4) Berat badannya dua kali berat
badan lahirnya, biasanya terjadi sekitar umur
enam bulan, (5) Tertarik pada makanan , ketika
bayi tumbuh makin besar , ia akan mulai
menjulurkan tangan untuk mengambil
makanan.12
Pemberian makanan yang benar untuk
bayi umur 0-6 bulan menurut Depkes RI
(2006)5 adalah: (1) Susui bayi segera 30 menit
setelah lahir, (2) Berikan kolostrum, (3) Berikan
ASI dari kedua payudara, kiri dan kanan secara
bergantian, tiap kali sampai payudara terasa
kosong, (4) Berikan ASI setiap kali bayi
meminta/ menangis tanpa jadwal. Pemberian
makanan yang benar untuk bayi umur 6 bulan
adalah: (1) Pemberian ASI diteruskan, (2) Bayi
mulai diperkenalkan dengan MP-ASI berbentuk
lumat karena bayi sudah memiliki reflek
mengunya, (3) Perlu diingat tiap kali berikan
ASI dulu baru MP-ASI, agar ASI dimanfaatkan
seoptimal mungkin, (4) Memperkenalkan
makanan baru pada bayi. Pemberian makanan
yang benar untuk bayi umur 6-12 bulan adalah
(1) Pemberian ASI diteruskan, (2) Mulai
diperkenalkan dengan makanan yang lebih
padat dalam bentuk makanan lembek (nasi tim
bayi), (3) Nasi tim bayi ditambah sedikit demi
sedikit dengan sumber zat lemak, yaitu santan
atau minyak kelapa/ margarine, (4) Setiap kali
makan, berikanlah nasi tim bayi dengan
takaran paling sedikit.
Bayi mempunyai enzim laktase yang
banyak. Enzim laktase ini mengubah laktosa
menjadi glukosa dan galaktosa dan akhirnya
dimetabolisme
menjadi
energi.
ASI
mengandung enzim laktase yang lebih banyak
daripada susu formula. Bayi dapat mencerna
laktosa secara sempurna karena terdapatnya
enzim laktase disaluran pencernaan bayi yang
kemudian menjadi kalori untuk pertumbuhan
yang akan mempengaruhi berat badan bayi.1
Penelitian Astuti, 2009 menunjukkan
bahwa kenaikan berat badan bayi yang diberi
ASI eksklusif berkisar antara 3,5-3,9 Kg. Hal ini
menunjukkan bahwa ASI adalah nutrisi yang
sangat sesuai dengan kebutuhan bayi yang
tidak bisa ditiru oleh manusia sehingga mampu
menjamin pertumbuhan bayi.kenaikan BB ini
lebih baik jika dibandingkan dengan kenaikan
BB bayi yang diberikan MP-ASI dini yakni
berkisar antara 3,0-3,4 Kg.9,13
Pemberian MP-ASI dini menurunkan
konsumsi ASI dan menyebabkan gangguan
pencernaan atau diare. Hal ini dapat
mengakibatkan kurang gizi pada anak.10Hal ini
disebabkan sistem imun bayi belum sempurna.
Pemberian MP-ASI dini sama saja dengan
membuka pintu gerbang masuknya berbagai
jenis kuman.5 Berdasarkan penelitian Wahyu
dkk, 2012 menyatakan bahwa penyebab
kurang gizi tidak hanya disebabkan karena
Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |83
Nurulia Astri dan Hanna Mutiara│Perbandingan Kenaikan Berat Badan Bayi yang Diberikan Air Susu Ibu Eksklusif (ASI
Eksklusif) dengan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Dini
jumlah makanan yang tidak sesuai, tetapi juga
karena diare.14
Pertumbuhan dan perkembangan anak
yang optimal memerlukan dukungan nutrisi
dan stimulasi yang adekuat.
ASI dapat
memenuhi semua kebutuhan dasar yaitu
kebutuhan fisis-biomedis (asuh), kebutuhan
kasih sayang/ emosi (asih), maupun kebutuhan
akan stimulasi (asah). Hal ini dikarena ASI
adalah suatu cara yang tidak tertandingi oleh
apapun dalam menyediakan makanan ideal
untuk pertumbuhan dan perkembangan
seorang bayi.2
Ringkasan
ASI adalah cairan putih yang dihasilkan
oleh kelenjar payudara ibu melalui proses
menyusui . ASI merupakan makanan yang
disiapkan untk bayi mulai diproses dari masa
kehamilan. Pemberian ASI tanpa disertai
makanan atau minuman lain disebut dengan
ASI Eksklusif. Pemberian ASI Eksklusif
dianjurkan sampai 6 bulan pertama kehidupan
karena ASI mempunyai nilai gizi yang tinggi.
Kandungan ASI yaitu kolostrum, lemak,
karbohidrat, protein, vitamindan mineral.
Manfaat ASI bagi bayi adalah meningkatkan
kecerdasan, mengandung zat protektif,
lactoferin, lizozim, komponen C3 dan C4, faktor
antistreptococus, antibodi, imunisasi seluler,
tidak menimbulkan alergi, dan menyebabkan
pertumbuhan yang baik. MP-ASI (Makanan
Pendamping Air Susu Ibu) adalah makanan
atau minuman yang mengandung zat gizi,
diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24
bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain
dari ASI. Pemberian MP-ASI dini secara tidak
langsung dapat menurunkan berat badan
dikarenakan menurunnya konsumsi ASI dan
dapat mengganggu sistem pencernaan.
Terganggunya sistem pencernaan dikarenakan
sistem pencernaan bayi yang fisiologisnya
belum optimal sehingga belum siap untuk
mencerna makanan. Oleh karena itu,
kandungan gizi ASI sangat cocok untuk
pertumbuhan dibuktikan dengan adanya
peningkatan berat badan yang lebih besar
dibandingkan bayi yang diberi MP-ASI dini.
Kesimpulan
Kenaikan berat badan bayi yang diberi
ASI eksklusif berkisar antara 3,5-3,9 Kg dan
kenaikan berat badan bayi yang diberi MP-ASI
dini berkisar antara 3,0-3,4 Kg. Hal ini terjadi
Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |84
karena adanya penurunan frekuensi konsumsi
ASI. Selain itu, MP-ASI dapat menyebabkan
gangguan sistem pencernaan yang secara tidak
langsung berdampak terhadap penurunan
berat badan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
kenaikan berat badan bayi yang diberi ASI
eksklusif lebih besar dari pada yang diberi MPASI dini.
Daftar Pustaka
1. Roesli U. Inisiasi Menyusui Dini Plus ASI
Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda; 2008.
2. Purwanti
S. Konsep Penerapan ASI
Eksklusif. Jakarta: EGC;2004.
3. Sekartani. Bedah ASI. Jakarta: IDAI; 2008.
4. Fazriyati W. 14 mitos perawatan bayi.
Jakarta: Kompas; 2000.
5. Depkes RI. Pedoman Pemberian Makanan
Pendamping ASI. Jakarta: Depkes RI; 2006.
6. Notoatmodjo S. Promosi kesehatan teori
dan aplikasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta;
2005.
7. World Health Organization. Community
based strategies for breastfeeding
promotion and support in developing
countries,
library
cataloguinginpublication data. Geneva: WHO; 2003.
8. Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia. Buku panduan manajemen
laktasi. Jakarta: Departemen Kesehatan RI;
2007.
9. Matondang CS, Munatsir Z, Sumadiono.
Aspek Imunologi Air Susu Ibu. Edisi ke-2.
Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2008.
10. Moehji Sjahmien. Ilmu Gizi. Jakarta: PT.
Bhratara Niaga Media; 2003.
11. Kristiyansari W. ASI, Menyusui dan Sadari.
Yogjakarta: Nuha Medika; 2009.
12. Astutik
W.
Perbedaan
Tingkat
Perkembangan Bayi Usia 6-12 Bulan yang
diberi ASI Eksklusif di Wilayah Kerja
Puskesmas Klatakan Kecamatan Tanggul
Kabupaten Jember. Jawa Timur: Program
Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Jember; 2012.
13. Astuti LP. Perbandingan Kenaikan Berat
Badan Bayi Antara Yang Diberi ASI
Eksklusif dan MP-ASI Dini Di Wilayah Kerja
Puskesmas Bringkoning - Sampang. Jurnal
obsgyn, Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan dan
Kandungan. Jawa Timur:
Akademi
Kebidanan Ngudia Husada Madura; 2009;
1(2): 51–6.
Nurulia Astri dan Hanna Mutiara│Perbandingan Kenaikan Berat Badan Bayi yang Diberikan Air Susu Ibu Eksklusif (ASI
Eksklusif) dengan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Dini
14. Dwi WYN, Heryanto, Rodhi. Perbedaan
Berat Badan Pada Bayi Usia 6 Bulan Yang
Diberikan MP-ASI Di Kecamatan Gunung
Pati. Jawa Tengah: Pusat Penelitian dan
Pengembangan Gizi dan Makanan, Badan
Litbang
Kesehatan,
Kementrian
Kesehatan; 2012.
Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |85
Download